Anda di halaman 1dari 4

“Kegiatan Operasional Di Jasa Keamanan”

Dari sudut pandang manajemen, kegiatan operasional dapat disusun sesuai dengan
konsep pelayanan sebagai perusahaan penyedia jasa keamanan. Menurut Terry (1986)
menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses membuat perencanaan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan berbagai usaha dan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran.
Proses disini diawali bagaimana perusahaan dapat menentukan manajemen
operasional sesuai dengan kesepakatan kerja, nilai bisnis yang melaksanakan
pekerjaan dibidang pengamanan dan pelayanan.

Dalam membuat suatu perencanaan kegiatan operasional, peran manager operasional


sangat menentukan target dan sasaran terhadap kegiatan operasional perusahaan jasa
pengamanan. Pembuatan perencanaan kegiatan operasional memiliki manfaat yaitu
dapat mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan suatu prosedur yang “baik”
berdasarkan kesepakatan dan harapan perusahaan pengguna jasa. Manajemen
operasional tidak hanya melaksanakan berdasarkan praktek pengamanan sesuai
dengan konsep pengamanan semata, namun perlu mengkaji bagaimana kegiatan
pengamanan dapat dilakukan sesuai dengan keinginan dan harapan pengguna jasa
pengamanan.

kenyataan yang ada adalah pengaman dihadapkan pada dua sisi yang berbeda dari
sebelumnya, dimana bagi anggota satuan pengaman yang ditentukan berdasarkan
penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang cukup berat akan membentuk gaya
prastige, di satu sisi petugas harus lebih bersikap profesional yang lebih
mengutamakan pelayanan terhadap manajemen dengan mengubah gaya prastige yang
terkesan kaku dan ekslusif.
Beberapa perencanaan kegiatan operasional perlu diselenggarakan melalui aktifitas
anggota satuan pengaman, berdasarkan sistem manajemen, perencanaan kegiatan
operasional ditentukan pertama : bentuk tanggungjawab, wewenang dan komunikasi
sehingga terjadi pelaksanaan sistem manajemen yang efektif. Kedua : pengelolaan
sumber daya dalam organisasi yang menentukan penyediaan sumber daya manusia,
kompetensi, sarana dan lingkungan kerja yang dapat diimplementasikan manajemen
operasional dalam kegiatan :
1. Membuat Standart Operasional Prosedur (SOP) yang baku, selanjutnya akan
dilakukan revisi dengan memberikan pengurangan dan penambahan isi SOP
didasarkan kepada situasi, kondisi dan kebutuhan manajemen pengguna jasa. Setelah
melaksanakan survey oleh manajemen operasional dan pengalaman terhadap praktek
pengamanan dilapangan serta koordinasi dengan manajemen pengguna jasa maka
SOP dapat dibuat dan dijadikan pedoman pelaksanaan pengamanan yang disepakati
bersama.
2. Manajemen operasional melakukan survey terhadap target lokasi yang akan dijaga
untuk keperluan seperti persiapan pembuatan tender, disini-lah manajemen operasional
dituntut untuk melakukan analisa perencanaan kegiatan pengamanan dilokasi,
berdasarkan luas area pengamanan, aktifitas berbagai dilokasi pengamanan sehingga
dapat menentukan jumlah kebutuhan dan menentukan kapasitas setiap anggota satuan
pengaman yang akan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan.

3. Ikut menentukan dalam menganalisa kebutuhan sarana prasarana dan sistem


administrasi dilokasi pengamanan seperti penyediaan tongkat, borgol, buku mutasi dan
sarana pendukung lainnya yang menunjang sistem pengamanan.

Pengorganisasian adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang


dan sumber daya diantara anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai
sasaran organisasi secara efektif dan efisien. Pembagian tugas merupakan pemecahan
tugas kerja pada setiap anggota yang diberi tugas dan tanggungjawab (jobdesc).
Standarisasi kegiatan merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin
keseragaman, ketepatan dan konsistensi pekerjaan serta kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh semua anggota satuan pengamanan. Untuk kegiatan
pengoranisasian ini lebih menitik beratkan kepada pelaksanaan tugas dengan :

1. Menyusun dan membuat tugas tanggung jawab para pimpinan lapangan dan
anggota (job desc) apabila diperlukan pembuatan job desc untuk lokasi tertentu
memerlukan konsentrasi dalam membuat job desc disesuaikan dengan karateristik
setiap lokasi. Pengaturan job desk untuk petugas satuan pengamanan terdapat dalam
Standart Operational Prosedure (SOP), pengaturan job desc lebih menitikberatkan
kepada tugas dan tanggungjawab pimpinan lapangan seperti koordinator, danru dan
anggota satuan pengaman. Dalam pengaturan pelaksanaan kegiatan pengamanan
terdiri dari kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan kegiatan patroli (turjawali),
dalam pengaturan kegiatan pengamanan dapat secara langsung dilaksanakan dalam
bentuk pengaturan penjagaan pada pos jaga (acces control), penerimaan tamu,
pengamanan area dan gedung, penanggulangan bahaya dan gangguan keamanan.

2. Membuat jadwal shift dan pengaturan plotingan anggota di area penjagaan dengan
melakukan perollingan/pergantian tugas penjagaan jaga sesuai dengan jumlah anggota
di masing-masing lokasi jaga secara tepat sehingga memaksimalkan tugas
tanggungjawab pengamanan.

Pelaksanaan kegiatan pengamanan dilakukan berupa pengaturan-pengaturan kegiatan


pengamanan ke arah sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Upaya
pelaksanaan kegiatan pengamanan adalah dengan membuat strategi pelaksanaan
pengamanan yang tepat dengan lingkungan pengamanan yang berbeda pada setiap
lokasi penjagaan.

Dalam melaksanakan tugas pengamanan di plenetasikan dalam bentuk kegiatan fisik


oleh anggota satuan pengamanan seperti penjagaan di pos jaga, penerimaan dan
pemeriksaaan, kegiatan patroli dan pelaksanaan penanggulangan terhadap kejadian
dan gangguan keamanan. Secara administrasi kegiatan dilaksanakan dipertanggung-
jawabkan dalam bentuk pembuatan buku mutasi, laporan pemeriksaan, laporan hasil
ivestigasi kejadian, ceklist patroli area dan pembuatan laporan bulanan oleh pimpinan
dilapangan kepada manajemen operasional maupun manajemen pengguna jasa.

Pengendalian kegiatan dalam manajemen operasional jasa pengamanan adalah


memastikan bahwa tindakan dan pekerjaan anggota satuan pengamanan secara
terorganisasi benar-benar membawa organisasi tersebut ke arah tujuan yang sudah
ditetapkan dan tetap berjalan pada jalur yang benar dan tidak terlalu menyimpang jauh
terhadap tujuannya. Pengendalian operasional perusahaan jasa pengamanan
mencakup tersedianya informasi karateristik kegiatan, pemberian instruksi kerja,
pemakaian kelengkapan pengamanan, pemantauan dan pendelegasian tugas dan
tanggung jawab pengamanan, dapat diimplementasikan dalam bentuk kegiatan :

1. Manajemen operasional melakukan kunjungan, pengawasan dan pemantauan


terhadap lokasi pengamanan untuk menerima informasi mengenai kegiatan
pengamanan. Kegiatan kunjungan dan pengawasan secara organisasi dilakukan
berdasarkan jadwal kegiatan kunjungan yang isi dan hasilnya dilaporkan kepada
manager operasional dalam bentuk laporan mingguan dan laporan bulanan .

2. Membuat instruksi kerja yang diperlukan dilapangan berupa internal memo, briefing
atau rapat koordinasi dengan para pimpinan dilapangan mengenai pelaksanaan
kegiatan pengamanan baik yang rutin maupun insidental. Bagi para pimpinan dan
pengawas dilapangan, instruksi kerja dilakukan dalam bentuk kegiatan apel, instruksi
secara tertulis maupun komunikasi langsung dengan anggota satuan pengamanan.

3. Membuat peraturan mengenai pemakaian seragam, kelengkapan, sarana dan


peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pengamanan. Dalam mencapai terget
organisasi, aturan yang sudah ditentukan bagi anggota satuan pengamanan dalam hal
pengaturan tersebut memiliki ketentuan sanksi terhadap setiap anggota yang
melanggar.
4. Melakukan pendelegasian tugas dan tanggungjawab pengamanan, dimulai dari
penerimaan, penyerahan dan pelepasan anggota satuan pengamanan dilokasi kepada
para pimpinan dilapangan untuk melaksanakan kegiatan pengamanan.

Anda mungkin juga menyukai