Anda di halaman 1dari 85

DIALEK BAHASA JAWA

DESA KRAS KECAMATAN KRAS


KABUPATEN KEDIRI

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas UKD IV


Mata kuliah Dialektologi
pengampu: Dra. Hesti Widyastuti, M. Hum.

Disusun oleh :

Yulia sari

C0213071

SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang penelitian dialek bahasa Jawa
yang ada di Desa Kras, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
Dialektologi, yang sudah membantu penulis dalam banyak hal sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini berisi tentang bagaimana dialek yang aktif digunakan dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Kediri, khususnya yang berada di Desa Kras, Kecamatan Kras,
Kabupeten Kediri. Kediri adalah alah satu kabupaten yang berada di Jawa Timur, Indonesia.
Dengan makalah ini penulis mencoba untuk memberi gambaran sedetail mungkin bagaimana
keadaan dialek yang ada di wilayah tersebut.

Penulis menyadari kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, kritik dan
saran yang membangun selalu dinantikan penulis, agar terciptanya makalah yang lebih baik
dikesempatan mendatang.Terima kasih.

Kediri, Mei 2015

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dialektologi adalah suatu cabang dari ilmu bahasa yang khusus mengkaji variasi-
variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dari semua aspeknya. Aspek bahasa yang
dimaksud mencakupi fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon serta semantik
(Keraf,1996:143). Sementara itu Chambers dan Trudgill (1980:30 mengatakan bahwa
dialektologi adalah suatu kajian tentang dialek atau dialek-dialek.
Penelitian-penelitian geografi dialek bahasa daerah di Indonesia telah banyak
dilakukan meskipun jumlahnya belum sebanding dengan jumlah bahasa daerah di Indonesia.
Tahun 1990 baru 15 buku hasil penelitian geografi dialek yang telah diterbitkan dari 54
penelitian yang telah dilakukan (Lauder, 1993:31) mencakupi bahasa-bahasa di Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara. Sementara itu, hasil-hasil penelitian
geografi dialek yang belum diterbitkan tercatat 39 buah mencakupi bahasa-bahasa di Jawa
(28,20% ), Bali (25,65%), Sulawesi (23,08%), Sumatera (10,25%), Kepulauan Nusa
Tenggara (7,69%), dan Kalimantan (5,13% ). Adapun bahasa-bahasa di wilayah kepulauan
Maluku dan Papua belum tergarap (Zulaeha,2010:8).
Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia yang jumlah pemakainya
cukup besar dengan variasi dialek yang cukup beragam di setiap daerah di Pulau Jawa.
PemakaibahasaJawasendirisekitar 50% dariseluruhpenduduk Indonesia yang menyebar di
berbagaipenjuru Indonesia. Bahasa Jawa digunakan sebagai bahasa ibu oleh masyarakat yang
tinggal di Pulau Jawa khususnya daerah Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Pemakaian bahasa Jawa sendiri umunya sangat beragam variasi dialeknya, hal itu
dapat diketahui seperti penggunaan bahasa Jawa antara masyarakat daerah Jawa Tengah dan
Jawa Timur serta sebagian utara daerah Jawa Barat yang memiliki variasi dialek berbeda.
Daerah Jawa tengah misalnya, sebagian besar penggunaan bahasa Jawa telah banyak di
pengaruhi oleh bahasa keraton, sehingga tutur kata dialeknya lebih halus dibandingkan
dengan penggunaan dialek Jawa Timur. Perbedaan-perbedaan dialek ini secara tidak disadari
dipengaruhi oleh faktor lingkungannya masing-masing, antara lain (1) politik dan budaya
(keratin), (2) lingkungan alam seperti alam pegunungan di wilayah Gunung Bromo yang

3
memepengaruhi terbentuknya Bahasa Jawa dialek Tengger, dan di daearah pesisir Jawa
Tengah yang memiliki kosa kata khas daerah pesisir ; dan (3) bahasa-bahasa daerah lain,
seperti bahasa Sunda yang berdekatan dengan bahasa Jawa di wilayah Jawa Tengah bagian
barat mempengaruhi Bahasa Jawa dialek Banyumas.
Perkembangan dan kedudukan Bahasa Jawa pada 21 ini mengalami pergeseran
sebagai akibat dari pengaruh arus globalisasi (Gunarwan,1999). Penggunaan bahasa Jawa
banyak terpengaruh ataupun mempengaruhi penggunaan bahasa nasional seperti bahasa
Indonesia. Antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa mempunyai hubungan yang sangat erat,
tidak dapat dipungkiri perkembangan bahasa Indonesia dipengaruhi oleh kosakata dalam
bahasa Jawa pula. Karena bahasa Jawa dan bahasa Indonesia saling melengkapi, terutama
dalam hal berkomunikasi antar masyarakat. Dengan adanya dua bahasa ini menimbulkan
kedwibahasaan di negara Indonesia. Kedwibahasaan yang dianut masyarakat Indonesia,
menggeser penggunaan bahasaJawa, umumnya generasi sekarang kurang mengetahui sistem
andha-usuk yang sebeneranya terdapat dalam bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Jawa juga
tergeser karena dalam banyak komunikasi formal yang lebih sering menggunakan bahasa
Indonesia.
Pada makalah ini, penulis meneliti mengenai pemakaian bahasa Jawa di Desa Kras
Kecamatan Kras Kabupaten Kediri Jawa Timur yang menggunakan bahasa Jawa sebagai
bahasa ibunya, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.
Pemilihan Desa Kras sebagai lokasi penelitian pemakaian Bahasa Jawa ini didasarkan
karena daerah ini memiliki pengaruh bahasa Jawa Timur yang berbeda dengan bahasa Jawa
Timur daerah lain di sekitarnya seperti Nganjuk Malang dan Blitar yang berbatasan langsung
meskipun hampir mirip penggunaan dialeknya namun terdapat perbedaan-perbedaan
didalamnya.

1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pemakaian bahasa Jawa di daerah Kabupaten Kediri khususnya Desa
Kras, Kecamatan Kras ditinjau dari variable pekerjaan, pendidikan, dan usia?
2. Bagaimanakah kekhasan Bahasa Jawa di Kabupaten Kediri khususnya Desa Kras,
Kecamatan Kras dalam bidang fonologi dan morfologi?

1.3.Tujuan penelitian
1. Mengetahui pemakaian bahasa Jawa di daerah Kabupaten Kediri khususnya Desa
Kras, Kecamatan Kras dalam bidang fonologi.
4
2. Mengetahui kekhasan Bahasa Jawa di Kabupaten Kediri khususnya Desa Kras,
Kecamatan Kras dalam bidang fonologi.
3. Mengetahui variasi pemakaian Bahasa Jawa di Kabupaten Kediri khususnya
DesaKras, Kecamatan Kras ditinjau dari variable pekerjaan, pendidikan, dan usia.

1.4.Manfaat Penelitian
1. Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memperoleh pengetahuan dan pemahana
tetntang kajian Dialektologi dalam menganalisis dialek masyarakat Desa Kras khususnya.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memperkaya
penelitian dialek di berbagai daerah di Indonesia.

1.5.Landasan Teori
1. Sosiolinguistik

Sosiolinguistik adalah cabang ilmu bahasa yang membahas hubungan antara bahasa
dengan anggota masyarakat penuturnya. Kridalaksana (2001:201) menyatakan bahwa
sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari hubungan dan saling pengaruh
antara perilaku bahasa dan perilaku sosial.

J. A. Fishman dalam Chaer (2004:3) mengemukakan bahwa:


“sociolingusitics is the study of the characteristics of language varieties, the characteristics
of their functions, and the characteristics of their speakers as these three constantly interact,
change and change one another within a speech community” (= Sosiolinguistik adalah kajian
tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi-fungsi variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena
ketiga unsur ini selalu berinteraksi, berubah, dan saling mengubah satu sama lain dalam satu
masyarakat tutur.
Chaer (2004:2) menjelaskan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmuantardisiplin
yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan pengguna bahasa itu di dalam masyarakat.
Sumarsono (2002:2) menyatakan bahwa sosiolinguistik dibandingkan dengan ilmu-ilmu
sosial lain, seperti ilmu ekonomi, sosiologi, atau dengan linguistik sendiri merupakan ilmu
relatif baru. Ditinjau dari nama, sosiolinguistik menyangkut sosiologi dan linguistik, karena
itu sosiolinguistik mempunyai kaitan erat dengan kedua kajian tersebut. Sosio adalah
masyarakat,

5
dan linguistik adalah kajian bahasa. Jadi sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang
dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan.
Nababan (1991:2) mengatakan bahwa istilah sosiolinguistik jelas terdiri dari 2 unsur,
yaitu sosio dan linguistik. Kita mengetahui arti linguistik, yaitu ilmu yang mempelajari atau
membicarakan bahasa, khususnya unsur-unsur bahasa (fonem, morfem, kata, kalimat) dan
hubungan antara unsur-unsur itu (struktur), termasuk hakekat dan pembentukan unsur itu.
Unsur sosio adalah seakar dengan sosial, yaitu yang berhubungan dengan masyarakat,
kelompok-kelompok masyarakat, dan fungsi-fungsi kemasyarakatan. Jadi sosiolinguistik
ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai
anggota masyarakat. Sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek
kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat dalam
bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial). Sosiolinguistik adalah
ilmu yang mempelajari penggunaan bahasa di
dalam masyarakat. Penggunaan bahasa di dalam masyarakat tersebut mencakup variasi-
variasi bahasa. Dalam Penelitian ini yang akan dibahas adalah hubungan sosiolinguistik
terhadap perkembangan dialek bahasa jawa Desa Kras, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.

2.Variasi Bahasa
Bahasa terdiri dari dua aspek yang mendasar, yaitu aspek bentuk dan makna. Aspek
bentuk berkaitan dengan bunyi, tulisan, dan struktur; sedangkan makna bersifat leksikal dan
fungsional. Bahasa dalam aspek bentuk dan makna sering kali menunjukkan perbedaan kecil
maupun besar. Perbedaan-perbedaan dalam bahasa akan menghasilkan ragam dan variasi
bahasa. Soeparno dalam Dasar-dasar Linguistik (2003:55-61) mengemukakan bahwa variasi
bahasa terdiri dari variasi kronologis, variasi geografis, variasi sosial, variasi fungsional,
variasi gaya/style, variasi kultural, dan variasi individual.
Di Desa Kras sendiri terdapat beberapa variasi bahasa yang berbeda dengan daerah
lain di sekitarnya, hal ini akan di analaisis berdasarakan variasi bahasa. Variasi yang terdapat
di Desa Kras ini terdapat dalam tataran fonologi dan leksikal.

1.6.Metode dan Tekhnik Pengumpulan Data

6
Metode adalah cara yang teratur dan terpkir baik-baik untuk mencapai maksud atau
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan (Depdikbud, 1995 : 625)
Metode yang digunakan dalam penelitian di Desa Kras ini adalah Metode Pupuan
Lapangan (Penelitian Lapangan). Didalam pelakasanaannya, metode pupuan lapangan
dianggap jauh lebih ilmiah dibanding metode pupuan sinurat yang tidak langsung terjun
ke lapangan. Cara pengumpulan bahan menggunakan metode pupuan lapangan ini
menggunakan dua cara, yaitu ; (1) pencatatan langsung dan (2) perekaman. Peneliti
mendatangai lokasi tempat bahasa yang akan di teliti dan melakukan penelitian sepanjang
waktu yang di butuhkan sampai mendapatkan datadata yang di butuhkan dari informan.
Peneliti juga mengumpulkan data sekunder atau data yang tidak terdapat dalam daftar
tanyaan atau instrument melalui informasi disekitar daerah pengguna bahasa.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dan metode cakap
(wawancara) yaitu percakapan antara peneliti dengan iforman yang dialeknya diteliti.
Metode simak adalah cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dilakukan
dengan menyimak pengguna bahasa. Sedangan metode cakap adalah cara yang ditempuh
dalam pengumpulan data berupa percakapan antara peneliti dengan informan (Ida
Zulaeha, 2010:63).
Dalam penelitian ini peneliti menggabungkan dua tekhnik sekaligus yaitu metode
simak dan metode cakap. Dimana metode simak ini digunakan guna untuk informan agar
lebih memahami semua pertanyaan peneliti berkaitan dengan dialek bahasa yang
digunakan, dan untuk membuat informan lebih nyaman. Sementara itu, metode pancing
juga digunakan untuk beberapa kosa kata tertentu agar peneliti benar-benar mendapatkan
dialek asli tanpa perubahan yang dilakukan informan karena terpengaruh dialek daerah
lain.

1.7. Populasi dan Sampel


Populasi
Objek yang menjadi data penelitian ini adalah tuturan bahasa Jawa yang dipakai oleh
penutur dan penduduk asli atau sekurang-kurangnya telah tinggal di Desa Kras selama
sepuluh tahun. Populasi dalam penelitian ini adalah segala bentuk aspek-aspek bahasa
yang terdapat di Desa Kras dan segala bentuk variasinya.

Sampel
7
Sampel yang dipilih adalah tuturan bahasa Jawa yang telah ditetapkan dalam alat
penelitian, yakni berupa daftar pertanyaan kosa kata swadesh dan tambahan yang
berkatian dengan segala aspek yang berhubungan dengan pemakaian bahasa di Desa
Kras.

1.8. Informan

Dalam penelitian dialek ini, penulis menggunakan dua orang informan. Dimana dua
orang informan ini adalah warga asli dari Desa Kras, Kecamatan Kras yang sudah
tinggal di daerah tersebut selama bertahun-tahun dan sudah memenuhi seluruh syarat
sebagai informan, hal ini bertujuan agar peneliti mendapatkan hasil penelitian yang
maksimal.

Agar data untuk keperluan penelitian ini representatif dan dapat digunakan sacara
efektif, informan utama diusahakan memenuhi persyaratan yakni:

 orang setengah tua, berumur antara 40 sampai dengan 60 tahun,

 berpendidikan paling tinggi SD,

 penutur asli dialek bahasa Jawa Blora,

 lahir dan bertempat tinggal didaerah dialek bahasa Jawa Blora,

 sehat jasmani dan rohani,

 dapat berbahasa Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menyampaikan daftar biografi Informan yang
dilampirkan.

8
Data

Data adalah semua Informasi atau semua bahan yang disediaakan oleh alam (dalam
arti luas), yang harus dicari atau dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti. Data kebahasaan
berua fenomena-fenomena kebahasaan apapun yang sesuai dengan segi-segi tertentu yang
diteliti (Edi Subroto, 2007 :38)

Untuk tujuan penelitian perlu dikumpulkan dua jenis data, yakni:

 Data yang berhubungan dengan latar belakang sosial budaya yang berupa
data-data letak geografis, luas wilayah, jumlah penduduk, mata pencaharian,
dan pendidikannya.
 Data varian kosa kata yang berhubungan dengan gejala fonologis dan gejala
morfologis.

9
BAB II
PEMBAHASAN
KEADAAN UMUM DAN KEADAAN KEBAHASAAN
DESA KRAS, KECAMATAN KRAS, KABUPATEN KEDIRI

2.1. Keadaan Umum


Kabupaten Kediri adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsis Jawa
Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Kediri. Kabupaten Kediri memiliki luas
wilayah 1.386,05 km² atau 138.605 Ha yang terbagi menjadi 26 Kecamatan, serta 343 desa
dan 1 kelurahan. Bahasa Jawa merupakan bahasa utama yang digunakan oleh masyarakat
kabupaten Kediri sebagai alat komunikasi termasuk Desa Kras yang terletak di Kecamatan
Kras, yang merupakan bagian Kabupaten Kediri.
Jumlah penduduk kabupaten Kediri berdasarkan angka sementara pada Dinas
kependudukan dan Pencatatan Sipil per 31 Desember 2011 tercatat sebesar 1.478.103 jiwa.
Sedangkan potensi pertanian yang terdapat d Kbaupaten Kediri yang menyebar di seluruh
wilayah meliputi padi, jagung, ubu kayu, ubi jalar, kacang tanah, kopi,kedelai, cokelat dan
cengkeh. Di bidang peternakan berupa Sapi potong , sapi perah, kerbau, kuda, babi, kambing,
ayam kampung, ayam ras, itik dan entok, dan kelinci.
Di Kabupaten kediri juga terdapat industri rokok terbesar di Indonesia yaitu
PT.Gudang Garam, tbk. Serta beberapa industri lainnya. Kediri juga memiliki berbagai
tempat wisata, salah satunya adalah Gunung Kelud yang baru saja meletus pada tahun 2014
lalu. Selain itu, di Kediri juga mengalir sungai Brantas yang merupakan Sungai terbesar di
jawa Timur. Bupati Kabupaten Kediri adalah dr.Hj.Haryanti Sutrisno dengan wakilnya
Drs.H.Masykuri, MM.

Kediri merupakan salah satu wilayah penting dalam sejarah Indonesia, karena
termasuk dalam satu wilayah kerajaan di masa lampau yaitu, Kerajaan Kediri. Dengan Raja
Jayabaya sebagai Raja pada masanya, Kerajaan Kediri telah mengibarkan bendera
kekuasaannya sampai ke Ternate, dengan bukti ditemukannya situs Tondowongsi pada tahun
2007. Dengan adanya kerajaan Kediri di masa lampau, maka terdapat pula beberapa
peninggalan yang masih bisa ditemukan sebagai salah satu obyek wisata Kediri seperti, candi
Tegowangi dan petilasan Sri Aji Jayabaya. Obyek wisata lainnya juga tentu ada dan banyak
dikunjungi oleh para wisatawan lokal ataupun luar negeri, Gunung Kelud, Puh Sarang dan
Ubalan.

10
2.1.1. Letak Geografis

Menurut sumber dari Situs Pemerintah kabupaten Kediri


(http://www.kedirikab.go.id/). Kabupaten kediri secara geografis terletak pada koordinat
antara 111o 47‘05“ s/d 112o 18‘20“ Bujur Timur dan 7o 36‘ 12“ s/d 8o 0‘ 32“ Lintang
Selatan. Sedangkan berdasarkan topografinya Kabupaten Kediri dibagi menjadi empat
golongan dari luas wilayah, yaitu ketinggian diatas 0 meter-100 meter dpl membentang
seluas 32,45%, ketinggian di atas 100 meter – 500 meter dpl membentang seluas 53,83%,
ketinggian di atas 500 meter – 1.000 meter dpl membentang seluas 9,98% dan ketinggian di
atas 1000 meter dpl membentang seluas 3,73%.
Secara geologis karakterisitik wilayah kabupaten Kediri dapat di klasifikasikan
menjadi 2 (tiga) bagian, yaitu : (1) Bagian Barat Sungai Brantas, merupakan perbukitan
lereng Gunung Wilis dan Gunung Klotok, sebagaian merupakan daerah kurang subur; (2)
Bagian Tengah, merupakan daerah rendah yang sangat subur, melintas aliran Sungai Brantas
dari selatan ke utara yang membelah wilayah Kabupaten Kediri; (3) Bagian Timur Sungai

11
Brantas, merupakan perbukitan kurang subur, yang membentang dari Gunung Argowayang
di bagian utara dan Gunung Kelud di bagian Selatan.
Kondisis iklim pada wilayah kabupaten Kediri pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan daerah-daerah lain di Indonesia yaitu secara umum beriklim tropis dengan dua
musim. Suhu maksimum rata-rata Kabupaten Kediri 30,70C pada musim kemarau dan suhu
minimum rata-rata 23,80C, sdangkan pada musim penghujan atau suhu rata-rata setahunnya
sebesar 27,20C. Kelembaban udara rata-rata 85,5% per tahun, sementara kelembaban nisbi
antara 74-86%. Kecepatan angin rata-rata pada musim kemarau antara 12-13 knots dan pada
musim penghujan rata-rata 17-20 knots. Musim kemarau berlangsung seselama 67 bulan
sekitar bulan Mei-Nopember dan musim penghujan berlangsung selama 4-5 bulan pada
bulan Desember-April setiap tahunnya. Sedangkan curah hujan rata-rata pertahunnya
sebesar 130-150mm, dengan jumlah hari hujan rata-rata selama 6-15 hari.

2.1.2. Luas wilayah


Luas Wilayah Kabupaten Kediri 1.386,05 km² atau 138.605 Ha yang terbagi menjadi
26 Kecamatan, serta 343 desa dan 1 kelurahan. Sebelum tahun 2004 kabupaten Kediri dibagi
menjadi 32 Kecamatan dan berdasarkan Peraturan Daerah Noor 19 Tahun 2004 dibentuk tiga
kecamatan baru yang merupakan pemekaran dari tiga kecamatan. Adapun betas1.386,05 km²
atau 138.605 Ha yang terbagi menjadi 26 Kecamatan, serta 343 desa dan 1 kelurahan. Batas
administratif wilayah Kabupaten Kediri sebagai berikut :
-Sebelah Utara : Kabupaten Jombang dan kabupaten Nganjuk
-Sebelah Timur : Kabupaten Malang dan Kabupaten Jombang
-Sebelah Selatan : Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar
-Sebelah Barat : kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Tulungangung
Sedangkan untuk daerah penelitian yakni di Kecamatan Kras milmiliki luas wilayah
sebesar 5.631 m2 . Sedangkan untuk Desa Kras memiliki luas pemukiman sebesar 245.055
ha/m², luas perasawahan sebesar 64,310 ha/m² dan luas tanah kuburan sebesar 9280 ha/m².
batas administrative yang didapatkan peneliti dari kantor desa setempat juga didapat, sebagai
berikut :
-Sebelah Utara : Desa Banjaranyar Kecamatan Kras
-Sebelah Selatan : Desa Karangtalun Kecamatan Kras
-Sebelah Timur : Desa Kanogoro Kecamatan Kras
-Sebelah Barat : Desa Purwodadi Kecamatan Kras

12
2.1.3. Penduduk
Jumlah penduduk kabupaten Kediri berdasarkan angka sementara pada Dinas
kependudukan dan Pencatatan Sipil per 31 Desember 2011 tercatat sebesar 1.478.103 jiwa,
terdiri dari laki-laki 731.222 jiwa atau 49,47% dan perempuan 746.881 jiwa atau 50,53%.
Sedangkan untuk Kecamatan Kras memiliki jumlah penduduk sebesar 57.428 Jiwa, dengan
uraian sebagai berikut :

Nama Penduduk
No. Kepala Desa/Lurah
Desa/Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kras SUWANDI 2.289 2.247 4.536
2 Banjaranyar BADRUL MUNIR 2.783 2.535 5.318
3 Jambean MARIYADI, SPd 1.954 1.945 3.899
Purwodadi Ir. PUGUH 2.195 2.310
4
ADIATMOKO 4.505
5 Nyawangan SUGIR 1.499 1.462 2.961
6 Pelas JARITO 1.567 1.549 3.116
7 Sentonorejo SUPRATMAN 1.447 1.400 2.847
8 Bleber CHOIRUL ANAM 720 690 1.410
9 Mojosari WAHYU GUNAWAN 1.885 1.798 3.683
10 Jabang ROCHIADI, SE 1.919 1.970 3.889
11 Rejomulyo ROCHIADI, SE 1.331 1.396 2.727
12 Butuh HARI PRISTIONO 1.598 1.696 3.294
13 Karangtalun MADINI 1.674 1.779 3.453
14 Bendosari IMAM TURMUDI, SH 2.276 2.238 4.514
15 Kanigoro ABDUL HAKIM 1.679 1.639 3318
16 Krandang H. SUPANGAT 1.969 1.999 3.968
Jumlah Penduduk 28.784 28.653 57.437

2.1.4. Mata pencaharian


Mata Pencaharian masyarakat Kabupaten Kediri trediri atas bermacam-macam
pekerjaan, mulai dari petani, pegawa negeri hingga pengusaha. Mata Pencaharian di bidang
pertanian tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kediri, dengan hasil pertanian berupa : padi,
jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedlai, kopi, cokelat, dan cengkeh. Pada bidang

13
peternakan terdapat hasil ternak, yakni; sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, kuda, babi,
ayam kampung, ayamras, itik dan entok serta kelinci. Petrnakan perairan berupa ; gurami,
ikan lele, ikan mas, nila dan tawes. Produksi sayuran berupa ; bawang merah, bawang putih,
sawi kacang panjang mentimun, kangkung, bayam, tomat, terong, petai, cabai merah dan
cabai rawit. Pada bidang industry, di Kabpaten Kediri terdapat beberapa industry besar,
menegah maupun kecil. Industri tersebut di kelompokkan sebagai berikut; Industri beras
dalam kemasan, industry rokok klobot, industry rokok kretek, industry air minum dalam
kemasan, industry furniture dari logam, industry kecap, industry krupuk dan indusri makanan
ternak. Sedangkan jumlah PNS Otoda yang bekerja di Kabupaten Kediri pada tahun 2010
sebanyak 13.710 PNS.
Untuk Kecamatan keras khususnya Desa Kras sendiri memiliki mata pemcaharian
beragam seperti yang diuraikan diatas. Untuk spesifikasinya akan di uraikan dalam table
beriku :
No JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Petani 19 12
2 Buruh tani 118 109
3 Buruh migrant - -
4 Buruh migrant - -
5 PNS
6 Pengrajin industry rumah 4 4
tangga
7 Pedagang keliling 11 21
8 Peternak 31 7
9 Nelayan - -
10 Montir 3 -
11 Dokter Swasta 1 -
12 Bidan swasta - -
13 Perawat swasta - -
14 Pembantu Rumah tangga - 24
15 TNI 14 -
16 POLRI 8 -
17 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 13 -
18 Penguasaha kecil dan 32 -

14
menengah
19 Pengacara 1 -
20 Notaris - -
21 Dukun kampung terlatih - 1
22 Jasa pengobatan alternatif - -
23 Dosen swasta 2 -
24 Pengusaha besar 3 -
25 Arsitektur - -
26 Seniman/artis - 1
27 Karyawan perusahaan swasta 29 32
28 Karyawan perusahaan - -
pemerintah
29 Makelar/ Broker/ Mediator - -
30 Sopir 15 -
31 Tukang Becak 13 -
32 Tukang Ojek 8 -
33 Tukang Cukur 3 -
34 Tukang Batu/Kayu 6 -
35 Kusir Dokar - -
36 …………………..
37 …………………..
Jumlah jenis Mata pencaharian
Jumlah total

2.1.5. Agama
Menurut Departemen Agama Kabupaten Kediri, jumlah tempat ibadah di Kabupaten
Kediri relative cukup banyak, yakni ada 1.722 masjid, 4277 langgar, 708 musholla, 226
gereja Kristen, 27 gereja katholik, dan 46 pura. Sedangkan untuk jumlah pemeluk agama,
pemeluk agama islam sebesar 97,21%,Kristen/protestan 1,7%, katholik sebesar 0,56%,
agama hindu 0,5% dan budah sebesar 0,2%.
Untuk jumlah pemeluk agama di Desa Kras, akan dijelaskan dalam rincian sebagai
berikut :

15
No AGAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Islam 2220 2161 4381
2 Kristen 41 45 86
3 Katholik 8 9 17
4 Hindu 5 7 12
5 Budha 3 5 8
6 Konghuchu - - -
7 Kepercayaan kepada Tuhan - - -
YME
8 Aliran kepercayaan lainnya - - -
Jumlah 2277 2227 4505

2.1.6. Pendidikan
Pada tahun 2010/2011, ada sebanyak 2.643 institusi pendidikan di Kabupaten Kediri.
Kabupaten Kediri memiliki 118 SMA/SMK Negeri dan Untuk jumlah SD di Seluruh bagian
Kabupaten Kediri sebanyak 900 sekolah dan untuk jumlah Smp sebanyak 217 sekolah,
dengan jumlah siswanya belom peneliti ketahui secara pasti karenaketerbatasan sumber data.
Kecamatan Kras memilik instansi pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri sebanyak 30, dan
swasta sebanyak 1, Madrasah Ibtidaiyah Negeri sebanyak 3 dan swasta sebanyak 8. Unti

2.1.7. Sejarah Kabupaten Kediri


Sejarah berdirinya Kabupaten Kediri bisa dikategorikan dalam beberapa fase. Fase
pertama di mulai pada jaman kerajaan yang dipimpin oleh Airlangga. Airlangga yang waktu
bergelar CRIMAHARAJA RAKELAHU CRILO-KESWARA DHARMAWANGSA
AIRLANGGA ANANTA WIKRAMA-TUNGGADEWA telah berhasil menyatukan daerah-
daerah kerajaan Dharmawangsa yang telah pecah-belah akibat pengaruh Sriwijaya.
Sesuai dengan kehidupan orang Hindu, Airlangga ingin memenuhi kewajibannya yaitu
menjadi pertapa, dan sebelum mengundurkan diri pada tahun 1041 ia membagi kerajaan
menjadi dua bagian untuk kedua puteranya. Adapun pembagian kerajaan sebagai berikut :
1. Bagian Timur: Kerajaan Jenggala denga ibukota Kahuripan meliputi daearah
Surabaya, Malang dan Besuki.
2. Bagian Barat: Kerajaan Panjalu atau Kadiri meliputi daerah Kediri, Madiun dengan
ibukota Dahapura.

16
Ketika Airlangga menjadi pertapa, Ia dikenal dengan nama JATIWINDRA atau
MAHARESI GENTAYU hingga akhir hidupnya tahun 1049. Abu jenasahnya dimakamkan
dilereng Gunung Peanggungan. Fase kedua adalah dimana Kerajaan Kadiri bermula. Seusai
era kerajaan Jenggala, berdirilah satu kerajaan bernama Panjalu dan terkenal dengan nama
Dhaha, letak ibukotanya kira-kira di kota Kediri sekarang ini. Pada pertengahan abad ke-11
mulailah sejarah kerajaan Kadiri, dengan SRI JAYAWARSA sebagai raja pertama yang
memerintah pada tahun 1104-1115 M. Raja Kadiri terakhir adalah KERTAJAYA yang
memerintah pada tahun 1185-1222 M, ia memerintah dengan sewenang-wenang hingga
timbul pemberontakan yang melemahkan kerajaan. Seperti pertentangan-pertentangan antara
Kertjaya dengan golongan Pendeta. Golongan Pendeta menyingkir ke Tumapel (Ken Arok)
dan selanjutnya mengadakan pemberontakan. Penyerangan Tumapel (Ken Arok) pada tahun
1222 telah meruntuhkan kerajaan Kadiri, mulailah tahta kerajaan diduduki oleh Ken Arok
dan Kerajaan dipindah ke Singosari. Dalam masa kepemimpinan kerajaan Singosari, yang di
pegang oleh Kertanegara, terdapat beberapa keberhasilan yang bisa diraih dalam
pemerintahan Kartanegara tersebut, seperti :
 Mempersatukan Nusantara
 Pembinaan menjadi Negara Maritim yang teguh
 Membantu perkembangan agama Syiwa dan Budha
 Dengan berkembangnya kekuasaan Singosari, hal ini menimbulkan kecurigaan
negara-negara sekitarnya, lebih-lebih kerajaan Mongol (Cina) dibawah Kaisar Kubilai
Khan, yang ingin merebut tanah air kita.

Fase berikutnya masuk sejak dikuasainya Nusantara oleh pemerintahan Hindia


Belanda.
Pada tahun 1906, berdasarkan Staasblad no. 148 tertanggal 1 maret 1906, mulai
berlaku tanggal 1 April 1906 dibentuk Gemeente Kediri sebagai tempat kedudukan
Resident Kediri, sifat pemerintahan otonom terbatas dan sudah mempunyai Gemeente
Road sebanyak 13 orang, yang terdiri atas 8 orang golongan Eropa dan yang
disamakan, 4 orang Pribumi (Inlander) dan 1 orang Bangsa Timur Asing, dan
berdasarkan Stbl No. 173 tertanggal 13 Maret 1906 ditettapkan anggaran keuangan
sebesar f. 15.240 dalam satu tahun, pada tanggal 1 Nopember 1928 berdasarkan Stbl
No. 498 menjadi Zelfstanding Gemeenteschap mulai berlaku tanggal 1 Januari 1928
(menjadi otonom penuh). Setelah Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 10
Maret 1942, maka Kota Kediri pun mengalami perubahan pemerintahan. Karena
17
wilayah kerja Gemeente Kediri yang begitu kecil dan tugasnya sangat terbatas oleh
pemerintah Jepang daerahnya diperluas menjadi daerah kota sekarang daerah Kediri
Shi dikepalai oleh Shico. Kediri Shi terdiri dari 3 Son dikepalai oleh Shoncho Son itu
terdiri dari beberapa Ku dikepalai Kucho Pemerintahan Kediri Shi dipimpin oleh
seorang Shicho (Walikotamadya) tidak saja menjalankan pemerintahan otonomi tetapi
juga menjalankan algemeen bestuur (Pemerintahan Umum). Hanya di bidang otonomi
tidak didampingi oleh DPRD. Wewenang penuh ditangan Kediri Shico. Setelah
menyerahnya Jepang kepada Sekutu, habislah sejarah Pemerintah Jepang di Kediri,
maka Pemerintah beralih kepada RI. Mula-mula walikota Kediri didampingi oleh
Komite Nasional Kotamadya, kemudian daerah berkembang sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.

2.2. Keadaan Kebahasaan


Pada dasarnya penggunaan bahasa untuk komunikasi sehari-hari di Kabupaten Kediri
adalah bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa. Sedangkan penggunaan bahasa untuk kadaan
formal di lingkungan pendidikan adalah bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Jawa yang
digunakan pun merupakan bentuk bahasa Jawa Ngoko, hal ini terpengaruh karena daerah
Kabupaten Kediri merupakan daerah yang tidak terdapat peninggalan berupa Kertaon atau
tempat-tempat pelestarian budaya Jawa. Namun penggunaan bahasa Jawa disisni jugatelah
banyak bergeser ke bahasa Indonesia, khususnya di daerah Kota Kediri. Masyarakat Kota
sebagian besar sudah banyak yang beralih menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi sehari-hari dibandingkan menggunakan bahasa Jawa. Sedangkan bahasa Jawa
sebagian memang digunakan untuk komunikasi di daerah pedesaan termasuk daerah yang di
teliti oleh peneliti.

Kesimpulan umum yang dapat diambil dari pemaparan keadaan kebahasaan di daerah

Jawa ini terutama di Kabupaten Kediri tepatnya di Desa Kras adalah di tengah-tengah

masyarakatnya ternyata bahasa Jawa masih sangat berfungsi terutama digunakan sebagai

bahasa komunikasi sehari-hari. sehingga peneliti tertarik karena didaerah Kras masih sangat

kental dengan dialek Bahasa Jawa. Faktor pekerjaan, usia serta lulusan pendidikan umunya

mempengaruhi rutinitas atau prosentase penggunaan bahasa Indonesian dan bahasa Jawa

namun untuk penggunaan bahasa Jawa sendiri tidak memiliki perbedaan kecuali penggunaan

18
bahasa karma yang dipergunakan untuk orang yang berusialebih tua, selebihnya tidak

mengubah atau mempengaruhi bentuk-bentuk bahasa Jawa ngoko.

19
Bab III
PEMBAHASAN
KEKHASAN BAHASA JAWA DESA KRAS
DARI ASPEK FONOLOGI DAN MORFOLOGI

3.1. Ragam Unsur Dialek Bahasa Jawa di Desa Kras Kecamatan Kras Ditinjau dari
Segi Fonologi

Fonologi merupakan bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa

menurut fungsinya yaitu fonemik. Fonemik adalah prosedur untuk menentukan fonem suatu

bahasa (Harimurti Kridalaksana, 2008: 62-63)

1. Vokal

Menurut Harimurti Kridalaksana (2008: 256-257), vokal memiliki dua pengertian

yaitu, bunyi bahasa yang dihasilkan dengan getaran pita suara, dan tanpa penyempitan dalam

saluran suara di atas glotis. Pengertian kedua adalah satuan fonologis yang diujudkan dalam

lafal tanpa pergeseran. Dalam bahasa Jawa kita mengenal 10 vokal di antaranya: /i/, /I/, /e/,

/E/, /a/, /ǝ/, /ɔ/, /o/, /u/, dan /U/.

Tinggi Gerak Bentuk


Rendah Lidah Bibir
No. Vokal Striktur Contoh Kata
Lidah Bagian

1. /i/ tinggi atas Depan tertutup tak bulat [ati] ‘hati’


[sirah] ‘kepala’
[ilat] ‘lidah’
[idu] ‘ludah’

2. /I/ tinggi Depan tertutup tak bulat [getIh] ‘darah’


bawah [kupIŋ] ‘telinga’
[pitI?] ‘ayam’
[salIn] ‘ganti’

20
[mǝtIl] ‘petik’
[kǝmIs] ‘kamis’
[cilI?] ‘kecil’

3. /e/ madya atas Depan semi tak bulat [ipe] ‘ipar’


tertutup [sore] ‘sore’
[we] ‘kamu’
[gǝde] ‘besar’
[lambe] ‘mulut’

4. /E/ madya Depan semi tak bulat [EpE?EpE?] ‘telapak


tangan’
bawah terbuka
[kEliŋan] ‘ingat’
[EmpEr] ‘teras’
[ŋglEta?] ‘berbaring’

5. /a/ rendah Depan terbuka tak bulat [aku] ‘saya’


bawah [latar] ‘halaman’
[pagǝr] ‘pagar’
[ana?] ‘anak’

6. /ǝ/ Madya Tengah semi tak bulat [lǝŋǝn] ‘lengan’


terbuka [gǝgǝr] ‘punggung’
[wǝDUs] ‘kambing’
[gǝlaŋ] ‘gelang’
[mǝtǝŋ] ‘hamil’
[tǝka] ‘sampai’
[munǝ?munǝ?]
‘mual’

7. /ɔ/ madya Belakang semi bulat [kEntɔl] ‘betis’


bawah terbuka [jEbɔr] ‘gayung’
[ŋisɔr] ‘bawah’
[lumɔ] ‘dermawan’

21
8. /o/ madya atas Belakang semi bulat [loro] ‘dua’
tertutup [sore] ‘sore’
[jago] ‘ayam jantan’
[bota?] ‘botak’
[gɔro?an]
‘tenggorokan’
[obah] ‘bergerak’

9. /u/ tinggi atas Belakang tertutup bulat [putu] ‘cucu’


[guyu] ‘tertawa’
[gulu] ‘leher’
[putu] ‘cucu’
[kulɔn] ‘barat’
[uŋkal] ‘batu asah’
[udǝl] ‘pusar’

10. /U/ tinggi Belakang semi bulat [baTU?] ‘dahi’


bawah tertutup [kǝlU?] ‘asap’
[macUl]
‘mencangkul’
[gablU?] ‘tumpul’
[gluDU?] ‘petir’

2. Konsonan

Konsonan adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan menghambat aliran udara pada

salah satu tempat di saluran suara di atas glotis (Harimurti Kridalaksana, 2008: 132). Dalam

22
bahasa Jawa kita mengenal variasi konsonan yang terdiri dari 21 fonem yaitu, /p/, /b/, /t/, /T/,

/d/, /D/, /c/, /j/, /k/, /g/, /?/, /m/, /n/, /ŋ/, /ñ/, /l/, /s/, /h/, /r/, /w/, dan /y/.

No. Konsonan Cara Ucapan Dasar Ucapan Contoh kata

1. /p/ letup, tak bibir [jǝmpɔl] ‘ibu jari’


bersuara [papa?] ‘jemput’
[punDa?] ‘bahu’
[pǝlɔ?] ‘biji mangga’

2. /b/ letup, lunak bibir [bapa?] ‘ayah’


bersuara [baTaŋ] ‘bangkai
binatang’
[bǝloŋ] ‘tulang’
[bakUl] ‘pedagang’

3. /t/ letup, tak ujung lidah [ati] ‘hati’


bersuara [katɔ?] ‘celana’
[tǝlu] ‘tiga’

4. /d/ lunak, bersuara ujung lidah [udǝl] ‘pusar’


[dudUh] ‘kuah sayur’
[kidUl] ‘selatan’
[idǝp] ‘bulu mata’

5. /T/ letup, tak ujung lidah [baTU?] ‘dahi’


bersuara [nuTu?] ‘memukul’
[kəTul] ‘tumpul’
[cǝTel] ‘pelit’

6. /D/ letup, lunak ujung lidah [blǝDEk] ‘guntur’


bersuara [paDaŋ] ‘terang’

[gǝDEk] ‘dinding
bambu’

7. /c/ letup, keras tak tengah lidah [caŋkǝm] ‘mulut’

23
bersuara [caga?] ‘tiang’
[cǝTE?] ‘dangkal’

8. /j/ letup, lunak tengah lidah [gajIh] ‘lemak’


bersuara [jǝru] ‘dalam’
[jebɔr] ‘gayung’

9. /k/ letup, keras tak pangkal lidah [koe] ‘kamu’


bersuara [kocahan] ‘tempat
basuh’

10. /g/ letup, lunak pangkal lidah [gulu] ‘leher’


bersuara

11. /?/ letup, hamzah glotis [mba?] ‘kakak


perempuan’
[sesU?] ‘besok’

12. /m/ nasal, bersuara bibir [mlaku] ‘jalan’

13. /n/ nasal, bersuara ujung lidah [nǝsu] ‘marah’

14. /ñ/ nasal, bersuara tengah lidah [uñəŋ-uñəŋ] ‘pusat


rambut dikepala’

15. /ŋ/ nasal, bersuara pangkal lidah [ŋɔmɔŋ] ‘bicara’

16. /l/ sampingan, ujung lidah [alIs] ‘alis’


bersuara [lambe] ‘bibir’

17. /s/ geseran, tak ujung lidah [wǝsi] ‘besi’


bersuara

18. /h/ geseran, tak glotis [gǝrhana] ‘gerhana’


bersuara

19. /r/ Getar ujung lidah [kirI?] ‘anak anjing’

20. /w/ semi vokal, bibir [wɔlu] ‘delapan’


bersuara [waDu?] ‘danau’

21. /y/ semi vokal, tengah lidah [bayi] ‘bayi’

24
bersuara [yuyu] ‘kepiting’
[beyEs] ‘kepiting kecil’

3.2. Ragam Unsur Dialek Bahasa Jawa Desa Kras Kecamatan Kras Ditinjau dari
Segi Morfologi

Menurut Harimurti Kridalaksana (2008:159), morfologi merupakan bidang linguistik

yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya. Mofem merupakan satuan bahasa

terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna

yang lebih kecil, misalnya {tǝr-}, {di-}, {pensil}, dan sebagainya (Harimurti Kridalaksana,

2008:158).

Dalam penelitian ini akan dianalisis ragam unsur dialek bahasa Jawa Kelurahan

Teguhan yang berkaitan dengan proses morfologis. Untuk analisis yang lebih mendalam,

peneliti mengelompokkan sejumlah kata dan menjelaskan beberapa proses morfologis yang

terjadi. Proses ini meliputi proses afiksasi dan proses pengulangan kata berdasarkan data kata

yang diperoleh.

1. Proses Afiksasi

Afiks merupakan bentuk terikat yang bila ditambahkan pada bentuk lain akan

mengubah makna gramatikalnya. Konsep ini mencakup prefiks, sufiks, infiks, simulfiks,

konfiks, dan suprafiks. Afiksasi adalah proses atau hasil penambahan afiks pada akar, dasar,

atau alas (Harimurti Kridalaksana, 2008:3).

Bahasa Jawa memiliki delapan kategori kata yaitu verba, nomina, pronomina,

numeralia, adjektiva, adverbia, kata tugas, dan interjeksi. Meski ada delapan macam kategori

namun tidak kedelapannya memiliki afiks. Yang memiliki afiks hanya beberapa dan dari

yang beberapa itu pun pemilikan afiksnya tidak sama jumlahnya (Edi Subroto, D, et.al.

1991:24). Afiks dalam bahasa Jawa mencakup:

25
1. Prefiks, yaitu afiks yang ditambahkan pada bagian depan pangkal. Misalnya –ber

pada bersepeda (Harimurti Kridalaksana, 2008:199).

2. Infiks, yaitu afiks yang diselipkan ke dalam dasar (Harimurti Kridalaksana, 2008:

93).

3. Sufiks, yaitu afiks yang ditambahkan pada bagian belakang pangkal. Misalnya –

an pada ajaran (Harimurti Kridalaksana, 2008: 230).

4. Konfiks, yaitu afiks tunggal yang terjadi dari dua bagian yang terpisah. Misalnya

ke-an pada keadaan, kelapaan, dsb (Harimurti Kridalaksana, 2008: 130).

Prefiks Sufiks Infiks Konfiks

N- -I -um- ka-an

di- -ake -in- -in-an

tak- -a -el- ke-an

kok- -en -er- ke-en

ma- -na paN-an

mer- -ana pa-an

ka- -an pi-an

ke- -e pra-an

a- tak-ane

aN- tak-ke

sa- tak-e

paN- kami-en

pa- sa-e

pi-

26
pra-

kuma-

kapi-

Sumber tabel (Edi Subroto, D, et.al. 1991:25).


1.1. Prefiks

Morfem Prefiks yang Memusat Prefiks yang Memusat Prefiks yang Memusat
pada Verba pada Nomina pada Kategori Lain

N- [ŋǝlɔŋ] ‘mengurangi’ - -

di- [dijupu?] ‘diambil’ - -

tak- [ta? tukɔ?ne] ‘saya - -


belikan’

kok- [ko? jiwit] ‘kamu - -


cubit’

ma- [macUl] - -
‘mencangkul’
[matUr] ‘bilang’

mer- [mǝrgɔ] ‘karena’ - -

ka- [katisǝn] ‘kedinginan’ - -

ke- [kǝtiban] ‘kejatuhan’ - -

a- [arep] ‘mau’ - -

aN- [anjlɔg] ‘melompat’ - -

sa- - - [sakǝDɔ?] ‘satu petak


sawah’

paN- - [paniŋal] ‘mata’ -

27
pa- - [pakɔn] ‘perintah’ -

pi- - [piwalǝs] ‘balasan’ -

pra- - [pratiŋkah] ‘perilaku’ -

kuma- [kumawani] - -
‘berlagak’

kapi- - - -

1.2. Sufiks

Morfem Sufiks yang Memusat Sufiks yang Sufiks yang Memusat


pada Verba Memusat pada pada Kategori Lain
Nomina

-i [ŋǝkEi] ‘memberi’ - -

-ake [mundutake] - -
‘mengambil’

-a [ñapuɔ] - -
‘menyapulah’

-en [tulisǝn] ‘tulislah’ - -

-na [dUmonɔ] ‘bagilah’ - -

-ana [ke?ɔnɔ] ‘berilah’ - -

-an - [rasu?an] ‘baju’ -

-e - [sirahe] ‘kepalanya’ -

[wǝDuse]
‘kambingnya’

1.3. Infiks

28
Morfem Infiks yang Memusat Infiks yang Infiks yang Memusat
pada Verba Memusat pada pada Kategori Lain
Nomina

-um- [kumintǝr] ‘berlagak - -


pandai’

-in- [tinandUr] ‘ditanam’ - -

-el- [kǝlurU?] ‘berkokok’ - -

-er- [pǝrǝnTUl] - -
‘berbintul-bintul’

1.4. Konfiks

Morfem Konfiks yang Konfiks yang Konfiks yang


Memusat pada Verba Memusat pada Memusat pada
Nomina Kategori Lain

ka-an - [kǝbutuan] -
‘kebutuhan’

-in-an [pinariŋan] - -
‘pemberian’

ke-an [kEliŋan] ‘ingat’ - -

ke-en - - [kǝwarǝkǝn]
‘kekenyangan’

paN-an - [panjǝnǝŋan] -
‘Anda’

pa-an - [paukUman] -
‘hukuman’

pi-an - [pituluŋan] -

29
‘pertolongan’

pra-an - - -

tak-ane [ta?paDaŋane] ‘saya - -


terangi’

tak-ke [ta?ke?ke] ‘saya - -


kasihkan’

kami-en - - -

sa-e - - [sa?tǝmǝne]
‘sejujurnya’

2. Proses Reduplikasi

Proses reduplikasi adalah proses dan hasil pengulangan satuan bahasa sebagai alat

fonologis atau gramatikal. Misalnya rumah-rumah, tetamu, bolak-balik (Harimurti

Kridalaksana, 2008: 208). Menurut Edi Subroto, et.al. (1991:39), kata ulang adalah kata

jadian yang dibentuk dengan proses pengulangan. Pengulangannya—yaitu morfem ulang—

selalu merupakan bentuk terikat dan hadir hanya khusus dipakai untuk membentuk kata ulang

atau reduplikasi itu.

Dalam bahasa Jawa ada empat macam morfem ulang, yang dibedakan satu sama lain

atas wujudnya dalam kata dipandang dari kesesuaiannya dengan bentuk dasar yang dikenai

proses pengulangan.

a. Reduplikasi penuh, adalah morfem ulang yang sebagai ulangan wujud fonemisnya

sama dengan bentuk dasar yang dikenai proses pengulangannya. Tampak misalnya

dalam kata ngguyu-ngguyu ‘tertawa-tawa’.

30
b. Reduplikasi bervariasi bunyi, adalah morfem ulang yang sebagai ulangan wujud

fonemisnya mirip dengan wujud-wujud fonemis bentuk dasar yang dikenai proses

pengulangannya. Tampak misalnya dalam kata ngguya-ngguyu ‘tertawa-tawa’.

c. Reduplikasi parsial, adalah morfem ulang yang sebagai ulangan wujud fonemisnya

sama dengan wujud fonemis penggalan bentuk dasar yang dikenai proses

pengulangan. Tampak misalnya dalam kata lung-tinulung ‘tolong-menolong’.

d. Reduplikasi parsial bervariasi bunyi, adalah morfem ulang yang sebagai ulangan

mirip dengan wujud fonemis penggalan bentuk dasar yang dikenai proses

pengulangan. Tampak misalnya dalam kata nggeguyu ‘menertawakan (Edi Subroto,

et.al. 1991:39-40).

Jenis Reduplikasi Contoh Kata

Reduplikasi penuh [EnTɔŋ EnTɔŋ] ‘betis’

[uñǝŋ uñǝŋ] ‘ubun-ubun’

[enjIŋ enjIŋ] ‘pagi-pagi’

[ugəl-ugəl] ‘pergelangan tangan’

Reduplikasi bervariasi [bola bali] ‘bolak-balik’

[wira wiri] ‘mondar-mandir’

[mesam mEsǝm] ‘senyam-senyum’

[mloya mlayu] ‘lari kesana kemari’

Reduplikasi parsial [rǝrǝsI?] ‘bersih-bersih’

[cǝŋEŋEsan] ‘senyum-senyum’

[ditamba? tamba?ke] ‘diobati’

Reduplikasi parsial bervariasi [diesam Esǝmi] ‘disenyam-senyumi’

31
bunyi [diporan parani] ‘dihampiri terus menerus’

Dalam bahasa Jawa juga tedapat morfem ulang bersama dengan afiks sekaligus, yaitu:

Morfem ulang bersama dengan afiks ( –en)

Contohnya:

a. [mbɔ? mbɔ?ǝn] ‘merasa terikat dengan ibunya’

b. [ida? ida?en] ‘injak-injaklah’

c. [bayaŋ bayaŋǝn] ‘terbayang-bayang’

d. [pikIr pikirǝn] ‘dipikir-pikir’

Morfem ulang jenis reduplikasi penuh bersama dengan afiks –an


Contohnya:

a. [mbun mbunan] ‘ubun-ubun’

b. [untuŋuntuŋan] ‘faktor keberuntungan’

c. [jǝjǝk-jǝjǝkan] ‘tendang-menendang’

d. [paran paranan] ‘saling menghampiri’

Morfem ulang jenis reduplikasi parsial bervariasi bersama dengan afiks –an
Contohnya:

a. [rǝrǝsi?an] ‘bersih-bersih’

b. [gǝgɔDɔŋan] ‘dedaunan’

c. [sǝsarǝŋan] ‘bersama’

d. [sǝsawahan] ‘sawah-sawah’

Morfem ulang dengan afiks –e


Contohnya:

a. [kɔbǝr kɔbǝre] ‘sempat-sempatnya’

b. [mripat mripate] ‘mata-matanya’

32
c. [ŋanDa? ŋanDa?ke] ‘mengadukan’

d. [gǝlǝm gǝlǝme] ‘mau-maunya’

Morfem ulang dengan afiks sa- dan –e


Contohnya:

a. [sa?okeEh okEhe] ‘sebanyak banyaknya’

b. [sa?rupa rupane] ‘sewujud-wujudnya’

c. [sa?ElE? ElE?e] ‘sejelek-jeleknya’

d. [sa?cilI? cili?e] ‘sekecil-kecilnya’

33
BAB IV
PENUTUP
4.1.Simpulan

Berdasarkan makalah penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dengan melakukan sebuah penelitian tentang dialek kita bisa mengetahui ragam

bahasa yang terdapat dalam suatu daerah. Bahwa setiap daerah memiliki ciri khas dan

variasi yang di miliki oleh setiap daerahnya sendiri dalam berbahasa. Faktor

pekerjaan, usia serta lulusan pendidikan umunya mempengaruhi rutinitas atau

prosentase penggunaan bahasa Indonesian dan bahasa Jawa namun untuk penggunaan

bahasa Jawa sendiri tidak memiliki perbedaan kecuali penggunaan bahasa krama yang

dipergunakan untuk orang yang berusialebih tua, selebihnya tidak mengubah atau

mempengaruhi bentuk-bentuk bahasa Jawa ngoko.

2. Jika dilihat dari segi fonologi, ragam unsur dialek bahasa Jawa Desa Kras dapat

diketahui variasi fonem vokal dan konsonannya. Variasi vokal terdiri dari 10 fonem

yaitu, /i/, /I/, /e/, /E/, /a/, /ǝ/, /ɔ/, /o/, /u/, dan /U/. Variasi konsonan terdiri dari 21

fonem yaitu, /p/, /b/, /t/, /T/, /d/, /D/, /c/, /j/, /k/, /g/, /?/, /m/, /n/, /ŋ/, /ñ/, /l/, /s/, /h/, /r/,

/w/, dan /y/. Sedangkan dalam bentuk analisis morfologi dalam bahasa Jawa Desa

Kras ditemukan dua macam bentuk proses morfologis yakni Afiksasi dan

Reduplikasi.

4.2.Saran

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan bahwa sebagai bangsa Indonesia kita bisa

lebih menghargai dan melestarikan bahasa ibu masing-masing. Dengan adanya

perkembangan zaman yang semakin maju, jangan sampai membuat kita lupa dengan bahasa

ibu kita. Bahasa ibu adalah bahasa yang pantas dibanggakan, karena lewat bahasa ibu kita

34
bisa memulai untuk menghargai kebudayaan daerah. Bahasa ibu juga bahasa yang menarik

untuk dipelajari, bahkan orang asingpun mau mempelajari bahasa-bahasa daerah yang ada di

Indonesia. Jika orang asing saja bisa mempelajarinya mengapa kita tidak. Jika kita sampai

melupakan bahasa ibu kita sendiri, dan orang asing yang lebih tertarik maka kita akan

mengalami penjajahan lagi, yaitu penjajahan bahasa.

35
DAFTAR PUSTAKA

Ayatrohaedi. 1983. Dialektologi Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Edi Subroto, D, et.al. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Jawa. Yoyakarta: Duta Wacana

University Press.

Harimurti Kridalaksana. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ida Zulaeha. 2010. Dialektologi, Dialek Geografi dan Dialek Sosial. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Soetoko, d.k.k. 1984. Geografi Dialek Bahasa Jawa di Kabupaten Surabaya. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Marsono.1989. Fonetik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sumber Internet :
Pemerintah Kediri. 2010. www.Kediri.eastjava.com. (diakses pada 20 Mei 2015 pukul
20.00)

36
LAMPIRAN
1.Data Informan

Informan Pertama

Nama : Isatin

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 46

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Desa Kras

Mobilitas kebergian bersangkutan : Motor

Bahasa yang dikuasai selain bahasa

yang digunakan di daerah : Bahasa Indonesia

Asal orang tua : Kecmatan Mojo, Kabupaten Kediri

Asal isetri/suami : Desa Kras

Informan Kedua

Nama : Aisah

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 50

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pedagang

37
Alamat : Desa Kras

Mobilitas kebergian bersangkutan : Motor

Bahasa yang dikuasai selain bahasa

yang digunakan di daerah : Bahasa Indonesia

Asal orang tua : Desa Purwodadi, Kecamatan Kras, Kabupaten


Kediri

Asal isetri/suami : Banyuwangi

2. Kondisi Daerah Titik Pengamatan

Desa Kras memiliki luas pemukiman sebesar 245.055 ha/m², luas perasawahan sebesar
64,310 ha/m² dan luas tanah kuburan sebesar 9280 ha/m². batas administrative yang
didapatkan peneliti dari kantor desa setempat juga didapat, sebagai berikut :

Keadaan sekitar

Batas Desa Bahasa

Sebelah timur Desa Kanogoro Kecamatan Kras Jawa

Sebelah selatan Desa Karangtalun Kecamatan Jawa


Kras

Sebelah barat Desa Purwodadi Kecamatan Kras Jawa

Sebalah utara Desa Banjaranyar Kecamatan Jawa


Kras

3. Daftar Kecamatan dan Desa di Kabupaten Kediri Pengguna Bahasa Jawa

No Nama Kecamatan Daftar Nama Desa


1 Kecamatan Kediri Kota - Kelurahan/Desa Semampir
- Kelurahan/Desa Dandangan

38
- Kelurahan/Desa Ngadirejo
- Kelurahan/Desa Pakelan
- Kelurahan/Desa Pocanan
- Kelurahan/Desa Banjaran
- Kelurahan/Desa Jagalan
- Kelurahan/Desa Kemasan
- Kelurahan/Desa Kaliombo
- Kelurahan/Desa Kampung
Dalem
- Kelurahan/Desa Ngronggo
- Kelurahan/Desa
Manisrenggo
- Kelurahan/Desa Balowerti
- Kelurahan/Desa Rejomulyo
- Kelurahan/Desa Ringin
Anom
- Kelurahan/Desa Setono
Gedong
- Kelurahan/Desa Setono
Pande
2 Kecamatan Mojoroto - Kelurahan/Desa Dermo
- Kelurahan/Desa Mrican
- Kelurahan/Desa Mojoroto
- Kelurahan/Desa Ngampel
- Kelurahan/Desa Gayam
- Kelurahan/Desa Bandar Lor
- Kelurahan/Desa Sukorame
- Kelurahan/Desa Pojok
- Kelurahan/Desa Campurejo
- Kelurahan/Desa Tamanan
- Kelurahan/Desa Lirboyo
- Kelurahan/Desa Bandar
Kidul
- Kelurahan/Desa Banjar
Melati (Banjarmlati)
- Kelurahan/Desa Bujel
3 Kecamatan Pesantren - Kelurahan/Desa Bangsal
- Kelurahan/Desa Burengan
- Kelurahan/Desa Pesantren
- Kelurahan/Desa Jamsaren
- Kelurahan/Desa Pakunden
- Kelurahan/Desa
Singonegaran
- Kelurahan/Desa Tinalan
- Kelurahan/Desa Banaran
- Kelurahan/Desa Tosaren
- Kelurahan/Desa Betet
- Kelurahan/Desa Blabak
- Kelurahan/Desa Bawang
- Kelurahan/Desa Ngletih

39
- Kelurahan/Desa Tempurejo
- Kelurahan/Desa Ketami
4 Kecamatan Badas - Kelurahan/Desa Lamong
- Kelurahan/Desa Canggu
- Kelurahan/Desa Krecek
- Kelurahan/Desa Blaru
- Kelurahan/Desa Badas
- Kelurahan/Desa Tunglur
- Kelurahan/Desa Sekoto
- Kelurahan/Desa Bringin
5 Kecamatan Banyakan -Kelurahan/Desa Banyakan
- Kelurahan/Desa Jabon
- Kelurahan/Desa Jatirejo
- Kelurahan/Desa Manyaran
- Kelurahan/Desa Maron
- Kelurahan/Desa Ngablak
- Kelurahan/Desa Parang
- Kelurahan/Desa Sendang
- Kelurahan/Desa Tiron
6 Kecamatan Gampengrejo - Kelurahan/Desa Gampeng
- Kelurahan/Desa Jongbiru
- Kelurahan/Desa Kalibelo
- Kelurahan/Desa Kepuhrejo
- Kelurahan/Desa Ngebrak
- Kelurahan/Desa Plosorejo
- Kelurahan/Desa Putih
- Kelurahan/Desa Sambirejo
- Kelurahan/Desa Sambiresik
- Kelurahan/Desa Turus
- Kelurahan/Desa
Wanengpaten
7 Kecamatan Grogol - Kelurahan/Desa Bakalan
- Kelurahan/Desa Cerme
- Kelurahan/Desa Datengan
- Kelurahan/Desa Gambyok
- Kelurahan/Desa Grogol
- Kelurahan/Desa Kalipang
- Kelurahan/Desa Sonorejo
- Kelurahan/Desa Sumberejo
- Kelurahan/Desa Wonoasri
8 Kecamatan Gurah - Kelurahan/Desa Gayam
(Kodepos : 64113)
- Kelurahan/Desa Adan-Adan
(Kodepos : 64181)
- Kelurahan/Desa Bangkok
(Kodepos : 64181)
- Kelurahan/Desa
Banyuanyar (Kodepos :
64181)
- Kelurahan/Desa Besuk

40
- Kelurahan/Desa Blimbing
- Kelurahan/Desa Bogem
- Kelurahan/Desa Gabru
- Kelurahan/Desa Gempolan
- Kelurahan/Desa Gurah
- Kelurahan/Desa Kerkep
- Kelurahan/Desa Kranggan
- Kelurahan/Desa Ngasem
- Kelurahan/Desa Nglumbang
- Kelurahan/Desa Sukorejo
- Kelurahan/Desa
Sumbercangkring
- Kelurahan/Desa
Tambakrejo
- Kelurahan/Desa Tiru Kidul
- Kelurahan/Desa Tiru Lor
- Kelurahan/Desa Turus
- Kelurahan/Desa Wonojoyo
9 Kecamatan Kandangan - Kelurahan/Desa Banaran
- Kelurahan/Desa Bukur
- Kelurahan/Desa
Jerukgulung
- Kelurahan/Desa Jerukwangi
- Kelurahan/Desa Jlumbang
- Kelurahan/Desa Kandangan
- Kelurahan/Desa
Karangtengan
- Kelurahan/Desa Kasreman
- Kelurahan/Desa Kemiri
- Kelurahan/Desa Klampisan
- Kelurahan/Desa Medowo
- Kelurahan/Desa Mlancu
10 Kecamatan Kandat -Kelurahan/Desa Ngletih
- Kelurahan/Desa Blabak
- Kelurahan/Desa Cendono
- Kelurahan/Desa Kandat
- Kelurahan/Desa Karangrejo
- Kelurahan/Desa Ngreco
- Kelurahan/Desa Pule
- Kelurahan/Desa Purworejo
- Kelurahan/Desa Ringinsar
- Kelurahan/Desa Selosari
- Kelurahan/Desa Sumberejo
- Kelurahan/Desa Tegal
11 Kecamatan Kayen Kidul - Kelurahan/Desa
Bangsongan
- Kelurahan/Desa Baye
- Kelurahan/Desa Jambu
- Kelurahan/Desa Kayen
Kidul

41
- Kelurahan/Desa Mukuh
- Kelurahan/Desa
Nanggungan
- Kelurahan/Desa Padangan
- Kelurahan/Desa
Sambirobyong
- Kelurahan/Desa Sekaran
- Kelurahan/Desa
Semambung
- Kelurahan/Desa Senden
- Kelurahan/Desa Sukoharjo
12 Kecamatan Kepung - Kelurahan/Desa Besowo
- Kelurahan/Desa Brumbung
- Kelurahan/Desa
Damarwulan
- Kelurahan/Desa
Kampungbar
- Kelurahan/Desa Kebonrejo
- Kelurahan/Desa Keling
- Kelurahan/Desa Kencong
- Kelurahan/Desa Kepung
- Kelurahan/Desa Krenceng
- Kelurahan/Desa Siman
13 Kecamatan Kras - Kelurahan/Desa
Banjaranyar
- Kelurahan/Desa Bendosari
- Kelurahan/Desa Bleber
- Kelurahan/Desa Butuh
- Kelurahan/Desa Jabang
- Kelurahan/Desa Jambean
- Kelurahan/Desa Kanigoro
- Kelurahan/Desa
Karangtalun
- Kelurahan/Desa Krandang
- Kelurahan/Desa Kras
- Kelurahan/Desa Mojosari
- Kelurahan/Desa Nyawangan
- Kelurahan/Desa Pelas
- Kelurahan/Desa Purwodadi
- Kelurahan/Desa Rejomulyo
- Kelurahan/Desa Setonorejo
14 Kecamatan Kunjang - Kelurahan/Desa
Balongjeruk (Balung Jeruk)
- Kelurahan/Desa Dungus
- Kelurahan/Desa Juwet
- Kelurahan/Desa Kapas
- Kelurahan/Desa Kapi
- Kelurahan/Desa Klepek
- Kelurahan/Desa Kunjang
- Kelurahan/Desa Kuwik

42
- Kelurahan/Desa Pakis
- Kelurahan/Desa Parelo
- Kelurahan/Desa Tenggerlor
- Kelurahan/Desa Wonorejo
15 Kecamatan Mojo
- Kelurahan/Desa Blimbing
(Kodepos : 64162)
- Kelurahan/Desa Jugo
- Kelurahan/Desa Kedawung
- Kelurahan/Desa Keniten
- Kelurahan/Desa Kranding
- Kelurahan/Desa Kraton
- Kelurahan/Desa Maesan
- Kelurahan/Desa Mlati
- Kelurahan/Desa Mojo
- Kelurahan/Desa Mondo
- Kelurahan/Desa Ngadi
- Kelurahan/Desa Ngetrep
- Kelurahan/Desa Pamongan
- Kelurahan/Desa Petok
- Kelurahan/Desa Petungroto
- Kelurahan/Desa Ploso
- Kelurahan/Desa Ponggok
- Kelurahan/Desa Sukoanyar
- Kelurahan/Desa Surat
- Kelurahan/Desa
Tambibendo
16 Kecamatan Ngadiluwih - Kelurahan/Desa Badal
- Kelurahan/Desa
Badalpandean
- Kelurahan/Desa Banggle
- Kelurahan/Desa Banjarejo
- Kelurahan/Desa Bedug
- Kelurahan/Desa
Branggahan
- Kelurahan/Desa Dukuh
- Kelurahan/Desa
Mangunrejo
- Kelurahan/Desa Ngadiluwih
- Kelurahan/Desa Purwokerto
- Kelurahan/Desa Rembang
- Kelurahan/Desa
Rembangkepuh
- Kelurahan/Desa Seketi
- Kelurahan/Desa Slumbung
- Kelurahan/Desa Tales
- Kelurahan/Desa Wonorejo
17 Kecamatan Ngancar - Kelurahan/Desa Kunjang
- Kelurahan/Desa Babadan
- Kelurahan/Desa Bedali

43
- Kelurahan/Desa Jagul
- Kelurahan/Desa Manggis
- Kelurahan/Desa Margourip
- Kelurahan/Desa Ngancar
- Kelurahan/Desa Pandantoyo
- Kelurahan/Desa Sempu
- Kelurahan/Desa Sugihwaras
18 Kecamatan Ngasem - Kelurahan/Desa Doko
- Kelurahan/Desa Gogorante
- Kelurahan/Desa Karangrejo
- Kelurahan/Desa
Kwadungan
- Kelurahan/Desa Nambaan
- Kelurahan/Desa Ngasem
- Kelurahan/Desa Paron
- Kelurahan/Desa Sukorejo
- Kelurahan/Desa Sumberjo
- Kelurahan/Desa Toyoresmi
- Kelurahan/Desa Tugurejo
- Kelurahan/Desa Wonocatur
19 Kecamatan Pagu - Kelurahan/Desa Bendo
- Kelurahan/Desa Bulupasar
- Kelurahan/Desa Jagung
- Kelurahan/Desa Kambingan
- Kelurahan/Desa Menang
- Kelurahan/Desa Pagu
- Kelurahan/Desa Semanding
- Kelurahan/Desa Semen
- Kelurahan/Desa Sitimerto
- Kelurahan/Desa Tanjung
- Kelurahan/Desa Tengger
Kidul
- Kelurahan/Desa Wates
- Kelurahan/Desa Wonosari
20 Kecamatan Papar - Kelurahan/Desa Dawuhan
Kidul
- Kelurahan/Desa Jambangan
- Kelurahan/Desa Janti
- Kelurahan/Desa
Kedungmalang
- Kelurahan/Desa Kepuh
- Kelurahan/Desa Kwaron
- Kelurahan/Desa Maduretno
- Kelurahan/Desa Minggiran
- Kelurahan/Desa Ngampel
- Kelurahan/Desa Papar
- Kelurahan/Desa Pehkulon
- Kelurahan/Desa Pehwetan
- Kelurahan/Desa Puhjajar
- Kelurahan/Desa

44
Purwotengah
- Kelurahan/Desa Srikaton
- Kelurahan/Desa Sukomoro
- Kelurahan/Desa Tanon
21 Kecamatan Pare - Kelurahan/Desa Pare
- Kelurahan/Desa Tulungrejo
- Kelurahan/Desa Pelem
- Kelurahan/Desa
Gedangsewu
- Kelurahan/Desa Tertek
- Kelurahan/Desa Bendo
- Kelurahan/Desa Sambirejo
- Kelurahan/Desa Darungan
- Kelurahan/Desa
Sumberbendo
- Kelurahan/Desa Sidorejo
22 Kecamatan Plemahan - Kelurahan/Desa Banjarejo
- Kelurahan/Desa Bogokidul
- Kelurahan/Desa Kayen Lor
- Kelurahan/Desa
Langenharjo
- Kelurahan/Desa Mejono
- Kelurahan/Desa Mojoayu
- Kelurahan/Desa Mojokerep
- Kelurahan/Desa Ngino
- Kelurahan/Desa Payaman
- Kelurahan/Desa Plemahan
- Kelurahan/Desa Puhjarak
- Kelurahan/Desa Ringinpitu
- Kelurahan/Desa Sebet
- Kelurahan/Desa Sidoware
- Kelurahan/Desa Sukoharjo
- Kelurahan/Desa Tegowang
- Kelurahan/Desa Wonokerto
23 Kecamatan Plosoklaten - Kelurahan/Desa Brenggolo
- Kelurahan/Desa Donganti
- Kelurahan/Desa Gondang
- Kelurahan/Desa Jarak
- Kelurahan/Desa Kawedusan
- Kelurahan/Desa Kayunan
- Kelurahan/Desa Klanderan
- Kelurahan/Desa Panjer
- Kelurahan/Desa Plosokidul
- Kelurahan/Desa Plosolor
- Kelurahan/Desa Pranggang
- Kelurahan/Desa Punjul
- Kelurahan/Desa Sepawon
- Kelurahan/Desa
Sumberagung
- Kelurahan/Desa Wonorejo

45
Trisulo
24 Kecamatan Puncu Kelurahan/Desa
Asmorobangun
- Kelurahan/Desa Gadungan
- Kelurahan/Desa Manggis
- Kelurahan/Desa Puncu
- Kelurahan/Desa Satak
- Kelurahan/Desa Sidomulyo
- Kelurahan/Desa Watugede
- Kelurahan/Desa Wonorejo
25 Kecamatan Purwoasri
- Kelurahan/Desa Belor
(Kodepos : 64154)
- Kelurahan/Desa Blawe
(Kodepos : 64154)
- Kelurahan/Desa Bulu
- Kelurahan/Desa Dawuhan
- Kelurahan/Desa Dayu
- Kelurahan/Desa Jantok
- Kelurahan/Desa
Karangpakis
- Kelurahan/Desa Kempleng
- Kelurahan/Desa Ketawang
- Kelurahan/Desa Klampitan
- Kelurahan/Desa Mekikis
- Kelurahan/Desa Merjoyo
- Kelurahan/Desa Mranggen
- Kelurahan/Desa Muneng
- Kelurahan/Desa Pandansari
- Kelurahan/Desa Pesing
- Kelurahan/Desa Purwoasri
- Kelurahan/Desa Purwodadi
- Kelurahan/Desa Sidomulyo
- Kelurahan/Desa Sumberjo
- Kelurahan/Desa Tugu
- Kelurahan/Desa
Wonotengah
- Kelurahan/Desa Woromarto
26 Kecamatan Ringinrejo Kelurahan/Desa Batuaji
- Kelurahan/Desa Dawung
- Kelurahan/Desa Deyeng
- Kelurahan/Desa Jemekan
- Kelurahan/Desa Nambaan
- Kelurahan/Desa Purwodadi
- Kelurahan/Desa Ringinrejo
- Kelurahan/Desa Sambi
- Kelurahan/Desa Selodono
- Kelurahan/Desa Srikaton
- Kelurahan/Desa
Susuhbango

46
27 Kecamatan semen - Kelurahan/Desa Bobang
- Kelurahan/Desa Bulu
- Kelurahan/Desa Joho
- Kelurahan/Desa Kanyoran
- Kelurahan/Desa Kedak
- Kelurahan/Desa Pagung
- Kelurahan/Desa Puhrubuh
- Kelurahan/Desa Puhsarang
- Kelurahan/Desa
Selopanggung
- Kelurahan/Desa Semen
- Kelurahan/Desa Sidomulyo
- Kelurahan/Desa Titik
28 Kecamatan Tarokan - Kelurahan/Desa Blimbing
- Kelurahan/Desa Bulusari
- Kelurahan/Desa Cengkok
- Kelurahan/Desa Jati
- Kelurahan/Desa Kaliboto
- Kelurahan/Desa Kalirong
- Kelurahan/Desa Kedungsari
- Kelurahan/Desa Kerep
- Kelurahan/Desa
Sumberduren
- Kelurahan/Desa Tarokan
29 Kecamatan Wates - Kelurahan/Desa Duwet
- Kelurahan/Desa Gadungan
- Kelurahan/Desa Jajar
- Kelurahan/Desa Janti
- Kelurahan/Desa Joho
- Kelurahan/Desa
Karanganyar
- Kelurahan/Desa Pagu
- Kelurahan/Desa Plaosan
- Kelurahan/Desa Pojok
- Kelurahan/Desa Segaran
- Kelurahan/Desa Sidomulyo
- Kelurahan/Desa Silir
- Kelurahan/Desa
Sumberagung
- Kelurahan/Desa Tawang
- Kelurahan/Desa Tempurejo
- Kelurahan/Desa Tunge
- Kelurahan/Desa Wates
- Kelurahan/Desa Wonorejo

47
4. Jumlah Penduduk
Kecamatan Kras memiliki jumlah penduduk sebesar 57.428 Jiwa, dengan uraian sebagai berikut:

Nama Penduduk
No. Kepala Desa/Lurah
Desa/Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kras SUWANDI 2.289 2.247 4.536
2 Banjaranyar BADRUL MUNIR 2.783 2.535 5.318
3 Jambean MARIYADI, SPd 1.954 1.945 3.899
Purwodadi Ir. PUGUH 2.195 2.310
4
ADIATMOKO 4.505
5 Nyawangan SUGIR 1.499 1.462 2.961
6 Pelas JARITO 1.567 1.549 3.116
7 Sentonorejo SUPRATMAN 1.447 1.400 2.847
8 Bleber CHOIRUL ANAM 720 690 1.410
9 Mojosari WAHYU GUNAWAN 1.885 1.798 3.683
10 Jabang ROCHIADI, SE 1.919 1.970 3.889
11 Rejomulyo ROCHIADI, SE 1.331 1.396 2.727
12 Butuh HARI PRISTIONO 1.598 1.696 3.294
13 Karangtalun MADINI 1.674 1.779 3.453
14 Bendosari IMAM TURMUDI, SH 2.276 2.238 4.514
15 Kanigoro ABDUL HAKIM 1.679 1.639 3318
16 Krandang H. SUPANGAT 1.969 1.999 3.968
Jumlah Penduduk 28.784 28.653 57.437

5. Data Mata Pencaharian


Desa Kras sendiri memiliki mata pemcaharian beragam seperti yang diuraikan diatas.
Untuk spesifikasinya akan di uraikan dalam table beriku :
No JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Petani 19 12
2 Buruh tani 118 109
3 Buruh migrant - -
4 Buruh migrant - -

48
5 PNS
6 Pengrajin industry rumah 4 4
tangga
7 Pedagang keliling 11 21
8 Peternak 31 7
9 Nelayan - -
10 Montir 3 -
11 Dokter Swasta 1 -
12 Bidan swasta - -
13 Perawat swasta - -
14 Pembantu Rumah tangga - 24
15 TNI 14 -
16 POLRI 8 -
17 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 13 -
18 Penguasaha kecil dan 32 -
menengah
19 Pengacara 1 -
20 Notaris - -
21 Dukun kampung terlatih - 1
22 Jasa pengobatan alternative - -
23 Dosen swasta 2 -
24 Pengusaha besar 3 -
25 Arsitektur - -
26 Seniman/artis - 1
27 Karyawan perusahaan swasta 29 32
28 Karyawan perusahaan - -
pemerintah
29 Makelar/ Broker/ Mediator - -
30 Sopir 15 -
31 Tukang Becak 13 -
32 Tukang Ojek 8 -
33 Tukang Cukur 3 -

49
34 Tukang Batu/Kayu 6 -
35 Kusir Dokar - -
36 …………………..
37 …………………..
Jumlah jenis Mata pencaharian
Jumlah total

6. Pendidikan Penduduk Desa Kras


6.1.Pendidikan Formal
No Tingkatan Pendidikan Laki-Laki Perempuan
1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk tk 63 orang 59 orangusia 3-
2 Usia 3-6 tahun yang sedang masuk 44 orang 42 orang
TK/playgroup
3 Usia 7-18 taun yang tidak pernah - -
sekolah
4 Usia 7-18 taun yang sedang sekolah 135 orang 139 orang
5 Usia 18-56 tahun yang tidak pernah - -
sekolah
6 Usia 18-56 tahun pernah SD tapi tidak 23 orang 20 orang
tamat SD/Sederajat
7 Tamat SD 76 orang 73 orang
8 Jumlah usia 18-56 tahun yang tidak 42 orang 40 orang
tamat SLTP
9 Jumlah usia 18-56 tahun yang tidak 25 orang 23 orang
tamat SLTA
10 Tamat SMP 96 orang 91 orang
11 Tamat SMA 89 orang 86 orang
12 Tamat D-1 12 orang 10 orang
13 Tamat D-2 5 orang 7 orang
14 Tamat D-3 1 orang 6 orang
15 Tamat S-1 7 orang 9 orang
16 Tamat S-2 5 orang 7 orang

50
17 Tamat S-3 - -
18 Tamat SLB A (tuna netra) - -
19 Tamat SLB B (tuna rungu wicara) - -
20 Tamat SLB C (tuna grahita/mental) - -
21 Tamat SLB D (tuna daksa/fisik) - -
22 Tamat SLB E (tuna laras/anak nakal) - -
23 Tamat SLB F (tuna ganda) - -
24 ………………………… - -

7. Agama Penduduk Desa Kras


No AGAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Islam 2220 2161 4381
2 Kristen 41 45 86
3 Katholik 8 9 17
4 Hindu 5 7 12
5 Budha 3 5 8
6 Konghuchu - - -
7 Kepercayaan kepada Tuhan - - -
YME
8 Aliran kepercayaan lainnya - - -
Jumlah 2277 2227 4505

8. Peta Wilayah Desa Kras

51
9. Daftar Kosa Kata Swadesh
A. Bilangan dan Ukuran
No. Bahasa Indonesia Dialek Bahasa Jawa Dialek Bahasa Jawa
Desa Kras ( Ngoko ) Desa Kras ( Krama )
1 Satu [siji] [sǝtuŋgal]
2 Dua [loro] [kalIh]
3 Tiga [tǝlu] [tigɔ]
4 Empat [papat] [səkawan]
5 Lima [limɔ] [gaŋsal]
6 Enam [ǝnǝm] [ǝnǝm]
7 Tujuh [pitu] [pitu]
8 Delapan [wɔlu] [wɔlu]
9 Sembilan [sɔŋɔ] [sɔŋɔ]
10 Sepuluh [sǝpulUh] [sǝdɔsɔ]
11 Sebelas [sǝwƏlas] [sǝtuŋgal wǝlas]
12 Dua puluh [rɔŋ pulUh] [kalIh dɔsɔ]
13 Dua puluh lima [sǝlawe] [selaŋkUŋ]
14 Lima puluh [sEkǝt] [sEkǝt]
15 Seratus [satUs] [sǝtuŋgal atUs]
16 Pertama [puŋkasan] ; [awet] [puŋkasan]

52
17 Kedua [kǝloro] [kalIhipun]
18 Terakhir [tǝrakhIr] [tǝrakhIripun]
19 Banyak [akEh] [kaTah]
20 Sedikit [sa?iTi?] [sǝkǝDi?]
21 Semuanya [kabEh] [sǝdɔyɔ]
22 Sejengkal [sa? jǝŋkal] [sa? jǝŋkal]
23 Sehasta [sa? kilan] [sa? kilan]
24 Sedepa [Sa? Depɔ] [Sa? Depɔ]
25 Bagian [bagIan] [bageIan]
26 Kati [sa? piTi cili?] [sa? piTi cili?]
27 Ukuran padi [sa? baTɔ?], [sa? cawe?] [sa? baTɔ?], [sa? cawe?]
terkecil
28 Ukuran padi [sa? cǝne?] [sa? cǝne?]
terbesar

B. Waktu dan Musim Serta Arah


29 Malam [bəŋi] [wəŋi] [dalu]
30 Siang [awan] [siaŋ]
31 Pagi [isu?] [enjIŋ]
32 Sore [sore] [sͻntən]
33 Senja [surUp] [sͻntən]
34 Petang [subUh] [subUh]
35 Tadi pagi [isu? maǝŋ] [enjiŋ wau]
36 Nanti malam [ǝŋko bǝŋi] [mǝŋke dalu]
37 Tengah malam [tǝŋah wǝŋi] [tǝŋah wǝŋi]
38 Tengah hari [bǝdUk] [bǝdUk]
39 Dini hari [subUh] [subUh]
40 Nanti [ǝŋko] [mǝŋke]
41 Besok [seso?] [benjIŋ]
42 Lusa [so? ǝmbEn?] [benjIŋ mbEn]
43 Kemarin dulu [nDise? kae] [wiŋi nikɔ]
44 Kemarin [De?iŋi] [wiŋi]

53
45 Minggu depan [miŋgu ŋarǝp] [miŋgu ŋajǝŋ]
46 Tiga hari yang lalu [tǝlUŋ dinɔ kǝpuŋkor] [tigaŋ dintən kǝpuŋkUr]
47 Tujuh hari [pitoŋ dinɔ] [pitoŋ dintən]
48 Sehari semalam [sǝdinɔ sǝwǝŋi] [sǝdintən sǝwǝŋi]
49 Sebentar [sǝDilu?] [sǝkǝDap]
50 Lama [suwi] [daŋu]
51 Baru-baru ini [je?tas iki] [lagi tas niki]
52 Seratus hari [satUs dinɔ] [sǝtuŋgalatus dintǝn]
53 Setahun [sǝtaUn] [sǝtuŋgal taUn]
54 Dua puluh lima [sǝlawe taUn] [sǝlawe taUn]
tahun
55 Seratus tahun [satUs taUn] [sǝtuŋgalatus taUn]
56 Kerap kali [kǝrǝp] [sǝrIŋ]
57 Delapan tahun yang [wolUŋ taUn kǝpuŋkUr] [wolUŋ taUn kǝpuŋkUr]
lalu
58 Musim hujan [rǝnDǝŋ] [rǝnDǝŋ]
59 Musim kering [kǝtigɔ] [kǝtigɔ]
60 Kanan [tǝŋǝn] [tǝŋǝn]
61 Kiri [kiwɔ] [kiwɔ]
62 Utara [lɔr] [lɔr]
63 Selatan [kidUl] [kidUl]
64 Timur [etan] [etan]
65 Barat [kulɔn] [kulɔn]
66 Begini [ŋene] [ŋEtǝn]
67 Begitu [ŋono] [ŋɔtǝn]
68 Di sini [nEŋ kene] [tǝŋ mriki]
69 Di situ [nEŋ kono] [tǝŋ mrikɔ]
70 Di sana [nEŋ kɔnɔ] [tǝŋ mrikɔ]
71 Di samping [nEŋ sisIh] [tǝŋ sisIh]
72 Di bawah [nEŋ ŋisͻr] [tǝŋ ŋanDap]
73 Di depan [nEŋ ŋarǝp] [tǝŋ ŋajǝŋ]
74 Di belakang [nEŋ mburi] [tǝŋ wiŋkIŋ]

54
75 Di dalam [nEŋ njǝro] [tǝŋ lǝbǝt]
76 Ini [iki] [niki]
77 Itu [kuwi] [niku]

C. Bagian Tubuh Manusia


78 Kepala [nDas] [sirah] [mustɔkɔ]
79 ubun-ubun [mbɔn-mbɔnan] [pasundulan]
80 Pelipis [canDi] [canDi]
81 Muka [rai] [pasuryan]
82 Dahi [baTU?] [baTU?]
82 Mata [mripat] [mɔtɔ] [paniŋal] [socɔ]

83 Pelupuk mata [tlapu?an] [tlapu?an]


84 Hidung [irUŋ] [grɔhɔ]
85 Telinga [kupeŋ] [taliŋan]
86 Lubang telinga pada [bɔlɔŋan kupeŋ] [bɔlɔŋan taliŋan]
wanita
87 Mulut [caŋkǝm] [lambe]
88 Bibir [lambe] [tutU?]
89 Gigi [untu] [wɔjɔ]
90 Gigi taring [untu tareŋ] [wɔjɔ tareŋ]
91 Gigi rusak berwarna [gigIs] [gigIs]
hitam
92 Gigi yang [giŋsUl] [giŋsUl]
bertumpuk
tumbuhnya
93 Gigi yang menonjol [ῆɔŋɔt] [ῆɔŋɔt]
keluar
94 Geraham [bam] [bam]
95 Tulang rahang [uaŋ] [uaŋ]
96 Pipi [pipi] [pipi]

55
97 Lesung pipi [Dǝki?] [Dǝki?]
98 Daerah kepala yang [buTa?] [buTa?]
tidak tumbuh
rambut
100 Pusat arah rambut [uῆǝŋ-uῆǝŋ] [uῆǝŋ-uῆǝŋ]
pada kepala
101 Dagu [jaŋgUt] [jaŋgUt]
101 Leher [gulu] [gulu]
102 Kerongkongan [tǝla?] [tǝla?]
103 Jakun [gulu mǝnjeŋ] [gulu mǝnjeŋ]
104 Tengkuk [cǝŋǝl] [cǝŋǝl]
105 Punggung [bɔyɔ?] [bɔyɔ?]
106 Bahu [punDa?] [punDa?]
107 Belikat - -
108 Dada [DɔDɔ] [DɔDɔ]
109 Susu [susu] [susu]
110 Mata susu [pǝnTel] [susu] [tEtE?] [pǝnTel] [susu] [tEtE?]
111 Pinggang [baŋkE?an] [baŋkE?an]
112 Pusar [udǝl] [tuntunan]
113 Perut [wǝtǝŋ] [madaran]
114 Ketiak [kElE?] [kElE?]
115 Lengan [lǝŋǝn] [lǝŋǝn]
116 Siku [sikUt] [sikUt]
117 Pergelangan tangan [ugǝl-ugǝl] [ugǝl-ugǝl]
118 Tangan [taŋan] [taŋan]
119 Jari [driji] [raciʔan]
120 Ibu jari [jǝmpɔl] [jǝmpɔl]
121 Telunjuk [driji ŋgo ndudIŋ] [tǝlunjU?]
122 Jari tengah [driji tǝŋah] [raci?an tǝŋah]
123 Jari manis [driji manIs] [raci?an manIs]

56
124 Jari kelingking [jǝnTI?an] [jǝnTI?an]
125 Kuku [kuku] [kuku]
126 garis-garis pada [garIs taŋan] [garIs taŋan]
telapak tangan
127 Kaki [sikIl] [Tɔkɔr] [sampEyan]

128 Panggul [paŋgUl] [paŋgUl]


129 Lutut [DǝŋkUl] [DǝŋkUl]
130 Tempurung lutut [DǝŋkUl] [DǝŋkUl]
131 Betis [kentɔl] [kentɔl]
132 Telapak kaki [dlama?an] [dlama?an]
133 Tumit [tuŋka?] [tuŋka?]
134 Mata kaki [pɔlɔ?] [pɔlɔ?]
135 Jantung [jantoŋ] [jantoŋ]
136 Hati [ati] [ati]
137 Empedu [rǝmpǝlɔ] [rǝmpǝlɔ]
138 Usus [usUs] [usUs]
139 Urat [ɔtɔt] [ɔtɔt]
140 (isi) tulang [bǝloŋ] [bǝloŋ]
141 Darah [gǝtIh] [rah]

142 Kelamin perempuan [tǝmpe?] [bawo?] [tǝmpe?] [bawo?]


143 Kelamin laki-laki [mano?] [mano?]
144 Tahi [tai] [tai]
145 Dubur [silIt] [silIt]
146 Rambut [rambot] [rIkmɔ]
147 Alis [alIs] [alIs]
148 Bulu mata [idǝp] [idǝp]
149 Jenggot [jeŋgɔt] [jeŋgɔt]
150 Kumis [breŋɔs] [breŋɔs]
151 Jambang [jambUl] [jambUl]
152 Bulu roma [wulu alus] [wulu alus]

57
153 Bulu kuduk [wulu kudu?] [wulu kudu?]
154 Bulu dada [wulu dodo] [wulu dodo]
155 Rambut/bulu yang - -
tumbuh pada ibu
jari kaki
156 Bulu tangan [wulu taŋan] [wulu taŋan]
157 Rambut ikal [rambot kritIŋ] [rIkmɔ kritIŋ]
158 Rambut lurus [rambot lurus] [rIkmɔ lurus]
159 Tahi lalat [anDǝŋ- anDǝŋ] [anDǝŋ- anDǝŋ]
160 Kulit [kulIt] [kulIt]
161 Kulit kering [mbǝkisi?] [mbǝkisi?]
162 Warna hitam [tɔh] [tɔh]
(sebagian) pada
kulits ejak lahir
163 Napas [ambǝkan] [ambǝkan]
164 (air) ludah [idu] [idu]

D. Kata Ganti Orang dan Istilah Kekerabatan

165 Saya [aku] [kulɔ]


166 Kamu [we] [sampeyan] [jǝnǝŋan]
167 Dia [DE?e] [wɔŋe] [tiaŋe] [mǝnikɔ]
168 Kami [awa?eDewe] [kulɔ sǝDantǝn]
169 Kita [awa?eDewe] [kulɔ sǝDantǝn]
170 Kamu sekalian [kowe kabEh] [jǝnǝŋan sǝdɔyɔ]
171 Mereka [wɔŋ- wɔŋ kae] [mǝnikɔ sǝdɔyɔ]
172 Beliau [bǝliau] [mǝnikɔ]
173 Ayah [bapa?] [bapa?]
174 Ibu [ibu?] [ibu?]
175 Isteri [bojo] [garwan]
176 Suami [bojo] [garwan]

58
177 Anak [ana?] [putrɔ]
178 Anak Kandung [ana? kanDUŋ] [putrɔ kanDUŋ]
179 Anak tiri [ana? pE?pE?an] [putrɔ gawan]
180 Anak yang tertua [mbarǝp] [mbarǝp]
181 Anak yang termuda [ragel] [ragel]
182 Kakak laki-laki [mas] [mas]
183 Kakak perempuan [mba?yu] [mba?yu]
184 Adik laki-laki [ade?] [ade?]
185 Adik perempuan [ade?] [ade?]
186 Kakak laki - laki [pa?De] [pa?pUh] [pa?De] [pa?pUh]
dari ayah
187 Kakak laki-laki dari [pa?De] [pa?pUh] [pa?De] [pa?pUh]
ibu
188 Adik laki-laki dari [pa?le?] [pa?le?]
ayah
189 Adik laki-laki dari [pa?le?] [pa?le?]
ibu
190 Kakak perempuan [buDe] [buDe]
dari ayah
191 Kakak perempuan [buDe] [buDe]
dari ibu
192 Adik perempuan [bule?] [bule?]
dari ayah
193 Adik perempuan [bule?] [bule?]
dari ibu
194 Isteri kakak laki- [buDe] [buDe]
laki dari ayah
195 Isteri kakak laki- [buDe] [buDe]
laki dari ibu
196 Isteri adik laki-laki [bule?] [bule?]
dari ayah
197 Isteri adik laki-laki [bule?] [bule?]
dari ibu

59
198 Suami kakak [pa?De] [pa?De]
perempuan dari
ayah
199 Suami kakak [pa?De] [pa?De]
perempuan dari ibu
200 Suami adik [pa?le?] [pa?le?]
perempuan dari
ayah
201 Suami adik [pa?le?] [pa?le?]
perempuan dari ibu
202 Anak dari saudara [dulUr] [dulUr]
ayah
203 Anak dari saudara [dulUr] [dulUr]
ibu
204 Anak dari saudara [pona?an] [pona?an]
perempuan
dipandang dari
pihak laki-laki
205 Anak dari saudara [pona?an] [pona?an]
perempuan
dipandang dari
pihak perempuan
206 Anak dari anak [putu] [putu]
207 Anak dari cucu [buyUt] [buyUt]
208 Cucu dari cucu [caŋgah] [caŋgah]
209 Cucu dari saudara [putu pona?an] [putu pona?an]
kakek
210 Ayah dari orang tua [mbah koŋ] [mbah koŋ]
211 Ibu dari orang tua [mbah uti] [mbah uti]
212 Ayah dari kakek/ [mbah buyUt] [mbah buyUt]
nenek
213 Ibu dari kakek/ [mbah buyUt] [mbah buyUt]
nenek

60
214 Kakek dari kakek/ [gantoŋ siwor] [gantoŋ siwor]
nenek
215 Pasangan suami [bebojo] [bebojo]
isteri
216 Suami/isteri dari [mantu] [mantu]
anak
217 Orang tua dari [mɔrɔtuɔ] [mɔrɔsǝpah]
suami/ isteri
218 Suami dari saudara [aDe? Ipe] [prepean] [aDe? Ipe] [prepean]
219 Isteri dari saudara [aDe? Ipe] [prepean] [aDe? Ipe] [prepean]
220 Orang tua [besan] [besan]
suami/isteri anak
221 Suami/isteri saudara [dulUr ipe] [dulUr ipe]
suami
222 Suami/isteri saudara [dulUr ipe] [dulUr ipe]
isteri
223 Nenek moyang [uDǝg- uDǝg] [uDǝg- uDǝg]
(yang sudah mati)
224 Orang laki-laki [lanaŋ] [jalǝr]
225 Orang perempuan [wedO? [sǝtri]

E. Pakaian dan Perhiasan


226 Subang [gonDEl] [gonDEl]
227 Kalung [kalUŋ] [kalUŋ]
228 Cincin [ali-ali] [ali-ali]
229 Gelang [gǝlaŋ] [gǝlaŋ]
230 Peniti [pǝniti] [pǝniti]
231 Tongkat [tɔŋkat] [tɔŋkat]
232 Sisir [jUŋkas] [suri] [jUŋkas] [suri]
234 Kebaya [kǝbaya] [kǝbaya]
235 Sarung [sarUŋ] [sarUŋ]
236 Selendang [sampUr] [sampUr]

61
237 Setagen [cǝnTIŋ] [cǝnTIŋ]
238 Jas [jas] [jas]
239 Topi [tɔpi] [tɔpi]
240 Kantong [sa?] [sa?]
241 Payung [payUŋ] [payUŋ]
242 Alas kaki [sanDal] [sanDal]
243 Celana [clɔnɔ] [clɔnɔ]
244 Sapu tangan [kacu] [kacu]

F. Jabatan dan Pekerjaan


245 Penghulu [naIb] [naIb]
246 Kyai [kyai] [kyai]
247 Dukun bayi [DukUn bayi] [DukUn bayi]
248 Pedagang [bakUl] [bakUl]
249 Juragan [bɔs] [bɔs]
250 Tengkulak [dagaŋ] [majikan] [dagaŋ] [majikan]
251 Tukang kayu [pa? tukaŋ] [pa? tukaŋ]
252 Mandor [manDɔr] [manDɔr]
253 Petani [tani] [tani]
254 Pengembala [tukaŋ aŋɔn] [tukaŋ aŋɔn]
255 Sopir bendi [sopIr] [sopIr]
256 Kepala nagari [prEsiDen] [prEsiDen]
257 Tukang tenun [tukaŋ rǝnUn] [tukaŋ rǝnUn]
258 Tukang besi [panDe] [panDe]

G. Binatang dan Bagian Tubuhnya


259 Binatang [kewan] [kewan]
260 Lalat [lalǝr] [lalǝr]
261 Kutu [tumɔ] [tumɔ]
262 Nyamuk [ῆamU?] [ῆamU?]
263 Lebah [tawɔn] [tawɔn]
264 kunang-kunang [konaŋ] [konaŋ]

62
265 Jengkerik [jaŋkre?] [jaŋkre?]
266 Belalang [walaŋ] [walaŋ]
267 Cacing [caceŋ] [caceŋ]
268 Lintah [lintah] [lintah]
269 Ulat [ulǝr] [ulǝr]
270 Lipan [lipan] [lipan]
271 Lipas [lipas] [lipas]
272 Rayap [rayap] [rayap]
273 Ratu rayap [blantɔŋan] [blantɔŋan]
274 Cecak [cǝca?] [cǝca?]
275 Kadal [kadal] [kadal]
276 kupu-kupu [kupu] [kupu]
277 Tikus [tikUs] [tikUs]
278 kura-kura [bulUs] [bulUs]
279 Ikan [iwa? [iwa?
280 Siput [bǝkicɔt] [bǝkicɔt]
281 Limbat [limbat] [limbat]
182 Ikan asin [gǝreh] [balUr] [gǝreh] [balUr]
283 Kelelawar [lɔwɔ] [lɔwɔ]
284 Keluang - -
285 Burung [mano?] [mano?]
286 Sokokoh - -
287 Gagak [gaga?] [gaga?]
288 Elang ayam [ǝlaŋ pitI?] [ǝlaŋ pitI?]
289 Ayam [pitI?] [pitI?]
290 Ayam jantan dewasa [jago] [jago]
291 Ayam betina dewasa [babɔn] [babɔn]
292 Itik [menTɔk] [menTɔk]
293 Katak besar [kɔDɔ? baŋkɔ?] [kɔDɔ? baŋkɔ?]
294 Katak kecil [prǝcIl] [prǝcIl]
295 Anak katak [cebɔŋ] [cebɔŋ]
296 Tenggiling [trǝŋgilIŋ] [trǝŋgilIŋ]

63
297 Tupai [bajeŋ] [bajeŋ]
298 Sapi [sapi] [sapi]
299 Kambing [wǝDos] [wǝDos]
300 Anjing [kirI?] [kirI?]
301 Kucing [kucIŋ] [kucIŋ]
302 Kijang [kiDaŋ] [kiDaŋ]
303 Kerbau [kǝbo] [kǝbo]
304 Babi [babi] [babi]
305 Ular [ulɔ] [ulɔ]
306 Buaya [bɔyɔ] [bɔyɔ]
307 Harimau [macan] [macan]
308 Monyet [kǝTE?] [kǝTE?]
309 Telur [nDɔk] [nDɔk]
310 Cakar [cakar] [cakar]
311 Kerabang telur - -
312 Taji - -
313 Sayap [swiwi] [swiwi]
314 Bulu sayap [wulu swiwi] [wulu swiwi]
315 Ekor [buntUt] [buntUt]
316 Taring [tarIŋ] [tarIŋ]
317 Tanduk [suŋu] [suŋu]
318 Ingsang [iŋsaŋ] [iŋsaŋ]
319 Sisik [sisI?] [sisI?]
320 Bangkai(binatang) [baTaŋ] [baTaŋ]
321 Bangkai(manusia) [mayat] [mayat]
322 Tai [tǝlE?] [tǝlE?]
323 Sirip ikan [sirIp iwa?] [sirIp iwa?]
324 Pantat [sampel] [sampel]
(kerbau,sapi,dll)
H. Tumbuhan, Bagian-bagian, Buah dan Hasil Olahannya

Santan [santǝn] [santǝn]


325
Minyak kelapa [ləngͻkləntIʔ] [lisahkləntIʔ]
326

64
Padi [pari] [pantun]
327
Beras [bǝras] [wɔs]
328
Beras kecil [mǝnIr] [mǝnIr]
329
Nasi [sǝgɔ] [sǝkUl]
330
Ketan [kǝtan] [kǝtan]
331
Jerami [grajEn] [grajEn]
332
Gabah [gabah] [gabah]
333
Kunyit [kǝncUr] [kǝncUr]
334
Lengkuas [laos] [Laos]
335
Bawang putih [bawaŋ] [bawaŋ]
336
Halia(jahe) [jae] [jae]
337
Paria(pare) [pare] [pare]
338
Belimbing wuluh [blimbIŋ wulUh] [blimbIŋ wulUh]
339
Belimbing [blimbIŋ] [blimbIŋ]
340
Kundur duduk - -
341
Kundur batang - -
342
Lada/merica [mricɔ] [mricɔ]
343
Cabe [lɔmbɔ?] [lɔmbɔ?]
344
Cabe merah [lɔmbɔ? abaŋ] [lɔmbɔ? abaŋ]
345
Cabe hijau [lɔmbɔ? Ijo] [lɔmbɔ? Ijo]
346
Cabe kecil [lɔmbɔ? rawIt] [lɔmbɔ? rawIt]
347
Jagung [jagUŋ] [jagUŋ]
348
Pisang [gǝDaŋ] [pisaŋ]
349
Sisir pisang [gǝDaŋ sa? liraŋ] [gǝDaŋ sa? liraŋ]
350
Setandan [sǝtunDUn] [sǝtunDUn]
351
Tebu [tǝbu] [tǝbu]
352
Papaya [katEs] [katEs]
353
Jeruk [jǝrU?] [jǝrU?]
354
Petai [pǝte] [pǝte]
355
Jering,jengkol [jeŋkɔl] [jeŋkɔl]
356
Petai cina [mlanDIŋan] [mlanDIŋan]
357
Ketimun [timUn] [timUn]
358

65
Daun kacang [lǝmbayUŋ] [lǝmbayUŋ]
panjang
359
Daun ketela [gɔDɔŋ telɔ] [gɔdɔŋ telɔ]
360
Daun keladi [gɔDɔŋ goTe] [gɔdɔŋ goTe]
361
Daun kangkung [gɔDɔŋ kaŋkUŋ] [gɔdɔŋ kaŋkUŋ]
362
Ramang [cǝmpǝDa?] [cǝmpǝda?]
cempedak/cimbaba
363
Tepung [glǝpUŋ] [glǝpUŋ]
364
Tapai [tape] [tape]
365
Dedak (tepung kulit [DǝDa?] [dǝda?]
padi)
366
Rumput [sukǝt] [sukǝt]
367
Pohon [wIt] [wIt]
368
Dahan [paŋ] [paŋ]
369
Anak dahan [rantIŋ] [rantIŋ]
370
Kayu [kayu] [kayu]
371
Kulit kayu [kulIt kayu] [kulIt kayu]
372
Getah [tlutUh] [tlutUh]
373
Bunga [kǝmbaŋ] [kǝmbaŋ]
374
Buah [buah] [buah]
375
Daun [gɔDɔŋ] [gɔdɔŋ]
376
Akar [ɔyɔt] [ɔyɔt]
377
Banir / akar yang [ɔyɔt gantUŋ] [ɔyɔt gantUŋ]
menggantung
378
Air sayur [dudUh] [dudUh]
379
Buluh [prIŋ] [prIŋ]
380
Pinang [pinaŋ] [pinaŋ]
381
Ruas [rɔs-rɔsan] [rɔs-rɔsan]
382
Rebung [bUŋ] [bUŋ]
383
Aren,enau [arEn] [arEn]
384
Rabuk enak [rabU?] [rabU?]
385
Umbut [umbUt] [umbUt]
386

66
Ijuk [ijU?] [ijU?]
387
Nira [nira] [nira]
388
Nipah [nipah] [nipah]
389
Semangka [səmͻŋkͻ] [səmͻŋkͻ]
390
Buah kelapa [klͻpͻ] [klͻpͻ]
391
Sabut [səpət] [səpət]
392
Tempurung [baTͻ?] [baTͻ?]
393
Rotan [rotan] [rotan]
394
Pandan [panDan] [panDan]
395
Pohon kapuk [ranDu] [ranDu]
396
Ubi kayu [tElͻ kaspe] [tElͻ kaspe]
397
Ubi jalar [tElͻ ramba?] [tElͻ ramba?]
398
Kentang [kənTaŋ] [kənTaŋ]
399
Isi buah, biji [isi] [isi]
400
alang-alang [sukət] [sukət]
401

I. Alam

Angin [aŋIn] [aŋIn]


402
Angin rebut [topan] [topan]
403
Air [baῆu] [toyɔ]
404
Laut [səgͻrͻ] [səgͻrͻ]
405
Bara (arang yang [mͻwͻ] [mͻwͻ]
masih berapi)
406
Abu [awu] [awu]
407
Api [gəni] [gəni]
408
Asap [bəlU?] [bəlU?]
409
Awan [mənDUŋ] [mənDUŋ]
410
Gunung [gunUŋ] [gunUŋ]
411
Bukit [bukIt] [bukIt]
412
Hutan [alas] [alas]
413
Pasir [wəDi] [wəDi]
414
Kerikil [krikIl] [krikIl]
415

67
Sungai besar [kali] [kali]
416
Sungai sedang [kali] [kali]
417
Sungai kecil [kali [kali
418
Jalan lebar [rattan gəde] [rattan gəde]
419
Jalan sempit [gaŋ] [gaŋ]
420
Kabut [mənDUŋ] [mənDUŋ]
421
Mendung [mənDUŋ] [mənDUŋ]
422
Pelangi [pəlaŋi] [pəlaŋi]
423
Bintang [lintaŋ] [lintaŋ]
424
Gerhana [grahͻnͻ] [grahͻnͻ]
425
Gegar,guruh [gluDUk] [gluDUk]
426
Hujan gerimis [grimIs] [grimIs]
427
Lurah [lra [lra
428
Rawa [rͻwͻ] [rͻwͻ]
429
Danau [bənDuŋan] [bənDuŋan]
430

J. Bau dan Rasa

Apek [apək] [apək]


431
Anyir (bau darah [amis] [amis]
kental)
432
Bau kencing [pəsiŋ] [pəsiŋ]
433
Bau ikan/ daging [amis] [amis]
434
Bau cabe digoreng [səŋa?] [səŋa?]
435
Harum [waŋi] [waŋi]
436
Busuk [bͻsͻ?] [bͻsͻ?]
437
Manis [ləgi] [ləgi]
438
Pahit [pait] [pait]
439
Asam [kəcut] [kəcut]
440
Getir [gətir] [gətir]
441
Mentah [əntah] [əntah]
442
Hambar [cǝmplaŋ] [cǝmplaŋ]
443
Tak ada rasanya [aῆǝp] [aῆǝp]
444
68
lagi
Pedas [pədəs] [pədəs]
445
Enak [ena?] [sǝkecɔ]
446
Haus [ŋəla?] [ŋəla?]
447
Lapar [luwe] [neDah]
448

K. Sifat, Keadaan, Warna

Tua [tuE?] [sǝpUh]


448
Muda [ənͻm] [ənͻm]
449
Baru [aῆar] [eŋgal]
450
Benar [bənər] [lǝrǝs]
451
Bersih [rəsi?] [rəsi?]
452
Kotor [rəgət] [rəgət]
453
Debu [blədok] [blədok]
454
Tinggi [duwur] [duwur]
455
Rendah [əndE?] [əndE?]
456
Besar [gəDi] [agǝŋ]
457
Kecil [cili?] [cili?]
458
Lebar [ͻmbͻ] [ͻmbͻ]
459
Sempit [ciut] [ciut]
460
Banyak [akEh] [kaTah]
461
Pendek [ənDək] [ənDək]
462
Panjang [dͻwͻ] [dͻwͻ]
463
Tipis [tipis] [tipis]
464
Dekat [cəDək] [cəla?]
465
Jauh [adͻh] [adͻh]
466
Keras [atͻs] [atͻs]
467
Cantik [ayu] [ayu]
468
Gagah [gagah] [gagah]
469
Kurus [kuru] [kuru]
470
Gemuk [ləmu] [ləmu]
471
Berat [abͻt] [abͻt]
472

69
Tahu [tau] [tau]
473
Bagus [api?] [sae]
474
Baik [api?] [sae]
475
Buruk [ElE?] [ElE?]
476
Lurus [lurus] [lurus]
477
Hidup [urIp] [urIp]
478
Mati [mati] [sedɔ]
479
Basah [tələs] [tələs]
480
Kering [garIŋ] [garIŋ]
481
Panas [panas] [panas]
482
Dingin (air) [adəm] [asrǝp]
483
Sejuk [səju?] [səju?]
484
Malu [isIn] [isIn]
485
Terkenal [tərkənal] [tərkənal]
486
Takut [wədi] [ajreh]
487
Tajam [lanDəp] [lanDəp]
488
Tumpul [kəTul] [kəTul]
489
Licin [luῆu] [luῆu]
490
Bengkok [bəŋkͻ?] [bəŋkͻ?]
491
Bodoh [gͻblͻk] [boDo]
492
Pintar [pintər] [pintər]
493
Kikir [kəTul] [cəTel]
494
Marah [nəsu] [srǝŋǝn]
495
Mudah [pena?] [gampel]
496
Nyaris [mEh] [ajǝŋ]
497
Putih [putIh] [pǝTa?]
498
Hitam [irəŋ] [irəŋ]
499
Merah [abaŋ] [abrIt]
500
Hijau [ijo] [ijo]
501
Kuning [kunIŋ] [kunIŋ]
502
Jernih [bəniŋ] [bəniŋ]
503
Keruh [buTək] [buTək]
504

70
Gelap [pətəŋ] [pətəŋ]
505
Terang [paDaŋ] [paDaŋ]
506

L. Rumah dan Bagian-bagiannya

Balai adat [bale desɔ] [bale desɔ]


507
Lobang angin [aŋIn-aŋIn] [aŋIn-aŋIn]
(ventilasi)
508
Tangga [tiŋkat] [tiŋkat]
509
Dinding bambu [gǝDEk] [gǝDEk]
510
Dinding kayu [gǝpyɔ?] [gǝpyɔ?]
511
Dinding tembok [tembɔ?] [tembɔ?]
512
Pintu [lawaŋ] [lawaŋ]
513
Jendela [jǝnDelɔ] [cǝnDelɔ] [jǝnDelɔ] [cǝnDelɔ]
514
Kamar [kamar] [kamar]
515
Kakus [kakUs] [kakUs]
516
Serambi [EmpEr] [EmpEr]
517
Pagar [pagǝr] [pagǝr]
518
Rumah [omah] [omah]
519
Mesjid [mejId] [mejId]
520
Pondok [pɔnDɔ?] [pɔnDɔ?]
521
Dangau tempat [lumbUŋ] [lumbUŋ]
padi/ lumbung
522
Kedai [warUŋ] [warUŋ]
523
Empang [jǝDeŋ] [jǝDeŋ]
524
Dapur [pawɔn] [pawɔn]
525
Tiang [caga?] [caga?]
526
Bawah rumah [kɔlɔŋ] [kɔlɔŋ]
527
Loteng/pagu [lotEŋ] [lotEŋ]
528
Tiang [caga?] [caga?]
529
Atap [pyan] [pyan]
530
Halaman depan [latar] [latar]
rumah
531

71
M. Alat

Parut [parUt] [parUt]


532
Ayakan bras/tepung [aya?an] [aya?an]
533
Batu pipisan [watu pipisan] [watu pipisan]
534
Gayung [jebɔr] [jebɔr]
535
Gelas [gǝlas] [gǝlas]
536
Perian [priU?] [priU?]
537
Piring kecil [lEpE?] [lEpE?]
538
Piring makan [pirIŋ] [pirIŋ]
539
Rantang [rantaŋ] [rantaŋ]
540
Sendok makan [senDɔ?] [senDɔ?]
541
Sendok nasi [enTɔŋ] [enTɔŋ]
542
Tempat api [luwǝŋ [luwǝŋ
543
Tempat basuh [kocahan] [kocahan]
544
Tempat beras [adah bǝras] [adah bǝras]
545
Sirih [sirIh] [sirIh]
546
Niru - -
547
Uang [duIt] [artɔ]
548
Tempat uang [dompEt] [dompEt]
549
Tempat tidur [Dipan] [Dipan]
550
Kasur [kasUr] [kasUr]
551
Bantal [bantal] [bantal]
552
Selimut [climUt] [climUt]
553
Galah [gEntEr] [gEntEr]
554
Cangkul [pacUl] [pacUl]
555
Golok [ladeŋ] [ladeŋ]
556
Gergaji [graji] [graji]
557
Keranjang [kranjaŋ] [kranjaŋ]
558
barang dagangan [baraŋ dagaŋan] [baraŋ dagaŋan]
559
Batuasahan [uŋkal] [uŋkal]
560
Besi paku [paku wǝsi] [paku wǝsi]
561

72
Kail [kail] [kail]
562
Ketapel [plinTǝŋ] [plinTǝŋ]
563
Bakul [wakUl] [wakUl]
564
Beduk [bǝdUg] [bǝdUg]
565
Pisau [ladEŋ] [piso]
566
Rajut [rajUt] [rajUt]
567
Paku [paku] [paku]
568
Kail [pancIŋ] [pancIŋ]
569
Ketapel [plintǝŋan] [plintǝŋan]
570
Bakul [tEŋgɔ?] [tEŋgɔ?]
571
Beduk [bǝdU?] [bǝdU?]
572
Obor [ɔbɔr] [ɔbɔr]
573
Korek api gas [rE? bensɔl] [rE? bensɔl]
574
Korek api kayu [re? jres] [re? jres]
575
Korek api [korE?] [korE?]
576

N. Kehidupan Masyarakat Nagari dan Bercocok Tanam

Anak dara [prawan] [prawan]


577
Kenduri [mbEcE?] [buwoh] [mbEcE?] [buwoh]
578
Menanam padi [tandUr] [tandUr]
579
Menanam kedelei [gǝje?] [gǝje?]
580
Pasar [pasar] [pasar]
581
Mencabuti benih [nDaUd] [nDaUd]
padi
582
Berpacaran [pacaran] [pacaran]
583
Membajak sawah [nra?tɔr] [nra?tɔr]
584
Budak [pǝmbantu] [pǝmbantu]
585
Pematang sawah [galǝŋan] [galǝŋan]
586
Mencabuti rumput [matUn] [matUn]
hama di padi
587
Selamatan menuju [mǝtIl] [mǝtIl]
panen
588

73
Benih [winIh] [winIh]
589
Acara bersih desa [ñadran] [ñadran]
590
Acara kirim doa [ŋirIm duŋɔ] [ŋirIm duŋɔ]
sebelum hajatan
591
Mencangkul [macol] [macol]
592
Resepsi pernikahan [tǝmu mantEn] [tǝmu mantEn]
593
membangun rumah [ñambat] [ñambat]
594
Bertanam [tandUr] [tandUr]
595
Acara selamatan 7 [banca?an pitUŋ dinɔ] [banca?an pitUŋ
hari orang dinɔ]
meninggal
596
Acara selamatan 40 [banca?an pataŋ pulUh dinɔ] [banca?an pataŋ
hari orang pulUh dinɔ]
meninggal
597
Acara selamatan 100 [ñewune] [ñewune]
hari
598
kenduri [banca?an] [banca?an]
599
Acara bersih desa [ñadran] [ñadran]
600
memperbaiki [mɔpɔ?i] [mɔpɔ?i]
pematang sawah
601
panen tebu [tǝbaŋ] [tǝbaŋ]
602
pembukaan pabrik [buka? gilIŋ] [buka? gilIŋ]
gula (pengolah tebu)
603

O. Makanan dan Minuman

Daging [dagIŋ] [siam]


604
lepat (makanan dr [lǝpǝt] [lǝpǝt]
ketan)
605
Kopi panas [wedaŋ kɔpi] [wedaŋ kɔpi]
606
Makanan dari [gandɔs] [gandɔs]
tepung ketan yang
digoreng
607

74
Pergedel [bǝrgǝdEl] [bǝrgǝdEl]
608
makanan dari [cǝnIl] [cǝnIl]
tepung singkong
(dibuat bulat-bulat
kecil)
609
makanan dari [jEmblǝm] [jEmblǝm]
singkong yang
diparut isi gula
merah (digoreng)
610
Nasi kunyit [sǝgɔ kunIŋ] [sǝkUl kunIŋ]
611
Sayur Nangka [jaŋan tEwEl] [jaŋan tEwEl]
612
Nasi Goreng [sǝgɔ gorEŋ] [sǝgɔ gorEŋ]
613
Tepun terigu [ote-ote] [ote-ote]
dicampur sayur
yang digoreng
614
santan [santǝn] [santǝn]
615
Lepat [lǝpǝt] [lǝpǝt]
616
onde-onde [onde-onde] [onde-onde]
617
Pati santan [ampas] [ampas]
618
Apam(sarang beras) [apǝm] [apǝm]
619
Sayur [jaŋan] [jaŋan]
620
Makanan dari ketan [lopes] [lopes]
dipotong bulat
621
Telur mata sapi [nDɔk cǝplɔ?] [tǝlUr cǝplɔ?]
622

P. Kesenian dan Permainan

Petak umpet [dǝli?an] [dǝli?an]


623
Engklek [EŋklE?] [EŋklE?]
624
Sejenis permainan [dakɔn] [dakɔn]
anak (congklak)
625
layang-layang [layang-layang] [layang-layang]
626
Lompat tali [sǝmprEŋan] [sǝmprEŋan]
627

75
Kelereng [nEkǝran] [nEkǝran]
628
Layangan [mEtE?an] [mEtE?an]
629
Main boneka [omah-omahan] [omah-omahna]
630
Nyanyi [ῆaῆi] [ῆaῆi]
631

Q. Penyakit dan Obat

Sakit [sakIt] [lɔrɔ] [gǝrah]


631
Sakit demam [lɔrɔ panas] [gǝrah panas]
632
Buta [wutɔ] [wutɔ]
633
Hamil [mǝtǝŋ] [mǝtǝŋ]
634
Bekas luka [tipa? bunDas] [tipa? bunDas]
635
Mual [munǝk-munǝk] [munǝk-munǝk]
636
Sehat [sehat] [waras] [sehat] [waras]
637
Sembuh [mari] [waras] [mari] [waras]
638
Bengkak [mǝnTɔl] [mǝnTɔl]
639
Bengkak di leher [gɔnDɔ?] [gɔnDɔ?]
640
Batuk [watU?] [watU?]
641
Ketombe [busI?] [busI?]
642
Cacar [caŋkraŋ] [caŋkraŋ]
643
Sawan [sawan] [sawan]
644
ketombe [busI?] [busI?]
645
cacar [caŋkraŋ] [caŋkraŋ]
646
Keringat [kriŋǝt] [kriŋǝt]
647
Flu [pilǝk] [pilǝk]
648

R. Aktivitas

Membersihkan [ŋrǝsi?i] [ŋresiʔi]


652
Tambah [tambah] [tambah]
653
Menyusu [ῆusu] [ῆusu]
654
Menelan [ŋǝlǝk] [ŋǝlǝk]
655

76
Sendawa [glEgE?ǝn] [glEgE?ǝn]
656
Tersedak [kǝsǝla?] [kǝsǝla?]
657
Merumputi [ŋaret] [ŋaret]
658
Memperoleh [ŋolEhne] [ŋolEhne]
659
Memasak [masa?] [masa?]
660
Makan [maŋan] [dahar]
661
Minum [ŋombe] [mimi?] [ŋunjU?]
662
(me-) lihat [ῆawaŋ] [niŋali]
663
Gigit [ῆɔkɔt] [ῆɔkɔt]
664
Dengar [kruŋu] [mirǝŋ]
665
Cium [ŋamboŋ] [ŋamboŋ]
666
Duduk [luŋgUh] [ləŋgah]
667
(ber-) jongkok [nDɔDɔ?] [nDɔDɔ?]
668
(ber-) baring [ŋglǝTa?] [ŋglǝTa?]
669
Tidur [turu] [tilǝm]
670
Mimpi [ŋipi] [ŋipi]
671
Berkelahi (tangan) [tawor] [tukaran]
672
Berkelahi (kata) [padu] [sǝmi]
673
Dorong [jɔŋkrɔ?ne] [jɔŋkrɔ?ne]
674
Berdiri [ŋadek] [ŋadek]
675
Tarik [mbatek] [mbatek]
676
Lempar [ŋuncalne] [ŋuncalne]
677
Potong [pɔtɔŋ] [pɔtɔŋ]
678
Mengelupas kulit [ŋɔncE?i] [ŋɔncE?i]
679
(mem-) belah [ῆigar] [ῆigar]
680
Ikat [nali] [nali]
681
Pegang [cǝkǝl] [cǝkǝl]
682
Tikam - -
683
Pukul [ŋanu] [ŋanu]
684
Bakar [mbakar] [mbakar]
685
Bunuh [matEni] [matEni]
686
Menendang [nǝndaŋ] [nǝndaŋ]
687

77
Hisap [ῆǝdɔt] [ῆǝdɔt]
688
Tiup [ῆǝbUl] [ῆǝbUl]
689
Peras [mǝrǝs] [mǝrǝs]
690
Garuk [ŋukUr] [ŋukUr]
691
Gosok [ŋgɔsɔ?] [ŋgɔsɔ?]
692
Hapus [mbusǝk] [mbusǝk]
693
(me-) usap [ŋusap] [ŋusap]
694
(ber-)kata [ɔmɔŋ] [ŋendikͻ]
695
Tertawa [ŋguyu] [ŋguyu]
696
Datang [tǝkɔ] [rawUh]
697
Kembali [mbale?] [mbale?]
698
Bergerak [obah] [obah]
699
(ber-)jalan [mlaku] [mlampah]
700
Terbang [mibǝr] [mibǝr]
701
(me-)apung [ŋapUŋ] [ŋapUŋ]
702
Berenang [rǝnaŋ] [rǝnaŋ]
703
(me-)alir [mili] [mili]
704
(ber-)buru [mburu] [mburu]
705
Gali [nDuDU?] [nDuDU?]
706
Hitung [ŋitUŋ] [ŋitUŋ]
707
Beri [ŋuwE?i] [mariŋi]
708
Cuci (pakaian) [umbah-umbah] [umbah-umbah]
709
Cuci (tangan,kaki) [isoh] [isoh]
710
Membanting cucian [mbantIŋ] [mbantIŋ]
711
Menjemur [mepe] [mepe]
712
Kencing [ŋuyUh] [pipis] [pipis]
713
Bekerja [kǝrjɔ] [ῆambUt Damel]
714
Ganti [ganti] [ganti]
715
Jatuh (orang) [tibɔ] [tibɔ]
716
Jatuh (buah) [cǝblɔ?] [cǝblɔ?]
717
Bertemu [pǝTU?] [paŋgeh]
718
Kentut [ŋǝntUt] [ŋǝntUt]
719

78
Ingat [eleŋ] [eleŋ]
720
(me-nyala) [murUp] [murUp]
721
Tukar [ijɔl] [ijɔl]
722
(men-)curi [ῆɔlɔŋ] [ῆɔlɔŋ]
723
Menyeduh [ŋǝcɔm] [ŋǝcɔm]
724
Jinjing [ŋgɔwɔ] [mbǝtɔ]
725
Angkat [ŋaŋkat] [ŋaŋkat]
726
Pikul [mikUl] [mikUl]
727
Petik [ŋǝrah] [ŋǝrah]
728

S. Nama Hari

Senin Senin Senin


729
Selasa Selasa Selasa
730
Rabu Rabu Rabu
731
Kamis Kamis Kamis
732
Jumat Jumat Jumat
733
Sabtu Sabtu Sabtu
734
Minggu Minggu Minggu
735

T. Kata Tanya dan Kata Penghubung

Apa [ɔpɔ] [nɔpɔ]


736
Bagaimana [pie] [dɔspundi]
737
Bilamana [lE? ŋono] [lE? ŋɔtǝn]
738
Dimana [nDE? Ndi] [tǝŋ pundi]
739
Siapa [sɔpɔ] [sintǝn]
740
Dan [karo] [lan] [lan]
741
Dengan [kambE?] [kaleh]
742
Kalau [lE?] [lE?]
743
Karena [soale] [soale]
744

U. Morfologi, Frasa, Klausa, dan Kalimat

79
Ditakuti [diwǝdEni] [diajrehi]
745
Ketakutan [kǝwǝdEn] [ajrEhan]
746
Hitamkan [ŋirǝŋi] [ŋirǝŋi]
747
kehitam-hitaman [kǝirŋan] [kǝirŋan]
748
Menghitam [dadi irǝŋ] [dadɔs irǝŋ]
749
Lapangan [lapaŋan] [lapaŋan]
750
Lapangkan [ɔmbɔ?nɔ [ŋlapaŋakǝn]
751
Kesakitan [kǝlaran] [kǝsakitan]
752
Disakiti [dilarani] [dilarani]
753
Menyakiti [ŋlarani] [ŋlarani]
754
Duduknya [luŋguhe] [lǝŋgahipUn]
755
Duduk [luŋgUh] [lǝŋgah]
756
Dudukan [luŋguhan] [lǝŋgahan]
757
Kedudukan [kǝluŋguhan] [kǝlǝŋgahan]
758
Kirimkan [kirImnɔ] [kirImnɔ]
759
Kiriman [kiriman] [kiriman]
760
Kirimi [kirimi] [kirimi]
761
Habisi [ǝntE?ne] [tǝlasne]
762
Habiskan [ǝntE?nɔ] [tǝlasnɔ]
763
Menghabiskan [ŋntE?ne] [nǝlasne]
764
Penghabisan [ǝntE?- ǝntE?an] [tǝlas-tǝlasan]
765
Minuman [ombenan] [mimi?]
766
minumkan [ombe?nɔ] [mimi?nɔ]
767
Minumi [ŋombEni] [mimi?i]
768
Tangisi [naŋisi] [naŋisi]
769
Bertangisan [taŋisan] [taŋisan]
770
Hidupnya [uripe] [sugǝŋ]
771
Hidupkan [urIpnɔ] [sugǝŋipUn]
772
Hidupmu [urIpmu] [sugǝŋ]
773
Penghidupan [pǝŋuripan] [pǝŋuripan]
774
Lepaskan [colnɔ] [colnɔ]
775
Perjalanan [pǝrjalanan] [pǝrjalanan]
776

80
Pembawaan [gawan] [gawan]
777
Bawakan [gawa?nɔ] [gawa?nɔ]
778
Bungkusan [buŋkusan] [buŋkusan]
779
Bungkuskan [buŋkusnɔ] [buŋkusnɔ]
780
Dibungkusi [dibuŋkusi] [dibuŋkusi]
781
Pendengaran [kruŋɔn] [mirǝŋan]
782
Mendengarkan [ŋruŋɔ?ne] [mirǝŋakǝn]
783
Mengalirkan [ŋilI?ne] [ŋilI?ne]
784
Alirkan [ilE?nɔ] [ilE?nɔ]
785
Aliri [ili?nɔ] [ili?nɔ]
786
Aliran [ilinan] [ilinan]
787
Jawaban [jawaban] [jawaban]
788
Jawabkan [jawabnɔ] [jawabnɔ]
789
Jawabnya [jawabe] [jawabipUn]
790
Jahitkan [jaItnɔ] [jaItnɔ]
791
Jahitan [jaitan] [jaitan]
792
Kedinginan [kadǝmǝn] [kasrǝpan]
793
Dinginkan [adǝmnɔ] [asrǝpnɔ]
794
Kehujanan [kudanan] [kudanan]
795

 Kalimat

Orang tua kawan saya [wɔŋ tuane kɔncɔku] [tiaŋ sǝpahipun rencaŋ
kulɔ]
799
Pekerjaan kakak [kerjane mba?/mas} [gaweane mba? /mas]
800
Besar sekali [gueDi] [uagǝŋ]
801
Sama besar dengan [pɔdɔ geDine karo [sami agǝŋe kalIh
ayah bapa?] bapa?]
802
Beberapa orang [wɔŋ- wɔŋ] [tiaŋ-tiaŋ]
803
Lain kali saya ikut [kapan-kapan mElu [kapan-kapan nDErE?
aku] kulɔ]
804
Saya tidak tahu sama [aku ga? Ŋǝrti blas] [kulɔ mbɔtǝn ŋertɔs
805

81
sekali blas]
Aku tidak malu lagi [aku ora isIn enEh] [kulɔ mbɔtǝ isIn maleh]
806
Adik dimandikan ibu. [adI? Didusi ibu?] [adI? di iyami ibu?]
807
Ayah membelikan saya [bapa? nukɔ?ne aku [bapa? Numbasne kulɔ
baju. klambi] agǝman]
808
Ia menangis karena [dE’e naŋIs gɔrɔ-gɔrɔ di [mǝnikɔ naŋIs soale
dipukul. anu] diajar]
809
Ibu memandikan adik. [ibu? Ŋǝdusi ade?] [[ibu? Ŋiyami ade?]
810
Dinginkan air itu! [ademnɔ baῆune !] [ademnɔ baῆune !]
811
Anak saya kedinginan. [ana?ku kadǝmǝn] [putrɔ kulɔ kadǝmǝn]
812
Pisau itu akan saya [ladIŋe arǝp ta? silIh] [pisonipUn ajǝŋ kulɔ
pinjam ampEl]
813
Saya memberikan [aku nguwE?i rɔkɔ? [kulɔ mariŋi rɔkɔ?
rokok kepadanya. nEŋ dE?e] ŋgEne tiaŋe]
814
Rumah udin terbakar. [omahe udin kǝbakar] [griyanipUn udin
kǝbakar]
815
Saya tertidur. [aku kǝturɔn] [kulɔ kǝturɔn]
816
Ini desa ketiga yang [iki desɔ kǝtǝlu sIŋ ta? [niki desɔ ketigɔ Iŋkaŋ
saya kunjungi. parani] kulɔ Datǝŋi]
817
Kaki saya kesemutan. [sikIlku griŋgiŋǝn] [sikIlku griŋgiŋǝn]
818
Saya kekenyangan. [aku kǝwarǝkǝn] [kulɔ kǝwarǝkǝn]
819
Kita harus [awa?e dewe kudu [kitͻ kudu ŋUrmati
menghormati orang tua ŋajEni wͻŋ tuͻ] tiyaŋ sǝpUh]

kita.
820
Besi itu berkarat. [wǝsi kuwi nEyEŋ] [wǝsinipUn nEyEŋ]
821
Sesudah minum, saya [bar ŋombe aku lErEn bibar mimi? kulɔ
istirahat dulu. se?] istirahat riyen]
822
Tanpa berkata sesuatu, [ora ŋͻmͻŋ ͻpͻ-ͻpͻ, [mbͻtən ŋͻmͻŋ nͻpͻ-
dia pergi. laŋsUŋ luŋͻ] nͻpͻ laŋsUŋ ŋalIh]
823
Saya dan dia baru saja [aku karo dE?e bar [kulɔ kaleh tiyaŋipUn
pulang dari pasar. muleh kɔ pasar] lagi mantU? Sakeŋ
pasar]
824
Kami pergi dengan [aku karo dE?e metu [kulɔ kaleh menikɔ
825

82
sepeda. numpa? Pedah] medal nitIh sǝpeDah ]
Saya akan datang jika [aku tǝkɔ lE? Di unDaŋ] [kulɔ dugi yEn di
diundang. unDaŋ]
826
Kalau saya ke pasar, [lE? Aku ῆaŋ pasar aku [yEn kulɔ tǝŋ pasar
saya akan membeli ta? tuku gulɔ] kulɔ ta? tumbas gulɔ]
gula.
827
Saya harus berangkat [aku kudu buDal saiki [kulɔ kudu biDal
sekarang meskipun mǝskiɔ udan dǝrǝs] sa?niki mǝskiɔ
hujan deras. udanipUn dǝrǝs]
828
Biar kalah besar, saya [bEn kalah akEh, aku [bEn kalah kaTah, kulɔ
tidak takut. gak wǝdi] mbɔtǝn wǝdi]
829
Biarlah dia pergi! [bEne dE?e ŋalIh !] [pUn tiaŋe ŋalIh !]
830
Mau kemana engkau [arǝp ῆandi we seso? ?] [ajǝŋ tǝŋ pundi
besok? sampeyan bǝnjIŋ ?]
831
Aku harus ikut dengan [aku kudu mElu [kulɔ kudu ndErE?
siapa? kambE? sɔpɔ ?] kaleh sintǝn ?]
832
Jangan pukul anjing [ɔjɔ ŋajar kirI? Kuwi] [ɔjɔ ŋajar kirI? niku]
itu!
833
Nasi yang sedang [sǝgɔ sIŋ je? Dimasa? [sǝkUl Iŋkaŋ tase?
dimasak, jangan ɔjɔ DijupU? !] Dimasa? ɔjɔ DipunDUt
diambil ! !]
834
Tidurkanlah bayimu. [turU?nɔ bayimu] [turu?nɔ bayimu]
835
Kembalikanlah tikar [bale?nɔ klɔsɔ kuwi] [bale?nɔ klɔsɔ kuwi]
itu!
836
Panasilah air di dalam [panasɔnɔ baῆu sIŋ [panasɔnɔ baῆu sIŋ tǝŋ
periuk itu ! nde? Dandaŋ kuwi] Dandaŋ kuwi]
837
Senapannya tergantung [bedIle ŋantUŋ nde? [bedIle ŋantUŋ tǝŋ
di didinding. tembɔ?] tembɔ?]
838
Nenas itu telah masak. [nenase wes matǝŋ] [nenase pUn matǝŋ]
839
Ibu menggulai paku. [ibu?
840
Mereka telah berangkat [wɔŋ-wɔŋ wIs buDal [tiaŋ-tiaŋ sampUn
dengan kapal. karo kapal] biDal kaleh kapal]
841
Saya bosan melihat [aku walEh ῆawaŋ [kulɔ walEh niŋali
842

83
tingkah lakunya. kǝlakuane] kǝlakuane]
Apakah dia ada [ɔpɔ dE?e EnE? Nde? [nɔpɔ tiaŋe wɔntǝn tǝŋ
dirumah? Omah ?] griyɔ ?]
843
Kemarilah cepat ! [reneɔ cǝpǝt !] [mrikiɔ cǝpǝt !]
844
Kapan kamu datang? [kapan we tǝkɔ ?] [kapan sampeyan tǝkɔ
?]
845
Mengapa dia dirumah ? [ῆapɔ dE?e nde? Omah [tǝŋnɔpɔ tiaŋe tǝŋ griyɔ
?] ?]
846
Barapa lama dia di [piraŋ dinɔ dE?e nDe? [piraŋ dintǝn tiaŋe tǝŋ
Padang? Padang ?] Padang ?]
847
Bagaimana keadaannya [pie kǝadaane ?] [dɔspundi kǝadaane ?]
?
848
siapa-siapa yang pergi [sɔpɔ-sɔpɔ sIŋ tǝkɔ nde? [sintǝn-sintǝn iŋkaŋ
mengkuti rapat itu? Rapat kuwi ?] dugi tǝŋ rapat niku ?]
849
Mana buku itu? [ndi bukune?] [pundi bukune?]
850
Saya banyak teman. [aku akEh kɔncɔ] [kulɔ kaTah rencaŋ]
851
Suaranya tidak [suarane gak kruŋu] [suarane mbɔtǝn kruŋu]
terdengar.
852
Badannya kurus tetapi [awa?e kuru tapi sehat] [awa?e kuru tapi sehat]
sehat.
853
Mengapa ibumu [ῆapɔ ibu?mu ῆǝnEni [tǝŋnɔpɔ ibu?mu
memarahi kamu? we ?] ῆǝnEni sampeyan ?]
854
Di mana rumahnya? [nde? Ndi omahe?] [tǝŋ pundi griyane ?]
855
Jangan lupa membeli [ɔjɔ lali tuku uyah nde? [ɔjɔ lali tumbas uyah
garam di pasar! pasar ! ] nde? pasar ! ]
856
Masaklah daging itu. [masa?ǝn dagIŋ kuwi] [sampeyan masa? dagIŋ
kuwi]
857
Jemurlah baju saya. [pepenǝn klambiku] [pepenǝn klambiku]
858
Biarkan saja dia [jarnɔ dE?e dolanan [jarne mawɔn mǝnikɔ
bermain di luar. ndE? jɔbɔ ] dolanan tǝŋ jɔbɔ ]
859
Mengapa ia terlambat? [ῆapɔ dE?e tǝlat ?] [tǝŋnɔpɔ tiaŋe tǝlat ?]
860
Hujan turun hingga [udane sampE? Sore] [udanipUn sampE?
sore. Sore]
861

84
Dia tidak jadi pergi. [dE?e gasidɔ mǝtu] [tiaŋe mbɔtǝn dadɔs
mǝdal ]
862
mula-mula dia marah. [pǝrtamane dE?e nǝsu] [pǝrtamanipUn tiaŋe
nǝsu]
863
Kamu mau susu atau [we arǝp susu ɔpɔ baῆu [jǝnǝŋan kǝrsɔ arǝp
air? ?] susu nɔpɔ toyɔ ?]
864
Kenapa saya di cubit? [ῆapɔ aku di jiwit ?] [tǝŋnɔpɔ kulɔ di jiwit ?]
865
Tutup pintu itu! [tutupǝn lawaŋ kuwi !] [tutupǝn lawaŋe !]
866
Isteri saya suka makan [bojoku sǝnǝŋ maŋan [garwa kulɔ rǝmǝn
sirih. sirIh] ῆirIh]
867

85

Anda mungkin juga menyukai