Anda di halaman 1dari 6

Adat Tanjung Raja Kab.

OI Sumsel

PENINGGALAN SEJARAH ADAT MUDA MUDI (BUJANG GADIS) DAN ADAT PERKAWINAN
DI KECAMATAN TANJUNG RAJA

Rumusan Masalah :

 Bagaimana Sejarah Adat Muda Mudi Tanjung Raja?

 Bagaimana sejarah Adat Perkawinan Tanjung Raja?

 Bagaimana Perkembangan Adat Muda Mudi Dan Adat Perkawinan tanjung raja?

BAB I

Pendahuluan

Tanjung Raja adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Ogan ilir Provinsi Sumatera
Selatan. Di Tanjung Raja ini terdapat beberapa kelurahandan salah satunya adalah tempat
tinggal saya, di wilayah kami ini mempunyai Adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat
Tanjung raja dan sekitarnya dalam acara-acara tertentu misalnya perkawinan, sedekahan, dan
acara lainnya yang bersifat keluarga dan masyarakat. Selain itu juga, kaum muda mudi yang
ada di Tanjung raja juga memiliki adat Muda Mudi baik itu hanya perkumpulan beberapa orang
saja untuk bersilahturahmi atau pun memang berkumpul untuk mengadakan suatu acara
tententu baik acara perkumpulan biasa atau pun acara perkumpulan resmi. Adat perkawinan
merupakan sesuatu yang sacral karena Perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain
perkawinan juga ada adat Muda Mudi yang biasa diakukan kaum oleh remaja untuk berkumpul
mengadakan berbagai acara Muda Mudi yang bersifat resmi maupun non resmi, misalnya
kumpulan remaja yang hanya ingin mempererat silahturahmi antar meraka, atau bias juga
kumpulan remaja yang memang sedang berkumpul untuk membantu jalannya acara tersebut.
Adat istiadat tersebut biasa dilakukan setiap kali ada acara di Tanjung Raja dan sekitarnya.
BAB II

Sejarah Peninggalan Sejarah Adat Muda Mudi (bujang gadis) dan Adat Perkawinan di Tanjung
Raja

Adat Muda Mudi atau biasa disebut dengan bujang gadis adalah suatu adat yang memang
selalu dilakukan setiap kali ada acara di suatu tempat wilayah Tanjung Raja. Muda mudi ini
berkumpul untuk membantu dalam menyukseskan acara yang sedang berlangsung, misalnya
acara perkawinan. Selain itu juga di Tanjung Raja terdapat Adat Perkawinan yang dimana
susunan acaranya dimulai dari sebelum Akad Nikah, sampai selesai acara penikahan atau
resepsi pernikahannya. Alhamdulillah saya bersyukur, karena di tempat tinggal saya masih
mempunyai adat yang bias mempererat tali silahturahim antar sesama masyarakat di Tanjung
Raja dan sekitarnya. Karena tidak hanya mengenal satu keluarga dengan keluarga yang lain,
tradisi atau Adat ini juga membuat masyarakat menjadi kompak dan bersatu dalam bergotong
royong membatu dan terlibat langsung dalam acara tersebut.

Dengan adanya Adat dan tradisi ini, kita juga dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan
yang ada di Tanjung Raja, sehingga Adat ini terus ada sampai turunan kita nanti dan terus
dilestarikan. Karena kebanyakan orang sekarang khusus nya di kota-kota tidak ingin bersusah
payah dan tidak ingin tersibukkan oleh kegiatan-kegiatan adat dan tradisi semacam ini, mereka
mengambil jalan praktis hanya membooking gedung, hotel, dan tempat mewah lainnya untuk
digunakan dalam acara mereka, sehingga tidak perlu melakukan tradisi yang ada dan hanya
membayar sejumlah uang yang sudah ditetapkan tarifnya sesuai dengan pesanan atau
bookingan yang ingn mereka gunakan dalam acara mereka.

BAB III

Adat istiadat yang ada di Kecamatan Tanjung Raja :

 BEKELAH
Bekelah dalam pengertian bahasa Indonesia adalah kegiatan berkumpul dan memasak jenis
makanan tertentu yang dlakukan oleh para muda mudi atau kalau di Tanjung Raja biasa disebut
bujang gadis. Kegiatan ini bertujuan untuk ajang berkumpul dan saling berkenalan antara laki –
laki dan perempuan sehingga terjalin keakraban di antara mereka satu sama lain. Biasanya
kegiatan bekelah dilakukan dirumah salah satu perempuan diantara mereka dan pada saat
tersebut lazimnya para lelaki akan mengumpulkan uang untuk biaya memasak dan kemudian
para perempuan bertugas untuk membeli bahan dan sekaligus memasak makanan tersebut.
Kemudian terjadi hubungan yang akrab bahkan tidak jarang dari kegiatan bekelah ini hubungan
mereka sampai ke jenjang pernikahan. Bisa juga dilakukan hanya untuk sekedar berkumpul
sesama remaja yang ingin berkumpul dengan temannya kemudian membuat makanan untuk
teman mereka ngobrol atau bercanda ria. Bekela ini tidak hanya untuk bujang gadis, namun
para orang tua pun bias melakukannya, namun lazimnya Bekelah dilakukan oleh bujang gadis
saja. Karena selain untuk mengenal satu sama lain, juga untuk menjalin hubungan
persaudaraan antar mereka. Tak jarang dari pertemuan semacam ini terjadi ikatan kasih saying
antara mereka yang saling suka dan saling merespon dan bahkan ke jenjang pernikahan.

 MUTUSKERASAN ATAU BERASANAN

Mutuske rasan atau berasanan dalam bahasa melayau artinya adalah bermusyawarah untuk
menyatukan dua keluarga menjadi satu keluarga besar. Acara ini bertujuan untuk menentukan
apa yang diminta oleh pihak si gadis dan apa yang akan diberikan oleh pihak pria. Rombongan
keluarga besar mempelai pria biasanya membawa hantaran yang dilengkapi nampan – nampan
yang berisi bermacam jenis kue, sembako dan pakaian untuk mempelai wanita. Biasanya
suasana berasanan ini penuh dengan pantun. Pada hari itu juga ditentukan hari pelaksanaan
pernikahan yang telah disetujui oleh kedua pihak keluarga. Pihak mempelai pria juga
menyerahkan uang pintaan dari keluarga mempelai wanita sekaligus menyerahkan duit asap
atau uang belanja untuk keperluan persiapan acara prosesi pernikahan nanti. Biasanya juga
pada saat mutuske rasan atau berasanan ini juga turut mengundang petua disekitar rumah,
misalnya RT, Lurah, dan juga warga sekitar untuk menyaksikkan acara kegiatan mutuske rasan
atau berasanan ini.

 NINGKOK
Ningkok adalah salah satu adat istiadat muda mudi yang dilakukan pada malam hari, dua hari
menjelang acara pernikahan. Kegiatan ini diawali dengan menjemput para gadis dengan
membawa lampu srongkeng. Rombongan pejemput dipimpin oleh ketua bujang dan ketua gadis
yang sekaligus bertugas untuk meminjam atau meminta izin kepada orang tua gadis yang
dijemput untuk mengikuti acara ningkok.

Setelah selesai menjemput para gadis, acara ningkok dimulai. Pada acara ini para gadis akan
memakai sewet atau sarung dan para bujang memakai kemeja. Ketua bujang akan memberikan
secarik kertas kepada para bujang dan kertas tersebut akan ditulis kata – kata yang ditujukan
untuk para gadis. Kemudian setelah para bujang menulis kata – kata pada kertas, mereka akan
mengembalikan lagi kertas tersebut kepada ketua bujang. Selanjutnya ketua bujang akan
memberikan kertas – kertas itu kepada ketua gadis yang akan menyerahkan kepada gadis yang
dituju dalam tulisan kertas tersebut. Apabila tulisan itu mendapat balasan maka dipersilahkan
antara bujang dan gadis tersebut untuk melanjutkan perkenalan mereka. Tidak jarang dari
acara ningkok ini hubungan antara bujang dan gadis berlanjut ke jenjang pernikahan.

 NGOCEK BAWANG ATAU BEPOLAH

Ngocek bawang atau bepolah adalah kegiatan masak memasak yang dilakukan satu hari
menjelang acara pernikanah. Para undangan biasanya para ibu membawa seekor ayam dan
satu buah kelapa yang akan diserahkan kepada tuan rumah. Setelah menyerahkan para ibu –
ibu tersebut langsung membantu kegiatan masa memasak seperti mengocek bawang, memarut
kelapa, mengolah daging dan ayam hingga masakan tersebut akan siap disajikan untuk acara
pernikahan esok harinya. Setelah Akad Nikah dilanjutkan dengan pesta pernikahan atau biasa
disebut dengan Resepsi pernikahan yang biasa di laksakan setelah akad nikah atau dua hari
setelah akad nikah. Kegiatan masak memask ini biasanya dilakukan di area sekitar rumah tuan
acara. Dan pada pesta pernikahannya para panitia yang mengikuti kegiatan inilah yang akan
menjamu para undangan dengan makan yang tadinya sudah mereka masak. Ini adalah salah
satu bentuk gotong royong dimasyarakat yang masih ada sampai saat ini untuk membantu
menyiapkan pesta pernikahan hingga bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Karena suatu
saat akan ada masa dimana warga lain juga yang akan membutuhkan bantuan dari masyarakat
sekitar apabila ia mengadakan suatu acara di rumah nya, baik pernikahan maupun acara
lainnya. Dengan adanya kegiatan seperti inilah yang menjadikan satu keluaraga antara warga-
warga sekitarnya.
 MENGARAK PENGANTEN

Mengarak penganten biasanya dilakukan setelah acara pernikahan resmi selesai. Penganten
diarak sekeliling kampung disertai dengan rombongan keluarga besar mempelai baik mempelai
laki – laki maupun mempelai perempuan. Pada barisan pertama arakan penganten ada grup
kesenian Saropal Anam yang menyajikan tarian dan nyanyian berbahasa arab disertai dengan
memainkan alat musik musik yang terbuat dari kulit sapi atau disebut alat musik terbangan.
Mengarak penganten ini bertujuan agar penduduk kampung setempat sudah mengetahui
bahwa ada salah satu warganya telah resmi menikah. Selain itu juga, arakan seperti ini
biasanya dilakukan pada acara lain seperti, Khitanan, dan acara lainnya tidak hanya
terkhususkan pada acara pernikahan saja. Tetapi memang biasanya dilakukan ketika ada acara
pernikahan, karna kita ketahui sendiri jarang acara lain yang membutukan arak-arakan kalu
bukan acara pernikahan.

BAB IV

Penutup

Simpulan :

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Tanjung Raja memiliki beberapa adat istiadat
ataupun tradisi yang biasa di lakukan di Tanjung Raja apabila mengadakan suatu acara baik itu
acara resmi maupun acara yang tidak resmi. Adat yang ada di Tanjung Raja adalah suatu
kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk mengadakan suatu perkumpulan,
baik hanya perkumpulan biasa ataupun perkumpulan resmi. Misalnya perkumpulan para muda
mudi atau bujang gadis untuk berkumpul mengadakan suatu kegiatan yang hanya untuk
bertemu satu sama lain, berkenalan, atau untuk mengadakan kegiatan yang ingin mempererat
silahturahim.

Selain adat acara kumpul-kumpul para bujang gadis, juga ada adat untuk mengadakan
acara resmi seperti pernikahan, mulai dari mutuske rasan atau berasanan sampai dengan
acara resepsi pernikahan selesai dan sukses diselenggarakan. Dapat disimpulkan pula bahwa
Tanjung Raja masih memiliki adat istiadat yang terus dilestarikan sampai dengan saat ini. Adat
Istiadat inilah yang dapat diwariskan kepada anak cucu kita dan generasi penerus untuk
dijadikan tradisi khas di Tanjung Raja. Sehingga Tanjung Raja menjadi salah satu wilayah yang
masih mempertahankan adat istiadat dan terus melestarikan adat istiadat tersebut sampai ke
generasi berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai