Diameter <50pm,
Ketebalan 5 pm dan
tingkat spinning > 1000 meter/menit
2. Dry Spinning
Pelarut
Pemanasan
Dilarutkan Polimer padat
Polimer Furnace dengan serat
Polimer Polimer Polimer yang tipis
padat cair padat
3. Wet Spinning
Sebagian besar serat berlubang yang digunakan dalam proses membran teknis dipintal oleh teknik
spinning basah Semua jenis morfologi membran dapat diperoleh dengan teknik ini karena banyak
parameter yang terlibat dapat bervariasi. Metode yang digunakan untuk pembuatan HFM juga
tergantung pada jenis polimer yang digunakan, berat molekulnya.
Spinneret tube-in-orifice yang sekarang terutama digunakan untuk teknik wet spinning ini
memiliki kelemahan seperti kondisi dalam celah udara sulit dikendalikan. Oleh karena itu, triple
orifice spinneret baru telah dikembangkan yang memungkinkan kontrol yang jauh lebih baik dari
kondisi yang berlaku untuk spinning semua jenis serat berlubang. Proses wet spinning dan
komponen umum yang terlibat diberikan di bawah ini :
4. Proccess
Polimer dan air dari tangki masing-masing kemudian dilewatkan melalui spinneret pada
kecepatan yang berbeda. Biasanya air digunakan untuk menjaga diameter lubang konstanta HFM.
Serat ini kemudian diekstrusi melewati bak air yang konstan dan dianginkan dibobbin.
Pembentukan HFM yang sebenarnya dimulai pada celah udara antara spinning dan penangas air.
HFM menjadi halus dan fleksibel dalam tangki air. Berdasarkan persyaratan, Spinneret yang
digunakan jenis yang berbeda. multi-bored atau single-bored. Ini mungkin memiliki dua lubang
konsentris untuk lapisan tunggal atau tiga lubang konsentris atau lapisan ganda. Spinneret multi-
bored digunakan untuk meningkatkan jumlah lapisan HFM.
5. Potting and Module/Cartridge Making Process
Setelah proses spinning serat dipotong ke ukuran tertentu sesuai dengan shell atau tempat
penampang. Setelah ini, serat disimpan dalam bundel untuk proses potting. Potting adalah proses
enkapsulasi serat. Sebelum proses potting, penampang serat bundel biasanya diisi dengan Plaster
of Paris (POP) sehingga lubang serat tertutup, hal ini dilakukan agar larutan potting tidak akan
masuk ke dalam serat selama proses. Potting dilakukan hanya pada bagian kecil dari kedua ujung
bundel HFM
Hollow Fiber Membrane telah berhasil digunakan dalam air industri, air limbah industri, dan
aplikasi pemprosesan minuman di seluruh dunia. Hollow Fiber Membrane memiliki ukuran pori
dalam kisaran 0,01 hingga 0,1 mikron. Dalam teknologi pemurnian air industry dan minuman
Hollow Fiber Membrane dapat menangkap bakteri, virus, kista, materi koloid dan kekeruhan
Sehingga menghasilkan air yang aman secara biologis sekaligus untuk mengolah air yang tidak
murni.