Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Pembiayaan Pendidikan di Sekolah

(Studi Literatur)

Yenni Aulia
Universitas Negeri Padang
Indonesia
E-mail : yenniaulia490@gmail.com

Abstrak—This article aims to describe how the management penting keberlangsungan pendidikan. Keberhasilan sebuah
of the education funding in a school.The methodology used to lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan
arrange this article is Systematic Literature Review (SLR). First, yang bermutu juga tidak terlepas dari perencanaan anggaran
researcher find relevant theories, and then make a conclusion yang mantap,alokasi yang tepat sasaran dan efektif sehingga
about it, then analyzing, and finally make a new information membuat seluruh komponen pendidikan tersebut bersinergi
based researcher analyzing. The result of this article base on the dan memberikan hasil yang optimal dalam pencapaian tujuan.
researcher analyzing is generally there are four steps to do
educational management. They are planning, actuating,
controlling, and evaluating. A. Pengertian Manajemen Menurut Hendri Fayol
Fayol merupakan ahli manajemen generasi awal, banyak
Keywords—education funding management ;financing yang menggelarinya sebagai bapak manajemen (Rahman,
management, educational budget. 2012), ia hidup dari tahun 1841 – 1925. Menurut Fayol proses
manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer atau
I. PENDAHULUAN pimpinan dilakukan dlaam beberapa tahapan yaitu : planning,
organizing, command, coordination, dan control . Menurut
Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan sektor Fayol ada 14 prinsip dalam manajemen yaitu : (1) division of
penting yang berperan dalam kebangkitan suatu bangsa dan work (pembagian kerja), (2) authority (wewenang dan
negara. Oleh karena itu, pengelolaannya harus terkelola tanggung jawab), (3) discipline (disiplin), (4) unity of
dengan baik. Pendidikan di Indonesia memang sudah berjalan command (kesatuan dalam perintah), (5) unity of direction
dan terkelola, namun manajemen keuangannnya kurang (kesatuan arah), (6) subordination of individual interest
maksimal. Meskipun sebenarnya upaya-upaya perbaikan (mengutamakan kepentingan umum (general interest) di atas
sudah dilakukan, dan pilihan solusinya juga sudah beraneka kepentingan individu), (7) remuneration (pemberian upah bagi
ragam, namun tetap saja manajemennya kurang maksimal pekerja), (8) centralization (sentralisasi), (9) scalar chain
sehingga hasilnya juga kurang maksimal. Oleh karena itu, (rantai perintah), (10) order (ketertiban), (11) equity
penulis bermaksud membuat artikel ini agar dapat dijadikan (keadilan), (12) stability of tenure of personnel (kestabilan
salah satu referensi dalam mengelola pembiayaan pendidikan masa kerja pekerja), (13) initiative (inisiatif), dan (14) esprit
secara umum. Pembatasan masalah pada artikel ini adalah pad de corps (semangat jiwa kesatuan). Meskipun teori Fayol
pendidikan PAUD, SD, SMP, dan SMA. Pada hakikatnya sudah sangat tua, namun teorinya tetap berkontribusi besar
artikel ini dibagi menjadi bagian besar yaitu konsep pada penerapan manajemen modern secara umum di seluruh
manajemen dan pembiayaan pendidikan di sekolah. dunia saat ini (McNamara, 2009).

II. METODE B. Manajemen Menurut George Robert Terry


Artikel ini disusun dengan metode Systematic Literature Alasan penulis mengutip teori manajemen George Robert
Review (SLR), yaitu dengan terlebih dahulu mengumpulkan Terry dikarenakan teorinya sangat popular di Indonesia. Terry
bahan-bahan kajian terkait pengelolaan pembiayaan hidup pada tahun . Menurut Terry proses manajemen
pendidikan baik berupa buku, artikel, dan sumber lainnya. dilakukan dalam empat langkah, yaitu (1) planning
Setelah bahan kajian dikumpulkan, selanjutnya bahan tersebut (perencanaan), (2) organizing (pengorganisasian), (3)
diteliti dan dipelajari, kemudian penulis berusaha actuating (pelaksanaan), dan (4) controlling (pengawasan dan
menyimpulkan sebuah pengetahuan baru hasil dari analisis evaluasi) atau sering disingkat dengan POAC (Terry, 1968). Di
terhadap bahan kajian tersebut. Indonesia istilah POAC berlaku dimana-mana untuk
pengistilahan proses manajemen menurut Terry.
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
C. Manajemen Menurut Syahril
Bagian ini merupakan bagian inti dari penulisan artikel.
Karena bagian ini memuat bahan kajian dan pembahasan teori Peroses pengurusan,penataan dan pengaturan kegiatan agar
yang diteliti mengenai manajemen pembiayaan pendidikan. sistematis berfungsi menurut fungsinya masing-masing dalam
Pembiayaan pendidikan dapat dikatakan memegang peranan rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. (Syahril,
2018).

1
Administrasi Pendidikan, Padang 2019
. fasilitas belajar mengajar (Gaffar ,1991 57). Hal
ini dipertegas oleh Nanang Fattah (2000;23)
bahwa biaya-biaya yailg dikeluarkan untuk
D. Pembahasan keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan
1) Pengelolaan pembiayaan pendidikan belajar siswa berupa pembelian alat-alat
pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji
Pengelolaan bukanlah hal yang mudah untuk kita
guru baik yang dikeluarkan oleh pemerintah,
laksanakan apalagi berhubungan dengan keuangan atau biaya.
orang tua, maupun siswa sendiri. Dalarn ha1 ini
Dalam pengelolaan keuangan diperlukan ketelitian dalam
Nanang Fattah (2000;23) menjelaskan bahwa
mengatur keuangan. Pengelolaan keuangan di lembaga
biaya tidak langsung (indirect cost) diartikan
pendidikan atau sekolah dikelola oleh manajer keuangan.
sebagai biaya yang umum nya meliputi hilangnya
Manajer keuangan bertugas mengatur jalannya keuangan yang
pendapatan peserta didik karena sedang
ada di lembaga pendidikan atau sekolah tersebut. Dalam
mengikuti pendidikan (earning foregone by
menjalankan tugasnya, seorang manajer keuangan harus
students), bebasnya beban pajak karena sifat
memiliki langkah-langkah yang tepat agar apa yang ia
sekolah yang tidak mencari laba (cost of tux
kerjakan bisa memberikan kelancaran pada lembaga
exemption), bebas nya sewa perangkat sekolah
pendidikan atau sekolah tersebut. Langkah-langkah tersebut
yang tidak dipakai secara langsung dalam proses
antara lain adanya perencanaan, adanya sumber daya manusia
pendidikan serta penyusutan sebagai cermin
yang jujur, loyal, dan berkualitas, dan adanya manajer
pemakaian perangkat sekolah yang sudah lama
keuangan yang terbuka, tegas dan transparan dalam setiap
dipergunakan (implicit rent and depreciation).
tugasnya.28 Ada beberapa aspek penting yang harus dipahami
dalam pelaksanaan pembiayaan pendidikan, yaitu konsep b) Biaya Rutin dan Biaya Pembmgunan (Recurrent
penganggaran pendidikan, pengklasifikasian kegiatan, and Capital Cost) Biaya rutin dan pembangunan
penentuan standarisasi, dan penentuan biaya satuan dalam merupakan bagian dari biaya langsung (direct
penganggaran pendidikan.29 Manajemen memiliki tiga cost). Biaya rutin (recurrent cost) adalah biaya
tahapan penting yaitu perencanaan, tahap pelaksanaan dan yang digunakan untuk membiayai kegiatan
tahap penilaian (evaluasi), ketiga tahapan tadi apabila operasional pendidikan selama satu tahun
diterapkan dalam manajemen keuangan adalah menjadi tahap anggaran. Biaya ini digunakan untuk menunjang
perencanaan keuangan (budgeting), dan tahap pelaksanaan pelaksanan program pengajaran, pembayaran gaji
(akunting), dan tahap penilaian atau auditing. guru dan personil sekolah, administrasi kantor,
pemeliharaan dan perawatan sarana dan
2) Pengertian Manajemen Pembiayaan Pendidikan prasarana. Menurut Gafiar (1987: 162) biaya rutin
Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan proses dihitung berdasarkan "per student enrolled".
mendapatkan dan mengatur pengeluaran berupa uang, barang, Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa biaya rutin
atau jasa melalui sumber daya manusia lewat fungsi dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu: rata-
manajemen yaitu merencanakan, melaksanakan, dan rata gaji guru per tahun, ratio guru & murid dan
mengevaluasi, untuk membiayai seluruh aktifitas atau kegiatan proporsi gaji guru terhadap keseluruhan biaya
yang secara langsung maupun tidak langsung untuk rutin.
menunjang penyelenggaraan pendidikan sehingga tercapainya
mutu pendidikan mutu pendidikan yang diharapkan. c) Biaya Pribadi dan Biaya Masyarakat (Private and
(Masditou,2017:125-126). Social Cost) Biaya pribadi (private cost) adalah
biaya yang dikeluarkan keluarga untuk
Manajemen pembiayaan merupakan segenap kegiatan membiayai sekolah anak dan termasuk di
yang berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan dan dalamnya forgone opportunities. Dalam kaitan ini
pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah/madrasah Jones (19855) mengatakan "In the context of
atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam education these include tuitions, fees and other
manajemen pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: penyusunan expenses paid for by individuals". Dengan kata
anggaran (budgeting), pembukuan (accounting), dan lain biaya pribadi adalah biaya sekolah yang
pemeriksaan (auditing).(Sonedi,dkk.2017: 31-32 dibayar oleh keluarga atau individu. Biaya
1) Jenis-jenis Biaya Pendidikan masyarakat (social cost) adalah biaya yang
dikeluarkan oleh masyarakat untuk membiayai
a) Pada dasamya, pembiayaan pendidikan dapat
sekolah (di dalarnnya termasuk biaya pribadi).
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu; Biaya
Dalam kaitan ini Jones (1985:5) mengatakan
Langsung dan Tidak langsung (Direct and
"Sometimes called public cost, the include cost of
Indirect Cost) Menurut Anwar (1991:30), biaya
educations financed through taxation. Most public
langsung (direct cost) diartikan sebagai
school expenses are examples of sosial costs".
"pengeluaran uang yang secara langsung
Dengan kata lain biaya masyarakat adalsh biaya
rnembiayai penyelenggaraan pendidikan,
sekolah yang dibayar oleh masyarakat. Monetary
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, termasuk biaya yang secara langsung d) Cost dan Non Mo~etery Cost. Monetery cost
menyentuh aspek dan proses pendidikan. adalah semua bentuk pengeluaran dalam bentuk
Contohnya biaya untuk gaji guru, dan pengadaan uang, baik langsung maupun tidak langsung yang

2
Administrasi Pendidikan, Padang 2019
dikeluarkan untuk kegiatan pendidikan. b) Akuntabilitas Akuntabilitas adalah
Sedangkan Non monetery cost adalah semua kondisi seseorang yang dinilai oleh
bentuk pengeluaran yang tidak dalam bentuk orang lain karena kualitas
uang, meskipun dapat dinilai ke dalam bentuk performansinya dalam menyelesaikan
uang, baik langsung maupun tidak langsung yang tugas untuk mencapai tujuan yang
dikeluarkan untuk kegiatan pendidikan, rnisalnya menjadi tanggung jawabnya.
materi, waktu, tenaga, dan lain-lain.(Hanif,2011: Akuntabilitas di dalam manajemen
15-17). keuangan berarti penggunaan uang
sekolah dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan perencanaan yang telah
Prinsip-prinsip Pembiayaan Pendidikan ditetapkan.
Pembiayaan pendidikan madrasah perlu
memperhatikan sejumlah prinsip keadilan, 2) Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas Konsep efisiensi selalu dikaitkan dengan efektivitas.
publik.18 Disamping itu, efektifitas, juga perlu Karena dari sudut pandang ekonomi, efektivitas merupakan
mendapatkan penekanan. Berikut ini dibahas hagian dari konsep efisiensi sebab tingkat efektivitas berkaitan
masing-masing prinsip tersebut, yaitu erat dengan pencapaian tujuan relatif terhadap harga yang
transparansi, akuntabilitas, efektifitas dan dimunculkan. Dalam dunia pendidikan, efisien dan efektif
efisiensi. cenderung ditandai dengan pola penyebaran dan
a) Transparansi berarti adanya pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang sudah ditata
keterbukaan. Transparansi di bidang secara efisien dengan pengelolaan yang efektif. Program
manajemen berarti adanya keterbukaan pendidikan yang efektif dan efisien seharusnya mampu
dalam mengelola suatu kegiatan. Di menciptakan keseirnbangan antara penyediaan dan kebutuhan
lembaga pendidikan, bidang manajemen akan sumber-sumber pendidikan dan dapat mencapai tujuan
keuangan yang transparan berarti tanpa mengalami hambatan yang berarti. Efektif adalah terkait
adanay keterbukaan dalam manajemen dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner
keuangan lembaga pendidikan, yaitu (2004) mendefmisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena
keterbukaan sumber keuangan dan menurutnya efektif tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi
jumlahnya, rincian penggunaan, dan sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian
pertanggungjawabannya harus jelas visi. Manajemen pembiayaan dikatakan memenuhi prinsip
sehingga bisa memudahkan pihak-pihak efektif apabila kegiatan yang dilakukan dapat mengatur biaya
yang berkepentingan untuk aktivitas dalam rangka memcapai tujuan kualitatif outcomes
mengetahuinya. Transparansi keuangan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.Jadi dapat disimpulkan
sangat diperlukan dalam rangka bahwa efektivitas biaya adalah kemampuan pembiayaan
meningkatakan dukungan orang tua, mencapai sasaran dan target sesuai dengan yang direncanakan.
masyarakat dan pemerintah dalam Sementara itu, nilai efisiensi dikaji dari sudut icemampuan
penyelenggaraan program pendidikan menggunakan biaya dengan baik dan tepat. Pembiayaan
disekolah. Disamping itu transparansi dikatakan efisien ketika pencapaian sasaran atau target
dapat menciptakan kepercayaan timbal diperoleh dengan pengorbanan yang lebih kecil atau dengan
balik antara pemerintah, masyarakat, biaya yang minimum. Efisiensi berkaitan dengan kuantitas
orang tua siswa, dan warga sekolah hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah perbandingan terbaik
melalui penyediaan informasi dan antara masukan (input) dan kuadran (out put) atau antara daya
menjamin kemudahan di dalam dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran,
memperoleh informasi yang akurat dan waktu, biaya dan perbandingan tersebut dapat dilihat dari segi
memadai. Beberapa informasi keuangan penggunaan waktu, tenaga dan biaya. Artinya adalah bahwa
yang bebas diketahi oleh semua warga kegiatan pembiayaan pendidikan dapat dikatakan efisien kalau
sekolah dan orang tua siswa misalnya penggunaan waktu, tenaga dan biaya sekecil-kecilnya tapi
Rencana Anggaran Pendapatan dan dapat mencapai hasil yang ditetapkan. Jika dilihat dari segi
Belanja Madrasah (RAPBM) bisa hasil, kegiatan pembiayaan pendidikan dapat dikatakan efisien
ditempel di papan pengumuman di kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu
ruang guru atau di depan ruang tata memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun
usaha sehingga siapa saja yang kualitasnya. Uraian di atas menjelaskan bahwa tingkat
membutuhkan informasi itu dapat efisiensi dan efektivitas yang tinggilah yang akan
dengan mudah mendapatkannnya. memungkinkan terselenggaranya pelayanan pendidikan pada
Orang tua siswa bisa mengetahui masyarakat secara memuaskan dengan samber daya yang
sejumlah uang dan penggunaanya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
diterima sekolah dari orang tua siswa.

3
Administrasi Pendidikan, Padang 2019
IV. KESIMPULAN dan dapat mencapai tujuan tanpa mengalami hambatan yang
Secara umum pembiayaan pendidikan adalah sebuah berarti.
kompleksitas, yang didalamnya akan terdapat saling
keterkaitan pada setiap komponennya, yang memiliki rentang Daftar Pustaka
yang bersifat mikro (satuan pendidikaq) hingga yang makro
Syahril.2018.Manajemen Sarana dan Prasarana.Padang.SUKABINA Press.
(nasional), yang meliputi sumber-sumber pembiayaan
pendidikan, sistem dan mekanisme pengalokasiannya, Masditou.2017.Manajemen Pembiayaan Pendidikan menuju Pendidikan yang
efektivitas dan efisiensi dalam penggunaanya, skuntabilitas Bermutu.Jurnal ANSIRU PAI.No.2:125-126.
hasilnya yang diukur dari perubahan-perubahan yang terjadi Sonedi,dkk.2017.Manajemen Pembiayaan Pendidikan Bersumber dari
pada semua tataran, khususnya sekolah, dan permasalahan- Masyarakat.FENOMENA.No.1:31- 32.
permasalahan yang masih terkait dengan pembiayaan Rahman, H. (2012). Henry Fayol and Frederick Winslow Taylor’s
pendidikan, sehingga diperlukan studi khusus untuk lebih Contribution to Management Thought: An Overview. ABC Journal of
spesifik mengenal pembiayaan pendidikan ini. Dalam dunia Advanced Research, 1(2).
pendidikan, efisien dan efektif cenderung ditandai dengan pola
Terry, G. R. (1968). Principles of management. Illinois : Ricard D. Irwin.
penyebaran dan pendayagunazn sumber-sumber pendidikan
yang sudzh ditata secara efisien dengan pengelolaan yang AL KADRI, Hanif. Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan
efektif. Program pendidikan yang efektif dan efisien Pendidikan. 2011.
seharusnya mampu menciptakan keseimbangan antara
penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan

4
Administrasi Pendidikan, Padang 2019

Anda mungkin juga menyukai