Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID

(STERIL)
INJEKSI PROPANOLOL HCL

I. Nama Sediaan
Nama Generik : Injeksi Propanolol HCl
Nama Dagang : Injekprol®

II. Kekuatan Sediaan


Kekuatan Sediaan : 1 mg/mL
Volume Sediaan : 5 mL
Jumlah Sediaan : 10 Ampul

III. Preformulasi Zat Aktif


 Propanolol HCl
- Pemerian : Kristal dan serbuk, Putih, Tidak berbau, Pahit
- Kelarutan : larut dalam air dan dalam etanol, sukar larut dalam kloroform
dan praktis tidak larut dalam eter.
- Titik leleh :163-166oC
- pH : 3 - 3,5
- pKa : 9,5 (24o)
- Stabilitas : Propanolol HCL dipengaruhi oleh cahaya. Dalam larutan cair
dapat rusak oleh oksidasi rantai isopropilamin disertai dengan penurunan pH
dan perubahan warna larutan. Larutan paling stabil pada pH 3.0 dan terurai
dengan cepat dibawah kondisi basa.
- Inkompatibilitas : Injeksi propanolol HCL dilihat secara visual dan secara
kimiawi bercampur selama 24 jam dengan cairan intravena (tubuh). Diakhir
konsentrasi propanolol HCl 0,5 dan 20 mikro gram/ml : injeksi glukosa 5%,
glukosa 5%, dan injeksi natrium klorida 0,9%, injeksi glukosa 5% dan natrium
klorida 0.45%, senyawa injeksi natrium laktat, injeksi natrium klorida 0,9%.
(Lund, W. 1994 : Hal 1025)
IV. Analisis Pengembangan Formula
Zat aktif yang digunakan yaitu propranolol HCl. Propanolol HCl berkhasiat
sebagai anti adrenergikum, propranolol HCl akan dibuat sediaan injeksi, salah satu
tujuan dibuat sediaan injeksi yaitu untuk mempercepat proses adsorpsi obat didalam
tubuh, yang dimana cara pemakaiannya melalui intravena. Kekuatan sediaan yang
dipakai pada injeksi cefuroxime yaitu 1 mg/ampul. Propanolol HCl yang digunakan
merupakan bentuk garam yang memiliki kelarutan larut dalam air, karena
pembawanya air maka harus larut dalam air.
Asam sitrat digunakan sebagai anti oksidan, karena dilihat dari stabilitas zat aktif
yaitu dalam larutan cair dapat rusak oleh oksidasi rantai isopropilamin disertai dengan
penurunan pH dan perubahan warna larutan yang agar sediaan dibuat asam dan
propranolol Hcl stabil dalam suasan asam dan akan mudah terurai dalam suasana
basa. Selain anti oksidan, asam sitrat juga bisa berperan sebagai penyangga pHdengan
cara adjust, karena pH asam sitrat dan propranolol HCl berada pada suasana asam
yaitu pH 3.
NaCl digunakan sebagai zat pengisotonis pada injeksi propranolol HCl karena
NaCl 0,9 % merupakan cairan yang mengandung ion yang memiliki tekanan osmosis
yang sama dengan cairan tubuh. Dipilih zat pengisotonis NaCl dibandingkan dengan
zat pengisotonis lain karena NaCl lebih kompatibel dengan tubuh. Ditambahkan NaCl
karena injeksi propranolol HCl berada pada kondisi hipotonis sehingga harus
ditambahkan zat pengisotonis karena kondisi hipotonis berpotensi menyebabkan
hemolisis pada sel darah merah.
Sediaan injeksi propranolol HCl dibuat dengan menggunakan pembawa aqua
pro injeksi yang berfungsi sebagai pelarut. Karena pembawanya air (aqua pro injeksi)
dan mampu melarutka propranolol HCl dan Nacl maka digunakan pembawa tersebut.
Wadah primer yang digunakan untuk injeksi propranolol HCl adalah ampul kaca
berwarna coklat, karena propranolol HCl injeksi selain wadah dosis tunggal juga
digunakan wadah tidak tembus cahaya.
V. Perhitungan Tonisitas
5.1 Metode Ekivalen
Propanolol HCl 1 mg/mL (E = 0,20)
A.p.i ad 5 mL

5 mL
Propanolol HCl = × 1 mg = 5 mg = 0,005 gram
1 𝑚𝐿

Nama Zat % E % NaCl


0,005 gram
Propanolol HCl × 100% = 0,1 % 0,20 0,1 % × 0,20 = 0,02 %
5 𝑚𝐿

0,02 % (Hipotonis) karena


Jumlah
kurang dari 0,9 %

Jumlah NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis :


0,9% - 0,02% = 0,88%
0,88
𝐺𝑟𝑎𝑚 𝑁𝑎𝐶𝑙 = 100
𝑥 5 𝑚𝐿 = 0,044 gram/5 mL= 44 mg/5 mL

5.2 Metode Penurunan Titik Beku


Propanolol HCl 1 mg/mL Δ Tf = 0,5% = 0,060o
A.p.i ad 5 mL

5 mL
Propanolol HCl = × 1 mg = 5 mg = 0,005 gram
1 𝑚𝐿

Nama zat % Δ Tf ΔTf × %


Propanolol 0,005 gram 0,1 % 0,1 % x 0,012 o = 0,0012o
5 𝑚𝐿
× 100% = x 0,060o =
0,5 %
HCl
0,1 % 0,012 o
Jumlah 0,0012o
(Hipotonis) karena kurang
dari 0,52
NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis:
0,52−𝑎
W= 𝑏
0,52−0,0012 0,5188
W= =
0,58 0,58
W= 0,894 %
0,894
= x 5 = 0,0447 gram/5 mL = 44,7 mg/5 mL
100

VI. Formula Akhir


R/ Propanolol HCl 5 mg
Nacl 44 mg
Asam Sitrat q.s
Aqua Pro Injeksi ad 5 mL

VII. Preformulasi Eksipien


1. Asam Sitrat
- Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna/sebuk hablur granul
sampai halus; putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat asam.
- pH : 3 – 6,2
- BM : 192,13
- Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol;
agak sukar larut dalam eter.
- Stabilitas : Higroskopis perlu udara lembab. ketika dipanaskan
hingga sekitar 408C.
- Inkompatibilitas : Asam sitrat inkom dengan potassium tatrat, alkali dan
alkali tanah, karbonat dan bikarbonat, asetat dan sulfide, inkom terhadap
pengoksida basis, pereduksi dan nitrat berpotensi meledak atau terurai jika
dikombinasikan dengan logam nitrat.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
- Kegunaan : Pendapar dan anti oksidan.
(Dirjen POM, 1979 : 652; Dirjen POM, 2014 : 157)
2. Nacl
- Pemerian : Hablur, bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablu
putih, rasa asin
- Kelarutan : Mudah larut dalam air, sedikit mudah larut dalam air
mendidih, larut dalam gliseri, sukar larut dalam etanol.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
- Khasiat : sumber ion klorida dan ion natrium.
- Inkompatibiotas : larutan natrium klorida bersifat korosif dengan
besi; membentuk endapan bila bereaksi dengan perak; garam merkuri; agen
oksidasi kuat pembebas klorine dari larutan asam sodium klorida; kelarutan
pengawet nipagin menurun dalam larutan sodium klorida.
- Stabilitas : larutan sodium klorida stabil tetapi dapat menyebabkan
perpecahan partikel kaca dari tipe tertentu wadah kaca. Larutan cair ini dapat
disterilisasi dengan cara autoklaf atau filtrasi. Dalam bentuk padatan stabil
dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan tempat kering
(Dirjen Pom, 1995: 584-585).
3. Aqua Pro Injection
- Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa.
- Kelarutan : Larut dalam pelarut polar.
- pH larutan :7
- Stabilitas : Stabil dalam keadaan fisik (padat, cair dan gas).
- Inkompatibilitas : Dapat bereaksi dengan obat dan eksipien yang akan
dihidrolisis.
- Khasiat : Zat pembawa.
(Dirjen POM, 1995: 112 ; Raymond, 2009: 802 ; Rowe et al, 2009: 802).
VIII. Perhitungan da Penimbangan

Perhitungan untuk 5 mL Untuk 10


Nama zat Konsentrasi
(dilebihkan 0,30) Ampul
1. Propanolol 0,1 % 0,1 53 mg
× 5,3 mL = 0,0053 gram =5,3 mg
100
HCl

 Aqua pro
0,0053 gram × 30 mL = 0,159 mL 1,59 mL ̴
Injeksi untuk
2 mL
melarutkan
2. Nacl 0,88% 0,88 466,4 mg
× 5,3 mL = 0,04664 gram
100

= 46,64 mg
 Aqua pro
0,04664 gram × 10 mL = 0,4664 mL 4,664 mL ̴
Injeksi untuk
5 mL
melarutkan
3. Asam Sitrat q.s q.s
4. A.p.i ad 5,3 mL ad 53 mL
IX. Penentuan Metode Sterilisasi
 Sterilisasi Zat
No Nama Zat Metode Sterilisasi Alasan
1 Aqua Pro Metode sterilisasi awal dengan
Injeksi menggunakan (autoklaf) pada suhu
Panas Lembab 121 oC selama 15 menit. Karena
aqua pro injeksi tahan terhadap
panas dan dapat bercampur dengan
air.
2 Asam Sitrat Metode sterilisasi awal
3 Nacl menggunakan panas kering (oven)
4 Propanolol Panas Kering suhu 160-170 oC selama 1-2 jam.
HCl Agar fase atau bentuknya tidak
berubah, dan stabil terhadap
pemanasan.

 Sterilisasi alat
No Nama Alat Metode Sterilisasi Alasan
1 Batang
Pengaduk
Sterilisasi awal menggunakan oven
2 Beaker glass
suhu 160-170 oC selama 1-2 jam.
3 Corong Panas Kering
karena bukan merupakan alat ukur
4 Kaca arloji
presisi.
5 Pipet tetes
6 Spatel
7 Pipet volume Panas Lembab Metode sterilisasi awal dengan
8 menggunakan (autoklaf) pada suhu
Gelas Ukur 10
Panas Lembab 121 oC selama 15 menit. karena
mL, 100 mL
merupakan alat yang presisi.
 Sterilisasi Akhir Sediaan
No Sediaan Metode Sterilisasi Alasan
1 Injeksi Metode sterilisasi akhir dengan
Propanolol menggunakan (autoklaf) pada suhu
HCl Panas Lembab 121 oC selama 15 menit. Karena dilihat
dari kestabilan masing-masing zat,
terutama kestabilan zat aktif yaitu
propranolol HCl yang tahan terhadap
pemanasan, sehingga tidak akan
merubah khasiat yang dihasilkan
karena stabil dalam kondisi tersebut.

X. Prosedur Kerja dan Evaluasi Sediaan


 Prosedur Kerja

Semua alat dan bahandi sterilisasi terlebih dahulu dengan metode


masing-masing yang sesuai

Ditimbang masing-masing bahan menggunkan kaca arloji

Larutkan Propanolol HCl di beaker glass menggunakan pelarut aqua pro


injeksi sebanyak 2 mL sampai larut, masukan ke dalam gelas ukur

Larutkan Nacl di beaker glass menggunakan pelarut aqua pro injeksi


sebanyak 5 mL sampai larut, masukkan ke dalam gelas ukur

Aqua pro injeksi ditambahkan sampai volume yang diinginkan yaitu 53


mL

pH di ukur, bila pH nya lebih dari 3 di adjust dengan Asam Sitrat


secukupnya.
Larutan tersebut dimasukkan kedalam wadah (ampul) coklat masing-
masing untuk 5 mL

Tutup ampul masing-masing ampul dengan metode yang sesuai

Sediaan di sterilisasi akhir dengan menggunakan autoklaf pada suhu


121oC selama 15 menit

Lakukan Uji Evaluasi

 Evaluasi Sediaan Injeksi


1. Penetapan pH
Dilakukan uji penetapan pH dengan menggunakan pH meter
2. Uji kejernihan larutan

Dilakukan uji penetapan pH dengan menggunakan pH meter

3. Uji Kebocoran

Dilakukan pada injeksi yang sudah dikemas menggunakan ampul


tersebut diuji dengan cara memutar 180̊ apakah ada kebocoran atau tidak.

4. Penetapan volume injeksi

Diambil larutan injeksi dengan cara mematahkan ampul bagian lehernya

memasukannya ke dalam gelas ukur yang sesuai

kemudian untuk volume tidak kurang dari volume yang tertera pada
wadah bila di uji satu persatu.
XI. Wadah Kemasan
Wadah primer yang digunakan untuk injeksi Propanolol HCl adalah ampul kaca
berwarna coklat, dan wadah sekundernya yaitu kemasan dus.

XII. Daftar Pusaka


Dirjen POM. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Depkes RI

Dirjen POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI

Dirjen POM. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Depkes RI

Lund, W, (1994), The Pharmaceutical Codex Principles and Practice of


Pharmaceutics, 12th ed, London: The Pharmaceutical Press.

Martindale. (1982). The Extra Pharmacopeia 28. Pharmaceutical Press : London.

Rowe, Raymond C; Sheskey, Paul J; Quinn, Marian E. (2009). Handbook of


Pharmaceutical Exipient Sixth Edition. Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Association : USA.

Anda mungkin juga menyukai