Anda di halaman 1dari 19

TUGAS RANCANGAN PENELITIAN

TABEL RANGKUMAN JURNAL DI BIDANG KIMIA MAKANAN


KHUSUSNYA MENGENAI BAHAN PENGAWET MAKANAN
FITRI AINIYAH (1711C1010)
S1 KIMIA (Konsentrasi Analis Kimia)

No. PENELITI TAHUN JUDUL METODE HASIL & PEMBAHASAN


1. Desmita Muada1, 2019 Identifikasi Metode penelitian ini adalah Hasil:
Wilmar Maarisit1, Kandungan Boraks metode deskriptif Laboratorik penelitian yang telah dilakukan
Hariyadi2, (H3BO3) Pada dengan pemeriksaan bahwa semua sampel yang telah
Vlagia I. Paat1. Bakso yang DiJual laboratorium secara kualitatif diuji di laboratorium dengan
di Kota Tomohon dengan metode Easy Test Kit metode Easy Test Kit
Boraks dan metode Uji menunjukkan bahwa sampel
Kertas Tumerik. Populasi tersebut tidak mengandung
dalam penelitian ini adalah bahan pengawet berbahaya
seluruh penjual bakso di Kota boraks.Hasil penelitian dengan
Tomohon. Sedangkan menggunakan Uji Tumerik,
sampel yang digunakan menunjukkan bahwa pada
dalam penelitian ini adalah sampel N mengandung boraks
beberapa penjual bakso yang terjadi perubahahan warna yang
memiliki tempat permanen signifikan pada Uji Kertas
maupun penjual bakso yang Tumerik dibandingkan dengan
menggunakan roda-roda atau kontrol positif mengunakan
gerobak. Penelitian ini boraks. Hal ini disebabkan
diambil 3 sampel bakso di karena sensitivitas deteksi Easy
tiap kecamatan. test Kit 100 mg/Kg (100 ppm), di
asumsikan bahwa kadar boraks
Variabel Dependent : yang digunakan oleh pedagang
Baso bakso di bawa 100 mg/Kg (100
ppm), sehingga menggunakan
Variabel Independent : test kit tidak dapat terdeteksi
Penjual baso yang memiliki adanya kandungan boraks.
tempat permanen & penjual Sementara pada uji kertas
baso yang menggunakan tumerik pada dasarnya
roda. menggunakan bahan alami yaitu
kunyit yang mengandung
senyawa kurkumin yang mampu
mendeteksi adanya kandungan
boraks pada makanan walaupun
kadar boraks yang dipakai
berjumlah sedikit.

Kesimpulan :
Hasil indentifikasi kandungan
boraks pada bakso yang dijual di
Kota Tomohon yang
dilakukan di 5 kecamatan dengan
15 titik pengambilan sampel,
terdapat satu sampel positif
mengandung boraks yaitu pada
sampel N dengan mengunakan
Uji Kertas Tumerik.
2. Elvi, 2017 Identifikasi Boraks Jenis penelitian ini adalah Hasil :
Evi Kaderani Pada Kulit Lumpia penelitian survey dengan Dari hasil pengujian yang telah
Barutu, Dan Kerupuk Nasi melalui penelitian dilakukan di Laboratorium Balai
Lily Restusari Yang Di Jual Di pendahuluan dan penelitian Riset dan Standarisasi Industri
Pasar Tradisional lanjutan. Penelitian Kota Pekanbaru, semua sampel
Kota Pekanbaru pendahuluan adalah survei kulit lumpia dan kerupuk nasi
secara langsung terhadap negatif mengandung
jumlah penjual kulit lumpia boraks.Sampel-sampel tersebut
dan kerupuk nasi yang menunjukkan nyala yang
berada dipasar tradisional berwarna kuning oranye,
Kota Pekanbaru dengan dikarenakan semua sampel tidak
produsen yang berbeda. memiliki kandungan senyawa-
Penelitian ini ditujukan untuk senyawa molekul garam-garam
menentukan sampel natrium tetraborat atau boraks,
penelitian.Penelitian lanjutan jika sampel positif mengandung
adalah analisa boraks secara boraks maka akan menimbulkan
kualitatif terhadap sampel nyala yang pinggirnya berwarna
kulit lumpia dan kerupuk nasi hijau.
dengan metode uji nyala.
Kesimpulan :
Variabel Dependent : 1. Hasil analisa kualitatif boraks
Kulit Lupia & Kerupuk Nasi menggunakan metode nyala
api menunjukkan hasil negatif
Variabel Independent : untuk semua sampel kulit
Metode uji nyala lumpia yang dijual di pasar
tradisional Kota Pekanbaru.
2. Hasil analisa kualitatif boraks
menggunakan metode nyala
api menunjukkan hasil negatif
untuk semua sampel kerupuk
nasi yang dijual di pasar
tradisional Kota Pekanbaru.

3. Mimi Sugiarti 2014 Gambaran Kadar Penelitian bersifat deskriptif, Hasil :


Nitrit pada Beberapa yaitu menganalisa kadar 1.Uji Kualitatif
Produk Daging natrium nitrit dalam daging Pemeriksaan kualitatif dilakukan
Olahan di Bandar olahan . Daging olahan yang dengan melihat reaksi warna
Lampung Tahun diambil sebagai sampel pada sampel dan diperiksa pada
2014 adalah korned, burger dan spektrofotometer untuk
daging giling. Pemeriksaan membandingkan λ maksimum
dilakukan dengan cara visual, baku natrium nitrit dengan λ
uji warna, uji kualitatif, dan larutan sampel.
kuantitatif. Secara kuantitatif a. Reaksi warna
menggunakan metode sampel dari tidak berwarna
spektrofotometri. ke warna merah muda.
Hasil negatif didapatkan
Variabel Dependent : pada 1 sampel burger dan
Produk daging olahan pada 2 daging giling
ditandai dengan tidak
Variabel Independent : terjadinya perubahan
Pemeriksaan dilakukan warna.
dengan cara visual, uji 2. Uji Kuantitatif
warna, uji kualitatif, dan Sebelum menentukan kadar
kuantitatif. maka dibuat terlebih dahulu kurva
kalibrasi larutan baku dengan
konsentrasi 0,101 mg/L, 0,304
mg/L 0,506 mg/L, 0,709 mg/L,
0,912 mg/L dan 1,013 mg/L.Di
dapatkan persamaan y= bx+a,
dengan y adalah nilai absorban
dari larutan standar, x adalah
konsentrasi larutan standar, a
adalah intercept dan b adalah
slope. Nilai a = 0,045 dan b=
0,402, sehingga didapatkan
persamaan y= 0,402x + 0,045.

Kesimpulan :
Simpulan dalam penelitian ini
adalah dari 53 sampel daging
olahan yang beredar di
supermarket Tanjungkarang dan
diperiksa dengan uji kualitatif
didapatkan 50 sampel (94,33%)
positif mengandung nitrit, 50
sampel yang positif terdiri dari 36
korned sapi, dan
14 burger. Hasil negatif
didapatkan sebanyak 3 sampel
(5,67%) terdiri dari 1 sampel
burger dan 2 sampel daging
giling. Kadar tertinggi pengawet
natrium nitrit pada sampel daging
olahan adalah 19,408 mg/kg,
terendah adalah 1,606 mg/kg dan
rata- rata sebesar 11,249 mg/kg.
Dari keseluruhan sampel daging
olahan yang diperiksa 100%
sampel memenuhi syarat (MS)
berdasarkan Permenkes RI No.
033 Tahun 2012 dengan batas
maksimum 30 mg/kg. Kadar
natrium nitrit tertinggi adalah
19,408 mg/kg, terendah adalah
1,606 mg/kg dan rata- rata
sebesar 11,249 mg/kg.
4. Ika Purwaningsih, 2016 Analisis Senyawa metode spektrofotometri UV- Hasil :
Sri Sudewi, Benzoat Pada Saus Vis pada panjang gelombang Hasil analisis secara kualitatif
Jemmy Abidjulu Sambal Di Rumah 274 nm. terhadap adanya benzoat dalam
Makan Ayam beberapa sampel saus
Goreng Cepat Saji Variabel Dependent : sambal,semua sampel
Di Manado Saus Sambal menunjukkan positif mengandung
senyawa benzoat. Hasil analisis
Variabel Independen : kualitatif, ditandai dengan
Analisis Senyawa Benzoat terbentuknya endapan berwarna
salmon atau terdapat cincin
berwarna merah kecokelatanDi
dapatkan konsentrasi senyawa
benzoat dalam sampel saus
sambal A, B, C dan D yaitu 0,411
; 0,454 ; 0,336 ; dan 0,344 g/kg
menunjukkan kadar senyawa
benzoat tidak melebihi ambang
batas menurut Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat Dan
Makanan Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2013 dalam
saus sambal yaitu 1g/kg.
Penelitian ini dapat memberikan
informasi kepada masyarakat
bahwa saus sambal A, B, C dan
D pada rumah makan ayam
goreng cepat saji di Manado tidak
membahayakan kesehatan
masyarakat dan aman untuk
dikonsumsi.

Kesimpulan :
1. Saus sambal di rumah makan
ayam goreng cepat saji di
Manado mengandung senyawa
benzoat.
2. Kadar benzoat pada saus
sambal di rumah makan ayam
goreng cepat saji di Manado
adalah A : 0,411 g/kg ; B : 0,454
g/kg ; C : 0,336 g/kg ; D : 0,344
g/kg. Kadar tersebut tidak
melebihi ambang batas
penggunaan senyawa benzoat
yang telah ditentukan dalam
Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat Dan Makanan
Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2013.

5. Nur Hajriyani 2017 Pengaruh Analisis yang dilakukan yaitu Hasil :


Fajarwati, Konsentrasi Asam warna, kadar air metode Hasil uji sensoris ditunjukkan
Nur Her Riyadi Sitrat Dan Suhu Thermogravimetri tekstur, pada Tingkat kesukaan panelis
Parnanto, Pengeringan pH total aktivitas antioksidan, tertinggi pada parameter tekstur
Godras Jati Terhadap dan analis sensoris. adalah sampel manisan kering
Manuhara Karakteristik Fisik, labu siam hasil perendaman
Kimia Dan Sensoris dalam ekstrak rosela ungu 8%.
Manisan Variabel Dependent : Sedangkan manisan kering labu
Kering Labu Siam Labu siam siam dengan konsentrasi ekstrak
(Sechium Edule rosela ungu 12% memberikan
Sw.) Dengan Variabel Independent : skor tertinggi tingkat kesukaan
Pemanfaatan Konsentrasi & suhu panelis pada parameter warna,
Pewarna aroma, rasa danoverall. Dengan
Alami Dari Ekstrak demikian dapat disimpulkan
Rosela Ungu bahwa konsentrasi ekstrak rosela
(Hibiscus Sabdariffa ungu yang terpilih berdasarkan
L.) karakteristik sensorisnya untuk
digunakan pada pembuatan
manisan dengan variasi
konsentrasi asam sitrat dan suhu
pengeringan adalah sebesar
12%.

Kesimpulan :
Konsentrasi asam sitrat dan suhu
pengeringan memberikan
pengaruh nyata terhadap
karakteristik fisik
(tekstur, warna), karakteristik
kimia (pH, kadar air, total
antosianin, aktivitas antioksidan)
dan karakteristik sensorisnya.
Semakin tinggi konsentrasi
asam sitrat menyebabkan nilai
tekstur,warna, pH, total
antosianin dan aktivitas
antioksidan semakin
menurun,namun akan
meningkatkan kadar air manisan.
Sedangkan, semakin tinggi suhu
pengeringan akan meningkatkan
nilai tekstur dan pH, namun akan
menurunkan nilai warna, total
antosianin, aktivitas antioksidan
dan kadar air manisan.
Manisan kering labu siam-rosela
ungu yang terbaik berdasarkan
karakteristik fisik, kimia dan
sensorisnya adalah manisan
dengan konsentrasi asam sitrat
1,5% dan suhu pengeringan
60oC dengan nilai tekstur (338,47
N), nilai L (lightness) (36,41), nilai
a (redness) (7,63), nilai
b(yellowness) (1,22), nilai pH
(3,16), kadar air (13,33 %), total
antosianin (299,74 mg/L) dan
aktivitas antioksidan (11,64%).
6. Putri Nindita Rauf, 2017 Analisis Natrium Metode yang digunakan pada Hasil :
Sri Sudewi, Siklamat Pada analisis kualitatif ini yaitu Hasil analisis kualitatif terhadap
Henki Rotinsulu Produk Olahan metode pengendapan,dan adanya pemanis buatan siklamat
Kelapa Di Swalayan analisis kuantitatif dalam beberapa sampel
Kota Manado berdasarkan sensittivitas minuman ringan dan nata de
Menggunakan spektrofotometer uv-vis. coco untuk keenam sampel
Metode
Spektrofotometri Variabel Dependent : menunjukkan bahwa sampel
Ultra Violet Produk olahan kelapa negatif mengandung siklamat.
Hasil analisis kualitatif pada
Variabel Independent : penelitian ini menunjukkan bahwa
Analisis Natrium Siklamat keenam sampel tidak
mengandung natrium siklamat,
untuk memastikan bahwa sampel
benar tidak mengandung natrium
siklamat maka dilakukan analisis
kuantitatif dikarenakan
sensitivitas spektrofotometer UV-
Vis lebih tinggi dibandingkan
metode pengendapan. Parameter
yang digunakan untuk
mengevaluasi yaitu batas deteksi
(LOD), dimana hasil LOD yang
didapat yaitu 2,234 ppm.

Kesimpulan :
1. Dari hasil penelitian ini, pada
analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif tidak menunjukkan
bahwa sampel mengandung
natrium siklamat.
2. Hasil validasi metode yang
didapat yaitu hubungan linier
antara konsentrasi dan
absorbansi ditunjukkan dengan
persamaan y =0,0027 x – 1,809
serta nilai r = 0,9991 sehingga
dapat dikatakan korelasi antara
absorbansi dan konsentrasi
standar siklamat sangat kuat.
Batas deteksi yang didapat yaitu
2,234 ppm dan batas kuantitas
yaitu 7,445 ppm. nilai presisi
dinyatakan dengan RSD sebesar
1,5% yang berarti presisi baik. Uji
akurasi dengan perolehan
kembali sebesar 103,062%.

7. Jeanny Zulyana, 2016 Analisis Jenis penelitian yang Hasil :


Albiner Siagian, Penggunaan digunakan dalam penelitian Hasil pemeriksaan Sakarin dan
Fitri Ardiani Sakarin Dan ini adalah deskriptif siklamat pada manisan buah
Siklamat Pada observasional. Lokasi yang dijajakan di Pasar Rame
Manisan Buah Yang penelitian terdapat pada Medan secara kualitatif dapat
Dijajakan Di Pasar Pasar Rame Medan. Data diketahui bahwa semua sampel
Rame Medan diperoleh dari hasil analisis positif mengandung sakarin. Hasil
sakarin dan siklamat secara Pemeriksaan Sakarin pada
kualitatif dengan metode Manisan Buah yang Dijajakan di
ekstraksi uji warna dan Pasar Rame secara Kuantitatif
metode pengendapan serta diketahui bahwa kadar sakarin
secara kuantitatif terendah terdapat pada manisan
menggunaan metode titrasi mangga dan jambu yaitu 806,52
asam basa dan metode kurva mg/kg dan kadar sakarin tertinggi
kalibrasi spektrofotometri. terdapat pada manisan jeruk
Kedua pengujian sampel kesturi yaitu 1506,73 mg/kg,dan
akan dilakukan di kadar siklamat terendah terdapat
Laboratotium Biokimia dan pada manisan salak yaitu 640,8
Kimia Bahan Makanan, mg/kg dan kadar siklamat
FMIPA USU. Hasil analisis tertinggi terdapat pada manisan
akan dibandingkan dengan jeruk kesturi yaitu 3054,8 mg/kg.
standar baku mutu yaitu SNI
01-6993-2004 tentang bahan Kesimpulan :
tambahan pangan pemanis 1. Manisan buah yang dijajakan
buatan, persyaratan di Pasar Rame Medan
mengandung sakarin dan
penggunaan berdasarkan siklamat sebagai pemanis
kategori pangan. buatan.
2. Manisan buah yang dijajakan
Variabel Dependent : di Pasar Rame Medan memiliki
Manisan Buah kadar sakarin dan siklamat
melebihi batas maksimum yang
Variabel Independent : diizinkan oleh SNI 01-6993-2004
Analisis Penggunaan Sakarin yaitu 500 mg/kg.
Dan Siklamat 3. Manisan buah yang dijajakan
di Pasar Rame Medan tidak
aman untuk dikonsumsi.

8. Yusthinus T. Male, 2017 Analisis Kandungan menggunakan Hasil :


Lina I. Letsoin dan Formalin Pada Mie Spektrofotometri UV-Vis Hasil analisis kadar formalin
Netty A. Siahaya Basah Pada pada panjang gelombang dalam mie basah pada penelitian
Beberapa Lokasi Di 520 nm. ini lebih tinggi jika dibandingkan
Kota Ambon dengan hasil penelitian oleh
Variabel Dependent : Silvana (2016) di sekitar
Mie Basah Universitas Tarumanegara
Jakarta bahwa kadar formalin
Variabel Independent : sebesar 5,99 mg/kg. Jika
Analisis Kandungan Formalin dibandingkan dengan hasil
menggunakan penelitian oleh Aqnes dkk (2009)
spektrofotometer Analisis di Pasar Johar Semarang kadar
Kandungan Formalin formalin dalam mie basah
menggunakan sebesar 271,749 mg/kg. Menurut
spektrofotometer uv-vis SNI 01-2987-1992, syarat mutu
mie basah harus tidak
mengandung formalin. Dengan
demikian dua sampel (J dan K)
pada penelitian ini tidak layak
dikonsumsi
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahwa Hasil analisis
keberadaan kandungan formalin
pada empat belas sampel mie
basah di Kota Ambon, ditemukan
dua sampel mengandung
formalin yaitu sampel J (Batu
Merah), sebesar 9,07 mg/kg dan
sampel K (Mardika) sebesar
10,01 mg/kg. Berdasarkan syarat
mutu SNI 01-2987-1992, tidak
diperbolehkan adanya formalin
dalam mie basah, penelitian ini
mengindikasikan adanya mie
basah yang mengandung
formalin di Kota Ambon.
9 DWI ARINI 2017 Identifikasi Sakarin Jenis penelitian ini adalah Hasil :
Pada Minuman penelitian deskriptif kualitatif Berdasarkan analisis uji sakarin
Jajanan Di Kawasan menggunakan metode uji dapat diketahui bahwa minuman
Pendidikan warna (SNI 01-2893-1992), jajanan yang positif mengandung
Sd Di Wilayah dalam waktu satu bulan yaitu sakarin yang dijual di kawasan
Kecamatan Mojoroto pada bulan Desember 2017 pendidikan SDN 3 Sukorame dan
Kota Kediri di laboratorium zoologi UN SD Kreatif The Naff adalah
PGRI Kediri. sampel dengan kode S2; S3; S4
dan S5. Sedangkan untuk
Variabel Dependent : minuman yang negatif
Minuman Jajanan mengandung sakarin yaitu
dengan kode sampel S1 dan
Variabel Independent : S6.
Identifikasi Sakarin
menggunakan metode uji Kesimpulan :
warna Berdasarkan hasil identifikasi
sakarin pada minuman jajanan di
kawasan pendidikan SDN 3
Sukorame dan SD Kreatif The
Naff dapa diketahui bahwa 4 dari
6 sampel positif mengandung
sakarin, yaitu dengan kode
S2;S3;S4 dan S5.
10. Paulina V. Y. 2011 Identifikasi Dan Spektrofotometer uv-vis Hasil :
Yamlean1 Penetapan Kadar Hasil penelitian yang diperoleh
Rhodamin B Pada membuktikan bahwa sampel-
Jajanan Kue Variabel Dependent : sampel kue berwarna merah
Berwarna Merah Jajanan Kue Berwarna muda yang beredar di kota
Muda Yang Beredar Merah Muda Manado ada yang positif
Di Kota Manado menggunakan Rhodamin B.
Variabel Independent : Sampel yang positif
Identifikasi Dan Penetapan menggunakan Rhodamin B yaitu
Kadar Rhodamin B sampel kue bolu kukus yang
menggunakan diambil di pasar Karombasan,
spektrofotometer uv-vis pasar Bersehati dan pasar
Tuminting Hal ini dibuktikan
dengan hasil analisis jajanan kue
berwarna merah muda tersebut
menggunakan spektrofotometer
UV-Vis dengan 2 kali pengujian
(duplo).

Kesimpulan :
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan
bahwa jajanan kue khususnya
kue bolu kukus yang beredar di
kota Manado masih ada yang
enggunakan Rhodamin B
sebagai pewarna, sedangkan
untuk kue ku tidak menggunakan
Rhodamin B sebagai pewarna.
Nilai rata-rata kadar Rhodamin B
yang terdeteksi pada sampel-
sampel kue bolu kukus yaitu: dari
pasar Karombasan pada penjual I
(0,0019798 μg/ml), penjual II
(0,0011963 μg/ml), dari pasar
Bersehati pada penjual I
(0,00123415 μg/ml), penjual II
(0,00122575 μg/ml) dan dari
pasar Tuminting pada penjual I
(0,00241365 μg/ml).
NO. PENELITI TAHUN JUDUL METODE HASIL & PEMBAHASAN
1. Ika Purwaningsih1), 3 Analisis Analisis kualitatif yang
Sri Sudewi1), Jemmy AGUSTUS Senyawa Benzoat dilakukan terhadap sampel
Abidjulu1) 2016 Pada Saus bertujuan untuk
Sambal Di Rumah menunjukkan adanya
Makan Ayam senyawa benzoat dalam
Goreng Cepat sampel. Hasil analisis
Saji Di Manado secara kualitatif terhadap
adanya benzoat dalam
beberapa sampel saus
sambal dapat dilihat pada
Tabel 1.
2. Desmita Muada1*, 2019 Identifikasi Masing-masing kecamatan
Wilmar Maarisit1, Kandungan di ambil 3 sampel dengan
Hariyadi2, Vlagia I. Boraks (H3BO3) mengunakan Metode Easy
Paat1. Pada Bakso Yang Test kit dan metode Uji
Dijual Kertas Tumerik menunjukan
Di Kota Tomohon hasil sebagai berikut, dapat
kita lihat pada tabel 1 dan
tabel 2. Tabel 1 Menunjukan
bahwa hasil identifikasi
kandunagn boraks
berdasarkan kecamatan dari
15 sampel dan tiga kali
ulangan yang diperoleh di
kota Tomohon dengan
menggunakan metode Easy
Test Kit dengan hasil yang di
peroleh adalah negatif
senyawa boraks.
3. Mimi Sugiarti 2014 Gambaran Kadar Jenis penelitian ini
Nitrit Pada bersifat deskriptif
Beberapa Produk Yaitumenggambarkan
Daging Olahan kandungan nitrit
Di Bandar dalam produk daging
Lampung Tahun olahan berupa
2014 korned, daging giling
dan burger di Bandar
Lampung. Variabel
dalam penelitian ini
adalah nitrit dan
produk daging olahan
berupa korned,
daging giling dan
burger.Analisis data
yang dilakukan
menggunakan
analisis univariat.
Analisis ini
dilakukan untuk
memperoleh
gambaran masing-
masing variabel,
dalam analisis ini
digunakan ukuran
nilai rata-rata (mean),
nilai minimal-
maksimal dalam
sampel daging giling,
dan korned sapi
(corned beef)
bermerk, dan
persentase kadar
nitrit dalam daging
giling dan korned sapi
yang memenuhi
syarat (MS)
berdasarkan
persyaratan
Permenkes RI No.
033 tahun 2012
dengan kadar
maksimal 30 mg/kg.
4. Nur Hajriyani Pengaruh Penilaian mutu sensoris
Fajarwati1), Nur Her 3 Januari Konsentrasi pada penelitian
Riyadi Parnanto1), 2017 Asam Sitrat Dan pendahuluan ini dilakukan
Godras Jati Suhu oleh 25 orang panelis semi
Manuhara1) Pengeringan terlatih berdasarkan uji
Terhadap penerimaan, panelis
Karakteristik diminta untuk menilai
Fisik, Kimia Dan berdasarkan tingkat
Sensoris Manisan kesukaan. Penilaian
Kering Labu Siam kesukaan sesuai dengan
(Sechium Edule skala hedonik. Pengujian
Sw.) Dengan sensoris meliputi warna,
Pemanfaatan rasa, tekstur, aroma dan
Pewarna overall (Soekarto, 1985).
Alami Dari Hasil uji sensoris
Ekstrak Rosela ditunjukkan pada Tabel 1.
Ungu (Hibiscus
Sabdariffa L.)
5. Putri Nindita Rauf1), 4 Analisis Natrium
Sri Sudewi1), Henki NOVEMBER Siklamat Pada
Rotinsulu1 2017 Produk Olahan
Kelapa Di
Swalayan Kota
Manado
Menggunakan
Metode
Spektrofotometri
Ultra Violet
6. Jeanny Zulyana1, Analisis 1. Manisan buah yang
Albiner Siagian2, Fitri Penggunaan dijajakan di Pasar Rame
Ardiani2 Sakarin Dan Medan mengandung sakarin
Siklamat Pada dan siklamat sebagai
Manisan Buah pemanis buatan.
Yang Dijajakan Di 2. Manisan buah yang
Pasar Rame dijajakan di Pasar Rame
Medan Medan memiliki kadar
sakarin dan siklamat
melebihi batas maksimum
yang diizinkan oleh SNI 01-
6993-2004 yaitu 500 mg/kg.
3. Manisan buah yang
dijajakan di Pasar Rame
Medan tidak aman untuk
dikonsumsi.

7. Yusthinus T. Male, Analisis


Lina I. Letsoin dan Kandungan
Netty A. Siahaya Formalin Pada
Mie Basah
Pada Beberapa
Lokasi Di Kota
Ambon
8 DWI ARINI 07 Tahun Identifikasi Jenis penelitian ini Berdasarkan hasil
2018 Sakarin Pada adalah penelitian identifikasi sakarin pada
Minuman Jajanan deskriptif kualitatif minuman jajanan di
Di Kawasan menggunakan kawasan pendidikan SDN 3
Pendidikan metode uji warna Sukorame dan SD Kreatif
Sd Di Wilayah (SNI 01-2893-1992), The
Kecamatan dalam Naff dapa diketahui bahwa 4
Mojoroto Kota waktu satu bulan dari
Kediri yaitu pada bulan 6 sampel positif
Desember 2017 di sakarin, yaitu dengan kode
laboratorium zoologi S2;S3;S4 dan S5.
UN PGRI Kediri.
9. Elvi*, Evi Kaderani 1 April 2017 Identifikasi 3. Hasil analisa kualitatif
Barutu*, Lily Boraks Pada boraks menggunakan
Restusari* Kulit Lumpia Dan metode nyala api
Kerupuk Nasi menunjukkan hasil
Yang Di Jual Di negatif untuk semua
Pasar Tradisional sampel kulit lumpiayang
Kota Pekanbaru dijual di pasar tradisional
Kota Pekanbaru.
4. Hasil analisa kualitatif
boraks menggunakan
metode nyala api
menunjukkan hasil
negatif untuk semua
sampelkerupuk nasi yang
dijual di pasar tradisional
Kota Pekanbaru.

10.

Anda mungkin juga menyukai