Email : yuliani.euis@gmail.com
Abstrak
Benzoat merupakan suatu senyawa yang sering digunakan sebagai bahan pengawet sintetis pada industri
makanan dan minuman. Batas yang diperbolehkan dalam penggunaan senyawa benzoat menurut BPOM
tahun 2013 adalah 0-5 mg/kg berat badan per-harinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
pelarut alternatif yang baik untuk mengekstraksi kadar benzoat dalam sampel. Pada analisis benzoat dengan
mengekstraksi sampel dengan beberapa pelarut organik seperti dietil eter, petroleum eter, benzen, n-heksan,
dan kloroform yang diukur secara spektrofotometri uv. Penentuan kadar benzoat pada sampel kecap, manisan
buah salak, dan air manisan buah salak pada panjang gelombang serapan maksimum 272,0 nm. Hasil
penelitian menunjukkan kadar natrium benzoat dengan menggunakan pelarut kloroform menunjukan hasil
yang hampir sama dengan menggunakan pelarut dietil eter sebagai standar. Kadar natrium benzoat dengan
pelarut dietil eter pada sampel kecap 0,0738 ppm, manisan buah salak 0,0110 ppm, dan air manisan buah
salak 0,0909 ppm. Dan dengan pelarut kloroform pada sampel kecap 0,0734 ppm, manisan buah salak 0,0110
ppm, dan air manisan buah salak 0,0911 ppm.
Abstract
Benzoate is a compound that is often used as a synthetic preservative in the food and beverage industry. The
limit allowed in the use of benzoate according to BPOM 2013 is 0-5 mg/kg body weight for everyday. The
purpose of this study was to obtain a good alternative solvent to extract benzoic levels in the sampel. In the
analysis of benzoate by extracting sample with several organic solvents such as diethyl ether, petroleum
ether, benzene, n-hexane, and chloroform as measured by spectrophotometry uv. Determination of benzoate
in the sample of soy sauce, candied salak fruit, and candied salak water at maximal absorption wavelength
272,0 nm.The results showed that sodium benzoate content using chloroform solvent showed almost the
same result using diethyl ether as standard. Sodium benzoate content with diethyl ether solvent in the soy
sauce sample is 0,0738 ppm, candied salak fruit is 0,0110 ppm, and candied salak water is 0,0909 ppm. On
the solvent chloroform in the soy sauce sample is 0,0734 ppm, candied salak fruit 0,0110 ppm, and candied
salak water is 0,0911 ppm.
Keywords : Benzoate, Extraction, Spectrophotometer UV, Diethyl eter, Petroleum eter, Benzene, N-hexane,
Chloroform.
Absorbansi
eter sebanyak 3 kali dengan volume masing-masing
25 mL. 0,2
Hasil ekstraksi masing-masing dikumpulkan di 0,1
dalam corong pisah lain, dicuci dengan 4mL
akuades. Kemudian saring dengan kertas saring 0
Whatman 1ps. 240 260 280 300 320
Masing-masing ekstrak diuapkan hati-hati di atas Panjang Gelombang
pemanas air dengan alat soxhlet hingga residu
tertinggal kira-kira 2 mL, dibiarkan dalam udara Gambar 1 : Panjang Gelombang Maksimum
terbuka sampai pelarutnya hilang. Ditampung
kembali pelarut yang keluar (berada di dalam labu
soxhlet)..
Residu dilarutkan dalam labu ukur 100 mL dengan 0,8 y = 0,007x + 0,0458
absorbansi standar
dietil eter sampai tanda batas. 0,6 R² = 0,9809
Pengerjaan pada point 1 sampai dengan 5 dilakukan 0,4
kembali untuk sampel manisan buah salak, air 0,2
manisan buah salak dan blanko (tanpa sampel). 0
0 50 100
7. Pengukuran dengan Spektrofotometer UV
Disiapkan kuvet dan kertas isap. konsentrasi standar (ppm)
Dibilas kuvet dengan larutan blanko.
Dilakukan auto zero pada alat spektrofotometer uv Gambar 2. Kurva Standar Asam Benzoat dalam Pelarut
dengan larutan blanko yaitu larutan dietil eter. Dietil Eter
Masing-masing sampel yang telah diektraksi dan
dilarutkan dengan dietil eter dalam labu ukur 100 Berdasarkan gambar 2. dari kurva yang dihasilkan dapat
mL dipindahkan ke dalam kuvet sampai hampir dilihat bahwa terdapat korelasi antara konsentrasi dan
penuh, sebelumnya dibilas 3 kali dengan larutan absorbansi dimana semakin tinggi konsentrasi maka
yang akan diukur. akan semakin tinggi pula nilai absorbansi sehingga
Dibersihkan sisi kuvet dengan kertas isap sampai diperoleh persamaan garis yang merupakan hubungan
tidak ada air yang menempel di luar kuvet. antara absorbansi (y) dengan konsentrasi (x) larutan
Dimasukan kuvet ke dalam spektrofotometer uv. standar y = 0,007x + 0,0458 dengan harga r sebesar
0,9809. Hasil menunjukkan bahwa nilai koefisien
Diukur absorbansi masing-masing sampel.
korelasi mendekati 1 sehingga kurva kalibrasi
memberikan nilai linearitas yang baik. Nilai ini juga
III. Hasil dan Pembahasan menyatakan hubungan linier yang tinggi antara sinyal
detektor yang terukur dengan jumLah asam benzoat
Penambahan buffer sitrat pH 4 pada preparasi sampel dalam sampel.
bertujuan untuk mempertahankan kondisi suasana asam
sehingga benzoat yang terkandung adalah bentuk asam Tabel 1. Kadar Asam Benzoat dan Natrium Benzoat
benzoat. Asam benzoat larut dalam pelarut organik, pada Sampel Kecap
dengan dilakukannya ektraksi pada sampel
menggunakan pelarut organik bertujuan menarik Kadar Kadar
senyawa asam benzoat dan memisahkannya dari zat-zat Cuplikan Rata-
Pelarut Asam Natrium
lain. Kadar benzoat dalam sampel dapat diukur secara (gram) rata(ppm)
Benzoat Benzoat*
tepat. Dilakukan pencucian dengan akuades 4mL
10, 0108 0,0094 0,0111
bertujuan untuk membuat fase organik menjadi bening
(transparan) dari warna sampel yang terikut dalam
Dietil eter
10,0100 0,0091 0,0108 0,0110
10,0106 0,0094 0,0111
proses ekstraksi.
10,0103 0,0075 0,0089
Petroleum
Pada pengukuran larutan induk asam benzoat 22,56 ppm eter
10,0105 0,0072 0,0085 0,0087
pada 200-300 nm bertujuan penyerapan yang dihasilkan 10,0099 0,0074 0,0087