Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan
dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan
kapsul, biasanya hanya ditemukan pada seduhan jamu atau sediaan pada obat-obatan tradisional.
Pada praktikum kali ini membuat sediaan pil dengan bahan jahe sebagai zat aktif dan
PEG sebagai zat tambahan. Dan ada beberapa pengujian dalam pil diantaranya organoleptik,
kandungan lembab, keseragaman bobot, dan waktu hancur.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menimbang semua bahan yang
diperlukan. Setelah itu menyiapkan minyak nabati yang didinginkan di penangas es, lalu
sebanyak 5 gram PEG dileburkan di water bath, lalu memasukkan serbuk jahe halus sedikit demi
sedikit dan mengaduknya sampai homogen. Selanjutnya meneteskan campuran serbuk jahe dan
PEG pada minyak nabati dingin. Kemudian mengambil pil tetes yang terbentuk dan
mengeringkannya. Alasan penggunaan minyak nabati dingin pada pembuatan pil tetes adalah
karena PEG larut dalam air dan tidak larut dalam minyak sehingga jika PEG diteteskan dalam
minyak dapat membentuk massa pil yang baik. Setelah terbentuk massa pil dilakukan evaluasi
mutu fisik sediaan pil tetes. Hasil pengamatan organoleptik pil tetes berbentuk bulat, bau minyak
kedelai dan berwarna coklat kehitaman. Pada uji kandungan lembab didapat hasil 0,55% yang
menandakan kadar air terlalu rendah. Hal ini mungkin disebabkan karena pil terlalu lama
dikeringkan. Pada uji waktu hancur didapat hasil 8,8 menit. Waktu hancur pil sudah memenuhi
syarat yaitu tidak lebih dari 15 menit. Pada uji keseragaman bobot dari 10 pil terdapat 2 pil yang
menyimpang dari bobot rata-rata dan tidak ada pil yang menyimpang dua kali lipat dari bobot
rata-rata. Uji keseragaman bobot ini sudah memenuhi syarat dimana dari 10 pil tidak boleh lebih
2 pil yang menyimpang, dan tidak satupun yang menyimpang dua kali lipat dari bobot rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai