ANDI PRAYITNO - 2213122 - Pisah PDF
ANDI PRAYITNO - 2213122 - Pisah PDF
SKRIPSI
Disusun Oleh :
ANDI PRAYITNO
2213122
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Gambaran
Pelaksanaan Timbang Terima Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Panembahan
Senopati Bantul”.
Skripsi ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya
kepada:
1. Kuswanto Hardjo, dr,.M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.MB selaku Ketua Program
Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
3. Muhammad Novianto, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua PPPM.
4. Deby Zulkarnain Rahadian Syah, S.Kep.,Ns.,MMR selaku pembimbing yang
dengan sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan serta motivasi, serta
memberikan dorongan penuh kepada penulis dalam penyusunan skripsi
5. Rahayu Iskandar, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji atas segala masukan,
bimbingan, dan arahan dalam penyelesaian skripsi.
6. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, yang
memberikan kesempatan bagi saya untuk melakukan penelitian.
7. Kedua orangtua, keluarga dan sahabat yang selalu memberikan dukungan,
do’a, dan semangat pada penulis selama penyusunan skripsi.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis
semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.
Penulis
Andi Prayitno
iv
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix
INTISARI ........................................................................................................... x
ABSTRACT ....................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 6
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 43
B. Saran ............................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. Keaslian Penelitian ............................................................................ 6
Tabel 2.2. Definisi Operasional Variabel............................................................ 21
Tabel 4.1. Pelaksanaan Timbang Terima Ruang Bakung ...................................31
Tabel 4.2. Pelaksanaan Timbang Terima Ruang Baugenvile ............................. 31
Tabel 4.3. Pelaksanaan Timbang Terima Ruang Cempaka ................................ 32
Tabel 4.4. Pelaksanaan Timbang Terima Ruang Flamboyan ............................. 32
Tabel 4.5. Pelaksanaan Timbang Terima Ruang Melati .....................................33
Tabel 4.6. Distribusi Ruangan Dalam Melakukan Timbang Terima .................. 33
Tabel 4.7. Distribusi Keseluruhan Kriteria Timbang Terima ............................. 34
Tabel 4.8. Gambaran Keseluruhan Timbang Terima Di Ruangan ..................... 35
Tabel 4.9. Analisis Unsur Timbang Terima ........................................................ 35
vii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1. Kerangka Teori................................................................................. 18
Gambar 1.2. Kerangka Konsep............................................................................. 19
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
GAMBARAN PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA PERAWAT DI
RUANG RAWAT INAP RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL YOGYAKARTA
INTISARI
Andi Prayitno1, Deby Zulkarnain Rahardian Syah2
____________________________
1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
x
THE DESCRIPTION IMPLEMENTATION OF NURSE IN THE
HANDOVER PROCESS AT THE INPATIENT WARD RSUD
PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
YOGYAKARTA
ABSTRACT
Andi Prayitno1, Deby Zulkarnain Rahardian Syah2
__________________________
1 Student of Nursing Science Program of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2 Lecturer of Nursing Science Program of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan atau asuhan professional bersifat
humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan objektif lain, mengacu pada
standar profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai
tuntutan umum (Nursalam, 2016). Perawat merupakan profesi yang memberikan
pelayanan yang konstan dan terus-menerus selama 24 jam kepada pasien
(Departemen Kesehatan RI, 2008). Asuhan keperawatan profesional harus dapat
melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengevaluasian,
sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan pelayanan yang
efektif dan efesien bagi individu, keluarga, dan masyarakat (Nursalam, 2016).
Sebagai pelaku atau pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat
memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada
klien menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian,
menegakkan diagnosis keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan
sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah atau cara
pemecahan masalah dan kemudian melakukan evaluasi berdasarkan respon klien
terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan (Nursalam & Efendi, 2008).
Peran perawat tersebutlah yang mendorong untuk meningkatkan komunikasi yang
baik antar perawat untuk meningkatkan keselamatan pasien sesuai dengan
Permenkes RI No 1691 Tahun 2011 tentang standar keselamatan pasien yaitu
keselamatan pasien harus berkesinambungan dan komunikasi merupakan kunci
bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien. Salah satu komunikasi antar
perawat adalah timbang terima atau operan jaga (Rushton, 2010).
1
2
penyakit pasien seperti diagnosa medis, terapi yang diberikan, terapi yang baru
atau terapi yang dirubah dokter untuk pasien, serta tindakan medis yang akan
dilakukan pada pasien hari ini.
Berdasarkan informasi yang di dapatkan mengenai timbang terima di
ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul, peneliti tertarik untuk
mengetahui tentang “Gambaran pelaksanaan timbang terima di ruang rawat inap
RSUD Panembahan Senopati Bantul” karena penting dan menarik untuk dijadikan
penelitian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi rumusan
masalahnya adalah “Bagaimanakah timbang terima yang dilakukan perawat di
Ruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui gambaran timbang terima yang dilakukan oleh perawat di Ruang
Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui gambaran persiapan pelaksanaan timbang terima yang
dilakukan oleh perawat diruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati
Bantul.
b. Diketahui gambaran pelaksanaan pelaksanaan timbang terima yang
dilakukan oleh perawat diruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati
Bantul.
c. Diketahui gambaran pelaksanaan post-timbang terima yang dilakukan
oleh perawat diruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktisi
a. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran bagi
peneliti untuk mengetahui gambaran pelaksanaan timbang terima.
b. Bagi perawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Dapat dijadikan sebagai masukan untuk mengevaluasi kinerja perawat
dalam melakukan timbang terima.
c. Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan
penelitian lebih lanjut tentang timbang terima.
2. Manfaat Teoritis
Bagi ilmu pengetahuan khususnya manajemen keperawatan hasil penelitian
ini diharapkan dapat berguna dan sebagai refrensi untuk disempurnakan
peneliti selanjutnya.
6
E. Keaslian penelitian
Tabel 2.1
Penulis Judul Metode Hasil Persamaan dan perbedaan
Suryata, Hubungan Motivasi Kerja Desain penelitian ini Hasil penelitian ini adalah Persamaan penelitian ini adalah
(2016) Perawat Dengan adalah penelitian menunjukan ada hubungan yang pengambilan sampel, rancangan
Kedisiplinan Pelaksanaan kuantitatif bermakna dengan (p) 0,542 dan penelitian.
Timbang Terima Di korelasional dengan α≤0,05. Perbedaan penelitian ini adalah
Ruangan Bougenville Dan pendekatan cross desain penelitian, variabel
Ruangan Anggrek RSUD sectional study, penelitian, jumlah responden,
Manembo Nembo Bitung teknik sampelnya analisa data, dan tempat penelitian
adalah total
sampling, analisa
data dengan uji
chorelation sperman
rho.
Alim, Hubungan Pengarahan Desain penelitian Hasil dari penelitian ini adalah Persamaan penelitian ini adalah
(2015) Kepala Ruangan Dengan menggunakan bahwa 96,6% pengarahan kepala rancangan penelitian.
Pelaksanaan Timbang analitik ruangan pada kategori baik dan Perbedaan penelitian ini adalah
Terima (Operan) Perawat observasional 94,8% pelaksanaan timbang desain penelitian, variable
Di Ruang Rawat Inap dengan pendekatan terima berada pada kategori baik penelitian, pengambilan sampel,
RSUD Toto Kabila cross sectional study dengan nilai p value sebesar lokasi penelitian, tempat, jumlah
Kabupaten Bone Bolango. , teknik sampelnya 0,002. responden, analisa data dan tempat
adalah purposive penelitian.
sampling, analisa
data dengan uji chi-
square test
7
Lailiyyati, Studi Deskriptif Desain peneilitian Hasil penelitian ini adalah Persamaa pada penelitian ini adalah
(2013) Pelaksanaan Timbang ini adalah deskriftif melaksanakan pra timbang terima desain penelitian, rancangan
Terima Di Unit Rawat Inap dengan desain non 86,7%, pelaksanaan timbang penelitian , pengambilan data dan
RST Wira Bhakti Tamtama eksperimental terima 90,0%, pelaksanaan post analisa data.
Semarang. metode pendekatan timbang terima 90,0%. Perbedaan pada penelitian ini
yang dilakukan adalah lokasi penelitian, tempat,
adalah cross jumlah responden.
sectional, teknik
sampelnya adalah
total sampling, data
analisa univariat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul
merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang
didirikan pada tahun 1953 dengan nama Rumah Sakit Hongeroedem, namun
pada tahun 2003 berubah menjadi RSUD Panembahan Senopati Bantul.
RSUD Panembahan Senopati Bantul berada dalam kabupaten Bantul dan
tepatnya berlokasi di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo, No 14 Bantul tepat
ditengah Kota Bantul. RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah rumah
sakit bertipe B pendidikan dan merupakan rumah sakit terbesar di Bantul.
Pelayanan spesialis yang diselenggarakan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul meliputi penyakit dalam, bedah, anak, obsgyn, syaraf, jiwa, THT,
mata, kulit dan kelamin, umum dan IGD 24 jam.
Penelitian dilakukan di lima ruang rawat inap yang ada di RSUD
Panembahan Senopati Bantul, yaitu ruang bakung, ruang bougenvile, ruang
cempaka, ruang flamboyan, dan ruang melati. Lima ruangan tersebut terdiri
dari 2 kelas yaitu kelas III (Ruang Flamboyan, Ruang Bakung, Ruang
Bougenvile dan Ruang Melati) dan kelas II (Ruang Cempaka) dan setiap
ruangan terdiri dari 16 sampai 18 perawat yang masing-masing dibagi
menjadi 3 tim yaitu tim A, tim B, dan tim C. Masing-masing tim terdiri dari 3
sampai 5 perawat dengan latar belakang pendidikan mulai dari D-III
Keperawatan sampai S-II Ilmu Kesehatan Masyarakat.
30
31
(F) 2 14 1 17
Total
(%) 11.8 82.35 5.88 100
(F) 2 10 0 12
Baik
(%) 11.8 58.82 0.0 70.59
Cukup (F) 0 2 0 2
Cempaka
(%) 0.0 11.8 0.0 11.8
Kurang (F) 0 2 1 3
(%) 0.0 11.8 5.88 17.6
(F) 2 14 1 17
Total
(%) 11.8 82.35 5.88 100
(F) 2 8 0 10
Baik
(%) 11.8 47.06 0.0 58.8
Cukup (F) 0 1 0 1
Flamboyan
(%) 0.0 5.88 0.0 5.9
Kurang (F) 0 5 1 6
(%) 0.0 29.41 5.88 35.3
(F) 2 14 1 17
Total
(%) 11.8 82.35 5.88 100
(F) 2 10 0 12
Baik
(%) 11.8 58.82 0.0 70.59
Cukup (F) 0 2 0 2
Melati
(%) 0.0 11.8 0.0 11.8
Kurang (F) 0 2 1 3
(%) 0.0 11.8 5.88 17.6
(F) 2 14 1 17
Total
(%) 11.8 82.35 5.88 100
(F) 10 70 5 85
Total Keseluruhan
(%) 100 100 100 100
37
38
jawab shif, serta laporan tentang kondisi pasien apakah ada kemajuan atau
kemunduran (Nursalam, 2016). Unsur dalam fase pelaksanaan timbang terima
yang terbesar adalah menyebutkan identitas pasien yaitu 98,1%. Dalam
penelitian Umaternate dkk (2015) didapatkan hasil 60 responden (64,5%)
melakukan identifikasi pasien secara benar, hal tersebut dipengaruhi oleh
salah satu faktor yaitu pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien.
Apabila pengetahuan keselamatan pasien diketahui perawat dengan baik maka
kesalahan dalam melakukan tindakan kepada pasien akan terhindar.
Perawat saat melakukan timbanag terima harus menyampaikan
masalah, kondisi dan keadaan klien serta hal-hal penting seperti diagnosa
medis, hal tersebut dikarenakan perlunya tindak lanjut mengenai apa saja yang
akan dilakukan ketika shif jaga nanti (Nursalam, 2016). Hal tersebut sejalan
dengan penelitian ini yang didapatkan hasil 96,1% perawat menyebutkan
diagnosa medis pasien. Hal ini berbeda dengan penelitian Prakoso (2016)
sebanyak 37,1% responden saat melakukan timbang terima hanya
menyampaikan masalah utama yang terjadi pada pasien dan tindakan apa saja
yang perlu dilakukan tanpa menyebutkan diagnosa medis.
Penelitian ini didapatkan hasil hanya 17,1% perawat yang
menyebutkan diagnosa keperawatan. Berbeda dengan penelitian ini, Seniwati
(2014) menjelaskan sebanyak 61 responden (98,4%) saat operan jaga berada
dalam kategori baik ketika menyebutkan diagnosa keperawatan, hal tersebut
dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi perawat dalam
melaksanakan kinerjanya dalam melakukan asuhan keperawatan seperti masa
kerja dan pengalaman kerja perawat saat operan jaga. Keliat (2013)
menjelaskan lama kerja berkorelasi dengan pengalaman yang artinya semakin
lama perawat bekerja maka pengalaman perawat tersebut dalam melakukan
timbang terima juga akan semakin banyak.
Tujuan pendidikan kesehatan dalam keperawatan adalah untuk
meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan
bertambahnya masalah, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada,
memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit serta membantu pasien
40
dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan (Suliha dan Herawati, 2002).
Pada penelitian ini didapatkan hasil 30,4% perawat menginformasikan
pendidikan kesehatan yang telah dilakukan. Pendidikan kesehatan merupakan
suatu bentuk tindakan mandiri perawat untuk membantu klien baik individu,
kelompok maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya perawat berperan sebagai
pendidik (Suliha dan Herawati, 2002).
Secara keseluruhan pelaksanaan timbang terima yang dilakukan
perawat dalam penelitian ini dalam kategori cukup yaitu 62,64 %. Nursalam
(2016) menjelaskan pelaksanaan delegasi yang efektif didasari oleh konsep
bahwa pendelegasian atau timbang terima bukan merupakan sistem untuk
mengurangi tanggung jawab tetapi suatu cara yang digunakan untuk membuat
tanggung jawab tersebut menjadi bermakna, tanggung jawab dan otoritas
harus didelegasikan secara seimbang (Mulai dari pengkajian sampai evaluasi
pasien atas tindakan yang telah dilakukan oleh perawat), proses pelimpahan
membuat seorang melaksanakan tanggung jawabnya, mengembangkan
wewenang yang dilimpahkan dan mengembangkan kemampuan dalam
mencapai tujuan asuhan keperawatan, konsep tentang dukungan yang perlu
diberikan kepada semua perawat dan seorang yang telah mendelegasikan suatu
tanggung jawab harus ikut terlibat aktif.
Dalam penelitian ini didapatkan unsur yang terendah adalah
menyebutkan diagnosa keperawatan (17,1%). Penelitian ini didapatkan hasil
komunikasi antar pemberi tanggung jawab dan penerima tanggung jawab
dilakukan dengan suara perlahan (97,12%) sejalan dengan penelitian Marjani
(2015) bahwa, keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan keperawatan untuk pasien dengan lebih aman lagi baik
kejadian yang disengaja atau tidak disengaja. Untuk menghindari kejadian
tersebut maka diperlukan komunikasi yang baik juga dalam menyampaikan
delegasi dan setelah melakukan timbang terima lebih baik dilakukan diskusi
kembali terkait perkembangan kondisi pasien untuk menghindari terjadinya
hal yang fatal seperti kematian (Marjani, 2015).
41
B. KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan tentang gambaran
pelaksanaan timbang terima perawat di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD
Panembahan Senopati Bantul dapat disimpulkan bahwa:
1. Timbang terima yang dilakukan perawat di RSUD Panembahan Senopati
Bantul dalam kategori cukup.
2. Tahap persiapan yang dilakukan perawat dalam timbang terima dalam
kategori kurang.
3. Tahap pelaksanaan yang dilakukan perawat dalam timbang terima dalam
kategori cukup.
4. Tahap post timbang terima yang dilakukan perawat dalam timbang terima
dalam kategori kurang.
B. Saran
1. Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Pelaksanaan timbang terima dalam kategori cukup sehingga perlu
ditingkatkan supervisi dari bidang keperawatan dalam timbang terima.
2. Bagi management keperawatan
Dapat dijadikan sebagai acuan bagi management keperawatan dalam
melaksanakan timbang terima tidak hanya menggunakan SOP dari Rumah
Sakit saja, tetapi juga bisa diadopsi SOP timbang terima dari Nursalam
(2016).
3. Bagi perawat
Salah satu kegiatan timbang terima yang masih kurang yaitu tidak menutup
kegiatan dengan doa sehingga pelaksanaan timbang terima berikutnya
diharapkan selalu menutup kegiatan dengan doa.
43
44
4. Peneliti selanjutnya
Dapat meneliti lebih dalam lagi tentang pelaksanaan timbnag terima
dihubungkan dengan karakteristik responden.
DAFTAR PUSTAKA