Anda di halaman 1dari 26

CAHAYA DAN ASPEK

FISIOLOGI TANAMAN
Cahaya
• Faktor esensial pertumbuhan
dan perkembangan tanaman
• Cahaya memegang peranan
penting dalam proses fisiologis
tanaman, terutama
fotosintesis, respirasi, dan
transpirasi
• Fotosintesis : sebagai sumber
energi bagi reaksi cahaya,
fotolisis air menghasilkan daya
asimilasi (ATP dan NADPH2)
• Cahaya matahari ditangkap daun
sebagai foton
• Tidak semua radiasi matahari mampu
diserap tanaman, cahaya tampak, dg
panjang gelombang 400 s/d 700 nm
• Faktor yang mempengaruhi
jumlah radiasi yang sampai ke
bumi: sudut datang, panjang
hari, komposis atmosfer
• Cahaya yang diserap daun 1-
5% untuk fotosintesis, 75-85%
untuk memanaskan daun dan
transpirasi
• Peranan cahaya dalam respirasi,
fotorespirasi, menaikkan suhu
• Peranan cahaya dalam transpirasi,
transpirasi stomater, mekanisme
bukaan stomata
• Kebutuhan intensitas cahaya
berbeda untuk setiap jenis
tanaman, dikenal tiga tipe tanaman
C3, C4, CAM
Tanaman C3
• Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi
kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian
besar tanaman pertanian, seperti gandum,
kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan
kapas merupakan tanaman dari kelompok
C3.
• Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan
CO2 dengan RuBP dalam proses awal
assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat
yang bersamaan untuk proses fotorespirasi.
Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan,
hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan
lebih menguntungkan CO2, sehingga
fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan
bertambah besar.
• Tumbuhan C3 tumbuh dengan karbon
fiksasi C3 biasanya tumbuh dengan baik
di area dimana intensitas sinar matahari
cenderung sedang, temperature sedang
dan dengan konsentrasi CO2 sekitar 200
ppm atau lebih tinggi, dan juga dengan air
tanah yang berlimpah.
• Tumbuhan C3 harus berada dalam area
dengan konsentrasi gas karbondioksida
yang tinggi
Tanaman C4
• Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di
daerah panas dan kering.
• Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP
(enzym pengikat CO2 pada tanaman C4)
yang tidak dapat mengikat O2 sehingga
tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2.
• Lokasi terjadinya assosiasi awal ini
adalah di sel-sel mesofil (sekelompok
sel-sel yang mempunyai klorofil yang
terletak di bawah sel-sel epidermis
daun).
• CO2 yang sudah terikat oleh PEP
kemudian ditransfer ke sel-sel “bundle
sheath” (sekelompok sel-sel di sekitar
xylem dan phloem) dimana kemudian
pengikatan dengan RuBP terjadi.
• Contoh tanaman C4 adalah jagung,
sorgum dan tebu
Tanaman CAM
• Crassulacean acid metabolism ( CAM),
tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari,
dan mengunakannya untuk fotosistensis pada
siang harinya. Meski tidak menguarkan oksigen
dimalam hari, namun dengan menggunakan
CO2 yang beredar, tanaman ini sudah
membantu kita semua menghirup udara bersih,
lebih sehat, menyejukkan dan menyegarkan
bumi, Tumbuhan CAM yang dapat mudah
ditemukan adalah nanas, kaktus, dan bunga
lili.
• Tanaman CAM , pada kelompok ini
penambatan CO2 seperti pada tanaman
C4, tetapi dilakukan pada malam hari dan
dibentuk senyawa dengan gugus 4-C.
Pada hari berikutnya ( siang hari ) pada
saat stomata dalam keadaan tertutup
terjadi dekarboksilase senyawa C4
tersebut dan penambatan kembali CO2
melalui kegiatan Rudp karboksilase.
• Pada C4 terdapat pemisahan ruang
sedangkan pada CAM pemisahannya
bersifat sementara. Termasuk golongan
CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae,
Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae,
Ananas comosus, dan Oncidium
lanceanum.
LID (Low Impact Devolepment)
• Besaran yang menggambarkan banyak
sedikitnya radiasi matahari yang mampu
diserap tanaman
• ILD kritik menyebabkan pertumbuhan
tanaman 90% maksimum.
• ILD optimum menyebabkan pertumbuhan
tanaman (CGR) maksimum
• ILD optimum setiap jenis tanaman berbeda
tergantung morfologi daun
• Faktor eksternal juga mempengaruhi nilai ild
optimum, misalnya jarak tanam (kerapatan
tanaman) maupun sistem tanam
• Faktor eksternal mempengaruhi radiasi yang
diserap dan nilai ILD optimum, melalui efek
penaungan (mutual shading)
• Penaungan: distribusi cahaya dalam tajuk tidak
merata, ada daun yang bersifat parasit terhadap
fotosintat yang dihasilkan daun yang lain,
Faktor yang Menentukan Besarnya
Radiasi Matahari ke Bumi
• Sudut datang matahari (dari
suatu titik tertentu di bumi)
• Panjang hari
• Keadaan atmosfer (kandungan
debu dan uap air)
• Panjang hari sering menjadi faktor
pembatas pertumbuhan di daerah sub-
tropik
• Keberadaan radiasi, sering terbatas di
sub-tropik pada musim tertentu, sehingga
kekurangan radiasi matahari merupakan
kendala utama pertanian di sub-tropik
• Panjang hari di daerah tropik tidak terlalu
menimbulkan masalah (bukan faktor
pembatas), relatif konstan, 12 jam/hari
• Yang sering menjadi faktor pembatas
adalah masalah kelebihan radiasi
(intensitas matahari)
Tanaman muda
• Memerlukan intensitas cahaya
relatif rendah
• IC terlalu rendah aktifitas
fotosintesis menurun, suplai KH
dan auxin untuk pertumbuhan akar
menurun, bibit yang kekurangan IC
memiliki perakaran yang tidak
berkembang
• IC terlalu tinggi : fotooksidasi
meningkat, suhu tinggi,
kelembaban rendah, kematian
daun (daun terbakar)
Efisiensi fotosintesa
• Efisiensi fotosintesis dipengaruhi oleh laju
fotosintesis.
• Laju fotosintesis akan meningkat dengan
meningkatnya cahaya sampai batas-batas
tertentu, walaupun laju fotosintesis meningkat
dengan meningkatnya intensitas cahaya, tetapi
peningkatannya lambat sehingga efisiensi
penangkapan cahaya menurun.
• Apabila intensitas cahaya tinggi secara relatif
lebih banyak cahaya tegak yang dipantulkan
oleh daun-daun.

Anda mungkin juga menyukai