Anda di halaman 1dari 10

DEPARTEMEN AGAMA :

UIN JAKARTA FORM (FR) :


FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Anggita Samiya SMT/TA : Genap /2018-2019


Kelas : 6B Hari/Tanggal : Kamis, 25 Juli 2019
NIM : 11160161000040 Waktu :
Jurusan/Prodi : IPA/ P.Biologi (A&B) Sifat : Tulis
Mata Kuliah : Pengantar Bioteknologi Dosen : Dina R.F., S.Pd.,M.Si
Bobot : 3 SKS

A. Kerjakan soal di bawah ini!


Petunjuk:
Soal di bawah ini merupakan soal dalam bentuk B-S (Betul-Salah). Tentukan B (betul)
atau S (salah) pernyataan di bawah ini. Berikan alasan pada setiap jawaban Anda.

No Pernyataan Jawaban
1. Prinsip bioteknologi adalah pemanfaatan/ penggunaan
mikroorganisme untuk membuat atau meningkatkan produk/jasa B S
demi memenuhi kebutuhan
Alasan:
Karena bioteknologi memanfaatkan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Prinsip dasar bioteknologi merupakan rangkaian proses dalam
tingkatan bioteknologi itu sendiri. Proses tersebut yaitu:
Fermentasi (fermentation)
Fermentasi adalah proses mengubah bahan kompleks menjadi lebih
sederhana menggunakan bantuan mikroorganisme (kadang dengan
katalisator tertentu), dalam kondisi lingkungan anaerobik (tanpa
oksigen) atau parsial anaerobik (sedikit oksigen).
Seleksi dan persilangan (selection and cross breed)
Seleksi dilakukan dengan memenipulasi DNA yang ada pada
mikroba, tanaman, atau hewan agar menjadi mikroba, tanaman,
atau hewan dengan sifat yang lebih baik sehingga apabila
disilangkan akan menjadi bibit unggul yang baik untuk masa
depan. Contohnya, ayam Leghorn, sapi ayrshire, padi Cisadane
kedelai Muria, dan jagung Metro.
Analisis genetik (genetic analysis)
Proses ini mempelajari ciri atau sifat dan gen makhluk hidup dari
generasi ke generasi untuk mendapatkan sifat atau ciri yang unggul
serta interaksi antara gen dan lingkungan agr menghasilkan
keturunan yang baik
Kultur jaringan (tissue culture)
Kultur jaringan atau biakan jaringan merupakan teknik
pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan
(artifisial). Kultur jaringan diartikan juga sebagai proses
menumbuhkan atau memperbanyak jaringan hewan dan tanaman
dari jaringan atau selnya di dalam laboratorium tanpa mendapat
gangguan dari organisme lain. Proses ini dimanfaatkan untuk
perbanyakan, produksi bahan-bahan kimia, dan riset di bidang
pengobatan. Contohnya kultur jaringan anggrek dan pisang.
Rekombinasi dan analisis DNA

2. Metana dapat dihasilkan dari metanogen melalui proses B S


metanogenesis
Alasan:
Metanogenesis ialah proses pembentukan gas metan dengan
bantuan bakteri pembentuk metan (metanogen) seperti
Mathanobacterium, Mathanobacillus, Methanosacaria, dan
DEPARTEMEN AGAMA :
UIN JAKARTA FORM (FR) :
FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Methanococcus. Tahap ini mengubah asam-asam lemak rantai


pendek menjadi H2, CO2, dan asetat. Asetat akan mengalami
dekarboksilasi dan reduksi CO2, kemudian bersama-sama dengan
H2 dan CO2 menghasilkan produk akhir, yaitu metan (CH4) dan
karbondioksida (CO2).

Bakteri metanogen termasuk salah satu golongan Archaebacteria,


selain halofilik, dan termofilik, sesuai dengan nama golongannya
Archaebacteria merupakan mikroorganisme yang tahan hidup di
daerah ektrim seperti perairan dengan kadar garam tinggi (halofil)
contoh Halobacterium, serta daerah dengan temperatur tinggi
seperti hydrothermal vent (extremethermofil) contoh Sulfolobus,
Pyrodictium.
3. Antibiotik, insulin dan vaksin merupakan jenis produk B S
bioteknologi modern
Alasan:
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menghasilkan jasa
dan barang dengan menggunakan rekayasa genetika berupa
DNA rekombinan. Caranya adalah dengan melakukan kloning
fungsi sel dan kultur jaringan. Dilihat dari perkembangannya, hasil
bioteknologi ini masih dalam kategori terarah. Selain itu, hasilnya
juga sangat memuaskan dan dapat dikendalikan sepenuhnya
dengan baik. Bioteknologi di zaman modern seperti sekarang ini
memungkinkan manusia untuk melakukan manipulasi genetik.
Teknik manipulasi seperti ini memang mulai berkembang
semenjak banyak ilmuan yang sukses memanipulasi genetik secara
in vitro. Bioteknologi jenis ini lebih mengeksploitasi proses biologi
demi kepentingan industri. Contohnya adalah pembuatan
antibiotik, produksi hormon, vaksin, adanya semangka tanpa
biji, dan lain sebagainya.
4. Proses penambatan nitrogen oleh mikroba merupakan contoh dari B S
bioteknologi konvensional
Alasan:
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan
produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan
enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga
diperoleh produk yang diinginkan. Untuk bioteknologi jenis ini,
pengaplikasian teknik biokimia, biologi dan rekayasa masih
terbatas.
Bakteri nitrogen atau dikenal juga sebagai bakteri pengikat
nitrogen adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen
(terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa
amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim
nitrogenase. Bakteri ini menggunakan enzim nitrogenase untuk
menambat nitrogen dimana enzim ini akan menambat gas nitrogen
di udara dan merubahnya menjadi gas amoniak dan kemudian
mengubah asetylen menjadi ethylen. Hubungan antara tanaman dan
mikroorganisme terjadi di daerah rizosfer, mikroorganisme dapat
hidup dari substrat yang dikeluarkan oleh tanaman melalui akar
ataupun tanaman yang mati, disamping itu juga merangsang
pengeluaran unsur hara dan dari akar dapat menghasilkan senyawa-
senyawa yang mempercepat pertumbuhan.
DEPARTEMEN AGAMA :
UIN JAKARTA FORM (FR) :
FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

5. Domba dolly merupakan produk bioteknologi yang dihasilkan S


B
dari proses fusi dua inti sel gonosom secara in vivo
Alasan:
Fusi = penggabungan dua inti
In vivo mengacu pada suatu fenomena di mana eksperimen
dilakukan menggunakan keseluruhan, organisme hidup.

Domba Dolly merupakan hasil kloning dari sel kelenjar susu. Sel
tersebut diambil dari kelenjar susu seekor domba berumur enam
tahun dan dikultur di laboratorium dengan menggunakan jarum
mikroskopis. Pembiakan itu menggunakan metode yang pertama
kali dilakukan dalam perawatan kesuburan manusia pada tahun
1970. Setelah menghasilkan sejumlah telur normal, para ilmuwan
menanamkan telur-telur tersebut ke dalam domba betina pengganti.
148 hari kemudian, salah satu domba melahirkan Dolly.

Dolly sebenarnya lahir pada 5 Juli 1996 dan hewan ini memiliki
tiga induk. Induk pertama memberi sel telur, induk kedua
menyediakan sel DNA, dan yang ketiga membawa embrio kloning
ini di rahimnya. Dolly diciptakan dengan teknik yang disebut
transfer inti sel somatik, di mana inti sel dari sel dewasa
dipindahkan ke sebuah sel telur yang belum dibuahi tetapi inti
selnya sudah diambil. Sel baru itu kemudian dirangsang untuk
terpisah dengan menggunakan sengatan listrik. Kemudian setelah
sel itu berkembang baru dilakukan implan ke dalam rahim seekor
induk.
Sebelum kelahiran domba Dolly, secara teoritis kloning dengan
menggunakan sel somatik dianggap tidak mungkin dilakukan,
karena sel somatik memang dalam keadaan diploid dan sudah
memiliki memori. Artinya jika sel somatik (sel tubuh) yang ada
dalam keadaan diploid (2n) jika rusak dan mengalami regenerasi
akan tumbuh menjadi sel yang memiliki fungsi sama dengan sel
aslinya.
DEPARTEMEN AGAMA :
UIN JAKARTA FORM (FR) :
FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Perhatikan gambar tanaman transgenik di bawah ini!

Jelaskan tujuan dan proses pembentukan tanaman transgenik di atas!


Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau
memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya.
Tanaman transgenik dibuat dengan menggunakan teknik biologi molekuler yang
memungkinkan peneliti untuk mengindentifikasi gen-gen tertentu, membuat
duplikatnya, kemudian menyisipkan duplikat gen tersebut ke tanaman penerima
dengan menggunakan alat (yang paling umum dipakai adalah bakteri Escherichia
Coli).
Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan
sifat-sifat yang diinginkan, misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi,
suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap organisme, pengganggu tanaman serta
kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami.

Tujuan:
 Sebagian besar rekayasa atau modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi
kebutuhan pangan penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga
permasalahan kekurangan gizi manusia. sehingga pembuatan tanaman
transgenik juga menjadi bagian dari pemuliaan tanaman.
 Hasil dari transgenic tomat ini menghasilkan tomat yang lama masa simpannya
selama proses distribusi tanpa mengubah rasa alami tomat, sehingga
memungkinkan tomat dapat dikemas dan dikirim dalam jangka waktu lebih
lama. Kemudian meminimalisir biaya pengemasan saat dipasarkan ke daerah yang
lebih jauh. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian petani
kecil. Hal tersebut merupakan salah satu inovasi baru dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam transgenik juga dapat menghasilkan tanaman
tomat yang tahan terhadap cuaca dingin, sehingga memiliki musim tumbuh yang
lebih lama.
DEPARTEMEN AGAMA :
UIN JAKARTA FORM (FR) :
FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Proses pembentukan:
 Tomat transgenik contohnya tomat Flavr Savr merupakan tomat hasil rekayasa
genetika yang memiliki shelf-life lama dapat diciptakan dengan menyisipkan gen
antibeku dari ikan air dingin ke dalam gen tomat. Gen antibeku ini diperoleh dari
ikan Flounder, yaitu jenis ikan di Antartika yang dapat bertahan hidup dalam
kondisi yang sangat dingin. Ikan Flounder mempunyai gen antibeku yang disebut
dengan gen antisenescens yang dapat menghambat enzim polygalacturonase
(enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat).

Berikut ini merupakan langkah-langkah transfer gen dalam pembuatan tomat Flavr Savr:
1. Identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang
diinginkan). Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain
hewan, cendawan, atau bakteri.
2. Gen antibeku yang disebut dengan genantisenescens yang dapat menghambat enzim
poligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat). Gen ini
dipindahkan dari kromosom di dalam sel ikan Flounder.
3. DNA antibeku ini kemudian disisipkan pada DNA bakteri Escherichia coli yang
disebut plasmid. DNA hibrid ini, yang merupakan kombinasi dari dua DNA berbeda
disebut sebagai DNA rekombinan. DNA rekombinan yang mengandung gen
antibeku ini kemudian ditanam kembali pada bakteri Escherichia coli dan bakteri
tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yang sangat
banyak.
4. Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yang
dilakukan dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk
melepaskan isi sel. Isi sel tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu
disentrifugasi. Selama sentrifugasi, isi sel terpisah ke dalam dua lapisan dimana
salah satunya adalah lapisan DNA. Lapisan ini kemudian dipisahkan dari tabung,
kemudian ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang berfungsi memotong di
lokasi DNA yang spesifik.
5. Sel tanaman tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkan enzim
ligase ke dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA, sehingga
dapat lengket. Hasilnya, gen antibeku pada plasmid yang terdapat pada bakteri
bergabung dengan DNA sel tanaman tomat.
6. Sel tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan
petri yang mengandung media nutrien selektif.
7. Bibit tomat mulai ditanam.
8. Tanaman tomat hasil rekayasa genetika mengandung satu kopian gen antibeku dari
ikan Flounder pada setiap selnya.
DEPARTEMEN AGAMA :
UIN JAKARTA FORM (FR) :
FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

2. Bahan bakar alternatif gasohol merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari
fermentasi Saccharomyces cereviceae. Roti juga merupakan produk bioteknologi
yang memanfaatkan fermentasi Saccharomyces cereviceae. Berdasarkan keterangan
tersebut, apakah perbedaan di antara keduanya? Bagaimana dengan fermentasi dari
spesies yang sama menghasilkan produk dengan sifat yang sangat berbeda, yang satu
bahan bakar (bahaya untuk dikonsumsi) dan yang lain adalah makanan (produk yang
dapat dikonsumsi? Jelaskan!

Gasohol merupakan bahan bakar campuran antara bensin (gasoline) dan


bioetanol (ethanol) fuel grade atau alkohol dengan kadar sekira 99,50 %. Gasohol
merupakan bahan bakar untuk otomotif yang ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui dan tidak menimbulkan polusi. Bahan baku yang paling banyak
digunakan adalah tebu. Gasohol dihasilkan dari fermentasi khamir pada gula.
Setelah tebu diambil gulanya, maka tersisa limbah yang berserat yang disebut
bagasse. Bagasse dapat dikeringkan dan dibakar sebagai sumber energi untuk proses
destilasi pembuatan gasohol.
Proses pembuatan gasohol:
a. Penanaman tebu
b. Ekstrasi gula dengan memecah dan menggilas tebu
c. Pengkristalan sukrosa, yang menyisakan sirup glukosa yang disebut molase
d. Fermentasi molase oleh khamir Saccharomyces cerevisiae menjadi alcohol pekat
e. Destilasi (penyulingan) alcohol pekat menjadi alcohol murni (gasohol), memakai
sumber tenaga dari bagasse.
Bioethanol adalah salah satu bentuk energi terbaharui yang dapat diproduksi
dari tumbuhan. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, misalnya
tebu, kentang, singkong, dan jagung.
 Glukosa (gula sederhana) dibuat oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis.
 Dalam fermentasi etanol, glukosa akan dipecah menjadi etanol dan karbon
dioksida.
 Ketika etanol dibakar (direaksikan dengan oksigen) maka akan dihasilkan
karbon dioksida, air, dan panas:
 Setelah reaksi pembakaran digandakan (karena didapatkan 2 molekul etanol
dari tiap molekul glukosa, dan ditambahkan 3 reaksi bersamaan, maka
jumlah atom di sebelah kiri akan sama dengan jumlah atom di sebelah kanan
pada persamaan tersebut
 Panas yang dihasilkan dari pembakaran etanol digunakan untuk
menggerakkan piston pada mesin.
 Ketika etanol dibakar di atmosfer (bukan di oksigen murni), maka akan ada
reaksi kimia yang lain yang menghasilkan 4 komponen kimia lainnya,
termasuk dengan gas nitrogen (N2). Gas nitrogen dapat menimbulkan
munculnya nitrogen oksida.
DEPARTEMEN AGAMA :
UIN JAKARTA FORM (FR) :
FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

 Langkah dasar yang dibutuhkan untuk memproduksi etanol adalah


fermentasi jamur khamir, distilasi, dehidrasi, dan denaturasi. Sebelum
dilakukan fermentasi, beberapa tanaman membutuhkan hidrolisis
karbohidrat seperti selulosa dan amilum menjadi gula. Hidrolisis selulosa
disebut sebagai selulosis. Enzim digunakan untuk mengubah amilum
menjadi gula
 Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-
bahan ini secara teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil
tetapi karena kadang-kadang diperlukan perubahan besar pada mesin, biofuel
biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Uni Eropa merencanakan 5,75
persen etanol yang dihasilkan dari gandum, bit, kentang, atau jagung
ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada
2020. Sekitar seperempat bahan bakar transportasi di Brasil tahun 2002
adalah bioetanol.
Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan roti memiliki sifat dapat
memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast), memperbaiki sifat
osmotolesance (sweet dough yeast), rapid fermentation kinetics, freeze dan thaw tolerance,
dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam adonan sangat
berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi proses peragian terhadap gula,
memberi aroma (alkohol).
Penggunaan mikroorganisme pada pembuatan roti. Udara (oksigen) yang masuk ke
dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan (kneading) untuk tumbuh oleh
khamir. Akibatnya akan terjadi kondisi anaerob dan terjadi proses fermentasi. Gas CO2
yang dihasilkan selama proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten
yang impermeabel. Gas akan mendesak lapisan yang elastin dan extensible yang selanjutnya
menyebabkan pengembangan ( penambahan volume) adonan.

Perbedaan dari kedua bioteknologi ini yaitu pada proses pembuatan bietanol dibutuhkan
destilasi atau pemurnian karena alkohol yang didapatkan dari fermentasi makanan banyak
mengandung air dan kandungan alkoholnya pekat. Penggunaan mikroorganisme dalam
pengembangan adonan masih menjadi fenomena yang asing bagi masyarakat yang tidak
familiar dengan pabrik roti. Udara (oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat
pencampuran dan pngulenan (kneading)untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi
kondisi anaerob dan terjadi proses fermentasi. Gas CO2 yang dihasilkanselama proses
fermentasi akan terperangkapdi dalam lapisan film gluten yang impermeabel. Gas akan
mendesak lapisan yang elastin dan extensible yang selanjutnya menyebabkan
pengembangan ( penambahan volume) adonan.
DEPARTEMEN AGAMA :
UIN JAKARTA FORM (FR) :
FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

3. a. Menurut anda, apa konsep dari bioteknologi lingkungan?


Konsep bioteknologi lingkungan adalah bioteknologi yang penggunaannya
banyak melibatkan mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas lingkungan
hidup manusia dan alam sekitarnya. Bioteknologi lingkungan dimanfaatkan untuk
perbaikan lingkungan.
b. Perhatikan tabel mengenai karakteristik bentuk bioteknologi lingkungan di
bawah ini!
No Karakteristik Bioremediasi Biodegradasi
1. Bertujuan untuk membersihkan +
lingkungan/ mengembalikan
keseimbangan lingkungan
2. Memecah/ mendegradasi zat organik +
3. Melalui proses mineralisasi +
4. Menghasilkan buangan/produk akhir +
berupa air dan karbondioksida
Berdasarkan tabel di atas, berikan tanda setuju (+) pada kotak yang tepat
(bioremediasi/biodegradasi/keduanya). Jika anda memberi tanda setuju pada
keduanya, dan merasa salah satu lebih besar menunjukkan karakteristiknya,
berikan tanda prioritas dengan menambahkan tanda (+).
Contoh:
Karakteristik bentuk bioteknologi peternakan
No Krakteristik Inseminasi buatan Transfer Embrio
1. Memasukkan sperma ke dalam ++ +
organ reproduksi sapi betina
dengan alat
Interpretasi : saya setuju bahwa karakteristik yang disebutkan merupakan
karakteristik dari inseminasi buatan dan transfer embrio, namun pada transfer
embrio memasukkan sperma dapat dilakukan dengan cara lain, sedangkan pada
inseminasi buatan, karakteristik tersebut merupakan karakteristik yang mencirikan
insemina si buatan.
Pertanyaan:
Berdasarkan tabel yang telah anda isi, jelaskan konsep bioremediasi dan
biodegradasi dan kaitannya satu sama lain!
Bioremediasi:
 Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme yang telah dipilih
untuk ditumbuhkan pada polutan tertentu sebagai upaya untuk
menurunkan kadar polutan tersebut. Mikroorganisme yang dimaksud adalah
khamir, fungi, dan bakteri yang berfungsi sebagai agen bioremediator.
 Bioremediasi limbah terdapat 2 pengolahan limbah yakni secara aerobic maupun
anaerobik. Aerobik memiliki 4 teknik yaitu teknik filter mikroba (triking filter
proces), Teknik lumpur aktif (Activated Sludge Proces), Teknik Kolom Reaktor
(Wastewater Reactor Column), Teknik Kolam Oksidasi Terbuka dan
Fotobioreaktor sedangkan anaerobic memanfaatkan bakteri atau
mikroorganisme lain yang anaerobik.
 Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun. Saat bioremediasi
terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi
DEPARTEMEN AGAMA :
UIN JAKARTA FORM (FR) :
FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah


peristiwa yang disebut biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi
berujung pada biodegradasi, dimana polutan beracun terdegradasi, strukturnya
menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak berbahaya
dan tidak beracun.

Biodegradasi:
 Biodegradasi adalah proses dimana bahan organik yang dirobohkan oleh enzim yang
dihasilkan oleh organisme hidup. Istilah yang sering digunakan dalam kaitannya
dengan ekologi, pengelolaan sampah dan lingkungan proses pengobatan
(bioremediation).
 Istilah yang digunakan dalam ekologi untuk menggambarkan proses biokimia yang
cenderung membawa zat organik, yang dihasilkan secara alami. Biodegradasi
memiliki hubungan timbal balik dengan fotosintesis dan proses biosintesis
berikutnya yang menimbulkan biomassa. Sementara fotosintesis menghasilkan
molekul organik dari molekul anorganik, mengurangi biodegradasi molekul organik
yang kompleks menjadi sederhana konstituen secara bertahap untuk akhirnya
membawa mereka ke tahap anorganik.
 Fenomena biodegradasi sangat penting untuk lingkungan yang harus bebas dari
sampah dan limbah. Pohon-pohon, tanaman, alga, bahwa semua organisme
fotosintetik, berkat matahari mampu menyerap karbon dioksida di atmosfer dan
menggunakannya untuk mensintesis gula, molekul organik di dasar semua zat
organik banyak di biosfer.
 Melalui rantai makanan, aliran zat dan energi melewati dari tanaman (produsen) ke
herbivora (konsumen primer) dan dari ini ke karnivora (konsumen sekunder).
Mekanisme ini macet dengan cepat, tetapi, jika tidak ada pilihan terbalik, yaitu
bahwa yang membebaskan karbon dari bahan organik mati, memastikan sirkulasi
materi.
 Kemudian proses biodegradasi, dalam keseimbangan alam, memiliki kedudukan
yang sama dengan proses fotosintesis yang hasilnya. Biodegradasi dilakukan oleh
dekomposer, mikro-organisme (jamur, bakteri, protozoa) yang tumbuh pada bahan
organik mati, atau produk limbah dari ekosistem.
 Dari sudut pandang kimia, degradasi adalah oksidasi senyawa organik. Proses
oksidasi yang paling penting adalah respirasi telepon yang memungkinkan
pelepasan karbon dioksida dan penutupan siklus biogeokimia karbon
DEPARTEMEN AGAMA :
UIN JAKARTA FORM (FR) :
FITK :
Jl. Ir. H. Juanda No 95 :
Ciputat 15412 Indonesia
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Kaitannya, dari dua bioteknologi lingkungan ini yaitu bioremediasi dan biodegredasi yaitu
sama-sama menggunakan mikroorganisme sebagai agen dan terdapat proses biokimia.
Pada prosesnya bioteknologi ini juga berpengaruh terhadap lingkungan.

Biodegradasi adalah penguraian yang menyebabkan beberapa polutan sehingga


biodegradasi harus dilanjutkan dengan bioremediasi karena bioremediasi inilah yang akan
menyelesaikann masalah polutan di lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai