Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

“Isu Ketertiban dan Keamanan”


Peran Warganegara Dalam Menciptakan Ketertiban dan
Keamanan

OLEH :

ANDI RANGGA MAHARDIKA ANHAR

NRP : 120117283

KELAS : G

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURABAYA
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, bahwasannya


akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini ini dengan tepat waktu, jika tidak
dengan izin dan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, maka makalah ini tidak akan dapat
dirampungkan dengan baik dan benar. Tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan
belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan saya.

Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak saya
harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Harapan saya semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya.

Wasalamualaikum wr.wb.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada jaman yang sekarang ini maupun mendatang, tingkat kriminalitas meningkat
dari tahun ke tahun yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan di lingkungan
masyarakat. Meski begitu, pemerintah telah menyiapkan antisipasi bila terjadi
terganggunya ketertiban di lingkungan masyarakat. Yaitu dengan hadirnya Lembaga
Negara, seperti Aparatur Negara Polisi yang menanganinya, tetapi semua itu tidak akan
berhasil bila tanpa adanya bantuan dan dungkungan dari masyarakat sekitar. Selain itu,
masyarakat atau biasa kita sebut sebagai Warga Negara sudah mulai acuh tak acuh
dengan lingkungan sendiri dan tidak mau untuk ikut serta berperan untuk menciptakan
ketertiban dan keamanan.

Selain itu, menjaga keamanan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama


sebagai warga negara yang baik. Salah satu bagian terpenting dalam pemeliharan
keamanan lingkungan adalah peran serta masyarakat. Dalam hal ini bentuk partisipasi
masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan diwujudkan dalam bentuk Sistem Keamanan
Lingkungan. Salah satunya yaitu Siskamling. Siskamling tersebut melibatkan
unsur penduduk, untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang ada di
lingkungan warga tersebut. Siskamling dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan
moral dan disiplin warga. Dan tentunya sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat
lepas dari interaksinya dengan manusia lain.

B. Rumusan Masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan yang tertib dan aman?
2. Bagaimana cara mewujudkan lingkungan yang tertib dan aman di lingkungan
masyarakat?

C. Tujuan
1. Menjadikan suatu kondisi yang aman dan tertib di lingkungan masyarakat
2. Terwujudnya kesadaran warga masyarakat dilingkungannya dalam penanggulangan
terhadap setiap kemungkinan timbulnya gangguan maupun bencana alam di
lingkungan tersebut
3. Mengetahui peran warga dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Hukum

Warga Negara merupakan suatu masyarakat yang mendiami di suatu wilayah yang
terdapat Pemerintahan dan adanya wilayah. Pengertian itu yang menjelaskan tentang
Warga Negara.

Setiap Warga Negara memiliki hak dan kewajiban dalam menciptakan ketertiban dan
keamanan di lingkungan masyarakat seperti yang telah diatur dalam UUD 1945
perubahan Kedua Bab XII Pasal 30, menjelaskan:
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanandan
keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia danKepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat,sebagai kekuatan
pendukung.

Pengertian tersebut menjelaskan tentang Sehubungan dengan hal tersebut berdasarkan


Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,
dalam Pertimbangan huruf b ditegaskan “bahwa pemeliharaan keamanan dalam negeri
melalui upaya penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi pemeliharaan keamanan
dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku alat
negara yang dibantu oleh masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia”

Dari penjelasan mengenai Pasal yang mengatur tentang keamanan dan kewajiban di
atas sudah mencerminkan bahwa Warga Negara juga memiliki peran penting dalam
menciptakan ketertiban dan keamanan. Salah satu bentuk usaha keamanan dan ketertiban
yaitu berupa Siskamling.

B. MENGENAL SISTEM KEAMANAN LINGKUNGAN (SISKAMLING)

Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) yaitu merupakan salah satu badan


usaha yang berada di lingkungan masyarakat yang tugasnya adalah menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat setempat. Beberapa tahun silam, warga kota maupun desa di
Indonesia dilibatkan dalam pengelolaan Sistem Keamanan Lingkungan atau yang lebih
dikenal dengan singkatannya “Siskamling”, dimana setiap warga di lingkungan warga
desa maupun RT masing-masing secara bergiliran mendapat tugas untuk menjaga
keamanan lingkungan pada siang dan malam hari atau ronda. Ronda adalah suatu
kegiatan yang berjalan berkeliling (patroli) untuk menjaga keamanan di kampung / desa
setempat baik dengan cara berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan bermotor.
Biasanya dilakukan mulai jam 22.00 WIB sampai jam 04.00 WIB.

Fungsi dari Siskamling sendiri selain menciptakan situasi yang aman terhadap
lingkungannya juga sebagai sarana silaturahim antar anggota masyarakat yang
manfaatnya juga tidak kalah dengan Siskamling. Siskamling juga dapat memberikan
pertolongan dan pemeliharaan keselamatan masyarakat dari segala macam bentuk
bahaya, serta memberikan pelayanan kepada warga yang membutuhkan.

Kini peran warga terutama yang ada dikota sudah digantikan oleh Hansip
(pertahanan sipil) atau Satuan Pengamanan (Satpam) yang merupakan warga Sipil yang
dibayar untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Namun, berbeda dengan
yang di desa. Meskipun kegiatan Siskamling masih ada yang menjalankannya, tetapi
presentasenya menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

C. PERAN WARGA DALAM MENJAGA KETERTIBAN DAN KEAMANAN


LINGKUNGAN

Saat ini, diperlukan peran aktif warga dalam ketertiban dan keamanan lingkungan
ini. Selain mengamankan lingkungan sendiri, warga juga diharapkan tidak bersikap tak
acuh dengan lingkungannya. Perhatian warga terhadap mereka sangat perlu, misalnya
mengajak berbicara, sikap yang baik dan bila perlu makanan kecil atau kopi tak perlu
ragu untuk disumbangkan kepada mereka saat bertugas. Dengan kata lain, warga juga di
ajak untuk peduli keamanan dan ketertiban lingkungannya.

Tidak hanya itu, sebgai warga yang baik kita juga wajib membayar iuran rutin setiap
bulan yang sudah di tetapkan oleh setiap RT yang ada di lingkungan tersebut untuk
menggaji warga yang mendapat tugas giliran menjaga kemanan lingkungan tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan peran aktif warga dalam ketertiban dan keamanan lingkungan
ini.
D. UPAYA YANG DILAKUKAN DI LINGKUNGAN

1. PELAKSANAAN KEGIATAN SISKAMLING


a. Upaya meningkatkan sistem keamanan dan ketertiban masyarakat yang
memberikan perlindungan dan pengamanan bagi masyarakat.
b. Kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi di bidang keamanan dan ketertiban
yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan guna mewujudkan keamanan dan
ketertiban untuk setiap warga.
c. Siskamling merupakan salah satu rangka menciptakan keamanan dan ketertiban
masyarakat di setiap waktu.
d. Sistem keamanan lingkungan merupakan suatu kesatuan komponen yang saling
bergantung dan berhubungan untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan ketertiban
masyarakat dalam upaya mendukung terwujudnya masyarakat yang adil, makmur
dan beradap berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. KETENTUAN PELAKSANAAN SISKAMLING


a. Petugas Siskamling adalah warga laki-laki sehat jasmani dan rohani berusia 18 s/d
60 tahun sebanyak 1 (satu) orang dari setiap rumah.
b. Keluarga janda tidak diwajibkan mengikuti kegiatan Siskamling, namun yang
memiliki anggota keluarga laki-laki berusia 18 s/d 60 tahun diwajibkan mengikuti
kegiatan Siskamling.
c. Kegiatan Siskamling dilaksanakan setiap malam mulai jam 23.00 s/d 04.00 WIB.
d. Warga yang tidak hadir karena sakit, atau keperluan yang tidak bisa ditinggalkan
harus memberitahukan kepada anggota regunya.
e. Warga yang mampu melaksanakan Siskamling tetapi tidak hadir tanpa alasan dan
tidak mewakilkan, diharuskan membayar uang yang sudah disepakati kepada Kas
RT melalui Bendahara RT sebagai wujud partisipasi, kontribusi, komitmen dan
tanggung jawab terhadap aturan yang telah dibuat atas dasar musyawarah warga.
f. Tempat berkumpul yaitu di pos-pos ronda yang telah di sediakan.

3. KEWAJIBAN PETUGAS SISKAMLING


a. Melaksanakan patroli di lingkungan RT minimal 2 kali dan siap memberikan
pelayanan kepada warga yang membutuhkan.
b. Membunyikan kentongan pada jam tertentu yang telah di tentukan.
c. Menulis laporan kondisi lingkungan di buku harian sekaligus mengisi absensi.

4. TANGGUNG JAWAB PETUGAS SISKAMLING


a. Bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan.
b. Melaporkan kepada Seksi Keamanan RT atau Ketua RW apabila terjadi gangguan
di lingkungan tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Keamanan Lingkungan ( Siskamling ) adalah merupakan salah satu usaha


dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat setempat. Peran
aktif warga setempat sangat di butuhkan dalam menjaga keamanan dan ketertiban
tersebut. Namun, beberapa tahun belakangan ini di beberapa daerah semakin berkurang
atau pudar. Padahal, manfaat siskamling sangat banyak. Sekarang siskamling sudah
banyak berubah menjadi tugas satpam di berbagai daerah khususnya di lingkungan
perkotaan.

Keamanan di lingkungan tempat tinggal adalah hal yang utama untuk


diwujudkan. Dalam lingkup kecil, siskamling bukan hanya tugas satpam, tetapi juga
tugas kita semua yang sama-sama tinggal di lingkungan tersebut agar menciptakan
situasi yang aman dan juga sebagai sarana silaturahim antar anggota masyarakat.
Semoga kegiatan siskamling tetap hidup dan dilaksanakan bersama-sama oleh para
warga untuk keutuhan dan keamanan warga di lingkungan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Kapolri No.7 Tahun 2008 tentang Pedoman Dasar Strategi Implementasi Pemolisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polisi Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Perpolisian masyarakat, Jakarta, Juni 2006.
Kepolisian Negara republic Indonesia, Skep/737/X/2005
Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 2002
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
http://www.tempo.co/read/news/2005/08/12/05565201/keamananlingkungan-hidup-dengan-
memerangi-akarnya
HYPERLINK "http://www.dadangjsn.com/2015/06/pengertian-tujuan-fungsi-manfaat-
ronda.html (Persunting)

Anda mungkin juga menyukai