Anda di halaman 1dari 1

B.1).

CIBADUYUT
Perkembangan kawasan Cibaduyut mengakibatkan tumbuhnya Jalan Cibaduyut sebagai
kawasan perdagangan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan.
Timbulnya Jalan Cibaduyut sebagai kawasan komersial menyebabkan berubahnya kawasan
menjadi ruang terbuka aktif dengan terjadinya berbagai aktivitas di dalam kawasan. Menurut
sejarah, mulai berkembangnya industri dan perdagangan alas kaki Cibaduyut telah cukup lama.
Sejarah Cibaduyut Bandung sebagai sentra kerajinan sepatu dimulai pada tahun 1920
dimana sebagian warga setempat merupakan pekerja pada pabrik sepatu di Bandung. Namun
akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti bekerja dari pabrik tersebut. Berbekal dari
penggalaman mereka bekerja pada pabrik sepatu, mereka mulai merintis usaha pembuatan dan
penjualan produk alas kaki sederhana di lingkungan rumah dengan melibatkan anggota keluarga
sebagai tenaga kerjanya. Semakin lama pesanan akan sepatupun semakin berkembang. Hal ini
menyebabkan mereka kewalahan dalam memenuhi permintaan pelanggan dan mulai merekrut
karyawan yang merupakan tetangga atau warga sekitar dalam pembuatan usaha sepatu atau alas
kaki tersebut. Situasi ini menyebabkan keterampilan dalam membuat sepatu menyebar pesat di
lingkungan masyarakat di Bandung khususnya masyarakat Cibaduyut.
Sejarah mencatat pengrajin sepatu yang ada di Cibaduyut pada tahun 1940 ada sebanyak
89 orang. Ini merupakan dampak dari meningkatnya jumlah pesanan yang disebabkan oleh
kualitas yang sangat baik dari sepatu Cibaduyut yang sangat sesuai dengan selera pembeli
dimasa itu. Sekitar tahun 1950, jumlah usaha sepatu pun semakin bertambah menjadi 250 unit
usaha sepatu. Banyaknya jumlah unit usaha sepatu inilah yang menyebabkan Cibaduyut dikenal
sebagai sentra pembuatan sepatu terbesar di Bandung pada tahun 1978.
Pusat perbelanjaan sepatu Cibaduyut Bandung menjadi pasar penjualan sepatu terpanjang
di dunia dan tahun 1989 Pemerintah Republik Indonesia meresmikan cibaduyut ini sebagai
daerah tujuan wisata. Di Cibaduyut terdapat berbagai macam barang tidak hanya sepatu tapi juga
tas, jaket, aksesoris dan berbagai barang souvenir lainnya yang terbuat dari bahan kulit asli.
Sentra kerajinan sepatu Cibaduyut Bandung mulai meredup setelah terjadi krisis moneter
tahun 1998 dan memasuki era milenium tahun 2000. Banyaknya produk sepatu impor yang
masuk ke dalam negeri dan menurunnya pamor menggunakan produk dalam negeri menjadi
alasan utama. Namun perlahan-lahan industri sepatu Cibaduyut kembali bangkit kembali dan hal
tersebut berkat eksistensi para pengrajin yang mempertahankan warisan leluhur mereka.
Puncaknya ketika Presiden RI Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kalla menggunakan sepatu dari
Cibaduyut. Saat ini setiap liburan sekolah, kawasan Cibaduyut kembali dilirik menjadi wisata
belanja di sekitar Bandung Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai