Anda di halaman 1dari 19

Daftar Isi

Daftar
isi ………………………………………………………………………………………………
……… 2
I . Latar belakang
masalah………………………………………………………………………3

II. Profil Lapangan Gasibu


Bandung……………………………………………………….. 4

1. sejarah lapangan gasibu bandung 4- 5

2. Visi,Misi,dam Tujuan 6

3. Tagline dan Slogan 7

4. Struktur Organisasi 8

5. Fasilitas 9

6. Denah Lokasi
9

`III. Metode Pencarian


Data……………………………………………………………………. 10

1. Observasi 11

2. Wawancara 11

3. Kuisoner (Transkip) 12-13

IV. Analisis………………………………………………………………… 14

1. Analisis 5W1H 15
` 2. Analisi SWOTH 15
V. Target
audience…………………………………………………………………………………. 16
VI. Keyword dan
Keyvisual……………………………………………………………………… 16
1. Keywoard 16
2. Keyvisual 16
I. LATAR BELAKANG
Logo ini di buat untuk daya tarik, terhadap tempat pariwisata ini, dengan desain yang
menonjolkan dan menggambarkan tempat ini

II. PROFIL TEMPAT

II.1. Sejarah

Selama masa belanda lapangan itu Wilhelmina Plein (Wilhemina Field), nama ini
diambil dari nama Ratu Belanda. Pada waktu 1950-an, nama lapangan kemudian diubah
menjadi lapangan Diponegoro. Pada tahun 1955, lapang Diponegoro dikenal sebagai lapangan
Gasibu. Nama gasibu sendiri, berasal dari asosiasi kemasyrakatan yang dimana anggotanya
adalah komunitas bandung utara. Kepanjangan Gasibu berasal dari Asosiasi Sepak Bola
Indonesia Bandung Utara. Namun, beberapa berpendapat bahwa gasibu berasal dari kata
gazeebo yang berarti bangunan berbentuk paviliun dalam 6, atau 8, biasanya di taman, atau
area umum yang luas. Atap gazeebo tapi tidak berdinding. Memang, di lapang gasibu ada dua
gazeeboes yang terletak di sudut selatan dan sudut utara. Di sisi selatan gazeebo berdiri di dekat
Gedung Sate. Sementara di sidit utara gazeebo berdiri di dekat kantor telkom.

Di situs situs akan di bangun poyek air bersih dengan nama HBM (sekarang PDAM),
pada saat itu pihak administrasi PS akan meminta pemerintah untuk menggunakan lokasi di
depan gedung sate yang pada saat itu masih digosok. Setelah mendapatkan izin dari pemerintah
pecinta sepak bola pada waktu itu bekerja keras untuk membangun lapangan sepak bola yang
sangat sederhana dibentuk dan diberi nama Gasibu (Asosiasi Sepak bola bandung utara}.

Pada saat itu dibentuk komite kecil untuk mengelola lapangan Gasibu dengan pengaturan
sebagai berikut :

1. PORL (Luyu Rukun Sport Asosiation of Balubur).


2. PAKSI dari sekeloa
3. PORAS dari sedang serang

Pada tahun 1960-an, lapangan tersebut sempat menjadi kawasan tempat tinggal liar.
Lalu, Pemerintah Kota Bandung mengembalikan fungsi lapangan tersebut sebagai tempat
berlatih sepakbola. Sedangkan kalau dilihat dari tata letak kota, Lapangan Gasibu merupakan

1
akhir dari jalan layang Pasteur-Cikapayang. Posisi lapangan ini pun menghubungkan antara
Gedung Sate dengan taman yang membentang sampai ke Kampus Universitas Padjadjaran
(Unpad). Oleh karena itu, lapangan ini sering dijadikan sebagai tempat berkumpul masyarakat
Kota Bandung.

Lapangan Gasibu adalah salah satu ruang publik yang luas di Bandung. Letaknya yang
strategis di kawasan Bandung Utara membuat lapangan ini nyaris tidak pernah sepi kegiatan.
Keramaian di lapangan ini biasanya berlangsung pada Minggu pagi. Adanya pasar kaget yang
hampir serba ada menjadi daya tarik bagi warga Bandung untuk meluangkan waktunya
mengunjungi pasar tersebut. Aneka pakaian dan makanan bisa ditemukan di sana. Aksesoris
seperti tas dan sepatu pun turut dijajakan. Tak ketinggalan, sayur mayur bahkan kelinci dan
hamster yang imut bisa ditemukan di pasar Minggu itu. Pada malam hari, terutama saat
weekend atau hari libur, lapangan ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk menggelar konser
musik. Kadang, Gasibu juga dimanfaatkan sebagai tempat 'pameran' outdoor brand-brand
produk tertentu seperti makanan dan pakaian.

Berhubungan dengan upaya penegakan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 5 Tahun
2011 tentang Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan (K3) Kota Bandung.Pihak pemerintah
Kota Bandung menertibkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di empat titik di Kota
Bandung, termasuk di kawasan Gasibu. Pada Maret 2014, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
menginstruksikan Satpol PP untuk mensterilkan kawasan Lapangan Gasibu dari pedagang kaki
lima.

Para pedagang kaki lima tersebut dianggap telah memotong ruas jalan protokol di sekitar
kawasan Lapangan Gasibu. Selain itu, pasar kaget tersebut kerap menimbulkan kemacetan
yang panjang. Kemacetan itu, menurut dia, membuat beban diam di atas jembatan layang
Pasteur-Surapati.

II.2. Visi, Misi & Tujuan

(Data Resmi menyusul)


II.3. Tagline/Slogan

Lapang ini memiliki tulisan membentuk kata “Gasibu Tepasna Jawa Barat”. Tulisan
“Gasibu” sendiri dibuat dengan huruf latin, namun membentuk menyerupai aksara Sunda.
Yang berarti ”Gasibu terasnya Jawa Barat “

II.4. Struktur Organisasi


(Data Resmi Menyusul)

II.5. Fasilitas
 Lapang pusat

Lapang pusat ini masih tetap dipertahankan dari zaman dahulu sampai dengan saat ini.
Namun ada perubahan yang mencolok, yakni adanya hamparan rumput yang menyelimuti
seluruh bagian lapang tersebut. Tidak lagi dengan conblok. Di lapang itu pula berdiri tiang
bendera yang megah.

1
 Lintasan lari

Lintasan lari sebagai bagian yang utama juga mendapatkan perhatian. Jika dulu dilapisi
dengan tanah merah yang kerap berderbu, kini dibuat dengan alas beton. Jadi ketika musim
panas tidak ada lagi debu yang sangat banyak.

 Batu alam di mana-mana


Gasibu yang baru kini banyak dihiasi dengan batu alam. Adanya batu alam ini tentunya
memberikan kesan yang alami. Batu alam ini bisa ditemui di hampir semua sudut lapangan,
termasuk di bagian dindingnya pun

 Lengkap dengan taman

1
Masih ingat dengan wajah gasibu di masa sebelum renovasi? Adakah taman yang hijau
dan penuh warna? Jawabannya adalah tidak ada. Namun kini hasil perbaikan pun
memberikan sentuhan dengan taman-taman kecil. Taman-taman itu tentunya bisa
menyegarkan mata kita.

 Deretan sejarah gubernur Jawa Barat


Lapang gasibu yang sarat dengan sejarah tentunya memiliki peran penting bagi
pemimpinnya di masa yang lalu. Untuk mengenang jasa mereka maka dibuatkan pajangan
berupa foto gubernur Jawa Barat di masa lampau sampai dengan yang terakhir menjabat,
dalam balutan desain yang menarik. Tentunya deretan pahlawan daerah itu bisa menjadi
pengetahuan untuk anak masa kini.
Kamar mandi dan Mushola

Lapang inipun dilengkapi dengan dua fasilitas yang mendapat polesan dan juga fasilitas
baru. Untuk kamar mandi berubah menjadi sebuah fasilitas yang amat bagus,

1
 Perpustakaan Lapang Gasibu

Yang berminat mengunjungi Perpustakaan Gasibu tidak dipungut biaya. Siapa pun
boleh masuk asal menjaga ketertiban. Jangan lupa sebelum masuk buka sepatu atau sandal
dan menyimpan tas atau helm di loker yang telah disediakan. Jangan takut hilang karena
lokernya terkunci dan bisa kuncinya bisa dibawa
II.6. Denah Lokasi

III. METODE PENCARIAN DATA

III.1. Observasi

Metode Observasi adalah metode yang dilaksanakan secara langsung ke lokasi atau
obyek. Yang dilakukan di Lapang Gasibu Bandung. Dengan cara pengamatan dan penelitian
secara langsung.

1
III.2. Wawancara (transkrip)

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara.Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang
tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian
sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber.

III.3. Kuesioner (transkrip)


1
IV. ANALISIS

IV.1. 5W1H

WHAT : Apa itu Lapang Gasibu?


nongkrong,Lintasan lari di tempat ini sangat bermanfaat bagi warga yang ingin
joging di sana. Sedangkan lapangan nya di gunakan warga untuk bermain
badminton.

WHERE : Dimana lokasi lapangan Gasibu ?

Jl.Diponegoro, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat


40115

WHEN : Sejak kapan lapangan Gasibu berdiri ?

Sejak tahun 1950

WHY : Kenapa lapangan Gasibu mnenjadi tempat favorit untuk berolahraga ?

Karena tempatnya yang strategis berada tengah kota

WHO : Siapa pendiri lapangan Gasibu ?

Pendiri lapangan Gasibu di pelopori oleh masyarakat yang meminta izin ke


Pemerintah, dan pada saat itu para masyarakat pecinta bola itu bergotong
royong, untuk Membuat lapangan bola tersebut pada tahun 1955.

HOW : Bagaimana akses masuk ke lapangan ke Gasibu ?

Dengan membayar parkir Rp.3.000. untuk ke lapangan Gasibu sendiri tidak


di pungut biaya

IV.2. SWOT
STRONG : 1. Asri
2. Fasilitas lengkap
3. Letak yang strategis

WEAKNESS : 1. Tempat parker yang kurang cukup


2. Pasar yang terjadi di hari minggu, menggagu lalulintas
3. Banyak fasilitas yang tidak terawatt

1
OPPORTUNITY: Cocok untuk semua umur

THREAT : Kurangnya tanggung jawab pengunjung terhadap fasilitas


Kurangnya minat warga Bandung dalam berolahraga

V. TARGET AUDIENCE

Target audience dari tempat ini adalah seluruh umur dan seluruh warga, dimana
tempat ini juga menjadi sebuah, icon di kota bandung, yang bertujuan untuk memanjakan
para warganya, dengan penyedian public space yang baik.

V.1. Demografis

1. Target audience yang di tuju untuk kalangan semua umur


2. Target audience adalah laki laki dan perempuan
3. Target audience juga para warga yang mencari rehat dari pekerjaan nya.

V.2. Geografis

Target audience yang di tuju adalah seluruh rakyat Indonesia, terutama warga bandung
yang mencari hiburan.

V.3. Psikografis

1.Target audienve adalah yang ingin berolahraga.


2.Target audience adalah yang mencari tempat hiburan yang terjangkau.
3. Target audience yang mau mengilangkan penat

VI. KEYWORD & KEYVISUAL


VI.1. Keyword (mapping)

- Sejuk
- Tempat bersantai
- Olahraga
VI.2. Keyvisual (referensi gambar)

- Sejuk

- Santai

1
- Olahraga
DAFTAR PUSTAKA

http://jabar.tribunnews.com/tag/lapangan-gasibu

https://www.semedan.com/2016/09/gasibu-tepasna-jawa-barat-fasilitas-baru-bikin-

nyaman.html

https://www.wisatabdg.com/2014/04/mengenal-lapangan-gasibu-bandung.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai