Anda di halaman 1dari 1

Transfer embrio (TE) merupakan teknologi reproduksi untuk meningkatkan mutu genetik

ternak dan secara tidak langsung meningkatkan populasi ternak. Peningkatan mutu genetik pada
anak keturunannya berasal dari kedua tetuanya (pejantan unggul dan betina unggul), sehingga
ternak hasil TE merupakan ternak untuk bibit, bukan untuk ternak potong. Ternak hasil TE
jantan digunakan sebagai pejantan yang akan diproduksi semennya dan digunakan untuk
program inseminasi buatan (IB). Teknologi IB merupakan teknologi reproduksi untuk
meningkatkan populasi. Ternak hasil TE betina digunakan sebagai calon donor yang akan
diproduksi embrionya untuk menghasilkan keturunan yang unggul.

Menurut Gordon (2004) transfer embrio adalah suatu teknik dimana embrio (fertilized
ova) dikoleksi dari alat kelamin ternak betina menjelang nidasi dan ditransplantasikan ke dalam
saluran reproduksi betina lain untuk melanjutkan kebuntingan hingga sempurna, seperti
konsepsi, implantasi/nidasi dan kelahiran. Secara alami, sapi betina bibit unggul akan melahirkan
1 anak dalam 1 tahun. Melalui aplikasi teknologi transfer embrio diharapkan mampu
meningkatkan efisiensi reproduksi ternak dan melestarikan bibit unggul.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan transfer embrio dan keberhasilan


kebuntingan antara lain adalah kualitas embrio, medium transfer, sinkronisasi estrus resipien
dengan donor, infeksi, penempatan embrio dalam uterus, dan status nutrisi resipien (Soehadji
1995). Menurut Baharuddin (1999), tingkat keberhasilan kebuntingan pada embrio transfer
sampai saat ini mencapai 47.9% untuk embrio segar dan baru mencapai 30% untuk embrio beku
pada umur kebuntingan 60 hari.

DAFTAR PUSTAKA

Baharudin. 1999. Induksi kebuntingan dan kelahiran kembar anak sapi potong dengan teknik
transfer embrio secara unilateral dan bilateral. Seminar Nasional Peternakan dan
Veteriner 1999. Cibinong (ID): Puslitbang Bioteknologi.

Gordon I. 2004. Reproductive Technologies in Farm Animal. London (UK): CAB International
Publishing.

Soehadji. 1995. Pengembangan bioteknologi peternakan. Keterkaitan penelitian, pengkkajian dan


Aplikasi. Lokakarya Nasional I Bioteknologi Peternakan. Bogor (ID):.Kerjasama Kantor
menristek dengan Departemen pertanian.

Anda mungkin juga menyukai