A. ASESMEN IGD
PENGKAJIAN KEPERAWATAN(RM. 001.11.2016.01-RM. 001.11.2016.02)
Pengkajian awal dilakukan perawat pelaksana, pengkajian lanjutan dilakukan oleh Ketua
Tim/PJ Shift
1. Identitas pasien
a) Nama pasien
Diisi nama pasien sesuai SPO identifkasi pasien.
b) Jenis Kelamin
Berikan cek list (√) pad salah satu kotak yang tersedia.
c) RM
Diisi dengan nomor rekam medis pasien
d) Agama
Diisi dengan agama yang dianut oleh pasien
e) Tanggal lahir
Diisi tanggal lahir pasien sesuai KTP
f) Nama keluarga
Diisi nama ayah atau ibu kandung pasien dan atau nama suami atau istri pasien.
g) Alamat rumah
Diisi sesuai alamat pasien yang tertera pada KTP. Cantumkan juga nomor HP dan
atau nomor telepon pasien.
h) Jenis pembayaran
Cek list (√) sesuai jenis pembayaran pasien.
i) Jenis kunjungan
Cek list (√) sesuai dengan pilihan yang tersedia.
Pilih datang sendiri jika tidak ada yang mengantar
Pilih rujukan jika ada surat rujukan. Tuliskan nama faskes yang merujuk.
Pilih diantar jika diantar oleh keluarga, teman, polisi dll
j) Diantar oleh
Diisi nama jelas pengantar sesuai dengan KTP, cantumkan no HP pengantar dan
status hubungan pengantar dengan pasien.
2. Triase
Berikan penilaian dengan memberikan cek list (√) sesuai keadaan pasien (pernapasan,
sirkulasi dan status mental). Dari hasil penilaian tersebut interpretasikan dalam triase
dengan memberikan cek list (√) pada salah satu pilihan warna yang tersedia (merah,
kuning, hijau, dan hitam).
a. Kategori merah
Pasien dengan kategori merah adalah pasien prioritas pertama (area resusitasi) yang
butuh pertolongan segera. Kriteria pasien yang masuk dalam kategori ini adalah
mengalami kondisi kritis yang membutuhkan pertolongan medis segera.
b. Kategori kuning
Pasien dalam kategori kuning merupakan prioritas kedua (area tindakan) yang juga
membutuhkan pertolongan segera. Hanya saja, pasien yang termasuk kategori ini
tidak dalam kondisi kritis.
c. Kategori hijau
Kategori ini termasuk dalam prioritas ketiga (area observasi). Pasien dalam kategori
ini umumnya mengalami cedera ringan dan biasanya masih mampu berjalan atau
mencari pertolongan sendiri.
d. Kategori hitam
Kategori hitam hanya diperuntukkan bagi pasien yang sudah tidak mungkin ditolong
lagi atau sudah meninggal. Pasien bisa langsung dipindahkan ke ruang jenazah.
3. Anamnesa
Diisi sesuai dengan keluhan utama yang dirasakan pasien dan riwayat dari keluhan saat
ini
4. Riwayat :
a) Medikasi
Diisi dengan penjelasan riwayat pengobatan yang sebelumnya dijalankan sebelum
datang berobat ke IGD.
b) Penyakit terdahulu
Tuliskan jenis penyakit yang diderita sebelumnya.
5. Pemeriksaan umum:
1. Airways :
Berikan cek list (√) sesuai hasil pemeriksaan.
2. Breathing :
Kolom Frekuensi napas diisi sesuai jumlah pernapasan dalam 1 menit penuh.
Kolom Ritme diisi dengan penjelasan mengenai irama nafas, sebagai contoh: teratur,
tidak teratur, pola napas cepat-dalam dll
Berikan cek list (√) sesuai hasil pemeriksaan.
3. Circulation / sirkulasi :
Tekanan darah : Diisi angka systole dan diastole hasil pengukuran
Nadi
Diisi hasil pengukuran jumlah nadi selama satu menit.
Kolom ritme diisi dengan irama nadi tersebut, contoh: regular, irregular dll
Suhu : Diisi hasil pengukuran suhu tubuh dengan satuan 0C.
Akral : Cek list sesuai keadaan pasien
Sianosis : Cek list sesuai keadaan pasien
CRT : Cek list sesuai keadaan pasien
4. Disability
Tingkat Kesadaran
Berikan cek list (√) sesuai hasil pemeriksaan.
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap
rangsangan dari lingkungan. Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan
respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran
dibedakan menjadi:
1) Composmentis (conscious) (GCS 15-14)
Yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan
tentang keadaan sekeliling.
2) Apatis (GCS 13-12)
Yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh
3) Delirium (GCS 11-10)
Yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-
teriak, berhalusinasi, kadang berkhayal.
4) Somnolen (Obtundasi, letragi) (GCS 9-7)
Yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur,
namun kesadarna dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi
jatuh tertidur lagu, mampu memberi jawaban verbal.
5) Stupor(soporo koma) (GCS 6-4)
Yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
6) Koma(comatose) (GCS 3)
Yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun
(tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada
respon pupil terhadap cahaya
GCS
Diisi berdasarkan nilai yang di dapat saat pengkajian terhadap respon membuka
mata, verbal/ bicara dan motorik/ gerakan
Nilai E M V
1 Tidak ada respon Tidak merespon Tidak ada suara
2 Nyeri Ekstensi abnormal mengerang
3 Suara Fleksi abnormal Berkata tidak sesuai
4 Spontan Fleksi normal Jawaban kacau
5 - Melokalisasi nyeri Orientasi baik
6 - Normal -
5. Ekposure
Trauma/luka pada daerah : Diisi sesuai keadaan pasien
Ukuran luka dan Kedalaman luka : Diisi sesuai keadaan pasien
6. Skrining risiko jatuh
Penilaian risiko jatuh digunakan skala get up and go. Cara pengisiannya adalah
dengan memberikan cek list (√) sesuai keadaan pasien.
Kemudian dipasangkan gelang kuning, untuk pasien yang berisiko jatuh. Gelang
resiko jatuh dilepaskan jika pasien diperbolehkan pulang dari IGD.
7. Skrining nyeri
Lokasi Nyeri
Diisi dengan daerah dimana nyeri tersebut dirasakan
Skala Nyeri
Diisi dengan skala nyeri yang dirasakan. Skala nyeri diukur berdaasarkan tools
yang sudah ditentukan, yaitu:
Skrining nyeri pada pasien dewasa dan anak (> 3 tahun)
Lakukan penilaian dengan menggunakan tools gabungan antara numeric pain
scale dan wong baker pain scale. Isikan skor pada kolom yang tersedia.
Skrining nyeri pada anak usia < 3 tahun atau dengan gangguan kognitif dan
anak yang tidak dapat dikaji dengan skala lain
Lakukan penilaian dengan menggunakan skala FLACC. Interpretasi pada skala
FLACC adalah skor total akan menentukan tingkat keparahan nyeri dengan skala
0 -10. Nilai 10 menunjukan tingkat nyeri yang hebat. Isikan skor pada kolom
yang tersedia.
8. Penomoran identifikasi lokasi trauma
Berikan nomor pada gambar sesuai dengan lokasi dan jenis trauma yang diderita oleh
pasien.