PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
Latar Belakang
Berdasarkan surat keputusan mentri kesehatan RI No. 034/Birhup/1972, adanya
kejelasan bagi rumah sakit yang menyangkut di wajibkannya untuk menyelenggarakan
Rekam Medis, menyatakan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana induk
(master plan) yang baik.
Rumah sakit juga merupakan instansi komplek yang bersifat padat karya, mulai dari
profesi, padat teknologi, padat modal namun jika rumah sakit masih kurang memiliki
perencanaan didalam bidang manajemen unit kerja rekam medis yang ditetapkan, maka
akan menyebabkan penurunan mutu dari manajemen rumah sakit yang bersangkutan.
Kelengkapan dalam proses manajemen harus dapat menyediakan perencanaan sesuai
dengan perkembangan teknologi pada sistem manajemen unit kerja rekam medis (Depkes
RI, 2003).
Berdasarkan peran dan kedudukan rekam medis dalam sistem pelayanan kesehatan
maka rekam medis merupakan salah satu subsistem. Sistem merupakan kumpulan dari
bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang majemuk dan saling
bekerjasama secara bebas dan terikat untuk mencapai sasaran kesatuan, sistem terbentuk
dari dua atau lebih subsistem yang ada di bawahnya. Begitu juga dalam rekam medis
terdiri dari beberapa sistem sistem penerimaan pasien, sistem pengelolaan rekam medis
dan sistem pengolahan rekam medis.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi permasalahan dalam penulisan laporan ini
adalah bagaimana gambaran beserta penjelesan dari sistem dan subsistem rekam medis
secara umum.
Tujuan
Untuk mengetahui gambaran dan penjelasan mengenai sistem dan subsistem rekam
medis secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN
b.
c.
d.
e.
diperlukan lagi karena pasien pasti akan selalu diberikan yang baru saat
berobat.
=> Keuntungan dari SNS salah satunya adalah pelayanan pendaftaran pasien
akan menjadi lebih cepat terutama untuk pasien lama, karena pasien akan
diberikan dokumen rekam medis yang baru dengan nomor rekam medis
yang baru, sehingga tidak harus menunggu dokumen rekam medis yang
lama dengan nomor rekam medis yang lama ditemukan kembali.
=> Kerugian dari SNS terdiri dari :
- Informasi pelayanan klinis pasien menjadi tidak berkesinambungan
yang dapat merugikan pasien
- Membutuhkan biaya yang besar untuk kebutuhan formulir rekam medis
yang banyak, karena selalu menggunkan yang baru.
- Mempercepat penuhnya rak penyimpanan.
b. Pemberian Nomor Rekam Medis Cara Unit
Penomoran Unit atau Unit Numbering System (UNS) berbeda dengan
Subsistem/cara penomoran seri, kerena dalam cara ini setiap pasien yang
berobat hanya memiliki satu nomor rekam medis untuk selamanya selama
pasien tersebut berkunjung ke suatu institusi kesehatan. Dengan demikian,
maka DRM pasien tersebut tersimpan di dalam satu folder (berkas) dibawah
satu nomor rekam medis.
=> Keuntungan dari Subsistem ini adalah informasi klinis pasien dapat
berkesinambungan karena semua data dan informasi pelayanan kesehatan
yang telah diberikan kepada pasien berada dalam satu folder dokumen
rekam medis.
=> Kerugian dari cara pemberian nomor dengan cara UNS adalah pelayanan
pendaftaran akan lebih lama, terutama untuk pasien lama. Namun kondisi
tersebut dapat ditangani dengan membagi dua loket pendaftaran menjadi
dua pintu, yakni loket pendaftaran untuk pasien baru dan loket pendaftaran
untuk pasien lama, agar pelayanan pendaftaran pasien dapat dipercepat.
c. Pemberian Nomor Rekam Medis Cara Seri Unit
Dikenal dengan istilah Serial Unit Numbering System (SUNS) adalah suatu
Subsistem gabungan antara Subsistem seri dengan Subsistem unit. Setiap
pasien berkunjung ke rumah sakit, kepadanya diberikan satu nomor baru, tetapi
berkas rekam medis yang terdahulu digabungkan dan disimpan di bawah
nomor yang paling baru.
=> Keuntungannya pelayanan pendaftaran akan lebih cepat.
=> Kerugiannya :
- Petugas akan menjadi repot setelah pelayanan, kerena harus mencari
dokumen lama pasien untuk disatukan ke dalam dokumen dan nomor
rekam medis baru pasien.
- Informasi klinis pada waktu pelayanan tidak akan berkesinambungan
dengan informasi klinis kunjungan pasien sebelumnya.
Cara Penomoran yang Dianjurkan
Dari tiga Subsistem pemberian nomor yang telah diuraikan, maka suatu
institusi kesehatan lain dianjurkan untuk menggunakan Subsistem pemberian
nomor dengan cara UNS, karena dengan penggunaan Subsistem penomoran ini
maka setiap pasien akan memiliki satu nomor rekam medis yang terkumpul dalam
satu berkas dengan satu nomor rekam medis.
3. Subsistem Indeks
Pengertian Indeks Secara Umum
Indeks adalah daftar istilah atau kata-kata penting yang tersusun secara
alfabetik untuk memberi informasi tentang halaman atau kata tersebut ditemukan.
Pengertian Indeks dalam Rekam Medis
Indeks dalam dunia rekam medis, adalah daftar kata atau istilah penting yang
disusun dengan tata cara/kebijakan suatu institusi penyelenggara kesehatan baik
secara manual maupun elektronik, yang bertujuan agar memudahkan dalam
pencarian kembali kata atau istilah tersebut.
Macam Indeks/Pengindeksan dalam Rekam Medis
Pengindeksan dalam rekam medis atau manajemen informasi kesehatan dibagi
menjadi 5, yakni :
a. Indeks Utama Pasien
Indeks utama pasien atau Master Patient Index (MPI) yakni suatu indeks
yang berisi tentang data pokok mengenai identitas pasien, tujuannya adalah
untuk memudahkan dalam pengidentifikasian pasien yang pernah berobat di
institusi pelayanan kesehatan. Secara manual indeks utama pasien ini berwujud
dalam Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP). Indentitas yang berada dalam KIUP
tersebut biasanya berisi : nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir
pasien (umur), jenis kelamin, alamat, nama orangtua/wali pasien, alamat
orangtua/wali pasien dan tahun terakhir pasien berobat. KIUP sendiri diindeks
secara alfabetik berdasarkan nama pasien dengan cara menuliskan 3 huruf
pertama dari nama pasien. Selain secara manual, indeks utama pasien juga
dapat dilakukan secara komputerisasi, yang biasanya sudah tersambung dengan
suatu jaringan Subsistem komputer yang dirancang menyesuaikan kebutuhan
institusi kesehatan.
b. Indeks Penyakit Pasien
Merupakan indeks tentang jenis penyakit tertentu yang telah ditetapkan
diagnosis akhir penyakitnya dan telah dilakukan pengkodean penyakit
berdasarkan ICD - 10. Secara manual, Indeks penyakit pasien ini juga terwujud
dalam bentuk kartu, dengan ketentuan setiap jenis penyakit yang sama
menggunakan satu kartu yang sama. Namun dewasa kini telah banyak
dilakukan indeks penyakit secara komputerisasi. Fungsi dari indeks penyakit
pasien ini, meliputi :
1) Memudahkan dalam menelusuri setiap nomor rekam medis dan nama
pasien yang memiliki jenis penyakit yang sama yang dikelompokan
berdasarkan pengkodean penyakit, yang digunakan untuk keperluan
tertentu, misal : penelitian mahasiswa.
2) Untuk menyusun laporan morbiditas
3) Dapat digunakan sebagai sumber data statistik rumah sakit
4) Dapat digunakan sebagai suatu informasi dalam manajemen institusi
pelayanan kesehatan
c. Indeks Operasi/Tindakan
Indeks operasi atau indeks tindakan adalah indeks tentang tindakan medis
tertentu yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter). Penulisan Indeks
operasi secara manual dapat dilakukan dalam kartu indek operasi, dengan
ketentuan penulisan adalah satu kartu yang sama untuk satu jenis tindakan dan
setiap tindakan yang ditulis dalam indeks operasi tersebut harus disertai kode
tindakan berdasarkan ICOPIM dan ICD 9 CM. Selain secara manual indeks
operasi ini juga dapat dilakukan secara komputerisasi yang Subsistemnya telah
dirancang sedemikian ruma mengikuti kebutuhan institusi kesehatan. Adapun
fungsi dari indeks operasi, tediri dari :
1) Memudahkan menelusuri setiap nomor rekam medis dan nama pasien yang
dilakukan jenis tindakan yang sama yang dikelompokan berdasarkan kode
tindakan.
2) Untuk menyusun laporan jenis operasi
d. Indeks Kematian
Yaitu indeks tentang sebab kematian penyakit tertentu sebagai hasil
pelayanan pasien di institusi pelayanan kesehatan. Ketentuan penulisan dalam
indeks kematian secara manual, adalah setiap sebab kematian menggunakan
satu kartu yang sama dan harus diserta kode penyakit dari sebab kematian
tersebut. Dalam Subsistem komputerisasi, biasanya pengentrian indeks
kematian ini dilakukan pada suatu Subsistem/aplikasi yang sengaja dibuat
untuk memudahkan pekerjaan petugas penginputan. Fungsi dari indeks
kematian, meliputi :
1) Memudahkan untuk menelusuri nomor rekam medis dan nama pasien
dengan sebab kematuan yang sama, yang digunakan untuk keperluan
tertentu, misal : research.
2) Digunakan untuk menyusu laporan sebab kematian (mortalitas)
e. Indeks Dokter
Indeks dokter adalah indeks tentang nama dokter yang melayani pasien di
institusi pelayanan kesehatan. Fungsi dari indeks dokter ini adalah untuk
mengevaluasi kinerja dokter dan menghitung angka kredit guna promosi dan
demosi dokter berdasarkan kinerjanya.
4. Subsistem Penyimpanan
Penyimpanan (filing) dokumen rekam medis mempunyai arti penting sehubungan
dengan riwayat penyakit dan kerahasian pasien yang terkandung di dalamnya. Ada dua
macam cara penyimpanan dalam menyelenggarakan rekam medis :
a. Sentralisasi
Sentralisasi adalah penyimpanan dokumen rekam medis pasien dalam satu
kesatuan, baik dokumen rawat jalan maupun dokumen rawat inap di simpan dalam
satu folder.
Keuntungan Subsistem sentralisasi adalah sebagai berikut :
1) Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan
dokumen rekam medis.
2) Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan ruangan.
3) Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah
distandarisasikan.
4) Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan.
5) Mudah menerapkan Subsistem unit record
Kerugian Subsistem sentralisasi adalah sebagai berikut :
1) Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani unit rawat jalan dan unit
rawat inap.
2) Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam.
b. Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyimpanan dokumen rekam medis pasien terpisah
antara dokumen rekam medis rawat jalan dengan dokumen rekam medis rawat
inap.
Keuntungan Subsistem desentralisasi adalah sebagai berikut:
1) Efisien waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat.
2) Beban kerja dari petugas lebih ringan .
Kerugian Subsistem desentralisasi adalah sebagai berikut:
1) Terjadinya duplikasi dalam pembuatan rekam medis.
AKTIF
RJ
IN AKTIF
RI
RJ
UMUM
5 TH
5 TH
2 TH
MATA
5 TH
10 TH
2 TH
JIWA
10 TH
5 TH
5 TH
ORTHOPEDI
10 TH
10 TH
2 TH
KUSTA
15 TH
15 TH
2 TH
KETERGANTUNGAN OBAT
15 TH
15 TH
2 TH
JANTUNG
10 TH
10 TH
2 TH
PARU
5 TH
10 TH
2 TH