Anda di halaman 1dari 5

Hadis 1

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Daary radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Agama itu nasihat”. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab,
“Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum
muslimin)”. (HR. Muslim)

Takhrij Hadis :

Hadits ini diriwayatkan dari jalur Suhail bin Abi Shalih, dari Atha’ bin Yazid al-Laitsi, dari Abu Ruqayyah,
Tamim bin Aus ad-Dari Radhiyallahu anhu .

Hadits ini diriwayatkan oleh:

Imam Muslim (no. 55).

Imam Abu Awanah (I/36-37).

Imam al-Humaidi (no. 837).

Imam Abu Dawud (no. 4944).

Imam an-Nasai (VII/156-157).

Imam Ahmad (IV/102-103).

Imam Ibnu Hibban (at-Ta’lîqâtul Hisân ‘alâ Shahîh Ibni Hibban, no. 4555) dan Raudhatul ‘Uqalâ’ (hlm.
174).

Imam al-Baihaqi (VIII/163).

Imam Muhammad bin Nashr al-Marwazi dalam Ta’zhîm Qadrish Shalâh (II/681 no. 747, 749, 751, 753,
755).

Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabîr (no. 1260-1268).

Imam al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (XIII/93, no. 3514).

Hadits ini memiliki syawâhid (penguat) dari beberapa Sahabat, yaitu:

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ; diriwayatkan oleh Imam an-Nasai (VII/157), at-Tirmidzi (no. 1926),
Ahmad (II/297), dan Ibnu Nashr al-Marwazi, dalam Ta’zhîm Qadrish Shalâh (II/682, no. 748). At-Tirmidzi
berkata: “Hadits hasan shahih.”

Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma ; diriwayatkan oleh Imam ad-Darimi (II/311) dan Ibnu Nashr al-Marwazi
(II/687, no. 757-758).
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma ; diriwayatkan oleh Imam Ahmad (I/351) danath-Thabrani dalam al-
Mu’jamul Kabîr (no. 11198).

Para ulama ahli hadits menjelaskan bahwasanya hadits di atas Shahih.

Biografi Singkat Perawi Hadits:

Perawi hadits ini, Abu Ruqayyah Tamim bin Aus adDaary radhiyallahu ‘anhu adalah salah seorang
sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berasal dari negeri Palestina, tepatnya di kota Bait al-
Lakhm (Betlehem). Meninggal pada tahun 40 H. Beliau termasuk sahabat yang sedikit riwayat haditsnya,
di 2dalam kutub as sittah (Kutub as-Sittah adalah enam buku inti yang hadits-hadits Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, bukubuku itu adalah: Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan at-
Tirmidzi, Sunan an-Nasai dan Sunan Ibn Majah) beliau hanya memiliki sembilan hadits saja, di dalam
shahih muslim hanya ada satu hadits saja yang beliau riwayatkan, yaitu hadits yang akan kita bahas kali
ini, yang mana dia merupakan hadits yang paling mahsyur di antara hadits-hadits yang beliau riwayatkan.
(Lihat: Siyar A'lam an-Nubala, (II/442-448))

Kedudukan Hadits Ini:

Hadits ini merupakan salah satu hadits yang sangat agung kedudukannya, karena dia mencakup seluruh
ajaran agama Islam, entah itu yang berkaitan dengan hak-hak Allah, hak-hak rasul-Nya maupun hak-hak
umat manusia pada umumnya. (Lihat: Syarh alArba’in an-Nawawiyah, oleh Syaikh Shalih Alu Syaikh, hal
54).

Makna hadits :

Al Khaththabi mengatakan: Nasihat adalah sebuah kalimat yang luas cakupan maknanya. Maknanya
adalah menghendaki kebaikan bagi orang yang diberi nasehat. Dikatakan pula bahwa kata nasihat
diambil dari kalimat

(seorang laki-laki menjahit pakaiannya).

Seseorang yang memberi nasihat diserupakan dengan orang yang menjahit pakaian karena orang yang
memberi nasehat kepada orang lain pada hakikatnya adalah memperbaiki orang yang dinasehati,
demikian orang yang menjahit baju yang berlubang (ia memperbaiki lubang yang terdapat pada baju
tersebut). (Asy-Syarhul Kabiir ‘alal arba’in an nawawiyyah, 183)

Syaikh Shalih Alu Syaikh mengatakan bahwa nasehat dengan makna “menghendaki kebaikan bagi orang
yang dinasehati” adalah makna nasehat berkaitan dengan nasehat untuk para pemimpin kaum muslim
dan kaum muslim secara umum.

Adapun makna nasehat kepada tiga yang pertama (yaitu kepada Allah, Kitab-Nya dan Rasul-Nya), maka
maknanya jalinan hubungan antara dua hal, dimana yang satu memberikan hak kepada yang lainnya.
Sehingga tidak ada permusuhan diantara keduanya.
Telah diketahui pula bahwa seorang hamba mendekatkan diri kepada Rabb-nya dengan cara memenuhi
seluruh hak-hak-Nya yang merupakan kewajiban seorang hamba. Demikian pula dalam memenuhi hak-
hak Al Qur’an maupun hak-hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Asy-Syarhul Kabiir ‘alal arba’in
An Nawawiyyah, 629-630)

Kandungan hadits :

1. Nasehat kepada Allah Subaanahu wa Ta’ala

Berkaitan dengan penjelasan di atas bahwa makna nasehat kepada Allah adalah merapatnya hubungan
antara seorang hamba dengan Allah dengan cara seorang hamba melaksanakan hak-hak Allah baik itu
berupa hak yang wajib maupun mustahab.

Syaikh As Sa’diy menjelaskan bahwa makna nasehat kepada Allah Ta’ala adalah seorang hamba
memahami akan keesaan Allah, meng-esakan Allah dalam sifat-sifat yang sempurna tanpa adanya
satupun yang menyerupai-Nya dari segala sisi, melakukan peribadahan kepada-Nya baik secara zahir
maupun batin, selalu merasa harap dan takut disertai dengan selalu bertaubat dan istighfar. Hal ini
karena sesungguhnya seorang hamba pasti pernah meremehkan sesuatu dari kewajiban-kewajiban yang
Allah berikan atau terkadang seorang hamba terjatuh pada perkara yang diharamkan. Dengan taubat
yang sungguh-sungguh dan istighfar yang terus menerus maka akan menutup kekurangan-
kekurangannya dan akan menyempurnakan perbuatan dan amalnya. (Asy-Syarhul Kabiir ‘alal Arba’in An
Nawawiyyah, 187)

2. Nasehat kepada Kitabullah

Syaikh As Sa’diy menjelaskan bahwa nasehat kepada kitabullah adalah dengan menghafalnya dan
mentadabburinya, mempelajari lafadz-lafadz dan makna nya, dan bersungguh-sungguh dalam
mengamalkan kandungannya. (Asy Syarhul Kabiir ‘alal arba’in An Nawawiyyah, 187)

3. Nasehat kepada Rasul

Syaikh As Sa’diy menjelaskan bahwa nasehat kepada Rasul adalah dengan mengimani dan mencintai-nya,
mendahulukannya dibanding dirinya, hartanya maupun anaknya. Ittiba’ (meneladani) para Rasul dalam
perkara pokok-pokok agama maupun perkara cabangnya. Mengutamakan perkataan Rasul dibanding
perkataan manusia lain dan bersungguh-sungguh dalam mengambil petunjuk dari petunjuk-petunjuknya
dan dalam menolong agamanya. (Asy Syarhul Kabiir, 187)

4. Nasehat kepada pemimpin kaum muslim

Syaikh Shalih Alu Syaikh menjelaskan bahwa nasehat bagi pemimpin kaum muslim adalah dengan
memberikan hak-hak mereka yang telah Allah berikan kepada mereka, yang telah Allah jelaskan dalam
kitab-kitab-Nya maupun yang telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jelaskan dalam sunnah beliau.
Di antara hak tersebut adalah mentaati mereka dalam perkara yang ma’ruf, meninggalkan ketaatan
dalam perkara maksiat, berkumpul dengan mereka dalam perkara hak dan petunjuk dan pada perkara
yang kita ketahui tidak ada kemaksiatan di dalamnya. Dan termasuk nasehat bagi mereka yaitu
memberikan nasehat dengan makna mengingatkan keasalahan-kesalahan mereka. Ibnu Daqiqil ‘id
berkata bahwa bentuk nasehat ini hukumnya adalah fardhu kifayah, maka jika sudah ada sebagian orang
yang melakukannya maka gugurlah kewajiban yang lainnya. (Asy Syarhul Kabiir, 633).

5. Nasehat kepada kaum muslim secara umum

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa bentuk nasehat kepada kaum muslim
secara umum adalah dengan menampakkan kecintaan kepada mereka, menampakkan wajah yang
berseri-seri, menebarkan salam, menasihati, saling tolong-menolong dan hal-hal lain yang dapat
mendatangkan maslahat dan menghilangkan mafsadat. (Asy-Syarhul Kabiir, 181)

Syaikh Al ‘Utsaimin berkata, Ketahuilah bahwa perkataanmu terhadap salah seorang kaum muslim
tidaklah boleh disamakan dengan perkataanmu terhadap seorang pemimpin. Perkataanmu terhadap
seorang pembangkang tidaklah boleh disamakan dengan perkataanmu terhadap orang yang masih
bodoh. Maka, setiap kondisi orang ada perkataan (yang sesuai). Maka, berilah nasehat kepada kaum
muslimin secara umum semampumu. (Asy Syarhul Kabiir, 181)

Hadis 2

‫ت بقيعل عماَ ههنن عياَ عرهسوُعل ن‬


‫اب عقاَعل إبعذا لعبقيتعهه فععسللنم ععلعنيبه عوإبعذا عدععاَ ع‬
‫ك‬ ‫ق انلهمنسلببم عععلىَّ انلهمنسلببم بس ت‬
‫اه ععلعنيبه عوعسلنعم عقاَعل عح ق‬
‫صنلىَّ ن‬
‫اب ع‬ ‫ععنن أعببيِ ههعرنيعرةعأعنن عرهسوُعل ن‬
‫ت عفاَتنببنعهه‬ ‫اع فععسلمنتهه عوإبعذا عمبر ع‬
‫ض فعهعندهه عوإبعذا عماَ ع‬ ‫س فععحبمعد ن‬ ‫ك عفاَنن ع‬
‫صنح لعهه عوإبعذا ععطع ع‬ ‫فعأ عبجنبهه عوإبعذا انستعنن ع‬
‫صعح ع‬

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Kewajiban


seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya,“Apa itu ya Rasulullah.” Maka
beliau menjawab, “Apabila kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila dia
mengundangmu maka penuhilah undangannya, apabila dia meminta nasehat kepadamu maka berilah
nasehat kepadanya, apabila dia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah dia -dengan bacaan
yarhamukallah-, apabila dia sakit maka jenguklah dia, dan apabila dia meninggal maka iringilah
jenazahnya.” (HR. Muslim)

an-Nawawi rahimahullah berkata:

َ‫صيعحة‬ ‫ فعععلعنيك أعنن تعنن ع‬، َ‫صيعحة‬


‫ عوعل تهنمبسك ععنن بععياَن النن ب‬، ‫ عوعل تعهغششهه‬، ‫ عوعل تهعدابهنهه‬، ‫صحهه‬ ‫ب بمننك النن ب‬ ‫فععمنععناَهه ع‬
‫طل ع ع‬

“Maknanya: -apabila- dia meminta nasehat darimu, maka wajib bagimu untuk menasehatinya, jangan
hanya mencari muka di hadapannya, jangan pula menipunya, dan janganlah kamu menahan diri untuk
menerangkan nasehat –kepadanya-.” (Syarh Muslim [7/295] asy-Syamilah)

Hadis 3

‫ح لبهكلل همنسلبمم‬ ‫اه ععلعنيبه عوعسلنعم عععلىَّ إبعقاَبم ال ن‬


‫صعلبة عوبإيعتاَبء النزعكاَبة عوالقن ن‬
‫ص ب‬ ‫صنلىَّ ن‬ ‫ت عرهسوُعل ن‬
‫اب ع‬ ‫ععنن عجبريبر نببن ععنببد ن‬
‫اب عقاَعل عباَيعنع ه‬
Dari Jariri ia berkata: aku pernah berbai’at kepada Rasulullah SAW. untuk mendirikan shalat, membayar
zakat dan menasehati setiap muslim. (Muslim)

Kandungan :

- pada riwayat ini Jarir menceritakan proses bai’atnya kepada rasul dengan menyebutkan tiga hal. Apabila
diteliti, redaksi dan penyebutan hal yang dibai’atkan kepada nabi saw. berbeda dari masing-masing
sahabat, hal ini menurut para ulama dikarenakan tidak terdapat redaksi khusus yang ditentukan syara’,
oleh karenanya tergantung situasi dan hal yang perlu ditekankan oleh masing-masing sahabat tersebut.

- menasehati setiap muslim baik yang dekat maupun yang jauh serta laki-laki ataupun perempuan

https://muslim.or.id/8945-nasehat-untuk-sesama-kaum-muslimin.html

http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/agama-adalah-nasihat-1.html5

https://muslimah.or.id/3707-agama-adalah-nasehat.html

https://almanhaj.or.id/9750-agama-adalah-nasihat-2.html

https://muslim.or.id/8945-nasehat-untuk-sesama-kaum-muslimin.html

Anda mungkin juga menyukai