Anda di halaman 1dari 21

Proyek Pembangunan Embung Serbaguna Desa Tambaksari

Kecamatan Wanareja
Pengamatan Pekerjaan Sayap Embung dan Spillway
Ridwan Abadi Akbar
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta
email : rabadiakbar21@gmail.com
ABSTRAK
Perencanaan embung memerlukan bidang-bidang ilmu pengetahuan lain
yang dapat mendukung untuk memperoleh hasil perencanaan konstruksi embung
yang aman dan ekonomis serta awet. Ilmu geologi, hidrologi, teknik fondasi,
hidraulika dan mekanika tanah merupakan beberapa ilmu yang akan digunakan
dalam perencanaan embung ini yang saling berhubungan.
Saat pelaksanaan, selain memeriksa mutu/kualitas bahan material, jadwal
pengiriman dari tempat pembelian dan penempatan bahan material merupakan hal-
hal yang cukup penting untuk diperhatikan,. Hal ini untuk menghindari terjadinya
penimbunan bahan yang tidak diperlukan. Manajement risiko juga harus
diperhatikan terkait dengan keputusan yang akan diambil saat terjadi suatu hal
diluar perkiraan.
Kata Kunci : geologi, hidrologi, hidraulika,jadwal,risiko

1. Latar Belakang bisa bertahan lama dan memberikan


Tingginya kebutuhan air manfaat yang berkelanjutan untuk
berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat di wilayah tersebut.
daerah aliran sungai sehingga Cara kerja suatu embung
menyebabkan fluktuasi debit. Pada adalah mengumpulkan air hujan
musim hujan terjadi banjir dan pada yang melimpas pada permukaan lalu
musim kemarau mengalami kekeringan. ditampung pada kolam retensi. Air
Sehingga banyak dibangun bangunan yang ditampung nantinya akan
pengairan seperti embung. dialirkan melalui mercu dan
Pembangunan embung spillway. Jika elevasi air sudah
merupakan bagian dari upaya untuk mencapai elavasi banjir,maka air
menampung air hujan dan mengatasi tersebut akan dialirkan melalui
kekurangan air di musim kemarau. spillway dan jika airnya berada di
Keberadaan embung sangat bawah muka air normal, maka airnya
diperlukan untuk menunjang laju akan mengalir melalui pipa atau
pertumbuhan perekonoiman dan saluran pembuang yang ada di bawah
peningkatan suatu wilayah. spillway. Air mengalir tersebut
Pembangunan embung memiliki nantinya dialirkan melalui saluran
resiko yang tinggi serta desain irigasi atau sungai lalu airnya bisa
embung pun harus mengikuti aturan digunakan untuk kebutuhan
desain dari SNI. Pembangunan pertanian atau air baku.
embung harus dilaksanakan dengan
teliti sehingga bangunan tersebut
Salah satu daerah yang perlu
dikembangkan adalah Kecamatan 2. Dasar Perancangan
Wanareja, Kabupaten Cilacap, Perencanaan embung
Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten memerlukan bidang-bidang ilmu
Cilacap yang memiliki predikat pengetahuan lain yang dapat
sebagai lumbung beras Jawa Tengah mendukung untuk memperoleh hasil
tentunya sangat membutuhkan air perencanaan konstruksi embung
irigasi yang optimal sehingga yang aman dan ekonomis serta awet.
pemerintah setempat membangun Ilmu geologi, hidrologi, teknik
sarana dan prasarana penunjangnya fondasi, hidraulika dan mekanika
seperti air irigasi maupun air bersih tanah merupakan beberapa ilmu yang
yaitu embung. akan digunakan dalam perencanaan
Pembangunan embung di embung ini yang saling
desa Tambaksari ini diharapkan bisa berhubungan.
memenuhi kebutuhan air minum 221 Dasar tahap perencanaan
kepala keluarga, dan air irigasi suatu embung membutuhkan
sawah. Para petani di desa bisa panen beberapa data dari lapangan atau
sebanyak 3 kali dalam setahun, tempat yang akan dibangun. Data
sehingga menciptakan lompatan juga bisa didapat dari hasil studi
ekonomi karena bisa meningkatkan kelayakan proyek yang sebelumnya
volume hasil pertanian. Selain sudah dilakukan, tetapi data yang
bidang pertanian, embung juga didapat hanya sedikit. Berikut adalah
memiliki fungsi pada bidang data yang diperlukan dalam tahap
perikanan dan pariwisata. Air perencanaan embung :
embung bisa juga digunakan untuk a. Lokasi
budidaya ikan dengan lokasi yang 1.Topografi
strategis berada pada dataran tinggi 2.Lingkungan : wilayah sekitar
dan juga air yang jernih sangat baik pembangunan
untuk digunakan sebagai objek 3.Karakteristik tanah dasar
wisata di desa Tambaksari. 4.Akses jalan
b. Bahan Struktur
1.Karakteristik bahan
2.Ketersediaannya di daerah
tersebut
c. Peraturan yang berkaitan dengan
perencanaan dan pelaksanaan.
Perhitungan dan perencanaan
embung, ada beberapa acuan yang
harus dipertimbangkan untuk
mengambil suatu keputusan. Untuk
melengkapi perencanaan embung ini,
maka digunakan beberapa standar
Gambar 1.1 Data Umum Proyek antara lain : Tata Cara Penghitungan
(Sumber : Dokumentasi Proyek, Struktur Beton SK SNI T-15-1991-
2019) 03, SNI 2049-90-A, Penentuan
Beban Gempa pada Bangunan pada regangan lateral tanah relatif
Pengairan, 1999/2000, Panduan terhadap dinding. Dalam beberapa
Perencanaan Bendungan Urugan, hal, hitungan tekanan tanah lateral ini
Peraturan Muatan Indonesia serta didasarkan pada kondisi reganganya.
beberapa standar lainnya. Jika analisis tidak sesuai dengan apa
Tubuh embung direncanakan yang sebenarnya terjadi, maka dapat
untuk dapat menahan gaya-gaya mengakibatkan kesalahan
yang menyebabkan tidak stabilnya perancangan. Secara umum,
tubuh embung. Dimensi tubuh langkah-langkah hitungan
embung direncanakan berdasarkan perancangan struktur dinding
elevasi muka air banjir tampungan penahan tanah dapat dilakukan
embung, tinggi jagaan tubuh sebagai berikut:
embung, material untuk konstruksi 1 ) Dipilih bentuk dinding penahan
tubuh embung, dan stabilitas tanah. tanah, termasuk memilih
Perencanaan tubuh embung terdiri dimensi dinding vertikal, tebal
dari: dan lebar pelat fondasi. Untuk
a.Penentuan material konstruksi keperluan ini,
b.Penentuan dimensi tubuh embung 2) Dengan parameter-parameter
c.Susunan konstruksi tubuh embung tanah yang telah diketahui,
d.Stabilitas tubuh embung terhadap dihitung gaya-gaya yang bekerja
rembesan di atas dasar fondasi dinding
e.Stabilitas tubuh embung terhadap penahan.
longsoran 3) Tentukan letak resultan gaya-gaya
2.1 Sayap Embung yang bekerja. Letak dari resultan
Sayap embung cara kerjanya tersebut digunakan untuk
sama seperti dinding penahan tanah, mengetahui kestabilan dinding
jadi sayap embung direncanakan penahan terhadap bahaya
untuk dapat menahan gaya-gaya penggulingan.
yang menyebabkan tidak stabilnya 4) Dihitung faktor aman terhadap
tanah, limpasan air hujan, dan penggulingan dan penggeseran.
rembesan air tanah. Sayap embung 5) Dihitung tekanan yang terjadi
digunakan untuk menahan tekanan pada dasar fondasi. Tekanan
tanah lateral yang ditimbulkan oleh maksimum tidak boleh melebihi
tanah urug atau tanah asli yang labil. kapasitas dukung tanah ijin (qa).
Sayap embung pada proyek termasuk 6) Dirancang bagian pembentuk
tipe dinding gravitasi pada klasifikasi struktur, seperti menghitung
dinding penahan tanah karena dibuat dimensi dan penulangan fondasi
dari pasangan batu. maupun dinding.
Menurut buku Analisis dan Dinding gravitasi umumnya
Perancangan Fondasi I, untuk dibuat dari pasangan batu, atau
merancang dinding penahan tanah beton. Bila dinding penahan dibuat
diperlukan pengetahuan mengenai dari beton, sedikit tulangan
tekanan tanah lateral. Besar dan dibutuhkan untuk menanggulangi
distribusi tekanan tanah pada dinding perubahan temperatur. Dimensi
penahan tanah sangat bergantung dinding penahan harus dibuat
sedemikian hingga tidak terdapat Irigasi dan Bangunan Air terdapat
tegangan Tarik pada badan dinding. berbagai tipe bangunan pelimpah
Untuk itu, pada setiap titik pada dan untuk menentukan tipe
potongannya, tegangan-tegangan bangunan yang sesuai diperlukan
yang terjadi pada dinding dihitung suatu studi yang luas dan
dengan cara sebagai berikut : mendalan sehingga diperoleh
altematif yang ekonomis.
Bangunan pelimpah yang paling
umum dipergunakan pada
bendungan urugan yaitu pelimpah
terbuka dengan ambang tetap.
Bangunan ini biasanya terdiri dari
empat bagian utama yaitu:
a. Saluran pengarah aliran
Gambar 2.1 Tegangan AB b. Saluran pengatur aliran
( Sumber : Analisis dan c. Saluran peluncur
Perancangan Fondasi I edisi ke d. Peredam energi.
3,2014) Merencanakan bangunan
1) Tegangan vertikal maksimum pelimpah dilakukan secara
( desak) pada badan dinding : bertahap, untuk seluruh bagian
𝑉 6𝑒 dari bangunan pelimpah itu
𝜎= (1 + )≤ Kuat desak (2.1)
𝐵 𝐵 sendiri yang akan diuraikan di
bawah ini :
2) Tegangan vertikal minimum pada 1. Saluran pengarah aliran
badan dinding : Sesuai dengan fungsinya sebagai
penuntun dan pengarah aliran
𝑉 6𝑒 (2.2) agar aliran tersebut senantiasa
𝜎 = 𝐵 (1 + 𝐵
) ≤0
dalam kondisi hidrolis yang baik,
maka kecepatan masuknya aliran
3) Gaya lintang pada badan dinding :
𝐻 air direncanakan tidak melebihi 4
𝜏 = 𝐵 ≤ kuat geser ijin ml/det dan lebar salurannya
(2.3)
bahan dinding makin mengecil kearah hilir,
dengan, apabila kecepatan tersebut
V = komponen gaya vertikal melebihi 4 mldet aliran akan
H = komponen gaya horizontal bersifat heliosiodal dan kapasitas
B = lebar bagian potongan yang pengalirannya akan menurun.
ditinjau Disamping itu aliran helisiodal
e = eksentrisitas. tersebut akan mengakibatkan
peningkatan beban hidro dinamis
2.2 Spillway pada bangunan pelimpah.
Spillway atau bangunan pelimpah Kedalaman dasar saluran
untuk penuntun dan pengarah pengarah aliran biasanya
saluran, pengatur kapasitas aliran diambillebih besar dari
(debit), untuk kelancaran dari
saluran pengatur. Menurut buku
115X tinggi rencana limpasan diatas Pada proyek pembangunan
mercu ambang pelimpah lihat Embung Serbaguna Desa
gambar 2.2 Tambaksari menggunakan pengatur
aliran tipe pelimpah samping (Side
weir over flow type). Tipe pelimpah
samping yaitu suatu bangunan
pelimpah yang saluran peluncurnya
berposisi menyamping terhadap
saluran pengatur aliran diudiknya.
Persyaratan yang perlu diperhatikan
Gambar 2.2 Saluran pengarah aliran pada bangunan pelimpah tipe ini
dan ambang pengatur adalah angka debit banjir yang
debit pada sebuah melintasinya tidak menyebabkan
bangunan pelimpah. aliran yang menenggelamkan
(Sumber : Irigasi dan Bangunan bendung pada saluran pengatur,
Air,2014) karena saluran samping agar dibuat
selain didasarkan pada kedua cukup rendah terhadap bendung
persyaratan tersebut, bentuk dan tersebut. Berikut adalah perhitungan
dimensi saluran pengarah aliran yang digunakan untuk tipe pelimpah
biasanya disesuaikan dengan kondisi samping :
topografi setempat serta dengan 1. Rumus debit menurut I. Hinds:
persyaratan aliran hidrolis yang baik. a. Qx = q.x (2.4)
2. Saluran pengatur aliran. b. v = a.xn (2.5)
𝑛+1
Sesuai dengan fungsinya c. Y = hv (2.6)
𝑛
sebagai pengatur kapasitas aliran dimana :
(debit) air yang melintasi bangunan Qx = Debit pada titik x (m3/det)
pelimpah maka bentuk dan sisitim q = Debit per unit, lebar yang
kerja saluran pengatur aliran ini melintasi bendung pengatur
harus disesuaikan dengan ketelitian (m3/det)
pengaturan yang disyaratkan. Untuk x = Jarak antara tepi udik bendung
bagian ini, bentuk serta dimensinya dengan suatu titik pada mercu
diperoleh dari perhitungan- bendung
perhitungan hidrolika yang v = Kecepatan rata-rata aliran air
didasarkan pada rumus-rumus didalam saluran samping pada
empiris. Tipe pengatur aliran untuk suatu titik tertentu
spillway ada 3 yaitu : a = Koefisien yang berhubung
a. Tipe ambang bebas (Flowing into dengan keeepatan alirana air
canal type) didalam saluran samping
b. Tipe bendung pelimpah (over flow n = exponen untuk kecepatan aliran
weir type) air didalam saluran samping
c. Tipe pelimpah samping (Side weir (antara 0,4 s/d 0,8 )
over flow type)
Berikut adalah perhitungan yang
y = Perbedaan elevasi antara mereu dilakukan untuk merencanakan
bendung dengan permukaan air saluran peluncur:
dalam saluran samping pada (1) Perhitungan hidrolika untuk
bidang Ax yang melalui titik saluran peluncur.
tersebut. a. Perhitungan sistem coba-coba
banding pertama, Rumus kekekalan
energi dalam aliran (Rumus
Bernoulli) adalah sebagai berikut :
Zl +dl +hv 1+Z2+d2+hv2+h2 (2.7)
dimana :
Z = Elevasi dasar saluran pada
suatu bidang vertikal
d = Kedalaman air pada bidang
tersebut (m)
Gambar 2.3 Skema aliran air hv2 = Tinggi tekanan kecepatan
melintasi sebuah bendung pada bidang tersebut (m)
(Sumber : Irigasi dan Bangunan h2 = Kehilangan tinggi tekanan
Air,2014) yang terjadi diantara dua buah
2. Pemilihan kombinasi yang sesuai . bidang vertikal yang ditentukan
dengan angka koeffisien dan n (m)
pada rimus (2.5) supaya dicari
dalam kombinasi sedemikian rupa
sehingga disuatu pihak biaya
konstruksi saluran samping
ekonomis, sedangkan dilain pihak
agar mempunyai bentuk hidrolis
yang menguntungkan. Angka "n"
yang paling menguntungkan
tersebut dapat diperoleh dengan Gambar 2.4 Skema penampang
beberapa metode. memanjang aliran
3. Saluran Peluncur pada saluran peluncur
Merencanakan saluran (Sumber : Irigasi dan Bangunan
peluncur (Flood Way) harus Air,2014)
memenuhi persyaratan sebagai b. Perhitungan sistim coba banding
berikut : ke dua.
1) Agar air yang mengalir dari Perhitungan sistim coba
pelimpah banding lainnya adalah dengan
2) Agar konstruksi saluran peluncur memperhatikanaliran air didalam
cukup kokoh dan stabil dalam saluran peluncur sepanjang .L yang
menerima saluran beban yang dibatasai oleh bidang-I diudiknya
timbul dan bidang -2 yang diambil
3) Agar biaya konstruksinya sembarangan (lihat gambar 2.4) dan
diusahakan seekonomis mungkin.
akan diperoleh persamaan energi peluncur berbentuk lengkungan
berikut : terdebut harus disesuaikan
2−2 sedemikian rupa, sehingga berkas
he = V22 + V12 + n x ∆1 (2.8)
𝑉
aliran tidak terangkat dari dasar
2g 2g R413
saluran. Selanjutnya untuk
he = d1 + ∆1 √sin 𝜃 – d2 (2.9)
memperoleh bentuk lengkungan
he = d1 + ∆1 √tan 𝜃 – d2 (2.10) dasar saluran peluncur dapat
dikerjakan dengan rumus yang
dimana : berasal dari persamaan parabolis.
he = Perbedaan elevasi permukaan (3) Bagian yang berbentuk
air pada bidang I dan bidang 2 terompet pada ujung hilir
V1 = Kecepatan aliran air pada Saluran primer saluran peluncur
bidang -(1) (mldet) pada hakekatnya metode
V2 = Kecepatan aliran air pada perhitungan untuk merencanakan
bidang -(2) (mldet) bagian saluran yang berbentuk
d1 = Kedalaman air pada bidang I terompet ini belum ada, akan tetapi
(m) disarankan agar sudut pelebaran O
d2 = Kedalaman air pada bidang 2 tidak melebihi bersama sudut yang
(m) dikperoleh dari rumus sebagai
∆ = Panjang lereng dasar diantara
1
berikut :
bidang -(1) dan bidang -(2) (m) 1
tan 𝜃 = 3𝐹 (2.12)
∆ = Jarak horizontal antara kedua
1

bidang tersebut
𝑉
θ = Sudut lereng dasar saluran F = 𝑔𝑑 (2.13)
dimana :
V1+𝑉2
𝑉= (2.11) O = sudut pelebaran
2
F = Angka Froude
R = Radius hidrolis rata-fata pada
V = kecepatan aliran air ( m/dt)
potongan saluran yang diambil
d = kedalaman aliran air (m)
n = Koefisien kekasaran
g = gravitasi (m/dt2)
(2) Penentuan kemiringan dasar
saluran peluncur.
Disesuaikan dengan kondisi
topografi serta untuk memperoleh
hubungan yang kontinue antara
saluran peluncur dengan jperedam
energi maka sudut kemiringan dasar
saluran biasanya berubah-ubah Gambar 2.5 Bagian berbentuk
dalam berbagai variasi (berbentuk Terompet dari saluran
lengkungan). Untuk slauran peluncur Peluncur pada
bangunan pelimpah pada bendungan bangunan pelimpah
urugan, yang biasanya dilalui oleh (Sumber : Irigasi dan Bangunan
suatu aliran berkecepatan tinggi dan Air,2014)
dengan kedalaman air yang relatif
dangkal, maka kemiringan saluran
(4) Saluran peluncur dengan a. Excavator
tampak atas melengkung. Excavator adalah alat yang
Apabila didalam suatu saluran digunakan untuk pekerjaan galian
peluncur dengan tampak atas yang dan timbunan tanah. Excavator ini
melengkung mengalir dengan memiliki lengan (arm) yang dapat
kecepatan tinggi, maka akan timbul berputar, sehingga dapat lebih
gelombang benturan hidrolis yang mudah untuk menggali tanah
berasal dari dinding lingkaran luar dengan kedalaman tertentu. Pada
dan gelombang. Pembangunan Embung Serbaguna
Desa Tambaksari Kecamatan
3. Alat dan Bahan Wanareja, excavator ini bermerek
komatsu sebanyak 2 unit, dan
3.1 Peralatan caterpilar sebanyak 1 unit yang di
Pembangunan Embung datangkan dari PT. Limusnunggal
Serbaguna Desa Tambaksari Agung digunakan untuk menggali
Kecamatan Wanareja ada banyak tanah dalam pekerjaan galian.
hal yang diperlukan untuk Selain digunakan untuk pekerjaan
menunjang proses pekerjaan yang galian, excavator digunakan untuk
akan berlangsung, seperti alat-alat memecahkan batu besar dengan
yang dipakai selama pembangunan cara mengganti bucket yang ada
proyek baik alat berat maupun alat- pada lenganya dengan breaker.
alat sederhana. Alat-alat kerja perlu
ditinjau dari segi ekonomi biaya
dan waktu apakah dalam
pemakaian alat tersebut lebih
menguntungkan dibandingkan
menggunakan tenaga manusia.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan jenis dan
jumlah alat berat yang digunakan
antara lain:
a. Kondisi di lapangan
b. Biaya, waktu, dan pekerjaan
yang tersedia Gambar 3.1 Excavator Merek
c. Kemampuan dan kapasitas Caterpilar
alat (Sumber ; Dokumentasi Proyek,
d. Volume pekerjaan 2019)
e. Jenis pekerjaan di lapangan
Jenis-jenis alat yang
digunakan pada proyek
Pembangunan Embung Serbaguna
Desa Tambaksari Kecamatan
Wanareja antara lain sebagai
berikut:
batu kali, agregat kasar, semen,
pasir, dan material timbunan. Alat
angkut dump truck ini didatangkan
langsung dari kontraktor pelaksana
PT. Limusnunggal Agung.

Gambar 3.2 Excavator Merk


Komatsu
(Sumber ; Dokumentasi Proyek,
2019)
Gambar 3.4 Dump Truck
(Sumber ; Dokumentasi Proyek,
2019)

c. Dozer
Dozer adalah alat berat yang
berfungsi untuk membabat atau
menebas dan sering digunakan
pada saat pembukaan lahan baru.
Alat berat ini dipakai untuk
mendorong tanah galian dan
Gambar 3.3 Lengan Breaker timbunan untuk jalan alat berat
untuk memecah batu serta meratakan buangan tanah dari
(Sumber ; Dokumentasi Proyek, hasil galian ke lahan terbuka. Selain
2019) itu, dozer juga berfungsi untuk
memindahkan material ke tempat
b. Dump Truck lain dengan jarak angkut sangat
Dump truck adalah sebuah truk terbatas (load and carry). Pada
yang mempunyai bak materal yang proyek Embung Serbaguna Desa
dapat dimiringkan sehingga untuk Tambaksari Kecamatan Wanareja
menurunkan material hanya dengan ini bermerek Caterpilar
memiringkan bak materialnya didatangkan langsung dari
sehingga muatan akan dapat kontraktor pelaksana PT.
meluncur kebawah. Pompa hidrolik Limusnunggal Agung.
digunakan untuk memiringkan bak.
Pada proyek Embung Serbaguna
Desa Tambaksari Kecamatan
Wanareja, dump truck digunakan
untuk mengangkut material seperti
yang di datangkan langsung dari
PT. Limusnunggal Agung.

Gambar 3.5 Dozer Caterpilar


(Sumber ; Dokumentasi Proyek,
2019)
Gambar 3.6 Tandem Roller
e. Tandem Roller (Sumber ; Dokumentasi Proyek,
Tandem Roller adalah alat 2019)
penggilas atau pemadat yang terdiri f. Molen Beton
atas berporos 2 (two axle) dan Molen beton merupakan
berporos 3 (three axle tandem salah satu alat yang mendukung
rollers). Penggunaan dari alat ini pekerjaan konstruksi. Mesin ini
umumnya untuk mendapatkan digunakan untuk membantu proses
permukaan yang agak halus, aduk semen. Dengan menggunakan
misalnya pada penggilasan aspal mesin ini hasil adukan semen akan
beton dan lain-lain. Tandem Roller lebih merata, efisien waktu dan
ini memberikan lintasan yang sama tenaga. Pada proyek Embung
pada masing-masing rodanya, Serbaguna Desa Tambaksari
beratnya antara 8-14 ton. Kecamatan Wanareja
Penambahan berat yang menggunakan 3 unit molen beton.
diakibatkan oleh pengisian zat cair
(ballasting) berkisar antara 25%-
60% dari berat penggilas. Three
axle tandem roller digunakan untuk
mendapatkan penambahan
kepadatan pada pekerjaan
penggilasan jalan. Tandem roller
ini digunakan untuk memadatkan
tanah jalan yang akan dilalui dump
truck serta untuk akses ke lokasi
embung, karena embung akan Gambar 3.7 Molen Beton
digunakan sebagai tempat wisata. (Sumber ; Dokumentasi Proyek,
Pada proyek Embung Serbaguna 2019)
Desa Tambaksari Kecamatan
Wanareja menggunakan tandem
roller bertipe berporos 2 (two axle)
g. Pompa Air vibrator untuk digunakan pada
Pompa air berfungsi untuk pengecoran spillway dan tubuh
menyerap sekaligus mendorong air bendung.
dari sumber air ke tempat yang
membuttuhkan air. Pada proyek
Embung Serbaguna Desa
Tambaksari Kecamatan Wanareja,
pompa air digunakan untuk
menyalurkan air dari sumber mata
air ke proyek untuk digunakan
sebagai campuran adukan beton
dan spesi pada pasangan batu serta
untuk memindahkan air tanah yang
ada pada saat penggalian. Gambar 3.9 Vibrator
(Sumber ; Dokumentasi Proyek,
2019)
4.2 Bahan
Material yang digunakan
pada suatu proyek embung harus
sesuai dengan persyaratan kualitas
bahan yang telah ditentukan dalam
peraturan dan sesuai dengan
perencanaan, karena kualitas dari
bahan material sangat menentukan
Gambar 3.8 Pompa Air mutu konstruksi dan biaya
(Sumber ; Dokumentasi Proyek, pembangunan. Selain memeriksa
2019) mutu/kualitas bahan material,
h. Vibrator jadwal pengiriman dari tempat
Beton vibrator beton adalah pembelian dan penempatan bahan
salah satu peralatan yang material merupakan hal-hal yang
digunakan saat pengecoran dimana cukup penting untuk diperhatikan,
alat ini berfungsi untuk pemadatan hal ini untuk menghindari
beton yang dituangkan dalam terjadinya penimbunan bahan yang
bekisting, dimana hal ini ditujukan tidak diperlukan pada saat itu.
untuk mengeluarkan kandungan Ada kemungkinan pula
udara yang terjebak dalam air bahan tersebut sudah tidak
campuran beton sehingga dengan memenuhi syarat atau sudah rusak
getaran yang dihasilkan oleh pada saat dibutuhkan. Selain itu
vibrator maka beton akan juga untuk menghindari
mengeluarkan gelembung udara terganggunya pelaksanaan
dari beton sehingga beton yang pekerjaan di lapangan karena
dihasilkan akan mendapatkan penempatan dari bahan material
kekuatan yang merata dan juga tersebut. Di samping mutu material,
untuk menghindari adanya keropos. perlu diperhatikan juga anggaran
Pada proyek ini digunakan 1 biayanya agar pembangunan
embung tersebut menghasilkan 2. Agregat Halus (Pasir)
kualitas embung yang maksimal Agregat halus atau pasir
dengan biaya yang serendah adalah material pelengkap yang
mungkin. digunakan dalam pembuatan beton
Jenis-jenis bahan material maupun adukan campuran mortar.
yang digunakan pada proyek Pasir yang bagus memiliki gradasi
Embung Serbaguna Desa yang beragam dan tidak
Tambaksari Kecamatan Wanareja mengandung lumpur lebih dari
antara lain sebagai berikut : 50%, karena dengan kadar lumpur
1. Semen Portland (PC) yang tinggi akan mempengaruhi
Semen adalah zat yang kualitas beton dan adukan. Pasir
digunakan mengikat butir-butir yang digunakan pada Embung
agregat hingga membentuk suatu Serbaguna Desa Tambaksari
massa padat dan mengisi rongga- Kecamatan Wanareja adalah pasir
rongga udara diantara butir-butir Merapi dengan kadar lumpur 1 %
agregat. Cara penyimpanan semen dan Galunggung kadar lumpurnya
perlu diperhatikan agar kualitasnya 0,5 %.
terjaga dan tetap memenuhi syarat
meskipun disimpan dalam waktu
lama Semen harus terbebas dari
bahan kotoran dari luar. Semen
dalam kantong harus disimpan
dalam gudang tertutup atau ditutup
dengan terpal, agar terhindar dari
basah dan lembab serta tidak
tercampur dengan bahan lain.
Semen yang digunakan dalam
Gambar 3.11 Agregat Halus /pasir
proyek Embung Serbaguna Desa
(Sumber: Dokumentasi Proyek,
Tambaksari Kecamatan Wanareja
2019)
ini adalah semen Holcim serbaguna
yang digunakan untuk pekerjaan
3. Batu Lapis (Batu Kali)
pondasi, sayap embung dan
Batu lapis yaitu bongkahan
pengecoran.
batu yang umumnya ukurannya
tidak beraturan yang didapatkan
dari sungai ataupun gunung. Batu
kali merupakan salah satu bahan
bangunan yang penting untuk
membangun rumah / bangunan,
yaitu sebagai pembuatan fondasi
ataupun dinding penahan tanah.
Pada proyek Embung Serbaguna
Desa Tambaksari Kecamatan
Gambar 3.10 Semen (PC ) Holcim Wanareja, menggunakan Batu lapis
(Sumber: Dokumentasi Proyek)
lindung (batu kosong) yang terdiri
dari batuan yang keras, padat tidak
berpori dengan berat jenis tidak
kurang dari 2,4 ton/m3 dan ukuran
batu minimum tidak kurang dari 15
cm. Batu ini dipasok dari tasik dan
dari lokasi proyek.

Gambar 3.13 Kerikil


(Sumber: Dokumentasi Proyek,
2019)
5. Wiremesh
Wiremesh adalah rangkaian
besi yang terdiri dari baris paralel
dan kolom kawat yang saling
Gambar 3.12 Batu Kali berpotongan. Kabel-kabel atau wire
(Sumber: Dokumentasi Proyek, yang berpotongan ini biasanya
2019) disambung dengan pengelasan agar
4. Agregat Kasar (Kerikil) saling terikat sempurna dan kokoh.
Agregat merupakan Wiremesh dan spesifikasinya cukup
komponen beton yang paling beragam karena dibuat dengan
berperan dalam menentukan berbagai material dan paduan logam.
besarnya. Agregat untuk beton Pada proyek ini menggunakan
adalah butiran mineral keras yang wiremesh dengan diameter tulangan
bentuknya mendekati bulat dengan 10 mm jarak antar tulangan 20 cm
ukuran butiran antara 0,063 mm — yang dipasang di tengah tengah
150 mm. Agregat menurut asalnya lapisan pengecoran.
dapat dibagi dua yaitu agregat alami
yang diperoleh dari sungai dan
agregat buatan yang diperoleh dari
batu pecah. Pada proyek ini, agregat
yang digunakan adalah agregat alami
yang berupa coarse agregat (kerikil ).
Kerikil ini nantinya akan digunakan
sebagai bahan campuran beton untuk
coran pada spillway dan tubuh
bendung.
Gambar 3.13 Wiremesh
(Sumber: Dokumentasi Proyek,
2019)
6. Besi Tulangan Diameter 10 mm
Tulangan besi digunakan
pada campuran beton , cara kerjanya
memanfaatkan sifat-sifat baik beton
dalam menerima tekanan serta
memakai tulangan pada daerah-
daerah yang menerima gaya tarik.
Jadi tulangan pada konstruksi beton
sangat diperlukan untuk menahan
gaya tarik yang terjadi, maka dari itu Gambar 3.15 Bekisting Kayu
diperlukan luasan tulangan minimum (Sumber: Dokumentasi Proyek,
pada penampang beton bruto. 2019)
Dengan mengetahui φ tulangan 8. Air
minimum yang harus terpasang, Air digunakan sebagai
maka konstruksi relatif aman untuk campuran untuk beton serta
dilaksanakan. Pada proyek ini digunakan untuk menyirami dan
tulangan digunakan untuk Stek yang merendam permukaan beton cor.
dipasang secara vertical untuk Fungsi dari penyiraman dan
mengikat antara lapisan cor beton perendaman/curing tersebut adalah
dengan lapisan fondasi bawah yang untuk menjaga agar beton tidak cepat
berupa pasangan batu. kehilangan air dan sebagai tindakan
menjaga kelembaban/suhu beton
sehingga beton dapat mencapai mutu
beton yang diinginkan. Proses curing
pada beton memainkan peran penting
pada pengembangan kekuatan dan
daya tahan beton. Proses curing ini
meliputi pemeliharaan kelembaban
dan kondisi suhu, baik dalam beton
maupun di permukaan beton dalam
periode waktu tertentu.
Gambar 3.14 Besi Tulangan D10
(Sumber: Dokumentasi Proyek,
2019)
7. Kayu
Kayu pada proyek ini
digunakan sebagai bekisting dengan
cara dibuat manual oleh tukang
dengan berbentuk kotak. Bekisting
sebelum dipake dilumuri oleh oli
agar campuran beton tidak
menempel pada bekisting. Gambar 3.16 Perendaman Beton
(Sumber: Dokumentasi Proyek,
2019)
4. Metode Pelaksanaan Panitia Peneliti Kontrak pada kondisi
0% sebagai data untuk pembuatan
4.1 Pekerjaan Persiapan Gambar Pelaksanaan (Mutual Check
1. Pembuatan Papan Nama Proyek 0%). Data-data tersebut harus
Penyedia jasa harus membuat dan ditandatangani bersama oleh
memasang papan nama proyek pada Penyedia Jasa, Direksi Teknis dan
lokasi pekerjaan pada tempat yang Panitia Peneliti Pelaksana Kontrak.
telah ditentukan atau sesuai dengan 3. Pembersihan Lapangan / Medan
petunjuk Direksi. Papan nama Kerja
proyek tersebut berukuran 90 cm x Sebelum pelaksanaan pekerjaan
120 cm, terbuat dari bahan yang bangunan dimulai, tahap pertama
tahan terhadap cuaca panas, hujan adalah membersihkan semua daerah
dan karat seperti seng aluminium yang akan ditempati bangunan atau
yang dilapisi oleh cat warna dasar yang dilewati jalur bangunan.
putih rangka dari pipa besi Pembersihan meliputi pembersihan
berdiameter 2", ditanam dalam tanah pohon-pohon, sampah dan bahan lain
dan diberi penguat sebagaimana yang mengganggu. Bahan-bahan itu
mestinya. harus ditempatkan diluar tempat
Papan nama tersebut harus kerja atau dibuang, kecuali ada
bertuliskan informasi yang jelas ketentuan lain yang disetujui Direksi.
mengenai nama proyek, Pemberi Hanya pohon-pohon yang
tugas, pelaksana, jangka waktu mengganggu bangunan yang
pelaksanaan, nomor kontrak dan dimaksudkan dalam spesifikasi yang
keterangan-keterangan lain yang dibersihkan, sedangkan pohon-
ditentukan atau sesuai dengan pohon yang tidak mengganggu tetap
petunjuk Direksi. dibiarkan ditempat.
2. Penyediaan Kantor Lapangan / 4.2 Pekerjaan Tanah
Direksi Keet 1. Pembersihan Lokasi
Membangun kantor lapangan Pembersihan lokasi adalah suatu
untuk pelaksanaan pekerjaan berikut kegiatan pembersihan lokasi rencana
perlengkapannya antara lain meja bangunan dan semua jalur kerja
tulis, kursi, papan tempel untuk sehingga daerah tersebut bersih dari
menempatkan gambar-gambar dan semua hal yang menggangu
grafik-grafik pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan. Aturan
serta data-data lainnya, disediakan pelaksanaanya adalah sebagai
juga buku Direksi, buku tamu dan berikut :
buku monitoring cuaca, material a. Membongkar akar-akar, kemudian
dan tenaga kerja. mengisi lobang dan dipadatkan dan
3. Pengukuran, Mutual Check dan memindahkan dari tempat semua
Uitzet bahan-bahan yang timbul akibat
Sebelum memulai pelaksanaan pembersihan lapangan.
pekerjaan fisik, terlebih dahulu b. Pembersihan dilaksanakan
Penyedia Jasa / Pelaksana harus sebelum pekerjaan pembangunan
mengadakan pengukuran yang dimulai.
disaksikan oleh Direksi Teknis dan
c. Hindari adanya kerusakan pengangkutan dan penempatan pada
terhadap bangunan-bangunan milik lokasi – lokasi dengan dimensi sesaui
umum atau Perorangan yang gambar rencana. Lingkup pekerjaan
diakibatkan pekerjaan pembersihan sebagai berikut :
yang dilaksanakan. a. Persiapan bahan , peralatan dan
2. Galian Tanah tenaga kerja
Yang dimaksud pekerjaan galian b. Pemasangan bowplank
tanah dalam Spesifikasi meliputi c.Pekerjaan pemasangan batu
pekerjaan persiapan, peralatan, kosong
bahan tenaga, dan uitzet, serta d. Perapihan dan pengukuran
pemindahan matrial hasil menggali 4.5 Pekerjaan Pasangan Pada Sayap
ke tempat yang telah ditentukan < dan pondasi spillway
1000 m sehingga bentuk dan Pekerjaan Pasangan Batu
ukurannya sesuai dengan gambar yaitu meliputi pekerjaan persiapan,
rencana. Pekerjaan galian harus penyediaan dan pengangkutan
memperhatikan tingkat kekerasan bahan, pemasangan batu kali serta
tanah dan air tanah, karena nantinya pemasangan weep hole sesuai
akan berpengaruh terhadap dengan gambar pelaksanaan.
pembuatan fondasi. Persyaratan dan ketentuan ini
selanjutnya harus diterapkan pada
semua pekerjaan pasangan batu,
kecuali bila dirubah secara khusus
dengan proses sesuai peraturan yang
berlaku.
Berikut adalah tahap
pelaksanaanya :
1. Dalam pelaksanaan pekerjaan
pasangan batu spesi yang digunakan
adalah campuran perbandingan berat
Gambar 4.1 Pekerjaan Galian 1 : 3 yaitu 1 bagian semen Portland
(Sumber: Dokumentasi Proyek, (PC) dan 3 bagian pasir serta air
2019) secukupnya, sehingga dapat
menghasilkan campuran adukan
4.3 Timbunan Tanah Dipadatkan yang padat dan siap untuk
Timbunan tanah kembali yang dipergunakan. Setiap 1 m3 pasangan
meliputi kegiatan persiapan batu harus mengandung sekurang-
peralatan dan bahan serta tenaga, dan kurangnya :163,0 kg PC, dan
kegiatan pokoknya adalah mengandung 0,52 m3 pasir, batu
melakukan penimbunan kembali belah 1,2 m3.
pada celah atau lobang antara tanah 2. Cara mencampur mortar dan alat
dan bangunan yang sudah jadi atau yang digunakan terlebih dahulu
sedang berjalan. harus dimintakan persetujuan,
4.4 Timbunan rip-rap/batu kosong jumlah masing-masing bagian semen
Pekerjaan timbunan rip-rap/batu dan pasir harus sesuai dengan yang
kosong terdiri dari penyediaan, ditetapkan. Mencampur dengan
menggunakan mixer/molen, pada
waktu penyampuran tidak boleh
kurang dari 2 (dua) menit setelah air
dimasukkan. Mortar yang telah
berumur lebih dari 30 (tiga puluh)
menit tidak boleh dipakai dan harus
dibuang.
3. Memasang pasangan batu harus
dibuat seperti yang ditetapkan pada
gambar rencana. Gambar 4.3 Pekerjaan Pemasangan
Batu Muka
(Sumber: Dokumentasi Proyek,
2019)
6. Tembok-tembok penahan,
pasangan miring dan tembok-tembok
kepala harus dilengkapi dengan
suling-suling. Suling-suling harus
dibuat dari pipa PVC dengan
diameter 2” (50 mm) dan paling tidak
1 (satu) buah untuk setiap 2 (dua) m2
Gambar 4.2 Pekerjaan Pasangan permukaan. Setiap ujung pemasukan
Batu Kali dari suling-suling harus dilengkapi
(Sumber: Dokumentasi Proyek, dengan saringan yang bisa terbuat
2019) dari kerikil dan pasir serta pada
4. Pemasangan batu muka pada bagian terluar ujung pipa ditutup
permukaan yang kelihatan harus dengan ijuk.
diusahakan dibuat rata segi 6 dan
bersih dari ceceran adukan, harus
menyatukan batu belah yang
dipasang dengan paling sedikit satu
batu pengikat untuk tiap-tiap meter
persegi. Pekerjaan ini harus naik
secara bersama-sama dengan
pasangan bagian dalam agar supaya
batu pengikat dapat dipasang dengan
sebaik-baiknya. Tinggi pasangan
batu maksimum 1,50 m perhari untuk Gambar 4.4 Pekerjaan Pemasangan
menghindari keruntuhan. Suling- Suling PVC
5. Batu-batu harus dipilih dan (Sumber: Dokumentasi Proyek,
diletakkan dengan hati-hati sehingga 2019)
tebalnya adukan tidak kurang dari
rata-rata 10 mm.
4.6 Pekerjaan Pembesian Pada nanti langsung berhubungan dengan
Spillway udara luar.
Pekerjaan Besi Tulangan yaitu 4. Sambungan tidak diperbolehkan
meliputi pekerjaan persiapan, pada tempat-tempat dengan tegangan
penyediaan, pengangkutan bahan maksimum dan sedapat mungkin
dan pengerjaan, pembuatan dan diselang-seling sehingga tidak
pemasangan besi beton, sesuai semuanya/sebagian besar terjadi
dengan spesifikasi dan mengikuti disuatu tempat. Bila tidak ditentuan
gambar rencana. Pada proyek ini dalam gambar rencana, maka
pekerjaan pembesian dilakukan sambungan overlapping diambil 40
dengan mengikat besi tulangan kali diameter besi bersangkutan.
dengan membentuk persegi berjarak
20 cm antar tulangan. Tulangan
tersebut lalu diikat dengan kawat
pengikat. Kawat pengikat harus
terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimum 1 mm yang telah
dipijarkan terlebih dahulu dan tidak
bersepuh. Berikut tahap pelaksanaan
pembesian tulangan beserta hal yang
harus diperhatikan :
1. Besi beton hendaknya bersih, Gambar 4.5 Pekerjaan Pembesian
bebas dari karat, kotoran-kotoran, Pada Spillway
bahan-bahan lepas, gemuk, minyak, (Sumber: Dokumentasi Proyek,
cat, lumpur, bahan-bahan aduk 2019)
ataupun bahan lain yang menempel. 4.7 Pekerjaan Bekisting
Besi tulangan hendaknya disimpan Pekerjaan bekisting yaitu
ditempat terlindung, ditumpu agar meliputi pekerjaan penyediaan
tidak menyentuh tanah dan dijaga bahan, peralatan, pengangkutan dan
agar tidak berkarat ataupun rusak pengerjaan atau pemasangannya
karena cuaca. berikut dengan pembongkaran
2. Besi-besi tulangan dipotong, setelah selesai. Pekerjaan bekisting
dibengkonan atau diluruskan secara harus dipasang seperti yang
hati-hati dan tidak diperbolehkan ditetapkan pada gambar rencana /
untuk pembengkokan yang kedua atas perintah Direksi Pekerjaan.
kalinya. Pemanasan besi tulangan Berikut adalah pelaksanaan dan hal
tidak diijinkan. yang harus diperhatikan dalam
3. Penempatan besi tulangan harus pemasangan bekisting :
cermat ditempatkan sesuai dengan 1. Bekisting dan perancah terbuat
gambar rencana, dipegang teguh dari kayu tahunan / kayu klas II
pada posisinya dan didudukkan pada dengan kualitas baik.
landasan. Tulangan tidak boleh 2. Bingkai bekisting harus dikerjakan
didudukkan pada bahan metal, atau sedemikian rupa sehingga kalau ada
tulangan duduk langsung pada acuan sambungan horizontal tidak menerus
yang akan menyebabkan bagian besi sampai seluruh permukaan bekisting
dan pada waktu membuka bekisting Berikut adalah hal yang harus
tidak terjadi kerusakan pada diperhatikan saat pekerjaan beton :
betonnya. Bekisting harus benar- a. Bahan dan Material
benar lurus dan sesuai elevasi, kedap berikut adalah hal yang wajib
mortar serta harus kaku dan kuat, diteliti seksama mengenai bahan
terutama perancahnya untuk dapat yang akan dipakai dalam campuran
menahan kemungkinan goyangan beton :
dan pelenturan yang terjadi bila kena 1. Semen Portland yang dipakai
tekanan beban bahan adukan beton adalah Portland Cement yang harus
atau beban yang lain. memenuhi syarat SNI 2049-90-A
3. Tidak boleh membuka bekisting dengan type I dan disimpan pada
sampai beton telah mengeras dan penyimpanan semen yang baik.
mempunyai cukup kekuatan untuk 2. Pasir yang dipergunakan untuk
menahan beban sendiri maupun pembuatan adukan harus pasir yang
beban kerja yang akan disangganya baik, tajam, keras, tidak mengandung
dengan aman. Beton yang ditentukan kerikil yang keropos dan tanah liat.
untuk struktur bekisting dapat Khusus pasir untuk beton harus
dibongkar setelah beton berumur 28 memenuhi syarat PBI 1971 dan
(dua puluh delapan) hari dan terlebih tempat pengambilannya terbih
dahulu harus mendapat persetujuan dahulu harus mendapat persetujuan
Direksi. Direksi.
3. Batu split atau kerikil yang
dipergunakan harus kerikil yang
baik, tajam, keras, tidak mengandung
kerikil yang keropos dan tanah liat,
besih dari debu serta memenuhi
persyaratan bergradasi dari ukuran
nominal yang dipersayaratkan kelas
beton yang dikehendaki dalam
syarat-syarat PBI 1971 dan tempat
pengambilannya terlebih dahulu
Gambar 4.6 Pekerjaan Bekisting harus mendapat persetujuan Direksi.
(Sumber: Dokumentasi Proyek, 4. Air yang akan dipergunakan untuk
2019) mengaduk campuran beton, harus air
4.8 Pekerjaan Beton bersih yang bebas dari lumpur, bahan
Pekerjaan Beton yaitu meliputi organik, asam, kandungan garam dan
pekerjaan persiapan, penyediaan kotoran-kotoran lain. Air yang akan
peralatan yang diperlukan, dipergunakan dan tempat
penyediaan pengangkutan bahan dan pengambilannya terlebih dahulu
pengerjaannya, pembuatan dan harus mendapat persetujuan Direksi
pemasangan beton, penyampuran
adukan mortar dan perawatan.
Pekerjaan beton harus dibuat sesuai
bentuk dan ukuran yang ditetapkan
pada gambar rencana.
b. Pelaksanaan
Berikut adalah hal yang
diperhatikan dalam peaksanaan
pekerjaan beton :
1.Pengadukan campuran beton
menggunakan beton molen minimal
selama 1,5 menit sesudah semua
bahan ada dalam mixer
2. Beton tidak boleh dicor sebelum
semua pekerjaan cetakan, baja
tulangan beton, pemasangan instalasi Gambar 4.6 Pekerjaan Cor dengan
yang harus ditanam, penyekangan bantuan Excavator
dan pengikatan serta penyiapan- (Sumber: Dokumentasi Proyek,
penyiapan permukaan yang 2019)
berhubungan dengan pengecoran
yang telah disetujui Direksi. 5. Kesimpulan
4. Segera sebelum pengecoran beton, Dari pelaksanaan proyek dan
semua permukaan cetakan pada pembahasan yang telah diuraikan
tempat pengecoran beton, lantai diatas, maka dapat diambil
kerja harus bersih dari air yang kesimpulan sebagai berikut :
menggenang, reruntuhan atau bahan 1. Pada saat pelaksanaan jika ada
lepas. Permukaan - permukaan sesuatu perubahan ,kita tidak bisa
dengan bahan-bahan yang menyerap langsung melakukan tindakan,
harus disiram dengan rata hingga melainkan tindakan itu harus
kelembaban (air) dari beton yang disetujui dahulu oleh pihak Direksi.
baru dicor tidak akan diserap. 2. Pembersihan lapangan untuk
Pengecoran pada proyek ini medan kerja sangatlah penting untuk
dilakukan pada malam hari. kelancaran mobilisasi alat.
Pengecoran ini dilaksanakan dari jam 3. Perletakan alat bantu seperti molen
21.00 WIB s/d 03.00 WIB. beton dll, sangat berpengaruh
Pengecoran spillway dilakukan terhadap efektivitas waktu
dengan bantuan excavator pengantaran adukan oleh tukang.
dikarenakan ketinggianya yang sulit 4. Pelaksanaan proyek ini sangat
dijangkau. Caranya adalah adukan berpengaruh dengan cuaca , sehingga
yang sudah selesai diaduk dimasukan pekerjaanya harus dipercepat
ke dalam bucket excavator, lalu sebelum masuk ke musim hujan.
excavator menuangkanya kedalam 5. Saat pelaksanaan, selain
corong yang sudah dibuat mengarah memeriksa mutu/kualitas bahan
kedalam bekisting. material, jadwal pengiriman dari
tempat pembelian dan penempatan
bahan material merupakan hal-hal
yang cukup penting untuk
diperhatikan, hal ini untuk
menghindari terjadinya penimbunan
bahan yang tidak diperlukan pada
saat itu.
6. Resiko alat berat rusak saat
pelaksanaan harus diperhitungkan,
maka sebisa mungkin orang mekanik
alat berat selalu siap di lapangan agar
pelaksanaan bisa kembali ke
jalurnya.
7. Pekerjaan sayap, dan fondasi harus
memperhatikan tingkat stabilitas
tanah, dan air tanah yang keluar.
Karena dikhawatirkan airnya akan
rembes ke dalam adukan atau
pasangan yang bisa menyebabkan
kegagalan struktur.

Anda mungkin juga menyukai