BAB I
PENDAHULUAN
Staffing merupakan lingkup sumber daya manusia atau lebih dikenal dengan
SDM yang adalah sebagai satu unsur dalam organisasi di dalam yang juga salah satu
manusia dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dalam satu organisasi untuk
lain; personil, tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi, sebagai penggerak
organisasi, dalam mewujudkan eksistensinya atau potensi yang merupakan aset dan
berfungsi sebagai modal non material dalam organisasi yang dapat diwujudkan
menjadi potensi nyata secara fisik dan nun fisik dalam mewujudkan eksistensinya satu
organisasi oleh karena itu stffing meruakan hal yang penting untuk .1
1
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 1
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan
daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya di tentukan oleh
rencana organisasi.2
2
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 39.
3
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 39.
2
berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai,
adalah satu proses penerimaan calon tenaga kerja pada satu unit kerja dalam
dari rekrutmen adalah menyediakan kelompok calon tenaga kerja yang cukup
Metode rekrutmen berbagai macam, dan tidak ada metode yang baik
spesifikasi ( spesification ) adalah alat yang paling utama. Job description atau
Total pasar tenaga kerja adalah luas setiap satu organisasi perlu menarik hanya
4
Ibid; Hal 40.
5
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012 ; Hal 61.
6
Ibid; Hal 75.
7
Ibid; Hal 61.
3
sebagian kecil dari totalnya. Ukuran dan sifat-sifat dari sebagian kecil yang
berlaku pada lowongan pekerjaan organisasi akan dipengaruhi oleh cara ( dan
internet mungkin berbeda dari jenis-jenis orang yang menanggapi iklan pada
bagian yang dikelompokkan di koran lokal. Pada bagian ini, kita menelaah
dan sumber eksternal, dari kedua sumber tersebut dapat diperoleh sumber
kaidah tentang kualitas sumber tertentu untuk satu lowongan pekerjaan, hal itu
pendidikan untuk memantau kualitas dari seluruh sumber rekrutnya. Salah satu
persentase pelamar yang telah berhasil bergerak dari satu tahap proses
mempunyai hal –hal yang dilakukannya untuk kompeten dalam perekrutan dan
8
Raymond A.Noe Dkk; Manajemen Sumber Daya Manusia “Mencapai Keunggulan Bersaing“;Salemba
empat; Jakarta 2008. Hal 272.
9
Ibid; Hal 272 dan 281.
4
sifat dari perekrut, realisme perekrut, meningkatkan pengaruh perekrut. Bahwa
dahulu.
proses seleksi adalah proses pemilihan calon tenaga kerja yang paling
kerja, sedangkan proses seleksi, terjadi setelah ada sejumlah calon tenaga kerja
melaluinya.10
atau satu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon untuk
kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada
jumlah yang telah ditentukan) yang paling memenuhi syarat pekerjaan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Ini berarti dalam proses seleksi perusahaan atau
10
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 66.
11
Ibid; Hal 68.
5
organisasi akan memilih calon karyawan yang diperkirakan atau diramalkan
akan berhasil menjalankan pekerjaan dengan baik. Dengan kata lain, akan
menjalankan pekerjaan dengan baik. Dengan kata lain, akan memilih calon
namun terkadang karyawan malahan tidak tahu apa yang arus dikerjakan
terkait banyaknya pekerjaan yang harus mereka kerjakan. Untuk itu sangat
agar pacar karyawan bisa paham dan mengerti atas pekerjaan mereka
12
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 66.
13
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 81.
6
blower level employees and The presentatition of Moore factual and
baik, sesuai dengan standar.15 Dan definisi latihan yaitu satu program
14
Ibid.
15
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 82.
7
manusia adalah satu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia agar bisa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas baik
2. Jenis-jenis Pelatihan
masa depan.17
16
Ibid; Hal 83.
17
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 83.
8
3. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
18
Ibid; Hal 84-85.
19
Ibid; Hal 87.
9
kutuk menurunkan turnover , ke tidak hadiran kerja serta meningkatkan
E. Penilaian Kerja
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan
20
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 87-88.
10
oleh Malayu S.P Hasibuan (2001; 87 ) dan penilaian kinerja adalah
selanjutnya.
11) Sebagai salah satu sumber informasi untuk perencanaan SDM, karier dan
13) Sebagai sumber informasi untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan
11
14) Sebagai penyalur keluhan yang berkaitan demam masalah pribadi maupun
pekerjaan.
16) Sebagai alat untuk membantu mendorong karyawan mengambil inisiatif dalam
pribadi.
3) Penilaian oleh kelompok staf: atasan meminta satu atau lebih individu untuk
terakhir.
21
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 119-120.
12
4) Penilaian melalui keputusan komite: seperti pada pola sebelumnya kecuali
objektif dan rasional dengan serikat buruh ( kalau ada ) atau langsung dengan
karyawan.
22
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 120-121.
13
6) Perencanaan dan pengembangan karier. Umpan balik penilaian kinerja dapat
karyawan.
7) Evaluasi proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau buruk mencerminkan
karyawan di departemen.
SDM.
11) Kesempatan kerja yang adil. Penilaian kinerja yang akurat terkait demam
bersifat diskriminatif.
dipengaruhi oleh faktor di luar lingkungan kerja. Jika faktor ini tidak dapat di
menyediakan bantuan.
14
Elemen-elemen pokok sistem penilaian ini mencakup kriteria yang ada
14) Umpan balik ke SDM. Kinerja baik atau buruk di seluruh lembaga pendidikan
memiliki satu bidang keahlian yang diperoleh dari belajar secara formal, menekankan
layanan dalam bekerja bukan keuntungan materi, kode etik, sebagai anggota
organisasi profesi dan mendapatkan izin untuk melakukan tugas. Dalam bidang
pendidikan yang dapat dikatakan tenaga profesional ialah Dosen, guru yang sudah
memiliki kompetensi yang tepat, dan petugas ahli di kantor-kantor pendidikan yang
Petugas profesional itu harus dapat dan diberikan kesempatan belajar lagi baik
secara formal maupun informal, agar keahlian mereka tidak ketinggalan oleh lajunya
untuk bekerja secara rutin saja demi lancar jalannya roda organisasi. Sebab hal seperti
BAB III
PENUTUP
23
M Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media; Jakarta 2012; Hal 121-123.
15
Kesimpulan
manusia agar karyawan dapat dimanfaatkan secara efektif. Dalam penataan staf
mendapat dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi
yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan
tenaga kerja.
Seleksi sumber daya manusia adalah upaya untuk memperoleh tenaga kerja
yang memenuhi syarat kualifikasi dari sekian banyak pendaftar atau calon tenaga
16
peningkatan ini, dan menyetujui suatu rencana untuk mencapai peningkatan yang
telah diproyeksikan.
memilik satu bidang keahlian yang diperoleh dari belajar secara formal.
DAFTAR PUSTAKA
17
Henri Simamora; Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua; STIE YKPN;
Yogyakarta 2001.
Dr. Drs. H.M. Yani; Manajemen Sumber Daya Manusia; Mitra Wacana Media;
Jakarta 2012.
18