Buku Putih Sanitasi Kota Cirebon PDF
Buku Putih Sanitasi Kota Cirebon PDF
Dengan mengucapkan rasa syukur yang tak terkira kepada Allah SWT, penyusunan draft
buku putih sanitasi Kota Cirebon telah diselesaikan pada waktunya. Draft buku putih
merupakan konsep awal buku putih yang akan disempurnakan dikemudian hari. Dokumen
ini berisikan tentang karakteristik daerah Kota Cirebon saat ini dan potret awal kondisi
sanitasi Kota Cirebon.
Dokumen ini berisikan tentang laporan data dan analisa kegiatan yang berkaitan dengan
sanitasi di Kota Cirebon. Dari data dan analisa kegiatan yang meliputi penggalian informasi
dari berbagai sumber diantaranya dari SKPD yang membidangi sanitasi, kajian data
sekunder, dari hasil kesepakatan serta dari kunjungan lapangan Tim Pokja Sanitasi, dapat
dilakukan pemetaan awal kondisi sanitasi di Kota Cirebon.
Disamping itu, dalam proses melengkapi draft Buku Putih Sanitasi Kota Cirebon Tahun 2010
juga dilakukan kajian kelembagaan yang ada di Kota Cirebon, analisis pembiayaan sanitasi,
kajian komunikasi untuk peningkatan kepedulian sanitasi dan analisis sektor swasta dalam
layanan sanitasi di Kota Cirebon. Satu tahapan lagi yang akan ditempuh agar draft buku putih
menjadi buku putih sanitasi adalah akan dilakukan survey penilaian resiko kesehatan
lingkungan/EHRA (Enviroment Health Risk Assesment).
Kedepan bahwa Buku Putih Sanitasi Kota Cirebon Tahun 2010 ini merupakan dasar bagi
penyusunan Rencana Srategi Sanitasi Kota (City Sanitation Strategy). Penyusunan dokumen
Rencana Strategi Sanitasi Kota akan melibatkan semua pemangku kepentingan sanitasi,
masyarakat dan swasta sehingga diharapkan agar hasil dari SSK dapat tepat sasaran, efisien
dan berhasil guna.
Terakhir, kami ucapkan terima kasih kepada para stake holder yang membidangai sanitasi di
Kota Cirebon, Tim Pokja sanitasi Kota Cirebon, City Fasilitator Sanitasi Kota Cirebon, para
enumerator, masyarakat dan swasta yang berperan serta dalam penyusunan dokumen ini.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………………….. I-1
1.2. Pengertian Dasar Sanitasi …………………………………………………………….. I-3
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud …………………………………………………………………………….. I-5
1.3.2 Tujuan ………………………………………………………………………………. I-5
1.4. Pendekatan dan Metodologi
1.4.1 Metode Penyusunan Buku Putih …………………………………………. I-5
1.4.2 Tahapan Penyusunan Buku Putih ………………………………………. I-6
1.5. Posisi Buku Putih ……..………………………………………………………………… I-8
1.6. Sumber Data ………………..……………………………………………………………. I-8
1.7. Peraturan Perundangan………………………………………………………………… I-8
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan ………………………………………………………………………………….. VI-1
6.2. Rekomendasi ……………………………………………………………………………….. VI-2
LAMPIRAN
A. Laporan Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan Kota Cirebon
B. Laporan Penilaian Partisipasi Sektor Swasta (Sanitation Supply
Assessment/SSA) dalam Pengelolaan Sanitasi Perkotaan Kota Cirebon
C. Laporan Penilaian Media Untuk Perencanaan Media dalam
Kampanye Sanitasi
D. Laporan Penilaian Pemberdayaan Masyarakat dengan Pelibatan Jender
dan Kemiskinan dalam Pembangunan Sanitasi
Grafik 2.1 Curah Hujan per Bulan di Kota Cirebon Tahun 2006-2009 …….. …… II-10
Grafik 2.2 Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kota Cirebon Tahun 2009. II-15
Grafik 2.3 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI di
Kota Cirebon 2005/2006 – 2009/2010 …………………………………… II-26
Grafik 2.4 Banyaknya Tenaga Medis dan Paramedis di Kota Cirebon
Tahun 2005-2009 ………………………………………………………………….. II-29
Grafik 2.5 Jumlah Narapidana berdasarkan putusan pengadilan menurut
jenis pelanggaran di Kota Cirebon Tahun 2008 ………………………….. II-34
Grafik 2.6 Banyaknya akte-akte yang diterbitkan oleh Dinas Catatan Sipil
Kota Cirebon 2006-2009 ………………………………………………………… II-36
Grafik 2.7 Grafik Produk Domestik Regional Bruto Kota Cirebon
Tahun 1996-2008 …………………………………………………………………… II-39
Grafik 2.8 Realisasi Penerimaan Daerah Tahun Anggaran 2004-2009 ………… II-51
Grafik 3.1 Proporsi Pendanaan Pembangunan Sanitasi Kota Cirebon …………. III-73
Grafik 3.2 Prosentase Pendanaan Pembangunan Sanitasi terhadap APBD ….. III-73
Grafik 3.3 Realisasi Penerimaan Daerah Tahun Anggaran 2004-2009 ………… III-74
Grafik 3.4 Besaran Pendanaan Sanitasi / Tahun per SKPD ………………………….. III-78
Tabel 2.1 Nama-Nama Sungai Yang Melintasi Kota Cirebon ............ .. II-5
Tabel 2.2 Banyaknya Hari dan Curah Hujan Tahun 2006 – 2009 …… II-9
Tabel 2.3 Temperatur di Kota Cirebon Tahun 2006 – 2009 ……………. II-11
Tabel 2.4 Wilayah Administrasi Kota Cirebon ………………………………….. II-12
Tabel 2.5 Perkembangan Penduduk Per Kecamatan di Kota Cirebon
Tahun 2004-2009 …………………………………………………………… II-14
Tabel 2.6 Komposisi Penduduk Perempuan dan Laki-laki Menurut
Kecamatan Tahun 2009 ..………………………………………………. II-14
Tabel 2.7 Perkembangan dan Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2004-2009 ……………………………………….. II-15
Tabel 2.8 Proyeksi Penduduk Menurut Kecamatan ……………………….. II-16
Tabel 2.9 Penduduk Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin
Kota Cirebon 2009 …………………………………………………………. II-16
Tabel 2.10 Penduduk, Kelahiran dan Rata-Rata Kelahiran Menurut
Kecamatan Tahun 2009 ………………………………………………….. II-17
Tabel 2.11 Penduduk, Kematian dan Rata-Rata Kematian Menurut
Kecamatan Tahun 2009 ………………………………………………….. II-17
Tabel 2.12 Jumlah Keluarga dan Keluarga Miskin di Kota Cirebon Tahun
2002-2008 ……………………………………………………………………. II-19
Tabel 2.13 Banyaknya Sekolah Rombel, Murid dan Guru Sekolah
Dasar (SD) Menurut Kecamatan Tahun 2005/2006-
2009/2010 ………………………………………………………………….. II-22
Tabel 2.14 Banyaknya Sekolah Rombel, Murid dan Guru Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Menurut Kecamatan
Tahun 2005/2006-2009/2010 …………………………………… II-22
Tabel 2.15 Banyaknya Sekolah, Rombel, Murid dan Guru Sekolah
Menengah Umum (SMU) Menurut Kecamatan
Tahun 2005/2006-2009/2010 ………………………………….. II-23
Tabel 2.16 Banyaknya Sekolah, Rombel, Murid dan Guru Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Menurut Kecamatan
Tahun 2005/2006-2009/2010 ………………………………….. II-23
Tabel 2.17 Banyaknya Sekolah, Rombel, Murid dan Guru Sekolah
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Menurut Kecamatan
Gambar 1.4
BAGAN TAHAPAN BUKU PUTIH
Verifikasi data
PROSES
Penilaian Pemetaan
Awal Sanitasi Kota Penyusunan Draft Buku
Putih
OUTPUT
Topografi
Secara topografis, sebagian besar wilayah Kota Cirebon merupakan dataran
rendah dan sebagian kecil merupakan wilayah perbukitan yang berada di Wilayah
Selatan kota. Kondisi wilayah kota yang sebagian besar berupa dataran rendah
menjadi kendala tersendiri karena kecepatan aliran air hujan yang terbuang ke
laut menjadi lambat dan sangat berpotensi menimbulkan genangan banjir di
beberapa tempat. Oleh karena itu di beberapa titik dibangun stasiun pompa yang
berfungsi mempercepat pembuangan air hujan ke laut.
Secara umum kondisi lingkungan di Kota Cirebon dapat dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu kawasan yang masih memiliki kualitas lingkungan yang masih
baik yaitu memiliki indikator lingkungan di bawah ambang batas, dan kawasan
yang kondisi lingkungannya telah berada di atas ambang batas kualitas
lingkungan yang diperkenankan. Kawasan yang masih memiliki kualitas
lingkungan di bawah ambang batas tersebar di seluruh wilayah kota, ditandai
dengan masih adanya kawasan ruang terbuka hijau seperti di wilayah Argasunya,
Harjamukti, wilayah Perumnas, dan lain sebagainya. Namun yang harus menjadi
perhatian adalah kawasan-kawasan yang kondisi lingkungannya telah terjadi
penurunan kualitas. Kawasan-kawasan tersebut diantaranya adalah kawasan
Hidrologi
Potensi air Kota Cirebon meliputi; air tanah dangkal, air tanah dalam, air
permukaan, dan air laut. Kondisi air tanah relatif baik dengan kedalaman 5 – 10
meter untuk dataran rendah dan mencapai 20 – 30 meter untuk dataran tinggi
(di Wilayah Argasunya). Sementara untuk air tanah di kawasan pantai pada
umumnya sudah terkena intrusi air laut.
Khusus untuk air bersih sebagai konsumsi rumah tangga yang sebagian besar
bersumber dari pasokan Perusahaan Daeran Air Minum (PDAM), Kota Cirebon
Adapun kondisi air laut, khususnya di kawasan pantai berwarna coklat karena
pengaruh pendangkalan oleh lumpur yang dibawa oleh 4 sistem sungai dan
sungai-sungai dari wilayah Kabupaten Cirebon.
Sungai-sungai primer yang melewati Kota Cirebon termasuk dalam Wilayah
Sungai Cimanuk-Cisanggarung, merupakan wilayah sungai lintas provinsi (Jawa
Barat dan Jawa Tengah) yang kewenangan pengelolaannya berada di Pemerintah
Pusat. Berikut gambar wilayah sungai Cimanuk-Cisanggarung.
Tabel 2.2
BANYAKNYA HARI DAN CURAH HUJAN TAHUN 2006 - 2009
600
500
Curah Hujan mm
400
300
200
100
Bulan
2006 2007 2008 2009
Udara panas dengan temperatur maksimum terjadi pada bulan Oktober hingga
Desember, yaitu ± 32,8° C, sedangkan temperatur terendah terjadi pada bulan
Juni-September, yaitu ± 24,2°C. Rata-rata temperatur yaitu 27,29°C. Adapun
kelembaban udara berkisar antara 48 – 94 %, dengan fluktasi cukup besar
setiap musimnya.
Temperatur
Bulan
Rata-rata Min Max
(1) (2) (3) (4)
2.2 ADMINISTRATIF
Wilayah administrasi Pemerintah Kota Cirebon dengan luas 37,358 km2 dengan
batas-batas :
Sebelah Utara : Sungai Kedung Pane
Sebelah Barat : Sungai Banjir Kanal / Kabupaten Cirebon
Sebelah Selatan : Sungai Kalijaga
Sebelah Timur : Laut Jawa
Pada tahun 2008, Kota Cirebon terdiri dari 5 wilayah Kecamatan, 22 Kelurahan,
247 Rukun Warga (RW) dan 1.352 Rukun Tetangga (RT). Harjamukti merupakan
kecamatan terluas (47 %), kemudian berturut-turut kecamatan Kesambi (22%),
Lemahwungkuk (17%), Kejaksan (10%) dan Pekalipan (4%).
1 Harjamukti 85,440 86,504 87,367 92,070 96,534 95,339 1.25 1.00 5.38 4.85 -1.24 2.25
2 Lemahwungkuk 46,431 46,813 46,364 52,884 55,046 55,972 0.82 -0.96 14.06 4.09 1.68 3.94
3 Pekalipan 31,884 31,892 32,064 33,867 33,559 35,678 0.03 0.54 5.62 -0.91 6.31 2.32
4 Kesambi 63,591 65,364 66,797 68,340 70,988 71,067 2.79 2.19 2.31 3.87 0.11 2.26
5 Kejaksan 41,243 41,222 41,366 43,316 42,869 46,096 -0.05 0.35 4.71 -1.03 7.53 2.30
Jumlah 268,589 271,795 273,958 290,477 298,996 304,152 1.19 0.80 6.03 2.93 1.72 2.54
Sumber : BPS
Tabel 2.6
1 Harjamukti 17.62 85,440 86,504 87,367 92,070 96,534 95,339 4,849 4,909 4,958 5,225 5,479 5,411
2 Lemahwungkuk 6.51 46,431 46,813 46,364 52,884 55,046 55,972 7,132 7,191 7,122 8,124 8,456 8,598
3 Pekalipan 1.56 31,884 31,892 32,064 33,867 33,559 35,678 20,438 20,444 20,554 21,710 21,512 22,871
4 Kesambi 8.06 63,591 65,364 66,797 68,340 70,988 71,067 7,890 8,110 8,287 8,479 8,807 8,817
5 Kejaksan 3.62 41,243 41,222 41,366 43,316 42,869 46,096 11,393 11,387 11,427 11,966 11,842 12,734
Jumlah 37.36 268,589 271,795 273,958 290,477 298,996 304,152 7,189 7,275 7,333 7,775 8,003 8,141
Sumber : BPS
Grafik 2.2
KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN DI KOTA CIREBON TAHUN 2009
25
22.870
20
Ribu Jiwa/Km2
15
12.734
10 8.598 8.817
5.411
5
0
Harjamukti Lemahwungkuk Pekalipan Kesambi Kejaksan
Kecamatan
Sumber : BPS
1 Harjamukti 95,339 97,484 99,678 101,920 104,213 106,558 108,956 123,665 137,577
2 Lemahwungkuk 55,972 58,177 60,469 62,852 65,328 67,902 70,578 84,481 104,453
3 Pekalipan 35,678 36,506 37,353 38,219 39,106 40,013 40,941 46,641 52,051
4 Kesambi 71,067 72,673 74,316 75,995 77,713 79,469 81,265 92,284 102,712
5 Kejaksan 46,096 47,156 48,241 49,350 50,485 51,647 52,834 60,126 67,040
Jumlah 304,152 311,996 320,056 328,337 336,846 345,589 354,574 407,197 463,833
Sumber : diproyeksikan oleh tim pokja sanitasi 2010
Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk terbesar di kelompok umur 10 –
14 tahun yaitu sebanyak 30.747 jiwa, sementara jumlah penduduk paling sedikit
adalah di kelompok umur 75+ tahun yaitu sebanyak 4.926 jiwa (lihat tabel di
bawah). Adapun jumlah terbesar penduduk laki-laki adalah di kelompok umur 15
– 19 tahun sebanyak 14.904 jiwa dan penduduk perempuan di kelompok umur
10 - 14 tahun sebanyak 16.005 jiwa.
Tabel 2.9
PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN KOTA CIREBON TAHUN 2009
POPULATION BY AGE GROUP, SEX IN CIREBON 2009
Tabel 2.12
JUMLAH KELUARGA DAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIREBON TAHUN 2002-2008
Jumlah Keluarga
No Kecamatan / Kelurahan Prosentase
Keluarga Miskin
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Harjamukti 23,896 5,673 23.74
Argasunya 3,648 1,754 48.08
Kalijaga 7,030 1,825 25.96
Harjamukti 4,281 936 21.86
Kecapi 5,067 901 17.78
Larangan 3,870 257 6.64
2 Lemahwungkuk 12,209 4,581 37.52
Pegambiran 4,374 870 19.89
Kasepuhan 3,415 1,528 44.74
Lemahwungkuk 2,041 1,436 70.36
Panjunan 2,379 747 31.40
3 Pekalipan 7,479 2,695 36.03
Jagasatru 2,345 712 30.36
Pulasaren 1,844 948 51.41
Pekalipan 1,751 568 32.44
Pekalangan 1,539 467 30.34
4 Kesambi 15,842 4,295 27.11
Karyamulya 4,743 1,153 24.31
Sunyaragi 2,481 627 25.27
Drajat 3,724 1,128 30.29
Kesambi 2,259 777 34.40
Pekiringan 2,635 610 23.15
5 Kejaksan 10,287 4,252 41.33
Kejaksan 2,376 802 33.75
Rasio Murid
Kecamatan Sekolah Rombel Murid Guru
Terhadap Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Tabel 2.14
BANYAKNYA SEKOLAH, ROMBEL, MURID DAN GURU SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA
(SLTP) MENURUT KECAMATAN TAHUN 2005/2006-2009/2010
NUMBER OF SCHOOL, CLASSROOM, PUPILS AND TEACHERS OF JUNIOR HIGH SCHOOL
BY DISTRICT 2005/2006-2009/2010
Rasio Murid
Kecamatan Sekolah Rombel Murid Guru
Terhadap Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Rasio Murid
Kecamatan Sekolah Rombel Murid Guru
Terhadap Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Rasio Murid
Kecamatan Sekolah Rombel Murid Guru
Terhadap Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Harjamukti 2 23 652 53 12
2. Lemahwungkuk 2 12 312 37 8
3. Pekalipan 1 9 222 12 19
4. Kesambi 11 194 6.668 520 13
5. Kejaksan 1 42 1.742 39 45
Jumlah 2009/2010 17 280 9.596 661 15
2008/2009 17 264 9.030 663 14
2007/2008 17 247 8.565 633 14
2006/2007 17 238 8.040 625 13
2005/2006 16 226 7.755 585 13
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Cirebon
Rasio Murid
Kecamatan Sekolah Rombel Murid Guru
Terhadap Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Tabel 2.18
BANYAKNYA SEKOLAH, ROMBEL, MURID DAN GURU SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) MENURUT
KECAMATAN TAHUN 2005/2006-2009/2010
NUMBER OF SCHOOL, CLASSROOM, PUPILS AND TEACHERS OF MADARASAH TSANAWIYAH (MTS)
BY DISTRICT 2005/2006-2009/2010
Rasio Murid
Kecamatan Sekolah Rombel Murid Guru
Terhadap Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Rasio Murid
Kecamatan Sekolah Rombel Murid Guru
Terhadap Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Harjamukti 3 12 287 54 5
2. Lemahwungkuk - - - - -
3. Pekalipan 1 3 42 14 3
4. Kesambi 1 15 524 39 13
5. Kejaksan 1 21 787 39 20
Indikator lainnya adalah angka partisipasi sekolah atau angka partisipasi murni.
Selama kurun waktu tahun 2005 hingga tahun 2009, tingkat partisipasi sekolah
dasar di Kota Cirebon sudah lebih dari 90 persen penduduk usia 7 – 12 tahun
baik laki-laki maupun perempuan telah bersekolah. Sementara pada tingkat yang
lebih tinggi (SLTP) partisipasi penduduk usia 13 – 15 tahun selama kurun waktu
tahun 2005 hingga tahun 2009 meningkat dari 92,08 persen menjadi 99,84
persen. Adapun untuk tingkat SLTA selama kurun waktu 2005 ke 2009
meningkat dari 88,51 persen tahun menjadi 89,61 persen.
Tingkat Sekolah
2005/2006 2007/2008 2008/2009 2009/2010
( APM / APK )
(1) (2) (3) (4) (5)
1. SD/MI
a. Angka Partisipasi Murni 97,48 99,78 99,81 99,83
b. Angka Partisipasi Kasar 159,86 158,52 127,68 136,36
2. SMP/MTS
a. Angka Partisipasi Murni 92,08 92,38 93,67 99,84
b. Angka Partisipasi Kasar 141,71 196,54 131,02 137,75
3. SMA/MA/SMK
a. Angka Partisipasi Murni 88,51 88,82 89,32 89,61
b. Angka Partisipasi Kasar 149,87 222,44 146,49 139,98
Grafik 2.3
PERKEMBANGAN ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) KOTA CIREBON
2005/2006 - 2009/2010
102
100
98
96
Persentase
94
92
90
88
86
2005/2006 2007/2008 2008/2009 2009/2010
Tahun Ajaran
1. Harjamukti 1 1 - - 2 -
2. Lemahwungkuk - - 3 1 1 -
3. Pekalipan - - 2 - 2 -
4. Kesambi 3 3 3 2 8 -
5. Kejaksan - - 3 - 13 -
Jumlah 2009 4 4 11 3 26 -
2008 7 2 13 3 25 79
2007 6 2 12 3 25 71
2006 6 2 8 4 20 37
2005 6 3 11 6 13 25
2004 6 1 9 6 13 23
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Cirebon
*Lainnya belum dapat dirinci per Kecamatan
2.5 KESEHATAN
Menurut Bloom kondisi kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor
yaitu tingkat pelayanan kesehatan, kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, dan
keturunan (genetik). Agar derajat kesehatan masyarakat dapat terus meningkat,
maka perlu diupayakan terus menerus pembangunan di bidang
kesehatan.Dengan harapan semua lapisan masyarakat dapat memperoleh
pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Demikian pula halnya dengan
Pemda Kota Cirebon yang telah mencanangkan program Cirebon Kota Sehat.
Berupaya terus melakukan pembangunan di bidang kesehatan dengan
melakukan berbagai program-program pembangunan.
Diantaranya adalah dengan menyediakan prasarana dan sarana kesehatan agar
jangkauan pelayanan kesehatan makin meluas sehingga semua lapisan sosial-
ekonomi masyarakat dapat dilayani dengan biaya yang terjangkau. Disisi lain
dilakukan pula penyuluhan dan edukasi terhadap masyarakat akan pentingnya
pencegahan penyakit dan pola hidup sehat.
2009 6 4 21/15/20 81 31
2008 6 4 21/15/21 75 33
2007 6 4 21/15/21 78 32
2006 6 4 21/15/14 73 33
2005 5 5 21/15/13 75 34
Adapun untuk rumah sakit dengan jumlah rumah sakit sebanyak 10 rumah sakit
dengan kapasitas 938 tempat tidur maka untuk setiap 10.000 penduduk
tersedia sekitar 31 tempat tidur.
Tabel 2.23
BANYAKNYA RUMAH SAKIT DAN TEMPAT TIDUR TAHUN 2005-2009
NUMBER OF HOSPITALS AND BEDS 2005-2009
Tahun Rumah Sakit Tempat Tidur
(1) (2) (3)
2009 10 938
2008 10 937
2007 10 878
2006 10 854
2005 10 812
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Dengan jumlah tenaga medis seperti dokter spesialist sekitar 94 orang, dan 116
dokter umum, 37 dokter gigi, 847 perawat, serta 278 bidan. Jumlah tenaga
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON II - 28
medis pada tahun 2009 cenderung menurun bila dibandingkan pada tahun
2008, walaupun dari tahun 2005 sampai tahun 2008 terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun sebagaimana dapat dilihat dari Grafik di bawah.
Tabel 2.24
BANYAKNYA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS TAHUN 2005-2009
NUMBER OF HEALTH PERSONEL 2005-2009
Tenaga Medis dan Paramedis 2005 2006 2007 2008 2009
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Grafik 2.4
BANYAKNYA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS DI KOTA CIREBON
TAHUN 2005-2009
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Perawat Bidan
Harjamukti 6 45 37 18 35
Lemahwungkuk 13 12 25 12 13
Pekalipan 1 4 5 4 9
Kesambi 6 6 8 3 8
Kejaksan 3 8 10 12 6
Jumlah 29 75 85 49 71
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Tabel 2.26
JUMLAH KEMATIAN BAYI BARU LAHIR (NEONATAL) BERDASARKAN PENYEBAB KEMATIAN
DI KOTA CIREBON TAHUN 2005-2009
NUMBER OF NEONATAL DEATH BY CAUSE OF DEATH IN CIREBON 2005-2009
Penyebab
2005 2006 2007 2008 2009
Kematian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BBLR 28 12 28 15 13
Asfixia 10 16 13 8 16
ISPA- infeksi
4 0 9 14 3
Aspirasi
Respirasi Disstress 0 0 1 5 2
Cacat Bawaan
0 0 0 3 1
dan premature
Lain-lain 8 43 34 4 1
Jumlah 50 71 85 49 36
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Tabel 2.27
JUMLAH BALITA DAN BALITA GIZI BURUK MENURUT KECAMATAN
DI KOTA CIREBON TAHUN 2005-2009
NUMBER OF INFANT AND LOW NUTRITION INFANT BY DISTRICT IN CIREBON 2005-2009
Tabel 2.28
BANYAKNYA PETUGAS PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB)
MENURUT KECAMATAN
NUMBER OF FAMILY PLANNING PERSONNELS BY DISTRICS
Kecamatan PLKB/PKB Dokter Bidan
(1) (2) (3) (4)
1. Harjamukti 4 9 17
2. Lemahwungkuk 5 7 32
3. Pekalipan 4 6 4
4. Kesambi 4 2 5
5. Kejaksan 4 7 7
Jumlah 2009 21 31 65
2008 22 92 172
Tabel 2.30
JUMLAH PUS, PESERTA KB AKTIF MENURUT ALAT KONTRASEPSI YANG DIPERGUNAKAN
MENURUT KECAMATAN
NUMBER OF PUS AND ACTIVE ACCEPTORS BY TYPE OF CONTRACEPTION AND DISTRICS
Peserta KB Aktif Akseptor
Jumlah Terhadap
Kecamatan Impla MOP/ Lain Jum
PUS IUD Suntik Pil PUS
nt MOw nya lah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Harjamukti 16,026 2,026 6,541 534 718 1,263 235 11,317 70.62
2. Lemahwungkuk 7,926 579 3,626 424 472 812 88 6,001 75.71
3. Pekalipan 4,303 486 1,569 77 307 611 98 3,148 73.16
4. Kesambi 10,712 1,664 4,463 447 689 879 152 8,294 77.43
5. Kejaksan 6,270 736 2,922 203 465 487 59 4,872 77.70
Jumlah 2009 45,237 5,491 19,121 1,685 2,651 4,052 632 33,632 74.35
2008 45,570 5,366 18,918 1,649 2,592 4,052 598 33,175 72.80
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Cirebon
Grafik 2.5
JUMLAH NARAPIDANA BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN MENURUT
JENIS PELANGGARAN DI KOTA CIREBON TAHUN 2008
160
138
140
120
Jumlah Narapidana
100
80
60
39
40 30 30
24 23 22
20
0
Pencurian Narkotika Psikotropika Penipuan Perampokan Penggelapan Pelanggaran
Ketertiban
Jenis Pelanggaran
Jenis Kelamin
Jenis Kejahatan dan Pelanggaran
Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
1. Terhadap Ketertiban 22 - 22
2. Pembakaran 5 - 5
3. Mata uang 9 - 9
4. Memalsu materai/surat 6 2 8
5. Kesusilaan 6 - 6
6. Perjudian 10 1 11
7. Penculikan 2 - 2
8. Pembunuhan 2 1 3
9. Penganiayaan 15 1 16
10. Pencurian 136 2 138
11. Perampokan 24 - 24
12. Memeras/Mengancam 3 - 3
13. Penggelapan 20 3 23
14. Penipuan 24 6 30
15 Merusak barang - - -
16. Dalam Jabatan - - -
17. Penadahan 7 - 7
18. Narkotika 38 1 39
19. Psikotropika 29 1 30
20. Korupsi 3 2 5
21 Kenakalan - - -
Jumlah 361 20 381
Sumber : Rutan Benteng
Penerbitan Akte oleh Kantor Catatan Sipil sangat penting untuk memberikan
identitas seorang individu agar keberadaanya diakui oleh negara, seperti akte
kelahiran untuk seorang anak sangat penting, baik untuk urusan masuk sekolah
maupun hal-hal yang lain. Dari Grafik 2.6. tercatat akte kelahiran yang diterbitkan
pada tahun 2006 sebanyak 7.727 akte, kemudian di tahun 2007 turun menjadi
2.570 akte, tahun 2008 meningkat menjadi 7.404 akte, dan pada tahun 2009
jumlah akte kelahiran yang diterbitkan menurun menjadi 7.269 akte.
5000
4000
3000 2570
2000 1292
1000 487 476
165 202 191 179 42 16 26 22 126
0
Kelahiran Perkawinan Perceraian Kematian
Jenis Akte
Tabel 2.32
BANYAKNYA PENERBITAN AKTE-AKTE CATATAN SIPIL DI KOTA CIREBON 2006-2009
NUMBER OF CIVIL PUBLISHING IN CIREBON 2006-2009
Tabel 2.34
BANYAKNYA TEMPAT PERIBADATAN MENURUT KECAMATAN
DAN JENIS AGAMA TAHUN 2005-2009
NUMBER OF WORSHIP FACILITIES BY DISTRICS AND RELIGION 2005-2009
1. Harjamukti 70 1 1 1 -
2. Lemahwungkuk 30 15 - 2 1
3. Pekalipan 13 5 - 2 1
4. Kesambi 71 1 - - -
5. Kejaksan 35 4 - - -
Jumlah 2009 219 26 1 5 2
2008 211 22 1 3 1
2007 201 20 1 3 1
2006 216 18 1 3 1
2005 187 16 1 3 1
Sumber : Kantor Departemen Agama Kota Cirebon
2.7 PEREKONOMIAN
Sesuai kondisi geografis dan letak wilayah kota yang berada pada jalur
persimpangan arus lalulintas Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, maka sektor-
sektor ekonomi yang berkembang lebih banyak terjadi pada bidang perdagangan
dan jasa. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pusat-pusat perbelanjaan atau
mall, perbankan dan jasa keuangan, perkantoran, serta jasa lainnya. Kota
Cirebon memiliki pula infrastruktur pendukung ekonomi yang tidak dimiliki
wilayah lain, seperti Pelabuhan Laut, Bandara, Stasiun KA penumpang dan
barang, Terminal penumpang Antar Kota antar Provinsi dan kelengkapan
infrastruktur lainnya (jaringan air bersih, gas, telepon, dan listrik).
Kota Cirebon juga menjadi Pusat Pertumbuhan Wilayah Cirebon sehingga sering
dijadikan tempat atau lokasi kantor-kantor cabang yang melayani seluruh Wilayah
Cirebon (Kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Indramayu). Kondisi ini
merupakan beban tersendiri karena kondisi infrastruktur pelayanan yang ada
harus menanggung beban melampaui batas wilayah administrasi kota itu sendiri.
Berdasarkan data BPS tahun 1996 – 2006, Produk Domestik Regional Bruto
Kota Cirebon dihitung berdasarkan harga berlaku dan berdasarkan harga
konstan, yang masing-masing menggambarkan indikator inflasi dan laju
pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Perkembangan indikator ini menunjukkan
bagaimana Kota Cirebon yang pada tahun 1996 – 1997 mengalami resesi
ekonomi kemudian bisa kembali bangkit yang ditandai dengan meningkatnya laju
pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga konstan. Namun pada periode-periode
berikutnya tahun 2004 – 2006 jarak perbandingan antara laju pertumbuhan
inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi riil semakin besar. Ini menunjukkan bahwa
tingkat inflasi semakin lama semakin jauh meninggalkan laju pertumbuhan
ekonomi Kota Cirebon.
PDRB kelompok sektor primer (sektor Pertanian) atas dasar harga berlaku
mengalami peningkatan dari Rp. 28,03 milyar di tahun 2007 menjadi Rp. 32,25
milyar di tahun 2008 atau meningkat sebesar 15,05%. Adapun kelompok sektor
sekunder mengalami peningkatan sebesar 13,00% yaitu dari Rp. 3.479,47 milyar
pada tahun 2007 menjadi Rp. 3.931,69 milyar di tahun 2008. Demikian pula
sektor tersier mengalami peningkatan dari Rp. 5.641,93 milyar pada tahun 2007
menjadi Rp. 6.734,04 milyar tahun 2008. Kendati demikian peningkatan-
peningkatan tersebut belum menunjukkan kinerja aktual dari kelompok sektor
Berdasarkan harga konstan 2000, sektor primer, sekunder dan tersier selama
tahun 2008 menunjukkan kinerja yang meningkat dengan pertumbuhan yang
positif. Sektor Primer (Sektor Pertanian) menunjukkan kinerja yang meningkat
dari Rp. 17,78 milyar pada tahun 2007 menjadi Rp. 18,55 milyar pada tahun
2008 atau meningkat sebesar 4,29%. Sementara itu kelompok sektor sekunder
pada tahun 2008 mampu menciptakan PDRB sebesar Rp. 2.447,77 milyar
meningkat sebesar 4,29% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 2.347,05
milyar. PDRB kelompok sektor tersier yang merupakan sektor-sektor pendukung
dari seluruh kegiatan ekonomi, pada tahun 2007 sebesar Rp. 3.148,04 milyar
naik menjadi Rp. 3.357,22 milyar pada tahun 2008 atau tumbuh sebesar 6,64%,
Struktur Ekonomi
Sistem perekonomian di suatu wilayah dapat memberikan gambaran bagaimana
struktur perekonomian di wilayah tersebut. Salah satu indikator yang sering
digunakan untuk menggambarkan struktur ekonomi suatu wilayah adalah
distribusi persentase sektoral PDRB. Distribusi persentase PDRB sektoral
menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam sumbangannya terhadap
PDRB secara keseluruhan. Semakin besar persentase suatu sektor, semakin
besar pula pengaruh sektor tersebut di dalam perkembangan ekonomi suatu
daerah. Distribusi persentase juga dapat memperlihatkan kontribusi nilai tambah
setiap sektor dalam pembentukan PDRB, sehingga akan tampak sektor-sektor
yang menjadi pemicu pertumbuhan (sektor andalan) di wilayah yang
bersangkutan. Semakin besar peranan suatu sektor dalam perekonomian, dapat
dikatakan bahwa sektor tersebut sebagai engine growth atau mesin
pertumbuhan ekonomi daerah.
Struktur ekonomi Kota Cirebon pada tahun 2005-2008 menurut kelompok sektor
primer, sekunder, dan tersier. Dalam kurun waktu tersebut Nampak sekali bahwa
kelompok sektor primer dan sekunder mengalami penurunan kontribusi yang
cukup signifikan. Hal ini disebabkan kinerja sektor pertanian dan industri yang
semakin tertinggal perkembangannya dari sektor-sektor lainnya. Pada kelompok
sektor primer kontribusinya yaitu dari 0,34% menjadi 0,30% dan dari kelompok
sektor sekunder yaitu dari 38,82% menjadi 36,75%. Sementara itu kelompok
sektor tersier terlihat semakin memberikan kontribusi yang besar bagi
perekonomian Kota Cirebon, kontribusinya meningkat dari 60,84% menjadi
62,95%. Kelompok sektor tersier ini sangat didukung oleh sektor perdagangan.
Dari pengelompokkan tersebut tampak bahwa kelompok tersier masih
mendominasi dalam penciptaan nilai tambah di Kota Cirebon. Total Nilai Tambah
Bruto (NTB) atas dasar harga belaku dari kelompok sektor tersier di tahun 2008
mencapai Rp. 6.734,04 milyar, atau meningkat 19,36% dibandingkan tahun
sebelumnya.
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Apabila laju pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon dipakai sebagai dasar (base
line), maka kinerja sektoral dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok.
Sumber : BPS
700,000,000,000
637,259,937,000
600,000,000,000 555,186,378,000
504,413,293,000
500,000,000,000
418,653,117,000
400,000,000,000
200,000,000,000
100,000,000,000
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Pada tahun 2009, pos penerimaan terbesar masih diperoleh dari bagian Dana
Perimbangan yaitu sebesar 474,3 miliar rupiah atau sekitar 74,4 persen dari
seluruh penerimaan daerah, penerimaan terbesar kedua berasal dari Bagian
Pendapatan Asli Daerah yaitu sebesar 77,3 miliar rupiah atau sebesar 12,1
persen dari seluruh penerimaan daerah.
Besarnya Dana Perimbangan ini, terutama merupakan kontribusi dari dana
alokasi umum (DAU) kepada pemerintah daerah Kota Cirebon yang pada tahun
2009 jumlahnya mencapai 365,5 miliar rupiah atau sebesar 57,3 persen dari
total penerimaan. Realisasi penerimaan daerah tahun anggaran 2004-2009
dapat dilihat pada tabel berikut.
3 Lain-Lain Pendapatan
Yang Sah Pinjaman 11,616,770 7,406,000 67,143,824 50,595,308 85,648,619
Daerah
Tabel 2.45
REALISASI BELANJA PELAYANAN PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2004-2006 (.000 Rp)
WALIKOTA
WAKIL WALIKOTA
Sekretaris Daerah
Tabel 2.47
PERAN DAN FUNGSI SKPD TERKAIT SANITASI
NO SKPD PERAN FUNGSI
1 BAPPEDA Memberi petunjuk, membagi tugas, Regulator
c.q Bidang Fisik membimbing, memeriksa, mengoreksi,
dan mengawasi dan merencanakan
Lingkungan kegiatan operasional urusan
c.q Sub Bidang perencanaan pengembangan kawasan
Perencana perkotaan, lingkungan hidup dan
Pengembangan pertanahan, meliputi perumusan
Kawasan kebijakan pelaksanaan perencanaan
Perkotaan, dan pengendalian pembangunan,
Lingkungan bimbingan, konsultasi, koordinasi
Hidup dan perencanaan dan pengendalian
Pertanahan pembangunan serta monitoring dan
evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan
pembangunan bidang pengembangan
kawasan perkotaan, lingkungan hidup
dan pertanahan
2 DPPKD Perumusan kebijakan teknis bidang Regulator
pendapatan dan pengelolaan
keuangan daerah
Penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan pelayanan umum
bidang pendapatan dan pengelolaan
keuangan daerah
Tabel 2.48
PENGGUNAAN LAHAN KOTA CIREBON TAHUN 2009
TIDAK
TERBANGUN
NO. JENIS PENGGUNAAN LAHAN LUAS (HA) LUAS DALAM % TERBANGUN
(HA)
(HA)
1 Penggunaan Lain 14.68 0.38 14.68 -
2 Kawasan Bandara 4.64 0.12 4.64 -
3 Kawasan Industri 59.50 1.52 59.50 -
4 Kawasan Kraton 40.66 1.04 40.66 -
5 Fasilitas Kesehatan 10.41 0.27 10.41 -
7 Fasilitas Olah Raga 19.87 0.51 19.87 -
9 Kawasan Pelabuhan 60.00 1.53 60.00 -
10 Fasilitas Pendidikan 66.56 1.70 66.56 -
11 Fasilitas Perdagangan dan Jasa 113.80 2.91 113.80 -
12 Ruang Terbuka Hijau/RTH 826.65 21.12 - 826.65
13 Fasilitas Perkantoran 48.06 1.23 48.06 -
14 Kawasan Permukiman 1282.44 32.77 1282.44 -
15 Kawasan Perumahan 362.06 9.25 362.06 -
16 Kawasan Pertanian (Sawah/Kebun) 826.42 21.12 - 826.42
17 Kawasan Stasiun Kereta Api 1.16 0.03 1.16 -
18 Pemakaman/TPU 62.93 1.61 - 62.93
19 Kolam/Tambak 108.52 2.77 - 108.52
21 Kawasan Terminal 4.85 0.12 - 4.85
Total 3913.20 100.00 2083.84 1829.37
Sumber : Hasil Identifikasi Lapangan, Tahun 2008 3913.20
KELUARGA YANG
KELUARGA
DIPERIKSA
JUMLAH
JUMLAH
KEMASAN
LAINNYA
JUMLAH
LEDENG
ADA
NO
KECAMATAN
PAH
SGL
SPT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Kejaksan 10,931 10,876 9,250 33 628 - - 13 9,924
2 Kesambi 16,990 16,629 13,811 655 2,151 - - 12 16,629
3 Pekalipan 7,805 7,635 6,917 90 256 - - - 7,263
4 Lemahwungkuk 11,943 11,943 9,054 157 1,051 - - 430 10,692
5 Harjamukti 23,626 23,626 11,529 4,477 5,311 - - 799 22,116
Jumlah
2009 71,295 70,709 50,561 5,412 9,397 - - 1,254 66,624
2008 68,023 67,030 47,122 5,301 8,223 - - 40 60,686
1
Kriteria rumah sehat: memiliki langit-langit bersih, dinding permanen, memiliki lantai, ada jendela kamar tidur, ada
jendela ruang keluarga, ada ventilasi, ada lubang asap dapur, pencahayaan baik, bebas tikus, tersedia sarana air bersih,
ada jamban, ada sarana pembuangan air limbah.
KECAMATAN KEJAKSAN
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 Kejaksan 7 7 7 100 3 3 3 100 1 1 1 100 71 71 64 90.14 82 82 75 91.46
2 Jl.Kembang 5 5 5 100 13 11 11 100 - - - - 72 72 62 86.11 90 88 78 88.64
3 Nelayan 9 9 8 88.89 9 9 9 100 - - - - 60 60 56 93.33 78 78 73 93.59
4 Pamitran 7 7 5 71.43 40 40 34 85 - - - - 43 43 45 104.65 90 90 84 93.33
KEC.KEJAKSAN 28 28 25 89.29 65 63 57 90.48 1 1 1 100 246 246 227 92.28 340 338 310 91.72
5 Kesambi - - - - - - - - - - - - 83 83 77 92.77 83 83 77 120.5
6 Gunung Sari 3 3 3 100 9 9 9 100.00 1 1 1 100 84 84 84 100 97 97 97 100.00
7 Sunyaragi - - - - 4 4 4 100 - - - - 71 71 53 74.65 75 75 57 76.00
8 Majasem 1 1 1 100 2 2 2 100 - - - - 56 56 50 89.29 59 59 53 89.83
9 Drajat - - - - 2 2 2 100 1 1 1 100 73 72 56 77.78 76 75 59 78.67
KEC.KESAMBI 4 4 4 100 17 17 17 100 2 2 2 100 367 366 320 87.43 390 389 343 88.17
10 Jagasatru 1 1 1 100 20 20 15 75.00 1 1 1 100 55 55 44 80.00 77 77 61 79.22
11 Astanagarib 2 2 2 100 8 8 8 100 1 1 1 100 24 24 24 100 35 35 35 100
12 Pekalangan - - - - 15 15 15 100 2 2 2 100 39 39 39 100 56 56 56 100
KEC.PEKALIPAN 3 3 3 100 43 43 38 88.37 4 4 4 100 118 118 107 90.68 168 168 152 90.48
13 Kesunean - - - - - - - - - - - - 31 31 29 93.55 31 31 29 93.55
14 Pegambiran - - - - 7 7 6 86 2 2 2 100 313 311 274 88.10 322 320 282 88.13
15 Pesisir 5 5 5 100 10 10 10 100 - - - - 78 78 64 82.05 93 93 79 84.95
16 Cangkol - - - - 6 6 6 100 2 2 2 100 93 85 76 89.41 101 93 84 90.32
KEC.LEMAH WUNGKUK 5 5 5 100 23 23 22 96 4 4 4 100 515 505 443 22.57 547 537 474 88.27
17 Kalitanjung - - - - 4 4 4 100 1 1 1 100 100 100 100 100 105 105 105 100
18 Larangan 2 2 2 100 5 5 5 100 1 1 - - 99 99 82 82.83 107 107 89 83.18
19 Perumnas Utara 1 1 1 100 - - - - - - - - 94 94 88 93.62 95 95 89 93.68
20 Sitopeng - - - - - - - - - - - - 18 18 18 100 18 18 18 100
21 Kalijaga - - - - 1 1 1 100 - - - - 176 171 97 57 177 172 98 57
KEC.HARJA MUKTI 3 3 3 100 10 10 10 100 2 2 1 50 487 482 385 79.88 502 497 399 80.28
JUMLAH KOTA CIREBON 43 43 40 93.02 158 156 144 92.31 13 13 12 92.31 1,218 1,717 1,039 60.51 1,947 1,929 1,678 86.99
Sumber: Bidang pengendalian masalah penyakit
Keterangan:
L :Laki-laki
= Laki-Laki PS = Perempuan
Selalu tersedia air
P Perempuan K Kadang-kadang tersedia air
Y Ya T Tidak ada tersedia air
T Tidak SPT/L Sumur Pompa Tangan/Listrik
SGL Sumur Gali
Lokasi Genangan
Tabel 3.9
JUMLAH DAN PROSENTASE PENDUDUK TERLAYANI
No KECAMATAN PENDUDUK PENDUDUK % PENDUDUK % TERHADAP
(JIWA) TERLAYANI TERLAYANI TOTAL
1. Harjamukti 86.504 25.434 29,40% 9,36%
2. Lemahwungkuk 46.813 20.222 43,19% 7,44%
3. Pekalipan 31.892 18.883 59,51% 6,95%
4. Kesambi 65.364 0 0 0
5. Kejaksan 41.222 7.092 17,20% 2,61%
Jumlah 271.795 71.631 26,36
Tabel 3.11
1 2 8
1 KEJAKSAN 20
2 KESAMBI 18
3 PEKALIPAN 37
4 LEMAHWUNGKUK -
5 HARJAMUKTI -
JUMLAH 75
IPAL Kesenden :
- Jumlah Pelanggan : 171 SL
- Luas Area Terlayani : 83,89 Ha
- Panjang Saluran : 11,493 Km
Tabel 3.14
KAPASITAS STASIUN POMPA (SP) DAN IPAL
Tabel 3.16
SISTEM PENGOLAHAN
3.2.5. Peran serta Masyarakat dan Jender dalam Penanganan Limbah Cair
Peran serta masyarakat dan jender dalam penanganan limbah cair di Kota
Cirebon dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Masyarakat kota yang mempunyai kesadaran dan memiliki
kelonggaran finansial telah mampu menangani limbah cair, baik dalam
penyediaan maupun dalam pemeliharaan sarana dan prasarana air
limbah;
b. Sedangkan untuk masyarakat yang belum memiliki kesadaran dan low
income, sangat sulit untuk penanganan limbah cair di lingkungannya
hal ini keterbatasan akan kesadaran dan biaya yang harus
dikeluarkan.
Sebagai contoh untuk Kelurahan Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk
perilaku masyarakat dalam BAB sebagai berikut, pada tahun 2010, ada
sebanyak 47 orang yang masih BAB di kebun/sawah, 80 orang yang BAB
di sungai/kolam, 175 orang yang BAB di MCK umum, dan sebanyak 2.621
orang BAB di WC sendiri.
Secara umum peran serta masyarakat dan gender dalam penanganan
limbah cair di Kota Cirebon belum maksimal, masih mengandalkan
kegiatan atau proyek dari Pemerintah Kota Cirebon, baik penyediaan
sarana prasarana maupun perawatannya.
3.4.6. Permasalahan
Kota Cirebon merupakan kota yang terletak di kawasan pantai, sehingga
dalam penanganan permasalahan drainase banyak faktor yang
mempengaruhi dan perlunya pertimbangan yang matang.
Adapun permasalahan sektor drainase yang terjadi di Kota Cirebon yaitu:
Perubahan tata guna lahan seperti yang sangat terlihat diantaranya
pada kawasan Argasunya yang mengakibatkan peningkatan aliran
permukaan sehingga aliran permukaan yang mengalir ke hilir semakin
cepat dan tidak terkendali;
Kelandaian kemiringan dasar saluran yang merupakan konsekuensi
dari daerah pantai sehingga mengakibatkan kecepatan aliran air
kecil, sehingga banyak terjadi endapan/ sedimentasi terutama pada
daerah tikungan yang tentunya memberi kontribusi percepatan
pendangkalan/ penyempitan saluran dan sungai, dengan demikian
kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi berkurang dan tidak
mampu menampung debit yang terjadi, air meluap sehingga terjadi
genangan;
Kurangnya fasilitas pompa drainase.
Karakteristik Pelayanan
Berdasarkan data pemakaian air dan data air yang diproduksi selama 5
tahun terakhir (2004-2008) menunjukkan karakteristik sebagai-berikut :
Tabel 3.23.
PERKEMBANGAN KAPASITAS PRODUKSI 5 TAHUN TERAKHIR
TAHUN VOLUME (m3/thn) DEBIT (I/det)
2004 26,659,018 843
2005 27,247,022 864
2006 26,262,302 833
2007 26,621,154 844
2008 25,536,658 808
Tabel 3.25
LOKASI DAN JARAK UNIT PRODUKSI SISTEM LAMA ( 1937 & 1960 )
NO KETERANGAN ELEVASI (m.s.a.l ) JARAK ( m )
1 Terowongan 374.000 m
2 Aerasi 363.000 m 0 + 350 km
3 Tempat Bahan Kimia 363.000 m 0 + 010 km
4 BPT I 263.000 m 6 + 025 km
5 BPT II 194.000 m 1 + 350 km
6 BPT III 113.000 m 1 + 050 km
7 Resorvoar Perujukan 2.230 m 11 + 07 km
Tabel 3.27
PANJANG DAN DIAMETER PIPA TRANSMISI LAMA
NO KETERANGAN PIPA I PIPA II PVC
Dia. Panjang Dia. Panjang Dia. Panjang
(mm) (m) (mm) (m) (mm) (m)
1. Transmisi Plan Cipaniis s/d 250 1.550 400 1.600 200
Conection Chamber Cirea 1.600
2. Conection Chamber Cirea 250 280 400 230
s/d Changing Point
3. Changing Point s/d BPT Capar 150 3.630 250 3.630
4. BPT Sidawangi s/d BPT Capar 200 460 250 460
125 902 225 902
5. BPT Capar s/d BPT Plangon 125 1.043 250 1.043
6. BPT Plangon s/d Kota
a. Pipa I : Ke Menara 125 360 350 9.468
Parujakan
b. Pipa II : Ke Menara Gunung 200 2.876
Sari
225 3.560
250 5.273
Panjang Total 19.934 17.333 1.600
Tabel 3.28
PANJANG PIPA TRANSMISI III (1980)
NO. KETERANGAN PIPA II (1982)
Dia. Panjang (m)
1. Collector Well s/d Over Speed 700 mm 1.700
2. Over Speed s/d Treatment Plant Plangon 600 mm 6,3
3. Perempatan By Pass s/d PCS Kalitanjung 700 mm 8
4. PCS Kali Tanjung s/d By Pass 700 mm 1,15
5. By Pass s/d Kesambi 600 mm 400
6. Jl. Kesambi s/d Menara Gunung Sari 500 mm 2,8
Panjang Total 2118,25
Tabel 3.29
TINGKAT KEHILANGAN AIR PDAM KOTA CIREBON 5 TAHUN TERAKHIR
NO URAIAN SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008
1. Volume air M3 26.387.002 27.304.762 26.616.464 26.245.072 25.432.591
produksi
2. Volume air M3 20.077.916 19.873.649 19.621.440 19.553.775 20.245.072
didistribusikan
3. Kebocoran M3 6.309.086 7.431.113 6.995.024 6.691.297 187.519
4. Prosentase % 23,91 27,22 26,28 25,50 25,86
kebocoran (%)
Dengan tingkat kehilangan air PDAM Cirebon tahun 2008 sebesar 25,86%
perlu dilakukan usaha-usaha untuk menurunkan kehilangan air terdiri dari
: aspek teknis maupun non teknis.
Aspek teknis untuk menurunkan tingkat kehilangan air meliputi :
- Pencarian kebocoran dan memperbaikinya dengan cepat
- Penyelesaian sambungan tidak resmi’
- Program penggantian meter air yang sudah lama
3.5.5. Permasalahan
Perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan pembangunan di Kota
Cirebon tidak dapat dipungkiri lagi akan peningkatan berbagai kebutuhan
pelayanan umum diantaranya adalah penyediaan air bersih yang
merupakan salah satu prasarana dasar kehidupan. Pemerintah
bertanggung jawab dalam hal perencanaan dan pembangunan system
penyediaan air bersih, mulai dari sumber-sumber air bersih, sistem
produksi, transmisi dan distribusi.
Adapun permasalahan sektor penyediaan air bersih yang terjadi di Kota
Cirebon yaitu:
1. Isu utama air bersih adalah dalam memperoleh sumber air karena
hingga saat ini Kota Cirebon sangat bergantung pada sumber air dari
wilayah lain yaitu kawasan Gunung Ciremai yang masuk wilayah
administrasi Kabupaten Kuningan. Permasalahan tuntutan
kompensasi air dan debit operasional berpotensi menyebabkan konflik
antar daerah.
2. Sumber penyediaan air bersih di Kota Cirebon yang lain adalah dari air
bawah tanah. Namun sumber ini menghadapi ancaman dari intrusi air
laut dan kerusakan daerah tangkapan air. Intrusi air laut terpantau
telah mencapai sejauh + 1.000 m dari garis pantai ke darat.
Tabel 3.34.
LEMBAGA PENGELOLA KEUANGAN SANITASI
No Sub Sektor SKPD Ket.
1. Persampahan DKP, KLH KLH : pelatihan, edukasi
2. Air Limbah PDAM, KLH KLH : pembinaan dan monitoring limbah
selain limbah domestik/RT
3. Air Bersih PDAM, DPUESDM, Dinkes Dinkes : uji kualitas air bersih
4. Drainase DPUESDM
Grafik 3.1.
PROPORSI PENDANAAN PEMBANGUNAN SANITASI KOTA CIREBON
800,000,000,000
700,000,000,000 667,402,250,100
623,615,933,550
600,000,000,000 555,186,378,000
504,413,293,000
500,000,000,000
200,000,000,000
100,000,000,000
2,826,614,793 6,840,424,400 11,509,755,052 4,666,157,000
0
2007 2008 2009 2010
0.75 0.56
2007
1.23
2008
1.72 2009
2010
700,000,000,000
637,259,937,000
600,000,000,000 555,186,378,000
504,413,293,000
500,000,000,000
418,653,117,000
400,000,000,000
269,692,158,000
300,000,000,000 260,088,521,000
200,000,000,000
100,000,000,000
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Pada tahun 2009, pos penerimaan terbesar masih diperoleh dari bagian
Dana Perimbangan yaitu sebesar 474,3 miliar rupiah atau sekitar 74,4
persen dari seluruh penerimaan daerah, penerimaan terbesar kedua
berasal dari Bagian Pendapatan Asli Daerah yaitu sebesar 77,3 miliar
rupiah atau sebesar 12,1 persen dari seluruh penerimaan daerah.
Besarnya Dana Perimbangan ini, terutama merupakan kontribusi dari
dana alokasi umum (DAU) kepada pemerintah daerah Kota Cirebon yang
pada tahun 2009 jumlahnya mencapai 365,5 miliar rupiah atau sebesar
57,3 persen dari total penerimaan. Realisasi penerimaan daerah tahun
anggaran 2004-2009 dapat dilihat pada tabel berikut.
3 Lain-Lain Pendapatan
Yang Sah Pinjaman 11,616,770 7,406,000 67,143,824 50,595,308 85,648,619
Daerah
Tabel 3.37.
PROPORSI BELANJA SANITASI
No Tahun SKPD Jumlah
DKP DPUESDM LH Dinkes
1. 2007 96.061.750,- 2.584.594.550,- 175.017.609,- 145.958.493,- 3.001.632.402,-
2. 2008 1.786.300.000,- 2.964.124.400,- 63.130.000,- 2.090.000.000,- 6.903.554.400,-
3. 2009 478.000.000,- 10.366.651.000,- 297.412.500,- 665.104.052,- 11.807.167.552,-
4. 2010 966.200.000,- 3.652.850.000,- 150.000.000,- 47.107.000,- 4.816.157.000,-
Rp12,000,000,000.00 Rp10,366,651,000.0
0
Rp10,000,000,000.00
Rp8,000,000,000.00
DKP
Rp6,000,000,000.00 DPUESDM
KLH
Rp3,652,850,000.00
Rp4,000,000,000.00 Dinkes
Rp2,964,124,400.00
Rp2,584,594,550.00
Rp1,786,300,000.00
Rp2,000,000,000.00 Rp966,200,000.00
Rp478,000,000.00
Rp96,061,750.00
Rp-
2007 2008 2009 2010
Tabel 3.39.
PERMASALAHAN PENDANAAN SANITASI
No Permasalahan Pendanaan Sanitasi Ket
Aspek Aspek Mekanisme Aspek Transformasi Informasi
Kelembagaan Penganggaran Sanitasi
1. Perencanaan Tidak Kurangnya edukasi, kampanye
pembangunan dicantumkannya dan penyebarluasan informasi
sanitasi secara eksplisit sanitasi sebagai urusan wajib
tidak/kurang pembangunan daerah kepada para pemangku
terintegrasi sanitasi pada kepentingan dan pimpinan
dokumen KUA dan daerah
PPAS
Sanimas
I. Pengembangan Sistem Sanimas Memakai Kel. Panjunan 10 Lokal
sistem dan Kel.
komunal Lemahwungkuk
II. Pengembangan Sarana dan Belum Kel. Panjunan 1 Paket
Prasarana Instalasi Pengolahan Tinja maksimal, dan Kel.
terbentur Lemahwungkuk
pendanaan
Sistem Setempat
I. Program Pembangunan Sistem Belum ada Kel. Argasunya 5 lokal
Komunal perencanaan
Tabel 4.2.
RENCANA PROGRAM PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH
Kondisi
No Program/Kegiatan Tahun 2010 Tahun 2013 (akhir RPJMD)
(saat ini) Lokasi Volume Satuan
I. Program Pembinaan Sistem
Pengelolaan Persampahan
Pengembangan Kinerja TPA (tahap I) : Argasunya 1 Lokasi
- Pembuatan kolam lindi dan sel Sudah TPA Kopi Luhur - -
sampah terbangun
- Jalan operasi dan manuver Sudah TPA Kopi Luhur - -
terbangun
- Pengadaan alat berat (excavator) Belum tersedia TPA Kopi Luhur 1 Unit
Kondisi
No Program/Kegiatan Tahun 2010 Tahun 2013 (akhir RPJMD)
(saat ini) Lokasi Volume Satuan
I. Pengembangan Perencanaan Drainase
1. Membuat Rencana Induk Sistem Drainase Kota Cirebon 1 Paket
Kota
2. Penyusunan DED Sistem Drainase Kota Kota Cirebon 1 Paket
3. Penyusunan Studi Kelayakan Sistem Kota Cirebon 1 Paket
Dranase Kota
II. Peningkatan Sistem Drainase
- Rehab saluran Kota Cirebon 1 Paket
- Rehabilitasi saluran drainase Kota Cirebon 1 Paket
Kondisi
No Program/Kegiatan Tahun 2010 Tahun 2013 (akhir RPJMD)
(saat ini) Lokasi Volume Satuan
I. Program Pembangunan
Prasarana dan Sarana Air
Minum di Perkotaan
1 Pembangunan Sumur Dalam
DED sistem Pembangunan Belum Perumnas
Sumur Dalam terlaksana Gunung Kec. 1 paket
Harjamukti
Pembahasan Lahan IPA 4 Belum
2,000 m2
LOKASI terlaksana
Pembangunan IPA (DED IPA, Belum
PEMBANGUNAN IPA, AWAL terlaksana 80 I/det
TRANSMISI, RESERVOIR)
Transmisi Sumur Dalam Belum
2,165 m
terlaksana
2 Pengembangan Sumber Baru
Regional
Pembahasan lahan IPA dan Belum
2,000 m2
Perijinan terlaksana
DED Sistem IPA Belum
1 paket
terlaksana
Pembangunan IPA Belum
440 I/det
terlaksana
Pengadaan Pipa Transmisi Belum
30,800 m
terlaksana
Pemasangan Pipa Transmisi Belum
30,800 m
terlaksana
Pembangunan Reservoar Baru Belum
3,500 m3
terlaksana
Pemasangan dan Pengadaan Belum
Pipa Distribusi terlaksana
Pemasanagan Sambungan Belum
50,000 SL
Langsung terlaksana
II. Penyehatan PDAM
Optimalisasi Sistem
Pengadaan Mesin Backwash Belum
1 paket
terlaksana
Penggantian Transmisi Belum
terlaksana
a. Jl. Kesambi 1 paket
b. Jl. Kanggraksan 1 paket
c. Jl. Cakrabuana s/d Warung Jl. Cakrabuana
asem s/d Warung 1 paket
asem
d. Peningkatan PS AB/AL Palimanan
e. GIS 1 paket
f. MIS dan CIS 1 paket
IV Program Penambahan
Kapasitas Produksi Air Minum di
Perkotaan
Tabel 4.5.
RENCANA PROGRAM PENINGKATAN KAMPANYE PHBS
Kondisi
No Program/Kegiatan Tahun 2010 Tahun 2013 (akhir RPJMD)
(saat ini) Lokasi Volume Satuan
I. Program Pemberdayaan
Perorangan
Edukasi PHBS Telah Kota Cirebon 1 Paket
dilaksanakan
Sosialisasi PHBS Telah Kota Cirebon 1 Paket
dilaksanakan
Survei PHBS Telah Kota Cirebon 1 Paket
dilaksanakan
II. Program Pemberdayaan
Kelompok
Edukasi PHBS Telah Kota Cirebon 1 Paket
dilaksanakan
Sosialisasi PHBS Telah Kota Cirebon 1 Paket
dilaksanakan
Survei PHBS Telah Kota Cirebon 1 Paket
dilaksanakan
III. Program Pemberdayaan Umum
Edukasi PHBS Telah Kota Cirebon 1 Paket
dilaksanakan
Sosialisasi PHBS Telah Kota Cirebon 1 Paket
dilaksanakan
Survei PHBS Telah Kota Cirebon 1 Paket
dilaksanakan
Pekalipan
Pekalipan 2 1 3 2 2 2
Pekalangan 1 1 2 1,3 1 1
Pulasaren 1 1 2 1,3 1 1
Jagasatru 3 1 2 2 2 2
Lemahwungkuk
Lemahwungkuk 4 3 2 3 4 4
Panjunan 4 3 2 3 4 4
Kasepuhan 3 2 2 2,3 3 3
Pegambiran 2 2 2 2 2 2
Kesambi
Kesambi 1 2 2 1,6 2 2
Drajat 1 2 2 1,6 2 2
Pekiringan 1 2 2 1,6 2 2
Sunyaragi 1 1 2 1,3 1 1
Karyamulya 2 2 2 2 2 2
Harjamukti
Harjamukti 2 2 2 2 2 2
Kalijaga 3 2 2 2,3 3 3
Argasunya 4 3 3 3,3 4 4
Kecapi 1 2 2 1,6 2 2
Larangan 1 2 2 1,6 2 2
Tabel 5.3
Pelaksanaan Penyuluhan Sosialisasi Lingkungan Sehat Tahun 2009
Tanggal
No Kelurahan Lokasi Pelaksanaan Sasaran
Pelaksanaan
% KK MEMILIKI
JUMLAH KK
JUMLAH KK
DIPERIKSA
% SEHAT
MEMILIKI
JUMLAH
JUMLAH
SEHAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kejaksan 2,993 2,920 2,920 2,813 100.00 96.34
2 Jl.Kembang 3,658 3,658 3,575 3,360 97.73 93.99
3 Nelayan 1,932 1,883 1,883 1,763 100.00 93.63
4 Pamitran 2,348 2,348 2,130 1,973 90.72 92.63
KEC.KEJAKSAN 10,931 10,809 10,508 9,909 97.22 94.30
5 Kesambi 2,492 2,492 2,492 2,430 100.00 97.51
6 Gunung Sari 2,676 2,676 2,676 2,667 100.00 99.66
7 Sunyaragi 2,643 2,643 2,636 2,492 99.74 94.54
8 Majasem 5,194 5,194 5,132 5,031 98.81 98.03
9 Drajat 3,985 3,985 3,985 2,628 100.00 65.95
KEC.KESAMBI 16,990 16,990 16,921 15,248 99.59 90.11
10 Jagasatru 4,627 4,627 4,599 3,699 99.39 80.43
11 Astanagarib 1,670 1,670 1,559 1,559 93.35 100.00
12 Pekalangan 1,508 1,508 1,388 1,140 92.04 82.13
KEC.PEKALIPAN 7,805 7,805 7,546 6,398 96.68 84.79
13 Kesunean 2,958 2,285 2,285 1,927 100.00 84.33
14 Pegambiran 4,269 4,269 3,509 2,807 82.20 79.99
15 Pesisir 2,529 1,861 1,744 1,609 93.71 92.26
16 Cangkol 2,187 2,187 1,599 1,526 73.11 95.43
KEC.LEMAH WUNGKUK 11,943 10,602 9,137 7,869 86.18 86.12
17 Kalitanjung 4,565 4,565 4,380 4,303 95.95 98.24
18 Larangan 5,153 5,153 5,058 5,058 98.16 100.00
19 Perumnas Utara 3,719 3,719 3,708 3,708 99.70 100.00
20 Sitopeng 3,407 3,407 2,182 2,182 64.04 100.00
21 Kalijaga 6,782 6,782 6,326 6,326 93.28 100.00
KEC.HARJA MUKTI 23,626 23,626 21,654 21,577 91.65 99.64
% KK MEMILIKI
JUMLAH KK
JUMLAH KK
DIPERIKSA
% SEHAT
MEMILIKI
JUMLAH
JUMLAH
SEHAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kejaksan 2,993 2,772 2,772 2,297 100.00 82.86
2 Jl.Kembang 3,658 3,658 3,658 3,535 100.00 96.64
3 Nelayan 1,932 1,883 1,883 1,517 100.00 80.56
4 Pamitran 2,348 2,348 2,348 2,244 100.00 95.57
KEC.KEJAKSAN 10,931 10,661 10,661 9,593 100.00 89.98
5 Kesambi 2,492 2,492 2,492 2,386 100.00 95.75
6 Gunung Sari 2,676 2,676 2,676 2,676 100.00 100.00
7 Sunyaragi 2,643 2,643 2,591 1,778 98.03 68.62
8 Majasem 5,194 5,194 5,194 5,045 100.00 97.13
9 Drajat 3,985 3,985 3,985 2,476 100.00 62.13
KEC.KESAMBI 16,990 16,990 16,938 14,361 99.69 84.79
10 Jagasatru 4,627 4,627 4,254 3,840 91.94 90.27
11 Astanagarib 1,670 1,209 1,131 826 93.55 73.03
12 Pekalangan 1,508 1,508 1,195 887 79.24 74.23
KEC.PEKALIPAN 7,805 7,344 6,580 5,553 89.60 84.39
13 Kesunean 2,958 2,285 2,285 1,927 100.00 84.33
14 Pegambiran 4,269 4,269 3,700 2,999 86.67 81.05
15 Pesisir 2,529 1,861 1,327 1,073 71.31 80.86
16 Cangkol 2,187 2,187 1,599 1,010 73.11 63.16
KEC.LEMAH WUNGKUK 11,943 10,602 8,911 7,009 84.05 78.66
17 Kalitanjung 4,565 4,565 4,565 4,254 100.00 93.19
18 Larangan 5,153 5,153 5,153 4,283 100.00 83.12
19 Perumnas Utara 3,719 3,719 3,719 3,557 100.00 95.64
20 Sitopeng 3,407 3,407 790 790 23.19 100.00
21 Kalijaga 6,782 6,782 6,265 6,265 92.38 100.00
KEC.HARJA MUKTI 23,626 23,626 20,492 19,149 86.73 93.45
% KK MEMILIKI
JUMLAH KK
JUMLAH KK
DIPERIKSA
% SEHAT
MEMILIKI
JUMLAH
JUMLAH
SEHAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KK
1 2 3 4 15 16 17 18 19
1 Kejaksan 2,993 2,986 2,986 2,642 100.00 88.48
2 Jl.Kembang 3,658 3,658 3,575 3,409 97.73 95.36
3 Nelayan 1,932 1,883 1,883 1,753 100.00 93.10
4 Pamitran 2,348 2,348 2,204 2,065 93.87 93.69
KEC.KEJAKSAN 10,931 10,875 10,648 9,869 97.91 92.68
5 Kesambi 2,492 2,492 2,492 2,471 100.00 99.16
6 Gunung Sari 2,676 2,676 2,162 1,990 80.79 92.04
7 Sunyaragi 2,643 2,643 2,643 1,515 100.00 57.32
8 Majasem 5,194 5,194 5,194 5,083 100.00 97.86
9 Drajat 3,985 3,985 3,985 2,703 100.00 67.83
KEC.KESAMBI 16,990 16,990 16,476 13,762 96.97 83.53
10 Jagasatru 4,627 4,627 4,627 3,874 100.00 83.73
11 Astanagarib 1,670 1,670 1,670 1,594 100.00 95.45
12 Pekalangan 1,508 1,508 1,508 1,084 100.00 71.88
KEC.PEKALIPAN 7,805 7,805 7,805 6,552 100.00 83.95
13 Kesunean 2,958 2,285 2,285 1,927 100.00 84.33
14 Pegambiran 4,269 4,269 3,059 2,886 71.66 94.34
15 Pesisir 2,529 1,861 1,519 1,176 81.62 77.42
16 Cangkol 2,187 2,187 1,595 818 72.93 51.29
KEC.LEMAH WUNGKUK 11,943 10,602 8,458 6,807 79.78 80.48
17 Kalitanjung 4,565 4,565 4,565 4,406 100.00 96.52
18 Larangan 5,153 5,153 5,061 5,058 98.21 99.94
19 Perumnas Utara 3,719 3,719 3,719 3,707 100.00 99.68
20 Sitopeng 3,407 3,407 790 790 23.19 100.00
21 Kalijaga 6,782 6,782 6,782 6,265 100.00 92.38
KEC.HARJA MUKTI 23,626 23,626 20,917 20,226 88.53 96.70
Tabel 5.5
Kader-kader PKK
NO NAMA WILAYAH KESEHATAN
JUMLAH KADER KESEHATAN
PENYULUHAN LAIN-
POSYANDU GIZI KESLING NARKOBA LAIN
1 2 3 4 5 6 7
1 KEJAKSAN 312 49 65 6 1
2 KESAMBI 381 381 165 6 2
3 PEKALIPAN 212 87 73 42 39
4 LEMAHWUNGKUK 310 238 119 9
5 HARJAMUKTI 440 440 440 5
JUMLAH 1655 1195 862 68 42
Tabel 5.6
DATA EHRA MENGENAI KEBIASAAN CUCI TANGAN MASYARAKAT
CTPS sebelum
CTPS sebelum CTPS setelah
CTPS sesudah BAB menyiapkan CTPS sebelum makan
menyuapi anak menceboki anak
Desa/Kelurahan makanan
Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Kejaksan 10 30 8 32 7 33 11 29 6 34
Kesenden 1 39 0 40 0 40 0 40 13 27
Kebon Baru 0 40 0 40 0 40 0 40 11 29
Sukapura 26 14 7 32 2 38 0 40 20 20
Pekiringan 12 28 0 40 0 40 0 40 8 32
Kesambi 11 29 1 39 1 39 36 4 11 29
Sunyaragi 36 4 4 36 7 33 39 1 9 31
Karyamulya 35 5 18 22 8 32 36 4 17 23
Drajat 12 28 3 37 3 37 18 22 18 22
Jagasatru 25 15 9 31 4 36 14 26 29 11
Pulasaren 26 14 3 37 3 37 4 36 10 30
Pekalipan 0 40 0 40 0 40 0 40 9 31
Pekalangan 22 18 10 30 15 25 33 7 10 30
Kesepuhan 15 25 7 33 3 37 25 15 6 34
Lemahwungkuk 25 15 2 38 0 40 40 0 34 6
Panjunan 30 10 8 32 24 16 24 16 5 35
Pegambiran 0 40 2 38 0 40 37 3 10 30
Harjamukti 1 39 0 40 0 40 0 40 23 17
Larangan 18 22 3 37 1 39 21 19 7 33
Kecapi 40 0 7 33 5 35 30 10 19 21
Argasunya 5 35 2 38 0 40 8 32 22 18
Kalijaga 34 6 24 16 28 12 34 6 8 32
TOTAL 384 496 118 761 111 769 410 470 305 575
CTPS : Cuci Tangan Pakai sabun
Tabel 5.9
TELEVISI CIREBON
No Nama Surat TV Alamat
1 Radar Cirebon TV Jl. Perjuangan No. 9 Cirebon
Telp 0231-483531/483533
2 Cirebon TV Jl. Pronggol Cirebon
Untuk media massa lokal, wawancara dilakukan oleh pokja sanitasi. Ada 15
media massa lokal yang dikunjungi dan diwawancara yaitu 1 media cetak :
Radar Cirebon, 3 radio yaitu: Radio Maritim Rassonia, Radio Cirebon FM dan
Radio Swara Prima Sonata dan 1 televisi yaitu Radar Cirebon Televisi (RCTV).
Penentuan media massa dilakukan oleh pokja. Selain untuk memperoleh data
terbaru mengenai media massa bersangkutan, kunjungan ke media juga
dimaksudkan untuk menjalin hubungan yang baik antara pokja dan media
massa tersebut.
Koran ini belum memiliki rubrik khusus mengenai sanitasi namun sering
mengangkat berita sehubungan dengan sanitasi di Cirebon termasuk
didalamnya persampahan, banjir yang disebabkan oleh saluran drainase yang
tidak berfungsi maksimal, air bersih dan lain lain. Tetapi beberapa edisi ini
Radar Cirebon mempunyai Rubrik bernama Ecogreen yang berisi tentang
lingkungan hidup. Berdasarkan pemantauan Radar Cirebon, cara yang paling
cocok untuk berkomunikasi dengan masyarakat Cirebon adalah melalui
kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan ini dapat berbentuk lomba ataupun event
lainnya. Berdasarkan pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan
kemasyarakatan, antusiasme masyarakat akan lebih tinggi untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan seperti lomba dibandingkan sosialisasi biasa
dengan media pertemuan warga. Antusiasme masyarakat juga dapat diraih
dengan cara memberikan stimulan berupa hadiah.
G. Radar Cirebon TV
Radar Cirebon Televisi (RCTV) yang beralamat di Garaha Pena Radar Cirebon
Jalan Perjuangan No. 9 Cirebon berdiri pada tanggal 1 September 2008 yang
dikelola oleh PT. Wahana Televisi Cirebon. RCTV berada pada 25 UHF dengan
cakupan area Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Indramayu,
Brebes, Tegal dan Pemalang. Jumlah penonton RCTV diperkirakan sebanyak 2
juta orang (20 dari jumlah penduduk) dengan waktu siaran dari jam 09.00 wib
sampai dengan jam 24.00 wib atau selama 15 jam. Jenis-jenis
informasi/acara RCTV antara lain : Berita (30%), Hiburan (40%), Religius
(10%) dan Talkshow (20%).
Adapun sasaran pendengar adalah (data 2010):
Jenis kelamin:
- pria: 45%
- wanita: 55%
Usia pembaca:
- di bawah 20th : 10%
Tabel 5.10
DATA UMUM PERUSAHAAN DAUR ULANG SAMPAH ORGANIK
1. Bidang Usaha Pengolah kompos menjadi POG
2. Nama Perusahaan (bila berbadan hukum) PT. Khatulistiwa Putra Mandiri
3. Nama Penanggung Jawab / Direktur Ir. Rahmanizan Saputra
4. Alamat Jl. Pramuka No.10 Argasunya Kota
Cirebon
5. Telepon -
6. Mulai menjalankan usaha 2007
7. Jumlah Personel 24
a. Tenaga langsung 4
b. Tenaga tidak langsung 20
8. Lingkup usaha (bisa dipilih lebih dari satu) Pengolahan Kompos di TPA Kopi
Luhur menjadi Pupuk Organik
Granul
Adapun untuk jenis barang bekas yang ditampung serta volume rata-rata
dari masing-masing jenis barang bekas yang dikumpulkan, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.12
JENIS BARANG BEKAS YANG DITAMPUNG
Volume rata-rata per Harga Beli per
No Jenis Barang Bekas Harga Jual (Rp/Kg)
minggu (kg) minggu (Rp/kg)
1 Plastik kresek 9000 300 350
2 Karung 1000 400 500
3 PE dan PP 3000 300 400
Sektor lembaga pendidikan yang berupaya dalam proses daur ulang sampah
yang berhasil diwawancarai adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri Delapan
(SMPN 8) sebagai pelopor Sekolah Berbasis Lingkungan, pihak sekolah
memasukan kegiatan ini dalam bentuk muatan lokal yakni mata pelajaran
lingkungan hidup (PLH) yang anggotanya terdiri dari seluruh siswa yang ada di
SMPN 8 Kota Cirebon, yaitu sekitar 805 siswa. Setelah SMPN 8 mendapat gelar
sekolah asri di tahun 2005 dan sekolah berbasis lingkungan (SBL) di tahun 2006
sampai dengan 2008, sampai pada akhirnya mendapat gelar Sekolah Adiwiyata
di tahun 2008. Kondisi lingkungannya terlihat sangat asri karena banyak di
tanami dengan tumbuh-tumbuhan dan ditambah lagi dengan adanya hutan
sekolah yang ditanami pohon-pohon dengan model tumpang sari.
Terkait dengan proses pendaur ulangan sampah, sekolah ini telah memiliki alat
komposting yang bertujuan untuk mengolah sampah yang berasal dari organik
dalam bentuk produk berupa pupuk kompos tanaman yang dilakukan proses
produksi 2 minggu sekali dengan bahan baku sampah organik yang dihasilkan
sebanyak 100 kg/minggu dan menghasilkan 50 kg/minggu pupuk kompos
PT.INDONESIA
2 POWER Jl.Brigjen H.R UKL-UPL Komposting
Dharsono,By-
pass
b. Bantuan Pengobatan Gratis 150 - 200 orang setiap 2 (dua) kali dalam setahun
c. Donor Darah tahun 2007 dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan
sekali sejak tahun 2007
2. Pendidikan
a. Pelatihan Guru kerjasama dengan Universitas Swadaya
Gunung Jati tahun 2007, untuk
meningkatkan kualitas guru di sekitar
pabrik BAT : SMP 13, 14, 15 dan 16
4 BANK INDONESIA 1. Pemberian bantuan langsung (CSR Philantrophy) Bantuan sumbangan banjir, kegiatan Rp. 33.900.000 Rp. 0
sosial dan keagamaan di wilayah
Kab/Kota Cirebon
Pemberian sumbangan buku kepada Rp. 15.548.423 Rp. 0
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Karya Mulya
Nelayan dan SD Sukasari Cirebon
2. Pelaksanaan CSR tahun 2009 lebih diarahkan pada Pemberian sumbangan buku untuk SMA Bantuan pendidikan dan Rp. 0 Rp. 50.000.000
bantuan pendidikan dan pengembangan Negeri 8 pengembangan UMKM
5 PT PELINDO II Pemberian bantuan langsung (CSR Philantrophy) Pemberian bantuan untuk pembuatan Rp. 0 Rp. 237.679.000 Telah dilaksanakan melalui DKP Kota
TPS Harjamukti Cirebon
Pemberian Bantuan untuk penataan Rp. 0 Rp. 197.982.000 Telah dilaksanakan melalui Dinas
penerangan jalan umum di Wilayah Perhubungan Kota Cirebon
Pantau
6 BTN SYARIAH Pemberian bantuan langsung (CSR Philantrophy) Pemberian Bantuan untuk pembuatan Rp. 0 Rp. 100.000.000 Telah dilaksanakan melalui
Sarana Olahraga Kecamatan Lemahwungkuk
6.1 KESIMPULAN
A. Air Bersih
Cakupan pelayanan air bersih PDAM Kota Cirebon dan sekitarnya pada tahun
2008 mencapai 75,60% dari total penduduk Kota Cirebon. 24,40% penduduk
yang belum terakses sarana air bersih mayoritas bertempat tinggal di
Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti.
B. Air Limbah
Kesadaran masyarakat Kota Cirebon mengenai pentingnya kesehatan
lingkungan masih kurang, sehingga masih ada yang menggunakan prasarana
sanitasi yang belum memenuhi syarat. Kondisi kawasan permukiman di Kota
Cirebon yang padat sulit untuk menempatkan Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL) dan septictank sesuai persyaratan kesehatan. Secara kuantitas
mengenai sarana sanitasi di Kota Cirebon sudah memenuhi (kepemilikan
jamban sehat 92,98%), akan tetapi secara kualitas masih banyak kondisi
sarana air limbah yang kurang memadai karena baru tersedia 4 unit Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan belum memiliki Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT).
C. Persampahan
Pengelolaan persampahan di Kota Cirebon tingkat pelayanannya pada daerah
pusat kota, pemukiman padat, pertokoan, perkantoran, jalan-jalan umum serta
area pasar. Sarana dan prasarana penunjang operasional masih kurang
mendukung karena tidak semua prasarana dapat dioperasikan dengan
optimal. Untuk Tempat Pemrosesan Akhirnya (TPA) dengan luas 9 Ha, masih
menggunakan model open dumping dan lokasinya hanya berjarak 250 meter
dari pemukiman penduduk. Dilihat dari lokasinya, sebenarnya tidak memenuhi
syarat sebagai Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA).
D. Drainase
Hampir seluruh masyarakat Kota Cirebon telah terlayani oleh drainase
lingkungan, namun kondisi drainase masih ada yang belum memenuhi syarat
akibat kurangnya penanganan perawatan drainase. Sehingga pada saat hujan
terdapat beberapa titik genangan banjir. Dari data dan pantauan terdapat 7
6.2 REKOMENDASI
A. Air Bersih
1. Diperlukan ketersediaan infrastruktur air bersih yang memadai agar dapat
meningkatkan cakupan pelayanan keseluruh wilayah Kota Cirebon;
2. Diperlukan usaha untuk menekan angka kebocoran air bersih dan
memaksimalkan penggalian sistem air baku;
3. Meningkatkan masyarakat dalam pengelolaan air bersih.
B. Air Limbah
1. Merencanakan penanganan system pengelolaan limbah cair baik yang
sifatnya on site sistem ataupun sistem komunal sehingga berkorelasi
dengan upaya peningkatan pengelolaan penyehatan lingkungan
permukiman (PLP).
2. Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana pengelolaan air limbah
dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan air limbah dan
meningkatkan kinerja pengelola air limbah.
3. Disamping itu juga dikembangkan sistem sanitasi berbasis masyarakat
(Sanimas) dan menerapkan pembuangan air limbah dengan menggunakan
sistem komunal baik di pemukiman, pesantren maupun di sekolah.
4. Sedangkan untuk rencana penanganan limbah cair medis, diantaranya
adalah mewajibkan pengelola rumah sakit untuk membangun IPAL guna
mereduksi limbah cair sebelum dibuang ke saluran drainase.
5. Membangun IPAL industri untuk penanganan limbah industri.
6. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan air limbah.
C. Persampahan
1. Melakukan pembinaan sistem pengelolaan persampahan dengan
melakukan pengembangan kinerja TPA;
2. Peningkatan kualitas sistem pemrosesan akhir sampah, dengan
melaksanakan pembebasan lahan perluasan TPA, supervisi peningkatan
TPA dan rehabilitasi TPA;
III. METODOLOGI
EHRA adalah studi yang relatif pendek (sekitar 2 bulan) dengan metode
pengumpulan data, sampling dan analisis. EHRA menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan menerapkan 2 teknik pengumpulan data, yaitu :
Sampah ke
Sampah Dibuang Tiap Sungai/Parit/ Memisahkan Sampah
Hari Selokan/ di Rumah
Desa/Kelurahan
Lapang/Bakar
Jawaban Jawaban Jawaban
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Kejaksan 0.0% 100.0% 7.5% 92.5% 0.0% 100.0%
Kesenden 0.0% 100.0% 5.0% 95.0% 12.5% 87.5%
Kebon Baru 17.5% 82.5% 0.0% 100.0% 10.0% 90.0%
Sukapura 12.5% 87.5% 0.0% 100.0% 2.5% 97.5%
Pekiringan 0.0% 100.0% 5.0% 95.0% 5.0% 95.0%
Kesambi 2.5% 97.5% 0.0% 100.0% 5.0% 95.0%
Sunyaragi 0.0% 100.0% 7.5% 92.5% 0.0% 100.0%
Karyamulya 5.0% 95.0% 0.0% 100.0% 7.5% 92.5%
Drajat 15.0% 85.0% 7.5% 92.5% 5.0% 95.0%
Jagasatru 10.0% 90.0% 25.0% 75.0% 17.5% 82.5%
Pulasaren 10.0% 90.0% 2.5% 97.5% 2.5% 97.5%
Pekalipan 30.0% 70.0% 5.0% 95.0% 2.5% 97.5%
Pekalangan 27.5% 72.5% 0.0% 100.0% 0.0% 100.0%
Kesepuhan 10.0% 90.0% 25.0% 75.0% 15.0% 85.0%
Lemahwungkuk 22.5% 77.5% 7.5% 92.5% 2.5% 97.5%
Panjunan 10.0% 90.0% 2.5% 97.5% 0.0% 100.0%
Pegambiran 2.5% 97.5% 15.0% 85.0% 2.5% 97.5%
Harjamukti 25.0% 75.0% 25.0% 75.0% 7.5% 92.5%
Larangan 0.0% 100.0% 0.0% 100.0% 17.5% 82.5%
Kecapi 0.0% 100.0% 10.0% 90.0% 12.5% 87.5%
Argasunya 0.0% 100.0% 57.5% 42.5% 10.0% 90.0%
Kalijaga 12.5% 87.5% 10.0% 90.0% 40.0% 60.0%
Total 9.7% 90.3% 9.9% 90.1% 8.1% 91.9%
VIII. BANJIR
Studi EHRA di Kota Cirebon menunjukkan sekitar 15,3% rumah tangga pernah
mengalami banjir, seperti terlihat pada grafik dibawah, proporsi terbesar yaitu
sekitar 84,7% rumah tangga melaporkan tidak pernah mengalami banjir.
Data lengkap jumlah rumah tangga yang pernah mengalami banjir tiap kelurahan
dapat dilihat pada tabel berikut :
Pernah Banjir
Jawaban
Desa/Kelurahan Ya Tidak Total
Kejaksan 0.0% 100.0% 100.0%
Kesenden 17.5% 82.5% 100.0%
Kebon Baru 7.5% 92.5% 100.0%
Sukapura 40.0% 60.0% 100.0%
Pekiringan 2.5% 97.5% 100.0%
Kesambi 7.5% 92.5% 100.0%
Sunyaragi 0.0% 100.0% 100.0%
Karyamulya 5.0% 95.0% 100.0%
Drajat 0.0% 100.0% 100.0%
Jagasatru 7.5% 92.5% 100.0%
Pulasaren 12.5% 87.5% 100.0%
Pekalipan 25.0% 75.0% 100.0%
Pekalangan 20.0% 80.0% 100.0%
Kesepuhan 25.0% 75.0% 100.0%
Lemahwungkuk 15.0% 85.0% 100.0%
Panjunan 17.5% 82.5% 100.0%
Pegambiran 57.5% 42.5% 100.0%
Harjamukti 5.0% 95.0% 100.0%
Larangan 27.5% 72.5% 100.0%
Kecapi 25.0% 75.0% 100.0%
Argasunya 7.5% 92.5% 100.0%
Kalijaga 12.5% 87.5% 100.0%
Total 15.3% 84.7% 100.0%
Kapasitas penanganan sampah atau Service Coverage sebesar 78 persen dari area
kota
Komposisi sampah yang dikumpulkan berdasarkan sumbernya adalah sebegi
berikut:y
a. Perumahan 76%.
b. Area bisnis (perkantoran dan hotel) 1,8%.
c. pasar 12,3%.
d. kawasan publik 9,7%.
Komposisi sampah kota: 76,5% Organik, 12,49% Plastik, 0,39% logam, 6,51% kertas
4,1% lain-lain persentase yang dilakukan berdasarkan hasil sampling.
a. Pengelolaan TPA
Berdasarkan catatan unit pengelola TPA, volume sampah yang masuk tiap hari sebanyak
770 M3/ hari. Metode penampungan sampah masih menggunakan open dumping. Saat ini
diperkirakan ada sekitar 156 orang pemulung yang beroperasi di TPA. Para pemulung
tersebut diperkirakan bisa mengurangi sampah TPA sekitar 99 m3 ton/bulan atau 12,9% dari
volume sampah yang masuk TPA.
Permasalahan utama yang menjadi kendala dalam penanganan sampah di Kota Cirebon
adalah:
Masyarakat masih belum sepenuhnya melakukan 3R
System pengelolaan yang digunakan masih bersifat open dumping
Kebutuhan lahan di TPA setelah 3 tahun kedepan sehubungan dengan penuhnya
lahanTPA untuk 3 tahun kedepan
Inisiatif yang sudah/ sedang dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon
dalam meningkatkan kualitas pelayanan dalam penanganan sampah adalah sebegi berikut:
Menambah jumlah TPS
Menambah infrastruktur penunjang di TPA yaitu dengan penambahan alat berat
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi lapangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
c. Nama pengusaha pengepul Bapak Udini, alamat kegiatan Kopi Luhur Kelurahan
Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, usaha berdiri sejak tahun 2002
dengan jumlah tenaga kerja sebanyak tujuh orang, untuk jenis dan volume barang
rongsok yang ditampung seperti dapat terlihat pada tabel di bawah ini:
Permasalahan utama yang menjadi masalah dalam penanganan sampah di Kota Cirebon
adalah:
Tingkat partisipasi masyarakat yang rendah terhadap kebersihan dan keindahan
lingkungan;
Keterbatasan alokasi anggaran peremajaan peralatan pengelolaan persampahan dan
kebersihan;
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembayaran retribusi RPPK/PL;
Banyaknya lalu lintas manusia yang bekerja di sector informal yang secara langsung
akan menimbulkan dan menghasilkan sampah;
Penanganan sampah didaerah perbatasan yang kerap menjadi sorotan public luar;
Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan SKPD dalam meningkatkan kualitas pelayanan
dalam penanganan persampahan adalah:
a. Penambahan dan perbaikan sarana dan Prasarana pengelolaan kebersihan dan
pertamanan dalam lingkup makro;
b. Peningkatan profesionalisme aparatur dalam bidang kebersihan dan keindahan kota;
c. Peningkatan kualitas pengelolaan sampah di TPA
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi lapangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
PT.INDONESIA
2 POWER Jl.Brigjen H.R UKL-UPL Komposting
Dharsono,By-
pass
4. IPAL Kesenden
Instalasi pengolahan kesenden memiliki luas areal lahan sebesar 11 ha, memiliki
kedalaman sumur penampung 12 m dengan luas daerah layanan 83.89 ha dengan
panjang saluran 11.493 km dan jumlah pelanggan 171.
Pemanfaatan yang ada pada saat ini yaitu berupa kolam pemancingan yang dikelola oleh
warga dengan rincian nama sbb:
No Nama Penggarap Lahan Luas Lahan Unit
2
1 Herman 405 m
2 Agung 223.25 m2
3 Yoyon 1.181 m2
4 Agus Putra 93,75 m2
5 Ruswa 7.406 m2
6 Sumarli 1.554 m2
7 Susilo 1.622 m2
8 Endang 5.632 m2
9 H. Cutom Rohman 8.472 m2
10 Iing 6.32 m2
11 Wandur 3.254 m2
12 Rusmadi 540 m2
13 Akhir 960 m2
b. sistem on site
sistem on site yang dipergunakan adalah dengan cara konvensional yaitu limbah cair dari
septik tank warga yang disedot dengan mobil tinja dan di buang ke kolam limbah di Ade
Pemulung
City
PERUMAHAN
KOMESIAL Logam
Penampung
Penampung
besar/ Pabrik
limbah plastik:
daur ulang
PASAR
JALAN / FASILITAS
UMUM
.... ton per bulan? Plastik:
Pemulung •Jakarta
Pabrik Pellet
Plastik •Surabaya
Plastik Kota
23.100 m3 per bulan setempat: •Tangerang
•Kota lain?
TPS ..... ton per
bulan?
Usaha konversi
BAK SAMPAH
sampah organik
jadi kompos:
b. Bantuan Pengobatan Gratis 150 - 200 orang setiap 2 (dua) kali dalam setahun
c. Donor Darah tahun 2007 dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan
sekali sejak tahun 2007
2. Pendidikan
a. Pelatihan Guru kerjasama dengan Universitas Swadaya
Gunung Jati tahun 2007, untuk
meningkatkan kualitas guru di sekitar
pabrik BAT : SMP 13, 14, 15 dan 16
4 BANK INDONESIA 1. Pemberian bantuan langsung (CSR Philantrophy) Bantuan sumbangan banjir, kegiatan Rp. 33.900.000 Rp. 0
sosial dan keagamaan di wilayah
Kab/Kota Cirebon
Pemberian sumbangan buku kepada Rp. 15.548.423 Rp. 0
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Karya Mulya
Nelayan dan SD Sukasari Cirebon
2. Pelaksanaan CSR tahun 2009 lebih diarahkan pada Pemberian sumbangan buku untuk SMA Bantuan pendidikan dan Rp. 0 Rp. 50.000.000
bantuan pendidikan dan pengembangan Negeri 8 pengembangan UMKM
5 PT PELINDO II Pemberian bantuan langsung (CSR Philantrophy) Pemberian bantuan untuk pembuatan Rp. 0 Rp. 237.679.000 Telah dilaksanakan melalui DKP Kota
TPS Harjamukti Cirebon
Pemberian Bantuan untuk penataan Rp. 0 Rp. 197.982.000 Telah dilaksanakan melalui Dinas
penerangan jalan umum di Wilayah Perhubungan Kota Cirebon
Pantau
6 BTN SYARIAH Pemberian bantuan langsung (CSR Philantrophy) Pemberian Bantuan untuk pembuatan Rp. 0 Rp. 100.000.000 Telah dilaksanakan melalui
Sarana Olahraga Kecamatan Lemahwungkuk
II. TUJUAN
Studi media dilakukan dengan tujuan:
1. Mengetahui pengalaman-pengalaman dan kapasitas pemerintah kota dalam
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pemasaran sosial termasuk di sini
adalah media yang digunakan, jenis kegiatan, isu-isu yang diangkat, khalayak
sasaran dan catatan pembelajarannya
2. Mengetahui pandangan media massa terhadap isu-isu sanitasi yang akan
diangkat oleh pemkot dan PPSP dan peluang-peluang kerjasama dengan
media massa
3. Mengetahui pola pencarian informasi rumah tangga terkait dengan isu-isu
kesehatan dan isu sosial lainnya
4. Mendapatkan informasi mengenai konsumsi dan preferensi media dan
kegiatan-kegiatan kemasayarakatan khalayak yang potensial menjadi saluran
komunikasi isu-isu sanitasi
Adapun hasil dari studi ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu bahan untuk menyusun strategi kampanye kepedulian
sanitasi.
2. Digunakan sebagai dasar perencanaan media untuk kampanye kepedulian
sanitasi.
3. Media belajar bersama, khususnya bagi pokja sanitasi untuk kegiatan sejenis
di masa mendatang.
III. METODE
Metode yang dipergunakan meliputi:
1. Wawancara informan kunci (key informant interview). Wawancara ini terdiri
serangkaian pertanyaan terbuka yang dilakukan terhadap individu-individu
tertentu yang sudah diseleksi karena dianggap memiliki pengetahuan dan
pengalaman mengenai topik atau keadaan di wilayahnya. Wawancara bersifat
kualitatif, mendalam dan semi-terstruktur.
2. Pengamatan langsung (direct observation). Melakukan kunjungan lapangan
atau pengamatan langsung terhadap media komunikasi. Data yang
dikumpulkan dapat berupa informasi mengenai sumber-sumber informasi
yang tersedia, kegiatan program pemasaran sosial yang sedang dan telah
berlangsung, pemanfaatan media formal dan informal, kerjasama dengan
media massa dll.
3. Survey kecil (mini-survey). Penerapan kuesioner terstruktur (daftar pertanyaan
tertutup) terhadap sejumlah kecil sample (antara 50-75 orang). Narasumber
menggunakan random sampling yaitu sampel acak. Di Kota Cirebon, sampel
merupakan penduduk di semua kelurahan (22 kelurahan) yang terpilih secara
random. Adapun informasi yang ingin diketahui dari survey ini adalah:
1. Isu-isu yang menarik bagi masyarakat miskin
2. Preferensi media massa sehari-hari, frekuensi terpaan dan waktu
3. Kegiatan kemasyarakatan sehubungan dengan sanitasi yang ada di
lingkungan
Hasil dari studi media terhadap OPD terkait sanitasi adalah sebagai berikut :
Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana
Tupoksi Utama adalah untuk mengkoordinasikan merumuskan sasaran,
mengarahkan, membina, mengendalikan, mengerahkan penyelenggaraan
urusan pemerintah daerah dalam menyusun melaksanakan kebijakan daerah
bidang pmberdayaan masyarakat dan kelurahan, pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak serta bidang KB dan KS berdasarkan kebijakan
Walikota atau sekda serta tugas pembantuan yang ditugaska Pemerintah
kepada Pemerintah Kota.
Kegiatan komunikasi untuk masyarakat serta kegiatan pemasaran sosial
lainnya yang pernah dilakukan adalah Sosial UU Pencegahan Kekerasan
dalam rumah tangga, Sosialisasi UU tentang perlindungan anak dan
sosialisasi bantuan permodalan bagi KUBE.
Isu yang diangkat diantaranya kekerasan terhadap perempuan dan anak,
trafficking (perdagangan manusia), Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat.
5.3 Radio
Di Kota Cirebon cukup banyak media elektronik seperti radio, saat ini terdapat 11
radio FM, yaitu :
No Nama Radio Alamat
1 Radio Maritim Rassonia Jl. Raya Kesambi Kampung Melati 04 Cirebon
2 Radio Swara Prima Sonata Jl. Gunung Kelud Cirebon
3 Radio Kita Jl. Kartini Cirebon
4 Radio Is FM Jl. Ciremai Raya Cirebon
5 Radio Kisi FM Jl. Karang Jalak Cirebon
6 Radio MM Jl. Karang Jalak Cirebon
7 Radio Dairy Jl. Kesatria Kesambi Cirebon
8 Radio Cirebon FM Jl. Sliwangi Cirebon
9 Radio Nuansa FM Jl. Cipto Mangunkusumo Cirebon
10 Radio DB FM Jl. Cipto Mangunkusumo Cirebon
11 Radio Citra Jl. Perumnas Cirebon
b. Radio Cirebon FM
Radio Labamba dikelola oleh PT Radio Swara Cirebon yang berlamat di Jalan
Siliwangi Gang Kramat IV No. 134 Cirebon berdiri semenjak tahun 2001 oleh
Biem T Benjamin. Radio Cirebon FM merupakan radio yang berbahasa
pengantar bahasa Cirebon karena mempunyai konsep mengangkat Cirebon
dimata masyarakat Cirebon. Radio Cirebon FM sangat peduli dengan
perkembangan dan pembangunan di Kota Cirebon sehingga konsep dari
acaranya sangat berorientasi kepada perkembangan Kota Cirebon. Adapun
jenis-jenis informasi/acara di Radio Cirebon FM antara lain : Intip Cirebon,
Dedomelan, Sintren, Srengongo Sore, Kanoman, Midang dan Kasepuhan.
Sasaran pendengar Radio Cirebon FM :
Jenis kelamin: Usia pembaca: Pendidikan:
- pria: 45% - di bawah 20th : 30% - SD : 5%
- wanita: 55% - 20 - 29 th: 35% - SMP: 15%
- 30 - 39 th: 20% - SLTA/sederajat: 25%
- 40 - 49 th: 5% - Akademi: 25%
- 50 th ke atas: 10% - Sarjana: 25%
II. TUJUAN
Studi PMJK dilakukan dengan tujuan:
1. Teridentifikasinya kebutuhan dan kesanggupan masyarakat untuk
berkontribusi dalam perbaikan sanitasi.
2. Terkumpulnya informasi mengenai peran pemerintah, organisasi serta swasta
dalam perbaikan sanitasi di tingkat masyarakat kota khususnya penduduk
miskin.
III. METODE
Metode yang dipergunakan meliputi:
1. Pengumpulan data mengenai program-program pemerintah kota yang
berkaitan dengan peningkatan pemberdayaan masyarakat.
2. Pengamatan langsung (direct observation). Melakukan kunjungan lapangan
atau pengamatan langsung terhadap masyarakat mengenai kondisi sanitasi.
3. Survey kecil (mini-survey).
A.1. Umum
JUMLAH - - 16.530.000.000
PNPM- Mandiri
1. Perkotaan (BLM Putaran 2009 2010 22 1.875.000.000
1 dan 2 Sumber APBN)
PNPM- Mandiri
2. Perkotaan (BLM Putaran 2009 2010 9 1.975.000.000
1 dan 2 Sumber APBD)
JUMLAH - - - 3.850.000.000
JAMBAN
% KK MEMILIKI
JUMLAH KK
JUMLAH KK
DIPERIKSA
% SEHAT
MEMILIKI
JUMLAH
JUMLAH
SEHAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kejaksan 2,993 2,920 2,920 2,813 100.00 96.34
2 Jl.Kembang 3,658 3,658 3,575 3,360 97.73 93.99
3 Nelayan 1,932 1,883 1,883 1,763 100.00 93.63
4 Pamitran 2,348 2,348 2,130 1,973 90.72 92.63
KEC.KEJAKSAN 10,931 10,809 10,508 9,909 97.22 94.30
5 Kesambi 2,492 2,492 2,492 2,430 100.00 97.51
6 Gunung Sari 2,676 2,676 2,676 2,667 100.00 99.66
7 Sunyaragi 2,643 2,643 2,636 2,492 99.74 94.54
8 Majasem 5,194 5,194 5,132 5,031 98.81 98.03
9 Drajat 3,985 3,985 3,985 2,628 100.00 65.95
KEC.KESAMBI 16,990 16,990 16,921 15,248 99.59 90.11
10 Jagasatru 4,627 4,627 4,599 3,699 99.39 80.43
11 Astanagarib 1,670 1,670 1,559 1,559 93.35 100.00
12 Pekalangan 1,508 1,508 1,388 1,140 92.04 82.13
KEC.PEKALIPAN 7,805 7,805 7,546 6,398 96.68 84.79
13 Kesunean 2,958 2,285 2,285 1,927 100.00 84.33
14 Pegambiran 4,269 4,269 3,509 2,807 82.20 79.99
15 Pesisir 2,529 1,861 1,744 1,609 93.71 92.26
16 Cangkol 2,187 2,187 1,599 1,526 73.11 95.43
KEC.LEMAH WUNGKUK 11,943 10,602 9,137 7,869 86.18 86.12
17 Kalitanjung 4,565 4,565 4,380 4,303 95.95 98.24
18 Larangan 5,153 5,153 5,058 5,058 98.16 100.00
19 Perumnas Utara 3,719 3,719 3,708 3,708 99.70 100.00
20 Sitopeng 3,407 3,407 2,182 2,182 64.04 100.00
21 Kalijaga 6,782 6,782 6,326 6,326 93.28 100.00
KEC.HARJA MUKTI 23,626 23,626 21,654 21,577 91.65 99.64
TEMPAT SAMPAH
% KK MEMILIKI
JUMLAH KK
JUMLAH KK
DIPERIKSA
% SEHAT
MEMILIKI
JUMLAH
JUMLAH
SEHAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kejaksan 2,993 2,772 2,772 2,297 100.00 82.86
2 Jl.Kembang 3,658 3,658 3,658 3,535 100.00 96.64
3 Nelayan 1,932 1,883 1,883 1,517 100.00 80.56
4 Pamitran 2,348 2,348 2,348 2,244 100.00 95.57
KEC.KEJAKSAN 10,931 10,661 10,661 9,593 100.00 89.98
5 Kesambi 2,492 2,492 2,492 2,386 100.00 95.75
6 Gunung Sari 2,676 2,676 2,676 2,676 100.00 100.00
7 Sunyaragi 2,643 2,643 2,591 1,778 98.03 68.62
8 Majasem 5,194 5,194 5,194 5,045 100.00 97.13
9 Drajat 3,985 3,985 3,985 2,476 100.00 62.13
KEC.KESAMBI 16,990 16,990 16,938 14,361 99.69 84.79
10 Jagasatru 4,627 4,627 4,254 3,840 91.94 90.27
11 Astanagarib 1,670 1,209 1,131 826 93.55 73.03
12 Pekalangan 1,508 1,508 1,195 887 79.24 74.23
KEC.PEKALIPAN 7,805 7,344 6,580 5,553 89.60 84.39
13 Kesunean 2,958 2,285 2,285 1,927 100.00 84.33
14 Pegambiran 4,269 4,269 3,700 2,999 86.67 81.05
15 Pesisir 2,529 1,861 1,327 1,073 71.31 80.86
16 Cangkol 2,187 2,187 1,599 1,010 73.11 63.16
KEC.LEMAH WUNGKUK 11,943 10,602 8,911 7,009 84.05 78.66
17 Kalitanjung 4,565 4,565 4,565 4,254 100.00 93.19
18 Larangan 5,153 5,153 5,153 4,283 100.00 83.12
19 Perumnas Utara 3,719 3,719 3,719 3,557 100.00 95.64
20 Sitopeng 3,407 3,407 790 790 23.19 100.00
21 Kalijaga 6,782 6,782 6,265 6,265 92.38 100.00
KEC.HARJA MUKTI 23,626 23,626 20,492 19,149 86.73 93.45
% KK MEMILIKI
JUMLAH KK
JUMLAH KK
DIPERIKSA
% SEHAT
MEMILIKI
JUMLAH
JUMLAH
SEHAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KK
1 2 3 4 15 16 17 18 19
1 Kejaksan 2,993 2,986 2,986 2,642 100.00 88.48
2 Jl.Kembang 3,658 3,658 3,575 3,409 97.73 95.36
3 Nelayan 1,932 1,883 1,883 1,753 100.00 93.10
4 Pamitran 2,348 2,348 2,204 2,065 93.87 93.69
KEC.KEJAKSAN 10,931 10,875 10,648 9,869 97.91 92.68
5 Kesambi 2,492 2,492 2,492 2,471 100.00 99.16
6 Gunung Sari 2,676 2,676 2,162 1,990 80.79 92.04
7 Sunyaragi 2,643 2,643 2,643 1,515 100.00 57.32
8 Majasem 5,194 5,194 5,194 5,083 100.00 97.86
9 Drajat 3,985 3,985 3,985 2,703 100.00 67.83
KEC.KESAMBI 16,990 16,990 16,476 13,762 96.97 83.53
10 Jagasatru 4,627 4,627 4,627 3,874 100.00 83.73
11 Astanagarib 1,670 1,670 1,670 1,594 100.00 95.45
12 Pekalangan 1,508 1,508 1,508 1,084 100.00 71.88
KEC.PEKALIPAN 7,805 7,805 7,805 6,552 100.00 83.95
13 Kesunean 2,958 2,285 2,285 1,927 100.00 84.33
14 Pegambiran 4,269 4,269 3,059 2,886 71.66 94.34
15 Pesisir 2,529 1,861 1,519 1,176 81.62 77.42
16 Cangkol 2,187 2,187 1,595 818 72.93 51.29
KEC.LEMAH WUNGKUK 11,943 10,602 8,458 6,807 79.78 80.48
17 Kalitanjung 4,565 4,565 4,565 4,406 100.00 96.52
18 Larangan 5,153 5,153 5,061 5,058 98.21 99.94
19 Perumnas Utara 3,719 3,719 3,719 3,707 100.00 99.68
20 Sitopeng 3,407 3,407 790 790 23.19 100.00
21 Kalijaga 6,782 6,782 6,782 6,265 100.00 92.38
KEC.HARJA MUKTI 23,626 23,626 20,917 20,226 88.53 96.70
B. Program PKK
Selain Dinas Kesehatan, PKK juga mempunyai Program-program layanan yang
berkaitan dengan sanitasi berbasis masyarakat di antaranya :
Kader-kader PKK
NO NAMA WILAYAH KESEHATAN
JUMLAH KADER KESEHATAN
PENYULUHAN LAIN-
POSYANDU GIZI KESLING NARKOBA LAIN
1 2 3 4 5 6 7
1 KEJAKSAN 312 49 65 6 1
2 KESAMBI 381 381 165 6 2
3 PEKALIPAN 212 87 73 42 39
4 LEMAHWUNGKUK 310 238 119 9
5 HARJAMUKTI 440 440 440 5
JUMLAH 1655 1195 862 68 42
B. Mini Survey
Survey ini dilakukan secara cepat dengan kunjungan langsung ke lapangan guna
mengetahui kondisi sanitasi di sekolah-sekolah, dengan hasil sebagai berikut :
Keterangan:
L :Laki-laki
= Laki-Laki PS = Perempuan
Selalu tersedia air
P Perempuan K Kadang-kadang tersedia air
Y Ya T Tidak ada tersedia air
T Tidak SPT/L Sumur Pompa Tangan/Listrik
SGL Sumur Gali