Kerangka Acuan Kognitif Perilaku PDF
Kerangka Acuan Kognitif Perilaku PDF
1
KA KOGNITIF PERILAKU TEORI-TEORI YANG MENDUKUNG KA-KP
Berasumsi bahwa fungsi kognitif seseorang
dan kepercayaan mempengaruhi afek dan
perilaku 1. Bandura’s Social Learning
Theory
Intervensi perlu melibatkan strategi verbal
dan non-verbal
2. Beck’s Cognitive Therapy
Tujuan intervensi adalah merubah pikiran
seseorang yang pada gilirannya merubah 3. Meichenbaum’s Cognitive
perilaku dan akhirnya meningkatkan
fungsional keseharian dan self of efficacy
Behavior Modification
Contoh :
beberapa pasien dengan trauma spinal cord
RESPON/REAKSI Tergantung dari :
injuri yang mempunyai lesi pada level yang
Bagaimana memandang masalah
sama, kemampuan fisik dan keterbatasan
Personal strength
fungsi yang hampir sama.
Beliefs about treatment
Personal values & expectation
Bagaimana respon klien tersebut terhadap
Bgmn orang tua, terapis, teman berharap
rehabilitasi ?
dan berpikir tentang klien
Bagaimana klien tersebut memandang
Role of internal & external reinforcement
kecacatannya dan perilakunya ?
2
Cognitive set : pandangan ttg situasi, diri
Sendiri, orang lain, masa depan
Response : perasaan/emosi, perilaku,
respon thd kejadian.
Kognitif menjadi masalah jika :
Stimulus : Cognitive - Cognitive set : negatif, salah dan misinter
kejadian set
Response pretasi
-Kejadian dianggap sebagai hal yg negatif,
merusak diri sendiri
Cognition in reinforcement
Individu bisa melakukan tugas dengan baik
Terdapat 2 sumber reinforcement yaitu butuh: sense of efficacy dan competence
internal and external, keduanya menstimulasi Kompetensi : individu mempunyai perilaku
dan mempertahankan perilaku dan pikiran yang terinternalisasi, bisa mempertahankan
perilaku, walaupun external reinforcer
dihilangkan
Externalreinforcement : uang, makanan,
material, social approval, privileges Untuk bisa berkompetensi dibutuhkan : self
control
Self control: individu mampu menentukan
Vicariousreinforcements are symbolic, standar, membandingkan performance
include : individual’s values and image of sekarang dengan sebelumnya, serta mampu
success or failure mempertahankan internal reward.
3
• Initial reinforcers are more often external , “SOCIAL CONTRACTING”
such as smile of approval, attention from sistem yang mengidentifikasi penghargaan dan hak
1 significant others & food istimewa, hukuman dan kecaman yang menyertai
• As cognition develop perilaku tertentu
2 contoh :
ketika individu mengasumsikan peran dan tanggung
• Symbolic reinforcers play an important part in
3 influencing behavior jawab pekerjaan melalui kesepakatan kontrak
,majikannya memberikan manfaat dan gaji
• social contracting
4
ketika orang tua mengabaikan hak anak, ia
• Personal satisfaction melanggar kontrak sosial itu untuk mengasuh anak
5 • The last reinforcer in the hierarchy is an intrinsic dan ditegur oleh masyarakat
4
Teknik “SELF INSTRUCTION” dalam proses Tujuan Self Instruction :
pembelajaran: 1. Meningkatkan dan mempertahankan
1. Terapis mendemonstrasikan sambil atensi klien pada tugas
menjelaskan 2. Identifikasi prosedur pelaksanaan
2. Klien mencoba terapis ‘describe out
tugas dan perilaku yang dibutuhkan
loud’
self control, problem solving
3. Klien melakukan dan verbalisasi keras
4. Klien melakukan sambil berbisik pada
diri sendiri
5. Otomatis
PERAN OT
2. Participant-Observer Therapist strives to be
1. Educator-Facilitator flexible
Memfasilitasi : new information, practice Sebagai participants OT’s memberi
skills,meningkatkan self-understanding & dukungan dan umpan balik terhadap respon
control of the environment pasien (pikiran dan perasaan)
Secara hati-hati menerangkan alasan/rasional
dibalik terapi yang diberikan dan memberikan Observing memandang sistem kognitif secara
feedback tentang pikiran, perilaku dan prestasi keseluruhan dan mencoba meningkatkan
pasien kesadaran pasien ttg pikiran, perasaan dan
perilaku, baik masa lalu dan sekarang
4. Mempertanyakan generalisasi
3. Pembentuk sikap ilmiah P : I’m not good with my hands.
Terapis dan klien memahami hubungan T : apa yang terjadi shg anda menyimpulkan
antara perilaku dengan pikiran tangan anda tidak bagus ?
terapis jangan menerima pendapat pasien sebagai
fakta dan tanyakan kpd pasien lagi generalisasi
Menciptakan cara membuktikan perilaku
dan pikiran (positif atau negatif) 5. Introducing new possibilities (menawarkan
kemungkinan/alternatif)
baru participant-observers (memberi dukungan
& feedback)
5
FUNGSI AKTIVITAS :
Performance klien saat mengerjakan
aktivitas mencerminkan :
1. Assessing knowledge & skill level.
- Fungsi kognitif Level kognitif pasien dapat diidentifikasi
- Pengetahuan melalui ekspresi pikiran, perasaan dan
perilakunya.
- Beliefs
2. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi.
- Specific skills Perkembangan kognitif bisa difasilitasi
- Use of problem solving strategies dengan melakukan aktivitas untuk
mengembangkan sensori, perceptual, motor,
sosial, pengetahuan akademik, fasilitasi
pemikiran logis, belajar skill dan strategi
untuk aplikasi pengetahuan pada berbagai
situasi
6
Contoh : Perubahan profundal
Apa yang akan Anda lakukan apabila ada Dapat menghubungkan masa lalu dengan
orang yang bilang bahwa dia tidak suka masa sekarang dengan cara mendengarkan
tema dan menghubungkan tema tersebut
Anda ? dengan pikiran seperti kepercayaan,
Apa yg akan Anda lakukan apabila bos Anda ketergantungan, agresi, penghindaran dan
bilang bahwa dia tidak puas dengan kepatuhan
pekerjaan Anda?
Pertanyaan diutamakan pada : makna
kejadian dulu dan sekarang.
Contoh : apa maknanya bagi anda bila ada
seseorang yang tidak suka anda ?
INTERVENSI
IMPLEMENTASI RENCANA TERAPI
Tujuan terapi : merubah perilaku & pikiran.
Pengalaman belajar sesuai usia, interest, nilai,
individu belajar keterampilan interaksi :
bagaimana memulai percakapan, mampu harapan sosial, durasi terapi yang direncanakan
berkomunikasi dengan teman sebaya dan Terdapat kesempatan mendemonstrasikan perilaku
berperilaku asertif, menghormati orang lain. yang diharapkan
Trial and error problem solving
Penguat positif diberikan untuk perilaku yang
individu dapat mengidentifikasi keterampilan dikehendaki
interpersonal baik kelebihan dan kekurangannya
Tersedia kesempatan untuk berubah dari penguat
secara verbal.
eksternal kontinyu ke penguat
basic living skills, social networks, job search internal
7
IV. INDIVIDU BELAJAR HAK-NYA
II. PEKERJAAN RUMAH / TUGAS Mengembangkan asertif dan identifikasi hak
Lebih sering digunakan daripada memberikan pribadi
latihan verbal Model simbolik, peran lain, instruksional
8
4. Interactive
Menggunakan aturan sosial dari keluarga
atau masyarakat untuk berpartisipasi pada
interaksi sosial Social skills group, tujuan :
- belajar perilaku sosial dengan orla
5. Personal - praktek skills pd berbagai situasi (mis.role play)
Spt no. 4, aturan sosial & aturan/
- memberi atau menerima feedback
pengalaman pribadi
6. Self
Pengalaman ‘problem solving’
Individu belajar dari eksperimennya: “let
me do it my way”
CONTOH KASUS :
1. Seorang wanita berusia 20 tahun dengan kondisi
TBI. Ia mengalami problem fisik dan perilaku. Ia
berperilaku seperti anak kecil, mencari
perhatian, marah-marah. Pada saat lain ia
menyatakan bahwa ia ingin bisa hidup mandiri,
mampu berinteraksi dengan teman/kolega dan
bekerja. Pada suatu hari ia marah dan
meninggalkan tempat terapi walaupun dia
mengunakan kursi roda. Bagaimana terapis
mengarahkan pasien tersebut ? Strategi apa yang
digunakan ?
9
2. Seorang klien yang melihat dirinya paling baik 3. Seorang pasien laki-laki usia 20 tahun yang
(superior) sangat tidak toleran kepada pasien menderita skizofrenia sejak usia 15 tahun. Ia
lain. Dia berkata “seperti itu saja kamu tidak tinggal bersama keluarganya. Ia tidak mampu
tahu”, Setiap orang tahu tentang hal itu” menggunakan transportasi umum karena sering
Apa yang dilakukan OT’s thd pasien ? mengalami episode psikosis akut. Ia ingin
Bagaimana strateginya? mendapatkan pekerjaan tetapi jaraknya 25 km
dari rumahnya. Lowongan yang tersedia adalah
sebagai pekerja ‘srabutan’ di gerai siap saji
tetapi ia menganggap pekerjaan tersebut
sebagai pekerjaan yang menyeramkan dan berat.
Bagaimana peran anda sebagai OT’s ?
10