Sirkulasi Sistemik
Sirkulasi Sistemik
Sirkulasi sistemik
Sirkulasi sistemik adalah bagian dari sistem kardiovaskular yang membawa darah kaya oksigen
dari jantung, tubuh, dan mengembalikan darah yang miskin oksigen kembali ke jantung. Darah
yang kaya oksigen meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta. Kemudian bergerak ke organ-
organ tubuh dan jaringan. Jaringan dan organ menyerap oksigen melalui pembuluh kapiler.
Darah yang miskin oksigen dikumpulkan dari jaringan dan organ oleh pembuluh darah kecil,
yang kemudian mengalir ke pembuluh darah besar, dan, akhirnya, ke dalam vena cava inferior
dan vena kava superior. Ini menyelesaikan sirkulasi sistemik. Darah melepaskan karbon
dioksida dan mendapat lebih banyak oksigen dalam sirkulasi paru-paru sebelum kembali ke
sirkulasi sistemik. vena kava Inferior mengembalikan darah dari tubuh. Vena kava superior
mengembalikan darah dari kepala.
3. Sistem konduksi (listrik jantung) yang berperan dalam pencatatan pada EKG, yang terdiri dari :
3. Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
1. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
2. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil
yaitu serabut purkinye.
4. Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls
dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-
sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 – 40 kali
permenit.
Konduksi jantung adalah tingkat di mana jantung melakukan impuls listrik. Impuls ini
menyebabkan jantung berkontraksi dan kemudian relaks. Siklus konstan kontraksi
otot jantung yang diikuti dengan relaksasi menyebabkan darah dipompa ke seluruh
tubuh. Konduksi jantung dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk latihan,
suhu, dan hormon sistem endokrin.
Jantung manusia
Tahap 1: Sinoatrial (SA) node (juga disebut sebagai alat pacu jantung) menghasilkan
impuls saraf yang melakukan perjalanan di seluruh dinding jantung. Hal ini
menyebabkan kedua atrium berkontraksi. SA node terletak di dinding bagian atas
atrium kanan. Hal ini terdiri dari jaringan nodal yang memiliki karakteristik dari
kedua otot dan jaringan saraf.
Tahap 2: Atrioventrikular (AV) node terletak di sisi kanan dari partisi yang
memisahkan atrium, di dekat bagian bawah atrium kanan. Ketika impuls dari nodus
SA mencapai nodus AV mereka tertunda selama sekitar sepersepuluh detik.
Penundaan ini memungkinkan atrium berkontraksi dan mengosongkan isinya terlebih
dahulu.
Tahap 4: Di dasar hati berkas atrioventrikular mulai membagi lebih lanjut ke serat
Purkinje. Ketika impuls mencapai serat-serat ini mereka memicu serat otot di
ventrikel berkontraksi. Ventrikel kanan mengirimkan darah ke paru-paru melalui arteri
paru-paru. Ventrikel kiri memompa darah ke aorta.
Siklus jantung
Konduksi jantung adalah kekuatan pendorong di belakang siklus jantung. Siklus ini
adalah urutan peristiwa yang terjadi ketika jantung berdetak. Selama fase diastole dari
siklus jantung, atrium dan ventrikel santai dan darah mengalir ke atrium dan ventrikel.
Pada fase sistol, kontrak ventrikel mengirimkan darah ke seluruh tubuh.
Vena yang berawal tepat di belakang angulus mandibulare dan menyatu dengan vena
aurikularis posterior lalu turun melintasi m.sternoklaido mastoideus tepat di atas
clavikula dan menembuh fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke vena
sublavia. Cabang-cabangnya yaitu : vena aurikularis posterior, vena retromandibularis
menerima darah dating dari mandibularis, vena jugularis eksterna posterior yang
mengurus bagian kulit kepala dan leher bergabung dengan vena jugularis eksterna,
vena supraskapularis menerima darah dari otot bahu bagian atas, dan vena jugularis
anterior, berawal tepat di bawah dagu, menyatu turun ke leher diatas insisura jugularis,
berjalan ke bawah m.sternoklaidomastoideus dan mencurahkan isisnya ke vega
jugularis eksterna
45
55
Arteri poplitea adalah lanjutan dari arteri femoralis pada adductor hiatus yang berjalan
melalui rongga popliteal dibelakang sendi lutut dan berakhir pad abatas bawah
muskulus popliteal. Arteri ini berada pada fossa popliteal dan nervus medial popliteal.
Arteri popliteal mengeluarkan cabang-cabangnya pada otot, sendi lutut, dan bercabang
menjadi arteri tibia anterior dan arteri tibia posterior. Arteri tibia anterior timbul pada
bifurcatio arteri popliteal. Arteri tibia anterior mengalir ke arah anterior antara dua caput
tibia posterior di atas bagian depan tungkai. Arteri ini kemudian muncul ke permukaan
(superficial) pada bagian atas kaki antara tendon extensor hallucis longi dan tibia
anterior. Aliran arteri tibia anterior dapat ditunjukkan dengan menggambarkan pada
garis bagian depan caput fibula ketitik tengah antara dua maleolus.
Arteri tibia posterior adalah cabang arteri popliteal yang berjalan ke bawah pada
bagian posterior tungkai kedalam gastro enemius dan otot-otot solei. Di bawah mata
kaki, arteri tibia posterior kira-kira 2,5 cm dibawah otot popliteal distal. Arteri ini berjalan
ke bawah sepanjang crista medial os fibula sampai bagian anterior tungkai. Arteria
dorsalis pedis adalah lanjutan dari arteri tibia posterior. Arteri ini berjalan sepanjang
daerah medial kaki ke dasar os metatarsal satu dan dua untuk bergabung dengan
arcus plantar, sebelum meninggalkan dorsal, arteri ini bercabang menjadi arteri
arcuata yang cabang-cabangnya memperdarahi jari kedua sampai kelima. Arteri
plantar merupakan medial cabang dari arteri tibia posterior. Arteri ini berjalan
sepanjang telapak kaki medial dan bercabang kejari utama dan jari keempat. Arteri
plantar lateral adalah cabang arteri tibia posterior.