Anda di halaman 1dari 14

Sistem Manajemen Mutu

11
Konstruksi
Modul ke:

PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU


MODERN
Fakultas
FTSP

Lily Kholida, S.T, M.T


Program Studi
Teknik Sipil
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
sistem kualitas modern dapat dicirikan lima karateristik, yaitu:
1. Sistem kualitas modern berorientasi pada pelanggan.
2. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya partisipasi aktif
yang dipimpin oleh manajemen puncak dalam proses
peningkatan kualitas secara terus menerus.
3. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya pemahaman
dari setiap orang terhadap tanggung jawab spesifik untuk
kualitas.
4. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya aktivitas yang
berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan, bukan
berfokus pada upaya untuk mendeteksi kerusakan saja.
5. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya suatu filosofi
yang menganggap bahwa kualitas merupakan “jalan hidup”
(way of life).
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
LEAN CONSTRUCTION

• Konsep lean production merupakan sebuah metode yang


dikembangkan di perusahaan Toyota yang ditujukan untuk
menghilangkan waste sehingga dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas produksi. Dalam perkembangannya pada sektor
manufacturing industry, konsep lean production cukup
berhasil, terbukti dengan telah diterima dan diterapkan secara
luas. Konsep ini terus dicoba untuk diterapkan pada sektor-
sektor lainnya seperti konstruksi, sehingga dikenal adanya
konsep lean construction.
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
LEAN CONSTRUCTION

Banyak ditemukan aktifitas-aktifitas yang tidak diperlukan selama


proses konstruksi, yaitu aktifitas yang memerlukan waktu dan
usaha ekstra tanpa memberikan nilai tambah bagi pemilik proyek.
Sejak tahap awal proyek konstruksi, manajer konstruksi sebaiknya
sudah melibatkan semua faktor penyebab yang mungkin dapat
berakibat negatif pada proses konstruksi, yaitu pemborosan yang
meliputi delay, biaya, kualitas, kurangnya keamanan konstruksi,
pekerjaan ulang, pergerakan yang tidak perlu, jarak jauh,
pemilihan manajemen yang salah, metode atau alat dan
constructability yang kurang memadai.
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
LEAN CONSTRUCTION

Untuk memahami proses lean konstruksi ada baiknya kita


memahami proses dalam industri manufaktur tentang
waste/pemborosan. Waste yang dimaksud adalah tujuh jenis
waste yang diidentifikasi oleh Ohno sebagai bagian dari Toyota
Production System, yang juga dikenal sebagai Lean
Manufacturing (1988). Definisi untuk masing-masing waste
dinyatakan sebagai berikut
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
LEAN CONSTRUCTION

1. Kelebihan produksi - Ini adalah waste yang paling berbahaya,


yang akan mengarah ke masalah produksi dimana waste ini
diproduksi terlalu banyak atau memperoleh barang sebelum
benar-benar diperlukan.
2. Cacat - Waste cacat menyebabkan munculnya kebutuhan
untuk memperbaiki produk yang cacat tersebut.
3. Transportasi - Waste ini terjadi sebagai hasil dari tata letak
tempat kerja yang tidak efisien dimana bahan yang
dibutuhkan akan dipindahkan dari proses satu ke proses
lainnya. Hal ini akan mengakibatkan risiko rusak, hilang,
tertunda, dll.
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
LEAN CONSTRUCTION

4. Menunggu / terlambat - Menunggu adalah mengacu pada


waktu tunggu antar kegiatan. Pekerja harus menunggu
material yang akan dikirim atau menunggu mesin yang
sedang berproses.
5. Persediaan - Mengacu pada penyimpanan bahan baku yang
tidak perlu.
6. Pergerakan - Waste pergerakan mengacu pada gerakan
apapun baik orang atau mesin yang tidak mengubah bentuk
produk pada keadaan lain.
7. Proses yang berlebihan - Waste ini mengacu pada operasi
yang tidak perlu (berbuat lebih banyak daripada apa yang
diinginkan oleh pelanggan). Hal ini juga mungkin mengarah ke
ekstra-transportasi karena komunikasi yang buruk.
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
SIX SIGMA

Six sigma adalah sebuah metode perbaikan kualitas berbasis


statistik yang memerlukan disiplin tinggi dan dilakukan secara
komprehensif yang mengeleminasi sumber masalah utama
dengan pendekatan DMAIC (DefineMeasure-Analyze-
Improve-Control).
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
SIX SIGMA

Keuntungan dari penerapan Six Sigma berbeda untuk tiap


perusahaan yang bersangkutan, tergantung pada usaha yang
dijalankannya. Biasanya Six Sigma membawa perbaikan pada hal-
hal berikut ini :
1. Pengurangan biaya
2. Perbaikan produktivitas
3. Pertumbuhan pangsa pasar
4. Retensi pelanggan
5. Pengurangan waktu siklus
6. Pengurangan cacat
7. Pengembangan produk / jasa
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
SIX SIGMA

METODOLOGI SIX SIGMA


Ada lima tahap atau langkah dasar dalam menerapkan strategi Six
Sigma ini yaituDefine-Measure–Analyze-Improve-Control
(DMAIC), dimana tahapannya merupakan tahapan yang berulang
atau membentuk siklus peningkatan kualitas dengan Six Sigma.
Siklus DMAIC dapat digambarkan sebagai berikut:
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
LEAN SIX SIGMA
• Lean Six Sigma adalah konsep manajemen operasional yang
merupakan sinergi dari Lean dan Six Sigma. Dengan Lean Six
Sigma, perusahaan dapat memperoleh “kecepatan” yang
dimiliki Lean dan “kualitas” yang dimiliki Six Sigma. Metodologi
ini membantu perusahaan menghilangkan tujuh pemborosan
(seven waste) yang terjadi pada proses manufaktur ataupun
jasa. Selain itu, Lean Six Sigma juga membantu perolehan
kualitas pada output dengan meminimalisir terciptanya produk
yang cacat (rata-rata 3.4 cacat per satu juta kesempatan /
defects per million opportunities (DPMO). Tujuannya adalah
meningkatkan profit perusahaan, memberikan kemampuan
bertahan (sustainability), dan memberikan nilai tambah bagi
pelanggan.
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU
MODERN
LEAN SIX SIGMA
Daftar Pustaka
• Project Management Institute, A Guide to Project Management Body of
Knowledge, 2008 edition.
• Siswanto. Pengantar Manajemen. 2007
• Project Management Institute, A Guide to Project Management Body of
Knowledge, 2008 edition.
• Soeharto, Iman. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai
Operasional. 1995
• Gasperz, V. Lean six sigma for Manufacturing and Services Industries.
2007
• Alves, T. dan Tsao, C. “Lean Construction 2000 to 2006”, Lean
Construction Journal.2007
• Abduh, Muhammad. Konstruksi Ramping : Memaksimalkan Value dan
Meminimalkan Waste. 2006
• Yudakusumah, Teguh. Aplikasi Lean Construction untuk Meningkatkan
efisiensi Waktu Pada Proses Produksi di Industri Precast. 2012
Terima Kasih
Lily Kholida, S.T, M.T

Anda mungkin juga menyukai