Program Studi Teknik Sipil PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN sistem kualitas modern dapat dicirikan lima karateristik, yaitu: 1. Sistem kualitas modern berorientasi pada pelanggan. 2. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya partisipasi aktif yang dipimpin oleh manajemen puncak dalam proses peningkatan kualitas secara terus menerus. 3. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab spesifik untuk kualitas. 4. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya aktivitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan, bukan berfokus pada upaya untuk mendeteksi kerusakan saja. 5. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya suatu filosofi yang menganggap bahwa kualitas merupakan “jalan hidup” (way of life). PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN LEAN CONSTRUCTION
• Konsep lean production merupakan sebuah metode yang
dikembangkan di perusahaan Toyota yang ditujukan untuk menghilangkan waste sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi. Dalam perkembangannya pada sektor manufacturing industry, konsep lean production cukup berhasil, terbukti dengan telah diterima dan diterapkan secara luas. Konsep ini terus dicoba untuk diterapkan pada sektor- sektor lainnya seperti konstruksi, sehingga dikenal adanya konsep lean construction. PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN LEAN CONSTRUCTION
Banyak ditemukan aktifitas-aktifitas yang tidak diperlukan selama
proses konstruksi, yaitu aktifitas yang memerlukan waktu dan usaha ekstra tanpa memberikan nilai tambah bagi pemilik proyek. Sejak tahap awal proyek konstruksi, manajer konstruksi sebaiknya sudah melibatkan semua faktor penyebab yang mungkin dapat berakibat negatif pada proses konstruksi, yaitu pemborosan yang meliputi delay, biaya, kualitas, kurangnya keamanan konstruksi, pekerjaan ulang, pergerakan yang tidak perlu, jarak jauh, pemilihan manajemen yang salah, metode atau alat dan constructability yang kurang memadai. PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN LEAN CONSTRUCTION
Untuk memahami proses lean konstruksi ada baiknya kita
memahami proses dalam industri manufaktur tentang waste/pemborosan. Waste yang dimaksud adalah tujuh jenis waste yang diidentifikasi oleh Ohno sebagai bagian dari Toyota Production System, yang juga dikenal sebagai Lean Manufacturing (1988). Definisi untuk masing-masing waste dinyatakan sebagai berikut PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN LEAN CONSTRUCTION
1. Kelebihan produksi - Ini adalah waste yang paling berbahaya,
yang akan mengarah ke masalah produksi dimana waste ini diproduksi terlalu banyak atau memperoleh barang sebelum benar-benar diperlukan. 2. Cacat - Waste cacat menyebabkan munculnya kebutuhan untuk memperbaiki produk yang cacat tersebut. 3. Transportasi - Waste ini terjadi sebagai hasil dari tata letak tempat kerja yang tidak efisien dimana bahan yang dibutuhkan akan dipindahkan dari proses satu ke proses lainnya. Hal ini akan mengakibatkan risiko rusak, hilang, tertunda, dll. PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN LEAN CONSTRUCTION
4. Menunggu / terlambat - Menunggu adalah mengacu pada
waktu tunggu antar kegiatan. Pekerja harus menunggu material yang akan dikirim atau menunggu mesin yang sedang berproses. 5. Persediaan - Mengacu pada penyimpanan bahan baku yang tidak perlu. 6. Pergerakan - Waste pergerakan mengacu pada gerakan apapun baik orang atau mesin yang tidak mengubah bentuk produk pada keadaan lain. 7. Proses yang berlebihan - Waste ini mengacu pada operasi yang tidak perlu (berbuat lebih banyak daripada apa yang diinginkan oleh pelanggan). Hal ini juga mungkin mengarah ke ekstra-transportasi karena komunikasi yang buruk. PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN SIX SIGMA
Six sigma adalah sebuah metode perbaikan kualitas berbasis
statistik yang memerlukan disiplin tinggi dan dilakukan secara komprehensif yang mengeleminasi sumber masalah utama dengan pendekatan DMAIC (DefineMeasure-Analyze- Improve-Control). PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN SIX SIGMA
Keuntungan dari penerapan Six Sigma berbeda untuk tiap
perusahaan yang bersangkutan, tergantung pada usaha yang dijalankannya. Biasanya Six Sigma membawa perbaikan pada hal- hal berikut ini : 1. Pengurangan biaya 2. Perbaikan produktivitas 3. Pertumbuhan pangsa pasar 4. Retensi pelanggan 5. Pengurangan waktu siklus 6. Pengurangan cacat 7. Pengembangan produk / jasa PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN SIX SIGMA
METODOLOGI SIX SIGMA
Ada lima tahap atau langkah dasar dalam menerapkan strategi Six Sigma ini yaituDefine-Measure–Analyze-Improve-Control (DMAIC), dimana tahapannya merupakan tahapan yang berulang atau membentuk siklus peningkatan kualitas dengan Six Sigma. Siklus DMAIC dapat digambarkan sebagai berikut: PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN LEAN SIX SIGMA • Lean Six Sigma adalah konsep manajemen operasional yang merupakan sinergi dari Lean dan Six Sigma. Dengan Lean Six Sigma, perusahaan dapat memperoleh “kecepatan” yang dimiliki Lean dan “kualitas” yang dimiliki Six Sigma. Metodologi ini membantu perusahaan menghilangkan tujuh pemborosan (seven waste) yang terjadi pada proses manufaktur ataupun jasa. Selain itu, Lean Six Sigma juga membantu perolehan kualitas pada output dengan meminimalisir terciptanya produk yang cacat (rata-rata 3.4 cacat per satu juta kesempatan / defects per million opportunities (DPMO). Tujuannya adalah meningkatkan profit perusahaan, memberikan kemampuan bertahan (sustainability), dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN MUTU MODERN LEAN SIX SIGMA Daftar Pustaka • Project Management Institute, A Guide to Project Management Body of Knowledge, 2008 edition. • Siswanto. Pengantar Manajemen. 2007 • Project Management Institute, A Guide to Project Management Body of Knowledge, 2008 edition. • Soeharto, Iman. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional. 1995 • Gasperz, V. Lean six sigma for Manufacturing and Services Industries. 2007 • Alves, T. dan Tsao, C. “Lean Construction 2000 to 2006”, Lean Construction Journal.2007 • Abduh, Muhammad. Konstruksi Ramping : Memaksimalkan Value dan Meminimalkan Waste. 2006 • Yudakusumah, Teguh. Aplikasi Lean Construction untuk Meningkatkan efisiensi Waktu Pada Proses Produksi di Industri Precast. 2012 Terima Kasih Lily Kholida, S.T, M.T