Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pembimbing: DR.Zainur Wula,S.Pd,M.SI

OLEH

MUCHLIS ABDI AHMAD


NIM. 1933211112
kelas D

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi


Universitas Muhammadiyah Kupang
2019
SOAL

1. Kemukakan sedikitnya dua buah ciri mata kuliah pendidikan pancasila yang terkandung
dalam pengertian yuridis dan kurikuler?
2. Apa yang menjadi tujuan daripada:
a. Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Pendidikan Nasional Indonesia
c. Pendidikan Tinggi/ Perguruan Tinggi
d. Pendidikan Pancasila (tulis lengkap dengan sumber bibliografisnya masing-masing)?
e. Bagaimana tanggapan anda tentang rumusan tujuan pendidikan pancasila
sebagaimana tercantum dalam KEP.DIKTI.Nomor.265/dikti/kep/2000?
3. Kemukakan secara kritis dan logis disertai contoh lima buah nilai-nilai pancasila dalam
masa pra sejarah dan bagaimana pula dengan nilai-nilai pancasila (lima sila) sesuai
ketetapan MPR Nomor.II/MPRI/1978?
4. Kemukakan sedikitnya tiga buah penyimpangan/penyelewengan terhadap nilai-nilai
pancasila di masa revolusi fisik, masa demokrasi liberal,masa orde lama, masa orde
baru, dan masa orde reformasi?
5. Apa makna pancasila, pembukaan UUD 1945 bersifat universal, lestari, religius dan
humanis?
6. Sebut dan uraikan secara sistematis tujuh kunci pokok sistem pemerintahan yang
terkandung dalam Undang-undang Dasar 1945
7. Uraikan secara sistematis pancasila sebagai:
a. Filsafat hidup
b. Pandangan hidup
c. Idiologi Negara
d. Kepribadian bangsa
e. Perjuangan luhur bangsa
f. Dasar negara RI
JAWABAN

1. Ciri Mata kuliah pendidikan pancasila yang terkandung dalam pengertian yuridis dan
kurikuler
a. Yuridis
Perkuliahan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi dilaksanakan dengan
mengacu pada landasan hukum (yuridis) yang diatur dalam UU No.2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 menyatakan : Isi kurikulum setiap jenis,
jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, SK Mendiknas RI No.232/U/2000, tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa, pasal 10 ayat 1 juga menjelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan, wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi,
yang terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
Dalam Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.38/DIKTI/Kep/2002
pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi kelompok mata kuliah MPK bertujuan menguasai
kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai
manusia intelektual. Adapun rambu-rambu mata kuliah MPK Pancasila adalah terdiri
atas segi historis, filosofis, ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan bernegara serta
etika politik. Pengembangan tersebut bertujuan untuk melatih mahasiswa mengambil
sikap sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan
rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai
budaya demi persatuan bangsa.
b. Kurikuler
Pancasila dalam kurikuler pendidikan memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
 Menjelaskan visi dan misi pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan
karakter kebangsaan dan cinta tanah air
 Menganalisis muatan nilai dan moral pancasila dalam kerangka pendidikan
karakter kebangsaan dan cinta tanah air

2. Yang menjadi tujuan dari:


a. Negara kesatuan Republik Indonesia
Setiap negara memiliki tujuan pemerintahannya masing-masing sebagai pedoman
dalam mengatur kehidupan rakyatnya. Tujuan Negara Republik Indonesia tertuang
dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat yang berbunyi:
“ Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.”
 Tujuan Perlindungan
Perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan terhadap semua komponen yang
membentuk bangsa Indonesia yang mencakup rakyat, kekayaan alam dan nilai-
nilai bangsa yang patut dipertahankan.
 Tujuan Kesejahteraan
Parameter “kesejahteraan” di Indonesia terdiri dari 3 unsur dan merupakan syarat
minimal, yaitu sandang (pakaian), pangan (makan), dan papan (tempat tinggal).
Selain mencakup kesejahteraan ekonomi dan materi , kesejahteraan umum juga
mencakup kesejahteraan lahir dan batin. Hal ini dapat tercapai dengan terciptanya
rsa aman, gotong royong, saling menghormati dan menghargai hak dan kewajiban
setiap anggota masyarakat
 Tujuan Pencerdasan
Tujuan Negara dalam hal pencerdasan masyarakat akan dapat tercapai apabila tiap
anggota masyarakat berkesempatan mengenyam pendidikan yang layak dan
berkualitas
 Tujuan Perdamaian
Tujuan perdamaian yang dimaksud mencakup perdamaian di dalam negeri dan di
luar negeri. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara membuat kebijakan yang
prorakyat, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di masyarakat
serta dengan menerapkan dasar politik luar negeri bebas-aktif.
b. Pendidikan Nasional Indonesia
Pendidikan Nasional Indonesia memiliki tujuan, di antaranya:
 Menurut SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan No.104/Bhg.0
tanggal 1 Maret 1946
Tujuan pendidikan dalah untuk menanamkan jiwa patriotisme. Ini sesuai dengan
semangat dan situasi di Indonesia yang baru saja merdeka
 Menurut Undang-undang No.4 tahun 1950 ( UU Pendidikan dan Pengajaran)
Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah membentuk manusia susila yang cakap
dan warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab tentang kesejahteraan
masyarakat dan tanah air
 Menurut Ketetapan MPRS Nomor II tahun 1966
Tujuan pendidikan adalah mendidik anak ke arah terbentuknya manusia yang
berjiwa pancasila dan bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat
sosialis Indonesia yang adil dan makmur material dan spiritual
 Menurut Ketetapan MPRS No.XXVII Tahun 1966
Tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia pancasilais sejati
berdasarkan ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan dan isi UUD 1945
 Menurut Ketetapan MPR No. IV/1973 tentang GBHN
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk membentuk manusia pembangunan
yang berpancasila dan untuk membentuk mnusia Indonesia yang sehat jasmani
dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, mengembangkan kreativitas
dan tanggung jawab, menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa,
mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,
mencintai bangsa dan mencintai sesama manusia sesuai ketentuan yang
termaktub dalam UUD 1945
 Menurut TAP MPR No. IV/MPR/1978 tentang GBHN bab IVD ( Pendidikan)
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
 Menurut Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983 tentang GBHN Pendidikan
Nasional bersadarkan Pancasila
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah
air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa.
 Menurut Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatan kualitas manusia
Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung
jawab, mandiri, cerdas dan terampil, serta sehat jasmani dan rohani.
 Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
 Menurut Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN
pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,
terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.
Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal
rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan
sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para
pahlawan, serta berorientasi masa depan
 Menurut Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 3 menjelaskan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
c. Pendidikan tinggi perguruan tinggi
Tujuan pendidikan tinggi menurut Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang
pendidikan tinggi adalah:
 Berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan
bangsa
 Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing
bangsa
 Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia
 Terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya
penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Pendidikan Pancasila
Penyelenggaraan pendidikan pancasila di perguruan tinggi berfungsi sebagai
wahana pembelajaran secara akademik untuk mengkaji, menganalisis dan
memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara. Tujuan
penyelenggaraan pendidikan pancasila di perguruan tinggi di antaranya adalah
sebagai berikut:
 Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
 Memberi pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
 Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi
terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945
 Membentuk sikap mental mahasiswa agar mampu mengapresiasi nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan
eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
e. Rumusan tujuan pendidikan pancasila sebagaimana tercantum dalam
KEP.DIKTI.Nomor.265/dikti/kep/2000 yaitu:
 Memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat bangsanya dan konsisten dengan cita-cita yang digariskan dalam
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.
 Menghayati filsafat dan tata nilai filsafat Pancasila, sehingga menjiwai tingkah
lakunya selaku warga negara Republik Indonesia
 Menjadi warga negara yang memiliki kesadaran kebangsaan yang tinggi dan
sikap tanggungjawab sebagai Warga Negara Indonesia.
Menurut pandangan saya, Pembelajaran pendidikan pancasila yang diterapkan
dalam perguruan tinggi kiranya dapat dikemas sebaik mungkin agar tujuan yang
diharapkan dapat terlaksana dan tercapai sehingga memberikan pengetahuan serta
pemahaman bagi para mahasiswa tentang pentingnya pelaksanaan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

3. Lima nilai-nilai pancasila dalam masa pra sejarah dan nilai-nilai pancasila (lima sila)
sesuai ketetapan MPR Nomor.II/MPR/1978
a. Nilai-nilai Pancasila pada Masa Prasejarah
Kepulauan Indonesia terjadi dalam jaman tersier kira-kira sekitar 60 juta tahun
yang silam. Sekitar 600.000 tahun lalu Indonesia mulai didiami oleh manusia yang
dibuktikan engan hasil penemuan fosil Meghanthropus Paleo Javanicus,
Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis serta Homo
Mojokertensis. Mereka mengalami hidup tiga jaman, yaitu: Paleolitikum,
Mesolitikum, dan Neolithicum.
Inti kehidupan bangsa Indonesia pada masa prasejarah adalah nilai-nilai pancasila
itu sendiri, yaitu:
 Nilai religi
Adanya kerangka mayat pada paleolitikum menggambarkan adanya penguburan,
terutam Wajakensis dan Pithecanthropus Erectus serta dalam menghadapi
tantangan alam tenaga gaib sangat tampak. Selain itu juga ditemukn alat dari batu
maupun perunggu yang digunakan dalam aktifitas religi seperti upacara
mendatangkan hujan. Keyakinan terhadap pemujaan roh leluhur dibuktikan
dengan penemptan menhir di tempat-tempat tinggi yang dianggap sebagai
tempat roh leluhur. hal ini menunjukkan bahwa pada masa prasejarah sudah
mengenal nilai-nilai religi dalam makna animism dan dinamisme sebagai bentuk
ritual keagamaan
 Nilai Perikemanusiaan
Nilai perikemanusiaan nampak dalam penghargaan hakekat manusia meskipun
telah meninggal. Perilaku baik terhadap sesama manusia pada hakekatnya adalah
merupakan wujud kesadaran akan nilai kemanusiaan. Mereka sudah mengenal
sistem barter dan telah menjalani hubungan dengan bangsa-bangsa lain
 Nilai Kesatuan
Adanya kesamaan bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasa Austronesia
memunculkan kesamaan dalam kosakata dan kebudayaan
 Nilai Musyawarah
kehidupan bercocok tanam dilakukan secara bersama-sama. Telah diberlakukan
aturan untuk kepentingan bercocoktanam, sehingga memungkinkan
berkembangnya adat sosial. Kehidupan mereka berkelompok-kelompok dalam
desa-desa, klan, marga atau suku yang dipimpin seorang kepala suku yang dipilih
secara musyawarah
 Nilai Keadilan sosial
Adanya pola kehidupan bercocok tanam secara gotong royong menunjukkan
bahwa masyarakat meninggalkan pola hidup foodgathering ke pola hidup
foodproducing. ini menunjukkan bahwa telah ada upaya menuju perwujudan
kesejahteraan dan kemakmuran bersama
b. Nilai pancasila sesuai ketetapan MPR Nomor.II/MPR/1978
Menurut ketetapan MPR Nomor.II/MPR/1978 Pancasila merupakan pandangan
hidup Bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia perlu dihayati dan diamalkan
secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya
tujuan Nasional serta cita-cita Bangsa seperti tercantum dalam Pembukaan
UndangUndang Dasar 1945. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka
Prasetia Pancakarsa) menjabarkan kelima asas dalam pancasila menjadi 36 butir
pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan pancasila.

4. Penyimpangan/penyelewengan terhadap nilai-nilai pancasila di masa revolusi fisik,


masa demokrasi liberal,masa orde lama, masa orde baru, dan masa orde reformasi
a. Masa Revolusi Fisik
Masa revolusi fisik merupakan masa dimana terjadi sebuah upaya mempertahankan
kemerdekaan. Beberapa penyimpangan Pancasila yang terjadi diantaranya adalah:
 Terjadi penyimpangan sistem ketatanegaraan dari presidensial menjadi
parlementer karena NKRI menjadi RIS
 Terjadi pergantian kabinet sebanyak 7 kali selama masa revolusi
 Sering terjadinya pergantian kabinet mengakibatkan konstituen gagal
mengadakan sidang untuk mengganti UUDS, maka presiden menyatakan dekrit
pada tanggal 5 Juli 1959
b. Masa Demokrasi Liberal
Penyimpangan terhadap nilai Pancasila pada masa demokrasi liberal adalah sebagai
berikut:
 Berlakunya UUDS 1950
Dengan diberlakukannya UUDS 1950 sejak tanggal 17 Agustus 1950 berarti
pemerintahan sudah melakukan penyimpangan demokrasi liberal dari semua cita-
cita luhur bangsa yang terkandung dalam UUD 1945. Alasan tidak digunakannya
UUD 1945 adalah karena dianggap tidak lagi relevan dengan kondisi Indonesia
pada saat itu.
 Sistem pemerintahan perlementer
Dalam penyelenggaraan pemerintahan , presiden tidak membentuk kabinet atau
memilih menteri-menteri untuk membantu pelaksanaan tugasnya. Presiden hanya
menunjuk seorang perdana menteri dalam melaksanakan tugas pemerintahan.
Perdana menteri bertanggungjawab kepada parlemen, dalam hal ini DPRS. Setiap
kebijakan yang ditentukan perdana menteri akan diputuskan pelaksanaannya oleh
perdana menteri
Sistem pemerintahan parlementer membuat pembangunan tidak berjalan karena
setiap kebijakan yang tidak disetujui mayoritas suara perlemen, tidak bisa
dilaksanakan. Kabinet menjadi sering berganti. jika kinerja dianggap gagal, maka
langsung ditunjuk perdana menteri baru
 Adanya multi partai
Jika fungsi partai politik lebih mementimgkan kelompok dan golongannya
sendiri, maka pembangunan menjadi tidak stabil.
 Tidak ada musyawarah mufakat
Pada masa demokrasi liberal musyawarah mufakat otomatis tidak diberlakukan.
Setiap keputusan selalu berdasarkan suara terbanyak perlemen
 Kedudukan negara di bawah DPR
Kedudukan presiden dan negara di bawah DPR atau Dewan Konstituante,
padahal harusnya sejajar. Terutama bila dewan Konstituante/ DPR dikuasai oleh
partai yang paling banyak pendukungnya sementara negara dan presiden tidak
didukung partai, maka tidak bisa berbuat apa-apa.
c. Masa Orde Lama
 Adanya penyelewengan pada sila keempat. Sistem demokrasi parlementer yang
diterapkan menyebabkan tidak adanya stabilitas pemerintahan
 Sistem pemerintahan tahun 1950-1959 yang liberal sehingga lebih menekankan
hak-hak individual
 Anggota konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun UUD seperti yang
diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik,ekoomi dan keamanan
 Adanya upaya mengganti pancasila sebagai dasar negara faham komunis oleh
PKI melalui pemberontakan di Madiun dan oleh DI/TII yang ingin mendirikan
negara dengan dasar Islam
d. Masa Orde Baru
 Presiden Soeharto menjabat selama 32 tahun
 Terjadi penafsiran sepihak terhadap Pancasila oleh rezim Orde Baru
 Adanya penindasan secara fisik seperti pembunuhan terhadap orang Timor-
Timur, Aceh, Irian Jaya, dan lainnya
 Adanya penindasan ideologis, sehinggga orang-orang yang mempunyai gagasan
kreatif dan kritismenjadi takut
 Perlakuan diskriminasi terhadap masyarakat non pribumi (keturunan) dan
masyarakat golongan minoritas
e. Masa Orde Reformasi
 Menjadikan Pancasila sebagai ideologi tanpa memperhatikan relevansinya
 Elit politik cenderung hanya memanfaatkan gelombangr eformasi guna meraih
kekuasaan sehingga sering terjadi benturan kepentingan politik
 Pemerintah kurang konsisten dalam menegakkan hukum
 Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan adanya konflik
di beberapa daerah
 Pergantian presiden secara singkat di era reformasi

5. Makna pancasila, pembukaan UUD 1945 bersifat universal,lestari, religious dan


humanis
a. Pancasila
 Pancasila bersifat universal
Hal ini dimaksudkan bahwa sebagai suatu dasar negara, pancasila memiliki peran
dan fungsi yang berlaku bagi seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan asal-
usul, agama, suku ras, politik atau yang lainnya. Arti pancasila bersifat tetap dan
tidak berubah-ubah, tidak terikat ruang, waktu, lingkungan, kelompok atau
jumlah tertentu.
 Pancasila bersifat lestari
Pancasila menjadi landasan bagi perwujudan cita-cita bangsa yang telah tertuang
dalam pembukaan UUD 1945
 Pancasila bersifat religius
Nilai religius yang terkandung dalam pancasila menunjukan adanya pengakuan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mengakui nilai-nilai keagamaan yang ada di
Indonesia
 Pancasila bersifat humanis
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancsila mengedepankan kedudukan seorang
manusia tanpa membeda-bedakan dalam upaya perwujudan kesejahteraan
b. Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 berisi pokok pikiran pemberontakan melawan imperialisme,
kolonialisme, dan fasisme, serta memuat dasar pembentukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pembukaan UUD 1945 dirumuskan dalam empat alinea,
dimana setiap alinea mempunyai nilai-nilai yang universal dan lestari. Mengandung
nilai universal artinya mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-
bangsa beradab di seluruh dunia, sedangkan lestari artinya mampu menampung
dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan
negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi 17 Agustus
1945.
Alinea-alinea Pembukaan UUD 1945 pada garis besarnya adalah:
Alinea I : mengandung motivasi, dasar, dan pembenaran perjuangan (kemerdekaan
adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan).
Alinea II : mengandung cita-cita bangsa Indonesia (negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur).
Alinea III : memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya (menyatakan bahwa
kemerdekaan atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa).
Alinea IV : memuat tugas negara/tujuan nasional, penyusunan UUD 1945, bentuk
susunan negara yang berkedaulatan rakyat dan dasar negara Pancasila.

6. Tujuh kunci pokok sistem pemerintahan yang terkandung dalam Undang-undang Dasar
1945 :
a. Indonesia adalah negara yang berdasarkan hunum (Rechsstaat)
Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat) tidak berdasarkan atas
kekuasaan belaka (Machsstaat). Hal ini berarti negara termasuk di dalamnya
pemerintahan dan lembaga negara lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun
harus dilandasi oleh peraturan hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum.
Pengertian negara hukum dalam arti formal berarti melindungi warga negara dan
seluruh tumpah darah. Sementara dalam arti material adalah negara harus
bertanggungjawab terhadap kesejahteraan dan kecerdasan seluruh warganya.
b. Sistem konstitusional
Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolute (kekuasaan tidak terbatas). Hal ini memberi penegasan bahwa cara
pengendalian pemerintahan dibatasi oleh ketentuan konstitusi, termasuk di
dalamnya ketetapan MPR, Undang-Undang dan sebagainya.
c. Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan rakyat
Hal ini dimaksudkan bahwapemerintah diwajibkan untuk mendengarkan suara
rakyat karena sistem pemerintahan Indonesia bertujuan untuk kesejahteraan rakyat
dan dari rakyat untuk rakyat. Pemerintah hanya berlakun sebagai pembantu rakyat
untuk mencapai tujuan bersama
Kekuasaan negara berada d tangan rakyat memiliki pengertian:
 Pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate government) berarti suatu
pemerintahan yang mendapat pengakuan dan dukungan yang diberikan oleh
rakyat
 Pemerintahan oleh rakyat (government by the people). Pemerintahan oleh rakyat
berarti bahwa pemerintahan menjalankan kekuasaan atas nama rakyat bukan atas
dorongan diri dan keinginan sendiri
 Pemerintahan untuk rakyat (government for the people)
Hal ini mengandung pegertian bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat
diberikan oleh rakyat kepadapemerintah adalah dijalankan untuk kepentingan
rakyat
d. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan yang tertinggi di samping MPR dan
DPR
Menurut UUD 1945 hasil amandemen, dinyatakan bahwa presiden dan Wakil
presiden dipilih oleh rakyat (Ps. 6A (1) (III)), yang sejalan dengan Ps.2 (1) (IV)
bahwa MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilu
dan diatur lebih lanjut dengan UU. Sehingga logis jika dalam penyelenggaraan
pemerintahan, presiden di samping MPR dan DPR
e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
UUD 1945 hasil amandemen menyatakan bahwa presiden tidak bertanggung jawab
terhadap DPR, tetapi bekerjasama dengan DPR. Dalam pembuatan UU, presiden
berhak mengajukan RUU kepada DPR (Ps.5 (1) (I)), dan RUU APBN diajukan
untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD (Ps.23 (2)
(III). Presiden harus mendapat persetujuan DPR.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan
mandate (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presioden dan DPRharus
saling bekerjasama dalam pembentukan Undang-Undang termasuk APBN. Untuk
mengesahkan Undang-Undang, pressiden harus mendapat persetujuan dari DPR.
HalDPR dibidang legislatif adalah hak inisiatif, hak amandemen dan hak budget.
f. Menteri negara adalah pembantu presiden. Menteri tidak bertanggung jawab
terhadap DPR
Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri negara adalah sepenuhnya
wewenang Presiden. Menteri-menteri tersebut tidak bertanggung jawab kepada
Presiden. Menteri- menteri menjalankan kekuasaan pemerintahan di bidangnya
masing-masing atas petunjuk dan persetujuan presiden.
g. Kekuasan kepala negara tidak tak terbatas
Kepala negara bertanggung jawab kepada MPR dan harus memperhatikan sungguh-
sungguh suara dari DPR. Kedudukan dan peranan DPR adalah kuat. Ia adalah
pemegang kekuasaan membentuk UU (Pasal 20 (1) (I), dan setiap RUU
dibahhasoleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama
(Ps.20 (2) (I))
7. Pancasila sebagai
a. Filsafat hidup
Sebagai sebuah falsafah hidup atau pandangan hidup, Pancasila mengandung
wawasan dengan hakikat, asal, tujuan, nilai, dan arti dunia seisinya, khususnya
manusia dan kehidupannya, baik secara perorangan maupun sosial. Falsafah hidup
bangsa mencerminkan konsepsi menyeluruh dengan menempatkan harkat dan
martabat manusia sebagai faktor sentral dalam kedudukannya yang fungsional
terhadap segala sesuatu yang ada
b. Pandangan hidup
Sebagai pandangan hidup,pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Pancasila sebagai pandangan hidup berarti pancasila dipandang sebagai pedoman
hidup, pedoman untuk bersikap dan bertingkahlaku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
 Pancasila sebagai pandangan hidup telah ada sejak dulu, tumbuh dan
berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki sanksi sosialatau sanksi moral
 Pancasila merupakan “ Jiwa dan kepribadian bangsa indonesia”
c. Ideologi Negara
Sebagai ideologi Negara Pancasila memberikan arah dalam pelaksanaan
pemerintahan untuk mencapai visis penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia yaitu mewujudkan kehidupan bernegara yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan dan
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.
d. Kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai kepribadian bangsa memiliki pengertian bahwa pancasila lahir
bersamaan dengan lahirnya Bangsa Indonesia dimana pancasila memiliki ciri khas
yang hanya dimiliki oleh Indonesia. pancasila sebagai identitas bangsa akan terus
melekat dalam jiwa bangsa Indonesia.
e. Perjuangan Luhur bangsa
Pancasila sebagai perjanjian luhur artinya pancasila telah disepakati secara nasional
sebagai dasar negara, pada tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) melalui berbagai bentuk perjuangan pergerakan
kemerdekaan Indonesia.
f. Dasar Negara RI
Sebagai dasar negara Indonesia, pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara sesuai bunyi pembukaan UUD 1945, khususnya alinea
keempat yang menyatakan “…maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dakam suatu susunan negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada: Ketuhanan yang maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.
DAFTAR PUSTAKA

Budioyono & Kabul. (2009). Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Bandung:
Alfabeta
Kaderi, H.M Alwi . (2015). Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Banjarmasin:
Antasari Press
Kaelan. (2000). Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Yogyakarta:
Paradigma
Komarudin Hidayat & Azyumardi Azra. (2012). Pancasila Demokrasi, HAM, dan
Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana
Subandi Al Marsudi. (2003). Pancasila dan UUD 45 Dalam Paradigma Reformasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Trubus Rahardiansah P,dkk. (2012). Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta
https://www.academia.edu/35974273/Kunci_Pokok_Sistem_Pemerintahan_Indonesia.
Diakses tanggal 05 Desember 2019
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3872982/tujuan-negara-republik-indonesia-sesuai-
uud-1945. Diakses tanggal 05 Desember 2019
https://brainly.co.id/tugas/13039003 Diakses tanggal 06 Desember 2019
https://pendidikanrosda.blogspot.com/2018/04/tujuan-pendidikan-nasional-indonesia.html.
Diakses tanggal 06 Desember 2019
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2016/09/dasar-dan-tujuan-pendidikan-pancasila-di-
perguruan-tinggi.htm. Diakses tanggal 05 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai