Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FISIKA DASAR

RESUME TEORI RELATIVITAS EINSTEIN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Dasar
Dosen Pengampu : Dr. Lutfi Rohman, S.Si., M.Si.

Diselesaikan oleh :
Romy Syams Chayast 191710101071

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
TEORI RELATIVITAS
Albert Einstein merupakan ilmuwan yang mempublikasikan bagian pertama
teori ini yakni teori relativitas khusus pada tahun 1905. Satu dekade kemudian,
Einstein mempublikasikan bagian keduanya yakni teori relativitas umum.
Teori Relativitas Einstein didasarkan pada dua prinsip :
1. Prinsip pertama adalah jika anda memiliki dua objek, dan tidak ada yang lain,
maka tidak mungkin untuk mengatakan objek mana yang bergerak, dan objek
mana yang diam, bahkan jika salah satu objeknya adalah planet.
Hukum fisika berlaku untuk setiap objek dalam semua kerangka acuan yang
bergerak dengan kecepatan tetap terhadap yang lain; artinya bentuk persamaan
fisika akan selalu sama walaupun diamati dalam keadaan bergerak.
Sebagai contoh yaitu dengan pengamatan melalui sudut pandang sebagai
berikut:
 Dari sudut pandang Adam di kapal ruang angkasa, pesawat ruang angkasa
diam, dan planet yang bergerak. Misalnya jika dia melempar bola ke udara,
bola itu akan naik dan turun, seolah – olah dia yang diam.
 Dari Perspektif Sarah, bola bergerak bersama dengan pesawat, dan bola
menjaga momentumnya ke depan ketika Adam melemparkannya ke udara.
Inilah sebabnya dari sudut pandang Sarah, bola terlihat oleh Adam seolah
bergerak lurus ke atas dan ke bawah.
 Bagaimanapun dari sudut pandang pengamat ketiga, mataharilah yang diam,
sedangkan planet dan pesawat bergerak mengitarinya.
 Dan dari sudut pandang pengamat keempat, matahari bergerak dengan
kecepatan tinggi melalui galaksi, bersama dengan planet dan pesawat.
Dan setiap pengamat sama benarnya. Tidak mungkin mengatakan benda
mana yang bergerak, karena tanpa adanya gaya, semua benda akan terus bergerak
ke arah yang sama dengan kecepatan yang sama. Objek melambat di Bumi hanya
karena gaya dari gesekan dan hambatan udara.

2. Prinsip kedua yang menjadi dasar teori relativitas einstein adalah kecepatan
cahaya adalah sama untuk semua pengamat. Kelajuan cahaya dalam ruang
hampa selalu sama untuk semua pengamat dan tidak tergantung pada sumber
cahaya maupun pengamatnya (cahaya melaju secepat c = 300.000.000 m/s).

Sebagai contoh misalnya Adam menembakkan laser ke tanah, yang


memantul dari cermin,dan dia mengukur waktu yang dibutuhkan cahaya untuk
kembali ke pesawat.
Dari perspektif Adam, sinar laser lurus ke atas dan ke bawah. Dari
perspektif Sarah, sinar laser lurus mengikuti jalur “V”. Bentuk “V” lebih panjang
dari pada jalur lurus ke atas dan ke bawah. Karena kecepatan cahaya sama untuk
semua pengamat, dari sudut pandang Sarah dibutuhkan waktu lebih lama bagi sinar
laser umtuk kembali ke pesawat luar angkasa.
Tetapi jika Sarah melihat jam Adam, dia akan melihat waktu yang
dibutuhkan lebih sedikit saat dia menembakkan laser, dan ketika dia menerima
cahaya yang dipantulkan kembali. Ini berarti Sarah akan melihat jam Adam berjalan
lebih lambat dari jamnya sendiri.
Semakin dekat pesawat mendekati kecepatan cahaya, semakin lambat waktu
didalam pesawat.Jika kecepatan pesawat sama dengan kecepatan cahaya, maka
waktu didalam pesawat akan berhenti. Tidak peduli seberapa cepat perjalanan
pesawat. Adam tidak akan pernah tau bahwa waktunya semakin lambat. Semua
menjadi lebih lambat dengan jumlah yang sama persis, termasuk kecepatan
pikirannya, jadi waktu Adam tampaknya normal. Hal tersebut disebut dilatasi
waktu. Einstein menunjukkan bahwa tidak ada benda bermassa yang dapat
menempuh menyamai kecepatan cahaya.
Selanjutnya ketika dua kapal saling melempar bola identik. Bola memantul
satu sama lain, dan kembali ke setiap kapal. Dari sudut pandang Sarah, waktu di
pesawat adam bergerak lambat.

Dari sudut pandang Sarah, Adam melempar bolanya jauh lebih lambat. Dari
sudut pandangnya, bola Adam dan semua yang ada di kapal Adam harus memiliki
massa lebih banyak. Kalau tidak, bola Adam tidak akan memiliki momentum yang
cukup agar bolanya memantul kembali .
Ini adalah arti dari E = MC^2. Ketika sebuah benda bergerak dengan lebih
banyak energi, massanya bertambah. Akibatnya tidak ada yang bisa bergerak lebih
cepat dari kecepatan cahaya. Saat sebuah objek mendekati kecepatan cahaya,
massanya menjadi sangat besar sehingga jumlah energi yang tidak terbatas
dibutuhkan untuk bergerak lebih cepat.

Kemudian ketika seseorang menyalakan roketnya, akselerasi menyebabkan


dia terlempar ke belakang di kursinya. Dari sudut pandangnya pesawat luar angkasa
diam, dan semesta yang mengalami percepatan. Dari sudut pandangnya, harus ada
medan gravitasi yang menyebabkan seluruh alam semesta berakselerasi. Medan
gravitasi inilah yang menyebabkan dia terlempar ke belakang di kursinya.
Karena cahaya memiliki kecepatan yang sama untuk semua pengamat meski
terpengaruh oleh gravitasi, ini berarti gravitasi juga harus mempengaruhi laju
waktu.
Pada akhirnya jika seseorang berjalan mendekati kecepatan cahaya, maka
waktu di pesawatnya akan berjalan sangat lambat. Ketika ia kembali, hanya
beberapa menit yang akan berlalu untuknya. Tetapi bertahun – tahun akan berlalu
untuk orang yang berada di bumi. Dari sudut pandang orang yang berada di dalam
pesawat, dia diam, dan waktu di bumilah yang lambat. Ketika dia menyalakan roket
untuk berbalik, dia akan berpikir ada gaya gravitasi yang menyebabkan dia tetap
diam dan menyebabkan bumi berakselerasi ke arahnya.
Einstein sendiri telah memaparkan bahwa gravitasi bukanlah gaya, tetapi
lengkungan ruang waktu. Benda dengan massa menyebabkan lengkungan dalam
ruang dan waktu. Tampaknya hanya ada gaya, padahal pada kenyataannya semua
hanya mengikuti garis lurus.
Dalam kasus lubang hitam, kelengkungan menjadi tak terbatas. Cahaya pun
tidak bisa lepas. Di dekat lubang hitam, waktu berhenti sama sekali. Kebalikan dari
lubang hitam adalah lubang putih.
Kita telah mengamati banyak lubang hitam, tetapi kita hanya tahu satu
lubang putih. Satu – satunya lubang putih yang kita ketahui adalah Big Bang, yang
menciptakan alam semesta kita.

Anda mungkin juga menyukai