Anda di halaman 1dari 41

MOTOR DAN GENERATOR INDUSTRI

I. GENERATOR INDUSTRI
Generator Listrik adalah mesin yang dapat mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik, biasanya dengan menggunakan induksi
elektromagnetik. Prinsip generator dengan sederhana dikatakan bahwa tegangan
diinduksikan pada konduktor apabila konduktor digerakkan pada medan magnet
sehingga memotong garis gaya. Generator digerakkan oleh beberapa jenis mesin
mekanisa (uap atau turbin air, mesin bensin, atau motor listrik).

A. Generator Arus Bolak-Balik


Generator AC atau arus bolak-balik (juga disebut generator sinkron
atau alternator) adalah sumber utama dari semua energi listrik yang kita pakai.
Mesin tersebut adalah konverter energi terbesar di dunia. Generator AC
memerlukan energi mekanis operasinya.

Gambar: Prinsip Kerja Generator AC

Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektro


magnetik.
Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam
kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada
bagian yang sama dengan rotor dari generator.

1
Nilai dari tegangan yang dibangkitkan (pada saat penghantar bergerak
pada medan magnet) bergantung pada:
 Jumlah lilitan dalam kumparan.
 Kuat medan magnetik (semakin kuat medan magnet, semak besar tegangan
yang diinduksikan).
 Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
(kecepatan pada penghantar yang memotong fluks. Bertambahnya kecepatan
penghantar menambah besarnya tegangan yang diinduksikan.
 Sudut pada tempat penghantar memotong fluks. Tegangan maksimum
diinduksikan apabila konduktor memotong pada 900 dan tegangan yang lebih
rendah diinduksikan apabila sudut itu < 900.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan
akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada
medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya.
Hukum tangan kiri untuk generator (Gambar 6-1) menunjukkan
hubungan antara arah penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan
dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari ditunjukkan pada arah gerakan
penghantar, dan telunjuk ditunjukkan ke arah fluk, jari tengah akan menunjuk ke
arh aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga dapat dipakai apabila magnet,
sebagai pengganti penghantar, digerakkan. Meskipun demikian, dalam hal ini ibu
jari harus ditunjukkan ke arah gerakan penghantar relatif. Hukum ini juga berlaku
apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan.

2
Terdapat dua jenis konstruksi dari generator AC, jenis medan diam atau
medan magnet diam dan medan magnet berputar.
 Jenis generator AC medan diam biasanya kapasitas kilovolt amperenya
relatif kecil dan ukuran kerja tegangan-rendah. Jenis ini mirip dengan
generator DC kecuali jenis ini mempunyai slips ring sebagai pengganti
komutator (Gambar 6-2). Kutub menonjol (salient pole) membangkitkan
medan DC, yang dipotong oleh jangkar yang berputar. Jangkar mempunyai
lilitan yng mempunyai terminal yang dihugungkan dengan slips ring yang
dipasang pada poros. Seperangkat sikat bergeser pada slip ring sehingga kita
dapat menghubungkan jangkar dengan beban luar. Generator AC tidak dapat
menyuplai arus medan sendiri. Penguat medan harus arus searah, dank arena
itu harus disupali dari sumber luar. Jangkar diputar oleh sumber daya
mekanis, misalnya mesin diesel.
 Jenis generator AC medan berputar menyederhanakan masalah-masalh
pengisolasian tegangan yang dibangkitkan, yang umumnya sebesar 18.000
sampai 24.000 V. Generator AC medan-berputar mempunyai jangkar diam
yang disebut strator. Lilitan strator tiga-fase langsung dihubungkan pada
beban tanpa melalui slip ring dan sikat. Hal ini memudahkan isolasi
kumparan karena kumparan tidak dikenal gaya sentrifugal. Metode yang
berbeda-beda dari penguatan medan telah dibuat dan digunakan. Generator
AC medan berputar seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6-3
menggunakan sistem penguatan tanpa sikat pada generator AC kecil yang

3
dipasang pada poros yang sama seperti generator utama, digunakan sebagai
penguat. Penguat AC mempunyai jangkar berputar. Output jangkar
disesuaikan dengan diode solid state yang juga dipasang pada poros utama.
Output yang disearahkan dari penguat AC dimasukkan langsung dengan
menggunakan hubungan yang diisolasi sepanjang poros pada medan
generator sinkron yang berputar. Medan penguat AC adalah tetap dan disuplai
dari sumber DC terpisah. Akibatnya output penguat aca dan tegangan yang
dibangkitkan dari generator sinkron dikontrol dengan mengubah kekuatan
medan dari penguat AC melalui pengaturan rheostat medan.

Pada saat jangkar dari alternator sederhana dua kutub diputar pada
satu putaran penuh, tegangan gelombang sinus dihasilkan pada terminal output.
Tegangan generator gelombang sinus bervariasi baik pada nilai tegangan dan
polarasinya (Gambar 6-4). Gelombang sinus adalah bentuk gelombang AC yang
palingpenting dan paling banyak digunakan. Frekuensi gelombang sinus AC
(dalam Hertz) adalah banyaknya siklus yang dihasilkan per detik. Standart
frekuensi arus bolak-balik di United State adalah 60 Hz. Satu siklus adalah satu
gelombang penuh dari tegangan atau arus bolak-balik. Harga puncak dari
gelombang sinus menunjuk pada harga tegangan atau arus maksimum.
Harga efektif atau harga rms dari gelombang sinus adalah yang paling
banyak digunakan sehubungan dengan tegangan atau arus AC. Dalam praktik
dianggap bahwa semua pembacaan tegangan atau arus AC adalah harga efektif,
kecuali jika ada penjelasannya.
Apabila kumparan berputar satu kali pada generator dengan dua kutub,
dibangkitkan satu siklus tegangan. Apabila kumparan berputar satu kali pada

4
generator pada empat kutub, dibangkitkan dua siklus tegangan, karena itu ada
perbedaan antara derajat mekanis dan derajat listrik. (Gambar 6-5):
 Derajat mekanis Apabila kumparan atau penghantar jangkar berputar satu
kali penuh, kumparan telah melewati 3600. Pada Gambar 6-5 (a) derajat mekanis
sama dengan derajat listrik.

 Derajat listrik. Jika GGL atau arus bolak-balik melewati 3600 listrik
waktu. Pada Gambar 6-5b jumlah derajat listrik pada satu putaran penuh sama
dengan 720.

5
Kecepatan dan junmlah kutub derajat AC menentukan frekuensi
tegangan yang dibangkitkan. Jika generator mempunyai dua kutub (utara dan
selatan) dan kumparan berputar pada kecepatan satu putaran per detik. Rumus
untuk menentukan frekuensi generator AC adalah:
f = pn/120
di mana:
f = frekuensi tegangan yang diinduksikan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (r/menit)
Besarnya tegangan yang dibangkitkan tergantung pada kecepatan pada
garis medan magnet yang dipotong atau dalam hal generator AC, besarnya
tegangan tergantung pada kuat medan dan kecepatan rotor. Karena sebagian besar
dioperasikan pada kecepatan konstan, jumlah gaya elektromotif (GGL) yang
dibangkitkan menjadi tergantung pada penguatan medan.
Kalau beban ditambah pada pengoperasian generator AC dengan
kecepatan konstan dan penguatan medan konstan, tegangan terminal berubah.
Besarnya perubahan tergantung pada desain mesin dan pada faktor daya beban.
Rumus untuk menentukan persentase regulasi tegangan adalah:

% regulasi (pada faktor daya tertentu)


= tegangan tanpa beban- tegangan beban-penuh / tegangan beban-penuh x 100%

Tegangan terminal dari generator AC berubah dengan perubahan beban;


karena itu, biasanya ada beberapa cara untuk mempertahankan tegangan konstan
yang diperlukan untuk operasi sebagian besar peralatan listrik. Cara umum untuk
melakukannya adalah dengan menggunakan pengatur tegangan untuk mengontrol
besarnya penguat medan DC yang diberikan pada generator. Apabila tegangan
terminal generator turun karena perubahan beban, regulator tegangan secara
otomatis menambah penguatan medan, yang memulihkan tegangan kerja normal.
Demikian juga, apabila tegangan terminal naik karena perubahan beban, regulator
memulihkannya menjadi tegangan kerja normal dengan menurunkan penguatan
medan.

6
Gambar 6-6 menunjukkan penyusunan dasar yang digunakan untuk
membangkitkan tegangan AC satu fase (1ɸ) dan tiga-fase (3ɸ). Sistem satu fase
digunakan untuk tuntutan daya kecil. Hampir semua sistem pembangkitan dan
distribusi yang digunakan oleh utiliti daya adalah tiga-fase.

Tiga perangkat kumparan stator dari alternator tiga-fase dapat


dihubungkan dalam wye (juga disebut bintang) atau bentuk delta. Gambar 6-7
menunjukkan alternator hubungan wye. Sistem bintang tiga-fase empat-kawat
sangat umum dan merupakan sistem standar yang diberikan oleh banyak utility
daya pada pelanggan komersial dan industri. Sistem ini sangat fleksibel sebab
utiliti daya dapat memberikan daya satu fase dan tiga-fase pada sistem empat
kawat tersebut.
Pada alternator tiga-fase yang dihubungkan bintang, tegangan fase ke
netral sama dengan tegangan yang dibangkitkan pada tiap kumparan. Tegangan
fase ke fase diperoleh dengan mengalikan tegangan fase ke netral dengan 1,73
karena kumparan-kumparan disusun letaknya 1200 listrik satu sama lain.

7
B. Generator Arus Searah
Kita dapat mengingat bahwa tegangan yang dihasilkan setiap generator
sifatnya adalah bolak-balik. Tegangan hanya menjadi searah setelah disearahkan.
Generator arus searah tidak banyak dipakai seperti dulu sebab arus searah,
pada pokoknya dihasilkan oleh dioda penyearah solid-state. Dulu pabrik industri
kadang-kadang menggunakan perangkat motor-generator untuk mengubah arus
bolak-balik menjadi arus searah. Pada aplikasi ini motor AC digunakan untuk
menggerakkan generator DC. Arus bolak-balik yang diberikan pada motor dan
tegangan DC diperoleh dari generator (Gambar 6-10).

Gambar 6-11 menunjukkan generator DC yang sederhana. Bentuk


tegangan yang dibangkitkan pada loop masih bentuk tegangan gelombang sinus

8
AC. Meskipun demikian, perhatikan bahwa dua slip-ring (cincin geser) dari
generator AC telah diganti dengan kontak tunggal yang berputar yang tersegmen
yang disebut komutator. Komutator bertindak seperti saklar mekanis atau
penyearah untuk secara otomatis mengubah tegangan AC yang dibangkitkan
menjadi tegangan DC.

Pada saat jangkar mulai menimbulkan alternasi negatif, alternator


mengganti polaritas terminal output melalui sikat-sikat. Hal ini akan
mempertahankan semua alternasi positif pada satu terminal dan semua alternasi
negatif pada terminal yang lain. Satu-satunya perbedaan penting antara generator
AC dan generator DC adalah penggunaan cincin geser pada generator AC satu
dan komutator pada generator DC.

9
Generator loop tunggal menghasilkan output DC yang berpulsa.
Sebagian besar aplikasi memerlukan tegangan generator DC yang harganya tetap
dengan ripple atau variasi minimum. Hal ini dicapai dengan menambah lebih
banyak kumparan dan segmen komutator pada jangkar (Gambar 6-12). Semua
kumparan dihubungkan seri antara dua sikat. Tegangan yang kelihatan pada sikat-
sikat adalah jumlah tegangan pada kumparan-kumparan yang terpisah. Akibatnya
adalah output DC itu hamper tetap. Generator DC lebih banyak menggunakan
kumparan electromagnet dibandingkan magnet permanen. Arus searah yang
dihasilkan untuk memberikan energi pada kumparan medan disebut arus penguat.
Generator arus searah diklasifikasikan menurut metode di mana arus diberikan
pada kumparan medan. Dua klasifikasi utama adalah jenis yang diberi penguatan
secara terpisah biasa diberi penguatan sendiri.

10
Generator DC yang mempunyai arus medan sendiri yang disuplai oleh
sumber luar disebut generator dengan penguat secara terpisah (Gambar 6-13).
Sumber luar kemungkinan baterai atau jenis suplai DC yang lain dengan
kecepatan yang dipertahankan konstan, output generator ini dapat diubah dengan
pengontrolan arus pada kumparan medan. Hal ini dicapai dengan memberikan
rheostat secara seri dengan sumber DC dan kumparan medan. Tegangan output
dari generator kemudian akan berubah sebanding dengan aliran arus pada medan.

Ketidaknyamanan generator dengan penguatan medan terpisah mendorong


usaha penyempurnaan, yaitu generator penguat-sendiri. Generator dengan
penguat-sendiri menggunakan sebagian arus yang dibangkitkan untuk
memperkuat medan. Generator yang diberi penguat sendiri diklasifikasikan
menurut metode di mana kumparan medan dihubungkan. Generator dengan
penguat sendiri kemungkinan dihubungkan seri, dihubungkan parallel atau
dihubungkan gabungan.
Pada generator shunt, kumparan medan shunt dihubungkan paralel dengan
jangkar (Gambar 6-14). Kumparan medan shunt terdiri dari banyak lilitan dengan

11
kawat yang relative kecil dan sesungguhnya hanya menggunakan sebagian kecil
dari arus yang dibangkitkan.

Tegangan mula-mula dari generator yang diperlukan untuk build up


dihasilkan oleh magnet sisa pada besi dari kutub medan. Magnet sisa adalah
magnet yang bertahan pada kutub apabila tidak ada arus yang mengalir pada
kumparan medan. Pada saat tegangan yang ditimbulkan naik, arus pada kumparan
medan juga naik. Penambahan ini memperkuat medan magnet dan memungkinkan
generator untuk build up pada tegangan kerja output yang dirancang. Rheostat
yang dihubungkan seri dengan kumparan medan digunakan untuk mengubah arus
medan, yang pada gilirannya mengontrol tegangan output generator. Pada waktu
beban ditambahkan pada generator, tegangan output akan turun kecuali beberapa
ketentuan dibuat untuk mempertahankan tegangan konstan. Compound-generator
(Gambar 6-15) sama dengan generator shunt, kecuali bahwa generator compound
mempunyai tambahan kumparan medan yang dihubungkan seri dengan jangkar.
Kumparan medan seri tersebut dipasang atau ditempatkan pada kutub yang sama
dengan kumparan medan shunt, dibuat dengan sedikit lilitan dari kawat yang
besar, cukup besar untuk mengalirkan arus jangkar. Generator itu dikembangkan
untuk mencegah tegangan terminal generator DC dari penurunan dengan
penambahan beban. Apabila generator bekerja dalam keadaan tanpa beban, arus
pada kumparan seri adalah nol.

12
Apabila generator terbebani, tegangan terminal cenderung turun tetapi arus
beban mengalir pada kumpara medan seri. Magnet pengisian dibangkitkan oleh
kumparan seri yang bekerja memperkuat medan magnet dan memperkecil
penurunan tegangan. Tegangan overcompound generator lebih bertambah apabila
diberikan beban penuh, bahkan tegangan flat-compound generator cepat konstan
dan tegangan pada undercompound generator agak turun sehingga mirip dengan
generator shunt.
Garis netral adalah tempat-tempat pada permukaan jangkar di man
kerapatan fluks adalah nol. Apabila generator beroperasi dengan tanpa beban,
garis netral terletak tepat antara kutub-kutub, seperti diperlihatkan pada Gambar
6-16 (a). Tidak ada tegangan yang diinduksikan pada kumparan yang memotong
pada garis netral. Umumnya sikat-sikat dipasang sehingga sikat-sikat tersebut
berhubungan sebentar dengan kumparan pada garis netral.

13
Komutasi adalah proses pembalikan arah arus pada kumparang jangkar
pada saat segmen komutator pada kumparan terhubung melewati di bawah sikat.
Sikat-sikat diletakkan sehingga menghubung-singkat kumparan jangkar ketika
kumparan tidak memotong pada medan magnet. Pada saat itu tidak ada aliran arus
dan tidak b ada bunga api pada sikat-sikat. Bunga api pada sikat-sikat apabila
dibiarkan terjadi akan menyebabkan kerusakan-kerusakan sikat dan komutator.
Arus yang mengalir pada kumparan jangkar menimbulkan gaya gerak
magnet yang kuat yang memotong dan melemahkan fluks yang datang dari kutub-
kutub. Efek distorsi dan pelemahan medan disebut reaksi jangkar. Gambar 6-16
(b) menunjukkan bagaimana medan jangkar memotong kutub utama yang
mengakibatkan garis netral tergeser searah dengan arah putaran. Jika sikat
dibiarkan tetap berada pada garis netral lama, jika sikat akan menghubung singkat
kumparan yang mempunyai tegangan induksi di dalamnya. Untuk mencegah hal
itu, sikat-sikat harus digeserkan pada garis sikat yang baru.
Apabila beban pada generator berfluktuasi, garis netral mondar-mandir
antara posisi tanpa beban dan beban penuh. Untuk generator DC kecil, sikat-sikat
dipasang pada posisi tengah untuk menghasilkan komutasi yang dapat diterima
pada semua beban. Pada generator yang lebih besar, dipasang interpole (juga
disebut commutating poles) antara kutub medan utama untuk mengurangi
pengaruh reaksi jangkar (Gambar 6-17). Kutub yang sempit mempunyai sedikit
lilitan dari kawat besar yang dihubungkan seri dengan jangkar. Medan magnet

14
yang dibangkitkan oleh kutub bantu dirancang sama dan berlawanan arah dengan
medan magnet yang dihasilkan oleh reaksi jangkar pada semua nilai arus beban
dan memperbaiki komutasi.

Plat nama generator DC biasanya berisi spesifikasi pabrik yang penting,


misalnya:
Daya - 120 kW
Tegangan - 240 V
Arus penguat - 20 A
Kenaikan suhu - 500C
Kecepatan - 1200 rpm
Jenis - compound
Klas -B
Spesifikasi-spesifikasi tersebut menunjukkan kepada kita bahwa mesin
dapat memberikan daya 120 kW terus-menerus pada tegangan 240 V, tanpa
kenaikan suhu yang melampaui 500C. Oleh karena itu, generator dapat menyuplai
beban 500A (120.000/240). Generator mempunyai lilitan seri, dan arus pada
kumparan shunt adalah 20 A. Dalam praktik, tegangan terminal diatur pada harga
ayang mendekati tegangan kerjanya, yaitu 240 V. Kita dapat menarik daya dari
generator asalkan tidak melampaui 120 kW. Tanda klas B menunjukkan pada klas
isolasi yang digunakan oleh mesin.

15
Dua bagian utama generator arus searah yakni :

1. Rotor adalah bagian generator yang berputar, terdiri dari :

Poros jangkar

Inti jangkar

Komutator

Kumparan jangkar

2. Motor adalah bagian generator yang tidak berputar, terdiri dari :

Kerangka generator

Kutub utama dengan belitannya

Kutub pembantu dengan belitannya

Bantalan poros

Sikat

16
II. MOTOR INDUSTRI

Motor Listrik adalah mesin yang dapat mengubah energy listrik


menjadi energy mekanis.

Lebih dari 50% listrik yang diproduksi digunakan untuk member


daya motor. Motor digunakan untuk memutar roda-roda industry.

Motor listrik menggunakan energy listrik dan energi magnet untuk


menghasilkan energy mekanis. Operasi motor tergantung pada Interaksi dua
medan magnet. Secara sederhana dikatakan bahwa motor listrik bekerja dengan
prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan
gerakan. Tujuan motor adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan
(torsi).

A. Motor Arus Searah


Motor arus searah jarang digunakan pada aplikasi industri umum karena
semua sistem utility listrik diperlengkapi dengan perkakas arus bolak-balik.
Meskipun demikian, untuk aplikasi khusus, adalah menguntungkan jika

17
mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah dengan menggunakan motor DC.
Motor arus searah digunakan di mana control torsi dan kecepatan dengan rentang
yang lebar diperlukan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi. Meskipun demikian,
susunan sikat-komutator menimbulkan masalah pada pemeliharaan sikat dan
bunga api listrik.

Penghantar mengalirkan arus ditempatkan tegak lurus pada medan magnet,


cenderung bergerak tegak lurus terhadap medan. Besarnya gaya yang didesakkan
untuk menggerakkan berubah sebanding dengan kekuatan medan magnet,
digunakan hukum tangan kanan motor (Gambar 6-18). Ibu jari dan dua jari yang
pertama dari tangan kanan disusun sehingga saling tegak-lurus satu sama lain
dengan menunjukkan arah garis gaya magnet dari medan, dan jari tengah
menunjukkan arah arus yang mengalir (min ke plus) pada penghantar. Ibu jari
akan menunjukkan arah gerakan penghantar, seperti diperlihatkan pada Gambar 6-
18 (b). Gambar tersebut menggambarkan bagaimana torsi motor dihasilka oleh
kumparan yang membawa arus atau loop pada kawat yang ditempatkan pada
medan magnet. Interaksi pada medan magnet menyebabkan pembengkokan garis
gaya. Apabila garis cenderung lurus keluar, pembengkokan tersebut menyebabkan
loop mengalami gerak putaran. Penghantar sebelah kiri ditekan ke bawah dan
penghantar sebelah kanan ditekan ke atas, menyebabkan putaran jangkar
berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

18
Motor dan generator searah dibuat dengan cara yang sama sehingga mesim
DC dapat bekerja sebagai motor maupun sebagai generator. Motor DC magnet
permanen adalah motor yang fluks magnet utamanya dihasilkan oleh magnet
permanen. Elektromagnetik digunakan untuk medan sekunder atau fluks jangkar.
Gambr 6-19 menggambarkan operasi motor magnet permanen. Arus mengalir
melalui kumparan jangkar dari sumber tegangan DC, menyebabkan jangkar
beraksi sebagai magnet. Kutub jangkar ditarik kutub medan dari polaritas yang
berbeda, menyebabkan jangkar berputar. Pada Gambar 6-19 (a), jangkar berputar
searah dengan putaran jarum jam. Apabila kutub jangkar segaris dengan kutub
medan, sikat-sikat ada pada celah di komutator dan tidak ada arus mengalir pada
jangkar. Jadi, gaya tarik atau gaya tolak megnet berhenti, seperti digambar pad
Gambar 6-19 (b). Kemudian kelembaman membawa jangkar melewati titik netral.
Komutator membalik arus jangkar ketika kutub yang tidak sama dari jangkar dan
medan berhadapan satu sama lain, sehingga membalik polaritas medan jangkar.
Kutub-kutub yang sama dari jangkar dan medan kemudian saling menolak,
menyebabkan jangkar berputar terus-menerus seperti diperlihatkan pada Gambar
6-19 (c).
Arah putaran motor DC magnet permanen ditentukan oleh arah arus yang
mengalir pada jangkar. Pembalikan ujung-ujung jangkar tidak membalik arah
putaran. Salah satu keistimewaan motor DC ini adalah kecepatannya dapat
dikontrol dengan mudah. Kecepatan motor magnet-permanen berbanding
langsung dengan harga tegangan yang diberikan pada jangkar. Semakin besar
tegangan jangkar, semakin tinggi kecepatan motor.
Servomotor magnet-permanen (Gambar 6-20) digunakan pada mesin yang
menghendaki posisi yang tepat dari objek atau komponen, di mana diperlukan
torsi start dan pengoperasian yang tinggi, dan diperlukan torsi konstan. Pemakaian
lain meliputi pengoperasian kran yang bertekanan, penempatan yang cermat dari
damper (alat pengatur api kompor), dan operasi khusus yang lain di berbagai
sistem control.

19
Motor DC jenis seri (Gambar 6-21) terdiri dari medan seri (diidentifikasi
dengan S1 dan S2) dibuat dari sedikit lilitan kawat besar yang dihubungkan seri
dengan jangkar (diidentifikasi dengan S1 dan S2). Jenis motor DC ini mempunyai
karakteristik torsi start dan kecepatan variable yang tinggi. Ini berarti bahwa
motor dapat start atau menggerakkan beban yang sangat berat, tetapi kecepatan
akan bertambah kalau beban turu. Motor DC seri dapat membangkit torsi starting
yang besar karena arus yang sama yang melewati jangkar juga melewati medan.
Jadi, jika jangkar memerlukan arus lebih banyak (membangkitkan torsi lebih
besar), arus ini juga melewati medan, menambah kekuatan medan. Oleh karena
itu, motor seri berputar cepat engan beban ringan dan berputar lambat pada saat
beban ditambahkan.
Sifat istimewa terpenting dari motor DC seri adalah kemampuannya untuk
start atau menjalankan beban yang sangat berat. Karena alasan itu, motor sering
digunakan pada gerekan dan elevator. Untuk membalik arah putaran motor DC
seri, balik arah arus pada kumparan seri atau kumparan jangkar.

20
Jenis motor ini juga disebut motor universal karena dapat dioperasikan
baik dengan arus searah maupun dengan arus bolak-balik (Gambar 6-22). Alasan
untuk ini adalah bahwa motor DC akan terus berputar pada arah yang sama jika
arus yang mengalir pada jangkar dan arus yang mengalir pada medan dibalik pada
waktu yang bersamaan.
Penggerak sabuk (belt) tidak pernah digunakan pada motor seri. Motor
tersbut selalu dirangkai langsung dengan beban karena motor seri tidak dapat
dioperasikan dalam keadaan tanpa beban. Fluks magnet yang ada pada keadaan
tanpa beban disebabkan oleh magnet sisa, karena itu medan tersebut sangat lemah.
Pengoperasian motor tanpa beban akan memungkinkan rotor mencapai kecepatan
yang sedemkian tinggi sehingga gaya sentrifugal akan menyebabkan lilitan
menjadi rusak. Pada motor DC seri kecil gesekan sikat, gesekan bantalan dan
kerugian kumparan dapat menimbulkan beban yang cukup untuk menahan

21
turunnya kecepatan sampai level yang aman. Ketika digunakan pada alat daya
yang mudah dibawa, “train gear” pada unit atau alat yang dipasangkan akan
memberikan beban yang cukup.

Pada motor DC jenis shunt, (Gambar 6-23) kumparan medan shunt


(diidentifikasi dengan F1 dan F2) dibuat dengan banyak lilitan kawat kecil, karena
itu mempunyai tahanan yang tinggi. Motor shunt digunakan jika diperlukan
pengaturan kecepatan yang bagus pada mesin yang digerakkan. Dengan
menambah rheostat yang dipasang seri dengan rangkaian medan shunt, kecepatan
motor dapat dikontrol di atas kecepatan dasar. Kecepatan motor akan menjadi
berbanding terbalik dengan arua medan. Ini berarti motor shunt berputar cepat
dengan arus medan rendah, dan berputar lambat pada saat arus ditambah. Motor
shunt dapat melaju pada kecepatan tinggi yang berbahaya jika arus kumparan
medan hilang. Untuk membalik motor DC shunt, adalah dengan membalik aliran
arus pada medan shunt atau jangkar.

22
Motor DC jenis compound menggunakan lilitan seri dan lilitan shunt
(Gambar 6-24), yang umumnya dihubungkan sehingga medan-magnetnya
bertambah secara kumulatif. Hubungan dua lilitan ini menghasilkan karakteristik
pada motor medan shunt dan motor seri. Kecepatan motor tersebut bervariasi
lebih sedikit dibandingkan motor shunt, tetapi tidak sebanyak motor seri. Motor
DC jenis compound juga mempunyai torsi starting yang agak besar – jauh lebih
besar dibandingkan dengan motor shunt, tetapi sedikit lebih kecil dibandingkan
motor seri. Keistimewaan gabungan ini membuat motor compound memberikan
variasi pengguna yang luas.

23
Biasa motor dipasang untuk mengerjakan pekerjaan tertentu yang
memerlukan arah putaran yang tepat, mungkin pada suatu waktu Anda ingin
mengubah arah putaran. Arah putaran motor DC tergantung pada arah medan dan
arah aliran arus pada jangkar. Jikan medan atau arah aliran arus pada jangkar
dibalik, putaran motor akan terbalik. Jika kedua faktor tersebut dibalik pada saat
yang sama, motor akan terus berputar pada arah putaran yang sama. Untuk
membalik arah putaran motor compound, baliklah ujung-ujung jangkar atau pada
medan seri dan shunt. Standar industri adalah dengan membalik arus pada
jangkar. Motor DC seperti pada generator DC mempunyai reaksi jangkar. Karena
jangkar motor mempunyai arus yang mengalir padanya, medan magnet akan
dibangkitkan di sekitar kumparan jangkar sebagai akibat dari arus tersebut. Medan

24
jangkar menyebabkan distorsi medan utama pada motor, yang menyebabkan garis
netral tergeser.
Arah distorsi pada motor berlawanan dengana arah distorsi pada generator.
Pada motor, reaksi menggeser garis netral berlawanan dengan arah putaran.
Kutub bantu (interpole) digunakan sama pada motor DC untuk mencegah bunga
api pada sikat-sikat. Pada saat jangkar berputar, kumparan jangkar motor DC
memotong medan magnet dan menginduksikan tegangan atau GGL pada
kumparan tersebut. Hal ini kadang-kadang disebut aksi generator pada motor.
Karena tegangan yang diinduksikan bertentangan dengan tegangan terminal yang
diberikan, tegangan ini disebut GGL lawan (counter electromotive force = cemf).
Tegangan efektif yang bekerja pada rangkaian jangkar dari motor diberikan, atau
tegangan terminal dikurangi GGL lawan (Gambar 6-25). Arus jangkar dengan
hukum Ohm adalah:
IA = VMT – E / RA
Di mana: IA = Arus jangkar
VMT = Tegangan terminal motor
E = GGL Lawan
RA = Tahanan rangkaian jangkar

Kekuatan GGL lawan pada motor ditentukan dengan kekuatan medan,


yaitu jumlah penghantar jangkar yang diseri antara sikat-sikat, dan kecepatan
jangkar Pada saat motor start, jangkar tidak berputar, sehingga tidak ada GGL
lawan. Akibatnya tegangan lin penuh diberikan pada motor, dan akan mnarik arus
pada rangkaian jangkar sesuai dengan hukum Ohm. Salah satu faktor yang

25
membatasi arus adalah tahanan lilitan motor. Ketika kecepatan jangkar bertambah
atau beertambah atau bertambah cepat, ketika GGL lawan akan timbul dan
membatasi aliran arus pada motor. Kecepatan bertambah, GGL lawan bertambah,
dan arus yang ditarik oleh motor berkurang. Ketika motor mencapai kecepatan
penuh pada keadaan tanpa beban, aka nada pembangkitan GGL yang hampir
sama dengan tegangan lin. Jika diberikan beban pada motor, maka kecepatan
akan berkurang dan mengurangi GGL lawan, sehingga arus yang lebih banyak
akan ditarik untuk menggerakkan beban. Output beban motor mengatur kecepatan
dengan mempengaruhi GGL lawan dan aliran arus.
Kecepatan motor DC tergantung pada kekuatan medan magnet dan
tegangan yang diberikan pada jangkar dan juga pada beban. Oleh karena itu,
kecepatan dapaat diatur baik dengan mengatur arus medan atau dengan mengatur
tegangan yang diberikan pada jangkar. Apabila beban bertambah, maka kecepatan
dan GGL lawan bertambah dan arus menurun. Motor dirancang untuk
menghasilkan horse power (hp) kerja pada kecepatan beban penuh. Kecepatan
normalnya (beban penuh) disebut kecepatan basis dari motor. Kecepatan basis ini
diperoleh ketika tegangan kerja jangkaar dan arus beban penuh diberikan
(Gambaar 6-26).

Kecepatan motor DC sebanding dengan GGL lawan. Pelemahan fluks


medan utama mengurangi GGL lawan. Semakin rendah GGL lawan, semakin
banyak arus yang mengalir pada rangkaian jangkar. Penambahan arus jangkar ini
menyebabkan medan magnet yang lebih kuat pada jangkar, sehingga kecepatan
jangakar bertambah. Kecepatan bertambah sampai GGL lawan dapat membatasi
arus jangkar pada harga yang baru. Harga tersebut ditentukan oleh kekuatan
medan utama. Pada titik tersebut motor menggerakkan beban pada kecepatan

26
konstan. Pada motor shunt pengaturan kecepatan dapt dilakukan dengan
menghubungkan rheostat seri dengan lilitan medan shunt. Penambahan tahanan
seri pada medan mengurangi arus medan sehingga memperlemah medan magnet.
Penurunan kekuatan medan berarti motor harus berputar lebih cepat (Gambaar 6-
27). Metode pengaturan motor ini sering digunakan karena sederhan dan murah.
Kecepatan yang lebih besar daripada kecepatan basis hanya ada pada torsi yang
dikurangi. Pelemahan medan mengurangi kemampuan torsi motor.

Apabila fluks medan utama


dipertahankan konstan, pada
kekuatan medan penuh, hanya
tegangan jangkar yang akan
mempengaruhi kecepatan. Dengan
menambah atau mengurangi tegangan
jangkar, kecepatan akan naik atau
turun secara sebanding (Gambar 6-
28). Pada Gambar 6-28 (a) kecepatan
jangkar diatur dengan menggunakan
rheostat.
Rheostat mengurangi
kecepatan di bawah kecepatan
nominalnya. Penggunaan rheostat
dianjurkan hanya untuk motor-motor
kecil. Cara pengaturan kecepatan

27
motor ini biasanya tidak efisien, karena jangkar adalah rangkaian arus tinggi. Jadi,
banyak daya dan panas yang dihilangkan pada rheostat dan regulasi kecepatan
adalah jelek.
Pengaturan kecepatan jangkar sistem Ward-Leonard diperlihatkan pada
gambar 6-28 (b). Jangkar motor (M) dihubungkan dengan generator DC penguat
terpisah (G). Tegangan output generator dapat diatur dari nol sampai maksimum.
Akibatnya kecepatan motor dapat diubah dari nol sampai maksimum.
Dengan pengatur kecepatan elektronik, seperti digambarkan pada Gambar 6-28
(c), konduksi dari SCR dikontrol dengan penyetelan potensiometer referensi
kecepatan, yang mengubah waktu ON dari SCR per masing-masing setengah
siklus positif sehingga mengubah tegangan yang diberikan kepada jangkar.

2. Motor Listrik Bolak-Balik


Lebih dari 90% motor bekerja dengan arus bolak-balik. Baik motor AC
maupun DC mempunyai karakteristik yang mengatur penggunaannya.
Karakteristik motor AC

- Harga lebih murah.


- Pemeliharaannya lebih mudah.
- Ada berbagai bentuk display untuk berbagai lingkungan pengoperasian.
- Kemampuan untuk bertahan pada lingkungan pengoperasian yang keras.
- Secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan motor DC dari HP yang sama.
- Biaya perbaikan lebih murah.
- Kemampuan untuk berputar pada kecepatan di atas ukuran kecepatan kerja
yang tertera di nameplate.

Karakteristik motor DC

- Torsi tinggi pada kecepatan rendah.


- Pengaturan kecepatan bagus pada seluruh rentang (tidak ada low-end
cogging).
- Kemampuan mengatasi beban lebih baik.
- Lebih mahal dibandingkan dengan motor AC.

28
- Secara fisik lebih besar dibandingkan dengan motor AC untuk HP yang
sama.
- Pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan lebih rutin.

Keistimewaan umum dari semua motor AC adalah medan magnet putar


yang diatur dengan lilitan stator. Konsep ini dapat diilustrasikan pada motor tiga
fase dengan mempertimbangkan tiga kumparan yang diletakkkan bergeser 120o
listrik satu sama lain. Masing-masing kumparan dihubungkan dengan satu fase
sumber daya tiga fase (Gambar 6-29). Apabila arus tiga fase melalui lilitan
tersebut, terjadi pengaruh medan magnet berputar melalui bagian dalam isi stator.
Kecepatan medan magnet putar tergantung pada jumlah kutub stator dan frekuensi
sumber daya. Kecepatan itu disebut kecepatan sinkron, yang ditentukan dengan
rumus

Dimana S = Kecepatan sinkron dalam rpm


f = Frekuensi sumber daya dalam Hertz
P= Jumlah lilitan kutub pada tiap lilitan satu fase

Motor arus bolak-balik diklarifikasikan dengan dasar prinsip pengopersian


sebagai motor induksi atau motor sinkron. Motor induksi AC adalah motor yang
paling sering diguakan sebab motor ini relatif sederhana dan dapat dibuat dengan

29
lebih murah dibandingkan dengan yang lain. Motor induksi dapat dibuat baik
untuk jenis tiga fase maupun satu fase, karena pada motor induksi tidak ada
tegangan eksternal yang diberikan pada rotornya. Sebagai penggantinya, arus AC
pada stator menginduksikan arus rotor dan medan magnet. Medan magnet stator
dan rotor kemudian berinteraksi dan menyebabkan rotor berputar (Gambar 6-30).

Aplikasi induksi yang umum


biasanya menggunakan motor induksi
tiga fase rotor jangkar (Gambar 6-31).
Karakteristik motor rotor sangkar
adalah sebagai berikut :

- Rotor terdiri dari penghantar


tembaga yang dipasangkan pada inti
yang solid dengan ujung-ujung
dihubung singkat mirip dengan sangkar tupai.
- Kecepatan konstan.
- Arus start yang besar yang diperlukan oleh motor menyebabkan tegangan
berfluktuasi.
- Arah putaran dapat dibalik dengan menukarkan dua dari tiga lin daya utama
pada motor.
- Faktor daya cenderung buruk untuk beban yang dikurangi.
- Apabila tegangan diberikan pada lilitan stator, dihasilkan medan magnet putar
yang menginduksikan tegangan pada rotor. Arus tersebut menimbulkan
medan magnet. Medan rotor dan medan stator cenderung saling menarik satu
sama lain. Situasi tersebut membangkitkan torsi, yang memutar rotor dengan
arah yang sama dengan putaran medan magnet yang dihasilkan oleh stator.
- Pada saat start, motor akan terus berjalan dengan rugi fase sebagai
motor satu fase. Arus yag ditarik dari dua lin sisa hampir dua kali,d an motor akan
mengalami panas lebih.

30
Motor rotor sangkar biasanya
dipilih dari jenis-jenis motor yang lain
karena kesederhanaan, kekuatan, dan
keandalan. Karena keistimewaan yang
unik tersebut, motor sangkar tupai
diterima sebagai standar aplikasi motor
AC untuk
semua keperluan kecepatan-
konstan.
Rotor motor induksi tidak
berputar pada kecepatan sinkron, tetapi
agak ketinggalan. Misalnya motor
induksi yang mempunyai kecepatan
sinkron 1800 rpm akan sering
mempunyai kecepatan kerja 1750 rpm
pada horse power kerja. Ketinggalan tersebut biasanya dinyatakan sebagai
presentase kecepatan sinkron yang disebut slip.

% slip = x 100

Kecepatan rotor motor induksi tregantung pada kecepatan sinkron dan


beban yang harus digerakkan. Rotor tidak menarik pada kecepatan sinkron tetapi
cenderung untuk slip di belakang. Jika rotor diputar pada kecepatan yang sama
dengan medan putar, tidak ada gerakan relatif antara rotor dan medan, dan tidak
ada tegangan yang diinduksikan. Karena motor slip sehubungan dengan medan
magnet berputar dari stator, maka tegangan dan arus diinduksikan pada rotor. Jadi,
motor normal, katakanlah dengan slip 2,8 % dan kecepatan sinkron 1800 rpm,
akan mempunyai slip 50 rpm dan kecepatan beban penuh 1750 rpm (1800-
50=1750 rpm). Inilah kecepatan beban penuh yang akan dijumpai pada plat nama
motor.
Motor induksi pada dasarnya adalah transformator dimana stator adalah
primer dan rotor yang dihubung singkat adalah skunder. Arus tanpa beban sama

31
dengan arus penguat pada transformator. Jadi, motor induksi tersusun atas
komponen kemagnetan yang menimbulkan aya tolak dan sedikit komponen aktif
yang mensuplai kerugian angin dan gesekan pada motor., ditambah kerugian besi
pada stator.
Apabila motor induksi dalam keadaan berbeban, arus motor
membangkitkan fluks yang berlawanan arah dan karena itu memperlemah fluks
stator. Hal ini mengakibatkan lebih banyak arus yang mengalir pada lilitan stator,
sama seperti kenaikan arus skunder dari transformator mengakibatkan kenaikan
pada arus primernya. Arus penguatan dan daya reaksi dalam keadaan terbeban
bertahan hampir sama dengan pada saat tanpa beban. Tetapi daya aktif (kW) yang
diserap oleh motor meningkat sebanding dengan beban mekanis. Hal ini
mengikuti faktor daya motor yang bertambah besar secara dramatis pada saat
beban mekanis bertambah. Pada keadaan beban penuh, faktor daya tersebut
berkisar 0,7 untuk mesin kecil dan sampai dengan 0,9 untu mesin besar. Efisiensi
pada beban penuh adalah tinggi, dapat mencapai 90% untuk mesin yang sangat
besar.
Arus rotor ditahan sampai arus starting dari motor induksi adalah 5 sampai
dengan 6 kali arus beban penuh. Secara setelah rotor dilepas, rotor mempercepat
putaran dengan sangat cepat searah putaran medan. Pada saat rotor mengambil
kecepatan, kecepatan relatif medan terhadap rotor makin berkurang. Hal ini
menyebabkan kedua nilai dan frekuensi tegangan yang diinduksikan turun karena
batang-batang rotor memotong lebih lambat. Arus rotor pertama kali sangat besar,
turun sangat ceepat pada saat motor mengambil kecepatan. Oleh karena ittu,
motor harus tidak pernah dibiarkan tertahan untuk waktu sebentar saja.
Oleh karena motor induksi tiga fase membuat medan putar yang dapat
menstart motor, motor satu fase memerlukan alat pembantu starting. Pada saat
motor induksi satu fase berputar, motor membangkitkan medan magnet putar.
Motor induksi satu fase lebih besar ukurannya untuk HP yang sama untuk
dibandingkan dengan motor tiga fase, motor satu fase mengalami pembatasan
pemakaian dimana daya tiga fase tidak ada. Apabila berputar, torsi yang
dihasilkan oleh motor satu fase adalah berpulsa dan tidak teratur., yang

32
mengakibatkan faktor daya dan efisiensi yang lebih rendah dibandingkan dengan
motor banyak fase.
Arah putaran medan stator dari motor induksi tiga fase tergantung pada
urutan fase. Medan rotor ditarik oleh medan stator dan karena itu berputar searah
dengan medan stator. Penukaran setiap dua kali dari ujung-ujung beda fase yang
mensuplai arus pada stator akan membalik urutan fase dan menyebabkan rotor
berbalik arahnya.
Perlu diingat bagaimana kecepatan motor induksi ditimbulkan, yaitu
dengan jumlah kutub dan frekuensi suplai daya (bukan suplai tegangan).
Kecepatan standar motor induksi sangkar tupai pada dasarnya konstan. Meskipun
demikian, motor sangkar suplai dengan multispeed khusus diproduksi dengan
lilitan stator pada jumlah kutub yang dapat diubah dengan mengubah hubungan
eksternal. Motor kecepatan banyak (multispeed) ada pada dua atau lebih
kecepatan yang terhitung, yang ditentukan dengan hubungan yang dibuat pada
motor. Motor dua kecepatan biasanya mempunyai satu lilitan yang dapat
dihubungkan sehingga memiliki dua kecepatan, salah satunya separuh dari yang
lain (Gambar 6-32).
Motor induksi rotor lilit adalah motor induksi dengan rotor dililitkan kawat
yang digunakan untuk aplikasi kecepatan yang variabel (Gambar 6-33).
Stator terdiri dari tiga lilitan satu fase yang diletakkan berjarak 120o listrik
yang sama lain, dan dihubungkan ke sumber daya tiga fase. Rotor tiga fase
mempunyai ujung-ujung luar ke slip ring.
Kecepatan rotor lilit dapat diubah dengan menempatkan tahanan pada
rangkaian rotor melalui slip ring. Semakin besar tahanan ditempatkan pada
rangkaian motor, semakin lambat motor berputar, apabila semua tahanan
dihilangkan, dari rangkaina motor, motor akan berputar pada kecepatan penuh.
Dengan menempatkan tahanan para rangkaian rotor, mengurangi arus start dan
menyediakan start torsi yang tinggi. Faktor daya motor jenis ini adalah rendah
pada keadaan tanpa beban, dan penuh pada keadaan beban. Untuk membalik
putaran motor jenis ini, tukarlah dua ujung-ujung sumber tegangan.

33
Motor sinkron tidak dapat distart dengan medan DC yang diberi tenaga.
Pada keadaan ini, torsi bolak-balik dihasilkan pada rotor. Pada saat medan stator
menyapu pada rotor, cenderung menyebabkan rotor mencoba berputar-pertama
kali pada arah yang berlawanan dengan arah putaran medan berputar, dan
kemudian dengan arah yang sama. Aksi ini terjadi sedemikian cepat sehingga
rotor tetap diam.
Untuk menjalakan (start) motor sinkron, rotor dihilangkan tenaganya.
Motor dijalankan dengan cara yang sama seperti motor sangkar tupai atau rotor
lilit tergantung pada konstruksi rotor. Apabila rotor mencapai hampir 95%
kecepatan sinkron, arus searah diberikan pada lilotan penguat. Arus searah
menghasilkan kutub utara selatan yang pasti para rotor, yang mengunci medan
magnet putar dari stator dan memutar rotor pada kecepatan sinkron.
Motor sinkron tiga fase dapat digunakan untuk perbaikan faktor daya.
Motor yang dioperasikan dengan cara itu disebut kapasitor sinkron. Motor
sangkar tupai dan motor rotor lilit adalah jenis motor induksi yang menyebabkan
faktor daya ketinggalan. Faktor daya yng ketinggalan itu dapat dikoreksi dengan
pemberian penguat lebih dari rotor motor sinkron.
Hal ini akan membuat faktor daya yang mendahului membatalkan faktor
daya ketinggalan dari motor induksi. Medan DC yang diberi penguatan kurang
akan menghasilkan faktor daya ketinggalan (jarang digunakan). Apabila medan
yang umumnya diberi penguatan, motor sinkron akan berputar pada faktor daya
satu. Motor sinkron biasanya digunakan untuk menggerakkan beban yang
menghendaki putaran konstan dan jarang starting dan stopping. Jenis beban yang
umum adalah generator DC, blower dan kompresor.

34
PEMELIHARAAN MOTOR
Motor listrik adalah kuda kerja industri, dan apabila dipakai dengan betul
akan memberikan layanan bertahun-tahun dengan pemeliharaan yang minimum.
Beberapa saran yang menjadi bagian dari program pemeliharaan motor :

- Jadwal inspeksi secara periodik. Sekurang-kurangnya sekali setahun setiap


motor listrik harus diinspeksi untuk sesuatu misalnya pelurusan (pendadaran)
poros motor, pengencangan dasar motor dan kondisi sabuk vee dan
kekencangan. Jika itu adalah motor DC, buka tutup dan lakukan pengecekan
pada perangkat sikat, ke tegangan pegas, komutator dan jika mungkin kondisi
lilitan.
- Jagalah motor anda agar selalu bersih. Jika saringan tersumbat, aliran udara
akan berkurang dan motor akan mengalami pemanasan lebih, sehingga
lambat laun akan merusak isolasi.
- Jagalah motor anda agar selalu kering. Motor yang digunakan terus-menerus
cenderung tidak mengalami masalah kelengkapan. Motor yang digunakan
sebentar-sebentar atau motor cadangan yang mempunyai masalah seperti itu.
Cobalah menjalankan motor selama paling tidak beberapa jam tiap minggu
untuk menghilangkan kelembaban. Hati-hati supaya uap dan air tidak
ditujukan pada motor terbuka tahan tetesan.
- Periksa pelumasan. Periksalah penggunaan jumlah pelumas yang tepat.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit pelumas dapat menyebabkan kerusakan
bantalan. Pastikan untuk tidak menggunakan pelumas yang tercemar atau
tidak tepat.
- Pergunakan analisis getaran. Peningkatan getaran motor yang menyolok
adalah suatu idikasi masalah.
- Starting yang berlebihan adalah kasus utama dalam kegagalan motor. Arus
yang tinggi yang mengalir selama start menimbulkan jumlah panas yang
besar pada motor. Untuk motor 200 hp dan di bawahnya, waktu akselerasi
motor maksimum yang dihubungkan pada beban kelembaman tinggi dapat
mentolerir sekitar 20 s. Motor harus tidak melampaui lebih dari sekitar 150
“detik start” per hari.

35
KESIMPULAN

 Genertor adalah mesin yang menggunakan megnetisme untuk mengubah


energy mekanis menjadi energy listrik.
 Besarnya tegangan yang diinduksikan pada penghantar jangkar generator
tergantung pada kuat medan magnet, kecepatan dan panjang penghantar,
serta sudut pada mana penghantar memotong fluks.
 Generator AC menyerupai generator DC kecuali bahwa generator AC
mempunyai slips ring sebagai pengganti komutator.
 Generator AC medan diam tidak begitu umum dibandingkan generator
medan berputar dan terbatas ukuran kerja untuk kilovolt-ampere dan
tegangan rendah.
 Generator AC medan berputar menyederhanakan masalah pengisolasian
tegangan tinggi yang dihasilkan sebab lilitan tidak dikenai gaya
sentrifugal.
 Generator arus bolak-balik menghasilkan tegangan dengan bentuk
gelombag sinus.
 Rumus untuk menentukan frekuensi generator AC adalah:
f = pn/120
 Rumus untuk menentukan persentase pengaturan tegangan dari generator
adalah:
% pengaturan = Teg tanpa beban – Teg beban penuh/ Tegangan beban
penuh
 Pengaturan tegangan digunakan untuk mempertahankan tegangan terminal
generator konstan dengan mengatur penguatan medan sesuai dengn
kondisi beban tertentu.
 Kumparan strator alternative tiga-fase dapat dihubungkan dalam bintang
atau delta.
 Pada alternator tiga-fase yang dihubungkan bintang, tegangan fase-ke-
netral sama dengan tegangan yang dibangkitkan pada masing-masing
kumparan, dan tegangan fase-ke-fase sama dengan tegangan fase-ke-netral
kali 1,73.
 Pada alternator tiga-fase dihubungkan-delta, tegangan terukur antara dual
in, sama dengan tegangan yang dibangkitkan pada lilitan kumparan.
 Sumber energy mekanis yang diberikanke generator disebut penggerak
utama (prime mover).
 Sebelum dua buah generator AC tiga-fase dapat diparalel, urutan fase
harus sama, tegangannya harus sefase, dan frekuensi serta tegangan
terminal harus sama.

36
 Kogenerasi adalah produksi listrik yang serentak dan energy panas dari
bahan bakar tunggal.
 Tegangan yang dibangkitkan pada generator mula-mula bolak-balik; dapat
menjadi arus searah sesudah disearahkan.
 Komutator generator DC bertindak seperti mekanis penyearah untuk
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
 Arus searah yang digunakan untuk memberi energy lilitan medan dari
generator disebut arus eksitasi.
 Generator DC penguat terpisah mempunyai arus medan yang disuplaikan
oleh sumber dari luar.
 Generator penguat sendiri kemungkinan dihubungkan seri, parallel atau
kompon.
 Generator compound mencegah penurunan tegangan terminal generator
DC dengan adanya penambahan beban.
 Tegangan yang diinduksikan pada kumparan yang memotong pada garis
lebar adalah nol.
 Sikat diset sedemikian sehingga berhubungan (kontak) dengan kumparan
pada saat berada pada garis netral.
 Komutas iadalah proses pembalikan ara harus pad kumparan jangkar.
 Pada generator DC, reaksi jangkar membangkitkan gaya megnetomotife
yang memotong fluks medan utama dan membelokkan garis netral pada
arah putaran dari jangkar.
 Interpole (kutub utara) diletakkan antara kutub medan utama untuk
memperkecil efek reaksi jangkar.
 Motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua medan magnet dapat
dibuat untuk berinteraksi mengasilkan gerakan.
 Motor arus searah digunakan di mana diperlukan rentang torsi dan control
kecepatan yang lebar.
 Mesin DC dapat bekerja sebagai motor atau sebagai generator.
 Servonomotor magnet permanen arus searah digunakan pada mesin yang
memerlukan posisi objek yang pasti.
 Motor DC jenis seri dapat mensrtart beban yang sangat bera ttetapi
kecepatan akan bertambah apabila beban dikurangi.
 Motor searah seri tidak boleh dioperasikan tanpa beban.
 Motor DC jenis shunt digunakan apabila dikehendaki kecepatan konstan
pada mesin yang digerakkan.
 Motor arus searah shunt dapat berputar cepat pada kecepatan tinggi yang
berbahaya jika arus pada kumparan medan hilang.
 Motor DC jenis kompon menggunakan lilitan medan seri dan shunt dan
menghasilkan karakteristik intermediate motor seridan shunt.

37
 Pada motor DC reaksi jangkar menggeser garis komutasi netral
berlawanan dengan arah putaran.
 Aksi generator pada motor menghasilkan GGL lawan yang berlawanan
arah dengan tegangan terminal yang diberikan.
 Apabila kecepatan motor DC bertambah, GGL lawan meningkat dan arus
yang dicari oleh motor menurun.
 Kecepatan motor DC dikontrol dengan mengubah arus medan atau dengan
mengatur tegangan yang diberikan pada jangkar.
 Penurunan kekuatan medan dari motor DC akan menyebabkan motor
berputar lebih cepat.
 Penambahan dan penurunan tegangan jangkar dari motor DC akan
menyebabkan kecepatan motor naik dan turun secara sebanding.
 Dibandingkan dengan motor DC, motor AC lebih murah dan memerlukan
perawatan yang lebih sedikit, lebih kuat dan secara fisik lebih kecil
dibandingkan dengan motor DC dari hp yang sama.
 Keistimewaan umum dari semua motor AC adalah perputaran medan
megnet.
 Rumus untuk menentukan kecepatan kincir motor AC adalah:
S = 120f/P
 Pada motor industri, arus bolak-balik pada strator yang menginduksikan
tegangan pada lilitan rotor menghasilkan arus rotor dan medan magnet.
 Rumus untuk menentukan persentase slip motor induksi adalah:

%slip = [kecepatansinkron]–[kecepatanputar] / kecepatansinkron

 Dibandingkan dengan motor fase banyak, motor satu-fase yang


memerlukan alat starting pembantu baterai, adalah lebih besar ukurannya
untuk tegangan yang sama, memberikan torsi tidak beraturan, dan bekerja
pada factor daya dan efisiensi yang lebih rendah.
 Arah putaran motor induksi tiga-fase dapat dibalik dengan menukarkan
dua dari ujung-ujung tiga fase yang menyuplai arus pada stator.
 Kecepatan motor induksi ditentukan oleh jumlah kutub dan frekuensi
suplai daya bukan suplai tegangan.
 Motor induksi rotor-lilitadalah motor induksi dengan rotor dililit yang
digunakan untuk aplikasi kecepatan yang variable.
 Semakin besar tahanan pada rangkaian motor induksi rotor lilit, semakin
lambat motor akan bergetar.
 Motor sinkron AC berputar pada kecepatan konstan dari keadaan tanpa
beban sampai kebeban penuh.
 Motor sinkron tiga fase memerlukan alat pembantu untuk starting.

38
 Motor sinkron tiga-fase menghasilkan factor daya mendahului apabila
dioperasikan dengan rotor yang diberi penguatan lebih.
 Program pemeliharaan motor termasuk jadwal inspeksi secara periodic
membuat motor selalu bersih dan kering serta analisis getaran.

39
DAFTAR PUSTAKA

Bueche, Frederick J.2006.Teori dan Soal-soal Fisika.Jakarta: PenerbitErlangga

Petruzella, Frank D.2001.Elektronika Industri. Yogyakarta: PenerbitAndi

www.wikipedia.com

40
41

Anda mungkin juga menyukai