Anda di halaman 1dari 14

PENCUCIAN ALAT MAKAN PASIEN

NO: REVISI: HALAMAN:


01.SGZ.01 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa
makanan pasien.
TUJUAN Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan terbebas
dari penyakit infeksi.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
1. Peralatan makan pasien yang sudah dipisahkan dari sisa makanan
direndam terlebih dahulu.
2. Peralatan makanan yang menular dipisahkan tersendiri dan
menggunakan obat disinfektan selama 30 menit.
3. Peralatan makan pasien yang sudah direndam, dicuci dengan
PROSEDUR menggunakan sabun cuci piring.
4. Peralatan makan pasien dibilas dengan air bersih dan mengalir.
5. Peralatan makan pasien yang sudah dibilas direndam lagi
menggunakan air panas.
6. Peralatan makan pasien yang direndam dengan air panas kemudian
dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan.

UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

KESEHATAN LINGKUNGAN DAPUR


NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.02 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN
TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
1. Lingkungan fisik dapur
Lingkungan fisik dapur meliputi lantai, dinding, ceiling, pintu dan
jendela, ventilasi, lampu penerangan, tempat mencuci tangan, ruang
pegawai, toilet, ruang penampungan sampah, dan saluran limbah.
PROSEDUR Lingkungan fisik dapur ini harus dijaga kebersihannya karena dapur
sebagai tempat pengolahan makanan, setiap saat menerima bahan
makanan untuk diolah dan setiap saat pula ada kemungkinan bagi
potongan-potongan atau kotoran bahan makanan jatuh ke lantai atau
terselip pada tempat-tempat yang sulit dibersihkan. Semua kotoran ini
mudah membusuk dan selanjutnya berfungsi sebagai media bagi bakteri
berkembang biak dan mencemari makanan.
2. Peralatan dan perlengkapan dapur
Peralatan dan perlengkapan dapur ini mencakup cara-cara pembersihan,
penyimpanan dan penentuan desain peralatan. Peralatan-peralatan yang
terdapat di dapur ini banyak jenisnya dan memiliki prosedur atau cara
pembersihan yang mungkin berbeda.

KESEHATAN LINGKUNGAN DAPUR


NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.02 01 02
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan dapur adalah sebagai berikut :
a. Bersihkan ventilasi, langit-langit/ceiling, pintu dan jendela secara
teratur agar selalu dalam keadaan bersih.
b. Lantai hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun panas,
PROSEDUR
kemudian dikeringkan.
c. Dinding hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun panas
kemudian dikeringkan.
d. Toilet di lingkungan dapur harus selalu bersih dan tidak
mengeluarkan bau.
e. Cerobong asap hendaknya selalu dalam keadaan bersih.

UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

KESEHATAN PERSONAL KARYAWAN


NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.03 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Para karyawan yang bekerja di dapur wajib bertanggung jawab dalam
menentukan suatu standar kebersihan baik tempat kerjanya maupun
dirinya sendiri.

TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
Beberapa hal yang perlu dilakukan karyawan dapur untuk
menjaga kesehatan dirinya adalah sebagai berikut :
a. Mandi harus teratur 2 kali sehari.
b. Pakaian harus bersih baik sehari-hari maupun pakaian kerja.
c. Tangan setiap kali akan bekerja dan sesudah bekerja harus dicuci
PROSEDUR
dengan sabun.
d. Kuku harus dipotong pendek dan selalu dibersihkan setiap hari.
e. Rambut, jenggot dan kumis harus dicukur bersih dan rapi.
f. Rambut dicukur rapi dan tidak terlau panjang.
g. Tangan tidak boleh menyentuh mulut atau bibir selama menangani
makanan karena mulut dan gigi merupakan sumber bakteri.

UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

LUKA BAKAR AKIBAT TERKENA UAP PANAS ATAU API


NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.04 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Di dapur, terdapat dua macam penyebab luka karena panas. Pertama
burn disebabkan oleh panas yang kering misalnya pan yang panas, oven,
dan sebagainya. Sedangkan scald disebabkan oleh panas yang basah
misalnya air panas dan uap panas. Keduanya bisa menimbulkan akibat
yang serius dan menimbulkan rasa sakit.

TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
Adapun tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya luka bakar adalah :
a. Pada waktu bekerja, pakailah celemek atau apron dengan
semestinya.
b. Lengan baju dilipat semestinya hingga pergelangan siku.
PROSEDUR
c. Pergunakan lap kering bila hendak mengambil atau membawa
alat yang panas.
d. Alat yang panas (pan, oven, grill, dsb.) harus diberi tanda dengan
tepung atau garam.
e. Pergunakan alat pengaduk yang cukup panjang sehingga tangan
tidak bersentuhan dengan barang yang panas (minyak, air, pan,
dll.)
f. Jangan meletakkan atau menyimpan cairan panas pada rak di atas
garis pandang mata.
g. Buka tutup panci pada sisi terjauh dari letak badan
h. Buka pintu oven panas sedikit demi sedikit dengan hati-hati.
i. Perhatikan dan hati-hati dalam menggunakan minyak goreng.
j. Hati-hati pada waktu menyaring atau menuang cairan panas.

UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

LUKA TERGORES ATAU TERPOTONG BENDA TAJAM


NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.05 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Menjalankan dan mengikuti peraturan yang diarahkan bagi keselamatan
bersama adalah tugas semua orang. Dengan demikian, kecelakaan bisa
dihindari atau paling tidak ditekankan seminimal mungkin agar waktu
dan jam kerja tidak terganggu.

TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
Berikut beberapa cara menghindarkan diri dari luka terkena pisau dan
alat tajam lainnya :
Pisau
 Pergunakan pisau dengan semestinya atau dengan cara benar.
 Pisau harus selalu bersih dan tajam karena pisau yang tumpul
lebih berbahaya.
PROSEDUR
 Bila membersihkan pisau, jauhkan bagian yang tajam dari
hadapan tangan.
 Pergunakan talenan bila hendak memotong sesuatu.
 Pegangan pisau harus kering dan tidak berminyak.
 Letakkan pisau dengan baik, harus rata dengan meja atau talenan
maupun bantalan serta mudah dilihat.
 Simpan pisau di tempatnya bila tidak dipergunakan lagi.
 Jangan menyimpan pisau di tempat yang tersembunyi (di dalam
air, di tempat sampah dan sebagainya).
 Jangan mencoba meraih pisau yang terjatuh tiba-tiba.
 Kontrol diri bila sedang memegang pisau.
 Jangan bermain dengan pisau dan jangan membawa pisau pada
waktu bermain.
UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

BARANG PECAH BELAH (DARI GELAS DAN PORSELEN)


NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.06 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Menjalankan dan mengikuti peraturan yang diarahkan bagi keselamatan
bersama adalah tugas semua orang. Dengan demikian, kecelakaan bisa
dihindari atau paling tidak ditekankan seminimal mungkin agar waktu
dan jam kerja tidak terganggu.

TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
 Pergunakan alas (baki) bila membawa barang pecah belah.
 Pergunakan sap dan dustpan untuk membersihkan pecahan yang
besar dan gunakan lap yang basah untuk pecahan kecil.
 Pisahkan sampah pecahan gelas dengan sampah lainnya.
 Jangan menggunakan gelas sebagai skop es.
PROSEDUR  Jangan memakai gelas atau alat lain yang sudah retak maupun
pecah.

UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

KECELAKAAN KARENA GAS

NO: REVISI: HALAMAN:


01.SGZ.07 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Gas yang dipergunakan sebagai bahan bakar adalah gas elpiji (LPG)
yaitu gas buatan yang tidak berwarna, tetapi diberi ban yang spesifik
sehingga mudah dikenal bila terjadi kebocoran. Ledakan gas terjadi
apabila ada gas terkumpul dalam suatu ruangan, tidak terbakar, dan tiba-
tiba ada panas yang mempengaruhi ruangan tersebut. Panas yang
menyambar gas akan menyebabkan tekanan udara dalam ruang tersebut
bertambah ringgi dan akhirnya timbul ledakan.

TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya ledakan gas
adalah :
a. Periksa pipa-pipa gas yang bocor, sehingga tidak ada gas yang
keluar tanpa pembakaran.
PROSEDUR b. Periksalah pilot light sebelum menghidupkan api
c. Bila akan menyalakan gas, maka biarkan pintu oven terbuka
beberapa saat sehingga sisa-sisa gas yang terkumpul dalam
ruangan oven dapat keluar.
d. Bila menyalakan solid top range atau griddle maka setelah
seluruh ruang gas terbakar, biarkan terbuka beberapa saat
sehingga sisa-sisa gas di udara terbakar seluruhnya.

UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

KECELAKAAN KARENA ARUS LISTRIK


NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.08 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Suatu alat mungkin sudah dirancang dan dipasang sedemikian rupa
sehingga aman bagi pemakai. Namun, karena suatu keadaan yang belum
diketahui dan menyebabkan alat tersebut mengandung arus listrik
terbuka. Keadaan tersebut sering menimbulkan kaget, shock, gerak reflek
ataupun kecelakaan yang fatal.

TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
Tindakan pencegahan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
a. Saklar dan alat penyambung arus listrik harus selalu kering dan
bersih.
b. Jangan mempergunaan banyak stekker ataupun stekker cabang
PROSEDUR pada satu stop kontak.
c. Periksalah keadaan kawat penghubung sehingga tidak ada bagian-
bagian yang robek.
d. Putuskan aliran listrik bila mesin atau alat tidak dipergunakan.
e. Sebelum mencuci peralatan listrik pastikan alat itu sudah
dimatikan dan kabelnya sudah dicabut. Setelah dicuci, selalu
keringkan sebelum digunakan kembali.
f. Laporkan segera bila melihat gejala-gejala aneh pada mesin atau
alat.

UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

KECELAKAAN KARENA BAHAN KIMIA


NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.09 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Beberapa bahan kimia dipergunakan juga dalam pengolahan makanan,
misalnya untuk pembersih, pengawet ataupun pemberantas hama/tikus.

TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
a. Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam kotak khusus.
b. Jangan mencoba mempergunakan bahan kimia bila belum tahu
betul cara mempergunakannya.
PROSEDUR c. Berhati-hati waktu memasang racun tikus di dapur.
d. Berhati-hatilah dengan bahan kimia yang serupa dengan bahan
makanan baik pada waktu mempergunakan, maupun pada waktu
menyimpan kembali. Contohnya baking soda, garam Inggris,
pupuk urea ataupun rinso tampak hampir sama dengan garam
dapur atau gula. Liquid soap/tipol tampak hampir sama dengan
minyak goreng, dan sebagainya.

UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

KEBAKARAN
NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.10 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Kebakaran di dapur rentan terjadi karena sikap manusia itu sendiri,
disamping pengawasan yang kurang terhadap penggunaan peralatan atau
barang yang dapat menimbulkan api, misalnya alat pemanas, peralatan
listrik, punting rokok, dan ledakan gas.

TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
Untuk menghindari api, hal-hal yang dapat diterapkan yaitu :
a. Sediakan selalu alat-alat pemadam api atau fire extinguisher.
b. Sediakan alarm untuk peringatan jika terjadi kebakaran.
c. Mengetahui aturan penanggulangan kebakaran di hotel/restoran
yang bersangkutan.
d. Mengetahui letak alat pemadam api.
PROSEDUR
e. Segera bersihkan ceceran minyak.
f. Jangan gunakan bahan pembersih yang mudah terbakar.
g. Matikan aliran gas dan listrik bila tidak digunakan.
h. Jangan merokok ketika sedang bertugas.
UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

TERPELESET ATAU TERJATUH


NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.11 01 01
PROSEDUR DITETAPKAN:
TETAP TANGGAL:
01-08-2016
Dr. Julio Asrul Chandra, MARS
DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Terpeleset atau terjatuh dapat menimbulkan sesuatu yang fatal, misalnya
jika kepala atau bagian badan yang lain terbentur sesuatu. Terpeleset
terjadi karena beberapa hal, yaitu karena keseimbangan yang kurang,
lantai yang licin atau yang jauh lebih penting, mungkin sepatu atau alas
kaki kita yang tidak sesuai dengan apa yang kita injak.

TUJUAN Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja jadi wajib melakukan
beberapa prosedur sebelum dimulainya suatu pekerjaan di dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia
Terpeleset atau terjatuh dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu :
a. Lantai harus kering, bila kita melihat atau menjatuhkan sesuatu,
ambillah dan keringkan lantai.
b. Lantai harus bebas dari barang perintang yang tidak seharusnya
ada untuk menghindari kemungkinan terantuk.
PROSEDUR c. Jangan lupa memberi tanda bila lantai dalam keadaan licin,
misalnya baru di pel.
d. Alat-alat dapur yang tidak terpakai jangan diletakkan di lantai
atau diatur rapi sehingga tidak membahayakan orang lain.
e. Pergunakan tangga bila meraih sesuatu yang tinggi.
f. Pastikan bahwa tangga tersebut cukup panjang dan kuat.
g. Pastikan tangga tersebut berdiri aman dan dekat dengan benda
yang akan diambil.
h. Periksa agar tangga tidak licin.

UNIT TERKAIT Petugas Pramusaji

PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN


(APAR)
NO: REVISI: HALAMAN:
01.SGZ.012 01 01
DITETAPKAN:
PROSEDUR
TANGGAL :
TETAP 01-06-2016

Dr. Julio Asrul Chandra, MARS


DIREKTUR UTAMA
PENGERTIAN Alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang guna
memadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran (definisi
berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan)

TUJUAN Untuk mencegah terjadinya kebakaran khususnya di tempat-tempat yang


memiliki resiko mudah terbakar seperti dapur.
KEBIJAKAN SK Direktur No. : 3.007/A-1/DIRUT/VI/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia

1. Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.


PROSEDUR 2. Arahkan selang ke titik pusat api.

3. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.

4. Sapukan secara merata sampai api padam.

Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) harus ditempatkan di tempat-tempat


yang memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Setiap Jarak 20 meter.
2. Ditempat yang mudah di jangkau dan dilihat.
3. Pada jalur keluar arah refleks pelarian.
4. Memperlihatkan suhu sekitarnya.

PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT


PEMADAM KEBAKARAN (APAR)

NO: REVISI: HALAMAN:


01.SGZ.012 01 02
DITETAPKAN:
PROSEDUR
TANGGAL :
TETAP 01-06-2016

Dr. Julio Asrul Chandra, MARS


DIREKTUR UTAMA
PROSEDUR 5. Tidak terkunci.

6. Memperhatikan jenis dan sifat bahan yang dapat terbakar.

7. Intensitas kebakaran yang mungkin terjadi seperti jumlah bahan


bakar, ukurannya, kecepatan menjalarnya.
8. Orang yang akan menggunakannya.

9. Kemungkinan yang mungkin timbulnya reaksi kimia.

10. Efek terhadap keselamatan dan kesehatan orang yang


menggunakannya.
UNIT TERKAIT Unit umum dan perbaikan sarana rumah sakit, Instalasi gizi

Anda mungkin juga menyukai