Tugas KMB Thalasemia
Tugas KMB Thalasemia
1. PENGERTIAN
Thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitikdimana terjadi kerusakan sel darah
merah didalam pembluh darah sehingga umur erirosit menjadi pendek ( kurang dari
100 hari ). ( Ngastiyah, 1997 : 377 )
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah
merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari).
2. ETIOLOGI
Ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam
pembentukan hemoglobin disebabkan oleh sebuah gen cacat yang diturunkan. Untuk
menderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika
hanya 1 gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi
tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini.
Thalasemia digolongkan bedasarkan rantai asam amino yang terkena 2 jenis yang
utama adalah :
Pasien talasemi mengalami perubahan secara fisik dan psikososial. Perubahan secara
fisik antara lain mengalami anemia yang bersifat kronik yang menyebabkan pasien
mengalami hypoxia, sakit kepala, irritable, anorexia, nyeri dada dan tulang serta
intoleran aktivitas. Pasien talasemia juga mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan reproduksi (Hockenberry & Wilson, 2007). Sumber lain menyebutkan
tanda dan gejala dari thalasemia adalah:
a. Letargi
b. Pucat
c. Kelemahan
d. Anorexia
e. Diare
f. Sesak nafas
g. Pembesaran limfa dan hepar
h. Ikterik ringan
i. Penipisan kortex tulang panjang, tangan dan kaki.
j. Penebalan tulang kranial
5. PENATALAKSANAAN
Pada thalasemia yang berat diperlukan transfusi darah rutin dan pemberian tambahan
asam folat. Penderita yang menjalani transfusi, harus menghindari tambahan zat besi
dan obat-obat yang bersifat oksidatif (misalnya sulfonamid), karena zat besi yang
berlebihan bisa menyebabkan keracunan. Pada bentuk yang sangat berat, mungkin
diperlukan pencangkokan sumsum tulang. Terapi genetik masih dalam tahap
penelitian.
6. PENGKAJIAN
a. Demografi
b. Riwayat kesehatan
terutama yang berkaitan dengan anemia (pucat, lemah, sesak, nafas cepat,
hipoksia, nyeri tulang, dan dada, menurunnya aktivitas, anorexia, epistaksis
berlang, serta riwayat penyakit dalam keluarga.
c. Data fokus terkait perubahan pola fungsi dan pemeriksaan fisik
1) Pengkajian fisik
a) Melakukan peneriksaan fisik
b) Kaji riwayat kesehatan
c) Kaji riwayat dalam keluarga
2) Pengkajian umum
a) Pertumbuhan yang terhambat
b) Anemia kronik
c) Kematangan sexual yang tertunda
3) Krisis vaso occlisive
a) Sakit yang dirasakan
b) Gejala yang dirasakan berkaitan dengan ischemia daerah yang
berhubungan:
- Ekstrimitas : kulit tangan dan kaki yang mengelupas
disertai rasa sakit yang menjalar.
- Abdomen : terasa sakit
- Cerebrum : troke, gangguan penglihatan.
- Liver : obstruksi, jaundice, koma hepaticum.
- Ginjal : hematuria
c) Efek dari krisis vaso occlusive adalah:
- Core : cardiomegali, murmur sistolik.
- Paru – paru : ganguan fungsi paru, mudah terinfeksi.
- Ginjal : Ketidakmampuan memecah senyawa urine,
gagal ginjal.
- Genital : terasa sakit, tegang.
- Liver : hepatomegali, sirosis.
- Mata : Ketidaknormalan lensa yang mengakibatkan
gangguan penglihatan, kadang menyebabkan
terganggunya lapisan retina dan dapat menimbulkan
kebutaan.
- Ekstrimitas : Perubahan tulang – tulang terutama
menyebabkan bungkuk, mudah terjangkit virus
Salmonella, Osteomyelitis.
d. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium darah
a) Hb : Kadar Hb 3 – 9 g%
Fe meningkat
Jantung Liver Kandung empedu pancreas limpa
hemosiderosis
Intoleransi aktivitas
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perubahan perfusi jaringan b.d berkurangnya komponen selular yang penting
untuk menghantakan oksigen murni ke sel.
b. Intoleransi aktivitas b.d tidak seimbangnya kebutuhan pemakaian dan suplay
oksigen.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang selera makan.
d. Koping keluarga inefektif b.d dampak penyakit anak terhadap fungsi keluarga
9. FOKUS INTERVENSI DAN RASIONAL
a. Dx I. Perubahan perfusi jaringan
Hasil yang diharapkan
1) Tanda tanda vital normal
2) Hb normal
3) Saturasi oksigen normal
Fokus Intervensi
Fokus intervensi
Martin,M.B., Foote,D.& Carson,S. (2004). Help your patiens meet the challenges of
Thalassemia major, di unduh dari www.nursing2013.com.
Wahyuni,S. (2009). Thalasemia Mayor : Waspadai Jika Wajah Balita Terlihat Pucat ,
di unduh dari http://www.suarakarya.online.com ,