Oleh :
David Marullah
NIM. 160208053
Abstrack
Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida nabati
dengan bahan aktif nikotin. Bahan aktif yang berperan dalam mengendalikan serangga
hama adalah senyawa nikotin dan turunannya antara lain alkaloid nikotin, nikotin sulfat
dan senyawa nikotin lainnya. Senyawa ini bekerja sebagai racun kontak, racun perut
dan fumigan. Senyawa nikotin efektif dalam mengendalikan serangga golongan apids
dan serangga berbadan lunak lainnya. Penelitian bertujuan untuk mengolah limbah
puntung rokok marboro dengan campuran daun papaya menghasilkan pestisida
organic untuk membasmi hama. pembuatan pestisida dilakukan dengan beberapa
langkah yaitu penyediaan alat dan bahan, proses pembuatan, proses maserasi ,dan
proses pengemasan.penelitian ini menghasilkan peptisida dari limbah organic puntung
rukok marboro dan daun papaya. Pembuatan dilakukan dengan menggunakan tahap
permentasi. Penelitian ini menghasilkan kandungan peptisida yang bermanfaat bagi
masyarakat seperiti petani.
Kata Kunci: puntung rokok,daun papaya,peptisida
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida nabati dengan
bahan aktif nikotin. Bahan aktif yang berperan dalam mengendalikan serangga hama
adalah senyawa nikotin dan turunannya antara lain alkaloid nikotin, nikotin sulfat dan
senyawa nikotin lainnya. Senyawa ini bekerja sebagai racun kontak, racun perut dan
fumigan. Senyawa nikotin efektif dalam mengendalikan serangga golongan apids dan
serangga berbadan lunak lainnya. Senyawa nikotin diketahui sangat toksik terhadap
mamalia dengan nilai LD-50 akut oral sebesar 50-609. mg/ kg dan dapat meresap ke
dalam kulit.
Menurut Kardiman (1999) mengemukakan bahwa kandungan senyawa nikotin
paling tinggi terdapat pada bagian ranting dan tulang daun. Pertanian di Indonesia sejak
zaman dahulu tidak terlepas dari berbagai masalah yang salah satunya adalah serangan
hama khususnya serangga pengganggu tanaman yang dapat menyebabkan
produktifitas pertanian di Indonesia menurun. Salah satu dari hama tersebut adalah
serangga Walang Sangit. Walang Sangit atau yang dalam bahasa latinnya adalah
Leptocorisa oratorius merupakan sejenis hama yang sering menyerang tanaman Padi
setelah berbunga dengan cara menghisap cairan bulir padi menyebabkan bulir padi
menjadi hampa atau pengisiannya tidak sempurna (BBPADI). Oleh karena itu, untuk
meminimalisir masalah tersebut banyak sekali petani di Indonesia yang menggunakan
Pestisida yang sifatnya sintesis atau kimia.
Pepaya (Carica pepaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko
bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan
banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. pepaya adalah satu-
satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari
bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa
Arawak, "pepaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda
"gedang".
Tujuan penggunaan pestisida adalah untuk mengurangi populasi hama. Akan
tetapi dalam kenyataannya, sebaliknya malahan sering meningkatkan populasi jasad
pengganggu tanaman, sehingga tujuan penyelamatan kerusakan tidak tercapai. Hal ini
sering terjadi, karena kurang pengetahuan dan perhitungan tentang dampak
penggunaan pestisida. Ada beberapa penjelasan ilmiah yang dapat dikemukakan
mengapa pestisida menjadi tidak efektif, dan malahan sebaliknya bisa meningkatkan
perkembangan populasi jasad pengganggu tanaman.
B. Kajian Pustaka
Berdasarkan masalah di atas maka dapat dijelaskan kajian pustaka dari
pengolahan puntung rukok dengan campuran daun papaya pada hama yang
merugikan proses pertumbuhan pada tanaman sebagai berikut :
1. Puntung rukok
Rokok adalah benda berbentuk silinder kertas yang berukuran sekitar 70 sampai
dengan 120 milimeter, dengan diameter sekitar 10 milimeter yang berisi campuran
tembakau yang sudah dicacah, cengkeh, dan beberapa bahan perasa lainnya.
Rokok dapat dibedakan menjadi rokok elekrik dan rokok nonelektrik. Rokok
berdasarkan bahan pembungkusnya dibedakan menjadi klobot, kawung, sigaret, dan
cerutu. Berdasarkan bahan baku atau isinya terdapat rokok putih, rokok kretek, dan
rokok klembak. Rokok berdasarkan proses pembuatannya terdapat Sigaret Kretek
Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Dan rokok berdasarkan penggunaan
filternya disuguhkan dalam bentuk Rokok Filter (RF) dan Rokok Non Filter (RNF).
Getah daun tembakau mengandung resin dan minyak atsiri, yang akan
menimbulkan bau harum pada asap rokok.
d. Asam organik
Asam-asam organik seperti asam oksalat, asam sitrat dan asam malat membantu
daya pijar dan memberikan kesegaran dalam rasa isap.
Klorofil yang masih ada pada daun tembakau membuat pijaran rokok akan
menimbulkan bau tidak enak, sedangkan santofil dan karoten tidak berpengaruh
terhadap aroma dan rasa isap.
2. Daun papaya
Pepaya merupakan salah satu sumber nabati protein nabati. Pepaya berasal dari
wilayah tropis Amerika yang merupakan buah yang popular dan digemari hampir
seluruh penduduk di bumi ini. Menurut Tjitrosoepomo (2004)
Gambar 1.2. daun pepaya
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Caricales
Suku : Caricaceae
Genus : Carica
Bentuk dan susunan tubuh bagian luar tanaman pepaya termasuk tumbuhan
yang umur sampai berbunganya dikelompokkan sebagai tanaman buah-buahan
semusim, namun dapat tumbuh setahun lebih. Sistem perakarannya memiliki akar
tunggang dan akar-akar cabang yang tumbuh mendatar ke semua arah pada kedalaman
1 meter atau lebih menyebar sekitar 60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman
(Suprapti, 2005).
Batang tanaman berbentuk bulat lurus, di bagian tengahnya berongga, dan tidak
berkayu. Ruas-ruas batang merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang panjang,
berbentuk bulat, dan berlubang. Daun pepaya bertulang menjari dengan warna
permukaan atas hijau-tua, sedangkan warna permukaan bagian bawah hijau-muda
(Suprapti, 2005).
Daun pepaya berkhasiat sebagai bahan obat malaria dan menambah nafsu
makan. Akar dan biji berkhasiat sebagai obat cacing, getah buah berkhasiat sebagai obat
memperbaiki pencernakan. Getah buah pepaya untuk kulit melepuh karena panas,
daun pepaya muda untuk pengobatan malaria, demam dan susah buang air besar, akar
jari pepaya untuk pengobatan karena digigit ular berbisa, biji pepaya untuk pengobatan
rambut beruban sebelum waktunya dan obat cacing gelang, serta pengobatan lain
misalnya maag, sariawan dan merangsang nafsu makan (Muchlisah 2004).
Kandungan aktif daun pepaya menurut Trizelia (2001), yaitu enzim papain.
Papain merupakan suatu protese sulfihidril dari getah pepaya. Enzim papain biasanya
ditemukan di batang, daun, dan buah pepaya. Selain enzim papain, terdapat beberapa
senyawa-senyawa yang dapat dibuktikan melalui uji fitokimia. Uji fitokimia dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya komponenkomponen bioaktif yang terdapat pada
sampel uji.
Dari uji fitokimia yang dilakukan oleh Astuti (2009) daun pepaya mengandung
flavonoid, saponin, dan alkaloid. Namun pada pengujian fitokimia yang dilakukan
Julaily, dkk. (2013), ekstrak daun pepaya mengandung berbagai golongan senyawa
metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, kuinon, dan terpenoid.
Senyawa-senyawa ini yang dipercaya mampu membunuh serangga hama.
C. Metode
Alat- alat yang digunakan pada percobaan ini seperti alat pemanasan air, sarung
tangan, botol parfum, dan panci. Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini
seperti puntung rokok marboro, daun papaya.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah botol aqua (tempat maserasi), panci
(untuk merebus). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah puntung rokok
marboro ,daun papaya dan air bersih.
Proses pembuatan
D. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu tentang pengolahan
campuran puntung rokok dan daun papaya dengan menggunakan permentasi. Salah
satu pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Selain ramah
lingkungan, pestisida alami merupakan pestisida yang relatif aman dalam
penggunaannya dan ekonomis.Untuk itu, penulis akan membahas mengenai
pemanfaatan ekstrak daun pepaya (Carica pepaya) sebagai pestisida alami yang ramah
lingkungan.
Dalam percobaan ini menggunakan bahan organic yang berbahan dasarnya
puntung rokok marboro dan daun papaya.puntung rokok tersebut mengandung
senyawaan nitrogen (nikotin, protein),Senyawa karbohidrat (pati, pektin, selulose,
gula),Resin dan minyak atsiri,Asam organic, dan Zat warna: klorofil (hijau), santofil
(kuning), karoten (merah).menurut Trizelia (2001) pada daun papaya tersebut
terkandung yaitu enzim papain. Papain merupakan suatu protese sulfihidril dari getah
pepaya. Enzim papain biasanya ditemukan di batang, daun, dan buah pepaya. Selain
enzim papain, terdapat beberapa senyawa-senyawa yang dapat dibuktikan melalui uji
fitokimia. Uji pengujian fitokimia yang dilakukan Julaily, dkk. (2013), ekstrak daun
pepaya mengandung berbagai golongan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid,
flavonoid, polifenol, kuinon, dan terpenoid. Senyawa-senyawa ini yang dipercaya
mampu membunuh serangga hama.
Pada percobaan ini puntung rokok dilepaskan kertas yang terdapat pada
puntung rokok tersebut sampai bersih dan daun papaya di remas-remas sampai hancur.
Kemudian sediakan 2 botol aqua,botol aqua di beri misalnya no 1 dan 2 tanda dan
masuk kan air panas harus sama ukurannya. Dan selanjutnya dimasukan puntung
rokok dan daun pepaya tersebut kedalam botol yang diberi tanda. Kemudian disimpan
selama 2-3 hari proses ini disebut proses maserasi.selanjutnya memasuki tahap
kemudian penyaringan (fitrasi) tahap pemisahan ekstrak. rendaman puntung rokok dan
daun papaya tersebut di pisahkan ekstraknya, kemudian dicampurkan air keduaa
tersebut kedalam botol parfum yang telah disediakan.hasilnya disemprot ke semut
hitam besar reaksi nya semut tersebut menjelang beberapa menit pingsan.
E. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengolahan campuran puntung
rokok marboro dan daun papaya dapat disimpulkan bahwa limbah puntung rokok
marboro dan daun pepaya bisa menghasilkan pepsitida. Puntung rokok ini juga sering
digunakan untuk menghisap tembakau.
Saran
Agar masyarakat dapat memanfaatkan limbah puntung rokok dan daun pepaya atau
limbah lainnya dari bahan organik untuk menjadi produk yang bermanfaaat sehingga
dapat membantu perekonomian masyarakat dan lingkungan menjadi bersih.
Bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian terhadap pemanfaatan limbah dan
membuat inovasi baru dari pemanfaatan limbah puntung rokok dan daun papaya agar
menjadi produk yang bermanfaat.
Daftar Pustaka
Kardiman, A. 1999. Pestisida Nabati . ' Ramuan Dan Aplikasi. PT. Penebar Swadaya.
Jakarta.
http: //www. radarbangka. co. id/ berita/ detai1/g1oba1/3 85/jum1ah-perokok-indonesia-
ketiga-terbesar-duniahtml KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
James Clark. Ditemukan, Bahan Bakar Mobil dari Kulit Jeruk. Diakses tanggal 25 April 20 l 3. http
: // www. j elaj ah. up2det. com/20 l 1/ l 2/ditemukan-bahan-bakar- mobil-dari-
kulithtml35. Anonymous.