Disusun dalam rangka mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Tahun 2017
Pembimbing
: Qosidah, S. Pd
Disusun :
Muhammad Maula
Saqof Alqori(9357)
KEMENTRIAN AGAMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai
petani, salah satu komoditi yang dimiliki Indonesia adalah tembakau. Banyaknya tembakau
yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk produksi rokok. Produksi rokok di Indonesia
secara nasional hingga akhir 2011 mencapai 300 milyar batang. Proyeksi itu didasarkan pada
perhitungan produksi rokok hingga Agustus 2011 yang telah mencapai 199,77 milyar batang
(www.indonesiafinancetoday.com, 2011). Yang menimbulkan meningkatnya limbah berupa
puntung rokok dapat mencemari lingkungan.
Puntung rokok merupakan limbah yang banyak terdapat di lingkungan sehingga dapat
merusak keindahan lingkungan. Menurut studi laboratorium, terdapat bahan-bahan kimia
seperti arsenik, nikotin, hidrocarbon aromatic polisiklik dan logam berat yang dapat
mencemari lingkungan. Dengan banyaknya limbah puntung rokok tersebut dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan yang menyebabkan organisme mati karena adanya zat
berbahaya di dalam puntung rokok contohnya nikotin. Bahaya dari nikotin ini dapat
dijelaskan oleh fakta bahwa 4 cc nikotin cukup untuk membunuh seekor kelinci besar
(Haidar dkk, 2010).
Sejak pertama kali dirintis oleh Champbell dan Sulivan pada tahun 1933, hingga kini
telah banyak penelitian yang menguatkan bahwa bahan tanaman tertentu ternyata memiliki
zat beracun bagi serangga. Ekstrak daun tembakau efektif membunuh lalat (Musca
domestica) dengan jumlah yang tepat. Purba (2003) menemukan bahwa penyemprotan
ekstrak tembakau 130 gram daun 4 tembakau dengan 1 liter air dapat membunuh lalat
percobaan 53 % dalam waktu 6 jam. Hal ini pun bisa dipercobakan untuk serangga lain.
Pemakaian insektisida kimia memang sangat mudah dan cepat membunuh serangga
sasaran. Akan tetapi, efek yang ditinggalkan adalah berupa residu yang dapat masuk ke
dalam komponen lingkungan karena bahan aktif sangat sulit terurai di lingkungan. Dampak
lain adalah dapat menimbulkan resistensi pada serangga sasaran. Berbagai macam cara telah
dilakukan untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti, mulai dari pengobatan penderitanya,
pemberantasan pada vektornya yakni nyamuk Aedes aegypti, sampai memanipulasi
lingkungan sedemikian mungkin agar tidak terjadi perkembangbiakan vektor pada
lingkungan tersebut.
Mencermati berbagai dampak maupun risiko penggunaan insektisida sintetis, maka perlu
dicari cara lain yang lebih ekonomis, tidak menimbulkan dampak terhadap manusia tetapi
dapat bermanfaat untuk pemberantasan vektor. Oleh karena itu, kami ingin memanfaatkan
limbah puntung rokok sebagai insektisida nabati pembunuh nyamuk Aedes aegypti yang
selama ini belum termanfaatkan dan terkesan mencemari lingkungan dan pemandangan.
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Genus: Aedes
Upagenus: Stegomyia
Spesies: A. aegypti
BAB III
METODOLOGI