2019-ToR Workshop Integrasi Kurikulum MA

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Kerangka Acuan Kegiatan

“Workshop Integrasi Modul ACTIVE ke dalam Kurikulum Pendidikan


Sekolah Menengah Pertama”
3.1.6. Conduct 3 days’ workshop to incorporate ACTIVE curriculum to DEO curriculum

I. Latar Belakang
Usia Remaja adalah usia kritis baik bagi anak maupun orang tua. Usia awal remaja adalah
saat pertumbuhan yang menakjubkan sekaligus penuh tantangan baik secara fisik dan sosial
emosional. Karena alasa inilah, masa remaja oleh ahli pendidikan dan kesehatan dibagi menjadi
tiga tahapan; Usia Awal Remaja (11-13 tahun), Usia Remaja (14-18 tahun) dan Usia Remaja akhir
(19-21 tahun). Tiga tahapan ini dialami oleh hampir semua remaja.
ChildFund International di Indonesia sebagai lembaga yang fokus pada perlindungan anak
memahami betapa rentannya usia awal remaja dan remaja dalam menghadapi perubahan yang
terjadi dalam dirinya, keluarga, serta lingkungan sosialnya. Masa transisi dimana mereka merasa
bukan lagi anak-anak yang sepenuhnya tergantung pada orang tua, namun juga merasa belum
sepenuhnya sebagai orang dewasa yang memiliki kemandirian dalam membuat keputusan. Disisi
yang lain ada beragam ancaman disekeliling mereka yang dapat mengganggu kesejahteraan
anak-anak tersebut, misal tentang kebiasaan konsumerisme, pengaruh buruk teman, minuman
keras dan narkoba, kemungkinan drop out, dan masih banyak lagi lainnya.
Oleh karena itu ChidlFund International di Indonesia dengan dukungan dari ChildFund
Korea bekerjasama dengan pemerintah daerah di Dua Kabupaten di Provinsi lampung (Lampung
Selatan dan Pringsewu) menginisiasi projek percontohan yang dinamakan sebagai Projek ACTIVE
(Adolescent Confident in Thinking, Valued in life and Empowered) yang bermakna “Remaja
yang Percaya Diri, Berharga dan Berdaya dalam Hidup”. Tujuan utama dari projek ini adalah
memfasilitasi remaja mendapatkan akses dan praktik terhadap pendidikan literasi1 keuangan,
sosial, dan kecakapan hidup2. Harapannya melalui projek ACTIVE yang diinisiasi di dua kabupaten
tersebut diketahui dan mendapatkan dukungan pemerintah, baik di tingkat Kabupaten maupun
ke tingkat Nasional
Dalam rangka mendukung keberlanjutan dari program, di mana sasaran program ini
adalah anak-anak usia 11-15 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP dan berada di lingkup
sekolah dan desa, kami berharap agar Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten
di dua lokasi project Active dijalankan dapat mengeluarkan kebijakan di tingkat sekolah (SMP)
yang didukung oleh kebijakan di tingkat dinas pendidikan (pemda) untuk memastikan
pendekatan program active dan Modul yang kami gunakan diakui dan dapat dimasukkan ke
dalam kurikulum pendidikan di tingkat SMP.
Sebagai tindak lanjut dari workshop integrasi module active kedalam kurikulum sekolah
Menengah Pertama yang telah dilakukan di tahun kedua program, maka kami merasa perlu untuk
melakukan finalisasi draft integarsi module active ke dalam kurikulum sekolah yang telah ada
sebelumnya.
1
Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya

2
Kecakapan hidup adalah Kemampuan untuk berperilaku positif dan adaptif yang memungkinkan individu
menghadapi tantangan kehidupan secara efektif (WHO
II. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Workshop Integrasi Modul ACTIVE ke dalam Kurikulum Pendidikan Menengah
Pertama ini adalah sebagai berikut:
1. Menyusun finalisasi draft usulan integrasi Modul ACTIVE ke dalam kurikulum pendidikan
menengah pertama.
2. Membuat rekomendasi lanjutan terkait finalisasi draft usulan tersebut.
3. Mendorong dinas Pendidikan mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Terkait
Integrasi Module Active ke dalam kurikulum Sekolah Menengah Pertama
III. Agenda kegiatan
No. Kegiatan Waktu
1. Workshop Finalisasi draft Integrasi Modul ACTIVE dalam Kurikulum
Pendidikan SMP
Lokasi: Ruang Meeting Hotel Urban Pringsewu 10.00-17.00
Wakktu Kegiatan: 21-23 Agustus 2019 (Day 1)
Materi Kegiatan day 1:
 Pembukaan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu
 Sambutan dari YPSK-LDA dan Child Fund
- Refreshment Telaah draft usulan reintegrasi Modul ACTIVE
kedalam kurikulum yang dibuat pada tahun 2018 (part 1)
- DAY 2 09.00 WIB-
- Refreshment Telaah draft usulan reintegrasi Modul ACTIVE 16.00 WIB
kedalam kurikulum yang dibuat pada tahun 2018 (part 2)
- Peluang integrasi ke dalam kurikulum (Formal. Esktra Kurikuler
dan Muatan Lokal)
- Day 3:
- Update Integrasi Modul ACTIVE ke dalam Kurikulum Pendidikan
di tahun ajaran 2019/2020
- Rekomendasi-rekomendasi (penyusunan draft rekomendasi ke
Dinas pendidikan)

IV. Peserta Kegiatan


1. Workshop Integrasi Modul ACTIVE dalam Kurikulum Pendidikan SMP
- Perwakilan 5 SMP sasaran Project ACTIVE dari Kabupaten Lampung Selatan dan
Pringsewu ( SMPN 2 Sukoharjo, SMPN 4 Pringsewu, SMPN 3 Gading Rejo, SMPN 2
Tanjung Sari dan SMP Trimulya). Masing-masing sekolah mengirimkan 4 orang
peserta terdiri atas Kepala Sekolah, Waka Kurikulum , Fasilitator ACTIVE 2 orang).
Total 20 orang
- Perwakilan Disdik Pringsewu dan lamsel; 4 orang.
- Notulen 1 Orang
- Perwakilan YPSK-LDA (5 Orang)
- Fasilitator workshop; 2 Orang
- Project Coordinator ACTIVE
TOTAL: 38 orang

Anda mungkin juga menyukai