DISUSUN OLEH
PRODI S1 FISIOTERAPI
A. NAMA KEGIATAN
Seminar nasional managemen fisioterapi stroke tema “Neurorestorasi untuk
Pasien Stroke Fase Pasca Akut”
B. GAMBARAN UMUM
Dalam kondisi normal, aktivitas sinaps pada susunan saraf pusat (SSP) dapat
berupa long term potentiation (LTP) danlong term depression (LTD). Perbedaan kedua
jenis aktivitas sinaps ini tergantung aktivitas. Jika aktivitas makin sering diulang maka
akan terbentuk LTP pada hubungan sinaps, dapat menimbulkan remodeling sinaps
bahkan pembentukan sirkuit baru, dimana proses remodeling ini dapat bersifat
sementara, dapat pula menetap.
Pendekatan ini dapat berupa latihan motorik dasar harian, latihan gerakan lengan
atas, gerakan tungkai bawah, gerakan duduk, berdiri, dan latihan jalan yang dikerjakan
berulang, dimana latihan-latihan ini dapat meningkatkan pemulihan pasca-stroke secara
efektif. Pendekatan latihan berulang yang bersifat dapat memicu pembentukan sinaps
baru yang lebih permanen dan dikaitkan dengan reorganisasi kortikal.
Hasil penelitian membuktikan bahwa latihan motoric task specific berulang pada lengan
atas mampu mengubah korteks somatosensorik hemisfer bersangkutan. Fakta ini
membuktikan manfaat latihan motorik berulang yang bersifat task specific. Terapi lain
yang dapat dilakuakan adalah Enriched Environment (Lingkungan Kaya Stimulasi)
Lingkungan selama proses rehabilitasi berlangsung juga memegang peranan penting.
Lingkungan yang dapat memberikan kesempatan lebih baik untuk aktivitas motorik dan
yang memberikan motivasi dinamakan enriched environment.
CIMT merupakan strategiterapi berupa latihan berulang pada lengan yang lumpuh dan
membatasi penggunaan lengan yang tidak lumpuh. Hal ini penting untuk merangsang
aktivitas neuroplastisitas.
Terapi yang dilakukan saat ini belum efektif untuk mencegah dan mengurangi
angka kecacatan yang disebabkan oleh stroke sehingga dibutuhkan pendekatan terapi
lain, yaitu neurorestorasi. Kombinasi bersama Antara terapi neurorestorasi diharapkan
sebagai agen neurorestorasi. Kombinasinya bersama agenneuroproteksi diharapkan
mampu memberikan harapan baru bagi penderita stroke di masa mendatang.
C. BENTUK KEGIATAN
Bentuk acara berupa seminar nasional dan mini workshop, yang mana pembicara
membahas tentang:
1. Pemahaman neurorestorasi setiap fase stroke
2. Neuroproteksi dengan penatalaksanaan farmakologi sesuai dengan fase stroke
3. Latihan gerak task specific sesuai dengan tahapan proses neurorestorasi, khususnya fase
pasca akut
4. Kondisi enriched environment: desain peralatan, tata ruang dan lingkungan pasein stroke
dirawat/ tinggal
D. PESERTA
Peserta seminar nasional dan mini workshop ini adalah:
1. Dosen
2. Mahasiswa Program Studi fisioterapi
3. Fisioterapis
F. Tujuan Umum
1. Mengetahui gambaran patofisiologi stroke
2. Memahami gambaran neurorestorasi pasca stroke sesuai dengan fasenya
3. Memberi gambaran tentang Neuroproteksi dengan penatalaksanaan farmakologi sesuai
dengan fase stroke
4. Memahami peran fisioterapi untuk perbaikan fungsi saraf (plastisitas) pasca stroke
5. Mengetahui gambaran program fisioterapi khususnya fase pasca akut dengan prinsip
neuroproteksi untuk mencegah perluasan ukuran infark dan neurorestorasi untuk
membantu proses regenerasi
6. Mampu melakukan terapi sesuai prinsip neurorestorasi khususnya fase post akut.
G. Acara
Seminar nasional dan miniworkshop.
Januari 2019
Pukul Kegiatan PenanggungJawab
07.30-08.30 1. Registrasi Panitia
2. PraAcara (music dan tari) SieAcara
08.30-09.00 Pembukaan
1. Pembacaan AyatSuci Al-Quran
2. Doa
3. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan
Lagu Sang Surya
4. Sambutan Ketua STIKES Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan
09.00-12.00 SEMINAR NASIONAL
09.00-10.00 Neuroproteksi dengan Penatalaksanaan Dr. Bair Ginting, Sp.BS
Farmakologi sesuai Fase Stroke
10.00-11.15 Neurorestorasi Pasien Pasca Stroke FasePost Umi Budi Rahayu, S.Fis.,
Acute M.Kes
11.15-12.00 Diskusi
I. Penyelenggara
Penyelenggara kegiatan ini adalah Prodi S1 Fisioterapi STIKES Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan.
J. Penutup
Demikianlah Term Of Reference kegiatan Seminar Nasional dan mini workshop ini dibuat
semoga dapat menjadi bahan pertimbangan sebagaimana mestinya.