Anda di halaman 1dari 12

hibridisasi pada tanaman

http://azizyoungfarmer.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-menyerbuk-silang_11.html

Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman
menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua.
Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang
berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau
pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksugkan untuk
memperluas keragaman.

Tujuan utama melakukan persilangan adalah (1) Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2)
Memperluas keragaman genetik; (3). Memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari
keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman,
terutama dalam hal memperluas keragaman dan mendapatkan varietas unggul yang diinginkan. Seleksi akan efektif apabila
populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik yang luas.

Varietas unggul baru dari tanaman menyerbuk sendiri biasanya merupakan hasil seleksi pada populasi keturunan
hasil persilangan. Sebaliknya, pembentukan hibrida unggul pada tanaman menyerbuk silang harus diawali dengan
menyerbuk sendiri secara buatan. Keberhasilan penyerbukan buatan sangat tergantung pada faktor internal (tanaman) dan
faktor eksternal (cuaca). Faktor internal yang terpenting adalah saat masaknya kelamin. Penyerbukan buatan sebaiknya
dilakukan pada saat serbuk sari (pollen) sudah masak tetapi belum mati dan putik siap untuk dibuahi (reseptif). Cuaca yang
cerah dan tidak ada angin akan mendukung keberhasilan penyerbukan.

http://ismawaty-plantprotection.blogspot.com/2011/03/teknik-hibridisasi-buatan.html

Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan
untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pad peristiwa hibridisasi
akan memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya.
Emaskulasi atau sering disebut kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak terjadi
penyerbukan sendiri. Dalam proses pengambilan tepung sari tersebut dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar
lebih menjaga dan memperkecil kemungkinan terjadinya penyerbukan.

Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya ada yang di namakan dengan kastrasi dan
hibridisasi tanaman, Kastrasi dan hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia yaitu orang yang berusaha
untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produktifitas dari tanaman yang
dimuliakan, kastrasi disinimerupakan proses untuk menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga pada tanaman untuk
menghindari atau mencegah terjadinya penyerbukkan sendiri. Kastrasi digunakan agar tanaman itu tidak menyerbuk
sendiri, jika suatu tanaman menyerbuk sendiri secara terus menerus mungkin dari filal juga tidak bisa optimal dalam hal
produksinya.Pemuliaan adalah suatu cara yang sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang
bermanfaat bagi manusia. Dalam proses ini diperlukan bahan baku berupa keanekaragaman genetik (plasma nutfah) yang
tesedia di alam. Untuk pemuliaan tanaman dan hewan, peranan penelitian untuk mendapatkan bibit unggul adalah sangat
penting.

Kastrasi bertujuan untuk mencegah terjadinya penyerbukan sendiri (self fertilization). Kastrasi berfungsi agar tanaman
dapat lebih menghasilkan ke pertumbuhan vegetatif (penguatan batang yang lebih besar) dan juga untuk merangsang
pembentukan bunga betina yang sempurna. Munculnya bunga jantan pada tandan bunga berkisar antara 6-12 hari. Kastrasi
dilakukan setiap hari sesuai dengan kemunculan jantan. Ada beberapa cara untuk melakukan kastrasi yaitu dengan
menggunakan pompa pengisap, perlakuan dengan alkohol, dan secara manual dengan menggunakan pinset.

Tujuan utama melakukan persilangan adalah (1) Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2)
Memperluas keragaman genetik; (3). Memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari
keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman,
terutama dalam hal memperluas keragaman.

http://ghofaraing.blogspot.com/2012/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan
untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Padsa peristiwa hibridisasi
akan memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya.
Emaskulasi atau sering disebut kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak terjadi
penyerbukan sendiri. Dalam proses pengam,bilan tepung sari tersebut dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak
agar lebih menjaga dan memperkecil kemungkinan terjadinya penyerbukan (Ferdy. 2008).

Sesuai dengan hubungan kekeluargaan tanaman yang akan disilangkan ada beberapa macam persilangan :

1. Intravarietal : persilangan antara tanaman-tanaman yang varietasnya sama.

2. Intervarietal : persilangan antara tanaman-tanaman yang berasala dari varietas yang berbeda tetapi masih dalam
spesies yang sama. Juga disebut persilangan Intraspesifik

3. Interspesifik : persilangan dari tanaman-tanaman yang berbeda spesies tetapi masih dalam genus yang sama. Juga
disebut persilangan Intragenerik. Persilangan ini dilakukan untuk maksud memindahkan daya ressistensi terhadap hama,
penyakit dan kekeringan dari suatu spesies ke lain spesies. Misal : tomat, tebu

4. Intergenerik: persilangan antara tanaman-tanaman dari generasi yang berbeda.Persilangan ini dilakukan untuk
menstransfer daya resisten hama,penyakit dan kekeringan dari genera-genera yang masih liar ke genera-genera yang
sudah dibudidayakan.Misal tebu dan glagah ,lobak dank obis.

5. Introgresive: pada tipe persilangan ini salah satu spesies seolah-olah sifatnya mendominir sifat-sifat spesies yang
lain sehingga populasi hybrid yang terbentuk seolah-olah hanya terdiri atas satu jenis spesies yang mendominir tersebut.
uji nyata untuk mengetahui apakah data atau hasil yang diperoleh sesuai atau menyimpang dari nisbah yang diharapkan
atau tidak. Oleh karena itu untuk mengevaluasi terhadap benar tidaknya hasil percobaan yang kita lakukan dengan
keadaan secara teori dapat dilakukan dengan uji-X2. Tanaman Adenium termasuk jenis tanaman berumah satu. Artinya,
dalam satu bunga adenium penyerbukar sendiri sangat jarang terjadi. Sebab, bunga betina dan bunga jantan masak pada
waktu tidak bersamaan. Kondisi seperti ini justru mempermudah langkah penyilangan.Pemuliaan adalah suatu cara yang
sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam proses ini diperlukan
bahan baku berupa keanekaragaman genetik (plasma nutfah) yang tesedia di alam. Untuk pemuliaan tanaman dan hewan,
peranan penelitian untuk mendapatkan bibit unggul adalah sangat penting (Feros, 2009).

http://amrunagrotek.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-dasar-pemuliaan.html

Keberhasilan suatu program pemuliaan tanaman tergantung kepada luas sempitnya variabilitas karakter yang dikehendaki.
Variabilitas menggambarkan bagaimana keragaman baik genetik maupun fenotipe pada suatu karakter. Karakter yang
memiliki variabilitas luas memungkinkan seorang pemulia ‘memilih’ individu tanaman yang sesuai dengan tujuan program
pemuliaan tanaman yang sedang dihadapi.
Upaya untuk memperluas variabilitas, terutama variabilitas genetic, dapat ditempuh baik dengan cara konvensional
maupun inkonvensional. Cara antara lain melalui penggunaan mutagen, rekayasa genetika. Sedangkan cara konvensional
yang biasa dilakukan adalah melalui persilangan antar tanaman (hibridisasi). Melalui hibridisasi akan terjadi rekombinasi
gen karakter dari kedua tetua.
Keberhasilan suatu persilangan banyak dipengaruhi oleh diberbagai factor. Akan tetapi, titik tolak yang harus diperhatikan
adalah apa yang menjadi tujuan persilangan yang akan dilakukan, bagaimanakah kendali genetic dari karakter yang akan
kita ‘rakit’ pada tanaman target, apakah karakter yang kita kehendaki tersedia secara mudah/sulit dan variabilitas
genetiknya luas/ sempit? Dengan berlandasan pada pengetahuan tentang pertanyaan- pertanyaan tersebut, maka langkah
pemuliaan tanaman melalui persilangan akan memperoleh hasil sesuai dengan harapan.
Faktor teknis dilapangan yang harus dikuasai oleh seseorang yang akan melakukan hibridisasi adalah diantaranya :
1. Kita harus mengetahui waktu berbunga dari tanaman yang akan kita silangkan. Apakah waktu pemasakan bunga jantan
dan bunga betina bersamaan ataukah berbeda waktunya? Bila waktunya berbeda maka kita harus mengupayakan ketika
akan melakukan persilangan tanaman telah tersedia bunga janta dan betina dalam jumlah yang memadai. Hal ini dapat
ditempuh dengan mengatur waktu tanam, dimana salah satu tetua ditanam terlebih dulu, sehingga saat berbunga kedua
tetua yang terjadi pada masa relatif bersamaan.
2. Berkenaan dengan poin 1, maka kita pun harus mengetahui bagaimana cirri- cirri bunga yang telah siap untuk
disilangkan, kapan saat reseptif (bunga betina siap kawin) dan anthesis (bunga jantan siap kawin). Apabila hal ini
diabaikan maka dapat dipastikan bahwa persilangan yang kita lakukan peluangnya sangat kecil untuk berhasil.
3. Kita harus berhati- hati dalam melakukan persilangan, misalnya dalam melakukan pembungaan bagian- bagian dari
bunga betina (kelopak bunga, mahkota bunga, bunga yang tidak diperlukan), pengebirian ( pembuangan anther/ benang
sari pada bunga betina), dan penyerbukan buatan (menempelkan serbuk sari/ pollen pada kepala putik bunga betina), serta
mengisolasi hasil persilangan buatan kita dari kemungkinan terkontaminasi oleh serbuk sari/pollen tanaman lain yang tidak
kita kehendaki.
Pengertian dan Definisi Persilangan atau Hibridisasi pada Tanaman
agroteknologi

Pemuliaan Tanaman

Comments

Pengertian dan Definisi Persilangan atau Hibridisasi pada Tanaman – Hibridisasi ialah perkawinan silang antara
beragam jenis spesies pada suatu tanaman yang memiliki tujuan untuk memperoleh organisme baru dengan kepemilian
sifat-sifat yang diharaokan dan dapat bervariasi jenisnya.

Pada peristiwa hibridisasi akan mendapatkan kombinasi genetik yang dapat diperoleh dari proses persilangan dua atau
lebih tetua dengan genotipe yang berbeda.
Emaskulasi atau yang sering disebut dengan kastrasi adalah proses pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak
terjadi proses penyerbukan sendiri.

Di dalam proses pengambilan tepung sari yang dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan
memperkecil kemungkinan yang terjadinya penyerbukan.

Berdasarkan hubungan kekeluargaan tanaman yang akan disilangkan, ada beberapa jenis persilangan, yaitu :

 Intravarietal: persilangan antara tanaman-tanaman denga varietasnya yang sejenis.


 Intervarietal: persilangan antara tanaman-tanaman yang berasal dari varietas yang berbeda tetapi masih dalam spesies
yang sama. Hal ini juga disebut dengan persilangan Intraspesifik.
 Interspesifik: persilangan antara tanaman-tanaman yang memiliki spesies tidak sama tetapi masih dalam genus yang
sama. Hal ini juga disebut dengan persilangan Intragenerik. Persilangan ini dilakukan yang bertujuan untuk
memindahkan daya ressistensi terhadap hama, penyakit dan juga kekeringan dari suatu spesies ke spesies yang
Contohnya: tomat dan tebu.
 Intergenerik: persilangan antara tanaman-tanaman dari generasi yang tidak sama. Persilangan ini dilakukan dengan
tujuan menstransfer daya resisten hama, penyakit dan juga kekeringan dari genera-genera yang masih liar ke genera-
genera yang telah Contohnya tebu dan glagah atau lobak dan kobis.
 Introgresive: pada tipe persilangan yang satu ini, salah satu spesies seolah-olah memiliki sifat mendominir sifat-sifat
spesies yang lain yang menyebabkan populasi hybrid yang terbentuk seolah-olah hanya terdiri atas satu jenis spesies
yang mendominir.
Keberhasilan dari suatu program pemuliaan tanaman tergantung pada luas sempitnya suatu variabilitas karakter yang
diinginkan.

Variabilitas ini mendeskripsikan bagaimana keragaman baik genetik atau fenotipe yang ada pada suatu karakter. Karakter
yang memiliki variabilitas yang sangat luas yang memungkinkan seora

ng pemulia dapat memilih individu tanaman yang sesuai dengan tujuan dari program pemuliaan tanaman yang sedang
dihadapi.
Upaya untuk dapat memperluas variabilitas, terutama pada variabilitas genetic, dapat ditempuh dengan cara konvensional
maupun inkonvensional.

Cara inkonvensional antara lain melalui penggunaan mutagen dan rekayasa genetika.

Lain halnya dengan cara konvensional yang biasa dilakukan adalah melalui persilangan antar tanaman atau yang sering
disebut dengan hibridisasi. Melalui proses hibridisasi akan terjadi rekombinasi gen karakter dari kedua tetua tersebut.

Keberhasilan suatu persilangan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor teknis dilapangan yang harus
dikuasai oleh seorang pemulih yang akan melakukan hibridisasi adalah diantaranya :

1). Harus mengetahui waktu berbunga dari tanaman yang akan di Apakah waktu pemasakan bunga jantan dan bunga betina
bersamaan atau berbeda waktunya?

Bila waktunya berbeda maka harus mengupayakan ketika akan melakukan persilangan tanaman telah tersedia bunga janta
dan betina dalam jumlah yang mencukupi.

Hal ini dapat ditempuh dengan mengatur waktu tanam, dimana salah satu tetua ditanam terlebih dulu, sehingga pada saat
berbunga, kedua tetua yang terjadi pada masa yang relatif bersamaan.

2). Berkenaan dengan poin 1, maka harus mengetahui beberapa ciri- ciri bunga yang telah siap untuk disilangkan, kapan
saat reseptif atau bunga betina siap kawin dan anthesis atau bunga jantan siap kawin.

Jika hal ini diabaikan maka dapat dipastikan bahwa persilangan yang dilakukan peluangnya sangat kecil untuk berhasil.
3). Seorang pemulih harus berhati-hati dalam melakukan persilangan, contohnya dalam melakukan pembungaan bagian-
bagian dari bunga betina atau kelopak bunga, mahkota bunga, bunga yang tidak diperlukan, pengebirian atau pembuangan
anther atau benang sari pada bunga betina, dan penyerbukan buatan atau menempelkan serbuk sari atau pollen pada kepala
putik bunga betina dan mengisolasi hasil proses persilangan buatan dari kemungkinan terkontaminasi oleh serbuk sari atau
pollen tanaman lain yang tidak dikehendaki.

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan Telegram

Galur murni
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Galur murni atau lini murni adalah generasi zuriat (keturunan, progeny) asal satu induk yang masing-masing individu
anggotanya memiliki genotipe seragam karena homozigotuntuk (hampir) semua lokusnya akibat penyerbukan/pembuahan
sendiri yang berulang-ulang[1]. Istilah ini diperkenalkan oleh Wilhelm Johanssen, ilmuwan asal Denmark, dalam percobaan
klasiknya mengenai seleksi galur murni terhadap biji buncis untuk menunjukkan bahwa variasi fenotipe dalam populasi
disebabkan oleh genetik (keturunan) dan pengaruh lingkungan.
Istilah galur murni lebih sering digunakan pada tanaman, terutama yang dapat melakukan penyerbukan sendiri. Pembuatannya
dilakukan melalui penyerbukan sendiri terus-menerus. Setiap individu yang menunjukkan perubahan sifat dari induk asalnya
akan disingkirkan (seleksi negatif). Dalam seleksi yang ketat, dari satu generasi akan diambil hanya satu individu yang
diperbolehkan untuk diambil keturunannya. Pada tingkat lanjut, dapat dipastikan bahwa (hampir) setiap lokus akan homozigot
dan semua individu anggota galur murni memiliki genotipe yang (hampir) serupa (seragam/homogen).
Galur murni memiliki karakteristik sebagai berikut[2].

1. Semua individu anggota galur murni memiliki genotipe yang serupa karena berasal dari satu induk dan melalui proses
pemurnian dengan pembuahan sendiri.
2. Karena homozigot dan seragam, variasi yang tampak (fenotipe) dalam suatu galur murni akan disebabkan oleh
pengaruh lingkungan sehingga tidak akan diwariskan ke keturunannya.
3. Galur murni dapat mengalami perubahan seiring perbanyakan terus-menerus, akibat percampuran mekanik,
penyerbukan silang dari populasi tetangganya (jika kontrol kurang baik dilakukan), mutasi, atau sebab-sebab lain.
Pemanfaatan galur murni[2]:

1. Galur murni yang unggul (superior) dapat digunakan sebagai kultivar.


2. Galur murni dapat digunakan sebagai tetua persilangan untuk mendapatkan kombinasi genetik baru dalam
pembentukan kultivar baru.
3. Karena seragam dan homozigot, galur murni digunakan untuk kajian-kajian mutasi dan penelitian di berbagai bidang,
seperti imunologi, biokimia, farmasi, fisiologi, dan kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai