GAPIT TELO
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUSN OLEH
NIM : 16010030
Blora adalah salah satu daerah di Indonesia yang penduduknya sebagian besar beprofesi
sebagai petani. Salah satu hasil pertaniannya adalah ketela, ada dua macam ketela yang di
dihasilkan petani Blora yaitu ketela ungu dan ketela kuning. Namun nilai ekonomi dari hasil
pertanian berupa ketela tersebut masih kurang maksimal. Karena pada umumnya para petani
hanya menjual hansil panennya berupa ketela mentah. Sebagian mengolahnya menjadi ketela
rebus dan keripik ketela yang kemudian dijual. Untuk meningkatkan nilai dari ketela, saya
berinovasi untuk membuat gapit dari ketela. Saat ini pun gapit sudah banyak dan laris
dipasaran, sehingga saya memanfaatkan hal tersebut untuk membuat gapit ketela.
Dengan perkembangan zaman yang semakin maju ini, kebutuhan dan ketertarikan
masyarakat terhadap makanan semakin meningkat. masyarakat sangat menyukai makanan
yang bisa dikatakan aneh atau makanan dengan beragai macam kreasi namun dengan
kandungan gizi yang tetap ada. Ketela mengandung air, protein, kalori, karbohidrat, vitamin
A, B1, C dan masih banyak lagi. Serta memiliki beberapa manfaat yaitu menekan kadar gula,
menyehatkan mata, menjaga stamina tubuh, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu saya ingin memanfaatkan ketela menjadi olahan makanan ringan yaitu
gapit. Dengan rasa manis dari ketela dan tekstur renyah dari gapit, saya yakin olahan produk
ini dapat disukai masyarakat khususnya di Kota Blora.
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah
kewirausahaan. Tujuan lain dari ini adalah meningkatkan minat mahasiswa dalam
berwirausaha, serta untuk meningkatkan nilai ekonomi dari ketela dengan mengolahnya
menjadi makanan ringan berupa gapit.
Harapan kedepannya produk olahan Gapit Telo ini dapat menarik minat masyarakat Blora
yang menyukai makanan-makanan yang menarik dan kreatif. Target konsumen dari produk
ini adalah mahasiswa atau remaja karna harga yang ditawarkan relatif murah. Keudain target
selanjutnya adalah masyarakat luar kota yang tengah Berkunjung ke Kota Blora yang dapat
menjadikan produk Gapit Telo ini menjadi jajanan oleh-oleh.
BAB II
Gapit merupakan salah satu makanan ringan yang berbentuk tipis dan bertekstur
renyah. Gapit banyak kita jumpai di pasar-pasar dan di toko jajanan. Pada umumnya gapit
hanya memiliki rasa gurih karena hanya berbahan dasar tepung beras ketan dan santan. Unuk
itu saya berinivasi untuk membuat gapit dengan rasa ketela dengan dua varian yaitu ketela
ungu dan ketela kuning. Saya memilih alternatif ketela untuk membuat inofasi ini karena
selain rasa dari ketela yang manis juga tidak sedikit dari masyarakat yang menyukai ketela.
Di Kota Blora sendiri banyak dihasilkan ketela sehingga akan mempermudah bagi saya
membuat produk tersebut.
Dengan menambahkan bahan dasar dari gapit tersebut dengan ketela akan membuat
rasa dari gapit menjadi berbeda dan lebih menarik. Rasa gurih dari gapit ditambah dengan
rasa manis dari ketela, serta tekstur yang renyah. Inovasi baru dari Gapit Telo ini akan
menjadi satu peluang bisnis dengan keuntungan yang lumayan.
Bahan-bahan
1. Kukus ketela hingga matang. Kupas bersih dan hancurkan hingga lembut.
2. Uleni tepung ketan, santan dan bawang yang telah di ulek hingga kalis.
3. Bagi adonan menjadi dua. Satu adonan campurkan dengan ketela ungu uleni hingga
tercampur rata. Satu adonan lagi campurkan dengan ketela kuning uleni hingga tercampur
rata.
4. Bentuk bulatan-bulatan kecil rendam pada minyak.
5. Panaskan cetakan,lalu letakkan adonan bulatan kecil pada cetakan.
6. Pres adonan tunggu hingga 1 menit lalu balik,tunggu sebentar hingga agak matang.
7. Angkat diamkan sebentar lalu masukkan dalam kemasan.
2.5 Promosi
Tempat promosi yang paling strategis adalah pasar, sekolah, kampus dan kantor. Berikut
ini adalah cara promosi yang akan saya lakukan :
1. Melalui penyebaran brosur. Cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan produk. Saya
akan melakukan penyebaran brosur di tempat-tempat ramai misalnya depan sekolah,
pasar dan lampu merah.
2. Melakukan penjualan langsung, Cara ini pun cukup efektif karena langsung bertemu
dengan pembelinya dan bisa mempromosikan produk secara langsung.
3. Melalui media online. Cara ini akan sangat efektif karena pada saat ini semua orang
memiliki akun sosial media. Saya dapat berpromosi secara online melalui Facebook,
Instagram, dan lain-lain.
2.6 Rencana Keuangan
Harga bahan dalam satu kali pembuatan
Tepung ketan 500gr = Rp 9.500
Santan 200ml = Rp 8.000
Bwang ¼ kg = Rp 5.000
Minyak goreng 500ml = Rp 7.000
Ketela ungu 1kg = Rp 3.500
Ketela kuning 1kg = Rp 3.500
Biaya pengemasan = Rp 10.000
Biaya lain-lain = Rp 10.000
Total = Rp 36.500
Dalam satu kali pembuatan dapat menghasilkan sekitar 3 kg gapit. Yang akan dikemas per
250gr, sehinggadalam satu kali pembuatan menghasilakan 12 kemasan. Yang akan dijual
seharga Rp 11.000 per kemasan.
Keuntungan dalam satu kali pembuatan :
Harga jual (12 x Rp 11.000) = Rp 132.000
Harga bahan = Rp 36.500
Total keuntungan = Rp 95.500
BAB III
2.7 Kesimpulan
Gapit adalah kue kering yang berasal dari pulau jawa. Kue ini memiliki rasa gurih dan
teksturnya yang renyah. Dengan inovasi baru yang ditambahkan dengan ketela ungun dan
ketela kuning akan menambahkan rasa tersendiri yang lebih menarik. Tujuan pengolahan
ketela menjadi Gapit Telo ini adalah untuk meningkatkan nilai ekonomi dari ketela dan
meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan dari ketela.
Usaha Telo merupakan peluang usaha yang dapat dikembangkan dengan modal yang
sedikit akan menghasilkan keuntungan yang cukup besar dan saya yakin usaha ini bisa
berkembang dan maju.