Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang usaha

Manusia membutuhkan alat pemuas kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Salah satu diantaranya manusia membutuhkan pangan untuk bertahan hidup. Saat ini jenis
kuliner yang dikonsumsi oleh manusia sangat beraneka ragam, mulai dari makanan ringan
hingga makanan berat. Dalam mengkonsumsi kuliner yang dipilih, dewasa ini manusia
mempertimbangkan kandungan gizi yang akan dicerna nantinya. Kandungan gizi yang dipilih
pada kuliner adalah yang banyak mengandung vitamin untuk menjaga metabolisme tubuh.
Salah satu kuliner yang dipilih adalah adalah jagung bakar. Jagung bakar terbuat dari jagung
manis dengan banyak kandungan gizi dan vitamin di dalamnya. Jagung bakar yang dibuat
akan dibakar setengah matang guna tidak menghilangkan kandungan vitamin dan gizi jagung
tersebut. Jagung bakar di sini ada berbagai macam rasa diantaranya jagung bakar manis,
jagung bakar manis istimewa, jagung bakar merapi. Dalam usaha jagung bakar ini, hal yang
ditonjolkan adalah jagung bakar merapi dengan level pedas yang dapat di pilih sesuai dengan
selera dari pembeli yang tidak ada ditempat lain. Selain digunakan untuk mendirikan sebuah
usaha untuk berjualan jagung bakar, tempat tersebut dapat juga untuk tempat nongkrong
anak-anak muda dan semua kalangan. Karena di sini tidak ada pembatasan usia baik yang
muda maupun yang tua bisa membeli jagung bakar ini. Sudah banyak tempat nongkrong yang
hanya mengedepankan junkfood sebagai menu utama. Jagung bakar inilah yang akan menjadi
salah satu terobosan akan kejenuhan masyarakat dengan makanan cepat saji yang hanya
memiliki sedikit gizi. Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila didirikan
usaha jualan jagung bakar, dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu enak, dari segi
gizi jagung manis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen, karena mengandung
karbohidrat, protein dll. Dari segi harga jagung terbilang mudah dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat . Semua usia juga suka dengan olahan jagung bakar. Dengan faktor
produksi yang relatif murah dan terjangkau serta mudah didapat, maka dapat diprediksikan
bahwa usaha jagung bakar merapi akan meraup keuntungan secepatnya.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dari usaha ini adalah:
1. Bagaimana prospek usaha jagung bakar merapi?
2. Bagaimana menarik minat konsumen untuk setia pada olahan jagung bakar
merapi?
3. Apa saja yang dibutuhkan untuk mempertahankan eksistensi prodik olahan jagung
bakar merapi?
BAB II
DISKRIPSI UMUM

2.1 Visi dan Misi


Adapun visi dari usaha ini adalah:
1. Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
2. Menjadi salah satu usaha kuliner tersukses di Malang, bahkan Indonesia.

Sedangkan misi untuk mewujudkan visi di atas adalah:

1. Terus berinovasi dalam menciptakan menu-menu yang unik dan menarik.


2. Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat para pembeli.
3. Memberikan pelayanan yang baik dan ramah dalam upaya menarik pembeli.
4. Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa yg
memukau

2.2 Gambaran usaha

Usaha yang akan di mulai adalah usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan
makanan (industri kecil) yang memanfaatkan jagung manis yang segar menjadi hidangan
menu masakan yang nikmat, bergizi, berselara tinggi dan sehat untuk metabolisme tubuh.
Karena pada dasarnya jagung adalah jenis sayuran yang memiliki nilai gizi yang sangat
tinggi, apalagi dengan jagung yang segar bebas dari bahan kimia yang nantinya akan merusak
tubuh manusia secara perlahan. Usaha ini mungkin masih jarang diminati orang banyak,
karena kebanyakan mereka hanya membuat sebagai makanan untuk disajikan dirumah saja,
namun oleh karena itulah keinginan mendirikan usaha ini untuk agar dapat lebih maju lagi
dan menunjukan citra yang baik akan segala macam olahan jagung manis yang segar sehat
dan bergizi tinggi. Produk yang dihasilkan jagung bakar dengan berbagai varian rasa yang
setelah dibakar langsung diberi rasa dan sisajikan di atas piring. Dengan mayoritas kesukaan
masyarakat adalah kuliner yang pedas, maka jagung bakar ini mengedepankan jagung dengan
tingkat level kepedasan yang dapat disesuaikan dengan calon pembeli tersebut. Dengan
begini, pembeli dapat memilih varian rasa pedas dengan ditunjang tempat yang nyaman
untuk berkumpul bersama keluarga atau teman.
2.3 Kompetetor

Untuk persaingan penjualan jagung bakar ini, banyak penjual yang hanya
mengedepankan rasa coklat dan rasa manis. Dalam perjalanannya, masih sedikit penjual
jagung bakar yang mengedepankan rasa pedas dengan berbagai varian tingkatan pedas. Rata
– rata jagung bakar yang dijual hanya jagung bakar dengan rasa manis, susu, dan coklat.
Disamping itu, rata-rata penjual jagung bakar juga hanya mengukus jagung dan terus dipipil
yang notabenenya sudah banyak dijual di berbabagi tempat. Dengan situasi seperti ini, maka
usaha jagung bakar merapi ini dapat diprediksi akan diterima masyarakat dan akan meraup
keuntungan yang banyak. Jagung ang telah dibakar akan disajikan di piring, namun tidak
sama dengan usaha lain. Jagung bakar yang disajikan akan mengikuti selera tingkat
kepedasan konsumen yang tidak dijual di temapt lain. Usaha jagung bakar merapi ini, tidak
hanya menyajikan jagung bakar, namun juga diimbangi dengan minuman dingin, jus buah,
minuman botol dll. Dengan keunikan dari tingkat kepedasan ini, diharapkan usaha ini dapat
menghasilkan penghasilan yang besar dan menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya,
sehingga dapat terus mampu bersaing dengan pesaing lainnya yang terus mencari inovasi di
tiap harinya.
BAB III
PRODUK DAN JASA

3.1 Produk

Produk olahan yang di jual adalah jagung manis dengan cara dibakar dengan
menggunakan arang. Menu yang ditampilkan pada penjualan adalah “JAGUNG BAKAR
MERAPI”. Menu yang tersedia pada produk olahan ini adalah :

1. Jagung Bakar :
 Jagung bakar manis
 Jagung bakar manis istimewa
 Jagung bakar merapi level semester 1 - 3
 Jagung bakar merapi level semester 4 - 6
 Jagung bakar merapi level semester 7 - 8
 Jagung bakar merapi level semester veteran
 Jagung bakar merapi level semester legend

2. Minuman
 Es teh / hangat
 Kopi
 Jus buah
 Minuman botol
 Aneka minuman dari sachet.

Bahan – bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan jagung bakar merapi ini
adalah :
Bahan :
 Jagung manis
 Blueband
 Bumbu perasa jagung
Alat :
 Alat pemanggang 2 buah
 Arang
 Kertas minyak

3.2 Proses Produksi


1. Kupas jagung dari kulit dan rambut jagung.
2. Panaskan arang dengan cara di kipas
3. Olesi jagung yang telah bersih dengan blueband
4. Letakkan diatas alat pemanggang yang telah panas oleh arang.
5. Sesekali oles jagung dengan bumbu perasa yang telah dipesan.
6. Bolak balik jagung agar tidak gosong pada satu sisi
7. Sekitar 5 – 8 menit angkat
8. Olesi bumbu perasa dan sajikan.

3.3 Bahan baku dan pengadaan


Untuk pengadaan bahan baku jagung manis, blueband, minuman sachet dengan cara
membeli langung dari penjual yang ada di pasar yang sebelumnya telah di nego untuk
menyetok bahan baku setiap minggunya. Untuk arang juga langsung dibeli dari penjual di
pasar.
BAB IV

PEMASARAN

4.1 Karakteristik

Yang dijadikan terget pasar dari usaha penjualan jagung bakar merapi ini adalah
seluruh lapisan masyarakat baik itu rendah, menengah atas, tua maupun muda. Persaingan
dalam usaha jagung bakar merapi ini belum begitu ketat, dikarenakan mayoritas para penjual
jagjng bakar hanya berorientasi jagung bakar dengan rasa manis, dan coklat, sehingga dapat
dipastikan penjualan jagung bakar merapi ini dapat meraup keuntungan yang besar. Berikut
target penjualan dan keuntungan yang ingin dicapai tiap bulan :

Rencana keuntungan
1.      Modal awal : Rp. 1.000.000,00
2.      Penjualan : Rp. 7.000,00
Modal Alat :
         Pemanggangan jagung 2 buah : Rp. 160.000,00
         Plastik : Rp. 50.000,00
         Tempat bumbu-bumbu : Rp. 50.000,00
         Lain-lainnya : Rp 100.000,00+
Jumlah : Rp. 360.000,00
Modal Perminggu:
         Jagung 2 karung (200 biji) : Rp. 200.000,00
         Arang : Rp. 100.000,00
         Bumbu-bumbu : Rp. 100.000,00
         Blue Band : Rp. 100.000,00

 Minuman dari kemasan : Rp. 100.000,00+

Jumlah : Rp 600.000,00
Total modal : Rp. 1.000.000,00 + Rp 960.000,00 = Rp. 1.960.000,00

  Estimasi Keuntungan :
Jumlah rata-rata pembelian perminggu adalah 200 biji jagung
Nilai jual perjagung = Rp.6.000,00
Rp 7.000,00 x 200 = Rp. 1.400.000,00

Jadi pendapatan kotor perminggu adalah Rp. 1.400.000,00

Pendapatan bersih perminggu : pendapatan kotor – modal perminggu


Pendapatan bersih perminggu : Rp. 1.400.000,00 – Rp. 960.000,00
= Rp. 440.000,00
Pendapatan bersih perbulan Rp 440.000,00 x 4 minggu = Rp 1.760.000,00

4.2 Segmenting
Segmen kelompok umum yang menjadi target kami adalah masyarakat yang ada di
sekitar stasiun kota baru, yang terdiri dari mahasiwa/mahasiswi, pekerja, keluarga yang
banyak lewat di daerah tersebut dan masyrakat umum. Produk yang dipasarkan kepada
segmen ini haruslah memiliki kualitas dan manfaat yang tinggi. Hal ini menjadi latar
belakang masyarakat dalam kelompok umum untuk bisa menerima jagung bakar merapi
menjadi kuliner favorit mereka.

4.3 Positoning
Pandangan konsumen maupun pelanggan ketika melihat produk ini yaitu memandang
sebagai sebuah jajanan yang murah, sehat, unik dan banyak manfaat.
1. Produk
Untuk mengangkat jumlah penjualan sesuai dengan target yang telah ditentukan,
diberlakukan pengemasan dan penyajian serapi dan sebersih mungkin agar pembeli percaya
bahwa produk olahan jagung bakar ini higienis. Aroma dari bakaran jagung bakar yang
sedapn dengan rasa pedas juga akan menambah jumlah penjualan yang telah ditentukan.
2. Harga yang ditentukan
Harga yang ditentukan untuk setiap jagung bakar adalah Rp. 7.000,00.

3. Tempat
Lokasi yang dipilih untuk tempat produksi dan penjualan jagung bakar adalah
disekitar stasiun kota baru malang, atau lebih tepatnya adalah di perempatan klojen. Tempat
tersebut dipilih karena tempat tersebut banyak para muda –mudi atau para pekerja melepas
lelah dengan nongkrong di pinggir jalan utnuk menghabiskan waktu.
4. Promosi
Promosi yang kami lakukan adalah promosi secara langsung yaitu berhadapan
langsung dengan konsumen untuk menawarkan produk. Selain itu promosi dengan sistem
jawa yaitu gethok tular atau obrolan dari mulut ke mulut, promosi dengan cara seperti ini
sangat menguntungkan untuk memperluas daerah pemasaran. Promosi juga dilakukan dengan
media sosial facebook dan BBM, dengan menggunakan fitur tersebut dapat secara cepat
mempromosikan jagung bakar merapi.

4.4 Targeting
Target utama pemasaran jagung bakar merapi adalah segmen pelajar dan mahasiswa .
hal ini berdasarkan pada fakta bahwa kelompok pelajar dan mahasiswa memiliki potensi
tinggi di lihat dari aspek psikologis yang dimiliki yaitu kegemaran dalam mengkonsumsi
jajanan yang murah dan mengenyangkan.

4.5 Anggaran pemasaran


Untuk pemasaran jagung bakar merapi, dilakukan pada satu tempat produksinya.
Mengingat jika jagung bakar merapi ini tidak akan nikmat jika disantap saat dingin, maka
setelah jagung selesai dibakar maka langsung diberikan pada konsumen. Orang – orang yang
banyak lewat di depan usaha jagung bakar merapi juga bisa di jadiakan sebagai objek
pemasaran, karena ketika para pekerja/ pelajar lewat meraka akan menangkap aroma yang
disebabkan oleh jagung tersebut sehingga para konsumen akan melihat dan tertarik.
BAB V
MANAJEMEN DAN ORGANISASI

5.1 Rencana Operasi


Rencana pengoperasian dalam usaha ini adalah :
1. Desain produk
Desain produk yang dibuat bukanlah desain yang umumnya dipakai pada penjualan
jagung bakar lainnya. Pada penyajiannya, sambal tetap disajikan pada piring namun
dibentuk menyerupai wajah tersenyum yang sederhana. Desain ini dibuat semenarik
mungkin agar pelaggan tidak bosan dengan tampilan jagung bakar yang itu-itu saja.
2. Tempat Usaha
Tempat usaha yang dirintis adalah disekitar stasiun kota baru malang, atau lebih
tepatnya adalah di perempatan klojen. Tempat ini dipilih agar konsumen dapat dengan
mudah mengakses tempat usaha jagung bakar merapi, selain itu di alun-alun kota Malang
juga memungkinkan untuk membuka jagung bakar ini untuk ke depannya.
3. Pengawasan kualitas
Dalam mengontrol kualitas jagung bakar agar dapat dikonsumsi oleh konsumen
dengan baik dan aman, maka dilakukan pengecekan setiap kali jagung selesai dibakar.
Konsumen bisa juga mencoba tingkat kepedasan yang telah tersedia untuk menyesuaikan
dengan selera konsumen.
4. Pengawasan terhadap alat
Untuk memperpanjang umur ekonomis alat yang digunakan, alat-alat yang digunakan
akan dibersihkan setelah proses produksi selesai atau pada akhir penjualan setiap
harinya.

5.2 Organisasi
Dalam usaha jagung bakar merapi ini, terdapat 3 anggota sebagai anggota organisasi
penggerak laju usaha, berikut penjelasan anggota dan tugas masing-masing anggota :

Posisi Deskripsi Tugas


Ridha Satria Adri 1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan
sebagai Pimpinan Usaha dan Keuangan usaha yang dilakukan
2. Melakukan komunikasi secara
internal maupun eksternal dengan
pihak –pihak terkait
3. Mengambil keputusan strategis
terhadap segala kemungkinan dalam
proses usaha
4. Mengelola keuangan usaha secara
transparan
5. Mencatat dan dokumentasi serta
analisis keuangan
Danang Priyambudi 1. Mengawasi terhadap hasil produksi
Sebagai Pemasaran jagung bakar
Muhhammad Nizar 1. Bertanggung jawab terhadap
Sebagai Produksi penyediaan bahan baku kelancaran
proses produksi

5.3 Managemen
Untuk aspek manajerial dalam mengatur operasional jalannya rintisan usaha ini maka
untuk produksi awal hanya menggunakan manajemen sederhana beranggotakan 3 orang.

1. Bagian keuangan yang dikelola bersama dengan pengeluaran dan pemasukan dicatat
oleh pimpinan usaha.
2. Bagian produksi untuk melakukan proses produksi yang dilaksanakan secara
bersama-sama oleh seluruh anggota.
3. Bagian pemasaran, juga dilaksanakan oleh seluruh anggota yang berjumlah 3 orang.
Pembagian tugas untuk masing-masing anggota secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu dan biaya. Sebab rintisan usaha
kuliner jagung bakar merapi ini masih berada pada taraf permulaan. Sehingga
efisiensi operasional termasuk aspek produksi sangat diperlukan.
BAB VI
RENCANA KEUANGAN

6.1 Harga Pokok Produksi dan Harga Jual


Perhitungan jagung bakar merapi untuk 1 kali pembakaran/produksi
Jagung manis per buah : Rp 5000,00
Bumbu Pedas : Rp 1000,00 +
Harga Pokok Rp 6000,00
Harga Jual Rp 7000,00

6.2 Modal Usaha


Terdapat tambahan bahan pendukung dan alat yang digunakan untuk proses produksi, yaitu
sebagai berikut:

Pemanggangan jagung 2 buah : Rp. 160.000,00


Plastik : Rp. 50.000,00
Tempat bumbu-bumbu : Rp. 50.000,00
Lain-lainnya : Rp 100.000,00+
Jumlah : Rp. 360.000,00

6.3 Modal Kerja


Kami menargetkan untuk proses produksi dalam seminggu mampu menghabiskan 200 jagung
manis. Dengan harga pokok produksi satu jagung bakar yaitu sebesar Rp 7000 , didapatkan untuk
dua buah lamp stand dengan harga pokok produksi sebesar Rp 469.708.

Untuk modal kerja penyelenggaraan ini membutuhkan dana sebesar dua juta rupiah
dengan kebutuhan yang elah dijelaskan diatas.

6.4 Rencana Aliran Kas

Anda mungkin juga menyukai