Anda di halaman 1dari 2

HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERMASUK KELUARGA BERENCANA

PUSKESMAS MAYAU
SEPTEMBER 2017

Sesuai dengan surat tugas Nomor. 445/159/BOK/IX/2017 tanggal 04-07 September 2017, tujuan
perjalanan dinas untuk melakukan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi termasuk Keluarga
Berencana diempat kelurahan dengan hasil sebagai berikut :
I. Pendahuluan
Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya, penerapan pelayanan oleh DepKes RI di
laksanakan secara integrative memprioritaskan pada empat komponen kesehatan reproduksi
yang menjadi masalah pokok di Indonesia yang di sebut paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Esensial (PKRE) yaitu kesehatan ibu dan bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan
reproduksi remaja, pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi termasuk HIV/AIDS.
keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak
dalam keluarga.

II. Dasar Pemikaran dan Landasan Hukum


Landasan Hukum yang di gunakan pada pelaksana kegiatan ini adalah :
1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan
pembangunan Keluarga sejatra

III. Tujuan
Tujuan Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi termasuk Keluarga Berencana
adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi termasuk
Keluarga Berencana agar dapat menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang sanggat diinginkan, serta menentukan jumlah anak dalam keluarga,
sehingga terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

IV. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi termasuk Keluarga Berencana adalah
seluruh masyarakat.
V. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
Lokasi kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi termasuk Keluarga Berencana dilakukan di 4
(empat) Kelurahan yang dilaksanakan 1 (Satu) tahun 2 (dua) kali.

VI. Sumber Dana


Biaya yang digunakan dalam kegiatan ini bersumber dari dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) berjumlah Rp. 800.000 (Delapan Ratus Ribu Rupiah)

VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah di uraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reprouksi termasuk Keluarga Berencana dilaksanakan 2 (kali)
dalam 1 (satu) tahun di 4 (empat) Kelurahan, berdasarkan materi yang telah disampaikan
ternyata didapat hasil bahwa sebagaian masyarakat belum mengetahui macam-macam dari
jenis alat kontrasepsi, cara pengunaan dari jenis kontrasepsi dan efek samping dari jenis
kontrasepsi, kurangnya pengetahuan dari masyarakat diakibatkan karena kurangnya informasi
yang mereka dapat, sebagai seorang tenaga kesehatan yang baik kita berkewajiban memberikan
pengetahuan yang cukup kepada masyarakat sehingga dapat menurunkan kejadian drop out
sekalian memantapkan masyarakat disetiap metode kontrasepsi yang dipakainya.

VIII. Penutup
Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi termasuk Keluarga Berencana adalah
untuk meningkatkan derajat kesehatan Reproduksi termasuk Keluarga Berencana, sehingga
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk.
Demikian laporan ini di buat sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan kegiatan
selanjutnya.

Mengetahui Mayau, 07 September 2017


Kepala Puskesmas Mayau Pelaksana

YULIANUS BELIAN ALI, SKM Defi Selfia Balak, Amd.Keb


NIP.19740725199505 1 00 1 NPTT. 2015284

Anda mungkin juga menyukai