Anda di halaman 1dari 12

PERILAKU MELANGGAR ETIKA

Oleh:
1. Irman Firmansyah 175020218113004
2. Achmad Gabriel Fahrul U. 175020218113010
3. Okki Arnelia Setiani 175020218113019

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3
KEDIRI
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, rasa syukur kami panjatkan atas nikmat Allah SWT karena
kemudahan yang telah Dia berikan akhirnya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Perilaku Melanggar Etika” dengan lancar
dan tepat waktu.
Tak lupa untuk para pembaca, seluruh mahasiswa/mahasiswi, saya harap
semoga goresan kata ini bisa menjadi tambahan ilmu dan wawasan yang
bermanfaat untuk kedepannya.
Tak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penulisan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami meminta segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini, semoga Allah
SWT mempermudah segala urusan kalian.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Seseorang Melanggar Etika ........................................2

2.2 Perilaku Melanggar Etika .....................................................................2

2.3 Mengatasi Perilaku Melanggar Etika ....................................................4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................6

3.2 Kritik dan Saran....................................................................................6


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sudah menjadi rahasia umum, bahwa di zaman sekarang sebagian
masyarakat kita, dari mulai pejabat negara sampai masyarakat biasa
kebanyakkan tengah mengalami krisis moral, termasuk para pelaku bisnis.
Sebagaimana yang sering kita saksikan di berbagai pemberitaan, telah
melakukan pelanggaran etika. Mereka seolah sudah lupa dengan kewajiban
dan tanggung jawab pekerjaannya, tentang apa yang seharusnya dikerjakan
dan apa yang seharusnya tidak mereka kerjakan.
Untuk itulah, maka kami mencoba menyusun makalah yang berjudul
“Perilaku Melanggar Etika” ini untuk bahan kajian, khususnya bagi para
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sebagai materi perkuliahaan di
semester 2. Di dalam makalah ini, kami menyajikan jenis-jenis pelanggaran
dan contoh kasus yang patut dianalisis oleh mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa seseorang melanggar etika?
2. Apa saja yang termasuk perilaku melanggar etika bisnis?
3. Bagaimana cara mengatasi perilaku melanggar etika bisnis?

1.3 Tujuan
Diharapakan dengan makalah ini, mahasiswa mampu menganalisis lebih
mendalam berbagai jenis pelanggaran etika yang banyak terjadi di dunia
bisnis, serta mendiskusikan beberapa contoh kasus pelanggaran etika. Dan
diupayakan mahasiswa mampu menemukan solusi atau pemecahan
masalah dari kasus-kasus pelanggaran etika dalam bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Seseorang Melanggar Etika


Salah satu unsur penciri masnusia adalah keinginan. Pada taraf yang lebih
kuat, keinginan akan berubah menjadi hasrat yang selanjutnya akan
meninggi menjadi nafsu jika hasrat tak terpenuhi. Selama hidupnya, manusia
selalu diarahkan oleh keinginannya. Seluruh hidupnya terarah menuju objek
keinginannya. Objek yang diinginkan manusia tentulah sesuatu yang baik
sehingga menarik untuk diupayakan dan diperoleh. Upaya untuk
memperoleh keinginan yang baik itu seharusnya dilakukan dengan cara yang
baik pula. Tapi, tak jarang upaya untuk memperoleh keinginan itu dilakukan
dengan cara yang tidak baik bahkan bisa dibilang ekstrim. Cara yang ekstrim
untuk memperoleh keinginan, berpotensi membuka batasan etika yang ada,
hingga akhirnya menghalalkan segala cara demi kepentingan pribadi
maupun kelompok.

2.2 Perilaku Melanggar Etika Bisnis


Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering
dilakukan oleh para pelaku bisnis yang tidak bertanggung jawab. Berikut
contoh perilaku yang melanggar etika bisnis, yaitu:
1. Menghalalkan Segala Cara untuk Kepentingan Bisnisnya
Untuk mencapai tujuan bisnisnya para pelaku bisnis akan menghalalkan
segala cara. Akibatnya kepentingan dan hak-hak para pelanggan, mitra
kerja, karyawan dan masyarakat umum menjadi terabaikan. Akibat lain
yang timbul adalah berkurangnya kredibilitas atau kepercayaan dari para
pemangku kepentingan dan masyarakat terhadap organisasi dan pelaku
bisnis.
2. Berkembangnya Kekerasan
Karena kurangnya etika dalam bisnis, banyak timbul persoalan bisnis
yang diselesaikan dengan kekerasan dan bersaing dengan mengabaikan
sportifitas dan moral etika.Nilai-nilai musyawarah dan kemitraan sudah
tidak diindahkan dan dianggap tidak berlaku lagi. Budaya kekerasan telah
menggantikan budaya musyawarah dan kemitraan. Masing-masing pihak
yang berkompetisi dalam dunia bisnis mengklaim dirinya dan
perusahaanannya lah sebagai pemegang kebenaran, sehingga mereka
dengan sengaja melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain
demi tercapai tujuannya.
3. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Semakin Meluas
Di era modern ini persaingan dunia bisnis semakin meningkat. Hal ini
mengakibatkan pelaku bisnis terdorong untuk menggunakan cara-cara
yang illegal dan tidak prosedural dengan menyuap pejabat tertentu untuk
kepentingan bisnisnya. Korupsi di era reformasi justru semakin
berkembang luas jangkauannya, terutama di kalangan para politisi,
pejabat public, para pebisnis hingga masyarakat madani.
4. Penipuan Semakin Merajalela
Pelaku bisnis sering mengesampingkan nilai-nilai etik untuk kepentingan
pribadinya. Para pebisnis hanya memikirkan bagaimana caranya
mendapatkan keuntungan, meskipun dilakukan dengan cara yang
melanggar etika. Hal tersebut membuat timbulnya korupsi, kekerasan,
bahkan mereka juga melakukan penipuan, perbuatan amoral, sampai
dengan tindakan yang bertentangan dengan ketentuan Tuhan. Kasus
penipuan mulai marak terjadi, mulai dari pemalsuan dokumen,
pemalsuan produk sampai dengan pencurian data yang menggunakan
teknologi informasi.
5. Meningkatnya Pelaku Bisnis yang Bertopeng Etika
Perilaku pebisnis saat ini identik dengan orang-orang munafik yang
hanya berlaku etis dalam suatu kepura-puraan untuk ditonton atau dilihat
orang, padahal sesungguhnya gerak-gerik dan kebijakannya tidak
mencerminkan perilaku yang etis. Tipikal pebisnis ini cukup berbahaya
dalam perkembangan usaha bisnis yang beretika.
6. Tidak Terjaganya Kerahasiaan dan Privasi
Nilai etika menganjurkan agar setiap orang dapat menjaga kerahasiaan,
privasi, dan integritas orang lain atau perusahaan. Namun kenyataannya
beberapa para pelaku bisnis justru memberikan dan memanfaatkan data
pelanggannya kepada pihak ketiga tanpa seizing pemiliknya.
7. Tidak Mengakui atau Menghormati HaKI dan Karya Cipta Orang Lain
Pengabaian nilai-nilai etika bisnis membuat para pelaku bisnis amoral
tidak menghargai hak cipta orang lain, sehingga para pebisnis amoral
dengan sengaja melakukan peniruan, pembajakan, pemalsuan produk
untuk kepentingan pribadi. Contohnya seperti pembajak kaset, VCD,
DVD, buku dan software yang beredar di masyarakat. Beberapa pelaku
pembajakan sudah diadili oleh hukum, dan beberapa masih belum diadili.
Parahnya masyarakat lebih tertarik untuk membeli barang bajakan ini,
karena harga jualnya lebih murah dibandingkan dengan produk yang asli.

2.3 Mengatasi Perilaku Melanggar Etika Bisnis


Persaingan bisnis saat ini semakin meningkat. Dalam menciptakan
persaingan yang sehat, para pelaku bisnis harus menyadari dan
menjalankan bisnis yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika. Untuk mendorong
tumbuh dan berkembangnya usaha bisnis, pemerintah telah mengeluarkan
berbagai peraturan perundang-undangan, termasuk undang-undang tentang
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Dengan undang-undang
tersebut diharapkan KADIN dapat menyelenggarakan komunikasi dan
konsultasi antara pengusaha dan pemerintah untuk mengembangkan dunia
usaha.
KADIN menetapkan etika bisnis yang merupakan tuntunan moral dan
pedoman perilaku bagi anggotanya. Berikut ini adalah tugas dan kewajiban
anggota KADIN :
1. Kegiatan usaha/bisnis memiliki harkat dan martabat yang senantiasa
harus di jaga

2. Senantiasa berikhtiar meningkatkan profesionalisme untuk meningkatkan


mutu dan kemampuan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan
usaha

3. Berprinsip satu kata dengan perbuatan serta bersikap jujur dan dapat
dipercaya
4. Membina hubungan usaha berlandaskan itikad baik, memenuhi
ketentuan ketentuan yang diperjanjikan serta menyelesaikan perselisihan
dan perbedaan pendapat secara musyawarah dengan berlandaskan
keadilan

5. Memiliki kesadaran nasional yang tinggi dengan senantiasa


melaksanakan tanggungjawab sosial kepada masyarakat serta menaati
semua peraturan dan perundang undangan yang berlaku

6. Menghindarkan diri dari perbuatan tercela dan tindakan yang dapat


menimbulkan persaingan yang tidak sehat.

7. Tidak melakukan praktik praktik suap, yaitu tidak meminta, tidak


menawarkan tidak menjanjikan, tidak memberi, dan dan tidak menerima
suap

8. Menghormati kepentingan bersama dan saling menjaga diri dan saling


mengingatkan.

Berdasarkan pemaparan etika bisnis diatas diharapkan dapat mendorong


pelaku bisnis di indonesia bergerak maju dan memiliki etika bisnis yang
baik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan sebelumnya kami menyimpulkan bahwa etika dalam
berbisnis sangat perlu dimiliki oleh pelaku pelaku bisnis. Dengan adanya
etika bisnis maka kegiatan berbisnis dapat terjaga dan kondusif. Kesadaran
individu akan pentingnya etika dalam berbisnis juga harus ditingkatkan agar
tidak terjadi pelanggaran etika bahkan sampai melanggar hukum dalam
dunia bisnis. Pemerintah juga diharapkan menjadi pembina dan dapat
menciptakan iklim bisnis yang kondusif di indonesia. Dengan kebijakan
kebijakanya yang dapat meningkatkan angka perkembangan pelaku usaha
dan tidak menguntungkan beberapa kelompok saja.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi pelanggaran etika
bisnis, tentunya masih banyak kekurangan karena terbatasnya ilmu dan
pengalaman yang kami miliki . Sekian penutup dari kami semoga dapat
bermanfaat bagi pembacanya

3.2 Kritik dan Saran


DAFTAR PUSTAKA

Ernawan, Erni R. 2011.Business Ethics.Bandung: Alfabeta.


BAB …
HASIL STUDI KASUS

Skandal Fifa 2015.


Pada tahun 2015 sebuah asosiasi sepak bola dunia yaitu FIFA terlibat skandal
kasus yang sangat kompleks. Mulai dari penipuan transfer, pemerasan,
pencucian uang, suap dan korupsi. Sebanyak 14 oficial FIFA ditangkap FBI di
Zurrich Swiss, 9 diantaranya adalah pejabat FIFA dan 5 lainya adalah pebisnis.
Tidak hanya itu, kasus ini melibatkan dua perusahaan yaitu Traffic Sports
International inc dan Traffic sports USA inc. Kasus kasus yang terkait antara lain
pemenangan voting piala dunia di Rusia dan Qatar, pemenangan hak siaran
piala dunia 2014, penipuan sponsorship, dan pemenangan tender pembangunan
stadion.
Kasus ini banyak sekali melanggar etika bisnis maupun hukum. Namun,
bukanlah hal yang mengaggetkan untuk orang di Swiss. Mereka sudah lama
mencium bau busuk pada asosiasi sepak bola ini, hingga akhirnya terkuak pada
tahun 2015 lalu.
BAB ..
PEMBAHASAN STUDI KASUS

DFHVCIPADHV[WPCJWQ

Anda mungkin juga menyukai