Literature Review
Literature Review
Disusun oleh :
EKKI NOVIANA
P 1337424719032
Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang terjadi
akibat perubahan hormone. Pada trimester ketiga ibu hamil akan mengalami
kecemasan menjelang persalinan terutama pada primigravida (Aswitami,
2017). Ketidakseimbangan komponen biokimia pada tubuh ibu hamil dapat
menyebabkan kecemasan, meningkatkan tekanan darah, dan resistensi arteri
pada uterus yang berakibat pada gawat janin (Hamidah, 2017). Kecemasan
merupakan kondisi dari sesorang yang mengalami rasa cemas, gelisah yang
berlebih, dan juga aktivitas saraf otonom yang merespon terhadap ancaman
yang tidak spesifik atau tidak jelas (Sadock, 2000). Kecemasan yang dialami
ibu hamil dapat diartikan sebagai rasa cemas yang kembali dialami ibu hamil
dalam dirinya sendiri serta bayi yang dikandungnya (Ashari, 2019).
Dibutuhkan penanganan untuk menyelesaikan masalah tersebut, karena
dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Menurut WHO, Indonesia berada
di peringkat tertinggi ketiga untuk kematian ibu dibandingkan dengan negara-
negara ASEAN, kematian ibu pada 2012 mencapai 359 per 100.000 kelahiran
hidup (WHO, 2012). Dengan demikian, dibutuhkan aktivitas fisik yang
menggabungkan semua aspek meliputi fisik, mental, dan spiritual. Salah satu
latihan fisik yang menggabungkan seluruh aspek tersebut adalah Prenatal
Yoga (Hamidah, 2017).
Yoga menciptakan keseimbangan antara emosional, mental, fisik dan
dimensi sipiritual. Yoga merupakan suatu system yang komprehensif antara
fisik (asana), latihan pernafasan (pranayama), konsentrasi dan meditasi
(dharana dan dhayana), dan kontemplatif praktek. Yoga adalah suatu olah
tubuh, pikiran, dan mental. Gerakan dalam prenatal yoga dibuat dengan
tempo yang lambat dan menyesuaikan dengan kapasitas ruang gerak ibu
hamil. Prenatal yoga memiliki lima cara yaitu latihan fisik yoga, pernafasan
(pranamaya), position (mudra), meditasi, dan deep (Wulandari, 2018). Senam
yoga pada tahap prenatal ibu hamil membantu focus ibu hamil terhadap pada
pengaturan ritme nafas, yang tetap beerefokus pada perasaan nyaman, aman,
dan tenang yang dirasakan ibu hamil dalam berlatih (Rusmita, 2015).
Relaksassi ini diharapkan dapat menghindarkan ibu hamil dari seperti
perasaan tegang maupun rasa cemas dan rasa takut. Hasil penelitian terdahulu
oleh Battle di Amerika Serikat mengemukakan bahwa intervensi senam
prenatal yoga dapat menurunkan ras cemas pada wanita hamil (Battle, 2015).
B. EPISTEMOLOGI