Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber merupakan semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber


sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia,
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok
misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut, pengirim.

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu
membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak
mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu
menyesali perbuatanmu itu.”(Al-Hujurat 6)
Kata kunci pada ayat ini adalah kata “Telitilah Kebenarannya!”. Dengan
tegas Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk mengecek informasi yang kita
dengar. Pada ayat-ayat selanjutnya, Allah berbicara tentang persatuan. Sehingga
kita dapat mengambil pelajaran bahwa salah satu penyebab rusaknya persatuan
adalah karena mudah menerima berita tanpa mengecek kebenarannya.
Sumber informasi ada 3, yaitu: Sumber informasi primer, Sumber informasi
sekunder, dan Sumber informasi tersier

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sumber informasi?


2. Apa jenis-jenis sumber informasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sumber informasi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis sumber informasi.

1
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber

Sumber merupakan semua peristiwa komunikasi yang akan melibatkan


sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar
manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk
kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut,
pengirim. Komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender atau
encoder.
Sumber adalah dasar yang digunakan didalam penyampaian pesan pesan,
yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa
orang, lembaga, buku dan sejenisnya. Dalam hal ini sumber yang perlu kita
perhatikan kredibilitas terhadap sumber (kepercayaan) baru, lama, sementara dan
sebagainya. Apabila kita salah mengambil sumber maka kemungkinan
komunikasi yang kita lancarkan akan berakibat lain yang kita harapkan.

B. Pengertian Informasi

Menurut Estrabook yang dikutip oleh Pawit M. Yusup, informasi


merupakan suatu rekaman dari fenomena yang diamati, atau berupa putusan-
putusan yang dibuat. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data
kenyataannya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan
nyata. Kejadian – kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu
(Rini Asmara: 2016).
Menurut sudut pandang dunia kepustakaan dan perpustakaan, informasi
adalah rekaman suatu fenomena yang diamati atau bisa juga berupa putusan-
putusan yang dibuat seseorang. Informasi disebut juga pesan, Pesan adalah
keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan seharusnya
mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah didalam usaha mencoba
mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan bisa disampaikan secara

2
3

panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan diarahkan kepada tujuan akhir
dari komunikasi.
Dari beberapa pengertian mengenai informasi di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang diperoleh dari
berbagai sumber, yang dikomunikasikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh
pihak menerimanya untuk alasan tujuan tertentu.

a) Bentuk pesan dapat bersifat : informative, persuasive, dan coersif.

1. Informatif memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan


dapat mengambil kesimpulan sendiri.
2. Persuasif yaitu bujukan, yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran
seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat
atau sikap sehingga ada perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi itu adalah
atas kehendak sendiri, misalnya pada waktu istirahat makan bersama.
3. Coersif, yaitu memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk yang
terkenal dari penyampaian secara ini adalah dengan penekanan-penekanan
yang menimbulkan tekanan batin dan ketakutan diantara sesamanya dan
pada kalangan public. Coersif dapat berbentuk perintah, instruksi dan
sebagainya (biasanya hal ini pada organisasi).

b) Sifat dan Ciri Informasi

Untuk dapat menyajikan informasi yang terpilih maka harus diketahui sifat-
sifat informasi. Sifat-sifat informasi adalah sebagai berikut:
1. Informasi yang relevan dan yang tidak relevan. Yang dimaksud dengan
informasi yang relevan adalah informasi yang ada hubungannya atau ada
kepentingannya bagi si penerima, sedangakan informasi yang tidak ada atau
sedikit sekali kepentingan bagi si penerima.
2. Informasi dapat berguna dan kurang berharga. Sebagai contoh: informasi
tentang kenaikan harga minyak tanah tidak berguna bagi suatu pimpinan
kantor Deddikbud, tetapi ada gunanya baginya sebagai pribadi (kepala
keluarga).
4

3. Informasi dapat tepat waktunya dapat pula tidak tepat waktunya. Informasi
dikatakan tepat waktunya apabila dapat mencapai sipenerima sebelum ia
melakukan pengambilan keputusan. Tetapi apabila informasi tersebut
terlambat datangnya setelah keputusan diambil, maka informasi tersebut
tidak tepat waktunya atau telah basi.
4. Informasi dapat valid dan dapat tidak valid. Apabila informasi yang
diberikan kepada seseorang merupakan informasi yang keliru, maka
informasi tersebut merupakan informasi yang tidak valid, sebaliknya bila
informasi itu benar maka informasi adalah valid. Contoh: Apabila ada
informasi yang diterima bahwa upacara dalam mempelajari Hardiknas dapat
dilakukan pada tanggal 1 mei, maka informasi tersebut tidak valid.
Demikian hendaknya informasi yang disampaikan pada seseorang haruslah
informasi yang relevan berguna, tepat waktunya dan valid.

c) Ciri-Ciri Informasi

Informasi dalam ruang lingkup system informasi memiliki beberapa ciri,


ciri-ciri informasi tersebut adalah:
a) Benar atau salah: Informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap
kenyataan
b) Baru: Informasi yang diberikan benar-benar baru bagi penerima informasi
c) Tambahan: Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan
terhadap informasi yang telah ada.
d) Korektif: Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap
informasi yang masih salah.
e) Penegas: Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga
keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

C. Sumber-Sumber Informasi

Umumnya sumber informasi dapat dibedakan atas bahan cetakan seperti


buku, terbitan berkala (majalah) dan bahan bukan buku/cetakan seperti microfilm,
microfis, film, video kaset, kaset rekaman suara, CD (Compact Disk). Lebih dari
5

itu, sumber informasi dapat dikelompokkan ke dalam berbagai jenis seperti


sumber utama, kedua, dan ketiga, serta tersedia dalam berbagai format (Siti
Sumarningsih, 2001 : 2). Adapun penjelasan berbagai sumber informasi
diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Sumber Utama/Pertama (Primary Source)

Sumber utama memuat informasi yang berupa karangan asli yang ditulis
secaralengkap. Kepustakaan ini biasanya berupa hasil penelitian orisinil, yaitu
penelitian tentang teori baru maupun aplikasinya, atau penjelasan suatu ide atau
gagasan dalam disiplin ilmu tertentu (Pawit M Yusuf : 2010).
Dalam bukunya, Wiji Suwarno (2016:34) mengatakan bahwa sebagian besar
literatur primer (primary literature) berbentuk laporan asli tentang penelitian
ilmiah dan teknis. Rekaman ini dapat bersifat observasi (misalnya laporan
ekspedisi ilmiah), deskriptif (misalnya penjelasan teknis mengenai produk-produk
industri), atau teoritis (seperti di bidang matematika dan fisika), tetapi
mayoritasnya merupakan laporan eksperimen dengan hasil temuan dan
kesimpulan.
Contoh sumber informasi primer yaitu ;
1). Jurnal ilmiah (banyak yang isinya hanya terdiri atas laporan penelitian)
Jurnal Ilmiah adalah buku yang berisi artikel untuk memberikan
kontribusi terhadap teori atau penerapan ilmu. Artikel jurnal ilmiah umumnya
tersusun atas judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil,
pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Awalnya jurnal berbentuk buku,
namun seiring perkembangan teknologi informasi jurnal kini diterbitkan dalam
bentuk elektronik atau lebih dikenal dengan nama e-journal. Jurnal Ilmiah
biasanya diterbitkan 2-3 kali dalam setahun.
Umumnya jurnal ilmiah memiliki aspek perkembangan ilmu, bukan
artikel ilmiah biasa. Seleksinya pun cenderung sangat ketat, apalagi jurnal
internasional. Jurnal memiliki cakupan materi yang luas namun sangat padat.
Hanya 6-8 halaman, namun setiap kalimatnya bersifat ilmu pengetahuan. Jurnal
bersifat sangat efektif.
6

2). Laporan Penelitian


Laporan penelitian adalah informasi yang disampaikan secara tertulis
dengan tujuan untuk mengomunikasikan kesimpulan hasil atau temuan
penelitian dan rekomendasi yang diperlukan. Biasanya laporan penelitian dapat
dibuat berdasarkan kebutuhan penelitian itu sendiri, publikasi, atau persyaratan
tertentu. Format laporan penelitian teegantung pada tujuan penyusunan laporan.
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Penelitian Dasar (basic research)
Penelitian ini dilakukan oleh dosen baik secara mandiri maupun
kelompok untuk meningkatkan kualitas akademik dosen yang bersangkutan.
Format laporan penelitian umumnya ditentukan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan atau institusi yang memberikan bantuan biaya.
b. Penelitian Terapan (applied research)
Penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk pemecahan
masalah praktis yang dihadapi oleh institusi atai organisasi tertentu yang
umumnya dilakukan di lingkungan pemerintah atau bisnis.
c. Prosiding Konferensi
Prosiding (proceeding) mirip dengan jurnal, juga merupakan tempat
dipublikasikannga paper-paper. Bedanya adalah prosiding hanya menerbitkan
paper-paper yang diseminarkan dalam seminar atau konferensi tertentu.
d. Paten
Hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada orang
atau lembaga yang berposisi sebagai inventor atas hasil invensinya dibidang
teknologi, yang selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya
tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. Hak Paten menganut asas firt-to-file, yang artinya siapa saja
yang mendaftarkan invensinya untuk pertama kalinya di kantor paten maka
dialah yang akan mendapatkan hak paten tersebut.
e. Standar
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan
yang didalamnya terdiri atas spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria
7

akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi


tertentu yang menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan
yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penerapan standar ukuran
dan format kartu kredit atau kartu-kartu pintar lainnya yang telah mengikuti
standar internasional ISO dam dapat digunakan di berbagai mesin Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) di seluruh dunia.
f. Skripsi, tesis, disertasi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian
lapangan atau studi kepustakaan yang disusun mahasiswa strata 1 (S1) sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Tesis merupakan karya tulis ilmiah
resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program megister (S2)
yang berupa penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu disiplin ilmu.
Sedangkan Disertasi diperuntunkan bagi mahasiswa S3 Program Doktor berupa
penemuan baru dalam suatu disiplin ilmu.

2. Sumber Kedua (Second Source)

Sumber informasi sekunder adalah segala jenis ringkasan sumber primer


dan merupkan alat bantu untuk menemukan sumber primer, dalam pengertian
perpustakaan/ informasi yang dimaksud informasi sekunder adalah sekumpulan
informasi berupa data bibliografis yang dikutip dari informasi primer dengan
tujuan untuk mempermudah pencarian kembali (retriveral) dan penelusuran
sejumlah informasi primer yang berupa artikel majalah atau buku-buku.
Sumber informasi sekunder dapat berupa;
1) Buku rujukan, berupa:
a) Ensiklopedi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015) ensiklopedi adalah
buku atau serangkaian buku yang menghimpun keterangan atau uraian
tertentu atas berbagai hal dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, yang
disusun menurut abjad atau menurut lingkungan ilmu.
Ensiklopedi menjadi buku rujukan yang sering kali digunakan sebagai
sarana menjelaskan makna suatu istilah atau suatu tema secara lebih rinci
8

dibandingkan dengan menggunakan kamus. Contohnya Ensiklopedia


pengetahuan populer.
b) Kamus
Menurut Abdul Rahman (2009:74) berisi daftar kata dasar dari suatu
bahasa yang disusun menurut abjad. Kamus yang baik disertai keterangan
mengenai bentuk, tanda lafal, fungsi, asal-usul/sejarah, arti, sinonim,
antonim, sintaksi, dan ungkapan tiap kata. Pada dasarnya kamus merupakan
buku yang merekam suatu kata atau ungkapan, dan mengarahkan
bagaimana sebenarnha suatu kata (bahasa) itu digunakan. Menurut KBBI
kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya
disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau
terjemahannya. Kamus digunakan oleh seseorang yang membutuhkan
makna suatu kata atau istilah. Contohnya Kamus Besar Bahasa Indonesia.
c) Buku pegangan (handbook)
Menurut KBBI, buku pegangan sama dengan buku pedoman, yaitu
buku yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan sesuatu. Contohnya
buku pedoman penggunaan mesin traktor, dls.
d) Tabel
Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi,
biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem,
urut ke bawah dalam jalur dan deret tertentu dengan garis pembatas
sehingga dapat dengan mudah disimak. Contoh tabel signifikansi
perhitungan statistik.
e) Kumpulan formula
Kumpulan formula adalah buku yang berisi kumpulan berbagai rumus
dalam satu bidang tertentu, yang biasanya digunakan sebagai rujukan dalam
menentukan rumus-rumus. Contoh buku kumpulan rumus matematika.
2) Treatise
Treatise merupakan karya yang memuat tentang keterangan yang
menjelaskan/ membahas suatu masalah tertentu secara mendalam. Contohnya
The second treatise of government.
9

3) Monograf
Menurut Wiji Suwarno (2016:44) dalam ilmu perpustakaan, definisi
monograf adalah terbitan yang bukan terbitan berseri yang lengkap dalam satu
volume atau sejumlah volume yang sudah ditentukan sebelumnya. Monograf
dikategorikan sebagai sumber sekunder dengan asumsi bahwa naskah yang
dimuat didalamnya merupakan rangkaian sitasi-sitasi dari berbagai sumber
primer yang digunakan sebagai refernsi untuk membahasa tentang suatu topik.
Contoh monograf model-model alometrik.
4) Buku Teks
Secara definisi buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi
tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam
bidang itu dengan tujuan-tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-
sarana pengajaran yang mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah
maupun perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program
pengajaran. Contoh buku teks organisasi informasi perpustakaan.

3. Sumber Informasi Tersier/ Sumber Ketiga (Tertiary Sources)

Dalam buku Wiji Suwarno (2016:45) dijelaskan bahwa sumber informasi


tersier adalah sumber informasi yang fungsi utamanya adalah membantu pemakai
menggunakan sumber primer dan sekunder. Dengan kata lain, sumber informasi
tersier merupakan alat atau media yang digunakan dalam pemanfaatan sumber
primer dan sekunder. Ciri sumber informasi tersier adalah bahwa sumber-sumber
ini tidak mengandung ulasan mengenai suatu bidang subjek atau disiplin ilmu.
Contohnya:

a) Direktori dan buku tahunan


Direktori berasal dari kata direct yang berarti menunjuk. Direktori
adalah suatu bahan rujukan yang memuat daftar organisasi atau
perorangan, disusun secara alphabetis atau kadang-kadang secara
sistematis. Jadi direktori hanya memberi informasi penunjukan, bukan
memberi informasi secara langsung.
10

b) Bibliografi
Bibliografi yaitu suatu daftar pustaka yang meliputi isi dan deskripsi
sebuah buku, yang terdiri dari judul, pengarang, edisi, cetakan, kota
penerbit, nama penerbit, tahun terbit, jumlah halaman dan ukurang tinggi
buku dan ISBN. Definisi lain dari bibliografi atau disebut juga daftar
kepustakaan yakni daftar yang isinya judul buku, artikel, dan bahan
penerbitan lain yang berkaitan dengan suatu karangan yang sudah
diselesaikan. Misalnya: Daftar buku, daftar terbitan berkala, daftar jasa
indeks dan abstrak.
c) Panduan literature
d) Daftar penelitian yang sedang berjalan (research of program)
e) Panduan ke perpustakaan dan sumber-sumber informasi
f) Panduan ke organisasi-organisasi

Selain itu, berdasarkan format yang tersedia dari sumber informasi terbagi
menjadi dua, yakni sumber tercetak atau print resources dengan sumber non cetak
atau non print resource.

1). Sumber-Sumber Tercetak (Print Resources)

Media sumber informasi dalam bentuk tercetak (print media) nampaknya


masih merupakan pilihan media yang paling dibutuhkan, meskipun menghadapi
tantangan luar biasa dengan semakin berkembangnya media non cetak (elektrinik,
audio visual, multi media). Diantara alasan yang menyebabkan hal tersebut salah
satunya adalah bahwa media cetak (print media) telah membuktikan ia sebagai
bentuk yang ekonomis untuk penyelidikan informasi yang permanen dan tidak
berubah seperti karya-karya sastra, bukubuku anak bergambar, dan catatan yang
permanen dari laporanlaporan hasil penelitian.

a) Buku/Monograf

Buku didefinisikan sebagai kumpulan dari sebuah karya tulis yang paling
tidak memiliki lebih dari 48 halaman yang mempunyai judul khusus tersendiri
11

yang diikat satu ikatan yang sama dalam sebuah jilidan. Buku bisa terdiri dari satu
jilidan atau volume bahkan juga bisa lebih. Sebuah buku dalam format cetakan
kadang disebut dengan istilah Monograf (monograph). Monograf yang ada
kaitannya antara satu dengan yang lainnya mungkin memiliki set atau series.
Ekslempar dari sebuah buku yang dicetak dari naskah atau pelat cetakkan yang
sama mempunyai edisi yang sama. Di dalam kontek pendidikan dan dunia
perpustakaan, media sumber informasi buku terdiri dari fiksi dan non fiksi.

b) Buku referensi (rujukan)

Buku referensi adalah buku yang isinya disusun dan diolah dengan metode
tertentu (misalnya menurut abjad). Berikut ini adalah jenis-jenis koleksi
perpustakaan yang termasuk ĺbahan referensi (rujukan) diantaranya adalah
Kamus, Ensiklopedia, Buku Tahunan (Yearbook), Buku Panduan (Handbook),
Direktori, Almanak, Buku tahunan berisi statistika dan informasi lain kadang-
kadang terbatas pada sebuah bidang saja, Bibliografi, Indeks, Abstrak, Atlas,
Dokumen Pemerintah, dan Laporan Hasil Penelitian.

c) Serial

Serial merupakan istilah yang biasa dalam dunia perpustakaan. Serial adalah
penerbitan yang terbit secara kronologis untuk periode waktu yang tidak terbatas.
Serial mencakup periodikal, surat kabar, laporan tahunan, majalah, yearbook,
jurnal ilmiah.

d) Grey Literature

Grey Literature biasanya merujuk kepada beberapa penerbit oleh pihak-


pihak tertentu seperti pemerintah, akademis, bisnis, dan indutri baik dalam bentuk
cetak (print) maupun dalam bentuk elektronik, tapi penerbitannya tersebut tidak
melalui jalur penerbitan komersial dan penerbitannya tersebut tujuan utamanya
adalah bukan untuk aktifis bisnis dari organisasi bersangkutan.

2). Sumber-Sumber Non Cetak (Non Print Resource)


12

Adapun sumber-sumber informasi dengan format non cetak atau non print
resources diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Microfilm

Microfilm adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahan media


sumber informasi yang berisi imej data yang diperkecil.

b) CD-ROM

CD-ROM yang merupakan singkatan dari ―Compact Disc Read Only


Memory adalah medium penyimpanan data optic yang tidak mudah hilang,
menggunakan formal fisik yang sama sebagaimana audio CDs.

c) Online Katalog (OPAC)

Katalog adalah salah satu sarana yang biasanya dimiliki perpustakaan untuk
menemukan kembali informasi (information retrieval) disamping sarana-sarana
lainnya seperti abstrak, indeks, dan internet.

d) Electronic Publishing

Kesadaran terhadap informasi elektronik adalaj semakin tinggi, khususnya


pada sektor-sektor bisnis dan professional. Electronic Publishing adalah tidak
sederhana suatu sarana bantuan elektronik untuk penerbitan tradisional.
Contohnya, CD-ROM. Elektronik Jurnal, Online Newspaper.

e) Online Information Services

Information Retrieval (temu balik informasi) dilakukan dengan


menggunakan sebuah komputer sebagai sarana mencari dan menemukan kembali
informasi tertentu (terseleksi) dari data yang ada pad komputer, contohnya Blog,
Facebook.
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber merupakan semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber


sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia,
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok
misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut, pengirim.
Dalam Pengertian Informasi menurut beberapa definisi para ahli yang
disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah keterangan, pemberitahuan, atau
berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Oleh
karena itu, uraian dalam berita radio/televisi merupakan informasi.
Sumber informasi merupakan kumpulan isi dari berbagai informasi. Jika
dapat digambarkan bahwa isi suatu buku adalah bentuk informasinya, maka
sumber informasi adalah buku itu sendiri, yang bertugas menampung berbagai
informasi. 18 Dari uraian yang telah dijelaskan diatas, sumber informasi terdiri
dari berbagai macam. Sumber informasi yang beraneka ragam bentuk atau
wadahnya, perlu diatur dan ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan
sewaktu-waktu dibutuhkan.
Adapun Jenis-jenis sumber informasi ada 3, yaitu:
1. Sumber informasi primer, seperti jurnal ilmiah, laporan penelitian, dll.
2. Sumber informasi sekunder, seperti buku rujukan, treatise, monograf, dll.
3. Sumber informasi tersier, seperti bibliografi, direktori, panduan literatur, dll.

13
14

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh dan Janti G. Sujana. "Pengantar kepustakaan" Jakarta:


Sagung Seto, 2009.

Pawit M Yusuf and Priyo Subekti, Teori & Praktik Penelusuran Informasi
(Information Retrieval) (Jakarta: Kencana, 2010)

Rini Asmara. “Sistem Informasi Pengolahan Data Penanggulangan Bencana Pada


Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kabupaten
Padang Pariawan”. Jurnal J-Click Vol 3 No 2 Desember 2016

Riska Meidiana. “Pemanfaatan Sumber Informasi Oleh Pemustaka Di


Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev”. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2017.

Sumarningsih. "Pengembangan Koleksi Perpustakaan”. Jurnal Al-Maktabah :


Komunikasi Dan Informasi Perpustakaan, No. 1, Vol. 3 (2001)

Suwarno, Wiji. "Organisasi Informasi Perpustakaan (Pendekatan teori dan


praktik)". Jakarta: RajaGrafindo, 2016.

14

Anda mungkin juga menyukai