Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA


PT OHANA GALLERY

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem merupakan sesuatu rutinitas kegiatan yang dilakukan secara berulang-
ulang. Tanpa adanya sesuatu yang dilakukan berulang-ulang mustahil bisa tercipta
sebuah sistem. Ada berbagai macam sistem namun sistem yang dirasa perlu dipelajari
dan dikuasai dalam perkuliahan di fakultas bisnis dan teknologi informasi merupakan
sistem informasi. Perkuliahan di dalam kelas merupakan cara pembelajaran dengan
cara penyampaian materi secara teori. Jika tidak diimbangi dengan praktek atau
kunjungan langsung terhadap apa yang telah dipelajari di kelas, maka ilmu tersebut
hanya dapat dipahami dari segi teori saja.
Di sebuah instansi negeri, swasta, perusahaan selalu menggunakan sebuah
sistem untuk memudahkan kegiatan operasional, mengolah data dan informasi, dan
sebagainya, sehingga penting bagi mahasiswa untuk mempelajari ilmu ini untuk
menambah pengetahuan serta menambah keterampilan (skill). Sehingga untuk
memudahkan dan menambah pengetahuan mahasiswa tentang sistem maka perlu
diadakan kunjungan perusahaan.
PT Ohana Gallery merupakan perusahaan dibidang jual beli furniture,
Lukisan, Crystal, Miniature Crystal, Petrified Wood, Fossil, Stone, dan Suiseki. PT
Ohana Gallery juga sering melakukan Pameran di berbagai Event untuk
mempromosikan berbagai koleksi yang ada di PT Ohana gallery. PT Ohana Gallery
berlokasi di Jalan Industri Raya Blok D no. 3B Kawasan Industri, kelurahan Jatake,
kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten.
Berdasarkan uraian di atas maka makalah ini disusun dengan mengambil data
pada PT Ohana Gallery di Tangerang dengan menitikberatkan pada sistem informasi
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas. Maka judul makalah ini adalah “Analisis
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT Ohana
Gallery”.

BAB IV

PENUTUP

1
Kesimpulan :

Perusahaan PT Ohana Gallery ini terbilang perusahaan kecil karna perusahaan ini masih
baru dan didirikan pada tahun 2002, perusahaan ini pun belum memiliki cabang. Perusahaan
PT Ohana Gallery ada berawal dari sebuah kegemaran dan bakat si pemilik yang menjadi
pekerjaan kemudian di jadikan profesi yang didukung dengan adanya peluang usaha pada
saat itu.

Ibu Telly selaku pemilik PT Ohana Gallery meminta, agar pengukirnya tidak bekerja
sekadar sebagai tukang, yang bekerja secara otomatis dan mekanis. Mereka diminta untuk
sebisa-bisanya kreatif dalam mewujudkan ide-ide yang disodorkannya.Ibu Telly sendiri
selalu mengontrol pekerjaan mereka. Dengan proses ini para pengukir sebenarnya adalah
artisan, yang membantu Ibu Telly untuk menggarap seni akar kayunya. Tempat kerja mereka
dengan demikian bukan sekadar bengkel untuk para tukang, tapi semacam sanggar untuk
para artisan. Waktu menggarap usaha ukiran mebel akar kayu ini ibu Telly tak berlaku
sebagai pedagang tapi sebagai pencipta. Ia tak berpikir, apakah karyanya bakal laku. Yang
pokok, ia dapat menuangkan khayalan dan kreasinya dalam usaha itu.

Pada struktur organisasi masih sangat kurang dan belum tersusun rapih dikarnakan
bagian kepala Gudang merangkap dalam pengiriman yang seharusnya ada job bagian kepala
pengiriman bahkan direktur juga merangkap sebagai accounting.

Pada prosedur penerimaan dan pengeluaran kas masih kurang canggih karna masih
dalam bentuk system manual dengan MS. Excel belum memakai aplikasi yang berbasis
akuntansi.

Makalah Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran kas

BAB I

PENDAHULUAN
2
1.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan meliputi analisis atas sistem akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai ataupun dari piutang dan pengeluaran kas baik dengan cek
maupun dengan uang tunai. Proses bisnis yang terkait dengan system akuntansi penerimaan kas
dan pengeluaran kas yang akan diteliti meliputi:

1. Sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga

prosedur Yaitu :

a. Prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sale.

b. Prosedur peneriman kas dari cash-on delivery sale (COD sales).

c. Prosedur penerimaan dari credit card sale.

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :

· Fungsi penjualan.

· Fungsi kas.

· Fungsi Gudang.

· Fungsi Pengiriman.

· Fungsi Akuntansi.

2. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang. Penerimaan kas dari piutang dapat

dilakukan melalui :

a. Melalui Penagih Perusahaan

b. Melalui Pos.

c. Melalui Lock-Box-Collection Plan.

Dalam penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yang akan penulis bahas adalah
hanya penerimaan kas yang berasal dari piutang.

Menurut sistem pengendalian intern yang baik, semua penerimaan kas dari debitur harus dalam
bentuk cek atas nama atau giro bilyet.

a. Penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur
berikut ini :

Ø Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya

ditagih kepada penagih.

Ø Bagian penagihan mengirimkan penagih yang merupakan karyawan perusahaan untuk


melakukan penagihan ke debitur.

Ø Bagian penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.

3
Ø Bagian penagihan menyerahkan cek ke bagian kassa.

Ø Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untutk


kepentingan posting ke dalam kartu piutang.

Ø Bagian kasa mengirim kwitansi sebagai tanda penerimaan kas

kepada debitur.

Ø Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek tersebut

dilakukan endorsment oleh pejabat yang berwenang.

Ø Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank

debitur.

b. Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos dilaksanakan dengan

prosedur sebagai berikut :

Ø Bagian pengiriman mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi
penjualan kredit terjadi.

Ø Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat

pemberitahuan melalui pos.

Ø Bagian sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.

Ø Bagian sekretariat menyerahkan cek kepada bagian kasa.

Ø Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan
posting ke dalam kartu piutang.

Ø Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari debitur.

Ø Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas nama

tersebut dilakukan endorsemen oleh pejabat yang berwenang.

Ø Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank

debitur.

c. Penerimaan Kas Melalui Lock-Box-Collection Plan dilaksanakan

dengan prosedur sebagai berikut :

Ø Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi terjadi.

Ø Debitur melakukan pembayaran utangnya pada saat faktur jatuh

tempo dengan mengirimkan cek dan surat pemberitahuan ke PO

BOX di kota terdekat.

Ø Bank membuka PO BOX dan mengumpulkan cek dan surat

4
pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan.

Ø Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen ini dilampiri dengan surat pemberitahuan
dikirimkan oleh bank ke bagian sekretariat.

Ø Bank mengurus check clearing.

Ø Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk mengkredit
rekening pembantu piutang debitur yang bersangkutan.

Ø Bagian sekretariat menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke

bagian kassa.

Ø Bagian kassa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke bagian

jurnal untuk mencatat di dalam jurnal penerimaan kas.Prosedur penerimaan uang melibatkan
beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu
bagian saja. Hal ini perlu agar pengendalian intern dapat dilaksanakan dengan baik.

Fungsi atau unit kerja yang tekait dalam penerimaan kas dari piutang antara lain :

· Fungsi Sekretariat.

· Fungsi Penagihan.

· Fungsi Kas.

· Fungsi Akuntansi.

· Fungsi Pemeriksa Intern.

Anda mungkin juga menyukai