BAB I
PENDAHULUAN
BAB IV
PENUTUP
1
Kesimpulan :
Perusahaan PT Ohana Gallery ini terbilang perusahaan kecil karna perusahaan ini masih
baru dan didirikan pada tahun 2002, perusahaan ini pun belum memiliki cabang. Perusahaan
PT Ohana Gallery ada berawal dari sebuah kegemaran dan bakat si pemilik yang menjadi
pekerjaan kemudian di jadikan profesi yang didukung dengan adanya peluang usaha pada
saat itu.
Ibu Telly selaku pemilik PT Ohana Gallery meminta, agar pengukirnya tidak bekerja
sekadar sebagai tukang, yang bekerja secara otomatis dan mekanis. Mereka diminta untuk
sebisa-bisanya kreatif dalam mewujudkan ide-ide yang disodorkannya.Ibu Telly sendiri
selalu mengontrol pekerjaan mereka. Dengan proses ini para pengukir sebenarnya adalah
artisan, yang membantu Ibu Telly untuk menggarap seni akar kayunya. Tempat kerja mereka
dengan demikian bukan sekadar bengkel untuk para tukang, tapi semacam sanggar untuk
para artisan. Waktu menggarap usaha ukiran mebel akar kayu ini ibu Telly tak berlaku
sebagai pedagang tapi sebagai pencipta. Ia tak berpikir, apakah karyanya bakal laku. Yang
pokok, ia dapat menuangkan khayalan dan kreasinya dalam usaha itu.
Pada struktur organisasi masih sangat kurang dan belum tersusun rapih dikarnakan
bagian kepala Gudang merangkap dalam pengiriman yang seharusnya ada job bagian kepala
pengiriman bahkan direktur juga merangkap sebagai accounting.
Pada prosedur penerimaan dan pengeluaran kas masih kurang canggih karna masih
dalam bentuk system manual dengan MS. Excel belum memakai aplikasi yang berbasis
akuntansi.
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan meliputi analisis atas sistem akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai ataupun dari piutang dan pengeluaran kas baik dengan cek
maupun dengan uang tunai. Proses bisnis yang terkait dengan system akuntansi penerimaan kas
dan pengeluaran kas yang akan diteliti meliputi:
prosedur Yaitu :
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :
· Fungsi penjualan.
· Fungsi kas.
· Fungsi Gudang.
· Fungsi Pengiriman.
· Fungsi Akuntansi.
2. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang. Penerimaan kas dari piutang dapat
dilakukan melalui :
b. Melalui Pos.
Dalam penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yang akan penulis bahas adalah
hanya penerimaan kas yang berasal dari piutang.
Menurut sistem pengendalian intern yang baik, semua penerimaan kas dari debitur harus dalam
bentuk cek atas nama atau giro bilyet.
a. Penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur
berikut ini :
Ø Bagian penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.
3
Ø Bagian penagihan menyerahkan cek ke bagian kassa.
kepada debitur.
debitur.
Ø Bagian pengiriman mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi
penjualan kredit terjadi.
Ø Bagian sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.
Ø Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan
posting ke dalam kartu piutang.
Ø Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari debitur.
debitur.
Ø Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi terjadi.
4
pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan.
Ø Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen ini dilampiri dengan surat pemberitahuan
dikirimkan oleh bank ke bagian sekretariat.
Ø Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk mengkredit
rekening pembantu piutang debitur yang bersangkutan.
bagian kassa.
jurnal untuk mencatat di dalam jurnal penerimaan kas.Prosedur penerimaan uang melibatkan
beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu
bagian saja. Hal ini perlu agar pengendalian intern dapat dilaksanakan dengan baik.
Fungsi atau unit kerja yang tekait dalam penerimaan kas dari piutang antara lain :
· Fungsi Sekretariat.
· Fungsi Penagihan.
· Fungsi Kas.
· Fungsi Akuntansi.