Oleh
Hukum Bragg adalah sebuah hukum yang diciptakan oleh seorang Ilmuwan
Inggris bernama Sir W.H Bragg dan anaknya Sir W.L Bragg pada tahun 1913,
yang mendeteksi bahwa terjadinya difraksi Sinar-X pada susunan sebuah
kristal. Bragg mendapatkan penghargaan nobel pada bidang fisika pada tahun
1915, karena kerjanya dalam menentukan struktur kristal, dimulai dari NaCl,
ZnS dan diamond. Meskipun Hukum Bragg hanya digunakan untuk
menjelaskan pola interferensi dari hamburan Sinar-X pada kristal, difraksi ini
telah dikembangkan untuk mempelajari struktur semua keadaan materi
dengan beberapa sinar, seperti ion-ion, electron, neutron dan proton. Dengan
panjang gelombang yang sama dengan jarak antara atom atau struktur
molekul pada materi [1].
2. Hukum Bragg
Pendekatan paling awal pada analisa pola difraksi yang dihasilkan oleh
kristal, dengan menganggap bidang kisi sebagai cermin, dan kristal sebagai
tumpukan bidang kisi pemantul dengan pemisahan d. Model ini
mempermudah perhitungan sudut yang terbentuk antara kristal dengan berkas
sinar-x datang agar terjadi interferensi konstruktif. Model ini juga
menghasilkan pantulan untuk menyatakan titik kuat yang berasal dari
interferensi konstruktif [2].
Sehingga diperoleh hukum Bragg untuk refleksi oleh bidang kristal (hkl)
𝑛λ = 2dhkl sinθ
𝑛 = 1,2,3,4, … … …
n adalah ordo pemantulan [3].
𝜆 = 2𝑑sin𝜃
Penggunaan utama Hukum Bragg menentukan jarak antara lapisan dalam kisi.
Setelah sudut θ yang bersangkutan dengan sebuah pantulan ditentukan maka d
dapat langsung dihitung [2].
REFERENSI
[1] H. Fisika, "Penurunan Persamaan Hukum Bragg," Hajar Fisika, 22 Mei 2018.
[Online]. Available: https://www.hajarfisika.com/2018/05/penurunan-
persamaan-hukum-bragg.html. [Accessed 9 Desember 2019].
[2] I. Winanda, I. K. Sari, M. Iqbal, Nurazizah and Z. Munar, "DIFRAKSI SINAR
X (HUKUM BRAGG DAN KISI BALIK)," Banda Aceh, 2016.
[3] N. Wendri, DIKTAT KULIAH FISIKA ZAT PADAT I, Bali, 2016.