SINAR-X
Kelas : Pendidikan Fisika B 2020
Mata Kuliah : Pendahuluan Fisika Zat Padat
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si
Our Team
Kelompok IV
Spektroskopi Sinar
04 Arah Difraksi
X
03
Karena dalam arah ini tidak ada beda jalur yang ditempuh oleh S dan L atau P dan K, maka nilai ini juga
merupakan beda jalur yang ditempuh untuk penghamburan sinar yang tumpang tindih oleh S dan P seperti yang
dapat dilihat dalam gambar 2.2. Sinar 1΄ dan 2΄ yang dihamburkan akan berada dalam satu fasa jika beda fasa yang
ditempuh nilainya sama dengan bilangan bulat dari panjang gelombang atau jika
Difraksi
1.) Penghamburan oleh atom yang tersusun acak dalam suatu
ruang, seperti dalam sebuah gas monoatomik. Penghamburan
ini muncul disemua arah dansangat lemah, intensitasnya
meningkat.
2.) Penghamburan oleh atom-atom yang tersusun secara
periodik dalam suatu ruang, seperti dalam Kristal yang
sempurna
Difraksi dan refleksi secara mendasar berbeda paling tidak dalam tiga aspek yaitu:
1) Berkas yang didifraksikan oleh Kristal dibangun oleh penghamburan sinar-X oleh
semua atom yang terdapat dalam Kristal, yang terletak di jalur berkas datang.
Sedangkan refleksi cahaya tampak hanya muncul pada permukaan lapisan tipis.
2) Difraksi dari sinar-X monokomatik hanya muncul pada sudut tertentu yang
memenuhi hukum Bragg. Sedangkan refleksi cahaya tampak muncul pada setiap
sudut tumbukan.
3) Refleksi cahaya tampak oleh kaca yang baik memiliki efisiensi yang besarnya
hampir 100%. Sedangkan intensitas dari berkas sinar-X yang didifraksikan sangatlah
kecil dibandingkan dengan berkas datang.
HUKUM
BRAGG
Hukum Bragg
Untuk dapat memahami hukum Bragg, kita harus Oleh karena itu, kondisi yang dibutuhkan untuk
mengingat dua fakta geometris yaitu:
Berkas datang, garis normal terhadap bidang difraksi pada sudut 2θ yang teramati adalah
refleksi, dan berkas difraksi selalu coplanar. (3-3)
Sudut diantara berkas difraksi dan berkas transmisi
selalu bernilai 2θ. Sudut ini dikenal dengan nama
sudut difraksi yang nilainya lebih dari θ, sudut ini Untuk kebanyakan pengaturan bidang Kristal,
biasanya terukur secara eksperimen. besaranya d’ berorde 3Å atau kurang, yang berarti
bahwa nilai dari λ tidak dapat melebihi 6Å.
(2-2)
(3-3)
(3-4)
(3-5)
Gambar 2.3. Kesetaraan (a) refleksi 100 orde kedua, dan (b) refleksi 200
orde pertama
Spektroskopi sinar
x
Spektroskopi Sinar X
d(hkl) =
nm
eV =
agar λ tidak ada dipancarkan maka potensial sudutnya
V=
dibuat 90° sesuai persamaan λ = 2d sin Ɵ, maka :
V=
V=
λ = 2.7x10-1 sin 90°,
V= 0.87 x 103volt
λ = 14x10-1nm
V= 870 volt
λ = 14x10-10m
Latihan