Anda di halaman 1dari 4

II.

TEORI DASAR
Perilaku gelombang ditunjukkan oleh beberapa gejala fisis, seperti interferensi dan
difraksi. Namun manifestasi gelombang yang tidak mempunyai analogi dalam perilaku
partikel newtonian idalah gejala difraksi. Tahun 1927 Davisson dan Germer di Amerika
Serikat dan G. P. Thompson di Inggris secara bebasmeyakinkan hipotesis de Broglie
dengan menunjukkan berkas elektron terdifraksi bila berkas itu dihamburkan oleh kisi atom
yang teratur dari suatu kristal. Davisson dan Germer mempelajari elektron yang
terhambur oleh kristal dengan menggunakan peralatan seperti pada gambar 1. Energi
elektron dalam berkas primer, sudut jatuhnya pada target, dan kedudukan detektor dapat
diubah-ubah. Fisika klasik meramalkan bahwa elektron yang terhambur akan muncul
dalam berbagai arah, dengan hanya sedikit kebergantungan dariintensitas terhadap sudut
hambur dan lebih sedikit lagi dari energi elektron primer. Dengan memakai blok nikel
sebagai target, Davisson dan Germer membuktikan ramalannya. Berdasarkan hasil
pengamatan Davisson dan Germer terhadap elektron-elektron yang terhambur ternyata
dapat menunjukkan adanya gejala interferensi dan difraksi. Dengan demikian hipotesis de
Broglieyang menyatakan partikel dapat berkelakuan sebagai gelombang adalah benar.
Hipotesis de Broglie mendorong tafsiran bahwa gelombang elektron didifraksikan
oleh target sama seperti sinar X didifraksikan oleh bidang-bidang atom dalam kristal. Dari
beberapa percobaan yang dilakukan pada akhirnya terbukti bahwa eksperimen Davisson
danGermer merupakan bukti langsung dari hipotesis de Broglie mengenai sifat
gelombang benda bergerak. Komplikasi lainnya timbul dari interferensi antara gelombang
yang didifraksi oleh keluarga lain dari bidang Bragg yang membatasi terjadinya
maksimum dan minimum yang menjadi hanya kombinasi tertentu dari energi elektron
dan sudut datang sebagai pengganti dari setiap kombinasi yang memenuhi persamaan
Bragg :
nλ=2dsinθ
Berdasarkan paparan diatas maka dilakukan eksperimen yang bertujuan untuk
memahami sifat dualitas gelombang dan partikel dari elektron dan menentukan jarak antara
bidang bragg pada kristal grafit (Kenneth dan krane., 2006).
Pola difraksi yang dihasilkan dapat digunakan untuk menentukan jarak antar atom
pada kristal yang digunakan sebagai kisi difraksi. Untuk itu diperlukan pengukuran diameter
pola difraksi yang terbentuk. Pada praktikum yang biasa, pengukuran jari-jari tersebut
dilakukan secara langsung dengan menggunakan mistar. Pengukuran semacam ini,
mempunyai kelemahan. Pertama, pengukuran dilakukan di ruang gelap agar dapat
menampilkan pola difraksi dengan jelas. Karena keadaan ruang tersebut maka
pengukurannya menjadi relatif sulit. Kedua, pola difraksi yang terbentuk tidak tajam,
sehingga ada kendala penentuan titik acuan pengukuran. Saat ini kamera digital sangat
mudah didapatkan. Selain itu juga sudah banyak dikenal adanya perangkat lunak untuk
menganalisa gambar / foto. Berbagai eksperimen telah menggunakan kamera sebagai alat
bantu untuk pengambilan data. Kamera digital digunakan untuk mengukur kecepatan bulan
mengelilingi bumi (Hughes, 2006).
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan cahaya pada saat melintas
melalui celah atau ujung penghalang atau biasa dikatakan bahwa difraksi pelenturan cahaya
oleh tepian suatu benda kedap, terjadi jika sebua benda yang tidak tembus pandang (kedap)
diletakkan di antara sumber cahaya dan layar sedemikian rupa sehingga benda itu
menyisahkan tempat untuk dilewati oleh cahaya dari sumber sehingga jatuh ke layar. Difraksi
merupakan metode yang unggul untuk memahami apa yang terjadi pada level atomis dari
suatu material kristalin. Sinar X, elektron dan neutron memiliki panjang gelombang yang
sebanding dengan dimensi atomik sehingga radiasi sinar tersebut sangat cocok untuk
menginvestigasi (penyelidikan dan penelitian tentang suatu masalah dengan cara
mengumpulkan data dilapangan) material Krista lin. Teknik difraksi mengeksploitasi
(mengusahakan) radiasi yang terpantul dari berbagai sumber seperti atom dan kelompok
atom dalam kristal. (Arthur, 1987).

Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis
sebagai e. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang
diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar
1/1836 massa proton. Momentum sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai
integer dalam satuan h yang berarti bahwa ia termasuk fermion (zara atau electron, proton
atau neutron yang mematuhi fungsi distribusi Fermi-direc dalam pendistribusiannya).
Antipartikel elektron disebut sebagai positron(electron dengan muatan positif) yang identik
dengan elektron, tapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan
positron, keduanya kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan
sepasang (atau lebih) foton(kuantum radiasi elektromagnetik) sinar gama(sinar sebagai hasil
radiasi elektromagnetik yang mempunyai daya rambat besar seperti sinar x berasal dari inti
atom radioaktif (Giancoli, 2001).
Jarak antar dua atom yang berdekatan pada kristal nikel diukur dengan
mendifraksikan sinar x yang panjang gekombangnya diketahuipada kristal nikel, dan
dislaptkan harga d adalah 2,15 A. dengan demikian Panjang gekombang berkas electron
(gekombang de Broglie) yaitu :
d sin θ=nℷ=2 ,15 A sin 50=1 ,65 A
Berdasarkan data tersebut terdapat kesesuaian antara prediksi teoritis de Broglie dengan hasil
pengukuran secara eksperimen, dengan demikian postulat de Broglie terbukti
kebenarannya.Pada persamaan difraksi electron, maka apabila Panjang gelombang berkas
gelombang materi electron diketahui maka dapat ditentukan jarak antar atom dari kristal dan
sebaliknya jika jarak anatar atom pada kristal target diketahui maka dapat ditentukan Panjang
gelombang materi(David dan Robert, 1984).
DAFTAR PUSTAKA
Arthur,B.1987. Konsep fisika modern edisi ke empat. Jakarta: Erlangga.
David,H dan Robert,R.1984. Fisika edisi ketiga jilid kedua, Jakarta: Erlangga
Giancoli,C.2001. Fisika edisi kelima jilid kedua . Jakarta: Erlangga.
Hughes, S.W. 2006. Measuring the orbital period of the Moon using a digital
camera. Physics Education. 4(1), 144-150.
Krane, Kenneth S. 2012. Modern Physics Third Edition. United State of America: John
Wiley and Sons Inc

Anda mungkin juga menyukai