Introduction :
Tapentadol merupakan suatu analgesik baru yang bekerja dengan menekankan efek analgesiknya
melalui agonisme l-opioid receptor (MOR) dan noradrenaline reuptake inhibition (NRI). Dalam edisi
EJP ini, Schröder et al. menggambarkan kontribusi diferensial dari mekanisme opioid dan
noradrenergik terhadap kemanjuran antinociceptive dan antihyperalgesik dari tapentadol pada model
tikus dari nyeri nosiseptif dan neuropatik. Pada Juni 2009, sekelompok pakar internasional dalam
penelitian neurofarmakologi dan nyeri bertemu untuk membahas peran dua mekanisme penting ini
dalam pemrosesan nyeri, dan pentingnya modulasi farmakologis untuk analgesia. Selama diskusi
profil farmakologis mengenai tapentadol, didapatkan secara jelas bahwa ternyata ada perbedaan
antara tapentadol dan obat-obatan yang bekerja secara terpusat, sehingga disarankan untuk
mempertimbangkan tapentol sebagai perwakilan dari kelas obat farmakologis baru, MOR- NRI (l-
opioid agonis reseptor noradrenalin reuptake inhibitor).
1. Mekanisme nyeri dan pengobatan farmakologis
1.1 Sistem transmisi nyeri
Dalam sistem nyeri sistem jalur naik (ascending pathway), potensial aksi dari Aδ atau C
nociceptors diteruskan ke neuron urutan kedua dan ketiga di tanduk dorsal sumsum tulang belakang.
Neuron proyeksi ini merupakan komponen penting dari jalur transmisi nyeri naik melalui sinyal
rangsang yang dihasilkan dari stimulus berbahaya yang dikirimkan ke daerah otak yang terlibat dalam
komponen sensoris dari rasa sakit. Ada juga proyeksi paralel ke daerah limbik di mana komponen
afektif dari nyeri yang dihasilkan.
Sistem transmisi descending memungkinkan korteks dan sub- daerah kortikal untuk memodulasi
sinyal nyeri secara anatomis lebih rendah, terutama tingkat tulang belakang. Respons dikirim melalui
Periaqueductal Grey (PAG) dan medula Ventromedial Rostral (RVM) ke tanduk dorsal (tanduk
punggung). Di sini, neurotransmiter seperti opioid endogen, juga adrenalin (NA) dan serotonin (5-
hydroxytryptamine, 5-HT) akan dilepaskan dan mengikat reseptor presinaptik pada serat aferen
primer dan ke reseptor postinaptik pada neuro transmisi sumsum tulang belakang untuk memodulasi
aliran informasi berbahaya. Efek dari modulasi 'top-down' ini bisa dua arah, yaitu penghambatan atau
fasilitatif (see e.g Bannister et al., 2009).
1.2 Nyeri Neuropatik
Pada nyeri neuropatik, sistem saraf menunjukkan plastisitas luar biasa yang dapat mengakibatkan
rasa sakit tanpa rangsangan eksternal (nyeri spontan) atau dalam respon proporsional besar untuk
stimulus yang diberikan (allodynia atau hiperalgesia). Salah satu mekanisme patologis yang terlibat
adalah pengembangan sensitisasi pada tingkat tulang belakang dan lebih tinggi. Hal tersebut
menghasilkan rangsangan yang lebih besar dan ambang batas lebih rendah di bagian dari sistem
transmisi nyeri jalur naik (ascending pathway ). Nyeri neuropatik terjadi pada kondisi seperti
neuropati perifer diabetes, neuralgia postherpetic dan memancar nyeri pinggang. obat saat ini untuk
mengobati nyeri neuropatik termasuk opioid, antikonvulsan, antidepresan trisiklik, campuran
serotonin dan noradrenalin reuptake inhibitor (SNRI), gabapentin dan pregabalin. Namun, karena efek
samping yang signifikan, sebagian besar agen ini memiliki kemanjuran terbatas pada dosis yang dapat
ditoleransi.
2.1 Kesimpulan
Mengingat farmakologi unik tapentadol, seperti yang diuraikan oleh Schröder et al. (2010), dan
sejalan dengan pendapat panel ahli farmakologi yang disebutkan di atas, tampaknya masuk akal untuk
mengusulkan bahwa tapentadol merupakan obat analgesik baru, kelas baru dari analgesik kerja
terpusat, yang ditunjukan pada kerja MOR-NRI.
*Acknowledgements : Konferensi meja bundar tentang peran sistem opioid dan monoamergik dalam
pemrosesan nyeri, dan pada profil farmakologis tapentadol berlangsung di Madrid pada 20 Juni 21 ,
2009, dan dihadiri oleh F. Porreca, AS, AH Dickenson, Kerajaan Inggris, PL Canonico, Italia, A.
Dahan, Belanda, AC Falcão, Portugal, M. Hamon, Prancis, E. Högestätt, Swedia, JA Micó, Spanyol,
BE Przewlocka, Polandia, M. Schäfer, Jerman, dan HU Zeilhofer, Swiss.