Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SOSIALISASI AFP (ACUTE FLACCID PARALYSIS)

I. PENDAHULUAN
Dalam upaya membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah telah
melaksanakan program Eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian
imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita melalui
PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan Surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis).
Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya transmisi virus-polio liar di suatu
wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi terfokus dan efisien.
Pada akhirnya berdasarkan informasi yang didapat dari surveilans ini, Indonesia
akan dapat menyatakan bebas polio.
Kasus AFP adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan
kelumpuhan yang sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara akut (mendadak), bukan
disebabkan oleh ruda paksa. Tujuan Surveilans AFP secara umum adalah untuk
mengidentifikasi daerah risiko tinggi, memantau kemajuan program eradikasi polio
dan membuktikan Indonesia bebas polio
Fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal ini BLUD UPTD Puskesmas
Pataruman 2 harus menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam program surveilans. Salah satu upaya
promotif dan preventif yang dapat dilakukan adalah sosialisasi tentang AFP (Acute
Flaccid Paralysis), yang pelaksanaannya berpedoman pada tata nilai “SAE” yang
telah ditetapkan sebagai berikut :
a. Senyum, Salam, dan Sapa
Dalam sosialisasi penyampaian materi AFP (Acute Flaccid Paralysis) kepada
karyawan BLUD UPTD Puskesmas pataruman 2, petugas programer harus ramah
dan mengawali kegiatan dengan senyum, salam dan sapa.
b. Adil
Petugas programer menyampaikan materi AFP (Acute Flaccid Paralysis)
kepada karyawan BLUD UPTD Puskesmas pataruman 2,tanpa membedakan status
pendidikan.
c. Edukatif
Sosialisasi penyampaian materi AFP (Acute Flaccid Paralysis) kepada
karyawan BLUD UPTD Puskesmas pataruman 2 memberikan edukasi kepada
karyawan, mengenai AFP (Acute Flaccid Paralysis).
II. LATAR BELAKANG
Polio merupakan (keluarga Picornaviridae), sering disingkat sebagai "Polio"
adalah virus yang paling ditakuti abad ke-20 di dunia yang menghasilkan permulaan
program inisiatif global untuk pemberantasan polio pada tahun 1988. Sebagian polio
positif yang diakibatkan oleh enterovirus RNA ini dikenal dengan kemampuannya
untuk mempengaruhi sebuah bagian dari sumsum tulang belakang, dan
mengakibatkan terjadinya Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau dapat menyebabkan
kematian jika otot pernapasan atau tenggorokan mendapat lumpuh tetapi untungnya
tidak banyak kasus yang terjadi.
Surveilans AFP adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus
kelumpuhan yang sifatnya layuh (flaccid) seperti kelumpuhan pada poliomielitis dan
terjadi pada anak berusia <15 tahun, dalam upaya untuk menemukan adanya
transmisi virus polio liar.
Untuk membuktikan apakah kelumpuhan disebabkan oleh polio atau bukan,
dilakukan pemeriksaan tinja penderita di laboratorium polio nasional yang telah
ditentukan. Namun apabila spesimen tinja penderita tidak bisa diambil atau tidak
memenuhi syarat (tidak adekuat), maka perlu dilakukan pemeriksaan klinis apakah
masih terdapat sisa kelumpuhan setelah 60 hari kelumpuhan. Oleh sebab itu bagi
penderita dengan spesimen tidak adekuat tersebut dilakukan pemeriksaan residual
paralisis setelah 60 hari kelumpuhan, bukan 60 hari sejak ditemukan.

III. TUJUAN KEGIATAN


a. Tujuan umum:
Setelah mengikuti pertemuan sosialisasi AFP (ACUTE FLACCID
PARALYSIS)diharapkan dapatmengetahui dan memahami tentang AFP (ACUTE
FLACCID PARALYSIS).
b. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pertemuan sosialisasi AFP (ACUTE FLACCID
PARALYSIS)diharapkan para peserta dapat memahami:
1) PengertianAFP (ACUTE FLACCID PARALYSIS)
2) TujuanSurveilans AFP (ACUTE FLACCID PARALYSIS)

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN


a. Kegiatan pokok:
Kegiatan pertemuan dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi atau
ceramah oleh pembicara dan tanya jawab.
b. Rincian kegiatan:
1) Petugas memperkenalkan diri (salam pembuka).
2) Petugas menyebarkan daftar hadir untuk diisi oleh masyarakat.
3) Petugas menyampaikan dan menjelaskan materi AFP.
4) Petugas programer melakukan tanya janya jawab kepada karyawan BLUD
UPTD Puskesmas Pataruman 2.
5) Salam penutup.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


1) Menentukan waktu dan tempat kegiatan.
2) Menyampaikan jadwal dan waktu pelaksanaan kegiatan .
3) Menyiapkan materi dan peralatan pertemuan.
4) Melakukan kegiatan pertemuan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

VI. SASARAN
Peserta yang diikutsertakan adalah seluruh karyawan BLUD UPTD Puskesmas
Pataruman 2.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pertemuan Sosialisasi AFP (ACUTE FLACCID PARALYSIS)
dilakukan di Aula BLUD UPTD Pataruman2, padatanggal10 Januari2019.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Penilaian keberhasilan kegiatan ditinjau dari beberapa hal seperti:
1) Kehadiran jumlah peserta.
2) Antusias para peserta dengan adanya pertanyaan dari peserta.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan ,pelaporan dan evaluasi kegiatan sosialisasi AFP ini didokumentasikan
dalam bentuk :
a. Undangan
b. Daftar hadir
c. Notulen
d. Foto Kegiatan

Mengetahui, Programer Surveilans


Kepala BLUD UPTD Puskesmas
Pataruman 2

Solihin, SKM Ade Muslih, S.KEP NERS


NIP. 196407251988031005

Anda mungkin juga menyukai