Anda di halaman 1dari 463

K

KAJIAN ISLAM Indus sudah enam abad sebelumnya


DI ASIA TENGGARA berkenalan dengan Islam, yaitu sejak
penaklukannya pada 711 M.
SETELAH anak benua Indo- Meskipun Pulau Jawa tidak se-
Pakistan dan Bangladesh, Asia Teng- penuhnya mewakili seluruh Asia
gara barangkali merupakan konsen- Tenggara (Semenanjung Melayu dan
trasi para pemeluk Islam terbesar di Sumatra Pantai Timur tentu lebíh
muka bumi de- mewakili),
ngan kesatuan namun kenya-
budaya yang cu- taan sejarah ter-
kup mengesan- sebut kiranya
kan. Tetapi di- sedikit memberi
banding anak ilustrasi tentang
benua itu, Asia segi kemudaan
Tenggara secara Islam dan buda-
keseluruhan ba- ya Islam di ka-
rangkali meru- wasan ini. Ba-
pakan kawasan rangkali hal itu
besar kaum Mus- dapat juga mem-
lim yang relatif beri keterangan
baru dalam perkenalannya dengan tentang sebab mengapa sedikit
Islam dan peradaban. Ketika pada banyak kawasan ini mengalami
peralihan abad XI ke abad XII Al- semacam kesenjangan ilmiah dengan
Ghazali sibuk melancarkan pole- bagian dunia Islam yang lain,
miknya yang terkenal terhadap para tergambar dalam sedikitnya jumlah
failasuf Muslim, Pulau Jawa, mi- kontribusi orisinal kaum Muslimnya
salnya, masih berada sekitar masa untuk perbendaharaan keilmuan
kekuasaan Raja Jayabaya (dari Islam internasional. Dalam hal karya
Kediri). Dan ketika Majapahit didi- berbahasa Arab memang terdapat
rikan pada 1297 M, lembah sungai beberapa ‘ulama’ Asia Tenggara yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1249


telah memberí kontribusi “lumayan” ngatakan bahwa sesungguhnya Asia
kepada kekayaan intelektual Islam Tenggara masih sedang mengalami
dunia. Dua di antaranya patut proses ke arah tingkat penyerapan
disebut di sini, karena kontribusi agama dan peradaban Islam yang
mereka yang berotoritas, yaitu lebih tinggi dan pekat. Dalam ke-
Syaikh Al-Nawawi Al-Bantani (dari rangka proses Islamisasi yang lebih
Banten), pengarang tafsir Al-Quran, lanjut itulah kita harus melihat ke-
Marah Labîd; dan Syaikh Ihsan mungkinan menemukan suatu mo-
Muhammad Dahlan Al-Jamfasi Al- del atau model-model kajian Islam
Kadiri darí pesantren Jampes Kediri, yang lebih ilmiah. Sebab yang kita
pengarang kítab Sirâj al-Thâlibîn. perlukan ialah pengayaan bahan
Kedua kitab ini mendapat penga- khazanah keilmuan kita sendiri,
kuan secukupnya pada taraf inter- yang nantinya mungkin dapat kita
nasional. Kitab Sirâj al-Thâlibîn, jadikan pijakan guna membina
tersebar ke seluruh dunia sampai ke suatu bentuk peradaban Islam
lembaga-lembaga pendidikan Islam dalam konteks zaman modern yang
di kawasan Afrika Barat Daya. Jadi, dituntut lingkungan khas kita, Asia
seperti dikatakan oleh Abdurrahman Tenggara.
Wahid, kítab itu telah menjadi karya
dunia.
Tetapi, kontribusi dalam bahasa
Melayu/Indonesia masih sangat mis- KAJIAN ISLAM
kin, dan yang ada pun kurang orisi- DI INDONESIA
nal. Keadaan ini terbukti dari hampir
total tidak diakuinya peranan bahasa Untuk mempersempit jarak
Melayu/Indonesia dalam pusat-pusat kesenjangan intelektual dan kultural
kajian Islam Timur Tengah dan Barat serta Indonesia dengan Dunia Islam
sebagai salah satu bahasa Islam yang pada umumnya, maka kajian ilmiah
boleh atau harus diketahui seorang tentang Islam di Indonesia harus
pengkaji sebagai kemungkinan melibatkan masalah-masalah:
medium pendalaman dan perluasan 1. Penelaahan kembali pemahaman
pengetahuan tentang Islam dan orang-orang Muslim terhadap
peradabannya. Hal ini berbeda agamanya. Ini terutama relevan
dengan pengakuan yang memang bagi mereka yang melakukan
menjadi hak bagi bahasa-bahasa Arab, kajian ilmiah yang secara metodo-
Persi, Turki, Urdu, dan lain-lain. logis tentunya harus dalam sema-
Bertitik tolak dari kenyataan itu ngat “disengaged” (lepas), namun
kiranya kita dibenarkan untuk me- secara pribadi, secara keimanan

1250 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


misalnya, tetap “engaged” (dilibat- rintisan, yaitu telaah tentang segi-
kan). segi tertentu ajaran Islam secara ber-
2. Sekaligus dengan itu, justru untuk urutan dan pembahasannya secara
memenuhi syarat “keilmiahan”- bersama dalam suatu forum diskusi
nya, juga diperlukan penelaahan yang terbuka dan bebas.
kembali sejarah pemikiran Islam
sejak masa-masa awal sampai
sekarang.
3. Juga masih tetap dalam konteks KALAM ANTARA AKAL
1 dan 2 itu, perlu telaah tentang DAN WAHYU
milieu Islam yang ada dalam
sejarah, terutama segi-segi sosial, Rasionalitas dalam Kalam adalah
politik dan kultural, tetapi pengembangan lebih lanjut dorong-
mungkin juga telaah ini diper- an Al-Quran untuk bersikap rasio-
luas ke dalam segi-segi etnis, nal. Dorongan itu antara lain di-
linguistik, dan lain-lain. nyatakan dalam berbagai kata kerja
4. Dan itu semua mengharuskan pada penghujung banyak ayat, se-
adanya tenaga yang memadai, perti kata kerja ya‘qilûn (mereka
baik dari segi kualitas maupun menggunakan akal), yatafakkarún
kuantitas. (mereka menggunakan pikiran), ya-
5. Kemudian, harus didukung de- tadabbarún (mereka merenungkan),
ngan fasilitas riset yang cukup, dan seterusnya. Juga terdapat ung-
khususnya dalam bentuk perpus- kapan-ungkapan yang dalam rang-
takaan yang memenuhi syarat. kaian kalimatnya jelas-jelas mengan-
Semua keadaan itu, tentu saja dung makna dorongan kepada
tidak mungkin dilaksanakan seka- rasionalitas, seperti ungkapan ûlû al-
ligus, sementara kita melihat bahwa albâb (mereka yang berpikiran
kajian Islam secara ilmiah, atau yang mendalam), ûlû al-abshâr (mereka
mendekati itu, terasa cukup mende- yang berpenglihatan mendalam),
sak untuk segera dilakukan. Maka ûlû al-nuhâ (mereka yang berpan-
kita harus melakukan pilihan sesuai dangan jauh ke depan), dan seterus-
dengan sarana yang tersedia dan me- nya. Pendekatan rasional itu me-
nurut skala prioritas yang dianggap mungkinkan penggunaan kearifan
relevan. Berkenaan dengan ini, manusia universal, yaitu al-hikmah.
barangkali bisa dilakukan semacam Kitab Hadis Bukhari menyebutkan
penggabungan dari semuanya da- al-hikmah sebagai “kebenaran di luar
lam bentuk yang tentu saja jauh dari kenabian (nubûwah)”, jadi tidak
sempurna namun berfaedah sebagai terikat oleh kekhususan keagamaan,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1251


dan merupakan salah satu bentuk dicapai oleh akal. Sejalan dengan itu
universalitas pemikiran manusia. ialah penggunaan kata-kata al-
Karena memuat naluri untuk hikmah sebagai padanan al-falsafah,
mencari dan menemukan kebenar- yang bersamaan dengan syariat,
an, al-hikmah merupakan suatu menurut Ibn Rusyd, merupakan
wujud kehanifan (hanîfîyah) atau dua sisi penampilan kebenaran yang
watak kesucian asal manusia, suatu sama dan tunggal.
kualitas yang berpangkal dari fitrah Karena kesadaran tentang univer-
atau penciptaan salitas al-hikmah
asal yang suci itu, para sarjana
dari Allah. Kitab Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik- Muslim klasik
baik dukungan untuk bertakwa
Suci mengaitkan memiliki daya
kepada Allah ialah harta.”
seruannya kepa- terima yang tinggi
da manusia un- terhadap sumber-
tuk menerima ajaran kebenaran yang sumber pemikiran di luar lingkungan
dibawanya dengan kehanifan dan dekatnya. Sebuah hadis menyebut-
fitrah, disertai penegasan bahwa ke- kan bahwa al-kalîmah al-hikmah
manusiaan universal yang suci itulah adalah “barang-hilang”-nya kaum
agama yang benar dan konsisten (al- beriman, maka siapa saja yang
dîn al-qayyim), yang kebanyakan menemukannya adalah juga yang
orang tidak menyadari (Q., 30 : 30). paling berhak memungutnya.
Dalam ungkapan lain, agama kebe- Dengan penguasaan daerah Oikou-
naran ialah agama kemanusiaan uni- mene yang berintikan kawasan Nil-
versal, atau, sebaliknya, kemanusiaan Amudarya dan meluas di sebelah
universal itulah agama kebenaran. barat sampai ke Atlantik dan di sebe-
Dengan begitu maka al-hikmah, lah timur sampai ke Gurun Gobi,
sekalipun disebutkan sebagai “kebe- kaum Muslim klasik memiliki kemu-
naran di luar kenabian”, pada akhir- dahan untuk secara intelektual-
nya adalah pancaran kebenaran yang kultural mewujudkan secara nyata
sama dan tunggal, yaitu kebenaran ketentuan dalam Kitab Suci bahwa
Ilahi. Dari sudut pandang ini ter- mereka dijadikan umat penengah,
lihat dengan jelas konsistensi Al- agar dapat menjadi saksi bagi sekalian
Quran dalam seruannya kepada umat manusia (Q., 2: 143). Ber-
manusia untuk menggunakan akal. landaskan wawasan politik yang
Seruan itu dengan sendirinya me- menawarkan common platform bagi
nyiratkan suatu jaminan bahwa ke- semua warganya dari setiap golong-
benaran, pada tingkat tertentu, akan an dalam tingkat toleransi dan
betul-betul dapat ditemukan dan inklusivisme yang tinggi, kaum Mus-

1252 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


lim klasik dengan penuh percaya diri failasuf Ibn Sina (Avicenna) adalah
menyerap semua unsur peradaban seorang sufi yang terkenal sangat
yang mereka dapatkan di seluruh saleh, dan failasuf Ibn Rusyd
kawasan Oikoumene dan di sebe- (Averroës) adalah seorang faqih yang
rangnya, kemudian mereka satukan terkenal sangat ahli dan qadli yang
semuanya dalam suatu susunan baru adil.
budaya kemanusiaan universal. Walaupun begitu masih dapat
Wujud paling nyata dari semua dibenarkan pengamatan bahwa Ka-
proses dan pertumbuhan pemikiran lam secara nisbi lebih berat ke wahyu
dalam peradaban Islam ialah falsafah ketimbang ke akal, dan falsafah se-
dan kalam. Keduanya adalah pe- cara nisbi lebih berat ke akal ketim-
ngembangan lebih jauh daripada bang ke wahyu. Pengamatan seperti
pemikiran keagamaan Islam, dengan itu mempunyai relevansi dengan
titik tekan yang sedikit berbeda. pola-pola polemik dan kontroversi
Dalam menghadapi masalah antara keduanya. Sekalipun terjadi
hubungan yang tepat antara wahyu secara posthumous (karena salah
dan akal, falsafah disebut-sebut seorang sudah meninggal), polemik
sebagai mengunggulkan akal atas antara seorang mutakallim (ahli
wahyu, dan kalam sebaliknya. Kalam) Al-Ghazali dan seorang
Dalam skema hubungan al-Kitâb failasuf (ahli falsafah) Ibn Rusyd
(Kitab Suci sebagai kompendium telah menjadi bagian dari khazanah
semua pengetahuan terwahyukan– abadi pemikiran umat manusia.
–revealed knowledge) dan al-hikmah Karya-karya polemis mereka, yaitu
(sebagai istilah cakupan untuk Tahâfut al-Falâsifah (Kerancuan
semua pengetahuan perolehan –– Para Failasuf ) oleh Al-Ghazali dan
acquired knowledge), kalam lebih jawabnya, Tahâfut al-Tahâfut (Ke-
berat ke al-kitâb, sedangkan falsafah rancuan [kitab] Kerancuan) oleh Ibn
lebih berat ke al-hikmah, sekalipun Rusyd, menjadikan keharusan bagi
kedua-duanya menggabungkan satu mereka yang ingin merasakan dina-
dengan lainnya pada tingkat kesera- mika dialog-dialog besar para pe-
sian yang tinggi. Kedua-duanya mikir kemanusiaan klasik untuk
bertemu dalam keteguhan iman dan mengkajinya. Para pengamat mo-
kedalaman religiusitas. Sekalipun dern mendapatkan kesejajaran antara
para failasuf menghadapi berbagai dialog Al-Ghazali lawan Ibn
tanggapan polemis dan kontroversial Rusyd dan dialog-dialog yang
dari kalangan masyarakat tertentu, datang kemudian, seperti dialog
pada akhirnya mereka adalah peme- Saadia lawan Musa bin Maimun
luk-pemeluk yang teguh. Misalnya, (Moses the Maimonides) di kalangan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1253


kaum Yahudi dan Bona Ventura nya judul Al-Kharrâj (Pajak Tanah).
lawan Aquinas di kalangan kaum Walaupun judulnya spesifik, isi
Nasrani. Berbagai dialog pemikiran kitab itu ialah pembahasan hukum
itu masih terus berlangsung dan Islam secara lebih luas, sehingga ki-
berkembang sampai sekarang, tab tersebut menjadi model paling
mungkin akan tetap demikian itu dini bagi penulisan kitab fiqih. De-
selama-lamanya. ngan kegiatan Abu Yusuf itu, kecen-
derungan untuk melihat segi hu-
kum sebagai syariat par excellence,
yang sudah mulai tumbuh pada
KALAM ANTARA FIQIH, masa Dinasti Umayah, dikukuhkan.
FALSAFAH, DAN TASAWUF Istilah “syariah” itu sendiri, yang da-
lam Al-Quran pengertiannya meli-
Ilmu Kalam atau, singkatnya, puti ajaran agama secara keseluruh-
kalam, adalah satu dari empat cabang an, turun menjadi sederajat hanya
ilmu-ilmu tradisional dalam per- dengan segi-segi hukum dalam
bendaharaan peradaban Islam. Tiga ajaran agama. Dan “Fiqh”, yang
ilmu lainnya ialah Fiqih, Tasawuf, menurut pengertian aslinya dalam
dan Falsafah. Sama dengan yang lain, Al-Quran ialah usaha memahami
Kalam berkembang pesat dalam ajaran agama secara keseluruhan
lingkungan kemakmuran melimpah (Q., 9: 122) lambat-laun menga-
zaman keemasan Dinasti Abbasiyah. lami penyempitan makna sehingga
Semuanya dimulai oleh keber- menjadi tidak lebih daripada usaha
hasilan pemerintahan Khalifah Ha- pemahaman syariat dalam artian
run Al-Rasyid melipatgandakan pro- segi-segi hukum semata dari keselu-
duktivitas lembah dua sungai Dajlah ruhan ajaran agama tersebut di atas.
dan Furat, di Irak, dengan pemba- Kota Bagdad khususnya dan Irak
ngunan dan pengembangan jaringan umumnya menjadi titik temu lalu
pengairan yang maju dan efisien. lintas pikiran dan paham yang subur
Bibit penulisan sistematik Ilmu Fi- dan bebas. Dalam suasana sebuah
qih tumbuh dari permintaan khali- metropolis yang kosmopolit dan
fah kepada sarjana terkenal saat itu, sangat majemuk, polemik, kon-
Abu Yusuf ibn Ya‘qub, murid Imam troversi dan konflik adalah bagian
Abu Hanifah, untuk menuliskan dari hidup keseharian warga masya-
konsep hukum pajak tanah, berda- rakat. Ilmu Kalam muncul di tengah
sarkan Kitab dan Sunnah. Abu Yusuf hiruk-pikuk perbenturan berbagai
memenuhi permintaan itu dengan ideologi dan paham keagamaan itu.
menulis sebuah kitab yang diberi- Semula dibuat sebagai bagian dari po-

1254 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


lemik kaum Muslim dan apologia hasil penyimpulan logis tentang
mereka terhadap para penyerangnya sifat-sifat Tuhan dalam pembagian
dari agama-agama lain, Kalam akhir- rasional antara yang wajib, yang
nya berkembang menjadi cabang mustahil dan yang mungkin. De-
ilmu yang utuh. Peristiwa di Masjid ngan kata lain, “Sifat Dua puluh”
Basrah yang melibatkan Al-Hasan adalah kategori logis-rasional ten-
Al-Bashri dan muridnya, Washil ibn tang Tuhan, yang dampaknya ke-
Atha’, menggambarkan adanya po- pada kesadaran keagamaan pribadi
lemik dan kontroversi di dalam Is- tidak sama dengan dampak Al-Asmâ’
lam sendiri. Tetapi, hal itu adalah Al-Husnâ yang juga merupakan de-
imbas dari kejadian yang lebih luas, retan kualifikasi tentang Tuhan. Ka-
yaitu perbenturan dari berbagai pa- rena reduksionismenya itu, wajar
ham keagamaan dan ideologi, yang saja jika konsep Sifat Dua puluh
diberi kebebasan relatif besar sekali ditolak oleh sebagian kaum Muslim,
oleh khalifah. seperti para penganut mazhab Han-
Secara kebahasaan, perkataan bali. Dan Al-Asmâ’ Al-Husnâ diteri-
Arab “kalâm” sendiri berarti “perca- ma dan dibenarkan oleh praktis se-
kapan” atau “ucapan”. Tetapi sebagai luruh umat Islam, apalagi istilah itu
identifikasi cabang pemikiran Islam, diberikan langsung oleh Kitab Suci.
“kalâm” digunakan dalam penger- Falsafah jelas merupakan arabisasi
tian yang sejajar dengan “manthîq”. istilah Yunani, philosophia. Tetapi
Secara kebahasaan kedua kata-kata dalam kesarjanaan modern istilah
itu mengandung makna yang persis “falsafah” diterima dan digunakan
sama, tapi secara peristilahan, khu- dengan pengertian yang khas Islam.
susnya istilah “manthîq”, berarti lo- Sehingga dalam literatur kesarjanaan
gika, demikian pula istilah “kalâm” tentang Islam cenderung untuk ti-
sebagai padanannya. Oleh karena dak dicampur-adukkan dengan phi-
itu, Kalam adalah suatu cabang ilmu losophy.
yang membahas bagian-bagian ter- Dalam bahasa Indonesia, penger-
tentu ajaran agama dengan menggu- tian “falsafah” seharusnya dibedakan
nakan logika. dari pengertian “filsafat” yang dipa-
Kalam yang berkembang di ka- kai secara umum, meskipun perkata-
langan kaum Asy‘ari, misalnya, sarat an “filsafat” itu agaknya adalah aki-
sekali dengan argumen-argumen bat pengharakatan yang salah terha-
manthîqî mengikuti ketentuan dap deretan huruf “f-1-s-f-h” (Arab)
logika formal Aristoteles (al-manthîq atau “f-1-s-f-t” (Persi), mengingat
al-Aristhî). Maka “Sifat duapuluh” bahwa penulisan dalam huruf-huruf
yang terkenal itu, misalnya, adalah Arab, sama dengan huruf-huruf Se-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1255


mitik yang lain, pada dasarnya disa- fiqih) yang karena kecenderungan
jikan tanpa harakat, alias “gundul”. ekspresi lahiri amalan keagamaan
Sebagaimana tampak jelas dari asal mereka disebut “Golongan Lahiri”
pinjaman kata-katanya, falsafah (Ahl Al-Zawâhîr). Menarik sekali
adalah tradisi keilmuan Islam yang keterangan Ibn Taimiyah bahwa
langsung terkait dengan tradisi pe- tradisi batini (esoterik) lawan lahiri
mikiran Yunani. Di Timur Tengah, (eksoterik) itu bersumber dari dua
khususnya daerah Bulan Sabit Subur titik berat orientasi intelektual yang
(Fertile Crescent) dan Iran, fasilitas berbeda antara tradisi Kota Basrah
penyerapan pemikiran Yunani sa- dan kota Kufah. Basrah adalah se-
ngat diperbesar oleh kenyataan bah- buah kota dengan orientasi batini
wa daerah-daerah itu sudah sejak yang lebih kuat, sehingga terkenal
lima abad sebelum Masehi secara bu- ungkapan “‘ibâdah basharîyah”,
daya telah mengalami Hellenisasi, dan sedangkan Kufah, sebaliknya, adalah
menjadi kawasan utama dunia sebuah kota dengan orientasi lahiri
Hellenis. Walaupun begitu, banyak yang menonjol, sehingga terkenal
sarjana modern mendukung klaim ungkapan “Fiqh Kûfî”. Ditinjau dari
para failasuf Muslim yang menolak segi bagaimana ilmu mendapat do-
reduksi falsafah sebagai tidak lebih rongan untuk muncul dengan kuat,
daripada pemikiran Yunani dalam baju tasawuf merupakan bagian dari
Islam. Hubungan saling tukar ide dan gerakan protes sosial yang saleh ter-
konsep adalah wajar sekali dalam hadap kemewahan yang melimpah
pergaulan peradaban kosmopolit, dalam zaman keemasan sejarah Is-
sebagaimana dengan mudah dapat lam. Rabi’ah Al-Adawiyah, seorang
disaksikan berbagai contohnya yang perempuan tokoh utama gerakan
sedang berlangsung sekarang ini. sufi di zaman Harun Al-Rasyid, ada-
Peradaban Islam klasik yang sangat lah personifikasi amat kuat protes
tinggi tingkat kosmopolitanismenya sosial yang saleh itu.
itu merupakan hasil penggabungan
kreatif berbagai unsur peradaban
manusia.
Tasawuf atau kesufian (sufisme) KALAM
sering dikenali sebagai segi esoterik DAN MUHAMMADIYAH
Islam. Ekspresi batini amalan keaga-
maan kaum sufi menyebabkan me- Pandangan Ibn Taimiyah terha-
reka dipandang sebagai “Golongan dap ilmu Kalam, terutama berkena-
Batini” (Ahl Al-Bawâthîn), sebagai an dengan Asy‘arisme, menunjuk-
kontras terhadap fuqahâ’ (para ahli kan sikap yang bernada keberatan.

1256 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Hal itu menunjukkan bahwa betapa yang mutlak, yang insani sebagai
pun suatu penggarapan intelektual yang Ilahi. Apalagi, banyak unsur
atas suatu bagian sistem ajaran aga- dalam sistem ilmu Kalam sendiri
ma (dalam hal ini Islam) itu ternyata yang merupakan pinjaman dari un-
amat berjasa, namun hal itu terjadi sur-unsur batil dalam Hellenisme,
bukannya tanpa masalah. Dan ma- seperti konsep tentang substansi
salah itu timbul dan aksiden,
disebabkan ada- yang notabene
nya segi “ex- merupakan
pediency” pada- bagian dari kon-
nya, yang didik- sep Aristoteles
tekan oleh di- tentang kate-
mensi ruang dan gori yang sepu-
waktu. Dalam luh.
perspektif itu, Berdasarkan
ilmu Kalam— itu semua, maka
termasuk yang berarti zaman
dikembangkan sekarang pun
oleh Asy‘ari— menuntut suatu
hanyalah suatu bentuk responsi atau bentuk responsi yang khusus.
tantangan zaman, dan tidak boleh Sebagaimana ilmu Kalam klasik
dipandang sebagai penyelesaian yang telah memberikan manfaat
masalah sekali untuk selamanya besar pada seluruh umat—biarpun
(abadi). Karena segi kemutlakannya, mengandung segi-segi kurang posi-
maka suatu penyelesaian sekali tifnya sendiri—maka suatu bentuk
untuk selamanya itu adalah penyelesaian efektif yang ditawarkan
mustahil diberikan oleh manusia atau dipelopori oleh suatu kelompok
yang nisbi. Yang diberikan oleh dalam umat akan memberi manfaat
Yang Mahamutlak pun harus melebihi batas-batas pelembagaan
dipahami oleh manusia yang nisbi resmi kelompok tersebut untuk me-
sesuai dengan kemampuannya yang liputi seluruh umat, bahkan tidak
terbatas, yang tidak mungkin lepas mustahil meliputi seluruh umat ma-
dari dikte ruang dan waktu. Karena nusia, lebih-lebih karena ditunjang
itulah Ibn Taimiyah menganggap dengan mondialisme zaman seka-
bahwa memandang Ilmu Kalam rang.
sebagai ushuluddin adalah absurd, Dalam hal inilah Muhammadi-
sama absurd-nya dengan meman- yah dapat memainkan peranan ke-
dang sesuatu yang nisbi sebagai peloporannya kembali seperti ketika

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1257


ia didirikan dan berkembang. versial. Responsi dari Muhammadi-
Sebab, dari sudut penglihatan ter- yah yang bersifat ad hoc dari ling-
tentu, Muhammadiyah—seperti kungan fiqih inilah—seperti yang
halnya dengan ilmu Kalam dan se- secara populer diwakili oleh “per-
tiap keterampilan pemikiran atau juangan” Muhammadiyah mengikis
gerakan besar—adalah suatu bentuk “ushallî”, “nawaytu”, dan “tahlil-
responsi terhadap suatu tantangan an”—yang sempat membuat Mu-
perkembangan zaman. Dalam hal hammadiyah dipandang (secara iro-
ini, Muhammadiyah dapat dipan- nis) oleh dunia pesantren (di Jom-
dang sebagai responsi umat Islam bang, misalnya) sebagai gerakan Ahl
Indonesia atas tantangan yang tim- Al-Bid‘ah. Namun, sesungguhnya
bul akibat langkah-langkah peme- sumber kontroversi tentang Mu-
rintah kolonial Belanda saat itu, yang hammadiyah adalah justru terletak
langkah-langkah itu sendiri merupa- pada bentuk-bentuk paling kreatif
kan bagian langsung atau tidak lang- dari sistem responsinya terhadap
sung perkembangan Eropa Barat. tantangan itu, yaitu adopsi unsur-
Salah satu contoh terpenting dari unsur kemodernan (baca: Belanda)
langkah-langkah kolonial adalah apa dalam pandangan dasar dan sitem
yang dinamakan “politik etis” pendidikan yang dikembangkannya.
Belanda, yang salah satu wujud uta- Secara karikatural, ketika dunia pe-
manya adalah introduksi sistem pen- santren umumnya masih meman-
didikan Barat pada bangsa Indo- dang huruf latin itu haram, Muham-
nesia. madiyah justru membuka sekolah-
Sebagaimana kaum Mu‘tazilah di sekolah model Belanda seperti HIS,
zaman klasik Islam—namun ten- Mulo, dan lain-lain. Maka tidak
tunya tidak bisa kita samakan—Mu- heran bahwa kesalahpahaman
hammadiyah memberi respons ter- terhadap keseluruhan visi Muham-
hadap tantangan itu, tidak dengan madiyah akibat ketidakmampuan
sikap lari dari inti permasalahan dan menangkap sifat keseluruhan tan-
sumber tantangan, melainkan ma- tangan zaman yang dihadapi, mela-
lah dengan mengadopsinya secara hirkan tuduhan-tuduhan pada Mu-
kreatif, meskipun tetap selektif. Ka- hammadiyah yang dianggap sebagai
rena itu Muhammadiyah, dalam melakukan akomodasi kultural dan
fase-fase pertumbuhannya sampai bahkan politis (di mata kaum Sarekat
pada tingkat-tingkat perkembangan- Islam, karena Muhammadiyah
nya yang mendekati sekarang ini, konon menerima subsidi pendidik-
dianggap oleh golongan pesantren an pemerintah kolonial). Namun,
sebagai gerakan yang sangat kontro- ibarat memperhitungkan plus-

1258 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


minus, maka keadilan harus me- dengan tanda kutip) masa depan.
ngatakan bahwa Muhammadiyah Tetapi, “ilmu Kalam” masa depan
jauh lebih banyak menyumbangkan itu tidak dapat hanya menggunakan
hal-hal yang bernilai plus daripada metode deduktif-rasionalistik-dia-
yang minus—dari yang minus yang lektis seperti ilmu Kalam klasik. Juga
sedikit itu, yang sangat disesalkan tidak boleh terbatas pada hanya pa-
dunia pesantren ialah andil Muham- da bagian-bagian dari ajaran agama
madiyah untuk secara tidak lang- Islam yang bersifat “teologis”, tetapi
sung ikut mempercepat tergesernya harus sedapat mungkin meliputi
huruf Arab oleh huruf Latin di ka- keseluruhan ajaran Islam.
langan kaum Muslim Indonesia.
Kini, Muhammadiyah dituntut
untuk menunjukkan keberanian
moral dan intelektual dalam KALAM MASA DEPAN
“menghadang” arah perkembangan
sejarah. Muhammadiyah harus Ada beberapa hal yang secara
melihat ke depan dalam semangat tentatif—meskipun dengan cara
kepeloporan dan keperintisan. yang agak arbitrer, kurang sistema-
Berjuang di jalan Allah, dan tidak tis—dapat digunakan sebagai titik
takut cercaan kaum pencerca (Q., 5: tolak tingkat awal bagi pengem-
54), seperti dahulu ditunjukkan bangan metode Ilmu Kalam:
oleh Kiai Ahmad Dahlan dan 1. Untuk menjaga autentisitas, oto-
kawan-kawannya. Sebab, sebagai ritas, sekaligus kekayaannya (re-
gerakan dengan ciri kesuksesan yang sourcefulness), tradisi intelektual
mengesankan, Muhammadiyah Islam yang baru, harus dibangun
dapat terancam menjadi tawanan dengan keinsafan akan kekayaan
dari bayangan keberhasilan dirinya warisan masa lalu yang lebih
pada masa lampau karena rasa puas apresiatif, namun tetap memper-
diri (complacency) yang biasanya tahankan sikap kritis. Ini adalah
menjadi pangkal konservatisme dan tafaqquh yang menjadi tugas
kebekuan (jumud). kaum “spesialis” (tidak dituntut
Maka, sama dengan pola yang dari semua orang Muslim) dan
dahulu pernah terjadi dan ditangani merupakan suatu fardlu kifayah.
oleh para pemikir dan para pengge- 2. Untuk memperoleh relevansi dan
rak Muslim klasik secara kreatif, mes- kreativitas yang optimal, tradisi
kipun bukannya tanpa kesalahan, intelektual itu harus disertai de-
Muhammadiyah harus mengem- ngan kemampuan menangkap
bangkan “ilmu Kalam” (sengaja perkembangan zaman, serta

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1259


kemampuan memilih secara kritis memahami lebih baik pesan-
mana dari unsur-unsur yang di- pesan Tuhan melalui pengala-
jumpai dalam perkembangan itu mannya sendiri dalam dunia dan
yang jelas bernilai positif, kemu- juga dengan becermin pada
dian diadopsi dan digunakan. sejarah yang nyata. Mirip sekali,
Seperti yang pertama, juga tugas jika tidak betul-betul sama,
kaum “spesialis”. Maka kedua- dengan empirisisme modern,
duanya memerlukan profesio- pendekatan serupa itu bisa meru-
nalisme dalam kajian dan pene- pakan pengembangan lebih jauh
liteian. Poin satu dan dua ini tidak dari dasar-dasar pemikiran Ibn
lain merupakan pelaksanaan Taimiyah, seperti termuat dalam
kembali kebenaran dalil, “al- berbagai karyanya. Salah satunya
muhâfazhatu ‘alâ al-qadîm al-shâlih adalah Kitâb al-Radd ‘alâ al-
wa al-akhdzu bi al-jadîd al-ashlah”. Manthîqîyîn, sehingga seharus-
3. Secara tersendiri, amat diperlukan nya secara psikologi-doktrinal le-
memahami dengan tepat dan bih ringan untuk dilakukan oleh
esensial arti zaman modern dan organisasi semacam Muham-
modernitas, dengan dampak po- madiyah.
sitif-negatif yang tak terhindar- 5. Salah satu hasil yang dituju ialah
kan dari ilmu pengetahuan dan ditemukannya hubungan orga-
teknologi. Hal yang kedengaran- nik yang mantap antara Iptek dan
nya sudah stereotipikal ini tetap sistem keimanan Islam. Secara
perlu diketengahkan, karena ti- psikologis dan sentimental be-
dak mustahil kita sebenarnya laka, tujuan ini bisa dicapai ha-
belum paham benar apa dampak nya dengan pendekatan-pende-
modernisasi yang dimulai dari katan apologetik. Tetapi, jika kita
Eropa Barat Laut dua abad yang menghendaki jawaban yang be-
lalu itu bagi kehidupan manusia nar-benar substansif dan esensial,
secara menyeluruh. maka tidak ada jalan lain kecuali
4. Allah menjanjikan, Akan Kami menangkap kembali makna ke-
perlihatkan kepada mereka (ma- seluruhan ajaran agama, ter-
nusia) ayat-ayat Kami di seluruh masuk teologi, kosmologi, dan
cakrawala dan dalam diri mereka konsep-konsepnya mengenai
sendiri, sehingga jelas bagi mereka manusia (dengan segala potensi
sendiri bahwa Dia benar. Dan dan limitasinya). Sebagai perban-
cukuplah Allah itu sebagai saksi dingan dapat dikemukakan di
(Q., 41: 53). Ini berarti adanya sini satu contoh yang bisa me-
kans pada manusia untuk dapat nunjukkan ketidakmampuan

1260 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Jepang dalam menemukan melihat secara serius nilai immo-
hubungan organik antara Iptek ral dari tindakannya menjatuh-
dan sistem keimanan mereka. Ini kan alat perusak yang dahsyat itu,
terlihat ketika para pengunjung dan itu dilakukan Amerika dua
(masyarakat Jepang) pavilion kali, di atas dua kota padat pen-
Indonesia di Pameran Inter- duduk (kalau saja hanya cukup
nasional Chukuba 1986 yang satu kali, dan memilih daerah
lalu menyembah dan meminta yang tak berpenduduk, sekadar
berkah kepada patung Ganesha sebagai isyarat ancaman dahsyat
dan miniatur Borobudur yang kepada Jepang, barangkali nilai
sebenarnya dipasang sebagai moralnya akan lain). Maka tidak
dekorasi dan alat promosi tu- heran hakim dunia Jens Evenson
risme. menyatakan bahwa penjatuhan
6. Di satu segi, Iptek modern mem- bom atom oleh Amerika atas
beri umat manusia kemungkinan Hiroshima dan Nagasaki itu se-
besar memperoleh peningkatan bagai kejahatan terbesar sepan-
hidup material yang luar biasa, jang sejarah umat manusia.
namun pada segi lain ada keku- 7. Dari contoh fenomena tersebut
rangannya, yaitu Iptek modern menunjukkan bahwa zaman
tidak menyediakan sarana bagi modern tidak akan mengubah
peningkatan kualitas kemanusia- fitrah manusia yang memerlukan
an bagi umat manusia sebagai bimbingan Ilahi bagi kelangsung-
pelakunya. Bahwa biarpun mo- an hidupnya. Persoalannya ialah,
dern, namun tetap “primitif ” da- jika bimbingan yang didambakan
lam nilai-nilai kemanusiaan za- itu tidak tersalur secara benar
man modern ini, bisa dilihat buk- atau tidak menemukan pengisi
tinya pada munculnya Nazisme yang benar, maka ia akan tersalur
Jerman dan dijatuhkannya bom dan terisi secara salah, seperti
atom oleh Amerika pada Jepang. didemonstrasikan oleh berba-
Untuk dapat memahami segi ke- gai gerakan kultus (cult) di
primitifan nilai-nilai kemanusia- negara-negara maju, seperti
an yang tecermin dalam tindak- kultus setan (Satanic Cult),
an Amerika ini, kita harus ingat People’s Temple, Moonisme, dan
bahwa Amerika adalah bangsa ajaran Bhagwan Sri Rajneesh.
yang merasa “tergugah” oleh ke- Ini merupakan peringatan ba-
biadaban Nazi––Jerman yang ke- gi kita bahwa persoalan manu-
mudian dihancurkannya. Na- sia tidak akan selesai hanya de-
mun, Amerika tidak sanggup ngan pendekatan-pendekatan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1261


esoteris seperti politik, hukum, masalahan yang khas sehingga
dan iptek, tetapi sangat diperlu- menuntut adanya kreativitas dari
kan juga pendekatan-pendekatan kita sendiri dalam memberi res-
eksoteris. Kadang-kadang jiwa pons terhadap setiap permasalahan.
kita tidak terkontrol sehingga 9. Akhirnya, yang terpenting di sini
melakukan sesuatu yang sebenar- adalah persoalan nasional kita
nya sangat tidak kita harapkan sendiri. Sebab, kalau kita me-
dan membuat berbagai kesalahan nyumbang pada dataran global
yang tak terpikirkan sebelumnya. saja, tanpa diwujudkan dalam
Agaknya untuk dapat melurus- lingkungan terdekat kita sendiri,
kan dan memperbaiki jiwa kita maka usaha tersebut akan sia-sia.
yang terkotori ini, dan untuk te- Dan untuk mewujudkannya kita
tap memeliharanya dapat mene- harus memahami lingkungan
rima secara efesien keruhanian terdekat itu secara tepat.
dan keilmuan yang tertinggi, kita
harus mau bersusah payah me-
mahami lebih mendalam menge-
nai jiwa itu. KALBU
8. Maka sebagai bentuk “Ilmu Ka-
lam” yang cocok bagi masa depan Sebagai hakikat diri yang paling
(yang notabene tidak terlalu jauh mendalam, kalbu adalah hakikat diri
itu)—khususnya pada Muham- yang paling pribadi. Hanya masing-
madiyah yang telah mencanang- masing pribadi kita sendiri yang
kan etos ijtihad—ialah bagaima- mengetahui kalbunya kita. Maka
na ijtihad itu dapat dilanjutkan suara dan pertimbangan murni
sehingga mampu ikut menyegar- kalbu itu merupakan tempat
kan pengalaman kaum Muslim taruhan amat penting bagi makna
tentang Al-Quran sebagai waha- dan tujuan hidup kita. Seperti
na kehidupan batin, juga sekali- disabdakan Nabi Muhammad Saw.,
gus menyegarkan respons mereka “Sesungguhnya semua amal perbuat-
terhadap kitab suci itu sebagai pe- an itu tergantung kepada niat.” Atau,
doman hubungan sosial. Bahan- seperti dikatakan failasuf Kant,
bahan klasik, termasuk pening- faktor yang paling menentukan
galan para pemikir kesufian, dalam amal manusia ialah “kemauan
dapat dijadikan sumber pengem- baik” (good will), tujuan dan tingkah
bangan masalah ini. Namun, laku moral. Dan bunyi hati nurani
jelas sekali bahwa pada zaman se- yang mendalam pada pribadi
karang ini kita mempunyai per- seseorang itu sepenuhnya autentik,

1262 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sebab, seperti difirmankan dalam tara kalbu dan diri manusia masih
Al-Quran, Allah tidak membuat dua terdapat jarak, betapa pun kecilnya
kalbu untuk seseorang dalam ruang jarak itu, sehingga keduanya berim-
dadanya (Q., 33: 4) sehingga kalbu pitan. Tetapi dalam jarak yang
itu tidak bisa bohong. betapa pun kecilnya itu masih ter-
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dapat ruang bagi kehadiran Tuhan.
dan Pencipta kalbu manusia itu, Wujud Yang Serbahadir (Omni-
tepat karena kemaha esaan-Nya, present) itu senantiasa hadir dalam
adalah Zat atau Wujud yang tak ter- diri manusia, antara kalbu dan diri
jangkau manusia. Sebab, Allah tidak manusia itu sendiri.
mempunyai padanan dengan apa Suara kalbu yang paling bening
pun, dan tidak sebanding dengan akan terdengar oleh diri manusia ke-
siapa pun. Juga tepat karena kemaha- tika ia, dalam keheningan dirinya
esaan-Nya, Tuhan tidak dapat dide- yang sempurna, berada dalam suasa-
finisikan dalam kerangka ruang dan na “kontak” dengan Tuhan, Zat Yang
waktu. Karena itu, Tuhan adalah Zat Mahasuci, pangkal segala kesucian.
Yang Mahatinggi, yang bertahta di Justru, demi terpeliharanya ke-
atas Singgasana (‘Arsy), jauh di atas murnian dan kesucian kalbu itu,
seluruh jagat raya, dan sekaligus Ma- manusia harus selamanya memeli-
hadekat kepada manusia, menyertai hara suasana kontak dengan Yang
makhluk-Nya itu di mana pun ber- Mahasuci, dengan penuh rasa pas-
ada, bahkan Dia lebih dekat kepa- rah, dan dalam kerahasiaan pribadi-
danya daripada urat lehernya sendiri. nya yang paling dalam. Bahkan, di
Kedekatan Tuhan kepada manu- hadapan Tuhan, manusia harus te-
sia terwujud dalam kontak batin ma- tap menunjukkan kesungguhan ha-
nusia dengan Penciptanya. Kontak tinya melawan unsur-unsur luar
dengan Tuhan menimbulkan rasa yang merusak dan menyimpang-
kesucian yang amat mendalam. Pasal- kannya dari kebenaran, dengan me-
nya, selain Tuhan adalah Wujud mohon secara tulus kepada Tuhan
Yang Mahasuci (Al-Subbûh, Al- untuk ditunjukkan jalan menuju
Quddûs), Dia adalah asal segala rasa kesucian itu. Kenyataan bahwa kalbu
kesucian. Tuhan pun mengilhami manusia masih tetap terancam un-
manusia dengan kemampuan mem- tuk menyimpang dari kesucian tanpa
bedakan yang suci dari yang keji, terasakan oleh yang bersangkutan
melalui hakikat diri manusia yang sendiri, maka kesucian itu menjadi
paling mendalam, yaitu kalbunya. mustahil tanpa manusia terus me-
Kalbu adalah letak yang paling men- nerus berjuang dan berusaha men-
dalam rasa kesadaran manusia. An- dekati Tuhan (taqarrub). Oleh ka-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1263


rena itulah, Tuhan menjadi tujuan mewujudkan makna hidup dan
hidup, sekaligus pangkalnya, dan menemukan kebahagiaan dalam
kesungguhan manusia yang tak kehidupan nyata ini adalah sesuatu
kenal henti mendekati Tuhan adalah yang selalu terbuka dan penuh ke-
makna hidup hakiki manusia. mungkinan. Karena pengalaman ini
Telah dikemukakan, Tuhan ada- mengaktual dalam kehidupan du-
lah Mahadekat sekaligus Mahajauh nia, ia termasuk makna terrestrial hi-
(Mahatinggi, bertahta di atas ‘Arasy). dup manusia. Tetapi agar bermakna
Kenyataan Ilahi ini mempunyai im- sejati, suatu makna terrestrial harus
plikasi dalam hakikat hubungan ma- terkait dengan makna kosmis. Suatu
nusia dengan Tuhan. Karena Maha pengalaman hidup “bertemu” de-
dekat, maka Tuhan selalu––dalam ngan Tuhan tidak substansial jika
bahasa manusia yang serba-terbatas tidak didasari atas keyakinan adanya
ini–”tercapai”, yakni “ditemui” oleh pertemuan dengan Tuhan yang le-
manusia (konsep agama tentang bih hakiki dalam kehidupan sesudah
liqâ’). Atau, seperti juga difirmankan mati, sesuai dengan “grand design”
dalam Kitab Suci, Tuhan selalu me- Tuhan untuk seluruh ciptaan-Nya.
menuhi panggilan siapa saja yang Karena dialektika hidup manusia
memanggil atau menyeru-Nya. sendiri, makna terrestrial hidup itu,
Tetapi karena Dia itu Mahating- dalam wujudnya yang paling kong-
gi, maka pengalaman seseorang krit, hampir tidak bisa dibedakan
“mencapai” atau “menemui” (boleh dari makna hidup akibat bentukan
jadi juga “menemukan”) Tuhan itu kebutuhan-kebutuhan nyata (need-
tidak dibenarkan dipandang dalam conditioned meaning of life). Di sini,
kerangka kemutlakan. Pengalaman manusia menghadapi ancaman
itu harus dipandang sebagai suatu kehilangan makna hidupnya, atau
titik dalam perjalanan berproses te- makna hidupnya menjadi palsu,
rus-menerus menuju Tuhan, meng- yaitu jika ia kehilangan kaitan makna
ikuti garis lurus (al-shirâth al-mus- hidup yang terbentuk oleh kebutuh-
taqîm) yang dengan penuh kejujur- an nyata itu dengan makna hidup
an dan ketulusan dibentangkan yang lebih tinggi, yang berdimensi
seseorang sebagai tali penghubung kosmis. Sebab, kendati makna hi-
antara rasa kesucian kalbunya de- dup terrestrial itu, dari segi gunanya
ngan sumber segala sumber bagi rasa untuk memenuhi kebutuhan hidup
kesucian: Tuhan Yang Mahasuci. benar-benar substansial (misalnya,
Karena Tuhan Mahadekat dan seseorang yang merasa mendapat
bisa “ditemui” (meski secara nisbi, “panggilan batin” untuk menekuni
karena kenisbian manusia), maka profesi atau pekerjaannya), namun

1264 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


makna serupa, dalam analisis ter- Mahal, Redford, Pateh Puri, dan se-
akhir, bersifat sebagai penunjang bagainya. Sebaliknya, di Indonesia
belaka bagi hidup orang bersangkut- mayoritas penduduknya beragama
an sehingga tidak bersifat eksis- Islam, tetapi turis yang datang ke
tensial. Makna hidup eksistensial sini justru mengunjungi Borobudur.
berdimensi kosmis, terkait dengan Ini menunjukkan bahwa dari segi
ketuhanan. budaya, Islam di Indonesia belum
Oleh karena itu, suatu “need-con- mapan. Sebagai contoh, arsitektur
ditioned meaning masjid; arsitek-
of life”, yang juga tur masjid di
berarti makna hi- Indonesia ber-
dup terrestrial, sifat sangat lo-
akan menjadi kal, kecuali di
makna hidup ek- Sumatra Utara
sistensial hanya yang memang
jika diorientasi- bersambung
kan kepada Tu- dengan dunia
han sesuai de- Islam yang lain.
ngan “grand de- Masjid-masjid
sign”-Nya untuk di Aceh, meski-
hidup manusia dalam kaitannya pun dibuat oleh Belanda, arsitektur-
dengan seluruh alam ciptaan-Nya. nya sangat memerhatikan citra rasa
Ini berarti tanpa mengetahui “grand (taste) orang Aceh. Begitu juga Mas-
design” Tuhan itu, mustahil manusia jid Sultan Deli yang menurut ba-
menempuh hidup sesuai dengan nyak orang sebagai masjid yang
makna eksistensialnya. paling indah di Timur Jauh. Tetapi
mulai dari Tapanuli Selatan sampai
ke Jawa, semua arsitektur masjid ber-
sifat sangat lokal. Seandainya tidak
KALIGRAFI: ANTARA ada mihrâb, orang barangkali tidak
TUNTUTAN DAN PELARIAN mengenal bahwa bangunan sema-
cam itu adalah masjid. Kalau orang
Pertumbuhan Islam di Indonesia Arab, misalnya, masuk ke Masjid
dari segi budaya memang belum Demak, lalu diminta untuk mener-
selesai. Hal ini berbeda dengan India ka, barangkali dia tidak tahu bahwa
yang bukan Islam, tetapi seninya bangunan itu masjid.
Islam. Turis datang ke India untuk Masjid adalah wahana untuk eks-
melihat bangunan Islam seperti Taj presi kesenian Islam, yaitu kaligrafi

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1265


yang kemudian digabung dengan firman yang berbunyi, Tak suatu apa
Arabesk, yakni tema-tema ekspresi pun menyerupai-Nya (Q., 42: 11),
keindahan alam yang mempermain- maka itu berarti wujud Tuhan tidak
kan segi tiga, empat, dan sebagainya. bisa digambar. Meskipun Tuhan
Di Al-Masjid Al-Haram, banyak adalah objek dari semua pernyataan
bentuk-bentuk yang bersegi dela- devotional (pernyataan kebaktian),
pan. Ini contoh Arabesk. Disebut namun umat Islam tidak bisa men-
Arabesk karena hal itu memang khas jadikan Tuhan sebagai objek ke-
Arab, yang tidak ada pada bangsa senian mereka. Padahal, setinggi-
lain. Tetapi sebetulnya juga khas tinggi aspek kesenian di muka bumi
Islam, karena dianggap demikian ini ialah yang menyangkut Tuhan.
oleh semua bangsa Islam, kecuali Tuhanlah yang selalu menjadi objek.
Indonesia. Mulai dari Dakka (Bang-
ladesh) sampai dengan Al-Hamra di
Granada, Sevilla di Spanyol, semua
bangunannya didominasi dengan KALIGRAFI DAN ARABESK
Arabesk dan kaligrafi. Ini adalah
permainan dan pengembangan kon- Kesadaran ikonoklastik yang le-
sep-konsep geomatrik, karena orang mah pada masyarakat Islam Indo-
Islam tidak boleh menggambar bi- nesia tecermin dalam aspek buda-
natang. Jadi, dari segi ini seni kali- yanya yang boleh dikatakan unik ka-
grafi sebetulnya suatu pelarian. rena tidak secara umum dan mantap
Orang yang tidak setuju bahwa mengenal seni kaligrafi dan arabesk.
kaligrafi merupakan pelarian, me- Kaligrafi dan arabesk, seperti kita
ngatakan bahwa seni ini merupakan ketahui, adalah media ekspresi seni
suatu kontinuitas yang positif dari Islam yang paling penting, dengan
tradisi membaca dan menulis, yaitu ciri tema-tema abstrak dan geome-
dari kenyataan bahwa kitab suci pun tris karena hendak menghindari re-
disebut Al-Quran, artinya “bacaan”. presentasi makhluk hidup, sejalan
Atas dasar ini, banyak juga orientalis dengan semangat ikonoklastik Islam.
yang mengatakan bahwa Islam Kaligrafi dan arabesk itu kemudian
adalah “religion of literacy” atau ikut memberi ciri medium ekspresi
“agama melek huruf ”. Begitu juga seni Islam yang lain, yaitu arsitektur.
Arabesk, tidak bisa seluruhnya di- (Dapat dicatat bahwa warisan seni
tafsirkan sebagai pelarian. Ketika Al- arsitektur umat manusia yang paling
Quran sendiri mengatakan bahwa indah adalah bangunan-bangunan
Tuhan itu tidak bisa digambar (surat Islam seperti Taj Mahal di Agra India
Al-Ikhlâsh [Q., 112]), atau dalam dan Qubbat al-Shakhrah [Dome of the

1266 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Rock] atau “Masjid Umar” di al- sama, yakni ajaran yang menjadi
Quds [Yerusalem], Palestina). “common platform” antara berbagai
Seni kaligrafi atau khat (khathth) kelompok manusia. Dalam Kitab
kini mulai dikenal di negeri kita dan Suci, Allah memerintahkan Nabi
mulai populer. Namun, di tangan Muhammad, rasul-Nya, agar meng-
para pelukis seperti Amri Yahya, se- ajak komunitas keagamaan yang
ni itu tidak mengikuti standar khat lain, khususnya para penganut kitab
dunia Islam, seperti bentuk-bentuk suci (Ahl al-Kitâb) untuk bersatu
Naskhi, Riq‘i, dalam titik per-
Fârisi, Rahyâni, temuan itu: Ka-
Tsulutsi, dan Kufi. Rasulullah Saw. bersabda: “Kemis- takan (olehmu,
kinan bagi para sahabatku adalah
Dalam perkem- kebahagiaan, dan kekayaan bagi
Muhammad),
bangannya kelak, kaum beriman di akhir zaman “Wahai para pe-
jika mengalami adalah kebahagiaan”. nganut kitab suci,
pertumbuhan marilah semuanya
yang mantap dengan tetap berpijak menuju ajaran bersama antara kami
pada ciri khasnya sendiri, mungkin dan kamu sekalian, yaitu bahwa kita
saja gaya khat Indonesia—yang tidak menyembah kecuali Tuhan dan
banyak diwarnai seni lukis (Barat)— tidak memperserikatkan-Nya kepada
itu akan menjadi suatu sumbangan sesuatu apa pun, dan kita tidak meng-
tersendiri bagi seni khat dunia Islam. angkat sesama kita sebagai tuhan-
Namun, pada tingkat sekarang, gaya tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa
itu, karena agak menyimpang dari (Allah).” Tetapi jika mereka (para
standar, cukup sulit dihargai (ap- penganut kitab suci) itu menolak,
preciated) di negeri Islam yang lain, katakanlah olehmu sekalian (engkau
khususnya di Timur Tengah. Jadi, dan para pengikutmu), “Jadilah kamu
kenyataan ini ikut memberi gam- sekalian (wahai para penganut kitab
baran bentuk dan tingkat kesen- suci) sebagai saksi bahwa kami adalah
jangan antara Islam di Indonesia orang-orang yang pasrah kepada-Nya
dengan Islam di tempat-tempat (muslimun)” (Q., 3:64). Jadi, dalam
lain. firman itu ditegaskan bahwa titik
pertemuan utama antara agama-
agama “samâwî” ialah prinsip Ke-
tuhanan Yang Maha Esa.
KALÎMAH SAWÂ’

Istilah Arab kalîmah Sawâ’ ber-


arti kalimat, ide, atau prinsip yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1267


KALIMAT PERSAKSIAN kâtuh. Malah dulu, kalau audiens-
nya ada perempuan, orang NU me-
Para imam di masjid-masjid, se- nambah menjadi assalâmu‘alaykum
telah shalat, selalu berzikir dengan wa ‘alaykunna. Ini ditentang habis-
zikir yang “umum”, yaitu membaca habisan oleh Muhammadiyah. Me-
lafaz, Lâ ilâha illallâh. Ini terjadi mang secara gramatikal, bahasa Arab
sebab ada hadis Nabi Saw. yang me- mengenal gender sehingga tidak ada
nyatakan bahwa sebaik-baik zikir sesuatu yang netral. Dalam bahasa
ialah mengucapkan kalimat persak- yang seperti ini, kalau khithâb-nya
sian “tidak ada Tuhan kecuali Allah”. ditujukan untuk umum (laki-laki
Karena itu, lafaz Lâ ilâha illallâh dan perempuan), maka yang digu-
menjadi lafaz zikir yang paling nakan adalah gender maskulin. Te-
penting. Sedemikian pentingnya, tapi orang NU ingin lebih tegas de-
sehingga ada ulama, terutama di ngan memasukkan wanita melalui
kalangan kaum Hanbali, yang tidak penambahan wa ‘alaykunna.
setuju dengan zikir satu kata (lafazh Berkaitan dengan masalah ini,
mufrâd), seperti mengucapkan Allah pada zaman Nabi pernah ada peris-
sebanyak beberapa kali. Mereka tiwa protes istri-istri Nabi. Menurut
tidak setuju karena kalau hanya satu mereka, Al-Quran cenderung meng-
kata seperti itu maka tidak ada kon- gunakan gender maskulin, seperti
teksnya. Hal ini berbeda dengan panggilan kepada orang-orang yang
lafaz Lâ ilâha illallâh yang memiliki beriman dengan yâ ayyuhâ al-ladzî-
konteks, yaitu meniadakan semua na âmanû, seolah yang diurus hanya
tuhan kecuali yang benar-benar orang laki-laki. Maka kemudian, tu-
Tuhan. run firman Allah yang berbunyi mus-
limîn wa al-muslimât, mu’minîn wa
al-mu’minât secara bergandengan.
Berdasarkan kasus di atas, argu-
KALIMAT SALAM men untuk mengucapkan wa ‘alay-
kunna adalah sah, yaitu untuk me-
Persoalan assalâmu‘alaykum, se- negaskan bahwa memang perem-
perti halnya dengan ibadah-ibadah puan betul-betul dimasukkan. Te-
yang lain, selalu mengandung perse- tapi bagi orang Muhammadiyah,
lisihan mengenai detailnya. Secara secara gramatika, that too much (itu
gampang, kelompok-kelompok yang berlebihan) sehingga mereka me-
mau lebih puritan, seperti NU, sa- nentangnya. Tetapi, karena ini me-
lamnya ditambah menjadi assalâmu- nyangkut masalah yang khilâfîyah,
‘alaykum wa rahmatullâhi wa bara- masalah kecil yang diperselisihkan,

1268 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


seperti shalat Subuh pakai qunut usahakan perbaikan antara manusia
apa tidak dan tarawih itu sebelas atau (Q., 4: 114) dan menjadi penengah
dua puluh, maka no way (tak ada (wasîth “wasit”) untuk menjadi saksi
jalan) untuk bisa menyelesaikannya. di antara mereka (Q., 2: 143).
Kita diberi kebebasan kepada ma- Karena itu, pluralisme positif me-
sing-masing pribadi untuk memilih, rupakan semangat yang menjadi
karena kedua-duanya benar. salah satu hakikat Islam. Pluralisme
yang tidak pernah hilang dalam
Islam sekarang harus dengan penuh
kesadaran diterapkan dalam pola-
KALIMAT SYAHADAT pola yang sesuai dengan tuntutan
zaman modern, demi memenuhi
Kalimat syahadat atau persaksian tugas suci Islam sebagai agama
yang pertama mengandung apa tauhid (Ketuhanan Yang Maha Esa)
yang dikenal sebagai rumusan al- untuk ikut serta menyelamatkan
nafy wa al-itsbât (peniadaan dan pe- umat manusia dan kemanusiaan di
neguhan, negasi dan konfirmasi). zaman mutakhir ini.
Dengan negasi itu, kita membebas-
kan diri dari setiap keyakinan mito-
logis yang palsu dan membelenggu
serta merenggut martabat kemanu- KASIH SAYANG ALLAH
siaan sebagai makhluk Allah yang
paling tinggi. Dan dengan kon- Perlu diketahui dan dipahami
firmasi, kita tetap menyatakan per- oleh orang beriman bahwa kasih
caya kepada wujud Mahatinggi yang sayang Allah kepada hamba tidak
sebenarnya. Islam tidak mengharap selalu bersifat material, dalam arti
seluruh umat manusia tanpa kecuali mendapatkan limpahan rezeki yang
akan menerima ajarannya (Q., 10: banyak. Bahkan, perlu direnungkan
99). Justru memperingatkan bahwa bahwa limpahan rezeki boleh jadi
seluruh umat manusia adalah ber- bukan merupakan limpahan rahmat
saudara (Q., 49: 13), dan meng- Allah Swt. melainkan sebaliknya,
ajarkan bahwa setiap kelompok ma- sebagai laknat. Dalam Al-Quran,
nusia telah dibuatkan oleh Tuhan kondisi demikian disebut istidrâj,
jalan dan tatanan hidup mereka, yakni sikap pengabaian dan ketidak-
kemudian diharapkan agar menusia pedulian Allah Swt. terhadap ham-
berlomba-lomba dengan sesamanya ba-Nya sehingga tanpa disadari, dia
dalam berbagai kebaikan (Q., 5: 48). akan terus terpuruk dan pada akhir-
Kaum Muslim diberi tugas meng- nya akan mengalami kehancuran. Ka-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1269


rena itu, kasih sayang Allah yang Islam menganjurkan manusia me-
sebenarnya adalah apa yang di- nyambung silaturahmi, sedang keka-
tunjukkan pada hari kiamat nanti. firan memerintahkan untuk memu-
Hal ini seperti dinyatakan dalam Al- tuskannya.
Quran, … Ia telah menentukan da- Seperti halnya tubuh kita yang
lam Diri-Nya sifat kasih sayang. Pas- bersifat biologis yang membutuh-
ti Ia menghimpun kamu pada hari kan nutrisi, ruhaniah atau spiritual
kiamat yang tak dapat diragukan lagi. kita juga membutuhkan nutrisi atau
Yang merugikan diri mereka yang gizi untuk kelangsungan hidupnya.
tidak beriman (Q., 6: 12). Adapun bentuk-bentuk nutrisi ru-
Kasih sayang Allah kepada manu- hani adalah ibadah-ibadah dalam Is-
sia memang tidak diberikan secara lam yang bertujuan meningkatkan
gratis. Ada syarat-syarat yang dapat derajat ketakwaan seseorang.
dilakukan seseorang, di antaranya
dengan memberikan dan menam-
pakkan kasih sayang kepada sesama
manusia. Hal ini sesuai dengan apa KASIH TUHAN
yang disebutkan dalam hadis Nabi,
“Berkasihsayanglah di antara kamu, Anjuran untuk menyeru Allah
maka Yang Memiliki Kasih Sayang melalui al-Asmâ’ al-Husnâ bisa
(Allah) akan mengasihsayangimu.” diringkaskan dengan menyebut
Dalam hadis lain juga disebutkan, Allah sebagai Rahmân. Menyeru
“Sayangilah orang-orang di muka Tuhan melalui nama itu ada sang-
bumi, maka yang di langit (Allah) kut-pautnya dengan sebuah hadis
akan mengasihsayangimu.” yang sangat populer di kalangan
Berkenaan dengan momentum para sufi, bunyinya “Berakhlaklah
masyarakat Indonesia yang hendak dengan akhlak Tuhan!” Atau dalam
memasuki sebuah tatanan masya- bahasa yang lebih jelas, “Tirulah
rakat baru, yakni masyarakat mo- budi pekerti Tuhan!”
dern, maka masalah cinta kasih pun Yang dimaksud dengan budi
menjadi hal yang sangat penting. pekerti Tuhan ialah kualitas-kualitas
Upaya dan usaha menyebarkan cinta yang terkandung di dalam nama-
kasih sesama manusia dalam ajaran nama tersebut. Tentu saja orang ti-
Islam diwujudkan dalam perintah dak akan bisa menjadi Tuhan, karena
bersilaturahmi, artinya menyam- yang dimaksud dengan peniruan di
bung persaudaraan. Ini merupakan sini sebenarnya adalah pengarahan.
wujud perilaku yang membedakan Jadi kalau Tuhan disebut kasih, ma-
antara keislaman dengan kekafiran. ka engkau pun harus berusaha untuk

1270 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bisa menjadi kasih; kalau Tuhan itu kalangan militer ada suatu kualitas
pemaaf (ghafûr), maka engkau pun yang sangat perlu, yaitu Al-Jabbâr.
harus bisa menjadi pemaaf; kalau Kemudian juga Dzu’ntiqâm (penden-
Tuhan itu santun (ra’ûf), engkau dam), maksudnya ialah tidak me-
pun harus menjadi santun. Itulah remehkan kesalahan. Setiap ke-
yang dimaksud dengan “tirulah salahan harus dihukum. Soal orang
akhlak Allah”. minta maaf itu soal lain, tetapi pada
Persoalannya ialah nama Tuhan prinsipnya orang bersalah harus di-
yang berjumlah 99 itu kalau “di- hukum. Dengan demikian, meniru
runtut” adalah akhlak Allah me-
deretan-deretan lalui Asmaul Hus-
kualitas dari ujung Rasulullah Saw. bersabda: na sebetulnya sa-
“Kemuliaan orang beriman ialah
ke ujung. Kalau ma dengan meng-
bahwa ia tidak tergantung kepada
boleh dipilah- orang lain”. usahakan agar se-
pilah, maka di satu mua kualitas itu
sisi akan didapati ada pada diri ma-
nama-nama Tuhan yang serbahalus, nusia secara seimbang, supaya orang
seperti Al-Rahmân (pengasih), Al- bisa menjadi sempurna. Kalau orang
Rahîm (penyayang), Al-Wadûd hanya pemaaf saja, maka ia akan
(penyantun), Al-Lathîf (halus), Al- diremehkan oleh orang lain. Seba-
Khabîr (teliti), lalu Al-Ghafûr liknya, kalau hanya Jabbâr saja, maka
(pengampun), dan lain-lain yang ia akan menjadi sangat sombong.
semuanya serbahalus atau lembut. Kesombongan dalam konteks
Tetapi di sisi lain, ada sifat-sifat yang sifat Tuhan yang harus ditiru arti-
serba keras, misalnya Al-Jabbâr nya ialah mengetahui harga diri (dig-
(kurang lebih artinya “diktator” atau nity), atau dalam bahasa Indonesia
pemaksa), Al-Mutakabbir (som- disebut sebagai “harkat dan marta-
bong), Al-Qahhâr (kurang lebih ar- bat”. Ini berada dalam kaitannya
tinya penakluk), Dzu’ntiqâm (pen- dengan kualitas-kualitas yang lain.
dendam), dan lain-lain. Karena itu dalam satu ayat di-
Sifat-sifat Tuhan yang serba halus sebutkan juga, seolah-olah Tuhan itu
sudah sewajarnya kita tiru, tetapi menunjukkan bahwa memang Dia
bagaimana dengan sifat-sifat Tuhan lembut, tetapi agak keras. Beri tahu-
yang serba keras? Apakah memang kan kepada hamba-hamba-Ku bah-
sifat-sifat keras Tuhan itu harus di- wa Aku Maha Pengampun, Maha
tiru? Ya, boleh saja asalkan pada tem- Pengasih. Dan bahwa azab-Ku sung-
patnya. Bersikap marah, misalnya, guh azab yang berat sekali (Q., 15:
itu jelas harus pada tempatnya. Di 49-50). Ketika Tuhan dihayati se-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1271


bagai pengampun dan penyayang, dalam kasih. Artinya, Tuhan harus
maka tidak boleh ada buruk sangka dipersepsikan sebagai Yang Maha-
ataupun putus harapan kepada-Nya. kasih. Sifat ini kemudian ditrans-
Tetapi kalau hanya mempunyai ha- formasikan ke dalam diri manusia
rapan saja kepada Tuhan atau begitu supaya menjadi kasih juga (seperti
optimis kepada Tuhan, maka orang Tuhan). Itulah akhlak Tuhan. Hanya
akan terjerembap kepada sikap take saja di sini harus ada interpretasi.
God for granted. Hal ini berbahaya, Misalnya, ketika Allah menghukum
sebab bisa menghasilkan kelembek- maka hukuman itu dilakukan
an moral. Karena itu penting untuk dengan kasih. Jadi, sikap Allah yang
dipahami bahwa Tuhan memang pemurah kepada manusia itu tidak
Maha Pengasih, Maha Penyayang, hanya ketika Dia memberi, tetapi
dan Maha Pengampun, tetapi Tuhan juga ketika menghukum manusia.
juga Maha Pendendam. Don’t take Dalam bahasa Arab, siksa itu di-
Him for granted, sehingga akan ter- sebut azab (‘adzbun). Dari segi ba-
jadi keseimbangan. hasa, ‘adzbun artinya tawar. Air ta-
Memang ada indikasi bahwa di war, misalnya, disebut mâ’un ‘adz-
antara sifat-sifat Tuhan yang paling bun. Karena itu, di kalangan sufi ada
istimewa ialah kasih. Dalam Al- yang menafsirkan bahwa sebetulnya
Quran digambarkan bahwa Tuhan azab Tuhan itu ialah sebagai penawar
mewajibkan kepada diri-Nya sifat dosa manusia. Kalau manusia disiksa
kasih, Ia telah menentukan dalam oleh Tuhan, maka artinya dia sedang
Diri-Nya sifat kasih sayang (Q., 6: dibuat “tawar” atau “diputihkan”.
12). Juga digambarkan bahwa sifat Siksa Tuhan di dunia yang berupa
Tuhan yang meliputi segala sesuatu peringatan, justru muncul karena
ialah kasih, Rahmat-Ku meliputi adanya kasih Tuhan. Banyak hadis
segala sesuatu (Q., 7: 156). Ilmu atau yang mengatakan bahwa kalau kita
‘ilm juga disebut sifat Tuhan yang berbuat tidak baik, tetapi terus ber-
meliputi segalanya, seperti tersurat untung, maka harus waspada, sebab
dalam sebuah doa, “Rabbanâ wasi‘ta itu berarti bahwa Tuhan tidak kasih
kulla syay’in rahmatan wa ‘ilman” pada kita (kita dibiarkan saja).
(wahai Tuhan kami Engkau meliputi
segala sesuatu dengan kasih-Mu dan
pengetahuan-Mu). Karena itu, ketika
ada kesulitan untuk membayangkan “KASTA” ARAB
Tuhan dalam seluruh spektrumnya,
maka sebetulnya diperbolehkan Orang Arab di Indonesia terbagi
untuk meringkaskan semuanya menjadi dua; atas dan bawah, sayyid

1272 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dan orang biasa. Kalangan sayyid, se- ini kemudian ditentang oleh ge-
bagai aristokratnya orang Arab, rakan-gerakan reformasi di Indone-
mendapat perlakuan istimewa, se- sia. Tokoh-tokoh reformis seperti Haji
perti tangannya dicium kalau ber- Miskin di Sumatera, KH. Ahmad
jabatan tangan atau bahkan “dita- Dahlan dari Muhammadiyah,
wari” kalau ke Hasan Bangil
kampung-kam- dari Persis, Mu-
pung. Di sini hammad Natsir
ada semacam dari Masyumi,
religio-feo- dan Ahmad Sur-
dalistik meski- kati dari Al-
pun Nabi tidak Irsyad menen-
mengajarkan hal tang adanya sis-
tersebut. Tetapi tem “kasta” ter-
kenyataan inilah sebut. Mereka
yang menyebab- menyuarakan
kan paham ke- paham egalita-
agamaan sayyid lebih dekat kepada rianisme, kesamaan semua manusia
NU daripada Muhammadiyah. di hadapan Tuhan, demokratis,
Konsep sayyid dan orang biasa pada terbuka, dan sebagainya.
orang Arab ini tidak berbeda dengan Ide-ide reformasi yang menyua-
konsep kasta di India yang diim- rakan paham egalitar dan terbuka,
plikasikan dengan warna kulit; pada satu sisi, merupakan suatu ke-
semakin ke atas semakin fair (kuning baikan. Tetapi di sisi lain, itu meru-
langsat) kulitnya. Konsep ini sangat pakan kepentingan “pribadi” dari
rasialis, karena memang salah satu kelompok minoritas, atau boleh di-
unsur kekastaan di India adalah ras. kata sebagai kelompok underdog.
Mulanya adalah bangsa Aria menyer- Karena adanya anggapan latar bela-
bu sub-continent yang waktu itu su- kang seperti ini, maka yang “di atas”
dah dihuni bangsa Dravida yang Ne- menolak paham egalitar. Itulah se-
groid. Tetapi bangsa Aria tidak mau babnya kenapa orang-orang Arab
bergaul dan memisahkan diri dari kelas tinggi tidak ada yang masuk
bangsa Dravida dan secara sewenang- ke Muhammadiyah, atau kalaupun
wenang menganggap mereka kelas ada jumlahnya sedikit. Mereka lebih
bawah. Karena itu sangat disayangkan banyak bergabung dengan Jamiatul
kenapa orang Arab bisa seperti itu. Khair.
Sistem “kasta” yang membagi
orang menjadi sayyid dan orang biasa

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1273


KATA-KATA ASING Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis.
DALAM AL-QURAN Dari Sulaiman, dan sebagai berikut:
“Dengan nama Allah, Maha Pemu-
Salah satu kelebihan agama Islam rah, Maha Pengasih (surat ini datang
adalah banyaknya kitab tafsir yang dari Nabi Sulaiman dan dimulai de-
biasanya berhalaman tebal. Di anta- ngan bismillâhirrahmânirrahîm—
ra kitab-kitab tafsir yang paling NM)” (Q., 27: 30). Sejak itulah,
praktis dan populer di dunia adalah Nabi menggunakan basmalah, dan
tafsir Al-Jalâlayn. Disebut Al-Jalâ- surat-surat Al-Quran yang turun se-
layn karena dikarang oleh dua Jalal – belum surat Al-Naml kemudian di-
–Jalaluddin Al-Suyuthi dan Jalalud- tambah dengan basmallah pada awal
din Al-Mahalli. Tafsir ini adalah ki- surat. Inilah sebabnya kenapa bas-
tab tafsir yang paling tidak mengan- mallah dalam surat Al-Fâtihah men-
dung risiko, karena menggunakan jadi kontroversial; bagian dari surat
pendekatan leksikon, kekamusan. atau tidak. Bagi mazhab Syafi‘i, bas-
Tetapi justru pendekatan semacam malah menjadi bagian dari surat Al-
ini sangat menolong, karena ternyata Fâtihah, karena itu seorang imam
dalam Al-Quran banyak kata-kata harus membacanya dengan keras.
yang tidak dikenal, termasuk oleh Tetapi bagi mazhab lain seperti Han-
orang-orang Arab dulu. Beberapa di bali, basmalah tak termasuk surat Al-
antaranya seperti salsabîlâ, zanjabî- Fâtihah, karena memang surat itu
la, kâfûr. Untuk kata yang terakhir diturunkan tanpanya.
ini, menurut penelitian, berasal dari Terdapatnya kata-kata yang be-
bahasa Melayu kapur (barus) yang lum dikenal oleh lisan Arab ini me-
sudah dikenal orang Arab waktu itu. nyebabkan kitab-kitab tafsir awal
Bahkan, kata al-rahmân dalam bis- seperti tafsir Ibn ‘Abbas lebih mem-
millâhir-rahmânir-rahîm, dulu tidak fokuskan pada penjelasan kata-kata.
dikenal oleh orang Arab. Ketika Hampir semua tafsir merujuk ke-
terjadi perjanjian Hudaibiyah dan padanya, terutama yang berkenaan
Nabi menggunakan bismillâhirrah- dengan keterangan mengenai kata-
mânir-rahîm, maka Quraisy meno- kata. Meskipun begitu, perkem-
laknya karena tidak dikenal dan ke- bangan tafsir kadang terasa terlalu
mudian diganti dengan yang biasa, jauh. Dapat dicatat di sini seperti
bismika Allâhumma. Dalam Islam Tafsîr Jawharî karangan Thanthawi
sendiri, bacaan basmalah baru di- Jauhari, salah seorang murid Mu-
kenal setelah turun surat Al-Naml hammad Abduh. Tafsîr Jawharî di-
yang menceritakan tentang surat buat sedemikian rupa sehingga se-

1274 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


perti ensiklopedi, segala macam hal luruh wilayah Indonesia—daripada
masuk di dalamnya. “abanganisme”, meskipun banyak
peninjau luar menganggap “abang-
anisme” sebagai titik tolak sekularis-
me modern di Indonesia.
KAUM SANTRI Jadi, dalam kaitannya dengan ke-
ADALAH “WASP” INDONESIA indonesiaan yang paralel dengan ke-
islaman di atas, secara lebih khusus
Dengan menggunakan perkataan dapat diungkapkan dengan perkata-
“santri” for the sake of convenience an lain bahwa keindonesiaan, seti-
(untuk mudahnya). Perkataan itu, daknya untuk masa depan yang ti-
setelah dipoles oleh Geertz, me- dak terlalu jauh, adalah paralel de-
nunjuk pada segmen orang Jawa ngan kesantrian.
yang pandangan hidupnya secara Lebih tegas lagi, mungkin tidak
keseluruhan lebih kosmopolit dari- terlalu gegabah jika dikatakan bah-
pada segmen bandingannya (tapi wa dalam perkembangannya Indo-
bukan lawannya), yakni kaum nesia sedang menjurus menjadi
abangan. Oleh karena itu, kaum san- sebuah “negara santri”. Ini tidak
tri itu, menurut pengertian Geertz, berarti kepancasilaan Indonesia
adalah segmen orang-orang Jawa terhapus atau terganti, tetapi nilai-
yang paling banyak mempunyai un- nilai asasi Pancasila itu akan menge-
sur-unsur kesamaan kultural dengan jawantah dan mengaktualisasi diri
kelompok-kelompok Indonesia melalui dan dalam bentuk nilai-
non-Jawa dibanding dengan kaum nilai kesantrian yang kosmopolit
abangan. Sehingga, bisa dikatakan dan nasional. Sehingga, jika di
bahwa kesantrian sesungguhnya me- gunakan paradigma sebuah negara
rupakan ciri kultural seluruh pen- sekular demokratis, contohnya
duduk Indonesia yang Muslim, ke- Amerika Serikat—yang sering secara
cuali orang-orang Jawa abangan. tidak resmi disindir sebagai negara
Bahkan, sebagai implikasinya le- WASP (White Anglo-Saxon Protes-
bih lanjut, segmen Jawa santri mem- tants)—maka Republik Indonesia
punyai lebih banyak persamaan de- yang berpancasila dan ber-UUD ’45
ngan segmen-segmen Indonesia non- ini adalah sedang tumbuh menjadi
Jawa daripada dengan segmen in- negara santri. Jadi, para santri akan
ternnya sendiri, yaitu segmen Jawa merupakan “WASP”-nya Indonesia.
abangan. Inilah salah satu dasar Analisis ini akan terbukti kebe-
klaim bahwa kesantrian adalah lebih narannya jika kita mengaitkannya
universal—dalam arti meliputi se- dengan persoalan etika nasional.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1275


Betapapun indah dan bagusnya rungan besar (“Mega Trend”, istilah
sebuah rumusan ideologi negara John Naisbitt) Indonesia, yaitu pro-
seperti Pancasila itu, namun agar ses penyantrian semua sektor kehi-
berfungsi ia harus diterjemahkan ke dupan. Tidak dapat diingkari bahwa
dalam dimensi-dimensi moral dan memang ada gejala-gejala yang me-
etis yang hidup nyata dan mempe- rupakan “counter” penyantrian.
ngaruhi tingkah laku rakyat dan pe- Tetapi, jika kenyataan historis yang
merintah. Ia harus tumbuh menjadi telah diuraikan di atas bisa dijadi-
apa yang oleh kan petunjuk,
Robert N. Bellah maka dapat di-
disebut sebagai Allah tidak memberi ampun jika katakan bahwa
“civil religion”. sesuatu dipersekutukan kepada- proses santrinisasi
Nya; tetapi Ia mengampuni yang
Dan betapapun ini telah melaju
selainnya, kepada siapa saja yang
seseorang atau ke- dikehendaki-Nya. Dan barang tanpa bisa diken-
lompok mencoba siapa mempersekutukan Allah, ia dalikan oleh siapa
merumuskan pe- telah berbuat dosa yang besar. pun. Dan benar-
rincian nilai-nilai (Q., 4: 48) benar merupakan
itu dengan meng- “Mega Trend” In-
gunakan sumber-sumber ide donesia yang sesungguhnya. Se-
abstrak, namun dalam proses sosiali- karang, tinggal bagaimana kita
sasinya, nilai-nilai itu akan “nyantol” mendorongnya agar melaju lebih
pada apa yang sudah ada dan hidup cepat.
dalam masyarakat. Di sini, dalam
penghitungan dari berbagai segi,
nilai-nilai kesantrian adalah yang
paling relevan. Dan dalam perspektif KAUM SUNNI
pembahasan di sini pertumbuhan
bahasa nasional merupakan suatu Kontroversi antara kaum Qadari
bentuk nyata betapa nilai kebang- dan kaum Jabari, selain sebagai yang
saan atau persatuan nasional telah mula-mula muncul dalam sejarah
mewujudkan dirinya dengan cara perkembangan Islam, juga yang
“nyantol” pada “kesantrian” (dalam paling berpengaruh dan memiliki
hal ini kita bisa ambil contoh penggu- implikasi yang meluas dan menda-
naan bahasa Melayu sebagai acuan lam. Sebab, kontroversi itu segera
bagi bahasa nasional). merembet ke bidang-bidang lain,
Lebih jauh, penglihatan ini di dalam suatu proses interaktif dan
dukung oleh gejala-gejala nasional dinamis yang gemanya masih terasa
yang kini menjadi awal kecende- sampai sekarang.

1276 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Dorongan pertama kontroversi politik berkenaan dengan siapa yang
teologis itu adalah masalah politik harus menjadi pemimpin dan pe-
yang kemudian berkembang men- nguasa hanya menghabiskan energi.
jadi masalah agama. Karena itu, Maka orang pun berkumpul di
banyak yang menyesalkan bahwa sekitar Muawiyah, betapapun tidak
masalah politik yang duniawi itu sempurnanya khalifah ini, dan ikut
telah bergeser dan meningkat men- mewujudkan berbagai program
jadi masalah agama yang jauh lebih ekspansinya ke barat (Afrika Utara
mendalam dan serius. sampai Spanyol) dan ke timur
Tetapi, disesalkan atau tidak, (Transoxania dan Asia Tengah).
keadaan tersebut tidak lagi bisa di- Mereka yang berkumpul sekitar
ubah, karena telah terjadi. Karena Muawiyah ini, yang terus tumbuh
itu, lebih berharga daripada menye- sehingga akhirnya meliputi bagian
sali ialah mempelajari secara dingin terbesar kaum Muslim, disebut
dan objektif (sebisa-bisanya) dan kaum Jamâ‘ah (Kelompok [Terbe-
memetik pelajaran darinya. Kiranya sar]). Ketika selesai dengan peristiwa
inilah maksud berbagai perintah Shiffin, yaitu perundingan perda-
dalam Kitab Suci agar kita mem- maian antara Muawiyah dan ‘Ali
pelajari sejarah masa lalu (Q., 3: yang membawa kekalahan bagi ‘Ali
137). dan kemenangan bagi Muawiyah
Dalam kemelut politik yang yang sangat kontroversial itu, mayo-
banyak meminta korban jiwa, pera- ritas umat Islam bergabung dengan
saan traumatis agaknya telah meng- Muawiyah, sehingga tahun itu, yaitu
giring sebagian besar orang Muslim tepatnya tahun 41 Hijrah, disebut
untuk bersikap pragmatis. Karena “Tahun Jamâ‘ah”.
itu, sedikit demi sedikit masyarakat Sementara Dinasti Umayah de-
Islam menerima fait accompli ke- ngan pandangan keagamaan Jabari-
kuasaan Dinasti Umayah dan nya berada dalam posisi teologis
mendukung program-programnya. yang agak defensif, kaum Khawarij
Apalagi banyak orang melihat ber- maju terus dengan berbagai prog-
bagai program para khalifah per- ram sosial, politik, dan keagama-
tama, khususnya Abu Bakar, ‘Umar annya yang ofensif. Dalam hal ini,
dan ‘Utsman, yaitu program eks- kaum Khawarij disertai oleh kaum
pansi militer dan politik dalam Syi‘ah yang pada proses pertum-
semangat pembebasan (al-fath) buhan awalnya sama-sama sebagai
bangsa-bangsa tertindas, harus pendukung ‘Ali ibn Abi Thalib.
dilanjutkan demi kejayaan Islam Tetapi mereka berpisah jalan pada
sendiri, sementara percekcokan saat ‘Ali menerima usul perdamaian

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1277


Muawiyah, pemimpin Bani Umayah, memusatkan perhatian kepada kaji-
karena sebagian pendukungnya an dan pendalaman agama, sekali-
memandang seharusnya ‘Ali tidak gus menyatakan netral dalam poli-
menerima usul perdamaian atau tik. Kelompok yang antara lain
kompromi itu, melainkan harus dipimpin oleh Abdullah ibn ‘Umar
meneruskan peperangan sampai ini menumbuhkan pandangan
kemenangan terakhir. keagamaan bahwa seluruh pemeluk
Perpisahan politik antara pendu- Islam, tanpa memerhatikan afiliasi
kung setia ‘Ali (golongan Syi‘ah) dan dan pandangan politik mereka,
para pembangkang terhadap ‘Ali adalah kelompok (jamâ‘ah) yang
(Khawarij) itu berakibat perpisahan tunggal di bawah naungan agama
pula dalam berbagai pandangan Tuhan. Terbawa oleh suasana tempat
keagamaannya. Sementara golongan kemunculannya, kelompok ini banyak
Syi‘ah menjadi sekumpulan orang memerhatikan tradisi penduduk kota
yang sedikit banyak mengultuskan Madinah yang mereka pandang
Ali dan hampir mengutuk tiga kha- sebagai kelanjutan konsisten tradisi
lifah pendahulunya, terutama ‘Utsman, yang ditanamkan Nabi, dan tradisi
tapi belakangan juga Abu Bakar Madinah mereka jadikan salah satu
dan ‘Umar, kaum Khawarij justru sumber atau referensi pemahaman
mengutuk ‘Ali (malah berhasil mem- keagamaan mereka.
bunuhnya) dan ‘Utsman, tapi me- Mula-mula Bani Umayah di
lihat Abu Bakar dan ‘Umar sebagai Damaskus merasa gusar oleh kene-
tokoh-tokoh teladan setelah Nabi tralan politik orang-orang Madinah
sendiri. Seperti kaum Khawarij, Bani itu. Apalagi sekalipun netral mereka
Umayah dan para pendukung me- tidak segan-segan menempatkan diri
reka juga mengagumi Abu Bakar dan mereka sebagai sumber kekuatan
‘Umar serta mengutuk ‘Ali, namun moral umat, dan sewaktu-waktu
berbeda dari kaum Khawarij, Bani tidak segan-segan pula melontarkan
Umayah dengan sendirinya juga kritik ke rezim Damaskus. Tetapi
meneladani ‘Utsman. Maka Bani segera mereka sadari bahwa mem-
Umayah dan kaum syi‘ah masing- biarkan atau malah mendukung
masing berada pada ujung ekstremi- gerakan Madinah itu adalah lebih
tas yang berlawanan. baik. Karena itu, lambat laun gera-
Berbarengan dengan itu semua, kan Madinah itu tumbuh sejajar
seolah-olah untuk kelengkapan dengan kepentingan Damaskus, dan
mosaik politik Islam pada masa awal dalam proses pertumbuhannya itu
sejarah Islam itu, di Madinah akhirnya muncul golongan orang-
tumbuh kelompok-kelompok yang orang Muslim yang mementingkan

1278 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


persatuan semua kelompok (jamâ‘ah) semakin deras. Lebih-lebih setelah
kaum Muslim dan dalam mema- kaum Muslim Indonesia, berkat
hami agama banyak mengacu ke- kapal-kapal modern yang dijalankan
pada tradisi atau Sunnah, setelah dengan mesin uap, semakin mudah
kepada Kitab Suci sendiri. Maka dan semakin banyak pergi ke Tanah
mereka disebut Ahl Al-Sunnah wa Suci, sehingga kontak dengan ka-
Al-Jamâ‘ah, “Para Penganut Tradisi langan dari paham dan pemikiran
dan Kelompok Besar”, biasa dising- Islam yang lebih “murni” ke arah
kat dengan sebutan “kaum Sunni”. syariat semakin kuat. Ini menim-
bulkan gelombang gerak pemikiran
yang lebih berat ke arah syari‘at atau
fiqh, serta berbahasa Arab, yang
KAUM TUA DAN MUDA kemudian melembaga dalam sistem
dan kurikulum pendidikan dunia
Orientasi kesufian akan lebih pesantren.
dapat menerima pola budaya luar, Gelombang gerak ke arah syariat
sebagian besar yang positif, tapi juga yang lebih murni itu menjadi se-
tidak jarang tersusup yang negatif. makin besar dengan adanya sebagian
Tapi sesungguhnya keadaan ini kaum Muslim Indonesia yang ber-
sangat umum di seluruh dunia hasil mengadakan kontak dengan pa-
Islam, sehingga pada dasarnya tidak ra ulama Arabia dari aliran pemi-
perlu sangat dipersoalkan. Dan hal kiran Syaikh Muhammad ibn Abdul
itu menyangkut masalah, seberapa Wahhab (yang lalu demi mudahnya
jauh dibenarkan terjadinya akul- sering disebut kaum Wahabi), di Ta-
turasi atau penyesuaian noktah- nah Suci. Sumatra Barat merupakan
noktah universal ajaran Islam dengan ajang paling seru perbenturan an-
unsur-unsur budaya lokal, justru tara “kaum muda” dan “kaum tua”.
untuk membuat noktah-noktah Perbenturan itu menyulut peperang-
universal itu terlaksana. Karena itu, an patriotik karena melibatkan pe-
sesungguhnya adanya unsur budaya nguasa kolonial Belanda.
lokal dalam dunia pemikiran Islam Apa yang terjadi di Sumatra Ba-
di suatu tempat tidaklah sedikit pun rat itu mempunyai dampak nasio-
mengurangi nilai keabsahan pemi- nal, dengan bukti bahwa daerah-
kiran Islam itu. daerah lain, langsung atau tidak
Dalam proses perkembangan langsung, juga mulai memperke-
pemikiran Islam lebih lanjut, orien- nalkan ide-ide “kaum muda”. Dan
tasi pemikiran yang berat ke kesufian dengan adanya pengaruh pemikiran
itu mendapatkan tantangan yang reformatif dari Mesir yang lebih sis-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1279


tematis, yang dipelopori oleh Syaikh KAWAN DAN LAWAN POLITIK
Muhammad Abduh dan Rasyid
Ridla, dari gerakan “kaum muda” itu Selama 50 tahun Merdeka,
muncullah organisasi-organisasi Indonesia dikuasai oleh skema
sosial-keagamaan modern. politik Bung Karno dan Pak Harto,
Tetapi, saat ini, ketika kesadaran yaitu skema politik yang mengenal
kaum Muslim Indonesia semakin kawan-lawan. Karena itu, sampai se-
luas dan lengkap akan ajaran dan se- karang masih saja tetap tersisa pi-
mangat agama Islam, potret pemi- kiran semacam itu. Dalam skema
kiran Islam di Indonesia mulai me- politik Bung Karno, kawan-lawan
masuki jenjang peningkatan yang diputuskan melalui istilah revolusi-
lebih tinggi, yang tidak lagi hanya oner dan kontra-revolusioner, di
semata-mata bercorak “kaum mu- mana yang kontra-revolusi harus
da”, tapi juga menyaksikan tampil- kalah. Tidak heran apabila Bung
nya kembali secara kreatif corak- Karno kemudian sangat memusuhi
corak “kaum tua”. Maka semakin Masyumi, PSI, dan lain-lain. Pada
banyak terdengar pernyataan, bahwa masa Pak Harto, skema politik
sementara pemikiran Islam itu terus kawan-lawannya adalah Orde Baru-
diusahakan untuk responsif atau Orde Lama. Orde Lama harus kalah,
mampu menjawab tantangan za- seluruh dana dan daya dikerahkan
man, ia juga harus berakar secara untuk mengalahkan Orde Lama;
mendalam dalam tradisi dan warisan itulah yang ada di balik semua Pe-
kultural umat Islam, yang universal milu yang kita alami. Namun seka-
dan yang lokal. Ini disadari justru rang ini kategorinya adalah reformasi
untuk mendorong pengkayaan dan status quo.
intelektual dan kultural, serta untuk Dari pengalaman itu semua,
mencegah terjadinya pemiskinan di maka akhirnya kita harus mulai
bidang itu. Agaknya masa depan belajar untuk tidak mengenali skema
Islam di tanah air kita akan diten- kawan-lawan politik dalam kategori
tukan oleh kecenderungan-kecende- kelompok atau orang, tapi tetap
rungan terakhir tersebut. Semua itu dalam sikap mental. Sikap mental
tidak lain merupakan perwujudan itu bisa diambil dari hijrah, dalam
dari ungkapan bijak (hikmah) para hal ini maksudnya adalah hijrah
ulama sendiri, “Memelihara yang mental. Hal tersebut bisa terjadi
lama yang baik, dan mengambil sehingga pemikiran status quo dan
yang baru lebih baik”. reformasi ada di berbagai tempat.
Artinya bagi Golkar, PDI-P, dan
semua partai memiliki orang-orang

1280 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


reformis maupun pro-status quo. dan gerakan-gerakan lainnya yang
Jadi, kita harus mulai merintis serupa (seperti yang dipimpin oleh
skema politik baru. Itulah dulu yang Daud Beureueh di Aceh, Ibnu Hajar
kita kehendaki dengan ide dialog di Kalimantan Selatan, Sultan
dan rekonsiliasi. Hamid di Kalimantan Barat, dan
Kahar Muzakkar di Selawesi Selatan).
Misalnya, seberapa jauh gerakan-
gerakan yang menggunakan label
KAWASAN DAMAI keislaman itu sesungguhnya meru-
DAN KAWASAN PERANG pakan reaksi terhadap proses dan
struktur sosial dan politik tertentu
Dapat dipastikan bahwa sebagian pada masa-masa pertumbuhan bang-
besar orang Indonesia pernah men- sa Indonesia sebagai bangsa merdeka
dengar, dan mengerti, apa itu “Dâr yang sedang berusaha menemukan
Al-Islâm”, terutama dalam ejaan jati dirinya dalam konteks zaman
populernya di modern.
sini, “Darul Tidak mung-
Islam”. Masya- kin diingkari
rakat Indonesia bahwa dari se-
umumnya me- bagian proses-
rasa kenal de- proses dan struk-
ngan istilah itu tur-struktur ter-
karena ada aso- sebut ada yang
siasi yang erat dirasakan kurang
sekali dengan adil untuk seba-
beberapa peris- gian masyarakat
tiwa dalam sejarah pertumbuhan karena merugikan mereka tanpa me-
bangsa pada masa-masa sesaat merhatikan betapa mereka telah
setelah proklamasi kemerdekaan, mengambil bagian yang sangat
antara lain yang paling terkenal ialah penting dalam perjuangan merintis,
gerakan dengan nama serupa yang merebut dan mempertahankan
dipimpin oleh Sangaji Marijan kemerdekaan. Salah satu contoh dari
Kartosuwiryo, yang juga dikenal proses itu dan struktur yang di-
sebagai gerakan “DI/TII” (Darul hasilkannya ialah apa yang di-
Islam/Tentara Islam Indonesia). namakan “rasionalisasi”, yaitu proses
Banyak sekali persoalan kesejarahan penyisihan mereka yang “tidak
yang harus dibuat lebih jelas secara memenuhi syarat pendidikan”
adil dan jujur tentang gerakan itu (Belanda) dari unsur struktur

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1281


tertentu republik kita yang masih perintah dalam Kitab Suci agar kita
muda, tanpa memerhatikan bahwa umat manusia memelajari sejarah,
mereka yang bersangkutan itu ada- dengan mengembara di bumi dan
lah justru termasuk yang paling memerhatikan pengalaman hidup
gigih berjuang melawan penjajahan bangsa-bangsa yang telah lalu, untuk
dan paling banyak berkorban atau dapat menarik pelajaran dari kega-
menjadi korban. Karena itu terbuka galan dan kehancuran mereka (Li-
kemungkinan untuk menelaah dan hat, antara lain, Q 3: 137; 6: 11;
menafsirkan kembali berbagai gerak- dan 30: 42.)
an tersebut di bawah sorotan analisis Jadi, memang ada hal yang
yang memberi perhatian lebih besar sangat menarik berkenaan dengan
kepada bentuk-bentuk proses dan istilah “Dâr Al-Islâm” dan lawannya
struktur yang tidak adil, dan bagai- (yang tidak atau kurang dikenal oleh
mana gerakan-gerakan tersebut masyarakat kita), “Dâr Al-Harb”.
merupakan reaksi kepadanya, baik Istilah “Dâr Al-Islâm” sendiri ber-
yang dilaksanakan secara cukup arti sekitar “Negeri Islam” (daripada
wajar maupun yang kurang wajar. berarti “Negara Islam”). Tetapi ka-
Jika persoalan sejarah menyang- rena istilah lawannya ialah “Dâr Al-
kut pelaku sejarah itu sendiri di satu Harb” yang berarti “Negeri Perang”
pihak dan para pengkaji, pengamat atau “Kawasan Peperangan”, maka
serta penulis sejarah di lain pihak, “Dâr Al-Islâm” lebih tepat diartikan
maka mudah dibayangkan tentang sebagai “Negeri Damai” atau “Ka-
kemungkinan adanya kesenjangan wasan Kedamaian”. Ini tentu mem-
antara kenyataan dan pengamatan. punyai logikanya sendiri, karena,
Kesenjangan itu menghasilkan pere- menurut apa yang seharusnya, se-
kaman atau penulisan sejarah yang buah “Negeri Islam” adalah juga
secara kritis dan jujur harus selalu “Negeri Damai”, lebih-lebih secara
diuji dan diuji kembali oleh mereka etimologis dan semantis perkataan
yang berwenang dari kalangan para “Islam” dan “Salam” adalah satu dan
ahli. Tidak terkecuali mengenai se- sama. Kitab-kitab fiqih yang mem-
jarah berbagai gerakan di Indonesia bahas hukum Islam banyak yang
yang menggunakan sebutan Darul menguraikan dengan cukup terpe-
Islam atau sejenisnya. Demikian itu- rinci pengertian dan konsep sekitar
lah yang seharusnya, jika dikehen- istilah-istilah itu.
daki penarikan pelajaran secara be-
nar dan tepat dari sejarah bangsa.
Secara keagamaan, cukup banyak

1282 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEABSAHAN TAREKAT sejarah Islam telah mencoba “men-
damaikan” antara orientasi lahiri
Organisasi tarekat berpusat ke- disiplin syariat dan orientasi batini
pada hadirnya pribadi seorang mur- disiplin tasawuf.
syid. Seorang mursyid dalam menja- Dalam peristilahan kaum Ahli
lankan tugasnya mengambil baiat Sunnah wal Jamaah dari kalangan
dari para (calon) murid dan mem- NU, tarekat yang absah dan yang
bimbingnya dibantu oleh beberapa secara syariat dapat dipertang-
wakil yang biasa disebut khalîfah gungjawabkan itu disebut tharîqah
atau badal, sesuai dengan martabat- mu‘tabarah. Di negeri kita telah ter-
nya. Dengan begitu, suatu tarekat daftar sekitar empat puluh tarekat
tercegah dari kemungkinan menga- yang dipandang absah, dan tergabung
lami gerak sentripetal yang menim- dalam perkumpulan yang disebut
bulkan kesesatan yang tidak dike- Jam‘iyah Thariqah Mu‘tabarah. Di
hendaki. Juga karena esoterisme luar NU, organisasi sosial-keagama-
senantiasa rawan kepada kemung- an yang memerhatikan dunia tare-
kinan penyimpangan (antara lain kat antara lain ialah Persatuan Tarbi-
karena banyak sekali berurusan yah Islamiyah di Sumatra Barat dan
dengan intuisi atau cita-rasa pribadi Jam‘iyah Washliyah di Sumatra
yang mendalam, yang disebut oleh Utara.
Imam Al-Ghazali sebagai dzawq). Dengan adanya perkumpulan
Pengalaman dalam sejarah agama- tarekat mu‘tabarah itu, maka tarekat-
agama, termasuk Islam sendiri, tarekat di Indonesia dapat sejauh
menunjukkan bahwa esoterisisme mungkin dihindarkan dari penyim-
yang tak terkendali dapat menjadi pangan yang dapat merugikan
sumber kesesaatan umum yang masyarakat. Dan dengan berpegang
mengacaukan masyarakat. Karena kepada syariat, tarekat-tarekat itu
itu, organisasi-organisasi Islam secara lahiriah dapat “diawasi”. Na-
semisal NU (Nahdlatul Ulama) mun, sudah tentu hal ini tidak sepe-
menetapkan kriteria tertentu untuk nuhnya menjamin tercegahnya pe-
dapat disahkannya suatu tarekat. nyimpangan-penyimpangan atas
Pada pokoknya suatu tarekat absah nama kegiatan keruhanian. Berkali-
jika ia tidak menyimpang dari sya- kali masyarakat dihentakkan oleh
riat. Ini tentu saja merupakan ke- berita tentang adanya tindakan aso-
lanjutan dari pemikiran Al-Ghazali sial atau amoral yang terjadi atas na-
(w. 1111 M), juga pemikiran Al- ma suatu ajaran keruhanian tertentu
Qusyairi sebelumnya. Mereka ada- (sebagai bandingan, di Amerika per-
lah tokoh-tokoh yang tercatat dalam nah muncul gerakan Baghwan Shri

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1283


Rajneesh yang mengajarkan pende- Kristen itu tidak ada apa apanya,” dan
katan kepada Tuhan melalui hu- kaum Kristen berkata, “Orang orang
bungan seks bebas). Biasanya pe- Yahudi itu tidak ada apa apanya” (Q.,
nyimpangan serupa itu terjadi dalam 2: 113). Tentang gerakan kesufian itu
gerakan-gerakan kultus, bukannya sendiri Ibn Taimiyah mengatakan:
dalam tarekat, dan karena itu gerakan “Anda dapatkan bahwa banyak
tersebut tidak tergabung dalam suatu dari kaum fiqih, jika melihat kaum
perkumpulan tarekat yang sah. Na- sufi dan orang orang yang beribadah
mun, tidak urung adanya ekses nega- (melulu), akan memandang mereka
tif seperti itu telah mengundang ini tidak ada apa apanya, dan tidak
generalisasi terhadap tarekat atau mereka perhitungkan kecuali seba-
gerakan kesufian sebagai negatif. gai orang orang bodoh dan sesat.
Sikap negatif secara pukul rata ini Sedangkan dalam tarekat, mereka itu
jelas tidak dibenarkan, sebagaimana tidak berpegang kepada ilmu serta
sikap positif secara pukul rata (tanpa kebenaran sedikit pun. Anda juga
penilaian kritis atas kasus-kasus spe- dapatkan banyak dari kaum sufi serta
sifiknya) juga tidak dapat dibenar- orang orang yang menempuh hidup
kan. Bahkan Ibn Taimiyah, seorang sebagai faqîr tidak menganggap apa
tokoh yang dikenal sebagai sangat apa kepada syariat dan ilmu (hu-
berat berorientasi kepada syariat kum); bahkan mereka menganggap
yang serba lahiri itu, dan yang juga bahwa orang yang berpegang kepada
dikenal sangat gigih menentang dan syariat dan ilmu (hukum) itu ter-
memberantas praktik-praktik kesu- putus dari Allah, dan bahwa para
fian populer—seperti kebiasaan penganutnya tidak memiliki apa apa
orang berziarah ke makam-makam yang bermanfaat di sisi Allah.”
dengan niat meminta sesuatu, misal- Ibn Taimiyah tidak bermaksud
nya—masih merasa perlu memperi- menyalahkan salah satu dari kedua-
ngatkan orang untuk bersikap adil nya, juga tidak hendak merendah-
kepada tasawuf dan kegiatan persau- kan kaum sufi, sekalipun ia, sebagai
daraan kesufian. Polemik dan kon- seorang penganut mazhab Hanbali,
troversi antara yang pro dan kontra sangat berat berpegang kepada segi
tarekat khususnya atau kesufian segi eksoteris Islam seperti diwakili
umumnya dipandang oleh Ibn Tai- dalam syariat. Karena itu, Ibn Tai-
miyah sebagai serupa dengan perten- miyah mengatakan, “Yang benar ia-
tangan antara kaum Yahudi dan kaum lah bahwa apa pun yang berdasarkan
Kristen. Dengan terlebih dahulu Kitab dan Sunnah pada kedua belah
mengutip firman Allah yang artinya, pihak itu adalah haq. Sebaliknya, apa
Kaum Yahudi berkata, “Orang orang pun yang bertentangan dengan

1284 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Kitab dan Sunnah pada kedua belah trikan yang absurd, jika bukannya
pihak itu adalah bathil.” kesintingan atau bahkan tarikan se-
tan yang sesat.
Kesesatan yang paling gawat, di
mata ahl al-zhawâhîr, ialah yang ada
KEABSAHAN TASAWUF dalam kawasan teori dan pandangan
dasar, yang mengarah kepada paham
Membicarakan keabsahan tasa- “kesatuan eksistensial” (wahdat al-
wuf dapat mengisyaratkan pengam- wujûd). Selain berbagai tokoh yang
bilan sikap penghakiman (judgment) sudah dikenal umum, seperti Al-
dengan implikasi yang serius, karena Hallaj dan Syaikh Siti Jenar, peng-
menyangkut masalah sampai di anut dan pengembang pandangan
mana kita bisa dan berhak menilai itu yang paling kaya, namun “liar”
pengalaman keruhanian seseorang. ialah Ibn Arabi. Dalam bukunya,
Mistisisme atau pengalaman mistis, Fushûsh Al-Hikam, Ibn Arabi ber-
tidak terkecuali yang ada pada kaum dendang dalam sebuah syair yang
sufi, selalu mengarah ke dalam dan bernada “gurauan” dengan Tuhan:
bersifat pribadi. Oleh karena itu, (Maka Ia [Tuhan]-pun memuji-
pengalaman mistis hampir mustahil ku, dan aku memuji-Nya, dan Ia
dikomunikasikan kepada orang lain, menyembahku, dan aku pun me-
dan selamanya akan lebih merupakan nyembah-Nya.
milik pribadi si empunya sendiri. Dalam keadaan lahir aku menye-
Oleh karena itu, sering terjadi ada- tujui-Nya dan dalam keadaan hakiki
nya tingkah laku eksentrik dan “di aku menentang-Nya.
luar garis”, dan orang lain, lebih- Maka Ia pun mengenaliku, na-
lebih sesama sufi sendiri akan me- mun aku tak mengenali-Nya lalu
mandangnya, dengan penuh pe- aku pun mengenali-Nya, maka aku
ngertian jika tidak malah kekagum- pun menyaksikan-Nya.
an. Berbagai cerita tentang “wali” Maka mana mungkin Ia tiada
yang berkelakuan aneh, seperti perlu, padahal aku menolong-Nya
banyak terdapat di berbagai negeri dan membahagiakan-Nya?
dan daerah Islam, adalah kelanjutan Untuk inilah Kebenaran me-
dari persepsi mistis ini. wujudkan aku, sebab aku mengi-
Karena itu, bagi mereka yang si ilmu-Nya dan mewujudkan-
lebih melihat dirinya sebagai pe- Nya.
megang ajaran standar akan cepat Begitulah, sabda telah datang ke-
mengutuk tingkah laku aneh itu pada kita, dan telah dinyatakan da-
sebagai tidak lebih dari keeksen- lam diriku segala maksudnya).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1285


Ibn Arabi memang mengaku Tapi, dalam semangat empatik,
sebagai “kutub para wali” (quthb al- mungkin justru pengalaman mistis
awliyâ’), bahkan pamungkasnya. Ia kaum sufi harus dipandang sebagai
dituding oleh para ‘ulamâ’ syariat bentuk pengalaman keagamaan
sebagai yang paling bertanggung yang sejati. Seperti pengalaman
jawab atas penyelewengan-penye- Nabi dalam Mi‘râj yang tak terlu-
lewengan dalam Islam, khususnya kiskan, sehingga juga tak bisa diko-
yang terjadi di kalangan kaum sufi. munikasikan, pengalaman mistis
Namun bagi para pengikutnya dia kaum sufi pun sesungguhnya berada
adalah al-syaykh al-akbar (guru yang di luar kemampuan rasio untuk
agung). menggambarkannya. Kaum sufi
Kesulitan memahami literatur gemar mengatakan bahwa untuk
kesufian, seperti karya-karya Ibn bisa mengetahui apa hakikat penga-
Arabi, antara lain, lantaran pengung- laman itu, seseorang hanya harus
kapan ide dan ajaran di dalamnya mengalaminya sendiri. Mereka
sering menggunakan kata kiasan mempunyai perbendaharaan yang
(matsal) dan perlambang (ramz). kaya untuk melukiskan kenyataan
Karena itu ungkapan-ungkapan itu. Misalnya, tidak mungkinlah
yang ada harus dipahami dalam menjelaskan rasa manisnya madu
kerangka interpretasi metaforis atau jika orang tidak pernah mencicipi-
tafsir batini (takwil). Dan takwil nya sendiri.
itulah yang menjadi metode pokok Pengalaman mistis tertinggi
kaum sufi dalam memahami teks- menghasilkan situasi kejiwaan yang
teks suci, baik Kitab Suci maupun disebut ekstase. Dalam perbenda-
hadis Nabi. haraan kaum sufi, ekstase itu sering
Meskipun kaum sufi menggu- dilukiskan sebagai keadaan mabuk
nakan metode takwil, mereka sebe- kepayang oleh minuman kebenaran.
narnya tetap berpegang kepada Kebenaran (al-Haqq) digambarkan
sumber-sumber suci itu. Hanya saja, sebagai minuman keras atau khamar.
sejalan dengan metodenya, mereka Bahkan untuk sebagian mereka, mi-
tidak memahami sumber-sumber numan yang memabukkan itu tidak
itu menurut bunyi tekstualnya. Ini- lain ialah apa yang mereka namakan
lah pangkal kontroversi mereka de- “dlamîr al-sya‘n”, yaitu kata-kata “an”
ngan kaum syariat. Maka tidak yang berarti “bahwa” dalam kalimat
jarang kaum syariat mengutuk me- syahadat pertama, “Asyhadu an lâ
reka sebagai sesat, seperti yang dila- ilâha illallâh” (Aku bersaksi bahwa
kukan oleh Ibn Taimiyah terhadap tidak ada Tuhan selain Allah). Pelu-
Ibn Arabi. kisan ini untuk menunjukkan be-

1286 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tapa intensnya mereka menghayati posisi, arti, dan peran diri sendiri
tauhid, sehingga mereka tidak me- yang proporsional, yaitu “tahu diri”
nyadari apa pun yang lain selain Dia (ma‘rifat al-nafs) yang tidak lebih
Yang Mahaada. daripada seorang makhluk yang
Karena itu, suatu pengalaman harus tunduk-patuh dan pasrah
mistis mungkin akan hanya sekali bulat (islâm) kepada Sang Maha
terjadi dalam hidup seseorang, tanpa Pencipta (Al-Khâliq).
bisa diulangi. Inilah diumpamakan Seorang sufi, karena kepuasannya
dengan turunnya akan pengetahuan
“malam kepas- tentang Kebe-
tian” (laylat al- Ketamakan manusia itu tiada naran, tidak ba-
qadr), yang da- batas. Kalau saja diberi satu la- nyak menuntut
lam Al-Quran dang yang berisi emas, maka dalam hidup ini.
disebut sebagai niscaya manusia akan terus men- Ia puas (qanâ‘ah)
cari ladang emas yang kedua,
lebih baik dari dan lepas dari
ketiga dan seterusnya.
seribu bulan. Ar- harapan kepada
tinya, seorang sesama makhluk.
yang mengalami satu momen me- Ia bebas, karena ia merasa perlu
nentukan itu, ia akan terpengaruh (faqîr) hanya kepada Allah yang
oleh pesan yang dibawa seumur hi- dapat ia temui di mana saja melalui
dupnya, yaitu sekitar seribu bulan ibadah dan zikir. Ia menghayati
atau delapan puluh tahun. Karena kehadiran Tuhan dalam hidupnya
itu, meskipun suatu pengalaman melalui apresiasi akan nama-nama
mistis sebagai suatu kejadian hanya (kualitas-kualitas) Tuhan yang indah
bersifat sesaat (transitory), namun re- (al-asmâ’ al-husnâ), dan dengan
levansinya bagi pembentukan budi apresiasi itu ia menemukan keutuh-
pekerti akan bersifat awet. Sebab, an dan keseimbangan dirinya.
dalam pengamalan intens sesaat itu, Hidup penuh sikap pasrah me-
orang berhasil menangkap suatu mang bisa mengesankan kepasifan
kebenaran yang utuh. Kesadaran dan eskapisme. Tapi sebagai do-
akan kebenaran yang utuh itulah rongan hidup bermoral, penga-
yang menimbulkan rasa bahagia dan laman mistis kaum sufi sebetulnya
tenteram yang mendalam, suatu merupakan suatu kedahsyatan.
euphoria yang tak terlukiskan. Dan Karena itulah, ajaran tasawuf juga
itulah kemabukan mistis. Kemu- disebut sebagai ajaran akhlak. Dan
dian, suatu hal yang amat penting akhlak yang hendak mereka wujud-
ialah bahwa euphoria itu sekaligus kan adalah “tiruan” akhlak Tuhan,
disertai dengan kesadaran akan sesuai dengan sabda Nabi yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1287


mereka pegang teguh, “Berakhlaklah nyata dalam konsep kenegaraan.
kamu semua dengan akhlak Allah.” Tetapi serentak dengan itu muncul
masalah keadilan. Maka tampillah
para literati—yaitu kelas tertinggi
dalam sistem masyarakat yang ber-
KEADILAN susun, yang tugasnya ialah “mene-
ropong langit” dengan jaminan
Sejak umat manusia mengenal hidup sepenuh-penuhnya—atau se-
peradaban di Lembah Sawad (Meso- orang tokoh dari mereka, yang mam-
potamia, Irak sekarang) sekitar 6.000 pu mengenali adanya ketidakadilan,
tahun yang lalu, persoalan keadilan kemudian berusaha merombak ma-
selalu merupakan tantangan hidup syarakat atas dasar “wisdom” yang
yang tidak pernah berhenti diper- diperolehnya.
juangkan. Ditemukannya sistem Padanan fungsional kaum literati
pertanian (sebagai berkah langsung pada waktu sekarang ialah kaum
dari dua sungai yang banjir secara intelektual, atau mungkin lebih te-
periodik dan pasang-surut) serta pat lagi kaum intelegensia, yaitu
dijinakkannya binatang (yang suatu kelompok dalam masyarakat
membuat manusia tidak lagi hanya yang karena tingkat kemampuan
bersandar kepada kekuatan fisiknya inteleknya yang tinggi dan komit-
dalam bertani), maka terjadilah men moralnya yang kukuh, mampu
akumulasi kekayaan pada manusia. tetap bertahan untuk tidak “terlibat
Karena manusia mendapati diri- langsung” dalam persoalan hidup
nya, karena adanya kemakmuran itu, keseharian. Sikap “detachment” me-
harus menyusun masyarakat dengan reka ini membuat mereka berpe-
membagi pekerjaan, termasuk luang lebih baik untuk melihat
kekuasaan, antara para anggotanya, masalah hidup secara “objektif ”,
maka mulailah masyarakat manusia karena itu mereka berotoritas.
tersusun menjadi tinggi-rendah, Kaum literati zaman Sumeria-
dengan yang kuat mengalahkan atau Babilonia itu, lebih-lebih dalam
menguasai yang lemah. Pembagian penampilan tokoh-tokohnya yang
manusia menjadi empat tingkat betul-betul menonjol penuh wisdom
(yang kelak setelah ditiru dan di- dan karisma, adalah juga padanan
ambil alih oleh bangsa-bangsa Arya fungsional para nabi dan rasul.
melahirkan sistem kasta), pada Jumlah mereka tidak pernah sangat
mulanya muncul sebagai keharusan banyak, namun mereka adalah
pembagian kerja masyarakat ber- penentu sebenarnya jalan sejarah
adab, dan selanjutnya mewujud umat manusia. Disebabkan oleh ber-

1288 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


akarnya wawasan mereka dalam nilai atau Palestina Selatan, setelah me-
kemanusiaan yang tinggi dan murni, ninggalkan negerinya dan terlebih
terdapat kesamaan asasi antara se- dahulu pergi ke Harran di daerah
mua mereka dalam misi dan tugas hulu Lembah Furat-Dajlah.
suci. Perbedaan antara mereka ha-
nyalah dalam segi-segi “teknis” pelak-
sanaan atau perwujudan misi mereka
itu, yaitu perbedaan akibat tuntutan KEADILAN
ruang dan waktu yang berlainan. DALAM AL-QURAN
Dari situ kita sudah mulai dapat
melihat korelasi antara agama dan Kitab Suci Al-Quran banyak
usaha mewujudkan keadilan (atau, menyebutkan masalah keadilan
secara negatifnya, antara agama dan dalam berbagai konteks. Selain per-
usaha melawan kezaliman). Seorang kataan “adil” (Arab: ‘adl), untuk
tokoh, yang memiliki tingkat wisdom makna “keadilan” dengan berbagai
yang demikian tinggi dan wawasan nuansanya, Kitab Suci juga meng-
kemanusiaan yang demikian luhur, gunakan perkataan “qisth” dan
dipandang sebagai “orang yang “wasth”. Para ahli tafsir ada yang me-
mendapat berita” (makna asal kata- masukkan sebagian dari pengertian
kata Arab Nabî). Wisdom yang kata-kata “mîzân” ke dalam penger-
diperolehnya itu tidak hanya untuk tian “‘adl”. Semua pengertian ber-
diri sendiri saja, dan tokoh itu bagai kata-kata itu bertemu dalam
mengemban misi suci (risâlah) suatu ide umum sekitar “sikap te-
untuk disampaikan kepada masya- ngah yang berkeseimbangan dan
rakat pada umumnya. Maka dalam jujur”.
bahasa Arab disebut “Rasul” (peng- Beberapa firman Ilahi tentang
emban atau pemilik misi suci) keadilan adalah sebagai berikut:
sekaligus dipandang sebagai Sesungguhnya Allah memerintah-
“Utusan” dari Tuhan Mahatinggi. kan keadilan dan kebaikan, dan
Maka tidak heran bahwa hampir pemberian perhatian kepada kaum
semua unsur pokok agama dapat kerabat. Dan Dia melarang dari hal-
dijejaki kembali ke Sumeria- hal yang keji dan jahat. Dan mem-
Babilonia. Hal ini antara lain beri kamu sekalian petunjuk, agar
dibuktikan atau dilambangkan kiranya kamu merenungkan (Q., 16:
dalam wawasan dan penampilan 90).
Nabi Ibrahim, seorang tokoh dari Ur Sesungguhnya Allah memerin-
atau Kaldea di Mesopotamia, yang tahkan hendaknya kamu semua me-
kelak berdiam dan wafat di Kana`an nunaikan amanat kepada yang ber-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1289


hak, dan apabila kamu menghakimi Islam. Semangat ini merupakan
antara manusia hendaknya kamu kelanjutan aspirasi dan pemikiran
menghakimi dengan adil. Sesung- bangsa-bangsa Semit, karena penga-
guhnya Allah adalah sebaik-baiknya laman mereka dalam menjalankan
yang memberi petunjuk kepadamu pemerintahan yang senantiasa
semua tentang hal itu. Sesungguhnya mengandung godaan ke arah keza-
Allah Maha Mendengar dan Maha liman. Dalam lingkupnya yang lebih
Melihat (Q., 4: 58). luas, ketika budaya bernegara itu
Wahai sekalian orang yang ber- menular kepada bangsa-bangsa Ar-
iman! Jadilah kamu orang-orang yang ya, khususnya Persia atau Iran, maka
tegak untuk Allah, sebagai saksi aspirasi keadilan itu secara amat
dengan keadilan (al-qisth). Dan ja- pekat mewarnai dunia pemikiran ke-
nganlah sampai kebencian suatu negaraan budaya Irano-Semitik.
golongan mendorongmu ke arah tin- Maka dari sudut pandang ini, cita-
dakan tidak adil. Bertindaklah adil, cita keadilan yang amat kuat dalam
itulah yang lebih dekat kepada tak- Islam merupakan puncak dari proses
wa. Dan bertakwalah kepada Allah, pertumbuhan budaya Irano-Semitik
sesungguhnya Allah Mahaperiksa atas itu yang secara historis-sosiologis
segala sesuatu yang kamu kerjakan menyatakan diri dalam misi suci
(Q., 5: 8). para nabi dan rasul.
Wahai sekalian orang yang ber-
iman! Jadilah kamu orang-orang yang
tegak untuk keadilan, sebagai saksi
bagi Allah walaupun mengenai diri KEADILAN
kamu sendiri, atau kedua orangtuamu DAN KEHADIRAN TUHAN
dan karib-kerabat. Kalau (mengenai)
orang kaya atau miskin, maka Allah Keterkaitan iman dengan prin-
lebih mampu melindungi keduanya. sip keadilan nampak jelas dalam
Karena itu, janganlah kamu meng- berbagai pernyataan Kitab Suci,
ikuti hawa (nafsu) dalam menegak- bahwa Tuhan adalah Mahaadil, dan
kan keadilan. Dan kalau kamu bagi manusia perbuatan adil adalah
menyimpang atau berpaling (dari tindakan persaksian untuk Tuhan
keadilan), maka sesungguhnya Allah (Q., 4: 135). Karena itu, mene-
Mahaperiksa akan segala sesuatu yang gakkan keadilan adalah perbuatan
kamu kerjakan (Q., 4: 135). yang paling mendekati takwa atau
Dari beberapa kutipan firman keinsafan ketuhanan dalam diri
Tuhan itu dapat dirasakan betapa manusia. Wahai sekalian orang
kuatnya aspirasi keadilan dalam yang beriman, berdirilah tegak

1290 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


untuk Tuhan, sebagai saksi-saksi konsep keadilan formal dalam
dengan menegakkan keadilan. Dan sistem hukum Romawi, bahkan
janganlah sampai kebencian suatu lebih jauh menembus dinding-din-
kelompok manusia menyimpangkan ding pengertian keadilan yang
kamu sehingga kamu menjadi tidak rumit dalam spekulasi kefilsafatan
adil. Tegakkanlah keadilan, itulah Yunani. Rasa keadilan berdasarkan
yang paling mendekati takwa. Sesung- iman harus menyatakan ke luar
guhnya Tuhan be- detik hati nu-
nar-benar menge- rani yang pa-
tahui segala se- ling menda-
suatu yang kamu lam. Keadilan
kerjakan (Q., 5: imani itu ter-
8). Usaha mene- kait erat dengan
gakkan keadilan, ihsân, yaitu ke-
yang dalam inginan ber-
firman-firman itu buat baik untuk
diungkapkan da- sesama manusia
lam kata-kata semurni-mur-
Arab al-qisth, ninya dan se-
lebih-lebih diperintahkan dalam tulus-tulusnya, karena kita ber-
situasi seseorang tidak netral, seperti tindak di hadapan Tuhan untuk
situasi berurusan dengan orang- menjadi saksi bagi-Nya, yang di
orang yang dicintai (diri sendiri, hadapan-Nya itu segala kenyataan,
orangtua atau kerabat), atau orang- perbuatan dan detik hati nurani
orang yang dibenci (musuh, tidak akan pernah dapat diraha-
misalnya). siakan. Ungkapan yang lengkap
Keadilan, yang dalam Kitab Suci dalam Kitab Suci tentang keadilan
dinyatakan terutama dengan is- dan nilai-nilai kemanusiaan yang
tilah-istilah ‘adl dan qisth, seperti menjadi konsistensinya kita
dikatakan oleh Yusuf Ali, adalah dapatkan dalam salah satu firman-
suatu istilah yang serba meliputi, Nya, Sesungguhnya Allah memerin-
yang bisa mencakup semua jenis tahkan keadilan (al-‘adl) dan ke-
kebaikan dalam pemikiran kefil- baikan (al-ihsân); serta memerhati-
safatan. Tetapi karena akarnya yang kan para kerabat, dan Dia melarang
jauh dalam rasa ketuhanan atau dari segala yang keji (al-fakhsyâ’) serta
takwa, keadilan berdasarkan iman yang bertentangan dengan hati nu-
menuntut sesuatu yang lebih rani (al-munkar), juga dari kedeng-
hangat dan manusiawi daripada kian (al-baghy). Dia memberi peng-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1291


ajaran kepadamu, kiranya kamu nat” (amânah, titipan suci dari Tu-
akan ingat selalu (Q., 16: 90). han) kepada umat manusia untuk
Pengertian adil (‘adl) dalam sesamanya, khususnya amanat ber-
Kitab Suci juga terkait erat dengan kenaan dengan kekuasaan meme-
sikap seimbang dan menengahi (fair rintah. Sesungguhnya Allah memerin-
dealing), dalam semangat moderasi tahkan kamu sekalian untuk me-
dan toleransi, yang dinyatakan nunaikan amanat-amanat kepada
dengan istilah wasath (pertengahan) mereka (orang banyak, rakyat) yang
(Q., 2: 143). Muhammad Asad berhak, dan bila kamu menjalankan
menerangkan pengertian wasath itu pemerintahan atas manusia maka ja-
sebagai sikap berkeseimbangan an- lankanlah dengan keadilan. Sungguh,
tara dua ekstremitas serta realistis alangkah baiknya apa yang diajarkan
dalam memahami tabiat dan ke- Allah kepada kamu itu. Sesungguhnya
mungkinan manusia, dengan meno- Allah Maha Mendengar lagi Maha
lak kemewahan maupun asketisme Melihat (Q., 4: 58).
berlebihan. Sikap seimbang itu me- Kekuasaan pemerintahan adalah
mancar langsung dari semangat sesuatu yang tak terhindarkan demi
tauhid atau keinsafan mendalam ketertiban tatanan kehidupan ma-
akan hadirnya Tuhan Yang Maha Esa nusia sendiri. Sendi setiap bentuk
dalam hidup, yang berarti antara kekuasaan ialah kepatuhan dari
lain kesadaran akan kesatuan tujuan orang banyak kepada para penguasa
dan makna hidup seluruh alam (ûlû al-amr, bentuk dari walî al-
ciptaan-Nya. Sikap itu penting guna amr). Kekuasaan dan ketaatan
melandasi tugas orang-orang ber- adalah dua segi dari satu kenyataan.
iman untuk menjadi saksi atas se- Namun, kekuasaan yang patut dan
kalian umat manusia. Dengan sikap harus ditaati hanyalah yang berasal
berkeseimbangan itu kesaksian bisa dari orang banyak dan mencermin-
diberikan dengan adil, karena dila- kan rasa keadilan karena menjalan-
kukan dengan pikiran tenang dan kan amanat Tuhan. Maka yang
bebas dari sikap berlebihan. Seorang pertama-tama harus dipenuhi bagi
saksi tidak bisa mementingkan diri suatu kekuasaan untuk mendapat
sendiri, melainkan dengan penge- keabsahan atau legitimasinya ialah
tahuan yang tepat mengenai suatu menjalankan amanat itu dengan
persoalan dan mampu menawarkan menegakkan keadilan sebagai saksi
keadilan. bagi kehadiran Tuhan.
Mendalamnya makna keadilan
berdasarkan iman itu juga bisa di-
lihat dari kaitannya dengan “ama-

1292 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEADILAN DAN KEKUASAAN KEADILAN
SEBAGAI KETETAPAN ALLAH
Allah Swt. menjelaskan bahwa
menegakkan keadilan adalah tin- Dalam tatacara pergaulan sesama
dakan yang paling mendekati takwa. manusia berbentuk masyarakat atau
Berlakulah adil. Itu lebih dekat negara, mungkin tidak ada prinsip
kepada takwa (Q.,5: 8). Ayat ini atau pandangan dasar yang se-
dikaitkan dengan peringatan Allah demikian didambakan umat ma-
Swt. bahwa da- nusia sepan-
lam menegak- jang sejarahnya
Sumber kejahatan adalah juga diri kita
kan keadilan, sendiri. Artinya, selain secara konven-
seperti keadil-
kita tidak boleh sional kita membayangkan adanya an. Istilah “adil”
terpengaruh setan sebagai entitas tersendiri di luar yang kita pin-
oleh hubungan kita, tetapi juga terdapat indikasi bah- jam dari bahasa
suka atau tidak wa setan adalah bagian dari kedirian Arab itu mem-
suka kepada se- kita sendiri, yaitu berupa dorongan-do- punyai makna
rongan kejahatan.
seorang. Wa- dasar “tengah”
laupun kita se- atau “seim-
dang diliputi kebencian, keadilan bang”. Maka pikiran dasar keadilan
harus tetap dilaksanakan. Demikian ialah keseimbangan (al-mîzân),
juga ketika kita diliputi oleh suasana yaitu sikap tanpa berlebihan, baik
senang dan suka cita. Janganlah ke- ke kanan atau ke kiri. Karena itu,
bencian orang kepadamu membuat kemampuan berbuat adil senantiasa
kamu berlaku tidak adil (Q., 5: 8). dikaitkan dengan kearifan atau
Dalam ilmu-ilmu sosial dijelaskan wisdom, yang dalam bahasa Arab
bahwa tindakan manusia yang paling disebut hikmah, suatu kualitas
mungkin melanggar keadilan ialah pribadi yang diperoleh dengan ada-
tindakan menggunakan kekuasaan. nya pengetahuan yang menyeluruh
Oleh karena itu, kekuasaan dalam dan seimbang (tidak pincang atau
agama kita harus dipandang sebagai parsial) tentang suatu perkara. Oleh
amanat Allah Swt. Dan amanat itu karena itu, keadilan di-ta‘rîf-kan
harus kita tunaikan dengan sebaik- sebagai “Meletakkan sesuatu pada
baiknya dan seadil-adilnya. Allah tempatnya,” dan sebaliknya ke-
memerintahkan kamu menyampaikan zhâlim-an di-ta‘rîf-kan sebagai “Me-
amanat kepada yang layak (berhak— letakkan sesuatu tidak pada tempat-
NM) menerimanya (Q., 4: 58). nya”.
Yang amat menarik berkenaan
dengan keadilan ini ialah bagaimana

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1293


dalam Al-Quran hal itu dikaitkan itu. Kita tidak perlu memasuki ma-
dengan hukum ketetapan Allah bagi salah pelik tentang hukum gravitasi
kosmos atau alam raya ciptaan-Nya. untuk memahami hakikat hukum
Kemudian, perintah Allah untuk Keseimbagan itu. Tetapi dari bagai-
menegakkan keadilan pun dikaitkan mana bekerjanya suatu alam tim-
dengan hukum alam raya itu. Maka bangan, kita mengetahui bahwa
melanggar prinsip keadilan berarti suatu prinsip yang jauh lebih besar
melanggar hukum kosmos, sehingga sekarang masih menjadi salah satu
dapat kita bayangkan betapa besar pusat keasyikan pembahasan para
dosanya. Allah berfirman: Dan ilmuwan alam.
langitpun ditinggikan oleh-Nya, dan Salah seorang ahli tafsir Al-Quran
ditetapkan-Nya (hukum) Keseim- yang terkenal, yaitu Al-Zamakh-
bangan (Al-Mîzân). Maka hen- syari, mengatakan bahwa perkataan
daknya kamu (umat manusia) ja- “timbangan” atau “al-wazn” dalam
nganlah melanggar (hukum) Keseim- firman Allah dapat diartikan secara
bangan itu, serta tegakkanlah tim- metaforis. Dalam artian ini yang
bangan dengan jujur, dan janganlah dimaksudkan dengan “timbangan”
merugikan (hukum) keseimbangan ialah setiap rasa keadilan yang
(Q., 55: 7-9). meliputi seluruh kegiatan hidup
Jadi ditegaskan bahwa langit, kita, baik yang lahiriah maupun
yakni seluruh alam raya, terwujud yang batin. Maka perintah Allah
dengan adanya hukum Keseim- agar kita “melakukan timbangan
bangan. Tidak boleh melanggar secara jujur” ialah perintah agar kita
hukum itu. Maka dalam bentuk dalam segala perkara senantiasa me-
yang paling nyatapun, yaitu me- merhatikan rasa keadilan dan keju-
lakukan timbangan (al-wazn), kita juran. Jika tidak, maka berarti kita
harus melakukannya dengan penuh telah melanggar, merusak dan meru-
kejujuran. Bertindak tidak jujur gikan hukum seluruh alam raya. Ini
dalam timbangan itu berarti me- berarti bahwa reaksi keberatan
langgar hukum keseimbangan terhadap tindakan tidak adil dan
kosmos. tidak jujur kita itu tidak datang
Timbangan (yang kini menjadi salah hanya dari orang yang kita rugikan
satu tugas jawatan metrologi untuk saja, tetapi dari seluruh alam raya.
mengawasinya) memang merupakan Keadilan adalah sebuah Hukum
wujud paling lahiriah dan nampak Kosmos.
mata bekerjanya hukum Keseim-
bangan yang telah ditetapkan Allah

1294 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEADILAN keadilan, merupakan bagian dari
SEBAGAI SUNNATULLAH sunnatullah, karena adanya fitrah
manusia dari Allah dan perjanjian
Ketika terjadi polemik antara primordial antara manusia dan Allah.
Nabi Muhammad Saw. di satu pihak Sebagai sunnatullah, kemestian
dan kaum Nasrani serta Yahudi di menegakkan keadilan adalah kemes-
pihak lain tentang Nabi Ibrahim, tian yang merupakan hukum yang
beliau menerima wahyu bahwa objektif, tidak tergantung kepada
Nabi Ibrahim itu bukanlah seorang kemauan pribadi manusia siapa pun
Nasrani ataupun Yahudi, melainkan juga, dan immutable (tidak akan
seorang yang hanîf dan muslim. berubah). Ia disebut dalam Al-Quran
Apalagi memang secara historis sebagai bagian dari hukum kosmis,
Nabi Ibrahim tampil jauh lebih yaitu hukum keseimbangan (al-
dahulu daripada Musa dan Isa. Dan mîzân) yang menjadi hukum jagat
ketika disebutkan bahwa Nabi raya atau universe.
Ibrahim adalah seorang yang hanîf Karena hakikatnya yang objektif
dan muslim, maka pengertiannya dan immutable, itu maka menegakkan
ialah bahwa ia hanyalah mengikuti keadilan akan menciptakan kebaikan.
kebenaran jalan hidup yang asli, Siapa pun yang melaksanakannya, dan
yang primordial dan perennial, yang melanggarnya akan mengakibatkan
tidak berubah sepanjang masa. Itu malapetaka, siapa pun yang me-
semua berpangkal dari fitrah manu- lakukannya. Karena itu, keadilan
sia yang suci, dan itulah semua aga- ditegaskan dalam Al-Quran harus
ma yang tegak lurus (al-dîn al- dijalankan dengan teguh sekalipun
qayyim), yang “kebanyakan manusia mengenai karib-kerabat dan sanak-
tidak mengetahui”. Kemudian, Nabi famili ataupun teman-teman sendiri,
Muhammad Saw. diperintahkan dan jangan sampai kebencian kepada
untuk mengikuti agama Nabi Ibra- suatu golongan membuat orang tidak
him itu, dan ditegaskan dalam Al- mampu menegakkan keadilan.
Quran bahwa sebaik-baik agama ia- Keadilan juga disebutkan sebagai
lah agama yang mengikuti teladan perbuatan yang paling mendekati
Nabi Ibrahim, dan barang siapa takwa kepada Allah Swt.
membenci agama Nabi Ibrahim Masyarakat yang tidak men-
maka ia membodohi diri sendiri jalankan keadilan, dan sebaliknya
(Q., 30:30; 16:123; 3:67-68; membiarkan kemewahan yang
6:161-163; 4:125; 2:130-133.) antisosial, akan dihancurkan Tuhan.
Hakikat dasar kemanusiaan, Demikian pula, kewajiban memer-
termasuk kemestian menegakkan hatikan kaum telantar, jika tidak

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1295


dilakukan dengan sepenuhnya, akan KEADILAN SEBAGAI TUGAS
mengakibatkan hancurnya masya- SUCI PARA NABI
rakat bersangkutan, kemudian di-
ganti oleh Tuhan dengan masyarakat Mengenai pertumbuhan pe-
yang lain. Karena itu, Nabi Saw. mikiran manusia, sebagian para ahli
berpesan dalam sebuah khutbah menggolongkan pola ajaran para
beliau agar masyarakat memerhati- nabi Timur Tengah pada kelompok
kan nasib kaum buruh. Mereka yang ajaran yang berorientasi kepada
tidak memerhatikan kaum buruh itu sejarah. Yakni, para nabi mengarah-
akan menjadi musuh Nabi Saw. kan sasaran ajaran mereka kepada
secara pribadi di hari kiamat. Dalam usaha memperbaiki peri kehidupan
sebuah pidato menjelang wafat, manusia sebagaimana terwujud
sebagaimana dituturkan oleh Ali dalam sejarah. Dan disebut sejarah,
Ibn Abi Thalib, Nabi Saw. mene- karena cita-cita perbaikan itu
gaskan kewajiban majikan kepada hendak diwujudkan dalam penga-
buruh-buruhnya dengan cara yang laman nyata hidup kolektif manusia
sangat tandas dan tegas. Kutipan di dunia ini, dalam konteks ruang
dari pidato itu demikian: dan waktu. Pola ajaran para nabi
Artinya: “Wahai sekalian manusia! Semit yang berorientasi kepada se-
Ingatlah Allah! Ingatlah Allah, dalam jarah itu bisa dibandingkan dengan,
agamamu dan amanatmu sekalian. di satu pihak, pola ajaran para faila-
Ingatlah Allah! Ingatlah Allah, ber- suf Yunani yang berorientasi kepada
kenaan dengan orang-orang yang jagad raya (kosmos) dan mengha-
kamu kuasai dengan tangan kananmu! silkan falsafah, dan, di pihak lain,
Berilah mereka makan seperti yang pola ajaran para guru keruhanian
kamu makan, dan berilah mereka India yang berpusat kepada hakikat
pakaian seperti yang kamu pakai! Dan diri manusia yang menghasilkan
janganlah kamu bebani mereka elaborasi tentang olah ruhani seperti
dengan beban yang mereka tidak yoga-yogi, pertapaan dan meditasi.
sanggup menanggungnya. Sebab se- Jadi, dapat disebut bahwa tema
sungguhnya mereka adalah daging, da- pokok usaha perbaikan (ishlâh)
rah dan makhluk seperti halnya kamu masyarakat oleh para nabi bangsa-
sekalian sendiri. Awas, barang siapa bangsa Semit ialah menegakkan
bertindak zalim kepada mereka, maka keadilan. Dengan kata-kata lain,
akulah musuhnya di hari kiamat, dan keadilan merupakan inti tugas suci
Allah adalah Hakimnya.” (risâlah) para nabi, sebagaimana hal
itu ditegaskan oleh para ‘ulamâ’
dalam menafsirkan berbagai ayat

1296 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Kitab Suci. Berkenaan dengan ini, kita. Bahkan dengan jelas disebut-
dalam Kitab Suci terdapat kete- kan bahwa “keadilan sosial bagi
rangan, Dan bagi setiap umat itu ada seluruh rakyat” merupakan tujuan
seorang rasul. Maka jika rasul mereka negara Indonesia.
itu telah datang, dibuatlah keputusan
antara mereka dengan adil, dan
mereka tidak akan diperlakukan
secara zalim (Q., 10: 47). KEADILAN SOSIAL
Selanjutnya, sedemikian sentral-
nya nilai keadilan itu dalam masya- Pancasila sebagai dasar negara
rakat sehingga Ibn Taimiyah, misal- dimulai dengan asas Ketuhanan
nya, menegaskan: Yang Maha Esa
“Jika urusan du- dan diakhiri de-
nia ini diperintah “Allah melaknat orang-orang yang ngan tujuan po-
dengan keadilan, menyuap dan yang menerima suap kok kehidupan
maka masyarakat serta yang menjadi perantara”. kenegaraan, me-
akan menjadi wujudkan ke-
sehat, biarpun terdapat keburukan adilan sosial bagi seluruh rakyat.
moral pribadi para penguasa …. Asas-asas perikemanusiaan, per-
Dan jika urusan dunia ini diperintah satuan, dan kerakyatan berada
dengan kezaliman, maka masyarakat dalam spektrum yang bermula
akan runtuh, tanpa peduli kesalehan dengan Ketuhanan dan berujung
pribadi para penguasa yang tentu- dengan keadilan sosial, sejalan
nya akan diberi pahala di akhirat dengan prinsip negara-bangsa yang
nanti. Maka urusan dunia akan tegak bertujuan menciptakan maslahat
dengan baik karena keadilan, umum. Berkenaan dengan ini, suatu
sekalipun tidak ada keagamaan; ironi besar telah terjadi pada kita,
dan akan runtuh karena kezalim- karena negara kita termasuk be-
an, sekalipun disertai dengan Is- berapa negara yang paling banyak
lam.” menderita ketimpangan sosial di
Dalam kehidupan kenegaraan dunia. Penderitaan ketimpangan
kita, khususnya berkenaan dengan sosial itu adalah akibat melemahnya
pandangan dasar Pancasila, prinsip kesadaran cinta tanah air atau patrio-
keadilan disebutkan dalam rangka tisme, semangat mendahulukan dan
“kemanusiaan yang adil dan ber- membela kepentingan bangsa atau
adab” dan “keadilan sosial”. Fakta nasionalisme, rendahnya standar
ini menunjukkan tingginya cita-cita etika dan moral sosial yang mendo-
keadilan dalam konsep kenegaraan rong sikap-sikap mementingkan diri

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1297


dan golongan sendiri, tanpa peduli yang baik dan mencegah yang
kepada kepentingan bangsa dan buruk bagi masing-masing individu
negara, dan berbagai penyakit sosial- warganya. Masyarakat di sini dimak-
politik yang telah melemahkan ne- sudkan terutama lembaganya yang
gara dan bangsa. Karena itu, ber- paling kuat dan berwewenang, yaitu
kaitan dengan krisis nasional yang pemerintah.
berpangkal dari persoalan KKN, Pandangan dasar serupa itu
keadilan sosial tidak bisa tidak harus bersifat universal, sejajar dengan asas
dimulai dengan pemberantasan perikemanusiaan yang adil dan
KKN secara total. Adalah KKN itu beradab. Terdapat perbedaan dalam
yang pertama-tama menjadi sebab cara menyatakannya dan melaksana-
ketimpangan pembagian kembali kannya, karena perubahan ruang
kekayaan nasional pada tingkat dan waktu. Selain pemberantasan
pribadi, kelompok maupun daerah. total KKN sebagai pangkal tolak
Pemerintahan yang bersih merupa- utama, keadilan sosial di negeri kita
kan prasarana paling penting bagi sekarang pertama-tama memerlukan
terwujudnya keadilan sosial. pemikiran serius tentang bagaimana
Sejalan dengan itu, fungsi peme- menyediakan upah penyelamatan
rintahan ialah tanggung jawab mem- (relief payments) kepada yang me-
pertahankan nasib warga negara yang merlukan. Kedua, pemerintah juga
miskin, memelas, tak berdaya dituntut untuk memberi subsidi
(destitute). Sebab, masyarakat secara dan mengatur organisasi-organisasi
keseluruhan mempunyai kewajiban yang dibentuk oleh para pekerja,
untuk setidak-tidaknya menjamin ke- atau oleh para pekerja bersama
sejahteraan minimal para anggotanya, majikan mereka, guna membantu
dan karenanya harus menyediakan anggota-anggotanya. Yang ketiga
suatu perlindungan tertentu terhadap ialah menciptakan suatu sistem asu-
risiko yang seseorang tidak berdaya ransi oleh pemerintah yang bersifat
untuk melawannya. Jadi, tidak benar wajib. Justru dengan penggunaan
lagi sepenuhnya memandang bahwa yang berhasil dari sistem asuransi
seorang individu bertanggung jawab wajib itulah persoalan upah penye-
atas nasibnya sendiri dan harus lamatan dapat ditiadakan.
diberi kebebasan memilih apakah Ringkasnya, penciptaan keadilan
mau bahagia atau mau sengsara. sosial adalah sejajar dengan penger-
Sebagian yang menimpa individu tian “negara sejahtera” (welfare state),
adalah tanggung jawab masya- yang menuntut tersedianya standar
rakat, sehingga masyarakat wajib hidup minimal untuk setiap warga.
melakukan usaha mendorong Penciptaan keadilan sosial menjadi

1298 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


lebih relevan untuk bangsa ini yang (civil), politik, dan sosial tersebut,
sedang bergerak menjadi negara in- dalam satu segi komponen “sosial”
dustri. Berbeda dengan pola ekono- merupakan hal yang paling funda-
mi agraris yang menyediakan ruang mental.
kemandirian kepada para petani, Suatu bentuk persamaan kondisi
pengrajin, dan pedagang kecil, pola sosial sebagai salah satu aspek wu-
ekonomi industri jud “keadilan
menyebabkan sosial” telah di-
semakin banyak letakkan dasar-
orang yang hi- dasarnya dalam
dup dari gaji atau demokrasi mo-
upah, sehingga dern Barat sejak
tergantung ke- Revolusi Prancis.
pada majikan. Namun, secara
Individualisme kelembagaan
akibat ekonomi tidak tumbuh
industri harus menonjol sam-
diimbangi de- pai sekitar satu
ngan tanggung jawab sosial yang abad sesudahnya. Tampaknya di
lebih besar, khususnya untuk mem- Eropa Barat usaha mewujudkan
bantu kaum penganggur, orang sakit secara penuh ide keadilan sosial itu
dan orang lanjut usia. Ditambah harus menunggu terkikis habisnya
lagi, urbanisasi sangat mengurangi kezaliman absolutisme pemerintah
rasa tanggung jawab antarsesama aristokrasi. Sebab, kezaliman itulah
manusia, sebagai akibat gaya hidup yang menjadi pangkal terjadinya
tidak saling kenal (anonymous). tantangan terhadap usaha mewujud-
kan persamaan kesempatan (equality
of opportunity) dan persamaan
keanggotan (equality of membership).
KEADILAN SOSIAL DAN Kita bangsa Indonesia patut sekali
“DISKRIMINASI POSITIF” bersyukur bahwa fase yang rumit itu
tidak harus kita alami, karena pada
Konstitusi kita menyatakan bah- hakikatnya kita tidak pernah mem-
wa mewujudkan keadilan sosial bagi punyai absolutisme pemerintahan
seluruh rakyat merupakan tujuan dan aristokrasi seperti yang dialami
negara. Di antara tiga komponen Eropa.
primer demokrasi yang terdiri dari Barangkali prinsip sentral kom-
komponen-komponen kewargaan ponen keadilan sosial yang harus

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1299


dimulai dirintis pelaksanaannya se- dapat menamakan kebijakan ini
cara sungguh-sungguh di negeri kita sebagai suatu “diskriminasi positif”,
adalah pemberian kesempatan ke- seperti yang dilakukan di Amerika
pada para anggota masyarakat yang Serikat untuk kalangan kulit hitam
tidak saja formal, tetapi juga realistik dan di Malaysia untuk orang-orang
untuk berkompetisi, dengan harap- Melayu pedesaan. Di negeri ini
an dapat mencapai hasil. Di sini prinsip yang sama sering dituntut
masyarakat mempunyai tanggung orang, yaitu berkenaan dengan kon-
jawab, yaitu memberi perlakuan disi ekonomi pribumi (pihak “eko-
khusus kepada pihak-pihak yang nomi lemah”) berhadapan dengan
lemah, yang secara inheren tidak non-pribumi (pihak “ekonomi
mampu berkompetisi. Sedangkan kuat”).
mereka yang sangat terhalang untuk Selanjutnya, menurut seorang
mampu berkompetisi akibat sesuatu ahli, untuk mewujudkan keadilan
yang bukan kesalahan mereka sosial dengan kebijakan “diskriminasi
sendiri, seperti kaum miskin yang positif ” itu, dalam sistem persaingan
tidak terdidik, harus dibela nasib harus ada “lantai dasar” (floor) yang
mereka dengan penuh kesadaran dan memberi batasan suatu ukuran “ke-
dibantu untuk mampu berkom- sejahteraan”. Semua anggota masya-
petisi. Kemudian ada kalangan rakat “berhak” untuk memperoleh
anggota masyarakat, seperti kaum kesejahteraan dasar itu benar-benar
usia lanjut, yang harus benar-benar sebagai “hak”, dan bukan sebagai
hanya ditolong dan dibantu saja “pemberian” atau belas kasihan (cha-
(tanpa harus berkompetisi). rity). Seringkali “hak” itu tidak dapat
Prinsip itu bisa dilanjutkan dan dinantikan secara pasif begitu saja
dikembangkan, sehingga meliputi pelaksanaannya, melainkan harus
setiap bagian masyarakat yang ka- dituntut secara aktif, karena suatu
rena sebab-sebab tertentu—seperti “hak” tidak akan terlaksana hanya
latar belakang sejarah dalam bentuk dengan dibiarkan terserah pada
diskriminasi di masa penjajahan “kebaikan hati” pihak pemegang
dalam bidang-bidang sosial, politik, kekuasaan.
ekonomi, dan pendidikan—harus
ditolong nasib mereka dan dibantu
meningkatkan kemampuan ber- KEADILAN SOSIAL
kompetisi melalui kebijakan-kebi- SEBELUM HUKUMAN
jakan yang sadar dan penuh komit-
men kepada rasa keadilan dan kema- Untuk membahas masalah-
nusiaan yang adil dan beradab. Kita masalah pokok yang mendasari

1300 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


pemikiran kontemporer tentang lain-lainnya. Wajar bahwa Islam
fiqih, berbagai pemikiran mutakhir menempuh jalan penetapan hukum-
tentang fiqih menegaskan perlunya hukum setelah ditempuhnya jalan
kesadaran akan pesan dasar Islam se- pengarahan pikiran melalui akidah
belum suatu hukum atau hukuman dan pendidikan tingkah laku mela-
dilaksanakan. Kesadaran itu dapat lui prinsip tabaddul. Tapi, penetapan
disebut sebagai karakteristik pemi- hukum Islam tidak pernah disebut
kiran fiqih dan hukum Islam di za- kecuali mesti timbul dalam pikiran
man modern. Di sini akan dikemu- orang, gambaran yang mengerikan
kakan contoh pemikiran intelektual tentang tangan-tangan buntung dan
Islam mutakhir. Yang representatif, jasad-jasad berserakan. Sedangkan
yaitu Fathi Utsman (pemimpin yang sebenarnya ialah bahwa rahmat
redaksi majalah Islam internasional Allah untuk sekalian alam tidaklah
Arabia yang terbit di London). Se- menetapkan hukuman, kecuali se-
level dengan Fathi adalah Muhammad sudah ditempuh jalan proteksi, sama
Asad (salah seorang arsitek dan dengan yang dikatakan Francis
pemikir konstitusi Negara Islam Aveling dalam bukunya Ilmu Jiwa
Pakistan), dan Ahmad Zaki Yamani Klasik dan Modern, “Kalau tujuan
(mantan Menteri Perminyakan kita ialah kebaikan masyarakat, maka
Saudi Arabia dan tokoh OPEC yang tujuan hukuman haruslah proteksi.
amat terkenal). Dan cara apa pun yang dapat merea-
Fathi Utsman menegaskan, lisasikan tujuan ini harus dipandang
suatu hukum, termasuk yang ada sebagai wajar dari sudut pandangan
dalam Al-Quran dapat dilaksana- sosial. Jadi, jika kita dapat mencegah
kan hanya setelah ditegakkannya sebab-sebab dan situasi yang mendo-
keadilan sosial dan tatanan ke- rong kejahatan, baik yang berasal
masyarakatan yang menjamin ang- dari lingkungan ataupun dari pri-
gotanya untuk tidak melanggar badi sendiri, maka itulah cara yang
ketentuan yang ditetapkan. Penulis ideal yang kita wajib menggunakan-
kutipkan dan terjemahkan sepenuh- nya.”
nya pendapat Fathi Utsman yang Dalam praktik memang telah
relevan: terjadi berbagai usaha ke arah ini
“Keadilan Sosial sebelum Hu- melalui berbagai pengabdian sosial.
kuman. Allah menerangkan dalam Tapi kalau seandainya seluruh situasi
Kitab-Nya berbagai hukuman keja- yang berkaitan dengan lingkungan
hatan seperti, misalnya, hukum bu- telah tersedia dengan sebaik-baik-
nuh untuk kejahatan pembunuhan, nya, maka tentulah yang tersisa bagi
potong tangan untuk pencurian, dan kita ialah memikirkan sebab-sebab

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1301


individual yang mendorong orang KEADILAN: SILA KELIMA
untuk melakukan pelanggaran-pe- PANCASILA
langgaran.
Dari sini kita melihat Islam Sila Pancasila yang kelima adalah
ketika menetapkan pelaksanaan Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indo-
qishâsh dalam nesia. Sila ini
kejahatan dipandang
pembunuhan, Keterbukaan dan kebebasan yang sebagai tujuan
sejati selalu memerlukan sikap-sikap
bersamaan kehidupan kita
bertanggung jawab, sikap-sikap yang
dengan itu ju- bebas dari egoisme dan vested interest.
bernegara dan
ga menetap- bermasyarakat
kan langkah- yang beriman
langkah yang menjamin hilangnya dan bertakwa (sila pertama), meng-
dorongan-dorongan permusuhan ikuti prinsip-prinsip kemanusiaan
golongan, kelompok, atau perbe- (sila kedua), bersatu secara nasional
daan tingkat sosial. Dan ketika (sila ketiga), dan mengakui kedau-
menetapkan hukuman potong latan atau kekuasaan rakyat dengan
tangan pencuri, maka Islam tidaklah menerapkan mekanisme musyawa-
melakukan hal itu sebelum tegaknya rah/mufakat (sila keempat). Keadil-
hak-hak hidup pribadi dan mantap- an di sini bukan berarti bahwa tiap
nya tanggung jawab negara untuk orang harus memperoleh dan memi-
menjamin hak-hak pribadi itu. Dan liki kekayaan yang sama, seperti
ketika Islam menetapkan hukum ra- semboyan yang pernah dipopuler-
jam atau cambuk atas pezina, maka kan oleh orang-orang PKI “sama rata
sesungguhnya ia juga menetapkan sama rasa”. Namun, keadilan yang
kemudahan jalan perkawinan dan dimaksud adalah adanya pemerataan
melindungi bagian-bagian privat hasil-hasil pembangunan yang sesuai
dari tubuh dengan menutup aurat dengan kondisi dan kebutuhan
dan menjaga penglihatan mata, serta rakyat Indonesia. Keadilan akan ter-
melarang khalwat (kencan seorang wujud jika keempat sila yang lainnya
lelaki dan seorang perempuan yang bisa dilaksanakan secara utuh dan
bukan muhrim, namun tanpa muh- bersinambungan.
rim perempuan itu). Jadi, peng-
aturan sosial berjalan seiring atau
mendahului penetapan hukuman
kejahatan.

1302 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEAGAMAAN itu—maka religiusitas dalam arti
DAN MAKNA HIDUP seluas-luasnya sebenarnya merupa-
kan bagian dari hidup itu sendiri.
Kehidupan keagamaan bukanlah Dari sudut tinjauan ini, sebenarnya
monopoli suatu kelompok tertentu. peran kaum cendekiawan tidak ter-
Kalau keagamaan atau religiusitas lalu relevan, sebab secara potensial
didefinisikan dalam arti seluas- suatu bentuk religiusitas telah di-
luasnya, meliputi sikap-sikap hidup punyai oleh setiap orang, sesuai de-
yang merupakan padanan religiusitas ngan dorongan naluri hidupnya.
itu—sekalipun tidak diakui dan Tetapi dalam kenyataannya,
mungkin dapat dipandang sebagai setiap kelompok sosial dengan pan-
religiusitas semu atau palsu—sebe- dangan hidupnya masing-masing
narnya sikap hidup serupa dimiliki mempunyai kaum cendekiawannya.
oleh setiap orang. Mereka berfungsi sebagai pemberi
Pada dasarnya, manusia hidup penjelasan tentang pandangan hidup
tidak mungkin tanpa rasa dimensi yang menjadi anutan masyarakat.
kedalaman tertentu, yang menyen- Karena itu, di mana-mana kaum
tuh emosi dan jiwanya—jika tidak cendekiawan mempunyai kewajiban
boleh disebut ruhaninya—yang bisa memberi dan berperan sebagai sum-
dinyatakan dalam keharuan, keti- ber informasi bagi masyarakat ten-
dakberdayaan diri, atau keinsafan tang pandangan hidup tersebut,
sebagai tenggelam dalam “keselu- baik informasi yang mempunyai efek
ruhan yang serba-meliputi”. Dalam pelurusan maupun koreksi. Dalam
keadaan seperti itu, seseorang akan bentuknya yang paling formal,
merasa “telah menemukan dirinya” peranan kaum cendekiawan ini
yang bahagia—biarpun rasa baha- dicontohkan oleh peranan Polit-biro
gia dalam arti semu atau palsu— dalam Partai Komunis, atau mung-
seperti yang dapat dengan mudah kin juga BP7 dalam masyarakat
disaksikan dalam situasi peleburan Pancasila pada masa Orde Baru yang
pribadi dalam kelompok besar, atas lalu; dari contoh-contoh yang ada,
dasar persamaan ideologi dan tujuan kaum cendekiawan yang diorgani-
hidup (misalnya, situasi seorang in- sasikan secara formal umumnya
dividu komunis dalam rapat raksasa dimaksudkan untuk menjadi badan
partai atau seorang individu serdadu pelaksana indoktrinasi, suatu hal
Jerman dalam parade kaum Nazi). yang biasa dianut dalam masyarakat-
Jika semua itu, dikaitkan dengan masyarakat totaliter dan tertutup.
rasa makna hidup—sekali lagi: be- Dengan indoktrinasi diharapkan
tapapun palsunya rasa makna hidup seseorang tidak akan “menyimpang”

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1303


dari garis paham atau ideologi yang memelihara keutuhan dan keab-
dianut bersama, dan sekaligus agar sahan kitab suci-Nya itu. Sebab jika
tidak mudah “terpengaruh” oleh tidak demikian, dan membiarkan
berbagai paham atau ideologi dari mengalami kemungkinan perubah-
luar. Karena itu, ciri umum masya- an, maka klaimnya sebagai wahyu
rakat totaliter penutup men-
ialah ketertutup- jadi rapuh, dan
an, suatu sikap fungsinya se-
yang timbul dari bagai pegangan
kegairahan hidup umat ma-
menjaga kemur- nusia sampai
nian diri pribadi akhir zaman
dan masyarakat menjadi goyah.
dari kemung- Allah menjan-
kinan “tercemar” jikan hal itu
oleh hal-hal dari semua dalam
luar yang diang- firman-Nya,
gap secara apriori tidak benar. Sungguh Kami telah menurunkan
Peranan kaum cendekiawan dalam peringatan (Al-Quran), dan Kamilah
masyarakat serupa itu ialah mem- yang menjaganya (Q., 15: 9).
beri kejelasan tentang apa yang Secara kenyataan lahiriah, Al-
dianggap benar dan apa yang Quran memang tampil kepada
dianggap palsu. umat manusia sedemikian rupa
sehingga benar-benar memenuhi
janji Tuhan bahwa kitab suci itu
akan terpelihara dari kemungkinan
KEASLIAN AL-QURAN perubahan. Di seluruh dunia Islam
tidak satu pun kitab suci Al-Quran
Di seluruh dunia tidak seorang yang diterbitkan berbeda dari yang
Muslim pun meragukan keaslian lain, biarpun hanya sekadar satu
dan keabsahan kitab sucinya. Me- kata. Setiap kali ada penulisan Al-
nurut keyakinan Islam, Al-Quran Quran yang menyalahi pedoman
adalah pegangan hidup terakhir dari yang benar, tentu akan segera di-
yang diwahyukan Allah kepada umat ketahui dan dikoreksi.
manusia melalui perantaraan Nabi Secara resminya, di negeri kita
Muhammad Saw. sebagai penutup tanggung jawab itu dilakukan oleh
para nabi dan rasul. Konsekuensi badan yang disebut Lajnah Pentas-
logisnya, Allah sendiri yang akan hih Al-Quran, di bawah Departe-

1304 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


men Agama. Di negeri-negeri Islam KEBAHAGIAAN
lainnya pun ada badan yang serupa, DAN KESENGSARAAN
dengan tanggung jawab yang kurang
lebih sama. Masalah kebahagiaan (sa‘âdah)
Karena keseragaman yang mutlak dan kesengsaraan (syaqâwah) adalah
pada semua mushaf atau penerbitan masalah kemanusiaan yang paling
Al-Quran, maka kaum Muslim juga hakiki. Sebab tujuan hidup manusia
memiliki ketenteraman batin yang tak lain ialah memperoleh kebaha-
tinggi berhadapan dengan kitab su- giaan dan menghindari kesengsaraan.
cinya. Mereka membacanya dengan Semua ajaran, baik yang bersifat ke-
penuh keyakinan bahwa mereka me- agamaan maupun yang bersifat ke-
lafalkan kalam Ilahi yang autentik duniaan semata (seperti Marxisme)
dan sejati. Ini memberi mereka menjanjikan kebahagiaan bagi para
pengalaman keagamaan yang tinggi, pengikutnya dan mengancam para
sehingga membaca Al-Quran meru- penentangnya dengan kesengsaraan.
pakan cara pendekatan diri kepada Gambaran tentang wujud kebaha-
Allah yang sangat baik, sebagai salah giaan atau kesengsaraan itu sangat
satu bentuk zikir. Dan rasa keagama- beraneka ragam. Namun, semua
an yang dihasilkan akan semakin ajaran dan ideologi selalu menegas-
tinggi jika disertai usaha memahami kan bahwa kebahagiaan yang dijan-
kandungan kalam Ilahi dan ajaran- jikannya atau kesengsaraan yang
ajarannya. diancamkannya adalah jenis yang
Kitab suci Al-Quran memiliki paling sejati dan abadi.
tingkat keautentikan dan keaslian Dalam agama-agama, gambaran
yang tidak dapat diragukan sama tentang wujud kebahagiaan dan ke-
sekali. Inilah keuntungan yang luar sengsaraan itu dinyatakan dalam
biasa, yang kini dinikmati kaum konsep-konsep tentang kehidupan
Muslim di seluruh muka bumi, ber- di surga dan neraka. Meskipun ilus-
kat kebijakan yang berwawasan ke trasi tentang surga dan neraka itu
depan yang amat jauh dari para berbeda-beda—dalam banyak hal
tokoh sahabat Nabi. Dan kenyataan perbedaan itu sangat radikal dan
ini, bagi kita kaum Muslim, mem- prinsipil—namun semuanya me-
buktikan kebenaran janji Allah nunjukkan adanya keyakinan yang
bahwa kitab suci-Nya itu akan selalu pasti tentang pengalaman kebaha-
terpelihara dari kemungkinan peng- giaan atau kesengsaraan dalam hidup
ubahan oleh manusia. manusia.
Kebahagiaan atau kesengsaraan
itu dapat terjadi hanya di dunia ini

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1305


saja seperti dalam Marxisme, atau di selama langit dan bumi masih ada,
akhirat saja seperti dalam agama- kecuali jika Tuhanmu menghendaki
agama other worldly, atau di dunia hal berbeda, sebagai anugerah yang
dan akhirat seperti dalam Islam. Ki- tiada batasnya (Q., 11: 105-108).
tab suci Al-Quran menyajikan ba- Munculnya persoalan pengerti-
nyak ilustrasi dan penegasan yang an kebahagiaan dan kesengsaraan ini
kuat tentang kebahagiaan dan ke- dalam Islam, patut kita bahas secara
sengsaraan. Dalam sebuah firman sungguh, disebabkan adanya perbe-
disebutkan ten- daan interpretasi
tang terbaginya atas ayat-ayat suci
manusia ke dalam Seorang manusia yang bebas ialah yang menggam-
dia yang pemurah dan tak ber-
dua kelompok: keinginan; dia juga seorang yang barkan kebaha-
yang sengsara kreatif, mampu menyatakan diri giaan dan ke-
(syaqî, penyan- dan bakat-bakatnya dalam suatu sengsaraan itu.
dang syaqâwah, tindakan penciptaan tanpa pak- Perselisihan ten-
yakni keseng- saan, baik dalam pekerjaan berupa tang wujud keba-
saraan) dan yang kerajinan tangan, kegiatan intelek- hagiaan atau ke-
tual maupun seni, atau dalam
bahagia (sa‘îd, sengsaraan itu,
hubungan-hubungan dan persaha-
p e n y a n d a n g batannya dengan orang lain. yaitu, apakah be-
sa‘âdah, yakni rupa pengalaman
kebahagiaan). keruhanian semata, atau pengalaman
Al-Quran melukiskan keadaan jasmani, ataukah pengalaman ruhani
itu: Jika hari (Kiamat) itu telah tiba, dan jasmani sekaligus, merupakan
maka tiada seorang pun akan berbi- bagian dari dialog Islam sejak masa
cara, kecuali dengan izin-Nya. Mereka klasik.
manusia akan terbagi menjadi dua;
yang sengsara dan yang bahagia.
Adapun mereka yang sengsara,
maka akan tinggal dalam neraka, di KEBAHAGIAAN: JASMANI
sana mereka akan berkeluh kesah DAN RUHANI?
semata. Kekal abadi di dalamnya,
selama langit dan bumi masih ada, Sebagian agama mengajarkan
kecuali jika Tuhanmu menghendaki adanya kebahagiaan dan keseng-
hal berbeda. Sebab Tuhanmu pasti saraan ruhani semata. Bagi agama-
melaksanakan apa saja yang menjadi agama itu, kehidupan jasmani
kehendak-Nya. Adapun mereka yang adalah kesengsaraan karena sifatnya
bahagia, maka akan berada dalam yang membelenggu sukma manusia.
surga, kekal abadi di dalamnya, Kebahagiaan hanya diperoleh de-

1306 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ngan tindakan dan perilaku mening- menghindar dari penderitaan azab
galkan dunia, dalam orientasi hidup lahir dan batin (Q., 2: 200).
yang mengarah ke kehidupan ruhani Walaupun begitu, banyak pula
saja. dijanjikan kehidupan yang bahagia
Marxisme, tentu saja, mengajar- sekaligus di dunia ini dan di akhirat
kan tentang adanya kebahagiaan dan kelak untuk mereka yang beriman
kesengsaraan yang hanya bersifat dan berbuat baik. Kehidupan yang
jasmani, dan dengan sendirinya, se- bahagia di dunia menjadi semacam
mua itu berlangsung hanya dalam pendahuluan bagi kehidupan yang
hidup di dunia ini saja. Ateisme de- lebih bahagia di akhirat. Barang
ngan sendirinya mengingkari kehi- siapa yang berbuat baik, dari
dupan sesudah mati atau akhirat. kalangan pria maupun wanita, dan
Kaum Marxis yang ateis ini mirip dia itu beriman, maka pastilah akan
dengan gambaran dalam Al-Quran Kami berikan kepadanya kehidupan
tentang golongan pemuja waktu (al- yang baik (di dunia), dan pastilah
dahr), yang hanya mempercayai ke- akan Kami ganjarkan kepada mereka
hidupan duniawi ini saja, dan kema- pahala (di akhirat) sesuai dengan
tian adalah fase final hidup manusia, sebaik-baik apa yang telah mereka
bukan fase peralihan seperti diyakini kerjakan (Q., 16: 97).
agama-agama (Q., 45: 25). Demikian itu, masalah kebaha-
Islam mengajarkan kebahagiaan giaan, dan demikian pula masalah
dan kesengsaraan jasmani dan ruhani kesengsaraan. Orang yang ingkar ke-
atau duniawi dan ukhrawi, namun pada kebenaran dan berbuat jahat
tetap membedakan keduanya. Da- diancam baginya kesengsaraan da-
lam Islam, seseorang dianjurkan lam hidup di dunia ini sebelum
mengejar kebahagiaan di akhirat, kesengsaraan yang lebih besar kelak
namun diingatkan agar jangan me- di akhirat.
lupakan nasibnya dalam hidup di Adapun orang-orang yang jahat,
dunia ini (Q., 28: 77). Itu berarti maka tempat mereka adalah neraka.
memperoleh kebahagiaan akhirat Setiap kali mereka hendak keluar dari
belum tentu dan tidak dengan sen- sana, mereka dikembalikan ke dalam-
dirinya memperoleh kebahagiaan di nya, sambil dikatakan kepada mereka,
dunia. Sebaliknya, orang yang me- “sekarang rasakanlah azab neraka ini
ngalami kebahagiaan duniawi be- yang dahulu kamu dustakan”. Dan
lum tentu akan mendapatkan keba- pastilah Kami (Tuhan) buat mereka
hagiaan di akhirat. Maka manusia merasakan azab yang lebih ringan (di
didorong mengejar kedua bentuk dunia) ini, agar kiranya mereka mau
kebahagiaan itu, serta berusaha kembali (Q., 32: 20-21).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1307


Penegasan-penegasan ini tidak atas berbagai keterangan suci ten-
perlu dipertentangkan dengan pene- tang kebahagiaan dan kesengsaraan,
gasan-penegasan terdahulu bahwa baik dari Al-Quran maupun Sun-
ada perbedaan antara kebahagiaan nah, khususnya keterangan atau
duniawi dan kebahagiaan ukhrawi, pelukisan tentang surga dan neraka.
dan bahwa tidak selamanya menge- Yaitu, perbedaan antara mereka yang
jar salah satu akan dengan sendirinya memahami teks-teks suci secara har-
menghasilkan yang lain. Tapi me- fiah dan mereka yang melakukan
mang ada, dan banyak, perilaku lahir interpretasi metaforis (ta’wîl).
dan batin manusia yang membawa Bagi mereka yang memahami
akibat pada adanya pengalaman teks-teks suci itu secara harfiah, pe-
kebahagiaan atau kesengsaraan ngertian tentang kebahagiaan dan
duniawi dan ukhrawi. Beberapa kesengsaraan akan cenderung bersi-
nilai akhlak luhur seperti jujur, dapat fat fisik. Sebab hampir seluruh kete-
dipercaya, cinta kerja keras, tulus, rangan dan pelukisan tentang surga
berkesungguhan dalam mencapai dan neraka dalam Kitab dan Sunnah
hasil kerja sebaik-baiknya (itqân), menggambarkan tentang pengalam-
tepat janji, tabah, hemat, dan lain- an kebahagiaan atau kesengsaraan
lain adalah pekerti-pekerti yang yang serbafisik. Kemudian, ada be-
dipujikan Allah sebagai ciri-ciri berapa keterangan, baik dalam Kitab
kaum beriman. Ciri tersebut akan maupun Sunnah yang memberi isya-
membawa mereka pada kebahagiaan rat bahwa pengalaman kebahagiaan
duniawi dan ukhrawi sekaligus, dan kesengsaraan itu tidak fisik,
dengan kebahagiaan di akhirat yang melainkan ruhani atau sekurang-
jauh lebih besar. kurangnya psikologis.
Dalam kemungkinan tinjauan
yang lebih menyeluruh, yang di-
kaitkan dengan “kebijaksanaan
KEBAHAGIAAN: Tuhan sebagai yang Mahakasih Sa-
MASALAH INTERPRETASI yang dan Mahaadil”, maka pelukisan
kebahagiaan dan kesengsaraan apa
Meskipun para ulama sepakat pun harus diterima sebagai sesuatu
tentang adanya kebahagiaan dan yang wujûdî atau eksistensial, dan
kesengsaraan dunia akhirat, mereka harus dipahami dalam konteks
tetap berselisih tentang kebahagiaan address pembicaraan (al-mukhâ-
dan kesengsaraan yang sejati dan thab). Ibn Rusyd mengaitkan per-
abadi. Pangkal perbedaan itu ialah kara ini dengan kenyataan terbagi-
adanya perbedaan dalam tafsiran nya manusia dalam susunan tinggi

1308 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dan rendah, yang melahirkan pira- alegoris atau takwil. Dengan jalan
mida eksitensial, manusia dengan itu, kaum khawash dapat menerima
kaum khawash (al-khawwâsh atau agama dan rahmat yang dikandung
orang-orang khusus, the special) agama itu pada dataran yang lebih
menempati puncak piramida itu dan tinggi daripada kaum awam.
kaum awam (al-‘awwâm, orang Tapi, Tuhan yang Mahaadil dan
umum atau kebanyakan, the com- Mahakasih sayang kepada sekalian
mon) menempati bagian-bagian umat manusia tentu mustahil
bawah sampai ke dasar piramida. mengalamatkan sabda-Nya hanya
Kaum awam ini membentuk bagian kepada orang-orang khusus yang
terbesar struktur piramida masya- jumlahnya sedikit itu. Sebab dengan
rakat manusia. demikian berarti Tuhan menjanjikan
Meskipun pendekatan ini menge- kebahagiaan hanya kepada kelom-
sankan elitisme, namun dalam pan- pok kecil manusia saja, suatu hal
dangan Ibn Rusyd tidaklah terhin- yang jelas mustahil—yang kualifi-
darkan, karena kenyataan dalam ma- kasi kelompok kecil itu ialah kesang-
syarakat menunjukkan adanya gupan memahami hal-hal abstrak di
orang-orang tertentu yang jumlah- balik ungkapan-ungkapan kiasan.
nya tidak banyak, yang sanggup me- Karena itu, Tuhan juga mengarah-
mahami kebenaran-kebenaran ha- kan sabda-Nya kepada khalayak
kiki lewat alegori-alegori dengan umum, sesuai dan setingkat dengan
melakukan i‘tibâr (“penyeberangan”) cara berpikir serta kemampuan me-
ke pengertian-pengertian sebenar- reka menangkap pesan dan mema-
nya di balik alegori-alegori. Bagi me- hami masalah. Karena itu, dalam
reka ini, seluruh keterangan tentang pandangan Ibn Rusyd dan para fai-
kebahagiaan dan kesengsaraan, ber- lasuf Muslim, pelukisan tentang ke-
bentuk pelukisan kehidupan di bahagiaan dan kesengsaraan dalam
surga dan neraka dalam Kitab Suci Kitab Suci dan Sunnah Nabi ke-
dan sabda Nabi, adalah metafor-me- banyakan bersifat fisik, karena me-
tafor atau makna-makna kiasan. Me- mang pelukisan yang bersifat fisik
reka yang mampu memahaminya itulah yang dapat ditangkap dan di-
dengan melakukan i‘tibâr, jika men- pahami umum. Karena yang pokok
dapatkan bahwa pengertian harfiah ialah iman kepada Allah serta ber-
pelukisan itu adalah mustahil atau buat baik, maka pengertian tentang
absurd, menurut Ibn Rusyd mereka hakikat kebahagiaan dan keseng-
wajib melakukan pemahaman saraan itu menjadi kurang relevan
semacam itu. Pemahaman melalui bagi kaum awam. Mereka ini wajib
metode i‘tibâr adalah interpretasi menerima pelukisan tentang surga

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1309


dan neraka apa adanya, sesuai de- ngainya mengalir di bawahnya, dan
ngan cara yang sekiranya akan men- buah-buahannya tumbuh tanpa
dorong mereka berbuat baik dan berhenti, demikian pula naungan
mencegah dari berbuat jahat. rindang yang diberikannya. Itulah
Para failasuf menemukan du- tempat kesudahan bagi mereka yang
kungan bagi metodologi takwil bertakwa, sedangkan tempat kesuda-
mereka dalam berbagai penjelasan, han mereka yang menentang ialah api
bahwa dalam Al-Quran Tuhan me- neraka (Q., 13: 35).
mang menyediakan berbagai “tamsil Tamsil ibarat surga yang dijanji-
ibarat”, alegori atau metafor, terma- kan untuk orang-orang yang bertak-
suk mengenai kebahagiaan dan ke- wa ialah, di dalamnya ada sungai-
sengsaraan. Karena itu masalah ada- sungai dari air, yang tidak akan
nya kebahagiaan dan kesengsaraan rusak; dan sungai-sungai dari susu,
itu, baik di dunia maupun di akhi- yang tidak akan berubah cita rasanya;
rat, adalah nyata dan tidak mung- dan sungai-sungai dari khamar, yang
kin diingkari, namun “tamsil ibarat” segar melezatkan bagi yang me-
dan pelukisan mengenai hakikatnya minumnya, dan sungai-sungai dari
dapat menerima penafsiran-penaf- madu, yang murni bersih. Di dalam
siran, termasuk penafsiran alegoris surga itu mereka mendapatkan buah-
(tamtsîlî ataupun takwil). Banyak buahan dari segala macam, juga
kandungan Al-Quran yang bersifat memperoleh ampunan dari Tuhan
tamsil ibarat, seperti dapat dipahami mereka. Sebagaimana juga (tamsil
dari firman berikut: ibarat) orang yang kekal di dalam
Dan sungguh telah Kami (Tuhan) neraka, yang diberi minum dengan
beberkan untuk manusia dalam Al- air mendidih, yang minuman itu me-
Quran ini setiap bentuk tamsil ibarat. motong-motong usus mereka (Q., 47:
Namun kebanyakan manusia tidak 15).
menerimanya, kecuali dengan sifat Jadi, karena pelukisan tentang
ingkar (Q., 17: 89; 16: 54; 30: 58; surga dan neraka itu disebut sebagai
dan 39: 27). tamsil ibarat dalam Al-Quran, maka
Lebih jauh lagi, ada berbagai sepatutnya tidaklah dipahami
isyarat bahwa keterangan tentang menurut makna bunyi lafal lahir-
surga dan neraka pun bersifat tamsil iahnya. Inilah yang dicari dan dike-
ibarat, seperti dapat diketahui dari jar para failasuf dan kaum sufi. Kare-
firman berikut: na merupakan pemahaman ke-
Tamsil ibarat surga (jannah: agamaan yang lebih batini (esoterik)
kebun) yang dijanjikan untuk mereka daripada lahiri (eksoterik), maka
yang bertakwa ialah, sungai-su- falsafah dan tasawuf acapkali sengaja

1310 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dibuat tidak bisa diarahkan kepada Sengaja kita tidak terjemahkan
orang umum, dan disampaikan ungkapan-ungkapan Al-Quran
hanya kepada kalangan tertentu yang tentang kewajiban kaum Muslim
terbatas, sebagai ajaran “rahasia” bagi dalam ayat di atas, karena masing-
kaum khawas. Dan memang kenya- masing istilah tersebut—kebaikan
taannya pendekatan esoterik senan- (Arab: al-khayr), amar ma‘ruf (Arab:
tiasa sulit dipahami kaum awam, amr ma‘rûf), dan nahi munkar
sehingga banyak salah pengertian (Arab: nahy munkar)—sarat dan
yang kemudian mengundang pole- padat dengan makna yang tidak
mik dan kontroversi. Beberapa mudah dipindahkan ke bahasa lain.
pelopor pemahaman esoterik seperti Setiap usaha pemindahannya ke-
Al-Hallaj dan Suhrawardi harus pada bahasa lain melalui terjemah-
menemui kematian di tangan pengu- an tentu melibatkan suatu kompro-
asa, akibat intrik-intrik politik yang mi makna, sehingga setiap usaha
menjerat mereka. Sebagian tokoh penerjemahan itu tidak selalu tepat
lagi, seperti Ibn Arabi, telah mening- maknanya. Seperti, terjemah al-
galkan karya-karya besar yang sampai khayr menjadi “kebajikan” (dalam
sekarang dipelajari orang dengan Tafsir Departemen Agama), “ke-
penuh minat dan ketokohannya baikan” (Tafsir Mahmud Yunus),
disanjung dan dikecam secara sama. atau malah “bakti” (Tafsir Al-
Walaupun pemahaman esoterik Furqân, A. Hassan). Masing-masing
senantiasa rumit, sulit dan ruwet, mempunyai keabsahannya sendiri,
namun tidak berarti tertutup rapat namun tidak secara sempurna telah
untuk setiap orang, malah dalam membawakan makna al-khayr.
banyak hal merupakan kebutuhan. Rasyid Ridla dalam Tafsîr Al-Manâr
karena tidak jarang pendekatan yang sangat terkenal menjelaskan
esoterik memang menyegarkan. bahwa al-khayr dalam firman itu
yang dimaksud adalah al-islâm
dalam makna generiknya yang
umum dan universal, yaitu agama
KEBAIKAN, AMAR MAKRUF, semua nabi dan rasul sepanjang
DAN NAHI MUNKAR zaman.
Al-Khayr berarti kebaikan uni-
Hendaknya di antara kamu ada versal: suatu nilai yang menjadi titik
umat yang menyeru kepada al-khayr, temu semua agama yang benar, yaitu
amr ma‘ruf dan nahyi munkar, dan agama Allah yang disampaikan
mereka itulah orang-orang yang ber- kepada umat manusia lewat wahyu
bahagia (Q., 3: 104). Ilahi. “Menyeru kepada al-khayr ini,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1311


bersama dengan amr ma‘rûf dan Kedua amr ma‘rûf. Ungkapan ini
nahy munkar, merupakan tingkatan- memerlukan sedikit kejelasan.
tingkatan.” Begitu kata Rasyid Ridla Meskipun kita semua merasa sudah
dalam Tafsîr Al-Manâr. “Tingkat tahu maksud ungkapan itu, namun
pertama ialah ajakan umat ini (umat untuk penajaman pemahaman ada
Islam) kepada semua umat yang lain baiknya kita lakukan tinjauan sekilas
kepada al-khayr dan agar mereka me- dari segi kebahasaan atau etimologis-
nyertai umat ini nya. Secara ke-
dalam cahaya bahasaan, al-
dan hidayah.” ma‘rûf berarti
Oleh Rasyid “yang telah di-
Ridla di sini ketahui”, yakni
ditekankan “yang telah di-
bahwa yang di- ketahui sebagai
maksud dengan baik” dalam
al-khayr ialah al- pengalaman
islâm. Al-Islâm manusia menu-
ialah agama rut ruang dan
Allah melalui waktu tertentu.
lisan para nabi kepada semua umat, Karena itu, secara etimologis pula
yaitu (ajaran) keikhlasan kepada perkataan itu berkaitan dengan
Allah Taala, dan meninggalkan hawa perkataan al-‘urf yang berarti “adat”,
nafsu menuju kepada hukum-Nya. dalam hal ini ada yang baik. Dalam
Ini dituntut dari kita sebagai kon- pengertiannya sebagai adat yang
sekuensi dijadikannya kita umat baik itulah al-‘urf diakui eksistensi
tengah (wasath) dan saksi sekalian dan fungsinya dalam Islam, sehingga
atas umat manusia.” dalam teori pokok yurisprudensi
Di sini Rasyid Ridla menekan- disebutkan bahwa “adat dapat
kan “kebajikan universal”, yaitu ni- dijadikan hukum” (al-‘âdatu muhak-
lai-nilai moral dan etis (al-akhlâq al- kamah). Dalam pengertiannya yang
karîmah) yang merupakan tujuan lebih luas dan mendalam lagi,
Nabi Muhammad diutus Allah ke- perkataan al-ma‘rûf dapat berarti
pada umat manusia. Dalam sebuah kebaikan yang “diakui” atau “dike-
hadis yang terkenal diungkapkan, tahui” hati nurani, sebagai kelan-
“Sesungguhnya aku diutus hanyalah jutan dari kebaikan universal ter-
untuk menyempurnakan berbagai sebut di atas (al-islâm adalah agama
keluhuran budi.” fitrah yang suci lihat, Q., 30: 30).
Karena itu al-ma‘rûf dalam penger-

1312 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tian ini merupakan lawan dari al- yang jelas, yang menjadi tuntunan,
munkar. Sebab al-munkar berarti dan bimbingan kita dalam meng-
apa saja yang “diingkari”, yakni di- hadapi masa depan.
ingkari oleh fitrah, atau ditolak oleh Sedangkan yang kedua dari
hati nurani. trilogi itu, yaitu amr ma‘rûf, menun-
Mengacu kepada sosiologi, pada tut kemampuan memahami ling-
dasarnya al-ma‘rûf dan al-munkar kungan hidup sosial, politik dan
menunjuk kepada kenyataan bahwa kultural—lingkungan yang menjadi
kebaikan dan keburukan itu ada wadah terwujudnya al-khayr secara
dalam masyarakat. Umat Islam di- konkret, dalam konteks ruang dan
tuntut untuk mampu mengena- waktu (contohnya yang sedikit
linya, kemudian mendorong, me- karikatural: dahulu celana panjang
mupuk, dan memberanikan diri ke- sebagai sarana penutup aurat pernah
pada tindakan-tindakan kebaikan, merupakan barang munkar, namun
dan pada waktu yang sama mence- sekarang sudah dapat diterima
gah, menghalangi, dan mengham- sebagai “baik-baik” saja—yakni,
bat tindakan-tindakan keburukan. ma‘rûf—dan yang serupa celana itu
Trilogi menyeru kepada al-khayr, cukup banyak analognya sekarang
al-ma‘rûf dan nahy munkar merupa- ini).
kan pusat perjuangan umat Islam Di sini juga perlu diperhatikan
sepanjang sejarah. Trilogi inilah yang lingkungan dalam konteks ruang
menjadi dasar keunggulan umat dan waktu yang menjadi wadah bagi
Islam atas umat yang lain, sehingga terjadinya keburukan nyata, yang
mereka pun disebut sebagai “yang beroperasi dalam masyarakat. Ling-
beruntung, yang menang atau yang kungan buruk akan menjadi wadah
bahagia” (al-muflihûn, dalam ayat di bagi al-munkar, sehingga masyarakat
atas). Namun semua ini tidak da- bersangkutan mungkin akan terkena
pat disikapi secara “taken for gran- wabah dosa dan kezaliman. Karena
ted”. Karena yang pertama dari tri- itu, yang ketiga dari trilogi perjuang-
logi itu, yaitu seruan kepada al- an Islam adalah nahy munkar yang
khayr, menuntut kemampuan umat menuntut kemampuan kita umat
Islam melalui para pemimpinnya Islam mengidentifikasi faktor-faktor
untuk dapat memahami nilai-nilai lingkungan hidup kultural, sosial,
etis dan moral yang universal, yang dan politik, juga ekonomi yang kira-
berlaku di setiap zaman dan tempat. nya akan menjadi wadah bagi mun-
Inilah yang dikatakan Rasyid Ridla culnya perangai, tindakan, dan per-
di atas. Tanpa kemampuan ini, kita buatan yang berlawanan dengan
tidak akan mempunyai pedoman hati nurani (tindakan yang tidak

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1313


ma‘rûf), kemudian diusahakan bumi yang memiliki masjid paling
untuk mencegah dan menghambat ramai tapi juga paling korup. Ini
pertumbuhan lingkungan itu. menunjukkan bahwa memang ada
Pemahaman terhadap lingkung- persoalan, yaitu cara beragama yang
an dalam arti seluas-luasnya ini hanya lahiri, formalitas.
merupakan fungsi dari ilmu, terma-
suk sains. Sedangkan sikap membe-
narkan dan menerima al-khayr me-
rupakan fungsi dari iman dan KEBANGKITAN KEMBALI
komitmen batin, karena itu tidak BARAT
mungkin tanpa tauhid dan takwa
kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Kajian modern tentang warisan
dasar seluruh kegiatan yang benar. intelektual Islam klasik umumnya
berakhir pada Ibn Khaldun. Kebe-
tulan atau tidak, kenyataannya ialah
bahwa dunia Islam, tidak seberapa
KEBANGKITAN ISLAM lama sesudah kepergiannya, berada
FORMALISTIK dalam hubungan yang tidak meng-
untungkan dengan dunia luar Is-
Kaum Muslim di Indonesia ba- lam, khususnya Eropa Barat. Kehe-
rangkali berhak untuk gembira bah- batan prestasi Ibn Khaldun yang di-
wa ada gejala yang biasa disebut se- kontraskan dengan situasi dunia Is-
bagai kebangkitan Islam. Tapi kalau lam dalam konteks global yang ku-
dilihat dan direnungkan lebih jauh rang beruntung tersebut memang
maka sebenarnya hal itu tidak memi- dapat menimbulkan kesan amat kuat
liki efek kepada moral bangsa, bah- tentang mandeknya kegiatan inte-
kan korupsi, kolusi, nepotisme lektual kaum Muslimin sesudahnya.
(KKN) kian merajalela, karena itu Melambangkan kemandekan itu
berarti kebangkitan Islam hanya ialah secara cukup ironis, bahwa de-
bersifat formalitas. Itulah yang ngan ketajaman analisis sejarah dan
disebut kesalehan formal, padahal keluasan pengetahuannya, Ibn
kesalehan formal ini mengecoh. Hal Khaldun, seperti dapat diketahui
ini tampak terlihat pada saat bulan dari sebuah pernyataan dalam
puasa Ramadlan, di mana masjid- kutipan karyanya yang dimuat
masjid penuh dengan orang-orang dalam buku Muqaddimah, amat
yang bertarawih, tafakur, dan se- sedikit mengetahui keadaan dunia
bagainya. Tapi bagaimana bisa ter- intelektual Eropa yang ada di sebe-
jadi bangsa Muslim terbesar di muka rang laut ke sebelah utara. Padahal

1314 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


daerah Eropa itulah yang kelak de- Barat (dan dunia) kepada periode
ngan amat menentukan mengubah sejarah umat manusia yang sama
jalan sejarah dunia Islam, bukan da- sekali baru, yaitu Abad Modern.
lam pengertian positif, tetapi dalam
bentuk hubungan antarbangsa yang
penuh dengan kejadian tragis.
Ketidaktahuan Ibn Khaldun KEBANGKITAN
tentang apa yang sedang terjadi di PADA HARI KIAMAT
zamannya pada bangsa-bangsa di
seberang Lautan Tengah itu tidaklah Dalam bahasa sehari-hari, kiamat
timbul dari kejahilan atau obskuran- seolah-olah sebuah malapetaka yang
tisme. Hal itu adalah semata-mata besar. Padahal kiamat yang sebenar-
akibat logis kedudukan istimewa nya adalah bangkit dari kematian.
dunia dan umat Islam yang selama Qiyâmah sama dengan Qâmah un-
berabad-abad memegang dominasi tuk shalat. Artinya, ketika waktunya
dunia, sehingga bisa dimengerti dan shalat dimulai, orang harus berdiri.
dapat dibenarkan bahwa kebanyak- Kiamat adalah kebangkitan orang
an kaum Muslimin, termasuk para dari kematian, karenanya berhu-
sarjananya, menganggap remeh bungan dengan akhirat. Maka de-
dunia luar. Walaupun begitu tetap ngan sendirinya kiamat adalah per-
amat disayangkan, jika bisa diang- soalan orang dibangkitkan dari
gap adil menilai peristiwa abad ke- kematian. Karena itu, Al-Quran me-
14 dengan kacamata abad ke-20, nyebut bahwa hidup ini dua kali,
bahwa Ibn Khaldun, ketika sedang mati juga dua kali.
asyik mempelajari “Sejarah Dunia”- Biasanya, gambaran tentang
nya itu, tidak menyadari bahwa kiamat ialah nanti dunia ini hancur
bangsa-bangsa Eropa sedang giat dan orang-orang yang mati bangkit
mempelajari dan mengembangkan kembali. Ada gambaran-gambaran
ilmu pengetahuan yang selama ini yang sedikit mirip dengan ramalan-
didominasi, jika bukannya dimono- ramalan astronomi. Misalnya, bahwa
poli, oleh orang-orang Islam. Ke- suatu saat nanti matahari akan ke-
giatan orang-orang Eropa itu, yang habisan energi, akibatnya membesar
sebagian besar mendapatkan stimu- sehingga radiasinya meliputi bumi,
lasinya oleh adanya berbagai bentuk dan penduduk bumi akan mati. Hal
kontak dengan dunia Islam, telah ini sama dengan keterangan ustad-
melicinkan jalan bagi Kebangkitan ustad, bahwa pada hari kiamat ma-
Kembali (Renaissance) mereka, dan tahari berada pada posisi yang sangat
selanjutnya menghantarkan Eropa rendah sekali sehingga keadaan men-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1315


jadi sangat panas dan orang keri- ras. Al-Ghazali menuduh para faila-
ngatan. Akibat begitu banyaknya suf sebagai kafir karena mereka me-
keringat, maka bak lautan sehingga ngatakan bahwa kebangkitan itu ter-
orang-orang tenggelam oleh ke- jadi hanya secara ruhani. Padahal da-
ringatnya sendiri. lam pandangan Al-Ghazali, kebang-
Dari segi pengetahuan keagama- kitan itu terjadi secara fisik.
an, sebetulnya konsep kiamat ini Kedua pendapat ini cukup ber-
agak baru. Dalam agama-agama alasan, tetapi mengandung kelemah-
terdahulu, konsep kiamat itu belum an. Pandangan Al-Ghazali, misalnya,
begitu jelas; dan baru jelas setelah bisa dipertanyakan; kalau sean-
agama Yahudi lahir, lalu diteruskan dainya kebangkitan itu dari jasmani,
dalam agama Kristen, dan diperkuat jasmani yang mana? Sebab, menurut
dalam agama Islam. Tetapi agama ilmu kedokteran, badan manusia
Kristen mempercayai kiamat dalam berganti sama sekali setiap lima ta-
kaitannya dengan Yesus, bahwa se- hun, jadi badan kita yang mana yang
telah kematiannya Yesus akan bang- dibangkitkan? Tetapi yang lebih pro-
kit lagi; itulah yang disebut Qiyâ- blematis ialah yang menganggap
mah. Karena itu, gereja di Yerusalem kebangkitan hanya terjadi secara
yang paling suci di kalangan orang- ruhani, sebab Al-Quran penuh de-
orang Kristen Arab disebut sebagai ngan ilustrasi kebangkitan yang
al-kanîsah al-qiyâmah (Gereja Kia- bersifat jasmani. Justru karena itulah
mat). Bukan Gereja Kiamat dalam dulu orang kafir Makkah tidak per-
arti dunia yang kiamat, tetapi kiamat caya. Lagi-lagi dalam surat Yâsin di-
dalam pengertian kebangkitan Yesus sebutkan dalam bentuk dialog, “Sia-
dari mati. Karena menurut mereka, pakah yang dapat menghidupkan
di situlah dulu Nabi Isa dikubur se- tulang-belulang yang sudah hancur
telah disalib, baru tiga hari kemudi- luluh?” (Q., 36: 38). Lalu dijawab,
an naik ke langit, lalu diperingati Katakanlah, “Yang akan menghi-
dalam bentuk gereja. dupkannya, Yang menciptakannya
Dari penjelasan di atas, jelas bah- pertama kali” (Q., 36: 79). Secara
wa konsep kiamat mengalami evo- logika, kalau Tuhan bisa mencipta-
lusi atau perkembangan dari segi kan pertama kali, maka mengulangi-
paham. Dalam Islam, kiamat adalah nya tentu lebih gampang. Di sini
kebangkitan seluruh umat manusia lagi-lagi masalah interpretasi, karena
dari kematian. Kapan itu terjadi? itu orang harus tahu untuk kemu-
Dan bagaimana kebangkitan itu? Di dian mengambil sikap sendiri, mau
sini terjadi polemik yang cukup ke- percaya yang mana, kebangkitan

1316 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ruhani atau jasmani. Hal ini dika- bahasa lain, seperti Turki, Sawahili,
renakan kebahagiaan dan kesengsa- Urdu, Melayu, Jawa, dan sebaga-
raan tetap nyata, tetap akan dialami. inya.
Bahasa terucap atau tertulis me-
mang tidak pernah sempurna, ka-
rena sebagai rumus-rumus dan lam-
KEBATINAN bang-lambang dari kenyataan ia ti-
dak mungkin persis mewakili kenya-
Kaum sufi adalah kaum kebati- taan itu. Tetapi komunikasi tidak
nan (Ahl Al-Bawâthîn) atau golongan mungkin tanpa bahasa. Kadang-ka-
eksoteris, sebagai dang komunikasi
imbangan bagi Seorang yang mengalami alienasi itu dilakukan de-
kaum fuqahâ’ atau tidak sanggup berpikir dan berbuat ngan simbol-sim-
para ahli hukum sendiri; dia senantiasa merujuk bol yang diusaha-
yang merupakan kepada tujuan-tujuan hidupnya di kan pasti dan per-
kaum kezahiran dunia obyektif ini: kekayaan, sis, seperti ma-
(Ahl Al-Zhawâhîr) kesenangan, simbol-simbol prestise tematika (yang
atau golongan ataupun sesuatu yang tidak ter- karena berbagai
lampaui materi tetapi dijadikan se-
eksoteris. Oleh suatu yang mutlak. Hidupnya di- hal lalu menjadi
karena kaum Sufi habiskan dalam berkeinginan, ber- esoterik, tidak di-
menggarap ma- pengharapan, berputus asa, me- pahami kecuali
s a l a h - m a s a l a h muja dan merendahkan atau meng- oleh kalangan
batin (“dalam”) hina. sendiri yang ter-
pada diri dan batas), tapi se-
hakikat manusia dan kemanusiaan ringkali komunikasi itu dilakukan
dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan simbol-simbol yang lebih
maka bahasa bagi mereka sering merupakan metafor-metafor (Arab:
menjadi hambatan. Namun ada ramz, rumuz) yang untuk dapat me-
jenis ekspresi kebahasaan yang nangkap maknanya orang harus
banyak mereka pilih sebagai me- melakukan takwil (interpretasi
dium, yaitu sastra puisi. Karena itu, metaforis).
kaum sufi banyak menggunakan Acapkali yang terkomunikasikan
puisi untuk menyatakan diri, dan bukanlah sebuah entitas informasi
mereka menumbuhkan genre sastra yang pasti tetapi isyarat-isyarat yang
tersendiri yang amat kaya. Pada masa penangkapannya oleh sasaran komu-
klasik dua bahasa yang paling nikasi dapat sangat individual.
banyak digunakan adalah Arab dan Terhadap ungkapan-ungkapan ke-
Persi. Tetapi kelak muncul bahasa- bahasaan dalam agama, misalnya,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1317


Al-Ghazali tidak menganjurkan Bagi-Nya tiada ada selain ada-Ku,
orang untuk terjun terlalu jauh da- Kita bagi-Nya adalah seperti kita
lam usaha memahaminya secara rasi- karena kita sendiri.
onal, melainkan dengan meng- Bagiku ada dua segi, Dia dan aku,
usahakan terbentuknya disposisi Namun tidaklah bagi-Nya aku da-
keruhanian untuk tumbuhnya lam aku.
dzawq atau perasaan yang halus dan Dalam diriku ia tampak nyata,
peka. Dengan dzawq itulah kita maka kita bagi-Nya adalah bagaikan
menangkap pesan-pesan di balik wahana.
bahasa-bahasa yang berdimensi Jauh sebelum Ibn Arabi telah
kedalaman yang jauh dalam literatur pernah tampil seorang pelopor pe-
keagamaan, khususnya kesufian. Ka- mikiran kesufian yang besar, yaitu
rena unsur dzawq itu, maka bahasa Syaikh Junaid Al-Baghdadi (w. 298
kaum sufi umumnya bernilai sastra H/910 M). Dia dipandang sebagai
yang tinggi. Puisi-puisi mereka gu- panutan bagi kaum tarekat yang sah
bah, dan dengan puisi-puisi itu me- (tharîqah mu‘tabarah) yang di negeri
reka mengungkapkan pengalaman kita bernaung di bawah organisasi-
mistisnya. organisasi sosial-keagamaan sema-
Al-Ghazali adalah seorang salafi cam NU, Perti, dan sebagainya.
(“ortodoks”). Oleh karena itu ia ma- Tidak jarang kaum Sufi harus
sih menggabung, dengan hasil yang membela diri dari serangan-serang-
baik sekali, antara segi-segi lahiriah an kaum fiqih atau syariat, disebab-
keagamaan dan segi-segi batiniahnya. kan oleh pandangan dan tingkah la-
Untuk mereka yang tidak terlalu ku mereka yang “tidak wajar” atau
ortodoks, seperti Muhyiddin ibn menyimpang. Tetapi masalah keba-
Arabi (w. 637 H/1240 M), penggu- tinan atau esoterisisme memang da-
naan bahasa untuk mengomuni- pat sangat cair dan dinamis, sehingga
kasikan pengalaman kesufiannya da- tidak mudah dicerna orang awam.
pat terasa sangat “liar” dan tak ter- Sudah disinggung tentang Ibn Arabi
kendali, sehingga untuk mereka yang yang “liar” dan tak terkendali, na-
tidak terlatih akan mudah salah mun justru dialah Al-Syaykh Al-Ak-
mengerti. Misalnya, untuk melu- bar atau “Mahaguru” yang sangat di-
kiskan persatuannya dengan Tuhan agungkan kaum sufi, dan karya-kar-
dalam fanâ, Ibn Arabi menggubah yanya paling banyak menjadi ruju-
sebuah syair demikian: kan. Salah seorang penganut pan-
Kita adalah milik-Nya, sebagai- dangan Ibn Arabi adalah Jalaluddin
mana bukti kita menunjukkan, dan Al-Rumi (w. 672 H/1273 M).
kita pun milik kita sendiri. Dalam karyanya yang terkenal,

1318 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dalam bahasa Persi, Divan-i Syams-i (Nabi) Khidir a.s. kepada ‘Ali ‘Ibn
Tabriz (Puisi untuk Syamsuddin Abi Thalib r.a., melalui mimpinya
dari Tabaristan), Al-Rumi meng- yang kemudian dibenarkan oleh
gubah syair yang menggambarkan Nabi Saw.
pengalaman esoterisnya yang uni- Lebih lanjut Al-Rumi melukis-
versal, tidak terikat oleh kekang bata- kan dirinya sebagai yang fana (nir-
san-batasan resmi keagamaan sosio- wana), yang tidak memiliki hakikat
logis, namun menegaskan keinsafan kewujudan tersendiri, yang untuk
ruhaninya sebagai seorang sufi. kewujudannya itu harus kembali
Pengingkaran akan keterikatan kepada Tuhan dan menyatu dengan
diri kepada formalitas keagamaan Dia. Dengan mengambil dari Al-
historis-sosiologis, yang kemudian Quran, ia menegaskan bahwa semua
diteruskan dengan pengingkaran yang ada ini bakal fana, kecuali Diri
akan kaitan diri dengan kategori- Tuhan saja (Q., 28: 88), dan dengan
kategori kenisbian yang lain, adalah cara itu pula ia gambarkan bahwa
penegasan yang diberikan oleh Al- semua yang ada ini akan kembali
Rumi sebagai seorang universalis kepada-Nya (Q., 2: 156).
sebagaimana layaknya seorang sufi
besar. Dan bersamaan itu dibuat
pula penegasan tentang hakikat
dirinya sebagai yang telah menyatu KEBEBASAN BERAGAMA
dengan Yang Tercinta (Tuhan), yang
ia gambarkan sebagai Zat atau Sub- Prinsip kebebasan beragama
stansi yang tidak terikat oleh ruang diterapkan para penguasa Islam kla-
dan waktu. Sebab Dia adalah “Yang sik berkenaan dengan agama-agama
Pertama dan Yang Penghabisan, Timur Tengah, khususnya Kristen,
Yang Zahir dan Yang Batin” sebagai- yang terbagi menjadi berbagai sekte
mana dijelaskan dalam Al-Quran dengan masing-masing mengaku
(Q., 57: 3). Seruan Al-Rumi kepada yang paling benar dan kemudian
Tuhan dengan “Yâ Hu” (Wahai Dia) saling bermusuhan. Para penguasa
dan “Yâ man Hu” (Wahai Dia yang Islam menegakkan prinsip bahwa
adalah Dia) merupakan refleksi dari setiap sekte mempunyai hak untuk
pandangan yang cukup umum di hidup dan menyatakan diri, dan
kalangan kaum sufi bahwa nama berkedudukan sama di hadapan
paling agung bagi Wujud Yang hukum. Kebebasan beragama ini di-
Mahatinggi, yang hakikat-Nya tak nikmati oleh bangsa-bangsa Timur
tergambarkan itu, ialah “Dia”. Tengah dan dunia Islam sampai hari
Nama inilah yang diajarkan oleh ini. Karena itu, daerah-daerah Islam

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1319


(yakni, daerah-daerah yang ke- di kalangan Kristen Barat itu. Secara
banyakan penduduk Muslim) sam- tergopoh-gopoh mereka kemudian
pai sekarangan pada hakikatnya berusaha menebus dosa mereka
adalah daerah-daerah multiagama. terhadap kaum Yahudi dengan mulai
Pengalaman mengakui pe-
toleransi dan ke- ranan agama itu
bebasan ber- dalam meletak-
agama di kawasan kan dasar-dasar
tersebut adalah peradaban Ba-
unik dalam se- rat. Maka per-
jarah umat ma- adaban itu tidak
nusia, dan sampai lagi hanya di-
saat ini belum sebut sebagai
dapat terwujud- Yunani Romawi
kan di kawasan- (Greeco-Roman)
kawasan lain. seperti sebelum-
Dunia Barat modern pun, di luar nya, melainkan mulai banyak di-
keteguhan dan kejelasan mereka ber- tekankan juga seginya yang Yahudi
pegang kepada prinsip tolerasi dan Kristen (Judeo-Christian).
kebebasan beragama, sejauh ini baru Namun, usaha-usaha bangsa-
berhasil mewujudkan prinsip itu bangsa Barat melakukan pertobatan
hanya terhadap kalangan intern dari kejahatan mereka kepada kaum
Kristen dengan berbagai sekte dan Yahudi itu kemudian mendorong
denominasinya. Terhadap kaum mereka melakukan kejahatan yang
Yahudi yang kitab sucinya (Perjan- jauh lebih besar dan prinsipil, yaitu
jian Lama) mereka junjung tinggi, memaksakan berdirinya apa yang
kaum Kristen Barat masih tetap me- disebut negara Israel, dengan me-
ngidap rasa permusuhan yang men- rampas tanah-tanah bangsa Arab di
dalam dan sengit, yang dikenal se- Palestina yang selama ini justru me-
cara umum sebagai “anti-Semi- lindungi kaum Yahudi. Dan Barat
tisme”. Kebiadaban kaum Nazi (de- sendiri hanya akhir-akhir ini saja
ngan lambang salib besinya yang mencoba dan belajar hidup dalam
khas), yang tumbuh dalam sebuah konteks banyak agama di luar
negara industri “modern” Jerman, Kristen, dengan hadirnya komu-
menyentakkan hati nurani umat nitas-komunitas Muslim, Buddha,
manusia tentang betapa gawatnya Hindu, dan lain-lain. Sejarah masih
potensi kezaliman anti-Semitisme akan menyaksikan dan menilai

1320 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


apakah Barat akan berhasil atau menjadi pangkal adanya interaksi
gagal dengan eksperimen itu. sosial yang subur dan produktif se-
lama mendapat penyaluran yang
wajar dan dibimbing oleh komitmen
para pribadi anggota masyarakat
KEBEBASAN BERPENDAPAT kepada nilai-nilai luhur kemanu-
siaan. Sebaliknya, keseragaman arti-
Kebebasan asasi untuk menya- fisial melalui penggiringan dan mo-
takan pendapat dengan sendirinya bilisasi masyarakat dalam sistem
berakibat kepada adanya dua kebe- monolitik tidak saja memangkas
basan asasi yang lain, yaitu kebe- potensi-potensi kreatif dalam masya-
basan berkumpul dan kebebasan rakat, tapi juga menghasilkan pe-
berserikat. Keinginan untuk ber- rasaan tersumbat yang sewaktu-se-
kumpul dengan sesama (le desire waktu dapat meledak menjadi ke-
d’etre ensemble) adalah naluri manu- kuatan yang destruktif.
sia sebagai makhluk sosial. Ke- Sekalipun pembentukan suatu
inginan berkumpul juga meru- serikat dapat dibuat untuk menam-
pakan keinginan untuk menyatakan pung aspirasi dan kegiatan di luar
pendapat secara bersama dan mewu- masalah politik seperti keagamaan,
judkan maksud pendapat itu dalam budaya, seni, ekonomi, dan seterus-
kegiatan bersama. Justru keinginan nya, namun serikat politik selama-
berkumpul dalam suatu tatanan nya merupakan bentuk penting
sosial yang mengakui dan mendu- kebebasan asasi ketiga itu. Dengan
kung kebebasan berpendapat, ada- serikat politik yang bebas, dan
lah prasarana penyatuan pendapat dibentuk karena panggilan tanggung
pribadi-pribadi melalui proses jawab yang tulus dan murni kepada
memberi dan mengambil secara masyarakat dan negara, maka unsur
positif. Maka, keinginan berkumpul penting lain dalam kehidupan ber-
dapat dipandang sebagai bentuk masyarakat dan bernegara yang sehat
pertama lembaga permusyawaratan. akan terwujud: yaitu unsur penga-
Keinginan mewujudkan pan- wasan dan pengimbangan. Komit-
dangan bersama itu dalam kerangka men masing-masing individu kepa-
kegiatan tersusun atau terorganisasi da nilai-nilai luhur, yang merupakan
menuntut adanya kebebasan asasi prakondisi pertama masyarakat yang
untuk berserikat. Masyarakat manu- sehat, menuntut realisasi konkretnya
sia terdiri dari pribadi-pribadi de- berupa komitmen dan perilaku sosial
ngan minat dan perhatian yang ber- dalam hidup bersama. Pada urutan-
aneka ragam. Keanekaragaman akan nya, demi mencegah terjadinya pe-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1321


nyimpangan, baik sadar maupun nya, di dalam pertentangan pikiran-
tidak sadar, komitmen dan perilaku pikiran dan ide-ide, kesalahan sekali-
sosial itu harus terbuka kepada peng- pun memberikan kegunaan yang
awasan oleh sesama anggota masya- tidak kecil, sebab ia akan mendorong
rakat. kebenaran untuk menyatakan diri-
nya dan tumbuh menjadi kuat.
Agaknya sama sekali tidaklah
omong kosong bila Nabi me-
KEBEBASAN BERPIKIR nyatakan bahwa perbedaan pen-
dapat di kalangan umatnya merupa-
Salah satu balai pendidikan Islam kan rahmat. Kebebasan berpikir ini
yang liberal, yaitu dengan baik se-
Balai Pendidikan kali diterangkan
“Darussalam” di Barang siapa menghendaki ganjar- oleh O.W. Hol-
Gontor, Pono- an dunia maka (hendaknya dike- mes ketika dia
rogo (Jawa Ti- tahui) bahwa di sisi Allah ada m e n g a t a k a n :
mur), mencan- ganjaran dunia dan akhirat, dan “Kebaikan ter-
tumkan motonya Allah itu Maha Mendengar dan akhir yang dike-
Maha Melihat. (Q., 4: 134)
dengan “Berpikir hendaki adalah
Bebas” setelah lebih baik dica-
“Berbudi Tinggi”, “Berbadan Sehat pai melalui perdagangan-per-
dan Berpengetahuan Luas”. Di dagangan bebas dalam ide-ide,
antara kebebasan perseorangan, bahwa sebaik-baik ujian bagi suatu
kebebasan berpikir dan menyatakan kebenaran ialah kekuatan pikiran
pendapatlah yang paling berharga. untuk membuat dirinya dapat
Seharusnya kita mempunyai keman- diterima dalam persaingan pasar,
tapan kepercayaan bahwa semua dan bahwa kebenaran adalah satu-
bentuk pikiran dan ide, betapa pun satunya landasan keinginan-ke-
aneh kedengarannya di telinga, inginan mereka yang dengan se-
haruslah mendapatkan jalan untuk lamat dapat dilaksanakan”.
dinyatakan. Tidak jarang, dari pikir- Karena tiadanya pikiran-pikiran
an-pikiran dan ide-ide yang umum- yang segar, maka seseorang telah
nya semula dikira salah dan palsu kehilangan psychological striking force
itu, ternyata kemudian benar. Ke- (daya tonjok psikologis), sebab tidak
nyataan itu merupakan pengalaman ada suatu badan dengan pikiran
setiap gerakan pembaruan, perse- bebas yang memusatkan perhatian-
orangan maupun organisasi, di ma- nya kepada tuntutan-tuntutan
na saja di muka bumi ini. Selanjut- segera dari kondisi-kondisi ma-

1322 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


syarakat yang tumbuh terus, baik di posisi strategis di bidang pemikiran
bidang ekonomi, politik maupun dan ide berada di tangan mereka,
sosial. Walaupun begitu, masih dan akibatnya Islam ditiadakan
harus diakui bahwa pikiran-pikiran (exclude) darinya. Sebenarnya
kita yang berdasarkan Islam itu penting untuk diketahui, bahwa hal
dapat menyelesaikan semua problem ini persis sebagaimana dalam
tersebut sebaik-baiknya, jika dise- operasi-operasi militer, seseorang
suaikan, dipersegar, diperbarui, dan merebut posisi di medan pertem-
diorganisasikan (dikoordinasikan), puran, dan dengan begitu mengha-
untuk membuat ide-ide sejalan langi musuh untuk mendudukinya
dengan kenyataan-kenyataan zaman dan mempertahankannya jangan
sekarang. Sebagai contoh, ajaran sampai jatuh ke tangan musuh atau
tentang “syûrâ” atau “musyawarah”, orang lain. Dalam hal inilah, kita
telah diterima oleh umat Islam se- melihat kelemahan utama umat
cara umum sebagai sama, atau dekat, Islam. Kesemuanya itu, sekali lagi,
dengan ajaran demokrasi yang ber- akibat tiadanya kebebasan berpikir,
asal dari Barat. Tetapi di pihak lain, kacaunya hierarki antara nilai-nilai
ajaran prinsipil Islam tentang ke- mana yang ukhrawi dan mana yang
adilan sosial dan pembelaan terha- duniawi, sistem berpikir yang masih
dap kaum lemah, miskin dan ter- terlalu tebal diliputi oleh tabu dan
tindas, yang terdapat di mana-mana a priori, dan seterusnya.
dalam Kitab Suci, belum mene-
mukan jalan keluarnya untuk men-
jadi ide-ide dengan perumusan apli-
katifnya yang dinamis dan progresif, KEBEBASAN
sebab umat Islam tampaknya masih DAN CINTA ILAHI
tabu terhadap kata-kata sosialisme,
yaitu ide yang, seperti halnya de- Kebebasan adalah anugerah
ngan demokrasi, juga berasal dari Tuhan yang pertama sejak zaman
Barat, dan kira-kira sama artinya de- primordial. Ketika Adam dan Hawa
ngan pokok-pokok ide Islam terse- dipersilakan Tuhan masuk ke dalam
but. Halangan psikologis apakah surga, suatu metafora kebahagiaan
yang ada pada umat Islam, jika kare- abadi Tuhan juga mempersilakan
na bukan ketiadaan kebebasan ber- mereka berdua “makan” (merasakan
pikir? Karenanya, kemudian umat kebahagiaan) surgawi itu dengan be-
Islam tidak mampu mengambil ini- bas, semau mereka. Tetapi, bersa-
siatif-inisiatif yang selalu direbut maan dengan itu mereka juga dipe-
oleh orang lain, sehingga posisi- san untuk tidak mendekati sebuah

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1323


pohon terlarang, sebab dengan men- sesungguhnya wujud hakiki manu-
dekatinya mereka akan masuk dunia sia sesuai dengan “design” Ilahi yang
gelap (zhulm) yang menghapuskan dikenal dengan fitrah yang mem-
kebahagiaan. bawa kehanifan. Sebuah syair melu-
Kebetulan dalam bahasa Arab, kiskan hal ini, “Ya khâdima al-jismi,
perkataan “Hawâ” itu sendiri, se- kam tashqâ bi khidmatihi! Fa anta bi
bagai kata kerja, artinya “jatuh”. rûhi lâ bi al-jismi insânu” (“wahai
Karena itu, perkataan “Hawâ” dan pelayan raga, betapa engkau men-
“nafs” dalam makna esoteriknya se- derita dengan layananmu itu! Eng-
lain berarti “keinginan” dan “diri- kau adalah manusia karena sukma,
sendiri”, juga berarti “kejatuhan” bukan karena raga”).
dan “diri-sendiri”. Maka menahan Syair itu adalah peringatan ten-
hawa nafsu adalah juga menahan tang kemungkinan orang menjadi
diri sendiri dari kejatuhan, dengan pelayan (khadam) dorongan jasmani,
tetap senantiasa menyadari kehadi- yang berakibat pembelengguan diri
ran Tuhan. Menahan diri dari ke- dan perampasan kebebasannya.
jatuhan itu merupakan persyaratan Adanya kemungkinan itu juga
pokok guna memperoleh kebebasan digambarkan dalam sebuah syair
ruhani yang membawa kebahagiaan yang hampir-hampir membentuk
abadi, yang dimisalkan dalam ke- sebuah “tongue twister” (serangkaian
hidupan surgawi. Adapun orang kata-kata atau kalimat yang sulit
yang senantiasa takut [sadar dan diucapkan), namun memiliki makna
waspada] akan kedudukan [keha- mendalam yang relevan. Syair itu
diran] Tuhannya dan menahan diri menyangkut seorang pecinta ber-
dari kejatuhan [Hawa], maka sesung- nama Isma’il yang datang mengetuk
guhnya surga itulah tempat me- rumah kekasihnya yang bernama
netapnya (Q., 79: 40-41). Asma. Meski lelah tangan Isma’il
Kisah langit dalam Kitab Suci, mengetuk pintu, tetap tidak di-
dengan jelas menggambarkan keba- bukakan juga, hanya terdengar
hagiaan hakiki Adam dan Hawa teriakan Asma meminta kesabaran,
sebagai manusia primordial, dan dan yang dirundung kecintaan telah
menggambarkan pula kejatuhannya kehabisan kesabaran: “Taraqtu al-bâb
karena melanggar batas kebebasan hattâ kallamatni, wa lammâ kalla-
yang dianugerahkan dengan kega- matni, fa qâlat aya Ismâ‘îlu shabra, fa
galannya menahan diri. Karena itu, qultu aya Ismâ‘îla shabri” (“Aku ketuk
kebahagiaan akan terwujud dalam pintu sampai lenganku lelah, dan
kebebasan ruhani dari belenggu setelah lenganku lelah ia pun bicara
nafsu jasmani, dan kebahagiaan itu padaku, ia berkata, ‘hai Isma’il,

1324 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sabarlah!’ Dan aku jawab, ‘hai Asma, KEBEBASAN
telah habis sabarku!”). DAN KEBAHAGIAAN
Apa yang dilukiskan dalam syair
itu sejalan dengan wisdom (hikmah) Salah satu tema utama dalam
popular bahwa cinta itu buta dan metodologi kesufian ialah takhallî,
memperbudak. Sebaliknya, keben- yaitu sikap pengosongan diri dan
cian juga membuat orang buta pembebasannya dari setiap belenggu
terhadap segi-segi kebaikan sebagai yang menghalangi jalan kepada
sasaran kebenciannya. Inilah bahaya Allah. Pembebasan adalah juga salah
sikap-sikap berlebihan, yang keba- satu tema pokok seruan Nabi ke-
nyakan orang tidak menyadarinya. pada umat manusia, termasuk pem-
Dalam sikap-sikap berlebihan itulah bebasan dari belenggu budaya dan
seseorang dapat kehilangan kesadar- tradisi, jika menghalangi pada Kebe-
an tujuan yang adil dan wajar. Bebe- naran. Jika kalimat persaksian dimu-
rapa syair “cinta” memberikan ilus- lai dengan al-nafy atau peniadaan
trasi tentang masalah ini: “Wa ‘ayn- dalam fase negatif tiada tuhan, maka
u ‘l-ridlâ ‘an kulli ‘ayb-in kalîlat-un, tujuannya ialah pembebasan diri
kamâ anna ‘ayn-a ‘l-sukht-i tubdî ‘l- dari setiap belenggu. Belenggu itu
masâwiy-a (“Mata kecintaan akan dilambangkan dalam konsep ten-
tumpul terhadap cacat kekurangan, tang “Tuhan” atau “Sesembahan”,
seperti kebencian akan selalu meli- yaitu setiap bentuk objek ketunduk-
hat keburukan”). an (Arab: ilâh). Dan jika kalimat
Cinta yang membelenggu dan persaksian itu harus mutlak diterus-
memperbudak ialah cinta jasmani, kan dengan al-itsbât atau peneguhan
yang karena itu juga berhakikat pe- dalam fase afirmatif “kecuali Allah”
nurutan kepada hawa nafsu, sedikit (Allâh, yang menurut banyak ahli,
ataupun banyak. Oleh karena itu, termasuk ‘Ali ibn Abi Thalib dan
kebebasan ruhani pada khususnya Ja‘far Al-Shadiq, terbentuk dari
dan kebebasan an sich pada umum- kata-kata ilâh dan artikel “al” yakni
nya tidak akan diperoleh kecuali jika Tuhan atau Sesembahan yang sebe-
orang mampu membebaskan diri narnya), maka yang dimaksudkan
dari dikte dorongan rendah biologis- ialah kemestian kita tunduk pada
nya. Keadaan serupa itu menuntut Allah, Tuhan yang sebenarnya itu
kemampuan meningkatkan diri dan tidak kepada apa dan siapa
kepada cinta Ilahi. pun.
Karena Allah adalah Wujud yang
tak dapat dibandingkan dengan
sesuatu apa pun (Q., 42: 11), serta

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1325


tiada suatu apa pun yang sepadan akan berarti bahwa Tuhan telah
dengan Dia (Q., 112: 4), maka disejajarkan dengan apa yang ter-
tunduk kepada Tuhan berarti tun- capai oleh pikirannya sendiri.
duk dalam maknanya yang dinamis, Padahal itu tak akan luput dari
berupa usaha yang tulus dan murni dorongan diri sendiri dan ke-
untuk mencari, dan terus mencari inginannya. Dengan kata lain,
Kebenaran. Usaha mencari Kebe- keyakinan bahwa diri sendiri telah
naran inilah sifat kehanifan (hanî- “mengenal Tuhan” akan berakhir
fîyah) manusia atas dorongan fitrah dengan penuhanan keinginan diri
atau kejadian asalnya sendiri yang sendiri, atau sikap dan pandangan
suci. Maka tunduk secara benar da- yang mengangkat keinginan diri
lam bahasa Arab sendiri itu se-
disebut islâm, bagai Tuhan.
yaitu sikap pas- Inilah antara lain
rah yang tulus tafsir atas per-
kepada Allah, ingatan dalam
Tuhan yang se- Kitab Suci bahwa
benarnya justru di antara manu-
akan secara sia ada yang men-
langsung mem- jadikan dirinya
bawa pada ke- sebagai Tuhan
bebasan dan (Q., 25: 43 dan
pembebasan 45: 23).
diri dari setiap nilai dan pranata Jadi, sesungguhnya kebahagiaan
yang membelenggu sukma. dimulai dengan “negasi dan afir-
Tuhan tidak mungkin diketahui masi”, suatu proses “pembebasan
manusia sebab tidak akan terjangkau dan ketundukan,” seperti dilam-
oleh pikiran dan khayalnya, maka bangkan dalam kalimat syahadat
sesungguhnya keyakinan atau klaim pertama. Mengenai negasi atau
“mengetahui Tuhan” (yang diin- peniadaan yang menghantarkan kita
dikasikan oleh sikap “berhenti men- pada afirmasi itu, atau pembebasan
cari”) adalah suatu jenis pembeleng- yang membimbing kita pada ketun-
guan diri. Tidak saja karena hal ini dukan dinamis tersebut dari banyak
akan merupakan contradiction in penjelasan dalam Kitab Suci tentang
terms (berupa kemustahilan suatu berbagai akibat dan implikasinya,
wujud nisbi seperti manusia dapat salah satu yang sangat patut kita re-
menjangkau atau mengetahui Wu- nungkan adalah:
jud Mutlak, yaitu Tuhan), tapi juga

1326 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Katakan (wahai Muhammad), orang mampu membebaskan diri
“Jika orang-orangtuamu, anak-anak- dari belenggu lingkungannya, baik
mu, saudara-saudaramu, jodoh-jodoh- sosio-kultural (orangtua, keluarga
mu, serta karib-kerabatmu; (dan jika) dan masyarakat) maupun sosio-
kekayaan yang telah berhasil kamu ekonomi dan fisik (pekerjaan, ke-
kumpulkan, perdagangan yang ke- dudukan, dan tempat tinggal). Se-
rugiannya kamu khawatirkan, serta bab seperti dikatakan A. Yusuf Ali
tempat tinggal yang untukmu me- dalam menafsirkan firman ini:
nyenangkan; (jika itu semua) lebih “Hati manusia terikat kepada (1)
kamu cintai daripada Allah dan sanak keluarganya sendiri—orang-
Rasul-Nya, dan daripada perjuangan tua, anak-anak, saudara, suami, istri,
di jalan-Nya, maka tunggulah sampai atau karib-kerabat; (2) kekayaan dan
saat Allah melaksanakan keputusan- kemakmuran; (3) perdagangan atau
Nya. Allah tidak akan memberi cara-cara memperoleh keuntungan
petunjuk kepada mereka yang dan penghasilan; (4) gedung-ge-
bersemangat jahat” (Q., 9: 24). dung indah, baik untuk gengsi
Firman Allah ini tidaklah dipa- maupun kesenangan. Jika semuanya
hami bahwa Nabi Muhammad da- ini menjadi halangan dalam jalan
tang untuk membawa pertentangan Allah, kita harus memilih mana
dalam keluarga, besar maupun kecil. yang lebih kita cintai. Kita harus
Juga tidak untuk mendorong manu- mencintai Allah, biarpun harus
sia agar meninggalkan kegiatan mengorbankan itu semua.”
duniawi. Yang pertama tidak benar, Serupa dengan makna firman
karena Al-Quran sarat dengan ajaran Allah itu, Nabi Isa Al-Masih, sepan-
tentang kewajiban memelihara cinta jang catatan dalam Perjanjian Baru,
kasih di antara keluarga, kerabat dan juga pernah menyatakan, “Karena
umat manusia pada umumnya. Dan aku datang untuk membuat manusia
yang kedua juga tidak benar karena melawan ayahnya, anak perempuan
Al-Quran mengajarkan pandangan melawan ibunya, dan menantu
yang optimis-positif pada kehidu- perempuan melawan mertua perem-
pan, dengan kemungkinan manusia puannya” (Matius 10: 35). Dalam
memperoleh kebahagiaan di dunia melakukan pendekatan psikoanalisis
ini, suatu hal yang manusia dipesan terhadap agama dan gejala kea-
jangan sampai melupakannya. Fir- gamaan, Erich Fromm mengatakan
man Allah tersebut hanya menegas- bahwa dengan pernyataannya itu
kan, bahwa jalan menuju Kebena- Nabi Isa tidak bermaksud menga-
ran, yaitu “jalan Allah” (sabîlillâh) jarkan kebencian kepada orangtua,
dapat ditempuh baru setelah sese- melainkan untuk menggambarkan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1327


dalam bentuk yang paling tegas dan kukannya itu. Seperti dikatakan oleh
drastis sebuah prinsip, bahwa sese- S.I. Benn dan R.S. Peters, “Menga-
orang harus memutuskan hubungan takan bahwa seseorang tidak dapat
kekeluargaan yang bersifat membe- menghindar atau terpaksa melaku-
lenggu, dan menjadi bebas sepenuh- kan sesuatu yang ia kerjakan adalah
nya, agar ia menjadi manusia sejati. sama dengan mengatakan bahwa dia
Begitulah contoh implikasi pem- tidak dapat dimintai pertanggung
bebasan diri yang diterangkan da- jawaban atas tindakannya itu. Kare-
lam Kitab Suci, yang proses pem- nanya dalam pembicaraan tentang
bebasan itu merupakan konsistensi keadaan tak mampu menghindar
dari pernyataan negatif atau al-nafy dalam kaitannya dengan kebebasan
pada bagian pertama kalimat syaha- dan determinisme, sesungguhnya
dat, “Tiada Tuhan”. Tetapi pembe- juga berbicara tentang konsep per-
basan dari belenggu-belenggu sosio- tanggungjawaban”.
kultural dan sosioekonomi hanyalah Oleh karena itu, menurut Brad-
separuh jalan menuju kepada keba- ley, sebagaimana dikutip oleh Benn
hagiaan sejati, yaitu kebahagiaan dan Peters, tanggung jawab dalam
“bertemu” dengan Tuhan, Sang kaitannya dengan kebebasan meli-
Kebenaran. batkan beberapa persyaratan:
Pertama, kelangsungan identitas
perorangan. Artinya, tindakan yang
KEBEBASAN DAN bebas ialah tindakan yang tetap
TANGGUNG JAWAB mencerminkan kepribadian orang
bersangkutan. Justru seseorang bebas
Keterbukaan dengan sendirinya melakukan sesuatu karena sesuatu
mengandung pengertian kebebasan. itu mencocoki dirinya, sehingga
Dan logika dari kebebasan ialah menjadi pilihannya. Maka tidak
tanggung jawab. Seseorang disebut dapat dinamakan sebagai kebebasan
bebas apabila ia dapat melakukan jika seseorang melakukan sesuatu
sesuatu seperti dikehendakinya sen- yang tidak merupakan kelanjutan
diri atas pilihan serta pertimbangan- yang konsisten dari kepribadiannya.
nya sendiri, sehingga orang itu se- Dan hanya dengan dasar kontinuitas
cara logis dapat dimintai pertang- dan konsistensi itu, maka seseorang
gungjawaban atas apa yang ia laku- dapat dipandang sebagai bertang-
kan. Seseorang yang melakukan gung jawab atas tindakannya. Dan
sesuatu karena terpaksa dengan sen- ini merupakan dasar bagi keharusan
dirinya tidak dapat dimintai per- adanya freedom of conscience, ke-
tanggungjawaban atas apa yang dila- bebasan nurani.

1328 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Kedua, seseorang disebut bebas KEBEBASAN HATI NURANI
dan bertanggung jawab kalau peker-
jaan yang dilakukannya benar-benar Berusaha memperoleh perkenan
keluar dari dirinya sendiri, jadi tidak atau ridla Tuhan berarti berusaha
dipaksakan dari luar. Pemaksaan menempuh hidup yang diresapi oleh
didefinisikan oleh Bradley sebagai rasa kebajikan dan diilhami oleh
“dihasilkannya suatu akibat, dalam keyakinan kepada kebenaran. Beru-
jasmani atau ruhani suatu makhluk saha memperoleh perkenan Ilahi
hidup, dari sesuatu yang tidak ter- dimulai dengan ketulusan niat da-
kait sebagai konsekuensi kemauan lam hati sanubari untuk mengikuti
makhluk itu.” (“...the production, in jalan yang benar dan mewujudkan
the body or mind of an animate being, kebaikan. Juga berarti bahwa usaha
of a result which is not related as a mencapai perkenan Ilahi berpangkal
consequence to its will.”) Dengan dari hati nurani, sebab inti sanubari
perkataan lain, pemaksaan adalah ialah hati nurani. Sanubari adalah
dihasilkannya suatu tindakan yang modal primordial kita yang dianu-
bertentangan dengan kemauan yang gerahkan oleh Tuhan kepada kita
bersangkutan. Karena itu, dia tidak guna dapat secara naluriah menge-
dapat disebut sebagai bertanggung tahui benar dan salah, baik dan
jawab atas tindakan yang dilaku- buruk (Q., 91: 7-10).
kannya. Dalam lubuk hati nurani yang
Ketiga, orang disebut bebas dan paling dalam—yang dapat kita nya-
bertanggung jawab jika ia berakal, takan secara lahiriah lewat ucapan
yakni, ia mengetahui keadaan khu- lisan—kita mewujudkan niat, bah-
sus perkara yang dihadapi. Jika ia wa kita berbuat dengan nama Allah
melakukannya karena tidak menger- dan bertujuan untuk ridla Allah.
ti, maka ia tidak dapat dipandang Oleh karena itu, manusia tidak akan
sebagai bertanggung jawab. mampu tampil sebagai makhluk
Keempat, orang bersangkutan moral, yaitu makhluk yang secara
haruslah seorang pelaku moral (mo- logis dapat dimintai pertanggungja-
ral agent), yaitu orang yang menge- waban atas segala amal perbuatan-
tahui aturan umum yang dituntut nya, baik ataupun buruk, jika ia se-
oleh masyarakatnya. Tanpa penge- bagai pribadi tidak memiliki kebe-
tahuan itu, seseorang tidak mungkin basan untuk memilih tindakannya.
diperlakukan sebagai bertanggung Seorang pribadi yang menjalankan
jawab atas tindakannya. tindakan dan perilakunya karena
terpaksa—misalnya, karena ia hidup
dalam sistem sosial-politik yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1329


tiranik, otoriter dan menindas—bu- nolak sesuatu yang berkaitan erat de-
kanlah seorang yang dapat dituntut ngan nilai hidup pribadinya yang
untuk mempertanggungjawabkan mendalam. Lebih-lebih setelah men-
tindakan dan perilakunya itu. Ia capai tingkat peradaban seperti yang
tidak dapat dituntut untuk tampil ditampilkan sejak kurang lebih 15
sebagai makhluk moral, dan ia abad terakhir ini, kemanusiaan uni-
terbebas dari tanggung jawab, ka- versal haruslah dipandang sebagai
rena ia adalah makhluk terpaksa telah dewasa, telah matang dalam
(Q.,16: 106). Tetapi itu berarti bah- mengambil keputusan tentang hi-
wa ia dirampas hak dan kesempatan- dup nuraninya.
nya untuk menampilkan dirinya Seorang manusia harus dibiarkan
secara utuh. Dan pribadi yang tidak dengan bebas bereksperimen de-
utuh semacam itu akan dengan sen- ngan kebebasan hati nuraninya
dirinya terhalang dari jalan menda- sendiri: kebebasan untuk menerima
patkan kebahagiaan sejati. Ia men- atau menolak sesuatu—baik dan
jadi manusia yang tidak lagi integral, buruk, benar dan salah—dengan ke-
sehingga ia pun tidak lagi mungkin sediaan menanggung risikonya sen-
tampil sebagai khalifah Allah di diri, juga baik dan buruk, bahagia
bumi. Karena itu sungguh besar ke- dan sengsara (Q.,18: 29). Sebab
zaliman orang yang merampas ke- yang benar telah jelas berbeda dari
bebasan orang lain malalui tindakan yang salah, yang sejati telah jelas
tiranik, otoriter, dan zalim. Karena berlainan dari yang palsu. Manusia,
harkat dan martabatnya, manusia dalam suasana kebebasan dan keju-
adalah makhluk yang tidak boleh juran hati nuraninya, akan mampu
menindas dan tidak boleh pula di- membedakan, menangkap, dan
tindas (Q., 2: 279). mengikuti mana yang benar dari
Oleh karena itu, kehidupan yang yang salah, yang sejati dari yang
utuh, integral, dan memenuhi fung- palsu. Manusia sejak lima belas abad
si kekhalifahan kemanusiaan univer- terakhir ini harus dipandang sebagai
sal di bumi, berpangkal dari kebe- makhluk yang dewasa, yang per-
basan nurani, yaitu kebebasan dari kembangan budayanya telah dapat
setiap bentuk pemaksaan, sekalipun memperkuat kemampuan primor-
pemaksaan yang dilakukan atas dialnya untuk mengenali yang baik
nama kebenaran mapan (established dan yang jahat, yang benar dan yang
truth), sesuatu yang jelas benar dan palsu. Tinggal ia harus membuk-
baik. Keutuhan hidup manusia di- tikan sendiri, apakah pilihannya itu
mulai dengan adanya kebebasan membuahkan kebebasan yang lebih
padanya untuk menerima atau me- besar, yaitu kebebasan dari setiap

1330 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bentuk tirani—termasuk kecende- KEBEBASAN MEMILIH
rungan tiranik diri sendiri—yaitu
suatu kebebasan yang menjadi buah Karena tidak dibenarkan memak-
dan hasil pengenalan dan penganut- sa seseorang untuk menerima bah-
an seseorang kepada yang benar dan kan kebenaran sekalipun, dan karena
yang sejati (Q., 96: 6-7). manusia telah dibekali kemampuan
Oleh karena sedemikian asasinya bawaan (insting, fitrah) untuk me-
kemerdekaan nurani ini, maka biar- ngetahui mana kebenaran mana
pun seorang yang kepalsuan, manusia
mengetahui de- diberi kebebasan se-
ngan pasti ten- Tidak ada larangan atas kamu penuhnya untuk me-
untuk mencari kemurahan dari
tang apa yang Tuhanmu... nentukan sendiri
benar dan yang (Q., 2: 198) pilihannya, dengan
sejati—seperti risiko yang tentunya
para nabi dan harus ditanggung
Rasul, misalnya—namun ia tidak sendiri pula: Katakan (wahai Mu-
diperkenankan Allah memaksakan hammad), “Kebenaran itu berasal dari
pengetahuannya itu kepada orang Tuhanmu sekalian. Maka barang
lain (Q., 10: 99). Mereka yang me- siapa mau percaya, silakan percaya,
yakini suatu kebenaran dan kese- dan barang siapa mau menolak,
jatian, serta meyakini pula bahwa silakan menolak.” Sesungguhnya
kebenaran dan kesejatian itu akan Kami (Tuhan) menyediakan bagi
membawa keselamatan dan kebaha- orang-orang yang zalim (menolak
giaan orang lain, dibolehkan hanya Kebenaran) api neraka yang nyala-
sampai kepada tingkat memberi nya meliputi segala penjuru .... Se-
peringatan kepada orang lain, dan dangkan sesungguhnya mereka yang
hanya sampai kepada tingkat menga- percaya (kepada Kebenaran) dan
jaknya dengan hikmah kebijaksanaan, berbuat baik, benar-benar Kami tidak
keterangan persuasif yang penuh akan mengabaikan balasan baik
pengertian, dan argumentasi dialektis siapa saja yang berbuat kebaikan (Q.,
yang meyakinkan (Q., 16: 125). 18:29-30).
Karena itu, para rasul pun hanya Dan tidaklah manusia mendapat
bertugas memberi peringatan seperti suatu apa pun kecuali yang telah ia
itu, dan sama sekali tidak diberi tugas usahakan, dan apa yang ia usahakan
untuk memaksa atau menguasai orang itu akan diperlihatkan (kepadanya)
lain (Q., 88: 21-22). (Q., 53: 39-40). Mereka yang yakin
bahwa mereka akan bertemu dengan
Tuhan mereka, dan bahwa kepada-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1331


Nyalah mereka akan kembali (Q., 2: ternyata mengubah dunia tidaklah
46). berada dalam lingkup kemampuan
manusia. Karena itu secara terlambat
mereka menganjurkan keterbukaan.
Kita sekarang boleh hidup lebih
KEBEBASAN MODERN tenang karena komunisme telah
mati, dan sumber pertikaian manu-
Kita mengagumi kebebasan sia yang paling besar telah hancur.
modern seperti dipraktikkan di Kita semua berterima kasih kepada
negara-negara dengan demokrasi Mikhail Gorbachev yang telah
yang mapan. Melalui kebebasan itu merintis keterbukaan itu dengan
manusia bereksperimen dengan berani.
berbagai buah pikiran, dan mewu- Tapi tidak dengan sendirinya
judkan temuan-temuan baru di seluruh masalah telah selesai. Ame-
segala bidang. Eksperimentasi dan rika kini tampil sebagai pemimpin
kreativitas adalah syarat pertumbuh- dunia yang tak tertandingi. Sepan-
an, dan semua itu memerlukan kebe- jang pernyataan para pemimpinnya,
basan. Tapi kita semakin nyata bah- Amerika mempunyai komitmen
wa kebebasan tidak mungkin tanpa untuk bertindak sebaik-baiknya,
batas. penuh tanggung jawab, dan me-
Kini kita juga menyadari sisi-sisi nahan diri.
kekurangan modernitas secara lebih Di balik Amerikanisme ialah
jauh. Dari satu sisi, modernitas atau paham kebebasan yang mengagum-
modernisme mengandung makna kan. Kebebasan adalah kata-kata
bahwa kebahagiaan manusia diper- kunci bagi ide modernitas, dan
oleh dengan pengaturan hidup yang merupakan benteng bagi keabsah-
rasional, dan dengan memenuhi annya. Tapi kebebasan hanya akan
keperluan dasar manusia seperti san- benar-benar memberi manfaat kalau
dang, pangan, dan papan. Komunis- terwujud dalam sistem yang mem-
me adalah produk ekstrem moder- beri peluang bagi adanya penge-
nitas dalam makna ini. Kaum cekan terhadap bentuk-bentuk
komunis bermaksud mengubah kecenderungan tak terkendali.
dunia persis untuk mengusahakan Amerika agaknya mempunyai titik
pemenuhan keperluan dasar manu- lemah tertentu dalam hal ini. Ke-
sia itu sebaik-baiknya dan seadil- cenderungan tak terkendali atas
adilnya. Tapi mereka gagal, dalam nama kebebasan melahirkan banyak
negeri maupun luar negeri. Berla- penyakit sosial Amerika, yang
wanan dengan perkiraan mereka, sampai sekarang belum tampak

1332 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bagaimana cara mengatasinya. Dan nurani. Dan karena suara nurani
sisi negatif ini dapat menular ke selamanya bersifat individual, maka
seluruh dunia. kesetiaan pada nurani melibatkan
Kita pun tidak akan gegabah perlindungan pada kebebasan nu-
dengan berpretensi tahu cara menga- rani (freedom of conscience). Dalam
tasinya. Kita hanya diajarkan oleh urutannya, kebebasan nurani meng-
agama bahwa ma- ambil bentuk
nusia, untuk kese- nyata dalam ke-
lamatannya, per- bebasan beraga-
tama harus mem- ma. Sebab de-
punyai tujuan ngan ajaran aga-
yang benar; ke- ma, melalui ke-
dua, tuntutan imanan dan ke-
iman itu dinya- takwaan kepada
takan dalam amal Tuhan Yang
kebajikan sosial; Maha Esa, ke-
ketiga, harus ada sucian nurani
kebebasan positif dikukuhkan.
dalam masyarakat sehingga me- Agama menanamkan keimanan
mungkinkan terjadinya saling menjaga dan ketakwaan dalam dada, yang
dan mengingatkan tentang kebenaran merupakan milik pribadi orang ber-
dan kebaikan antara sesama warganya; sangkutan yang paling mendalam
keempat, harus ada kesadaran bersama dan berharga, karena terkait dengan
tentang adanya dimensi waktu yang kesadarannya akan makna dan
diperlukan untuk setiap usaha me- tujuan hidupnya. Keimanan dan
wujudkan kebaikan, dan senantiasa ketakwaan yang ada dalam dada itu
diperlukan ketabahan, sikap penuh merupakan wewenang suci Tuhan
harapan untuk masa mendatang (Q., untuk mengetahui, mengukur dan
103: 1-3). menilainya, dan sama sekali di luar
wewenang sesama manusia. Semua
pandangan prinsipil itu diisyaratkan
dalam nilai pertama Mukadimah
KEBEBASAN NURANI UUD, yang secara amat tepat oleh
Bung Hatta disebut sebagai prinsip
Prinsip bimbingan hidup (guid- yang menyinari nilai-nilai lain
ing principle) yang diperlukan oleh dalam Mukaddimah itu.
sebuah masyarakat bebas dan mer- Maka, pengusikan dan penging-
deka ialah kesetiaan pada kesucian karan hak individu dan sosial manu-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1333


sia karena pandangan keagamaan Lalu Soemitro menanggapi, “Mereka
(karena mengatakan, “Pangeran ka- adalah orang-orang yang mempunyai
mi ialah Tuhan Yang Maha Esa”) tanggung jawab besar dalam mem-
adalah pelanggaran terhadap prinsip buat keputusan; kalau bacaan mereka
kebebasan nurani. Sebaliknya, demi setengah-setengah, maka keputusan-
kebebasan nurani itu maka masya- nya bisa salah; mereka betul-betul
rakat dan negara berkewajiban tekun belajar.”
menjaga keutuhan semua pranata Anwar Ibrahim sendiri selalu
keagamaan seperti biara, gereja, banyak sekali mengutip buku se-
sinagog, dan masjid, karena pranata hingga argumennya benar-benar
atau institusi keagamaan adalah well documented, tidak semata-mata
sarana dan tempat ditanamkannya argumen kaum the blue sky. Aburizal
keimanan kepada Tuhan. (Untuk bertanya kepada Soemitro, apakah
dasar pandangan-pandangan ini, ada di Indonesia menteri seperti ini?
lihat, Q., 22: 40). Soemitro menjawab tidak ada.
Kenapa? Karena kita masih hidup
dalam suasana paternalistik, se-
hingga kebebasan menyatakan
KEBEBASAN PRASYARAT pendapat itu kurang; akibatnya, di
PRODUKTIVITAS antara para menteri itu tidak ada
yang kreatif.
Di antara sekian banyak kom- Dalam hal ini, ada perbandingan
ponen produktivitas adalah kebe- yang unik antara Indonesia dengan
basan. Dalam Konferensi Pemimpin- Malaysia. Kalau diambil rata-rata,
pemimpin Lembah Pasifik, Aburizal orang Indonesia jauh lebih kreatif
Bakrie (waktu itu datang bersama dibanding orang Malaysia. Indikasi
Prof. Soemitro) mengatakan ke- yang paling gampang adalah soal
heranannya kepada penulis tentang lagu, di mana Malaysia sebenarnya
kepiawaian para menteri Pasifik ber- tidak produktif dalam menciptakan
bicara secara akademis mengenai lagu, sehingga hampir semua lagu
bagaimana Lembah Pasifik mengha- di sana berasal dari Indonesia. Na-
dapi masa depan (abad ke-21). Me- mun begitu, dalam level yang lebih
reka bicara tidak semata-mata com- tinggi, mereka jauh lebih kreatif dari
monsense (berdasarkan pikiran sehat) kita. Di sana, orang menengah ke
dan sekehendaknya, tetapi dengan bawah memakai bahasa Melayu, se-
referensi dan menyebut buku-buku, dangkan menengah ke atas berba-
sehingga Aburizal mengatakan bahwa hasa Inggris. Kelas menengah ke ba-
mereka itu mirip para akademisi. wah masih berbahasa Melayu karena

1334 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


selalu dibayangi kekuasaan sultan- (al-matsal). Metaforika tertinggi
sultan, sehingga dalam khutbah saja hanya dipunyai oleh Allah Swt.,
mereka tidak berani bicara sem- yang dalam Al-Quran disebut de-
barangan. Tetapi mereka yang sudah ngan istilah al-matsal al-a‘lâ, sebab
berbahasa Inggris, memiliki Allah adalah Kenyataan Maha-
orientasi ke Barat, sehingga mereka tinggi. Dalam Kitab Suci disebutkan
bebas bereks- bahwa Allah me-
presi. Maka, miliki al-matsal
orang Malaysia Dan carilah kampung (kehidupan) al-a‘lâ di seluruh
akhirat dalam apa yang Allah telah
sudah sampai langit dan bumi,
karuniakan kepadamu, namun ja-
pada tingkat ngan kamu lupa nasibmu dari (kehi- dan Dia adalah
b e r b a h a s a dupan) dunia .... Mahatinggi dan
Inggris, kelas- (Q., 28: 77) Mahabijaksana
nya dalam se- (Q., 30: 27).
minar-seminar sudah bertaraf inter- Metaforika digunakan karena
nasional. Ini adalah contoh dari efek berkenaan dengan suatu kenyataan
kebebasan. tinggi, apalagi dengan Tuhan yang
merupakan Kenyataan Mutlak, se-
hingga bahasa manusia tidak akan
mampu menggambarkan dan men-
KEBEBASAN RUHANI jelaskannya. Setiap penjelasan mela-
lui ungkapan kebahasaan tidak akan
Pembicaraan tentang kebebasan dapat menggapai hakikat kenyataan
ruhani berhubungan dengan usaha tinggi itu. A. Yusuf Ali, dalam ko-
penuh kesungguhan atau mujaha- mentarnya terhadap keterangan Ki-
dah manusia melepaskan diri dari tab Suci itu, memberi pernyataan
kungkungan jasmani. Sejajar dengan sebagai berikut: “Keagungan dan
kenyataan diri pribadi manusia yang sifat-sifat Allah berada di atas semua
tersusun dari kenyataan jasmani, naf- nama yang pernah kita berikan.
sani, dan ruhani (raga, jiwa, dan suk- Bahasa manusia tidak cocok untuk
ma), maka mujahadah juga berjen- menyatakan itu semua. Dalam ting-
jang sejak dari inisiasi lahiri sampai kat kita yang sekarang, kita hanya
ke pengalaman batini. Tetapi, pem- dapat membentuk beberapa gagasan
bicaraan tentang yang ruhani atau tentang itu dengan jalan perumpa-
batini adalah pembicaraan tentang maan dan tamsil. Tapi sekalipun de-
kenyataan tinggi (kasunyatan adi- mikian, paling jauh yang dapat kita
luhung atau high reality), sehingga pikirkan ialah kekurangan kita ten-
memerlukan metaforika atau “masal” tang hakikat yang sebenarnya, sebab

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1335


Allah lebih tinggi dan lebih bijak- optimis tentang efek positif kebebas-
sana daripada segala yang tertinggi an. Ungkapan itu sepintas lalu tam-
dan yang paling bijaksana yang pak seperti mengandung urutan lo-
dapat kita pikirkan”. gika yang terputus: apa hubungan
Demikian pula dengan kebebasan kebebasan dan jaminan tidak akan
ruhani; hal itu tidak dibicarakan terjadi bahaya kelaparan? Tetapi se-
kecuali dengan membuat ungkap- sungguhnya ungkapan itu benar, pa-
an-ungkapan perumpamaan, meta- ling tidak pada dua tingkatan pe-
forika, dan masal, yang tidak dapat ngertian. Tingkat pengertian perta-
lain dari ungkapan-ungkapan pin- ma ialah, bahwa dengan kebebasan,
jaman tentang kenyataan lahiri. akan tumbuh mekanisme penga-
Ekspresi terbaik bagi ungkapan se- wasan sosial terhadap setiap segi ke-
rupa itu biasanya terdapat dalam hidupan dalam negara. Gejala baha-
karya-karya sastra kaum sufi, seperti ya kelaparan di suatu tempat akan
untaian syair-syair Masnawi (Mas- merupakan kejadian yang patut
navi-ye’ Ma‘navi—”Kaplet Ruhani”). diberitakan. Pemberitaan itu ber-
Namun, pembicaraan tentang dampak pengawasan, dan dengan
kebebasan ruhani tidak hanya ter- begitu juga berdampak gugatan
batas pada kalangan khusus kaum kepada pihak berwenang untuk
Sufi melalui wacana-wacana esoterik menunjukkan tanggung jawab me-
dan eksklusif. Karena kebebasan reka, di samping dampak gugahan
ruhani merupakan salah satu haki- kepada nurani warga masyarakat
kat pokok kebahagiaan abadi, maka untuk memberi bantuan kepada pi-
setiap orang berkepentingan dengan hak yang menderita. Dengan begitu
masalah ini, dan usaha penjelasan- suatu bahaya kelaparan teratasi, dan
nya juga dapat dilakukan oleh siapa dalam suasana sikap kejiwaan umum
saja, dengan sendirinya terutama yang terbentuk, tumbuhlah kepri-
oleh mereka yang ahli dari kalangan hatinan bersama untuk mencegah
para ulama. agar hal serupa tidak terulang lagi
di masa mendatang.
Tetapi barangkali pengertian
tingkat kedua lebih bermakna. Sua-
sana bebas adalah pendukung uta-
KEBEBASAN SIPIL ma bagi terciptanya iklim kreati-
vitas dan produktivitas warga ma-
“Dalam masyarakat bebas, tidak syarakat di segala bidang kegiatan.
akan terjadi bahaya kelaparan”, Bersama dengan tegaknya keadilan,
begitu bunyi sebuah ungkapan kebebasan adalah sumber energi

1336 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yang dinamis bagi warga masyara- benar dilindungi dan dikembangkan
kat untuk mendorong tumbuhnya dengan tingkat kesungguhan yang
inisiatif-inisiatif produktif. Dina- setinggi-tingginya.
mika ekonomi swasta-swadaya yang Memang harus diakui dengan
berfungsi sebagai fondasi cakar pahit bahwa kebebasan itu masih
ayam bangunan negara-negara akan disertai dengan ketidakmatangan
tumbuh hanya dalam suasana ke- (immaturity) dalam pelaksanaannya,
bebasan. Sebaliknya, tidak adanya sehingga timbul berbagai ekses.
kebebasan, yang salah satu wujud- Tetapi, seperti halnya dengan masa-
nya ialah sentralisme yang berle- lah-masalah lain, kita tetap harus
bihan, akan menumbuhkan sikap mampu membedakan antara esensi
kejiwaan umum yang serba me- yang prinsipil dan primer dengan
nunggu secara pasif-statis, akibat ekses yang aksidental dan sekunder.
pola pendekatan masalah yang Kita tidak boleh mencampuraduk-
berat top down, seperti yang men- kan antara keduanya, sehingga mun-
jadi ciri negara totaliter-otoriter. cul pikiran untuk menarik kembali
Karena itu, totalitarianisme dan kebebasan hanya karena efek nega-
otoritarianisme, akan mematikan tif ekses-ekses itu. Perlu senantiasa
kemampuan warga masyarakat kita ingat bahwa tidak adanya ke-
untuk mengambil inisiatif produk- matangan adalah akibat tidak adanya
tif dari bawah. pengalaman, dan bahwa penga-
Berkaitan dengan semua itu, di laman itu sendiri akan kita peroleh
antara berbagai hasil gerakan refor- hanya kalau kita pernah mengalami!
masi 1998, kebebasan adalah yang Karena itu, suatu kategori dinamis
paling berharga dan paling bermak- yang terkena kemungkinan untuk
na. Kebebasan itu, yang pelem- berkembang atau menyusut seperti
bagaan konkretnya melahirkan nok- kebebasan hanya terwujud melalui
tah-noktah kebebasan warga negara adanya eksperimental, “pengalaman”
(civil liberties) berupa kebebasan me- (harus dialami langsung), berbeda
nyatakan pendapat, berkumpul dan dengan kategori statis seperti ba-
berserikat, harus dikonsolidasi ngunan fisik yang sekali dibangun
begitu rupa sehingga tidak mudah langsung berdiri.
tergoyahkan oleh perubahan-peru- Maka kebebasan, sama halnya
bahan sosial-politik yang tak terduga dengan keseluruhan ide tentang de-
di masa mendatang. Khususnya ke- mokrasi, harus dilaksanakan melalui
bebasan pers dan kebebasan akade- deretan “coba dan salah” (trial and
mik, “ruang suci” (sacred space) ma- error), yang bagaimana pun memang
syarakat demokratis harus benar- tidak mungkin dihindari. Yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1337


tersisa dalam proses “pengalaman” bangan (checks and balances) justru
atau eksperimentasi itu ialah usaha terkait dengan masalah dinamika
mencegah jangan sampai suatu hubungan kerja dan wewenang an-
kesalahan pelaksanaan tumbuh tara lembaga-lembaga eksekutif,
membesar tidak terkontrol begitu legislatif, dan yudikatif. Sistem so-
rupa sehingga menghancurkan pero- sial-politik demokratis yang mensya-
lehan yang sudah ada. Sebab, bagai- ratkan adanya pembagian kerja yang
manapun harus disadari bahwa ke- jelas dan tegas antara ketiga lembaga
bebasan, sekali lagi, adalah suasana itu.
kehidupan sosial-politik yang paling Banyak orang memandang bah-
kuat mendorong kreativitas dan wa kekacauan dalam pembagian
kemampuan ambil inisiatif dalam kerja antara ketiga lembaga itu di
masyarakat pada umumnya, sehing- negara kita sekarang ini merupakan
ga juga merupakan prasarana tum- salah satu sumber korupsi dan ben-
buhnya produktivitas yang tinggi di tuk-bentuk penyelewengan politik,
segala bidang. akibat tidak tahu dan tidak dewasa.
Kebebasan yang menjadi prasya- Menata kembali dengan baik pem-
rat bagi terciptanya mekanisme bagian kerja itu melibatkan per-
pengawasan sosial diwujudkan soalan tingkat mutu kesadaran tugas
antara lain, dan yang paling penting, para pelakunya. Selanjutnya, kesa-
dalam pelembagaan politik yang daran tugas berbakti kepada bangsa
masing-masing komponennya me- dan negara memerlukan kredensial,
ngenal pembagian kerja yang jelas legitimasi, dan kemantapan diri para
dan berhubungan satu sama lain pelaku itu dalam menerima wewe-
dalam rangka checks and balances nang kenegaraan.
atau pengendalian dan pengim- Mencari segi-segi kelemahan pro-
bangan. Kerangka pemikiran trias ses rekrutmen dan promosi seseorang
politica barangkali tidak mungkin menjadi anggota pembuat hukum di
terlaksana secara murni. Tetapi parlemen, pelaksanaan hukum di
pengalaman politik modern menun- pemerintahan, dan pengawasan
jukkan bahwa kejumbuhan atau pelaksanaannya di lembaga keadil-
overlapping dalam bidang kerja dan an, membuat kebanyakan para pe-
wewenang antara lembaga-lembaga laku itu kekurangan kredensial, legi-
administrasi pemerintahan, legislasi timasi, dan kemantapan diri. Se-
dan yudikasi akan menciptakan pe- orang wakil rakyat haruslah datang
luang bagi berbagai bentuk mani- dari kalangan rakyat yang diwa-
pulasi politik. Diperlukannya meka- kilinya, bukan seseorang yang
nisme pengendalian dan pengim- muncul semata-mata sebagai hasil

1338 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


keputusan orang lain atau badan di berbagai kecenderungan dalam ma-
luar rakyat bersangkutan, seperti syarakat, yang kemudian diolah seca-
pimpinan partai politik. Penggunaan ra ilmiah. Dengan suatu warna ideo-
cara “drop-dropan” dalam penentuan logi tertentu partai atau arah pemi-
seorang “wakil rakyat” adalah suatu hakannya – seperti, pemihakan
kepalsuan, sebuah manipulasi politik kepada golongan menengah ke
yang menjadi sumber berbagai bawah atau kepada golongan me-
kecurangan dalam kehidupan nengah ke atas, yang berturut-turut
kenegaraan kita. Melihat tanda-tanda merupakan pola pemihakan Partai
bahwa “drop-dropan” itu terus diusa- Demokrat dan Partai Republik Ame-
hakan dengan keras untuk diper- rika––hasil analisis terhadap kecen-
tahankan, mengingat bahwa hanya derungan itu dijadikan dasar plat-
dengan cara itu orang-orang yang form politik partai. Politisi calon pe-
tidak punya kredensial dapat mem- serta pemilu yang hendak menerima
peroleh kedudukan, dengan akibat amanat pelaksanaan platform partai
langsung kemungkinan beroperasi- itu direkrut dan dipilih melalui
nya “politik uang” (money politics). proses terbuka, adil dan meritokratik
Mengingat rakyat yang semakin dari mekanisme konvensi yang di-
cerdas dengan jumlah dan mutu laksanakan berjenjang dari bawah ke
kaum terpelajar yang semakin tinggi, atas, sampai ke tingkat nasional. De-
dan dalam suasana kebebasan pers, ngan demikian seseorang terpilih
maka kiranya tidak aneh jika cara menjadi peserta pemilu sebagai ca-
“drop-dropan” dalam pengangkatan lon anggota badan legislatif atau pre-
dan penentuan wakil rakyat itu akan siden dan wakil presiden tidak sama
menjadi sasaran kritik umum, karena sekali tergantung kepada restu pim-
sifatnya yang scandalous. Cara “drop- pinan partai, melainkan atas pilihan
dropan” dapat menjadi sumber para anggota partai secara demokra-
keonaran dan kekacauan sosial- tis. Sebab lembaga restu sebenarnya
politik. adalah kelanjutan paternalisme dan
Oleh karena itu, suatu reformasi feodalisme, dan bertentangan de-
berkenaan dengan kepartaian dan ngan asas-asas keterbukaan, egalita-
pemilihan umum mutlak diperlu- rianisme, dan demokrasi partisipatif
kan. Partai politik hendaknya dipim- sebuah negara-bangsa.
pin oleh mereka yang piawai dalam Penerapan prinsip-prinsip kepar-
masalah politik dan manajemen po- taian tersebut kemudian dilanjutkan
litik, tetapi mereka sendiri bukan po- secara konsisten dalam penerapan
litisi. Manajemen partai itu secara suatu sistem pemilihan umum, baik
profesional berusaha menangkap nasional maupun daerah, yang men-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1339


jamin terlaksananya asas-asas lang- waktu, juga tidak oleh faktor-faktor
sung, umum, bebas, dan rahasia. kebahasaan, kebudayaan, adat-
Jaminan bagi terlaksananya asas-asas kebiasaan, kemestian geografis dan
itu akan semakin kuat jika melalui klimatologis, dan faktor-faktor
pelaksanaan pemilihan langsung kenisbian lainnya. Kebenaran uni-
(direct election), diketahui secara jelas versal Islam dapat dinyatakan dalam
tentang siapa dan di mana masya- berbagai ungkapan, baik ungkapan
rakat pemilih (constituent) yang kebahasaan, kebudayaan, adat-
kepentingannya hendak diperjuang- istiadat dan lain-lain. Dari sudut
kan oleh politisi bersangkutan. pandang Al-Quran sendiri, keaneka-
Secara berkala, politisi wakil rakyat ragaman nisbi dalam berbagai
itu harus datang ke daerah masya- ciptaan Tuhan itu justru merupakan
rakat pemilihnya dan mempertang- tanda-tanda kebesaran dan sumber-
gungjawabkan kegiatannya di de- sumber ajaran (ayat-ayat) Tuhan
wan, dengan meminta saran-saran yang harus diapresiasi dengan pe-
lebih lanjut dari mereka. nuh pengertian dan penghargaan
Sudah tentu seorang politisi akan (Q., 30: 22). Bahkan digambarkan
tetap berhubungan dengan partai- bahwa hanya mereka yang mengerti
nya yang berfungsi sebagai induk secara mendalam (disebut ‘ulamâ’)
platform yang hendak ia laksanakan. tentang berbagai gejala keaneka-
Tetapi, sampai batas-batas tertentu, ragaman nisbi itu yang akan benar-
kesetiaan kepada negeri harus lebih benar mampu menghayati keagung-
diutamakan daripada kesetiaan ke- an Tuhan Maha Pencipta dan hidup
pada partai. Sebuah adagium yang penuh takwa (Q. 35: 28).
banyak dirujuk Bung Karno berbu- Kebenaran Islam telah tereks-
nyi, “My loyalty to party ends when my presikan dalam berbagai warna dan
loyalty to my country begins”––“ketaa- corak ungkapan, seiring dan sejalan
tanku kepada partaiku berakhir pada dengan kemestian-kemestian keba-
saat ketaatanku kepada negeriku ber- hasaan, kebudayaan, dan adat-kebia-
mula” –– yang Bung Karno sendiri saan para pemeluknya. Semua eks-
menerapkannya dengan konsekuen. presi dengan mengikuti kenisbian
budaya adalah absah, karena hampir
tidak ada jalan lain kecuali demikian
itu. Namun, sebagaimana dijelaskan
KEBENARAN oleh Ibn ‘Asyur, seorang yang sangat
Sesungguhnya kebenaran seperti terkemuka dari kalangan ulama
yang diajarkan oleh Kitab Suci tidak Maghrib, suatu pola adat tertentu,
dapat dibatasi oleh ruang dan biarpun adat tempat dilahirkannya

1340 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Nabi Saw. (yaitu adat Arab), tidak dalam kaitan nyatanya dengan hi-
dapat dipaksakan kepada masyarakat dup sehari-hari. Sering kebenaran itu
lain dari daerah lain. Masing-masing tak tampak kepadanya, karena
lingkungan budaya mempunyai hak terhalang oleh hawa nafsu (hawâ al-
untuk mengembangkan inti kebe- nafs, kecenderungan diri sendiri)
naran menurut bentuk-bentuk ke- yang subjektif dan egois sebagai
mestian kultural setempat. akibat dikte dan penguasaan oleh
Itu semua berlangsung tanpa vested interest-nya. Karena itu, dalam
mengompromikan universalisme usaha mencari dan menemukan ke-
Islam dengan nasionalisme sempit benaran tersebut mutlak diperlukan
seperti menjadi ketulusan hati
ciri banyak negara dan keikhlasan-
“Pangkal segala dosa adalah dusta.”
di zaman modern nya, yaitu sikap
ini. Namun ma- (Hadis) batin yang
sing-masing ling- murni, yang
kungan budaya tetap memiliki pe- sanggup melepaskan diri dari dikte
luang untuk memberi sumbangan kecenderungan diri sendiri atau
kepada Islam dan peradabannya. hawa nafsu itu. Begitulah, maka
(Contoh penjabaran masalah ini ketika dalam shalat seseorang mem-
antara lain ialah buku Murtadha baca surat Al-Fâtihah—yang me-
Muthahhari, Al-Islâm wa Irân). rupakan bacaan terpenting dalam
Seiring dengan prinsip itu Umat ibadah itu—kandungan makna
Islam Indonesia juga memiliki surat itu terutama yang harus
peluang yang terbuka lebar untuk dihayati benar-benar ialah per-
secara kreatif dan absah memberi mohonan kepada Allah agar di-
kontribusi kepada pengembangan tunjukkan jalan yang lurus (al-
budaya Islam. shirâth al-mustaqîm). Permohonan
itu, setelah didahului dengan
pernyataan bahwa seluruh per-
buatan dirinya akan dipertanggung-
KEBENARAN DAN jawabkan kepada Allah (basmalah),
KETULUSAN HATI diteruskan dengan pengakuan dan
panjatan pujian kepada-Nya sebagai
Manusia adalah makhluk yang pemelihara seluruh alam raya
sekalipun pada dasarnya baik, (hamdalah), Yang Maha Pengasih
namun juga lemah. Kelemahan ini (tanpa pilih kasih di dunia ini—Al-
membuatnya tidak selalu mampu Rahmân), dan Maha Penyayang
menangkap kebaikan dan kebenaran (kepada kaum beriman di akhirat

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1341


kelak—Al-Rahîm). Lalu dilanjutkan mengikuti suara terbanyak. Me-
dengan pengakuan terhadap Allah mang, kebenaran dalam persoalan
sebagai Penguasa Hari Pembalasan, itu adalah kebenaran yang sangat
di mana setiap orang akan berdiri relatif, bukan suatu kebenaran onto-
mutlak sebagai pribadi di hadapan- logis. Tetapi kalau menyangkut
Nya selaku Mahahakim, dikukuh- kebenaran ontologis, kebenaran ka-
kan dengan pernyataan bahwa kita rena sikap atau nilai suatu hal yang
tidak akan menghamba kecuali memang benar dalam dirinya sendi-
kepada-Nya saja semurni-murninya, ri, maka Nabi tidak musyawarah.
dan juga hanya kepada-Nya saja kita Beliau menentukan sendiri ber-
memohon pertolongan karena me- dasarkan wahyu. Hal ini dikarenakan
nyadari bahwa kita sendiri tidak Nabi memiliki hubungan vertikal
memiliki kemampuan intrinsik dengan Allah secara pribadi.
untuk menemukan kebenaran.

KEBERAGAMAAN YANG
KEBENARAN ONTOLOGIS LAPANG DAN TERBUKA
DAN SOSIOLOGIS
Sikap mencari Kebenaran secara
Suatu kebenaran yang tidak tulus dan murni (hanîfîyah, kehanif-
tergantung kepada banyak atau an) adalah keagamaan yang benar,
sedikitnya pendukung disebut ke- yang menjanjikan kebahagiaan se-
benaran ontologis. Sedangkan kebe- jati, dan yang tidak bersifat palliative
naran yang kita terapkan dalam atau menghibur secara semu dan
masyarakat, dalam rangka demokra- palsu seperti halnya kultus dan fun-
si, adalah kebenaran sosiologis, yaitu damentalisme. Maka Nabi pun
suatu kebenaran relatif yang menjadi menegaskan bahwa sebaik-baik aga-
sangat kuat karena didukung oleh ma di sisi Allah ialah al-hanîfîyah al-
orang banyak. Maka, kita harus samhah, (baca: “al-hanîfîyatus sam-
mengikuti yang mayoritas. Kita hah”) yaitu semangat mencari kebe-
harus mengikuti suara terbanyak. naran yang lapang, toleran, tidak
Itulah yang menjadi alasan mengapa sempit, tanpa kefanatikan, dan tidak
dalam suatu demokrasi harus ada membelenggu jiwa.
musyawarah dan kalau perlu voting, Maka jika Erich Fromm, selaku
pemungutan suara. Nabi juga me- psikoanalisis, memandang bahwa
lakukannya dalam beberapa kasus. kesehatan jiwa tergantung kepada
Nabi pernah kalah suara dan beliau sikap pemihakan kepada kebenaran

1342 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


secara tulus, tanpa pembelengguan yang sampainya kepada seseorang,
diri, dan kepada semangat cinta terutama di waktu kecil, terjadi
sesama manusia, hal itu tampaknya lewat orangtua. Karena itu, Nabi
akan sulit sekali terjadi jika tidak melukiskan bahwa setiap anak yang
didasarkan atas kepercayaan akan lahir adalah lahir dalam kesucian
adanya Yang Mahakasih dan Maha- fitrahnya, dan kedua orangtuanyalah
sayang, yang Wujud atau Zat-Nya yang membuatnya menyimpang
tidak lain adalah dari fitrah itu,
Wujud dan Zat yang membuat-
Yang Mahabenar nya berpan-
itu sendiri. Sifat dangan komu-
Mahakasih dan nal dan sektari-
Mahasayang (Al- an, yang mem-
Rahmân, Al-Ra- belenggu dan
him) adalah sifat membatasi ke-
Kebenaran Mu- benaran hanya
tlak (Tuhan) dalam kategori-
yang paling ba- kategori his-
nyak disebutkan toris-sosiologis
dalam Al-Quran. Dan sebuah belaka. Jadi kejahatan bukanlah ba-
petunjuk Nabi mengatakan bahwa gian dari wujud esensial manusia,
hendaknya kita mencontoh akhlak melainkan sesuatu yang bersifat luar
Tuhan itu. Jadi cinta kepada ke- atau eksternal, dan bergabung de-
benaran adalah juga cinta kepada ngan kelemahan manusia sendiri.
Yang Mahacinta, dengan sikap yang (Sebab meskipun baik, manusia ada-
meluber kepada cinta sesama ma- lah makhluk yang lemah).
nusia. Itulah pandangan yang pada
Cinta kepada sesama manusia itu dasarnya bernilai positif-optimis
sendiri tidak mungkin tanpa pan- kepada manusia. Dan itulah perike-
dangan asasi bahwa manusia pada manusiaan yang sebenarnya, atau
dasarnya adalah baik, sebab manusia dasar dari semua nilai kemanusiaan
diciptakan dalam fitrah atau kejadian yang sebenarnya. Maka seorang Jerry
asal yang suci-bersih. Kejahatan pa- Falwell, pemimpin kaum fundamen-
da manusia, yaitu keadaan menyim- talis Kristen Amerika, Moral Majo-
pang dari fitrahnya yang suci-bersih, rity, tidak mungkin diharapkan akan
harus dipandang sebagai sesuatu memancar darinya semangat cinta
yang datang dari luar, khususnya kepada sesama manusia yang sejati
dari pengaruh lingkungan budaya, dan tulus. Ia telah mengutuk kaum

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1343


liberal Amerika karena mereka ini yang sempat ia pelajari hanyalah pa-
berpandangan bahwa manusia pada ham Islam tentang harkat dan mar-
dasarnya baik, dan ia sendiri mene- tabat manusia yang tinggi, bukan
gaskan bahwa menurut Bibel manu- ajaran Islam bahwa manusia dicip-
sia pada dasarnya jahat. Ini adalah takan dalam fitrah yang suci dan ber-
pandangan yang negatif-pesimistis naluri hanîfîyah, kecenderungan ala-
kepada manusia. Dan sejarah telah mi untuk mencari dan memihak ke-
menunjukkan bahwa pandangan pada yang suci. Jadi Pico gagal me-
serupa itu mendasari tindakan- nangkap paham kemanusiaan Islam
tindakan fanatik, kejam, dan tidak yang positif-optimis dari segi moral,
toleran terhadap perbedaan, seperti dan Eropa harus menempuh bebe-
terjadinya inkuisisi oleh tokoh Ge- rapa abad lagi untuk sampai kepada
reja Kristen di zaman pertengahan humanisme modern yang menga-
yang amat bengis menyiksa para gumkan saat ini. Dan sekarang ini,
pencari kebenaran yang tulus, kaum fundamentalis mulai meng-
hanya karena khawatir berbeda arahkan kebencian mereka kepada
dengan paham resmi, biarpun kaum Muslim yang sedang tumbuh
perbedaan itu diibaratkan hanya pesat di sana. Meskipun Jerry Falwell
selebar rambut. Paus menyesali hal dan kaum fundamentalis itu menga-
itu, dan sebagai “tebusannya” meng- ku sebagai penganut agama Kris-
ajarkan toleransi dan sikap lapang, ten—dan Falwell memang diakui
karena ia menyadari, tentunya, bah- sebagai tokoh Kristen Amerika yang
wa sikap tidak toleran akibat pan- amat berpengaruh—namun, dari
dangan kemanusiaan yang negatif- sudut ajaran Al-Quran, pandangan-
pesimistis itu adalah bertentangan nya yang negatif-pesimistis kepada
dengan jiwa dan substansi ajaran manusia, yang kemudian mendasari
Nabi `Isa Al-Masih yang lebih sikap-sikap tidak toleran, adalah
autentik. bertentangan dengan ajaran yang
Sebagaimana diketahui, funda- lebih autentik dari Al-Masih. Sebab
mentalisme Kristen di Amerika acap- menurut Al-Quran, Allah menjadi-
kali menyatu dengan gerakan-gerak- kan dalam hati para pengikut Isa Al-
an rasialis seperti Ku Klux Klan, Masih rasa santun (ra‘fah) dan kasih
neo-Nazi, dan anti-Semitisme. Bah- sayang (rahmah), meskipun mereka
kan hal ini juga menimpa pada diri juga mengada-adakan sistem kera-
Giovanni Pico della Mirandola, to- hiban yang tidak diajarkan Allah;
koh belajar tentang nilai kemanu- dan meskipun banyak dari mereka
siaan dari kaum Muslim Arab zaman adalah fasik, namun Allah tetap
Perang Salib, namun tampaknya memberi balasan kebaikan kepada

1344 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


orang-orang yang beriman dari ka- penganutnya untuk mengembang-
langan mereka (Q., 57: 27). Tentu, kannya. Bahkan, menurut penilaian-
dari kalangan kaum Kristen sendiri nya, Islam adalah humanisme
juga banyak yang menyadari bahwa terbuka. Kata Dergmenghem, de-
pandangan yang negatif-pesimistis ngan penuh harapan kepada para
dan kejam kepada sesama manusia pemeluk Islam:
ala kaum fundamentalis dan pemim- ... dan terserah kepada kekuatan
pin gereja di masa lalu yang tidak se- pemikiran keagamaan yang hidup
jalan dengan ajaran autentik Isa Al- untuk menyediakan suatu tasawuf
Masih atau Yesus Kristus, seperti yang yang dinamis dan terbuka. Dasar
dikatakan oleh Bernhard Rensch, untuk itu sudah ada. Islam, yang
seorang ahli filsafat modern. telah memberi sumbangan kepada
Sebagai konklusi, kita kembali kehidupan spiritual umat manusia
kepada penegasan Nabi Saw. bahwa dan telah memperkaya budayanya,
sebaik-baik agama di sisi Allah ialah menawarkan nilai-nilai permanen
al-hanîfîyah al-samhah, semangat yang dari situ semua pihak akan
kebenaran yang lapang dan terbuka. memperoleh manfaat. Sebagai umat
Harapan kepada agama yang berse- pertengahan, sebagaimana dikata-
mangat kebenaran yang lapang dan kan Al-Quran, Islam mempunyai
terbuka itu sungguh besar untuk peran untuk dimainkan antara timur
menolong manusia mengatasi per- dan barat. Kalau toh seperti halnya
soalan alienasinya di zaman modern. semua agama dan ajaran moral,
Yaitu persoalan bagaimana me- mempunyai segi-segi tertutup dan
naklukkan kembali ciptaan tangan- statis menurut pengertian teori
nya sendiri, dan bagaimana agar Bergson, namun Islam memiliki
manusia tidak terjerembab ke dalam sesuatu yang diperlukan untuk
praktik penyembahan berhala mo- menjadi sebuah agama terbuka.
dern, dan bagaimana agar manusia
selamat dari cengkeraman thâghût
bentuk baru. Emile Dergmenghem,
misalnya, mengharapkan bahwa KEBUDAYAAN NASIONAL
Islam sebagai agama terbuka akan DAN PERUBAHAN NILAI
berkembang dan ikut menjawab
tantangan zaman. Sebagai seorang Perubahan adalah bagian dari sifat
yang mendalami ajaran-ajaran ta- alami manusia, sehingga tidak
sawuf, Dergmenghem melihat mungkin seluruhnya negatif, bah-
dalam Islam unsur-unsur keterbuka- kan pada dasarnya adalah positif.
an, tinggal terserah kepada para Sifat utama suatu benda yang hidup

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1345


adalah perubahan (pertumbuhan), Sebab jika kita sebut “Indonesia”,
sehingga pepohonan kita sebut kemudian “masyarakat dan budaya
benda hidup, sedangkan batu ben- Indonesia” yang meliputi wilayah
da mati. dari Sabang sampai Merauke, se-
Tetapi, persis dalam kiasnya de- muanya merupakan kategori-kate-
ngan pepohonan, suatu perubahan gori yang menggejala relatif baru.
pada suatu masyarakat atau bangsa “Indonesia” sendiri merupakan su-
yang menunjukkan adanya kehi- atu konsep modern, yang sebelum-
dupan atau vitalitas hanyalah peru- nya tidak dikenal oleh wilayah dan
bahan yang proses-prosesnya meru- penduduk Sabang sampai Merauke.
pakan bagian dari bekerjanya sistem Sejarah pertumbuhan dini bangsa
organik masyarakat atau bangsa itu. kita menunjukkan bahwa proses
Dengan kata lain, ibaratkan suatu pembentukan “nation” Indonesia
benda (misalnya, makanan) yang melibatkan secara pekat sekali
dimasukkan ke dalam suatu sistem wacana-wacana intelektual antara
tubuh akan menjadi bagian dari para tokoh Indonesia dengan latar
tubuh itu jika benda itu dapat belakang pendidikan modern (me-
dicerna lalu diubah dan diolah se- reka adalah kaum intelektual kelas
hingga dapat menyatu dengan sis- satu pada zamannya). Dan wacana-
tem organik tubuh tersebut. wacana itu tidak jarang berbentuk
Dengan perbandingan yang polemik dan perdebatan sengit
semoga tidak terlalu jauh itu, di sini dengan bahan-bahan rujukan praktis
berusaha ditegaskan bahwa perubah- semua puncak-puncak pemikiran
an akibat introduksi unsur-unsur sosial-kenegaraan yang ada di dunia
budaya global akan berdampak saat itu.
pertumbuhan positif untuk bangsa Jadi sosok dan hakikat yang
kita hanya jika kita dapat mencer- bersifat “Indonesia” atau, sebutlah,
nanya melalui sistem budaya na- “keindonesiaan” (sebanding dengan
sional yang benar-benar telah men- sebutan “Americanism” untuk bangsa
jadi bagian dan kenyataan organik Amerika), banyak sekali masih dalam
kebangsaan kita. Di sini sedikit proses penumbuhan dan pengem-
banyak kita terbentur kepada kenya- bangan. (Ketika Bung Karno dahulu
taan bahwa Indonesia adalah bangsa menolak pikiran memindahkan ibu
muda, suatu sebutan yang meng- kota negara dari Jakarta ke kota lain,
isyaratkan kerawanan dan kelemah- ia menggunakan dalih bahwa di
an, seperti layaknya setiap wujud negara ini kota yang betul-betul
organik yang masih berada dalam “kota Indonesia” dan benar-benar
tahap-tahap awal pertumbuhannya.

1346 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


berdimensi nasional barulah Jakarta nangan semata, “dengan punggung
saja; kota-kota lain, betapa pun besar renggang dari pembaringan” karena
dan metropolisnya, masih berbau mengingkari diri sendiri). Kepri-
“etnis” dan kedaerahan). hatinan itu kita nyatakan dalam
Dari sudut pandang itu, maka sikap empatik dan penuh pengertian
usaha memperkuat tubuh dan kepada golongan masyarakat yang
susunan organik budaya bangsa kurang beruntung, dan diwujudkan
harus dilakukan dengan terlebih dalam komitmen sosial untuk ikut
dahulu menelaah dan memahami membebaskan mereka dari belenggu
benar-benar hakikat paling potensial (raqabah) kehinaan, dan mengang-
dari kebudayaan nasional kita. katnya dari lumpur atau debu
Indonesia sendiri sebagai negara ada (matrabah) kesengsaraan. Kita
yang menilainya sebagai “corporate dermakan sebagian dari rezeki yang
nation” yang paling sukses di antara dianugerahkan Tuhan, dan saling
bangsa-bangsa baru. Wujud kesuk- kita kukuhkan dengan ketabahan
sesan itu ialah persatuan dan kesatu- hati dalam menghadapi dan menga-
an nasional yang sebegitu jauh ter- tasi masalah hidup, serta saling kita
pelihara dengan baik, yang meliputi kukuhkan rasa kasih sayang (marha-
seluruh wilayah Sabang-Merauke. mah), sebagaimana digambarkan
Dan setiap kajian atas kenyataan itu dalam Kitab Suci:
tentu akan mengarah kepada penga- Dan Kami (Tuhan) telah tunjuk-
kuan pentingnya bahasa kebangsa- kan kepadanya (manusia) dua jalan
an, bahasa Indonesia. Oleh karena (kebaikan dan keburukan). Namun
itu kita akan gagal memahami haki- manusia tidak bersedia menempuh
kat organik budaya nasional Indone- jalan (kebaikan) penuh halangan.
sia jika kita tidak memahami hakikat Tahukah engkau, apa itu jalan penuh
budaya yang terkandung dalam sifat halangan? Yaitu perjuangan mem-
dasar bahasa Indonesia. bebaskan manusia yang terbelenggu
(raqabah) perbudakan. Atau memberi
makan di waktu wabah kelaparan.
Kepada anak yatim yang ada ikatan
KECEMASAN KEPADA ALLAH kekeluargaan, dan kepada orang
miskin yang dirundung debu
Kecemasan kepada Allah mendo- (matrabah) kepapaan. Kemudian dia
rong kita untuk hidup penuh kewas- (yang berjuang) itu termasuk mereka
padaan, kecermatan, dan keprihatin- yang beriman, dan saling berpesan
an, yaitu hidup zuhud atau asketik kepada sesamanya tentang sabar, ke-
(tidak bersemangat mengejar kese-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1347


tabahan, serta yang amat men-
Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu,
saling berpesan colok. Dalam
dengan rendah hati dan rasa gentar,
kepada sesama- dan tanpa mengeraskan suara; waktu hal ini, kecem-
nya tentang pagi dan petang, janganlah kamu buruan sosial
m a r h a m a h , termasuk orang yang lalai. harus dilihat
rasa cinta kasih- (Q., 7: 205) sebagai gejala
sayang. Mereka dan wujud lain
itulah golongan manusia yang ber- dari dorongan jiwa masyarakat untuk
kebahagiaan (Q., 90: 10-18). menciptakan kembali keseimbangan
sosial, yang secara politik biasa
disebut sebagai tuntunan keadilan.
Jika tidak begitu, maka bagaimana
KECEMBURUAN kita menerangkan terjadinya revolusi-
revolusi sepanjang sejarah umat
Kecemburuan sebetulnya meru- manusia, baik yang dipimpin oleh
pakan segi kekurangan pada sese- para nabi dan rasul maupun yang
orang. Kecemburuan, lebih-lebih dipelopori oleh para pemimpin non-
yang parah dan disebut iri hati, agama seperti Washington, Thomas
biasanya diderita oleh yang cen- Jefferson, Pane, Lenin, Stalin, Mao,
derung ingin mencari kambing hitam Gandhi, Bung Karno, Bung Hatta,
untuk kekurangan, kelemahan atau dan seterusnya. Semua revolusi itu
kegagalan, karena kita sendiri sesung- melaju karena arus deras kecem-
guhnya merasa tidak sanggup me- buruan sosial yang meningkat men-
ngatasi persoalan kita. Jadi kecem- jadi protes sosial. Dan revolusi itu
buruan dapat disebut sebagai sikap biasanya berhasil menumbangkan
yang kalah sebelum melangkah. Yang tatanan yang mapan (establishment),
mantap kepada diri sendiri biasanya umumnya secara kejam dan tanpa
bebas dari iri hati. belas kasihan (dalam berbagai
Tapi semua itu benar kalau analisis ternyata gejolak di Eropa
masalah kecemburuan tersebut kita Timur, sungguh ironis, adalah
tinjau hanya sebagai masalah pribadi antara lain akibat kemewahan para
atau kepribadian. Sedangkan dalam pemimpin komunis sendiri di
tinjauan sosial, kecemburuan yang tengah kemelaratan rakyat yang
muncul sebagai gejala umum ma- mereka perintah).
syarakat harus dilihat sebagai akibat Oleh karena itu, seperti menjadi
suatu bentuk tatanan sosial yang inti pesan presiden, dalam melihat
tidak wajar, misalnya jika terjadi kecemburuan sosial itu kita harus
kesenjangan antara kaya dan miskin berani dengan jujur mendeteksi

1348 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sebab-sebabnya, hubungan kau- KECENDERUNGAN
salitasnya, letak “biang keladinya”. KONKRETISASI YANG
Dan di mana-mana biang keladi ABSTRAK
kecemburuan sosial ialah ke-
cenderungan hidup mewah sebagi- Ihsân adalah “bahwa kamu
an kecil masyarakat di tengah ke- menyembah Allah seolah-olah kamu
miskinan rakyat. Kemewahan yang melihat Allah itu, tetapi kalau kamu
“halal” pun sudah cukup menjadi tidak bisa melihat Tuhan, maka kamu
pelatuk untuk meledakkan kecem- harus yakin ketika menyembah Tuhan
buruan sosial menjadi kekacauan itu bahwa Tuhan sedang melihat
sosial; apalagi kemewahan yang kamu”. Sebagai pegangan, kita
tidak halal dan tidak legitimate, baik diperkenankan untuk mempunyai
secara sosial, ekonomi, politik, dan bayangan tentang Allah Swt., tetapi
lain-lain, maka kecemburuan itu harus diingat bahwa itu hanya
akan lebih mudah mendorong “seakan-akan”, tidak boleh mempu-
terjadinya kekacauan yang besar nyai nilai mutlak. Kalau “faktor
karena menumpuknya berbagai Tuhan” itu diterjemahkan menjadi
faktor itu. lembaga atau diinstitusionalisasikan
Karena kemewahan selalu meng- sehingga berbentuk suatu kepercaya-
akibatkan malapetaka masyarakat, an kepada hal-hal yang konkret,
maka Kitab Suci menyebutnya se- misalnya dalam soal ilmu Tuhan di-
bagai perbuatan setan, makhluk wakili oleh gajah bernama Ganesha,
kejahatan (Q., 17: 27). Lebih dari atau dalam soal rusak-merusak di-
itu, coba kita renungkan firman suci wakili oleh Syiwa, maka semua itu
yang terjemahannya kurang lebih jelas suatu kemusyrikan. Di dalam
demikian: Dan jika Kami (Allah) tasawuf orang diajarkan berzikir me-
menghendaki untuk menghancurkan lalui al-asmâ’ al-husnâ. Itu sebenar-
suatu negeri (sebagai hukuman atas nya suatu pendidikan supaya mem-
kezalimannya), maka Kami biarkan persepsi Tuhan selengkap mungkin,
orang-orang yang hidup mewah dari mulai Al-Rahmân, Al-Rahîm,
dalam negeri itu berkuasa, kemudian Al-Mâlik, Al-Quddûs, dan seterusnya
di sana mereka pun bertindak me- Kecenderungan manusia adalah
lewati batas, sehingga pastilah turun mengkonkretkan sesuatu yang
keputusan (azab) kepada negeri itu, abstrak, sebab manusia memang
dan Kami hancurkanlah dia sehancur- memerlukan suatu hal yang bisa
hancurnya (Q., 17: 16). dipegang. Namun ironis, bahwa
Islam mengajarkan Tuhan yang
begitu abstrak, tetapi dalam prak-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1349


tiknya umat Islam adalah umat ber- KECENDERUNGAN POLITEIS
agama yang paling banyak menyem-
bah kuburan. Secara sosiologis, hal Apakah manusia dapat menjadi
itu terjadi karena konsep ketuhanan ateis—tidak percaya sama sekali
orang Islam betul-betul abstrak, akan adanya Yang Mahakuasa?
sehingga ketika mereka meng- Pertanyaan yang barangkali terasa
inginkan yang konkret, mereka lari berlebihan, karena kita telah terbiasa
ke kuburan. berpikir bahwa ateisme terdapat di
Islam memang agama yang anti- banyak sekali kalangan manusia,
gambar atau ikonoklasme. Maka khususnya kalangan kaum komunis.
dalam dekorasi Islam tidak ada Bagi kita, kaum komunis adalah
benda hidup atau yang bernyawa, dengan sendirinya ateis, tak ayal lagi.
karena dulu setiap representasi Tapi cobalah direnungkan fakta
makhluk hidup, apalagi yang kuat ini: di pinggiran Kota Pyongyang,
hubungannya dengan manusia, Korea Utara, di atas sebuah bukit,
selalu terkait dengan mitologi, atau berdiri tegak patung raksasa Kim Il
dalam bahasa lain, ada kaitannya Sung. Patung itu dibuat begitu
dengan syirik. Karena itu jangan rupa, sehingga seolah-olah tangan
heran kalau dalam Islam tidak ada Kim hendak menggapai langit, atau
seni patung ataupun seni lukis. Aki- bersikap seperti mau “memberkati”
batnya, umat Islam mencari kom- ibu kota Korea Utara. Salah satu
pensasi kepada seni-seni abstrak, pemandangan harian ialah rom-
seperti ornamen dan dekorasi abstrak, bongan demi rombongan anak-anak
yaitu arabesk dan kaligrafi. sekolah Korea Utara datang “men-
Arabesk dan kaligrafi bukan seni ziarahi” patung itu, kemudian secara
suci, dan keduanya berbeda dengan bersama membaca dengan “khu-
ciptaan-ciptaan Michael Angelo di syuk” kalimat-kalimat pujian kepada
Basilica Saint Peter, misalnya, yang Kim Il Sung. Bahkan konon, di
memang sangat indah dan sekaligus negeri yang produksi pangannya
mewakili atau merepresentasi kon- kurang menggembirakan itu,
sep-konsep kesucian di dalam Ka- patung Kim dengan tangannya
tolik. Di dalam Islam tidak pernah yang menjarah langit itu dipercayai
ada gambaran Tuhan seperti apa. mampu mengubah pelangi menjadi
Tetapi kemudian muncul konsep- beras!
konsep mengenai orang suci atau Gejala apakah semua itu? Tidak
wali, yang dari situ mulai muncul lain ialah gejala keagamaan. Atau,
persoalan kuburan. dalam ungkapan yang lebih meli-
puti, gejala pemujaan (devotion).

1350 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Anak-anak Korea Utara itu sebe- benar-benar ateis. Kalau yang dise-
narnya memuja pemimpin mereka, but ateis adalah mereka yang tidak
Kim Il Sung. memeluk agama formal seperti Ya-
Tetapi gejala itu tidak hanya hudi, Kristen, Islam, Buddhisme,
monopoli anak-anak kecil yang tidak Konfusianisme, dan lain-lain, maka
berdosa. Patung Kim ada di mana- barangkali benar bahwa dalam hal
mana, begitu pula poster-poster bentuk pemujaan, orang-orang ko-
yang memam- munis adalah
pangkan potret kelompok ma-
pemimpin besar nusia pemuja
itu mendominasi yang paling fa-
pemandangan natik dan tidak
Korea Utara. rasional. Mereka
Bahkan konon memang tidak
pegawai pos di akan mengakui
sana tidak berani bahwa mereka
mencap prangko memandang
yang bergambar- para pemimpin
kan Kim, seperti mereka sebagai
ketakutan kualat. “tuhan-tuhan”. Tapi sikap mereka
Dan gejala pemujaan pemimpin jelas menunjukkan hal itu. Sebenar-
tidak khas Korea Utara. Peman- nya mereka telah terjerembab ke
dangan harian di lapangan Merah dalam lembah politeisme yang
Moskow, Uni Soviet, misalnya, ialah justru sangat membelenggu dan
deretan panjang orang antri untuk merampas kebebasan mereka.
berziarah ke museum Lenin, dengan Gejala pada kaum komunis itu
sikap yang jelas-jelas bersifat “devo- menunjukkan kenyataan yang
tional” seakan meminta berkah ke- umum pada manusia, yaitu bahwa
pada sang pemimpin yang jenazah- manusia, jika tidak mendapatkan
nya terbaring di balik kaca tebal itu. hidayah yang benar, cenderung ke
Stalin pernah diperlakukan seperti arah syirik, politeisme. Jadi proble-
tuhan, demikian pula Mao Ze Dong matika utama manusia bukanlah
(Mao Tse Tung) di RRC, dan yang ateisme, melainkan politeisme. Se-
lainnya. bab, ateisme sendiri ternyata men-
Melihat itu semua, kesimpulan jebloskan orang-orang ke dalam
yang boleh dikatakan pasif ialah politeisme. Karena itu nabi-nabi
bahwa orang-orang komunis yang tidak hanya mengajarkan bahwa
tidak memeluk agama itu adalah Tuhan itu ada. Yang lebih penting,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1351


Tuhan itu Ada dan Maha Esa, dan ini menyiapkan penerimaan mereka
kita diperintahkan untuk memuja akan agama Islam.
hanya Dia Yang Maha Esa itu. Majapahit jatuh pada 1478 (“Sir-
na Ilang Kertaning Bumi”), kemu-
dian diikuti oleh berdirinya bebe-
rapa kesultanan Islam di Jawa, khu-
KEDATANGAN ISLAM DAN susnya Demak. Ini merupakan titik
DAMPAK DINAMIKANYA mula pengislaman Jawa secara eks-
tensif. Dan pengislaman ini juga
Dengan jumlah pengikut sekitar terjadi pada kawasan Asia Tenggara
90%, Islam di negeri kita praktis pada umumnya, yang prosesnya di-
merupakan agama nasional. Indo- percepat dengan jatuhnya Malaka ke
nesia adalah sebuah bangsa Muslim tangan Portugal pada 1511. Sebab
tanpa mengingkari golongan mino- jatuhnya Malaka ke tangan bangsa
ritas non-Muslim yang ada. Perta- bukan Islam itu mendorong para
nyaan timbul, mengapa pengis- ulama, saudagar, artisan, dan lain-
laman Indonesia begitu sukses, dan lain dari kerajaan itu keluar dan me-
bagaimana hal itu terjadi? nyebar ke seluruh pelosok Asia Teng-
Kawasan-kawasan tertentu Asia gara. Mereka membawa agama Is-
Tenggara, seperti Aceh dan Malaka, lam dan menyebarkan semangat per-
agaknya telah dikenal oleh orang- lawanan kepada orang-orang Barat
orang Arab dan Persia yang Muslim yang datang hendak menjajah.
sejak masa-masa yang cukup dini Jadi, penyebaran Islam secara
dari zaman Islam. Dan dari kawas- besar-besaran di kawasan Asia Teng-
an-kawasan itu Islam menyebar ke gara, ini terjadi bersamaan dengan
berbagai tempat di Asia Tenggara, kedatangan para penjajah Barat: silih
termasuk daerah-daerah pantai utara berganti Portugal, Spanyol, Belanda,
Jawa Timur yang saat itu merupakan dan Inggris. Maka wajar bahwa pu-
daerah depan Majapahit. Kota-kota sat perhatian Islam diarahkan kepada
pantai yang juga menjadi pusat- perjuangan membendung atau
pusat perdagangan menjadi tempat- melawan orang-orang Barat itu.
tempat pijakan pertama pengis- Karena kesibukan itu, umat Islam
laman Jawa. Pola kehidupan warga Asia Tenggara tidak banyak mem-
kota-kota dagang yang kosmopolit punyai kesempatan mengadakan
(meliputi banyak bangsa) menye- konsolidasi di bidang budaya pada
babkan mereka berpandangan ter- umumnya dan pemikiran pada khu-
buka dan lebih demokratis. Keadaan susnya. Cukup sebagai indikasi ke

1352 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


arah itu, antara lain adanya kenya- gunakan medium khath Arab dan
taan bahwa arsitektur masjid (pada- arabesk sebagai ekspresi seni Islam.
hal arsitektur masjid adalah wahana Maka kekurangan dalam hal ini
ekspresi estetis dan seni Islam yang sudah cukup menunjukkan keku-
paling penting) di Asia Tenggara rangan dari segi budaya.
yang bergaya sangat lokal, kecuali di
Aceh dan Sumatera Utara (yang
sudah menampilkan gaya arsitektur
masjid yang lebih universal seperti KEDAULATAN POLITIK
terdapat di dunia Islam pada umum- DAN EKONOMI
nya). Demikian pula seni tulisan
indah (kaligrafi, khathth) dan arabesk Tegaknya hukum dan peraturan—
(arabesque, yaitu zukhrufah ‘Arabiyah sebagai salah satu tujuan pengawasan
atau nasq ‘Arabî, suatu jenis seni dan pengimbangan—dalam penye-
dekorasi geometris dan abstrak), lenggaraan kenegaraan modern
tidak dikenal di mengharuskan
Indonesia kecuali adanya differen-
sedikit sekali dan “Jangan lupakan juga berbuat kebai- siasi antara ber-
baru mulai akhir- kan meskipun sekadar menyingkirkan bagai lembaga
akhir ini saja. Pa- duri dari tengah jalan”. kenegaraan
dahal kedudukan (Sabda Nabi) (menurut ke-
khathth dan ara- khususan bi-
besk itu dalam budaya Islam dapat dangnya, terutama kekhususan
dibandingkan dengan kedudukan eksekutif, legislatif, dan yudikatif).
seni lukis dalam budaya Barat (yang Tugas utama sistem pemerintah-
merupakan kelanjutan budaya an, dan yang menjadi tolok ukur
Romawi-Yunani). Khathth dan arabesk keberhasilan dan kegagalannya,
menjadi media ekspresi seni Islam ialah kemampuan memelihara keter-
karena ajaran Islam pada awalnya tiban, atau mengatur dan menyele-
tidak mengizinkan pelukisan saikan pertentangan yang terjadi
makhluk hidup, baik manusia dalam masyarakat. Tetapi ketertiban
maupun binatang, karena asosiasi itu sendiri memerlukan parameter-
pelukisan makhluk hidup dengan parameter, berupa peraturan-pera-
mitologi atau syirik. Semangat turan dan ketentuan-ketentuan hu-
antigambar makhluk hidup atau kum. Maka dalam menjalankan tu-
ikonoklasme ini telah mengilhami gasnya menegakkan ketertiban, pe-
para seniman Islam untuk meng- merintah secara keseluruhan berke-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1353


wajiban mempertahankan agar perwujudan kedaulatan rakyat.
parameter-parameter itu dipegang Badan legislatif yang berfungsi pe-
teguh dan dilaksanakan dengan taat. nuh karena absah melalui pemilihan
Oleh karena kekuasaan itu sen- umum yang bebas, terbuka, dan
diri, khususnya kekuasaan eksekutif, demokratis, merupakan faktor peng-
memiliki fasilitas dan prasarana imbang dan pengawas terhadap ke-
untuk melanggar ketentuan dengan seluruhan proses dan struktur poli-
dampak yang amat luas terhadap tik yang terjadi, sebagai realisasi ke-
kehidupan masyarakat (power tends daulatan rakyat.
to corrupt), maka sistem pengawasan Pada hakikatnya, kedaulatan
dan pengimbangan harus terlebih rakyat adalah inti partisipasi umum
dahulu, dan terutama, diciptakan rakyat dalam kehidupan bernegara.
antara ketiga unsur kekuasaan itu Dan adanya kesempatan melakukan
sendiri, yaitu unsur-unsur eksekutif, partisipasi umum secara efektif ada-
legislatif, dan yudikatif. Pengawasan lah wujud sebenarnya dari kebebas-
dan pengembangan akan terwujud an dan kemerdekaan. Oleh karena
jika masing-masing dari ketiga unsur itu, seluruh cita-cita kemasyara-
kekuasaan itu, independen satu dari katan dan kenegaraan sebagaimana
yang lain, dan bebas melaksanakan dinyatakan dalam nilai-nilai kese-
pengawasan pengembangan satu pakatan luhur dalam mukadimah
sama lain. UUD 1945 akan sirna tak bermakna
Secara khusus, berkenaan dengan tanpa adanya partisipasi umum
usaha menegakkan hukum dan per- rakyat.
aturan, sistem peradilan yang inde- Bahkan kedaulatan negara dalam
penden dan berfungsi secara penuh hubungannya dengan negara-negara
merupakan jaminan kelembagaan lain pun adalah kelanjutan rakyat
yang paling kuat bagi tegaknya itu. Hal ini terbukti dengan nyata
hukum dan peraturan. Sebaliknya sekali dalam saat-saat kritis negara
jika sistem peradilan tidak dapat lepas menghadapi ancaman. Pemerintah
dari pengaruh pemerintahan ekseku- mana pun pada gilirannya harus ber-
tif, juga pengaruh luar mana pun, sandar kepada rakyat untuk menang-
akan mengakibatkan runtuhnya gulangi ancaman terhadap negara,
ketentuan hukum dan peraturan. dan dalam keadaan yang sulit itu
Dalam hubungan interaktif akan tampil dengan nyata siapa
antara ketiga unsur kekuasaan itu, sebenarnya kalangan anggota masya-
badan legislatif dituntut benar- rakat luas yang benar-benar berke-
benar memenuhi fungsinya sebagai pentingan akan keselamatan bangsa
dan negara.

1354 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Karena itu, kedaulatan politik hatikan kepentingan hidup rakyat
tidak mempunyai nilai yang ber- secara nyata. Demi itu semua, pem-
makna tanpa kedaulatan di bidang bangunan ekonomi harus diubah
lain, khususnya di bidang ekonomi. dari pola dan orientasi yang terlalu
Sesungguhnya, kedaulatan ekonomi lebar membuka kerawanan terhadap
inilah yang diharapkan lahir dari kedaulatan rakyat, menjadi pola dan
adanya keadilan sosial, yang merupa- orientasi ekonomi rakyat patriotik.
kan tujuan sebenarnya dalam berne- Pembangunan ekonomi nasional
gara. Sebab, dengan adanya keadilan harus diubah arah sedemikian rupa
sosial akan tumbuh rasa ikut-punya sehingga lebih berpijak pada kenya-
dan rasa ikut-serta oleh semua. taan-kenyataan nasional kita yang
Pelajaran paling pahit dari penga- sebenarnya, dan tidak mengembara
laman kita bernegara masa-masa mengikuti gelembung fantasi, kha-
terakhir ini muncul karena diabai- yal, dan iming-iming kemewahan
kannya praktik-praktik kezaliman dunia luar, yang nyata telah berakhir
sosial, sehingga berjalan dengan dengan ancaman terhadap kedau-
bebas dan merajelela. Kesalahan latan bangsa.
dalam politik ekonomi dan pemba- Ketangguhan ekonomi rakyat
ngunan selama dua atau tiga dasa- hanya akan terwujud apabila ia
warsa terakhir ini, sekalipun tidak mampu secara mandiri mengolah
dapat diramalkan dengan pasti sebe- kekayaan alam kita, dengan tingkat
lumnya, telah berujung pada han- kreativitas setinggi-tingginya: yaitu
curnya kedaulatan rakyat dan negara kemandirian ekonomi nasional
berhadapan dengan tekanan dunia pertanian rakyat yang maju dan
luar. Dan yang paling parah ialah modern, dan dengan basis industri
kerugian yang menimpa rakyat, rakyat.
pendiri, pembentuk, dan pemilik
negara sebenarnya.
Pada titik ini ide reformasi yang
dipelopori mahasiswa dan kalangan KEDAULATAN RAKYAT
perguruan tinggi membentuk ling-
karan penuh dan sempurna. Refor- Kedaulatan rakyat adalah nilai
masi bertitik tolak pada komitmen yang selalu datang dari bawah, tidak
masing-masing pribadi pada nilai pernah dari atas. Artinya, jika kita
kehidupan yang luhur, dan berakhir hendak menegakkan kedaulatan
pada komitmen kita semua terhadap rakyat, maka tidak mungkin dengan
semua usaha mewujudkan keadilan mengharapkan belas kasihan pihak
sosial, dengan ketegasan memer- atas, tetapi harus memperjuang-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1355


kannya dari bawah. Semua teori kesadaran politik rakyat berkenaan
sosial-politik mengatakan begitu. dengan hak-hak mereka yang sah,
Pepatah Arab mengatakan, “al- baik menurut kemanusiaan uni-
haqqu yuthlabu lâ yu‘thâ” (hak itu versal maupun secara ketentuan ke-
dituntut, tidak dihadiahkan). Jadi, negaraan.
hak rakyat untuk menyatakan ke- Perjuangan dari bawah itu, sama
daulatannya dan diakui kedaulatan- dengan perjuangan mana pun,
nya itu hanya terwujud jika ditun- memerlukan komitmen batin, wa-
tut, dalam arti terus-menerus diper- wasan, dan kemampuan teknis. Juga
juangkan dari bawah. Hak itu tidak harus didukung dengan kekayaan
akan “jatuh” sebagai pemberian dari pengetahuan dan informasi. Berke-
atas, sebab boleh jadi akan berla- naan dengan yang terakhir ini, tidak
wanan dengan kepentingan pihak mungkin kita mampu berjuang de-
atas. Ini berarti bahwa menegakkan ngan berwibawa dan efektif jika
kedaulatan rakyat menyangkut pe- dilakukan dengan kepala “kosong”.
ningkatan kesadaran politik rakyat, Artikulasi yang resourceful dan ber-
yaitu kesadaran akan hak-haknya, wibawa akan dapat diperoleh hanya
sekaligus kesadaran akan kewajiban- jika kepala kita “penuh” dengan in-
kewajibannya. Sebab “hak” dan formasi yang diperlukan. Dan kalau
“kewajiban” sesungguhnya adalah disebut “informasi” tidaklah terbatas
dua muka dari dua keping mata uang pada pengertiannya sebagai berita
(two sides of a coin). Hak kita dari atau apa yang secara populer disebut
orang lain akan menjadi kewajiban “info”. Informasi adalah pengeta-
orang lain itu kepada kita, dan huan pada umumnya, dan me-
kewajiban kita kepada orang lain nyangkut kemampuan bersikap
akan merupakan hak orang itu dari dinamis dan kritis pada berita dan
kita. Demikian pula antara rakyat pengetahuan itu. Memperkaya
dan pemerintah. Hanya saja, jika informasi dalam artian dinamis
satu pihak tidak menyadari hak- itulah yang hendaknya menjadi
haknya—seperti kebanyakan rakyat salah satu tujuan pengaderan. Tanpa
yang memang berpikir sederhana— informasi yang kaya dan dinamis,
maka ia akan hanya terbebani kewa- ungkapan-ungkapan yang tidak
jiban tanpa imbalan yang adil, dan mampu menyembunyikannya, akan
ini adalah kezaliman. Maka, jika terdengar kosong sebagai klise dan
menghendaki masyarakat yang ber- stereotipe.
keadilan, salah satu urgensi per-
juangannya adalah meningkatkan

1356 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEDAULATAN RAKYAT DAN Karena itu, kedaulatan politik
EKONOMI RAKYAT tidak mempunyai nilai yang ber-
makna tanpa kedaulatan di bidang-
Pada hakikatnya, kedaulatan bidang lain, khususnya di bidang
rakyat adalah inti dari partisipasi ekonomi. Sesungguhnya, kedaulatan
umum rakyat dalam kehidupan ekonomi inilah yang diharapkan
bernegara. Dan melahirkan ke-
adanya kesempa- adilan sosial, yang
tan melakukan merupakan
partisipasi umum tujuan sebenar-
secara efektif ada- nya kita berne-
lah wujud sebe- gara. Sebab, de-
narnya dari kebe- ngan adanya ke-
basan dan kemer- adilan sosial akan
dekaan. Oleh ka- tumbuh rasa
rena itu, seluruh ikut-punya dan
cita-cita kema- rasa ikut-serta
syarakatan dan oleh semua. Pela-
kenegaraan sebagaimana dinyatakan jaran paling pahit dari pengalaman
dalam nilai-nilai kesepakatan luhur kita bernegara masa-masa terakhir
dalam Mukaddimah UUD 45 akan ini muncul karena diabaikannya
sirna tak bermakna tanpa adanya nilai keadilan sosial, dan dibiar-
partisipasi umum rakyat. Bahkan ke- kannya praktik-praktik kezaliman
daulatan negara dalam hubungan- sosial berjalan dengan bebas dan
nya dengan negara-negara lain pun merajalela. Kesalahan dalam politik
merupakan kelanjutan kedaulatan ekonomi dan pembangunan selama
rakyat itu. Hal ini terbukti dengan dua atau tiga dasawarsa terakhir ini,
nyata sekali dalam saat-saat kritis sekalipun tidak dapat diramalkan
negara menghadapi ancaman. Pe- dengan pasti sebelumnya, telah
merintahan mana pun pada giliran- berujung dengan hancurnya kedau-
nya harus bersandar kepada rakyat latan rakyat dan negara berhadapan
untuk menanggulangi ancaman dengan tekanan dunia luar. Seka-
terhadap negara, dan dalam keadaan lipun kerugian akibat kesalahan
yang sulit itu akan tampil dengan tersebut menimpa dunia luar yang
nyata siapa sebenarnya kalangan bersangkutan itu, namun yang
anggota masyarakat luas yang benar- paling parah ialah kerugian yang me-
benar berkepentingan terhadap nimpa rakyat, pendiri, pembentuk,
keselamatan bangsa dan negara. dan pemilik negara yang sebenarnya.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1357


Pada titik ini, ide reformasi yang kekayaan alamnya dengan tingkat
dipelopori mahasiswa dan kalangan kreativitas setinggi-tingginya.
perguruan tinggi membentuk ling- Kemandirian ekonomi nasional
karan penuh dan sempurna. Refor- diwujudkan dengan andalan ekonomi
masi itu bertitik tolak dari komitmen pertanian rakyat yang maju dan
masing-masing pribadi pada nilai modern, dan dengan basis industri
kehidupan yang luhur, dan berakhir rakyat. Dalam sistem ekonomi
dengan komitmen semua orang global—suatu hal yang tidak
pada usaha mewujudkan keadilan mungkin dihindarkan—hanya
sosial, dengan ketegasan memerhati- dengan ketangguhan ekonomi
kan kepentingan hidup rakyat secara nasional itu, kita akan mampu
nyata. Demi itu semua, pemba- bersaing secara sehat, dengan hasil
ngunan ekonomi harus diubah dari akhir kemenangan untuk semua,
pola dan orientasi yang terlalu lebar tanpa merugikan pihak mana pun
membuka kerawanan terhadap juga. Dan dengan ketangguhan eko-
kedaulatan rakyat, menjadi pola dan nomi nasional itu pula kita akan le-
orientasi ekonomi rakyat patriotik. bih terlindungi dari unsur destruktif
Kita harus mulai dengan sungguh- keserakahan para petualang ekonomi
sungguh memerhatikan segenap internasional.
potensi nasional, baik dalam artian Oleh karena itu, persoalan mutu
sumber daya manusia maupun sumber daya manusia menjadi
dalam artian sumber daya alam. taruhan utama. Dan di sinilah letak
Dan harus menjadikan potensi-po- penting dan strategisnya human
tensi nyata itu sebagai modal dan investment dan upaya meningkatkan
pangkal pembangunan ekonomi kualitas sumber daya manusia.
rakyat patriotik. Pembangunan Investasi itu adalah tugas kewajiban
ekonomi nasional harus diubah arah utama dunia pendidikan, dengan
sedemikian rupa sehingga lebih ber- puncaknya dalam kegiatan pendi-
pijak pada kenyataan-kenyataan na- dikan dan penelitian ilmiah pergu-
sional kita yang sebenarnya, dan ti- ruan tinggi. Ikut melakukan investasi
dak mengembara mengikuti gelem- itulah sesungguhnya yang harus
bung fantasi, khayal, dan iming- ditanamkan dalam hati setiap pemim-
iming kemewahan dunia luar, yang pin, tokoh masyarakat dan semua,
ternyata telah berakhir dengan an- sehingga cita-cita menuju terbinanya
caman terhadap kedaulatan bangsa. peradaban baru Indonesia, dalam
Ketangguhan ekonomi rakyat itu masyarakat yang adil, terbuka dan
akan terwujud apabila bangsa ini demokratis, insya Allah bisa terlaksana.
mampu secara mandiri mengolah

1358 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEDISIPLINAN adanya rasa memiliki dan ikut serta
tersebut, sehingga dengan sendiri-
Ditinjau dari sudut ajaran ke- nya juga sulit terjadi disiplin. Pada
agamaan, disiplin pada dasarnya situasi revolusioner, masalah
adalah sejenis perilaku taat atau ketaatan dan kepatuhan kepada
patuh yang sangat terpuji. Tetapi susunan mapan terjungkirbalikkan;
agama juga mengajarkan bahwa ini adalah situasi akibat perasaan dan
ketaatan dan kepatuhan boleh pendapat umum bahwa tatanan
dilakukan hanya terhadap hal-hal yang ada itu tidak adil dan tidak
yang tidak melanggar larangan absah.
Tuhan. Ada sebuah dalil keagamaan Ketika pemimpin diterima se-
(Islam) yang mengatakan, “Tidak bagai absah oleh masyarakat, maka
ada kewajiban taat kepada sesama kewajiban untuk menaati dan me-
makhluk dalam hal yang bersifat matuhi segala perintah dan larang-
durhaka (maksiat) kepada Tuhan.” annya menjadi kewajiban keagama-
Karena itu, sesungguhnya disi- an. Kewajiban taat kepada pimpinan
plin, taat, dan patuh menyangkut yang sah berada pada peringkat ke-
hal yang amat penting tapi cukup tiga setelah kewajiban taat kepada
pelik, yaitu keabsahan pimpinan Tuhan dan kepada Rasul-Nya (Q.,
masyarakat dan peraturan-peraturan 4: 59). Sebab asumsinya ialah bahwa
yang dibuatnya. Anggota masyarakat “pemegang wewenang” (walî al-
cenderung tidak taat kepada pim- amr) yang sah tentu menjalankan
pinan atau aturan-aturan yang di- kepemimpinan dan kekuasaan
anggap tidak sah. Karena setiap pim- untuk kebaikan semua anggota
pinan dalam arti luas (yakni dalam masyarakat, sesuai dengan tuntutan
konteks pengaruhnya kepada masya- ajaran yang benar.
rakat) ialah kepemimpinan politik, Oleh karena itu dasar bagi se-
maka sesungguhnya disiplin dan muanya, baik bagi pemimpin mau-
taat juga tersangkut dengan masalah pun yang dipimpin, ialah takwa
legitimasi politik. kepada Allah atau keinsafan yang
Selanjutnya, hal itu berarti bahwa mendalam akan makna Ketuhanan
disiplin juga menyangkut masalah Yang Maha Esa. Al-Quran menye-
tingkat rasa memiliki (sense of butkan bahwa dasar hidup yang
belonging) dan rasa ikut serta (sense of benar ialah takwa kepada Allah dan
participation) masyarakat. Ketika suatu keridlaan-Nya (Q., 9: 101), yang
tatanan dirasa masyarakat sebagai wujudnya ialah sikap menempuh
tidak adil—berarti tidak absah— dan menjalani hidup dengan penuh
maka sulit sekali diharapkan kesadaran bahwa Allah menyer-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1359


tainya di setiap saat dan tempat. Meskipun istilah jahiliah sendiri
Kesadaran itu akan membimbingnya semula dimaksudkan sebagai secara
kepada perilaku yang baik, yaitu khusus keadaan Jazirah Arabia
budi luhur atau akhlâq karîmah, sebelum Islam dengan ciri utama
karena menginsafi sedalam-dalam- politeisme atau syirik, namun dalam
nya bahwa Allah hanya rela kepada penggunaannya yang lebih generik
kebaikan, dan tidak rela kepada sikap istilah itu dimaksudkan untuk me-
membangkang dan durhaka. nunjuk kepada paham, pandangan,
dan praktik yang bertentangan
dengan rasa keadilan. Maka dalam
kerangka pandangan itu, patut
KEDUDUKAN PEREMPUAN dipertanyakan, apakah ada pengaruh
(kembali) nilai-nilai jahiliah dalam
Persoalan perempuan dalam masyarakat Islam, terutama, dalam
Islam akhir-akhir ini muncul dengan lingkup pembahasan di sini, tentang
tajam. Tidak saja karena umat Islam perempuan? Apakah benar bahwa
semakin menyadari pentingnya kedudukan perempuan dalam Islam
memahami dan menghidupkan yang kurang beruntung itu—se-
kembali wawasan Islam tentang bagaimana sering digambarkan oleh
perempuan, tetapi juga antara lain kalangan tertentu, khususnya dari
akibat benturan budaya Islam dunia Barat—memang betul-betul
dengan budaya modern Barat. berasal dari ajaran Islam sendiri atau
Dalam hal pertama, pemunculan karena pengaruh faktor luar seperti
masalah perempuan itu adalah budaya, adat, politik, dan sebagai-
absah, autentik dan sejati (artinya, nya?
benar-benar timbul dari keinginan Di bidang sosial-politik, ada sar-
yang murni). Sedangkan dalam hal jana yang mengatakan bahwa ber-
kedua, karena merupakan reaksi, akhirnya masa khilâfah râsyidah di
pemunculan masalah perempuan di Madinah dan digantikannya oleh
kalangan umat Islam itu terasa Dinasti Umayah di Damaskus me-
bersifat emosional, apologetik, rupakan masa kembalinya komuni-
ideologis, dan tidak jarang subjektif, tas Muslim Arab kepada tatanan
sekalipun dari celah-celahnya ka- sosial-politik pra-Islam, alias Jahi-
dang-kadang memancar perenungan liah. Ciri utama tatanan itu ialah
dan pemikiran kreatif dan orisinal. paham kesukuan (qabîlîyah), tata
Dalam idiom Islam, suatu nilai sosial-politik yang tertutup dengan
atau sistem nilai yang zalim dapat partisipasi warga negara yang ter-
disebut sebagai nilai jahiliah. batas, faktor keturunan lebih pen-

1360 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ting daripada kemampuan, ma- umat Islam juga tampil gerakan
syarakat yang mengenal hierarki pembelaan perempuan, biasa dise-
sosial yang kuat, dan, last but not but feminisme. Tampilnya gerakan
least, direndahkannya kedudukan itu di Barat adalah khas budaya Ba-
perempuan. Ke- rat, dalam arti
adaan terakhir ini Adapun mereka yang menimbun merupakan reaksi
muncul antara emas dan perak dan tidak meng- wajar terhadap
lain yang ter- gunakan di jalan Allah, maka keadaan perem-
penting dalam peringatkanlah mereka itu dengan puan di sana
bentuk gejala di- adanya siksa yang pedih. Yaitu yang dirasakan
nginnya sambut- suatu ketika harta (emas dan pe- banyak meleceh-
rak) itu dipanaskan dalam api
an kepada lahir- neraka, kemudian disetrikakan ke- kan kaum perem-
nya bayi perem- pada kening, lambung dan pung- puan. Sayangnya
puan, suatu pan- gung mereka, (lalu dikatakan ke- cara pandang
dangan hidup pada mereka): “Inilah yang kamu orang Barat itu
yang dalam Ki- tumpuk untuk kepentingan diri kemudian digu-
tab Suci banyak kamu sendiri (di dunia), maka se- nakan pula dalam
karang rasakanlah (akibat) harta
disindir dengan melihat masya-
yang dulu kamu tumpuk itu.”
nada kutukan. rakat Islam, tan-
Memang sulit (Q., 9: 34-35) pa memerhatikan
untuk begitu saja apa sesungguh-
mengatakan nya ajaran Islam
bahwa nilai-nilai Jahiliah Arab (pra- itu sendiri tentang perempuan, dan
Islam) berpengaruh kembali dalam apa pula lingkungan sejarah dan
pandangan tentang perempuan di budaya yang membentuknya se-
kalangan orang Islam (terutama hingga perempuan Islam, di dunia
Arab). Tetapi, dinginnya sambutan Islam secara keseluruhan (artinya,
kepada kelahiran jabang bayi perem- tidak di tempat, negara atau ma-
puan merupakan indikasi adanya syarakat Muslim tertentu), tampil
semangat seperti yang melatarbe- seperti keadaan mereka sekarang ini.
lakangi praktik Jahiliah yang terku- Mustahil membantah bahwa di
tuk, yaitu pembunuhan bayi perem- sebagian dunia Islam keadaan dan
puan (wa‘d al-banât), dan merupa- kedudukan perempuan jauh dari
kan refleksi dari adanya pandangan yang diharapkan. Tetapi, membuat
yang rendah terhadap perempuan generalisasi berdasarkan situasi
dalam masyarakat. khusus itu sehingga dikatakan
Maka, seolah-olah menirukan bahwa Islam memang membuat
jejak orang-orang Barat, di kalangan posisi perempuan di bawah standar

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1361


kemanusiaan yang adil (dan ber- 1. Seluruh alam raya ini beserta
adab), adalah keliru. Hal ini sama isinya adalah milik Tuhan. Tu-
halnya dengan generalisasi tentang hanlah pemilik mutlak segala
masyarakat Barat sebagai masyarakat yang ada.
amoral, hanya karena melihat ting- 2. Benda-benda ekonomi adalah
kah laku para turis di pantai-pantai, milik Tuhan (dengan sendiri-
atau berdasarkan apa yang ditam- nya), yang kemudian dititipkan
pakkan pada media umum, khusus- kepada manusia (kekayaan se-
nya film dan televisi. bagai amanat).
3. Penerima amanat harus mem-
perlakukan benda-benda itu
sesuai dengan “kemauan” Sang
Pemberi Amanat (Tuhan), yaitu
KEHARUSAN SOSIALISME hendaknya “diinfakkan” menu-
DI INDONESIA rut “jalan Allah”.
4. Kesempatan manusia mem-
Tidak dapat dihindari adanya peroleh kehormatan amanat
keharusan bagi pelaksanaan sosialis- Allah itu (yaitu, mengumpul-
me di Indonesia untuk mencari kan kekayaan) haruslah didapat-
sumber-sumber motivasi dan dasar- kan dengan cara yang bersih
dasar justifikasi yang ada dalam dan jujur (halal).
agama, dan menjadikan kegiatan 5. Harta yang halal itu setiap ta-
pelaksanaannya sebagai suatu inves- hun dibersihkan dengan zakat.
tasi untuk akhirat. Sumber-sumber 6. Penerima amanat harta tidak
itu didapatkan dalam konsep-konsep berhak menggunakan (untuk
agama mengenai alam (world outlook, diri sendiri) harta itu semaunya,
weltanschauung, kosmologi), manusia melainkan harus dengan tim-
(human outlook) dan benda-benda bang rasa begitu rupa sehingga
ekonomi. Untuk sementara (tentative) tidak menyinggung rasa keadil-
dikemukakan prinsip-prinsip dalam an umum (tidak kikir dan juga
agama Islam (agama bagian terbesar tidak boros, melainkan berada
rakyat Indonesia) yang secara lang- di antara keduanya).
sung ada kaitannya dengan jiwa dan 7. Orang miskin mempunyai hak
semangat sosialisme: yang pasti dalam harta orang-
orang kaya.
8. Dalam keadaan tertentu, kaum
miskin berhak “merebut” hak

1362 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


mereka itu dari orang-orang nama-nama yang disebut dalam
kaya, jika pihak kedua ingkar. buku-buku, baik itu failasuf, para
9. Kejahatan tertinggi terhadap nabi, ilmuwan-ilmuwan yang ber-
kemanusiaan ialah penumpuk- jasa, maupun orang-orang jahat
kan kekayaan pribadi tanpa yang hidupnya tidak lama diban-
memberi fungsi sosial. dingkan dengan kenyataan bahwa
10. Cara memperoleh kekayaan nama-nama mereka masih terus di-
yang paling jahat ialah “riba” sebut sampai sekarang.
atau “exploitation de l’homme par Di zaman modern ini, karena
l’homme”. perbaikan kondisi hidup, maka
11. Manusia tidak akan memper- harapan hidup manusia itu sekitar
oleh kebajikan sebelum men- 70-an tahun. Padahal di zaman Aris-
sosialisasikan harta yang dicin- toteles, misalnya, harapan hidup itu
tainya. hanya sekitar 40-50 tahun. Mereka
12. Dan lain-lain. mati, tetapi karena meninggalkan
bekas yang luar biasa manfaatnya,
Sudah tentu prinsip-prinsip hingga kini orang selalu menyebut
tersebut tidak selamanya mem- nama mereka. Begitulah, reputasi
peroleh pelaksanaan secara harfiah, ternyata lebih panjang umurnya dari
dan memang tidak harus demikian. pribadi. Reputasi ini kurang lebih
Tetapi jelas, prinsip-prinsip tersebut mencerminkan apa yang dialami di
terhunjam dalam sekali pada agama akhirat. Karena itu Nabi berpesan
Islam, termuat dengan tegas dalam agar tidak berkata buruk tentang
Al-Quran. Dan dapat dipastikan orang yang sudah meninggal. Seba-
bahwa agama-agama yang lain juga liknya, orang hidup harus berusaha
memuat semangat yang sama. berkata baik tentang orang yang
sudah meninggal, karena itu meru-
pakan semacam kesaksian di hadapan
Tuhan. Maka kalau ada iring-iringan
KEHIDUPAN AKHIRAT ABADI pengantar jenazah, pemimpin iring-
iringan itu akan berhenti, meminta
Dalam Al-Quran, akhirat di- persaksian. Setiap orang hendaknya
sebutkan sebagai abadi. Di sinilah bersaksi bahwa jenazah ini orang
masalah reputasi menjadi sangat baik, bahwa dia itu hamba Allah
penting, sebab nama baik dan nama yang saleh, dan sebagainya. Menga-
buruk lebih panjang usianya dari pa? Tidak lain ialah untuk mena-
usia manusia itu sendiri. Lihat saja namkan reputasi.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1363


Surat Yâsin sering dibaca untuk tersebut. Berbeda dengan agama-
orang meninggal, karena di dalam- agama lain, dalam Islam tidak ada
nya banyak sekali ayat-ayat eskato- konsep syafaat. Dalam agama
logis. Misalnya pernyataan bahwa Kristen, misalnya, konsep syafaat
Allah mencatat apa pun yang telah begitu kuat. Sedangkan dalam Al-
dibaktikan oleh Quran tidak
manusia beserta ada. Ini berkait-
efeknya, dan se- an sekali dengan
gala sesuatunya konsep dalam
diperhitungkan Islam yang me-
dalam buku ngatakan bahwa
besar. Di situ di- setiap orang ada-
gambarkan lah pendeta bagi
seolah-olah ada dirinya sendiri.
buku besar yang Jadi setiap orang
di dalamnya se- harus dari seka-
luruh perbuatan manusia dicatat oleh rang menyiapkan diri untuk mem-
Allah Swt. Sebetulnya itu adalah pertanggungjawabkan segala amal-
bahasa metafor bahwa seakan-akan nya kepada Tuhan secara pribadi,
Tuhan sibuk menuliskan reputasi tidak usah mengharapkan perto-
manusia. Kalau disebut reputasi longan dari orang lain. Kalau dalam
maka bukan berarti orang yang agama-agama lain masih ada pen-
sudah mati disebut-sebut namanya deta yang bisa menjadi perantara
secara harfiah, melainkan efeknya kepada Tuhan, maka dalam Islam
yang akan selalu ada. Karena itu tidak ada.
kemudian ada konsep mengenai
amal jariah, amal yang selalu pro-
duktif, yang berarti selalu mengalir
(kepada orang tersebut). Mendiri- KEHIDUPAN DI AKHIRAT
kan sekolah, rumah sakit, memba- LEBIH UTAMA
ngun jembatan, dan sebagainya,
semua itu adalah jariah. Dalam beberapa tafsir dikatakan
Yang paling penting berkenaan bahwa yang dimaksud dengan al-
dengan akhirat itu ialah bahwa ghayb pada kalimat “yu’minûna bi al-
orang akan menghadapi tanggung ghayb” (percaya kepada hal yang gaib),
jawab yang bersifat pribadi mutlak. adalah termasuk percaya kepada Hari
Di sini, agama Islam adalah agama Kemudian, dan bukan semata-mata
yang paling jelas dalam persoalan percaya kepada makhluk gaib seperti

1364 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


malaikat, setan dan sebagainya. gasan-gagasan tersebut menunjuk-
Bahkan menurut tafsir karya kan bahwa hidup itu memang ber-
Muhammad Asad, The Message of harga.
Quran, dalam yang gaib itu, ter- Termasuk persoalan “yang gaib”
masuk juga makna hidup. Sebab ialah masalah percaya kepada Hari
makna hidup itu bukan sesuatu Akhir (akhirat). Hal ini karena Hari
yang empiris, yang bisa dibuktikan Akhir tidak empiris, tidak bisa di-
secara ilmiah. Dalam persoalan ini buktikan secara ilmiah, terutama
maka pandangan falsafah terbagi- melalui metode ilmiah modern po-
bagi. Ada pandangan yang mengata- sitivistik yang melihat realitas hanya
kan bahwa hidup ini tidak mempu- sebagai dunia yang bisa ditangkap
nyai makna apa-apa. Albert Camus panca indra. Persoalan inilah yang
termasuk orang yang sangat pesimis menyebabkan kepercayaan kepada
mengenai masalah makna hidup ini. Hari Akhir ini menjadi masalah
Failasuf lainnya mengatakan bahwa iman.
hidup ini absurd, tidak masuk akal, Dalam perkataan al-âkhirah
malahan ada juga yang mengatakan sebetulnya secara tersembunyi per-
bahwa hidup ini sangat ironis jika kataan al-dâr, al-dâr al-âkhirah,
hanya untuk mati, padahal tidak ada maksudnya kampung yang akhir,
sesuatu yang lebih menakutkan dan sedang lawannya adalah al-dâr al-
tidak terhindarkan dari mati. Hidup ûlâ, seperti dinyatakan dalam surat
ini oleh mereka dianggap sebagai Al-Dluhâ, “wala al-âkhiratu khayrun
“lelucon yang mengerikan”. laka min al-ûlâ (Dan sungguh, yang
Tentu saja banyak failasuf yang kemudian akan lebih baik bagimu
mengatakan bahwa hidup ini punya daripada yang sekarang)” (Q., 93: 4).
makna. Buktinya, ada hukuman bagi Di sini digunakan bentuk feminin,
orang yang menghilangkan hidup karena bahasa Arab itu mengenal
orang lain. Itu berarti hidup ini gender; tidak ada benda yang tidak
memang berharga dalam dirinya feminin atau maskulin; tidak ada
sendiri. Sudah menjadi suatu paham barang netral seperti dalam bahasa
universal bahwa membunuh itu Indonesia. Mestinya ayat tadi
adalah kejahatan, demikian juga bunyinya al-awwal, tetapi itu tidak
bunuh diri. Maka ada suatu pan- lazim. Asosiasinya, misalnya, dengan
dangan hukum bahwa orang yang akbar menjadi kubrâ. Akhirat adalah
melakukan bunuh diri dan gagal konsep waktu. Dan yang cukup me-
akan dimasukkan penjara, karena narik, bahwa Hari Akhirat itu hanya
dianggap telah berbuat jahat, mes- ada dalam konsep waktu, tidak ada
kipun kepada dirinya sendiri. Ga-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1365


dalam konsep ruang. Kalau Hari ruptor itu lebih senang hidupnya
Pertama ada konsep ruangnya, yaitu daripada orang-orang yang beriba-
al-dunyâ (dunia). Dunyâ itu bentuk dah, dan seterusnya.
feminin dari adnâ, artinya paling
dekat. Jadi ruang yang terdekat,
yang sekarang ini.
Konsep waktu sebetulnya ada KEHIDUPAN SESUDAH
padanannya dalam bahasa latin, KEMATIAN
yaitu saiculum, lalu menjadi sekular, Dalam hal dimensi waktu, kehi-
yang berarti waktu sekarang. Saicu- dupan setelah mati secara total ber-
lum sama dengan ûlâ. Kemudian beda dari kehidupan kita sekarang.
konsep ruang (dalam bahasa Latin) Kesadaran waktu kita dibentuk oleh
ialah mundus, mondial, dan sebagai- hubungan kita dengan lingkungan
nya. Dalam bahasa Yunani, konsep kita, khususnya dengan pola hu-
waktu itu eon dan konsep ruangnya bungan antara planet bumi, rem-
cosmos. bulan dan ma-
Hari Akhir tahari. Kesa-
hanya dikenal “Ilmu setelah iman adalah daran waktu kita
jaminan utama keberhasilan di
dalam konsep yang membagi
dunia, dan akhirat, dan di
waktu. Sedang- dunia-akhirat sekaligus.” keseluruhan
kan konsep ru- (Hadis) waktu menjadi
angnya langsung siang dan malam
dihubungkan adalah akibat
dengan bahagia atau sengsara, yaitu hubungan kita dengan rotasi bumi
surga dan neraka. Semua agama dalam kaitannya dengan matahari
dengan variasi-variasi tertentu per- (siang ialah keadaan ketika bumi
caya kepada adanya Hari Kemudian. tempat kita berpijak menghadap
Mengapa adanya Hari Kemudian matahari, dan malam adalah se-
itu lalu menjadi syarat bagi kebaha- baliknya, membelakangi matahari).
giaan? Karena dengan adanya perca- Demikian pula pembagian kita atas
ya kepada Hari Kemudian maka siang dan malam masing-masing
orang tidak menganggap bahwa atas jam, menit dan detik, tidak lain
hidup ini selesai sekarang. Kalau ialah akibat hubungan kita dengan
seandainya hidup itu selesai seka- bumi dan matahari tersebut. Se-
rang, maka baik dan buruk itu men- dangkan konsep waktu kita yang
jadi kurang relevan. Banyak orang terdiri dari 30 hari dan kita nama-
jahat yang berbahagia meskipun kan bulan (Inggris: month, Perancis:
secara sepintas lalu. Koruptor-ko- mois, yang semuanya mempunyai

1366 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


makna etimologis “rembulan” atau menurut perhitungan kita di dunia
“bulan”), adalah hasil hubungan ini, Al-Quran memberi beberapa
manusia dengan rembulan, kemudian ilustrasi. Seperti firman Allah:
diterapkan pula kepada hubungan
manusia dengan revolusi bumi (gerak Dia (Tuhan) berkata, “Berapa
bumi mengelilingi matahari). lama kamu tinggal di bumi dalam
Itu semua dituturkan untuk hitungan tahun?” Mereka menjawab,
mengingatkan diri sendiri, bahwa “Kami tinggal sehari atau setengah
persepsi kita tentang ruang dan hari. Maka tanyakanlah kepada
waktu adalah “subjektif ”, dalam arti mereka yang menghitung!” Dia
terbatas hanya kepada pengalaman (Tuhan) berkata, “Kamu tidaklah
nyata kita sendiri saja. Karena itu tinggal (di bumi) melainkan sedikit
kita tidak akan dapat mempunyai waktu (sebentar) saja, kalau saja
gambaran tepat tentang kehidupan kamu pernah menyadarinya” (Q., 23:
setelah mati yang berdimensi lain. 112-114).
Meskipun ada firman yang mene- Dan ketika saat (Kiamat) itu tiba,
rangkan pengalaman eksistensial para penjahat bersumpah bahwa
manusia dalam kubur itu seperti mereka tidaklah tinggal, melainkan
orang yang tidur nyenyak (Arab: barang sesaat saja (Q., 30: 55).
marqad), namun itu tidaklah berarti Dan ketika Dia mengumpulkan
kita dibenarkan menghadapi ke- mereka (manusia) seolah-olah mereka
matian dengan sikap yang lengah. tidaklah tinggal kecuali sesaat di siang
Sebab meskipun tidur, dalam hari ketika mereka saling berkenalan
hitungan waktu alam kematian itu (Q., 10: 45).
berlangsung tidak terlalu lama,
mungkin terasa hanya sekejap, dan Begitu pula dilukiskan bahwa
tiba-tiba Hari Kiamat datang. hitungan satu tahun pada kehidupan
Karena itulah orang-orang kafir, dengan dimensi lain itu adalah ber-
yaitu mereka yang tidak percaya beda dari hitungan satu tahun pada
akan adanya Hari Kebangkitan dan manusia:
tidak pernah menduga akan diba-
ngunkan dari kubur, merasa terkejut Dan sesungguhnya satu hari pada
dan bertanya-tanya dalam nada pro- sisi Tuhanmu adalah seperti seribu
tes: “Siapa gerangan yang memba- tahun dari yang kamu perhitungkan
ngunkan kita dari tidur nyenyak (Q., 22: 47).
ini?!” Dia (Tuhan) mengatur aturan dari
Berkenaan dengan dimensi wak- langit sampai bumi, kemudian aturan
tu yang berbeda dari dimensi waktu itu naik (menyerah) kepada-Nya,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1367


dalam jangka waktu sehari yang nya dapat dilakukan hanya melalui
ukurannya ialah seribu tahun seperti sikap percaya atau iman seperti telah
yang kamu (manusia) perhitungkan dikemukakan di atas.
(Q., 32: 5). Berkaitan dengan alam kubur,
Malaikat dan Ruh Suci naik terdapat banyak keterangan, khusus-
kepada-Nya (Tuhan) dalam jangka nya dari hadis-hadis, tentang adanya
waktu sehari yang ukurannya ialah siksa kubur (‘adzâb al-qabr, fitnat al-
lima puluh ribu tahun (Q., 70: 4). mamât). Mungkin karena untuk
banyak kalangan Islam keterangan
Jadi, tidak dapat dibandingkan itu sulit dikompromikan dengan ke-
kehidupan sesudah mati itu dengan terangan yang ada dalam Al-Quran,
kehidupan di dunia ini. Setiap usaha maka banyak pihak, seperti kaum
membuat perbandingan serupa itu Muktazilah, Ikhwan Al-Shafa dan se-
tentu akan menyesatkan. Maka bagian kalangan kaum Syiah, meng-
meskipun dalam alam kubur itu ingkari adanya siksa kubur itu.
manusia seperti tidur nyenyak, na- Namun hal itu, sama sekali tidak
mun hal itu tidaklah berarti suatu mengurangi pentingnya kesadaran
kenikmatan. Sebab, ia berlangsung bahwa sesudah mati terdapat penga-
hanya dalam waktu yang amat laman eksistensial kebahagiaan atau
singkat, sejalan dengan kenisbian kesengsaraan. Suasana seperti tidur
waktu. Dan kalau firman-firman nyenyak dalam kubur tidak dapat
yang dikutip di atas itu menyebut- digambarkan sebagai penundaan
kan angka-angka waktu seperti “se- pengalaman eksistensial. Hal ini
hari”, “setengah hari”, “sesaat”, “se- disebabkan oleh kenisbian waktu
ribu tahun” dan “lima puluh ribu seperti diterangkan di atas (jadi,
tahun”, hal tersebut tidaklah dapat tidur nyenyak itu lebih baik digam-
dipahami secara harfiah, melainkan barkan sebagai peristiwa yang terjadi
harus digunakan pendekatan kepa- dalam sekejap mata, kemudian disu-
danya sebagai metafora-metafora. sul oleh datangnya Hari Kiamat).
Pengertian metaforis menjelaskan Pandangan ini juga diisyarakatkan
bahwa angka-angka tersebut adalah dalam firman Allah, Kepunyaan
lukisan tentang dimensi waktu kehi- Allah-lah kegaiban langit dan bumi.
dupan sesudah mati yang sama sekali Dan tidaklah urusan Kiamat itu
berbeda dengan yang kita alami se- kecuali bagaikan saat sekejap mata,
karang. Karena pada tingkat penger- atau lebih singkat. Sesungguhnya
tian waktu seperti ini tidak berlaku Allah Mahakuasa atas segala sesuatu
pengalaman empirik duniawi, maka (Q., 16: 77).
penerimaan akan kebenaran hakikat-

1368 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEHORMATAN DATANGNYA lain menghormati saya atau tidak,
DARI ALLAH kalau memang benar-benar saya ini
terhormat, dan tidak sekadar kebe-
Suatu hari sebuah pesantren di tulan dihormati orang tertentu saja!”
Jawa Timur kedatangan bupati Maka pak bupati pun, dengan
setempat. Pak kiai pesantren itu penuh pengertian, meralat ucapan-
cukup akrab dengan pak bupati, nya, dan dia pun berkata, Bapak
sehingga tidak saja kedatangan itu Kiai yang terhormat.... Demikan pula
disambut dengan hangat olehnya, Pak Kiai, ketika gilirannya tiba
bahkan percakapan antara keduanya untuk memberi sambutan, setelah
pun berlangsung tanpa formalitas salam dia memulai dengan ungka-
yang kaku. pan penuh tulus, Bapak Bupati yang
Pak kiai memberi kesempatan terhormat....(bukannya, “Bapak
kepada Pak bupati untuk bercera- Bupati yang saya hormati....”) Dan
mah kepada para santri dan guru. pak kiai masih merasa perlu mene-
Maka terjadilan sedikit adegan yang rangkan perihal hormat-menghor-
walaupun santai dan rileks, namun mati ini. Dijelaskannya bahwa de-
amat menarik dan mengandung ngan mengatakan Bapak Bupati
makna yang kiranya patut direnung- yang terhormat, pak kiai hendak
kan. Dalam ceramahnya, setelah menunjukkan suatu kualitas pada
mengucapkan salam pak bupati pak bupati tidak tergantung kepada
memulai dengan kalimat yang siapa pun, termasuk kepada pak kiai
kedengaran wajar dan mestinya saja. sendiri. Karena itu, pak bupati tidak
Katanya “Bapak Kiai yang saya usah mengharapkan penghormatan
hormati....” Tiba-tiba Pak Kiai berdiri orang tertentu. Sebab kehormatan
dan menghampiri mikrofon, dan pak bupati itu melekat pada diri
lalu berkata, “Nanti dulu, Pak Bu- pribadi pak bupati, tanpa pe-
pati!” Saya memang sudah tahu duli apa sikap orang lain kepada-
bahwa Pak Bupati menghormati nya.
saya, dan untuk itu saya ucapkan Pak kiai malah mengatakan
terima kasih. Tapi, masalahnya, bahwa dia sedikit tersinggung
apakah saya ini memang terhormat, dengan ucapan, Bapak Kiai yang saya
ataukah hanya kebetulan dihormati hormati. Sebab seolah-olah dia
oleh Pak Bupati? Dan kalau saya mengharapkan dihormati oleh pak
memang terhormat, mengapa Pak bupati, atau kehormatan pak kiai
Bupati tidak mengatakan, Bapak itu ada hanya karena dihormati oleh
Kiai yang terhormat? Dan saya tidak pak bupati. Apalagi dalam bahasa-
peduli apakah Pak Bupati atau orang bahasa asing, seperti Arab atau Ing-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1369


gris, tidak ada ungkapan yang sepa- setiap golongan manusia mempunyai
dan dengan “....yang saya hormati”. penunjuk jalan ke arah kebenaran,
Hanya ada yang sepadan dengan dan tidak ada suatu umat kecuali
“.... yang terhormat”. pernah lewat padanya pembawa
Pak kiai memang sering menun- peringatan. Juga disebutkan adanya
jukkan kepekaan dan kehalusan keterangan dari Nabi Saw. bahwa
perasaan yang menakjubkan. Karena jumlah utusan Tuhan itu banyak
merenungi berbagai segi ajaran aga- sekali, hingga mencapai angka
ma secara mendalam, pergaulan sekitar 315 orang. Adapun yang
yang akrab dengan masyarakat luas, disebutkan dalam Al-Quran, seba-
pak kiai sering mampu menangkap gaimana dipercayai kaum Muslim,
hal-hal dalam hidup ini yang tidak ada 25 orang, semuanya adalah juga
tertangkap oleh orang kebanyakan. tokoh-tokoh Taurat dan Injil, kecuali
Dalam hal kehormatan itu, misal- beberapa orang (Hud, Shaleh, Dzul-
nya, pak Kiai tidak mengharap agar kifli, dan Muhammad Saw.). Seba-
orang menghormatinya. Sebab gian besar lagi yang Al-Quran sen-
yakin bahwa kehormatan itu hanya diri mengatakan tidak diceritakan
datang dari Allah, dengan adanya kepada Nabi Saw. itu terdapat na-
iktikad baik dan amal saleh. Firman ma-namanya dalam Taurat dan Injil
Allah, Dan barang siapa menghen- (sekarang Bibel). Disebut 315
daki kehormatan, maka (ketahuilah seperti disebutkan Nabi Saw., juga
bahwa) kehormatan itu seluruhnya tidak disebutkan dalam kitab-kitab
milik Allah. Kepada-Nya menaik suci Yahudi, Kristen, dan Islam itu.
perkataan (iktikad) yang baik dan Terkait dengan masalah ini, Al-
Dia pun menjunjung amal yang Quran menerangkan bahwa Allah
saleh....(Q., 35: 10). Tentu saja fir- tidak pernah mengutus utusan
man itu tidak hanya berlaku bagi melainkan dengan lisan atau bahasa
kiai, tapi juga bagi semua orang kaumnya (Q., 14: 4)—dan bahasa
yang beriman. di sini tidak hanya dalam pengertian
lingusitik semata, tapi juga pola pikir
menurut suatu lingkungan budaya
tertentu di zaman atau tempat
KEIMANAN ISLAM DAN tertentu. Berkenaan dengan para
AGAMA-AGAMA rasul itu, maka yang dituturkan
NONSEMITIK kepada Nabi Saw. hanya yang
dikenal dalam lingkungan budaya
Allah telah membangkitkan Timur Tengah saat itu. Tidak ada
utusan Nya untuk setiap umat, dan

1370 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


penyebutan seorang nabi atau rasul kebahagiaan—asalkan mereka percaya
dari tempat-tempat lain seperti kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa
Persia, India, China, dan lain-lain. dan kepada Hari Kemudian, serta
Agama-agama yang disebutkan berbuat baik:
namanya ialah agama-agama Timur Sesungguhnya mereka yang beriman
Tengah, yaitu Yahudi, Nasrani, (kaum Muslim), mereka yang menganut
Majusi, dan Shabi’ah, kemudian agama Yahudi, kaum Nasrani dan
kaum musyrik kaum Sabean,
(pagan). Sedang- siapa saja yang
kan kaum Mus- beriman kepada
lim, para peng- Allah dan Hari
ikut Nabi Saw., Kemudian serta
hampir selalu di- berbuat kebai-
sebut sebagai kan, maka bagi
“mereka yang mereka pahala
beriman”. Dalam mereka di sisi
sebuah firman Tuhan mereka,
disebutkan bah- dan tiada rasa
wa Allah akan takut pada me-
memberi keputusan di antara kaum reka lagipula mereka tidak akan sedih
beriman, para penganut agama- (Q., 2: 62).
agama yang ada, dan kaum musyrik, Jadi, ditegaskan bahwa para
kelak di akhirat: penganut agama-agama itu, selain
Mereka yang beriman, dan kaum beriman (kaum Muslim)—
mereka yang menganut agama tapi kaum musyrik sama sekali tidak
Yahudi, kaum Sabean, kaum Nasra- termasuk, siapa saja dari kalangan
ni, kaum Majusi, dan mereka yang mereka yang benar-benar beriman
melakukan syirik, sesungguhnya atau percaya kepada Tuhan Yang
Allah akan memberi kata putus di Maha Esa dan kepada Hari Kemu-
antara mereka di Hari Kiamat. dian (hari pertanggungjawaban
Sesungguhnya Allah adalah Maha- mutlak amal manusia) serta berbuat
saksi atas segala sesuatu (Q., 22: 17). baik, maka mereka tidak perlu
Bahkan sangat menarik untuk khawatir ataupun takut. Berdasarkan
ditelaah, Al-Quran menyebutkan firman itu maka Muhammad Asad,
siapa saja dari para penganut agama seorang ahli tafsir Al-Quran, menga-
itu— kecuali—dengan sendirinya takan bahwa keselamatan tergan-
kaum musyrik— akan mendapatkan tung kepada tiga perkara, yaitu
beriman kepada Allah, beriman

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1371


kepada Hari Kemudian, dan berbuat langan kaum Muslim, bahwa go-
baik longan non-Muslim selain kaum
Karena itu semua, banyak ulama Yahudi dan kaum Nasrani adalah
yang berpendapat bahwa beberapa musyrik. Tapi dia mengubah pan-
tokoh pengajar kearifan di luar dangannya setelah banyak membaca
Timur Tengah, seperti Zarathustra kitab-kitab para ulama Salaf, salah
di Persia, Buddha Gautama di India, satunya ialah kitab Al-Farq bayn Al-
Laotse di Cina, dan lain-lain, adalah Firaq (Perbedaan antara berbagai
para nabi dan rasul. Seorang ulama kelompok agama) oleh Abu Man-
dari Padang Panjang yang amat shur Abdul Qahir Al-Baghdadi (w.
terkenal, Abdul Hamid Hakim, 429 H.). Dalam kitab itu, Al-Bagh-
mengatakan bahwa agama-agama di dadi mengkritik kaum Batiniyah
India, Cina, Jepang dan lain-lain yang menolak beberapa prinsip ke-
adalah agama kitab suci, karena itu agamaan yang baku, sambil mene-
para pemeluknya adalah tergolong gaskan bahwa, golongan-golongan
Ahl Al-Kitâb seperti kaum Yahudi lain di luar Islam justru berpegang
dan kaum Nasrani. Jadi mereka kepada prinsip-prinsip keagamaan
harus diperlakukan dengan penuh yang baku itu. Kaum Majusi dise-
hormat, seperti diajarkan Al-Quran. butkan sebagai mengakui kenabian
Keterangan itu dibuat oleh Abdul Zarathustra dan adanya wahyu Allah
Hamid Hakim berdasarkan pan- kepadanya. Kaum Sabean mengakui
dangan dalam kitab tafsir Al-Manâr. kenabian Hermes, Walis, Doritos,
Dan kitab tafsir itu sendiri me- dan Plato dan sejumlah para ahli
ngembangkan pandangannya ber- falsafah serta pembawa ajaran yang
dasarkan pandangan ulama Salaf. lain. Setiap golongan mereka itu
Semuanya berdasarkan sabda Nabi mengakui adanya wahyu yang turun
Saw., agar memperlakukan kaum dari langit kepada tokoh-tokoh yang
Majusi seperti perlakuan kepada Ahl mereka yakini sebagai nabi. Dan
Al-Kitâb. Keterangan Nabi itu mereka berpandangan bahwa wahyu
menurut Ibn Taimiyah terkait itu mengandung perintah dan
dengan penarikan jizyah kepada larangan (ajaran moral), serta berita
kaum Majusi di Bahrain oleh Nabi, tentang alam setelah kematian,
padahal tidak ada yang boleh ditarik tentang adanya pahala dan dosa, dan
jizyah kecuali kaum Ahl Al-Kitâb. tentang surga dan neraka sebagai
Muhammad Rasyid Ridla, penu- balasan atas amal perbuatan yang
lis tafsir Al-Manâr, mengatakan telah lewat.
bahwa dia sendiri dahulu pernah
berpendapat seperti beberapa ka-

1372 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEIMANAN ISLAM, KAUM Dari sudut ajaran Islam, keru-
YAHUDI DAN NASRANI kunan umat beragama merupakan
akibat wajar dari sistem keimanan-
Agama Islam merupakan anutan nya sendiri. Nabi Muhammad Saw.
sebagian besar (± 90%) rakyat diperintahkan Allah untuk menegas-
Indonesia. Karena kenyataan demo- kan bahwa beliau bukan yang per-
grafis itu, maka sangat logis bahwa tama di kalangan para utusan Allah.
kebanyakan ketegangan antarumat Juga ditegaskan bahwa Nabi Mu-
beragama melibatkan kaum Muslim. hammad itu tidak lain hanyalah
Juga sangat logis bahwa kaum seorang Rasul, yang sebelumnya
Muslim adalah pihak yang paling telah lewat rasul-rasul yang lain.
banyak (tidak mutlak) harus ber- Karena itu Nabi Saw. juga mene-
tanggung jawab atas kerusuhan yang gaskan bahwa agama para rasul itu
terjadi. Maka ada urgensinya untuk semuanya adalah satu dan sama, se-
melihat bagaimana sebenarnya kalipun syariatnya berbeda-beda.
ajaran Islam yang bersangkutan Kesatuan agama para nabi dan rasul
dengan masalah kerukunan beraga- itu, sebagaimana disebutkan dalam
ma itu. Al-Quran, adalah karena semuanya
Para pemimpin Islam sendiri, berasal dari pesan atau ajaran Allah:
khususnya para ulama dan mubalig, Allah telah menetapkan bagi
seringkali mengemukakan bahwa kamu dari ajaran agama apa diwasi-
Islam adalah agama yang toleran, atkan kepada Nuh dan yang Kami
yang menghargai agama-agama lain. wahyukan kepadamu (Muhammad),
Banyak dukungan ajaran untuk pan- dan yang telah Kami wasiatkan
dangan semacam itu. Namun yang kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu:
amat diperlukan sekarang ialah “Tegakkanlah agama itu, dan ja-
sosialisasi pandangan itu sehingga nganlah kamu berpecah belah me-
diketahui, dimengerti dan dihayati ngenainya”. Berat bagi orang-orang
serta diamalkan oleh semua lapisan musyrik (untuk menerima) apa yang
umat Islam. Sekalipun ajaran lebih engkau seru kepadanya itu. Allah
berat sebagai segi keharusan (yang menarik kepada Diri-Nya (memilih)
dalam banyak hal pelaksanaannya siapa yang dikehendaki, dan memberi
akan sangat tergantung kepada petunjuk ke arah-Nya siapa yang mau
kenyataan), namun kesadaran me- kembali (kepada-Nya) (Q., 42: 13).
ngenai hal itu tentu akan meng- Jadi, seharusnya ditegakkan
hasilkan tindakan yang berbeda agama yang semuanya itu sama dari
daripada jika orang tidak menyadari- para nabi seluruhnya tanpa mem-
nya. beda-bedakannya. Justru perasaan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1373


berat untuk bersatu dalam agama itu Tuhan, maka jumlah mereka banyak
disebutkan sebagai sikap kaum sekali dan tidak semuanya dicerita-
musyrik, penyembah berhala (kaum kan dalam Al-Quran (Q., 40: 78).
pagan). Sedangkan perbedaan an- Nabi Saw. sendiri mengisyaratkan
tara berbagai agama itu hanyalah para rasul Allah itu sepanjang masa
dalam bentuk-bentuk jalan (syir‘ah dan di seluruh muka bumi jumlah-
atau syariat) dan cara (minhâj) nya 315 atau sekitar itu.
menempuh jalan itu. Perbedaan itu
hendaknya tidak menjadi halangan,
bahkan menjadi pangkal untuk
berlomba-lomba menuju ke ber- KEIMANAN: VERTIKAL
bagai kebaikan. Manusia tidak perlu DAN HORIZONTAL
mempersoalkan perbedaan itu, sebab
kelak di Hari Kemudian Allah akan Al-Quran menyatakan, Kebaikan
menjelaskan itu itu bukanlah ka-
semua (Q., 5: rena menghadap-
48). Jadi setiap orang punya potensi kan muka ke ti-
Lebih jauh, untuk salah, tetapi secara primer mur atau ke barat,
manusia dilahirkan dalam fitrah.
disebutkan dalam tetapi kebaikan
Al-Quran bahwa ialah karena ber-
Allah telah mengutus rasul kepada iman kepada Allah dan Hari Ke-
setiap umat di muka bumi, tanpa mudian, dan para malaikat, dan
kecuali, dan semua rasul menga- Kitab, dan para nabi. Memberikan
jarkan Ketuhanan Yang Maha Esa harta benda atas dasar cinta kepada-
dan perlawanan kepada tirani. Nya, kepada para kerabat, kepada
Manusia dipersilakan mengembara anak yatim, kepada fakir miskin,
di bumi dan melihat sendiri serta kepada orang dalam perjalanan,
meneliti bagaimana akibat mereka kepada mereka yang meminta, dan
yang menolak kebenaran (Q., 16: untuk menebus budak-budak; lalu
36). Juga disebutkan dalam Al- mendirikan shalat dan membayar
Quran bahwa setiap kelompok zakat. (Q., 2: 177)
manusia atau bangsa (qawm, “ka- Selain beriman kepada Allah, ju-
um”) mempunyai penunjuk jalan ga percaya kepada para malaikat.
kebenaran, (Q., 13: 7) tidak ada Artinya, bahwa hidup di dunia ini
satu umat pun yang padanya tidak tidak hanya dalam lingkungan
pernah tampil seorang pembawa makhluk-makhluk lahiri, tetapi juga
peringatan (Q.,35:24). Karena tiap makhluk-makhluk yang disebut
bangsa pernah menampilkan utusan gaib, termasuk malaikat. Kemudian

1374 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kita percaya kepada kitab-kitab suci, mereka bisa menebus kebebasan
karena dengan kitab suci kita me- atau kemerdekaannya. Kemudian—
ngetahui rincian lebih lanjut bagai- masih mengutip Q., 177—dilanjut-
mana cara hidup yang benar di kan dengan kewajiban mendirikan
muka bumi. Lalu percaya kepada shalat.
para nabi, sebab mereka itulah yang Dua dimensi dari kehidupan
membawa kitab-kitab suci, teruta- adalah vertikal dan horizontal, yaitu
ma kalau mereka ditugasi juga untuk menegakkan shalat sebagai komuni-
menyampaikan kepada orang lain kasi dengan Tuhan dan menderma-
sehingga martabat mereka naik dari kan sebagian harta sebagai komuni-
nabi menjadi rasul. Nabi (Arab: kasi dengan sesama manusia melalui
nabî) artinya orang yang mendapat semangat perikemanusiaan. Ini
berita, dalam bahasa Arab satu per- sudah dilambangkan dalam shalat
kataan untuk berita adalah naba’un. itu sendiri, yang dimulai dengan
Maka nabi, maksudnya ialah orang takbir atau takbîrat-u ‘l-ihrâm, di
yang mendapat berita dari alam gaib mana seluruh kegiatan transaksi,
untuk disampaikan kepada sesama asosiasi, dan tolong-menolong
manusia. menjadi haram. Kita harus memu-
Semua itu adalah keimanan- satkan perhatian kepada Allah Swt.
keimanan yang vertikal, tetapi ke- Namun, shalat itu harus diakhiri
mudian harus diteruskan dengan salam dengan anjuran menengok ke
aspek horizontal dalam kegiatan kanan dan ke kiri. Ini peringatan
sehari-hari. Kebajikan sebagaimana bahwa kalau memang mempunyai
disebut di atas ialah orang men- hubungan baik dengan Allah, maka
dermakan hartanya—sekalipun dia kita harus mempunyai hubungan
cinta sekali kepada harta itu—untuk baik dengan sesama manusia bahkan
kerabat kaum keluarga yang memer- sesama makhluk. Itu yang diwujud-
lukan, anak-anak yatim, orang-orang kan dalam ibadah zakat.
miskin, mereka yang terlantar dalam
perjalanan, mereka yang meminta-
minta dengan kesungguhan, dan
membebaskan budak. KEISLAMAN ADALAH
Alhamdulillah, sekarang sudah KEINDONESIAAN
tidak ada lagi perbudakan. Se-
andainya perbudakan masih ada, Sikap yang tepat terhadap Panca-
maka kita wajib berusaha mem- sila akan menutup kesenjangan
bebaskan mereka dengan mem- antara konsep keumatan dan kene-
berikan bekal, nafkah, supaya garaan, khususnya karena mayoritas

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1375


penduduk negara ini beragama memilih kejawaan sebagai landasan
Islam. Dengan tertutupnya kesen- keindonesiaan. Namun, sebelum
jangan itu maka dapat diharapkan mengetahui alasan-alasan itu, kita
pada kaum muslimin—yang diwa- ingin mengemukakan argumen bah-
kili para pemimpin umat—akan wa keislamanlah yang paling tepat
tumbuh rasa ikut memiliki negara untuk dijadikan landasan pengem-
ini dengan sepenuh-penuhnya. bangan keindonesiaan itu. Atau,
Kondisi ini selanjutnya akan melan- malah lebih tepatnya, keislaman
dasi perkembangan hubungan an- itulah yang kini sedang berkembang
tara Islam dengan Indonesia, yaitu untuk menjadi unsur pokok keindo-
bahwa keislaman adalah keindone- nesiaan. Dan jika Pancasila yang
siaan, dan keindonesiaan adalah— telah menjadi “perjanjian luhur”
sebagian besar—keislaman. bangsa Indonesia itu diperhitung-
Seorang sastrawan mengatakan kan—sebagaimana seharusnya—
kurang lebih begini, “Keindonesia- maka keindonesiaan itu dalam ben-
an itu belum ada, sebab kita masih tuk formalnya akan berupa pengeja-
dalam proses membentuk atau me- wantahan nilai-nilai Pancasila, se-
nemukannya. Dari semua unsur perti yang pada saat sekarang ini
budaya yang ada di kepulauan Indo- telah dikehendaki dan dijargonkan
nesia, dua yang paling mungkin orang. Tetapi, itu tidak melawan
untuk dijadikan titik tolak pengem- argumen kita bahwa keindonesiaan
bangan keindonesiaan, yaitu keis- itu akan terisi keislaman atau, bisa
laman dan kejawaan. Dan saya juga dikatakan keislaman itu seba-
memilih kejawaan”. (Perlu diketahui gian besarnya akan menjadi wujud
bahwa sastrawan itu sendiri beraga- pengisian dan pengejawantahan
ma Islam dan bukan orang Jawa, nilai-nilai Pancasila.
meskipun tinggal di sebuah kota di Pendapat ini pertama-tama di-
Jawa). Dalam menanggapi pernya- dasari kenyataan bahwa Islam adalah
taan sastrawan ini, kita berharap agama mayoritas mutlak penduduk
bahwa cetusan pikirannya itu dibuat Indonesia dan, lebih penting lagi,
berdasarkan suatu renungan menda- penganutnya menyebar ke seluruh
lam atas dasar alasan-alasan yang pelosok wilayah Indonesia. Penga-
benar, dan timbul karena adanya ruh konkret pertama kenyataan
sikap yang concerned pada persoalan keislaman di Nusantara ini adalah
bersama yang sangat besar dan diterimanya bahasa Melayu sebagai
penting itu. Bahasa Nasional Indonesia. Bukan
Tetapi, kita tidak mengetahui saja karena bahasa Melayu adalah
alasan-alasan yang dia ajukan untuk bahasa yang paling luas menyebar

1376 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ke seluruh daerah pantai kepulauan huruf Arab untuk bahasa Melayu itu
Nusantara (yang penyebaran itu disebut huruf Jawi. Sedangkan orang
sendiri dibawa oleh agama Islam, Jawa sendiri menyebutnya huruf
agama para pedagang inter insular Pego. Penggunaan “huruf Jawi”
waktu itu), tetapi juga karena bahasa itulah yang sangat mempercepat
Melayu—disebabkan proses “pera- penyebaran bahasa Melayu ke
giannya” oleh nilai-nilai Islam para seluruh wilayah Nusantara sehingga
pemakai utamanya—adalah bahasa menjadi Lingua Franca terpenting
Austronesia yang paling mendukung sejak berabad-abad yang lalu. Jadi,
cita-cita egalitarianisme Islam. Se- wujud konkret pertama paralelisme
dangkan egalitarianisme itu sendiri keindonesiaan dan keislaman adalah
merupakan salah satu tuntutan sis- adanya bahasa nasional Indonesia
tem kenegaraan modern. yang mengacu pada bahasa Melayu.
Tidak ditetapkan bahasa Jawa Perlu juga diketahui bahwa bahasa
sebagai Bahasa Nasional—meski- Melayu/Indonesia adalah Lingua
pun suku Jawa merupakan suku Franca orang-orang Muslim Asia
terbesar dan paling kuasa— Tenggara.
bukanlah karena “toleransi” atau Tetapi, kesejajaran antara keis-
“kebaikan hati” orang Jawa dan laman dan keindonesiaan tidaklah
bukan pula sikap mereka yang “demi terbatas hanya pada bahasa nasional
persatuan bangsa”, melainkan itu. Sumbangan Islam yang lebih
terutama karena bahasa Jawa—sama besar adalah dalam bentuk peranan
halnya dengan bahasa Sunda, dan fungsinya sebagai penyeragam
Madura, dan Bali—adalah bahasa budaya Nusantara, yang memung-
yang tidak cocok untuk suatu kinkan dipermudahnya komunikasi
kebutuhan negara modern, dise- antarkelompok etnis dari daerah
babkan wataknya yang tidak egaliter. penghunian yang secara geografis
Ini dikemukakan tanpa bermaksud berjauhan. Tanpa keberadaan Islam
mengingkari jasa orang-orang Jawa, yang menyebar di pelosok Nusan-
khususnya para ulama dan umara tara, akan sulit untuk menumbuh-
Jawa abad pertengahan, yang kan persepsi kultural yang sama atau
memelopori penggunaan huruf hampir sama antara orang-orang
Arab untuk menuliskan bahasa dari suku bangsa yang berlainan.
daerah. Seperti diketahui, kebiasaan Memang benar bahwa penyatuan
ulama dan umara Jawa itu kemudian Nusantara di bawah administrasi
ditiru oleh suku-suku lain yang Hindia Belanda mempunyai penga-
Muslim, khususnya orang-orang ruh langsung yang sangat penting
Melayu, sehingga sampai saat ini dalam mewujudkan Indonesia mer-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1377


deka yang meliputi daerah “Sabang- dalam “kebudayaan modern” me-
Merauke”. Tetapi, tanpa keislaman lalui pendidikan “umum” adalah
yang merata di seluruh pelosok masa-masa yang paling kritis dalam
tanah air, kesatuan dan persatuan sejarah konfrontasi, atau, lebih
Indonesia akan menjadi sebuah tepatnya, interrelasi, jika tidak malah
bangunan politik yang rapuh. subordinasi, kebudayaan Islam
Kalau dikaji lebih lanjut, peng- terhadap kebudayaan Barat. Krisis
lihatan yang mensejajarkan ke- itu timbul oleh adanya pencarian,
indonesiaan dengan keislaman yang terbuka maupun yang ter-
mengisyaratkan pengakuan akan selubung, akan hakikat hubungan
absahnya pandangan yang melihat antara keislaman dan kemodernan.
perlunya membuat interpretasi— Dalam keadaan tidak menemukan
jika bukan adaptasi—ajaran-ajaran secara meyakinkan hakekat itu,
universal Islam untuk bisa meme- maka yang timbul ialah sikap tegar
nuhi tuntutan-tuntutan nyata Indo- dalam keagamaan yang bersifat
nesia. Dalam kaitan dengan ini, penegasan kepada diri sendiri
patut kita renungkan makna pene- (self-assertive) karena ketidakrelaan
gasan dalam Al-Quran bahwa Tuhan mereka kehilangan identitas keis-
tidak pernah mengutus seorang laman sementara sebenarnya dalam
Rasul pun kecuali dengan bahasa kenyataan menceburkan diri dalam
kaumnya (Q., 14: 4). Dan agaknya kemodernan. Inilah pangkal timbul-
yang dimaksud bahasa di sini bukan nya apa yang oleh Fazlur Rahman
hanya dalam batasan linguistis, disebut “neofundamentalisme”. Para
tetapi mencakup segi-segi kultural pendukung “neofundamentalisme”
yang membuat seorang utusan ini, di seluruh dunia Islam, umum-
Tuhan bisa berkomunikasi dengan nya terdiri dari generasi baru Mus-
rakyatnya. lim yang berpendidikan Barat. Me-
reka adalah orang-orang Muslim
dengan ikatan emosional yang kuat
sekali pada Islam dan sangat meng-
KEISLAMAN DAN inginkan Islam itu diperkuat untuk
KEMODERNAN menghadapi Barat.
Karena isu-isu yang mereka lon-
Setelah “berakhirnya” era im- tarkan memang banyak yang me-
perialisme dan kemerdekaan ne- nyentuh sentimen umum umat,
geri-negeri Islam, kebebasan kaum maka “neofundamentalisme” me-
Muslim untuk mengambil bagian rupakan gejala yang saat-saat ini

1378 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dominan di dunia Islam. Gerakan orang lain mana pun untuk memo-
mereka di mana-mana menunjuk- mulerkan istilah itu dan mengkris-
kan tingkat efektivitas yang tinggi – talisasikan isunya untuk menjadi
seperti halnya kebanyakan gerakan bahan analisis serius di Iran. Bahkan
revolusioner baik yang ada pada ia memberi judul salah satu buku-
agama lain se- nya yang paling
perti Katolikisme populer, Gharbza-
Irlandia Utara degi, yang telah
atau yang tidak menjadi karya klasik
berdasar agama dalam prosa Persi
seperti Marxisme modern, dan yang
Amerika Latin– tampil paling men-
dan berhasil men- dekati analisis se-
dapatkan peng- jarah dan budaya
ikut yang ber- yang sistematis ten-
semangat. Sudah tang westernisasi di
tentu contoh ke- Iran.
berhasilan “neofundamentalisme” Karena masa lalunya sebagai kri-
Islam yang spektakuler ialah Revo- tikus sosial dan peranan lumintu kri-
lusi Iran di bawah pimpinan Imam tik sosial itu dalam tulisan-tulisan-
Khomeini. nya, Al-e Ahmad sejak terbit bu-
Meskipun Imam Khomeini ada- kunya Modir-e Madrasah sampai dia
lah pimpinan Revolusi Iran serta meninggal pada 1969 adalah juru
simbol personifikasinya, tapi keber- bicara dan sekaligus godfather untuk
hasilan revolusi itu adalah buah generasi baru dari para penulis dan
rekayasa sosial-politik yang sangat intelektual Iran yang committed.
sarat dengan ideologi anti-Barat, Bersama Ali Syariati (1933-1977)
yang dipelopori oleh para intelektual dan Samad Behrangi (1939-1968),
yang berpendidikan Barat. Salah Jalal Al-e Ahmad merupakan ang-
seorang intelektual itu ialah Jalal Al- gota kelompok intelektual awam
e Ahmad, seorang sastrawan yang Iran yang paling berpengaruh di
memenuhi karya-karyanya dengan antara orang-orang Iran yang tidak
ideologi anti-Barat yang berse- puas dan antirezim pada tahun
mangat. Meskipun Al-e Ahmad 1960-an dan 1970-an. Masing-
bukan yang memulai menggunakan masing menjadi pahlawan untuk
istilah gharbzadegi (“mabuk Barat”), para pengikutnya dan mengem-
ia berbuat lebih banyak daripada bangkan popularitas yang lebih luas

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1379


setelah meninggal daripada yang pemahamannya terhadap Islam ber-
mereka nikmati semasa hidup. dasarkan teks-teks suci yang menye-
Kritik-kritik sosial mereka yang luruh. Tetapi, pada urutannya, “neo-
intensif telah memperkuat, meng- fundamentalisme” sendiri menun-
ilhami, dan meneguhkan tekad jukkan segi-segi kelemahan yang
kaum revolusioner untuk melancar- cukup parah. Kelemahan pertama
kan serangan terakhir terhadap ini adalah negativisme dalam cara
rezim Shah, dan mereka berhasil berpikir mereka––akibat langsung
mengganti kepala negara yang perasaan anti-Barat yang meluap-
gharbzadeh itu dengan yang aya- luap, tapi pada waktu yang sama
tullah. memulai ambil bagian dalam kemo-
AL-e Ahmad membandingkan dernan––yang membuat mereka
gharbzadegi dengan penyakit yang menyimpang jauh dari tradisi dan
membunuh batang gandum dari sikap mental yang penuh keberanian
dalam. Penyakit itu berwajah dua: dan apropriatif generasi pertama
orang Barat dan para gharbzadeh, Islam, yang membuat mereka eklek-
orang-orang Iran yang dimabuk tik tanpa hambatan psikologis apa
Barat. Tetapi baginya “mabuk Barat” pun dalam membina peradaban
itu bukanlah semata-mata berurusan Islam mereka.
dengan hal-hal ideologis. Hal-hal Tapi psikologi ini tidak sulit
yang sangat lahiriah seperti pilihan diterangkan. Para Muslim terdahulu
jenis lampu di rumah pun baginya tampil secara militer dan politik
bisa kejangkitan gharbzadegi. Ketika sebagai pemenang dan pemimpin,
naik haji ke Makkah, Al-e Ahmad sehingga mereka mantap pada diri
kecewa melihat lampu neon di sendiri dan menjadi penentu seja-
mana-mana di kota suci itu, mala- rahnya sendiri pula. Maka mudah
han di Khanehye Khoda (Bayt Allâh, bagi mereka untuk bersikap “nge-
Ka’bah). AL-e Ahmad menganjurkan mong” dan mengayomi golongan
agar dirancang jenis lampu khusus lain dengan penuh apresiasi dan
untuk bangunan suci itu sehingga toleransi, sehingga banyak dari
“Khanehye Khoda” tidak menjadi golongan lain itu, seperti orang-
seperti bangunan-bangunan di orang Yahudi, mengalami zaman
Pennsylvania yang disinari dengan keemasan dalam pengakuan kekua-
cahaya lampu neon. saan Islam.
Telah dikatakan bahwa “neofun- Keadaan Islam sekarang adalah
damentalisme” muncul antara lain lain sama sekali. Di mana-mana
karena ketidakberhasilan kaum umat Islam kalah, baik militer, po-
modernis” merumuskan metodologi litik, maupun ekonomi. Dan, untuk

1380 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


memperburuk situasi, orang-orang Kasus yang sama terjadi pula dengan
Barat yang sedang menang itu terasa Libia, di Afrika Utara. Muammar
sangat sombong secara sosial dan bu- Qadhafi yang sebenarnya berasal
daya. Inilah sebenarnya yang ikut dari bangsa Kartago, juga meng-
bertanggung jawab atas berkeca- klaim atau mengaku sebagai bangsa
muknya negativisme Islam “neofun- Arab. Begitu pula wilayah-wilayah
damentalisme”. lain yang jumlahnya cukup banyak
yang berhasil diislamkan. Kecuali,
barangkali, bangsa Persia atau Iran
yang meskipun berhasil diislamkan
KEISTIMEWAAN dari keyakinan lamanya Zoroaster
BAHASA ARAB atau Majusi, namun mereka tidak
mau diarabkan.
Eksistensi kitab suci Al-Quran Perkembangan yang spektakuler
sesungguhnya berkaitan sangat kuat itu, di antaranya, disebabkan oleh
dengan bahasa Arab. Bahasa ini pengaruh bahasa Arab. Bersamaan
dinyatakan dan diakui banyak ahli di dengan meluasnya wilayah politik
dunia sebagai bahasa yang memiliki dunia Islam, kemudian timbul pula
keistimewaan dan kelebihan luar biasa masalah, bagaimana agar mereka
dibandingkan dengan bahasa-bahasa dapat memahami Al-Quran sebagai
lain di dunia. Di antara keistimewaan kitab suci. Sejak saat itulah penerje-
bahasa Arab adalah kekayaannya yang mahan Al-Quran memulai peran-
sangat hebat, baik dari segi kata nya. Jadi, masalah terjemahan Al-
(mufradât) maupun ungkapan (uslûb) Quran sesungguhnya adalah masa-
atau idiomatic expression. lah klasik yang timbul pada awal
Pada sisi lain, perkembangan masa sejarah penyebaran Islam.
bahasa Arab ternyata juga memiliki Oleh karena Al-Quran adalah
pertalian yang kuat dengan sejarah kitab suci yang berfungsi sebagai
perkembangan peta politik dunia petunjuk dan sumber pandangan
Islam pada masa lalu. Ketika kekuat- hidup bagi para pemeluknya, maka
an Islam bersentuhan dengan bang- pesan-pesan Al-Quran pun harus
sa-bangsa non-Arab, maka bahasa dapat dipahami. Dari sini kemudian
yang dipakai dan dijadikan bahasa lahirlah tafsir-tafsir Al-Quran dan
mereka adalah bahasa Arab. terjemahan, yang menurut pendapat
Sebagai contoh adalah bangsa para ulama tidak dipandang sebagai
Mesir yang memakai bahasa Arab. kitab suci Al-Quran. Yang dipan-
Bahasa bangsa Mesir yang asli malah dang kitab suci Al-Quran hanyalah
tergeser karena berhasil diarabkan. yang berbahasa Arab.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1381


Namun, tidak ada salahnya kalau KEJADIAN ASAL YANG SUCI
kita memahami Al-Quran melalui
terjemahan karena tidak semua Manusia diciptakan Allah dalam
orang dapat memahami bahasa Arab fitrah atau kesucian, yaitu dengan
secara baik dan benar. Dalam kasus adanya ikatan perjanjian (‘ahd,
ini, tepat kiranya kalau para penafsir covenant) antara Allah dan manusia
Al-Quran, seperti Prof. Dr. Mah- sebelum lahir ke bumi. “Perjanjian
mud Yunus, juga mengatakan bah- primordial” itu berbentuk kesediaan
wa selain yang berbahasa Arab— manusia untuk mengakui dan me-
perlu diketahui bahwa ada Al-Quran nerima Allah sebagai “Pangeran”
yang ditulis dengan tulisan Latin— atau “Tuan” yang harus dihormati
dipandang bukan kitab suci Al- dengan penuh ketaatan dan sikap
Quran dan dinamakan terjemah atau berserah diri yang sempurna (islâm).
tafsir Al-Quran. Karena setiap jiwa manusia mene-
Begitu juga Marmaduke Pick- rima perjanjian persaksian ini, maka
thall, seorang sastrawan Inggris yang setiap orang dilahirkan dengan
kemudian masuk Islam dan mener- pembawaan alami untuk “menemu-
jemahkan Al-Quran ke dalam bahasa kan” kembali Tuhan dengan hasrat
Inggris dengan judul The Meaning berbakti dan berserah diri kepada-
of the Glorious Holy Quran, menya- Nya (“berislam”).
takan bahwa karyanya bukanlah Sementara itu, kata-kata fitrah
kitab suci Al-Quran. Artinya, Al- (fithrah) bermakna “kejadian asal
Quran yang bukan berbahasa Arab yang suci” atau “kesucian asal”. Dari
tidak dipandang sebagai kitab suci, kata-kata ini kemudian muncul
tetapi merupakan tafsir Al-Quran istilah “Idul Fitri”, yang mengan-
saja. Pandangan semacam itu sung- dung makna “kembali kepada
guh sangat masuk akal karena sudah kesucian”, karena itu Hari Raya Idul
pasti tidak akan ada seorang pun di Fitri (‘Îd Al-Fithr) adalah puncak
dunia ini yang mampu menerje- pengalaman hidup sosial keagamaan.
mahkan kitab suci Al-Quran. Itu Dapat dikatakan bahwa seluruh ke-
karena Al-Quran merupakan firman giatan manusia selama satu tahun
Allah Swt. Di samping itu sekali lagi diarahkan untuk dapat merayakan
perlu diketahui bersama, secara hari besar itu dengan sebaik-baik-
alamiah ternyata tidak ada bahasa di nya. Mereka bekerja dan banyak
dunia ini yang memiliki kekayaan menabung untuk kelak mereka nik-
bahasa sama dengan bahasa Arab. mati pada saat tibanya Idul Fitri.
(Maka di zaman kolonial Belanda,
atas dasar realisme sosial-kultural

1382 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


pemerintahan penjajah, awal perhi- membeli pakaian baru, makanan
tungan kegiatan dalam setahun, yang lebih dari biasanya, dan seba-
seperti masa sekolah, ialah bulan gainya, juga tidak menjadi masalah
Syawal, dan berakhir bulan Sya’ban selama masih berada dalam batas-
atau Ruwah). batas keagamaan yang wajar. Bah-
Hari raya yang juga disebut le- kan, hal-hal seperti itu memang di-
baran itu sebanding dengan Thanks anjurkan dalam kerangka bahagia
Giving Day di Amerika Serikat, saat dan ingat kembali kepada Tuhan.
negeri itu bersuka ria dengan Nabi sendiri yang memberikan
bersyukur kepada Tuhan bersama contoh; Nabi menganjurkan semua
seluruh keluarga. Gerak mudik orang pada hari itu agar keluar ru-
rakyat Indonesia juga mirip sekali mah dan pergi ke tempat shalat di
dengan yang terjadi pada orang- lapangan—kemudian ditiru oleh
orang Amerika menjelang Thanks Muhammadiyah—termasuk para
Giving Day. wanita yang pada hari itu berha-
Sebagai hari raya keagamaan, langan shalat. Pengertian keluar
Idul Fitri pertama-tama mengan- rumah bukan hanya berarti ikut
dung makna keruhanian. Tetapi shalat, tetapi ikut bergembira.
karena dimensi sosialnya sangat Bahwa kemudian suasana itu
besar, khususnya dimensi keluarga- diterjemahkan dalam bentuk pakai-
nya, maka Idul Fitri juga memiliki an baru dan sebagainya, wajar saja
makna sosial yang amat besar. Jika sebagai pertanda bersyukur kepada
dilihat dari segi bagaimana orang Allah Swt. Karena itulah, di ujung
bekerja dan menabung untuk ber- bulan Ramadlan juga diwajibkan
lebaran, maka Idul Fitri juga untuk melakukan zakat fitrah, agar
mempunyai makna ekonomis yang para fakir miskin dapat merasakan
besar sekali bagi umat Islam. Salah kebahagiaan ini. Jangan sampai pada
satu indikasi tentang hal itu ialah waktu Idul Fitri ada kalangan yang
bagaimana daerah-daerah tertentu tak bisa makan. Hal ini sendiri
memperoleh limpahan ekonomi dan ditegaskan dalam Al-Quran bahwa
keuangan dari para pemudik lebaran, kaum beriman adalah kaum yang
sehingga pemerintah daerah ber- mendermakan hartanya, tidak berle-
sangkutan merasa perlu menyambut bihan dan juga tidak kikir. Karena
dan mengelu-elukan kedatangan itu, yang bagus adalah tengah-
warganya yang bekerja di kota-kota. tengah. Kalau terlalu kikir bisa me-
Semua itu boleh-boleh saja sela- nyiksa diri sendiri dan menyiksa
ma masih dalam batas-batas kewa- orang lain. Sebaliknya, kalau boros
jaran. Sama halnya dengan tradisi dan menyia-nyiakan harta, mempu-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1383


nyai efek kepada diri sendiri dan khas agama, disebut dosa, lawan dari
kepada orang lain. pahala. Menganut agama hampir
Ada satu ungkapan dalam bahasa mustahil tanpa menerima dan
Arab yang artinya, “Siapa yang menghayati konsep pahala dan dosa
mengetahui dirinya maka juga ini, dalam berbagai ungkapannya.
mengetahui Tuhan”. Contoh makna Apalagi jika agama itu berpusat
mengetahui dirinya ialah hidup pada keimanan kepada Tuhan yang
realistis, tidak mengada-ada, dan menghendaki perbuatan baik se-
juga tidak boros. Karenanya, boros bagai “medium” pendekatan kepada-
itu dilarang oleh Tuhan. Banyak Nya. Firman Allah Swt., Maka
indikasi dalam Al-Quran bahwa kita barang siapa menghendaki pertemuan
tidak boleh boros, apalagi mubadzir, dengan Tuhan-nya, hendaklah dia
artinya pemborosan tanpa makna, berbuat kebaikan, dan janganlah
wasting money, menyia-nyiakan dalam beribadah kepada Tuhannya
harta, yang dikutuk dalam Al-Quran itu dia melakukan syirik (Q., 18:
sebagai temannya setan. Kalau 110).
semua pengertian-pengertian ini Tentang perbuatan yang baik
disatukan maka akan menuju pada atau pahala, kiranya sudah lebih
suatu makna, yakni manusia yang jelas; tapi bagaimana dengan lawan-
asli, manusia yang tahu diri, realistis, nya, yaitu perbuatan jahat atau
dan jujur pada diri sendiri; tidak dosa? Ini pun untuk kebanyakan kita
mengada-ada. Dalam bahasa seder- juga sudah jelas. Namun kita hendak
hananya, kembali kepada keseder- mempertajam salah satu segi pe-
hanaan. Bagaimana cara mengem- ngertian tentang dosa itu.
balikan pengertian ini kepada umat Berkaitan dengan ini amat mena-
Islam, jelas memerlukan kampanye, rik memerhatikan bahwa dalam
dan diwujudkan ke dalam program- Kitab Suci perkataan yang banyak
program dakwah. Ini berarti masa- digunakan untuk arti “kejahatan”
lah koordinasi antara para dai untuk atau “dosa” ialah “zhulm”, sedang
menjadikan masalah ini sebagai pelakunya, yakni, orang yang ber-
tema dakwah. buat kejahatan atau dosa, disebut
zhâlim (melakukan deformasi, men-
jadi “lalim”). Dari sudut makna
kebahasaan atau etimologi, zhulm
KEJAHATAN itu artinya “gelap”, karena memang
kejahatan itu menimbulkan kegelap-
Dalam bahasa yang lebih umum, an hati. Dan zhâlim berarti “orang
disebut kejahatan, sedang dalam yang melakukan kegelapan”.

1384 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Makna etimologis ini berimpit- Maka sesungguhnya, lebih-lebih
an dengan konsep lain dalam agama di kalangan kaum sufi, azab yang
tentang hakikat hati. Agama ki- diderita seseorang yang berbuat ke-
ta, melalui penalaran para pemi- jahatan tidak hanya bakal dirasakan
kirnya, menyebut hati ini secara di akhirat kelak saja. Sekarang pun,
lengkapnya “hati nurani” (yakni, secara “kontan,” pelaku kejahatan
nûrânî, bersifat sudah mulai me-
“nûr” atau “caha- rasakannya, ya-
ya”; Inggris: lumi- “Power tends to corrupt and ab- itu berwujud ke-
nous). Hal itu solute power corrupts absolutely” gelapan dan ke-
ialah karena hati (Kekuasaan cenderung untuk cu- kotoran hatinya.
rang, dan kekuasaan yang mutlak
bersifat menerangi akan curang secara mutlak) Adalah justru
jalan hidup kita, azab yang lebih-
dan merupakan lebih lagi pedih-
“hidayah primordial” dari Tuhan ke- nya, jika yang bersangkutan malah
pada kita. Hati akan tetap terang tidak merasakannya. Sebab hal itu
atau nûrânî selama kita tidak me- pertanda hatinya telah mati, telah
lakukan kejahatan, yang membuat benar-benar gelap, tidak lagi bersifat
hati kita bersifat gelap (Arabnya, nûrânî, tapi sudah menjadi zhul-
zhulmânî dari akar kata zhulm). Oleh mânî. Maka Nabi Saw. memper-
karena itu Kitab Suci selalu me- ingatkan, “Jauhilah dosa, sebab dosa
negaskan bahwa kalau seseorang itu adalah kegelapan di Hari Kiamat”,
melakukan kejahatan, dia tidaklah dan Allah memperingatkan, Barang
berbuat jahat terhadap Allah (dalam siapa di dunia ini buta (gelap), maka
arti merugikan-Nya), melainkan dia di akhirat kelak juga buta, dan akan
berbuat terhadap dirinya sendiri; lebih sesat jalannya lagi (Q., 17:
sebagaimana juga kalau dia berbuat 72).
baik, maka dia tidaklah berbuat
untuk kebaikan Allah, melainkan
untuk kebaikan diri sendiri (Q., 14:
46; Q., 45: 15; dan Q., 17: 7). Juga KEJAHATAN UNIVERSAL
ditegaskan, Dan tidaklah mereka itu
berbuat zalim kepada kami (Allah), Ada pelajaran moral yang dise-
melainkan mereka telah berbuat butkan Al-Quran setelah penuturan
zalim kepada diri mereka sendiri (Q., peristiwa pembunuhan yang per-
2: 57 dan di 12 tempat yang lain tama, yaitu pembunuhan Qabil
dalam Kitab Suci). terhadap Habil, ketika Allah berfir-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1385


man, Karena itu, Kami tentukan paling pokok. Agama Kristen,
kepada Bani Israil bahwa barang sebaliknya, mendapati kisah Adam
siapa membunuh orang yang tidak itu mencakup bagian yang menjadi
membunuh orang lain atau membuat tiang pancang teologinya, yaitu
kerusakan di bumi, maka ia seolah khususnya bagian tentang jatuhnya
membunuh semua orang, dan barang Adam dari surga ke bumi. Inilah
siapa menyelamatkan nyawa orang, yang disebut “Doktrin Kejatuhan”
maka ia seolah menyelamatkan nyawa (Doctrine of Fall) yang amat penting
semua orang. Rasul-rasul Kami telah dalam sistem kepercayaan Kristen.
datang kepada mereka dengan bukti- Islam juga mengakui adanya
bukti yang jelas. Tetapi kemudian kejatuhan (Arab: hubûth) Adam dari
setelah itu banyak di antara mereka surga, namun tidak menjadikannya
melakukan pelanggaran di bumi (Q., pangkal ataupun bagian dari sistem
5: 32). keimanannya yang pokok. Ini tidak
Oleh karena itu, pada pribadi berarti bahwa kisah itu tidak pen-
kita masing-masing ini ada nilai ting. Kenyataan bahwa kisah itu
kemanusiaan yang mendasar. Keja- dituturkan dalam Al-Quran dengan
hatan pada seorang pribadi tidak bi- sendirinya menunjukkan makna pen-
sa dibatasi sebagai kejahatan pribadi ting yang terkandung di dalamnya,
semata melainkan—menurut Al- dengan harapan bahwa kaum ber-
Quran—sebagai kejahatan pada ke- iman dapat menarik pelajaran dari
manusiaan universal. “seberang” (i‘tibâr) kisah itu, sesuai
dengan maksud dan tujuan semua
kisah suci.

KEJATUHAN ADAM KE BUMI

Tiga agama Semitik, juga disebut KEJATUHAN BAGDAD


agama Ibrahimi (Abrahamic reli-
gions), yaitu Yahudi, Kristen, dan Kejatuhan Bagdad terjadi pada
Islam, mendukung kisah yang tahun 1245. Bagdad sebagai kota
hampir sama sekitar Adam, tetapi metropolis terbesar di muka bumi,
menginterpretasikannya secara sebanding dengan New York atau
berbeda. Bagi agama Islam dan Paris atau London sekarang, hancur
Yahudi, kisah Adam itu, sungguh lebur dengan cara yang amat sangat
pun amat penting, tidaklah menjadi mengerikan. Seluruh bangunan
fondasi pandangan teologis yang diratakan dengan tanah. Karena itu,

1386 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tidak mengherankan kalau ‘Abbasi- pada kemewahan. Jadi umat Islam
yah yang begitu hebat tidak memi- waktu itu mewah sekali, dan me-
liki satu pun monumen pening- wahnya adalah kemewahan Abad
galannya. (Sebaliknya di Damaskus, Pertengahan, yang pada waktu se-
Bani Umayah yang tidak begitu karang barangkali merupakan skan-
hebat dan hanya berdiri selama 100 dal.
tahun masih meninggalkan cukup Jadi, di sini kita menemukan hal
banyak monumen). Di Bagdad, yang sangat prinsipil, yaitu bahwa
tidak hanya bangunan yang di- hukum Tuhan itu, bukan hukum
binasakan tetapi Tuhan dalam arti
juga kekayaan fiqih, tapi hu-
ilmiah berupa kum Tuhan da-
p e r p u s takaan lam arti hukum
dan kitab-kitab. yang mengatur
Un t u n g l a h seluruh jagat raya
masih ada Kairo, dan umat ma-
kemudian Khu- nusia atau sun-
rasan, dan seba- natullah, bersifat
gainya, sehingga objective immu-
masih banyak table. “Objective”
buku-buku Is- artinya tidak ter-
lam yang selamat. Tapi kalau kita gantung kepada kita; tidak bisa
membaca indeksnya Ibn Nadim, dipengaruhi. Sedangkan “immutable”
maka banyak sekali kitab yang sudah artinya tidak bisa kita ubah. Contoh
tidak ada. Ibn Nadim adalah se- yang paling gampang adalah api
orang yang waktu itu gemar sekali membakar tidak tergantung pada
membaca dan mengoleksi buku dan kita; siapa pun yang memasukkan ta-
membuat indeks dari pengarang dan ngannya ke dalam api, apakah dia
bukunya. orang saleh atau orang jahat, pasti
Karena itu, setidaknya kita ber- akan terbakar. Tetapi siapa pun yang
hak bertanya kepada Tuhan “Bagai- mengerti api dan bisa memanfaat-
mana sih Tuhan itu, kita sudah Islam kannya, maka api itu berguna untuk
kok dihancurkan?” Ini berarti ada kehidupan, tidak tergantung kepada
sesuatu yang salah. Sesuatu yang apakah orang itu saleh atau tidak. Itu
salah ini tecermin misalnya di dalam yang dinamakan objective immutable.
gerakan-gerakan kesufian seperti Dr. Imaduddin Abdurrahim suka
Rabi’ah Al-Adawiyah sebagai gerak- memberikan contoh dengan pe-
an protes sosial yang ditujukan ke- nangkal petir. Ada tempat maksiat

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1387


dan ada masjid; kalau tempat ketika hijrah ke kota Madinah,
maksiat dipasangi penangkal petir, justru beliau yang paling akhir. Ini
sedangkan masjid tidak, maka yang bukan saja alasan yang sangat logis
akan disambar petir adalah masjid bahwa Rasulullah sebagai seorang
bukan tempat maksiat. Jadi petir itu nakhoda harus meninggalkan kapal
tidak memilih, bukan karena masjid paling akhir, melainkan juga karena
tempatnya orang shalat sehingga kenyataan bahwa pada saat itu Rasu-
tidak boleh disambar. Karena itu lullah dipercaya tidak saja oleh
jangan mengukur bencana alam orang yang sudah masuk Islam,
dengan ukuran-ukuran seperti itu. tetapi juga oleh orang-orang Qu-
Sebab Ka’bah saja pernah beberapa raisy. Atau dalam istilah populer
kali mengalami kehancuran dan sekarang, saat itu Rasulullah juga
roboh akibat kebakaran, banjir. pada posisi sebagai seorang bankir
yang tepercaya. Dengan sendirinya,
banyak tugas yang harus diselesai-
kan sebelum berhijrah, antara lain
KEJUJURAN: PERWUJUDAN Rasulullah Saw. harus mengurus
SIKAP TAKWA barang-barang orang Islam yang
sudah berhijrah terlebih dahulu,
Kejujuran, sebagaimana digam- dan juga mengurus benda-benda
barkan oleh Rasulullah Saw., adalah titipan milik orang-orang kafir
perwujudan sikap takwa dan akhlak Quraisy.
karimah atau budi luhur. Rasu-
lullah sendiri, sebagai contoh dan
teladan orang beriman, dengan ke-
jujurannya dinyatakan sebagai KEKAYAAN BAHASA ARAB
pribadi yang bermoral dan berakh-
lak tinggi, noble paragon, seperti Umat manusia mengenal empat
diakui oleh Al-Quran, Dan engkau bahasa yang paling berpengaruh
sungguh mempunyai akhlak yang dalam sejarah, yaitu bahasa Yunani,
agung (Q., 68: 4). Latin, Sansekerta, dan Arab. Keem-
Dalam kehidupan sehari-hari, patnya telah mati kecuali bahasa
kejujuran Rasulullah Saw. tidak saja Arab. Bahasa Arab hidup sampai
diakui oleh orang-orang beriman, sekarang berkat Al-Quran. Bahasa
tetapi juga oleh musuh-musuh Al-Quran dan bahasa koran di
beliau, yakni kalangan orang-orang negara-negara Arab itu sama persis.
kafir Quraisy khususnya. Inilah, Malahan bahasa Arab majalah porno
barangkali, alasan Rasulullah Saw. pun sama dengan bahasa Al-Quran.

1388 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Karena itu, pernah ada anekdot di Indonesia harusnya berbunyi “atas
pesantren Gontor bahwa santri nama Allah”, sebab “bismi” itu arti-
diharamkan membaca majalah nya “atas nama”. Maksudnya ialah
porno kecuali yang berbahasa Arab. bahwa kita mengerjakan sesuatu itu
Maksudnya bukan pada membaca memenuhi fungsi kita sebagai wakil
majalahnya, tetapi pada belajar Tuhan di bumi, yaitu sebagai khali-
bahasa Arabnya. Bahasa Arab me- fah, sehingga harus dilakukan de-
mang sangat kaya dan cenderung ngan penuh tanggung jawab, sebab
self-sufficient, atau mencukupi nanti akan dipertanggungjawabkan
dirinya sendiri sehingga sedikit pada Tuhan di akhirat. Bandingkan
sekali meminjam dari bahasa lain. ini dengan terjemahan sekarang yang
Selain itu, bahasa Arab juga sangat berbunyi “dengan nama”. Ini ter-
fleksibel. Misalnya kata “‘amal” bisa jemahan semianalitik, sebab “de-
menjadi “ ‘âmil”, “ma‘mûl”, “i‘mal”, ngan nama” itu tidak ada artinya.
“isti‘mâl”, “musta‘mal”, dan seterus- Apalagi kadang-kadang juga ditam-
nya. Diderivasi begitu rupa sehing- bah sisipan “dengan menyebut nama
ga bisa digunakan untuk apa saja. Allah”. Kemudian “Al-Rahmân Al-
Itulah sebabnya ia kaya sekali, dan Rahîm” yang diterjemahkan “Maha
karena itu pula hampir semua ba- Pengasih dan Maha Penyayang”; apa
hasa terpengaruh oleh bahasa Arab, bedanya rahmân dan rahîm dengan
tidak terkecuali bahasa Inggris. Bah- Maha Pengasih dan Maha Penya-
kan istilah-istilah ilmiah pun banyak yang? Tidak kentara. Padahal itu
sekali yang berasal dari bahasa Arab. mengandung pengertian yang sa-
Begitu kayanya bahasa Arab, ngat dalam. Al-Rahmân artinya
sehingga menerjemahkannya men- Tuhan Mahakasih kepada umat
jadi sangat sulit. Lebih-lebih lagi manusia dan seluruh makhluk, tan-
menerjemahkan Al-Quran. Sebagai pa memedulikan apakah orang ini
contoh, perhatikan saja terjemahan jahat atau baik, beriman atau kafir.
ayat “Bismillâhirrahmânirrahîm”, Misalnya, semua orang diberi dua
yang biasa berbunyi Dengan menye- mata, dua telinga, hidung yang
but nama Allah yang Maha Pengasih menghadap ke bawah, dan seterus-
dan Maha Penyayang; itu merupakan nya. Yang lebih detail dari itu misal-
contoh terjemahan yang dipaksakan nya semua orang diberi kesehatan.
(forced translation). “Bismillâh” Artinya bahwa kesehatan itu tidak
dalam terjemahan Inggris terasa le- diberikan oleh Tuhan berdasarkan
bih pas, yaitu “In the Name of Allah” iman, tetapi berdasarkan pengeta-
atau “In the Name of God”; kalau huan mengenai kesehatan. Maka
diterjemahkan ke dalam bahasa biar pun seseorang setiap malam

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1389


shalat tahajud tetapi tidak tahu nya bahasa kuno. Terjemahan Mah-
kesehatan, maka akan jatuh sakit. mud Yunus juga cukup bagus. Dan
Sebaliknya, biarpun orang kafir seandainya tidak menyangkut masa-
menentang Tuhan habis-habisan, lah legitimasi keagamaan, yaitu
tetapi kalau dia tahu tentang kese- mengenai pengetahuan akan bahasa
hatan, maka dia akan sehat. Itu Arab, maka terjemahannya H.B.
namanya rahmân. Artinya, Allah Jassin bisa disebut sangat bagus, ka-
memberikan rahmat kepada siapa rena dia mengetahui bahasa Indo-
saja yang paham hukumnya yang nesia dengan baik. Semua berarti
berlaku di dunia ini. bahwa membaca terjemahan Al-
Hal-hal se- Quran itu harus
macam itu tidak dilihatnya
Di samping manfaatnya yang ti-
bisa muncul da- sebagai tafsir.
dak diragukan dalam meningkat-
lam terjemahan kan kemakmuran umat manusia, Sebab Al-Quran
Al-Quran bahasa teknologi modern juga mengandung itu tidak bisa
Indonesia. Belum unsur-unsur yang dapat memba- diganti oleh ter-
lagi tafsiran-taf- hayakan harkat dan martabat ma- j e m a h a n n y a
siran lain yang nusia, serta merusak keseim- sendiri. Namun
bermacam-ma- bangan lingkungan hidupnya. demikian, untuk
cam. Karena itu masalah terje-
membaca Al-Quran terjemahan se- mahan Al-Quran, maka terjemahan
baiknya dibanding-bandingkan. bahasa Inggris adalah yang paling
Terjemahan Departemmen Agama baik, karena bahasa Inggris adalah
sendiri banyak kekurangannya bahasa yang paling kaya. Oleh
karena dibuat oleh suatu tim dan karena itu, terjemahan Al-Quran
karenanya lebih merupakan hasil yang paling banyak dipakai di
kompromi. (Setiap orang punya seluruh dunia adalah terjemahan ba-
pendapat sendiri, sehingga di- hasa Inggris, terutama karya Ab-
tempuh jalan terakhir, yaitu kom- dullah Yusuf Ali, The Holy Quran:
promi). Di antara semua terjemahan Text, Translation and Commentary.
bahasa Indonesia yang agaknya Terjemahan inilah yang paling di-
paling bisa dijadikan pegangan, akui di seluruh dunia, dan orang-
menurut hemat penulis, adalah ter- orang Muslim Barat menggunakan-
jemahan Ahmad Hassan, karena nya.
sangat hati-hati dan cenderung
harfiah, meskipun bahasa Indonesia-

1390 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEKHALIFAHAN DAN Kedua, larangan membuat keru-
REFORMASI BUMI sakan di bumi setelah terjadi refor-
masi atau perbaikan oleh sesama
Muara dari semua prinsip ke- manusia. Hal ini bersangkutan
khalifahan manusia ialah reformasi dengan tugas reformasi aktif manu-
bumi. Untuk pengertian “reformasi” sia untuk berusaha menciptakan
itu Al-Quran menggunakan kata- sesuatu yang baru, yang baik (saleh)
kata “ishlâh” yang berakar sama dan membawa kebaikan (maslahat)
dengan kata-kata “shâlih” (saleh) dan untuk manusia. Tugas kedua ini,
“mashlahah” (maslahat). Semuanya lebih daripada tugas pertama, me-
mengacu kepada makna baik, ke- merlukan pengertian yang tepat
baikan dan perbaikan. Paham ten- tentang hukum-hukum Allah yang
tang reformasi bumi (ishlâh al-ardl) menguasai alam ciptaan-Nya, dite-
dapat disimpulkan dari paling tidak ruskan dengan kegiatan bertindak
dua firman yang terjemahnya seperti sesuai dengan hukum-hukum itu
berikut: melalui “ilmu cara” atau teknologi.
Dan janganlah kamu membuat Lebih daripada tugas pertama,
kerusakan di muka bumi sesudah pemanfaatan alam ini harus dilaku-
direformasi, dan berdoalah kepada- kan dengan daya cipta yang tinggi,
Nya dengan rasa cemas dan harapan. dan dengan memerhatikan prinsip-
Sesungguhnya rahmat Allah amat prinsip keseimbangan. Dalam hal
dekat kepada orang-orang yang ini, di antara semua makhluk hanya
berbuat baik (Q., 7: 56). manusia yang dapat melakukannya,
Ungkapan “janganlah membuat sejalan dengan makna moral kisah
kerusakan di bumi sesudah direfor- keunggulan Adam atas para malaikat
masi” mengandung makna ganda. dalam drama kosmis sekitar deklarasi
Pertama, larangan merusak bumi kekhalifahannya. Dan, seperti di-
setelah reformasi atau perbaikan sebutkan dalam Al-Quran, “Allah
(ishlâh) bumi itu terjadi oleh Tuhan mengetahui al-mufsid [orang yang
sendiri, saat Ia menciptakannya. membuat kerusakan] dari al-mushlih
Makna ini menunjukkan tugas [orang yang membuat perbaikan,
manusia untuk memelihara bumi, reformasi] (Q. 2: 220).
karena bumi itu sudah merupakan Ide tentang reformasi bumi juga
tempat yang baik bagi hidup manu- dikemukakan dalam firman Allah
sia. Jadi, tugas reformasi berkaitan berkenaan dengan kisah Nabi Syu-
dengan usaha pelestarian lingkung- ’aib, yang terjemahnya demikian,
an hidup yang alami dan sehat. Dan Kami telah utus kepada pen-
duduk Madyan saudara mereka,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1391


Syu’aib. la berkata: “Hai kaumku, pemerataan sumber daya hidup ma-
sembahlah Allah, sekali-kali tidak syarakat itu jelas sekali disebutkan
ada Tuhan bagimu selain-Nya. Se- dalam Al-Quran. Meskipun ayat
sungguhnya telah datang kepadamu yang terjemahnya seperti di bawah
bukti yang nyata dari Tuhanmu. ini turun dalam konteks khusus
Maka sempurnakanlah takaran dan harta rampasan perang, namun pe-
timbangan dan janganlah kamu san moralnya adalah universal dan
kurangkan bagi manusia barang- abadi. Sebab disebutkannya harta
barang takaran dan timbangannya, rampasan perang hanyalah penye-
dan janganlah kamu membuat ke- butan suatu pangkal sumber daya
rusakan di muka bumi sesudah re- hidup, sesuai dengan hukum yang
formasinya. Yang demikian itu lebih berlaku di saat itu. Rampasan pe-
baik bagimu jika betul-betul kamu rang sebagai pangkal sumber daya
orang-orang yang beriman” (Q., 7: itu dapat dibawa kepada analogi
85). dengan pangkal-pangkal sumber-
Dalam konteks yang sedikit beda daya mana pun. Jadi, ayat berikut
dari yang di atas, firman ini meng- ini merupakan perintah umum pe-
ajarkan larangan manusia membuat merataan pembagian kekayaan na-
kerusakan di bumi setelah reforma- sional.
sinya, dalam kaitannya dengan Apa saja harta rampasan perang
ajaran tentang keadilan dan kejujur- yang diberikan Allah kepada Rasul-
an. Jelas sekali diisyaratkan bahwa Nya yang berasal dari penduduk kota-
reformasi bumi bersangkutan lang- kota maka adalah untuk Allah, Rasul,
sung dengan prinsip keadilan dan kerabat Rasul, anak-anak yatim,
kejujuran dalam kegiatan hidup, orang-orang-miskin dan orang-orang
khususnya kegiatan ekonomi yang yang dalam perjalanan, supaya harta
melibatkan proses pembagian keka- itu jangan hanya beredar di antara
yaan dan pemerataannya antara orang-orang kaya saja di antara
warga masyarakat, sebab bumi yang kamu. Apa yang diberikan Rasul
sudah direformasi (reformed earth) kepadamu maka terimalah dia, dan
tidak boleh mengenal terjadinya apa yang dilarangnya bagimu maka
perolehan kekayaan secara tidak sah tinggalkanlah; dan bertakwalah
dan tidak adil. Bahkan juga tidak kepada Allah. Sesungguhnya Allah
boleh terjadi penumpukan kekayaan sangat keras hukuman-Nya (Q., 59:
begitu rupa sehingga harta benda 7).
dan sumber hidup masyarakat ber- Dari antara sekian banyak cara
edar di antara orang-orang kaya saja mengumpulkan kekayaan secara
dalam masyarakat. Ajaran tentang tidak adil ialah korupsi dan riba.

1392 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Kedua cara itu dapat menjadi sulit teori dan pembahasan tentang riba,
dilacak dan diberantas, karena ada dan kitab-kitab fiqih telah pula me-
kemungkinan mendapat pembenar- muatnya. Tetapi sampai sekarang
an oleh sistem politik dan hukum polemik dan kontroversi masih
yang resmi berlaku, atau karena se- berlangsung, sebanding dengan ke-
mata-mata dilindungi oleh penguasa bingungan yang dialami oleh orang-
yang zalim. Suatu bentuk korupsi orang Arab dalam membedakan riba
bisa jadi terbenarkan secara legal (le- dan jual beli atau perdagangan,
gally right) sekalipun mutlak secara karena mereka memandang kedua-
moral tetap salah (morally wrong), nya sebagai sama saja. Kebingungan
yaitu karena dapat dicarikan legal mereka itu terekam dalam Kitab
device-nya sehingga tidak dapat Suci, dengan bantahan bahwa per-
ditelusuri atau digugat. Al-Quran dagangan itu seperti riba. Allah
mengisyaratkan kemungkinan itu, menghalalkan perdagangan, dan
demikian, mengharamkan riba:
Janganlah kamu memakan harta Orang-orang yang memakan riba
sesamamu secara tidak benar, dan tidak dapat berdiri, melainkan seperti
kamu bawa urusan itu kepada para orang yang kemasukan setan lantaran
hakim, supaya kamu dapat memakan (tekanan) penyakit gila. Demikian
sebagian dari harta orang lain dengan karena berpendapat bahwa jual beli
kejahatan, padahal sebenarnya kamu adalah sama dengan riba. Allah
menyadari (Q., 2: 188). menghalalkan jual beli dan meng-
Jadi, salah satu kesulitan melaku- haramkan riba. Mereka yang telah
kan reformasi kehidupan sosial menerima larangan dari Tuhannya,
manusia di bumi ialah adanya ha- lalu berhenti, maka baginya apa yang
langan-halangan legal-formal yang telah lewat, dan urusannya ada pada
memberi pembenaran kepada keja- Allah. Barang siapa mengulanginya,
hatan seperti suap, sogok, dan ko- maka mereka adalah penghuni
rupsi. Sebelum halangan-halangan neraka, kekal di dalamnya(Q., 2:
itu disingkirkan, maka reformasi 275).
tidak akan dapat berlangsung de- Jadi riba bukanlah perdagangan,
ngan sempurna. dan perdagangan bukanlah riba.
Kejahatan sosial lainnya yang Perdagangan adalah suatu cara
dapat berakibat pemindahan keka- memperoleh rezeki yang terhormat,
yaan dari seseorang ke orang lain yang merupakan profesi para nabi
secara tidak sah dan yang sangat dan rasul. Muhammad Saw. adalah
banyak membuat kepincangan sosial seorang pedagang yang sangat ahli,
yang berbahaya ialah riba. Banyak yang karena kejujurannya digelari

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1393


al-Amîn (yang tepercaya, trustwor- maka untukmu modal-modalmu.
thy). Beliau tidak pernah melaku- Kamu tidak boleh menganiaya dan
kan riba, bahkan menentangnya tidak pula boleh dianiaya (Q., 2:
dengan amat keras. Di tengah po- 278-279).
lemik dan kontroversi tentang riba “Tidak boleh ada penindasan
itu, satu hal adalah jelas sekali, yaitu oleh manusia atas manusia” (there
bahwa riba ialah suatu sistem eko- should be no exploitation of man by
nomi yang memungkinkan tran- man), begitulah tujuan sistem sosial-
saksi dan pemindahan kekayaan ekonomi yang adil, yang bebas dari
dengan dampak penindasan oleh riba. Sebelum “penindasan oleh
manusia atas manusia. Dari sudut manusia atas manusia” itu lenyap,
pandang ini, patut sekali kita mem- maka tujuan kita bernegara tidak
pertanyakan kembali sistem dan tercapai. Sebab konstitusi kita
politik ekonomi yang kini umum mengatakan bahwa tujuan kita
berlaku, seberapa jauh ia mengaki- bernegara ialah mewujudkan keadil-
batkan pemindahan kekayaan secara an sosial bagi seluruh rakyat. Semua
besar-besaran dengan mudah, se- wawasan luhur akan tinggal ungkap-
hingga mendorong proses pemis- an klise jika tidak ada komitmen
kinan pada masyarakat luas, semen- keruhanian untuk mewujudkannya.
tara sejumlah kecil manusia menik-
mati sumber-daya secara melimpah-
ruah. Jika jawab terhadap pertanya-
an itu membenarkan (affirmative), KEKHALIFAHAN MANUSIA
maka sistem yang ada itu adalah
sistem riba yang zalim, dan harus Barangkali tidak ada konsep
diakhiri. Sebab sistem riba, akan Kitab Suci tentang manusia yang
menciptakan proses penindasan lebih terkenal dari ajaran bahwa
oleh manusia atas manusia. Hal itu manusia adalah khalifah (“wakil”,
dapat dipahami dari Kitab Suci, “pengganti”, “duta”) Tuhan di bumi.
demikian, Penuturan tentang kekhalifahan itu
Hai orang-orang yang beriman, terdapat dalam Kitab Suci berkenaan
bertakwalah kepada Allah dan dengan Adam. Agama-agama Semi-
tinggalkan sisa riba, jika kamu orang- tik (Yahudi, Kristen, dan Islam) ber-
orang yang beriman. pandangan bahwa Adam adalah
Maka jika kamu tidak menger- manusia pertama dan bapak umat
jakan larangan ini, ketahuilah ten- manusia (abû al-basyar). Tetapi juga
tang adanya perang dari Allah dan ada petunjuk bahwa Adam adalah
Rasul-Nya. Dan jika kamu bertobat, “representasi” umat manusia secara

1394 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


keseluruhan, dari masa awal sampai seluruh umat Islam di seluruh dunia
masa akhir sejarahnya (Q., 7: 11). dalam bentuk kekhalifahan univer-
Kekhalifahan manusia ini mem- sal. Tetapi keinginan itu terwujud
punyai implikasi prinsipil yang luas. hanya untuk jangka waktu yang
Disebabkan oleh pendek, seperti
kedudukannya selama masa pe-
sebagai “duta” merintahan tiga
Tuhan di bumi, khalifah yang
maka manusia pertama. Masa
akan dimintai pemerintahan
tanggung jawab Ali sudah diha-
di hadapan-Nya dapkan kepada
tentang bagai- tantangan
mana ia melak- Muawiyah, dan
sanakan tugas masa pemerin-
suci kekhalifah- tahan Muawiyah
an itu. Manusia diharapkan untuk dan para penerusnya dari kekha-
senantiasa memerhatikan amal lifahan Umayah, sekalipun secara
perbuatannya sendiri sedemikian geografis meliputi daerah kekuasaan
rupa, sehingga dapat dipertanggung yang paling luas seperti telah
jawabkan di hadapan Pengadilan diketahui dalam sejarah Islam
Ilahi kelak. Kewajiban untuk ber- (bahkan sejarah umat manusia),
tindak dengan penuh tanggung namun dengan serius legitimasinya
jawab ini merupakan titik mula mo- selalu ditentang oleh kelompok-ke-
ralitas manusia, dan membuatnya lompok Islam yang sangat berpenga-
sebagai makhluk moral, yakni ruh, yang terdiri dari para pengikut
makhluk yang selamanya dituntut Partai ‘Ali (Syî‘at-u ‘Alî) dan kaum
untuk mempertimbangkan kegiatan Khawarij.
hidupnya dalam kriteria baik dan Setelah terjadi Revolusi Abbasi-
buruk (Q., 6: 165). yah dan kemudian berdiri pemerin-
tahan Bagdad, umat Islam menyak-
sikan adanya dinasti lain yang juga
sempat mencapai puncak-puncak
KEKHALIFAHAN UNIVERSAL kejayaannya, yaitu kekhalifahan
Umayah di Andalusia. Jadi, justru
Ada berbagai indikasi bahwa pada masa-masa yang kini sering
mula-mula umat Islam mengingin- dirujuk sebagai Zaman Keemasan
kan sebuah sistem politik untuk Islam, kaum Muslim sedunia sudah

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1395


dengan nyata meninggalkan konsep Nya. Yaitu, untuk meningkatkan
sebuah kekhalifahan universal. diri kepada dataran nilai kehidupan
Kemudian, tidak lama setelah men- yang lebih hakiki, sebagai kelanjutan
capai masa-masa puncaknya, ke- dari kesuksesan beliau meletakkan
khalifahan Abbasiyah sendiri ber- prasarana kehidupan sosial-politik.
angsung-angsur terpecah-belah Maka setelah Nabi Saw. berhasil
menjadi berbagai kesatuan politik membebaskan Makkah, turun fir-
yang hubungan satu sama lainnya man Allah, Jika telah tiba saat keme-
semakin mengendur. Sebagian dari nangan Allah dan pembebasan
para pemikir Islam pada masa sulit (Makkah) dan engkau lihat manusia
itu, seperti Ibn Taimiyah, menang- berbondong-bondong memasuki aga-
gapi keadaan demikian sebagai ma Allah, maka bertasbihlah dengan
realita, sehingga mulailah dikem- memuji Tuhanmu, dan mohon am-
bangkan teori politik yang menga- punlah kepada-Nya! Sungguh Dia
komodasi perkembangan sejarah, adalah senantiasa Maha Penerima
dan meninggalkan konsep kekhali- Tobat (Q., 110: 1-3).
fahan universal. Sebagai bangsa Indonesia harus
menyadari hal itu, sebab semuanya
merupakan tuntutan asasi dari
falsafah kebangsaan dan kenegaraan
KEKUASAAN ADALAH kita, Pancasila. Dari falsafah itu, di-
SARANA, BUKAN TUJUAN yakini bahwa hidup yang bahagia
harus terlebih dahulu didasari oleh
Termasuk keberhasilan dalam jiwa keimanan dan ketakwaan ke-
kehidupan lahiriah itu ialah keber- pada Tuhan Yang Maha Esa. Ini
hasilan dalam memperoleh kekua- berarti bahwa tidak satu pun dari
saan politik. Kekuasaan politik kegiatan kita yang dibolehkan lepas
bukanlah tujuan akhir perjalanan dari kesadaran akan asal dan tujuan
hidup kita menuju kebahagiaan, hidup kita, yaitu Tuhan. Dari Dia-
baik pribadi maupun bersama. lah kita berasal, dan kepada-Nya-lah
Kekuasaan politik hanyalah sarana kita akan kembali (Q., 2: 156).
untuk mempermudah mencapai tu- Maka dalam perspektif ini, seluruh
juan itu. Karena itu Nabi Muhammad hidup ini tidak lain adalah persiap-
Saw. pun, setelah berhasil mem- an guna menghadap ke hadirat-
bebaskan Makkah dari kaum Nya, dan kita semua harus berusaha
musyrik Quraisy, diperintahkan untuk memperoleh perkenan atau
Tuhan untuk bertasbih memuji- ridla-Nya.
Nya dan memohon ampun kepada-

1396 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Berusaha memperoleh perkenan mempertanggungjawabkan tindak-
atau ridla Tuhan berarti berusaha an dan perilakunya itu.
menempuh hidup yang diresapi oleh Ia tidak dapat dituntut untuk
rasa kebajikan dan diilhami oleh tampil sebagai makhluk moral, dan
keyakinan kepada kebenaran. Beru- ia terbebas dari tangung jawab, ka-
saha memperoleh perkenan Ilahi rena ia adalah makhluk terpaksa
dimulai dengan ketulusan niat (lihat Q., 16: 106). Tetapi itu ber-
dalam hati sanubari untuk mengi- arti bahwa ia dirampas hak dan
kuti jalan yang benar dan mewujud- kesempatannya untuk menampilkan
kan kebaikan. Juga berarti bahwa dirinya secara utuh. Dan pribadi
usaha mencapai perkenan Ilahi yang tidak utuh semacam itu akan
berpangkal dari hati nurani, sebab dengan sendirinya terhalang dari
inti sanubari ialah hati nurani. jalan mendapatkan kebahagiaan
Sanubari adalah modal primordial sejati. Ia menjadi manusia yang
kita yang dianugerahkan oleh Tuhan tidak lagi integral, sehingga ia pun
guna dapat secara naluriah menge- tidak lagi mungkin tampil sebagai
tahui benar dan salah, baik dan khalifah Allah di bumi. Karena itu
buruk (Q., 91: 7-10). sungguh besar kezaliman orang yang
Dalam lubuk hati nurani yang merampas kebebasan orang lain
paling dalam—dapat dinyatakan melalui tindakan tiranik, otoriter,
secara lahiriah lewat ucapan lisan— dan zalim. Karena dengan harkat
kita mewujudkan niat, bahwa kita dan martabatnya, manusia adalah
berbuat dengan nama Allah dan makhluk yang tidak boleh menindas
bertujuan untuk ridla Allah. Oleh dan tidak boleh ditindas (lihat Q.,
karena itu manusia tidak mampu 2: 279).
tampil sebagai makhluk moral, yaitu
makhluk yang secara logis dapat
dimintai pertanggungjawaban atas
segala amal perbuatannya, baik KEKUASAAN BERDASARKAN
ataupun buruk, jika ia sebagai HUKUM
pribadi tidak memiliki kebebasan
untuk memilih tindakannya. Salah satu persoalan yang diha-
Seorang pribadi yang menjalankan dapi oleh kaum Muslim bukan Arab
tindakan dan perilakunya karena ialah kenyataan bahwa pokok-pokok
terpaksa—misalnya, karena ia hidup ajaran Islam termuat dalam Kitab
sistem sosial-politik yang tiranik, Suci dan Sunnah Nabi yang dinyata-
otoriter, dan menindas—bukanlah kan dalam bahasa Arab. Para ulama
seorang yang dapat dituntut untuk Islam sejak masa yang sangat dini

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1397


menyadari pentingnya bahasa Arab kaum Muslim yang melakukan
itu dan menetapkan adanya pengua- pembebasan-pembebasan itu tidak-
saan kepada bahasa tersebut sebagai lah memaksakan agama mereka ke-
syarat formal kesarjanaan dalam pada penduduk setempat. Mereka
agama Islam, walaupun sejak awal pegang teguh pada ajaran Allah
juga sudah dipahami bahwa bahasa tentang kaum Ahl Al-Kitâb yang
Arab itu bukanlah segala-segalanya, harus dihormati dan dilindungi hak-
karena universalisme Islam tidak hak mereka. Dalam Al-Quran
dibatasi oleh bahasa, maupun kon- golongan itu meliputi kaum Yahudi
teks lingkungan. Kesadaran akan dan Nasrani. Tetapi oleh Nabi
masalah universalisme dan konteks- diperluas sehingga meliputi pula
tualisasi ini tumbuh berbarengan kaum Majusi –(Hadis riwayat Malik
dengan ekspansi-ekspansi pembe- dalam Al-Muwaththa’). Maka kaum
basan (futûhât) Islam segera setelah Muslim Arab yang menjadi golong-
Nabi Saw. wafat. Dimulai oleh pro- an elite penguasa baru di negeri-
vokasi suku-suku Arab tertentu yang negeri itu menjadi rujukan dan tum-
dekat atau menjadi “satelite” kekai- puan, bahkan suri teladan, untuk
saran Romawi (Bizantium), bibit- toleransi, keterbukaan, dan kemanu-
bibit konfrontasi dengan bangsa- siaan universal.
bangsa sebelah utara Arabia telah Mereka itulah yang memelopori
muncul di masa Nabi sendiri sampai paham negara dan kekuasaan hu-
detik-detik beliau menjelang wafat. kum, prinsip kebebasan beragama
Maka wajar sekali bahwa Nabi, dan persamaan semua manusia. Pa-
menurut beberapa Hadis, mening- ham negara hukum mereka tegakkan
galkan wasiat untuk meneruskan dengan berpegang kepada prinsip-
penyelesaian masalah konfrontasi prinsip kehukuman dalam Kitab
tersebut. Pada masalah khalifah ke- Suci dan Sunnah Nabi. Penguasa
dua, ‘Umar bin Al-Khattab, kon- sendiri, khalifah dan para pembantu
frontasi itu berkembang menurut (wazîr)-nya, tidak memiliki kekua-
logikanya sendiri sehingga menjadi saan intrinsik. Kekuasaan meme-
gerakan pembebasan yang luar biasa rintah berasal dan berdasarkan kese-
sukses, mungkin di luar dugaan tiaan kepada hukum Kitab Suci dan
kaum Muslim bersangkutan. Sunnah Nabi, dan semua orang sa-
Dengan pembebasan-pembebas- ma kedudukannya di depan hukum.
an atau futûhât itu, maka agama Na- Seperti halnya dengan Piagam Ma-
bi Saw. mulai menyebar di kalangan dinah yang terkenal diakui oleh
bangsa-bangsa bukan Arab. Sesuai semua sarjana sebagai konstitusi ter-
dengan ajaran Kitab Suci sendiri, tulis pertama dalam sejarah umat

1398 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


manusia, prinsip kekuasaan berda- untuk menyadarkan betapa nisbinya
sarkan hukum dan kesamaan semua suatu kekuasaan kenegaraan. Tuhan
orang di depan hukum adalah juga menganugerahkan kepada siapa pun
kontribusi peradaban Islam yang yang dikehendaki, dan mencopot-
sangat besar kepada umat manusia. nya dari siapa pun yang dikehendaki.
Dengan anugerah kekuasaan itu
Tuhan memuliakan kedudukan sese-
orang, dan dengan mencopot kekua-
KEKUASAAN ITU NISBI saan itu Tuhan menjatuhkan marta-
bat seseorang. Sejarah bangsa-bangsa
Katakanlah, Ya Allah, Pemilik termasuk bangsa Indonesia sendiri
Kekuasaan! Kau beri kekuasaan menunjukkan adanya kejadian-
kepada yang Eng- kejadian dramatis
kau kehendaki sebagai bukti
dan Kau cabut ke- “Barang siapa mengaku beriman kebenaran makna
kepada Allah maka hendaknya dia
kuasaan dari sia- doa ajaran Al-
menghormati tamunya.”
pa saja yang Eng- (Hadis Nabi) Quran itu.
kau kehendaki, Dari doa itu
Engkau memberi kemuliaan kepada juga dapat diketahui bahwa dalam
siapa yang Engkau kehendaki, dan kekuasaan, sama dengan semua hal,
Engkau memberi kehinaan kepada terdapat dimensi ruhani yang sering
siapa yang Engkau kehendaki. Di tidak teramati orang, yang langsung
tangan-Mu segala yang baik. Sung- berkaitan dengan kehendak Yang
guh, Engkau berkuasa atas segalanya Mahakuasa. Karena tidak teramati,
(Q., 3: 26). dimensi ruhani cenderung ter-
Perintah untuk mengucapkan abaikan, dan sedikit saja menjadi
doa ini ditujukan kepada Nabi Saw. bagian pertimbangan bertindak.
Dan melalui keteladanan Nabi, Misalnya, banyak penguasa yang
perintah itu berlaku bagi semua terpukau oleh dimensi jasmani atau
kaum beriman. Doa berkenaan lahiri kekuasaannya, sehingga men-
dengan masalah kekuasaan, khusus- jadi terlengah, untuk kemudian
nya kekuasaan politik atau kenega- jatuh secara tidak terhormat. Raja
raan (al-mulk) itu sering dibaca oleh Iran Reza Pahlevi adalah seorang
kaum Muslim dalam banyak ke- penguasa yang memahkotai dirinya
sempatan. dan istrinya, Farah Diba, dan
Tentu dengan maksud yang amat mengaku sebagai keturunan lang-
mendalam bahwa Al-Quran menga- sung Raja Darius yang agung.
jarkan doa serupa itu, antara lain Dengan penuh keangkuhan dia

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1399


gelari dirinya Shahinsyah Aryamehr kemegahan. Lainnya, yang mudah
(Raja-diraja, Cahaya Ras Arya). dikenali, ialah harta kekayaan, tapi,
Dunia Barat memuja dan memu- juga mungkin kemegahan-keme-
jinya, dan ia disebut-sebut sebagai gahan lain yang sepintas lalu tampak
“the darling of the west”. Tetapi siapa lunak saja karena bersifat “nonma-
mengira dia jatuh oleh kiai seder- terial” seperti prestise-prestise sosial
hana, Khomeini, kemudian terusir dan kultural.
dari negerinya sendiri? Bahkan sebenarnya makna doa di
Kekuasaan yang megah dan ke- atas itu adalah anugerah dengan
kayaan yang gemerlap tidak meno- segala bentuk kelebihan. Semuanya
longnya sedikit pun juga, dan ia itu adalah anugerah Allah sebagai
pun hidup terlunta-lunta di negeri amanat yang wajib ditunaikan se-
asing sebagai orang buangan, sampai belum dicopot oleh-Nya dan ditun-
menemui ajalnya secara kesepian. tut pertanggungjawabannya. Dengan
Lalu untuk apa hidupnya selama ini? ungkapan lain, dengan doa itu kita
Bukankah semua yang ia jalankan dididik untuk menjadi lebih rendah
menjadi terasa muspra belaka? Ti- hati, jangan sampai lupa diri.
dakkah semasa berkuasa pernah ter- Dimensi ruhani dalam kekuasaan
betik dalam hatinya bahwa kekua- itu perlu disadari lebih kuat di za-
saan itu sementara belaka? Ia menga- man modern, suatu zaman yang se-
ku keturunan Nabi Muhammad ring disebut sebagai lebih banyak
Saw. dan menyatakan punya tang- menawarkan kenyamanan lahiri
gung jawab kepemimpinan tertentu daripada kenyamanan batini. Karena
dalam sistem masyarakat Islam menyangkut hakikat keruhanian, ke-
aliran syi‘ah di Iran. Namun, sebagai sadaran tentang hal ini tidak senan-
seorang Muslim pernahkah ia mem- tiasa sejajar, apalagi identik, dengan
baca Al-Quran dan merenungi mak- bentuk-bentuk pemenuhan per-
na firman Allah yang menyuruh syaratan lahiri, hal mana membuat-
Nabi Muhammad Saw. memanjat- nya semakin sulit diketahui dan di-
kan doa seperti di atas itu? ukur dari luar. Karena itulah terjadi
Mungkin pertanyaan serupa itu banyak anomali dalam masyarakat.
terlalu jauh, dan hampir sia-sia. Banyak penampilan lahiri atau
Sebab, seperti siapa saja yang sedang formal simbolik yang mengesankan,
berada pada puncak kenegaraan, bahkan sempat mengecoh orang,
lupa diri adalah gejala yang amat sampai akhirnya terbukti tidak punya
umum terjadi, sampai akhirnya se- arti apa-apa, dan semuanya menjadi
mua terlambat. Dan kekuasaan ha- kecewa.
nyalah salah satu dari wujud banyak

1400 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KEKUASAAN YANG ADIL dilarang membuat dan menciptakan
cara ibadah sendiri, karena hal itu
Ibn Taimiyah pernah mengata- berarti membuat bid’ah yang terku-
kan, “Tuhan menegakkan negara tuk. Maka, dalam beribadah kita
yang adil meskipun kafir, dan tidak harus benar-benar hanya mengikuti
menegakkan negara yang zalim mes- Al-Kitab dan Sunnah (tentu saja se-
kipun Islam”, dan “Dunia akan tetap panjang pengertian dan pemaham-
bertahan dengan keadilan sekalipun an yang dapat kita peroleh). Kedua
kafir, dan tidak akan bertahan de- adalah kaidah, “Pada dasarnya dalam
ngan kezaliman sekalipun Islam”. hal bukan ibadah adalah diperboleh-
Dalam semangat yang sama, pemikir kan kecuali jika ada petunjuk seba-
Islam yang agung, Imam Al-Ghazali liknya” (al-ashl fî al-asyyâ’ [ghayr al-
dalam kitabnya, Nashîhat Al-Muluk, ‘ibâdah] al-ibâhah, illâ idzâ mâ dalla
banyak memberi contoh pemerin- al-dalîl ‘alâ khilâfihi). Yakni suatu
tahan dan kekuasaan yang adil dari perkara di luar ibadah pada dasar-
sumber-sumber bukan Islam. Misal- nya diperkenankan (halal) untuk
nya teladan Kisra Anu Syarwan, se- dijalankan, kecuali jika ada bukti
orang Raja Persia Sasani yang ter- larangan dari sumber agama (Al-
kenal adil dan bijaksana (sebab Al- Kitab dan Sunnah). Karena itu, ti-
Ghazali adalah orang Persia). dak dibenarkan melarang sesuatu
Banyak sekali contoh yang seru- yang dibolehkan Allah, sebagaimana
pa, baik dalam tingkat pemikiran dengan sendirinya, tidak dibenarkan
maupun dalam tingkat tindakan membolehkan sesuatu yang dilarang
nyata, yang menunjukkan bahwa Allah. Bahkan Nabi Saw. sendiri pun
seorang Muslim dan masyarakat pernah mendapat peringatan dari
Islam bebas mengambil dan meng- Allah karena mengharamkan sesuatu
gunakan pemikiran serta tata cara yang dihalalkan oleh Allah (Q., 66:
yang baik dari siapa dan dari mana 1).
saja.
Yang sangat relevan dengan ma-
salah ini adalah dua kaidah ushûl al-
fiqh. Pertama, “Pada dasarnya ibadah KEKUATAN DAN
(yakni kegiatan keagamaan murni) KELEMAHAN PAHAM ASY‘ARI
adalah terlarang, kecuali jika ada
petunjuk sebaliknya” (al-ashl fî al- Pokok pembahasan ini ialah
‘ibâdah al-tahrîm, illâ mâ dalla al- paham Asy‘ari dalam tinjauan segi
dalîl ‘alâ khilâfihi). Artinya, kita kekuatan dan kelemahannya. Meski

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1401


pembahasan ini menyangkut peni- muktamarnya di Situbondo akhir
laian kritis terhadap paham itu, 1984 merumuskan dan menegaskan
namun kritik itu sendiri tidaklah bahwa paham Sunnah ialah paham
menjadi tujuannya. Pembahasan ini yang dalam ‘aqîdah menganut Al-
bertolak pada usaha mengenali segi- Asy‘ari atau Al-Maturidi. Sedangkan
segi positif paham itu dan bagai- kelompok-kelompok lain, seperti
mana mengembangkannya agar Muhammadiyah sebagai yang
dapat menjadi suatu sumbangan pertama-tama dan terbesar, yang
kepada tantangan hidup masa kini. biasanya oleh Nahdlatul Ulama
Juga dengan sendirinya pada usaha dipandang sebagai tidak tegas
mengenali segi-segi negatifnya serta berpaham Ahl Al-Sunnah wa Al-
sedapat mungkin menemukan jalan Jamâ‘ah (namun sebenarnya dalam
untuk menghindari atau menghi- banyak hal malah sangat Sunni),
langkannya. juga masih tetap menganut al-
Relevansi pembahasan ini ialah Asy‘ari dalam ‘aqîdah, tanpa banyak
bahwa sebagian besar kaum Muslim mengambil alih kritik para pemikir
Indonesia, jika tidak seluruhnya, modernis Islam seperti Muhammad
menganut paham Asy‘ari di bidang Abduh, ataupun pemikir reformis
‘aqîdah. Pertama, karena Islam di seperti Ibn Taimiyah dan, apalagi,
Indonesia beraliran Sunni, sehingga Muhammad ibn Abd Al-Wahhab,
tidak menganut ‘aqîdah Syi‘ah atau terhadap beberapa segi paham
Muktazilah. Kedua, karena Islam di Asy‘ari itu.
Indonesia bermazhab Syafi‘i, dan
seperti di mana-mana, kaum Syafi‘i
kebanyakan menganut ‘aqîdah
Asy‘ari. Ini berbeda dari kaum Sunni KEKUATAN ILMU
bermazhab Hanafi (di Asia Daratan) PENGETAHUAN
yang kebanyakan menganut ‘aqîdah
Maturidi, dan dari kaum Sunni ber- Dalam Kitab Suci ada suatu
madzhab Hanbali (di Arabia) yang tantangan dari Tuhan yang dituju-
tidak menganut Asy‘ari ataupun kan kepada seluruh makhluk hidup
Maturidi, melainkan mempunyai yang berakal, baik yang berwujud
aliran tersendiri yang khas Hanbali. “kasar”, yaitu manusia, maupun
Pembela paling tegas paham yang berwujud “halus”, yaitu jin.
Sunnah (lengkapnya, paham Ahl Al- Tantangan itu ialah firman Allah:
Sunnah wa Al-Jamâ‘ah) di negeri Wahai masyarakat jin dan manusia!
kita, yaitu Nahdlatul Ulama, dalam

1402 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Kalau kamu mampu menembus berorang, antara lain, berupa
(melintasi) penjuru langit dan bumi, proyek-proyek mengirimkan satelit
maka tembuslah! Namun kamu tidak ke batas-batas tata surya yang
akan dapat menembusnya kecuali sampai sekarang masih berlangsung
dengan kekuatan (Q., 55: 33). Jadi dan telah mulai mengirimkan
sesungguhnya Allah tidak melarang gambar-gambar keadaan planet
makhluknya untuk membuat ren- tertentu sebagai sumber informasi
cana dan pro- yang amat ber-
gram yang akan manfaat bagi
menembus ba- manusia.
tas-batas langit. Semua itu
Allah hanya me- dimungkinkan
mperingatkan karena adanya
bahwa untuk da- “kekuatan” atau
pat menembus sulthân pada
langit itu diper- Amerika dan
lukan kekuatan Rusia (kemu-
(sulthân). Jika ke- dian disusul
kuatan ada, me- oleh Prancis dan
reka akan mampu menembus- Jepang). Dan kekuatan itu tidak lain
nya. ialah ilmu pengetahuan. Dukung-
Pada zaman modern ini kiranya an ilmu pengetahuan itulah yang
tidak terlalu sulit memahami firman memungkinkan diluncurkannya
tantangan itu, karena manusia telah satelit-satelit.
membuktikan bahwa mereka telah Namun, manusia tidak usah ter-
mampu menembus penjuru langit, buru menjadi sombong. Meskipun
baik yang berorang (manned) mau- program-program angkasa mereka
pun yang tidak berorang (unman- saat ini sungguh menakjubkan, na-
ned). Program-program ruang ang- mun, jika diukur dari besarnya alam
kasa negara-negara maju, khususnya raya ini, apa yang mereka capai ti-
dua negara adikuasa Amerika dan daklah mempunyai arti apa-apa bagi
Rusia, dapat disebut sebagai prog- Tuhan. Ambillah rembulan yang ber-
ram “menembus batas-batas langit hasil dijelajah oleh Neil Armstrong
dan bumi” seperti yang termuat dari Amerika itu. Bandingkan jarak
dalam firman tantangan itu. Salah rembulan itu dari bumi dan jarak
satu program berorang yang sukses gugusan bintang paling jauh yang
ialah mendaratnya Neil Armstrong sudah diketa hui manusia baru-baru
di rembulan. Sedangkan yang tidak ini. Jarak rembulan dari bumi ha-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1403


nyalah 350 ribu km, atau sejauh KELAHIRAN ORDE BARU
perjalanan cahaya dalam 9 detik!
Kemudian jarak matahari dari bumi Ketika Orde Baru lahir, pemikiran
ialah sekitar sejauh perjalanan cahaya yang sejalan dengan aspirasi reformasi
dalam 8 menit! Dan jarak bintang sekarang ini sebetulnya sudah ada.
terjauh yang sekarang diketahui Yakni pikiran-pikiran yang tertuang
oleh manusia melalui astronomi dalam Seminar Angkatan Darat (AD)
modern tidak lagi bisa dihitung II tahun ’66 yang dipelopori oleh
dalam ukuran detik cahaya, atau para intelektual di Seskoad (Sekolah
menit cahaya, atau jam cahaya, dan Staf Komando Angkatan Darat). Pada
seterusnya, tapi tahun cahaya! Dan saat itu, Seskoad merupakan se-
tidak lagi bisa diukur dengan satu- macam “think-tank” (galon pemikir-
an, puluhan, ratusan, atau ribuan an) yang sangat produktif dan banyak
tahun, melainkan miliaran tahun! merekrut tenaga-tenaga yang sangat
Maka, misalnya, para astronom me- berkualitas (highly qualified). Sa-
ngatakan ada bintang yang jauhnya yangnya, konsep yang dimaksudkan
dari bumi sekitar 15 miliar tahun sebagai reformasi terhadap sistemnya
cahaya. Bung Karno yang tidak adil waktu
Jadi, tidak mungkin manusia itu berhadapan dengan partai,
menembus batas “seluruh langit” dimana saat itu berjumlah sangat
(aqthâr al-samâwât), karena tidak banyak. Dan tidak jelas pula—
mungkin ada kekuatan dan kekua- seperti yang dinyatakan dalam
saan pada manusia. Yang bisa dila- jargon—siapa lawan, siapa kawan.
kukan manusia hanyalah sekadar Pak Harto, misalnya, waktu itu boleh
“menjenguk” bagian amat kecil dari dikatakan sendirian. Dia secara
alam raya ini, yang kebetulan sangat, sepenuhnya hanya bisa bersandar
sangat dekat dari bumi. Allah tetap kepada RPKAD (Resimen Para
mengizinkan manusia untuk tetap Komando Angkatan Darat) dalam
mencoba, dan untuk mencoba itu Kostrad (Komando Cadangan
mereka memerlukan ilmu penge- Strategi Angkatan Darat), dan
tahuan sebagai sumber kekuatan. Ini kemudian diperluas ke Siliwangi dan
menggambarkan betapa pentingnya Yogya. Sedangkan semua Kodam
ilmu pengetahuan dalam hidup (Komando Daerah Militer), semua
ini. angkatan, semua partai politik, sama-
sama mencurigakan.
Saat itulah sebetulnya ada indi-
kasi bahwa Pak Harto ingin menda-

1404 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


patkan dukungan dari Masyumi, sebagai orang-orang muda dari HMI
karena Masyumi pada waktu itu (Himpunan Mahasiswa Islam), se-
adalah partai politik yang dijamin tiap hari bertanya-tanya apakah
anti-PKI. Tetapi sayang, pende- masih akan survive atau tidak, karena
katan-pendekatan kepribadiannya kita menjadi target dari kampanye
(personal approach) ketika itu kurang PKI. Kita hidup dalam suasana
produktif sehingga gagal. Banyak traumatis. Seolah-olah yang penting
sekali cerita pada waktu itu. Ke- adalah bagaimana keadaan di-clear-
mudian ketika Pak Harto melihat kan dari PKI, supaya bebas dari
tantangan dari partai-partai, tetapi ketakutan. Dan Pak Harto, harus
mungkin juga karena kepribadian kita akui telah melaksanakannya
dia sendiri yang kurang cocok de- dengan luar biasa efektif sehingga
ngan aspirasi yang lebih demokratis, PKI hancur, meskipun prosesnya
maka dia membatalkan (cancel) se- agak berlebihan. Apa yang mau
mua hasil dari seminar AD. Dia ke- ditekankan dari semua cerita ini
mudian mengambil konsep-konsep ialah bahwa kita harus adil mem-
yang digodok oleh Ali Murtopo cs., perlakukan orang. Kita harus
terutama melalui CSIS (Center for bersikap ihsân, mau mengakui ke-
Strategic and International Studies). baikan orang (Innallâha ya’muru bi
Itulah yang menghasilkan suatu al-‘adli wa al-ihsân). Namun dalam
sistem yang berjalan sepanjang Orde perkembangan berikutnya, Pak
Baru yang kita rasakan selama lebih Harto kurang melihat ke mana sis-
dari 30 tahun. temnya itu berjalan. Itulah yang
Penulis sering mengatakan bahwa berbahaya. Sistem yang tercipta dan
sistem yang berjalan selama lebih menggelinding bersama Orde Baru
dari 30 tahun, di masa Orde Baru itu menjadi permanen seolah-olah
dengan tokohnya Pak Harto, itu merupakan situasi final dari keadaan
sangat mengesankan, impresif. Ban- Indonesia. Akibatnya, ketika zaman
dingkan dengan zaman Bung Karno bergulir dan situasi berubah, maka
selama 20 tahun di mana penuh sistem tersebut tidak mampu meng-
dengan gejolak. Di bawah Pak Harto, akomodasi perkembangan dan tun-
selama 30 tahun boleh dikatakan tutan-tuntutan aktual, sehingga dia
tidak ada gejolak yang berarti. Tetapi menjadi out of date dan mengalami
yang harus diingat ialah bahwa wak- krisis yang cukup gawat.
tu itu Pak Harto diberi cek kosong.
Kenapa? Sebab waktu itu kita, ter-
utama yang kami rasakan sendiri

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1405


KELEBIHAN ISLAM ni agama dan yang merupakan prin-
sip-prinsip transaksi sekular. Meski-
Berkah dan kelebihan agama pun kedua-duanya diambil dari
Islam ialah segi kesamaannya yang sumber yang sama, namun prinsip-
menakjubkan dari ujung ke ujung prinsip yang kedua harus dipandang
dunia Islam (“dari Marakesh sampai sebagai hukum sipil (duniawi), yang
ke Merauke”). Kesamaan tersebut didasarkan kepada kepentingan dan
telah mendasari gejala yang sangat manfaat umum, dan karenanya se-
menonjol antara sesama Muslim di lalu berubah menuju yang terbaik
mana saja, yaitu solidaritas dan per- dan ideal. Nabi sendiri telah mem-
saudaraan dalam iman. Argumen beri contoh untuk hubungan reli-
tersebut hanya berarti penegasan gius-sekular ketika beliau bersabda,
bahwa memang sungguh-sungguh “Aku hanyalah seorang manusia, jika
ada pola penyelesaian setempat un- kuperintahkan sesuatu yang me-
tuk masalah-masalah setempat, tan- nyangkut agama, taatilah; dan jika
pa kehilangan benang merah kesa- kuperintahkan sesuatu dari penda-
maan universal antara seluruh kaum patku sendiri, pertimbangkanlah de-
Muslim di muka bumi. Dan pola ngan mengingat bahwa aku hanyalah
penyelesaian setempat sepenuhnya seorang manusia.” Atau, ketika be-
Islami. Berkenaan dengan masalah liau bersabda, “Kamu lebih tahu
ini, menarik sekali pandangan Dr. tentang urusan duniamu.”
Ahmad Zaki Yamani (yang pernah Patut kita perhatikan bahwa apa
menjabat sebagai Menteri Permi- yang dikatakan Yamani sebagai
nyakan Saudi Arabia). Dalam buku- “prinsip-prinsip transaksi sekuler”
nya tentang hukum Islam, Yamani dan “hukum sipil” itu ialah padanan
menegaskan demikian: apa yang secara tradisional dalam
“Negara-negara itu dapat mene- ilmu fiqih disebut masalah “mu-
tapkan hukum penyelesaian baru ‘âmalah”, bentuk mufrad (tunggal)
bagi masalah baru, dengan meng- atau “mu‘âmalâh” dalam bentuk
ambil cara penyelesaian dari prinsip- jamak (plural).
prinsip umum syariat dan memper-
timbangkan kepentingan umum
dan kesejahteraan masyarakat.”
“Hakikat dan nilai keagamaan KELEMAHAN MANUSIA
syariat sama sekali tidak boleh di-
lebih-lebihkan. Banyak orientalis Seperti dikatakan dalam Al-
Barat yang menulis tentang syariat Quran bahwa di antara kelemahan
gagal membedakan antara yang mur- manusia adalah mudah berkeluh

1406 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kesah. Sungguh manusia diciptakan KELOMPOK AHL AL-SUNNAH
serbagelisah. Bila ditimpa bahaya WA AL-JAMÂ’AH
berkeluh kesah. Dan bila kekayaan
yang diterimanya, kikir (Q., 70: 19- Adanya kelompok Ahl Al-Sunnah
21). wa Al-Jamâ‘ah sering dikaitkan
Selain potensi bawaan yang dengan sebuah hadis yang menu-
mudah berkeluh kesah kalau ditim- turkan tentang adanya sabda Nabi
pa kesulitan, sifat manusia pun amat Saw. bahwa kaum Majusi terbagi
mudah menjadi sombong apabila menjadi 71 golongan, kaum Nasrani
mendapatkan ke- menjadi 72 go-
mudahan. Dalam longan, dan ka-
kehidupan sehari- Dan barangsiapa berhijrah (ber- um Islam men-
hari, sering terde- pindah, bergerak) di jalan Allah jadi 73 golong-
ngar ungkapan- (untuk mencari kebaikan demi an. Semuanya
ridlâ’-Nya), maka dia akan men-
ungkapan seperti, dapatkan banyak perlindungan di celaka, kecuali
“Coba kalau tidak bumi (selain tempatnya sendiri) satu golongan.
ada saya” atau “Ini dan keleluasaan .... Dan dari kalang-
kan berkat usaha (Q., 4: 100) an kaum Mus-
saya.” Seluruhnya lim satu golong-
mengindikasikan bahwa kesuksesan an yang selamat itu ialah Ahl Al-
dan keberhasilan diklaim datang dari Sunnah wa Al-Jamâ‘ah. Tentu saja
diri sendiri. Inilah contoh sifat yang paling banyak mengutip hadis
sombong. itu ialah kalangan para pendukung
Adapun kata sombong dalam paham Ahl Al-Sunnah wa Al-Jamâ‘ah
bahasa Arab diistilahkan dengan sendiri, yaitu golongan yang dikenal
ungkapan istighnâ, artinya tidak sebagai kaum “Sunni”.
membutuhkan pertolongan pihak Namun secara historis, pertum-
lain. Cerita tentang kesombongan buhan Ahl Al-Sunnah wa Al-Jamâ‘ah
dapat ditemukan dalam Al-Quran itu, sebagai golongan, berlangsung
yang diilustrasikan lewat cerita Nabi cukup lama. Sebelum khalifah Umar
Musa A.s. Nabi Musa adalah sosok Ibn Abd Al-Aziz memerintah di
seorang nabi yang sangat cerdas dan Damaskus pada akhir abad pertama
fisiknya juga sangat kuat karena sejak Hijri, kurang lebih setengah abad
kecil dibesarkan dalam lingkungan sebelumnya, yaitu pada tahun 41
istana raja Fir’aun. Dengan sendiri- Hijri, kaum Muslim ramai berbicara
nya, kebutuhan gizi atau nutrisinya tentang persatuan kembali seluruh
pun terpenuhi. umat Muslim di bawah Khalifah
Muawiyah. Mereka menamakan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1407


persatuan menyeluruh itu Jamâ‘ah jika tidak karena Hasan dengan
dan tahun 41 Hijriah itu pun disebut ikhlas menyerahkan kekhalifahan
tahun persatuan (‘âm al-Jamâ‘ah). kepada Muawiyah, bekas musuh
Mereka menyambut tahun itu ayahandanya.
dengan penuh syukur kepada Allah Sejarah memang mencatat bahwa
dan mereka merasa seperti kembali di bawah pemerintahan Muawiyah
ke masa-masa Abu Bakar dan Umar berbagai program yang tertunda
bin Al-Khattab, dua orang khalifah selama fitnah-fitnah berlangsung,
yang dengan rasa hormat mereka terutama program pembebasan
sebut Al-Syaykhân (Dua Pemimpin). negeri-negeri yang terbelenggu oleh
Tetapi terjadinya tahun persatu- kezaliman, dapat diteruskan kem-
an itu tidaklah gratis. Bahkan biaya- bali. Muawiyah mengirimkan
nya amat mahal. Pertama ialah di- tentara Islam ke seluruh penjuru
dahului dengan terbunuhnya ‘Ali dunia dan daerah kekhalifahan Islam
Ibn Abi Thalib, Khalifah Bijaksana menjadi berlipat ganda. Karena itu,
yang keempat, oleh bekas para seluruh kaum Muslimin melihat
pendukungnya sendiri, kaum Kha- masa itu sebagai ulangan kejayaan
warij. Setelah itu Hasan putra Ali ekspedisi pembebasan (futûhât)
harus terlebih dahulu menanggalkan dan tumbuhlah pada mereka sikap
klaimnya sebagai khalifah, pengganti teguh menghargai persatuan atau
ayahandanya yang terbunuh itu. Ibn jamâ‘ah. Inilah yang ingin mereka
Taimiyah mengatakan bahwa tin- raih kembali pada zaman Umar Ibn
dakan Hasan ibn Ali adalah tindakan ‘Abd Al-Aziz, karena saat itu tumbuh
yang amat mulia yang telah diramal- lagi secara gawat berbagai pertikaian
kan oleh kakeknya sendiri, yaitu dan pemberontakan. Secara ironis,
Rasulullah Saw., dengan sabda be- hal itu antara lain justru disebabkan
liau (sambil menunjuk Hasan): “Se- oleh kezaliman para khalifah Damas-
sungguhnya cucuku ini adalah seorang kus sendiri, yaitu mereka yang me-
yang amat mulia dan dengan dia merintah sebelum ‘Umar Ibn ‘Abd
Allah akan mendamaikan dua ke- Al-Aziz.
lompok besar kaum Muslimin.”
Berkat jiwa besar Hasan ibn Ali
itu, seluruh kekuasaan kekhalifahan
berada di tangan Muawiyah di KELOMPOK PEMBARUAN
Damaskus dan dengan begitu umat YANG “LIBERAL”
Islam pun bersatu kembali. Dengan
kata-kata lain, menurut Ibn Di atas pentas sejarah, baik Indo-
Taimiyah, persatuan tak akan terjadi nesia maupun dunia, telah tampil

1408 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


gerakan-gerakan pembaruan. Di kannya sebagai sikap hidup yang
Indonesia, kita mengenal organisasi- prinsipil. Oleh karena itu, diperlu-
organisasi dengan aspirasi-aspirasi kan adanya suatu kelompok pemba-
pembaruan, seperti Muhammadi- ruan Islam baru yang liberal. Tetapi,
yah, Al-Irsyad dan Persis. Tetapi se- kata-kata itu mempunyai implikasi-
jarah mencatat pula, dan harus kita nya lebih lanjut sebagai konsekuensi
akui dengan jujur, bahwa mereka itu logisnya, yaitu nontradisionalisme
sekarang telah berhenti sebagai pem- dan nonsektarianisme.
baru-pembaru. Mengapa? Sebab Maka, di sini, dituntut adanya
mereka, pada akhirnya, telah menja- kemampuan dan keberanian untuk
di beku sendiri, organisasi tersebut setiap waktu meninjau kembali nilai
tidak sanggup menangkap semangat kelompok (sekte). Sekali lagi, nilai-
dari ide pembaruan itu sendiri, yaitu nilai itu pun tidak perlu dikemuka-
dinamika dan progresivitas. Se- kan lagi, seandainya umat Islam kon-
baliknya, organisasi-organisasi yang sisten dengan ajaran-ajaran sendiri.
oleh sejarah dicatat sebagai or- Sebab, nontradisionalisme tidak lain
ganisasi-organisasi kontra reformasi, adalah kebalikan dari sikap “kami
seperti NU, Al-Wasliyah, PUI dan mendapatkan bapak-bapak kami
lain-lain, ternyata sekarang telah berjalan di atas suatu kata, nilai, dan
melakukan sendiri dan menerima di atas warisan-warisan mereka itu-
nilai-nilai yang dulunya menjadi lah kami memperoleh petunjuk.”
hak monopoli kaum pembaru, Sedangkan nonsektarianisme adalah
sekalipun sikap mereka ini karena kebalikan dari sikap “setiap golongan
desakan hukum sejarah yang tak bangga dengan apa yang ada pada-
terhindarkan, dan mereka mengam- nya,” yang kedua-duanya dicela
bilnya tidak cukup serius, atau tidak keras oleh Kitab Suci. Kembali ke
secara formal menerimanya sebagai apa yang telah disinggung di muka,
pandangan prinsipil. Akibatnya sebenarnya nilai-nilai Islam adalah
ialah keadaan stagnant yang, secara nilai-nilai yang dinamis, bukan
menyeluruh, menimpa umat seka- statis. Selain dasar-dasar kepercayaan
rang ini: Organisasi-organisasi Islam (di mana yang terpenting ialah
yang, ketika didirikannya, bersikap kepercayaan kepada Allah), pokok-
antitradisi dan sektarianisme, se- pokok ibadah serta beberapa nilai
karang telah menjadi tradisionalis kemasyarakatan yang sangat prin-
dan sektarianis. Sedangkan organisasi sipil, dan tampak tidak berubah
lainnya yang semula menolak nilai- sepanjang masa, Islam tidak mem-
nilai baru dan sekarang menerima- berikan perumusan-perumusan
nya, tidak pernah berniat menjadi- definitif yang menyangkut kegiatan-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1409


kegiatan duniawi. Selain nilai-nilai penelaahan yang realistis dan penuh
dasar, yaitu rasa takwa yang terbit keuletan berpikir atas gejala sosial
dari iman kepada Allah dan ibadah dan historis. Sekarang kita harus
kepada-Nya, tidak ada nilai-nilai belajar menggunakan pikiran-pi-
yang tetap. Nilai-nilai itu adalah kiran yang terbaik menurut ukuran
nilai-nilai budaya yang harus ber- prinsip-prinsip Islam, dan mengu-
kembang terus sesuai dengan hu- sahakan perkembangan selanjutnya
kum perubahan dan perkembangan dengan realisme yang sama dan
(segala sesuatu selain Allah itu rusak ketekunan berpikir yang sama. Inilah
atau berubah). Oleh karena itu, hakikat makna ijtihad, atau pem-
nilai-nilai Islam ialah setiap nilai baruan, yang dikehendaki. Oleh
yang sejalan dengan kemanusiaan, karena itu, ijtihad atau pembaruan
atau fitri, atau hanîf, dengan dilan- haruslah merupakan proses terus-
dasi takwa kepada Allah. Nilai-nilai menerus dari pemikiran yang orisi-
akan Islami apabila secara asasi tidak nal, berlandaskan penilaian atas ge-
bertentangan dengan iman dan jala-gejala sosial dan sejarah, yang
takwa, dan adalah baik menurut sewaktu-waktu harus ditinjau kem-
kemanusiaan, sesuai dengan per- bali benar salahnya. Ijtihad merupa-
kembangannya. kan suatu proses, di mana kesalahan
Sekarang, perjuangan memper- pengertian akan mengakibatkan
baiki nasib umat manusia, bukan- buah yang pahit, yaitu kegagalan.
lah menjadi monopoli umat Islam. Sungguhpun demikian, itu pun
Seluruh manusia, dengan memper- masih lebih ringan daripada beban
taruhkan rasio atau akal pikiran yang stagnasi sosial sejarah akibat tidak
ada padanya, telah terlibat dalam adanya pembaruan. Oleh karena
upaya-upaya menemukan cara-cara itu, tidak mungkin terjadi ijtihad
yang terbaik bagi perbaikan kehi- dan pembaruan yang berarti, jika
dupan kolektif manusia. Pikiran- kita tidak mempunyai organisasi-
pikiran itu, pada zaman modern ini, organisasi penelitian dengan dasar
ditemukan pernyataannya dalam yang kuat, jika kita tidak mempu-
istilah-istilah yang sekarang banyak nyai metode yang unggul untuk me-
terdengar, seperti demokrasi, sosial- nganalisis situasi apa pun jika tidak
isme, kerakyatan, komunisme, dan mempunyai pengetahuan yang
lain-lain. Pikiran-pikiran itu, betapa tepat tentang perkembangan-per-
pun salahnya kelak, merupakan kembangan kemajuan kemanusiaan
puncak-puncak pemikiran manusia dan kesempatan-kesempatan yang
tentang kehidupan dirinya sendiri diberikan oleh penemuan-pene-
dalam bermasyarakat, sebagai hasil muan baru di setiap bidang, baik

1410 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sosial maupun alam. Dirasakan Dengan kata lain, dukungan ke-
masih sangat jauh dari keadaan yang pada pola hidup keluarga kecil me-
menyenangkan itu. merlukan orientasi hidup yang lebih
Dapat disimpulkan bahwa pe- menitikberatkan segi kualitas, yang
kerjaan pembaruan adalah pekerja- dari berbagai perspektif berarti
an mereka dari kalangan masyarakat orientasi hidup yang tidak terlalu
yang mempunyai kemampuan yang materialistik, melainkan mungkin
sebesar-besarnya untuk mengerti berdimensi spiritualistik. Dalam
dan berpikir. Dengan kata lain, ini kitab suci, orientasi kehidupan mate-
adalah pekerjaan kaum terpelajar. rialistik itu disebut sebagai “kehi-
Maka tanggung jawab kaum ter- dupan rendah” (al-hayâh al-dunyâ),
pelajar sungguh besar dan berat, di yang terdiri dari unsur-unsur pokok
hadapan umat manusia dalam seja- pengagungan nilai harta kekayaan
rah ini, dan di hadapan Tuhan kelak dan anak keturunan, Ketahuilah
di kemudian hari (di akhirat). bahwa kehidupan rendah itu tidak
lain ialah mainan, kesenangan, per-
hiasan, unggul-unggulan di antara
kamu dan berlomba banyak dalam
KELUARGA KECIL MENUJU harta kekayaan dan anak keturunan
HIDUP BERKUALITAS … (Q., 57: 20).
Terdapat isyarat dalam kitab suci
Masalah manusia yang utama bahwa kenyataan tentang “kehidup-
ialah bagaimana hidup bahagia, dan an rendah” itu berakar dalam watak
pandangan yang mendukung sistem manusia (yang tidak mengalami pe-
keluarga kecil akan menuntut konsep ningkatan orientasi hidupnya). Di
tertentu tentang hakikat kebaha- sisi Tuhan, terdapat dimensi lain
giaan yang dikaitkan dengan ma- kebahagiaan dan kesenangan itu
salah kualitas hidup. Ini perlu di- yang tidak materialistik, Dibuat
ungkapkan sebagai titik tolak, ka- tampak indah untuk manusia kecin-
rena dorongan untuk memiliki anak taan kepada hal-hal yang menye-
banyak (keluarga besar)—sebagai- nangkan, yang terdiri dari wanita,
mana dorongan untuk menumpuk anak-anak, tumpukan kekayaan dari
harta, terbit dan merupakan kelan- emas dan perak, kuda-kuda yang
jutan dari konsep tertentu tentang terawat baik, peternakan, dan perta-
kebahagiaan hidup, yang biasanya nian. Itulah kenikmatan kehidupan
dikaitkan dengan jumlah anak ketu- rendah sedangkan pada Tuhan ter-
runan dan harta kekayaan. dapat tempat kembali yang sebaik-
baiknya (Q., 3: 14).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1411


Karena itu disebutkan pula bah- matan kehidupan rendah, sedangkan
wa anak keturunan, seperti halnya yang ada di sisi Tuhan itulah yang
dengan harta kekayaan, adalah lebih baik dan lebih langgeng bagi
“hiasan” kehidupan rendah. Untuk mereka yang beriman lagi bertawakal
mereka yang berhasil mengadakan kepada Tuhan (Q., 42: 36). Ke-
“emansipasi” diri dan hidupnya ser- tahuilah bahwa kehidupan rendah itu
ta dapat melakukan “transenden- tidak lain ialah mainan, kesenang-
talisasi” orientasi an, perhiasan,
hidupnya (meng- unggul-unggulan
atasi masalah ke- di antara kamu,
kinian dan kedi- dan berlomba
sinian), maka banyak dalam
akan berorientasi harta kekayaan
hidup yang lebih dan anak ke-
kualitatif, dan turunan, bagai-
bagi mereka ke- kan air hujan
bahagiaan dida- yang tetumbuhan
patkan dalam yang dihasil-
amal lestari yang kannya menak-
berkebaikan (al- jubkan orang-
bâqiyât al-shâlihât). Harta dan orang kafir, kemudian tetumbuhan itu
anak keturunan adalah hiasan mengering dan engkau akan me-
kehidupan rendah, sedangkan amal lihatnya berubah menjadi kuning, lalu
lestari yang berkebajikan adalah berantakan menjadi batang-batang
lebih baik (lebih tinggi nilainya) di mati. Sedangkan di akhirat menanti
sisi Tuhanmu sebagai pahala, dan azab yang pedih, tapi juga ampunan
lebih baik pula sebagai harapan (Q., dan keridlaan Tuhan. Kehidupan
18: 46). rendah itu tidak lain adalah kenik-
Digunakannya perkataan “hias- matan palsu (Q., 57: 20).
an” (zînah [bukan zinâ]) karena Karena kepalsuan kebahagiaan
sifatnya yang tidak sejati, melainkan materialistik berdasarkan adanya
ornamental dan dekoratif belaka. harta kekayaan dan anak turunan itu,
Maka kebahagiaan dalam “ke- maka harta kekayaan dan anak ketu-
hidupan rendah” itu pun disebut runan disebutkan sebagai fitnah,
sebagai kenikmatan palsu. Dan yakni ujian dari Tuhan. Ketahuilah
sesuatu yang diberikan kepada kamu olehmu sekalian, bahwa sesungguhnya
(yang terdiri dari anak keturunan dan harta kekayaanmu dan anak ketu-
harta kekayaan) itu adalah kenik- runanmu itu adalah fitnah, dan

1412 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bahwa sesungguhnya pada Allah mendelegasikannya kepada pribadi
tersedia pahala (kebahagiaan) yang yang lain (lihat antara lain Q., 6:
agung (Q., 8: 28). 94 dan Q., 31: 33). Karena itu, nilai
seorang pribadi adalah sama dengan
nilai kemanusiaan universal, seba-
gaimana nilai kemanusiaan universal
KELUHURAN KOSMIS adalah sama nilainya dengan nilai
kosmis seluruh alam semesta. Maka
Manusia adalah jagat kecil, sua- agama mengajarkan, Barangsiapa
tu “mikrokosmos”, yang menjadi membunuh seseorang tanpa dosa pem-
cermin dari jagat besar, “makro- bunuhan atau tindakan perusakan di
kosmos”, yang meliputi seluruh alam bumi maka bagaikan ia membunuh
semesta. Manusia adalah puncak seluruh umat manusia, dan barang-
ciptaan Tuhan, yang dikirim ke siapa menolong hidupnya maka
bumi untuk menjadi khalifah atau bagaikan ia menolong hidup seluruh
wakil-Nya. Oleh karena itu, setiap umat manusia (Q., 5: 32).
perbuatan yang membawa perbaik- Jadi harkat dan martabat setiap
an manusia, oleh sesama manusia perorangan atau pribadi manusia
sendiri, mempunyai nilai kebaikan harus dipandang dan dinilai sebagai
dan keluhuran kosmis, menjangkau cermin, wakil atau representasi har-
batas-batas jagat raya, menyimpan kat seluruh umat manusia. Maka
makna kebenaran dan kebaikan uni- penghargaan dan penghormatan
versal, suatu nilai yang berdimensi kepada harkat masing-masing ma-
kesemestaan seluruh alam. Dan nusia secara pribadi adalah suatu
karena manusia itu—dalam analisis amal kebajikan yang memiliki nilai
terakhir—terdiri dari individu-indi- kemanusiaan universal. Demikian
vidu atau kenyataan-kenyataan per- pula sebaliknya, pelanggaran dan
orangan yang tidak terbagi-bagi, penindasan kepada harkat dan mar-
maka masing-masing perorangan itu tabat seorang pribadi adalah tindak
menjadi “instansi” pertanggung- kejahatan kepada kemanusiaan uni-
jawaban terakhir dan mutlak dalam versal, suatu dosa kosmis, dosa yang
pengadilan Ilahi di akhirat nanti. amat besar.
Masing-masing perorangan itu Harkat dan martabat pribadi itu,
pulalah yang akhirnya dituntut un- sebagaimana telah dikemukakan
tuk menampilkan diri sebagai makh- tadi, dimulai dengan pemenuhan
luk moral yang bertanggung jawab keperluan hidup primernya, berupa
yang akan memikul segala amal per- sandang, pangan, dan papan. Tetapi,
buatannya tanpa kemungkinan dari deretan sejumlah argumen di

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1413


atas juga dapat disimpulkan bahwa kehidupan yang lebih bermakna,
terpenuhinya segi kehidupan lahiri yang lebih berarti dan bernilai. Aga-
tidaklah akan dengan sendirinya ma memperingatkan bahwa harta
berarti menghantar manusia kepada kekayaan—juga anak dan keturun-
dataran kehidupan yang lebih an—adalah “fitnah” atau percobaan
tinggi. Kehidupan universal dan dari Tuhan kepada kita. Janganlah
kemakmuran hanyalah salah satu kita biarkan diri terbuai, terpukau,
prasarana—meskipun amat penting, dan terkecoh oleh keberhasilan
jika bukannya yang paling pen- lahiri, kemudian melupakan, meng-
ting—bagi pencapaian kehidupan abaikan dan meninggalkan sesuatu
yang lebih tinggi. Meminjam ada- dalam kehidupan ini yang nilainya
gium kaum sufi, “Hanya orang yang lebih tinggi dan lebih agung dari-
mampu berjalan di tanah datar yang pada segi-segi lahiriah dan jasma-
bakal mampu mendaki bukit.” niah (Q., 8: 28). Maka sebagai
Namun, justru ibarat orang yang “fitnah” atau ujian dari Tuhan, harta
mampu berlari di tanah datar tapi dan keturunan harus diarahkan dan
belum tentu tertarik untuk mendaki digunakan untuk memperkuat
bukit. Maka demikian pula halnya usaha menuju makna hidup yang
dengan orang yang telah terpenuhi lebih hakiki.
kehidupan lahiriahnya: belum tentu
ia tertarik untuk meningkatkan diri-
nya ke dataran perikehidupan yang
lebih tinggi. Mungkin ia malah me- KEMAJEMUKAN BUDAYA
rasa puas hanya berlari-lari dan ber- NUSANTARA
putar-putar di tanah datar. Sung-
guh, justru yang banyak kita jumpai Kualitas bahasa Melayu yang
ialah adanya mereka yang meman- berwatak kosmopolit, dengan ciri-
dang pemenuhan kehidupan lahiri ciri perkembangan yang dinamis,
sebagai tujuan akhir dan menjadi bebas, terbukti dan egaliter,
titik ujung cita-cita hidupnya. Da- membuat bahasa Melayu sangat
lam bahasa sehari-hari, orang seperti sejalan dengan wawasan negara-
itu biasanya disebut materialis atau bangsa modern (modern nation-
bersemangat kebendaan. state). Dengan penggarapan lebih
Maka, agama-agama senantiasa lanjut oleh para cendekiawan mo-
memberi peringatan, jangan sampai dern dari Sumatera, khususnya
kita teperdaya oleh kehidupan du- Sumatera Barat, bahasa Melayu
niawi, kehidupan rendah, kehidup- berkembang menjadi bahasa Indo-
an material, sehingga kita lupa akan nesia modern sekarang ini. Dengan

1414 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bahasa Melayu sebagai sahamnya, adalah falsafah keagamaan kerajaan
meminjam jargon dalam dunia kom- Jawa Majapahit yang kekuatannya
puter, Sumatera dan luar Jawa pada banyak bertumpu pada kesuburan
umumnya telah menyediakan tanah-tanah pertanian pedalaman
“perangkat lunak” (software) bagi Jawa yang sangat produktif.
hakikat keindonesiaan. Sedangkan Tetapi karena Majapahit berdiri
Pulau Jawa, yang selalu berperan dengan latar belakang kejayaan
sebagai pusat ke- Buddhisme (Bo-
kuasaan dalam robudur) dan
ukuran besar dan “Pungutlah olehmu hikmah (ilmu Hinduisme (Ro-
luas, menyediakan pengetahuan atau wisdom), dan ro Jonggrang) se-
tidak akan membahayakan bagi
“perangkat keras” kamu dari bejana apa pun hikmah kaligus, di sam-
(hardware) ba- itu keluar”. ping juga me-
ginya. Pembagian (Hadis) ngembangkan
itu sejalan dengan kekuatan dan ke-
pola budaya Indonesia yang secara kuasaan bahari yang ekspansif, maka
garis besar mengenal adanya dua muncul ide oleh Empu Tantular,
orientasi: yang lebih egaliter pada seorang failasuf Majapahit, untuk
pola budaya pesisir (coastal culture) mengusahakan rekonsiliasi antara
dan yang lebih hierarkis pada pola berbagai aliran keagamaan yang ada,
budaya pedalaman (inland culture). dalam semangat paham kemajemu-
Secara umum dapat dikatakan kan atau pluralisme atas dasar keya-
bahwa kedua pola budaya besar kinan tentang adanya kesatuan esen-
Indonesia itu tergambarkan dalam sial di balik perbedaan formal.
falsafah dan kosmologi arsitektur Semuanya beraneka ragam, namun
dua momentum kuno Indonesia hakikatnya satu jua, sebab tidak ada
paling agung: Borobudur yang lebih jalan kebaktian atau kebaikan yang
melebar ke segala penjuru, sesuai mendua tujuan (Bhinneka Tunggal
dengan jiwa agama Buddha yang Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa).
meluas dan egaliter di satu pihak, Walaupun begitu, perbedaan re-
dan Roro Jonggrang (Prambanan) latif tidak mungkin dihapuskan, dan
yang vertikal dan menjulang, sesuai kedua pola budaya pesisir dan peda-
dengan sifat agama Hindu yang laman itu tetap mempengaruhi
mendalam dan bertingkat di pihak bangsa Indonesia secara keseluruhan,
lain. Buddhisme adalah falsafah ke- sekalipun sebagian besar warga
agamaan kerajaan luar Jawa Sriwi- masyarakat telah beralih ke agama
jaya yang bersemangat bahari (ke- Islam. Ketegangan dalam interaksi
lautan, maritim), dan Hinduisme antara kedua pola budaya dengan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1415


perbedaan relatif itu telah menjadi berdasarkan kenyataan itu. Dalam
salah satu sumber berbagai persoal- Kitab Suci juga disebutkan bahwa
an nasional Indonesia. Tetapi kedua- perbedaan antara manusia dalam ba-
duanya saling melengkapi, dengan hasa dan warna kulit harus diterima
arah menuju konvergensi yang sema- sebagai kenyataan yang positif, yang
kin kuat dan rapat. Hal itu terjadi merupakan salah satu tanda-tanda
lebih-lebih dengan peran Islam yang kebesaran Allah (Q., 30: 22). Juga
meliputi seluruh “universum” Nu- terdapat penegasan tentang kema-
santara dan kosmopolitanisme baru jemukan dalam pandangan dan cara
akibat penyatuan administratif pe- hidup antara manusia yang tidak per-
merintahan kolonial yang meliputi lu digusarkan, dan hendaknya di-
seluruh wilayah Hindia-Belanda. pakai sebagai pangkal tolak berlom-
Unsur-unsur budaya menyeluruh ba-lomba menuju berbagai kebaik-
itu merupakan payung bersama un- an, dan bahwa Tuhanlah yang akan
tuk Jawa dan luar Jawa, dan berpe- menerangkan alasan mengapa ma-
ran sebagai pendorong terjadinya nusia berbeda-beda nanti ketika kita
proses-proses konvergensi. Pada ter- kembali kepada-Nya (Q., 5: 48).
jadinya konvergensi besar menuju Karena Hukum Tuhan tersebut
ke arah titik-titik temu itulah terle- ditambah dengan berbagai faktor
tak jaminan bagi kelangsungan hi- pembatas yang tidak mungkin di-
dup bangsa Indonesia dan ketang- hilangkan tentang negeri ini seba-
guhannya. gai negeri kepulauan terbesar di mu-
ka bumi, maka segi kemajemukan
sosial-budaya akan tetap merupakan
gejala menonjol amat penting yang
KEMAJEMUKAN HIDUP harus selalu diperhitungkan. Itu
berarti pertama-tama harus dicoba
Jika dalam Kitab Suci disebutkan berbuat secara realistis di dalam
bahwa manusia diciptakan ber- kerangka yang menjadi kemestian
bangsa-bangsa dan bersuku-suku tuntutannya, yaitu bahwa kondisi
agar mereka saling mengenal dan sosial-budaya dengan pola ke-
menghargai (Q., 49: 13), maka plu- majemukan selalu memerlukan
ralitas itu meningkat menjadi plural- adanya sebuah titik temu dalam nilai
isme, yaitu suatu sistem nilai yang kesamaan dari semua kelompok yang
melihat secara positif-optimis ter- ada. Dari sudut Islam, mencari dan
hadap kemajemukan itu sendiri, menemukan titik kesamaan merupa-
dengan menerimanya sebagai kenya- kan bagian dari ajarannya yang amat
taan dan berbuat sebaik mungkin penting. Dalam Kitab Suci ada pe-

1416 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


rintah Allah kepada Nabi Saw. un- masyarakat majemuk (plural). Da-
tuk mengajak kaum Ahl Al-Kitâb lam pernyataan itu, tidak jarang
bersatu dalam satu pandangan yang terselip kesan seolah-olah kemaje-
sama (Kalîmah Sawâ’), yaitu paham mukan masyarakat kita adalah suatu
Ketuhanan Yang Maha Esa (Q., 3: keunikan di kalangan masyarakat-
64). masyarakat yang lain. Dan karena
Meskipun sangat logis, perintah keunikannya, masyarakat kita me-
Tuhan itu disertai catatan bahwa ka- merlukan perlakuan yang unik pula,
lau pihak lain menolak bertemu da- perlakuan berdasarkan paham ke-
lam titik kesamaan, maka kita harus majemukan (pluralisme).
tegak dengan identitas kita sendiri Tetapi, jika diperiksa lebih jauh,
sebagai kaum yang pasrah kepada kemajemukan bukan keunikan
Tuhan (Arab: muslim), namun prin- suatu masyarakat atau bangsa ter-
sip dasar perintah itu menuntut tentu. Dalam kenyataan, tidak ada
untuk selalu diusahakan pelaksana- suatu masyarakat pun yang benar-
annya sepanjang masa. Hal ini se- benar tunggal, uniter (unitary), tan-
tidaknya dapat dilihat ketika Nabi pa ada unsur-unsur perbedaan di
Saw. berusaha mencari titik perte- dalamnya. Ada masyarakat yang
muan dengan berbagai golongan di bersatu, tidak terpecah-belah. Te-
Madinah dengan terlebih dahulu tapi, keadaan bersatu (being united)
mengakui hak eksistensi masing- tidak dengan sendirinya berarti ke-
masing kelompok, di dalam doku- satuan atau ketunggalan (unity) yang
men yang terkenal sebagai “Konsti- mutlak. Sebab, persatuan itu dapat
tusi Madinah”. Dan khalifah kedua, terjadi, dan justru kebanyakan
‘Umar ibn Al-Khattab, meneruskan terjadi, dalam keadaan berbeda-beda
Sunnah Nabi itu dalam sikapnya ter- (unity in diversity, E Pluribus Unum,
hadap penduduk Jerusalem, di Bhinneka Tunggal Ika). Dalam Al-
dalam dokumen yang kemudian di- Quran juga diisyaratkan adanya
kenal sebagai “Piagam Aelia” (karena masyarakat yang tampak bersatu
Jerusalem saat itu juga dikenal namun hati mereka terpecah-belah
dengan sebutan Aelia). (Q., 59: 14).
Kemajemukan bukan merupa-
kan keunikan suatu masyarakat atau
bangsa tertentu. Dalam Kitab Suci,
KEMAJEMUKAN INDONESIA terdapat petunjuk yang tegas bahwa
kemajemukan itu adalah kepastian
Negeri ini biasa disebut masya- (taqdîr menurut maknanya dalam
rakat Indonesia sebagai sebuah Al-Quran) dari Allah Ta‘ala. Oleh

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1417


karena itu, yang diharapkan dari dengan hal-hal yang dahulu (di
setiap warga masyarakat ialah me- dunia) kamu berselisih (Q., 5: 48).
nerima kemajemukan sebagaimana Sebagai ketentuan Ilahi, kemaje-
adanya, kemudian menumbuhkan mukan termasuk ke dalam kategori
sikap bersama yang sehat dalam sunnatullâh yang tak terhindarkan
rangka kemajemukan itu sendiri. karena kepastiannya. Bahwa sunna-
Misalnya, dan tullah tetap dan
yang secara har- tidak akan beru-
fiah disebutkan bah-ubah seba-
dalam Kitab Su- gaimana dite-
ci, sikap yang gaskan, “…Ti-
sehat itu ialah dakkah mereka
menggunakan memerhatikan
segi-segi kelebih- sunnah (hukum)
an kita masing- pada orang-
masing untuk orang terdahulu
secara maksimal (dalam seja-
saling mendo- rah)?” Maka
rong dalam usaha mewujudkan engkau tidak akan menemukan da-
berbagai kebaikan (al-khayrât) lam sunnatullah suatu perubahan,
dalam masyarakat. Sementara itu, dan engkau tidak akan menemukan
kita serahkan persoalan perbedaan dalam sunnatullah suatu peralihan
tersebut kepada Tuhan semata. (Q., 35: 43).
Seperti yang termuat dalam firman- Tentu saja, dan tidak perlu lagi
Nya, Bagi tiap umat di antara kami, ditegaskan, perbedaan yang dapat
Kami (Tuhan) telah buatkan pera- ditenggang itu ialah yang tidak
turan dan jalan. Kalau seandainya membawa kepada kerusakan kehi-
Allah menghendaki maka tentu di- dupan bersama. Meskipun sesama
jadikan-Nya kamu sekalian umat umat Islam, tetapi kalau suatu
yang tunggal. Tetapi Dia hendak kelompok secara agresif dan tidak
menguji kamu berkenaan dengan adil (tanpa alasan kebenaran) me-
hal-hal (karunia, kelebihan) yang nentang masyarakat, maka boleh,
diberikan kepadamu. Maka ber- bahkan wajib, diperangi sebagai
lomba-lombalah kamu sekalian untuk salah satu cara memaksa mereka
berbagai kebaikan. Kepada Allah mengikuti ketentuan umum. Na-
tempat kembalimu semua, maka Dia mun setelah itu harus segera diusa-
akan memberi tahu kamu berkenaan hakan perdamaian dan rekonsilidasi.

1418 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Jika dua golongan dari kalangan ditanggung oleh para pengikut
orang-orang beriman itu saling ber- agama itu masing-masing, baik se-
perang, maka damaikanlah antara cara pribadi maupun secara kelom-
keduanya itu. Tetapi jika salah satu pok.
dari keduanya itu bertindak melewati Sikap demikian dapat ditafsirkan
batas, maka perangilah mereka yang sebagai suatu harapan kepada semua
melewati batas itu sampai mereka agama yang ada. Karena semua
kembali kepada ajaran Allah. Dan agama itu pada mulanya menganut
jika mereka sudah kembali (ke jalan prinsip yang sama, yaitu keharusan
Allah), maka damaikanlah antara manusia untuk berserah diri kepada
keduanya itu secara adil, dan ber- Yang Maha Esa, maka agama-agama
lakulah jujur. Sesungguhnya Allah itu, baik karena dinamika internal-
mencintai mereka yang berlaku jujur nya atau karena persinggungannya
(Q., 49: 9). satu sama lain, secara berangsur-
angsur akan menemukan kebenaran
asalnya sendiri. Sehingga semuanya
akan bertumpu dalam suatu “titik
KEMAJEMUKAN pertemuan”, “common platform” atau
KEAGAMAAN dalam istilah Al-Quran, “kalîmah
Al-Quran mengajarkan paham Sawâ”.
kemajemukan keagamaan (religious Karena semua agama itu pada
pluralism). Ajaran ini tidak perlu mulanya menganut prinsip yang
diartikan sebagai pengakuan lang- sama, terdapat paralelisme, bahkan
sung akan kebenaran semua agama identifikasi, antara sikap “tidak me-
dalam bentuknya yang nyata sehari- nyembah selain Tuhan” dan “al-
hari (dalam hal ini, bentuk-bentuk islâm” sebagaimana pengertian ge-
nyata keagamaan orang-orang nerik atau dasarnya seperti dijelas-
“Muslim” pun banyak yang tidak kan Ibn Taimiyah (yakni sebelum
benar, karena secara prinsipil ber- “Islam” menjadi “proper name” aga-
tentangan dengan ajaran dasar Kitab ma Nabi Muhammad), maka titik
Suci Al-Quran, seperti sikap pe- temu agama-agama ialah al-islâm
mitosan kepada sesama manusia dalam makna generiknya itu. Maka
atau makhluk yang lain, baik yang sekali lagi, sikap berserah diri setu-
hidup atau yang mati), tetapi ajaran lusnya kepada Allah, Tuhan Yang
kemajemukan keagamaan itu me- Maha Esa, tanpa sedikit pun menga-
nandaskan pengertian dasar bahwa sosiasikan atribut Ketuhanan kepada
semua agama diberi kebebasan un- apa dan siapa pun juga, adalah satu-
tuk hidup, dengan risiko yang akan satunya sikap keagamaan yang benar,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1419


dan sikap selain itu, dengan sendiri- ngan sengaja meninggalkan petun-
nya, tertolak. Itulah sebabnya di- juk itu”.
temukan penegasan dalam Al- Dari sudut penglihatan makna
Quran: dasar istilah al-islâm di atas dapat
Dan barang siapa menganut dipahami lebih baik firman Allah
agama selain al-islâm (sikap berserah berikut ini:
diri kepada Tuhan) maka tidak akan Sesungguhnya mereka kaum yang
diterima daripadanya, dan di akhirat beriman (kaum Muslim), kaum
dia akan termasuk mereka yang Yahudi, kaum Nasrani, kaum Sa-
menyesal (Q., 3: 85). bian, siapa saja yang beriman kepada
Sejalan dengan pengertian gene- Allah dan Hari Kemudian serta
rik tentang al-islâm di atas, A. Yusuf berbuat kebaikan, maka tiada rasa
Ali memberi komentar yang amat takut menimpa mereka dan mereka
mendasar: pun tidak perlu khawatir (Q., 2: 62).
“Posisi seorang Muslim sudah Dalam pengertian spontan, ayat
jelas. Ia tidak mengaku mempunyai itu memberi jaminan bahwa seba-
agama yang khusus untuk dirinya gaimana orang-orang Muslim,
sendiri. Islam bukan sebuah sekte orang-orang Yahudi, Kristen, dan
atau sebuah agama etnis. Dalam Sabian, asalkan mereka percaya
pandangan Islam, semua agama kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa,
adalah satu (sama), karena kebenar- dan Hari Kemudian (yang pada hari
an adalah satu (sama). Ia adalah aga- itu manusia akan mempertanggung
ma yang diajarkan oleh semua nabi jawabkan semua perbuatannya
terdahulu. Ia adalah kebenaran yang dalam suatu Pengadilan Ilahi, dan
diajarkan oleh semua kitab suci yang merupakan saat seorang manusia
diwahyukan. Dalam esensinya, ia mutlak hanya secara pribadi berhu-
bertumpu kepada kesadaran akan bungan dengan Tuhan), dan berda-
kehendak dan rencana Tuhan serta sarkan kepercayaan itu, mereka ber-
sikap pasrah sukarela kepada renca- buat baik, maka mereka semuanya,
na dan kehendak itu. Jika ada sese- sebutlah, “masuk surga” dan “terbe-
orang yang menghendaki agama bas dari neraka”.
selain dari itu, maka ia tidak jujur Ayat tersebut di atas banyak
kepada nature-nya sendiri, sebagai- menarik para ahli tafsir, dan menim-
mana ia tidak jujur kepada kehen- bulkan beberapa kontroversi. Untuk
dak dan rencana Tuhan. Orang sebagian para ahli, firman tersebut
seperti itu tidak bisa diharap men- sulit direkonsiliasikan dengan logika
dapat petunjuk, karena ia telah de- pandangan bahwa semua orang
yang ingkar kepada Nabi Muham-

1420 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


mad adalah “kafir”, dan orang kafir Komentar itu sejalan dengan
“tidak akan masuk surga” dan “tidak keterangan yang diberikan oleh
terbebas dari neraka”. Maka sebuah Muhammad Asad, berikut ini:
kitab tafsir yang dipandang standar “Firman di atas—yang terdapat
di kalangan para ulama dari ling- beberapa kali dalam Al-Quran—
kungan dunia pesantren, yaitu Tafsîr meletakkan suatu doktrin dasar Is-
Baydlâwî, menjelaskan hakikat lam. Dengan keluasan pandangan
mereka yang “akan mendapat pahala yang tidak ada bandingnya dalam
di sisi Tuhan, dan tidak akan men- kepercayaan agama lain mana pun
derita ketakutan dan tidak pula juga, ide tentang “keselamatan” di
khawatir”. Berikut penjelasannya: sini dibuat tergantung hanya kepada
“Orang-orang dari kalangan— tiga unsur: percaya kepada Tuhan,
yang percaya kepada Tuhan dan percaya kepada Hari Kemudian, dan
Hari Kemudian serta berbuat baik— tindakan penuh kebaikan dalam
dalam agama masing-masing se- hidup. Dikemukakannya doktrin itu
belum agama itu dibatalkan dalam kaitannya dengan masalah
(mansûkh), dengan sikap mem- ini—yakni dalam rangka seruan
benarkan dalam hati akan pangkal kepada anak keturunan Israel—
pertama (al-mabda’) dan tujuan dapat dibenarkan karena adanya ke-
akhir (al-ma‘âd), serta berbuat yakinan palsu Yahudi bahwa mereka
sejalan dengan syariat agama itu; keturunan Nabi Ibrahim sehingga
juga dikemukakan pendapat: siapa berhak untuk dipandang sebagai
saja dari orang-orang kafir itu yang “manusia pilihan Tuhan”.
benar-benar beriman secara tulus Jadi dengan kata-kata lain, me-
dan sungguh-sungguh masuk al- nurut Muhammad Asad, firman
islâm”. Allah itu diturunkan untuk mene-
Sementara itu, dalam rangka per- gaskan bahwa siapa pun dapat mem-
bedaan tafsir tersebut, A. Yusuf Ali peroleh “keselamatan” (salvation),
memberi komentar terhadap firman asalkan dia beriman kepada Allah,
di atas sebagai berikut: kepada Hari Kemudian dan berbuat
“Karena pesan Tuhan itu satu baik, tanpa memandang apakah dia
[sama], maka agama Islam mengakui itu keturunan Nabi Ibrahim seperti
keimanan yang benar dalam bentuk- kaum Yahudi (dan kaum Quraisy di
bentuk lain, asalkan keimanan itu Makkah) atau bukan. Ini tentu saja
tulus, didukung oleh akal sehat, dan sejalan dengan penegasan Tuhan
ditunjang oleh tingkah laku yang kepada Nabi Ibrahim sendiri, ketika
penuh kebaikan.” Nabi itu dinyatakan akan diangkat

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1421


oleh-Nya untuk menjadi pemimpin yang lebih komprehensif, secara
umat manusia, dan ketika Ibrahim historis (meliputi seluruh sejarah
bertanya, dengan nada memohon, Islam sendiri) dan secara geografis
“… Bagaimana dengan anak turun- (meliputi dunia Islam yang lebih
anku (apakah mereka juga akan luas). Adanya pengetahuan secukup-
diangkat menjadi pemimpin umat nya tentang sebab-sebab itu diharap
manusia)?” Maka Allah menjawab, dapat ikut menghasilkan tumbuh-
“Perjanjian-Ku ini tidak berlaku nya kemampuan memahami adanya
untuk mereka yang zalim!” (Q., 2: penggolongan-penggolongan di
124). Jadi keselamatan tidaklah tubuh umat dengan sikap penilaian
didapat oleh manusia karena faktor yang proporsional dan seimbang.
keturunan, tetapi oleh siapa saja Kemampuan dan sikap proporsional
yang beriman kepada Allah, Hari itu, pada urutannya, diharapkan
Kemudian, dan beramal saleh, suatu menjadi pangkal bagi pandangan
prinsip yang banyak sekali menda- yang lebih apresiatif, yang akan
pat tekanan dalam Kitab Suci. berkembang menjadi sikap-sikap
Selanjutnya, lepas dari perbedaan respek dan toleran.
tafsir di atas, firman Allah itu, dalam Bagi usaha menumbuhkan kesa-
kaitannya dengan berbagai prinsip daran yang secara khusus berkaitan
yang dijabarkan dalam banyak fir- dengan pembahasan tentang kema-
man lain, menghasilkan sikap-sikap jemukan intraumat ini, ada baiknya
kaum Muslim yang cukup unik di dikemukakan beberapa tonggak
kalangan para pemeluk agama- sejarah perkembangan agama Islam.
agama, yaitu sikap-sikap yang dida- Untuk maksud itu, dan guna men-
sari oleh kesadaran tentang adanya dapatkan gambaran yang sederhana
kemajemukan keagamaan (religious namun jelas, di bawah ini dike-
pluralism), dengan sikap-sikap tole- mukakan tokoh-tokoh tertentu yang
ransi, keterbukaan, dan fairness yang besar peranannya dalam pertum-
menonjol dalam sejarah Islam. buhan dan perkembangan agama
Islam secara historis (secara doktrinal
atau ajaran, kita tentu akan menga-
takan bahwa agama Islam telah
KEMAJEMUKAN UMAT ISLAM memperoleh kesempurnaannya
DALAM SEJARAH pada saat turun ayat suci terakhir
kepada Rasulullah Saw. sebelum
Salah satu yang mungkin bisa beliau wafat):
mendorong terjadinya introspeksi 1. Nabi Muhammad, Rasulullah
ialah adanya kesadaran keumatan Saw. (w. 10 H/632 M). Dalam

1422 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


rangka pembahasan tentang kemaje- 3. ‘Umar ibn Al-Khattab r.a. (w.
mukan ini, Rasulullah pun harus 22 H/644 M). Masa pembebasan
disebut. Pada masa Rasulullah, umat (fath) dalam ekspansi militer dan
Islam benar-benar tunggal. Kalau- politik ke daerah-daerah luar Jazirah
pun ada variasi di kalangan mereka, Arabia. Islam menguasai “heart land”
hal itu tidak sempat muncul ke per- dunia yang terbentang dari Sungai Nil
mukaan, berkat wibawa dan kepe- ke Oxus (Amudarya). Praktik peme-
mimpinan Rasulullah sendiri. Di rintahan ‘Umar dianggap contoh ideal
samping itu, pelaksanaan Islam
efek kehadiran sesudah masa Na-
Nabi sebagai pe- “Hikmah adalah barang hilangnya bi, dan kelak men-
milik syariat seorang beriman, karena itu hen- jadi bahan rujukan
(shâhib al-sya- daknya ia memungutnya di mana utama dalam usaha
rî‘ah) yang ber- pun diketemukannya.” pencarian preseden
(Hadis Nabi)
wenang penuh hukum Islam.
dan menjadi re- 4. ‘Utsman ibn
ferensi hidup serta teladan nyata Affan r.a. (w. 35 H/656 M). Kha-
juga amat besar dalam penang- lifah ketiga ini sangat berjasa dalam
gulangan setiap perselisihan. meneruskan dan merealisasikan
2. Abu Bakar Al-Shiddiq r.a. (w. usaha penyatuan penulisan Al-
12 H/634 M). Masa khalifah per- Quran. Ia membuat Kitab Suci
tama ini benar-benar merupakan Induk (Umm Al-Mushhâf) untuk
ujian kelangsungan Islam. Terjadi kota-kota terpenting (Madinah,
pemberontakan oleh orang-orang Makkah, Mesir, Damaskus, dan Ku-
Yamamah (sekitar Riyadl, ibu kota fah), dan memerintahkan kaum
Saudi Arabia sekarang) pimpinan Muslim untuk memusnahkan ber-
Musailamah (Al-Kadzdzâb, si Pem- bagai penulisan pribadi mereka
bohong). Pemberontakan teratasi, sendiri untuk kemudian menyalin
tapi dengan korban yang sangat Kitab Suci Induk. Sekalipun terjadi
banyak dari kalangan penghafal Al- sedikit perlawanan, tetapi teratasi
Quran. ‘Umar ibn Al-Khattab me- dengan mudah. Namun masa-masa
nyarankan Abu Bakar untuk segera akhir ‘Utsman ditandai dengan keti-
membukukan Al-Quran, “agar dakpuasan atas sistemnya, dan kha-
kaum beriman tidak terpecah-belah lifah terbunuh. Inilah fitnah per-
karena perselisihan tentang Kitab tama dalam Islam, dan merupakan
Suci mereka seperti kaum Yahudi Al-Fitnah Al-Kubrâ (Ujian atau
dan Nasrani.” Malapetaka Besar).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1423


5. ‘Ali ibn Abi Thalib r.a. (w. 40 di Damaskus. Umat Islam tidak lagi
H/661 M). Kekhalifahannya dilan- merupakan satu jamâ‘ah, karena pe-
da berbagai pemberontakan politik, cah perang antara Yazid dengan
oleh ‘A’isyah binti Abu Bakar (janda Husain ibn Ali, dan terjadilah peris-
Nabi) yang membantu Zubair ibn tiwa Karbala yang sangat menyedih-
Al-Awwam, oleh Muawiyah ibn Abi kan, yaitu terbunuhnya cucu Nabi
Sufyan dari Damaskus, dan oleh itu dengan cara kejam (60 H/680
kaum Khawarij, bekas para pengikut M). Partai pendukung Ali dan ke-
Ali sendiri. Tetapi pemerintahan Ali turunannya mengkristal, kemudian
mematrikan contoh komitmen yang secara khusus dikenal sebagai go-
kuat kepada keadilan sosial dan longan Syi‘ah (singkatan dari Syî‘at-
kerakyatan (populisme), di samping u ‘Alî, “Partai Ali”). Lebih gawat lagi,
kesungguhan di bidang ilmu penge- Abdullah ibn Al-Zubair (ibn Al-
tahuan (‘Ali meninggalkan kitab Awwam, yang dahulu bersama
Nahj Al-Balâghah, pembukuan ber- ‘A’isyah melawan ‘Ali) memberontak
bagai ungkapan bijaksananya). kepada Yazid dari Makkah. Yazid
6. Muawiyah ibn Abi Sufyan r.a. meninggal (63 H./683 M.). Ia
(w. 60 H/680 M). Setahun setelah digantikan oleh Abdul Malik (anak
Ali terbunuh, Hasan, putranya, Marwan yang dahulu penasihat
melepaskan klaimnya atas kekhali- ‘Utsman ibn Affan). Dengan ban-
fahannya, dan Muawiyah, saingan- tuan Al-Hajjaj ibn Yusuf, pemberon-
nya, berhasil mengonsolidasikan ke- takan Makkah akhirnya dapat diak-
kuasaan. Ia segera mendapat du- hiri, dengan kerugian luar biasa. Ini-
kungan dari hampir seluruh kaum lah ujian atau “fitnah kedua” dalam
Muslim, dan tahun 41 H itu di- Islam. Namun, serentak dengan itu,
sebut “tahun persatuan” (‘âm al- juga dengan bantuan Al-Hajjaj,
jamâ‘ah). Ekspedisi pembebasan Abdul Malik meneruskan pembaku-
dapat dijalankan lagi oleh kaum an ejaan Al-Quran dengan mem-
Muslim, dan berhasil merentangkan buat tanda-tanda baca tertentu, se-
daerah kekuasaan politik sejak dari hingga pembacaannya menjadi
Lautan Atlantik di barat sampai lebih pasti. Variasi bacaan masih
Lembah Indus di timur. Ide jamâ‘ah ditenggang, sepanjang tak meng-
mulai mengkristal dan kelak mun- ganggu makna Kitab Suci sama
cul sebagai ideologi menjadi bagian sekali. Abdul Malik juga mengada-
dari paham Sunni. kan gerakan Arabisasi: mengganti-
7. Abd Al-Malik ibn Marwan (w. kan penggunaan bahasa-bahasa non-
86 H/705 M). Yazid menggantikan Arab dalam administrasi (terutama
ayahnya, Muawiyah, sebagai khalifah bahasa Yunani di bekas daerah-dae-

1424 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


rah Bizantium) dengan bahasa Arab, tonggak sejarah Islam yang amat
dan menukar mata uang Yunani penting, karena pemerintahannya
yang selama ini berlaku dengan mata pertama kali yang berupaya sungguh-
uang Islam (koin dirham dan dinar sungguh untuk mengembangkan
yang bergambar kepala raja Kons- “inklusivisme” intraumat. ‘Umar II
tantin diganti dengan kalimat sya- yang Umawi ini berusaha meng-
hadat). Abdul Malik juga mendiri- akomodasi kaum syi‘ah, antara lain
kan “Qubbat Al-Shakhrah” (Dome of dengan merehabilitasi nama ‘Ali bin
the Rock, Kubah Pelindung Batu Abu Thalib. Hasilnya ialah tarbî‘
Suci) di atas bekas Haykâl Sulaymân artinya “mengempatkan”, yakni
(Solomon Temple, Al-Quran menye- menyatakan bahwa khalifah yang sah
butnya Masjid Al-Aqsha) di Jeru- terdahulu, yang disebut Al-Khulafâ’
salem (Bayt Al-Maqdis atau Al- Al-Râsyidûn, ada empat: Abu Bakar,
Quds) dengan desain untuk tawaf, ‘Umar, ‘Utsman, dan ‘Ali. (Sebelum
semula sebagai saingan Ka‘bah di itu ada tiga versi: bagi kaum Nawâshib
Makkah yang saat itu dikuasai Ibn dari kalangan Umawi ialah Abu Bakar,
Al-Zubair. Al-Walid (w. 96 H/715 ‘Umar dan ‘Utsman, tanpa ‘Ali, tapi
M), anak pengganti Abdul Malik, sebagian memasukkan Muawiyah;
mendirikan bangunan di sebelahnya bagi kaum Khawarij hanya Abu Bakar
untuk shalat, dikenal sebagai Masjid dan Umar, sedangkan Utsman, Ali dan
Al-Aqsha (yang baru). (Al-Masjid Muawiyah semuanya kafir; bagi kaum
Al-Aqsha yang asli, dibangun oleh syi‘ah rafidlah hanyalah Ali seorang,
Nabi Sulaiman pertengahan abad X sedangkan yang lain adalah perampas
SM, di atas Bukit Zion, tapi pada hak sah ‘Ali yang telah diwasiatkan
abad VII SM dihancurkan Nebukad- Rasulullah). Maka tarbî‘ atau penye-
nezar, kemudian dibangun kembali butan empat khalifah pertama tum-
oleh Herod, pada dua dekade SM, buh menjadi kebiasaan bagian terbesar
tapi dihancurkan oleh Kaisar Titus umat, dan menjadi salah satu lambang
pada 70 Masehi. Dan pada waktu paham Jamâ‘ah dan Sunnah.
‘Umar menerima penyerahan Jeru- 9. Hasan Al-Bashri (w. 110 H/
salem dari Patriakh yang mengua- 728 M). Salah seorang sarjana (‘ula-
sainya, bekas bangunan suci itu mâ’) yang mula-mula dalam Islam,
telah menjadi tempat pembuangan tokoh kekuatan moral (moral force)
sampah, lalu dibersihkannya). yang amat disegani. Melanjutkan si-
8. ‘Umar ibn ‘Abd Al-Aziz (w. 101 kap teguh Abdullah ibn Umar, Mu-
H/720 M), dikenal sebagai Umar II. hammad ibn Maslamah, Siti Sa‘d
Masa pemerintahannya yang pendek ibn Abi Waqash, Usamah ibn Zaid,
(hanya tiga tahun) menjadi salah satu Abu Bakarah, Imran ibn Hashin,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1425


dan lain-lain, yang memilih netral yang berdosa itu sudah menjadi
politik (tidak mau terlibat dalam fit- kafir. Sedangkan kaum Umawi,
nah-fitnah), mencurahkan tenaga seperti penalaran Jahm, adalah
dalam usaha mendalami ajaran aga- jabarî, dan orang berdosa besar itu
ma, dan melancarkan oposisi moral tetap Muslim, karena “terpaksa” di
terhadap setiap kezaliman penguasa. hadapan ketentuan Tuhan yang tak
Al-Bashri menjadi model klasik terelakkan. Washil mengatakan
keulamaan, dan menjadi tokoh acu- orang itu berada di tengah antara
an berbagai pemahaman dan pemi- keduanya, Islam dan kufur (al-
kiran Islam yang berkembang sesu- manzilah bayn al-manzilatayn).
dahnya. Washil menjadi pelopor paham
10. Ibn Syihab Al-Zuhri (w. 124 Mu‘tazilah, kelompok Islam yang
H/742 M). Sarjana hadis dengan rasionalistik. (Kita ketahui bahwa
hubungan yang erat dengan ‘Umar masalah dosa besar ini merupakan
II, yang diminta olehnya untuk buntut peristiwa pembunuhan
meneliti serta mencatat hadis (yang ‘Utsman).
saat itu terutama berbentuk tradisi 13. Abu Hanifah (w. 150 H/768
penduduk Madinah) sebagai bahan M). Pendiri mazhab Hanafi di
rujukan penetapan hukum. Bagdad yang banyak bersandar
11. Jahm ibn Shafwan (w. 128 H/ kepada penalaran (al-ra’y) di sam-
746 M). Termasuk yang pertama ping (kata sebagian orang) tradisi
menggunakan unsur-unsur filsafat (al-riwâyah). Termasuk orang per-
dan pemikiran Yunani (Hellenisme) tama yang secara sistematis me-
untuk memperkuat argumen-argu- mahami dan menjabarkan hukum
men keagamaan (Islam), khususnya Islam yang kelak berkembang
argumen paham Jabariah. Sering di- menjadi “fiqih” (pemahaman agama
tuduh oleh para ‘ulamâ’ sebagai bi- “par excellence”) atau “syarî‘ah” (jalan
ang keladi penyelewengan ajaran Is- kebenaran atau agama “par excel-
lam, dan pahamnya disebut Jahmiah. lence”).
12. Washil ibn Atha’ (w. 131 H./ 14. Malik ibn Anas (w. 179 H./
749 M.). Salah seorang murid Hasan 795 M). Pendiri mazhab Maliki, di
Al-Bashri, tapi kemudian berbeda Madinah. Mengutamakan (al-riwâ-
pendapat dengan gurunya berkenaan yah) atas penalaran (al-ra’y). Kitab-
dengan orang yang melakukan dosa nya, Al-Muwaththa’, dianggap kodi-
besar: apakah masih Muslim atau fikasi hadis yang paling dini.
sudah menjadi kafir. Al-Bashri, 15. Abu Yusuf Ya‘qub (w. 181
seperti kaum Khawarij, adalah se- H/797 M). Murid Abu Hanifah,
orang Qadari, mengatakan orang atas permintaan khalifah Harun Al-

1426 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Rasyid menulis kitab hukum Islam an luar biasa meneliti dan mencatat
pertama, Al-Kharrâj (Pajak, tema hadis, dengan menerapkan dan
utama kitab sesuai permintaan khali- mengembangkan teori Syafi‘i. Usa-
fah). Bahan rujukan penting kitab hanya kemudian diteruskan oleh
itu ialah praktik-praktik Umar bin Muslim (w. 261 H/875 M), kemu-
Al-Khattab. dian Ibn Majah (w. 273 H/886 M).
16. Rabi‘ah Al-Adawiyah (w. 184 Disusul Abu Dawud (w. 275 H/
H/801 M). Tokoh wanita sufi, yang 888 M), lalu Tirmidzi (w. 279 H/
mengembangkan dan mengamalkan 892 M), dan terakhir Al-Nasa’i (w.
ajaran tentang cinta (hubb) kepada 303 H/916 M). Maka dalam jangka
Allah. waktu satu abad sejak Syafi‘i menyu-
17. Syafi‘i (Muhammad ibn sun teorinya tentang hadis, terlak-
Idris, w. 204 H/819 M). Pendiri sanalah usaha kodifikasi itu dan
mazhab Syafi‘i. Menggabungkan umat Islam memiliki Kitab Yang
metode penalaran Abu Hanifah dan Enam (al-Kutub al-Sittah). Inilah
metode otoritas tradisi Malik. Me- tonggak konsolidasi paham Sunni.
nyusun teori penalaran hukum Is- 21. Al-Asy‘ari (‘Abd Al-Hasan, w.
lam (‘Ilm Ushûl Al-Fiqh, Pokok-Po- 300 H/913 M). Seorang muktazili
kok Jurisprudensi), dan meletakkan sampai umur 40, tapi kemudian
teori tentang pengujian keabsahan tampil sebagai pembela paham Sun-
hadis (‘Ilm Dirâyah) yang terlaksana ni. Sama dengan kaum Mu‘tazilah,
kemudian oleh Al-Bukhari. ia berusaha menengahi pertentang-
18. Ibn Hanbal (Ahmad) (w. an paham Qadariah dan Jabariah,
241 H/855 M). Meneruskan de- tapi dengan memperkenalkan kon-
ngan semangat metode Syafi‘i, khu- sep kasb (perolehan, acquisition–
susnya berkenaan dengan paham Inggris) yang cukup rumit. Namun
riwâyah. berbagai metodenya dianggap paling
19. Dzu Al-Nun (baca: Dzun- berimbang (balanced), dan setelah
nun), Al-Mishri (w. 246 H/ 861 M). sekitar dua abad berkembang men-
Seorang sufi dan pemikir kesufian, jadi paham Sunni di bidang akidah,
terkenal dengan ucapannya, “sub- melalui ilmu kalamnya. Sezaman
hânî” (“mahasuci aku”), yang meng- dengan dia, namun tidak saling me-
isyaratkan persatuan dirinya dengan ngenal, ialah Maturidi (w. 333 H/
Tuhan. Pahamnya diikuti dan di- 945 M), yang secara amat menarik
kembangkan oleh tokoh-tokoh sufi mengembangkan metode dan pena-
lain. laran Kalam yang sama dengan
20. Al-Bukhari (w. 256 H/870 Asy‘ari, meskipun Maturidi ini lebih
M). Sarjana yang dengan kesungguh- Qadarî.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1427


22. Al-Hallaj (w. 309 H/922 M). 25. Al-Ghazali (w. 505 H/1111
Ia melanjutkan pemikiran sufi Dzu M). Bangkit menentang falsafah,
Al-Nun. Terkenal dengan ucapan- khususnya metafisika Ibn Sina,
nya, “Anâ Al-Haqq” (“Aku adalah sambil mempertahankan logika
Sang Kebenaran”, mengisyaratkan formal Aristoteles. Berkat bantuan
identifikasi dirinya dengan Tuhan). dan perlindungan Nizhâm Al-Mulk,
23. Al-Farabi (w. 339 H/950 M). Perdana Menteri Sultan Alparslan
Sarjana Islam yang banyak memin- dari Bani Saljuq (yang dibunuh oleh
jam dan mengembangkan falsafah orang-orang Syi‘ah Isma‘iliyah), ia
Yunani, khususnya Aristotelianisme mengajar di Universitas Nizhamiyah
dengan teori logika formalnya (silo- di Bagdad, dan mengukuhkan pa-
gisme, al-manthîq). Jika bagi para ham Sunni, khususnya mazhab Sya-
failasuf Islam, Aristoteles adalah fi‘i dalam fiqih dan Asy‘ari dalam ka-
“guru pertama” (al-mu‘allim al- lam. Dapat dikatakan sebagai tong-
awwal), maka Al-Farabi adalah gak konsolidasi paham Sunni paling
“guru kedua” (al-mu‘allim al-tsânî). akhir.
24. Ibn Sina (Avicenna, w. 428 26. Al-Suhrawardi (Syihabud-
H/1038 M). Failasuf Islam terbesar din) (w. 587 H/ 119 M). Sama
sepanjang sejarah. Ia banyak meng- dengan Al-Hallaj, ia juga dihukum
ambil alih metafisika Yunani, khu- bunuh karena paham kesufiannya.
susnya neo-Platonisme. Juga me- Namun paham itu bertahan dan
ngembangkan teori bahwa bahasa berkembang di kalangan luas kaum
agama dalam Kitab Suci dan Sun- sufi. Ia sering diejek sebagai Al-
nah Nabi kebanyakan adalah matsal Suhrawardi Al-Maqtûl (Suhrawardi
(metafor, alegori) dan ramz (per- yang terbunuh).
lambang, simbol), yang dimaksud- 27. Ibn Rusyd (w. 594 H/1198
kan sebagai visualisasi untuk kaum M). Tampil menentang Al-Ghazali,
awam tentang kebenaran yang dalam suatu polemik posthumous.
abstrak dan rasional. Kaum khawas Seorang rasionalis, pengikut Aristo-
(al-khawwâsh, “orang-orang khu- teles, yang amat yakin, sekaligus
sus”) seperti para failasuf harus me- seorang qâdlî yang terkenal adil dan
mahami metafor dan simbol itu sangat mendalami ilmu fiqih. Usa-
melalui interpretasi atau ta’wîl. Ia hanya membangkitkan kembali fil-
dituduh membuat agama menjadi safat di kalangan umat Islam dapat
rumit dan tidak relevan untuk dikatakan gagal, tapi ia mempenga-
kepentingan orang banyak. Para ruhi Eropa, antara lain melalui ge-
failasuf menamakannya Al-Syaykh lombang gerakan Averroisme Latin
Al-Ra’îs (Guru Besar Utama). yang menggoncangkan dunia pemi-

1428 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kiran Kristen, dan ikut membebas- dan mengembangkan pandangan
kan Eropa dari belenggu dogma yang lebih empirik. Ibn Taimiyah
agama dan menghantarkannya ke wafat dalam kesepian, dan tidak me-
zaman Kebangkitan Kembali (Re- ninggalkan gerakan besar.
naissance). 30. Muhammad ibn ‘Abd Al-
28. Ibn Al-Arabi (Muhyiddin, w. Wahhab (w. 1206 H/1792 M). Pe-
638 H/1240 M). Pemikir kesufian mikirannya selama berabad-abad
yang luar biasa kaya dan kreatif, tapi menjadi laten, dan baru muncul
juga “liar”, tak terkendali. Di ta- kembali dengan penuh kegemasan
ngannya paham wahdat al-wujûd, di Jazirah Arabia. Kiprahnya dikenal
monisme, mencapai puncak per- sebagai “Gerakan Wahabi”, dan
kembangannya. Banyak dikutuk mengalami sukses setelah bergabung
sebagai sesat atau bahkan kafir, dengan keluarga Su‘ud, yang kemu-
namun ajarannya terus berkembang dian melahirkan Kerajaan Saudi Ara-
dan mempengaruhi dunia pemikir- bia. Gerakan Wahhabi mengilhami
an Islam, langsung ataupun tidak dan menjadi rujukan berbagai gerak-
langsung. Bagi para pengikutnya, an reformasi dengan tema pemur-
dia adalah Al-Syaykh Al-Akbar (Guru nian di seluruh dunia Islam, terma-
Besar Agung). suk Indonesia.
29. Ibn Taimiyah (w. 728 H/ 31. Muhammad Abduh (w.
1328 M). Seorang pengikut mazhab 1323 H/1905 M). Seorang pemba-
Hanbali yang tegar, dengan sema- ru Islam dari Mesir, dengan wawasan
ngat reformasi yang meluap-luap. pemikiran modern. Diilhami oleh
Dengan gigih membela tetap dibu- ide Ibn Taimiyah tentang ijtihad,
kanya pintu ijtihad, dan teguh ber- oleh ide kaum Wahabi tentang pe-
pegang kepada sabda nabi bahwa murnian, tapi juga oleh paham Mu‘-
ijtihad yang tulus, salah atau benar, tazilah dan para failasuf tentang ra-
tetap berpahala, tunggal atau ganda. sionalisme Islam, dan juga diilhami
Dengan bebas melakukan peninjau- oleh ilmuwan sosial seperti Ibn
an kembali (reexamination) berbagai Khaldun tentang kajian empirik.
ajaran Islam historis yang mapan, Wawasan modernnya membuat
termasuk para tokohnya (dan tak Abduh sebagai bapak modernisme
terkecuali para sahabat Nabi, sekali- Islam yang pengaruhnya tampak
pun selalu disertai pengakuan akan seperti tidak ada habisnya, sampai
segi-segi kebaikan mereka yang lebih detik ini.
banyak). Berusaha menghancurkan
sisa-sisa filsafat dalam ilmu mantik,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1429


KEMAJEMUKAN UMAT ISLAM cukup tajam antara mereka yang
INDONESIA memilih sikap nonkooperatif (misal-
nya, Sarekat Islam) dan kooperatif
Bangsa Indonesia adalah bangsa (misalnya, Muhammadiyah). Di
dengan jumlah pemeluk Islam yang bidang pendidikan, juga terdapat
terbesar di muka bumi. Yang cukup pertentangan cukup gawat antara,
menarik mengenai umat Islam In- misalnya, Muhammadiyah dan Al-
donesia ialah mereka dapat dikata- Irsyad, yang membuka diri mene-
kan seluruhnya terdiri dari kaum rima unsur-unsur modern yang telah
Sunni (Ahl Al-Sunnah wa Al- diperkenalkan oleh sistem sekolah
Jamâ‘ah), bahkan dalam bidang Belanda (HIS, MULO, AMS, HBS,
fiqih pun dapat dikatakan bahwa dan seterusnya). Contoh yang lain
mereka hampir seluruhnya penganut adalah Nahdlatul Ulama yang
mazhab Syafi‘i. Ini mengesankan menolak sistem Belanda dan mem-
adanya kesatuan Islam Indonesia. pertahankan sistem “asli” Islam dan
Namun, sudah tentu, kesan bangsa sendiri (madrasah, pesan-
kesatuan itu hanya sepintas lalu. tren, dan seterusnya).
Dalam kenyataannya, sudah dike- Kita mengetahui sebagian perbe-
tahui bersama adanya kemajemuk- daan-perbedaan itu, dari sudut pan-
an yang kompleks dan tidak seder- dangan sosial-keagamaan (bukan
hana dalam Islam di Indonesia. sosial-politik) sering secara salah
Tentu saja begitu, karena jika kema- kaprah dipandang sebagai perbeda-
jemukan adalah “keputusan Ilahi” an antara kaum “modernis” (Mu-
dan sunnatullâh, maka “hukum” itu hammadiyah, Persatuan Islam/Persis
tidak akan memperkecil masyarakat dan al-Irsyad) dan kaum “tradisio-
tertentu seperti masyarakat Islam nalis” (NU, Persatuan Umat Islam/
Indonesia. PUI di Jawa Barat, Al-Washliyyah
Tanpa bermaksud mengungkit di Sumatera Utara, Perti di Sumatera
pengalaman-pengalaman traumatis Barat, Mathla‘ul Anwar di Banten,
beberapa dasawarsa sebelum dan Nahdlatul Wathan di Lombok, dan
sesudah kemerdekaan, umat Islam lain-lain). Istilah “modernis” dan
Indonesia mempunyai pengalaman “tradisionalis” sendiri sarat nilai (me-
kemajemukan internal, bahkan nyangkut persoalan rumit tentang
perpecahan dan pertentangan yang apa yang disebut “modern” dan apa
acapkali mengalami eskalasi sampai pula yang disebut “tradisional”),
ke tingkat yang berbahaya. Di sehingga tidak dapat lepas dari unsur
bidang politik di zaman penjajahan, pertimbangan pribadi (bias) dan
pernah terjadi perbedaan yang subjektivitas.

1430 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Dalam sejarah umat Islam terdapat kontroversi sengit tentang
Indonesia memang pernah timbul, apa yang disebut bid‘ah itu, dan ini
dan, sampai batas tertentu, masih menjadi pangkal berbagai percek-
terus berlangsung gerakan reformasi cokan. Dalam kenyataan, memang
atau tajdîd (pembaruan)apa pun cukup banyak kasus pem-”bid‘ah”-
makna kata-kata itu dan gerakan itu an secara simplistik, sebagaimana ke-
sempat menimbulkan gelombang balikannya juga cukup banyak con-
reaksi pro-kontra yang gawat. Ba- toh, yaitu sikap-sikap simplistik da-
nyak perpecahan dan pertentangan lam memandang atau mempertahan-
umat Islam dalam bidang-bidang kan sesuatu sebagai “asli agama”.
lain, seperti bidang politik, yang Kontroversi dalam umat tidak
dapat ditelusuri sebagian akar dan hanya terbatas kepada persoalan
sebabnya dalam masalah pro-kontra reformasi atau kontra-reformasi,
reformasi tersebut. Kenyataan itu bid‘ah atau bukan bid‘ah. Perpe-
sebagian masih dapat disaksikan cahan atau skisme klasik Islam juga
sampai saat ini, dan masih mempe- masih terus menunjukkan dampak-
ngaruhi kalangan tertentu di antara nya dalam pemahaman Islam zaman
kita. mutakhir ini. Atau barangkali me-
Dalam agama-agama, khususnya mang tidak mungkin menghindar
agama Islam, gerakan reformasi se- dari warisan sejarah itu. Maka, se-
ring dikaitkan dengan gerakan pe- bagai misal, sampai sekarang umat
murnian. Bagi beberapa kalangan, Islam Indonesia masih mengenal
antara keduanya itu terdapat keseja- adanya mereka yang lebih memen-
jaran, tumpang-tindih, atau bahkan tingkan orientasi keruhanian yang
kesamaan. Disebabkan adanya un- esoteris (bâthinî) dalam tasawuf,
sur pemurnian itu, maka gerakan re- lebih-lebih melalui tarekat-tarekat,
formasi, seperti yang dicontohkan di samping orientasi kepranataan
oleh Muhammadiyah dan Persis, masyarakat yang lebih eksoteris (zhâ-
menyangkut pula berbagai usaha hirî) dalam sistem ajaran hukum
“pembersihan kembali” pemahaman syariat atau fiqih. Kemudian, seba-
dan pengamalan Islam dalam masya- gai gejala paling baru, masyarakat
rakat dari unsur-unsur yang dipan- kita mulai mengenal “jenis” Islam
dang tidak asli dan tidak berasal dari yang selama ini hanya mereka ke-
sumber ajaran yang murni. Dalam tahui dari buku-buku, yaitu golong-
istilah teknisnya, unsur-unsur itu an syi‘ah. Berkat revolusi Iran—
disebut bid‘ah, “sesuatu yang baru”, yang revolusi itu sendiri, sebagai ge-
atau bersifat tambahan terhadap jala politik, masih mungkin dibeda-
keaslian agama. Maka, dapat diduga, kan dari masalah kesyi‘ahan—umat

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1431


Islam Indonesia seperti tersentak persoalan biasanya menjadi semakin
untuk segera menyadari kehadiran sulit dikenali, dan elemen emosi
suatu kelompok Islam yang sedikit yang subjektif gampang sekali
banyak berbeda dari mereka. Keba- mendominasi keadaan. Ketika itulah
nyakan dari kita secara impulsif me- kita amat memerlukan introspeksi,
nolak kehadiran kelompok syi‘ah itu, kajian diri dan kelompok secara ju-
namun tidak sedikit yang menda- jur, usaha mengerti persoalan sebe-
patinya, dalam beberapa segi ter- narnya.
tentu, sangat menarik.
Sesungguhnya, terjadinya per-
cekcokan dalam masyarakat harus
dipandang sebagai hal yang wajar. KEMAJUAN BARAT
Tidak ada masyarakat yang terbebas BERKAT ISLAM
sama sekali dari silang-selisih. (Ter-
dapat adagium Arab yang berbunyi, Meskipun sekarang Islam jauh
ridlâ al-nâs ghâyatun lâ tudrak, tertinggal oleh Barat, namun kema-
artinya kerelaan semua orang adalah juan Barat itu sendiri, seperti diakui
tujuan yang tidak pernah tercapai). dengan tegas oleh dunia kesarjanaan
Yang tidak wajar, jika perselisihan itu modern, sebagian besarnya adalah
meningkat sehingga timbul situasi berkat Islam. Karena itu, sekarang
saling mengucilkan dan pemutusan dapat dibuat dua pengandaian yang
hubungan atau ekskomunikasi, dalam berbeda dari yang dibuat Carl
bentuk pengkafiran (takfîr) oleh yang Sagan. Pertama, jika seandainya
satu terhadap yang lain. tidak pernah ada Islam dan kaum
Kontroversi yang tampak seperti Muslim, maka ilmu pengetahuan
dalam bidang pemahaman itu benar-benar sudah lama mati oleh
sering secara tersamar antara lain Cyril dan Justinian, tanpa kemung-
karena tidak diakui oleh yang kinan bangkit lagi, dan Eropa akan
bersangkutan sendiri bercampur tetap berada dalam kegelapannya
dengan unsur-unsur di luar masalah yang penuh mitologi dan keperca-
pemahaman. Unsur-unsur luar itu yaan palsu. Zaman modern tidak
dapat dipadatkan dalam kata-kata akan pernah ada. Karena itu syu-
“kepentingan tertanam” (vested kurlah Islam pernah tampil, kemu-
interest), baik pribadi maupun dian berhasil mewariskan ilmu pe-
kelompok, yang terbentuk oleh ngetahuan kepada umat manusia
berbagai faktor: sosiologis, politis, (lewat Eropa).
ekonomis, kesukuan, kedaerahan, Pengandaian kedua akan lebih
dan seterusnya. Pada tingkat ini, inti menarik. Seandainya umat Islam

1432 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tetap setiap kepada kemurnian ajar- itu tidak akan mudah diterima.
annya tentang sikap yang positif- Mitologi tersebut telah meng-
optimis kepada alam, manusia, dan akibatkan adanya gerakan Creatio-
peradaban dunia, termasuk ilmu nism yang fanatik dan sempit me-
pengetahuan, maka tentunya sudah lawan Evolutionism ilmiah; ini adalah
sejak beberapa abad yang lalu ilmu pertarungan yang untuk jangka
pengetahuan waktu lama
mencapai per- akan tetap men-
kembangannya jadi suatu sum-
seperti sekarang ber masalah.
ini. Ilmu penge- Dalam Al-
tahuan tidak Quran tidak ter-
akan dikembang- dapat penutu-
kan oleh orang- ran tentang pen-
orang Eropa, tapi ciptaan yang
oleh orang-orang mitologis se-
Islam; tidak da- perti dalam Ge-
lam lingkup ke- nesis, juga tidak
percayaan yang masih banyak ada mitologi tentang alam raya
mengandung mitologi dan misteri secara keseluruhannya. Kalaupun
yang setiap saat bisa mengancam ada, maka penuturan tersebut harus
kreativitas ilmiah, tapi oleh sistem dipandang sebagai deskripsi meta-
keimanan yang tantangan untuk foris, seperti ungkapan bahwa Tuhan
menerimanya justru ditujukan bertahta di atas “singgasana”. Karena
kepada akal sehat dan pikiran, dan itu umat Islam dari semula sudah
seterusnya. Sebab menurut para terbiasa dengan penerapan in-
sarjana di Barat, yang menjadi terpretasi tidak menurut makna
sumber utama kesulitan hubungan tekstualnya, sebagaimana hal itu
agama dan ilmu ialah mitologi pen- dilakukan oleh pada failasuf dan ahli
ciptaan dalam Genesis dan teologi Kalâm. Dan jika suatu kelompok
yang dikembangkan berdasarkan Islam tidak mau melakukan inter-
mitologi penciptaan itu. Kini para pretasi metaforis, seperi kaum
sarjana Kristen sendiri ada yang Hanbali, maka mereka akan mene-
menghendaki penafsiran metaforis rima makna teks itu menurut lafal
kepada teks-teks suci mereka. Tetapi harfiahnya, namun ditegaskan
dengan adanya gerakan funda- bahwa sesuatu yang bersangkutan
mentalis Kristen yang fanatik dan dengan Tuhan tidak dapat kita
ekstrem, maka penafsiran semacam ketahui, karena Tuhan tidak seban-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1433


ding dengan apa pun yang ada dan tidak bisa diatasi, maka langsung
dalam benak kita. Mereka juga dibunuh. Oleh karena itu, banyak
mengatakan bahwa orang yang literatur yang muncul mengenai ba-
melakukan interpretasi metaforis, gaimana seorang Musa yang hebat
jika dengan maksud benar-benar itu bisa membunuh bangsanya
dengan tulus untuk memahami sendiri sampai puluhan ribu.
agama, maka tidak boleh dikenakan Mengapa Bani Israil sangat sulit
“ekskomunikasi” dengan dikatakan berdisiplin? Ada teori baru menge-
sebagai fâsiq atau kâfir. Jelas tidak nai genetik. Sekalipun penulis sen-
ada orang Islam yang mempercayai diri tidak begitu setuju dengan teori
Tuhan dalam suatu ilustrasi mito- ini, tetapi teori kulturalnya barang-
logis bagaikan sang raja yang duduk kali benar, bahwa suatu masyarakat
di atas kursi kerajaannya. Sebab yang telah lama dijajah atau diper-
sekalipun Kitab Suci menyebutkan budak sampai ratusan tahun, maka
Tuhan bertahta di atas Singgasana kulturnya ialah kultur jajahan atau
(‘Arsy), namun “tanpa bagaimana” kultur budak. Bani Israil diperbudak
(bi lâ kayfa), karena Tuhan tidak oleh bangsa Mesir selama ratusan
sebanding atau analog dengan sesu- tahun. Tetapi siapa yang dimaksud
atu apa pun (Q., 42: 11), dan tidak dengan budak itu? Budak ialah
ada sesuatu atau seorang pun yang orang yang tidak bisa berbuat
setara dengan Dia (Q., 112: 4). sesuatu kecuali kalau ada perintah;
tidak ada inisiatif. Disiplinnya ada-
lah disiplin perintah atau impulse
from without (dipaksakan dari luar),
KEMAMPUAN MENDIKTE tidak berasal dari dirinya sendiri.
DIRI SENDIRI Ketika mereka menjadi manusia
bebas dan harus mengatur dirinya
Kita bisa belajar dari sejarah Bani sendiri, maka tidak bisa, karena biasa
Israil mengenai disiplin, karena diperintah. Akibat lebih jauhnya
mereka memang sangat terkenal ialah tidak bisa memenuhi hukum
tidak berdisiplin. Karena itu, Tuhan dan aturan-aturan, karena disiplin
melatih (training) mereka, Negeri itu itu dimulai dengan kemampuan
diharamkan buat mereka selama memerintah diri sendiri. Sikap
empat puluh tahun; mereka akan semacam itu hanya dimiliki oleh
bertualang di bumi (Q., 5: 26). Dan orang yang merdeka. Karena itu ada
selama empat puluh tahun mereka pepatah dalam bahasa Arab, “Orang
digembleng oleh Nabi Musa. Siapa bebas atau orang merdeka itu cukup
di antara mereka yang memberontak dengan isyarat, tetapi kalau budak

1434 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


harus dipukul dengan tongkat”. mengenai harkat dan martabat ma-
Kalau orang merdeka dengan isyarat nusia. Untuk menegaskan hal itu,
pun mengerti, tetapi kalau budak semua yang masuk kelompoknya
tidak, dia harus dipukul. Kalau kita, menambahkan namanya dengan
misalnya, menyetir mobil di tengah “X”, misalnya Malcolm X. Yang
malam yang sepi dan sama sekali dimaksud ialah eks, budak (bekas
tidak ada mobil lain, kemudian ber- budak). Artinya, dengan “X” itu dia
henti karena ada lampu merah, ar- ingin menyatakan bahwa sekarang
tinya kita sanggup mendikte diri bukan lagi budak, dan karena itu
sendiri. Aneh memang, tetapi itu harus bisa memerintah diri sendiri,
justru tanda bahwa kita bebas. Te- bukan seperti selama ini yang selalu
tapi kalau kita melanggar karena menunggu perintah.
yakin tidak ada polisi, maka kita ini Masalah pendidikan yang paling
budak; kita berhenti hanya kalau berat di sini ialah karena harus
polisi ada. Itu berarti kita “harus menghadapi masalah mental, mind-
dipukul dengan tongkat”. set, dan masalah cara berpikir. Allah
Anak-anak murid harus dididik Swt. berfirman, Sungguh, Allah tidak
seperti itu. Katakan bahwa mereka akan mengubah keadaan suatu
bebas, tetapi kebebasan itu me- bangsa sebelum mereka mengubah
nyangkut harkat dan martabat ma- dirinya sendiri (Q., 13: 11). Itu
nusia. Hal ini memang sangat sulit adalah cara berpikir, yang dalam
apalagi kebetulan pernah dijajah bahasa Inggris disebut sebagai
selama tiga ratus tahun lebih, arti- mindset. Terjemahannya bukan
nya mental kita adalah mental ja- seperti yang sering kita dengar
jahan. sekarang ini, “sebelum mereka
Mengapa di Amerika tujuh puluh mengubah sendiri nasibnya”. Itu
persen penghuni penjara itu orang hi- tidak betul! Maka dalam bahasa
tam, padahal persentase orang hitam Arab dikatakan “Tidak ada sesuatu
itu sedikit? Karena orang hitam itu yang lebih berharga daripada kebe-
memang bekas budak, mereka tidak basan”. Lihatlah ketika tembok
bisa mengatur dirinya sendiri, selalu Berlin masih ada, orang dari Jerman
saja melanggar aturan dan akhirnya Timur atau Berlin Timur menye-
menjadi kriminal. berang ke Berlin Barat dengan risiko
Lalu muncul suatu kelompok nyawa. Apa yang dicari? Tak lain
yang disebut sebagai “Nation of adalah kebebasan; bukan harta.
Islam” (Islam Hitam), yang dipim- Sebab di Jerman Timur, mereka
pin oleh Elijah. Dia mengajarkan banyak sekali yang meninggalkan
bahwa agama Islam menekankan harta kekayaannya. Kemudian di-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1435


tambah dengan ungkapan selanjut- kepada nilai kehidupan yang luhur,
nya, “Dan tidak ada kebahagiaan dan berakhir dengan komitmen kita
yang lebih besar daripada menepati semua kepada usaha mewujudkan
kewajiban”. Menepati kewajiban keadilan sosial, dengan ketegasan
adalah kemampuan untuk meme- memperhatikan kepentingan hidup
rintah diri sendiri tadi. rakyat secara nyata. Demi itu semua,
Berdasarkan pemikiran di atas, pembangunan ekonomi harus di-
maka ada beberapa kata kunci yang ubah dari pola dan orientasi yang
perlu diingat. Pertama, “Kebebasan terlalu lebar membuka kerawanan
seseorang dibatasi oleh kebebasan terhadap kedaulatan rakyat menjadi
orang lain”; Kedua, “Tidak ada yang pola dan orientasi ekonomi rakyat
lebih berharga daripada kebebasan, patriotik. Kita harus mulai dengan
dan tidak ada yang lebih memba- sungguh-sungguh memperhatikan
hagiakan daripada menegakkan ke- segenap potensi nasional kita, baik
wajiban”; Ketiga, “sampai mereka dalam artian sumber daya manusia
mengubah apa yang ada dalam diri maupun dalam artian sumber daya
mereka!” Itulah mindset. Wujudnya alam. Kita harus menjadikan poten-
antara lain bagaimana mereka si-potensi nyata itu sebagai modal
membebaskan diri dari perbudakan dan pangkal pembangunan ekonomi
menuju kemerdekaan. Oleh karena rakyat patriotik. Pembangunan
itu, keberhasilan ekonomi nasio-
Musa membawa nal harus diubah
keluar Bani Israil “Carilah ilmu meskipun di negeri arahnya sede-
dari Mesir ke Ka- Cina.” mikian rupa se-
naan yang disebut (Hadis) hingga lebih ber-
exodus, selalu di- pijak kepada ke-
anggap sebagai simbol emansipasi nyataan-kenyataan nasional kita
manusia, simbol kebebasan manusia yang sebenarnya, dan tidak me-
dari perbudakan menuju kemerde- ngembara mengikuti gelembung
kaan. fantasi, khayal, dan iming-iming
dunia luar, yang ternyata telah
berakhir dengan ancaman kedau-
latan kita.
KEMANDIRIAN Ketangguhan ekonomi rakyat
EKONOMI NASIONAL akan terwujud apabila mampu
secara mandiri mengolah kekayaan
Reformasi itu bertitik tolak dari alamnya, dengan tingkat kreativitas
komitmen masing-masing pribadi setinggi-tingginya. Kemandirian

1436 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ekonomi nasional diwujudkan ditinggalkan oleh Allah Swt., merasa
dengan andalan ekonomi pertanian dibiarkan berjuang sendirian, karena
rakyat yang maju dan modern, dan sekian belas tahun di Makkah seperti
dengan basis industri rakyat. Dalam tidak ada hasil. Pada saat genting
sistem ekonomi global suatu hal itulah turun surat Al-Dluhâ, Demi
yang tidak dapat dihindari—hanya cahaya pagi yang gemilang. Dan demi
dengan ketangguhan ekonomi malam bila sedang hening. Tuhanmu
nasional, kita akan mampu bersaing tidak meninggalkan kau dan tidak
secara sehat, dengan hasil akhir ke- membencimu (Q., 93: 1-3).
menangan untuk semua, tanpa Juga diketahui suatu pengalaman
merugikan pihak mana pun juga. yang sangat pahit dari Nabi Mu-
Dan dengan ketangguhan ekonomi hammad ketika beliau mencoba
nasional itu pula, kita akan lebih menyampaikan ajaran kebenaran
terlindung dari unsur destruktif kepada penduduk Thaif dan dilem-
keserakahan para petualang ekonomi pari batu sampai berlumuran darah.
internasional. Maka, “wala al-âkhiratu khayrun
laka min al-ûlâ” (Dan sungguh,
kemudian akan lebih baik bagimu
daripada yang sekarang) (Q., 93: 4).
KEMANUSIAAN MUHAMMAD Ayat ini tidak pas kalau diterje-
mahkan dengan “akhirat itu lebih
Sebagai manusia biasa, Nabi penting daripada dunia.” Kenapa?
Muhammad pernah mengalami Karena ada kaitannya dengan Dan
situasi hampir putus asa. Dalam Tuhanmu kelak memberimu apa yang
kehidupan sehari-hari, beliau juga menyenangkan kau (Q., 93: 5).
mengalami apa yang disebut penga- Menurut para ahli tafsir, yang
laman atau peristiwa atau ciri-ciri dimaksud apa yang menyenangkan
unik manusia, seperti kenyang, kau adalah kemenangan. Karena itu
lapar, sakit, sehat, marah, senang. Itu tafsir ayat tersebut (Q., 93: 5) ada-
semuanya bisa terjadi pada Nabi. lah Dan Tuhanmu pasti akan mem-
Begitu juga dengan rasa hilang beri kamu kemenangan, dan pada
harapan, meskipun tidak sampai waktu itu kamu akan rela (ridla).
secara total. Malahan ada ahli sejarah Semua itu terealisasi ketika Nabi
yang mengatakan—tetapi penulis Muhammad Saw. dicatat oleh semua
tidak setuju dengan perkataannya— ahli, termasuk ahli-ahli sosiologi
bahwa Nabi hampir bunuh diri. agama, sebagai Nabi yang paling
Keberadaan Nabi Muhammad yang sukses ketika wafat.
demikian dikarenakan beliau merasa

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1437


Jadi, “wala al-âkhiratu khayrun babkan mengapa agama Islam men-
laka min al-ûlâ” (Q., 93: 4) harus jadi sangat toleran.
diterjemahkan dengan yang akhir itu
lebih penting daripada yang pertama,
atau dalam bahasa yang lebih praktis,
yang strategis itu lebih penting daripada KEMANUSIAAN UNIVERSAL
yang taktis atau jangka panjang itu
lebih penting daripada yang jangka Ide dasar zakat, baik zakat harta
pendek. Seperti uraian para ahli tafsir, maupun zakat fitrah, bersumber
peringatan kepada nabi tersebut kira- pada ajaran dan nilai kemanusiaan
kira begini, Muhammad, mungkin universal atau umum. Dengan de-
kamu dalam jangka pendek kalah, mikian, dapat dipahami bahwa
tetapi kalau kamu berjuang terus maka menyantuni fakir miskin dan anak
dalam jangka panjang kamu berhasil. yatim pada hakikatnya menyantuni
Ini kemudian dikaitkan dengan des- seluruh umat manusia, termasuk di
kripsi yang banyak sekali disebutkan dalamnya kita yang melakukan.
dalam Al-Quran mengenai manusia. Berbuat baik menyantuni atau
Bahwa manusia diciptakan dalam menolong yatim piatu dan fakir
fitrah yang baik. Kita tidak boleh miskin sesungguhnya menolong
secara apriori mengatakan bahwa kemanusiaan universal, sebagaimana
manusia itu jelek. Manusia baik halnya qiyâs atau analogi bahwa
sampai terbukti bahwa dia jahat. Jadi membunuh seseorang sama artinya
jangan dibalik, manusia itu jahat dengan membunuh manusia secara
sampai terbukti bahwa dia baik. Hal universal. Barangsiapa membunuh
ini disebabkan, kita harus men- seseorang tanpa alasan yang dapat
dahulukan prasangka baik dan tidak dibenarkan sesuai dengan ajaran Al-
boleh mendahulukan prasangka Quran, maka ia harus di-qishâsh atau
buruk. Dalam Islam, pada dasarnya dibunuh. Contoh tersebut diilus-
manusia itu baik, bahwa setiap orang trasikan oleh Al-Quran lewat kisah
dilahirkan dalam keadaan fitrah. Habil dan Qabil—kisah pem-
Fitrah ini sangat penting dalam bunuhan umat manusia pertama
agama Islam, yang pada pokoknya dalam sejarah manusia.
ialah mengajarkan kepada kita Kasus pembunuhan atas Habil
pandangan yang optimistis positif yang dilakukan oleh Qabil dapat
kepada manusia, tidak boleh ada diasumsikan dan dipandang sebagai
pandangan yang pesimistis negatif pembunuhan atas kemanusiaan
kepada manusia. Ini yang menye- universal. Setelah menceritakan

1438 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tentang pembunuhan tersebut, Al- agama. Dalam Al-Quran, orang ter-
Quran menyatakan, Karena itu Kami sebut diilustrasikan sebagai orang
tentukan kepada Bani Israil bahwa yang menjalankan atau mengerjakan
barangsiapa mem- shalat, tetapi ter-
bunuh orang yang nyata ia melalai-
tidak membunuh kan pesan-pesan
orang lain atau dan makna yang
membuat kerusak- dikandung di da-
an di bumi, maka lam shalatnya.
ia seolah membu- Adakah kau li-
nuh semua orang, hat orang yang
dan barangsiapa mendustakan hari
menyelamatkan kiamat (agama—
nyawa orang, ma- NM) Dialah yang
ka seolah ia menye- mengusir anak
lamatkan nyawa yatim (dengan ka-
semua orang … sar). Dan tidak
(Q., 5: 32). mendorong mem-
Dengan begitu perlu dipahami beri makan orang miskin. Maka
bahwa setiap manusia memiliki nilai celakalah orang-orang yang shalat.
kemanusiaan universal. Sama de- Yang alpa dalam shalat mereka (Q.,
ngan kasus memerdekakan atau 107: 1-5).
membebaskan seseorang dari be- Perlu ditegaskan di sini bahwa
lenggu perbudakan dan kemiskinan, pengertian kata alpa dalam surat di
sesungguhnya ia juga telah memer- atas tidak berarti menunjuk kepada
dekakan kemanusiaan universal. orang yang lupa, tidak melaksana-
Dalam surat Al-Mâ‘un juga kan shalat karena alasan tertidur,
ditegaskan bahwa sesungguhnya kesibukan kerja, dalam perjalanan,
iman seseorang yang tidak diiringi dan sebagainya. Kelalaian yang
kepedulian pada nasib dan pende- demikian itu justru dimaafkan. Yang
ritaan orang lain yang sedang dalam dimaksudkan dengan alpa adalah
kesusahan—dalam Al-Quran disim- kelalaian akan pesan dan makna
bolisasikan dengan kepedulian ke- yang terkandung dalam amalan
pada fakir miskin dan yatim piatu— shalatnya.
adalah palsu. Mereka kemudian Itulah sebabnya, barangkali, surat
didekritkan oleh Al-Quran sebagai Al-Mâ‘un sering disebut-sebut para
orang-orang yang mendustakan ulama sebagai surat yang menentang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1439


bentuk kesalehan formal (formal nyenyak kita? Inilah rupanya yang
piety). Dikatakan kesalehan formal dijanjikan oleh Yang Mahakasih, dan
karena ia mengejar bentuk kesalehan benarlah para utusan Tuhan” (Q., 36:
pribadi yang tidak dibarengi dan 51-52).
diiringi komitmen sosial atau amal Tetapi harus diingat bahwa ke-
saleh atau juga kesalehan sosial. hidupan setelah mati, termasuk
“kehidupan” (jika boleh dinamakan
demikian) dalam alam kubur, me-
miliki dimensi yang sama sekali
KEMATIAN DAN berbeda dari dimensi hidup di
ALAM KUBUR dunia. Kita di dunia ini sedang
mengalami kehidupan yang dimen-
Kematian adalah pintu me- sinya adalah lahiriah, terkait dengan
masuki tahap pengalaman eksis- bumi dan sekelilingnya (misalnya,
tensial manusia yang lain, yang dalam cara kita menghitung waktu
betul-betul berbeda dari yang se- dan tumbuhnya kesadaran waktu itu
karang sedang kita alami. Sebelum sendiri). Kehidupan di dunia, untuk
kebangkitan, pengalaman yang akan meminjam istilah para ahli fisika,
terjadi ialah pengalaman dalam alam adalah kehidupan yang berdimensi
kubur. ruang (yang terdiri dari tiga dimensi,
Berkenaan dengan alam kubur yaitu panjang, lebar dan tinggi) dan
itu, terdapat beberapa keterangan waktu. Karena kungkungan empat
dalam Al-Quran yang patut sekali dimensi itu, kita mengalami kesu-
kita renungkan. Yaitu bahwa ma- litan memahami hakikat kehidupan
nusia dalam alam kubur akan me- sesudah mati. Dari segi ruang, misal-
rasa seperti tidur nyenyak. Ada ilus- nya, kehidupan sesudah mati itu da-
trasi bahwa orang-orang kafir akan pat terasa seperti pengalaman dalam
terkejut dan protes karena mereka ruang yang luas-bebas seluas langit
dibangunkan dari tidur nyenyak dan bumi, atau sempit mengimpit
mereka (pada Hari Kiamat), kemu- seperti impitan dimensi-dimensi
dian mereka baru mengakui ajaran ruang seukuran badan atau lebih
para Rasul bahwa memang ada Hari kecil lagi. Surga atau pengalaman
Kebangkitan. Dan ditiuplah sangka- hidup bahagia, misalnya, dalam Al-
kala, kemudian mereka (manusia) Quran dilukiskan sebagai kehidupan
pun dari kubur-kubur segera menuju dalam lingkungan yang luasnya
Tuhan mereka. Mereka (yang kafir) seperti luas seluruh langit dan bumi:
berkata: “Celaka benar! Siapakah Bergegaslah kamu sekalian menuju
yang membangunkan kita dari tidur kepada ampunan dari Tuhanmu dan

1440 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kepada surga yang luasnya ialah hidup ini hanyalah “antre untuk
seluruh langit dan bumi (Q., 3: 133). mati”, berupa deretan panjang
Berlombalah peristiwa-peris-
kamu sekalian me- tiwa pribadi dan
nuju kepada am- “Penghargaan dalam Jahiliah ber- sosial menuju hal
punan dari Tuhan- dasarkan keturunan, dan peng- yang amat me-
mu dan kepada hargaan dalam Islam berdasarkan ngerikan, yaitu
amal”.
surga yang luasnya kematian? Me-
seperti luas langit nurut kaum pesi-
dan bumi (Q., 57:21). mistis itu, kalau seandainya dahulu
sebelum lahir ke dunia seorang
pribadi sempat ditanya, apakah mau
hidup di dunia ini atau tidak, tentu
KEMATIAN SEBAGAI sebagian besar, mungkin malah
KEMESTIAN semuanya, akan memilih untuk
tidak pernah lahir!
Kematian adalah peristiwa yang Pendapat pesimis serupa itu
mengerikan, mungkin paling me- hanyalah dugaan atau spekulasi.
ngerikan dalam pikiran manusia Tidak ada dasar yang pasti untuk
yang masih hidup. Di antara ke- membenarkannya. Yang jelas ialah
mungkinan pengalaman hidup bahwa kehidupan telah terjadi pada
manusia, barangkali tidak ada yang kita di sini, dan kematian menanti
lebih menakutkan daripada ke- kita setiap saat, tanpa dapat sedikit-
matian. Karena itu hukuman mati, pun diragukan.
dalam semua peradaban manusia Namun cukup aneh, bahwa
sampai dengan akhir-akhir ini banyak orang, jika ditilik dari
(hukuman mati ditentang oleh tingkah lakunya sehari-hari, seolah-
gerakan-gerakan modern tertentu, olah ia beranggapan bahwa hidup
seperti Amnesti Internasional) me- ini akan berlangsung terus, tanpa
rupakan hukuman tertinggi dan akhir. Pandangannya yang keliru itu
penghabisan. Namun justru kemati- menimbulkan perilaku kurang
an setiap pribadi merupakan hal bertanggung jawab, karena tipisnya
yang pasti terjadi. Maka beberapa kesadaran bahwa semuanya ini akan
failasuf yang pesimistis terhadap ke- berkesudahan, dan bahwa setiap
hidupan, seperti Schoppenhauer dan pribadi akan menerima akibat per-
Dorrow, memandang hidup ma- buatannya, yang baik dan yang
nusia merupakan “lelucon yang jahat. Misalnya, dilukiskan dalam
mengerikan”. Sebab, bukankah Al-Quran, ada segolongan manusia

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1441


yang sedemikian sibuknya dengan Kematian memang merupakan
kegiatan mengumpulkan harta sebuah misteri. Tetapi, dalam hal ini,
kekayaan dan baru berhenti setelah kehidupan pun merupakan sebuah
masuk liang kubur, atau mereka itu misteri. Mengapa kita hidup? Dan
menduga bahwa harta kekayaan akan mengapa kemudian kita mati? Telah
membuatnya hidup terus-menerus disinggung bahwa untuk jawaban
secara abadi (lihat Q., 102 dan atas pertanyaan-pertanyaan serupa
104). Ada pula dari kalangan mereka itu tidak ada yang bersifat empirik.
yang berkeinginan untuk hidup Jawabnya didapat hanya melalui
seribu tahun, karena tidak melihat percaya, yaitu percaya kepada “be-
kemungkinan kebahagiaan lain rita” yang dibawa oleh para “pem-
selain yang ada di dunia ini (Q., 2: bawa berita” atau “penerima berita”,
96). Maka Al-Quran pun senantiasa yaitu Nabi dan Rasul. Menurut
memperingatkan kita semua bahwa berita Ilahi (wahyu), Allah men-
kematian adalah sebuah kemestian ciptakan kematian dan kehidupan
yang tidak terhindarkan, dan dalam untuk memberi kesempatan kepada
semangat kesadaran akan akhir kita tampil sebagai makhluk moral.
hidup itu kita hendaknya mengisi Yaitu makhluk yang memiliki ke-
kehidupan ini dengan sungguh- mampuan untuk berbuat baik atau
sungguh memenuhi kewajiban jahat. Dan Allah hendak “menguji”
moral. kita, siapa di antara kita yang paling
Setiap pribadi pasti akan merasa- dalam amal perbuatannya, Maha-
kan kematian. Dan kamu pun pasti tinggi Dia, yang di tangan-Nyalah
dipenuhi balasan-balasanmu di Hari berada segala kekuasaan memerintah,
Kiamat (Q., 3: 185). dan Dia Mahakuasa atas segala
Setiap pribadi pasti akan merasa- sesuatu. Dia yang telah menciptakan
kan kematian. Dan Kami menguji kematian dan kehidupan, agar Dia
kamu semua dengan keburukan dan menguji kamu siapa di antara kamu
kebaikan sebagai percobaan (Q., 21: yang paling baik amal perbuatannya.
35). Dan Dia itu Mahamulia lagi Maha
Setiap pribadi pasti akan merasa- Pengampun (Q., 67: 1-2).
kan kematian. Kemudian kepada Dengan begitu menjadi amat
Kami (Tuhan) kamu sekalian akan jelas bahwa hidup mempunyai
dikembalikan (Q., 29: 57). tujuan, dan wujud tujuan itu akan
Di mana pun kamu berada, ke- terlihat dalam kehidupan setelah
matian pasti akan menjumpaimu, mati. Karena itu hidup ini sering
sekalipun kamu ada dalam benteng- digambarkan sebagai perjalanan
benteng yang kukuh-kuat (Q., 4: 78). menuju tujuan yang sebenarnya,

1442 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yaitu Allah “Sangkan Paran” kita sebagai akhir hidup duniawi untuk
semua. Hidup ini harus dijalani de- memasuki hidup ukhrawi. Dan
ngan sungguh-sungguh, agar tidak hidup ukhrawi itu, khususnya sete-
lewat begitu saja kepada kita dengan lah terjadi kebangkitan kembali
sia-sia. (qiyâmah, “kiamat”) adalah hidup
kedua, sedangkan yang pertama
ialah yang sedang kita alami seka-
rang ini, yaitu hidup duniawi.
KEMATIAN SEBAGAI Jadi, kematian bukanlah akhir
TERMINAL pengalaman eksistensial manusia.
Kematian adalah “pintu” untuk
Sepanjang pemahaman baku di memasuki kehidupan manusia
kalangan para ulama, lukisan grafis selanjutnya, suatu kehidupan yang
eksistensi manusia menurut Islam sama sekali lain dari yang sekarang
ialah sebuah garis kontinum, bukan sedang kita alami, yaitu kehidupan
lingkaran. Hal ini berbeda dengan ukhrawi. Pandangan ini semua bagi
agama Hindu yang mengajarkan kita sekarang yang sudah menjadi
eksistensi manusia sebagai lingkaran, anggota masyarakat Islam, atau
yang memberi tempat bagi konsep agama mana pun lainnya, terasa
reinkarnasi. Dalam Al-Quran, ter- sebagai pandangan yang wajar saja,
dapat indikasi bahwa pengalaman yang sudah “taken for granted”.
dan wujud eksistensial manusia Namun, tidaklah demikian pada
terdiri dari “dua kematian” dan “dua bangsa Arab sebelum Islam (Arab
kehidupan” atau “dua mati” dan Jahiliah). Percaya kepada kematian
“dua hidup”. Ini dapat kita pahami sebagai bersifat perpindahan (transi-
dari firman Allah yang menggam- tory) dan kepada adanya kehidupan
barkan kaum kafir nanti di akhirat: sesudah mati itu merupakan salah
Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, satu segi ajaran Nabi Muhammad
Engkau telah mematikan kami dua Saw. yang bagi orang-orang Arab
kali dan telah menghidupkan kami Makkah saat itu dirasa mustahil.
dua kali. Sekarang kami mengakui Berat sekali bagi mereka menerima
akan dosa-dosa kami. Adakah jalan pandangan bahwa sesudah kematian
keluar?” (Q., 40: 11). Para ahli tafsir masih akan ada lagi kehidupan lebih
menerangkan bahwa mati pertama lanjut. Sebab bagi mereka, yang ada
ialah fase eksistensi kita ketika masih hanyalah hidup duniawi ini saja: di
berupa tanah atau sebelum kita dunia manusia mengalami kehidup-
dilahirkan di dunia ini, sedangkan an, dan di dunia pula mereka akan
kematian kedua ialah kematian fisik mati, dengan sang waktu sebagai

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1443


satu-satunya yang membawa kehan- khususnya patut sekali direnungkan
curan atau kematian (Q., 45: 24). tema-tema surat-surat Al-Muthaf-
Pandangan ini juga membuat fifîn/83, Al-Layl/92, Al-Zilzâl/99,
orang-orang Arab dahulu menolak Al-‘Âdiyât/100, Al-Qâri‘ah/101, Al-
pandangan bahwa nanti, sesudah Takâtsur/102, Al-Humazah/104,
kematiannya, setiap orang akan dan Al-Mâ‘ûn/107). Adalah kebang-
dibangkitkan dan dihidupkan kitan kembali dari kematian atau
kembali (Q., 36: 78). Percaya akan dari kubur itu yang dinyatakan da-
adanya kebangkitan dari kubur lam kepercayaan tentang “Hari
merupakan noktah yang amat Kebangkitan” (Yawm Al-Qiyâmah
penting dalam sistem ajaran Islam. atau Yawm Al-Ba‘ts), yang langsung
Sebab kebangkitan itulah yang berkaitan dengan kepercayaan
mengawali pengalaman eksistensial tentang “Hari Kemudian” (Yawm Al-
manusia dalam alam akhirat. Percaya Âkhirah). Karena itu percaya kepada
kepada akhirat merupakan salah satu Allah dan kepada Hari Kemudian
dari tiga sendi ajaran Nabi, yang di lalu berbuat baik kepada sesama
atasnya ditegakkan seluruh bangu- manusia merupakan sendi utama
nan ajaran Islam. Tiga sendi itu pengalaman eksistensial yang baha-
ialah: (1) meninggalkan semua gia bagi setiap orang, dan menjadi
kepercayaan palsu dalam kemusyrik- inti semua agama yang benar. (Prin-
an dan hanya percaya kepada Allah, sip ini dapat dipahami antara lain
Tuhan Yang Maha Esa; (2) berbuat dari Al-Quran, S. Al-Baqarah/2:62,
baik kepada sesama manusia, khu- Sesungguhnya mereka yang beriman
susnya usaha bagi perbaikan nasib [kepada Al-Quran], mereka yang
kaum miskin; dan (3) percaya ke- menganut agama Yahudi, orang-orang
pada Hari Kemudian yang bakal Nasrani dan orang-orang Shâbi’un,
diawali dengan dibangkitkannya siapa saja yang beriman kepada Allah
manusia dari kematian. (Pokok- [Tuhan Yang Maha Esa] dan kepada
pokok ajaran ini dapat dipahami Hari Akhirat serta berbuat baik, maka
dari surat-surat pendek Al-Quran mereka mendapatkan pahala-pahala
dalam “Juz ‘Amma” [juz 30]. mereka di sisi Tuhan mereka, dan
Tekanan kepada adanya kewajiban mereka tidak akan takut juga tidak
menunaikan tanggung jawab moral akan khawatir. Perhatikanlah uraian
manusia di dunia ini dan kepada para ahli tafsir, antara lain Abdullah
kepercayaan tentang adanya Hari Yusuf Ali dalam tafsirnya yang amat
Kemudian yang didahului dengan terkenal dan diakui otoritasnya di
Hari Kebangkitan merupakan tema- seluruh dunia, The Holy Quran,
tema pokok surat-surat pendek, Translation and Commentary yang

1444 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


menerjemahkan ayat suci itu dengan kepada Allah Swt. Tahu diri dan
menyisipkan penegasan, “Yakni kembali kepada asal juga berarti
hakikat agama kembali kepada
yang benar [dîn] Allah Swt., sesuai
ialah beriman Dan Dia bersama kamu di mana dengan firman
kepada Tuhan pun kamu berada. Allah, Dan ja-
(Q., 57: 4)
dan Hari Kemu- nganlah seperti
dian serta berbuat mereka yang me-
baik, yang dinamai orang Muslim dan lupakan Allah, dan Allah akan
yang lainnya”). membuat mereka lupa akan diri
sendiri. Itulah orang-orang yang fasik
(Q., 59: 19).
Lupa diri adalah lawan dari tahu
KEMBALI KEPADA ALLAH diri. Lupa diri adalah akibat dari
orang yang tidak menyadari asal-
Pada hari kiamat digambarkan usul dan arah tujuan hidupnya.
bahwa saat itu harta dan anak tidak Lupa diri adalah orang yang bi-
lagi bermanfaat. Tatkala harta dan ngung atau sesat. Apalagi jika hal ini
anak keturunan tak bermanfaat lagi, dikaitkan dengan ungkapan bahasa
kecuali orang yang menghadap Allah kita “lupa daratan”, suatu ungkapan
dengan hati yang bersih (hati yang yang menyangkut orang-orang yang
utuh, NM) (Q., 26: 88-89). Yang pergi ke laut, tetapi setelah sampai
dimaksud “dengan hati yang utuh” (bi di pelabuhan masih bersikap seperti
qalbin salîm) adalah hati yang tidak di laut, masih lupa bahwa dirinya
memiliki persoalan dengan Tuhan. sudah berada di daratan. Oleh kare-
Salâmah juga berarti ketenteraman, na itu, kembali kepada Allah adalah
sehingga agama ini pun disebut persyaratan dari kebahagiaan. Itulah
dengan Islam (Arab: Islâm). Hal ini yang disebut dengan takwa.
tidak hanya karena kita diajari untuk Semangat kembali kepada Allah
pasrah kepada Allah, tetapi juga semestinya juga kita bawa kepada
untuk memperoleh salâm dan keadaan sehari-hari, misalnya dalam
salâmah. Salâm juga berarti aman; hal kematian, yang sekarang ini
maka, orang yang percaya atau beri- semakin tidak bisa diramal. Banyak
man kepada Allah adalah orang- kematian disebabkan oleh penyakit
orang yang bakal mendapatkan akibat kemakmuran semacam sakit
keamanan. jantung, sehingga banyak orang
Ini semuanya mensyaratkan yang meninggal dalam situasi yang
adanya kesadaran untuk kembali tidak disangka-sangka seperti saat

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1445


memberikan ceramah atau bermain Selanjutnya, semakin dekat ke Al-
badminton. Ini yang disebut dalam Quran, umat Islam semakin toleran
Al-Quran, Dan ikutilah yang terbaik dan semakin jauh dari Al-Quran
apa yang diwahyukan kepadamu dari mereka semakin tidak toleran. Banyak
Tuhanmu, sebelum azab datang kepa- kitab ulama klasik yang disusun dan
damu dengan tiba-tiba, sementara ditulis dengan latar belakang konflik-
kamu tidak merasakan (Q., 39: 55). konflik yang sudah sangat parah di
Persoalan tersebut bisa diatasi de- dunia Islam, sehingga materinya
ngan jalan kembali kepada Allah sangat partisan, membela kelompok
Swt. Maka, apa yang ingin dikatakan sendiri. Maka, kembalilah kepada Al-
Nabi dengan simbolisme “belepotan Quran. Tangkaplah Al-Quran seperti
lumpur dan basah kuyup oleh air” adanya. Jangan takut kepada Al-
adalah bahwa kita harus kembali ke Quran, meskipun mungkin kita akan
asal. Pertanyaan yang muncul ke- kaget karena melihat beberapa hal
mudian adalah, mengapa ada do- tidak seperti yang selama ini kita
rongan dalam diri kita untuk kem- pahami. Rasulullah bersabda, “Islam
bali kepada asal? itu datang sebagai barang yang aneh dan
nanti akan kembali menjadi aneh”.
Mungkin saja kita saat ini mulai
melihat Islam ternyata aneh. Tetapi
KEMBALI KEPADA kalau kita betul-betul jujur me-
AL-QURAN mahami Al-Quran, maka banyak
sekali persoalan masyarakat yang bisa
Ada seorang orientalis yang dipecahkan dengan cara yang sangat
mempunyai tesis menarik tentang positif bahkan lebih dari itu, yaitu
umat Islam. Pertama, semakin dekat dengan ridla Allah.
ke zaman keemasan, maka mereka
semakin toleran, dan semakin jauh
dari zaman keemasan, maka mereka
semakin tidak toleran; Kedua, KEMBALI KEPADA
semakin dekat ke pusat mereka AL-QURAN DAN HADIS I
semakin toleran, semakin jauh dari
pusat mereka semakin tidak toleran. Setelah Al-Quran, hadis mem-
Dia menyebutkan, orang Islam di punyai peran yang sangat penting
Mesir atau Syiria jauh lebih toleran dalam sejarah perkembangan Islam,
daripada orang Islam di Asia Tengah khususnya di bidang pemikiran.
seperti Kazakhtan, Uzbekistan, atau Hampir seluruh umat Islam seka-
Tajikistan. rang ini memandang bahwa sumber

1446 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


memahami ajaran Islam ialah Al- maupun keagamaan. Dan konsoli-
Quran dan Hadis. Pandangan ini dasi itu dengan sendirinya mengan-
menguat dengan sangat kentara oleh dung unsur-unsur ketegangan se-
adanya gerakan-gerakan pemurnian tuju tidak setuju, sejalan dengan
atau pembaruan. Para tokoh pemur- kekuatan tarik-menarik antara
nian dan pembaruan itu umumnya berbagai kelompok kepentingan
memulai gerakannya dengan seruan yang ada saat itu.
kembali kepada Al-Quran dan
Hadis, atau kepada Al-Kitab dan
Sunnah. Di balik seruan itu terdapat
pengertian bahwa pemahaman dan KEMBALI KEPADA AL-QURAN
pengalaman Islam menurut sebagian DAN SUNNAH II
(besar) kaum Muslim sekarang ini
sudah tidak mur- Pada abad se-
ni, dan telah me- karang ini, manu-
nyimpang dari sia semakin sadar
Al-Kitab dan akan kemampuan-
Sunnah. Dari su- nya untuk meng-
dut pandang itu- arahkan jalannya
lah kita harus me- sejarah. Kalau me-
mahami makna reka melakukan-
seruan kembali nya dengan penuh
kepada Al-Quran kesadaran, maka
dan hadis (Sun- mereka tidak akan
nah). berbuat sesuatu
Kita menggunakan istilah “ge- yang bertentangan dengan kepen-
rakan” karena memang kegiatan seki- tingannya sendiri, tidak akan mengu-
tar Hadis merupakan suatu gerakan bah diri mereka menjadi masyarakat
yang dinamis. Etos itu menyangkut robot-robot yang mekanis (dehumani-
usaha pengumpulan, penulisan atau zed society) dan otomat-otomat buatan
pembukuan, penyaringan dan pabrik, tetapi akan berjuang bagi
penggunaan bahan-bahan hadis nilai-nilai kemanusiaan masa depan
sebagai sumber ajaran Islam, khu- masyarakat. Kesadaran umat ma-
susnya di bidang hukum. Gerakan nusia sekarang, bahwa kemakmuran
itu bersifat dinamis, karena terjadi mutlak tidak boleh kehilangan segi-
dalam konteks usaha umat Islam segi kemanusiaan, merupakan gejala
pada awal pertumbuhannya ketika terpenting yang sedang berkembang
mengadakan konsolidasi, baik politik pada abad kini. Kemanusiaan tidak

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1447


hanya berkepentingan pada pengem- mengandung masalah penolakan
bangan-pengembangan kekuatan atau penerimaan. Tetapi segi pelak-
produktif dan teknologi, tetapi juga sanaannya akan berbeda. Sebab di
pada makna hubungan-hubungan sini menyangkut tingkat penge-
sosial manusia dan budi pekerti. tahuan dan pengertian: menyeluruh
Jika disebutkan bahwa pada atau parsial, aksentuasi yang tepat
tingkat ini (perspektif yang jauh) atau tidak, latar belakang pen-
agama dapat memberikan jawab- didikan, lingkungan dan kepen-
annya, maka yang dimaksudkan tingan (interest). Juga perlu diteliti
ialah agama yang dihayati secara apakah seruan pembaruan yang kini
spiritual dan mendalam dengan banyak dibicarakan dapat disim-
penuh kedewasaan oleh pengikut- pulkan sebagai hendak melak-
pengikutnya. Penghayatan itu sanakan “Bekerjalah untuk duniamu
menjadi amat individual sifatnya. seakan-akan kamu akan hidup
Maka perlu sekali mengembalikan selama-lamanya, dan bekerjalah
Islam sebagai agama individu, untuk akhiratmu seakan-akan kamu
membebaskan para pengikutnya dari akan mati besok”. Kita tentu mene-
kecenderungan sektarianistis, dan rima ajaran itu, tapi hanya sampai
melepaskan sifat-sifatnya yang seolah- pada tarap sebagai jargon. Dan
olah merupakan organized religion. begitu kita ajukan problem-problem
Konsistensinya ialah kita harus beserta kemungkinan-kemungkinan
berusaha menangkap dan memenuhi pemecahannya dalam pelaksanaan,
fungsi-fungsi di balik formalitas- maka segera timbul reaksi setuju dan
formalitas ritual, sehingga agama tidak tidak setuju. Ini pun amat banyak
menjadi sekadar upacara-upacara yang bergantung pada faktor-faktor latar
kehilangan artinya dan kosong, belakang, termasuk pendidikan. Ka-
khususnya untuk suatu masyarakat rena itu setelah iman, ilmulah yang
yang semakin terpelajar dan kritis akan meningkatkan martabat kema-
karena proses pembangunan dan nusiaan kita.
industrialisasi. Meminjam ungkapan
seorang kawan (Syu‘bah Asa), maka
dalam menghayati religiusitas, rasanya
kita perlu menjadi mutashawwif- KEMBALI KEPADA TUHAN
mutashawwif, tanpa memasuki dunia
tasawuf, atau kebatinan, yang eks- Berdasarkan iman kepada Kitab
trem. Suci, sesungguhnya pada manusia
Slogan “Kembali kepada Al- ada hakikat dirinya yang abadi, yang
Quran dan Sunnah” tentu tidak perennial, dan tidak akan berubah

1448 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sepanjang masa, yaitu fitrahnya, KEMENANGAN ISLAM
yang membuatnya selamanya
merindukan kebenaran, dengan Apa arti kemenangan Islam?
puncaknya ialah kerinduan kepada Kemenangan Islam tidaklah sama
Tuhan. Adalah berdasarkan fitrah dengan kemenangan umat Islam,
yang abadi dan perennial itu apalagi pribadi-pribadinya. Islam
manusia diseru harus dipahami
untuk menerima sebagai ajaran
sepenuh hati aga- “Wahai sekalian orang beriman, dan cita-cita,
ma yang benar. jagalah diri kamu dan keluargamu yang intinya
Oleh karena itu, dari neraka....” ialah sikap hi-
Allah memper- (Q., 66: 6) dup yang berse-
ingatkan kita untuk rah diri kepada
kembali kepada- Tuhan.
Nya, sesuai dengan alam primordial kita Kemenangan Islam adalah keme-
dan hakikat yang perennial, yang abadi: nangan sebuah ide, sebuah cita-cita,
Dan kembalilah kamu sekalian terserah siapa saja orangnya yang
kepada Tuhanmu, serta berserah diri- melaksanakan ide itu atau mencapai
lah kepada-Nya, sebelum datang cita-cita itu. “Lihatlah idenya, jangan
kepadamu azab (seperti keadaan kri- melihat siapanya”, kata Ali bin Abi
sis), lalu kamu tidak lagi tertolong. Thalib. Karena itu pemahaman kita
Serta ikutilah sebaik-baik ajaran yang kepada Islam adalah pemahaman
diturunkan kepada kamu sekalian yang terbuka, yang karena ke-
dari Tuhanmu, sebelum datang terbukaannya itu orang bersikap in-
kepadamu azab secara mendadak- klusif dan mampu menjadi rahmat
sontak, sedang kamu tidak menya- bagi seluruh alam. Kemenangan
darinya (Q., 39: 54-55). Islam harus merupakan kebahagiaan
Seruan Ilahi itulah yang tentu bagi setiap orang, malah setiap
harus kita perhatikan sekarang ini, makhluk.
dan kita laksanakan. Dengan sema- Disebut “inklusif ” karena Islam
ngat kembali (inâbah) kepada Allah, mengakui adanya agama-agama
disertai sikap penuh pasrah secara yang lain, malah mengisyaratkan
damai (salâm) kepada-Nya dan bahwa para penganut agama-agama
mengikuti sebaik-baik ajaran yang itu bisa juga memperoleh kebahagia-
diturunkan kepada kita, maka insya an. Dia bersifat ngemong terhadap
Allah kita akan selamat dalam hidup golongan-golongan lain, sebagai-
penuh bermakna, dunia sampai akhirat. mana telah terbukti dalam sejarah-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1449


nya sendiri. Semangat itulah yang Oleh sebab itu, sekali lagi, Islam
ingin dibangun kembali. adalah agama terbuka. Dan umat Is-
Memang diakui dan disadari lam harus menjadi golongan ter-
kesulitan dari persoalan ini, karena buka. Karenanya umat Islam harus
umat Islam sekarang mempunyai tampil dengan penuh rasa percaya
pengalaman historis yang berbeda diri, bijaksana dan arif, serta menya-
dari masa lampau. Di zaman lampau dari fungsinya selaku saksi dan juri
itu, umat Islam mengalami keme- umat manusia. Mereka adalah pe-
nangan, praktis tanpa kekuatan lain mimpin, dan harus bersikap sebagai
yang mengunggulinya. Maka sikap pemimpin, mereka adalah pamong,
umat Islam adalah sikap yang me- itu artinya harus bersikap adil.
nang, unggul tak terkalahkan. Hal Dengan demikian, kemenangan
ini terpancar dalam kepercayaan diri Islam itu akhirnya akan berarti
sendiri, bebas dari rasa takut atau kemenangan semua orang, ke-
fobia dan tidak pernah khawatir ke- menangan perikemanusiaan berasas-
pada golongan lain. kan Ketuhanan dan takwa. Keme-
Tapi, sekarang umat Islam tidak nangan Islam tidak boleh diwujud-
berdaya menghadapi golongan lain, kan dalam bentuk mengancam go-
apalagi golongan yang diwakili oleh longan lain.
negara-negara Super Power yang dulu Mengapa dulu umat Islam luar
adalah umat beragama lain yang biasa meluaskan sayapnya, ialah
tidak berdaya menghadapi Islam. karena di mana-mana mereka tampil
Dulu orang Islam melihat orang- sebagai juru selamat masyarakat
orang Ahl Al-Kitâb, Yahudi dan setempat dari tindakan zhâlim pe-
Kristen, serta golongan agama yang nguasa sebelumnya. Kemenangan
lain sebagai momongan-momongan, semua golongan itu sekarang bisa
sekarang mereka melihat golongan- diulang, tapi menuntut pembenah-
golongan non-Muslim itu sebagai an banyak sekali masalah.
sumber ancaman kepada Islam. Kemenangan Islam yang menjadi
Hal tersebut suatu kesalahan, tapi judul bahasan ini, adalah kemenang-
tidak boleh menjadi alasan bagi an ide, cita-cita, dan sikap hidup
umat Islam untuk kehilangan pers- yang tidak selalu atau tidak perlu
pektif dan melepaskan tugas sucinya identik dengan kemenangan orang-
sebagai saksi-saksi untuk Tuhan di orang atau pribadi-pribadi. Apalagi
bumi yang menuntut rasa keadilan di dunia modern sekarang, asalkan
dan sikap berimbang dalam peni- kaum Muslim mampu memahami
laian-penilaian. agama mereka dengan sungguh-

1450 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sungguh, maka umat Islam akan adalah amat wajar. Sudah sejak aga-
mampu menjadi agama yang paling ma Islam menyebar dengan cepat
relevan dengan tingkat perkem- ke seluruh pelosok Nusantara ini
bangan mutakhir kini. abad ke-15 dan ke-16, yang pada
Seperti dikatakan oleh Emile saat itu segera pula datang bangsa-
Dermengheim, Islam dan tradisi bangsa Barat untuk menjajah.
Nabi adalah Humanism and Open Kaum muslim adalah yang paling
Religion. Kenyataan-kenyataan depan menghadapi kaum penjajah.
firman Ilahi berkenaan dengan itu Karena itu, banyak dinding ruang
dalam Al-Quran seharusnya sudah kantor negeri ini dihiasi dengan
cukup untuk menjadi bukti bahwa gambar para pahlawan, yang ke-
Islam adalah agama terakhir yang banyakan mereka itu adalah ulama
diturunkan Allah untuk umat ma- atau sultan.
nusia—Rahmatan li al-‘âlamîn. Begitu pula zaman modern ini,
semua ahli mengatakan dengan se-
benarnya, bahwa gerakan massa
rakyat melawan penjajah yang dior-
KEMERDEKAAN ganisasikan secara modern adalah
Sarekat Islam, yakni gerakan yang
Menurut kebanyakan orang, tumbuh dari kalangan wirausaha-
Istiqlâl” adalah nama masjid “resmi” wan pribumi yang merasakan sema-
atau masjid “negara” Republik Indo- kin zalimnya pemerintah kolonial
nesia. Konon merupakan masjid Belanda yang dibantu kelompok
terbesar di Timur Jauh, dan kubah- etnis tertentu di Nusantara ini. Sa-
nya yang bergaris tengah 45 meter rekat Islam adalah sumber dan pang-
adalah salah satu yang terbesar di kal yang sejati bagi kebangkitan
muka bumi. Tetapi harus tahu bah- bangsa kita. HOS Cokroaminoto
wa Istiqlâl artinya “Kemerdekaan,” praktis merupakan bapak pendi-
dan masjid resmi negara itu dikan para tokoh kebangsaan kita,
didirikan sebagai monumen kemer- dan Agus Salim adalah perintis uta-
dekaan bangsa kita. Bersama dengan ma wawasan modernisme Islam di
Monumen Nasional (“Monas”), negeri ini. Kedua orang itu memberi
Masjid Istiqlal adalah pertanda sumbangan yang jauh lebih besar
kesyukuran kita kepada Allah atas dan lebih banyak daripada yang
nikmat karunia kemerdekaan yang secara resmi diakui atau ditulis
dianugerahkan kepada kita. orang.
Memperingati kemerdekaan de- Dan siapa mereka yang gugur di
ngan masjid, bagi bangsa Indonesia, medan perang selama revolusi mem-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1451


pertahankan republik? Tentu saja basan hati nuraninya sendiri: kebe-
meliputi semua unsur bangsa basan untuk menerima atau meno-
lak sesuatu—baik dan buruk, benar
dan salah—dengan kesediaan me-
nanggung risikonya sendiri, juga
KEMERDEKAAN NURANI baik dan buruk, bahagia dan seng-
sara. Sebab yang benar telah jelas
Kehidupan berbeda dari
yang utuh, inte- yang salah, yang
gral, dan me- sejati telah jelas
menuhi fungsi berlainan dari
kekhalifahan yang palsu. Ma-
dan kemanusia- nusia sejak 15
an universal di abad terakhir ini
bumi, berpang- harus dipandang
kal dari kebe- sebagai makhluk
basan nurani, yang dewasa,
yaitu kebebasan yang perkem-
dari setiap ben- bangan budaya-
tuk pemaksaan, sekalipun pemak- nya telah dapat memperkuat ke-
saan yang dilakukan atas nama mampuan primordialnya untuk
kebenaran mapan (established mengenali yang baik dan yang jahat,
truth)—sesuatu yang jelas benar dan yang benar dan yang palsu. Tinggal
baik. Keutuhan hidup manusia ia harus membuktikan sendiri,
dimulai dengan adanya kebebasan apakah pilihannya itu membuahkan
padanya untuk menerima atau kebebasan yang lebih besar, yaitu
menolak sesuatu yang berkaitan erat kebebasan dari setiap bentuk ti-
dengan nilai hidup pribadinya yang rani—termasuk kecenderungan
mendalam. Lebih-lebih setelah tiranik diri sendiri—yaitu suatu
mencapai tingkat peradaban seperti kebebasan yang menjadi buah dan
yang ditampilkan sejak kurang lebih hasil pengenalan dan penganutan
15 abad terakhir ini, kemanusiaan seseorang kepada yang benar dan
universal haruslah dipandang sebagai yang sejati.
telah dewasa dan matang dalam Menurut Kitab Suci, setiap pri-
mengambil keputusan tentang hidup badi manusia mempunyai potensi
nuraninya. atau kecenderungan untuk menjadi
Seorang manusia harus dibiarkan tiranik, yakni ketika ia melihat
bebas bereksperimen dengan kebe- dirinya serba berkecukupan, sehing-

1452 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ga tidak lagi memerlukan sesamanya dalam agama itu dikaitkan dengan
dalam masyarakat yang lebih luas. penegasan bahwa yang benar telah
Dengan kata lain, setiap orang akan jelas berbeda dari yang salah, sehing-
menjadi tiranik jika kehilangan ga manusia dengan kebebasan dan
kesadaran sosialnya. Firman Allah kebersihan nuraninya tentu mampu
yang relevan itu ialah, Ingatlah, mengenali dan menangkapnya. Juga
bahwa manusia itu pasti bertindak perhatikan, betapa menolak kekuat-
tiranik, karena ia melihat dirinya serba an tiranik dikaitkan dengan iman
berkecukupan (Q., 96: 6-7). Karena kepada Allah, atau, dari sudut lain,
itu keimanan dan ketakwaan kepada beriman kepada Allah dikaitkan
Tuhan Yang Maha Esa harus dan dengan sikap menolak dan melawan
dengan sendirinya melahirkan sikap kekuatan tiranik. Dan akhirnya
melawan kecenderungan tiranik diri perhatikan, bahwa ayat itu ditutup
sendiri, yang antara lain berupa dengan penegasan bahwa Allah
godaan untuk memaksakan sesuatu adalah Maha Mendengar dan Maha
kepada orang lain. Sebaliknya, Mengetahui. Artinya, berkenaan
keimanan dan ketakwaan kepada dengan prinsip dalam ayat ini,
Tuhan Yang Maha Esa harus meng- bahwa Allah mengetahui detak hati
hasilkan sikap-sikap berperikema- nurani seseorang, apakah ia mene-
nusiaan, yang antara lain sikap meng- rima dan melakukan sesuatu karena
hargai setiap perorangan manu- pilihannya yang bebas dan tulus,
sia. ataukah karena keadaan terpaksa.
Masalah prinsipil ini terkait erat Karena begitu asasinya kemerde-
dengan firman Allah bahwa tidak kaan nurani ini, maka biarpun
boleh ada pemaksaan dalam agama. seorang yang mengetahui dengan
Untuk kita renungkan lebih lanjut pasti tentang apa yang benar dan
dan mendalam, bahwa Tidak boleh yang sejati—seperti para nabi dan
ada paksaan dalam agama. Kebenar- rasul,—tidak diperkenankan Allah
an telah tampak nyata (perbeda- memaksakan pengetahuannya itu
annya) dari kesesatan. Maka barang kepada orang lain (lihat Q., 10: 99).
siapa menolak kekuatan tiranik Mereka yang meyakini suatu
(thâghût) dan beriman kepada Allah, kebenaran dan kesejatian, serta
ia sungguh telah berpegang dengan tali meyakini pula bahwa kebenaran dan
(pegangan hidup) yang kuat, yang kesejatian itu akan membawa ke-
tidak akan putus. Allah Maha selamatan dan kebahagiaan orang
Mendengar dan Maha Mengetahui lain, dibolehkan hanya sampai
(Q., 2: 256). Perhatikan, betapa tingkat memberi peringatan kepada
prinsip tidak boleh ada pemaksaan orang lain itu, dan hanya sampai

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1453


kepada tingkat mengajaknya dengan disebabkan pembatasan-pembatas-
hikmah-kebijaksanaan, keterangan an dari luar terhadap eksistensi pri-
persuasif yang penuh pengertian, badinya.”
argumentasi dialektis yang meyakin- Salah satu di antara pembatasan-
kan (lihat Q., 16: 125). Karena itu pembatasan itu, yang terpenting ka-
para rasul pun hanya bertugas mem- rena yang terkuat, ialah kemiskinan.
beri peringatan seperti itu, dan sama Dari segi ini, karena industrialisasi
sekali tidak diberi tugas untuk me- membawa kemakmuran, maka ia
maksa atau menguasai orang lain juga berarti peningkatan kemanusia-
(lihat antara lain Q., 88: 21-22). an, sehingga membawa humanisasi.
Agaknya itulah sebabnya mengapa
Lenin, dalam satu slogannya, me-
ngatakan bahwa sosialisme adalah
KEMISKINAN ITU TIDAK elektrivikasi menyeluruh. Dan so-
MANUSIAWI sialisme adalah suatu cita-cita me-
wujudkan kemanusiaan secara lebih
Hampir dapat dikatakan bahwa sadar.
industrialisasi membawa kepada Tetapi agaknya memang tidak
kemakmuran. Atau, dengan sedikit ada hasil yang bisa dicapai tanpa
pengecualian, kemakmuran dapat harga atau pengorbanan. Kemak-
dicapai melalui industrialisasi. muran yang dibawa oleh industriali-
Setiap kenaikan kemampuan sasi ternyata meminta korban-
material suatu masyarakat adalah korban yang tidak kecil. Dalam
bernilai positif, termasuk dari segi tahapnya yang berkelanjutan, pe-
peningkatan harkat kemanusiaan ngorbanan yang dituntut itu justru
masyarakat itu, baik perseorangan adalah kemanusiaan itu sendiri.
maupun kelompok. Sebab harkat Sekarang ini, setelah menyaksi-
atau martabat kemanusiaan adalah kan pengalaman-pengalaman negara
pusat kebahagiaannya. Dia akan industri maju, para peninjau dapat
ditemukan hanya dalam keadaan mengatakan bahwa pembatasannya
dapat dengan bebas mengembang- Goethe dalam pengembangan ke-
kan dirinya. Menurut Goethe, “ma- manusiaan itu justru datang dari in-
nusia membawa dalam dirinya tidak dustrialisasi yang membawa kemak-
hanya pribadinya sendiri, tetapi se- muran material tersebut.
luruh kemanusiaan—dengan segala Salah satu nilai formal masyarakat
potensinya—sekalipun dia dapat industrial ialah birokrasi, yang di
mewujudkan potensi-potensi itu dalamnya tersimpul nilai-nilai lain
hanya dengan cara yang terbatas seperti kerutinan, kepastian, dan

1454 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


instrumentalisme. Mekanisme itu an kemanusiaan. Tetapi jika pene-
membuat seseorang berada dalam muan itu hanya terbatas pada bagai-
posisi tanpa pilihan, sehingga mana mempertahankan hidup itu
menjadi fatal. Hal itu berarti bahwa sendiri maka makna hidup semacam
seseorang telah kehilangan dirinya itu malah menjadi tidak sempurna,
sendiri. Ia hanya merupakan suatu kalau bukan penipuan psikologis.
fungsi dari suatu keseluruhan Karena itu, meskipun kemiskinan
permesinan, yang membuat orang
apabila berdiri tidak perlu mem-
sendiri atau sen- Puasa, yang pertama dan utama, pertanyakan apa
merupakan sarana pendidikan
dirian, maka ti- tanggung jawab pribadi. Ia makna hidup ini
dak akan mem- bertujuan mendidik agar kita karena ia mene-
punyai arti apa- mendalami keinsyafan akan Allah mukannya dalam
apa. Ia digunakan yang selalu menyertai dan menga- berjuang untuk
atau dibuang wal kita dalam setiap saat dan hidup itu sendiri,
s e m a t a - m a t a tempat. namun hal itu
berdasarkan bukanlah suatu
fungsi yang mungkin dilakukan; keadaan yang humanistis. Kemis-
dengan perkataan lain, nilai kinan tetap nonhumanistis, tidak
instrumentalisnya. Sedangkan manusiawi.
kemanusiaannya yang intrinsik
seringkali tidak menjadi hitungan.
Di sinilah mulai timbul masalah
makna hidup. “Hidup ini untuk KENISBIAN MANUSIA
apa?” adalah pertanyaan yang tidak
menentramkan, justru bagi mereka Kenisbian manusia antara lain
yang makmur secara material di berakar dalam kelemahan alamiah
negara industri yang mengakibatkan yang merupakan pembawaan dari
dehumanisasi seperti di atas. Kita lahir: ... dan manusia diciptakan
harus ingat bahwa selama kekuatan- dalam keadaan lemah (Q., 4: 28).
kekuatan produktif belum ber- Oleh karena itu, manusia tidak dibenarkan
kembang—selama masyarakat ma- memutlakkan dirinya sendiri (meng-
sih dalam kemiskinan—maka keha- anggap diri sendiri suci) ... Dia (Tuhan)
rusan untuk bekerja dan memper- lebih mengetahui tentang kamu sekalian,
tahankan hidup itu saja sudah cukup yaitu ketika Dia menciptakan kamu dari
memberi makna hidup bagi se- tanah, dan ketika kamu berupa janin-
seorang. Memang, menemukan janin dalam perut ibumu. Maka janganlah
makna hidup adalah suatu keharus- kamu menganggap dirimu suci, sebab

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1455


Dia lebih mengetahui siapa dari wa nama Al-Ghazali sering disebut-
antara kamu yang bertakwa (Q., 53: sebut dalam kaitannya dengan anti
32). klimaks peradaban Islam. Dan tentu
lebih menarik lagi untuk diketahui
bahwa ketika Al-Ghazali sibuk
dengan polemik-polemiknya tentang
KENYATAAN HISTORIS falsafah, boleh dikatakan kepulauan
ISLAM INDONESIA Nusantara secara keseluruhan belum
mengenal Islam. Jika kita ambil Pulau
Di antara berbagai ekspedisi Jawa sebagai misal, maka kita dapat-
militer Islam, termasuk yang amat kan bahwa Al-Ghazali hidup bebe-
gemilang ialah ekspedisi guna rapa dasawarsa sebelum tampilnya
membebaskan (fath) Semenanjung Raja Jayabaya dari Kediri.
Iberia (Spanyol dan Portugis) serta Memang tidak adil untuk begitu
Lembah Sungai Indus (Anak Benua saja menilai, apalagi menuduh,
India sebelah Utara). Kedua peristi- seorang tokoh yang amat berjasa
wa ini terjadi pada tahun 711 M., seperti Al-Ghazali sebagai penyebab
di masa pemerintahan khalifah kemunduran Islam. Tetapi kenyata-
Umawi Al-Walid ibn Abdul Malik annya ialah bahwa setelah abad ke-
(pembangun kembali Masjid Al- 12 itu peradaban Islam, khususnya
Aqsha yang masih ada sampai se- yang berada dalam lingkungan
karang). Sekitar 100 tahun setelah budaya Arab, menunjukkan garis
itu Pulau Jawa menyaksikan kesi- menurun. (Sedangkan di luar ling-
bukan luar biasa, yaitu pemba- kungan Arab, khususnya dalam
ngunan tempat suci dan monumen lingkungan budaya Persi, peradaban
keagamaan Buddhisme yang sangat Islam itu masih menunjukkan vita-
megah, Borobudur. Dan sekitar litasnya dan perkembangan lebih
seabad setelah itu kesibukan luar lanjut yang cukup menakjubkan,
biasa terjadi lagi, sehubungan de- terbukti kelak dalam tampilnya tiga
ngan pembangunan tempat suci dan kemaharajaan mesiu—gunpowder
monumen keagamaan Hinduisme, kingdom—Mogul di India, Safawi di
Loro Jongrang (Prambanan). Persia, dan Utsmani atau Ottoman
Kemudian tepat 400 tahun se- di Turki).
telah pembebasan Iberia dan Hin- Yang lebih menarik lagi ialah
dustan itu, yaitu pada tahun 1111 bahwa ketika sedang giatnya mela-
M., seorang pemikir besar Islam, Al- kukan usaha pembebasan India
Ghazali, wafat. Lintasan sejarah ini Selatan oleh kekuasaan Islam dari
lebih lagi menarik, mengingat bah- India Utara serta pada saat-saat per-

1456 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


mulaan perkembangan Turki Uts- Atau dalam ungkapan yang lebih
mani, kawasan Nusantara masih populer, ada sisi accountability atas
menyaksikan bangkitnya kekuasaan hartanya itu. Seperti disebutkan
Hindu yang hebat, yaitu Majapahit dalam Al-Quran, Berimanlah kamu
(tepatnya tahun 1293 M.). Seperti kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kita ketahui, banyak dari unsur- nafkahkanlah (untuk amal kebaikan)
unsur mitologi Majapahit itu yang sebagian dari yang Ia jadikan kamu
masih bertahan (atau dipertahan- mewarisinya. Maka mereka beriman
kan) dalam masyarakat Indonesia di antara kamu dan menafkahkan
modern. (dalam amal kebaikan), bagi mereka
pahala yang besar (Q., 57: 7).
Dalam Islam—inilah salah satu
ciri yang membedakan ajaran Islam
KEPEMILIKAN HARTA dengan ajaran kapitalisme—harta
juga harus dicapai dan diperoleh
Islam melihat masalah kepemilik- dengan jalan dan cara-cara yang
an harta sebagai hal yang positif; benar, tetapi bukan benar hanya
Islam mengakui adanya kepemilikan secara hukum atau dengan mencari
harta (ownership). Tetapi, harus legitimasi untuk dapat memenang-
diketahui bahwa agama Islam tidak kan perkara, yang oleh Al-Quran
sama dengan kapitalisme yang sudah disinyalir sering terjadi lewat
memberikan hak-hak kepemilikan peradilan. Sebagaimana dalam Al-
secara absolut kepada siapa saja yang Quran disebutkan, Dan janganlah
memiliki harta, sehingga siapa saja kamu memakan harta kamu di an-
yang memiliki harta boleh berbuat tara sesama kamu secara tidak sah, ju-
apa saja. Misalnya, orang sah-sah saja ga janganlah digunakan untuk me-
membakar uangnya, atau mewaris- nyuap para hakim, dengan tujuan
kan hartanya kepada orang lain yang agar kamu dapat memakan sebagian
ia sukai. harta orang lain dengan jalan dosa
Dalam konsep Islam, kepemilik- padahal kamu mengetahui (Q., 2:
an harta diberikan kepada manusia 188).
hanya sebagai perwakilan, tidak Upaya mendapatkan harta de-
mutlak. Dari sini dapat dipahami ngan jalan dan cara-cara yang tidak
bahwa pada satu sisi, manusia ber- dibenarkan oleh Al-Quran termasuk
hak melakukan apa saja terhadap upaya-upaya seperti praktik kolusi,
hartanya, tetapi pada sisi lain manu- penyogokan, dan suap yang dalam
sia juga dikenakan rambu-rambu dan sebuah hadis diistilahkan dengan
pertanggungjawaban atas hartanya. risywah, adalah tidak dibolehkan.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1457


Demikian pula tindakan untuk men- lillâhi wa innâ ilayhi râji‘un), kami
dapatkan pembenaran lewat hukum milik Allah, dan kepadanya kami
yang sudah direkayasa terlebih da- pasti kembali” (Q., 2: 156).
hulu adalah perbuatan dosa yang di- Juga perlu diingatkan bahwa
larang oleh Islam. tatanan masyarakat apa pun yang
Dalam praktiknya, perlu diketa- membenarkan aturan atau hukum
hui bersama bahwa budaya dan tra- mendapatkan harta dengan cara-cara
disi kolusi dan sogok-menyogok atau yang tidak dibenarkan oleh Al-Quran.
suap-menyuap terkadang sering Meskipun masyarakat tersebut sudah
dirancukan dan dikaburkan penger- memandangnya sebagai suatu hal
tiannya dengan istilah memberi yang lumrah atau biasa, maka tetap
hadiah, meskipun substansi dan saja dalam jangka panjang akan
tujuannya sama. Itulah sebabnya merusak kehidupan masyarakat
Rasulullah Saw. kemudian mengan- tersebut. Pada hakikatnya, tindakan
jurkan orang beriman untuk tidak dan praktik serupa, tanpa disadari,
menerima suatu pemberian, baik merupakan sebuah proses perusakan
berupa barang maupun uang, se- terhadap tatanan sosial yang ada.
belum terlebih dahulu menanyakan Kadang muncul suatu ungkapan
dan menegaskan maksud dan tujuan yang menyatakan bahwa hidup
pemberian. Dengan penegasan ter- pada zaman sekarang, bila ingin
sebut, dapat diketahui apakah pem- menjadi orang yang bersih atau “Mr.
berian itu dimaksudkan sebagai ha- Clean”, adalah sulit. Perlu dicamkan
diah—yang dalam ajaran Islam benar-benar bahwa setiap orang ber-
dibenarkan sebagai ungkapan atas iman dituntut untuk dapat melaku-
prestasi atau suatu keberhasilan— kan mujâhadah, menahan diri.
atau sebaliknya, sebagai kolusi, suap Dengan demikian, ia tidak hanyut
atau sogokan. terbawa arus dengan terus mentran-
Dalam konsep Islam, harta juga sendensikan diri dari belenggu kul-
merupakan amanat dan ini benar- tur politis yang ada. Inilah yang se-
benar sejalan dengan tujuan puasa, sungguhnya dinamakan ketakwaan.
yakni takwa—kesadaran bahwa se-
gala sesuatu, termasuk harta, manu-
sia, dan alam semesta, seluruhnya
datang dari Allah Swt. dan dengan KEPEMIMPINAN POLITIK
sendirinya akan dikembalikan ke- DI TENGAH KRISIS
pada-Nya pula. Ini seperti dinyata-
kan dalam Al-Quran, Mereka yang Masyarakat manusia dalam ber-
berkata, bila ditimpa musibah, “(innâ bagai bentuk kesatuannya, seperti

1458 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


komunitas, umat, negara, maupun Perubahan sosial itu akan men-
sekadar kelembagaan organisasi, dorong orang yang mengalami kri-
adalah kategori dinamis, tidak statis. sis-krisis ke arah yang serbanegatif,
Kiranya ini merupakan kesadaran dengan sikap-sikap tidak percaya,
paling pokok yang harus ada pada curiga, bermusuhan, melawan, dan
setiap pemimpin, termasuk pemim- sebagainya. Karena itu perubahan
pin bangsa. Ka- sosial dengan
rena itu, pola ke- krisis-krisis yang
pemimpinan yang “Apakah yang membawa kamu ke ditimbulkannya,
baik selamanya dalam api neraka?” Mereka ber- jika tidak dita-
harus memper- kata, “Kami tak termasuk golongan ngani dengan
hatikan dinamika orang yang shalat. Juga tidak mem- baik, akan men-
yang ada dalam beri makan orang miskin. Tetapi, ciptakan lahan
kami biasa berbicara kosong de-
masyarakat. Ung- yang subur bagi
ngan orang yang biasa berbicara
kapan sehari-hari kosong (kami dulu menempuh hi- gejala-gejala ra-
bahwa seorang dup itu santai-santai saja—NM).” dikalisme, fana-
pemimpin harus (Q., 74: 42-45) tisme, sektaria-
pandai membaca nisme, funda-
tanda-tanda zaman, atau bahwa dia mentalisme, eksklusivisme, dan lain-
jangan sampai digulung oleh per- lain. Berdasarkan semua itu, maka
kembangan zaman, adalah petunjuk logis saja bahwa kepemimpinan
populer ke arah ketentuan kepe- politik yang diperlukan pada masa-
mimpinan yang dinamis itu. masa perubahan sosial yang besar
Jika hal tersebut, diterima seba- seperti sekarang ini—sosial maupun
gai hukum umum—yaitu bahwa politik—ialah:
masyarakat selamanya akan menga- (1) Perlunya pengertian secukup-
lami perubahan dari zaman ke nya akan hakikat perubahan zaman
zaman—maka ungkapan “kepemim- sekarang ini dalam dimensi global
pinan pada masa reformasi” harus atau mondialnya (yang meliputi
dipahami sebagai acuan kepada kon- seluruh dunia). Ini penting karena
disi yang sangat khusus, yaitu kon- banyak sekali hal-hal yang terjadi di
disi perubahan sosial yang besar dan tanah air sesungguhnya merupakan
fundamental. Karena kekhususan- kelanjutan, atau mempunyai keter-
nya inilah, maka pola kepemimpin- kaitan (linkage) dengan apa yang
an yang cocok pun memerlukan terjadi di dunia secara keseluruhan.
sejumlah kualifikasi tertentu yang le- Nilai-nilai sosial-politik pun hampir
bih daripada tuntutan pola kepe- tidak ada yang lepas dari suatu ben-
mimpinan dalam kondisi normal. tuk keterkaitan dengan yang ada di

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1459


dunia secara keseluruhan. Jika bi- menghargai pendapat lain, bebas,
cara tentang demokrasi, keadilan berpikir positif, inklusivistik (berse-
sosial, pemerintahan yang bersih, mangat persatuan dan kesatuan),
keharusan memberantas korupsi, demokratis dan, sedapat mungkin,
misalnya, maka sesungguhnya juga “predictable” sehingga terbina hu-
bicara tentang nilai-nilai yang di- bungan loyalitas yang positif dan
terima, dipahami, dihayati dan di- tulus karena dilandasi semangat
coba laksanakan di mana saja di du- partisipasi (jadi tidak terpaksa). Pola
nia ini, sehingga dengan sendirinya kepemimpinan yang menghargai
menimbulkan berbagai bentuk ke- individu-individu anggota masya-
terkaitan. rakat ini akan merangsang terjadinya
(2) Perlunya pengertian yang motivasi pribadi yang kuat, yang
cukup lengkap tentang budaya bang- diperlukan untuk pertumbuhan
sa sendiri, sehingga dapat menduga, sehat masyarakat itu sendiri.
atau malah mengetahui secara lebih Diharapkan dengan kepemim-
persis, titik-titik singgung antara pola pinan baru sekarang ini, Indonesia
budaya nasional dengan pola budaya akan memasuki milenium ketiga
“mondial”. Persinggungan antara dengan semangat baru, menuju
segi-segi tertentu budaya nasional masyarakat yang adil, terbuka dan
dengan budaya mondial, dalam demokratis.
kerangka perubahan sosial, boleh jadi
akan menghasilkan pola kontak yang
simbiosis, saling mendukung dan
saling menguntungkan. Namun juga KEPEMIMPINAN POLITIK
boleh jadi mengakibatkan per- SOEHARTO
benturan yang menimbulkan krisis-
krisis. Maka dari pengetahuan ten- Presiden Soeharto (Jendral Purna-
tang titik-titik singgung itu dapat wirawan TNI), pengganti Presiden
diharapkan muncul kemampuan Soekarno, adalah seorang pribadi
membuat antisipasi terjadinya jenis- yang secara unik merupakan ga-
jenis krisis tertentu akibat perubahan bungan antara penampilan lahiri
sosial yang cepat dan besar. yang lembut, hampir malu-malu,
(3) Perlunya akomodasi positif dengan sikap batin dan kemauan
kepada perubahan, karena perubah- yang keras, hampir-hampir tidak
an itu sendiri adalah suatu kemesti- kenal kompromi. Pak Harto meng-
an. Sikap ini dapat diwujudkan hela bangsa Indonesia keluar dari
dengan mengembangkan pada diri kepengapan sistem “Orde Lama”
sang pemimpin sikap-sikap terbuka, yang menyesakkan napas, menuju

1460 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sistem “Orde Baru” yang menjanji- tetap bertahan dalam suasana tang-
kan perbaikan. Namun sayang, ter- gung jawab pemerintahan sipil-jiwa
nyata Pak Harto adalah campuran kemiliteran yang pernah membuat-
aneh antara segi-segi amat positif nya sukses besar dalam menjalankan
dan segi-segi amat negatif. Ia cukup tugas-tugas kenegaraan sebelumnya.
rendah hati untuk menyadari dan Pak Harto agaknya kurang meng-
mengakui bahwa ia tidak akan me- hayati berbagai keharusan sebuah
ngetahui segala- modern nation-
galanya berke- state sebagaima-
naan dengan ke- na didambakan
hidupan kene- para founding
garaan, khusus- fathers. Yaitu, ke-
nya perpolitikan harusan mene-
dan perekono- rapkan prinsip-
mian. Maka ia prinsip good go-
mengelilingi vernance untuk
dirinya dengan menghasilkan
sekelompok te- clean government
naga ahli yang (sehingga praktik-
merupakan golongan terdidik ter- praktik KKN yang sangat terkutuk itu
baik pada masa itu. Ia juga tampak dapat tercegah), juga prinsip-prinsip
sebagai orang yang suka belajar dan melindungi kebebasan-kebebasan
kecerdasan alamiahnya menjadikan- sipil, membela hak-hak asasi ma-
nya seorang yang cepat mengerti dan nusia, menegakkan kedaulatan hu-
menguasai persoalan. kum, memerhatikan dengan sung-
Kecerdasan alamiah Pak Harto itu guh-sungguh pendidikan untuk se-
juga membuatnya menjadi seorang luruh warga negara di semua pelosok
ahli taktik dan strategi yang sangat wilayah, dan mewujudkan keadilan
piawai. Hal itu dibuktikan oleh ke- sosial bagi seluruh rakyat. Suatu
mampuannya bertahan dalam ke- ironi besar pada Pak Harto, bahwa
kuasaan selama lebih dari 30 tahun, ia sedemikian kuat menyatakan diri
tanpa gejolak gawat seperti yang dan sistemnya terikat dengan nilai-
dialami Presiden Soekarno selama nilai Pancasila, namun ekspresi ko-
enam tahun setelah Dekrit 5 Juli mitmennya kepada nilai-nilai itu
1959. Tetapi, berbarengan dengan hanya menghasilkan gejala verbalis-
itu, sisi-sisi mencemaskan dari Pak me ––yaitu gejala perasaan telah
Harto juga menyembul ke permu- berbuat karena telah sering meng-
kaan. Jiwa dan gaya kemiliterannya ucapkan dan membicarakannya.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1461


Sementara itu, kehidupan sehari- gubahan Empu Tantular itu di-
hari marak dengan contoh-contoh maksudkan sebagai pengakuan posi-
tindakan dan perilaku yang ber- tif kepada keanekaragaman orientasi
tentangan dengan salah satu atau keagamaan dalam masyarakat, ka-
mungkin malah semua dari prinsip- rena hakikat dan tujuan semuanya
prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, itu satu dan sama, yaitu berbakti ke-
Perikemanusiaan, Persatuan, Kerak- pada Tuhan Yang Maha Esa dan
yatan, dan Keadilan. berbuat baik kepada sesama makh-
Demikian pula berkenaan dengan luk: Tan Hana Dharma Mangroa,
paham kemajemukan atau plural- tidak ada jalan kebaikan yang men-
isme. Sadar atau tidak, Pak Harto, dua dalam tujuan.
sama dengan Bung Karno, menun- Transformasi pandangan dasar
jukkan ketidaksetiaan asas atau in- itu ke bidang politik mengharuskan
konsistensi yang mencemaskan. masyarakat untuk menerima secara
Selain tentang Pancasila, Pak Harto positif adanya perbedaan orientasi
juga sangat rajin mengingatkan kita politik, yang juga berarti harus
semua tentang prinsip Bhinneka tersedia ruang bagi kegiatan oposisi.
Tunggal Ika. Tetapi dalam banyak Demokrasi menuntut adanya pan-
tindakan nyata, Pak Harto menun- dangan ini pada setiap pribadi, le-
jukkan keinginan kuat untuk me- bih-lebih pada setiap pribadi para
nyeragamkan kehidupan nasional, pemimpin, suatu pandangan yang
khususnya di bidang politik dan pe- selaras dengan keharusan berendah
merintahan. Sistem-sistem peme- hati sehingga mampu melihat diri
rintahan daerah berangsur-angsur sendiri berkemungkinan salah, dan
digiring untuk menerapkan sistem orang lain yang berbeda dengan
yang seragam, mengikuti model dirinya berkemungkinan benar.
pemerintahan di Jawa. Demokrasi tidak mungkin disertai
Di atas semua itu, sikap Pak Har- dengan absolutisme dan sikap-sikap
to dan sistemnya yang menunjuk- mau benar sendiri lainnya. Demo-
kan kurangnya konsistensi berkenaan krasi mengharuskan adanya sikap
dengan paham kemajemukan, ialah saling percaya (mutual trust) dan
penolakannya yang keras dan kate- saling menghargai (mutual respect)
gorikal terhadap ide tentang perlu- antara sesama warga masyarakat. Di
nya oposisi resmi terhadap pemerin- bawah pertimbangan tujuan yang
tahan, baik di tingkat pusat maupun lebih besar, yaitu kemaslahatan
di tingkat daerah. Bagi yang sempat umum, demokrasi tidak membenar-
berusaha memahami lebih menda- kan adanya sikap all or nothing
lam, ungkapan Bhinneka Tunggal Ika (semua, atau tidak), take it or leave it

1462 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


(ambil, atau tinggalkan), yaitu sikap- menghasilkan budaya nasional
sikap serba kemutlakan-kemutlakan. hibrida yang lebih unggul dan lebih
Sebaliknya, seperti dalam kaidah fiqih tangguh. Usaha penyeragaman,
Islam (ushûl al-fiqh), yang berlaku seperti biasanya dicoba lakukan oleh
ialah “yang tidak semua bisa didapat penguasa totaliter, bertentangan
tidak semua harus ditinggalkan”. secara diametral dengan prinsip
Maka demokrasi memerlukan adanya amat mendasar dalam kehidupan
kesediaan setiap pesertanya untuk bernegara kita yang adil, terbuka,
menerima kenyataan bahwa ke- dan demokratis.
inginan seseorang tidak mungkin Kembali kepada soal Pak Harto,
seluruhnya diterima oleh semua dengan bantuan penuh kaum tekno-
orang dan dilaksanakan, melainkan krat, khususnya para ahli ekonomi
hanya sebagian saja. Sebab salah satu anggota “Barkeley Mafia”, ia telah
segi asasi demokrasi ialah “partial berhasil menaikkan taraf hidup rata-
functioning of ideas”, “berlakunya rata bangsa Indonesia ke tingkat
hanya sebagian dari ide-ide”, karena yang jauh lebih tinggi daripada
selebihnya datang dari orang lain masa “Orde Lama”, suatu hasil kerja
sesama peserta demokrasi. yang sama sekali tidak mungkin da-
Karena itu, demokrasi juga me- pat diabaikan atau diingkari. Tetapi,
nuntut adanya kesediaan dari pihak- sebagaimana disiratkan dalam salah
pihak yang bersangkutan untuk satu bait lagu kebangsaan Indonesia
kemungkinan terjadinya kompromi Raya, Pak Harto dan Orde Baru baru
atas dasar pertimbangan prinsipil, menyentuh bagian “bangunlah ba-
bukan karena oportunisme. Semua- dannya”, belum menyentuh bagian
nya itu merupakan inti dan sema- “bangunlah jiwanya”. Dengan me-
ngat sebenarnya ungkapan Bhinneka ningkatkan taraf hidup rata-rata, Pak
Tunggal Ika dan Tan Hana Dharma Harto telah membangun sisi badan
Mangroa. Maka budaya-budaya lahiri atau wadag bangsa. Tetapi de-
daerah harus ditempatkan dengan ngan tidak memberi perhatian
penuh penghargaan begitu rupa se- memadai kepada keharusan-keha-
hingga tetap memperoleh penga- rusan sebuah modern nation-state
kuan yang sah sebagai bentuk-ben- atau nasionalisme yang terbuka dan
tuk kearifan lokal yang memperkaya egaliter partisipatif, sengaja atau
budaya dan kearifan nasional. De- tidak Pak Harto telah menelantarkan
ngan demikian, prinsip Bhinneka pembangunan sisi jiwa batin bang-
Tunggal Ika mendorong berlang- sa. Padahal, menurut kearifan dalam
sungnya cultural cross fertilization, lagu kebangsaan, sisi batin adalah
penyuburan silang budaya, guna primer, sedangkan sisi lahir adalah

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1463


sekunder. Membangun sisi jiwa akan menumpuk kekayaan “tujuh turun-
berimbas positif kepada pemba- an” dan ambisi untuk memperoleh
ngunan sisi badan, suatu imbas yang kekuasaan dan berkuasa selama-
lebih besar dan lebih positif daripada lamanya demi kekuasaan itu sendiri
imbas pembangunan sisi badan adalah perbuatan “memakan buah
kepada sisi jiwa. Ketimpangan anta- pohon hidup abadi dan kekuasaan
ra yang lahir dan yang batin dan tia- selama-lamanya” seperti dibisikkan
danya keadilan sosial bagi seluruh setan, dan melanggar pesan Tuhan
rakyat menyalahi prinsip-prinsip jangan mendekati pohon terlarang.
tatanan hidup manusia yang benar, Pelanggaran itu pasti akan berakhir
dan akan membawa kesulitan besar dengan kenistaan. Sejarah umat
kepada suatu bangsa. Itulah, dengan manusia banyak menyaksikan pe-
meminjam ungkapan Bung Karno, langgaran serupa itu, dengan akibat
hukum besi sejarah umat manusia. runtuhnya rezim-rezim, dinasti-
Bung Karno telah tertimpa hukum dinasti, dan bangsa-bangsa. Sebab
besi itu, dan selang sekitar 30 tahun semua itu akan menjerumuskan
sesudahnya, hukum yang sama me- masyarakat kepada kemerosotan
nimpa Pak Harto. Kita harus mena- moral. Kemerosotan moral dengan
rik pelajaran dari semua itu. gejala gaya mewah berlebihan itulah
Mengacu kepada drama kosmis penyebab utama hancurnya negara.
dalam Kitab Suci, sesungguhnya ti- Sejarahwan Edward Gibbon (1734-
dak ada yang dinamakan “pohon 1794) juga menggunakan pandang-
khuldi” (shajarat al-khuld), yaitu an itu untuk menerangkan sebab-
pohon kehidupan abadi di dunia; sebab runtuhnya Kekaisaran Roma-
juga tidak ada pohon kekuasaan wi, dalam karya klasiknya, The
yang tidak bakal runtuh (mulkun lâ History of the Decline and Fall of the
yablâ). Pohon serupa itu hanya ada Roman Empire.
dalam keterangan palsu setan ten-
tang pohon terlarang di surga. De-
ngan keterangannya itu setan ber-
hasil menggoda Adam dan Hawa, KEPEMIMPINAN: BUKAN
sehingga keduanya melanggar pesan SEKADAR IKTIKAD BAIK
Tuhan untuk tidak mendekati po-
hon terlarang, dan memakan buah Seni memerintah secara demo-
pohon itu. Akibatnya, Adam dan kratis terletak dalam kecakapan
Hawa diusir Tuhan turun dari surga. mengenai unsur konsensus dan
Nafsu untuk hidup abadi yang konflik secara serasi. Proses dialektis
kemudian mendorong orang untuk yang dihasilkannya akan mem-

1464 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


buahkan penampilan sistem sosial an adalah lebih fasih (tajam) dari-
politik yang memiliki ekuilibrium pada bahasa ucapan.”
sekaligus dinamika. Masyarakat Karena itu, beban tanggung
yang demikian akan berjalan melaju jawab seorang pemimpin menjadi
tanpa banyak guncangan, ibarat semakin berat, karena ia juga bisa
sebuah kendaraan dengan teknologi berfungsi sebagai sumber peng-
tinggi yang sanggup lari kencang absahan bagi tindakan-tindakan
tanpa banyak oleng. kurang bertanggung jawab bawah-
Tetapi mengatakan hal demikian an atau rakyatnya, semata-mata
tidak banyak menolong sampai me- karena pemimpin itu telah menela-
nyinggung hal-hal yang lebih nyata. daninya. Ungkapan sehari-hari “Ke
Kenyataan sosial yang terpenting atas menjilat dan ke bawah mengin-
berkenaan dengan hal ini ialah jak” menggambarkan dengan tajam
peranan para pemimpin dengan mekanisme psikologis hubungan
kehendak politik (political will) yang antara atasan dan bawahan, pemim-
mereka punyai dan budaya politik pin dan yang dipimpin, yang ku-
yang mereka tampilkan. Ungkapan rang sehat, dan melukiskan suatu
Jawa yang kini menjadi salah satu kemungkinan bentuk nyata negatif
adagium pandangan politik kita, ing fungsi pemimpin sebagai teladan.
ngarso sung tulodo (“di depan mem- Dengan memerhatikan hal-hal
beri teladan”) tidak hanya benar yang telah dikemukakan ini, harus
sebagai petunjuk apa yang seharus- diingatkan bahwa pemimpin yang
nya dilakukan oleh para pemimpin, sejati tidak hanya memberi (me-
tetapi justru lebih benar lagi karena neladani dalam pengertian memberi
ia menggambarkan kenyataan sosial penampilan yang baik), namun juga
apa yang menjadi akibat dari peranan sekaligus harus mengambil (mene-
kepemimpinan. Yakni, ungkapan itu ladani, dalam pengertian meng-
menunjukkan bahwa para pemim- ambil yang baik dari sumber lain di
pin, mau tidak mau, akan berperan luar dirinya). Pemimpin yang sejati
sebagai teladan untuk yang dipim- adalah pada waktu bersamaan men-
pin, baik maupun buruk. Rakyat jadi subjek dan objek pengaruh.
dan bawahan memahami apa yang Jelas sekali bahwa para pemimpin
ada di kepala para pemimpin lebih dalam hal ini menunjukkan variasi
banyak dari tingkah laku nyata yang amat besar. Karena pretensi
mereka, bukan dari ucapan-ucapan hendak “meneladan” rakyat, seorang
mereka. Seperti dikatakan dalam pemimpin bisa saja akan bertindak
ungkapan Arab, lisân al-hâl afshah tidak lebih dari menjilat” orang
min lisân al-maqâl, “bahasa perbuat- banyak dengan jalan memilih-milih

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1465


sentimen umum dan membesar- ngembangkan” dan “menemukan”
besarkan atau membohonginya. kebenaran-kebenaran baru secara
Namun, di sisi lain, adalah jelas progresif, tapi juga secara bersama
bahwa seorang pemimpin harus mendapatkan jalan bagi pelaksa-
menghindari dominasi yang akan naan komitmen pada kebenaran itu
membuat kepemimpinannya paling dalam realitas lingkungan sosial
untung tidak inspiratif dan paling dan fisik yang ada. Sebagai kepu-
celaka menjadi tidak absah seperti tusan bersama, hasil proses pertu-
halnya setiap orang yang beriktikad karan pikiran dan pendapat itu juga
baik harus memiliki kesediaan sejati menjadi tanggung jawab bersama
untuk “mendengarkan pendapat yang harus dilaksanakan dengan
(orang lain) dan mengikuti mana sabar dan tawakal. Ini dirasa penting
yang terbaik.” untuk diingat, sebab setiap usaha
Lebih dari itu, seseorang, khusus- merealisasikan cita-cita akan selalu
nya pemimpin, tidak dibenarkan melibatkan dimensi waktu dan daya
hanya mengandalkan iktikad baik- tahan. Menyepakati hal-hal abstrak
nya sendiri saja––sekalipun iktikad dari suatu cita-cita adalah satu hal,
baik itu secara ikhlas ia kaitkan de- dan memahami tuntutan-tuntutan
ngan kepercayaan kepada Tuhan atau nyata pelaksanaan cita-cita itu ada-
iman. Setelah menanamkan dengan lah hal lain. Namun, seperti setiap
penuh keyakinan iktikad baik itu kemestian yang ideal, kedua-duanya
dalam kalbunya, ia dituntut untuk harus berjalan serentak. Ini semua,
mengejawantahkan iktikad itu dalam sekali lagi, mengharuskan adanya
praktik nyata, menjadi perbuatan- keserasian antara kesepakatan dan
perbuatan etis dan bermoral. Ini pun perbedaan.
sebenarnya belum cukup. Seorang Pemimpin, terutama penguasa,
yang benar-benar beriktikad baik yang mementingkan kesepakatan
harus senantiasa bersedia meletakkan tentu cenderung untuk memaksakan
substansi iktikadnya itu dan per- pendapat dan kehendak sendiri, dan
wujudannya keluar di bawah peng- hanya sedikit mempunyai kesediaan
ujian umum melalui mekanisme untuk menempatkan pendapat dan
kebebasan menyatakan pendapat kehendaknya itu di bawah pengujian
dan pikiran. Kebebasan menyatakan masyarakat terbuka. Ia mungkin
pendapat dan pikiran itu tidak saja mengklaim sebagai benar sendiri atau
diharapkan akan menghasilkan yang paling tahu tentang apa yang
pengukuhan komitmen bersama benar dan baik, dan ini merupakan
pada suatu kebenaran atau “me- permulaan sikap parokial, paternalistik

1466 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dan malah otoriter. Seperti dikatakan akan dinilai sebagai pemimpin yang
oleh Arnold Brecht, gaya kepemim- lemah. Hal ini dikarenakan keadaan
pinan otoriter berpangkal pada pan- kaotik yang ditimbulkannya bisa ber-
dangan yang menganggap “kepe- akibat disfungsinya tatanan masya-
mimpinan sebagai suatu prinsip rakat yang sehat, dan pemerintahan
nilai tertinggi. Mengikuti pemim- yang lemah tidak kurang berbahaya-
pin adalah tindakan yang benar, dan nya untuk kehidupan demokratis dari-
melawannya adalah tidak benar.” pada tirani. Menarik sekali dicatat
Jadi, disini pemimpin harus a priori bahwa dalam konsep politik Islam tra-
diikuti, sekalipun jelas menjalankan disional, khususnya di kalangan kaum
kezaliman. Dalam Al-Quran diceri- Sunni, terdapat doktrin bahwa “pe-
takan bahwa Fir’aun mengikuti gaya nguasa yang fâjir (tidak saleh), tapi
kepemimpinan serupa itu, dan ia kuat adalah lebih baik daripada
pun disebut sebagai seorang tiran, penguasa yang saleh, tapi lemah.”
dan karena itu berdosa menjalankan Terang ini adalah suatu sinisme dan
syirik, melawan Tuhan. Pemimpin pesimisme ––dan menjadi sasaran
serupa itu sebenarnya kekurangan kritik pedas ahli politik Islam modern
legitimasi yang Hamid Enayat,
wajar, dan hanya seorang Syi’ah––
dengan cara yang Wahai sekalian orang-orang yang namun dalam si-
heavy handed ke- beriman, bertakwalah kepada tuasi dilematis
pemimpinannya Allah, dan hendaknya setiap pri- mungkin meru-
tampak secara badi memperhatikan apa yang dia pakan pilihan (ter-
lahiriah efektif. persiapkan untuk hari esok. paksa) yang bisa
Tapi bersamaan (Q., 59: 18) dipertanggung ja-
dengan itu yang wabkan, dan me-
biasanya terjadi ialah apatisme nunjukkan fatalnya keadaan kaotik.
umum. Dan apatisme umum ini,
sesungguhnya, adalah perlawanan
pasif pihak yang tak berdaya, yang
lambat atau cepat bisa menyatakan KEPENTINGAN UMUM
diri keluar dengan segala akibatnya. (AL-MASHLAHAH AL-
Mereka berdalil bahwa salah satu ‘ÂMMAH)
cara melawan pemerintah ialah tak
memedulikannya. Dalam sejarah, ‘Umar bin Khattab,
Tetapi sebaliknya, seorang pemim- khalifah kedua, banyak sekali me-
pin atau penguasa yang tidak mampu lakukan sesuatu yang berkaitan
mengatasi kerusuhan sosial-politik dengan hukum, yang sepintas lalu

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1467


seperti tidak cocok dengan Al- kesejahteraan umum. Ini yang harus
Quran. Tetapi, banyak ulama me- ditangkap lebih dulu. Kebetulan
ngatakan bahwa ‘Umar berbuat de- ‘Umar pandai sekali menangkapnya.
mikian karena ia sanggup menang- Karena, sebuah kebaikan terkadang
kap pesan umum dari hukum, dan berbeda dengan tentu hukum har-
kemudian melaksanakannya menurut fiahnya seperti itu. Ini juga terkait
konteks ruang dan waktu. Ada yang dengan asbâb al-nuzûl-nya.
keras, tetapi ada juga yang lebih
ringan. Misalnya, ketika terjadi
masa paceklik dan maraknya pen-
curian, lalu si pencuri dibawa ke- KEPERCAYAAN
pada ‘Umar untuk dihukum (waktu TENTANG ALLAH
itu hukumannya adalah potong
tangan), Umar menolak menerapkan Banyak orang Indonesia yang
hukum potong tangan dengan mengira bahwa hanya kaum Muslim
alasan musim paceklik. Mungkin yang percaya kepada Allah, atau
orang terpaksa mencuri karena takut kepercayaan kepada Allah adalah
mati kelaparan. Malah ‘Umar per- khusus Islam, atau perkataan “Allah”
nah mengancam, “Kalau kamu itu sendiri khas Islam. Mereka lupa
terus-menerus melaporkan pencuri bahwa Al-Quran sendiri menegas-
hartamu padahal kamu kaya, malah kan, bahwa orang Makkah pun per-
nanti tangan kamu yang akan saya caya kepada Allah. Bahkan Nabi
potong, karena kamu yang menjadi Saw. diingatkan bahwa kebanyakan
sebab orang ini lapar.” manusia, seperti bangsa Mesir Kuno
Banyak contoh seperti itu, se- di zaman Nabi Yusuf, juga percaya
hingga ada istilah dalam Islam, yaitu kepada Allah, namun mereka musy-
al-mashlahah al-‘âmmah atau ke- rik (Q., 12: 106). Orang Indonesia
pentingan umum. Kepentingan banyak yang mengira bahwa jika
umum menjadi suatu ide yang cu- dalam Kitab Suci disebut suatu
kup dominan di dalam agama Islam, bangsa percaya pada Allah, maka
karena semua hukum Allah itu mem- umat atau bangsa itu benar-benar
punyai alasan atau ‘illat (rasio-legis) secara harfiah menggunakan perka-
dan falsafahnya, penerapannya. Ka- taan “Allah” yang berasal dari kata-
lau kita memahami lebih jauh ten- kata Arab. Banyak orang Indonesia
tang ‘illat, maka akan sampai pada juga tidak tahu bahwa di kalangan
suatu kesimpulan bahwa setiap hu- bangsa Arab terdapat kelompok-
kum itu mempunyai tujuan untuk kelompok bukan Islam dari dahulu

1468 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sampai sekarang, seperti Yahudi dan Muslim Prancis menjadi sangat lega
Kristen. Sebagai orang-orang Arab, dan berterima kasih.
mereka juga menggunakan per- Jadi orang Eropa, khususnya
kataan “Allah” dan percaya kepada Prancis, akhirnya mengakui bahwa
Allah. Allah adalah Tuhan yang sebenarnya,
Mengenai perkataan “Allah” ini, sama dengan Tuhan yang disembah
gejala yang sebaliknya juga terjadi oleh kaum Kristen dan Yahudi. Ini
di umat lain, yaitu adanya orang- sejalan dengan penegasan yang
orang, terutama di Barat, yang ber- autentik dari Kitab Suci Al-Quran
anggapan bahwa kaum Muslim bahwa Tuhan Islam dan Tuhan Ahl
adalah “pagan” (penyembah ber- al-Kitâb (Yahudi dan Kristen) adalah
hala), karena me- sama, setelah di-
reka menyembah dahului dengan
Kalau sesuatu itu sudah bersifat
“Allah”. Sebab pesan, janganlah
sosial yang menyangkut orang lain,
“Allah” itu bagi maka itu harus dipersepsi, dipa- kaum Muslim
banyak orang Ba- hami dan dipandang sebagai suatu berbantah de-
rat bukanlah Tu- persoalan yang terbuka, di mana ngan mereka,
han, melainkan partisipasi menjadi suatu bentuk melainkan de-
sejenis dewa mi- keharusan. Dan salah satu bentuk ngan cara yang
tologis sebanding partisipasi adalah oposisi. lebih baik, ke-
dengan dewa-de- cuali terhadap
wa Rha, Indra, Zeus, Apollo, Agni, mereka yang zalim (agresif, ofensif,
Ganesha, dan lain-lain. Kalau dan lain-lain) (Q., 29: 46).
mereka yang tidak mengerti Islam
itu mengatakan bahwa orang-orang
Islam menyembah Allah, maksud
mereka bukanlah mengatakan bahwa KEPRIBADIAN KAUM
kaum Muslim menyembah Tuhan BERIMAN I
yang sebenarnya, melainkan menyem-
bah dewa mitologis seperti halnya Dalam Kitab Suci, terdapat ba-
bangsa-bangsa kuno di Yunani, nyak penuturan tentang kepriba-
Romawi, Mesir, dan lain-lain. Maka dian kaum beriman. Penuturan itu
ketika orang Prancis, misalnya, mulai juga mengandung isyarat tentang
menerima pengertian bahwa kaum bagaimana seharusnya orang yang
Muslim juga menyembah Tuhan dan beriman bertingkah laku dan me-
bahwa perkataan “Allah” dalam bahasa nampilkan diri.
Arab berarti Tuhan (dalam bahasa Berbagai penuturan itu antara
Prancis, Dieu) maka masyarakat lain ialah yang terdapat dalam Q.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1469


25: 63-67. Pertama-tama disebutkan punyai rasa tanggung jawab sosial,
bahwa hamba-hamba Tuhan Yang dengan keinginan kuat, yang di-
Maha Pengasih (‘Ibâd Al-Rahmân) nyatakan dalam doa kepada Allah
itu ialah mereka yang jika berjalan untuk dapat melakukan sesuatu
di atas bumi, berjalan dengan ren- yang bersifat kepemimpinan, yakni
dah hati. Dan jika diajak berbicara sikap hidup dengan memerhatikan
oleh orang-orang yang bodoh, kepentingan orang banyak).
mereka menjawab atau mengucap- Kalau direnungkan lebih menda-
kan “Salam!” lam, maka penuturan dalam Kitab
Mereka itu rajin beribadah ke- Suci itu bersangkutan dengan rasa
pada Allah. Mereka menyadari bah- kemanusiaan yang amat tinggi dari
wa dirinya selalu terancam oleh kaum beriman. Karena rasa ke-
kesengsaran, sehingga dengan tulus manusiaan itu, mereka tidak som-
memohon kepada Allah untuk bong, sedemikian rupa bahkan keti-
dihindarkan daripadanya. Dalam ka harus berurusan dengan orang
menggunakan harta, mereka tidak “bodoh” pun tidak kehilangan kesa-
bersikap boros, juga tidak kikir, baran, tetapi malah mengharapkan
melainkan pertengahan antara ke- kebaikan dan kedamaian atau kesen-
duanya. tosaan (salam) untuknya. Seolah-
Mereka tulus dalam beribadah olah dia mengatakan, “Ya, barangkali
kepada Allah semata (tidak melaku- kita memang tidak bisa bertemu
kan syirik, yang dapat memecah pendapat sekarang, tetapi semogalah
tujuan hidup hakikinya), dan meng- kita tetap damai, aman, dan sentosa
hormati hak hidup orang lain yang dalam pergaulan kita.”
memang dilindungi oleh Allah, dan Tidak secara berlebihan ataupun
senantiasa menjaga kehormatan diri- kekurangan dalam menggunakan
nya. Mereka tidak membuat kesak- hartanya adalah jenis rasa kemanu-
sian palsu, dan jika bertemu dengan siaan dan tanggung jawab sosial yang
hal-hal yang tidak berguna, mereka tinggi. Sebab jika berlebihan, seperti
menghindar dengan harga diri. yang terjadi pada gaya hidup konsu-
Kemudian, jika diingatkan akan merisme dan “demonstration effect”,
ajaran-ajaran Tuhan, mereka tidak hal itu akan mengundang masalah
bersikap masa bodoh, seolah-olah sosial, tetapi begitu pula sebaliknya
tuli dan buta. Mereka juga mem- kalau orang hanya menumpuk ke-
punyai tanggung jawab keluarga kayaan tanpa mau menggunakan-
yang tinggi (mencintai teman hi- nya: kelancaran ekonomi masyarakat
dupnya, yaitu suami dan istri, serta akan terganggu.
anak keturunannya). Mereka mem-

1470 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Rasa kemanusiaan itu juga dicer- ini jelas-jelas dilarang oleh Al-Quran
minkan dalam sikap orang beriman sebagaimana dinyatakan, Janganlah
menghormati hak hidup orang lain merasa lemah, janganlah bersedih hati
serta dalam menjaga kehormatan sebab kamu lebih tinggi, jika kamu ber-
diri sendiri. Kesaksian palsu adalah iman (Q., 3: 139).
tindakan yang amat tak bertanggung Sikap rendah hati secara otomatis
jawab, karena akan mencelakakan akan lahir sebagai sebuah efek atau
orang lain, maka tidak akan dilaku- akibat positif ajaran tauhid atau
kannya. Bahkan jika harus ber- pengesaan, yang dimensi konsekuen-
urusan dengan hal-hal yang muspra, sinya adalah menisbikan hal-hal
seperti “gosip” omong kosong lain- selain Allah Swt. sebagai satu-satu-
nya, dia akan menolak untuk terli- nya Yang Mutlak. Dengan demikian,
bat, karena dia hendak menjaga sikap mentauhidkan Allah Swt. seba-
harga dirinya. Rasa kemanusiaannya gai satu-satunya zat yang harus di-
yang tinggi itu juga membuatnya sembah akan melahirkan sikap yang
bersikap serius dalam keinginan dalam Al-Quran disebut barâ’ah
belajar dan menemukan kebenaran. (merdeka atau bebas).
Dan juga menunjukkan perhatian Pribadi Muslim tidak akan per-
tulus terhadap kebahagiaan keluarga- nah tunduk, menyerah, atau bahkan
nya, begiu pula masyarakatnya. merendahkan diri kepada hal-hal
selain Allah Swt. Apalagi kepada
hal-hal yang bersifat material atau
KEPRIBADIAN KAUM bersifat kebendaan.
BERIMAN II Selain rendah hati, sikap orang
beriman adalah menjauhkan diri
Adapun kepribadian orang beri- dari melakukan kesaksian palsu
man, antara lain sebagaimana di- (syahâdat al-zûr). Kesaksian palsu ini
gambarkan dalam Al-Quran, adalah pada zaman sekarang populer
sebuah kepribadian yang rendah hati, diistilahkan dengan melakukan
Dan hamba-hamba (Allah) Yang Maha praktik mafia hukum. Kesaksian
Pemurah, ialah mereka yang berjalan palsu merupakan titik awal terjadi-
di muka bumi ini dengan rendah hati, nya ketidakadilan dalam proses hu-
dan bila ada orang jahil menegur kum yang akan merusak tatanan
mereka, mereka jawab, “Salam!” (Q., moral dan sosial suatu masyarakat
25: 63). Sikap rendah hati di sini jika terus berkelanjutan. Dalam Al-
tentunya haruslah dibedakan dengan Quran, sikap menjauhkan diri dari
sikap rendah diri. Sikap yang kedua kesaksian palsu yang merupakan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1471


salah satu ciri orang beriman dinya- perjuangkan kemerdekaan atau ke-
takan dalam firman Allah Swt. yang bebasannya ialah yang berjuang un-
berbunyi, Mereka yang tidak mem- tuk membebaskan dirinya dengan
berikan kesaksian palsu … (Q., 25: berbagai cara yang diberikan oleh
72). tuannya (pemilik budak itu). Se-
Sifat lain yang menjadi ciri orang dang orang merdeka murni adalah
beriman adalah menepati perjanjian mereka yang berhasil mengalahkan
(al-‘aqd atau con- syahwat, nafsu,
tract). Orang ber- dan kecende-
iman harus bisa rungan rendah-
memelihara dan nya, sehingga
menjaga janjinya semuanya tun-
karena janji me- duk kepada
rupakan suatu ke- orang itu, pa-
sepakatan yang tuh, dan berada
harus dipatuhi di bawah ke-
oleh pihak-pihak kuasaan dan
yang membuat- perintah diri-
nya, sebagaimana nya, dan ini da-
disebutkan Al-Quran, Hai orang- pat dicapai hanya dengan takwa
orang yang beriman! Penuhilah janji kepada Tuhan.
(Q., 5: 1). Pembagian Ibn Qayyim itu se-
jajar dengan konsep tentang tiga
jenjang perjuangan pribadi menuju
kesempurnaan. Jenjang pertama
KEPRIBADIAN MUSLIM pada kejatuhan diri seperti yang
dialami Adam dan Hawa karena
Ibn Qayyim Al-Jawziyah menge- kalah oleh nafsu yang mendorong
mukakan tentang adanya tiga tingkat (“nafsu amarah”) kepada kejahatan
golongan manusia, yaitu budak (al-nafs al-ammârah bi al-sû’). Per-
murni, budak yang memperjuang- juangan itu meningkat ke jenjang
kan kemerdekaannya, dan orang kedua, yaitu jenjang kesadaran yang
yang merdeka murni. disertai penuh penyesalan akan
Budak murni adalah orang yang kejahatan diri, menggapai tingkat
dikuasai oleh jasmani atau raganya, “nafsu lawamah” (al-nafs al-lawwâ-
diperhamba oleh nafsu dan syahwat- mah), yang merupakan jenjang
nya, serta kecenderungan rendah- kedua. Selanjutnya perjuangan itu
nya. Sementara budak yang mem- meningkat kepada jenjang ketiga,

1472 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ketika seseorang mencapai tingkat un wâjib-un, kallâ, wa lâ sa‘yun
kebebasan ruhani yang membawa ladayhi dâ‘iyun, in ‘udzdzib-a fa bi
kepada kebahagiaan surgawi ‘adlihi, aw un‘im-a, fa bifadlihi
seperti awal pertama Adam dan wahuwa ‘l-karîm-u ‘l-wasîth” (“Pada
Hawa masuk surga. Inilah jenjang hamba [manusia] tidak ada hak
“nafsu mutmainah” (al-nafs al- wajib atas Dia, sama sekali! Dan
muthma’innah), yang dalam Al- tidak pula suatu usaha sia-sia di sisi-
Quran disebut akan didapatkan Nya. Jika mereka diazab maka karena
seseorang yang mampu menunjuk- keadilan-Nya, dan jika dianugerahi
kan sikap serela-relanya kepada kebahagiaan maka karena kemurah-
Tuhan, sehingga orang itu pun di- an-Nya, dan Dia adalah Maha Pe-
relai dan direlakan oleh-Nya. murah dan Mahalapang”).
Inilah sebetulnya makna “islâm”, Dengan sendirinya menempuh
yaitu sikap orang yang pasrah diri ketiga jenjang itu merupakan per-
kepada Tuhan (aslama wajhahu juangan pembebasan ruhani yang
lillâh), yang kemudian dimanifes- tidak mudah. Seperti semua kejaya-
tasikan dalam perbuatan baik kepada an yang selalu menuntut pengor-
sesama manusia, yaitu ihsân (wa banan, maka jenjang-jenjang itu
huwa muhsinûn—homo sacra res diperoleh melalui kesungguhan
homini—manusia suci berbuat suci usaha dan konsistensi atau istiqamah
kepada manusia). Karena itu tanpa menempuh jalan (maslak), yang
“islâm” dan “ihsân” dalam makna diungkapkan dalam kata-kata jihâd,
asasinya, kebebasan ruhani tidak ijtihâd, dan mujahadah. Sekalipun
akan tercapai. nilai ultimate ketiga jenjang juhd itu
Jenjang terakhir ini dilukiskan hakikatnya sama, namun kata-kata
dalam sebuah syair, yang sekalipun jihâd, ijtihâd, dan mujahadah itu
dapat diibaratkan pisau bermata menunjukkan hakikat tingkat-
dua, namun tetap menunjukkan tingkat perjuangan sulit manusia,
makna kemestian manusia melaku- sejak dari tingkat jasmani, nafsani,
kan islâm seperti dimaksud, yaitu dan berakhir ke jenjang ruhani (raga,
sikap pasrah sempurna kepada Tu- jiwa, dan sukma). Ini pula yang di-
han. Disebut pisau bermata dua, nyatakan dalam istilah-istilah kesufi-
sebab jika salah mengerti, maka si- an tentang jenjang-jenjang “nafsu
kap pasrah total itu dapat mengecoh amarah” ke “nafsu lawamah” dan
menjadi fatalisme atau sikap “neri- berakhir pada “nafsu mutmainah”,
mo” (istilah Jawa) yang justru tidak yang jika disusun dan dikembang-
dibenarkan agama. Syair tersebut kan dapat menjadi suatu nalar
adalah, “mâ li ‘l-‘ibâd ‘alayh-i haqq- mengenai psikologi kepribadian

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1473


manusia, yang memang telah banyak macam definisi. Profesor Wallace
dikembangkan oleh para sufi. mengatakan bahwa agama ialah
“suatu kepercayaan tentang makna
terakhir alam raya”. E.S.P. Haynes
berpendapat bahwa agama ialah
KERAGAMAN DEFINISI “suatu teori tentang hubungan ma-
AGAMA nusia dengan alam raya.” Bagi John
Morley, agama adalah “perasaan kita
Berbicara tentang agama me- tentang kekuatan-kekuatan tertinggi
merlukan suatu sikap ekstra hati- yang menguasai nasib umat manu-
hati. Sebab, sekalipun agama me- sia.” Dan James Martineau mendefi-
rupakan persoalan sosial, tetapi nisikannya sebagai “kepercayaan
penghayatannya sangat bersifat tentang Tuhan yang abadi, yaitu
individual. Apa yang dipahami tentang Jiwa dan Kemauan Ilahi
dan—apalagi—dihayati sebagai yang mengatur alam raya dan ber-
agama oleh seseorang amat banyak pegang pada hubungan-hubungan
bergantung pada keseluruhan latar moral dengan umat manusia.” Se-
belakang dan kepribadiannya. Hal dangkan seorang ahli filsafat ter-
itu membuat senantiasa adanya kenal, Profesor McTaggart berkata:
perbedaan tekanan penghayatan “Agama sudah jelas merupakan suatu
dari satu orang ke orang lain dan keadaan kejiwaan … ia dapat digam-
membuat agama menjadi bagian barkan secara paling baik sebagai
yang amat mendalam dari kepriba- perasaan yang terletak di atas adanya
dian atau privacy seseorang. Maka, keyakinan kepada keserasian antara
agama senantiasa bersangkutan de- diri sendiri dengan alam raya secara
ngan kepekaan emosional. keseluruhan.”
Sekalipun begitu, masih terdapat
kemungkinan untuk membicarakan
agama sebagai sesuatu yang umum KERAGAMAN
dan objektif. Dalam daerah pembi- PARTAI POLITIK
caraan itu diharapkan dapat dike-
mukakan hal umum yang menjadi Dalam kaitannya dengan ma-
titik kesepakatan para penganut salah pemilihan umum, juga harus
agama, betapa pun hal itu tetap me- bersedia menilai kembali sistem
rupakan sesuatu yang sulit. kepartaian kita. Sebab, sementara
Disebabkan pemahaman dan demokrasi yang lebih maju tam-
penghayatan yang individual terse- paknya sungguh akan terwujud di
but, maka terdapat pula bermacam- negeri kita, tetapi ternyata masih

1474 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


timbul pertanyaan-pertanyaan yang masa mendatang. Jadi, Indonesia
masih perlu kejelasan—seperti ben- akan mempunyai sistem dua partai
tuk pelembagaan apa yang diperlu- atau lebih di masa depan dengan ke-
kan untuk menopang dan menjamin kuatan yang berimbang. Maka, ke-
proses demokrasi itu secara kons- unggulan Golkar selama ini tidak
truktif dan sehat? menutup kemungkinan perintisan
Kita harus mengakui, mungkin suatu sistem kepartaian yang lebih
harus disertai dengan rasa bersyukur, beragam dan kompetitif dan dalam
bahwa “blessing” pada negeri kita se- sistem check and balance.
lama Orde Baru ini ialah adanya Karena peranan besar Golkar
Golkar sebagai faktor pendukung selama ini, maka proses demokrati-
utama terwujudnya pemerintah sasi Indonesia akan banyak tergan-
yang stabil dan kuat, yang memung- tung kepadanya. Demokratisasi
kinkan pembangunan nasional yang intern Golkar sendiri sudah cukup
kini kita rasakan bersama. Tetapi, lama menjadi kesadaran penuh para
dengan mundurnya peranan angkat- pimpinan dan tokohnya, seperti
an ‘45 yang menjadi tulang pung- tecermin dalam suara-suara tentang
gungnya, maka tidak mustahil sedi- perlunya membuat “partai” terbesar
kit ataupun banyak, lambat ataupun Indonesia itu lebih mandiri. Ke-
cepat, Golkar akan terkena faksio- sadaran ini adalah modal yang amat
nalisme, sikap apatis para anggota- berharga, dan menjadi salah satu
nya (terutama anggota bawahan pa- tumpuan terjadinya demokratisasi
da tingkat grass root). Juga sama se- lebih lanjut (advanced) di negeri
kali tidak dapat dikesampingkan ke- kita. Dan wujud terpenting keman-
mungkinan terjadinya antagonisme dirian Golkar adalah diferensiasinya
antara suatu kelompok elite pimpin- yang tegas dari pemerintah. Keman-
an yang menghendaki pembaruan dirian suatu partai yang menjadi
dengan birokrasi yang konservatif. “soko guru” bangunan demokrasi
Maka, dalam skenario ini cukup ma- sama sekali tidak mengizinkan
suk akal tampil suatu partai saing- terjadinya identifikasi antara partai
an—kalau tidak lewat PPP atau PDI itu dengan negara atau pemerintah
yang ada sekarang tentu akan lewat (seperti pada negeri-negeri komunis
jalur lain (tulisan ini dibuat di masa yang totaliter), betapa pun besar dan
orde baru–ed.) Bahkan juga tidak menentukannya pengaruh partai itu
mustahil suatu partai secara sendiri- kepada negara dan jalannya peme-
an atau beberapa partai melalui koa- rintahan. Pandangan ini bukanlah
lisi akan mampu mengambil-alih suatu jenis liberalisasi seperti banyak
tanggung jawab pemerintahan di dikhawatirkan kalangan tertentu;

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1475


dan memang tidak ada kaitannya memberi pengaruh. Sebaliknya, yang
dengan liberalisme berlebihan yang amat besar pengaruhnya dalam
dahulu pernah membawa negeri kita menentukan tingkah laku pemberian
ke ambang bencana. Demokratisasi suara itu adalah orientasi calon. Juga
tidaklah sama dengan liberalisasi, cukup penting diperhatikan bahwa
sebagaimana ditegaskan oleh Ste- di Taiwan “hubungan sosial primer”
phen Haggard, bahwa jika kita tetap merupakan pertalian utama dan
berbicara tentang demokratisasi saluran komunikasi yang efektif
sebagai suatu perubahan kekuasaan, dalam menumbuhkan partisipasi
setidaknya dalam ilmu sosial Ame- umum, sehingga juga besar penga-
rika, kita maksudkan secara khusus ruhnya pada voting behavior tersebut.
diserahkannya jabatan-jabatan Kenyataan-kenyataan di atas itu
kekuasaan kepada kompetisi politik, perlu dipertimbangkan untuk ke-
dan harus ada garis pembedaan yang mungkinan diterapkannya sistem
jelas antara partai dengan negara. pemilihan distrik seperti pernah
Sekalipun begitu, disebabkan menjadi bahan diskusi Seminar Ang-
oleh adanya prestise, popularitas, katan Darat di Bandung pada awal
sumber daya yang besar, dan keahli- Orde Baru. Kemungkinan ini sema-
an berorganisasi yang dimiliki Gol- kin dirasa sangat perlu, karena seba-
kar, maka sangat sulit bagi PPP atau gai salah satu hasil positif pemba-
PDI yang kecil dan terpecah-pecah ngunan nasional selama dua dasa-
itu untuk berkembang menjadi warsa ini adalah munculnya kelas
saingan yang berarti di masa dekat menengah baru Indonesia. Segi-segi
ini. Oleh karena itu, tidaklah pada kekuatan mereka dalam bidang
tempatnya bila Golkar pesimis, ekonomi, profesi, dan ilmu penge-
asalkan berani membuat langkah- tahuan harus benar-benar diperhi-
langkah secara positif “menghadang tungkan sebagai faktor pendorong
perkembangan” yang tidak bisa ke arah demokrasi. Kelas menengah
dielakkan, dan Golkar harus me- baru itu, terutama yang pribumi,
ngembangkan dirinya menuju per- tentu akan terus berkembang, dan
tumbuhannya sebagai partai yang momentum-momentum perkem-
modern. bangannya itu tidak mustahil meng-
Sementara itu, haruslah diperhati- hasilkan dukungan pada aspirasi
kan, bahwa di negeri-negeri yang politik tertentu yang dibawakan
telah maju atau beranjak maju (se- oleh kelompok politik tertentu.
perti Taiwan), dalam tingkah laku Sementara itu, berkenaan dengan
pemberian suara (voting behavior) masalah-masalah kepartaian ini,
orientasi partai tidaklah banyak sikap tanggap (responsiveness) saja

1476 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tidak cukup. Kita akan membuat hamba Allah) adalah lambang jiwa
kesalahan jika menyamakan sikap kebapakan yang penuh kesabaran
demokrasi dengan sikap tanggap. dan tawakal karena yakin setiap ma-
Banyak kalangan, termasuk peme- salah tentu akan diberi Tuhan jalan
rintah, yang karena kearifannya keluarnya. Dialah nenek moyang
bersifat tanggap terhadap perkem- bangsa Yahudi, yang juga disebut
bangan, kemudian berbuat sesuatu Banî Isrâ’îl (Anak turunan Israil),
yang bersifat positif sebagai hasil dan yang dari bangsa itu banyak tampil
tujuan sikap tang- nabi-nabi dan
gap itu. Tetapi, rasul-rasul.
ketanggapan atau Milik Allah timur dan barat; ke Sedangkan
responsiveness ini mana pun kamu berpaling, di situ- Nabi Yusuf ada-
lah kehadiran Allah.
tidaklah sama de- lah personifikasi
(Q., 2: 115)
ngan demokrasi. keadilan dan ke-
Sebab, demokrasi makmuran ber-
itu umumnya mengacu pada suatu kat kemampuannya memandang
proses dalam pencapaian suatu jauh ke depan, dia juga melam-
tujuan atau hasil, dan bukannya tu- bangkan ketulusan yang tidak
juan atau hasil itu sendiri, bagai- sedikit pun menyimpan rasa den-
mana pun positifnya. Karena itu, dam kepada saudara-saudaranya
faktor partisipasi adalah sangat pen- yang dahulu pernah menyia-nyia-
ting, sehingga terjadi perluasan sense kannya. Dia adalah simbol moralis
of belonging yang mendasari rasa yang tinggi, yang tidak mempan
keadilan umum. godaan bangsawan cantik Zulaikha. Dia
adalah juga wujud dari kebenaran.
Nah, siapa tahu perkembangan
sosial-politik tanah air sekarang ini
mencerminkan makna dan semangat
KERAGUAN YANG SEHAT di balik metafor-metafor dan lam-
bang-lambang di atas. Pertama, ada
Ketika Nabi Ya’qub a.s. melepas gejala yang sepintas lalu seperti me-
anak-anaknya pergi ke Mesir, men- nunjukkan bahwa orang mulai
cari Yusuf, dia berpesan, “Wahai bosan dengan politik. Barangkali
anak-anakku, kamu janganlah ma- yang benar bukanlah gejala bosan,
suk dari satu pintu, melainkan ma- melainkan cermin dari sikap jiwa
suklah dari berbagai pintu yang yang dapat disebut “keraguan sehat”
berbeda-beda” (Q., 12: 6-7). Nabi (healthy scepticism) akibat daya kritis
Ya’qub yang bergelar Isrâ’îl (artinya, yang semakin meningkat.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1477


Gejala “keraguan sehat” itu me- alternatif pilihan-pilihan yang cu-
rupakan indikasi bagi gejala lain kup banyak. Dan adanya berbagai
yang lebih sehat dan lebih penting alternatif itu sendiri menghendaki
lagi, yaitu mulai tumbuhnya ke- suasana yang memungkinkan orang
mampuan orang banyak melihat untuk tidak melihat sesuatu sebagai
alternatif-alternatif. Artinya, orang serbasempurna. Ini tentu saja me-
tidak lagi melihat sesuatu sebagai nyangkut pandangan hidup. Pada
satu-satunya yang ada dan atau sa- urutannya, ini menghendaki adanya
tu-satunya pilihan. Maka tanggapan kesediaan mereka yang berjiwa de-
kepada suatu fakta tidak lagi dalam mokratis “untuk menerima dan
kerangka serbamutlak, melainkan hidup menurut aturan berfungsinya
nisbi belaka. Akibatnya, mereka cita-cita secara parsial belaka”. Per-
sanggup melihat bahwa perpin- feksionisme dan demokrasi adalah
dahan dari satu noktah ke noktah dua hal yang tidak pernah bertemu.
yang lain bukanlah suatu tabu yang Sebab perfeksionisme mengimpli-
melanggar kesakralan, melainkan kasikan pandangan yang serbamut-
sekadar tindakan memilih suatu lak, padahal demokrasi menuntut
alternatif yang dipandangnya relatif adanya pandangan kenisbian sampai
lebih baik daripada yang lain dalam batas yang cukup jauh.
deretan berbagai kemungkinan Karena itu, demokrasi dengan
pilihan yang tersedia (tentu saja sendirinya juga memerlukan ke-
oportunisme tetap tidak dapat dite- sediaan untuk melakukan kompro-
rima karena menunjukkan jiwa tak mi-kompromi. Sikap “tidak kenal
bermoral dalam berpindah dan kompromi” adalah suatu absolut-
membuat pilihan). isme dan hanya cocok untuk orang
Kebetulan “memilih” dalam yang mempunyai kecenderungan
bahasa Arab adalah ikhtiyâr, yang arti tiranik. Kita harus ingat bahwa setiap
etimologinya ialah menentukan dan orang mempunyai bakat untuk
mengambil sesuatu yang relatif menjadi tiran, yaitu ketika dia tidak
paling baik dari berbagai kemung- merasa perlu kepada orang lain.
kinan yang ada. Karena itu, secara Maka meskipun secara pribadi se-
logika orang tidak dapat disebut seorang mungkin benar mempunyai
“memilih” jika di depannya tersedia komitmen kepada idealisme, per-
hanya satu pilihan. “Memilih satu- wujudan komitmennya itu dalam
satunya pilihan” adalah sebuah kon- masyarakat harus mengizinkan
tradiksi dalam terminologi. adanya pengawasan orang banyak.
Demokrasi sebagai sikap hidup Dia harus bersedia mendengar pen-
menghendaki adanya kemungkinan dapat orang lain tentang apa yang

1478 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


baik dan benar, dan bagaimana cara- Juga harus dilihat juga pintu-pintu
nya mewujudkan yang baik dan benar yang lain. Kalau tidak, maka akan
itu dalam konteks nyata ruang dan terjadi situasi “either-or” atau “ya-
waktu. Dan pengawasan orang atau-tidak” yang mempersempit
banyak (social control) dengan sen- kemungkinan untuk berhasil dan
dirinya akan macet kalau mereka merugikan diri sendiri.
yang bersangkutan menganut sikap Maka, sebuah suasana justru
“tak kenal kompromi.” Jadi kom- dapat ditafsirkan secara positif se-
promi yang sehat dan benar sesung- perti di atas. Karena itu, dengan
guhnya adalah wujud hikmah “Wani melihat jauh ke depan dengan tabah
ngalah duwur wekasane”, yaitu dan tawakal (meneladani Nabi
mengalah untuk tidak memaksakan Ya’qub dan Nabi Yusuf ) kita harus
pendapat sendiri. Inilah “partial terus menerus melatih diri untuk
functioning of ideas”. Namun, sikap mampu melihat bahkan menye-
mengalah itu justru akan membawa diakan alternatif pilihan dalam spek-
kemenangan akhir, yaitu terwujud trum kanan kiri yang sebanyak-
dan terpenuhinya kebaikan orang ba- banyaknya dan deretan yang se-
nyak dan kepentingan masyarakat, panjang-panjangnya. Di masa men-
bangsa, dan negara. Dan ajaran datang akan tiba saatnya kita sung-
musyawarah (makna etimologisnya, guh-sungguh dapat dengan bebas
“saling memberi isyarat”) persis untuk “hire and fire the government”
mengandung semangat kesediaan seperti di negeri yang demokrasinya
melakukan kompromi sehat itu. telah benar-benar mapan.
Jadi, kalau suasana politik terasa
adem ayem saja, itu mungkin per-
tanda bahwa kita sedang mengalami
proses kedewasaan politik yang KERAHIBAN
menentukan. Katakanlah dalam
deretan ungkapan yang gampang Dalam sebuah hadis yang ter-
dan sederhana: adem ayem berarti— kenal, Nabi Muhammad Saw.
secara positifnya—tidak ada kefa- bersabda bahwa Islam tidak menge-
natikan, itulah jiwa demokratis nal rabbânîyah atau kerahiban, yaitu
dengan pandangan kenisbian secu- pola hidup pertapaan (monashism).
kupnya dan kesediaan melakukan Para rahib adalah gandengan para
kompromi-kompromi sehat. Jadi pendeta (qisis—Q., 5: 82). Maka
memang tidak hanya ada satu pintu para ‘ulamâ’, berdasarkan sabda na-
menuju Yusuf, tokoh nabi dan lam- bi, menegaskan bahwa dalam Islam
bang masyarakat adil dan makmur. tidak dikenal sistem kependetaan.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1479


Para ‘ulamâ sendiri bukanlah mengetahui bahwa seorang pendeta
pendeta. Maka kebiasaan sementara mempunyai wewenang keagamaan
pers berbahasa Inggris yang meng- dalam sistem organisasi agama ber-
artikan ‘ulamâ’ dengan priest adalah sangkutan. Misalnya, satu upaya
sama sekali keliru, seperti kelirunya cara keagamaan tidak sah kecuali jika
kaum orientalis yang menyebut diselenggarakan oleh seorang pende-
Islam dengan “Mohammedanism” ta yang berwenang. Dan seorang
(analog dengan Christianity, Bud- menjadi pendeta yang sejenis de-
dhism, Confucianism, dan lain-lain), ngan itu lewat suatu bentuk upacara
seolah-olah umat Islam menyembah pengesahan tertentu, seperti apa
Nabi Muhammad Saw. yang hanya yang disebut “pentahbisan”.
seorang manusia, hamba Allah. Adanya para ulama dalam Islam
Perkataan Arab ‘ulamâ’ adalah terjadi hanya secara informal, yaitu
bentuk jamak dari ‘âlim, yang bahwa seseorang disebut ‘âlim
artinya ialah orang yang ber-‘ilm adalah hasil pengakuan masyarakat,
(ilmu). Jadi kaum ‘ulamâ’ artinya tanpa lewat jenjang peresmian se-
kaum berilmu atau sarjana, bukan- perti pelantikan pentahbisan, dan
nya pendeta. Bahwa dalam agama- lain-lain. Karena mereka “hanyalah”
agama lain para pendeta itu seka- kaum sarjana, para ‘ulamâ’ “hanya-
ligus para sarjana, adalah soal lain. lah” kaum sarjana, para ‘ulamâ’ “ha-
Dan bahwa saat sekarang dalam nyalah” mempunyai wewenang
budaya Islam istilah ‘ulamâ’ hanya keilmuan atau ilmuwan belaka, bu-
digunakan untuk kalangan yang ahli kan wewenang keagamaan atau
ilmu agama, adalah juga soal lain (hal dînîyah. Maka wewenang ‘ulamâ’ se-
ini sesungguhnya menyimpang dari sungguhnya terbatas, yaitu setingkat
penggunaan perkataan di zaman dengan ilmunya, sehingga dapat di-
lalu, ketika semua orang yang ahli bantah dengan mengemukakan
di bidang ilmu apa pun disebut sumber atau bahan ilmiah yang lain
‘ulamâ’). Tetapi, dalam sistem yang lebih absah, tepat atau kuat.
keagamaan Islam, para ‘ulamâ’ itu Pendapat seorang ‘âlim, yang biasa
tidaklah berkedudukan sebagai disebut fatwâ, tidaklah selalu me-
pendeta seperti yang ada dalam ngikat, dan dapat senantiasa diper-
sistem agama-agama lain. tanyakan tingkat keabsahannya.
Lalu apa bedanya ‘ulamâ’ atau Memang di masyarakat mana
sarjana dengan pendeta? Perbedaan pun, khususnya masyarakat Islam,
itu banyak sekali, tapi yang amat kaum ilmuwan selalu dipandang
penting ialah perbedaan fungsi, dengan penuh hormat. Maka peng-
wewenang dan peran mereka. Kita hormatan kepada kaum ‘ulamâ’ pun

1480 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sangat dikehendaki oleh Islam. Kitab hubungan sosial yang saling meng-
Suci menyebutkan bahwa dari ka- hormati dan menghargai—maka
langan manusia ini yang paling salah satu muara nilai dan sikap itu
mampu bertakwa kepada Allah ialah adalah kesediaan untuk mengakui
para ‘ulamâ’ atau ilmuwan (Q., 35: kekuasaan rakyat dalam kehidupan
28). Dan kita dianjurkan untuk bernegara dan berpemerintahan.
bertanya kepada mereka yang ahli Pengakuan pada kekuasaan rakyat
tentang sesuatu jika kita tidak tahu itu dimulai dengan pengakuan ada-
(Q., 16: 43). Namun kita juga nya hak setiap warga negara untuk
diperingatkan agar tidak mengikuti menyatakan pendapat. Setelah
sesuatu yang kita tidak mengerti, adanya pengakuan hak warga negara
sebab Sesungguhnya pendengaran, ini—sebagai imbalannya yang lo-
penglihatan, dan hati nurani itu gis—dilanjutkan dengan pengakuan
semuanya akan dituntut pertanggung- pada adanya kewajiban setiap orang
jawaban (Q., 17: 36). untuk mendengar dan memerhati-
kan pendapat orang lain. Hak setiap
orang untuk menyatakan pendapat
adalah karena adanya nilai kemanu-
KERAKYATAN: SILA KEEMPAT siaan universal yang beranggapan
PANCASILA dasar bahwa manusia adalah makh-
luk kebenaran dan kebaikan. Se-
Sila keempat Pancasila berbunyi dangkan kewajiban setiap orang
“Kerakyatan bagi Seluruh Rakyat untuk mendengar dan memerhati-
Indonesia”. Sila ini sering dipahami kan pendapat orang lain ini didasar-
sebagai sila demokrasi. Sila kerakyat- kan pada asumsi bahwa manusia itu
an ini juga tidak mungkin dipisah- ada kalanya berpandangan dan ber-
kan dari sila Ketuhanan yang Maha buat salah karena alpa atau keliru.
Esa, sila Perikemanusiaan yang Adil Dinamika tarik-menarik antara hak
dan Beradab, dan sila Persatuan dan kewajiban yang tidak dapat
Indonesia yang dinamis (persatuan dipisahkan ini melahirkan mekanis-
yang diwujudkan dalam kerangka me musyawarah (dari bahasa Arab,
makna dan semangat Bhinneka musyâwarah yang berarti “saling
Tunggal Ika). Jika kepercayaan kita memberi isyarat”, yaitu isyarat ten-
pada Tuhan Yang Maha Esa, benar- tang yang baik dan benar).
benar menghasilkan budi pekerti Namun, dari sini timbul persoal-
luhur—yang diterjemahkan ke an, karena tidak selamanya kelom-
dalam nilai Perikemanusiaan yang pok besar menyuarakan yang baik
adil dan beradab dengan pola dan benar. Selalu ada kemungkinan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1481


kelompok besar justru hanyut dalam setiap orang untuk menyatakan
kealpaan dan kekeliruan—misalnya, pendirian dan pendapat itu memang
karena pengaruh budaya lingkungan merupakan prinsip dasar yang per-
yang tidak benar. Sebaliknya, tetap tama; namun dalam situasi apa pun
ada kemungkinan bahwa justru dan di mana pun pendirian dan
kelompok kecil membawa kebenar- pendapat rakyat itu harus “dika-
an dan kebaikan, karena kebetulan nalisasikan” secara formal. “Kanali-
memiliki “akses” tertentu sehingga sasi” ini justru untuk memperoleh
lebih memahami kebaikan dan efektivitas pelaksanaannya pada
kebenaran itu daripada kelompok dataran kehidupan bernegara dan
besar. Hal yang sangat logis ini— bermasyarakat.
yaitu kemungkinan kelompok besar
dalam kekeliruan dan kelompok
kecil dalam kebenaran—mengha-
ruskan kita untuk melacak secara KERIDLAAN ALLAH
sungguh-sungguh dan menggali
bersama apa yang sesungguhnya Di zaman sekarang pendekatan
benar dan merupakan hikmah (dari esoterik tidak lagi dapat diperta-
bahasa Arab hikmah yang berarti hankan sepenuhnya sebagai keraha-
wisdom atau sophia, yaitu kearifan) siaan, karena berbagai hal. Pertama,
dari semua pikiran yang sudah ada. karena akses pada bahan bacaan,
Maka, adanya sikap apriori yang termasuk di bidang kesufian atau
selalu membenarkan kelompok besar mistisisme yang tumbuh pesat tidak
dan menyalahkan kelompok kecil mungkin lagi dibendung. Bahkan
tidak bisa dibenarkan. Prinsip ini kiranya memang tidak perlu dan
membawa kita kepada prinsip selan- tidak dibenarkan untuk dibendung.
jutnya, yaitu mufakat (dari bahasa Kedua, tingkat kecerdasan anggota
Arab muwâfaqah yang berarti perse- masyarakat yang semakin tinggi me-
tujuan atau kesepakatan bersama). nuntut pengertian-pengertian aga-
Lebih lanjut, demi kepraktisan, ma yang tidak konvesional atau, apa-
suara rakyat banyak itu harus di- lagi, stereotipikal. Ketiga, pergaulan
salurkan melalui berbagai kelem- kemanusiaan sejagat makin tidak
bagaan politik yang disepakati terhindarkan, berkat kemajuan tek-
bersama secara absah dan adil. Lem- nologi informasi dan transportasi.
baga politik ini antara lain dalam Pandangan kefalsafahan dan
bentuk badan-badan perwakilan, kesufian tentang bahagia dan
seperti DPR dan MPR yang di- sengsara cenderung mengarah pada
tetapkan menurut UUD’ 45. Hak pengertian-pengertian yang lebih

1482 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ruhani daripada jasmani atau, ba- sesuatu yang lebih besar dan lebih
rangkali lebih psikologis daripada agung lagi; dan keridlaan dari Allah
fisiologis. Selain berdasarkan isyarat itulah yang akbar. Surga dengan
tentang banyaknya kandungan Al- segala kenikmatan yang ada di
Quran yang disebut sebagai tamsil- dalamnya tidaklak berarti apa-apa
ibarat di atas, dan akan men-
kaum sufi dan jadi tidak sebe-
para failasuf juga rapa di depan
mendapatkan hebatnya keri-
banyaknya pe- dlaan Allah Yang
negasan bahwa Maha Pemurah.
kebahagiaan itu Dan keridlaan
sendiri terwujud dari Allah itulah
dalam ridla yang akbar.
Allah. Sebuah Saat perjum-
firman menga- paan dengan
takan, Allah Allah, saat me-
menjanjikan kepada orang-orang nyaksikan keagungan-Nya, saat
yang beriman, pria maupun wanita, pembebasan diri dari kungkungan
surga-surga yang di bawahnya jasad yang campur aduk ini serta
mengalir sungai-sungai, kekal di sana dari beban bumi dan iming-iming
selama-lamanya; (dijanjikan pula) jangka pendeknya, saat dari lubuk
tempat-tempat tinggal yang indah, hati manusia yang mendalam ter-
dalam surga-surga kebahagiaan pancar sinar dari Cahaya yang mata
abadi. Dan keridlaan dari Allah tidak mampu memandang-Nya,
adalah yang akbar. Itulah sebenarnya saat pencerahan ketika relung-
kebahagiaan yang agung (Q., 9: 72). relung sukma benderang dengan
Dalam menafsirkan firman Allah berkas Ruh Allah … semuanya
ini, Sayyid Quthub, mengatakan: adalah satu momen dari momen-
“…. Kebahagiaan di surga menanti momen yang bertumpu pada ke-
kaum beriman. Surga-surga yang di langkaan amat sedikit bagi manusia
bawahnya mengalir sungai-sungai, dalam suasana kesucian total; sung-
kekal di sana selama-lamanya; juga guh, di hadapan itu semua tidaklah
tempat-tempat tinggal yang indah, bermakna lagi setiap kesenangan,
dalam surga-surga kebahagiaan abadi juga tidak setiap harapan … Apalagi
… sebagai tempat kediaman yang keridlaan Allah meliputi seluruh
tenang tenteram. Dan di atas itu sukma, dan sukma-sukma itu ter-
semua mereka akan mendapatkan cekam di dalamnya tanpa kesudah-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1483


an! “Itulah kebahagiaan sejati yang Untuk itu, manusia didorong agar
agung.” senantiasa mencari titik-titik per-
Dengan tafsirnya itu, Sayyid samaan sebanyak mungkin antara
Quthub telah melakukan pende- berbagai komunitasnya. Dan sepan-
katan falsafi dan sufi pada masalah jang mengenai Islam, titik persa-
hakikat kebahagiaan. Tafsiran bahwa maan yang terpenting ialah kesadar-
kebahagiaan tertinggi dan paling an ketuhanan dan rasa tanggung
agung, sebagai keridlaan Allah— jawab di hadapan Tuhan. Sesung-
sebagai pengalaman kesaksian ruhani guhnya, persoalan umat manusia,
akan Wujud Mahabesar itu, yang di termasuk persoalan yang dihadapi
hadapan pengalaman kesaksian itu pada zaman modern ini, bisa dire-
semua bentuk kebahagiaan menjadi duksi menjadi semata-mata persoal-
tidak bermakna apa-apa—adalah an tanggung jawab manusia kepada
sebuah tafsiran kasyafi (theophanic, Tuhan: sampai di mana mereka
epiphanic, yakni bersikap penying- melaksanakan atau tidak melak-
kapan dan pengalaman spiritual sanakan tanggung jawab itu, dan
akan kehadiran Kebenaran Ilahi). sampai di mana pelaksanaan itu me-
Metodologi seperti itu dikembang- nyiapkan manusia menghadapi hari
kan dalam tasawuf. Tercapainya pe- esok.
ngalaman tersebut, termasuk dalam Kerja sama kemanusiaan, pada
hidup sekarang ini jika mungkin, gilirannya, menghendaki kebebasan
menjadi tujuan semua olah ruhani suatu kelompok dari klaim akan
(riyâdlah) dan perjuangan spiritual kebenaran mutlak. Setiap komunitas
(mujahadah), seperti yang diajarkan senantiasa mempunyai potensi un-
kaum sufi. tuk memiliki suatu jenis kebenaran,
karena “tidak satu pun komunitas
manusia lewat dalam sejarah, kecuali
pasti pernah datang kepadanya
KERJA SAMA KEMANUSIAAN pengajar kebenaran.” Jadi, tidak ada
hak istimewa yang eksklusif dari
Disebabkan tanggung jawab suatu komunitas untuk memiliki
kemanusiaan yang harus dilakukan secara sendirian kebenaran itu. Tu-
oleh seorang penganut agama— han adalah tunggal, kebenaran pun
dengan senantiasa berpijak pada tunggal, dan kemanusiaan juga
prinsip persamaan, maka manusia tunggal adanya. Itu semua secara tak
diseru untuk senantiasa menggalang terhindarkan mengharuskan adanya
kerja sama atas dasar kebaikan dan kerja sama antarmanusia “atas dasar
tanggung jawab kepada Tuhan. kebaikan dan tanggung jawab

1484 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kepada Tuhan, dan bukan atas dasar pada urutannya, menuntut kon-
dosa dan rasa permusuhan.” Dan sekuensi kemanusiaan.
itulah inti pandangan hidup yang Sementara itu, meskipun manu-
terbuka bagi masa depan, salah satu sia tidak mungkin mengetahui Diri
yang diperlukan manusia dalam dan Hakikat Tuhan, namun manusia
menghadapi tantangan abad mo- diperintahkan, dan bisa melakukan,
dern. untuk bergiat memahami alam, se-
Tidak seluruh persoalan hidup batas yang mungkin. Justru adanya
manusia bisa dipahami manusia. kemampuan berilmu itulah yang
Seperti halnya dengan seluruh jagat menjadi dasar penunjukan manusia
raya, perihal hidup manusia adalah menjadi wali pengganti Tuhan di
pagelaran ilmu, kodrat, dan irâdat bumi. Karena itu, manusia harus
Tuhan. Sekarang, ilmu Tuhan itu tak aktif berilmu dan beramal, dalam
mungkin terjangkau manusia, rangka tugas kekhalifahan itu. Es-
kecuali sedikit yang dikehendaki katologi Islam, misalnya, mengajar-
Tuhan sendiri. Bahkan, seandainya kan bahwa masa depan manusia te-
seluruh lautan menjadi tinta, untuk tap terbuka, sampai akhirnya manu-
menuliskan ilmu Tuhan, lautan itu sia bisa mengetahui “tanda-tanda”
akan habis sebelum ilmu Tuhan Tuhan di seluruh cakrawala (makro-
habis, malah sekalipun masih di- kosmos) dan dalam diri manusia
tambah dengan lautan seluas itu sendiri (mikrokosmos), yang penge-
lagi. Itulah kemutlakan Tuhan. tahuan tentang tanda-tanda itu akan
Maka Tuhan, yang Diri-Nya tak mengantar manusia ke pengakuan
mungkin terjangkau manusia itu, yang tulus akan kebenaran Tuhan.
adalah sebuah mysterium, tremendum, Hal ini berarti bahwa pengetahuan
dan fascinosum—suatu misteri yang manusia tentang hidupnya sendiri
menimbulkan rasa kehebatan dan dan lingkungannya akan terus
keingintahuan yang tak habis- berkembang. Daerah misteri akan
habisnya. Tapi justru karena kemut- semakin menciut, meskipun tak
lakan-Nya, maka Tuhan tidak mungkin habis. (Sebab, habisnya
mungkin diketahui, sebab “dike- misteri akan sama artinya dengan
tahui” adalah “dikuasai”. Namun, terketahuinya dan terkuasainya Tu-
Tuhan dapat didekati (taqarrub) me- han). Dan dalam proses yang di
lalui ibadah yang tulus kepada-Nya, dalamnya terus berlangsung pe-
dan kegiatan kemanusiaan, serta nyingkapan rahasia-rahasia, hal itu
diinsafi secara mendalam akan berjalan sejajar dengan proses
kehadiran-Nya (taqwâ), karena ke- pengembangan ilmu; setiap penaf-
sadaran ketuhanan itu sendiri pun, siran akan alam dan wujud, seperti

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1485


yang diberikan oleh paham-paham dengan yang indrawi, hanya lebih
dan agama-agama, yang benar-benar tinggi tingkatnya). Agama selalu
tidak sesuai dengan ilmu tersebut, menjadi sumber sistem nilai, dan
akan dengan sendirinya tersingkir. sistem nilai memberi dimensi moral
Suatu noktah dalam ajaran agama sebagai landasan pembangunan per-
yang benar-benar tidak bisa didu- adaban. Karena itu jika suatu agama
kung oleh ilmu, tidak akan mampu tidak membangun peradaban, maka
bertahan. Ini didemonstrasikan oleh ia tidak akan bisa bertahan—karena
melenyapnya bertabrakan de-
berbagai paham ngan ilmu, mi-
dan ajaran, yang Karena agama adalah ajaran kebe- salnya—sistem
setelah berhadap- naran yang dibawa para utusan nilainya pun a-
an dengan ilmu Tuhan yang intinya ialah penyem- kan ikut ambruk,
bahan kepada Tuhan itu sendiri
itu merosot nilai- dan perlawanan kepada thâghût, kemudian pada
nya menjadi se- maka asas yang benar bagi kebu- urutannya per-
kadar mitologi, dayaan manusia ialah kesadaran adabannya pun
dongeng, super- Ketuhanan (disebut dengan istilah juga ambruk. Ji-
stisi, takhayul, Al-Quran: taqwâ) yang disertai ka ini terjadi,
klenik, dan sete- dengan dorongan batin untuk maka itulah pe-
rusnya. Jadi, se- mencapai perkenan (ridlâ) Tuhan. ngalaman sejarah
bagaimana ilmu manusia yang
dan teknologi—yang menjadi inti paling pahit, sebagaimana dapat kita
kemodernan—harus bersedia diha- telaah dari berbagai kejadian masa
dapkan kepada ujian pertimbangan lampau. Ini pun akan menjadi tan-
moral dan etis, karena harus bisa di- tangan serius abad modern bagi
pertanggungjawabkan kepada Tu- agama. Dapatkah suatu agama,
han, agama pun, jika ia ingin agama mana pun, bertahan sebagai
bertahan, dalam batas-batas terten- mysterium, tremendum, dan fascino-
tu, harus bersedia dihadapkan ke- sum, sehingga tak lapuk karena
pada pengujian oleh ilmu pengeta- hujan, dan tak lekang karena panas?
huan. Agama adalah suprarasional. Jika dapat, maka agama itu akan
Namun, sesuatu yang suprarasional tetap bertahan, betapa pun peru-
tidak berarti dibenarkan “berten- bahan dunia ini, dan ia akan selalu
tangan” dengan rasio, tapi ia hanya menjadi sumber dinamis manusia
berada pada tingkat yang lebih ting- mencari pemecahan persoalan hi-
gi. (Analog dengan itu ialah bahwa dup nyata mereka.
rasio adalah supraindra, tetapi yang
rasional tidak berarti bertentangan

1486 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KERJA SAMA YAHUDI- sering mengatakan bahwa peradaban
KRISTEN Eropa—selain Greeco-Roman, arti-
nya berdasarkan warisan Yunani-
Ketika John L. Esposito, seorang Romawi—ialah Judeo-Christian.
ahli islam, ditanya mengenai Tetapi, itu baru terjadi setelah Pe-
kemungkinan-kemungkinan orang rang Dunia II. Dulu, orang Yahudi
Eropa kulit putih, dia berteori kalau tidak pernah diakui peranannya.
seandainya orang Eropa kulit putih Setelah Perang Dunia II dan mereka
diberi kesempatan untuk berbuat membuat dosa yang sangat menge-
dan melakukan apa saja, barangkali rikan, yaitu membunuhi orang-
yang pertama kali mereka lakukan orang Yahudi, maka seolah-olah ada
ialah membunuhi orang Yahudi. pertaubatan. Ironisnya, pertobatan
Karena, secara teologis, ada hal yang itu juga diwujudkan dalam bentuk
aneh, yaitu mereka menuduh orang memaksakan Israil, yang konon
Yahudilah yang membunuh Yesus. untuk menyelamatkan orang-orang
Namun anehnya, mereka merasa Yahudi dari Eropa.
mendapatkan keselamatan karena
Yesus mati. Karena itu mestinya me-
reka berterima kasih kepada orang
Yahudi. KERJA SEBAGAI BENTUK
Seorang Yahudi bercerita bahwa KEBERADAAN MANUSIA
sewaktu kecil kalau berangkat seko-
lah, dia sering dilempari anak-anak Suatu noktah yang amat funda-
kulit putih. Dia menyebutnya white mental dalam sistem ajaran Islam,
people, padahal sebetulnya orang adalah bahwa kerja, amal, atau prak-
Yahudi sendiri white. White people tis (praxis) adalah bentuk keberadaan
yang dimaksud ialah Kristen. Sambil (mode of existence) manusia. Artinya,
dilempari batu dia dicemooh, “Kamu manusia ada karena kerja, dan kerja
yang bunuh Yesus” (You kill Jesus, you itulah yang membuat atau mengisi
kill Jesus). Anak-anak itu diajari oleh eksistensi kemanusiaan. Jadi jika
orangtuanya atau sekolahnya. Suatu failasuf Prancis, René Descartes,
saat dia bilang, “Kalau saya memang terkenal dengan ucapannya, “Aku
membunuh Yesus, kamu harus berpikir, maka aku ada” (Latin:
berterima kasih kepada saya, saya kan Cogito ergo sum; Prancis: Je pense,
menolong kamu jadi selamat.” donc je suis)—karena berpikir bagi-
Jadi, artinya kerja sama Yahudi- nya adalah bentuk wujud manusia—
Kristen itu baru berlangsung di per- maka sesungguhnya, dalam ajaran
mukaan. Sekarang ini, orang Eropa Islam, ungkapan itu seharusnya

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1487


berbunyi “Aku berbuat, maka aku dalam beribadah kepada Tuhannya
ada.” itu ia tidak melakukan syirik (Q., 18:
Pandangan ini sentral sekali 110). Yakni mengalihkan tujuan
dalam sistem ajaran Kitab Suci. Di- pekerjaan selain kepada Tuhan, Sang
tegaskan bahwa manusia tidak akan Mahabenar, al-Haqq, yang menjadi
mendapatkan sesuatu apa pun ke- sumber nilai intrinsik pekerjaan
cuali yang ia usahakan sendiri. manusia.
Belumkah ia (manusia) diberita- Simpul ajaran ini pun dapat
hu tentang apa yang ada dalam dipandang secara taken for granted
lembaran-lembaran suci (Nabi) oleh orang-orang Muslim. Tapi lagi-
Musa? lagi implikasi ajaran itu patut sekali
Dan (Nabi) Ibrahim yang setia? kita hayati dengan sungguh-sung-
Yaitu bahwa seseorang yang berdosa guh. Kalau manusia tidak menda-
tidak akan menanggung dosa orang patkan apa-apa kecuali yang ia
lain. usahakan sendiri, hendaknya ia
Dan bahwa tidaklah bagi manusia tidak memandang enteng bentuk-
itu, melainkan apa yang ia usahakan. bentuk kerja yang ia lakukan. Ia
Dan bahwa usahanya itu akan harus memberi makna kepada peker-
diperlihatkan (kepadanya), kemudian jaannya itu, sehingga menjadi bagi-
ia akan dibalas dengan balasan yang an integral makna hidupnya yang
setimpal. Dan bahwa kepada Tuhan- lebih menyeluruh. Ia harus meng-
mulah tujuan penghabisan (Q., 53: insafi sedalam-dalamnya bahwa kerja
36-42). itu, sebagai mode of existence dirinya,
Itulah yang dimaksudkan dengan baik dan buruk akan membentuk
ungkapan bahwa kerja adalah ben- nilai pribadinya. Ia tidak boleh
tuk eksistensi manusia. Yaitu bahwa memandang kerja sebagai “untuk
harga manusia—yakni apa yang orang lain” (dalam arti eksistensial),
dimilikinya—tidak lain ialah amal melainkan untuk diri sendiri.
perbuatan atau kerjanya itu. Manu- Bahkan sementara kerja itu, demi
sia ada karena amalnya, dan dengan kekukuhan nilai intrinsiknya, harus
amalnya yang baik itu manusia diorientasikan kepada Tuhan
mampu mencapai harkat yang (bertujuan memperoleh ridlâ Tu-
setinggi-tingginya, yaitu bertemu han, sebagaimana telah disebutkan
Tuhan dengan penuh keridlaan. di atas), namun sekaligus harus
Barangsiapa benar-benar mengharap menjadi kesadaran mutlak manusia
bertemu Tuhannya, maka hendaknya bahwa dari segi dampaknya, baik
ia berbuat baik, dan hendaknya dan buruk, kerja itu tidaklah untuk

1488 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Tuhan, melainkan untuk diri manu- sendiri sebenarnya malu menerima-
sia sendiri. Karena itu ditegaskan nya, seperti dinyatakan, Hai orang
dalam Kitab Suci bahwa barangsiapa yang beriman! Sumbangkanlah yang
berbuat baik, tidak lain ia berbuat baik-baik sebagian dari penghasil-
baik untuk dirinya sendiri; dan anmu dari yang dikeluarkan bumi
barangsiapa berbuat jahat, tidak untuk kamu dan bahkan jangan
lain ia berbuat jahat atas dirinya kamu niatkan menyumbangkan yang
sendiri (Q., 41: 46). Bahkan ba- buruk-buruk padahal kamu sendiri
rang siapa bersyukur atau berterima tak mau menerimanya kecuali dengan
kasih (kepada Allah), maka tidak mata tertutup … (Q., 2: 267). Yang
lain ia bersyukur atau berterima demikian itu karena, sesungguhnya,
kasih kepada dirinya sendiri (Q., efek amal saleh yang dilakukan
31: 12). seseorang kembali kepada diri
sendiri. Pada sisi lain, ajaran yang
demikian itu juga mengindikasikan
ajaran Islam tentang hakikat penger-
KERJA SOSIAL tian kemanusiaan yang bernilai
universal. Itu sebabnya dalam Al-
Kerja sosial yang merupakan per- Quran dianjurkan agar umat Islam
wujudan kepedulian, komitmen mau melakukan gerakan atau upaya
sosial, atau tanggung jawab sosial, pembebasan kemanusiaan, yang
tidak boleh dilakukan semaunya diwujudkan dalam bentuk memer-
atau sambil lalu. Kerja sosial harus dekakan budak.
dilakukan dengan penuh tanggung Substansi ajaran Islam tersebut
jawab, seperti diingatkan dalam Al- dalam kondisi sekarang lebih popu-
Quran bahwa hendaknya berinfak ler diistilahkan dengan melakukan
atau bersedekah dilakukan dengan tugas pembebasan kemanusiaan dari
penuh kesadaran. Amalan itu di- belenggu kemiskinan struktural,
maksudkan sebagai kesadaran akan yakni seseorang menjadi miskin tan-
kedekatan dengan Tuhan, atau wu- pa kesadaran karena diciptakan oleh
jud pembuktian keimanan kepada sebuah sistem.
kegaiban. Bulan puasa, misalnya, melatih
Orang beriman tidak dibenarkan kita secara ruhani, meningkatkan ke-
melakukan amal saleh atau kerja takwaan, kesadaran akan kehadiran
sosial seenaknya saja. Dalam Al- Allah Swt. Namun, tanpa disadari,
Quran, orang beriman diingatkan hal ini juga telah menumbuhkan
agar tidak berinfak atau bersedekah rasa empati atau kondisi psikologis
barang atau sejumlah uang yang ia

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1489


ikut merasakan kesusahan yang kirakan paling erat terkait dengan
dirasakan oleh orang lain dengan persoalan bisnis.
berpuasa, menahan lapar dan daha- Dalam kajian ilmiah modern,
ga. Ibadah puasa itu mengajak kita khususnya di bidang ilmu-ilmu
agar mau peduli sosial yang ber-
dengan pende- sangkutan de-
ritaan dan kesu- ngan agama (so-
sahan yang dipi- siologi agama),
kul oleh orang kita mengetahui
lain. Hal terse- adanya tesis Max
but sejalan de- Weber tentang
ngan ajakan dan “Etika Protes-
anjuran untuk tan” yang me-
memperbanyak ngatakan bahwa
beramal saleh, kemajuan eko-
kerja sosial, serta nomi Eropa Ba-
melakukan perbaikan sosial selama rat adalah berkat ajaran asketisme
bulan puasa. (zuhd) dalam ajaran Calvin.
Pangkalnya adalah doktrin bah-
wa bahagia dan sengsara sudah di-
tentukan Tuhan, dan bahwa keba-
KERUHANIAN DAN BISNIS hagiaan bukanlah karena amal per-
buatan seseorang, melainkan karena
Bagi banyak orang, membicara- kemurahan (grace) Tuhan semata.
kan korelasi nilai keruhanian dengan Tanda adanya kemurahan Tuhan
bisnis mungkin sering dianggap bagi seseorang ialah kesuksesannya
berlebihan, walaupun setiap nilai dalam hidup dunia ini.
keruhanian sudah tentu mempunyai Kaum Calvinis menerima pang-
korelasi—khususnya berbentuk gilan Ilahi (call) untuk bekerja keras,
pengaruh penguatan dan peneguh- namun tetap berhemat terhadap
an—dengan semua bidang kegiatan harta yang berhasil dikumpulkan,
dalam kehidupan, termasuk bidang karena hidup mewah bukanlah tu-
bisnis. Karena itu tulisan ini bertu- juan. Ajaran kerja keras dan aske-
juan tidak lebih daripada percobaan tisme ini, menurut Weber, menga-
membuat hal yang sudah jelas itu kibatkan terjadinya akumulasi mo-
menjadi lebih jelas, dengan memilih dal, menuju kapitalisme. Itu semua
tema-tema keruhanian yang diper- mendorong rasionalitas yang dikom-

1490 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


binasikan dengan aktivisme, pangkal Amerika runtuh maka, kata Hitler,
peradaban modern sekarang, yang dapat dipastikan Jepang akan ikut
menurut Weber unik hanya di Barat. runtuh.
Kritik terhadap tesis Weber ada Pengandaian Hitler masih dapat
pada berbagai tingkat. Yang terpen- ditunggu bukti kebenarannya, na-
ting, kritik itu ditujukan kepada mun perkembangan saat ini menun-
klaim terlalu jauh bahwa unsur- jukkan bahwa sebenarnya Jepang
unsur positif bagi kemajuan hanya maju oleh dorongan dinamis pola
ada dalam masyarakat Protestan budaya dan sistem etikanya sendiri
Eropa Barat. Weber mempelajari yang berakar dalam agama Toku-
berbagai agama penting dan besar gawa, sebagaimana dibahas oleh
secara tuntas (kecuali tentang Islam Robert Bellah. Kemudian kemaju-
yang sangat minimal), hanya untuk an Jepang sekarang dengan cepat
menyimpulkan bahwa semua agama sedang disusul oleh bangsa-bangsa
selain Protestanisme, khususnya Asia Timur lainnya, yang dulu—
Calvinisme, tidak cocok bagi mo- sebelum krisis melanda bangsa-
dernitas. bangsa Asia—dikenal sebagai NIC’s
Tetapi bukti-bukti empirik se- (Newly Industrializing Countries) dan
karang dengan jelas menunjukkan juga sering disebut Little Dragons
hal yang sebaliknya. Tidak saja (Naga-Naga Kecil) karena dasar
masyarakat Kristen non-Protestan, kemajuannya dianggap berada da-
seperti Prancis dan Italia yang Ka- lam etika Konfusianisme (ular naga
tolik, terbukti berkembang menjadi adalah binatang mitologi keper-
negara yang sangat maju, bahkan cayaan Cina). Kemudian disusul
sebuah negara non-Kristen pun, oleh berbagai kajian tentang masya-
yaitu Jepang yang Shintois-Bud- rakat-masyarakat lain yang memiliki
dhis, berhasil mencapai tingkat ke- sistem etika seperti digambarkan
majuan yang dalam bidang-bidang Weber dan membawa kepada kema-
tertentu melebihi Eropa Barat dan juan ekonomi seperti komunitas
Amerika. Pemimpin Rasialisme Jainisme dan kaum Parsi di India,
Nazi-Jerman, Adolf Hitler, meng- kaum Bazari di Iran, kaum Isma’ili
akui kemajuan Jepang, sekutu Jer- di Eropa Timur, dan bahkan kaum
man, namun menilainya sebagai Santri di Jawa (yaitu oleh Clifford
imitasi. Kemajuan Jepang, menurut Geertz, Peddlers and Princes).
Hitler, hanyalah berkat tiruannya Semuanya menyimpulkan bahwa
kepada peradaban Arya dari Eropa, kemajuan modern seperti di Eropa
sehingga seandainya Eropa dan Barat dapat diwujudkan oleh masya-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1491


rakat-masyarakat lain di seluruh tertinggalannya itu, yang agaknya
dunia berdasarkan pandangan-pan- tidak akan dapat dilakukan kecuali
dangan etis yang ada dalam agama jika berhasil menggali inner dynamics
atau budaya mereka masing-masing. sistem etika yang berakar dalam pola
Sebuah contoh kritik yang prin- keyakinan yang dominan. Semata-
sipil terhadap tesis Weber ialah se- mata berdasarkan kenyataan historis,
perti yang dilakukan Marshall sosiologis, dan demografis, maka
Hodgson, seorang sarjana besar ka- kaum muslim adalah yang paling
jian budaya Islam dari Universitas depan menghadapi tantangan itu.
Chicago. Dalam bukunya The
Venture of Islam, ia menjelaskan
bahwa salah satu tujuan karyanya itu
ialah menkritik Max Weber terkait KERUKUNAN DALAM
dengan hubungan nilai-nilai Islam RAGAM BUDAYA
dan bisnis.
Apa yang dikemukakan Hodgson Usaha memahami masalah bu-
pantas direnungkan sejalan dengan daya tidak akan lepas dari masalah
kenyataan bahwa Islam menjadi sejarah. Sebab eksistensi budaya
kepercayaan pribadi karena ia me- tentu membentang tidak saja dalam
rupakan agama golongan terbesar dimensi ruang yang mendatar, tapi
masyarakat Indonesia—hal-hal yang juga dimensi waktu yang menyang-
diperkirakan paling menopang pe- kut masa lalu, masa kini, dan ke-
ngembangan pola bisnis pascakrisis mungkinan masa depan dalam ben-
moneter. tuk antisipasi atau prediksi.
Sebagai negara kawasan Pasifik Dalam membahas masalah bu-
Barat, Indonesia beruntung menjadi daya Indonesia, kita biasa menya-
bagian dari masyarakat dengan laju takan kompleksitas persoalannya.
kemajuan ekonomi yang diperkira- Sebagai negara dan bangsa keempat
kan akan berkembang di masa-masa terbesar di muka bumi (setelah
mendatang. Tetapi secara relatif, di- Cina, India, dan Amerika Serikat),
banding dengan tetangga-tetangga dengan 17.000 pulau, besar dan
dekatnya, Indonesia adalah yang kecil, yang terbentang dari Sabang
paling terkebelakang, berlipat ganda sampai Merauke seperti dari
lebih terbelakang daripada Thailand London di Inggris sampai Teheran
dan Malaysia, apalagi Singapura. atau lebih di Iran, argumen kom-
Karena itu tantangan bangsa Indo- pleksitas itu kiranya dapat dibe-
nesia ialah bagaimana mengejar ke- narkan. Dan kompleksitas itu tidak

1492 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


hanya menyangkut betapa maje- Selatan yang agraris—gelombang
muknya masyarakat kita dari segi pertama), maka adanya spektrum
kebahasaan, adat istiadat, dan tingkat perkembangan sosial-bu-
seterusnya, namun juga menyang- daya Indonesia sejak dari yang masih
kut masalah tingkat kualitas per- berada di “pragelombang” sampai
kembangan segmen-segmen masya- kepada yang sudah mulai memasuki
rakat kita sejak dari mereka yang gelombang ketiga tentu akan lebih-
sudah mulai memasuki “gelombang lebih lagi menimbulkan berbagai
ketiga” (third wave dalam istilah krisis. Dan ini pun tentu mem-
Alvin Toffler) dengan gejala tele- pengaruhi usaha-usaha menggalang
komunikasi dan jaringan informasi kerukunan antarumat beragama.
global seperti internet, sampai Krisis itu berpangkal pada adanya
kepada segmen-segmen masyarakat gejala yang sangat umum dalam
kita yang bahkan memasuki gelom- masyarakat-masyarakat yang sedang
bang pertama (budaya agraris) pun mengalami perubahan sosial besar
masih belum, seperti ditunjukkan dan cepat seperti gejala deprivasi
oleh adanya saudara-saudara kita di relatif (perasaan tidak dapat ikut
pedalaman Sumatera, Kalimantan, serta dalam proses-proses perubah-
dan Irian Jaya yang belum mengenal an), dislokasi (perasaan kehilangan
sistem pertanian teratur (suatu sis- tempat dalam masyarakat yang
tem yang dirintis dan dikembangkan sedang berubah), disorientasi (pera-
oleh bangsa-bangsa lembah Sungai saan kehilangan arah, khususnya
Dajlah-Furat—Mesopotamia—se- dalam hal rasa makna dan tujuan
kitar lima sampai enam ribu tahun hidup karena sistem dan pranata
yang lalu). lama tidak lagi dapat dipertahan-
Jelas sekali, bahwa berbagai ke- kan), dan hasil itu semua, kekece-
senjangan horizonal dan vertikal itu waan yang mendalam (disappoint-
sangat berpengaruh kepada masalah- ment).
masalah kemasyarakatan nasional Kesemua pengalaman tak meng-
kita, termasuk masalah kerukunan enakkan itu memerlukan solusi serta
antarumat beragama. Kalau peru- jawaban atas permasalahannya.
bahan dan perpindahan dari satu ke Dambaan kepada adanya solusi dan
gelombang berikutnya biasanya jawaban itu seringkali mendorong
menimbulkan krisis (seperti dibuk- individu-individu untuk mencari
tikan oleh adanya perang saudara dan kemudian bergabung dengan
Amerika antara Utara yang indus- siapa saja yang sanggup menyedia-
trial—gelombang kedua, melawan kannya. Biasanya semakin sederhana

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1493


dan “tegas” solusi dan jawaban yang cerminkan kepribadian bangsa seper-
diberikan, akan semakin menarik ti bunyi poster-poster—maka terpaksa
dan semakin banyak diminati. Dari harus diakui bahwa kita termasuk
sini timbul dukungan kepada ajar- bangsa yang paling tidak sopan dan
an-ajaran yang bersifat kultus, de- paling kasar di muka bumi ini. Kita
ngan gaya penganutan yang militan, juga senang mengklaim sebagai bang-
fanatik, tertutup, sa yang meng-
dan seringkali an- anut dasar falsafah
tisosial (akibat ta- Jika ijtihad merupakan usaha terus perikemanusiaan
kut terkena “po- menerus dengan penuh kesungguh- yang adil dan ber-
lusi keyakinan an untuk menangkap pesan agama adab. Tapi sudah
dan pikiran” orang dan bagaimana mewujudkan pesan merupakan bum-
lain dalam masya- itu dalam kaitannya dengan kenya- bu yang enak
taan ruang dan waktu, maka me-
rakat luas). Aki- ninggalkan ijtihad berarti meng- dalam percakapan
batnya ialah si- anggap persoalan sudah selesai sekitar meja ma-
kap-sikap tidak dan kita semua “sudah sampai”. kan di kalangan
bersahabat yang Dengan perkataan lain, itu berarti mereka yang tahu
dengan sendiri- suatu klaim kemutlakkan tentang keadaan luar ne-
nya menghalangi apa yang telah dicapai dan ada di geri dan menga-
dialog dan usaha tangan, padahal semuanya hasil laminya bahwa
usaha manusia sendiri yang nisbi
pemersatuan dan belaka. nilai-nilai peri-
kerukunan. kemanusiaan
terdapat lebih
banyak pada bangsa-bangsa yang
kita tuduh sebagai tidak memili-
KERUKUNAN UMAT kinya daripada pada kita. Jika kita
BERAGAMA lihat bagaimana kita memperlaku-
kan orang kecil, sejak dari pedagang
Memang dirasakan adanya be- asongan di tepi-tepi jalan, para pe-
berapa anomali dalam kita me- milik tanah yang tidak berdaya, cara
mandang diri kita sendiri sebagai menyisihkan lawan dalam persaing-
bangsa. Di satu pihak kita sering an bisnis dengan menggunakan
memuji dan mengagungkan diri pengaruh kekuasaan politik dan lain-
sendiri sebagai “bangsa timur” yang lain—yang beritanya setiap hari
sopan dan halus (“bangsa barat” tidak menghiasi halaman-halaman ko-
sopan dan kasar). Namun jika dilihat ran—maka kita harus akui dengan
bagaimana situasi lalu lintas kita— jujur bahwa banyak bangsa yang ti-
dan jika benar cara berlalu lintas men- dak secara resmi dan konstitusional

1494 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


meletakkan dasar perikemanusiaan diri dan pihak sendiri maupun ter-
yang menunjukkan kinerja kemanu- hadap orang dan pihak lain. Banyak
siaan yang lebih tinggi daripada kita. hal yang dalam masyarakat sudah
Demikian pula dalam hal keru- menjadi “rahasia umum” namun
kunan dan toleransi agama. Betapa tidak pernah dikemukakan secara
seringnya kita mendengar pujian, terbuka. Melalui suatu manipulasi
baik oleh diri kita sendiri (lebih ba- dan demagogi, hal-hal yang merupa-
nyak) maupun oleh orang lain, bah- kan “rahasia umum” mudah sekali
wa kita adalah bangsa yang paling diubah menjadi pangkal pandangan
toleran dan rukun. Tetapi kerusuhan dan sikap penuh emosi, yang kemu-
keagamaan, baik intern satu agama dian pada urutannya diubah men-
(seperti perpecahan HKBP yang jadi energi yang destruktif. Banyak
sampai berebut gereja dengan per- orang yang menghindar dari pembi-
tumpahan darah) maupun antara caraan jujur dan terbuka tentang
agama-agama yang berbeda, bangsa “rahasia umum” itu karena tidak
kita adalah salah satu yang paling mengenakkan telinga dan takut me-
buruk di planet ini. Bangsa-bangsa nyinggung perasaan pihak lain. Tapi
Timur Tengah yang oleh Barat se- akibatnya ialah bahwa “rahasia
ring dituduh sebagai sarang funda- umum” itu terbiarkan tumbuh men-
mentalisme dan terorisme justru jadi api dalam sekam yang setiap saat
sedikit sekali mengenal bentrokan dapat menyala berkobar-kobar karena
antarumat beragama, kecuali di tersiram oleh bensin demagogi dan
Mesir Selatan (di Kota Assiut), di retorika politik dan keagamaan akibat
Palestina (termasuk yang kini men- kekecewaan sosial-ekonomi dan pera-
jadi “Israel”) dan di Lebanon. Itu saan teringkari dalam berbagai proses
pun terutama disebabkan bukan oleh kehidupan masyarakat. Agama pun
sifat hubungan antaragama itu menjadi korban, dan para pemeluk-
sendiri, melainkan oleh kekecewaan nya tertimpa oleh nama buruk.
sosial-politik yang getir sekali akibat Tinjauan kembali masalah ke-
kezaliman Israel dan sisa-sisa impe- rukunan umat beragama akan leng-
rialisme Barat di sana. kap sempurna jika dilakukan dari
Karena itu, sudah sepatutnya kita dua segi: pertama segi ajaran agama
mempersoalkan kembali masalah ini yang merupakan pangkal keharusan-
dan menilai serta meninjaunya se- keharusan; dan kedua segi sosial
cara lebih jujur dan penuh kesung- historis yang merupakan wadah ke-
guhan. Dalam hal ini, jika diharap- nyataan-kenyataan. Segi yang per-
kan adanya hasil yang optimal, ke- tama mungkin tidak terlalu sulit,
jujuran itu dituntut baik terhadap asalkan kita memiliki peranti yang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1495


diperlukan untuk melihat dan Tetapi kegagalan itu harus dibukti-
mengapresiasi kembali khazanah kan selama hampir 70 tahun. Penga-
keagamaan secara luas dan menda- laman manusia memang tidak ada
lam. Kesulitannya ialah faktor laboratoriumnya. Laboratoriumnya
penerimaannya oleh masyarakat adalah sejarah itu sendiri, “trial and
umum, khususnya mereka yang te- error” (coba dan gagal).
lah terkungkung oleh stereotipe-ste- Kini, Amerika Serikat arogan
reotipe keagamaan yang dapat dise- sekali, seakan-akan mereka mengata-
but sebagai kristalisasi dari penga- kan pada dunia, “Sekarang kamilah
laman getir-pahit kesenjangan so- yang menjadi pemenang.” Namun
sial, atau semata-mata oleh obsku- lihat saja nanti, sebab persoalannya
rantisme (ketidakpedulian intelek- adalah keadilan. Banyak sekali
tual), bahkan mungkin hanya karena firman Allah yang sejalan dengan
kesenjangan dalam bahan bacaan. ini, misalnya, Bila Kami memutuskan
hendak menghancurkan sejumlah
penduduk, (pertama) Kami keluarkan
perintah yang pasti kepada mereka
KERUNTUHAN KARENA yang diberi hidup mewah, dan mereka
KEMEWAHAN masih melakukan pelanggaran; maka
berlakulah kata atas mereka; kemu-
Dunia hampir saja hancur oleh dian Kami hancurkan mereka sama
peperangan Barat-Timur, Kapitalis- sekali (Q., 17: 16). Sebagai contoh
Sosialis, dan sebagainya; semua itu adalah buku The Decline and Fall of
bermula dari konflik tentang bagai- the Roman Empire karangan Gibbon.
mana sebetulnya menegakkan kea- Buku ini menarik, karena kalau
dilan. Orang-orang komunis berpen- orang membaca judulnya saja mung-
dapat bahwa keadilan itu harus kin dalam benaknya ada gambaran
dilaksanakan dengan satu sistem yang keliru, dan mengira bahwa
yang tidak mengenal kepemilikan buku itu membahas bagaimana
pribadi, tetapi public ownership; Romawi tumbuh menjadi besar dan
maka muncul Uni Soviet dan lain- kemudian hancur. Padahal pemba-
lain negara kerakyatan. Pada awal- hasan dimulai dari runtuhnya,
nya, mereka yakin benar sehingga bukan mengenai pertumbuhannya.
menjadi sangat militan. Karena itu Yang paling penting di dalam selu-
orang-orang komunis adalah orang- ruh pembahasan buku Gibbon itu
orang yang dalam sejarah termasuk ialah Romawi yang hebat itu hancur
yang paling bersedia berkorban, karena kemewahan.
meskipun kemudian terbukti gagal.

1496 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Dari segi ini pulalah tragedi KERUSAKAN DI BUMI
Bagdad pun, misalnya, bisa dite-
ropong. Khalifah Harun Al-Rasyid, Kemungkaran yang paling besar
seorang khalifah Bagdad, adalah adalah fasâd-un fî ’l-ardl, yaitu
orang yang saleh dan bijaksana. membuat kerusakan di bumi, seper-
Tetapi karena sistem yang dicipta- ti membakar toko, merusak mobil,
kannya tidak mendukung keadilan yang dalam Al-Quran digambarkan
yang lestari, maka runtuh di masa dalam cerita pembunuhan manusia
para penggantinya. Kemewahan pertama Qabil terhadap Habil yang
yang dia mulai dengan kemakmuran kemudian ditutup dengan pernyata-
itu kemudian menjadi sumber ke- an, Karena itu Kami tentukan kepada
tidakadilan yang akhirnya menyeret Bani Israil, bahwa barang siapa yang
kepada kehancuran. Bibit-bibit membunuh orang yang tidak
kehancuran itu sebenarnya telah ada membunuh orang lain atau membuat
di zaman Harun Al-Rasyid sendiri. kerusakan di bumi, maka ia seolah
tasawuf yang lahir di zaman Harun membunuh semua orang. Dan ba-
Al-Rasyid, yang rangsiapa me-
dipelopori oleh nyelamatkan
tokoh wanita nyawa orang,
Rabi’ah Al-Ada- maka ia seolah
wiyah, sebenar- menyelamatkan
nya adalah pem- nyawa semua
berontakan ter- orang. Rasul-
hadap kemewah- rasul Kami telah
an. Di satu pihak datang kepada
ada kemewahan mereka dengan
yang luar biasa, tetapi di lain pihak bukti-bukti yang jelas. Tetapi
juga ada kemiskinan. Maka Rabi’ah kemudian setelah itu banyak di antara
memberontak dan pemberontak- mereka melakukan pelanggaran di
kannya itu disublimasi menjadi bumi (Q., 5: 32).
gerakan spiritual, yaitu tasawuf. Jadi Ayat itu membenarkan kita
sebetulnya tasawuf adalah oposisi membunuh orang yang mempunyai
saleh, atau moral opposition. dosa atau kejahatan membunuh
orang lain atau membuat kerusakan
di bumi. Oleh karena itu, dalam
hukum Islam, qath‘-u ’l-tharîq (be-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1497


gal atau perampok di jalan) seharus- laku lahiriah. Apalagi jika suatu
nya dihukum pancung. kesentosaan batin adalah suatu ke-
Pemahaman seperti di atas sa- baikan, sebagaimana juga kejahatan
ngatlah penting, karena banyak ka- yang menjadi lawannya, tidak ber-
langan dari kita yang mempunyai ada dalam suatu kevakuman, (me-
sudut pandang ini namun tidak lagi lainkan ada dalam konteks interaksi
bisa membedakan mana yang antara sesama manusia dan bahkan
mungkar dan mana yang tidak sesama ciptaan Tuhan dalam arti se-
mungkar. Sudah saatnya kita mere- luas-luasnya), maka perolehan spi-
nungkan kembali ungkapan yang ritual pribadi akibat adanya iman
diambil dari Al-Quran dan setiap yang benar, sikap pasrah yang tulus
hari kita kemukakan, ucapkan, ba- (al-islâm), ridlâ dan tawakal kepada
cakan, yakni ungkapan amar makruf Allah serta ingat (dzikr) kepada-Nya,
nahi munkar. Namun sebelum tidak bisa tidak melahirkan berbagai
masuk ke dalam ungkapan tersebut, konsekuensi tingkah laku yang
Al-Quran mengawali dengan kalimat mewujud dalam kerangka kehi-
al-da‘watu ilâ al-khayr (menyerukan dupan sosial.
kebaikan universal). Karena itu, ada Baik dan jahat dalam kehidupan
tiga hal yang mendasar dan ber- nyata seorang manusia di dunia
kaitan, yaitu menyerukan kebaikan akhirnya didefinisikan sebagai kuali-
universal, amar ma‘ruf (memerin- tas sikap, tingkah laku dan perbuat-
tahkan kebaikan kontekstual), dan annya dalam hubungannya dengan
nahi munkar (mencegah kemung- sesamanya. Kualitas dari satu kenya-
karan). taan ini dilambangkan dalam dua
tahap perjuangan Nabi Saw.: tiga
belas tahun pertama (periode Mak-
kah) lebih berupa perjuangan mena-
KESADARAN DIRI TENTANG namkan berbagai kualitas pribadi
DIMENSI SOSIAL HIDUP berdasarkan iman kepada Allah,
Tuhan Yang Maha Esa (tawhîd), dan
Makna perorangan terhadap sepuluh tahun kedua (periode Ma-
keyakinan agama tertumpu kepada dinah) sebagai perjuangan mewu-
pembinaan kesentosaan (salâmah) judnyatakan kualitas-kualitas pri-
jiwa pribadi atau orang per orang. badi itu dalam tatanan masyarakat
Tetapi sebagai pusat atau inti kepri- berdasarkan budi pekerti yang lu-
badian seseorang, jiwa dengan segala hur. Tatanan itu disebut madînah,
kualitas yang dipunyainya tentu yaitu masyarakat “kota” dalam arti-
akan menyatakan diri dalam tingkah nya sebagai tatanan sosial teratur dan

1498 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sopan (beradab, berperadaban). Jadi oleh seseorang yang telah membina
sebenarnya tindakan Rasulullah hubungan pribadi dengan Allah
Saw. untuk mengganti nama Kota (antara lain melalui shalat teratur)
Yatsrib, tempat beliau berhijrah, ialah zakat (zakâh). Zakat itu mem-
menjadi Madinah dapat dipahami punyai arti nyata sebagai semacam
dalam kerangka semangat ini. Yaitu pajak pribadi, dan juga mempunyai
bahwa berbagai kualitas pribadi arti simbolis sebagai pernyataan niat
yang bersumber dari iman kepada suci kepada sesama manusia (perkata-
Allah itu akhirnya, di dunia ini, an “zakâh” sendiri memang berarti
dalam konteks saling hubungan “kesucian” atau “pensucian”) melalui
antara sesama manusia, bermuara kesucian pola kehidupan pribadi,
antara lain pada usaha pembentukan khususnya berkenaan dengan harta
masyarakat teratur, berperadaban, benda yang memang sering menjadi
dengan tiang penyangga yang ter- sumber kekotoran jiwa. Jadi, dengan
diri dari pribadi-pribadi yang dise- melakukan zakâh terkandung isyarat
mangati oleh rasa tanggung jawab tekad untuk menjalani kehidupan
sepenuhnya kepada Allah. material yang bersih, dengan mema-
Dalam arti yang seluas-luasnya, tuhi ketentuan-ketentuan masyarakat
amal saleh ialah setiap tingkah laku berkenaan dengan apa yang boleh
pribadi yang menunjang usaha (membawa kebaikan bersama) dan
mewujudkan tatanan hidup sosial apa yang tidak boleh (membawa ke-
yang teratur dan berkesopanan itu. hancuran bersama). (Maka salah satu
Maka salah satu yang diharapkan dari syarat zakat ialah harta yang halal.
adanya iman dalam dada (pribadi) Harta yang haram tidak diwajibkan
ialah wujud nyata dalam tindakan zakat padanya, tetapi, menurut ke-
yang berdimensi sosial itu. Tanpa tentuan, harus dijadikan milik
wujud nyata itu, suatu pengakuan umum melalui penyitaan).
keimanan harus diletakkan dalam Bertalian dengan ini ialah penger-
pertanyaan besar tingkat kese- tian tentang al-akhlâq al-karîmah
jatiannya. Itulah sebabnya dalam Al- (budi pekerti luhur). Sebagai suatu
Quran disebutkan adanya kutukan kategori kebaikan, budi luhur pun
Allah kepada mereka yang melakukan mewujud nyata dalam konteks
ritus-ritus keagamaan, namun tidak sosial. Maka ketika Rasulullah Saw.
menghasilkan realisasi kebaikannya dalam sebuah hadis yang sering
dalam bentuk tindakan-tindakan dikutip, menegaskan bahwa se-
berdimensi sosial (Q., 107: 1-7). sungguhnya beliau diutus hanyalah
Secara peribadatan formal, tindak- dengan tujuan menyempurnakan
an berdimensi sosial yang diharapkan keluhuran budi (makârim al-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1499


akhlâq), sabda Nabi itu harus di- Dengan demikian, komitmen
pahami dalam kaitannya dengan kepada usaha menciptakan masya-
makna kemasyarakatan keyakinan rakat yang memenuhi rasa keadilan
agama yang beliau ajarkan itu. Se- merupakan makna sosial keyakinan
bab, keluhuran budi adalah salah sa- agama yang harus ditumbuhkan
tu konsekuensi nyata adanya takwa. dalam setiap pribadi yang beriman.
Sedangkan takwa mendorong sese- Dan rasa keadilan itu tidak lain ada-
orang ke arah tindakan-tindakan lah kelanjutan rasa kesucian primor-
yang diperkenankan atau diridlai dial manusia dalam fitrahnya. Oleh
Allah. Pertalian langsung antara karena itu, keadilan adalah fitri, dan
takwa dan akhlak mulia ini juga lawannya, yaitu kezaliman, adalah
tecermin dalam penegasan Nabi anti-fitrah. Dengan kata-kata lain,
dalam sabda beliau bahwa “Yang rasa keadilan merupakan manifestasi
paling banyak memasukkan seseorang rasa kemanusiaan, sehingga, dari
ke dalam surga ialah takwa kepada sudut pandangan ini, makna kema-
Allah dan budi luhur.” syarakatan keyakinan agama atau
Dimensi sosial keimanan itu juga iman ialah rasa kemanusiaan itu,
dinyatakan dalam berbagai ungkap- yang dalam bahasa Kitab Suci di-
an yang lain. Salah satunya ialah sebut “tali hubungan dari sesama
ungkapan ishlâh (usaha perbaikan, manusia” (habl min al-nâs), sebagai
reform), khususnya, dalam satu kontinuitas atau segi konsekuensial
rangkaian ungkapan ishlâh al-ardl tali hubungan dengan Allah (habl
(“reformasi dunia”, yakni usaha min Allâh). Ini pulalah makna lebih
perbaikan tempat hidup manusia— luas dan mendalam ungkapan
Q., 7: 56 dan 58). Secara historis, keagamaan shîlat al-rahm (“silatur-
tampilnya para nabi memang selalu rahmi”—artinya, penyambungan
ditandai oleh perjuangan melancar- rasa cinta kasih sesama manusia).
kan reformasi dunia, dengan per- Karena itu sebenarnya silaturrahmi
juangan melawan kezaliman sebagai tidak hanya berarti beberapa tindak-
salah satu wujudnya yang paling an tertentu yang hampir formalistik
menonjol. Karena itu, menegakkan dan malah ritualistik semata seperti
keadilan merupakan urgensi usaha saling kunjung-mengunjungi, yang
reformasi dunia, sehingga juga betapa pun luhurnya arti kebiasaan
ditegaskan bahwa bertindak adil mulia itu tetapi harus dibawa kepada
adalah perbuatan yang paling men- sikap-sikap yang lebih fundamental
dekati takwa (Q., 5: 8). seperti penanaman rasa keadilan dan
komitmen kepada usaha bersama

1500 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


untuk wujudkan dalam masya- “menemukan kebenaran”, yang “ke-
rakat. benaran” itu mewujud nyata dalam
Tanpa itu semua ajaran keagama- pribadi sang pemimpin (James Jones,
an menjadi mandul, tiada makna, untuk People’s Temple). Dalam peng-
atau hanya terbatas kepada praktik- lihatan ajaran tauhid, penyandaran
praktik mencari pemuasan psiko- diri dalam masalah ruhani kepada
logis yang amat individual. Untuk orang lain (yang dalam bahasa Arab
dapat memahami lebih baik lagi disebut rahbânîyah) adalah ke-
kepalsuan sikap keagamaan itu kita sesatan, suatu bentuk syirik.
hanya harus mengingat bukti-bukti Maka, sebagai kesimpulan, sese-
yang sering ada bahwa pemuasan orang berhubungan langsung de-
psikologis secara individual itu ngan Allah, secara pribadi, kemu-
justru kerapkali menjerumuskan se- dian hendaknya ia memanifestasikan
seorang kepada tindakan-tindakan hubungan Ilahinya itu dalam hu-
antisosial seperti banyak terbukti bungan insani, secara sosial. Prinsip
pada para penganut ajaran-ajaran ini dilambangkan dalam shalat:
kultus (cult), semisal gerakan-gerak- dimulai dengan takbîrat al-ihrâm
an People’s Temple, Children of God, (takbir yang mengharamkan segala
Harri Krishna, Bhagwan Shri Raj- tindakan sosial selama dalam shalat),
neesh, dan lain-lain. dan diakhiri dengan taslîm, ucapan
Dari segi apa yang dicari oleh salâm, dengan menengok ke kanan
masing-masing pribadi penganut- dan ke kiri atau lingkungan sekitar,
nya, gerakan-gerakan kultus itu sebagai isyarat akan kesadaran diri
tidak saja “berhasil”, malah “sangat tentang dimensi sosial hidup ini,
berhasil” dalam pengertian eksesif, dan sebagai lambang kemanusiaan.
yang semuanya itu membawa pera-
saan diri telah sampai ke “puncak”,
kemudian, dalam keadaan tak sadar,
dari “puncak” itu mereka meman- KESADARAN EKOLOGIS
dang ke “lembah” yang lebih ren-
dah, tempat orang-orang lain yang
tidak seperti mereka yang ada di Setiap kali ke Ciputat, penulis
“puncak” itu. Inilah permulaan menyesalkan kondisi Situgintung
berbagai tindakan kaum penganut (sebuah penampungan air) yang
kultus yang antisosial, seperti secara tak lagi bisa dinikmati. Padahal,
dramatis diperlihatkan rasa kepuas- ketika penulis masih menjadi ma-
an psikologis yang eksesif itu terjadi hasiswa IAIN Jakarta, Situgintung
karena mereka merasa sebagai telah merupakan tempat kami bermain.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1501


Bahkan, Situkuru (juga penam- KESADARAN HAM
pungan air di Ciputat) di samping
IAIN Jakarta, itu juga merupakan Pertama-tama harus diakui bah-
tempat yang romantis, apalagi di wa kesadaran tentang hak-hak asasi
malam bulan purnama. Tetapi manusia di kalangan masyarakat luas
sekarang semuanya sudah berubah masih merupakan masalah. Yakni,
menjadi milik-milik pribadi. Akibat- hak-hak asasi itu merupakan suatu
nya daerah-daerah itu benar-benar hal yang masih belum dipahami
kuru (kurus). Se- secara merata,
mentara itu, kalau dan karena itu
kita melihat daerah Dengan niat yang tulus guna juga belum di-
lain di sekitar Situ- mencapai ridla Allah, suatu ke- sadari secara se-
gintung, bagian giatan ijtihad harus dilakukan tan- mestinya. Ini te-
paling indah justru pa takut salah, sebab takut salah cermin dalam
dipakai orang a- adalah justru kesalahan yang lebih banyaknya pe-
berbahaya.
sing, yaitu pusat ngaduan dari
olahraga interna- masyarakat (ke-
sional (International Sports Club of pada Komnas HAM, misalnya)
Indonesia [ISCI]—ed.). tentang perilaku pihak-pihak ter-
Kenyataan ini bagi penulis tentu yang melakukan tindakan-
merupakan karikatur tersendiri, tindakan pelanggaran hak-hak asasi,
bahwa masalah ekologi memang agaknya tanpa sedikit pun rasa salah
berkaitan dengan masalah ekonomi. dari yang bersangkutan. Kemudian
Dalam kaitan ini, kesadaran pengalaman menunjukkan bahwa
terhadap krisis lingkungan yang jika yang bersangkutan itu diperi-
muncul di Barat jelas lebih tinggi ngatkan dengan penjelasan-penje-
daripada di sini. Misalnya, daerah- lasan yang memadai, banyak dari
daerah yang indah di sana seperti mereka yang kemudian menyadari
pantai sepanjang California selalu dan mengakui pelanggarannya, di
menjadi tempat umum atau daerah samping ada pula yang tetap tidak
publik. Daerah-daerah itu di- dapat mengerti dan bersikukuh de-
pelihara dengan baik, sehingga ngan sikapnya yang bebas dari rasa
seseorang dilarang mengotori salah. Ini tidak saja menyangkut tin-
daerah-daerah itu. Tentu saja, hal ini dakan-tindakan yang tergolong apa
menimbulkan kesadaran terhadap yang disebut “gross violation” seperti
ekologi. penyiksaan badan dan perlakuan
tidak wajar lainnya, tetapi juga ber-
kenaan dengan hal-hal yang lebih

1502 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tersamar seperti dorongan dan tin- lam arti “nonformal” atau “nongovern-
dakan untuk melarang atau mem- mental”). Sebab umumnya lembaga-
batasi kebebasan menyatakan pikir- lembaga nonformal itu tumbuh dan
an dan menganut keyakinan pri- berkembang atas dasar dorongan
badi. batin kejuangan (cause) yang me-
Tentang apa sebabnya sehingga nyangkut komitmen kepada pan-
terjadi gejala rendahnya pengertian dangan dan nilai hidup tertentu.
dan kesadaran akan hak-hak asasi itu, Motivasi yang biasanya sangat tinggi
tentu dapat bermacam-macam. Jika pada para aktivis badan-badan swa-
hasil pengamatan boleh dijadikan daya (LSM-LSM) dapat dipahami
petunjuk, tampak agak jelas bahwa hanya dari sudut komitmen mereka
pengertian hak-hak asasi dan kesa- kepada nilai-nilai tertentu kemanu-
darannya pada masyarakat tidak siaan yang mereka pilih.
selalu sejajar atau berkorelasi positif Maka ikatan batin yang men-
dengan tingkat pendidikan formal dalam kepada hak-hak asasi manusia
orang bersangkutan. Ini dari satu segi tidak akan terjadi jika ia tidak diha-
barangkali terdengar aneh. Namun yati sebagai nilai dan pandangan hi-
jika kita ingat bahwa masalah dup. Dan sebagai nilai dan pan-
kesadaran tentang hak-hak asasi dangan hidup, kesadaran tentang
sesungguhnya lebih merupakan hak-hak asasi menuntut kemam-
suatu pandangan atau nilai hidup puan pribadi bersangkutan untuk
dan komitmen pribadi kepada menerima, meyakini dan mengha-
pandangan dan nilai itu daripada yatinya sebagai bagian dari rasa
sekadar pengetahuan yang bersifat makna dan tujuan (sense of meaning
kognitif saja, maka pendidikan for- and purpose) hidup pribadinya.
mal—apalagi yang sangat berorien- Rasanya sulit dibayangkan terjadi-
tasi kepada peningkatan keahlian nya komitmen yang tulus kepada
profesional semata—tidak menja- pengukuhan, pelaksanaan, dan pem-
min kesadaran tentang hak-hak asasi belaan hak-hak asasi tanpa dikaitkan
manusia yang merupakan bagian dengan keinsafan akan makna dan
dari nilai-nilai kemanusiaan itu. tujuan hidup pribadi.
Dengan demikian berarti bahwa Karena itu, sesungguhnya masa-
usaha penyebaran dan peningkatan lah hak-hak asasi bersangkutan
kesadaran akan hak-hak asasi itu dengan “perkara pungkasan” (the
harus dilakukan secara ekstra, yakni, problem of ultimacy), yaitu perkara
selain melalui saluran-saluran resmi yang menjadi jawaban atas per-
sebagaimana semestinya juga mela- tanyaan-pertanyaan mendasar: Siapa
lui saluran-saluran tidak resmi (da- manusia itu? Apa makna dan tujuan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1503


kehadirannya di dunia ini? Dan law enforcement yang berasal dari luar
bagaimana seharusnya pola-pola hanya akan berakhir dengan sia-sia
hubungan yang benar antara ia dan kalau tidak didukung oleh kesadaran
sesamanya, ia dan sesama makhluk diri yang tumbuh dari dalam ang-
hidup lainnya, ia gota masyarakat-
dan lingkungan nya.
yang lebih luas, Hukum ha-
“Kalau kamu mau sukses dan
dan seterusnya? mencapai hasil, rahasiakan semua rus timbul dari
Juga apa hakikat rencanamu dari orang yang ber- aspirasi yang hi-
kebahagiaan dan sepatu dan dari orang yang ber- dup dalam suatu
kesengsaraannya telanjang kaki.” masyarakat dan
yang sejati dan (Pepatah Arab) diyakini eksis-
abadi? tensinya. Kemu-
Jawaban atas pertanyaan-perta- dian, dalam perjalanannya ia
nyaan serupa itu biasanya disedia- mengalami tahap generalisasi dan
kan oleh sistem kepercayaan dan pengkristalan. Hukum yang demi-
ideologi, termasuk di antaranya aga- kian itulah yang efektif mengatur se-
ma-agama. Maka dari sudut pan- buah masyarakat, sehingga lambat
dang ini pemahaman, penerimaan laun dengan sendirinya akan men-
dan penghayatan hak-hak asasi ma- jadi pandangan hidup. Inilah yang
nusia, untuk memperoleh keteguh- menjadi tugas dan tanggung jawab
an komitmen pribadi kepadanya, umat Islam agar berusaha meng-
sebaiknya dicari akarnya dalam aktualisasikan nilai-nilai Al-Quran.
sistem ideologi nasional yang diakui Al-Quran sebagai kitab suci ha-
sah dan diterima oleh semua, juga rus dipelihara oleh orang beriman
oleh agama-agama. dengan banyak membaca, meng-
hafal, merenungkan, dan mengkaji
makna serta pesan-pesannya. Kemu-
dian, ia harus bisa dijadikan sumber
KESADARAN HUKUM kesadaran hidup bagi pemeluknya.
Dengan cara demikian, orang ber-
Harus disadari bahwa aturan apa iman akan terus mampu menjalani
pun yang berasal dari luar tidaklah dan menjawab tantangan hidup
kuat, sehingga implikasi jangka sesuai dengan tuntutan-tuntutan
panjangnya akan mudah dilanggar yang bersumber dari ajaran Al-Qur-
oleh anggota masyarakatnya. an dalam rangka mencapai keba-
Artinya, hukum harus lahir dari hagiaan di dunia dan akhirat.
kesadaran diri. Karena itu, sebuah

1504 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KESADARAN MARTABAT TINGGI Sekitar tahun 1920-an, hanya ka-
rena persoalan kodok apakah halal
Masyarakat modern melahirkan atau haram saja, orang Islam sudah
individu-individu dengan kesadaran “saling melemparkan ke neraka”.
harga dan martabat diri yang relatif Dulu saudara-saudara kita dari per-
tinggi. Ini pertama-tama tereflek- kumpulan Persis (Persatuan Islam)
sikan dalam tuntutan pada sistem yang banyak berorientasi kepada
keluarga inti (nuclear family) yang mazhab Hanbali, memang menga-
hubungan anggota-anggotanya takan bahwa katak itu halal. Tetapi
tidak diatur menurut nilai kekuasa- itu bukan tanpa argumen. Kalau kita
an dan kepatuhan semata, tetapi membaca kitab karangan A. Hasan
menurut semangat partisipasi secara (Bandung), maka pemahamannya
sadar dan sukarela. Kemudian tere- mengenai makanan haram itu se-
fleksikan dalam tatanan sosial yang derhana sekali. Dalam Al-Quran
di situ seseorang menikmati keang- ditegaskan, Katakanlah: “Tidak
gotaannya yang sama (equal mem- kudapati dalam apa yang diwahyu-
bership) dan memiliki peluang yang kan kepadaku ada makanan yang
sama dalam berpartisipasi (equal terlarang untuk dimakan oleh yang
participation). Dalam tatanan sosial ingin memakannya, kecuali daging
semacam ini, tiap anggota memiliki hewan mati, darah yang mengalir,
persamaan hak ikut menentukan daging babi (Q., 6: 145). Dari ayat
tujuan-tujuan bersama yang me- ini dapat disimpulkan bahwa ma-
mungkinkan tiap anggotanya mem- kanan selain yang disebutkan itu
beri kontribusi yang penuh arti da- adalah halal: seperti kodok, ular,
lam usaha mewujudkannya. Maka, tikus, dan seterusnya. Karena itu,
modernisasi menghendaki penguat- pada tahun 1950-an Kiai Wahab
an pandangan-pandangan yang Abdullah, Ra’is Aam NU, mengejek
lebih egaliter tentang manusia, dan A. Hasan sebagai “Kiai Kodok”.
menuntut penegasan tentang perlin- Tetapi kemudian sindiran itu dibalas
dungan hak-hak asasi pribadi. tidak kalah sengitnya oleh A. Hasan,
karena Kiai Wahab mengatakan
kerbau itu halal, maka berarti dia itu
“Kiai Kerbau”.
KESADARAN PLURALISME Sekarang di Indonesia sedang
tumbuh suatu kesadaran baru, yaitu
Dulu, Muhammadiyah dan NU kesadaran tentang pluralitas (jika
selalu berseberangan dalam segala bukannya pluralisme). Patut disyu-
hal, bahkan saling “berebut surga”. kuri bahwa pertentangan di sekitar

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1505


masalah furû‘îyah relatif tidak ada KESADARAN SEJARAH
lagi. Tetapi kemudian ada tantangan
baru, dan kita harus berlatih lagi Tokoh-tokoh besar suatu masya-
untuk menerima kehadiran mereka, rakat—apalagi jika masyarakat itu
yaitu kaum syi’ah. Apakah kita akan belum cukup maju—sering diper-
mengatakan bahwa mereka akan lakukan menurut persepsi dongeng
masuk neraka? Yang jelas ialah, dan mitologis, sehingga sering terjadi
pemerintah Saudi Arabia pun yang sikap-sikap memutlakkan dan men-
sangat bermusuhan dengan Iran, ti- sakralkan sesuatu yang dianggap
dak akan mengatakan bahwa orang sebagai berasal dari tokoh tersebut,
syi’ah itu kafir. biasanya dalam
Buktinya mereka bentuk wawasan
tetap diizinkan atau pikiran.
masuk Makkah Maka, kalau
dan naik haji. Ini kita membicara-
artinya ada pe- kan tentang “ke-
ngakuan bahwa sadaran seja-
mereka juga rah,” itu tidak-
Muslim. Kalau lah sama dengan
mereka Muslim, kemampuan
maka juga kita mengingat dan
harus belajar me- menghafal ke-
nerima kehadiran mereka, tanpa jadian dan tokoh masa lalu saja; juga
berarti kita kemudian kehilangan tidak sama dengan sekadar kemam-
identitas. Kita tetap mempunyai puan mengingat dan menceritakan
identitas. Sebagaimana NU belajar kejadian atau tampilnya seorang
menerima kehadiran Muhammadi- tokoh, lengkap dengan keterangan
yah, dan Muhammadiyah sudah waktu dan tempatnya. Kesadaran
pandai menerima kehadiran NU; sejarah ialah kesadaran bahwa suatu
namun itu tidak berarti bahwa yang peristiwa atau tampilnya tokoh masa
Muhammadiyah menjadi NU dan lalu selalu terwujud dalam hu-
yang NU menjadi Muhammadiyah. bungan dinamik dengan faktor
Mereka harus tetap dengan iden- ruang dan waktu, sehingga tidak
titasnya masing-masing. dapat dipandang dan dinilai sebagai
hal yang berdiri sendiri. Akibat logis
dari kesadaran sejarah itu ialah sikap
penisbian terhadap kejadian dan

1506 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tokoh masa lalu, dengan selalu bebas titi mangsa (dateless generali-
memandangnya secara kritis dan zations). Misalnya, tentang apa yang
dinamis, serta membukanya untuk dapat terjadi dalam perubahan
dapat dipersoalkan, dan terus- budaya, generalisasi serupa tidak
menerus dipersoalkan kembali. dapat begitu saja diambil dari di-
Maka, dengan kesadaran itu, sejarah siplin lain an sich mana pun, tetapi
dapat menjadi sumber pelajaran generalisasi itu diperlukan untuk
berharga bagi suatu masyarakat: meneliti apa yang secara bebas titi
sebuah kemampuan melihat adanya mangsa penting dari kejadian-ke-
hubungan dinamis antara kejadian- jadian budaya manusia yang ber-
kejadian atau tokoh-tokoh masa lalu, langsung dalam ruang dan waktu.
dengan dimensi ruang dan waktu Sama dengan tuntutan riset
yang mempunyai tuntutan tersen- ilmiah mana pun, generalisasi serupa
diri, akan menyajikan suatu kerang- mengharuskan adanya pandangan
ka acuan yang subur dan absah un- perbandingan (comparative pers-
tuk mencari pemecahan masalah pectives) secukupnya. Pandangan
sekarang dan menghadapi tantangan perbandingan itu sendiri meng-
masa depan. Sebaliknya, setiap pe- asumsikan kemampuan menarik
mutlakan akan membawa ke jalan noktah-noktah persamaan dan per-
buntu dalam mencari pemecahan bedaan dari berbagai peristiwa
masalah sekarang dan menghadapi dalam berbagai ruang dan waktu
masa depan, karena hilangnya daya yang berbeda, dalam hubungan tim-
kritis dan kemampuan untuk belajar bal-balik yang dinamis dengan
dan menarik pelajaran dari sejarah ruang dan waktu itu. Tanpa adanya
itu. pandangan perbandingan, suatu pe-
Kesadaran sejarah mengasumsi- narikan pelajaran dari sejarah men-
kan adanya suatu hukum sejarah jadi mustahil––disebabkan adanya
yang objektif dan tetap, tidak ber- pandangan bahwa sejarah itu bersi-
ubah. Sebab, penarikan pelajaran fat unik untuk ruang dan waktunya
dari kejadian masa lalu dengan sen- sendiri, tanpa kemungkinan adanya
dirinya mengasumsikan adanya persamaan, apalagi pengulangan,
suatu pola yang dapat diulang dan untuk ruang dan waktu yang lain.
dipergunakan untuk ruang dan Itu juga berarti bahwa sejarah akan
waktu lain, jika faktor-faktor pem- menjadi disiplin mati, yang mung-
bentuknya sama. Dengan kata lain, kin segi-segi menariknya hanya ter-
penarikan pelajaran dari sejarah dapat dalam pengertian eksotik,
mengisyaratkan adanya keperluan seperti segi menariknya tarian kuda
mengembangkan generalisasi yang kepang bagi turis Jepang.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1507


Walaupun begitu, berkenaan Dengan begitu, suatu generalisasi
dengan konsep târîkh, suatu peris- kesejarahan adalah generalisasi yang
tiwa justru disebut peristiwa sejarah masih tetap harus memerhatikan
karena diketahui ruang dan waktu- masalah ruang dan waktu. Tidak
nya. Dengan demikian, generalisasi seperti generalisasi dari penelitian
bebas titi mangsa, serta penarikan dalam dunia benda-benda, genera-
persamaan dan perbedaan di atas, lisasi kesejarahan yang dengan
tidak dapat dilakukan secara mutlak. sendirinya selalu oleh seseorang,
Generalisasi masih tetap mengan- harus selalu diterima dengan sebuah
dung segi-segi kenisbian, sehingga catatan subjektif. Akibatnya, meski-
juga tidak mungkin menghasilkan pun generalisasi tetap diperlukan
pengetahuan eksakta seperti genera- sebagai syarat kemungkinan mena-
lisasi dalam disiplin ilmu kebendaan rik pelajaran dari sejarah, namun
(fisika, kimia, dll.). Maka, kajian tetap tidak dapat diulang, atau dite-
sejarah tetap bersifat idiografik, ka- rapkan secara mutlak. Jadi, genera-
rena suatu peristiwa sejarah yang lisasi sejarah tetap mengandung ke-
bersifat “khas” itu juga berarti nisbian.
merupakan suatu “idiom” atau ber- Jika segi kenisbian generalisasi
sifat idiomatik, yang harus dipahami atau kesimpulan “hukum sejarah”
dan dipelajari pada dirinya sendiri. itu tidak diakui dan disadari, maka
Sifat idiomatik peristiwa sejarah yang dikhawatirkan dari persepsi
muncul dikarenakan mustahilnya mitologis kepada sejarah seperti
peristiwa itu dipahami terlepas dari diuraikan di atas akan terjadi juga:
konteks ruang dan waktu. Suatu yaitu timbulnya sikap-sikap dog-
peristiwa kesejarahan tidak semata- matis, absolutistik. Jadi, sekalipun
mata merupakan sebuah “contoh” ada “hukum sejarah,” namun tidak
(dalam pengertian kata-kata Inggris sepenuhnya hukum ini sebanding
sample), juga bukan semata-mata dengan “hukum alam”. Mungkin sa-
merupakan bahan mentah untuk ja “hukum sejarah” itu bersifat pasti,
generalisasi bebas titi mangsa (date- tidak mengenal perubahan, namun
less generalization). Maka, seseorang karena menyangkut variabel yang
yang mengetahui sejarah masyarakat begitu luas dan banyak, maka pe-
atau daerah tertentu tidak dengan ngetahuan manusia tentang hukum
sendirinya tahu sejarah masyarakat itu akan sebanding dengan batas
atau daerah lain, kecuali dengan penguasaannya kepada sejumlah
lebih dahulu secara khusus mempe- variabel yang sedemikian banyak itu.
lajarinya. Dengan begitu pengetahuan yang

1508 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dihasilkannya akan mengandung dengan bahaya pemutlakan peng-
kelunakan—sebagai suatu soft ambilan pelajaran itu. Selanjutnya,
science—dan itu bukan kelemahan. kesadaran sejarah juga menuntut
Maka, hukum sejarah dalam Al- adanya konsistensi pemikiran, yang
Quran misalnya, disebut “Sunna- ini berarti memerlukan jenis keahli-
tullâh” yang secara harfiah berarti an khusus. Seperti dikatakan dalam
“Tradisi Allah,” yang sekalipun di- sebuah ungkapan bijak, “kalau suatu
jamin tidak akan berubah, namun perkara diserahkan kepada bukan
pemahamannya oleh manusia ahlinya maka tunggulah saat kehan-
mungkin tidak akan pernah menca- curannya.”
pai kepastian. Sedangkan untuk
hukum objek-objek fisik, Al-Quran
menyebutnya “Taqdîr” atau “Taqdîr
Allâh”—“Kepastian Allah”—seba- KESADARAN TENTANG HAM
gaimana sedikit banyak terbukti
dalam ilmu-ilmu eksakta. Mengek- Kesadaran tentang hak-hak asasi
sakkan masalah kesejarahan, baik manusia di kalangan masyarakat luas
yang lalu, kini dan nanti, akan me- memang masih merupakan masa-
nyalahi keterangan Tuhan itu. lah. Yakni, hak-hak asasi itu me-
Kesimpulannya: kita memang rupakan suatu hal yang masih
perlu menanamkan kesadaran seja- belum dipahami secara merata, dan
rah dalam masyarakat. Suatu bangsa karena itu juga belum disadari secara
akan sulit berkembang jika kesadar- semestinya. Ini tecermin dalam
an itu tidak ada atau lemah. Sebab, banyaknya pengaduan dari masya-
melalui kesadaran sejarah itulah kita rakat (kepada Komnas HAM,
dapat melakukan akumulasi penga- misalnya) tentang pihak-pihak
laman kemanusiaan—suatu pende- tertentu yang melakukan tindakan-
katan yang “ekonomis” atau hemat tindakan pelanggaran hak-hak asasi,
untuk menumbuhkan kebudayaan yang agaknya tanpa sedikitpun
dan peradaban. Tapi untuk tujuan merasa bersalah dari yang ber-
itu, masalah kemutlakan dan kenis- sangkutan. Tapi pengalaman me-
bian yang menyangkut pengalaman nunjukkan bahwa jika yang ber-
hidup manusia dalam sejarah tetap- sangkutan itu diperingatkan dengan
lah harus diingat. Bahaya keman- penjelasan-penjelasan yang me-
dekan perkembangan, karena tidak madai, banyak dari mereka yang
adanya kemampuan mengambil kemudian menyadari dan mengakui
pelajaran dari sejarah, sama besarnya pelanggarannya, di samping ada

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1509


pula yang tetap tidak dapat menger- fesional semata—tidak menjamin
ti dan bersikukuh dengan sikapnya, kesadaran tentang hak-hak asasi
tanpa rasa salah. Ini tidak saja me- yang merupakan bagian dari nilai-
nyangkut tindakan-tindakan yang nilai dan hakikat kemanusiaan uni-
tergolong apa yang disebut “gross versal itu.
violation” seperti penyiksaan badan Dengan demikian berarti bahwa
dan perlakuan tidak wajar lainnya, usaha penyebaran dan peningkatan
tetapi juga berkenaan dengan hal- kesadaran akan hak-hak asasi itu
hal yang lebih tersamar seperti do- harus dilakukan secara ekstra, yakni,
rongan dan tindakan untuk mela- selain melalui saluran-saluran resmi
rang atau membatasi kebebasan me- sebagaimana semestinya juga mela-
nyatakan pikiran dan menganut lui saluran-saluran tidak resmi (da-
keyakinan pribadi, dan sikap tidak lam arti “nonformal” atau “nongo-
memberi balas jasa yang wajar ke- vernmental”). Sebab umumnya
pada para pekerja. lembaga-lembaga nonformal itu
Tentang apa sebabnya sehingga tumbuh dan berkembang atas dasar
terjadi gejala rendahnya pengertian dorongan batin kejuangan (cause)
dan kesadaran akan hak-hak asasi itu, yang menyangkut komitmen kepada
tentu dapat bermacam-macam. Jika pandangan dan nilai hidup tertentu.
hasil pengamatan (bukan/belum Motivasi yang biasanya sangat tinggi
penelitian) boleh dijadikan petun- pada para aktivis badan-badan swa-
juk, tampak agak jelas bahwa pe- daya itu dapat dipahami hanya dari
ngertian tentang hak-hak asasi dan sudut komitmen mereka kepada
kesadarannya pada masyarakat tidak nilai-nilai kemanusiaan tertentu
selalu sejajar atau berkorelasi positif yang mereka pilih.
dengan tingkat pendidikan formal Ikatan batin yang mendalam
orang bersangkutan. Ini dari satu segi kepada hak-hak asasi manusia tidak
barangkali terdengar aneh. Namun akan terjadi jika tidak dihayati
jika kita ingat bahwa masalah kesa- sebagai nilai dan pandangan hidup.
daran tentang hak-hak asasi sesung- Dan sebagai nilai dan pandangan
guhnya lebih merupakan suatu pan- hidup, kesadaran tentang hak-hak
dangan atau nilai hidup dan komit- asasi menuntut kemampuan pribadi
men pribadi kepada pandangan dan bersangkutan untuk menerima,
nilai itu daripada sekadar penge- meyakini dan menghayatinya se-
tahuan yang bersifat kognitif saja, bagai bagian dari rasa makna dan
maka memang pendidikan formal— tujuan (sense of meaning and purpose)
apalagi yang sangat berorientasi hidup pribadinya. Rasanya sulit
kepada peningkatan keahlian pro- dibayangkan terjadinya komitmen

1510 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yang tulus kepada pengukuhan, diakui sah dan diterima oleh semua,
pelaksanaan, dan pembelaan hak- juga dalam agama-agama.
hak asasi tanpa dikaitkan dengan
keinsafan akan makna dan tujuan
hidup pribadi.
Karena itu, sesungguhnya ma- KESALAHAN YAHUDI
salah hak-hak asasi bersangkutan de- DAN KRISTEN
ngan “perkara pungkasan” (the
problem of ultimacy), yaitu perkara Paham bahwa manusia pada
yang menjadi jawaban atas per- dasarnya jahat, sebetulnya tidak ter-
tanyaan-pertanyaan mendasar: siapa dapat dalam Perjanjian Lama mau-
manusia itu? Apa pun Perjanjian
makna dan tujuan Baru. Paham de-
kehadirannya di “Fundamentalisme adalah sesuatu mikian lahir me-
dunia ini? Dan yang bisa membahayakan, sebab lalui tafsir ter-
bagaimana seha- dapat menimbulkan pemiskinan hadap Perjanjian
rusnya pola-pola intelektual atas Islam modern. Ka- Baru untuk me-
hubungan yang um Muslim harus lebih menghargai nopang doktrin
warisan intelektual tradisional
benar antara dia mereka.” yang berkem-
dan sesamanya, (Fazlur Rahman, intelektual bang bahwa Nabi
dia dan sesama Kelahiran Pakistan) Isa atau Yesus ada-
hidup lainnya, lah putra Allah
dia dan lingkungan yang lebih luas, yang diturunkan ke dunia untuk
dan seterusnya. Juga apa hakikat menebus dosa manusia. Dari sinilah
kebahagiaan dan kesengsaraannya kemudian berkembang teologi atau
yang sejati dan abadi? doktrin tersebut.
Jawaban atas pertanyaan-per- Allah berfirman bahwa Al-Quran
tanyaan tersebut biasanya disedia- diturunkan sebagai pendukung
kan oleh sistem kepercayaan dan kebenaran kitab suci sebelumnya
ideologi, termasuk di antaranya dan pemberi penjelasan lebih lanjut.
agama-agama. Maka dari sudut Maka hal-hal yang benar akan di-
pandang ini, pemahaman, peneri- dukung oleh Al-Quran, tetapi yang
maan, dan penghayatan hak-hak tidak benar akan dikoreksi, termasuk
asasi manusia, untuk memperoleh pandangan mengenai manusia.
keteguhan komitmen pribadi kepa- Sama dengan Islam, orang Yahu-
danya, sebaiknya dicari akarnya di berpandangan bahwa manusia
dalam sistem ideologi nasional yang pada dasarnya baik. Kesalahan orang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1511


Yahudi ialah ketika mereka meng- kepada orang Filipina karena mereka
klaim diri sebagai bangsa pilihan lancar berbahasa Inggris.
Tuhan. Sehingga membagi manusia “Kamu kerja di sini bagaimana
menjadi dua, yaitu Yahudi dan asing pengalaman kamu?”
atau Gentile (dari bahasa Yunani). “Ya, it’s interesting.”
Dalam kata Gentile terselip penger- “Apanya?”
tian yang serbanegatif. Inilah yang “Alamnya, kita ‘kan datang dari
menjadi pangkal kesombongan negeri yang enak, tropis, sedang di
orang Yahudi. Karena itu, polemik sini gersang, panas sekali.”
dengan orang Yahudi yang direkam “How do you find that?”
dalam Al-Quran tidak pernah atau “We enjoy the challenge.”
sedikit sekali berkenaan dengan “Tapi ‘kan ada tantangan yang
ketuhanan, tetapi kemanusiaan, lebih besar, kultural dan agama,
mengenai kesombongan orang-orang Anda ‘kan Katolik, dan ini adalah
Yahudi. Sebaliknya, polemik Al- negeri Islam yang paling keras, ba-
Quran terhadap Kristen terutama gaimana itu?”
mengenai ketuhanan, sedangkan segi “We still enjoy the challenge!”
sosialnya sering dipuji. Maka Islam Kemudian penulis bertanya ke
seolah-olah menjadi jalan tengah TKI (Tenaga Kerja Indonesia)
antara keduanya: ketuhanannya lebih tentang pengalaman dia di Arab
dekat kepada Yahudi, tetapi ke- Saudi. Apa jawabnya?
manusiaannya lebih dekat dengan “Waduh susah Pak, Bapak ‘kan
Kristen, terlepas dari konsep mengenai tahu udaranya di sini kayak begini!”
manusia yang pada dasarnya jahat “Ya, tapi ‘kan sekurang-kurang-
akibat mewarisi dosa asal. nya Anda Islam,” kata penulis.
“Ya Islam, tetapi beda!”

TKI kebanyakan mengeluh.


KESALEHAN DAN Padahal di situlah letak pentingnya
ETOS KERJA doktrin tentang ketabahan sehingga
Al-Quran banyak memuji orang
Dalam masyarakat yang memiliki yang tabah dan sabar, seperti Allah
etos kerja tinggi, ketabahan dan bersama orang yang tabah (sabar)
kesabaran sangat menonjol. Di Arab (Q., 2: 153; 8: 46). Masalah etos
Saudi, penulis pernah bertemu dengan kerja ada di sekitar itu.
tenaga-tenaga kerja asing dari Filipina, Etos kerja yang tinggi selalu
Korea, Indonesia, dan sebagainya. terkait dengan kesalehan, karena
Penulis mendekati dan bertanya dalam kesalehan, ada tujuan hidup

1512 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yang tidak semata-mata duniawi, hana, jika ditarik kesimpulan dari
terestrial, tetapi transendental. Ke- tesis Max Weber, kapitalisme justru
hidupan yang transendental itu dimulai dari orang-orang yang
menjadi sumber dari harapan, dan saleh. Orang Calvin atau Calvinis
dengan harapan itulah orang men- adalah kaum puritan yang memiliki
jadi tabah, dan harapan itulah yang paham sangat Jabari, artinya
bisa membuat orang mengapung meyakini bahwa manusia itu sudah
di atas lautan kesulitan. Ada pe- ditentukan oleh Tuhan tempatnya
patah Arab yang mengatakan di mana, di surga atau neraka.
“Alangkah sempitnya hidup ini, kalau Kendati begitu, di dunia ini manusia
tidak karena lapangnya harapan- diberi tanda-tanda oleh Tuhan,
harapan.” apakah nanti di akhirat dia akan
Surat Al-Dluhâ bisa menjadi masuk surga atau neraka. Salah satu
sumber etos kerja yang baik karena: tandanya yang terpenting adalah
pertama, ada tuntutan bahwa kita sukses, sehingga kalau orang sukses
harus berorientasi ke masa depan; di dunianya maka di akhirat pun
kedua, kita harus optimis bahwa sukses. Begitu keyakinan kaum
akan ada kemenangan di masa depan Calvin. Karena itu, orang Calvin
sebagai wujud dari ganjaran (reward) terdorong untuk bekerja keras demi
pekerjaan kita sendiri; ketiga, ada mencapai sukses. Di sinilah sukses
tuntutan agar kita tetap tawadlu dan lalu menjadi etos. Itu yang kemu-
tahu diri, supaya tidak menjadi som- dian, kata Max Weber, menghasilkan
bong. kebangkitan Eropa dari segi eko-
Sebetulnya, dalam tasawuf ba- nomi berupa Kapitalisme.
nyak sekali diajarkan hal demikian. Ada beberapa hal yang mirip
Dalam tesis Weber, kalangan tasawuf dengan Islam, misalnya Al-Quran
adalah kaum Calvin, yaitu mereka mengatakan (dalam statemen yang
yang sangat saleh beragama dan sa- negatif ), Barang siapa buta di dunia
ngat zuhud, tidak mau hidup ber- ini, ia juga akan buta di akhirat, dan
foya-foya, tetapi justru mereka yang paling sesat dari jalan (Q., 17: 72).
kaya. Kezuhudannya itulah yang Jadi, dalam Islam sendiri ada indi-
membuat mereka menjadi rajin, kasi-indikasi apakah kita di akhirat
ulet, produktif, dan sebagainya, nanti bahagia atau sengsara, tetapi
sehingga disisihkan sebagian dari indikasinya bukan material, melain-
kekayaannya itu untuk mengaku- kan spiritual.
mulasi modal. Maka secara seder-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1513


KESALEHAN PRIBADI berkenaan dengan “apa yang ada
MENUJU MASYARAKAT dalam diri mereka” seperti ung-
ISLAM kapan Al-Quran, melalui pendi-
dikan keimanan dan kesalehan. Jelas
Telah diketahui bahwa hal yang sekali bahwa aspek pribadi adalah
paling tercecer oleh kemanusiaan primer, sedangkan aspek sosial,
modern ialah bidang keagamaan politik, dan ekonomi lebih banyak
atau, lebih tepatnya, keruhanian. merupakan pancaran keluarnya.
Umat Islam ha- Kepercayaan
rus waspada kepada adanya
untuk tidak tanggung ja-
mengalami ke- wab yang mut-
engganan atau lak bersifat
halangan apa pribadi di ha-
pun untuk meng- dapan Tuhan
garap persoalan pada Hari Ke-
keruhanian. mudian, dicon-
Hal ini perlu tohkan oleh
dikemukakan ‘Umar ibn Al-
mengingat ter- Khattab, me-
lalu banyaknya rupakan sum-
tekanan pada ber tantangan
umat di zaman modern untuk hidup bermoral bagi manusia
membuktikan diri sebagai yang selama di dunia ini. Dari situ dapat
tangguh di bidang sosial, politik dan dilihat betapa keimanan pribadi
ekonomi. Jika kemunduran di semua mempunyai implikasi dan dampak
bidang tersebut terjadi juga, maka kepada bidang kehidupan bersama.
kelak akan merasakan kerugian Tetapi, sesungguhnya, jika adanya
yang lebih besar lagi. Ada benar- Hari Akhirat itu betul-betul meru-
nya mengatakan bahwa Islam— pakan suatu kebenaran, dan
lebih dari agama-agama lain— bukannya sekadar ciptaan khayal
menggarap juga bidang-bidang para nabi untuk membujuk manusia
sosial, politik dan ekonomi, tapi supaya berkelakuan baik dalam
masih lebih benar lagi menga- hidupnya—suatu paham yang
takan bahwa penggarapan bidang- dianut banyak failasuf, khususnya
bidang itu semua dimulai oleh Ibn Sina—maka berbuat sesuatu
penggarapan pribadi-pribadi untuk akhirat adalah masalah

1514 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kebenaran semata, hampir tanpa Barangkali akan banyak meno-
peduli apa akibatnya di dunia ini. long untuk memahami persoalan ini
Hanya saja kenyataan positif me- jika perkataan “Islam” (Al-Islâm)
nunjukkan bahwa sikap seperti itu diteliti lebih mendalam lagi. Per-
mungkin tidak diperlukan. Per- soalan ini juga menarik perhatian
soalan kebenaran itu perlu dite- Marshall Hodgson, yang dalam
gaskan jika seseorang tidak ingin percobaannya memahami perkataan
jatuh kepada pandangan keagamaan “Islam” itu membuat pembedaan
yang utilitarianis. Utilitarianisme antara “Islam” (dengan inisial huruf
dalam beragama akan merupakan besar) dan “islam” (dengan inisial
dimensi kepamrihan atau ketidak- huruf kecil). Hodgson memberi
ikhlasan yang serius, yang dapat kesan sebagai berpendapat bahwa
menghilangkan pahala (ganjaran “islam” sesungguhnya lebih penting
keruhanian) dari kemurnian beriba- daripada “Islam”. Sebab, menurut
dah kepada Tuhan. dia, “Islam” lebih banyak mengan-
Keprimeran aspek keagamaan dung konotasi sosial, dalam arti bah-
pribadi terhadap aspek kemasya- wa perkataan “Islam”, terutama se-
rakatannya membuat tidak mung- karang ini, lebih menunjuk kepada
kin terwujudnya masyarakat Islam perwujudan sosial orang-orang yang
(Ummah Muslimah) tanpa pribadi- memeluk, atau mengaku memeluk,
pribadi yang Muslim, tetapi di sisi agama Islam. Maka “menjadi orang
lain masih dimungkinkan terdapat Islam”, dari sudut tinjauan ini, lebih
pribadi-pribadi Muslim hidup bermakna menjadi anggota ma-
dalam suatu masyarakat bukan- syarakat itu betapa pun nominalnya.
Islam, sebagai perorangan, atau Sedangkan “islam”, kata Hodgson,
bahkan sebagai kelompok minoritas mengandung pengertian yang lebih
kecil. Keprimeran aspek kesalehan dinamis, yaitu sikap penyerahan diri
pribadi juga menjadi kesadaran kepada Tuhan karena menerima
sebagian besar para pemikir Islam. tantangan moral-Nya. Maka “men-
Bahkan justru para pemikir dengan jadi orang “islam”, atau “seorang
aspirasi reformatif yang kuat, seperti muslim”, berarti menjadi orang yang
Ibn Taimiyah, Ibn Khaldun, Al- seluruh hidupnya diliputi oleh tan-
Afghani, dan Muhammad Abduh, tangan untuk senantiasa meningkat-
dalam satu atau lain bentuk mem- kan diri menuju kepada moralitas
punyai orientasi dan pengalaman yang setinggi-tingginya dengan jalan
kesufian mereka sendiri. (Ibn selalu mengusahakan pendekatan
Taimiyah, misalnya, mengaku per- diri kepada Tuhan.
nah mengalami kaysf).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1515


Pemahaman Hodgson itu mena- tentang peran positif agama dan
rik hanya karena kebaruan cara pen- agamawan dalam proses perkem-
dekatannya saja. Sedangkan secara bangan maju suatu masyarakat atau
substantif, hal yang sama telah men- bangsa.
jadi kesadaran yang sangat umum Keraguan itu diperkuat oleh ada-
di kalangan kaum Muslimin. Dan nya kesenjangan yang terlalu sering
akhir-akhir ini terdapat tanda-tanda terjadi—dan mudah sekali ditemu-
bahwa kesadaran itu semakin diper- kan dalam setiap masyarakat—antara
tinggi oleh ada- ajaran suatu aga-
nya beberapa ma dengan ting-
orang Muslim Sikap melupakan sama sekali suatu kah laku atau
pindahan (con- peristiwa negatif masa lalu akan sikap hidup pe-
vert) dari Barat. menghasilkan sikap lalai dan gagal nganut agama
Dari kalangan menarik pelajaran dari sejarah. Ke- tersebut. Pem-
lalaian dan kegagalan itu sendiri da-
mereka tiba-tiba belaan diri me-
pat membahayakan masa depan.
muncul orang- reka biasanya ber-
orang Muslim kaitan dengan
yang sangat kritis kepada pemikiran- pembedaan antara “agama” sebagai
pemikiran Islam modernis seperti ajaran dan “pemeluk” sebagai per-
Al-Afghani dan Muhammad Abduh. wujudan hidup dan nyata agama itu.
Pembelaan diri semacam ini
tentunya mudah untuk dipatahkan
dengan suatu pertanyaan balik se-
KESALEHAN TANPA IMAN derhana, “Jika agama tidak dapat
mempengaruhi tingkah laku peme-
Dalam beberapa pembahasan luknya, maka apalah arti pemeluk
ilmiah sering dikemukakan keragu- itu?” Namun, kenyataannya ialah
an yang cukup gawat tentang peran banyak orang yang sangat serius me-
agama dan agamawan dalam be- meluk agamanya, tanpa peduli pada
berapa segi tertentu perkembangan tuntutan nyata keyakinannya itu
masyarakat. Kecuali tesis Max Weber dalam amal perbuatan dan tingkah
tentang “Etika Protestan”—yang laku. Baginya, agama adalah “ma-
lalu dicoba untuk diterapkan pada salah perorangan” dan pengalaman
gejala-gejala lain dalam kaitannya paling berarti dalam hidup keaga-
dengan agama-agama lain (seperti maannya ialah “kepuasan ruhani”
yang dilakukan oleh Bellah, Geertz, yang bersifat sangat individual.
Peter Gran, dan lain-lain)—sedikit Tetapi, di samping itu, seperti
saja pembahasan yang mendalam tampak pada berbagai gejala di ne-

1516 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


gara maju (Barat) yang mulai men- berbeda-beda itu, semuanya dipe-
jadi pengamatan para ahli, dite- rintahkan untuk berlomba-lomba
mukan adanya orang-orang yang menuju kepada berbagai kebaikan,
memiliki komitmen positif pada mewujudkan titik kesamaan dari
masalah sosial, tanpa mempedulikan semua syir’ah atau syarî‘ah dan min-
pada keyakinannya. Fraseologinya hâj tersebut.
ialah, “kesalehan tanpa iman (piety Jadi, perbedaan dalam hal-hal
without faith)”. sekunder, bukan hal-hal primer
seperti nilai kemanusiaan universal,
tidak dibenarkan untuk menggang-
gu kerja sama dalam kebaikan.
KESATUAN DALAM Maka, misalnya, Tuhan menetapkan
KEANEKARAGAMAN untuk setiap umat arah atau kiblat
yang berbeda-beda yang tidak perlu
Jiwa Piagam Madinah sepenuh- dipersoalkan, dan semuanya dipe-
nya sejalan dengan penegasan Nabi rintahkan untuk berlomba-lomba
Muhammad Saw. bahwa agama menuju kepada berbagai kebaikan,
semua nabi pada prinsipnya adalah sebab Allah jua yang membuat
sama. Prinsip itu juga dijelaskan mereka menghadap ke arah itu. Da-
dalam Al-Quran bahwa Allah men- lam Al-Quran dinyatakan, Bukanlah
syariatkan agama yang sama untuk kebajikan itu ialah bahwa kamu
semua nabi, seperti Nabi Nuh dan mengarahkan wajahmu ke timur atau
Muhammad, sebagaimana disyariat- ke barat; tetapi kebajikan ialah jika
kan kepada Nabi Ibrahim, Musa dan orang beriman kepada Allah, Hari
Isa. Semua umat harus menegakkan Kemudian, para Malaikat, kitab suci,
syariat agama yang sama dan tidak dan para nabi; dan orang yang
dibenarkan berpecah-belah di mendermakan harta atas dasar cinta-
dalamnya. Sebab umat para nabi itu Nya untuk karib-kerabat, anak-anak
adalah umat yang satu dan sama yatim, orang-orang miskin, orang
(ummah wâhidah), di bawah Tuhan terlantar dalam perjalanan, peminta-
Yang Maha Esa, dan semuanya minta, dan orang-orang yang dalam
menghambakan diri hanya kepada- belenggu perbudakan; dan orang yang
Nya saja. Juga dijelaskan bahwa menegakkan sembahyang, menu-
untuk setiap umat telah ditetapkan naikan zakat, dan mereka yang
Allah jalan menuju kebenaran menepati janji apabila telah berjanji,
(syir’ah, syarî‘ah) dan cara menem- dan mereka yang tabah dalam ke-
puhnya (minhâj). Dalam keadaan susahan, kesulitan dan pada saat

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1517


terjadi bencana. Mereka itulah orang- 29: 46)). Sebab makna generik al-
orang yang benar, dan mereka itulah islâm itu, sebagaimana pernah
orang-orang yang bertakwa (Q., 2: dijelaskan oleh Ibn Taimiyah,
177). kemudian oleh Rasyid Ridla, adalah
Karena prinsip-prinsip plural- tunduk patuh, menyerahkan diri
isme dan inklusivisme itu, antara dengan pasrah, kepada Allah, Tuhan
para pemeluk agama dilarang ber- Yang Maha Esa. Dan pengertian
tikai—kecuali terhadap mereka yang generik itu meliputi semua ajaran
zalim—dan masing-masing harus Tuhan kepada semua nabi. Hal ini
menyatakan bahwa mereka percaya berbeda dengan pengertian “Islam”
kepada kitab suci mereka sendiri secara sosiologis-historis, yang belum
dan kitab suci golongan lain, karena tentu sama dengan al-islâm generik,
Tuhan mereka semua itu adalah satu bahkan, sebagaimana dijelaskan oleh
dan sama, dan mereka semua adalah Rasyid Ridla, hanyalah hasil sebuah
kaum muslim kepada-Nya. Kaum adat-kebiasaan, sebuah gejala komu-
muslim adalah kaum yang ber-islâm, nalisme yang justru dapat bersimpang
yang tunduk-patuh, pasrah-su- jalan dari hidayah dan kebenaran
marah, dengan kedamaian (salâm) Ilahi.
kepada Tuhan, sebagaimana kaum Berkaitan dengan itu harus selalu
mu’min adalah kaum yang ber-imân, diingat bahwa untuk setiap umat
sepenuhnya percaya dan menaruh Allah telah mengutus seorang rasul,
kepercayaan kepada Tuhan. Se- bahwa Nabi Muhammad adalah
muanya itu diringkaskan dalam pembawa kabar gembira dan pem-
perintah Tuhan. Nyatakanlah olehmu beri peringatan, sebagaimana tidak
semua: “Kami beriman kepada Allah ada suatu umat pun, melainkan te-
dan kepada yang diturunkan kepada lah tampil di kalangan mereka se-
kami dan yang diturunkan kepada orang pemberi peringatan, dan bah-
Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan wa bagi setiap kaum atau golongan
kepada al-asbâth (suku-suku Israel), ada penunjuk jalan. Kesimpulan
dan yang dianugerahkan kepada Musa logis dari penegasan-penegasan itu
dan Isa, serta yang dianugerahkan ialah bahwa di semua tempat dan
kepada semua para nabi dari Tuhan kalangan umat manusia terdapat
mereka. Kami tidak membeda- pengajaran kearifan, dengan kitab
bedakan salah seorang pun dari atau lembaran (shuhuf ) suci mereka
mereka, dan kepada-Nya kami ber- masing-masing. Hanya sebagian saja
serah diri, pasrah-sumarah, dengan dari para utusan Tuhan itu yang di-
penuh kedamaian (muslimun, Q., sebutkan dalam Kitab Suci, sedang-

1518 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kan sebagian (besar) yang lain tidak Berkenaan dengan hal tersebut,
disebutkan. Semua kitab suci me- Rasulullah Muhammad Saw. menje-
mancar dari sumber yang sama, yaitu laskan bahwa jumlah seluruh nabi
Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mencapai angka 124.000 (seratus
umat manusia harus menerima dan dua puluh empat ribu), 315 (tiga
beriman kepada semua kitab suci ratus lima belas) di antara mereka
mana pun juga, sebagaimana juga bertindak sebagai utusan (rasul)
mereka harus menerima dan ber- Allah. Muhammad Rasulullah me-
iman kepada semua nabi tanpa ke- nyampaikan prinsip-prinsip itu, dan
cuali, dan tidak terbatas hanya ke- kaum beriman yang menyertainya,
pada para nabi Semitik, lebih-lebih sebagaimana digambarkan dalam
hanya kepada apa yang disebut Taurat dan Injil, adalah orang-orang
“Abrahamic Religions”, “Agama- yang tegas menghadapi para penen-
agama Ibrahim”, yaitu Yahudi, tang kebenaran (kaum kafir), namun
Nasrani, dan Islam. Pandangan ke- kasih sayang kepada sesamanya.
nabian dan ajaran kebenaran itu Mereka tidak dilarang untuk ber-
meliputi seluruh kenyataan keaga- buat kebajikan dan keadilan kepada
maan di muka bumi, seperti Hin- golongan lain mana pun, kecuali jika
duisme, Buddhisme, Taoisme, Kon- golongan itu menunjukkan sikap
fusianisme, Shintoisme, dan lain- permusuhan dalam masalah agama,
lain. Al-Quran tidak menyebutkan mengusir orang dari negeri-negeri
agama-agama itu, tetapi hanya mereka, dan bersekongkol dalam
menyebutkan agama-agama Yahudi, usaha pengusiran itu.
Nasrani, Majusi, dan Sabi’in, Itulah sebagian dari dasar-dasar
dijelaskan oleh Rasyid Ridla dalam masyarakat Madinah yang dibangun
tafsir Al-Manâr, dikarenakan bangsa Nabi dan diteruskan oleh para khali-
Arab sebagai penerima langsung fah, yaitu masyarakat yang berkea-
wahyu saat itu tidak mengenal daban (civility, madanîyah) yang
agama-agama di tempat-tempat lain tinggi. Dari sudut pandang itu, Pia-
seperti India, Cina, Jepang, dan lain- gam Madinah adalah peneguhan
lain, sehingga penyebutannya akan paham kemajemukan atau plural-
menimbulkan perasaan aneh dan isme. Paham kemajemukan itu tidak
bingung (al-ighrâb). Maka tanpa dibenarkan untuk dipersepsi hanya
mengingkari peran agama-agama sebagai sesuatu yang bersifat prose-
non-Semitik itu, Al-Quran cukup dural semata, sehingga dilaksanakan
menyebutkan agama-agama yang hanya jika menguntungkan dan
telah dikenal oleh bangsa Arab saat ditinggalkan jika merugikan. Paham
wahyu diturunkan. kemajemukan itu merupakan akibat

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1519


alamiah adanya kehendak Allah dern, dasar terbentuknya sebuah
bahwa manusia memang berbeda- negara-bangsa atau nation-state.
beda, dan harus diterima secara Dengan tujuan terwujudnya mas-
prinsipil dan konsekuen. Hal ini lahat umum, dalam negara-bangsa
adalah seperti halnya dengan ke- seluruh kekayaan negara adalah mi-
adilan yang juga harus dilaksanakan lik umum atau publik, yaitu seluruh
secara prinsipil dan konsekuen, mes- warga negara, bukan milik para pe-
kipun sepintas lalu dan dalam jangka nguasa seperti dalam negara kerajaan
pendek akan berakibat merugikan absolut (di mana kekayaan negara
diri sendiri, kedua orangtua, dan adalah milik atau dikuasai raja).
karib-kerabat. Sebab dalam dimensi
waktu yang lebih panjang dan di-
mensi ruang yang lebih luas, pelak-
sanaan suatu asas kebenaran akan KESATUAN EKOLOGIS
membawa kebaikan untuk semua. DALAM KONSEP MASJID
Atas dasar prinsip-prinsip itulah
dibangun suatu sistem kehidupan Tidak adanya pembahasan ma-
bersama berbentuk polity (“an or- salah ekologi pada masa klasik, bukan
ganized society, such as nation, having a berarti dapat disalahkan masa-masa
specific form of government”), dengan itu. Hanya, memang, kalau diurut
tujuan terwujudnya maslahat umum secara historis, tampaknya terjadi
berbentuk negara-bangsa. Karena itu periode-periode salah penekanan,
bahasa Ibrani mengadaptasi per- karena memang kondisinya begitu.
kataan Arab “madinah” menjadi Tetapi bagaimana pada zaman Imam
“medinat”, dengan pengertian ne- Syafi’i, misalnya, apakah bisa muncul
gara, yakni, negara hukum (rechs- masalah ekologi?
staat), yaitu, tunduk kepada Taurat Arsitektur Islam tentu saja me-
(Taurat memang berarti hukum) rupakan satu aset Islam yang sangat
dan Hukum Talmud (syariah unggul. Penulis memiliki koleksi
Yahudi). Kepada wilayah yang miniatur bangunan-bangunan in-
mereka kuasai di Palestina sekarang dah seperti Taj Mahal, Al-Hamra,
ini, kaum Yahudi memberi nama dan sebagainya. Tetapi kalau kita
resmi dalam bahasa Ibrani “Medinat berbicara tentang arsitektur yang
Yisra’el”. Islami, maka kita harus mempertim-
Maka madînah, sebagaimana bangkan banyaknya pandangan.
dikatakan Robert N. Bellah, adalah Ahmad Nu’man, misalnya, seorang
sebuah konsep nasionalisme mo- ahli arsitektur, tidak setuju menye-

1520 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


but Taj Mahal sebagai arsitektur KESATUAN KEBENARAN
Islami, sebab Taj Mahal itu ku-
buran. Sedangkan Islam tidak Salah satu kesadaran yang sangat
mengajarkan menghormati kuburan berakar dalam pandangan seorang
secara berlebihan. Dalam beberapa Muslim adalah bahwa agama Islam
hal Nasr betul ketika mengatakan merupakan agama universal, untuk
bahwa arsitektur masjid adalah sekalian umat manusia. Meskipun
kelanjutan dari kesadaran serupa
peace. Dia ke- juga dipunyai
mudian meng- oleh hampir se-
gunakan hadis mua penganut
bahwa bumi di- agama yang lain
ciptakan untuk (Yahudi, maka
masjid. Dengan mereka menolak
demikian ada Kristen dan Is-
kesatuan eko- lam; dan Kristen
logis. Meskipun sendiri, maka
ada ciri-ciri u- mereka menolak
mum, tetapi Yahudi dan
konsep-konsep lokal untuk masjid Islam), namun kiranya tidaklah
bisa berkembang. berlebihan jika dikatakan bahwa
Di Indonesia, ciri masjid sangat pada orang-orang Muslim kesadaran
lokal, kecuali di Sumatera Utara. tersebut melahirkan sikap-sikap
Memasukkan unsur lokal ke dalam sosial-keagamaan yang unik, yang
arsitektur Islam mungkin dibenarkan, jauh berbeda dengan sikap-sikap ke-
karena di dalamnya ada pertimbang- agamaan para pemeluk agama lain,
an persoalan environment dan ekologi. kecuali setelah munculnya zaman
Misalnya, membangun masjid modern ini.
dengan gaya arsitektur Arabia di Tanpa mengurangi keyakinan
Indonesia tidaklah cocok. Yang cocok seorang Muslim akan kebenaran aga-
mungkin dari gedek. Jadi sekarang, manya (hal yang dengan sendirinya
kepentingannya apa? Apakah kita menjadi tuntutan dan kemestian
akan ikut serta dalam usaha bersama seorang pemeluk suatu sistem
menanamkan kesadaran ekologi pada keyakinan), sikap-sikap unik Islam
bangsa Indonesia yang sebagian besar dalam hubungan antaragama itu
adalah umat Islam? ialah toleransi, kebebasan, keter-
bukaan, kewajaran, keadilan, dan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1521


kejujuran (fairness). Prinsip-prinsip mula keberadaannya menganut
itu tampak jelas pada sikap dasar tauhid juga dilambangkan dalam
sebagian besar umat Islam sampai diri dan keyakinan Adam, yang
sekarang, namun lebih-lebih lagi dalam agama-agama Semit (Yahudi,
sangat fenomenal pada generasi Kristen, dan Islam) dianggap sebagai
kaum Muslim klasik (salaf ). manusia pertama, sekaligus nabi dan
Landasan prinsip-prinsip itu, rasul pertama.
ialah berbagai noktah ajaran dalam Konsekuensi terpenting tauhid
Kitab Suci bahwa Kebenaran Uni- yang murni ialah pemutusan sikap
versal, dengan sendirinya, adalah pasrah sepenuhnya hanya kepada
tunggal, meskipun ada kemungkin- Allah, Tuhan Yang Maha Esa itu,
an manifestasi lahiriahnya beragam. tanpa kemungkinan memberi pe-
Ini juga menghasilkan pandangan luang untuk melakukan sikap serupa
antropologis bahwa pada mulanya kepada sesuatu apa pun dan siapa
umat manusia adalah tunggal, ka- pun selain kepada-Nya. Inilah al-
rena berpegang kepada kebenaran islâm, yang menjadi inti sari semua
yang tunggal. Tetapi kemudian me- agama yang benar. Berkenaan de-
reka berselisih sesama mereka, justru ngan makna al-islâm itu, ada baik-
setelah penjelasan tentang kebenar- nya di sini dikemukakan penjelasan
an itu datang dan mereka berusaha seorang otoritis, yakni Ibn Taimi-
memahami setaraf dengan kemam- yah, tokoh pembaruan yang paling
puan mereka. Maka terjadilah perbe- terkemuka:
daan penafsiran terhadap kebenaran “Perkataan (Arab) “al-islâm” me-
yang tunggal itu, yang perbedaan itu ngandung pengertian perkataan “al-
kemudian menajam berkat masuknya istislâm” (sikap berserah diri) dan “al-
vested interests akibat nafsu meme- inqiyâd” (tunduk patuh), serta me-
nangkan suatu persaingan. Kesatuan ngandung pula makna perkataan “al-
asal umat manusia itu digambarkan ikhlâsh” (tulus).... Maka tidak boleh
dalam firman Ilahi, … tiadalah ma- tidak dalam Islam harus ada sikap ber-
nusia itu, melainkan semula merupa- serah diri kepada Allah Yang Maha Esa,
kan umat yang tunggal kemudian dan meninggalkan sikap berserah diri
mereka berselisih … (Q., 10: 19). kepada yang lain. Inilah hakikat
Pokok pangkal Kebenaran Uni- ucapan “Lâ ilâha Illallâh”. Maka jika
versal yang tunggal itu ialah paham seseorang berserah diri kepada Allah
Ketuhanan Yang Maha Esa atau tau- dan (sekaligus juga) kepada selain
hid (secara harfiah berarti “memaha- Allah, dia adalah musyrik”.
esakan”, yakni memahaesakan Tu- Oleh karena itu, ditegaskan dalam
han). Bahwa manusia sejak dari se- Kitab Suci bahwa tugas para rasul atau

1522 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


utusan Allah ialah menyampaikan sikap itu diwujudkan dalam tin-
ajaran tentang Tuhan Yang Maha Esa dakan tidak beribadah kepada siapa
atau tauhid, serta ajaran tentang ke- atau apa pun selain Zat Yang Maha
harusan manusia tunduk patuh hanya Esa, yaitu Allah. Maka dapat diring-
kepada-Nya saja: kaskan bahwa ajaran al-islâm dalam
Dan Kami (Tuhan) tidaklah pernah pengertian generik seperti ini adalah
mengutus seorang rasul pun sebelum inti dan saripati semua agama para
engkau (wahai Muhammad), melain- nabi dan rasul. Hal ini ditegaskan
kan Kami wahyukan kepadanya bahwa oleh Ibn Taimiyah:
tiada Tuhan selain aku, oleh karena itu “Oleh karena pangkal agama,
sembahlah olehmu semua (wahai yaitu “al-islâm”, itu satu, meskipun
manusia) akan Daku (saja) (Q., 21: 25). syariatnya bermacam-macam, maka
Karena prinsip ajaran nabi dan Nabi Saw. bersabda dalam hadis
rasul itu sama, maka para pengikut sahih, “Kami, golongan para nabi,
semua nabi dan rasul adalah umat agama kami adalah satu,” dan “para
yang satu. Dengan kata-kata lain, nabi itu semuanya bersaudara, tunggal
konsep kesatuan dasar ajaran mem- ayah dan lain ibu,” dan “Yang paling
bawa kepada konsep kesatuan kena- berhak kepada ‘Isa putra Maryam
bian dan kerasulan, yang kemudian, adalah aku.”
dalam urutannya sendiri, membawa Dari sudut pandangan inilah kita
kepada konsep kesatuan umat yang dapat memahami lebih baik pene-
beriman. Ini ditegaskan dalam gasan dalam Kitab Suci bahwa
firman Ilahi: menganut agama selain al-islâm atau
Sesungguhnya ini adalah umatmu yang tidak disertai sikap penuh
semua (wahai para rasul), yaitu umat pasrah dan berserah diri kepada
yang tunggal, dan aku adalah Tuhan- Allah, adalah suatu sikap yang tidak
mu, maka sembahlah olehmu sekalian sejati, karena itu tertolak. Sekalipun
akan Daku (saja) (Q., 21: 92). secara sosiologis dan formal kema-
Telah dikemukakan penjelasan syarakatan seseorang adalah “beraga-
Ibn Taimiyah bahwa makna kata- ma Islam” atau “Muslim”, namun
kata al-islâm mengandung makna jika tidak ada padanya ketulusan
kata-kata al-istislâm dan al-inqiyâd, sikap-sikap al-islâm itu, maka ia juga
yang kesemuanya itu mengacu termasuk kategori sikap keagamaan
kepada sikap penuh pasrah dan yang tidak sejati, dan tertolak. Pe-
berserah diri serta tunduk dan patuh negasan dalam Kitab Suci itu ter-
kepada Zat Yang Maha Esa, yang muat dalam firman Ilahi yang amat
tiada serikat bagi-Nya. Dari segi terkenal, Sesungguhnya agama di sisi
kewajiban formal keagamaan, sikap- Allah ialah al-islâm … (Q., 3: 19).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1523


Untuk bahan perbandingan, ber- dalam bahasa Arab sikap itu disebut
kenaan dengan pengertian al-islâm islâm.
itu, di sini diketengahkan terjemah-
an firman itu dalam ayat seleng-
kapnya oleh Muhammad Asad KESATUAN MAKNA SILA-SILA
dalam The Message of the Quran: PANCASILA
“(Sesungguhnya, satu-satunya
agama (yang benar) dalam peng- Pancasila dengan semua silanya
lihatan Tuhan ialah sikap berserah yang lima itu adalah suatu kesatuan
diri (manusia) kepada-Nya; dan me- yang utuh, yang tidak boleh dan
reka yang telah tidak dapat dipi-
diberi Kitab sahkan unsur-
Suci sebelum- Dan di antara tanda-tanda-Nya unsurnya. Oleh
nya berselisih ialah penciptaan langit dan bumi, dan karena itu, pelak-
pendapat (ten- perbedaan bahasa dan warna kulit sanaan Pancasila
tang masalah kamu. Sesungguhnya dalam yang pun haruslah
ini) hanya se- demikian itu terdapat tanda-tanda utuh, tanpa ada
bagi orang-orang yang berilmu.
telah datang ke- (Q., 30: 22)
tekanan pada sa-
pada mereka pe- lah satu silanya
ngetahuan (me- secara tidak ber-
ngenai hal tersebut), karena saling alasan. Sementara itu, untuk ke-
cemburu sesama mereka. Namun praktisan pendekatan, kita dapat
barang siapa mengingkari (kebe- mencoba memahami lebih jauh
naran) pesan-pesan Allah, maka masing-masing sila itu, kemudian
sesungguhnya Allah itu cepat dalam melihat kemungkinan implikasinya
membuat perhitungan).” dalam kehidupan sehari-hari sebagai
Jika kita perhatikan dengan pelaksanaan nilai-nilai yang berdasar-
saksama, dalam firman itu terselip kan kepadanya. Dan perlu kita sadari
keterangan bahwa umat terdahulu pula bahwa antara sila-sila dalam
yang telah menerima kitab suci dari Pancasila tersebut ada kaitan yang
Tuhan melalui para nabi dan rasul, sangat erat yang menjadi perekat
yaitu golongan yang dalam istilah bagi keutuhan nilai ideologisnya.
teknisnya disebut Ahl Al-Kitâb (Ahli Dari adanya keterkaitan ini kita bisa
Kitab), telah mengetahui atau me- mencoba memahami makna yang
nyadari prinsip bahwa inti agama terkandung dalam sila-sila ini secara
yang benar ialah sikap berserah diri lebih utuh.
kepada Tuhan Maha Pencipta, yang

1524 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KESATUAN PARA NABI manusia atau bangsa mempunyai
DAN RASUL penunjuk jalan kebenaran, dan tidak
ada satu umat pun yang padanya
Kesatuan agama para nabi dan tidak pernah tampil seorang pem-
rasul itu, sebagaimana disebutkan bawa peringatan (lihat, Q., 16: 36;
dalam Al-Quran, adalah karena se- 13: 7; 35: 24; 40: 78). Karena setiap
mua agama berasal dari pesan atau bangsa pernah menampilkan utusan
ajaran Allah (Q., 42:13), sehingga Tuhan, maka jumlah rasul itu ba-
sudah seharusnya kita menghormati nyak sekali dan tidak semuanya di-
keberadaan agama-agama itu tanpa ceritakan dalam Al-Quran (Q., 40:
membeda-bedakannya. Perasaan 78). Bahkan menurut Nabi Saw.
berat untuk bersatu dalam agama itu sendiri, jumlah para rasul Allah itu
justru disebutkan sebagai sikap sepanjang masa dan di seluruh muka
kaum musyrik, penyembah berhala bumi mencapai tiga ratus lima belas
(kaum pagan). Sedangkan perbeda- atau sekitar itu.
an antarberbagai agama itu hanya-
lah dalam bentuk-bentuk jalan (syir-
‘ah atau syarî‘ah) dan cara (minhâj)
menempuh jalan itu. Perbedaan ter- KESEHATAN DAN
sebut hendaknya tidak menjadi PENDIDIKAN
halangan, tetapi menjadi pangkal
perlombaan menuju kebaikan. Ma- Terkait erat sekali dengan masa-
nusia tidak perlu mempersoalkan lah pendidikan adalah masalah
perbedaan itu, sebab kelak di Hari kesehatan. Pada hakikatnya pengem-
Kemudian Allah akan menjelaskan bangan kesehatan, baik pada tingkat
semuanya (Q., 5: 48). pribadi maupun masyarakat, adalah
Lebih jauh disebutkan dalam Al- juga suatu jenis pendidikan, yaitu
Quran bahwa Allah telah mengutus pendidikan jasmani dalam arti luas.
Rasul kepada setiap umat di muka Sebab, jika hakikat pendidikan
bumi, tanpa kecuali, dan semua adalah usaha peningkatan kemam-
rasul itu mengajarkan Ketuhanan puan, maka tidak boleh dibatasi
Yang Maha Esa serta perlawanan hanya kepada peningkatan kemam-
kepada tirani. Manusia dipersilakan puan intelektual semata tetapi juga
mengembara di bumi dan melihat jasmani.
sendiri, serta meneliti bagaimana Untuk mendorong laju kemaju-
akibat mereka yang menolak kebe- an bangsa yang lebih cepat, agenda
naran. Juga disebutkan dalam Al- pengembangan kesehatan bangsa
Quran bahwa setiap kelompok ditujukan kepada usaha melindungi

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1525


dan memperbaiki kesehatan seluruh lebih khusus harus diberikan kepa-
warga negara, melakukan dan men- danya dengan menegakkan hukum
dukung penelitian tentang sebab yang tegas dan menjalin kerja sama
suatu jenis penyakit dan cara peng- antarnegara seerat-eratnya. Dan se-
obatannya, dan menjamin keber- bagaimana halnya dengan bidang-
sihan dan keselamatan dalam ma- bidang lain, dalam bidang kesehatan
kanan, obat-obatan, kosmetika, dan ini kita juga harus mengambil man-
produk-produk lain yang dikonsum- faat sebesar-besarnya dari kegiatan
si masyarakat. Berkenaan dengan berbagai lembaga kesehatan interna-
masalah kebersihan makanan, sional, khususnya yang berkenaan
konsep keagamaan tentang makanan dengan kegiatan penelitian dan
yang halal dan baik (halâl-an thayyib- pengembangan (research and deve-
an) dapat dijadikan salah satu pra- lopment). Beberapa kasus penye-
sarana untuk mengembangkan baran wabah penyakit yang meng-
kesadaran tentang kebersihan dan ancam dunia berhasil diatasi berkat
keamanan makanan bagi masyarakat. kerja sama internasional.
Fasilitas pengobatan dan penyehatan Termasuk dalam masalah kese-
orang sakit seperti rumah sakit, sa- hatan sebagai masalah pendidikan
notarium, pusat kesehatan masyara- ialah pendidikan jasmani, karena
kat, dan sebagainya, harus tersedia pendidikan jasmani juga suatu ben-
dalam jumlah yang memadai dan tuk investasi sumber daya manusia.
terbuka bagi pelayanan umum. Prasarana pendidikan jasmani dalam
Mengingat negara kita sudah arti olahraga seharusnya ditingkat-
tumbuh menjadi negara industri kan sesuai dengan kesadaran tentang
dengan pengalaman keselamatan pentingnya pendidikan jasmani itu.
kerja yang belum sempurna, per- Demikian pula dalam hal kebutuhan-
hatian khusus harus diberikan kebutuhan jasmani lainnya, yang
kepada masalah kecelakaan kerja diringkaskan dalam ungkapan ten-
yang semakin meningkat. Demikian tang “pangan, sandang, dan papan”,
pula terhadap masalah narkoba, keadaan bangsa kita sekarang me-
AIDS, dan sebagainya. Disebabkan nunjukkan adanya desakan tinggi un-
oleh adanya dimensi internasional tuk dilakukan reformasi dan pe-
kejahatan dalam perdagangan obat- ningkatan. Suatu hal amat menye-
obat berbahaya itu dan penyebaran dihkan bahwa bangsa yang dahulu
penyakit yang menyertainya, maka pernah swasembada pangan sekarang
demi menjaga kesehatan bangsa merosot menjadi amat tergantung
dalam jangka panjang, perhatian yang kepada bangsa-bangsa lain melalui
impor. Karena hakikat manusia se-

1526 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


lamanya kompleks dan persoalannya dalam berbudaya “modern” atau
serba menyeluruh, maka masalah Barat. Kemudian disusul oleh yang
kesejahteraan jasmani pun amat ter- disebut golongan “timur asing” (ke-
gantung kepada hal-hal lain seperti banyakan golongan keturunan Ci-
masalah-masalah sosial dan politik. na, tetapi juga mencakup golongan-
Maka dalam hal pendidikan jasmani, golongan India dan Arab tertentu),
khususnya keolahragaan nasional, lalu golongan aristokrat pribumi,
juga diperlukan kemauan politik dan pada tingkat paling bawah ada-
yang jelas dari pemerintah. lah golongan “rakyat jelata”. Politik
pembagian masyarakat berdasarkan
status sosial dan ekonomi ini te-
cermin dalam sistem pendidikan
KESENJANGAN PENDIDIKAN kolonial, seperti tingkat sekolah
PRIBUMI DAN NONPRIBUMI dasarnya yang mengenal bentuk-
bentuknya tersendiri yang diskri-
minatif, yang tertinggi adalah untuk
Dalam hampir setiap pembicara- golongan putih, yaitu ELS, kemu-
an mengenai kesenjangan antara dian untuk timur asing sekolah HCS
pribumi dan nonpribumi dapat dan HAS, disusul untuk kaum pri-
dipastikan akan ada orang yang yayi sekolah HIS, dan yang terakhir
menyebut “warisan kolonial” sebagai atau terendah, untuk “rakyat”, yaitu
biang keladi. Meskipun tentu ke- “Sekolah Rakyat”.
zaliman kolonial bukanlah satu- Adanya perbedaan dalam tingkat
satunya sebab, namun terang sekali dan kualitas pendidikan itu—misal-
bahwa penilaian seperti itu tidak nya, kualitas rendah yang dimiliki
dapat disalahkan. Kaum kolonial, “sekolah rakyat” membuat lulusan-
demi kepentingan kolonialisme nya tidak dapat melanjutkan ke
mereka, memang secara zalim mem- mana-mana—mengakibatkan kesen-
bagi—berdasarkan status sosial dan jangan besar sekali dalam perolehan
ekonomi—penduduk Nusantara (lebih tepat lagi, “pemberian”) ke-
dalam tingkat-tingkat. Golongan sempatan. Karena kenyataannya kita
kulit putih (kolonialis) sendiri ber- hidup di zaman modern—yang se-
ada di tingkat teratas, termasuk di cara lahiriahnya adalah zaman yang
sini mereka yang memperoleh hak- didominasi oleh budaya Barat, yang
hak istimewa, yaitu golongan mana juga budaya milik kaum kolonial—
pun yang “ikut serta” atau “ber- maka perbedaan kesempatan kepada
partisipasi” membantu kegiatan pendidikan modern juga berarti
kolonialisme mereka dan mau ikut perbedaan dalam akses kepada sektor

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1527


kehidupan modern, dengan dampak kerucut sosial-ekonomi masih tetap
kesenjangan yang besar sekali yang berada di sana dengan segala hak-
masih terasa sampai saat ini. Masya- hak istimewanya. Sedangkan mereka
rakat-masyarakat di luar “Dunia Per- yang berada di bagian bawah harus
tama” (First World, Barat), khusus- dengan susah payah dan dalam
nya masyarakat-masyarakat “Dunia tempo yang sangat lambat untuk
Ketiga”, selalu mengenal pembagian mampu naik ke jenjang yang lebih
dua sektor dalam sistem sosial-eko- tinggi.
nominya, yaitu sektor tradisional Tetapi, kita tidak bisa mengklaim
dan sektor modern. Hal ini tidak bahwa adanya kesenjangan ini se-
bisa kita lepaskan dari masalah “wa- muanya disebabkan oleh warisan
risan kolonial” sebagaimana telah kolonial. Faktor-faktor sosial-politik
kita bahas di atas. Dari kenyataan setelah kemerdekaan pun, secara
ini maka sektor modern selalu berada cukup ironis, mempunyai dampak
pada mereka yng memiliki kesiapan pelebaran kesenjangan-kesenjangan
kultural modern, terutama pada me- yang ada. Teori-teori konspirasi dan
reka yang pernah mengecap pendi- praktik “pecah dan kuasai” memang
dikan formal modern. sangat menarik—dan barangkali
Karena usaha pendidikan selalu tidak dapat diabaikan begitu saja—
merupakan penanaman modal tetapi jelas hal itu lebih berharga ha-
kemanusiaan (human investment) nya sebagai bumbu retorika politik
dengan time of response yang panjang yang pesimis. Mungkin lebih berfa-
dan dampak yang panjang pula edah jika kita melihat kenyataan
(dalam ukuran generasional), maka bahwa masa-masa paling menentu-
akibat pendidikan kolonial itu pun kan dalam pertumbuhan dan per-
tetap dirasakan sampai sekarang. Se- kembangan bangsa kita sebagai
mentara itu, “rakyat” yang menge- bangsa merdeka telah secara cukup
jarnya juga membutuhkan waktu menentukan ikut membuat kesen-
yang sangat panjang, dan tentunya jangan kesempatan tadi menjadi le-
untuk benar-benar menyusulnya bih sulit diatasi daripada seharus-
membutuhkan waktu yang jauh nya. Misalnya, karena pertentangan
lebih panjang lagi. Ini adalah salah ideologis yang menyangkut masalah
satu keterangan mengapa sampai dasar negara dipandang banyak
sekarang, setelah bebas dari kolonial- orang sedemikian gawatnya, maka
isme selama lebih dari 50 tahun, ke- pihak yang kalah, yang ideologinya
senjangan dn ketidakadilan masih dianggap “berbahaya”, akan dengan
terus berlangsung, dan sebagian sendirinya disingkirkan dari perca-
besar yang berada di bagian atas turan politik kenegaraan dan dengan

1528 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


begitu tertutup bagi mereka untuk tanya kepada ‘Umar, “Mengapa ka-
mendapat banyak kesempatan. mu menangis?” ‘Umar menjawab,
“sekarang agama Islam sudah sem-
purna, sesuatu yang sempurna tidak
bisa lagi ditambah, yang bisa diku-
KESENJANGAN REALITAS rangi.” Jadi setelah sempurna de-
DAN NORMATIVITAS ngan sendirinya akan berkurang. Itu
yang ditangisi oleh ‘Umar.
Dalam praktik agama, sering Sebab nanti yang terjadi ialah bah-
terjadi kesenjangan antara ajaran wa orang tidak lagi sesuai dengan
dengan amalan. standar. Kalau
Itu menimpa se- masih menuju
mua ajaran, bu- Jangan sedih, Allah bersama kita. puncak, memang
kan cuma agama, (Q., 9: 40) terus naik. Tapi,
bahkan juga kalau sudah men-
ideologi-ideologi sekuler seperti capai puncak, yang ada ialah turun.
Marxisme. Orang-orang Cina se- Dan Nabi membenarkannya, lalu
karang sering dinyatakan sudah lupa mengatakan, “Ya memang agama
kepada ajarannya. Memang, hal ini Islam itu dimulai sebagai sesuatu yang
selalu merupakan tantangan bagi se- aneh, dan nanti akan kembali men-
tiap ajaran. Tapi penulis tetap berpen- jadi suatu yang aneh, dan bahagialah
dapat bahwa di antara semua ajaran, orang-orang aneh.” Hadis itu sangat
yang relatif masih lebih dekat antara terkenal dan menjadi tantangan
ajaran dengan amalan ialah Islam. umat Islam. Jadi, harus dijembatani
Kalau jaraknya terukur 100 km, kesenjangan antara normativitas dan
barangkali orang Islam baru menca- realitas.
pai sekitar 60 km. Artinya masih
jauh juga. Dan itu sudah pernah
disinyalir dengan simbolik sekali
oleh ‘Umar. KESESATAN MATERIALISME
Ketika ‘Umar mendengar turun- MODERN
nya ayat bahwa Islam sudah sempur-
na, yaitu ayat “al-yawma akmaltu la- Dalam percakapan sehari-hari,
kum dînakum” (Q., 5: 3) Umar me- perkataan “materialisme” yang se-
nangis. Peristiwa itu terjadi di Pa- ring dikaitkan dengan gaya hidup
dang Arafah pada tanggal 9 Zul- modern tidaklah dimaksudkan
hijjah sehabis Nabi pidato, yang di- sebagai suatu pandangan kefalsafatan
sebut pidato perpisahan. Nabi ber- seperti yang terdapat, misalnya,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1529


dalam Marxisme (yaitu materialisme nusiaan karena gaya hidup serba
sebagai lawan idealisme). Material- kebendaan itu, dengan sikap angkuh
isme orang modern ialah suatu etos dan tidak peduli kepada kelompok
yang memandang kebahagiaan ma- manusia yang kurang beruntung
nusia dan harga dirinya ada dalam dalam masyarakat. Pesan moral itu
penampilan-pe- juga disampai-
nampilan fisik kan secara lang-
dan lahiriah, ber- sung, dengan
dasarkan kekaya- peringatan-peri-
an material, mes- ngatan, salah sa-
kipun orang itu tunya adalah fir-
sepenuhnya per- man Allah yang
caya kepada yang terjemahannya
gaib atau “imma- kurang lebih
terial”. Maka tim- seperti berikut:
bul ironi bahwa Ingatlah (ma-
orang pergi ke nusia), kamu
dukun––yang dipandang memiliki bahkan tidak pernah memuliakan
“kekuatan gaib”––sebagai bagian anak yatim, dan tidak dengan tegas sa-
dari usaha memperoleh kekayaan ling mendorong untuk memberi makan
material yang lebih banyak; mereka kepada orang miskin, kemudian ka-
yang “materialis” secara ideologis, mu memakan (harta) warisan (manu-
seperti kaum Marxis, tidak akan sia) dengan penuh ketamakan, dan
pergi ke dukun, karena tidak per- kamu cinta harta itu habis-habisan
caya kepada yang gaib, yang “im- (Q., 89: 17-20).
material”. Agaknya gaya hidup kebendaan
Tetapi materialisme dalam arti manusia modern sudah mencerminkan
gaya hidup kebendaan bukanlah fenomena yang dilukiskan ayat di atas.
monopoli orang zaman modern. Yaitu gaya hidup yang serba berpusat
Kitab Suci Al-Quran banyak mem- kepada diri sendiri dan mengabaikan
peringatkan umat manusia, antara masyarakat sekeliling. Jika perbin-
lain melalui penuturan kisah kejadi- cangan kita sehari-hari sering me-
an masa lampau tentang bahaya nyebut egoisme dan individualisme
gaya hidup serba kebendaan. Kisah (dalam artian egoisme itu), maka
tentang Qarun, misalnya, dimak- sebetulnya kita mengidap kekha-
sudkan untuk menyampaikan pesan watiran yang mendalam terhadap
moral tentang kemungkinan mero- pola hidup kebendaan yang ber-
sotnya harkat dan martabat kema- lebihan. Tidak jarang kita merasa

1530 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


telah menjadi “segala-galanya” hanya bulan puasa. Mengapa? Karena
karena telah dikonsumsi kekayaan setiap orang mempunyai potensi
yang melimpah. Konsumerisme untuk menemukan dirinya sendiri
menjadi kebanggaan, tumpuan rasa di tempat-tempat yang lain, yang
harga diri yang tidak pada tem- biasanya memang didahului
patnya. Penilaian orang kepada diri dengan suatu keintensifan di dalam
kita, dipertaruhkan dengan tampil- mencari, misalnya dengan ibadah
an-tampilan lahiriah yang “mahal” terus-menerus. Menurut Buya
dan mewah. Berkenaan dengan Hamka, laylatul-qadr itu individual.
kesesatan ini, kita simak firman Tetapi, terkadang harganya terlalu
Allah, demikian: mahal. Seorang Takdir Alisyahbana
Sungguh Kami telah ciptakan harus mengalami kecelakaan kapal
manusia dalam kesusahan. Apakah ia terbang lebih dahulu untuk men-
mengira, tiada siapa pun yang berkuasa dapatkan laylatul-qadr. Di dalam
atas dirinya? Ia berkata, “Aku telah bulan Ramadlan, karena memang
habiskan harta yang melimpah ruah.” suasananya disiapkan untuk
Apakah ia mengira, tiada siapa pun peringatan ruhani, lebih besar
yang melihatnya? (Q., 90: 4-7) kemungkinannya untuk mem-
Dari ajaran Kitab Suci itu, dike- peroleh laylatul-qadr. Di situ Tuhan
tahui bahwa kesesatan gaya hidup menyediakan kemungkinan setiap
serba kebendaan terpatri dalam diri orang untuk mengalami penga-
manusia sebagai unsur kelemahan- laman-pengalaman teofanik atau
nya. Dan kelemahan manusia itu metafisis. Jadi qadr dalam arti pe-
membuatnya semakin tidak berdaya nentuan itu memang sangat indi-
menghadapi godaan mudahnya vidual. Hal ini sama saja dengan
memperoleh kelimpahan material pengalaman metafisik di Makkah
(bagi mereka yang berada pada saat ketika haji; pengalaman itu tidak
dan tempat yang “tepat” atau, me- bisa diulang, tidak bisa dikontrol,
nurut bahasa Slank, di tempat yang karena bukan pengalaman ilmiah.
“basah”) di zaman modern ini. Tentu saja banyak orang menga-
lami kecelakaan seperti dialami
takdir di dalam hidupnya. Maka
KESIAPAN RUHANI UNTUK qadr yang sebenarnya itu me-
LAYLATUL-QADR merlukan kesiapan ruhani. Kesiapan
ruhani dimungkinkan lebih besar
Laylatul-qadr, dalam arti momen terdapat pada bulan Ramadlan,
penemuan diri sendiri, memang karena di situ ada keintensifan dalam
tidak terbatas kepada malam-malam beribadah, spiritual exercise, dengan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1531


memperbanyak amal saleh atau Maka terbukalah pintu gua itu dan
perbuatan baik, sehingga dengan mereka bebas.
begitu kita lebih dekat kepada Allah.
Sebab Nabi mengatakan, “Kalau
kamu ingin doamu dikabulkan
Tuhan, iringilah dengan perbuatan KESIMPULAN BERDASARKAN
baik.” Banyak ilustrasi mengenai hal GENERALITAS
itu di kalangan kaum sufi. Misalnya,
ada tiga orang yang terperangkap di Cara paling gampang untuk me-
sebuah gua, karena batu besar di situ ngetahui asbâb al-nuzûl sebuah
longsor sehingga mereka tidak bisa firman ialah dari pembukaan ung-
keluar. Kemudian mereka bertiga kapan kalimatnya. Kalau ungkapan
berdoa. Karena mengingat ada kalimatnya mengandung unsur
ajaran agama dialog, maka pas-
bahwa doa itu ti itu ada unsur
akan lebih di- Krisis akibat perubahan sosial sebab tertentu.
dengar Tuhan dapat berdimensi perorangan, Misalnya firman
kalau dikaitkan seperti gejala kesehatan jiwa yang dalam surat Al-
dengan per- terganggu pada banyak kalangan Anfâl, Mereka
buatan baik ke- penduduk kota. Dapat pula ber- bertanya kepada-
dimensi lebih besar dengan dam-
pada orang lain, pak lebih gawat, seperti krisis po- mu tentang (pem-
maka masing- litik dan kenegaraan. bagian) rampas-
masing berdoa an perang (Q., 8:
dan mengingat 1). Firman itu di-
perbuatan baiknya, “Tuhan, aku turunkan setelah ada pertanyaan
pernah berbuat baik dengan ikhlas, kepada Nabi, “Wahai Nabi, se-
oleh karena itu dengan kekuasaan- karang kita sudah punya harta ram-
Mu geserlah batu ini”. Lalu (karena pasan perang, akan kita apakan harta
ini ilustrasi kaum sufi, maka jangan ini?” Contoh lain adalah pem-
dimasukkan ke akal), konon batu bukaan surat Al-Tahrîm yang me-
besar itu bergeser sedikit. Tetapi, rupakan teguran kepada Nabi, sebab
mereka tetap belum bisa keluar. mengharamkan sesuatu yang halal
Maka yang kedua berdoa seraya (baca: madu), hanya karena ingin
menyebutkan perbuatan baiknya. menjaga perasaan istrinya saja. Na-
Batu itu bergeser sedikit lagi. Yang bi ditegur oleh Tuhan, “Hai Nabi!
ketiga berdoa seraya menyebut Mengapa engkau mengharamkan
perbuatan baiknya kepada ibunya. yang oleh Allah dihalalkan bagimu?”

1532 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


(Q., 66: 1). Karena itu, nama surat Mina, kemudian kembali lagi ke
tersebut menjadi Al-Tahrim. Makkah. Ibadah haji di tanah suci
Hal-hal seperti itu akan melahir- merupakan pelestarian pengalaman
kan sesuatu yang dalam bahasa fiqih keruhanian Nabi Ibrahim a.s. dan
disebut, “penarikan kesimpulan putranya Nabi Isma’il a.s.
berdasarkan generalitas statemen, Hari raya ini juga mempunyai
tidak berdasarkan spesifikalitas se- makna keagamaan yang sangat
babnya.” Misalnya, konteks yang penting. Perayaan ini—dengan me-
dipakai ialah Zaid dan Zainab, ngenang Ibrahim, Bapak para nabi
tetapi statemennya general, yaitu, dan panutan ajaran ke-hanîf-an itu—
“Supaya tidak ada halangan bagi sekaligus menghubungkan, umat
kaum beriman untuk kawin dengan beragama, khususnya dalam Semit
bekas istri anak-anak angkatnya.” Ini (Yahudi, Kristen, dan Islam), kepada
yang dinamakan ‘umûm al-khud tradisi yang satu, yaitu tradisi
(generalitas statemen), sedangkan monoteisme Ibrahim.
khushûsh al-sabab-nya dihubung- Salah satu pokok iman dalam
kan dengan peristiwa Zaid dan agama Islam adalah percaya kepada
Zainab. kitab-kitab dan para nabi dan rasul.
Iman ini mempunyai segi konse-
kuensi yang mendalam sekali yang
sering dilupakan umat Islam: bahwa
KESINAMBUNGAN Islam bukanlah agama yang unik,
AGAMA-AGAMA tetapi merupakan kelanjutan dari
agama sebelumnya. Artinya, mes-
Perayaan hari raya Idul Adha yang kipun para pemeluk agama-agama
dilakukan umat Islam merupakan dengan kitab-kitab suci seperti Al-
perayaan pengingatan kembali Quran, Taurat, dan Injil menyadari
(sebuah recollection of meaning) beberapa perbedaan antara mereka,
napak tilas Ibrahim dan putranya namun Al-Quran, dan didukung
Isma’il, ketika Ibrahim sang ayah me- oleh kajian keagamaan modern,
nerima perintah melalui mimpi lebih banyak memandang adanya
untuk mengurbankan sang putra. titik-titik persamaan daripada titik-
Ibrahim dengan penuh kesabaran titik perbedaannya. Dan pada
(islâm) kepada Tuhan, memutuskan prinsipnya kitab-kitab suci tidak
untuk melaksanakan perintah Tuhan boleh dikonfrontasikan, tetapi jus-
itu, yang membawanya kepada tru dicari dan dihayati bersama
pengalaman-pengalaman keruha- dasar-dasar pertemuannya. Paling
nian sejak dari Makkah, Arafah, dan tidak, Al-Quran tidak menghendaki

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1533


konfrontasi serupa itu, karena kitab Kâfirûn/109 yang banyak dihafal
suci kaum Muslim itu melihat kaum Muslim, Katakan (Muham-
dirinya sebagai kelanjutan yang mad), “Aku tidak menyembah yang
konsisten dari Taurat dan Injil, kamu sembah, dan kamu pun tidak
bahkan kitab-kitab atau lembaran- menyembah apa yang aku sembah...,
lembaran (shuhuf) para Nabi sebe- bagi kamu agamamu, dan bagiku aga-
lumnya. Tetapi, karena secara his- maku. Ayat yang sangat menegaskan
toris Al-Quran turun sesudah Taurat perbedaan konsep Ketuhanan atau
dan Injil—dari sudut pandang lebih tepatnya, konsep “sesembahan”
iman—ini mengisyaratkan adanya itu ditujukan kepada kaum musyrik
perkembangan, yang berarti ada Quraisy, bukan kepada Ahli Kitab.
perbedaan, meskipun—pada akhir- Jadi agaknya, dalam sebagian masya-
nya harus kita katakan—segi persa- rakat Islam, ada kesalahpahaman,
maannya adalah lebih asasi. Setidak- sehingga banyak kalangan mengguna-
nya begitulah pandangan Al-Quran kan surat ini terhadap semua kaum
sendiri. non-Muslim.
Segi perbedaan sudah sangat Karena segi-segi persamaan ini-
umum diketahui, dan kini adalah lah, maka Al-Quran memuat perin-
saatnya untuk mengembangkan tah Allah kepada Nabi Saw. agar ber-
secara positif segi persamaan antar- seru kepada semua penganut kitab
kitab suci itu, demi suatu teologi suci untuk berkumpul dalam titik
baru yang lebih kontekstual dengan temu antara semuanya, yang intinya
semangat paham pluralisme dan ialah Ketuhanan Yang Maha Esa.
toleransi agama yang sekarang sangat Katakanlah: “Wahai Ahli Kitab!
penting dikembangkan, bukan Marilah menggunakan istilah yang
hanya dari segi proseduralnya— sama antara kami dengan kamu:
hanya karena kita adalah bangsa bahwa kita takkan menyembah siapa
yang majemuk—tapi justru dari pun selain Allah; bahwa kita takkan
dasar iman kita karena begitulah mempersekutukan sesuatu apa pun
ajaran kitab suci. Persamaan yang dengan Dia; bahwa kita takkan
sangat asasi antara semua kitab suci saling mempertuhan selain Allah. Jika
itu adalah ajaran Ketuhanan Yang mereka berpaling; katakanlah: “Sak-
Maha Esa (tawhîd). sikanlah bahwa kami orang-orang
Hal ini berbeda dengan persoalan Muslim (tunduk bersujud pada kehen-
kaum musyrik seperti yang dahulu, dak Allah)” (Q., 3: 64).
di zaman Nabi tinggal di Kota Mak- Bahkan kepada kaum Yahudi dan
kah. Kepada mereka inilah dialamat- Kaum Nasrani pun diserukan untuk
kan firman Allah, dalam surat Al- menaati ajaran-ajaran yang ada da-

1534 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


lam kitab-kitab suci mereka, sebab memperkuat Taurat yang sudah ada
mereka yang tidak menjalankan sebelumnya; dan Kami berikan Injil
ajaran yang diturunkan Allah, ada- kepadanya. Di dalamnya terdapat
lah orang-orang kafir, orang-orang petunjuk dan peringatan untuk orang
zalim (dialamatkan kepada kaum yang bertakwa.
Yahudi), dan adalah mereka itu Hendaklah pengikut Injil memu-
orang-orang fasik tuskan perkara
(dialamatkan ke- menurut apa yang
pada kaum Nas- “Pangkal kebijaksanaan ada dalam diturunkan Allah
rani). musyawarah.” di dalamnya, ba-
Kamilah yang rangsiapa tidak
menurunkan Taurat; di dalamnya memutuskan perkara menurut apa
terdapat petunjuk dan cahaya; yang yang diturunkan Allah mereka itulah
oleh para nabi dan mereka yang orang yang fasik (Q., 5: 44-47).
berserah diri, oleh para rabbi dan
akhbar diputuskan perkara penganut
agama Yahudi sebab kepada mereka
diperintahkan memelihara Kitab KESOMBONGAN YAHUDI
Allah dan untuk itu mereka menjadi
saksi. Janganlah kamu takut kepada Di dalam Al-Quran dinyatakan,
manusia; tetapi takutlah kepada-Ku Akan kau dapati orang yang paling
dan janganlah kamu menjual ayat- keras memusuhi orang beriman ialah
ayat-Ku dengan harga yang tak golongan Yahudi dan golongan
berarti. Barangsiapa tidak men- musyrik. Dan akan kau dapati orang
jalankan hukum seperti yang di- yang paling dekat bersahabat dengan
turunkan Allah, mereka adalah orang beriman mereka yang berkata,
orang-orang yang ingkar. “Kami adalah orang Nasrani” sebab
Di dalamnya Kami tentukan di antara mereka terdapat orang-
kepada mereka: “Nyawa dibayar de- orang yang tekun belajar dan rahib-
ngan nyawa, mata dibayar dengan rahib dan mereka tidak menyom-
mata, hidung dengan hidung, telinga bongkan diri (Q., 5: 82). Banyak
dengan telinga, gigi dengan gigi dan sekali pujian terhadap orang Kristen
luka ada qishashnya.” Tetapi ba- dari segi tingkah laku, tetapi dari
rangsiapa tidak menjalankan hukum segi pandangan ketuhanannya
seperti yang diturunkan Allah, mereka dikecam keras, yaitu berkenaan
adalah orang yang zalim. dengan siapa itu Isa Al-Masih. Seba-
Dan untuk meneruskan jejak me- liknya, kepada orang Yahudi pole-
reka Kami utus Isa putra Maryam, mik terhadap ketuhanannya tidak

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1535


ada kecuali mengenai Uzair yang sama dan diminta kesaksian, bahwa
sedikit disinggung, tetapi yang di- kita akan bertuhankan Allah, ber-
kecam adalah tingkah laku sosialnya pangerankan Tuhan, dan ber-Rabb
yang sombong. yang lebih tinggi yaitu Allah,
Kesombongan orang Yahudi Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka
kepada orang Arab itulah yang menjawab, “Ya! Kami bersaksi”.
menyebabkan orang Yahudi susah (Demikianlah) supaya kamu tidak
sekali menerima kepemimpinan berkata pada hari kiamat, “Ketika itu
orang Arab seperti Nabi Muhammad kami lalai” (Q., 7: 172).
Saw. Hal ini antara lain karena pen- Jadi, kita ini terikat dalam per-
dapat mereka bahwa orang-orang janjian itu. Agama pun sebetulnya
Arab, terutama suku Quraisy, tidak merupakan perjanjian, yang dalam
lain adalah keturunan seorang bu- bahasa Arab disebut mîtsâq atau
dak, Hajar yang cantik. ‘ahd, perjanjian dengan Allah Swt.
Seluruh hidup kita merupakan
realisasi atau pelaksanaan untuk me-
menuhi perjanjian dengan Allah,
KESUCIAN ASAL MANUSIA yang intinya ialah ibadah, mem-
perhambakan diri kepada Allah.
Manusia, menurut agama Islam, Karena Allah telah kita akui sebagai
diciptakan oleh Allah Swt. dalam Rabb, sebagai Pangeran, maka im-
keadaan fitrah. Sebuah hadis yang plikasinya (akibat dari beribadah ke-
sering dikutip oleh para mubalig pada Allah) kita harus menempuh
ialah, “Setiap anak itu dilahirkan jalan hidup yang benar. Inilah yang
dalam keadaan fitrah (suci), kedua pernah dimintakan juga kepada
orangtuanyalah yang membuatnya Adam, Dan Kami sudah menjanji-
Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR kan sebelum itu kepada Adam, tetapi
Bukhari). dia lupa, dan Kami menemukan
Fitrah adalah kelanjutan dari padanya keteguhan hati (kemauan
perjanjian kita dengan Allah Swt. yang kuat—NM) (Q., 20: 115).
ketika kita masih berada di alam Adam, seperti digambarkan dalam
ruhani, sehingga ia juga disebut se- Al-Quran, melanggar perjanjian itu.
bagai perjanjian Azali, perjanjian di Yang dilakukan Adam adalah men-
masa yang tak terhingga di masa lalu dekati sebuah pohon di surga.
(from all eternity). Hal ini digam- Akibatnya, Adam diusir dari surga,
barkan oleh sebuah ayat suci bahwa, jatuh tidak terhormat. Mengapa
sebelum lahir, kita dipanggil meng- Adam dan Hawa sampai melanggar?
hadap Allah Swt. secara bersama- Hal ini tidak lain karena mereka tidak

1536 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tahan terhadap dorongan kese- KESUCIAN JIWA
rakahan, tamak, yaitu nafsu memiliki
sesuatu lebih dari keperluan yang Di dalam Al-Quran dinyatakan,
wajar. Apalagi kalau pemilikan itu Demi jiwa dan perimbangan yang
tidak benar. Jadi, dosa pertama sempurna. Maka Ia menunjukkan
manusia ialah karena keserakahan. kepadanya segala kejahatannya.
Sebagai anak cucu Adam, ma- Sungguh, berhasillah dia yang telah
nusia punya potensi untuk jatuh se- membersihkannya (beruntunglah
perti itu. Semua manusia punya ke- orang yang menyucikan jiwa—NM).
mungkinan untuk melanggar la- Dan rugilah yang telah merusaknya
rangan Allah, melupakan janji (mengotorinya—NM) (Q., 91: 7-
dengan Allah, sehingga manusia 10).
akan jatuh tidak terhormat. Itulah Dari ayat di atas dapat disimpul-
yang dialami oleh Adam. Manusia kan bahwa manusia harus menjaga
dilahirkan dalam fitrah yang suci, kesucian diri agar tidak menjadi
maka dia sebetulnya lahir dalam orang yang merugi. Kalau diri kita
kebahagiaan di surga, dalam sudah suci atau berusaha menjadi
paradiso. Karena melanggar larangan- suci, maka kita juga harus berbuat
larangan Allah, maka dia pun jatuh suci kepada orang lain. Oleh karena
masuk ke neraka (interno). itu, takwa harus menghasilkan amal
Jadi, semua manusia pernah di saleh atau budi pekerti luhur. Di sini
surga. Kalau surga berinti cinta kita bertemu dengan suatu hal yang
kasih, maka sebetulnya surga kita sangat nyata untuk kebahagiaan kita
yang paling dekat ialah ketika masih sendiri. Kita harus hidup dalam
berada dalam perut ibu, sehingga salâm, dalam kedamaian. Tetapi
tempat itu disebut rahîm, yang arti- sebetulnya perkataan salâm itu lebih
nya cinta kasih, yaitu cinta kasih mendalam daripada damai dalam
Allah Swt. Karena perkataan rahm arti peace dalam bahasa Inggris.
adalah satu akar kata dengan rahmat- Karena salâm adalah suatu keadaan
un, rahmân, dan rahîm, maka kita diri yang utuh, yang integral. Salîm
kemudian harus menyucikan diri. itu artinya sana dalam bahasa
Menyucikan diri dalam arti mem- Inggris, sehingga moto olimpiade
bersihkan diri, misalnya jika sukses adalah men sana in corporisano yang
di bulan Ramadlan, yakni masuk diterjemahkan menjadi “al-‘aql-u ‘l-
alam purgatorio, maka pada 1 Sya- salîm-u fî ‘l-jism-i ‘l-salîm”, akal yang
wal kita kembali ke fitrah? Fitri utuh ada dalam badan yang utuh.
artinya kembali ke Paradiso, ke surga. Di dalam Al-Quran digambar-
kan bahwa nanti kalau kita meng-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1537


hadap Allah di hari kiamat, seluruh pandangan kemanusiaan yang posi-
harta dan anak kita itu tidak ber- tif-optimis menjadi salah satu ur-
guna, Tatkala harta dan anak-anak gensi nasional. Masyarakat yang ba-
keturunan tak bermanfaat lagi, ke- hagia dengan kebebasan dan
cuali orang yang menghadap Allah de- kemerdekaannya ialah masyarakat
ngan hati bersih (hati yang utuh— yang didukung oleh adanya jalinan
NM) (Q., 26: hubungan cinta-
88-89). Me- kasih antara sesa-
mang, salah satu ma manusia, da-
wujud integritas lam semangat
ialah kedamaian, cinta-kasih Ilahi
bahkan juga ke- yang suci (rah-
lapangan dada. mah, agape)
Dalam banyak yang merupakan
kesempatan, Na- kelanjutan dari
bi menyebutkan cinta kearifan ke-
tentang sebaik- manusiaan hori-
baik amalan aga- zontal (mawad-
ma, “Seseorang bertanya kepada Nabi, dah, philos) dan cinta tingkat
“Ajaran Islam yang mana yang paling permulaan atas dasar pertimbangan-
baik?” Nabi menjawab, “Kamu pertimbangan bentuk lahiriah
memberi makan orang yang memer- (mahabbah, eros). Dalam semangat
lukan dan mengucapkan salam cinta-kasih Ilahi itu terlahir sikap
kepada orang yang kamu kenal dan penghargaan yang tulus dan pan-
orang yang tidak kamu kenal” (HR dangan penuh harapan kepada
Nasa’i). sesama manusia. Karena fitrah dari
Sang Khalik, setiap jiwa manusia
adalah makhluk kesucian, kebaikan,
dan kebenaran, sebelum terbukti
sebaliknya. Penyimpangan dari
KESUCIAN MANUSIA DAN
fitrah harus dipandang sebagai
PRINSIP MUSYAWARAH
faktor pengaruh negatif dari luar
dirinya, yang sempat merusak fitrah
Dengan latar belakang adanya itu akibat kelemahan kemakhluk-
memori kolektif tentang berbagai annya.
bentuk pertentangan sosial dan Karena faktor fitrah itu, maka setiap
kultural masa lampau, keperluan orang harus dijamin haknya untuk
pada pengembangan sikap dan menyatakan pendapat. Tapi karena

1538 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


unsur kelemahan kemakhlukannya menuntut dari masing-masing pihak
itu, maka setiap orang dituntut untuk yang bersangkutan untuk bersedia
cukup rendah hati agar dapat melihat dengan tulus bertemu dalam titik
kemungkinan dirinya salah, dan kesamaan kebaikan bagi semua, da-
bersedia mendengarkan dan memer- lam semangat memberi dan meng-
hatikan pendapat orang lain. Interaksi ambil yang dijiwai oleh pandangan
positif dalam semangat optimisme kemanusiaan yang optimistis dan
kemanusiaan antara hak diri pribadi positif. Oleh karena itu pula demo-
untuk menyatakan pendapat dan ke- krasi dengan musyawarah yang
rendahan hati untuk mendengarkan benar sebagai landasannya itu tidak
pendapat orang lain itu melahirkan akan terwujud tanpa pandangan per-
ajaran dasar musyawarah, suatu ben- samaan manusia atau egalitarianisme
tuk interaksi sosial yang mengandung yang kuat, dan akan kandas oleh
makna “saling memberi isyarat” adanya stratifikasi sosial yang kaku
tentang yang baik dan benar untuk dan a priori dalam sistem-sistem
semua. paternalistik dan feodalistik.
Oleh karena itu, prinsip musya-
warah tidak akan berjalan produktif
tanpa adanya kebebasan menyata-
kan pendapat, yang dalam tatanan KESULITAN BARAT
modern kehidupan bermasyarakat MEMAHAMI ISLAM
dan bernegara dilembagakan antara
lain dalam kebebasan akademik dan Salah seorang ahli sejarah pan-
kebebasan pers. Tapi, prinsip musya- dangan Barat abad pertengahan ten-
warah juga akan rusak oleh sikap- tang Islam––yaitu R.W. Southern
sikap absolutistik dan keinginan yang juga seorang Barat––melukis-
mendominasi wacana karena tidak kan:
adanya perasaan cukup rendah hati Eksistensi Islam merupakan
untuk melihat kemungkinan orang masalah dengan jangkauan paling
lain berada di pihak yang lebih baik jauh dalam dunia Kristen abad
atau lebih benar. Musyawarah yang pertengahan. Islam merupakan
benar, yaitu musyawarah yang ter- masalah dalam setiap jenjang penga-
jadi atas dasar kebebasan dan tang- laman. Sebagai masalah praktis,
gung jawab kemanusiaan, adalah Islam mengundang untuk melaku-
dasar tatanan masyarakat dan negara kan dan memilih antara berbagai
demokratis. Maka demokrasi, seba- kemungkinan yang bersaingan, yaitu
gaimana dikehendaki oleh logika Perang Salib, pemindahan agama
musyawarah itu sendiri, senantiasa (pengkristenan), hidup berdam-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1539


pingan, atau saling tukar hubungan berhadapan dengan semua masalah
perdagangan. Sebagai masalah yang kita sekarang ini, dalam konteks
teologis, Islam senantiasa mengun- yang lain, merasa tidak asing. Me-
dang perlunya jawaban atas misteri reka mengajukan pertanyaan-perta-
keberadaannya: apa sebenarnya pe- nyaan yang sama dengan yang kita
ran Ilahi (dalam pandangan Kristen) ajukan, dan kita mungkin dapat
Islam itu dalam sejarah: apakah ia belajar sesuatu dari kegagalan me-
merupakan gejala dunia yang mau reka.
kiamat, ataukah sebuah tingkat Dari kutipan keterangan R.W.
perkembangan agama Kristen; Southern, kita tahu bahwa orang-
apakah ia merupakan penyele- orang Kristen Barat abad pertengah-
wengan (bid‘ah, heresy dari Kristen), an mengalami kesulitan luar biasa
skisma (pecahan keagamaan Kristen) dalam memahami dan menyikapi
ataukah agama baru; apakah ia Islam dan kaum Muslim. Mereka
sebuah hasil kerja seorang manusia bertanya-tanya, apakah orang Islam
ataukah setan; apakah ia suatu itu diperangi saja menurut model
jiplakan lucu (parodi) yang tidak Perang Salib, ataukah dikristenkan,
sopan dari agama Kristen atau se- ataukah diajak hidup berdamping-
buah sistem pemikiran yang harus an, ataukah dibina hubungan
diperlakukan dengan sikap hormat? dagang yang saling menguntung-
Sulit (bagi dunia Kristen Barat) kan? Mereka juga bingung menen-
membuat keputusan antara berba- tukan penilaian apakah Islam itu
gai pilihan itu. Tetapi sebelum mem- penyelewengan dan pecahan dari
buat keputusan, diperlukan menge- agama Kristen, ataukah sebuah aga-
tahui fakta-fakta (tentang Islam), ma baru? (Mereka orang Kristen Ba-
dan ini pun tidak mudah untuk rat itu tidak menyadari bahwa Islam
diketahui. Maka muncullah masalah merupakan kelanjutan dan perkem-
kesejarahan yang tidak terpecahkan, bangan agama Nabi Isa Al-Masih).
hampir mustahil dapat didekati, Orang-orang Kristen Barat dengan
tanpa pengetahuan kebahasaan dan sendirinya menolak kenabian Nabi
kesusasteraan yang sulit diperoleh, Muhammad Saw., sehingga mereka
dan yang dibuat lebih sulit lagi ka- mempertanyakan tentang kesejatian
rena adanya kerahasiaan (ketertutup- agama Islam yang dibawanya.
an), prasangka, dan keinginan kuat Kadang-kadang mereka bingung
untuk tidak usah tahu karena takut untuk menentukan penilaian, apa-
terkena kontaminasi. Dalam kata kah Islam itu merupakan jiplakan
lain, para sarjana abad pertengahan Kristen, ataukah benar-benar suatu
dan tokoh-tokoh bidang itu tampil sistem pandangan hidup yang di-

1540 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


hormati? Mereka ingin memperoleh mereka membayangkan bahwa
jawaban atas semua pertanyaan itu, Islam adalah hasil khayal orang-
tetapi mereka enggan mempelajari orang berpikiran sederhana, sebab
dan meneliti fakta tentang Islam: para tokoh tersebut adalah para
pertama karena halangan kebaha- pemikir paling terkemuka di muka
saan; kedua karena sikap mereka bumi pada zamannya.
yang tertutup, penuh prasangka, Lebih jauh, R.W. Southern
dan malah sikap tidak mau tahu ka- menjelaskan bahwa kesulitan orang-
rena takut terpengaruh oleh Islam. orang Kristen Barat memahami
Menurut kutipan di atas, pertanya- Islam dan terhalang dari penilaian
an itu dan kesulitan mendapatkan yang adil terhadap kaum Muslim
jawabannya masih terus belangsung merupakan akibat jurang perbedaan
dan berlaku sampai sekarang. tingkat kemajuan antara Eropa dan
Orang-orang Kristen Barat se- dunia Islam. Kata Southern, dunia
makin bingung dengan prasangka Kristen dan dunia Islam tidak saja
yang semakin tebal terhadap Islam mewakili pandangan keagamaan
karena mereka temukan bahwa Islam yang berbeda, tapi juga menampil-
merupakan sumber ancaman bahaya kan sistem sosial yang sangat lain.
permanen yang tidak dapat dira- Selama masa abad pertengahan itu
malkan dan tak terukur, dan mereka Barat merupakan masyarakat yang
tidak punya akses untuk mengetahui ciri utamanya adalah agraris, feodal,
sumber penggerak Islam. Kadang- dan bersemangat kerahiban (monas-
kadang kaum Kristen Barat itu me- tik). Sementara dunia Islam, kata
lihat kesempatan untuk meman- Southern, memiliki pusat-pusat ke-
dang Islam sebagai produk fantastis kuatan di kota-kota besar, ling-
dari khayal yang jahat. Tetapi mereka kungan istana yang kaya dan jaringan
itu mendapati Islam tidak pernah komunikasi yang luas. Berlawanan
mundur. Dan mereka menjadi lebih dengan pandangan hidup Kristen
ragu lagi dan tidak tahu bagaimana Barat yang pada esensinya selibat (hi-
menyikapi Islam karena dalam dup semuci tanpa kawin), berse-
kalangan kaum Muslim terdapat mangat sistem kependetaan, hierar-
tokoh-tokoh yang mereka sangat kis, Islam menampilkan sikap hidup
kagumi dan hargai, yang terdiri dari orang umum (tidak kenal sistem
para sarjana, ilmuwan dan failasuf kependetaan) yang terang-terangan
seperti Al-Farabi, Ibn Sina, Ibn mengizinkan kesenangan duniawi,
Rusyd, juga tokoh pahlawan ksatria secara prinsip bersemangat persama-
legendaris, Sultan Shalahuddin Al- an manusia (egaliter), menikmati
Ayyubi (Saladin). Maka sukar bagi kebebasan spekulasi (pemikiran)

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1541


yang luar biasa, tanpa pendeta dan adalah semen yang merekat masing-
tidak ada biara. Perkembangan dua masing individu batu merah ba-
masyarakat yang berbeda prinsip ngunan itu dan melekatnya kepada
dan kesempatan itu, kata Southern kerangka bangunan, sehingga ba-
lebih lanjut, mengakibatkan bahwa, ngunannya berdiri kukuh.
di satu pihak, yaitu pihak Kristen Sungguh tak terbayangkan adanya
Barat, terdapat perjuangan melewati suatu tatanan sosial tanpa ketaatan
masa kemunduran yang panjang masing-masing individu warganya
sampai dengan kepada nilai, atur-
akhir zaman per- an, dan kesepa-
tengahan; dan di Munculnya masalah generation katan bersama.
pihak lain, yaitu gap yang berwujud anak-anak Dalam wujud pe-
pihak Islam, tidak mau menaati perintah orang lembagaannya,
mencapai kekua- tua yang dipandang kolot atau nilai, aturan, dan
ketinggalan zaman, di antaranya
saan, kekayaan disebabkan ketidakmampuan kesepakatan itu
dan kematangan kedua belah pihak melakukan ko- diwakili oleh un-
secara hampir- munikasi. sur pimpinan da-
hampir seketika, lam masyarakat
yang sampai sekarang belum bersangkutan. Karena itu, dalam agama
terulang lagi. Islam melanjutkan terdapat ajaran yang amat kuat tentang
tradisi kesuksesan militernya keharusan taat kepada pimpinan.
meskipun kehilangan banyak segi Tetapi, ketaatan yang diajarkan
vitalitasnya yang lain. Dalam jangka agama itu ada dengan kualifikasi.
waktu empat abad, Islam berhasil Jadi bukan sembarang taat. Maka
mencapai tingkat kemajuan ilmiah dalam Kitab Suci perintah taat itu
dan intelektual yang oleh Kristen dinamakan demikian: Wahai sekali-
Barat baru dicapainya setelah an orang beriman! Taatlah kepada
melewati proses yang jauh lebih Allah, dan taatlah kepada Rasul serta
panjang dan sulit. kepada mereka yang berwenang (pim-
pinan, pemerintah, dan lain-lain) di
antara kamu... (Q., 4: 59). Jadi
pertama-tama ialah taat kepada
KETAATAN Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Ini
berarti berpegang teguh kepada
Ketaatan adalah suatu nilai yang agama-Nya, yaitu ajaran-ajaran yang
sangat dipuji agama. Sebab, jika terdiri dari petunjuk, perintah dan
tatanan sosial itu diumpamakan larangan. Ketaatan kepada Allah itu
sebuah bangunan, maka ketaatan intinya ialah bersikap pasrah kepa-

1542 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


da-Nya, dengan perasaan rela dan Kebenaran (Tuhan) itu sendiri me-
menerima secara ikhlas dan penger- lalui para utusan-Nya. Dengan be-
tian segala ketentuan-Nya yang gitu kebenaran menjadi lebih fung-
telah ditimpakan pada diri kita. sional dan mewujud nyata dalam
Sementara untuk ketentuan-Nya masyarakat.
yang masih akan terjadi, kita mena- Tetapi Rasul itu kini tidak ada
tapnya dengan penuh harapan ke- lagi. Lebih-lebih karena Rasul Peng-
pada-Nya. Selanjutnya, taat kepada habisan telah datang, yaitu Nabi
Allah berarti taat kepada Kebenaran Muhammad Saw. Maka pimpinan
(Al-Haqq), karena Allah sendiri (ûlû al-amr jamak [plural] dari walî
adalah Sang Kebenaran (Al-Haqq). al-amr: orang yang berwenang)
Dalam hidup sehari-hari, ketaatan berkewajiban meneruskan tugas para
kepada kebenaran itu mewujud rasul, yaitu mengemban kebenaran
nyata dalam usaha sungguh- dan melaksanakannya. Karena itu
sungguh tanpa berhenti (disebut dalam firman tadi disebutkan “me-
ijtihâd) untuk menemukan ke- reka yang berwenang dari antara ka-
benaran dalam setiap keping segi mu,” artinya, berasal dari kita sendiri
kehidupan kita. Melalui ijtihâd itu (kita setujui, bukan dipaksakan dari
kita akan dapat melihat jalan lurus luar), dan mencerminkan cita-cita
yang membentang antara diri kita kita tentang kehidupan berdasarkan
dan Tuhan sebagai Sang Kebenaran. kebenaran. Mereka itulah yang
Kita tidak akan sampai kepada Sang wajib ditaati, lain tidak, sebab kita
Kebenaran itu sendiri, karena kenis- wajib taat karena benar.
bian kita dan kemutlakan Dia.
Tetapi kita dapat memproses untuk
terus-menerus bergerak dan berjalan
menuju Sang Kebenaran sehingga KETAATAN BERSYARAT
semakin hari semakin dekat kepada-
Nya. Inilah tindakan taqarrub yang Banyak orangtua yang menuntut
juga menjadi makna kata-kata qur- anaknya untuk taat. Padahal sebetul-
bân, yakni, pendekatan kepada nya bukan ketaatan yang menjadi
Tuhan. kewajiban anak kepada orangtua,
Taat kepada Rasul diperlukan, tetapi berbuat baik. Ketaatan itu
karena dalam bentuk yang lebih harus diuji, apa yang harus ditaati;
rinci dan konkret, jalan menuju kalau sesuatu yang tidak benar, maka
Kebenaran (asal makna kata-kata bukan saja anak itu boleh tidak taat,
syarî‘ah, shirâth, sabîl, dan lain-lain), bahkan wajib tidak taat. Maka kon-
diajarkan kepada kita oleh Sang

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1543


sep orangtua menuntut ketaatan orangtua kafir, tetapi tetap baik ke-
anak itu tidak benar; yang benar pada anaknya. Ada juga orangtua
adalah konsep atau ajaran orangtua yang sesama Islam, tetapi jahat
menuntut sikap baik dari anak. kepada anaknya, sehingga tidak ada
Dalam hal-hal tertentu barang- kewajiban taat kepada mereka.
kali ketaatan itu merupakan segi
kebaikan, kalau memang yang dipe-
rintahkan untuk ditaati itu suatu
kebaikan. Tetapi dalam hal-hal ter- KETAATAN BERSYARAT ANAK
tentu lainnya justru tidak taat ke- KEPADA ORANGTUA
pada orangtua merupakan kebaikan
kalau perintah orangtua itu adalah Setelah tauhid—atau paham
mungkar atau perbuatan maksiat. Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam
Itu dijelaskan dalam Al-Quran, Te- sistem ajaran Islam yang menyelu-
tapi jika mereka memaksamu mem- ruh barangkali tidak ada perkara
persekutukan Aku, sedang kau tak yang sedemikian pentingnya seperti
punya pengetahuan tentang itu, hubungan antara anak dan orangtua,
janganlah taati mereka, dan bergaul- yaitu hubungan dalam bentuk per-
lah dengan mereka di dunia dengan buatan baik dari pihak anak kepada
baik (Q., 31: 15). Artinya, kalau ayah-ibunya. Penilaian ini bisa di-
orangtuamu kebetulan kafir, dan simpulkan dari firman-firman Allah,
kamu sendiri Muslim, maka keka- Dan Tuhanmu telah memutuskan
firannya itu tidak lagi menghasilkan bahwa hendaknya kamu sekalian
kewajiban taat, tetapi anak yang tidak beribadah kecuali kepada-Nya
Muslim tetap wajib berbuat baik saja, dan bahwa hendaknya kamu
kepada orangtua, sekalipun kafir. berbuat baik kepada orangtua … (Q.,
Misalnya, ia ikut memikirkan hi- 17: 23); Dan kami berpesan kepada
dupnya, memerhatikan kesehatan- manusia hendaknya berbuat baik ke-
nya, dan sebagainya. pada kedua orangtua … (Q., 29: 8);
Kewajiban berbuat baik kepada dan Dan Kami berpesan kepada ma-
orangtua adalah karena orangtua nusia tentang kedua orangtuanya:
telah berbuat sesuatu kepada anak. ibunya mengandungnya dalam ke-
Kalau dibalik, seandainya orangtua susahan demi kesusahan, berpisah
tidak berbuat apa-apa kepada anak- setelah dua tahun; maka hendaknya
nya, maka anaknya tidak wajib ber- engkau (manusia) bersyukur kepadaku
syukur pada mereka. Tetapi anak dan kepada orangtuamu. Kepada-
harus tetap berbuat baik kepada Kulah tempat kembalimu (Q., 31:
orangtuanya meskipun kafir. Banyak 41).

1544 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Jika kita simak lebih mendalam yang benar dan baik. Dalam keadaan
petunjuk-petunjuk Ilahi, maka syarat itu terpenuhi, ketaatan anak
dapat ditarik kesimpulan betapa kepada orangtua merupakan bagian
pentingnya hubungan orangtua dan dari kewajiban berbuat baiknya
anak dalam hidup ini, dan betapa kepada mereka. Sedangkan dalam
ia terkait erat serta secara langsung keadaan syarat itu tidak terpenuhi,
dengan inti makna hidup itu sen- ketaatan itu justru menjadi ter-
diri. Yaitu, beribadah dan pasrah larang.
kepada Allah, pencipta semesta alam Tetapi sebaliknya, “keputusan”
dan manusia sendiri. dan “pesan” Tuhan agar orang ber-
Berkenaan dengan itu, di sini buat baik kepada ibu bapaknya ada-
agaknya diperlukan kejelasan dan lah mutlak, tanpa syarat, bahkan
penegasan tentang suatu masalah. sekalipun ibu-bapaknya jahat, sam-
Tekanan “keputusan” dan “pesan” pai-sampai sekalipun ibu-bapaknya
Allah kepada manusia berkenaan itu secara sadar melawan kebenaran
dengan kedua orangtua itu ialah (kafir). Begitulah ditegaskan dalam
pada kewajibannya berbuat baik ajaran agama, seperti dalam ayat
(husn, ihsân) kepada ibu-bapaknya, suci kelanjutan kutipan di atas, Dan
bukan pada kewajibannya taat atau jika keduanya (orangtuamu) itu ber-
menaati mereka. Berbuat baik meli- usaha mendorongmu agar engkau
puti makna yang luas dan mencakup memperserikatkan Aku (Tuhan)
banyak sekali jenis tingkah laku dan dengan sesuatu yang engkau tidak
sikap anak kepada orangtua. Se- berpengetahuan mengenainya (sebagai
dangkan taat hanyalah satu saja dari hal yang benar), maka janganlah
sekian banyak bentuk perbuatan kau taati mereka, namun tetaplah
baik tersebut, itu pun bersyarat. bergaul dengan mereka berdua itu di
Ketaatan anak kepada orangtua dunia ini dengan cara yang baik...
itu, seperti halnya dengan setiap (Q., 31: 15).
bentuk ketaatan orang kepada siapa Juga terhadap keseluruhan ke-
pun dan apa pun selain Allah, luarga dan kaum kerabat yang
dibenarkan untuk dilakukan hanya menyimpang pun kita tetap di-
dengan syarat bahwa ketaatan itu perintahkan Allah untuk menunjuk-
menyangkut kebenaran dan kebaik- kan sikap hormat dan sopan santun,
an bukan kepalsuan dan kejahatan. meskipun kita dengan jelas tidak
Maka demikian pula halnya dengan dapat menerima jalan hidup mereka.
ketaatan anak kepada orang- Dan bahkan jika engkau harus
tua, dapat dan harus dilakukan berpaling dari mereka demi mem-
hanya jika menyangkut suatu hal peroleh rahmat Tuhanmu yang kau

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1545


harapkan, namun bertuturlah dengan mereka telah mendidikku di waktu
mereka dengan penuturan penuh kasih kecil” (Q., 17: 23-24).
sayang (Q., 17: 28). Sekarang marilah direnungkan
Dari telaah terhadap petunjuk- lebih lanjut petunjuk ketiga tentang
petunjuk suci itu dapat diketahui bagaimana anak berbuat baik kepa-
tidak benarnya tuntutan apriori da orangtua itu, yaitu dengan ber-
pihak orangtua atas ketaatan anak doa untuk kebahagiaan mereka de-
mereka. Ketaatan itu dapat ditun- ngan rahmat Allah sesuai dan seting-
tut hanya jika orangtua benar-benar kat dengan bagaimana kedua orang-
yakin bahwa ia berada dalam kebe- tua itu mendidik mereka di waktu
naran (al-haqq) dan kebaikan (al- kecil.
ma‘rûf), serta jelas tidak dalam ke-
palsuan (al-bâthil) dan kejahatan
(al-munkar). Tetapi orangtua tetap
berhak atas perlakuan baik anak KETAATAN KEPADA HUKUM
mereka, dalam bentuk tingkah laku
dan sikap-sikap penuh hormat dan Dalam sejarah peradaban manu-
kasih sayang. Maka petunjuk suci sia, Hammurabi dicatat sebagai
itu juga memberikan beberapa rin- tokoh kenegaraan pertama yang
cian tentang apa yang harus dila- memiliki kearifan untuk menuntut
kukan anak terhadap orangtua mere- rakyat tunduk kepada hukum, tidak
ka dalam rangka berbuat baik itu. kepada dirinya sendiri sebagai
Pertama, janganlah ia mengucapkan pribadi penguasa. Kearifan Ham-
kata-kata kotor dan tidak pantas murabi itu sesungguhnya adalah
kepada ayah-ibu, khususnya jika jenis kearifan metafisis. Tuhan
salah satu atau keduanya itu telah mengutus para rasul dengan tugas
mencapai usia lanjut, juga janganlah menyeru manusia untuk meng-
membentak atau berucap kasar. hambakan diri hanya kepada-Nya
Sebaliknya hendaklah bertutur kata semata, dan pada saat yang sama
dengan lemah lembut dan penuh melawan kekuasaan tiranik (thâ-
hormat. Kedua, hendaknya ia “me- ghût). Kitab-kitab suci mengandung
rendahkan kepak sayap kesopanan pedoman keadilan dan perimba-
karena rasa cinta kasih” (suatu kiasan ngan, agar umat manusia hidup
dari sikap burung) kepada keduanya. dengan menegakkan kejujuran.
Ketiga, hendaknya ia berdoa untuk Dengan adanya pembebasan diri
ayah-ibunya itu: “Ya Tuhanku, karena penghambaan hanya dilaku-
rahmatilah keduanya sebagaimana kan semata kepada Tuhan itu, akan

1546 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tercipta kehidupan yang bebas dari suci menuju titik temu itu. Me-
kelaparan, dan terjamin aman dari nolak salah seorang atau lebih dari
rasa takut. para utusan Tuhan, atau membeda-
Karena Tuhan telah membang- bedakan antara mereka, adalah
kitkan seorang rasul atau pengajar perbuatan ingkar kepada hikmah
kearifan di semua umat, maka semua Ilahiah dan kearifan kemanusiaan
orang harus menerima, memper- universal.
cayai dan bersedia mengakui, kemu- Dalam lingkungan yang sering
dian mengambil disebut “Agama-
sebagai milik agama Ibrahim”
sendiri, hikmah, atau Abrahamic
kearifan atau Religions, sebagai
wisdom di mana misal, pandang-
pun mereka te- an-pandangan
mukan. Adanya dasar tersebut
kearifan lokal diteladankan da-
atau regional ha- lam kerasulan
rus dipandang Nabi Musa a.s.
dan diterima se- yang menegas-
bagai kelanjutan kan adanya ke-
ajaran penganjur kebenaran (teacher wajiban manusia untuk tunduk
of rightousness), yang tokoh itu kepada Hukum (Tawrat), dengan
dalam bahasa Arab dan Ibrani inti Sepuluh Firman (Al-Kalîmât Al-
disebut nabî (nabi), orang yang ‘Asyr, The Ten Commandments,
mendapatkan naba’, berita, yakni, Decalogue) yang dianugerahkan
berita Ilahi. Kearifan di mana saja kepadanya di atas Gunung Sinai
merupakan kelanjutan nyata fitrah (Thûr Sînâ). Sepuluh Firman itu
suci kemanusiaan universal. Karena merupakan wujud Perjanjian (Mî-
itu manusia dianjurkan untuk tsâq) antara Allah dan kaum Israil
mencari ilmu dan kearifan di mana (Banî Isrâ’îl, Anak-turunan Israil,
saja, “meskipun di negeri Cina”. Titik- “hamba Allah”, gelar Nabi Ya’qub,
titik pusat berbagai kearifan lokal cucu Nabi Ibrahim). Pelaksanaan
terhubungkan oleh garis-garis Perjanjian itu menjadi kerangka
kesamaan prinsipil yang disebut jaminan kelangsungan kebebasan
Kalîmat-un Sawâ’, yaitu kalimat yang mereka peroleh setelah berhasil
kesamaan ajaran dalam kitab-kitab menumbangkan sistem ketaatan
suci. Tuhan memerintahkan untuk mutlak kepada pribadi penguasa,
mengajak para penganut kitab sistem Fir’aun, dan setelah mereka

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1547


keluar dari kungkungan perbudakan Masjid Aqsa di Al-Quds (Yerusa-
di Mesir dengan melakukan per- lem), Palestina. Para pengikut Isa Al-
pindahan besar-besaran atau ekso- Masih disebut kaum Nasrani, Pem-
dus menuju ke “Tanah Suci” yang bela Jalan Allah (dari bahasa Arab
dijanjikan (Al-Ardl Al-Muqaddasah), Nashrânî, berasal kata nashr, tindakan
yaitu Kanaan. (Karena itu kaum membela). Para sahabat Nabi Isa
Yahudi pada tahun sejak 1843 di a.s., yaitu kaum Hawari (Al-Hawâ-
New York mendirikan perkumpulan rîyûn), adalah Anshâru Allâh, “Pem-
B’nai B’rith –”Sons of the Covenant”, bela Allah”, yang menyatakan diri
“Putra-Putra Perjanjian” –suatu beriman kepada Allah, dengan ke-
sebutan yang mengisyaratkan eks- saksian bahwa mereka adalah musli-
klusivisme). mûn, orang-orang yang ber-islâm,
Kerasulan Nabi Isa Al-Masih a.s. yakni, berserah diri kepada Allah.
mengajarkan bahwa ketaatan kepada Dalam bahasa Ibrani, para penganut
hukum ajaran Nabi Musa dalam ‘Isa Al-Masih disebut kaum “Nazrié
Taurat itu harus tetap dipegang te- B’rith”, “Pembela Perjanjian”, yakni
guh, namun sedikit dikendorkan, perjanjian antara manusia dan
dan diangkat ke tingkat yang lebih Tuhan bahwa manusia tidak boleh
tinggi dengan unsur kesantunan dan menghambakan diri kepada siapa
kasih sayang (ra’fah wa rahmah, dan apa pun selain Allah, Tuhan
yaitu kasih Ilahi, Agapé), sehingga Yang Maha Esa. Tunduk hanya ke-
hukum memperoleh dimensi kelem- pada Tuhan itu diwujudkan dengan
butan kemanusiaan yang menda- tunduk kepada Hukum dan Aturan
lam. Maka Nabi Isa a.s. bertugas yang sah seperti, misalnya, Dekalog,
untuk membenarkan Taurat atau tidak kepada sesama manusia seperti
Hukum Musa sebagai wujud Perjan- Fir’aun. Dari pengertian Nashrânî
jian (Mîtsâq) antara manusia dan itu para pengikut Isa Al-Masih, juga
Tuhan. Semangat Hukum sebagai disebut kaum Nazarene. Mereka di-
Perjanjian itu kemudian dipertinggi janjikan Allah akan diunggulkan atas
dengan kabar gembira (Injîl, arabi- kaum kafir sampai Hari Kiamat.
sasi istilah Yunani––evangelion– Kerasulan Nabi Muhammad Saw.
Inggris: evangel, kabar gembira), menyatukan kedua unsur Hukum
yaitu ajaran kasih Ilahi antara sesama Nabi Musa dan unsur Kasih Nabi
manusia. Pesan Allah melalui Nabi Isa Al-Masih. Maka dalam ajaran
Isa itu disampaikan dalam khutbah yang pangkalnya diturunkan Allah
dari atas Bukit Zaitun dekat Haykâl kepada Nabi Muhammad dari Al-
Sulaymân (Solomon Temple) atau Balad Al-Amîn (Negeri yang Aman,

1548 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yaitu Makkah) terdapat unsur pene- keluarga korban. Banaigh men-
gakan hukum yang tegar dan unsur jelaskan bahwa ia melakukan ke-
pemaafan yang lapang dan lebih putusan memaafkan itu adalah
tinggi. Dalam Kitab Suci digambar- untuk memenuhi ajaran Al-Quran
kan bahwa kaum beriman ialah tentang ketegasan menegakkan
mereka yang membela diri atau hukum dan kelembutan jiwa me-
melawan jika mendapat perlakuan maafkan yang lebih tinggi. Juga
tidak adil, namun tetap sedia mem- dikatakan oleh Banaigh bahwa ia
beri maaf dan melakukan islâh (per- mengikuti saran badan pengadilan
damaian) karena bersangkutan,
ada sesuatu yang yang selama 17
lebih tinggi, yaitu Tidaklah realistis mengharapkan bulan mengan-
balasan kebaikan serikat-serikat kewargaan untuk jurkan untuk
langsung dari memikul tugas oposisi dalam kon- memaafkan ter-
teks negara yang penguasanya
Allah. Pelaksanaan sering menyamakan antara oposisi hukum. Semua
prinsip ini, misal- dan pembangkangan atau peng- itu tak terba-
nya, dapat dilihat khianatan. yangkan bagi
dalam hukum pengamat luar
bunuh (qishâsh) untuk kejahatan seperti reporter majalah National
pembunuhan. Pelaku kejahatan Geographic itu.
pembunuhan harus dihukum bu-
nuh, kecuali jika pihak keluarga
korban bersedia memaafkan, dan
agama menganjurkan agar sedapat KETAHANAN NASIONAL
mungkin memaafkan, setelah proses DALAM POLA
hukum ditegakkan. Majalah Na- BUDAYA GLOBAL
tional Geographic (Oktober 2003)
melaporkan bagaimana pelaksanaan Karena perubahan sudah me-
prinsip itu di Sabya, sebuah kota rupakan hukum kemestian, maka
kecil daerah pertanian di bagian tidak dibenarkan berharap bahwa
selatan Arab Saudi. Di lapangan ter- hal itu tidak akan terjadi di negeri.
buka kota itu, ketika algojo meng- Hal ini sudah tentu merupakan
ayunkan pedangnya untuk melak- kebenaran belaka, karena ke-
sanakan hukum pancung kepada nyataannya kita telah dan sedang
seorang pembunuh, mendadak saksikan sendiri perubahan-per-
pelaksanaan itu dihentikan, karena ubahan itu di sekeliling kita. Maka
terdengar teriakan memaafkan dari persoalannya, bukanlah meng-
Muhammad Banaigh, kepada elakkan diri atau apalagi menahan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1549


perubahan itu, tetapi mengikutinya Karena perubahan adalah alam
dengan cermat dan paham secu- manusia itu sendiri, maka dapat
kupnya, kemudian memperkirakan dipastikan bahwa tidak seluruh per-
akibat-akibat yang bakal terjadi, baik ubahan bernilai negatif. Justru seba-
yang positif maupun yang negatif. gian besar perubahan akibat inter-
Antisipasi yang tepat akan mem- aksi internasional atau global adalah
permudah kita menghadapi berbagai positif. Sejalan dengan segi-segi
kemungkinan yang akan muncul positif dalam dunia biologi yang
dan melalukan tindakan yang tepat dapat diperoleh melalui proses-
pula. proses penyuburan silang dan pem-
Oleh karena sama sekali tidak bibitan silang (cross fertilization dan
dapat dihindari atau ditahan, maka cross breeding), maka interaksi positif
arus perubahan tidak harus diteri- antara berbagai unsur budaya adalah
ma sebagai kenyataan, dipahami dan suatu sumber kekuatan, bukan
disertai saja. Justru akan menjadi kelemahan. Dari sudut ini pulalah
lebih produktif dan bermanfaat jika kita harus memahami adanya
perubahan itu didorong dan diarah- penegasan bahwa kemajemukan,
kan dengan penuh sengaja (delibe- sebagaimana menjadi ciri kuat
rately), dan tidak dibiarkan berlang- masyarakat kita, adalah modal dan
sung acak dan kebetulan (dalam arti kekayaan, bukan kerugian dan
tak sadar dan tak sengaja, acciden- beban.
tally). Pilihan pertama akan me- Telaah kepada proses-proses
mungkinkan terwujudnya apa yang perkembangan nasional Indonesia
telah dikatakan di atas, yaitu ke- yang paling bermakna, seperti ge-
mampuan membuat antisipasi se- rakan pembaruan Islam di Sumatera
cara lebih tepat, diikuti kemampuan Barat (oleh Haji Miskin dan kawan-
melakukan partisipasi dan pengarah- kawan), tumbuhnya nasionalisme
an. Krisis-krisis parah yang menimpa modern (oleh HOS Tjokroaminoto,
banyak masyarakat dan negara Wahidin Sudirohusodo, Bung Kar-
adalah karena lemahnya deliberasi no dan Bung Hatta, dll.), tampilnya
tersebut, sehingga perubahan yang modernisme Islam (oleh K.H.
tak terelakkan itu terjadi secara Ahmad Dahlan, dll.), penguatan
aksidental, tak tersengaja, dan men- orientasi kemurnian paham keaga-
dadak. Kita ketahui semua bahwa maan (oleh K.H. Hasyim Asy‘ari,
perubahan seperti itu acapkali dll.), semuanya adalah hasil interaksi
mengambil bentuk letupan atau tokoh-tokoh Indonesia dengan pola-
malah ledakan sosial, yang menim- pola pemikiran luar negeri, baik
bulkan krisis politik. langsung di luar negeri itu sendiri

1550 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


(Makkah, Negeri Belanda, dll.), dalam hal ini proses-proses keter-
maupun tidak langsung melalui bukaan, dapat terjadi secara deli-
ekstensinya di dalam negeri (seperti berate, tidak accidental yang ber-
sekolah-sekolah Belanda di zaman kemungkinan tak terarah dan tak
kolonial). Pembatasan diri dalam terkendali. Sebab jika kita lihat
usaha pengembangan budaya bentuk-bentuk tanggapan atau reaksi
bangsa hanya dengan mengambil sebagian dari masyarakat kita, ter-
hal-hal yang dipandang sebagai masuk para tokohnya, terhadap pe-
“asli” akan dapat berakhir dengan rubahan-perubahan yang terjadi,
pemiskinan budaya (cultural impo- kita menduga bahwa mereka me-
verishment) seperti yang biasanya mandang proses-proses yang pernah
menimpa masyarakat yang nativistik berlangsung dalam sejarah bangsa
dan atavistik, yang berorientasi ke- kita, termasuk proses-proses keter-
pada pandangan-pandangan yang bukaan, terjadi secara “kebetulan”
serba “asli” setempat dan berasal dari dan tidak sengaja. Karena itu mereka
masa lampau. tampak ikut bicara tentang keterbu-
Hasil dari semua interaksi global kaan, tapi bersikap tertutup. Dapat
tersebut terbukti mempertinggi da- diduga bahwa krisis dalam masya-
ya tahan nasional, bahkan memba- rakat dapat timbul akibat ketidak-
wa kesuksesan bangsa merebut dan mampuan sebagian masyarakat,
mempertahankan kemerdekaannya. khususnya para tokohnya, yang
Maka ketahanan nasional harus tidak memahami sifat dasar peru-
dicari dan ditegakkan melalui apre- bahan itu sendiri dan dimensi keter-
siasi yang lebih baik dan percaya diri bukaannya yang selalu menyertai-
kepada bentuk-bentuk interaksi nya.
kreatif berbagai pola budaya global.
Ini adalah bagian dari prinsip keter-
bukaan. Dengan menelaah apa yang
sudah terjadi dalam sejarah bangsa, KETELADANAN DAN
maka prinsip keterbukaan itu bu- PENEGAKAN HUKUM
kanlah suatu nilai yang dicari-cari,
melainkan sudah merupakan kenya- Agama mengajarkan bahwa suatu
taan bangsa kita. Penegasan selalu perilaku yang baik, setelah tumbuh
diperlukan untuk berpegang kepada sebagai iktikad pribadi berdasarkan
prinsip itu, antara lain untuk me- iman dan takwa, harus dikukuhkan
wujudkan salah satu pokok pikiran melalui suatu tatanan sosial tertentu.
yang disebutkan di atas, yaitu hen- Dalam masyarakat senantiasa diper-
daknya proses-proses yang ada, lukan adanya mekanisme saling

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1551


mengingatkan dan menguatkan aparat yang langsung atau tidak
tentang apa yang baik dan benar. langsung berkaitan dan berkepen-
Dengan perkataan lain, untuk tingan dengan masalah disiplin,
tegaknya perilaku yang baik, yang khususnya aparat pemerintahan
akan menguntungkan pribadi ber- secara keseluruhan.
sangkutan sendiri dan masyarakat, Salah satu unsur kewibawaan
perlu adanya “social control” dan adalah keteladanan. Tidak akan ada
“law enforcement.” (penegakan wibawa tanpa pihak yang bersang-
hukum). Dalam Q., 103: 1-3 kita kutan memberi teladan tentang apa
diingatkan bahwa untuk kesen- yang dikehendaki dan diperintah-
tosaan masing-masing individu, baik kan. Ungkapan terkenal “Ing ngarsa
sebagai individu maupun komuni- sung tulada” adalah kata-kata hik-
tas, diperlukan (1) iman, yaitu ko- mah yang sangat relevan dengan usa-
mitmen pribadi kepada nilai luhur ha penegakan disiplin ini, sebagai-
berdasarkan wawasan tentang ridla mana juga relevan untuk peran kepe-
Allah, (2) berbuat baik, sebagai per- mimpinan mana pun. Sedangkan
wujudan sosial komitmen pribadi, agama, dalam Kitab Suci Al-Quran,
(3) saling mengingatkan sesama dengan keras memperingatkan agar
anggota masyarakat tentang yang kita tidak sampai menganjurkan se-
benar dan baik, dalam mekanisme suatu, namun diri kita sendiri tidak
pemantauan dan pengimbangan menjalankannya: Wahai sekalian
yang efektif, dan (4) saling meng- orang beriman! Mengapa kamu me-
ingatkan tentang perlunya sikap ngatakan sesuatu yang kamu sendiri ti-
tabah, yaitu, antara lain, tahan me- dak menjalankannya? Sungguh besar
ngorbankan kepentingan pribadi dosanya di sisi Allah bahwa kamu
untuk kepentingan umum; dengan mengatakan sesuatu yang kamu sendiri
kata lain, tidak egois. tidak menjalankannya (Q., 61: 3).
Berkaitan erat dengan segi sosial, Ada peribahasa Arab, “Bahasa
masalah disiplin ini sangatlah perbuatan lebih fasih daripada bahasa
membutuhkan penampilan yang ucapan.” Sesuatu yang mungkin me-
berwibawa dari para pemegang peran merlukan seribu kata untuk mene-
“law enforcement”. Yang dimaksud rangkannya kadang-kadang cukup
dengan para pemegang peran “law dan lebih baik diterangkan dengan
enforcement” itu tidaklah terbatas satu tindakan nyata. Karena itu, ada
hanya kepada tenaga kepolisian ungkapan hendaknya kita mengajak
(sekalipun mereka ini secara nyata masyarakat ke arah kebaikan, terma-
terlibat langsung dalam usaha “law suk disiplin “dengan bahasa perbuat-
enforcement”), tetapi meliputi seluruh an” (al-dakwah bi lisân al-hâl) dan

1552 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tidak hanya “dengan bahasa ucapan” Itu semua menunjukkan faedah
(bi lisân al-maqâl). yang menjadi segi kebaikan (merit)
Unsur lainnya guna menegakkan dari konsistensi. Karena diperlukan
wibawa dan keteladanan ialah adanya konsistensi atau istiqâmah ini,
konsistensi atau istiqâmah. Sesuatu, maka suatu ketentuan tidak akan
apalagi berupa aturan umum, yang mengundang ketaatan, kepatuhan
dijalankan tidak secara konsisten dan disiplin jika dapat diubah atau
akan dengan sendirinya merusak berubah dengan mudah. Ide-ide
wibawa sesuatu tentang “tertib
atau aturan itu. hukum” dan
Akibatnya, tidak “kepastian hu-
mungkin dapat kum” sangat
diharapkan tum- erat terkait de-
buhnya disiplin. ngan masalah
Dalam amalan ini. Jadi tuntut-
keagamaan, an untuk ber-
konsistensi atau disiplin tidak
istiqâmah me- cukup hanya
rupakan syarat dengan mene-
agar amalan itu kankan kewa-
dapat mencapai hasil yang di- jiban “pihak bawah” untuk selalu
hendaki secara optimal. Misalnya, tunduk kepada “pihak atas”, me-
dalam Al-Quran disebutkan bahwa, lainkan memerlukan pendekatan
Mereka yang berkata, “Pangeran kami yang cukup menyeluruh seperti
ialah Allah,” kemudian mereka penjelasan di atas.
beristiqâmah, maka para malaikat
akan turun kepada mereka... (Q., 41:
30). Jadi, mereka yang konsisten
dalam iman kepada Allah akan KETELADANAN
mendapatkan kebaikan yang opti- AL-KHULAFÂ’ AL-RÂSYIDÛN
mal. Juga difirmankan, Kalau saja
mereka itu beristiqâmah di atas jalan Ada banyak fakta sejarah tentang
kebenaran, maka pastilah Kami sifat egaliter dan partisipatif masya-
(Tuhan) siramkan (anugerahkan) rakat Muslim di masa para Al-
kepada mereka air (kehidupan yang Khulafâ’ Al-Râsyidûn. Ini bisa dilihat
bahagia) yang melimpah (Q., 72: antara lain dalam cara-cara para
16). khalifah itu membuat keputusan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1553


(decision making process), seperti maka datang dari ‘Umar sendiri.”
dituturkan oleh Syaikh Muhammad ‘Umar juga menegaskan, “Sunnah
Al-Hudlari Beg: “Kedua pemimpin (ketetapan yang sah) ialah yang
senior (al-syaykhân, yakni, Abu ditetapkan Allah dan Rasul-Nya.
Bakar dan ‘Umar) itu, bila mengajak Janganlah kamu jadikan pendapat
musyawarah sekelompok orang, yang salah sebagai sunnah untuk
mereka mengajukan suatu pendapat umat”.
yang diikuti umum dan tidak ada Karena itu, menurut Muhibud-
seseorang yang menyalahinya. Cara din Al-Khathib, dalam deskripsinya
mengemukakan pendapat seperti ini tentang masyarakat klasik Islam,
disebut konsensus (ijmâ’).” Suatu berbulan-bulan sejak Umar diangkat
kali Abdullah ibn Abbas bertanya sebagai khalifah tidak seorang pun
kepada Zaid ibn Tsabit mengenai datang kepadanya meminta ke-
suatu ketentuan tentang harta waris: putusan hukum, karena memang m-
“Adakah dalam Kitab Allah ketentu- ereka tidak memerlukan keputusan
an mengenai sepertiga yang tersisa?” itu; mereka adalah anggota suatu
Dijawab oleh Zaid ibn Tsabit, “Aku masyarakat akhlaki (etis), yang salah
mengikuti pendapatku, dan kau bo- satu cirinya ialah adanya peng-
leh mengikuti pendapatmu.” Suatu hayatan pribadi yang mendalam
ungkapan standar dari para khalifah akan makna kebenaran dan rasa
masa itu, kapan saja mereka mem- keadilan.
buat keputusan di luar yang tegas Bahkan masa Umar itu masih
ditentukan oleh Kitab Suci dan Sun- terasa denyut nadinya sampai kepada
nah Nabi, ialah seperti dikatakan masa-masa selanjutnya yang cukup
oleh Abu Bakar: “Ini pendapatku. jauh, seperti masa khalifah ‘Umar ibn
Jika pendapat itu benar, ia berasal ‘Abd Al-Aziz dari Dinasti Umawi,
dari Tuhan, dan jika salah maka ia dan masa khalifah Al-Qadir Billah
datang dari diriku sendiri, dan aku dari Dinasti Abbasi pada saat-saatnya
akan mohon ampun kepada Tuhan”. yang terakhir sebelum mengalami
Karena semangat itu maka ketika kehancuran. Pergantian dari masa Al-
‘Umar menerima surat dari sese- Khulafâ’ Al-Râsyidûn ke masa Dinasti
orang dan di dalamnya tertulis ung- Umawi dipandang oleh Robert N.
kapan, “Inilah pendapat Tuhan dan Bellah sebagai kegagalan sistem Islam
pendapat ‘Umar,” ‘Umar pun mem- yang menghendaki pemilihan
balas, “Buruk amat yang kau kata- pimpinan politik tertinggi secara
kan itu.” Aku berkata, “Inilah terbuka dan demokratis, dan berubah
pendapat Umar: jika benar maka menjadi sistem penunjukan atau yang
datang dari Tuhan dan jika salah menyerupai itu secara tertutup dan

1554 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


otoriter. Bellah mengatakan bahwa tahun. Seperti halnya dengan
kegagalan itu terjadi karena prasarana Dinasti Umawi, yang mendasarkan
sosial untuk mendukung sistem diri pada sistem kesukuan Arab pra-
Islam yang “modern” saat itu belum Islam dengan campuran unsur Hel-
ada. Namun dari para khalifah lenis, Dinasti Abasi yang banyak
Umawi itu, ‘Umar ibn ‘Abd Al-Aziz mengambil sistem pemerintahan
(memerintah 97-100 H./717-720 Persia juga tidak bersifat terbuka,
M., juga sering disebut Umar II— malahan banyak petunjuk tentang
‘Umar I ialah Umar ibn Al-Khattab) adanya praktik-praktik despotik
dianggap sebagai khalifah yang dalam kekuasaannya. Walaupun
paling saleh. Dalam suasana berke- demikian, jelas karena faktor ajaran
camuknya berbagai fitnah akibat Islam jiwa partisipatif dan egaliter
fanatisme politik dan keagamaan dari masa klasik masih terasa gelom-
kelompok (sekte), ‘Umar II berjasa bangnya, seperti dicontohkan oleh
dengan usahanya mengakhiri kebia- suatu peristiwa anecdotal berkenaan
saan pada orang-orang Muslim un- dengan khalifah Abasi Al-Qadir
tuk saling mengutuk, khususnya Billah Ahmad ibn Al-Muqtadir (se-
antara kaum Umawi dan kaum Syi‘i kitar tahun 1.000 M.), salah seorang
(pengikut ‘Ali). Umar II berusaha dari empat khalifah terakhir yang
menegakkan kembali prinsip-prinsip tidak lagi memiliki kekuasaan
keadilan dan persamaan manusia, namun masih menduduki fungsi
dan banyak membuat koreksi ter- simbolik bagi umat.
hadap para pendahulunya dari ka-
langan penguasa Umawi. Bahkan ia
sebenarnya menganut pandangan
mengenai kekhalifahan seperti pan- KETENTERAMAN HATI
dangan kaum khawarij, yakni bahwa
kekhalifahan harus dipilih secara Ingat kepada Allah dapat me-
terbuka dan demokratis dengan di- nimbulkan ketenteraman hati dan
serahkan kepada rakyat umum. membuat orang menjadi teguh serta
Karena itu ia merencanakan untuk tidak takut. Ketenteraman hati
membuat pemilihan bebas, dengan itulah sebetulnya inti dari kebaha-
mencalonkan seseorang yang paling giaan yang susah dilukiskan dalam
memenuhi syarat, di luar kalangan kata-kata. Dengan perkataan lain,
Bani Umayah sendiri. Namun hal tersebut tidak bisa diterangkan
keinginan ‘Umar II itu tidak ter- kepada orang lain. Untuk menerang-
wujud, karena ia wafat setelah men- kannya, banyak digunakan gambar-
jabat kekhalifahan selama hanya dua an perumpamaan atau metafor. Se-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1555


perti gambaran tentang surga. Se- disebut dengan râdliyat-an mardlîyah
baik-baik dan setinggi-tinggi gam- dalam firman Allah, (kepada jiwa
baran mengenai surga ialah bahwa yang beriman [aman tenteram—NM]
surga itu tidak bisa digambarkan. akan dikatakan,) “Wahai jiwa yang
Dalam Al-Quran disebutkan, Tiada tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu,
seorang pun tahu cenderamata apa dengan rasa lega dan diterima dengan
yang masih ter- rasa lega! (dengan
sembunyi bagi me- sikap tidak ada
reka sebagai ba- Banyak sekali terjadi kerusakan persoalan dengan
lasan atas amal masyarakat akibat back baiting (se- Tuhan, dan ka-
rangan belakang) dan pengumpat-
kebaikan yang me- rena itu Tuhan
an. Ini semuanya adalah penyakit
reka lakukan (Q., hati. pun tidak ada
32: 17). persoalan dengan
Dari ayat di atas, sebetulnya kamu—NM)” (Q., 89: 27-28).
surga itu tidak bisa dilukiskan. Ber- Hubungan râdliyat-an mardlîyah
dasarkan inilah ada sebuah hadis adalah timbal balik. Dalam men-
Qudsi, yaitu firman Allah tetapi ka- capai ridla Allah, kita harus ridla ke-
limatnya dari Nabi, yang menggam- pada Allah sehingga Dia juga ridla
barkan bahwa, “Aku siapkan bagi kepada kita. Kita tidak boleh me-
hamba-Ku yang saleh sesuatu yang miliki persoalan dengan Tuhan
tidak pernah terlihat oleh mata, tidak dan harus percaya betul kepada
pernah terdengar oleh telinga, dan Tuhan. Itulah sebetulnya makna
tidak pernah terbetik dalam hati iman.
manusia” (HR Bukhari).
Surga itu bukan masalah sungai,
bukan masalah buah-buahan, bukan
masalah tempat tinggal, tetapi KETERBUKAAN
pengalaman yang lebih tinggi. Di
tempat lain kita mendapati surga di Untuk bisa menempuh jalan
lukisan dalam istilah muthma’innah, tengah yang adil seperti dikehendaki
yaitu suatu ketenteraman hati yang agama, ada persyaratan keterbukaan,
luar biasa, suatu ketenteraman hati yaitu keterbukaan untuk mendengar
yang tidak lagi bisa dilukiskkan perkataan orang lain, selain berpe-
dalam kata-kata, sehingga orang gang kepada hak menyatakan pikir-
menghadap Tuhan tanpa mempunyai an. Agama Islam mengajarkan bah-
persoalan dengan Tuhan, dan Tuhan wa manusia pada dasarnya baik ka-
pun tidak mempunyai persoalan rena ia diciptakan dalam fitrah dan
dengan orang tersebut. Itulah yang mempunyai watak yang disebut

1556 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


hanif. Setiap orang mempunyai po- bimbingan dari Allah, dan mereka
tensi untuk benar dan baik, sehing- itulah orang yang arif (Q., 39: 17-
ga setiap orang harus diberi hak 18).
untuk menyatakan pikirannya. Keadilan terkait dengan keterbu-
Sebaliknya, manusia diciptakan kaan, dan keterbukaan terkait de-
sebagai makhluk lemah (dla‘îf). ngan musyawarah. Kalau diganti
“...manusia diciptakan dalam kodrat kata-katanya dalam jargon kontem-
yang lemah” (Q., 4: 28). Karenanya, porer, maka suatu masyarakat itu
setiap orang mempunyai potensi hendaknya menjadi masyarakat yang
untuk membuat kekeliruan. Nabi adil, terbuka, dan demokratis.
Muhammad Saw. bersabda, “Setiap
anak cucu Adam adalah pembikin
kesalahan, dan sebaik-baik orang
yang salah ialah mereka yang berto- KETERBUKAAN DAN
bat.” Karena manusia selalu mem- KEKUATAN SEBUAH SISTEM
buat kekeliruan yang merupakan
suatu hal yang manusiawi, maka kita Mengenai persoalan takdir dan
harus selalu bersedia mendengarkan ikhtiar, tampaknya ideologi-ideologi
pendapat orang lain. Inilah yang lain di luar Islam juga membahas-
disebut musyawarah, dari kata syâra nya. Dalam Marxisme, V. Afanasyev,
(mengisyaratkan) yang mengikuti dengan ajaran Kristen seperti dipa-
wazan fâ‘ala-yufâ‘alu-mufâ‘alatan. hami dalam benaknya, mengatakan
Wazan atau pakem ini dalam ilmu bahwa “Materialisme dialektika
sharaf, artinya saling. Karena itu menolak pengertian idealis tentang
musyawarah (Arab: musyâwarah), hukum-hukum (alam) dan menam-
secara kebahasaan, artinya saling pik fatalisme, yaitu penyembahan
memberi isyarat. Musyawarah seka- buta kepada hukum-hukum (alam),
ligus mengasumsikan hak yang sama serta tidak adanya kepercayaan ke-
antara mereka yang ikut serta di da- pada akal manusia dan kepada ke-
lam musyawarah. Berkaitan dengan mampuan manusia untuk memaha-
ini Allah menegaskan bahwa Ia mi hukum-hukum itu dan menggu-
sangat menyukai orang-orang yang nakannya.”
terbuka. ...sampaikanlah berita Dari segi akibat lahiriahnya,
gembira kepada hamba-hamba- pernyataan Afanasyev itu tidaklah
Ku. Mereka yang mendengarkan berbeda dengan apa yang telah dike-
perkataan (pendapat—NM), dan mukakan di atas dari sudut pan-
mengikuti yang terbaik di antaranya, dangan Islam: yaitu manusia perlu,
maka mereka itulah yang mendapat dan mampu, memahami hukum-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1557


hukum lingkungan kerjanya dan kesempatan untuk warga masyarakat
dapat menggunakan hukum-hu- menanami halaman mereka dengan
kum itu untuk meningkatkan efi- tanaman yang mereka boleh nikmati
siensi dan efektivitas kerjanya. Tapi, sendiri hasilnya, konon, produkti-
ketika seorang Marxis menolak ke- vitas orang dalam pertanian halam-
percayaan kepada Tuhan, maka ia an itu secara pukul rata lebih tinggi
juga menolak adanya makna hidup daripada produktivitasnya di ko-
yang transendental, dengan memba- mun-komun.
tasi makna hidupnya hanya kepada Dari sudut motivasi pribadi ini,
yang “terrestrial” (terbatas kepada kapitalisme adalah kebalikan total
kehidupan di bumi saja). dari sosialisme. Dengan kredo eko-
Digabung dengan paham keben- nomi yang berasaskan pencarian
daan (materialisme, dalam arti filsa- keuntungan pribadi yang sebesar-
fat), penolakan kepada wujud gaib besarnya serta bersandar kepada di-
tampaknya telah menggiring kaum namika dan kekuatan pasar, kapi-
Marxis kepada sikap hidup yang talisme telah terbukti berhasil men-
mengandalkan hanya kepada penga- dorong produktivitas yang sangat
wasan moral lahiriah belaka. Maka tinggi, yang membuat dunia kapi-
ciri utama masyarakat-masyarakat talis mengalami kemakmuran seperti
Marxis, sebagaimana ditemukan sekarang. Berkaitan dengan ini,
pada sistem-sistem totaliter lainnya, Milton Friedman, seorang ekonom
ialah menguatnya usaha pengawasan konservatif pemenang hadiah No-
kepada rakyat melalui jaringan polisi bel, menulis buku Free to Choose
rahasia atau alat-alat pengawasan (Bebas Memilih), yang mengutara-
elektronik. Ini berdampak kepada kan kepercayaan yang tak tergoyah-
menurunnya ketulusan kerja dan kan kepada kekuatan, dinamika, dan
menjuruskan orang untuk berbuat logika pasar.
pura-pura. Sampai sekarang kapitalisme
Menurunnya ketulusan itu, pada masih menunjukkan vitalitasnya
urutannya, terkait dengan melemah- yang luar biasa. Walaupun begitu
nya motivasi pribadi dalam bekerja. tidak berarti kapitalisme bebas dari
Agaknya hal ini menjadi salah satu kritik. Mereka yang lebih memer-
sebab ambruknya sistem sosial atau hatikan segi kemanusiaan dan ke-
Marxis, ketika pintu keluar dibuka adilan, mendapati kapitalisme seba-
dengan cukup lebar oleh Gorbachev. gai sistem yang tidak adil. Malah ada
Kegagalan ini membuktikan betapa yang mengatakan bahwa kapitalisme
pentingnya motivasi pribadi dalam adalah suatu “Darwinisme” dalam
etos kerja. Ketika di RRC dibuka ekonomi, yang mengandung prinsip

1558 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


hukum evolusi di mana yang kuat baik tentu akan sirna dengan sendi-
adalah yang menang (hukum “rim- rinya. Contoh yang bisa diangkat,
ba”), atau pihak yang memiliki misalnya, organisasi Yahudi Amerika,
kecocokan tertinggi (the fittest) adalah Anti-Defamation League dari B’nai
yang bakal bertahan hidup (survive). Brith membiarkan, kalau perlu
Segi kekurangan sistem kapitalis melindungi, hak kaum Neo-Nazi di
(dengan segala implikasinya dalam sana untuk berorganisasi.
bidang-bidang lain seperti sosial- Secara empirik, kita belum dapat
politik) ditun- memastikan ke
jukkan oleh ada- mana arah per-
Demi cahaya pagi yang gemilang.
nya, misalnya, kembangan kapi-
Dan demi malam bila sedang he-
kaum gelandang- ning. Tuhanmu tidak meninggalkan talisme itu untuk
an (homeless) di kau dan tidak membencimu. Dan masa depan, baik
kota-kota besar sungguh, yang kemudian akan ataupun buruk.
Amerika. Ada lebih baik bagimu daripada yang Tetapi suatu ko-
suatu absurditas sekarang. mitmen kepada
dalam masyarakat (Q., 93: 1-4) nilai kemanu-
kapitalis: di sam- siaan yang lebih
ping adanya orang-orang yang super tinggi tentu tidak membenarkan
kaya, masih banyak orang yang harus sikap pasif menghadapi kecen-
makan dengan mengais sampah. derungan zalim dan sikap tak peduli
Karena sistem kapitalis dengan kepada harkat dan martabat manusia
liberalismenya adalah juga sistem dari sistem ideologis atau “isme” apa
masyarakat terbuka, maka keterbu- pun di muka bumi ini.
kaan merupakan tulang punggung
kekuatan dan kemampuannya un-
tuk bertahan. Keterbukaan merupa-
kan sarana bagi terjaminnya koreksi
kepada kesalahan dalam sistem, KETERBUKAAN
atau, dengan kata lain, dengan MASYARAKAT ISLAM KLASIK
keterbukaan pula sistem itu senan-
tiasa ditemukan jalan untuk mem- Suatu kenyataan bahwa di seluruh
perbaiki dirinya sendiri. Ini melahir- dunia Islam, mengenal kelompok-
kan prinsip eksperimentasi, dengan kelompok minoritas non-Muslim
keyakinan bahwa sesuatu yang adalah sesuatu yang penting. Kaum
memang baik untuk masyarakat minoritas itu merupakan bukti hidup
tentu akan bertahan, dan yang tidak tentang adanya keterbukaan, sikap

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1559


saling menghargai, dan toleransi Islam menyerupai ‘prinsip kebaha-
orang-orang Muslim sejak zaman giaan intelektual’ yang terwadahi
klasik sampai sekarang. Orang-orang dengan baik, yang pernah dihadiah-
Muslim, sebagaimana tampak jelas kan kepada kaum Yahudi seribu
dari ajaran agamanya (yang murni), tahun yang lalu ketika Iskandar
adalah pengemban tugas sebagai Agung membuka pintu masyarakat
“mediator” atau penengah (wasit) Hellenistik kepada mereka. Sekarang
antara berbagai kelompok umat masyarakat Islam membuka pintu-
manusia, dan diharapkan untuk pintu masjid, sekolah-sekolah, dan
menjadi saksi yang adil dan fair kamar-kamar tidur mereka untuk
dalam hubungan antarkelompok itu. pindah agama, pendidikan dan
Inilah yang mendorong kaum Mus- pembauran. Tantangan bagi kaum
lim klasik bersikap demikian terbuka Yahudi ialah bagaimana berenang
dan inklusif, sehingga dalam ber- dalam peradaban yang semerbak ini
tindak selaku pemegang kekuasaan tanpa tenggelam, atau dalam bahasa
mereka selalu bersikap “ngemong” sosiologi modern, bagaimana me-
terhadap golongan-golongan lain. nikmati kenyamanan somatik, in-
Berkenaan dengan keterbukaan telektual, dan spritual yang ditawar-
kaum Muslim ini, menarik untuk kan oleh mayoritas (Islam) yang do-
menilik kutipan panjang berikut, minan tanpa lenyap sebagai mino-
yang merupakan pengamatan Max ritas marginal.
I. Dimont, seorang ahli sejarah Ya- Kaum Yahudi melakukan hal
hudi dalam masyarakat Islam klasik: yang wajar saja. Mereka memecat pa-
“Tatkala kaum Yahudi meng- ra penulis kitab keagamaan yang
hadapi masyarakat terbuka dunia lama dan mengangkat sejumlah ahli
Islam, mereka adalah kelompok ma- baru. Mereka bukannya menolak per-
nusia yang telah berumur 2.500 adaban Islam, tetapi justru meneri-
tahun. manya. Mereka bukannya menjauh-
Bagi kaum Yahudi tidak ada yang kan diri, tapi malah mengintegra-
lebih terasa asing daripada peradab- sikan diri. Mereka menolak menjadi
an Islam yang fantastis, yang muncul fosil-fosil yang terparokialkan, mereka
dari debu padang pasir pada abad bergabung dengan masyarakat baru
ketujuh. Tapi juga tidak ada sesuatu yang sedang bergerak itu sebagai
yang lebih mirip. Meskipun Islam anggota-anggota pendukung. Bahasa
mewakili suatu peradaban baru, sua- Arab menjadi bahasa ibu mereka;
tu agama baru, dan suatu lingkung- khamar, perempuan, dan lagu-lagu
an sosial baru yang dibangun di atas duniawi menjadi hiburan mereka di
landasan ekonomi baru, namun waktu luang; filsafat, matematika,

1560 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


astronomi, diplomasi, kedokteran, rang–berkenaan dengan mereka yang
dan sastra, merupakan kesibukan memerangi kamu dalam agama dan
mereka sepenuh waktu. Kaum Yahu- mengeluarkan kamu dari negeri-
di belum pernah mengalami hal yang negeri kamu serta yang bekerja sama
sebaik itu.” untuk mengusir kamu–untuk ber-
Kutipan panjang di atas untuk sahabat dengan mereka. Karena itu
memberi gambaran tentang betapa barangsiapa bersahabat dengan me-
terbukanya masyarakat Islam klasik, reka, maka orang-orang itulah para
sehingga kaum Yahudi, suatu ke- pelaku kezaliman (Q., 60: 8-9).
lompok Ahl Al-Kitâb yang sering Yusuf Ali menjelaskan semangat
dibacakan dalam Al-Quran dengan firman itu sebagai berikut:
nada sumbang, ikut menikmati “Bahkan dengan kaum kafir pun,
peradaban Islam itu. Selain Dimont, kecuali jika mereka congkak dan
ahli-ahli peradaban Yahudi yang berusaha menghancurkan kita dan
lain juga mengakui bahwa kaum iman kita, kita harus bertindak
Yahudi mengalami zaman keemasan secara baik dan adil, sebagaimana
mereka dalam pengakuan peradab- ditunjukkan oleh teladan Nabi besar
an Islam. kita sendiri.”
Bagi mereka yang benar-benar Prinsip-prinsip itulah yang dulu
paham “Api” Islam, apa yang dilu- mendasari berbagai kebijakan politik
kiskan oleh Dimont itu tidaklah kebebasan beragama dalam dunia
terdengar aneh. Pasalnya, sebagai Islam. Prinsip-prinsip kebebasan
misi Nabi Muhammad, Islam me- beragama dalam Islam klasik itu
rupakan rahmat untuk sekalian memiliki kesamaan, pada tingkat
alam. Maka dalam pergaulan dengan tertentu, dengan prinsip-prinsip
kaum agama lain, kaum Muslim yang ada di zaman modern ini.
diberi petunjuk Allah untuk ber- Bahkan tak berlebihan jika dikata-
tindak penuh kebaikan dan keadil- kan kebebasan beragama di zaman
an, asalkan mereka tidak zalim: modern adalah pengembangan lebih
Allah tidak melarang kamu ber- lanjut yang konsisten dengan yang
kenaan dengan mereka (golongan ada dalam Islam klasik. Contoh
lain) yang tidak memerangi kamu kebebasan agama dalam masyarakat
dalam agama dan tidak mengusir Islam klasik itu dicerminkan dalam
kamu dari negeri-negerimu–untuk sebuah perjanjian yang dibuat oleh
berbuat baik kepada mereka itu dan ‘Umar Ibn Al-Khattab dengan pen-
berlaku adil terhadap mereka. Sung- duduk Yerusalem atau Bayt Maqdis,
guh Allah cinta kepada mereka yang al-Quds (juga disebut Aelia), setelah
berlaku adil. Allah hanyalah mela- kota suci itu dibebaskan oleh tentara

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1561


Muslim. Terjemahan lengkap perjan- ada yang mau tinggal, maka ia pun
jian itu sebagai berikut: dijamin aman. Dia berkewajiban
Dengan nama Allah Yang Maha membayar jizyah seperti kewajiban
Esa Pengasih dan Maha Penyayang. penduduk Aelia. Dan jika ada dari
Inilah jaminan keamanan yang kalangan penduduk Aelia yang lebih
diberikan Abdullah, ‘Umar, Amir al- senang untuk menggabungkan diri
Mukminin kepada penduduk Aelia: dan hartanya dengan Romawi, serta
Ia menjamin mereka keamanan meninggalkan gereja-gereja dan
untuk jiwa dan harta mereka, dan salib-salib mereka, maka keamanan
untuk gereja-gereja dan salib-salib mereka dijamin berkenaan dengan
mereka, serta dalam keadaan sakit jiwa mereka, gereja mereka, dan
ataupun sehat, dan untuk agama salib-salib mereka, sampai mereka
mereka secara keseluruhan. Gereja- tiba di daerah keamanan mereka sen-
gereja mereka tidak akan diduduki diri (Romawi). Dan siapa saja yang
dan tidak pula dirusak, dan tidak telah berada di sana (Aelia) dari ka-
akan dikurangi sesuatu apa pun dari langan penduduk setempat (Syiria)
gereja-gereja itu dan tidak pula dari sebelum terjadinya perang tertentu
lingkungannya; serta tidak dari salib (yakni perang pembebasan Syiria oleh
mereka, dan tidak sedikit pun dari tentara Muslim), maka bagi yang
harta kekayaan mereka (dalam ge- menghendaki ia dibenarkan tetap
reja-gereja itu). Mereka tidak akan tinggal, dan ia diwajibkan membayar
dipaksa meninggalkan agama mere- jizyah seperti kewajiban penduduk
ka, dan tidak seorang pun dari mere- Aelia; dan jika ia menghendaki, ia
ka boleh diganggu. Dan di Aelia boleh bergabung dengan orang-orang
tidak seorang Yahudi pun boleh Romawi, atau jika ia menghendaki ia
tinggal bersama mereka. boleh kembali kepada keluarganya
Atas penduduk Aelia diwajibkan sendiri. Sebab tidak ada suatu apa pun
membayar jizyah sebagaimana jiz- yang boleh diambil dari mereka
yah itu dibayar oleh penduduk kota- (keluarga) itu sampai mereka memetik
kota yang lain (di Syiria). Mereka panenan mereka.
berkewajiban mengeluarkan orang- Dan apa yang tercantum dalam
orang Romawi dan kaum al-Lashut lembaran ini ada janji Allah, per-
dari Aelia. Tetapi jika dari mereka lindungan Rasul-Nya, perlindungan
(orang-orang Romawi) ada yang ke- para khalifah, dan perlindungan semua
luar (meninggalkan Aelia), maka ia kaum beriman, jika mereka (penduduk
(dijamin) aman dalam jiwa dan Aelia) membayar jizyah yang menjadi
hartanya sampai tiba di daerah ke- kewajiban mereka.
amanan mereka (Romawi). Dan jika

1562 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Menjadi saksi atas perjanjian ini bawa kabar gembira dan peringatan,
Khalid Ibn Al-Walid, Amr ibn Al- dan sebagai pemegang titipan Allah
Ash, Abdul Rahman Ibn Auf, dan untuk makhluk-Nya agar tidak lagi
Muawiyah ibn Abi Sufyan. Ditulis pada manusia ada alasan terhadap
dan disaksikan tahun lima belas Allah setelah (kedatangan) para ra-
(Hijriah). sul, dan Allah adalah Mahamulia
Sesungguhnya perjanjian ‘Umar lagi Mahabijaksana.
dengan penduduk Yerusalem itu Ditulis untuk para pemeluk aga-
konsisten dengan semangat perjan- manya (Islam) dan sekalian orang
jian serupa yang dibuat Rasulullah yang menganut agama Nasrani dari
Saw. untuk penduduk Madinah, belahan timur maupun barat dunia,
termasuk kaum Yahudi, segera sete- yang dekat maupun yang jauh, yang
lah beliau tiba dari Makkah dalam fashîh (berbahasa Arab) maupun
hijrah. Perjanjian yang kemudian yang ‘ajm (berbahasa non-Arab),
terkenal dengan Piagam Madinah yang dikenal maupun yang tidak
itu sangat dikagumi para sarjana mo- dikenal, suatu dokumen yang di-
dern, karena merupakan dokumen buat olehnya (Nabi) bagi mereka
politik resmi pertama yang meletak- (kaum Nasrani) sebagai perjanjian.
kan prinsip kebebasan beragama dan Maka barang siapa melanggar
berusaha (ekonomi). Lebih jauh, perjanjian yang ada di dalamnya dan
Nabi juga membuat perjanjian ter- menyelewengkannya ke arah yang
sendiri yang menjamin kebebasan lain serta mengabaikan apa yang di-
dan keamanan kaum Kristen di ma- perintahkannya, maka ia telah me-
na saja, sepanjang masa. Untuk langgar perjanjian Allah, melawan
memperoleh sekadar gambaran, di piagam-Nya, menghina agama-Nya,
bawah ini dikemukakan terjemahan dan mengakibatkan laknat baginya,
bagian pertama perjanjian jaminan baik ia itu seorang penguasa atau
Nabi itu: bukan dari kalangan kaum Muslim
“Dengan nama Allah Yang Maha dan Mukmin.
Pengasih dan Maha Penyayang, dan Jika seorang pendeta atau pejalan
dengan Dialah segala pertolongan. berlindung di gunung atau lembah
Naskah catatan perjanjian, ditulis atau gua atau bangunan atau dataran
oleh Muhammad ibn Abdullah, raml atau radnah atau gereja, maka
utusan Allah, Saw. aku (Nabi) adalah pelindung di
Untuk seluruh kaum Nasrani, belakang mereka dari setiap per-
inilah dokumen yang dibuat oleh musuhan terhadap mereka demi jiwa-
Muhammad ibn Abdullah untuk ku, para pendukungku, para pemeluk
seluruh umat manusia, sebagai pem- agamaku dan para pengikutku,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1563


sebagaimana mereka (kaum Nasrani) persaudaraan umat manusia dalam
itu adalah rakyatku dan anggota iman kepada Allah, Tuhan Maha
perlindunganku. Pencipta. Kaum Muslim, seperti
Aku melindungi mereka dari sudah diutarakan di atas, berke-
perlakuan yang menyakiti menurut wajiban membawa sebanyak mung-
kewajiban yang dibebankan kepada kin manusia ke jalan Allah, demi
pendukung perjanjian ini, yaitu lebih terjaminnya cita-cita tersebut.
membayar pajak Namun justru
(kharrâj), kecuali karena segala
mereka yang te- Allah mempunyai nama-nama tindakan harus
nang jiwanya (ka- yang indah, maka bermohonlah sejalan dengan
rena alasan yang dengan itu. jiwa dan sema-
benar untuk tidak (Q., 7: 180) ngat cita-cita
membayar pajak). persaudaraan itu
Pada mereka (kaum Nasrani) itu sendiri, maka Allah sendiri mem-
tidak dibenarkan adanya dorongan peringatkan kepada Nabi dan semua
atau pemaksaan atas sesuatu apa pun kaum beriman bahwa memaksa
dari itu semua. Atap (bangunan) orang lain untuk menerima kebe-
mereka juga tidak boleh diubah, naran adalah hal yang salah (Q., 2:
begitu pula sistem kerahibannya, 258). Kaum beriman diperintahkan
juga ruang semedi dari biara-biara- untuk menerima pluralitas masya-
nya, ataupun halaman-halamannya. rakat manusia sebagai kenyataan,
Dan tidak satu pun bangunan dalam sekaligus tantangan untuk berlom-
lingkungan kanîsah dan gereja ba dalam kebaikan (Q., 5: 48).
mereka yang boleh dirusak, begitu
pula tidak dibenarkan harta gereja
itu yang masuk untuk membangun
masjid atau rumah orang-orang KETERLIBATAN SANTRI
Muslim. DALAM BIROKRASI
Barangsiapa melakukan hal itu
maka ia sungguh telah melanggar Keterlibatan santri dalam pe-
perjanjian Allah dan melawan Rasul- merintahan dan birokrasi tidak
Nya. berarti bahwa mereka mencampak-
Begitulah Rasulullah Saw.— kan semua aspirasi politik yang lama
seperti dikatakan Yusuf Ali— mereka perjuangkan. Malah, seba-
memberi contoh tentang bagaimana gian dari mereka mulai melihat
mewujudkan dalam kehidupan jalan-jalan baru untuk mewujudkan
nyata salah satu cita-cita Islam, yaitu aspirasi-aspirasi mereka, dan se-

1564 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bagian dari mereka mendapatkan terdorong untuk memelihara status
keuntungan dengan “bekerja dari quo dan menahan (sandbag) upaya-
dalam”. Pada permulaan keter- upaya pembaruan apa pun. Dan ke-
libatan mereka dalam birokrasi dan kuasaan membuat undang-undang
perusahaan lain pemerintah, dam- (legislature), tampak jelas dari
pak kehadiran mereka kecil, dan penampilannya, lebih peka terhadap
terasa hanya pada tingkat perse- tekanan-tekanan keras dari kelom-
orangan. Tahun-tahun ini, setelah pok-kelompok tertentu ketimbang
sekitar dua dasawarsa terlibat dan terhadap kepeduliaan lebih umum
berpartisipasi aktif, dampaknya dari masyarakat banyak. Dalam ke-
mulai terasa pada tingkat sistemis adaan-keadaan itu, tidaklah meng-
sebagai hasil kerja suatu sistem. herankan bila rakyat kian melihat ke
Semangat para teknokrat yang cara-cara baru dan tidak konven-
berorientasi ke Islam—yang kebetul- sional untuk memperbarui peme-
an sebagian besar memiliki latar be- rintah. Dengan adanya korupsi yang
lakang pengalaman politik yang sama menjadi-jadi, apa yang dapat dan
melalui organisasi-organisasi kema- harus dilakukan oleh rakyat, yang
hasiswaan—kebanyakan mulai menghendaki suatu pemerintah
bekerja sebagai kekuatan pengikat di yang bersih, untuk memperbaiki
kalangan mereka. Sejauh menyangkut situasi itu? Suatu jawaban yang me-
Islam, dampak sistemis peranan muaskan harus memiliki tiga hal:
berkembang intelektual-intelektual suatu pengertian yang baik tentang
(santri) ialah proses menaik dari masalah-masalah dasar pemerintah,
Islamisasi lebih lanjut di negeri ini analisis tentang cara-cara utama
yang kini tampak sesuai dengan mengatasi masalah itu, dan pemfo-
momentum nyatanya. kusan pada cara yang paling mem-
Tidak diragukan bahwa “bekerja beri harapan.
dari dalam” dapat menjadi sumber Kita semua mendengar dan
kekecutan hati (disillusionment). membaca tentang kisah-kisah me-
Keterpesonaan rakyat terhadap pe- nakutkan mengenai kemubaziran,
merintah sudah bukan hal yang korupsi dan ketidakefisienan peme-
asing lagi. Namun, tidak seperti rintah-pemerintah di negara-negara
badan usaha swasta yang mengha- berkembang. Namun, kasus Indo-
dapi keengganan para pelanggan, nesia dapat dengan tepat dikatakan
hampir semua pemerintah tampak sebagai bersifat khusus. Hal ini
tidak mampu mengoreksi diri. sebagian karena kompleksitas luar
Aparat-aparat birokrasi yang ditem- biasa bangsa ini. Dengan wilayah
patkan oleh para pemerintah tentu sekitar dua juta kilometer persegi,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1565


terdiri atas 13.667 pulau dengan tuhkan, agaknya, mengidentifikasi
berbagai ukuran, bentuk dan kepadatan perubahan-perubahan sosial sede-
populasi, dan dengan penduduk sekitar mikian rupa, sehingga dapat meme-
150 juta orang,(tulisan ini dibuat di nuhi harapan rakyat dengan pengor-
masa Orde Baru—Ed.) Indonesia banan-pengorbanan yang wajar. Sa-
adalah (1) negara kepulauan terbesar, lah satu jalan yang baik ialah meng-
(2) unit politik ke sepuluh terbesar di akumulasi pengalaman-pengalaman
dunia, dan (3) negara ke lima terpadat teknikal dan mengumpulkan infor-
penduduknya. Bahasa Indonesia sangat masi melalui aktivitas-aktivitas keri-
membantu menjaga keutuhan Re- setan. Tentu hal ini bukanlah suatu
publik ini. Namun, dengan adanya ane- pilihan muluk-muluk, bukan pula
ka ragam kelompok etnis dan orientasi suatu upaya yang cepat menghasil-
kultur lokal, Indonesia selalu mengha- kan. Namun, dengan mempertim-
dapi masalah-masalah nasional yang bangkan dimensi waktu investasi
sangat kompleks. Dengan demikian, apa pun—yang selalu melibatkan
sejauh menyangkut gagasan untuk prinsip penundaan pemuasan—ker-
memiliki suatu pemerintah yang bersih, ja keras tampaknya perlu. Sebagai
korupsi menjadi-jadi tampaknya ganti mengambil jalan mudah un-
bukanlah masalah pemerintah sen- tuk menggalang solidaritas emo-
diri, tetapi benturan berkesinam- sional (yang sifatnya selalu memiliki
bungan antara kepentingan-kepen- orientasi negatif ), sebagian inte-
tingan khusus dari begitu banyak lektual Muslim (santri) yang baru
kelompok sosial, politik, kultural, muncul tampaknya lebih tertarik
dan keagamaan, mengingat kepen- pada aktivitas pemecahan masalah.
tingan-kepentingan itu menembus Cara lain yang mungkin dila-
setiap program pemerintah, militer kukan untuk menciptakan suatu
dan sipil, dan setiap tingkat peme- pemerintahan yang bersih ialah
rintah pusat maupun lokal. memperkuat orientasi-orientasi eti-
Jadi jelaslah, tidak ada pende- ka yang berdasarkan agama. Sudah
katan-pendekatan sederhana untuk tepatlah bila dikatakan bahwa Indo-
memperbarui administrasi dan men- nesia—karena kenyataan bahwa
ciptakan suatu pemerintah yang Islam adalah agama mayoritas pen-
bersih. Tentu, bukanlah masalah duduk Indonesia—diharapkan
mendukung atau menentang peme- memanfaatkan sumber ajaran Islam
rintah, sebab sejumlah cukup besar untuk orientasi-orientasi etikanya.
campur tangan pemerintah diperlu- Sebagian nilai Islam malah sudah
kan bagi negara sedemikian kompleks terdapat dalam ideologi nasional,
seperti Indonesia. Yang dibu- khususnya Pancasila. Namun, ke-

1566 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


nyataan yang ada bahwa Indonesia Tuhan sedikit banyak memiliki
adalah negara Muslim yang paling tujuan hidup dan menginginkan
sedikit terislamkan di dunia. Per- hidupnya itu bermakna. Tetapi,
nyataan yang agak kontradiktif ini runtuhnya komunisme itu menjadi
tidak seluruhnya tanpa dasar. Jika bukti “mutakhir”, bahwa suatu mak-
penggunaan abjad tertentu dapat na dan tujuan hidup tidak cukup
dijadikan isyarat maka dapat dika- hanya bersifat duniawi (terestrial),
takan bahwa Muslim Indonesia ti- melainkan harus bersifat ukhrawi
dak tahu cara menulis bahasa nasio- (percaya pada kehidupan sesudah
nal mereka dalam abjad Arab seba- mati, akhirat). Jatuhnya komunisme
gaimana halnya dengan semua ini juga menjadi peringatan bahwa
bangsa Islam, kecuali Turki (dika- kita harus mampu mengatasi nilai-
renakan Kemalisme berlebihan) dan nilai duniawi ini dengan berorientasi
Bangladesh (yang memiliki abjad pada yang bersifat Mahatinggi atau
sendiri). Orang-orang Indonesia transendental, yaitu Tuhan Yang
menggunakan hanya abjad Romawi. Maha Esa. Adanya kesadaran tentang
makna dan tujuan hidup merupa-
kan pangkal pertama dan utama bagi
ketahanan mental. Manusia akan
KETUHANAN: SILA PERTAMA lebih bersedia menderita dalam mem-
PANCASILA perjuangkan sesuatu yang baginya
bermakna dan bertujuan (sehingga
Sila pertama Pancasila ialah akan muncul semangat berkorban)
Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini daripada menempuh hidup yang
dapat disebut sebagai sila dasar tidak berarti, tidak penting, yang
untuk sila-sila yang lain. Sebab, kadang-kadang dirinya pun dianggap
Ketuhanan Yang Maha Esa, yang tidak penting.
memberi kita dasar bagi kehidupan Kedua, jika tidak didahului
berkeimanan dan berketakwaan, dengan pelepasan diri dari semua
merupakan sumber dari (paling ti- bentuk kepercayaan palsu, sikap
dak) tiga hal yang sangat hakiki da- percaya pada Tuhan Yang Maha Esa
lam hidup kita. itu tidaklah absah dan juga tidak
Pertama, Ketuhanan Yang Maha akan berdampak positif dalam hidup
Esa adalah dasar utama dan hakiki terestrial dan transendental. Ini
bagi adanya kesadaran tentang merupakan persoalan yang untuk
makna dan tujuan hidup. Semua sebagian besar manusia sangat sulit
orang bahkan juga kaum komunis dan sering dilematis. Manusia hidup
yang tidak percaya pada adanya tidak mungkin tanpa kepercayaan,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1567


apa pun bentuk kepercayaan itu. Ini perbudakan objek kepercayaan palsu
dikarenakan kepercayaan itu akan tersebut. Sebab, kepercayaan palsu
memberi penjelasan tentang hidup itu pada hakikatnya adalah keper-
ini, asal muasalnya, dan lingkungan- cayaan dan pemujaan yang tidak
nya. Dari penjelasan ini dapat di- pada tempatnya, baik itu dalam
pahami mengapa setiap komunitas bentuk pemujaan pada sesama
manusia memiliki legenda-legenda manusia, makhluk lain, ataupun
dan mitos-mitos. Namun, sebagai pemujaan pada alam sekitar.
konsekuensinya, orang yang ber- Ketiga, Ketuhanan Yang Maha
kepercayaan itu dengan sendirinya Esa adalah dasar utama dan hakiki
akan tunduk dan menjadi “abdi” bagi kesadaran etis dan moral manu-
(budak) dari kepercayaannya ter- sia. Dia memberi kita keteguhan
sebut. Dengan demikian dia teran- wawasan tentang benar dan salah,
cam kehilangan kebebasan hakiki- serta tentang baik dan buruk. Mere-
nya, dan juga kehilangan harkat dan ka yang memiliki kesadaran tentang
martabatnya yang tinggi sebagai makna dan tujuan hidup yang
manusia. Karena praktis setiap orang terestrial sekaligus transendental
mempunyai kepercayaan, dan da- tentu juga menyadari tentang ada-
lam kepercayaan itu akibat ling- nya dimensi kehidupan yang lebih
kungan budayanya tidak mustahil penting, lebih hakiki, dan lebih
mengandung unsur-unsur palsu, menjamin kebahagiaan total dari-
maka secara metodologis dia harus pada wujud keseharian hidup du-
mampu membebaskan diri dengan niawi ini. Keinsafan seseorang akan
membuang setiap bentuk unsur adanya Tuhan yang senantiasa hadir
kepercayaan palsu itu, dengan dalam hidup dan menyertai serta
percaya kepada Tuhan Yang Maha mengawasi setiap pribadi manusia
Esa saja. Memang diakui bahwa dalam segala kegiatannya tentu akan
proses pembebasan ini sulit, namun menjauhkan orang tersebut dari
jika yang bersangkutan berhasil kemungkinan melakukan sesuatu
maka kebaikan yang akan diterima- yang kiranya tidak mendapat “per-
nya sebagai reward sungguh besar, kenan” dari Tuhannya. Oleh karena
yaitu diperolehnya harkat martabat- itu, seorang yang ber-Ketuhanan
nya yang tinggi sebagai manusia Yang Maha Esa akan senantiasa me-
yang terhormat. Manusia sebagai lakukan seluruh pekerjaannya dengan
puncak ciptaan Tuhan adalah lebih penuh tanggung jawab secara etis
mulia daripada alam sekitarnya. dan moral. Tanggung jawab ini diwu-
Oleh karena itu, dia harus melepas- judkan dengan senantiasa melakukan
kan diri dari kungkungan dan “konsultasi” pada suara hatinya yang

1568 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


paling dalam dan paling suci, yaitu sendiri. Mengakui Tuhan Yang Maha
hati nurani (dari bahasa Arab nûrânî Esa sebagai yang mutlak berarti
yang artinya “bersifat cahaya”, dalam menyadari bahwa Tuhan tidak dapat
bahasa Inggris luminous, karena me- dijangkau oleh akal manusia.
rupakan “modal (2). Maka,
primordial” bagi Tuhan tidak da-
manusia untuk pat diketahui,
menerangi jalan tetapi harus di-
hidupnya dengan insafi sedalam-
adanya keinsafan dalamnya bah-
naluriah tentang wa Dia-lah asal
baik dan buruk, dan tujuan hi-
benar dan salah). dup. Sebagai
Dengan jiwa dan konsekuensinya,
makna Ketuhan- manusia harus
an Yang Maha membaktikan
Esa seseorang terbimbing ke arah seluruh hidupnya demi memper-
pengenalan dirinya sendiri yang oleh perkenan atau ridla dari Tuhan.
paling mendalam dan paling suci, (3). Tidak memutlakkan sesuatu
yaitu hati nuraninya. Dan dengan apa pun selain Tuhan Yang Maha
pengenalan diri sendiri yang men- Esa berarti tidak menjadikan sesuatu
dalam dan suci itu maka dia akan selain dari Dia sebagai tujuan hidup.
terbimbing ke arah budi pekerti Dalam wujudnya yang minimal,
yang luhur. menjadikan sesuatu selain Tuhan
sebagai tujuan hidup itu, contohnya
adalah sikap pamrih, tidak ikhlas.
(4). Pandangan hidup itu terkait
KETUHANAN YANG erat dengan pandangan bahwa
MAHA ESA manusia adalah puncak ciptaan
Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan
Implikasi dan ramifikasi Ke- dalam sebaik-baik kejadian. Manu-
tuhanan Yang Maha Esa, jika kita sia berkedudukan lebih tinggi
coba untuk mengidentifikasinya, daripada ciptaan Tuhan mana pun
kurang lebih akan menghasilkan di seluruh alam, malah lebih tinggi
nilai-nilai berikut ini: daripada alam itu sendiri.
(1). Bahwa manusia tidak dibe- (5). Jadi, Tuhan telah memberi
narkan memutlakkan sesuatu apa kemuliaan kepada manusia. Maka
pun selain Tuhan Yang Maha Esa itu manusia harus menjaga harkat dan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1569


martabatnya itu, dengan tidak kita dapat menghayati keagungan
bersikap menempatkan alam atau ge- Tuhan Yang Maha Esa (yang menjadi
jala alam lebih tinggi daripada diri- dasar kesejahteraan spiritual).
nya sendiri (melalui mitologi alam (10). Juga dengan memerhatikan
atau gejalanya), atau menempatkan alam itu terutama gejala spesifiknya
seseorang, termasuk juga diri sendiri, manusia dapat menemukan patokan
lebih tinggi daripada orang lain dalam usaha memanfaatkannya
(melalui tirani atau mitologi sesama (dasar kesejahteraan material, mela-
manusia). lui ilmu pengetahuan dan tekno-
(6). Manusia diciptakan sebagai logi).
makhluk kebaikan (fitrah), karena (11). Maka, manusia mengem-
itu masing-masing pribadi manusia ban tugas membangun dunia ini dan
harus berpandangan baik kepada memeliharanya sesuai dengan hu-
sesamanya dan berbuat baik untuk kum-hukum yang berlaku dalam
sesamanya. keseluruhannya secara utuh (tidak
(7). Sebagai ciptaan yang kedu- hanya dalam bagiannya secara parsial
dukannya lebih rendah daripada semata), demi usaha mencapai kua-
manusia, alam ini disediakan Tuhan litas hidup yang lebih tinggi. Di sini
bagi kepentingan manusia untuk letak relevansi keimanan untuk
kesejahteraan hidupnya, baik yang wawasan lingkungan.
bersifat spiritual, maupun yang ber- (12). Di atas segala-galanya, ma-
sifat material. nusia harus senantiasa berusaha
(8). Alam diciptakan Tuhan seba- menjaga konsistensi dan keutuhan
gai wujud yang baik dan nyata (tidak orientasi hidupnya yang luhur, yaitu
semu), dan dengan hukum-hukum- orientasi menuju ridla Tuhan Yang
nya yang tetap, baik yang berlaku Maha Esa. Ini bisa dilakukan melalui
dalam keseluruhannya yang utuh usaha memelihara hubungan de-
maupun yang berlaku dalam ba- ngan Tuhan, dan dengan perbuatan
giannya secara spesifik. baik pada sesama manusia.
(9). Maka, manusia harus meng- (13). Perbuatan baik kepada se-
amati alam raya ini dengan penuh sama manusia, yang dilakukan de-
apresiasi, baik dalam kaitannya dengan ngan tetap konsisten pada tujuan lu-
keseluruhanya yang utuh maupun hur yang murni, adalah jalan ter-
dalam kaitannya dengan bagiannya dekat menuju ridla Tuhan. Perbuat-
yang tertentu, semuanya sebagai an ini bukan semata-mata dengan
“manifestasi” Tuhan (perkataan Arab mengikuti dan menjalankan segi-
“‘âlam” memang bermakna asal segi formal lahiriah ajaran agama, se-
“manifestasi”). Dengan apresiasi ini perti ritus dan sakramen (simbolis-

1570 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


me tanpa substansi adalah muspra (17). Dengan iman itu manusia
[tidak ada manfaat yang ditinggal- akan menjalankan hidupnya penuh
kannya], jika bukannya merupakan tanggung jawab, karena sadar akan
suatu kesesatan). adanya Pengadilan Ilahi itu kelak.
(14). Karena itu manusia harus Sebagai wujud amaliahnya dinya-
bekerja dengan sebaik-baiknya, takan dalam sikap memelihara hu-
sesuai bidang masing-masing, bungan yang sebaik-baiknya dengan
menggunakan setiap waktu lowong sesama manusia dalam bentuk rasa
secara produktif dan senantiasa persaudaraan, saling menghargai,
berusaha menanamkan kesadaran tenggang-menenggang, dan saling
ketuhanan dalam dirinya. Manusia membantu. Sikap ini dilandasi rasa
dalam pandangan Tuhan tidak sadar akan makna penting usaha
memperoleh apa-apa kecuali yang ia menyebarkan perdamaian (salâm)
usahakan sendiri, tanpa menang- antara sesamanya.
gung kesalahan orang lain. (18). Maka, perbedaan antara
(15). Manusia harus menyadari sesama manusia harus disadari se-
bahwa semua perbuatannya, baik bagai ketentuan Tuhan, karena Dia
dan buruk, besar dan kecil, akan tidak menghendaki terjadinya su-
dipertanggungjawabkan dalam sunan masyarakat yang monolitik.
Pengadilan Ilahi di Hari Kemudian. Pluralitas yang sehat justru diperlu-
Pada hari itu manusia akan meng- kan sebagai kerangka adanya kompe-
hadapi Hakim Mahaagung mutlak tisi ke arah berbagai kebaikan, se-
sebagai pribadi, sebagaimana dia hingga perbedaan yang sehat meru-
adalah seorang pribadi ketika Tuhan pakan rahmat bagi manusia.
menciptakannya pertama kali. (19). Yang melandasi semuanya
(16). Karena adanya iman ini, itu adalah keyakinan dan kesadaran
manusia menjadi bebas dan memi- bahwa Tuhan adalah Mahahadir,
liki dirinya sendiri secara utuh (tidak menyertai dan bersama setiap indi-
mengalami fragmentasi). Sebab, dia vidu di mana pun dia berada, dan
tidak tunduk kepada apa pun selain Mahatahu akan segala perbuatan
kepada Sang Kebenaran (Al-Haqq, individu itu serta tidak akan lengah
yaitu Tuhan). Ini dinyatakan dalam sedikit pun untuk memperhitung-
kegiatan ibadah yang hanya ditu- kan amal perbuatannya, biar sekecil
jukan kepada Tuhan semata, tidak apa pun.
sedikit pun kepada yang lain. Proyeksi Noktah-noktah normatif itu ada
ibadah yang hanya tertuju kepada dalam agama, dan semuanya mem-
Tuhan ini dilandasi rasa sadar akan punyai referensi dalam sumber-
kemahaagungan Tuhan. sumber suci agama. Oleh karena itu,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1571


masalahnya adalah bagaimana konteks dînullâh ini (patuh kepada
mengaktualisasikan semuanya itu Allah) memang terasa berat. Oleh
dengan kuat, sehingga menjadi karena itu, keagamaan tidak akan
kesadaran umum dan mendalam berfungsi kepada kita, kecuali
bagi setiap pemeluk agama tersebut. dengan keikhlasan. Menjalankan
Jika nilai-nilai Ketuhanan Yang shalat tidak sekadar menjalankan
Maha Esa yang menjadi inti ajaran dalam artian formal, namun dalam
agama itu manjadi kesadaran umum, arti menghayati maknanya dan
maka berbagai tujuan strategi Pem- melaksanakan makna shalat ter-
bangunan Jangka Panjang Tahap II, sebut. Iqâmat-u ‘l-dîn dan aqîm-u ‘l-
akan memiliki landasan spiritual dîn tidak berarti memeluk suatu
dan moral yang kukuh. agama secara formal, hanya mengisi
kolom dalam suatu lembaran kertas.
Memeluk agama haruslah dengan
mengerti makna agama dan meng-
KETUNDUKAN: hayatinya.
ESENSI AGAMA Sebenarnya esensi agama sangat
sederhana, yakni tunduk hanya
Dalam masalah ketundukan kepada Allah Swt atau yang disebut
kepada Allah, kita harus satu (mono- Islâm. Islâm berarti pasrah dan
litik). Manusia tidak bisa lagi tunduk kepada Allah Swt. Tetapi
berbagi. Contohnya, ada yang karena karakter manusia itu berat
tunduk kepada seorang tiran, yang sekali untuk pasrah dan tunduk
dalam Al-Quran disebut thâgût, dan kepada Allah, maka Allah menga-
ada yang tunduk kepada Allah Swt. takan bahwa manusia itu tidak
Dalam bahasa Arab, agama disebut semuanya sama; ada yang memang
dengan dîn, yang berarti ajaran pembawaannya sesat. Karena itu,
kepatuhan. Ini bisa dilihat dari kata biasanya khutbah-khutbah Jumat
aslinya dâna-yadînu yang berarti sering diawali dengan kutipan ayat
tunduk, seperti halnya kata ma- Al-Quran, Barangsiapa mendapat
dînah yang kemudian diartikan petunjuk Allah, itulah petunjuk yang
sebagai suatu pola kehidupan benar; tetapi barangsiapa dibiarkan
bersama yang menetap di satu tem- tersesat, maka tak ada pelindung dan
pat dan menjadi teratur karena pembimbing baginya ke jalan yang
tunduk kepada hukum dan aturan- benar (Q., 18: 17).
aturan. Bagi mereka yang tidak bisa
patuh kepada Allah, bersatu dalam

1572 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KETURUNAN IBRAHIM sesuai dengan petunjuk Allah
sendiri. Di sanalah Isma‘il dibesar-
Ada dua bangsa yang mengaku kan, kemudian berumah tangga
sebagai keturunan Nabi Ibrahim, dengan wanita Arab suku Jurhum,
yaitu bangsa Yahudi dan bangsa yang kemudian menurunkan bangsa
Arab (suku Quraisy). Bangsa Yahudi Arab Quraisy, penduduk Makkah
diturunkan dari garis Nabi Ishaq, dan suku Arab yang paling ter-
kemudian turun kemuka.
ke Nabi Ya’qub, Dari suku
yang bergelar Is- Allah tidak menjadikan kehidupan Quraisy itu kelak
rail (artinya, abadi pada manusia, tidak pula tampil Rasul
menciptakan kekuasaan manusia
Hamba Allah). yang tak bakal sirna. Allah yang peng-
Karena itu Nabi habisan, Nabi
Yahudi juga disebut Bani Israil Muhammad Saw. yang membawa
(artinya, Anak cucu Israil). Islam. Setelah itu terjadilah “Le-
Ishaq adalah putra Ibrahim dari dakan Bangsa Arab” (Arab explosion),
istrinya, Sarah. Tapi sebelum ber- yaitu ketika bangsa Arab di bawah
anakkan Ishaq, Ibrahim telah ber- bendera Islam dengan kecepatan
anakkan Isma‘il dari istri yang lebih luar biasa menaklukkan “daerah jan-
muda, Hajar, seorang berkebangsa- tung” (heartland) dunia, yang ter-
an Mesir yang dihadiahkan oleh bentang dari Lautan Atlantik di
Fir‘aun. Dia dinamai Isma‘il, dari barat sampai Tembok Cina di
bahasa Ibrani, “Ishmael”, yang Timur.
artinya “Allah telah mendengar,” ka- Akan halnya bangsa Yahudi yang
rena Ibrahim memandangnya se- tinggal di kawasan Kana’an dan
bagai bukti bahwa Allah telah Mesir, yang tampil dari mereka tidak
mendengar doanya untuk mem- hanya seorang Nabi tetapi banyak
punyai keturunan. Nabi yang kini nama-nama mereka
Maka tidak heran Ibrahim sangat menghiasi kitab-kitab suci Taurat,
mencintai anaknya, Isma‘il. Tetapi, Injil dan Al-Quran. Tapi bangsa
kecintaannya itu telah mengundang Yahudi tidak pernah benar-benar
ketidaksenangan Sarah, istri per- jaya. Bahkan sejak tahun 70 Masehi,
tamanya yang kemudian meminta mereka mengalami diaspora, yaitu
Ibrahim untuk membawa mereka, mengembara terlunta-lunta di muka
ibu dan anak itu, keluar dari rumah bumi, tanpa tanah air. Sebab Bait
tangganya. Isma‘il dan ibunya, al-Maqdis atau Yerusalem telah
Hajar, dibawa, Ibrahim ke Makkah, dihancurkan oleh Kaisar Titus dari
dekat Rumah Allah (Bayt Allâh), Roma, dan setelah Bizantium

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1573


menjadi Kristen, seluruh Palestina kan dan melindungi mereka selama
dikuasainya dan orang Yahudi dila- ratusan tahun. Karena hukum Allah
rang tinggal di sana. Hal itu ber- tidak akan berubah, yaitu hukum
langsung terus sampai Yerusalem jatuh bahwa “yang salah pasti hancur”, maka
ke tangan orang-orang Arab Muslim dengan kezalimannya itu bangsa
zaman ‘Umar Ibn Al-Khattab. Yahudi sebenarnya sedang menggali
Kemudian Islam membuka kota liang kuburnya sendiri. Ini sejalan
suci itu terbuka juga untuk kaum dengan peringatan tersirat dari Allah
Yahudi, dan mereka diizinkan ting- kepada Nabi Ibrahim, Dan ingatlah
gal di sana, menempati “kavling” ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya
yang telah ditentukan. Kaum Kris- dengan berbagai perintah, kemudian di-
ten minta agar orang-orang Yahudi penuhinya dengan sempurna. Lalu
itu tetap tidak dibolehkan bercampur Tuhan bersabda: “Sesungguhnya
dengan kaum Kristen, dan ‘Umar Aku menjadikan engkau (Ibrahim)
memenuhi permintaan itu. pemimpin umat manusia”, lalu Ibrahim
Mereka kaum Yahudi hidup be- bertanya: “Dan juga dari keturunanku?”
bas di zaman kekuasaan Islam selama Tuhan Menjawab, “Perjanjianku ini
berabad-abad. Mereka menjadi tidak berlaku untuk mereka yang zalim
penduduk kosmopolit, artinya (Q., 2: 124).”
dengan penuh kebebasan berpin-
dah-pindah dari satu tempat ke
tempat lain untuk berbagai keper-
luan, terutama berdagang. Dalam KEUNGGULAN JEPANG
pelukan kekuasaan Islam mereka itu
sangat bahagia, lebih-lebih jika Ketika Kaisar Hirohito mening-
dibandingkan dengan keadaan gal, banyak orang membicarakan
mereka di bawah kekuasaan Kristen kedudukannya selaku lambang
Eropa. komunitas budaya Jepang selama
Kerena itu sungguh ironis bahwa ribuan tahun. Komunitas itu diang-
sejak 1948 mereka merebut dan men- gap penting, karena memberi rasa
jajah sewenang-wenang tanah Pa- keabsahan dan keautentikan kepada
lestina, yaitu bangsa yang sejak dahulu bangsa Jepang dalam menghadapi
telah tinggal di situ (meskipun perkembangan zaman. Rasa keab-
kemudian disebut bangsa Arab, karena sahan dan keautentikan itu juga
berbahasa Arab). Itulah kezaliman menjadi sumber kemantapan dan
Yahudi, yaitu kezaliman kaum yang kepercayaan diri yang sangat penting
tidak tahu berterima kasih kepada bagi munculnya kreativitas dan daya
bangsa Arab yang telah menyelamat- cipta.

1574 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Sebenarnya keunggulan bangsa dengan selera kejepangan, yang
Jepang dalam segi-segi tertentu kemudian ternyata juga sangat laku
sekarang ini atas bangsa-bangsa lain, di pasaran dunia. Sikap kejiwaan
termasuk atas bangsa-bangsa Barat, (mindset) bangsa Jepang sebagai hasil
dapat diterangkan sebagai keber- garis kelanjutan budaya mereka itu
hasilan mereka menerjemahkan telah melengkapi mereka dengan
modernitas. Ilustrasi tentang hal ini kemampuan mencerna modernitas
ialah kesuksesan bangsa Jepang dari Barat sehingga menyatu dengan
mengubah dan mengembangkan sistem budaya mereka sendiri secara
temuan-temuan teknologi Barat autentik dan absah. Ini juga terjadi
seperti transistor dan microchips dengan perangkat-perangkat lunak
menjadi dasar bagi pembuatan seperti teknik organisasi dan mana-
berbagai komoditas yang sangat laku jemen, sehingga pernah terkenal apa
di dunia, seperti jam tangan, radio, yang dinamakan organisasi atau
televisi, dan komputer laptop, dan manajemen “a la Jepang”.
notebook.
Jika diambil komputer sebagai
misal, akan ddapati bahwa mesin
kecerdasan buatan (artificial KEUTAMAAN BERILMU
intelligence) itu ditemukan dan
dibuat orang Barat (Amerika) se- Terkait dengan upaya Al-Ghazali
bagai barang yang amat berguna, untuk menghidupkan kembali
namun dalam bentuk dan ukuran ilmu-ilmu agama, di sini dia ber-
yang sangat canggung (komputer bicara mengenai keutamaan orang
yang mula pertama berukuran se- yang beriman dan berilmu. Dengan
besar kamar tidur). Adalah bangsa mengutip firman Allah, Allah akan
Jepang yang kemudian mengem- mengangkat derajat orang beriman di
bangkan komputer itu sedemikian antara kamu dan mereka telah diberi
rupa sehingga dari segi pemakaian ilmu (Q., 58: 11). Al-Ghazali
dan ukurannya menjadi sangat prak- mengatakan bahwa jaminan super-
tis dan dapat dibawa ke mana-mana ioritas atau supremasi itu ialah ilmu
(portable). dan iman. Iman membuat orang
Jelas sekali, bahwa kebiasaan baik, dan ilmu menunjukkan bagai-
membuat barang-barang kecil dan mana cara berbuat baik itu. Kalau
praktis pada bangsa Jepang telah hanya iman saja tanpa ilmu, orang
menjadi modal bagi keberhasilan berbuat baik tapi akibatnya justru
mereka mengadopsi teknologi Barat bisa merugikan orang lain. Sebalik-
modern dan membuatnya sesuai nya, kalau ilmu saja tanpa iman, itu

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1575


bisa mengarah pada kejahatan. Ada ngan kutipan-kutipan dari Al-
sebuah hadis yang dikutip Al- Quran dan Hadis yang sering kita
Ghazali, “Iman itu telanjang, pa- dengar, seperti Allah bersaksi tiada
kaiannya adalah takwa, perhiasan- Tuhan selain Dia; para malaikat
nya adalah malu, dan buahnya adalah dan mereka yang sarat dengan ilmu
ilmu”. berdiri teguh
Dalam pem- demi keadilan
bahasan menge- (Q., 3: 18).
nai ilmu, Al- Menurut tafsir
Ghazali banyak Al-Ghazali,
sekali mengutip orang-orang
hadis, tetapi tidak yang berilmu
selalu dari Nabi. disebut satu
Sebab dulu yang napas dengan
disebut hadis itu Allah dan ma-
ialah semua pe- laikat. Allah,
nuturan dari ma- malaikat dan
sa lalu, terutama generasi pertama orang-orang yang berilmu yang
dan kedua. Ibnu Abbas misalnya jujur itu akan menjadi saksi tentang
mengatakan, “Orang yang mempu- adanya Tuhan Yang Maha Esa. Al-
nyai pengetahuan itu lebih tinggi Ghazali mengajak memerhatikan
daripada orang yang beriman biasa bagaimana Tuhan memulai dengan
tujuh ratus derajat, dan setiap derajat diri-Nya sendiri, kemudian menye-
jaraknya lima ratus tahun.” Kutipan but para malaikat, dan terakhir, para
itu menunjukkan penghargaan ahli ilmu pengetahuan. Dengan
generasi salaf yang sangat tinggi demikian, orang yang berilmu
terhadap ilmu pengetahuan. Dalam pengetahuan itu memang tinggi
Al-Quran surat Al-Zumar juga sekali kedudukannya.
ditegaskan, “Adakah sama mereka
yang mengetahui dengan yang tidak
mengetahui? (Q., 39: 9).” Ini per-
tanyaan retorik yang tidak perlu di- KEWIBAWAAN DAN
jawab karena sudah mengandung KETELADANAN
jawabannya sendiri.
Pembahasan Al-Ghazali tentang Berkaitan erat dengan aspek sosial
keutamaan ilmu ini sebetulnya agak disiplin, penting sekali penampilan
konvensional, karena ia memulai de- yang berwibawa dari pemegang peran

1576 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


“law enforcement”. Yang dimaksud pada bahasa ucapan (lisân-u ‘l-hâl-i
dengan para pemegang peran “law afshah-u min lisân-i ‘l-maqâl). Se-
enforcement” itu tidaklah terbatas suatu yang mungkin memerlukan
hanya kepada tenaga kepolisian (se- seribu kata untuk menerangkannya
kalipun mereka ini yang secara nyata kadang-kadang cukup dan lebih baik
terlibat langsung dalam usaha “law diterangkan dengan satu tindakan
enforcement”), tetapi meliputi seluruh nyata saja. Karena itu ada ungkapan,
aparat yang langsung atau tidak lang- hendaknya kita mengajak masya-
sung berkaitan dan berkepentingan rakat ke arah kebaikan, termasuk
dengan masalah disiplin, khususnya disiplin, “dengan bahasa perbuatan”
aparat pemerintahan secara ke- (al-da‘wat-u bi lisân-i ‘l-hâl), dan
seluruhan. tidak hanya “dengan bahasa ucapan”
Salah satu unsur kewibawaan (bi lisân-i ‘l-maqâl) .
adalah keteladanan. Tidak akan ada
wibawa tanpa yang bersangkutan
memberi teladan tentang apa yang
dikehendaki dan diperintahkan. KEWIRAUSAHAAN PRIBUMI
Ungkapan terkenal “Ing ngarsa sung DAN MASALAH BUDAYA
tulada” adalah kata-kata hikmah yang
sangat relevan dengan usaha pene- Di atas kertas, dalam perhitungan
gakan disiplin ini, sebagaimana juga berdasarkan nasionalisme dan patrio-
relevan untuk peran kepemimpinan tisme, komunitas wirausa hawan
mana pun. Sedangkan agama, dalam pribumi seharusnya mendapatkan,
kitab suci Al-Quran, dengan keras atau diberi, kesempatan pertama dan
memperingatkan janganlah sampai utama. Tapi karena kebanyakan
kita menganjurkan sesuatu, namun anggota komunitas itu berada dalam
diri kita sendiri tidak menjalankan- lingkaran ideologis-politis yang saat
nya, Wahai sekalian orang beriman! itu dipandang “membahayakan”
“Mengapa kamu mengatakan sesuatu ditambah beberapa perilaku tertentu
yang kamu sendiri tidak menjalan- yang kurang menguntungkan dari
kannya?” Sungguh besar dosanya di sisi pihak pemegang otoritas ideologis-
Allah bahwa kamu mengatakan politis kemunitas itu sendiri maka
sesuatu yang kamu sendiri tidak men- dalam kerangka berpikir “jangan
jalankannya (Q., 61: 2-3). ambil risiko” kesempatan ambil
Karena itu, perlu dipikirkan bagian dalam pembangunan itu
kebenaran ungkapan bahwa: “Bahasa diperoleh atau diberikan kepada
perbuatan adalah lebih fasih dari- mereka yang secara ideologis-politis

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1577


dipandang aman. Kiranya cukup yang amat penting dalam kewira-
banyak orang mampu melihat dan usahaan disebabkan sifatnya yang
sepakat bahwa kesenjangan sosial- agak ilusif, juga tidak kita bicarakan
ekonomi yang sekarang terjadi ini keberanian menempuh risiko
adalah akibat “politik” pembangun- sebagai sebuah nilai kewirausahaan
an yang mau tidak mau, untuk yang amat penting sebab dalam
amannya pembangunan itu sendiri, kerangka ukuran etis yang berbeda,
sangat memperhitungkan risiko dan mereka (golongan nonpribumi—
untung rugi ideologis-politis itu. Ed.) tidak memiliki keseganan
Akibatnya ialah bahwa golongan menyuap, misalnya. Namun pada
tertentu yang lebih aman secara golongan nonpribumi nilai-nilai
ideologis-politis diuntungkan amat kewirausahaan tersebut jelas ada dan
jauh di atas proporsinya. sangat kuat. Biasanya inilah kete-
Untuk adilnya, dan agar kita tidak rangannya mengapa keturunan
terjebak ke dalam jalan buntu atau Cina umumnya memperoleh sukses
terdorong masuk jalan sesat, di sini besar tidak saja di Indonesia dan di
kita harus menyebut adanya faktor negara-negara bekas jajahan (se-
“objektif ” yang sulit diingkari. Go- hingga teori “warisan kolonial” tadi
longan nonpribumi, dalam hal ini berlaku), tapi juga di negara-negara
keturunan Cina, disebabkan oleh maju seperti, misalnya, Amerika
mind set mereka golongan minoritas Serikat, Kanada dan Australia. Da-
yang sehari-hari menghadapi per- lam era globalisasi dan dunia yang
soalan hidup atau mati di negeri semakin terbuka sekarang ini boleh
orang (yang acapkali memper- dikatakan tidak ada kawasan bumi
lakukan mereka dengan sikap-sikap tanpa kewirausahaan keturunan
cukup sengit), tumbuh dan berkem- Cina.
bang dengan kualitas-kualitas Berkaitan dengan itu, akhir-akhir
kewirausahaan (entrepreneurial) yang ini semakin sering dan nyaring
tangguh: kerja keras, ingkar kepada terdengar analisa tentang peranan
diri sendiri (self denial), hemat, etika Kong Hucu (Konfusianisme)
hidup sederhana (bebas dari de- sebagai landasan pacu bagi kema-
monstration effect), produktif, in- juan bangsa-bangsa Asia Timur (sisi
dustrial, mampu melihat jauh ke barat dari Lembah Lautan Teduh,
depan, biasa menabung, tepat janji, Pacific Rims) yang tampil semakin
tepat waktu, dapat dipercaya, dan kuat dan mengesankan sebagai “Ne-
seterusnya. gara-negara Industri Baru” (Newly
Di atas itu kita tidak bicara ten- Industrializing Countries—NIC’s).
tang segi kejujuran suatu bagian Sisi ini diperkuat oleh kebiasaan

1578 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


orang Barat, melalui pers mereka, Tetapi kenyataan kesantrian ini
untuk menyebut negara-negara pula yang menjadi penghalang
industri baru itu (Korea Selatan, kultural-politis dalam hubungannya
Hongkong, Taiwan dan Singapura) dengan struktur kekuasaan Indo-
sebagai “Naga-naga Kecil” atau nesia merdeka. Karena Indonesia
“Little Dragons” (naga adalah bina- merdeka, dari sudut struktur politik-
tang mitologi China atau Konfu- nya, sebagian besar masih merupa-
sianisme), dengan nada pengakuan kan kelanjutan warisan kolonial (mi-
dan penghargaan kepada sistem salnya, birokrasi zaman merdeka se-
etika itu. bagian besar masih kelanjutan dunia
Jika hal ini dimasukkan dalam kepriyayian zaman kolonial), maka
diagnosis, maka terapinya kira-kira kaum santri yang dalam banyak hal
berada sekitar bagaimana diusaha- merupakan imbangan atau saingan
kan agar nilai-nilai entrepreneurial kaum priyayi, dengan akses yang
itu tumbuh pada golongan rakyat jauh lebih lemah kepada sektor
banyak, yang berarti golongan modern (akibat kesenjangan pendi-
“pribumi”. Terapi seperti ini diang- dikan tersebut di atas) mereka ke-
gap banyak ahli memiliki segi mudian tersisih atau sengaja disisih-
kewajaran dan kemungkinan, me- kan. Pilihan pun lebih banyak jatuh
ngingat bahwa memang di kalangan kepada komunitas sosial-ekonomi
pribumi tertentu terdapat komuni- dengan risiko ideologis-politis dan
tas dengan semangat entrepreneurial kultural yang lebih aman, seperti
yang cukup tinggi. Dalam kajian telah disinggung di atas.
Clifford Geertz, seorang antropolog Jika penglihatan ini benar, maka
Amerika terkenal itu, misalnya, penyelesaian masalah ketidakadilan
kalangan santri di Jawa, dan kalangan yang mencolok sekarang ini me-
Kesatria di Bali, memiliki jiwa ke- nyangkut masalah politik atau
wirausahaan yang potensial. Khu- kemauan politik. Misalnya, politik
susnya tentang kaum santri di Jawa, pembangunan berdasarkan paham
semangat kewirausahaan mereka ter- ekonomi pasar agaknya harus di-
kait dengan watak agama Islam kombinasi dengan patriotisme dan
sebagai agama kaum pedagang yang nasionalisme yang lebih kuat dan
kemudian menghasilkan pola buda- terarah, dengan menerapkan politik
ya pantai dengan ciri-ciri keterbuka- “diskriminasi positif ” (istilah men-
an, mobilitas tinggi, kosmopolitan- diang Jenderal T.B. Simatupang),
isme, egalitarianisme, dan peng- yaitu politik pemihakan sadar dan
hargaan kepada kerja keras. terarah kepada kaum lemah ekono-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1579


mi dengan membantu, menumbuh- Barat, selain bahasa Arab dan, sudah
kan dan memberi mereka kesem- tentu, bahasa nasional serta bahasa
patan yang sengaja diperbesar. Di daerah. Keluasannya dalam me-
Amerika Serikat, politik ini, yang mahami hukum-hukum agama
menyangkut ma- lewat kitab-kitab
syarakat kulit hi- fiqih diperkaya
tam, dikenal, da- “Sesungguhnya darahmu, harta dengan kemam-
lam euphemisme bendamu dan kehormatanmu ada- puannya mem-
nya, sebagai kebi- lah suci atas kamu seperti sucinya buat perban-
jakan “kesempat- hari (haji) mu ini, dalam bulanmu dingan dengan
(bulan suci Dzulhijjah) ini dan di
an sama” (equal negerimu (tanah suci) ini, sampai hukum-hukum
opportunity), yang tibanya hari kamu sekalian berte- umum yang be-
wujudnya pem- mu dengan Dia!” liau ketahui le-
berian kesem- (Khutbah Nabi Saw. di Haji Wada’) wat bahasa-ba-
patan lebih besar hasa Barat. Ka-
kepada warga Amerika yang kurang rena itu, tidak heran bahwa Kiai Ali
beruntung itu. Yafie pernah mencapai kedudukan
yang begitu tinggi dalam organisasi
dan kepemimpinan NU (Nahdlatul
Ulama) sebagai pejabat Rais Aam
K.H. ALI YAFIE Lajnah Tanfidziyah. Kita akan dapat
mempunyai gambaran yang sesuai
Pertama kali penulis mendengar tentang makna kedudukan Kiai Ali
tentang tokoh Kiai Ali Yafie dari Gus Yafie itu jika ingat bahwa jabatan
Dur (Abdurrahman Wahid). Pada Rais Am adalah warisan dari
saat itu, awal tahun 70-an, penulis Hadlrat Syaikh Muhammd Hasyim
rasakan adanya hubungan yang Asy‘ari. Meskipun beliau saat itu
sangat khusus antara Gus Dur tidak disebut sebagai Rais Am, me-
dengan Kiai Ali Yafie. Paling tidak, lainkan Rais Akbar (Pemimpin
hubungan itu berupa sikap kagum Besar) satu-satunya tokoh Indonesia
dan penghargaan yang tulus dari yang pernah bergelar demikian
Gus Dur, seorang tokoh muda yang agungnya, namun wibawa jabatan
namanya mulai meroket, kepada itu secara relatif tetap terpelihara
kemampuan ilmiah keagamaan kiai dalam titisannya pada tokoh-tokoh
dari Sulawesi Selatan itu. Disebutkan Rais Âm NU. Salah seorang tokoh
oleh Gus Dur bagaimana seorang itu ialah Kiai Haji Ali Yafie.
ulama “tradisional” seperti Kiai Ali Sekarang Kiai Ali Yafie tidak lagi
Yafie mampu menggunakan bahasa terlalu aktif dalam NU, namun

1580 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


hatinya masih amat melekat pada ulama kita yang kurang wawasan
organisasi sosial keagamaan Islam perbandingan dalam memahami
terbesar di dunia itu. Gus Dur sen- ajaran agama, maka Kiai Ali Yafie jus-
diri tampaknya sedikit renggang tru tampil sebagai salah seorang to-
dari Kiai Ali Yafie, namun dalam ba- koh pengecualian dari generalisasi
nyak kesempatan dia masih menun- keluhan tersebut. Kiai Ali Yafie da-
jukkan respeknya yang tulus kepada lam memberi wawasan dan pikiran
tokoh senior itu. Wibawa Kiai Ali tidak mengikuti cara berpikir linear
Yafie memang terus terasa untuk satu garis (single track minded) yang
berbagai kalangan, termasuk kala- sempit, melainkan senantiasa beru-
ngan luar NU. Bahkan bagi banyak saha memberi pandangan-pandang-
kalangan dalam lingkungan ICMI, an perbandingan luas yang mela-
Kiai Ali Yafie dipandang sebagai pangkan jalan bagi pendengarnya
“bapak spiritual” para cendekiawan untuk memilih dan memutuskan
Muslim Indonesia. Bukan rahasia sendiri pandangan yang hendak
lagi bahwa masa-masa kelahiran dan diambilnya.
pertumbuhan ICMI memerlukan Jika betul anggapan bahwa para
uluran tangan Kiai Ali Yafie sebagai pendengar sering menilai keseluruh-
tokoh yang banyak berpengalaman an kepribadian seorang pembicara
dalam organisasi keagamaan. Beliau dari suaranya (the listeners often
banyak berjasa dalam usaha meru- evaluate the speaker’s entire personality
muskan dan merampungkan masa- through his voice), maka anggapan itu
lah-masalah Anggaran Dasar dan tepat sekali diterapkan pada Kiai Ali
Anggaran Rumah Tangga ICMI. Yafie. Dengan tutur kata yang
Dalam partisipasinya melahirkan lembut namun tegas dan konsisten,
dan menumbuhkan ICMI, Kiai Ali Kiai Ali Yafie memancarkan ke-
Yafie dengan pekat mendasarkan pribadian seorang ulama yang
pertimbangannya kepada ajaran mantap dan istiqâmah. Sejalan de-
agama yang menjadi 6 bidang keah- ngan sabda Nabi Saw. bahwa ke-
lian khususnya itu. mampuan menerangkan sesuatu
Dari mana Kiai Ali Yafie mem- dengan baik itu selalu memukau
peroleh wibawa yang cukup besar bagaikan sihir (wa inn-a min-a ‘l-
itu? Seperti telah disinggung, bayân-i la sihr-an), maka dapat kita
wibawa itu memancar dari keda- saksikan salah satu buktinya pada
laman dan keluasan pengetahuannya Kiai Ali Yafie saat memberi kuliah
tentang hukum Islam. Jika sering dan menerangkan masalah. Mereka
dikeluhkan orang bahwa banyak yang mengikuti kuliah-kuliah di

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1581


Paramadina tentu mengetahui mengena atau lebih fasih daripada
wujud nyata dari apa yang dikemu- bahasa ucapan (lisân-u ‘l- hâl-i
kakan tentang Kiai Ali Yafie ini. afshah-u min lisân-i ‘l-maqâl atau
Berada jauh di dalam kepriba- lisân-u ‘l-fi‘âl-i afshah-u min lisân-i
dian Kiai Ali Yafie adalah jiwa ‘l-maqâl). Jika ada contoh konkret
istiqâmah, lurus, jujur dan konsis- dakwah bi lisân-u ‘l-hâl (yang secara
ten. Dijanjikan dalam Al-Quran salah kaprah disebut dakwah bi ‘l-
bahwa orang yang ber-istiqâmah, hâl), yakni mengajak kepada kebaik-
lurus, jujur, dan konsisten akan an dengan contoh perilaku nyata
dianugerahi Allah air kearifan yang dan tidak semata-mata dalam bahasa
melimpah ruah (Q., 73: 16). Eks- ucapan di mimbar-mimbar, maka
presi kearifan yang melimpah ruah salah satu contoh konkret itu ada pa-
itu ialah sikap-sikap beliau yang da penampilan dakwah Kiai Ali
penuh pengertian, lapang dada dan Yafie.
toleran. Ada pujian dalam Al-Quran Nilai-nilai istiqâmah atau jujur,
kepada Nabi Saw. sebagai seseorang lurus dan konsisten, dan tasâmuh
yang, karena mendapat rahmat atau toleran, lapang dada dan penuh
Allah, menjadi lemah lembut, yang pengertian (empati) kepada orang
seandainya nabi itu bengis dan keras lain adalah nilai-nilai amat luhur
hati pastilah orang-orang sekeli- yang diajarkan sebagai akhlak mulia
lingnya akan menyingkir, dan kare- kaum yang beriman dan bertakwa.
na itu Nabi Saw. diperintahkan un- Nilai-nilai itu bersangkutan erat se-
tuk selalu bermusyawarah dengan kali dengan nilai-nilai tawassuth atau
mereka dan bersikap lapang dada moderasi, sesuai dengan gambaran
kepada mereka (Q., 3: 39). Karena dalam Al-Quran bahwa kaum ber-
Nabi Saw. adalah teladan baik iman dijadikan Allah sebagai ummat-
(uswah hasanah) untuk semua kaum an wasath-an (boleh diartikan sebagai
beriman, maka kita harus berusaha “kekuatan penengah” atau “modera-
untuk menanamkan kualitas-kuali- ting force”), sebab hanya dengan
tas itu dalam diri kita sendiri. Dalam posisi yang tidak terlalu mudah
hal ini Kiai Ali Yafie telah memberi memihak suatu golongan, maka
contoh tidak saja dalam bahasa suatu masyarakat mampu menjadi
ucapan (lisân-u ‘l-maqâl) tetapi juga saksi yang adil dan benar dalam
dalam bahasa kenyataan (lisân-u ‘l- kehidupan manusia (Q., 2:143).
hâl) atau bahasa perbuatan (lisân-u Dan ini semua merupakan suatu
‘l-fi‘âl). Tentu saja bahasa kenyataan kesatuan garis kontinum dengan
atau bahasa perbuatan adalah lebih pengertian “jalan yang lurus” seba-

1582 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


gai jalan kelompok manusia yang dijamin oleh Allah. Sesungguhnya
mendapatkan anugerah kebahagiaan Allah tidak suka kepada orang-orang
dari Tuhan, bukan jalan mereka yang yang berlaku zalim. Dan sesungguh-
terkena murka ataupun yang sesat. nya orang yang bertindak membela
Makna yang secara padat sekali diri setelah ia dizalimi, maka mereka
terungkapkan dalam surat Al- yang demikian keadaannya, tidak ada
Fâtihah (Q., 1) itu, dari sekian ba- jalan untuk hendak menyalahkan
nyak elaborasinya, dapat kita sim- mereka. Sesungguhnya jalan (untuk
pulkan dari gambaran tentang kaum menyalahkan) hanyalah terhadap
beriman dalam Q., 42: 36-43: Oleh orang-orang yang zalim kepada
karena itu, apa pun jua yang diberi- manusia dan membuat kerusakan di
kan kepada kamu, maka ia hanyalah muka bumi dengan tanpa alasan yang
nikmat kesenangan hidup di dunia ini benar. Mereka itulah orang-orang
saja, dan apa yang ada di sisi Allah yang memperoleh azab siksa yang
adalah lebih baik dan lebih kekal bagi amat pedih. Dalam pada itu
orang-orang yang beriman dan yang (ingatlah), orang yang bersabar dan
berserah bulat-bulat kepada Tuhan- memaafkan (kesalahan orang ter-
nya; Dan juga orang-orang yang hadapnya), sesungguhnya yang demi-
menjauhi dosa-dosa besar serta kian itu termasuk perkara yang berat
perbuatan-perbuatan yang keji; dan melakukannya (bernilai tinggi).
apabila mereka marah, mereka me- Demikianlah renungan singkat
maafkannya; Dan juga orang-orang tentang Kiai Ali Yafie. Tentu saja
yang menyahut dan menyambut tidak selalu mudah membicarakan
perintah Tuhannya serta mendirikan orang besar. Masih banyak sekali
sembahyang dengan sempurna; dan hal-hal yang tidak mungkin diung-
urusan mereka dijalankan secara kapkan dalam tulisan pendek ten-
bermusyawarah sesama mereka; dan tang tokoh ulama ini. Namun yang
mereka pula mendermakan se- ada itu mudah-mudahan memadai,
bahagian dari apa yang Kami beri diiringi doa semoga Allah memberi
kepadanya; Dan juga orang-orang berkah melimpah kepada Kiai Ali
yang apabila ditimpa sesuatu per- Yafie untuk terus berbuat sebaik-
buatan secara zalim, mereka hanya baiknya bagi umat Islam khususnya
bertindak membela diri. Dan balasan dan masyaratakat Indonesia pada
sesuatu kejahatan ialah kejahatan umumnya.
yang bersamaan dengannya; dalam
pada itu siapa yang memaafkan dan
berbuat baik, maka pahalanya tetap

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1583


KHALIFAH DAN IJTIHAD gantinya pengganti. ‘Umar kemudi-
POLITIK an merasa ada kecanggungan dengan
istilah itu. Dia mengatakan, “Jangan-
Rasulullah Saw. banyak berpesan jangan nanti pengganti saya disebut
agar orang yang meninggal lekas khalîfat-u ‘l-khalîfah (pengganti
dikubur jenazahnya. Tetapi itu tidak penggantinya pengganti); panggil
terjadi pada jenazah beliau sendiri. saja saya Amirul Mukminin (Arab:
Tiga hari kemudian jenazah beliau Amîr-u ‘l-Mu’minîn)”.
baru dikubur. Hal ini dikarenakan Itulah awal mulanya kemunculan
di Tsaqîfah Banî Sa‘îdah (aulanya gelar Amirul Mukminin (koman-
Bani Sa’idah) terjadi pertentangan dannya orang yang beriman). Se-
tentang siapa yang bakal mengganti muanya itu muncul sebagai dalam
Nabi. Banyak bahasa sekarang
hadis yang me- ijtihad politik,
nuturkan bahwa karena memang
hampir terjadi umat Islam
pertumpahan da- waktu itu teran-
rah, dan ‘Umar- cam perpecah-
lah yang kemu- an, hampir ter-
dian mengambil jadi pertum-
inisiatif untuk pahan darah.
dengan keras Umat Islam
meminta semua waktu itu ter-
pihak menyetu- bagi menjadi ti-
jui Abu Bakar sebagai pengganti ga golongan. Pertama, golongan
Rasul. pewaris aristokrasi Makkah, yaitu
Istilah khalifah pun muncul, keturunan Bani Umayah, dengan
tetapi tidak dalam pengertian Al- ciri-ciri memiliki kekayaan dan
Quran bahwa manusia adalah pengalaman dalam pemerintahan.
khalifah Allah di bumi (Khalîfat-u Mereka banyak sekali yang menjadi
‘l-Lâh-i fî ‘l-Ardl). Dengan tindakan jenderal, di zaman Rasulullah
‘Umar di aula Bani Sa’idah itu, pe- maupun zaman khalifah. Kedua,
ngertian lain tentang khalifah mun- sebut saja dalam istilah sekarang
cul, yaitu pengganti Rasul (Khalîfat-u kelompok populis. Malah ada yang
‘l-Rasûl), Abu Bakar. mengatakan kelompok sosialis yang
Ketika ‘Umar kemudian meng- dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib
gantikan Abu Bakar, ia disebut dengan anggota seperti Abu Dzar
khalîfat-u ‘l-khalîfah, yakni peng- Al-Ghifari dan Salman Al-Farisi.

1584 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Ciri-ciri mereka ialah sangat saleh. ibn Mas’ud yang tidak mau melibat-
Ketiga, golongan penengah atau kan diri kepada faksi Muawiyah
moderat yang dipimpin oleh Abu maupun ‘Ali. Mereka adalah bibit
Bakar dan ‘Umar. Dari sini ter- kelompok yang nantinya dikenal
gambar bahwa Ali sebetulnya adalah sebagai Ahli Jamaah. Artinya, me-
oposisi terhadap Abu Bakar dan reka yang mementingkan persatuan
Umar, apalagi terhadap golongan universal kaum Mukmin tanpa me-
aristokrat. Masing-masing ketiga ke- merhatikan aliran politiknya.
lompok tersebut terus-menerus ber-
usaha berkuasa. Yang pertama di-
menangkan oleh golongan moderat
yang dipimpin Abu Bakar dan KHALIFAH TUHAN
‘Umar. Berturut-turut golongan ini
menjadi khalifah pertama dan ke- Satu konsep tentang manusia,
dua. Tetapi khalifah ketiga jatuh pa- menurut Islam, ialah bahwa ia me-
da kaum aristokrat. ‘Utsman adalah rupakan makhluk tertinggi (ahsan-
anggota golongan Bani Umayah, u taqwîm), puncak ciptaan Tuhan.
pewaris kaum atasan Makkah yang Karena keutamaan manusia itu,
sebagian besar masuk Islam pada maka ia memperoleh status mulia,
detik-detik terakhir. Oleh karena itu, yaitu sebagai “Khalifah Tuhan di
Utsman mendapat oposisi yang keras bumi”. Status itulah yang mula per-
dan kemudian tidak dapat dihindari tama diterangkan Tuhan tentang
terjadinya pembunuhan atas dirinya. manusia. Khalifah berarti pengganti
Setelah terjadi pembunuhan, dengan di belakang (successor). Jadi, manu-
sendirinya mudah ditafsirkan siapa sia adalah pengganti Tuhan di bumi:
yang membunuh ‘Utsman, yaitu go- artinya urusan di bumi ini diserah-
longan sosialis populis yang meng- kan kepada umat manusia. Me-
idolakan ‘Ali. Karena itu, mereka mang, untuk mengurus dunia itu,
cepat-cepat pergi ke ‘Ali dan meng- Tuhan memberikan petunjuk-
angkatnya sebagai khalifah. petunjuk, tapi hanya dalam garis be-
Pada dasarnya ada ajaran normatif sar saja. Tuhan tidak memberikan
dalam Q., 49: 9, yakni ajaran ten- petunjuk-petunjuk terinci, tidak
tang ukuran yang seharusnya, pula keterangan terinci tentang du-
termasuk bagaimana seharusnya nia ini. Tetapi Tuhan memberikan
menyelesaikan konflik. Inilah yang suatu alat yang bakal memung-
diusahakan penduduk Madinah kinkan manusia memahami dan
yang dipimpin Abdullah ibn Umar, mencari pemecahan atas masalah-
Abdullah ibn Abbas, dan Abdullah masalahnya di dunia ini, yaitu akal

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1585


pikiran atau intelegensi. Dalam Oleh karena itu, terdapat konsis-
surat Al-Baqarah (Q., 2) diterang- tensi antara sekularisasi dan rasiona-
kan, bahwa para malaikat mengaju- lisasi. Sebab, inti sekularisasi ialah:
kan keberatan atas penunjukan pecahkan dan pahami masalah-
manusia (Adam) sebagai “wakil” Tu- masalah duniawi ini, dengan me-
han di bumi. Alasannya, para malai- ngerahkan kecerdasan atau rasio.
kat mengetahui lebih dahulu bahwa Kemudian, terdapat pula konsistensi
manusia nanti bakal banyak merusak antara rasionalisasi dan desakralisasi.
di bumi, dan bunuh-membunuh, Sebab, pendekatan rasional kepada
sedangkan para malaikat itu kiranya suatu benda atau masalah yang telah
lebih berhak menjadi khalifah, kare- menjadi sakral, tabu, dan lain-lain
na mereka selalu berbakti kepada menjadi tidak mungkin. Sebelum
Tuhan dan berbuat baik. Tetapi Tu- kita mengadakan pemecahan dan
han mengatakan bahwa Dia menge- pemahaman rasional atas sesuatu,
tahui kelebihan manusia yang tidak maka sesuatu tersebut harus bebas
dipunyai para malaikat. Kelebihan dari bungkus ketabuan dan kesak-
itu ialah rasionya, atau kecerdasan- ralan. Maka dalam hal ini, untuk
nya, sehingga manusia sanggup kembali kepada prinsip tauhid
menerima pengajaran atau penger- dalam kalimat syahadat, orang harus
tian, dan mengenali dunia sekeli- mantap untuk tidak menabukan
lingnya. Akhirnya, para malaikat sesuatu. Tuhanlah yang tabu. Dan
mengakui akan kelebihan manusia karenanya, tak mungkin dimengerti
(Adam), dan mereka pun tunduk oleh manusia dengan rasionya itu.
kepadanya, kecuali iblis. Artinya, dengan bertitik tolak dari
Begitulah episode sekitar pencip- syahadat itu, manusia dapat meme-
taan manusia oleh Tuhan dalam Ki- cahkan masalah-masalah kehidup-
tab Suci. Dituturkannya kembali di annya dengan mempertaruhkan
sini doktrin agama yang amat ter- kemampuan potensial yang ada pada
kenal itu ialah untuk menegaskan dirinya sendiri, yaitu kecerdasan.
bahwa karena kelebihan manusia
berupa intelektualitas, akal pikiran,
rasio, atau apalagi namanya itu, ma-
ka ia mendapat kehormatan sebagai KHALIFAH YANG EMPAT
khalifah Tuhan di bumi ini. Dan de-
ngan rasio itulah, manusia mengem- Satu hal yang harus kita lihat bah-
bangkan diri dan kehidupannya di wa, walaupun masa ‘Abbasiyah di sa-
dunia ini. tu pihak sering dipandang sebagai

1586 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


masa keemasan Islam karena per- mengganti Nabi setelah beliau
kembangan ilmu pengetahuan dan meninggal. Tetapi mungkin karena
sebagainya, tetapi di sisi lain, ter- tidak bisa melakukan itu, maka dia
nyata tidak terlalu ideal. Misalnya, mengangkat Abu Bakar. Jadi, Abu
salah satu bahasa politik Islam yang Bakar menjadi khalifah itu lebih
banyak digunakan waktu itu adalah banyak merupakan inisiatif ‘Umar
ahl al-syûrâ dan ahl al-hall wa al- dan kemudian ‘Umar membuat
‘aqd. Konsep ahl al-hall wa al-‘aqd semacam rekayasa sehingga nanti
itu ternyata tidak hanya satu, me- memperoleh legitimasi dengan
lainkan banyak. Konsep itu lebih bay‘ah di masjid. ‘Umarlah yang
banyak ditentukan bukan oleh ajar- menyuruh Abu Bakar berdiri di
an agama, melainkan oleh political mimbar setelah khutbah Jumat.
expediency (keadaan atau kebutuhan Lalu di mana konsep syûrâ-nya?
politik). Hal itu tecermin dari kasus Tidak ada. Entah rekayasa apa yang
empat khalifah pertama. Siapa yang terjadi, menjelang kematiannya, Abu
memilih Abu Bakar sebagai khalifah Bakar memberikan wasiat bahwa
pertama? Itu merupakan inisiatif nanti yang menggantikannya adalah
pribadi Umar. ‘Umar. Masalah
Kalau kita me- dukungan, da-
nempatkan diri Wahai sekalian orang yang ber- tang menyusul.
dalam kelompok iman! Dermakanlah sebagian dari Lalu Utsman.
yang sangat kritis harta yang Kami (Allah) karunia- Dia ditentukan
terhadap kaum kan kepadamu itu sebelum tiba hari oleh Panitia
(Kiamat) yang saat itu tidak lagi
Sunni, yakni Enam. Menje-
ada transaksi, juga tidak ada
Syi’ah, ‘Umar persahabatan (solidaritas) dan ti- lang kematian-
tampaknya me- dak pula ada perantaraan (inter- nya, Umar tidak
lakukan konspi- sesi). Dan mereka yang kafir (me- segera mening-
rasi, karena me- nolak seruan ini) adalah orang- gal, artinya ada
mang sudah sejak orang yang zalim tenggang waktu
zaman Nabi sen- (Q., 2: 254) cukup lama antara
diri Umar me- sakit dan mening-
nunjukkan bakat politik yang luar galnya, sehingga ada kesempatan
biasa. Dan kebetulan dia me- untuk berpikir. Rupanya setelah
ngantongi beberapa legitimasi atau yakin akan meninggal, dia menen-
kredibilitas karena banyak men- tukan enam orang supaya memilih
dapat persetujuan dari Nabi. Karena siapa yang akan menjadi peng-
itu, mungkin dia memiliki suatu gantinya. Agaknya ini dikarenakan
pandangan bahwa dialah yang harus waktu itu ‘Umar bingung, tidak bisa

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1587


menunjuk secara tegas penggantinya. sangat prinsipiil? Karena itu, kaum
Mungkin dia ambivalen. Di satu Sunni selalu membela, bahwa tidak
pihak ada indikasi bahwa menurut ada wasiat kepada ‘Ali. Maka persoal-
dia ‘Ali yang paling tepat, tetapi di annya adalah dan di sini bahasa
lain pihak, entah karena apa, ‘Umar politik Islam masuk apakah khalîfah
tidak terlalu sportif terhadap ‘Ali; itu urusan duniawi atau urusan
maka, dia menunjuk Panitia Enam keagamaan. Dalam keadaan tidak
yang kemudian tampaknya menga- begitu jelas ada yang mengatakan
lami deadlock, meski kemudian me- bahwa mendirikan imâmah istilah
reka memilih ‘Utsman. lain untuk khilâfah merupakan kewa-
Proses pengangkatan ‘Ali, lebih jiban (al-wujûh al-dînî) atau kewa-
dramatis lagi karena terjadi pem- jiban rasional (al-wujûh al-‘aqlî).
bunuhan ‘Utsman. Kalau ada proses
dukungan terlebih dahulu kemu-
dian diresmikan menjadi khalifah,
itu sebetulnya hanya dalam peno- KHATAM-U ‘L-ANBIYÂ’
batan ‘Ali, sementara yang lain ialah
menjadi khalifah dulu baru didu- Keterangan bahwa Nabi Mu-
kung. Tetapi ‘Ali kemudian meng- hammad Saw. adalah penutup para
alami kesulitan luar biasa, dan akhir- Nabi dan Rasul diberikan Al-Quran
nya tidak tahan tinggal di Madinah dalam rangkaian firman Allah dan
karena di situ ada yang tidak men- ajaran-Nya tentang pembatalan
dukungnya dan kemudian pindah ke praktik tabannî (mengangkat anak,
Kufah. kemudian anak itu diakui seperti
Melihat proses pengangkatan anak sendiri, solah benar-benar
empat khalifah ini, yang notabene mempunyai pertalian darah dengan
disebut al-râsyidûn, jelas bahwa orangtua angkat bersangkutan,
sejarah Islam sama sekali tidak bisa dengan segala konsekuensi kehuku-
diidealisasikan. Lalu, interpretasinya man atau legalnya). Untuk penger-
di mana? Orang Syi’ah menafsirkan- tian “penutup” itu, Al-Quran meng-
nya mudah saja: mereka menging- gunakan istilah “khatam”, yang
kari wasiat Nabi; mereka mengklaim secara harfiah berarati “cincin”, yaitu
bahwa Nabi berwasiat agar yang cincin pengesah dokumen (seal,
menggantikannya adalah ‘Ali. Tetapi stempel), sebagaimana Nabi Mu-
jawaban ini memunculkan perta- hammad sendiri juga memilikinya
nyaan serius: mengapa orang dengan (antara lain beliau pergunakan un-
sekian banyaknya ini bisa melakukan tuk mengesahkan surat-surat yang
konspirasi yang dari segi keagamaan beliau kirim kepada para penguasa

1588 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sekitar Jazirah Arabia saat itu). Jadi mereka tidaklah akan merugikan
fungsi Nabi Muhammad Saw. ter- engkau sedikit pun juga. Dan jika
hadap para nabi dan rasul sebelum engkau membuat keputusan hukum,
beliau ialah untuk memberi penge- maka buatlah keputusan hukum itu
sahan pada kebesaran kitab-kitab antarmereka dengan adil. Sesung-
suci dan ajaran mereka. Hal ini ter- guhnya Allah mencintai orang-orang
simpul dari penjelasan tentang ke- yang berbuat keadilan. Tetapi bagai-
dudukan Al-Quran terhadap Kitab- mana mereka akan meminta hukum
kitab Suci yang lalu, yaitu sebagai kepadamu, padahal mereka punya
pembenar (mushaddiq) dan penen- Taurat yang di dalamnya ada hukum
tu atau penguji (muhaymîn), di Allah kemudian mereka berpaling
samping sebagai pengoreksi (furqân) sesudah itu (dari keputusanmu).
atas penyimpangan yang terjadi Mereka bukanlah kaum yang (benar-
oleh para pengikut kitab-kitab itu. benar) beriman. Sesungguhnya Kami
Penegasan itu kita dapatkan dari Al- (Tuhan) telah menurunkan kitab
Quran dalam deretan keterangan Taurat yang di dalamnya ada hida-
tentang kaum Yahudi dan Kristen, yah dan cahaya, yang dengan Taurat
disertai harapan agar mereka benar- itu para Nabi yang berserah diri
benar menjalankan ajaran agamanya (kepada Allah) membuat keputusan
masing-masing dengan baik; dan hukum untuk mereka yang beragama
dirangkaikan dengan penegasan Yahudi, demikian pula mereka yang
bahwa pluralitas merupakan kenya- berketuhanan (rabbâniyun) dan para
taan hidup manusia, termasuk dan pendeta mereka, karena perintah agar
terutama hidup keagamaannya. Di mereka memelihara Kitab Allah, dan
sini akan dikutip deretan firman itu, mereka menjadi saksi atas hal itu.
karena amat patut (dan di zaman se- Maka janganlah kamu takut kepada
karang cukup mendesak) untuk di- manusia, melainkan takutlah kepada-
simak dan direnungkan akan makna Ku dan jangan pula kamu menjual
dan semangatnya: ayat-ayat-Ku dengan harga murah.
Mereka (kaum Yahudi) itu suka Barangsiapa tidak menjalankan
mendengarkan kedustaan dan mema- hukum dengan yang diturunkan Allah
kan harta terlarang. Kalau mereka maka mereka adalah kaum yang kafir.
datang kepadamu (Muhammad) Dan telah Kami tetapkan bagi mereka
maka buatlah keputusan hukum (kaum Yahudi) dalam Taurat bahwa
antara mereka (berkenaan dengan jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata
perkara yang menyangkut mereka), dengan mata, hidung dengan hidung,
atau berpalinglah dari mereka. Jika kuping dengan kuping, gigi dengan
engkau berpaling dari mereka, maka gigi, dan luka pun ada balasannya.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1589


Namun barangsiapa melepaskan dijadikannya kamu sekalian umat
haknya (untuk membalas), maka hal yang tunggal. Tetapi Dia hendak
itu menjadi penebus bagi (dosa)-nya. menguji kamu berkenaan dengan
Dan barangsiapa tidak menjalankan hal-hal yang telah dikaruniakan ke-
hukum dengan yang diturunkan Allah pada kamu. Maka berlombalah kamu
maka mereka adalah kaum yang sekalian untuk berbagai kebajikan.
zalim. Dan Kami susuli atas jejak Kepada Allah tempat kembalimu se-
mereka dengan Isa putra Maryam mua, maka Dia akan menjelaskan ke-
sebagai pendukung bagi kitab yang padamu tentang perkara yang pernah
ada sebelumnya, yaitu Taurat. Dan kamu perselisihkan (Q., 5: 42-48).
Kami karuniakan kepadanya Injil, di Penafsiran terhadap ayat-ayat
dalamnya ada hidayah dan cahaya Ilahi ini amat baku di kalangan para
sebagai pendukung kebenaran kitab ahli dan ulama. Pertama, dalam
yang ada, yaitu Taurat, dan sebagai firman itu terdapat penegasan bah-
petunjuk dan nasihat bagi mereka wa para penganut agama, dalam hal
yang bertakwa. Karena itu hendak- ini Yahudi dan Kristen, harus men-
nyalah para penganut Injil itu men- jalankan ajaran kebenaran yang
jalankan hukum dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka
diturunkan Allah di dalamnya. Ba- melalui kitab-kitab mereka, ber-
rangsiapa tidak menjalankan hukum turut-turut Taurat dan Injil. Kalau
dengan yang diturunkan Allah maka mereka tidak melakukan hal itu,
mereka adalah kaum yang fasik. Dan maka mereka adalah kafir dan zalim.
Kami turunkan kepada engkau (Mu- Kedua, Al-Quran mendukung ke-
hammad) dengan benar, sebagai pen- benaran dasar ajaran-ajaran dalam
dukung bagi yang ada sebelumnya, kitab-kitab suci, tetapi juga meng-
yaitu kitab-kitab suci (terdahulu) dan ujinya dari kemungkinan penyim-
sebagai penentu (kebenaran kitab pangan oleh para pengikutnya. Jadi
yang lalu itu). Maka jalankan hukum Al-Quran mengajarkan tentang
dengan yang diturunkan Allah, dan kontinuitas agama-agama Tuhan—
jangan mengikuti keinginan mereka sebagaimana banyak ditegaskan
sehingga menyimpang dari yang di berbagai tempat lain dalam Al-
datang kepada engkau, yaitu ke- Quran—sekaligus ajaran tentang
benaran. Untuk masing-masing dari perkembangan agama-agama Tuhan
kamu (umat manusia), telah Kami itu dari masa ke masa.
tetapkan tatanan hukum dan jalan Segi kebenaran yang didukung
hidup (minhâj). Jika seandainya dan dilindungi oleh Al-Quran ialah
Allah menghendaki, maka tentu akan kebenaran asasi yang menjadi inti

1590 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


semua agama Allah, khususnya tau- Nabi juga berarti bahwa beliau
hid. Inti agama yang umum itu diutus untuk sekalian manusia, Ka-
dinyatakan dalam istilah Arab al- takan olehmu (Muhammad), “Wahai
dîn, yang seperti dijelaskan oleh sekalian umat manusia! Sesungguhnya
Muhammad Asad mengandung aku adalah Utusan Allah kepada
makna kebenaran-kebenaran agama/ kamu sekalian, yang bagi-Nya
spiritual yang asasi dan tidak berubah- kekuasaan seluruh langit dan bumi:
ubah, yang menurut Al-Quran tiada Tuhan selain Dia yang meng-
diajarkan kepada setiap utusan hidupkan dan mematikan.” Maka se-
Allah. Jadi semua nabi dan Rasul karang berimanlah kamu sekalian
membawa ajaran inti keagamaan kepada Allah dan kepada Rasul-Nya
(dîn) yang sama, kecuali jika dise- yang tak pandai baca tulis itu, yang
lewengkan atau diubah oleh para beriman kepada firman-firman-Nya.
pengikutnya. Namun para nabi dan Ikutilah dia, agar kamu mendapatkan
rasul tidak membawa sistem hukum petunjuk (Q., 7: 158).
ataupun cara hidup (minhâj, way of Firman ini, dilihat dari letaknya,
life) yang sama. Perbedaan dalam merupakan interpolasi atas deretan
segi ini membawa kepada adanya keterangan tentang Nabi Musa dan
kenyataan plural agama-agama, yang keturunan Israil. Maksudnya ialah
sepanjang ajaran Al-Quran tidak menjelaskan bahwa sementara nabi-
perlu kita persoalkan, karena itu nabi terdahulu dan ajaran-ajaran
sudah menjadi kehendak Allah (Dia yang dibawanya tertuju khusus
tidak menghendaki masyarakat kepada bangsa, tempat, dan zaman
tunggal manusia), dan Allah pula tertentu, namun Nabi Muhammad
yang akan menjelaskan adanya per- adalah seorang Nabi tanpa terikat
bedaan ini. oleh bangsa, tempat maupun zaman
Dari urutan dan logika ajaran Al- tertentu. Sebab sesudah Nabi
Quran itu dapat dilihat letak pan- Muhammad Saw. tidak akan lagi ada
dangan bahwa Al-Quran adalah Nabi, dan sesudah Al-Quran tidak
kulminasi semua kitab suci, dan diturunkan lagi kitab suci. Oleh
bahwa penerimanya, yaitu Nabi karena itu Nabi Muhammad Saw.
Muhammad Saw. adalah penutup juga disebut sebagai bukti rahmat
para nabi dan rasul. Sebab ajaran atau kasih Allah kepada seluruh
yang dibawakannya adalah perkem- alam, khususnya seluruh umat ma-
bangan akhir dari semua agama, nusia.
menuju kesempurnaan. Maka Nabi
Muhammad sebagai penutup segala

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1591


KHAWARIJ: DARI SOSIAL- historis dikemukakan berkenaan
POLITIK KE KEAGAMAAN dengan praktik-praktik pemerin-
tahan Bani Umayah di Damaskus
Khawarij, sebagai gerakan sosial- yang semakin bersifat sewenang-
politik, tidak dapat dikatakan me- wenang.
ngalami sukses. Mereka selalu di- Kaum Khawarij memelopori
kejar-kejar dan ditindas oleh setiap pandangan keagamaan bahwa se-
kekuasaan Islam yang mapan, yang orang Muslim yang berdosa besar
membuat mereka mengalami dis- itu tidak lagi Muslim, dan harus
integrasi dan menyebar ke seluruh dilenyapkan. Inilah pangkal anar-
penjuru dunia Islam. Tetapi dalam kisme mereka. Sebab rentetan logis
bidang lain, khususnya bidang dari pandangan serupa itu ialah bah-
pemikiran sosial-politik dan keaga- wa seorang Muslim yang tidak mau
maan, berbagai pandangan kaum melenyapkan seorang “kafir” (Mus-
Khawarij itu membekas dengan kuat lim yang berdosa besar) adalah kafir
dalam sejarah intelektual Islam. Dari sendiri, dan karena itu harus pula
merekalah muncul untuk pertama dilenyapkan. Akibatnya, kaum
kalinya suatu persoalan teologis Khawarij memusuhi siapa saja yang
dalam Islam. Persoalan itu ialah bukan golongannya. Mereka kemu-
berkenaan dengan seorang Muslim dian mengembangkan konsep “Hij-
yang melakukan dosa besar: Masih- rah”, yaitu konsep bahwa setiap
kah ia seorang Muslim, ataukah ia orang Muslim harus “berhijrah”,
sebenarnya telah yakni berpindah
menjadi kafir? dan bergabung,
Masalah ini men- Barang siapa membunuh sese- dengan golongan
jadi amat serius orang tanpa orang itu melakukan mereka. Jika ia
jika seorang kejahatan pembunuhan atau peru- menolak, maka ia
sakan di bumi, maka bagaikan ia
Muslim yang wajib diperangi
membunuh seluruh umat manusia;
berdosa itu ada- dan barangsiapa menolongnya ma- sesuai dengan hu-
lah seorang pe- ka bagaikan ia menolong seluruh kum yang berlaku
nguasa seperti umat manusia. terhadap orang-
khalifah, dan (Q., 5: 32) orang yang hidup
bentuk dosanya dalam “Dâr Al-
ialah tindakan-tindakan keza- Harb”, sebab hanya golongan mere-
limannya. Jelas sekali masalah ini kalah yang berada dalam “Dâr Al-
muncul sebagai kelanjutan peristiwa Islâm”. Tetapi dalam kalangan
pembunuhan Utsman ibn Affan. orang-orang Khawarij itu sendiri
Tetapi juga secara sangat logis dan perpecahan amat sulit dicegah.

1592 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Mereka itu berusaha membentuk takan paham Qadariah ialah Ma‘bad
masyarakat yang semurni-murninya Al-Juhani. Karena pikiran-pikiran-
dan sesuci-sucinya dipandang dari nya itu, Al-Juhani berhadapan lang-
ajaran Islam menurut tafsiran mere- sung dengan rezim Damaskus, dan
ka. Maka dapat dibayangkan bahwa akhirnya harus mati di tangan Hajjaj
mereka rawan sekali terhadap perbe- pada tahun 80 H/699 M atas perin-
daan tafsiran kepada ajaran agama, tah Khalifah Abdul Malik ibn Mar-
yang kemudian membawa mereka wan. Pemikir kedua sesudah Al-
kepada perpecahan demi perpecah- Juhani ialah Ghaylan Al-Dimsyqi.
an intern dan amat melemahkan Seperti rekannya yang terdahulu itu,
gerakan mereka sendiri. Hal ini Al-Dimsyqi juga harus menjalani
ditambah lagi dengan adanya penin- hukuman mati oleh Khalifah Uma-
dasan-penindasan atas mereka oleh yah, Hisyam ibn Malik, yang me-
setiap kekuasan Islam yang mapan, laksanakan hukuman itu segera
seperti telah disinggung di muka. setelah ia memangku jabatannya
Tetapi kaum Khawarij hanyalah pada tahun 105 H/723 M.
mewakili satu dari dua ujung ekstre-
mitas keagamaan dalam Islam saat
itu. Mereka ini berpendapat bahwa
manusia mampu sepenuh-penuh- KHILAFIYAH FIQIH
nya memilih dan menentukan
tindakannya sendiri, baik maupun Kadangkala masalah khilafiyah
buruk. Justru karena adanya kemam- tidak bisa diselesaikan sehingga di-
puan itu maka manusia dituntut terima saja sebagai kenyataan. Maka,
pertanggungjawabannya di hadap- Kiai Hasyim Asy’ari pernah mem-
an umat dan Tuhan. Tidak ada pada buat sebuah risalah yang di dalam-
kalangan kaum Muslimin konsep nya dia menyebut perbedaan antara
kesucian umat yang sedemikian kuat Imam Syafi’i dengan gurunya Imam
seperti pada golongan Khawarij, Malik yang mencapai sekitar 6 ribu
sebagaimana mereka itu pula yang masalah. Imam Malik dengan
dengan gigih membela Keadilan “saingannya” Imam Abu Hanifah
Tuhan berdasarkan kebebasan ma- bertentangan dalam 13 ribu masa-
nusia. Paham kemampuan manusia lah. Namun, Kiai Hasyim mengata-
ini secara teknis disebut Qadariah kan, “Mereka tidak saling memusuhi
(Arab: qadarîyah), yang berarti dan tidak saling menganggap yang
“Paham Kemampuan (Manusia)”. lain sesat.”
Seorang pemikir Islam yang per- Bagaimana toleransi seperti itu
tama kali dengan lantang menya- bisa dikembangkan? Pertama-tama

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1593


karena mereka masing-masing pu- KIBLAT
nya argumen yang bisa dipertang-
gungjawabkan. Kemudian mereka Dalam Islam, kiblat ialah Al-
sama-sama berbesar hati menyikapi Masjid Al-Harâm di Makkah. Sebe-
perbedaan pendapat dan saling lumnya, Nabi pernah berkiblat ke
menghormati. Karena itu, sebagai Yerusalem (Al-Bayt Al-Maqdis), sama
misal, ketika Imam Syafi’i pergi ke seperti kaum Yahudi. Di Yerusalem
Bagdad dan kemudian diminta itu ada Bukit Moria, yang pada pun-
untuk memimpin shalat subuh di caknya terletak sebuah batu besar
masjidnya Imam Abu Hanifah, (Shakhrah). Ketika Nabi Dawud
Imam Syafi’i tidak membaca qunut (“David”) berhasil merebut Yerusa-
walaupun pengikutnya protes; itu lem dari Jalud (“Goliath”), di atas
dilakukan untuk menghormati Shakhrah itu dia letakkan Tabut,
Imam Abu Hanifah sebagai imam yaitu sebuah kotak dari kayu akasia
besar di masjid itu. Jadi kita harus yang dibalut emas murni, sebesar
belajar menerapkan toleransi berda- kurang lebih satu setengah meter
sarkan kenisbian positif (positive kubik. Di dalam Tabut itu tersimpan
relativism); bahwa benar dan salah Al-Kalîmât Al- ‘Asyr, “Perintah Yang
itu relatif saja. Karena itu salah satu Sepuluh” atau “The Ten Comman-
cara memelihara ukhuwah islamiyah dements” yang diterima Nabi Musa
ialah memiliki atau menerapkan dari Tuhan di atas Bukit Sinai, yang
sikap seperti Imam Abu Hanifah terukir pada sebuah lempengan batu.
ketika dia berkata: “Pendapat kami Untuk senantiasa ingat kepada
(riwayat kita) itu benar, tapi masih perintah-perintah Tuhan itu, Bani
ada kemungkinan salah, dan Israil menghadap ke Tabut dengan
pendapat mereka salah tapi masih ada membawa, dan selalu meletakkan-
kemungkinan benar”. nya dalam kemah besar atau taber-
Itulah gambaran umat Islam di nacle di tengah pemukiman mereka.
zaman dulu, tetapi ini bukan berarti Ketika Nabi Sulaiman berkuasa, di
tidak bisa dilaksanakan di masa se- atas Bukit Moria dengan Shakhrah
karang. Sebab masalah yang diper- dan Tabut-nya itu dia dirikan sebuah
selisihkannya juga sebetulnya sama tempat ibadat yang dikenal dengan
saja, yang berbeda adalah cara me- nama Haikal Sulaiman (“Solomon
nyikapinya. Mereka tidak “rebutan Temple”), yang juga disebut Mas-
surga” hanya karena masalah khilâ- jid Al-Aqsha. Namun Tabut itu
fiyah tentang jumlah rakaat tarawih, akhirnya hilang untuk selamanya,
doa qunut, wudlu, dan sebagainya. diperkirakan diambil dan dibuang
oleh tentara Nebukadnezar dari

1594 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Babilonia yang menghancurkan tujuan hidup kepada ridlâ Allâh,
Yerusalem dan memboyong bangsa melalui perbuatan baik, amal saleh,
Yahudi untuk diperbudak. Tetapi budi pekerti luhur atau akhlâk
kaum Yahudi tetap berkiblat ke karîmah. Dan memang begitulah
puncak gunung Moria itu, mes- yang difirmankan dalam Kitab Suci:
kipun tanpa Tabut. Sebuah perintah Bukanlah kebajikan itu ialah bahwa
yang sepuluh itu toh sudah ter- kamu menghadapkan wajahmu ke
cantum dalam Kitab Taurat. Ber- arah timur dan barat. Tetapi kebajik-
kiblat ke Shakh- an itu ialah (ji-
rah tetap mem- ka) orang ber-
punyai makna iman kepada
historis yang Allah, Hari Ke-
penting. mudian, para
Berkenaan Malaikat, Kitab-
dengan masalah Kitab Suci, dan
kiblat Islam, Ibn para Nabi; dan
Taimiyah me- (jika orang) men-
nyebutkan ada- dermakan harta
nya sebuah Ha- yang dicintainnya
dis Nabi: “Al- untuk karib
Masjid (Al-Harâm) kiblat Makkah, kerabat, anak-anak Yatim, kaum
Makkah kiblat Tanah Suci (sekeliling- miskin, orang (terlantar) dalam per-
nya), dan Tanah Suci kiblat bumi,”. jalanan, peminta-minta, dan orang
Maka kiblat itu dari Syiria ke arah dalam perbudakan; dan (jika) orang
selatan, dari Nejed ke Barat, dari menegakkan shalat, membayar zakat,
Sudan ke Timur, dan dari Yaman ke serta mereka yang menepati janji jika
Utara, dan lain sebagainya. Ibn berjanji, dan mereka yang tabah
Taimiyah malah mencap sebagai dalam kesempitan, penderitaan dan
bid’ah penggunaan ilmu bumi saat perjuangan. Mereka itulah orang-
matematis untuk menentukan arah orang yang benar, dan mereka itulah
kiblat. orang-orang bertakwa” (Q., 2:
Dengan keterangan itu Ibn 177).
Taimiyah hanya hendak menegaskan Karena itu juga ditegaskan bah-
bahwa kita tidak dituntut untuk wa, Bagi Allah-lah timur dan barat,
mengetahui persis letak kiblat itu, maka ke mana pun kamu meng-
cukup dengan kira-kira saja. Sebab hadap, di sanalah wajah Allah (Q.,
yang penting ialah makna di balik 2:115). Begitulah, kita selalu di-
itu, yaitu pemusatan pandangan dan tantang untuk mengetahui makna-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1595


makna intrinsik di balik gejala-gejala karena menganggap pindah kiblat
yang nampak mata. sebegitu seriusnya. Maka turunlah
firman Allah Swt. yang memperi-
ngatkan kita semua, Orang yang
bodoh di antara orang kebanyakan
KIBLAT: akan berkata, “Apakah yang membuat
SUATU PERLAMBANG mereka berpaling dari kiblat yang
dahulu mereka pakai?” Katakanlah,
Pernah ada kejadian yang kontro- “Timur dan barat kepunyaan Allah.
versial di Madinah akibat perpin- Ia membimbing siapa saja yang Ia
dahan kiblat Nabi dari Yerusalem dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”
ke Makkah. Ternyata hal itu menim- (Q., 2:142).
bulkan kegaduhan dan hampir Jadi tidak ada persoalan berke-
skandal. Banyak sekali orang-orang naan dengan arah. Kemudian Allah
Madinah yang mulai mempertanya- memperingatkan dalam Al-Quran
kan ketulusan Rasulullah Saw. dalam bahwa semua bangsa, kelompok ma-
beragama hanya semata-mata karena syarakat, umat, mempunyai arah ke
pindah kiblat. Apalagi, perpindah- mana mereka menghadap, Bagi
an kiblat itu terjadi dalam bentuk masing-masing mempunyai tujuan, ke
yang cukup dramatis. sanalah Ia mengarahkannya, maka
Waktu itu Nabi sedang shalat berlombalah kamu dalam mengejar
empat rakaat; ada yang mengatakan kebaikan. Di mana pun kamu
shalat zuhur, ada yang mengatakan berada, Allah akan menghimpun
asar. Dua rakaat pertama meng- kamu karena Allah berkuasa atas
hadap Yerusalem (sebelah utara) dan segalanya (Q., 2:148).
dua rakaat kedua, setelah menerima Tidak perlu dipersoalkan ke
firman Allah yang mengizinkan mana orang menghadap; yang pen-
pindah kiblat, beliau menghadap ke ting ialah berlomba-lomba menuju
selatan ke arah Makkah. Tempat kepada berbagai kebaikan. Bukan
shalat itu sekarang diperingati dalam hanya ayat di atas, ada juga firman
bentuk masjid bernama Masjid Dua Allah yang sangat kuat dan patut
Kiblat (Masjid Qiblatayn) di Madinah. sekali kita renungkan, Kebaikan itu
Karena itu terjadi kegaduhan di bukanlah karena menghadapkan mu-
Madinah, bahkan para ahli menga- ka ke timur atau ke barat, tetapi
takan bahwa banyak juga dari kebaikan ialah karena beriman kepa-
kalangan pengikut Rasulullah da Allah dan hari kemudian, dan para
Muhammad Saw. menjadi murtad, malaikat, dan Kitab, dan para nabi.

1596 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Memberikan harta benda atas dasar ngirimkan kartu ucapan selamat pada
cinta kepada-Nya, kepada para teman atau kerabat yang disebut
kerabat, kepada anak yatim, kepada greeting (tahîyah). Budaya semacam
fakir miskin, kepada orang dalam itu tentunya baik-baik saja karena
perjalanan, kepada mereka yang me- esensinya adalah meminta maaf
minta, dan untuk menebus budak- kepada teman atau kerabat yang
budak, lalu mendirikan shalat dan memang jauh. Dengan sendirinya
membayar zakat, memenuhi janji bila silaturahmi tetap dapat dilakukan
membuat perjanjian, dan mereka yang tanpa ada alasan jarak.
tabah, dalam penderitaan dan ke- Adapun ungkapan selamat yang
sengsaraan, dan dalam suasana kacau. sering digunakan adalah ‘îd al-
Mereka itulah orang yang benar, dan mubârak, ja‘alanâllâh wa iyyâkum
mereka itu yang min al-‘â’idîn wa
bertakwa (Q., 2: al-fâ’izîn, dan Ta-
177). “Barangsiapa mati untuk klannya, qabballâhu minnâ
Jadi, yang di- sukunya, dan keluarganya, dengan wa minkum.
cara yang zalim, maka dia mati
namakan keba- dalam keadaan jahiliah.” Namun yang
jikan bukanlah (Sabda Nabi Saw.) paling populer di
masalah kiblat, kalangan masya-
masalah arah ke mana menghadap. rakat kita, dalam menulis atau
Meskipun menghadap kiblat me- mengucapkan selamat biasanya
rupakan syarat rukun di dalam hanya mengatakan, min al-‘â’idîn wa
shalat, tetapi kiblat bukan meru- al-fâ’izîn.
pakan kesalehan itu sendiri. Di situ
ada makna simbolik sebagai suatu
perlambang, dan itu tidak akan
berfungsi bila tidak memahami KISAH ABDULLAH IBN AMR
maknanya. IBN AL-ASH

Diriwayatkan orang banyak


bahwa Rasulullah Saw. mengun-
KIRIM KARTU LEBARAN jungi Abdullah ibn Amr ibn Al-Ash,
dan istrinya meminta belas kasihan
Di kalangan umat Islam ber- kepada Rasulullah Saw., maka beliau
kembang budaya baru seperti yang pun bersabda: “Bagaimana keada-
terjadi di negara-negara maju. anmu, wahai ibu Abdullah?” Dija-
Budaya yang dimaksud adalah me- wabnya, “(Dia itu, Abdullâh ibn

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1597


Amr ibn Al-Ash) menyendiri, engkau, sesungguhnya badanmu
sehingga ia pun tidak tidur, tidak mempunyai hak atas engkau, dan se-
berbuka (puasa), tidak mau makan sungguhnya keluargamu mempunyai
daging, dan tidak menunaikan ke- hak atas engkau!”
wajibannya kepada keluarganya.” Dengan kebijakan yang menda-
Beliau bertanya, “Di mana dia seka- lam itu Rasulullah Saw. meng-
rang?” Dijawab, “Dia sedang keluar, gambarkan untuk kita cara hidup
dan sudah hampir pulang saat ini.” yang sehat dan benar, dan menje-
Beliau bersabda, “Kalau dia pulang, laskan bahwa sikap berlebihan ada-
tahan dia untukku”. Maka Rasu- lah tercela, biarpun mengenai sikap
lullah Saw.-pun keluar, lalu Abdul- seorang hamba dalam kehidupan
lah datang, dan Rasulullah sudah ruhaninya. Sebab, Allah tidak akan
hampir pulang. Beliau katakan, menerima dari hamba-Nya jika
“Wahai Abdullah ibn Amr, bagai- Sunnah-Nya diabaikan, sekalipun
mana itu berita yang sampai kepa- orang itu menyangka bahwa sikap
daku mengenai dirimu? Engkau tersebut membawanya kepada keri-
tidak tidur!” Dijawabnya, “Dengan dlaan-Nya.
itu aku ingin aman dari marabahaya
yang besar.” Beliau berkata kembali,
“Dan sampai kepadaku (berita) bah-
wa engkau tidak berbuka (puasa)!” KISAH ADAM DAN MASALAH
Dijawabnya, “Dengan itu aku KEILMUAN
menginginkan sesuatu yang lebih
baik di surga”. Beliau bersabda, Dalam zaman azali (primordial),
“Dan sampai (berita) kepadaku bah- Allah menyatakan Adam sebagai
wa engkau tidak menunaikan untuk khalifah-Nya di bumi. Hal itu “di-
keluargamu hak-hak mereka!” Dija- protes” oleh para malaikat yang se-
wabnya, “Dengan itu aku meng- lalu bertasbih dengan memanjatkan
inginkan wanita yang lebih baik puji-pujian kepada-Nya dan meng-
daripada mereka.” Maka Rasulullah kuduskan-Nya. Maka Allah mem-
Saw.-pun bersabda, “Wahai Abdul- beri Adam keunggulan di bidang
lah ibn Amr, bagimu ada teladan ilmu. Keunggulan itu merupakan
yang baik pada Rasulullah. Dan dasar ditunjukkannya Adam sebagai
Rasulullah itu berpuasa dan berbu- khalifah. Jadi ilmu adalah karunia
ka, makan daging, dan menunaikan Allah kepada manusia untuk dapat
untuk keluarganya hak-hak mereka. menjalankan tugas selaku khalifah-
Wahai Abdullah ibn Amr, sesung- Nya di bumi.
guhnya Allah mempunyai hak atas

1598 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengetahui segala rahasia langit dan
berfirman kepada para malaikat; bumi, dan Aku mengetahui apa yang
“Sesungguhnya Aku hendak jadikan kamu nyatakan dan apa yang kamu
seorang khalifah di bumi.” Mereka sembunyikan? (Q., 2:30-33).”
bertanya: “Apakah Engkau hendak
jadikan di bumi orang yang akan Namun sekalipun sudah beril-
membuat bencana dan menumpah- mu, Adam (dan Hawa, istrinya)
kan darah, padahal masih dapat ter-
kami senantiasa goda oleh setan
bertasbih dengan Salah satu hak asasi manusia ialah sehingga me-
memuji-Mu dan kebebasan nurani dan hak untuk langgar larang-
ikut menentukan proses-proses
m e n g k u d u s k a n yang mempengaruhi hidup dirinya an Allah. Aki-
Engkau?.” Tuhan dan hidup orang banyak. Itulah batnya, Adam
berfirman: “Se- yang disebut dalam bahasa modern dan Hawa diusir
sungguhnya Aku sebagai demokrasi atau demokrasi dari surga, dan
tahu apa yang ka- partisipatoris. hidup di bumi
mu tidak tahu.” terlunta-lun-
Dan Dia ajarkan (beri ilmu, pe- ta. Jadi ilmu tidak selamanya men-
ngetahuan) kepada Adam segala jamin keselamatan atau kebaha-
nama, kemudian diperlihatkan giaan.
kepada Malaikat, lalu Dia berfirman: Setelah itu maka setan menje-
“Terangkan kepada-Ku nama benda- rumuskan mereka berdua dari surga
benda ini semuanya jika kamu itu dan menyebabkan mereka di-
memang benar!” keluarkan dari tempat mereka berada,
Malaikat menjawab: “Mahasuci dan Kami berfirman: “Turunlah
Engkau! Kami tidak mempunyai kamu! Sebagian dari kamu menjadi
pengetahuan selain daripada yang musuh bagi sebagian yang lain
Engkau ajarkan kepada kami; se- dan bagi kamu di bumi adalah tem-
sungguhnya Engkaulah yang Maha pat tinggal dan kesenangan hingga
Mengetahui, Mahabijaksana”. ke suatu masa tertentu (Q., 2: 36).”
Allah berfirman: “Wahai Adam! Untuk keselamatannya, Adam
Terangkan nama benda-benda itu kemudian mendapat berbagai pe-
semua kepada mereka.” Maka setelah tunjuk atau instruksi (kalîmât) dari
Adam menerangkan nama benda- Allah, yang diterimanya dengan
benda itu kepada mereka, Dia ber- baik. Petunjuk kepada Adam itu
firman: “Bukankah Aku telah ka- merupakan ajaran keagamaan per-
takan kepada kamu, bahwasanya Aku tama kepada umat manusia. Dengan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1599


mengikuti petunjuk itu, Adam di- Sesungguhnya Dia adalah yang Maha
ampuni Allah segala dosanya. Maka Pengampun, Maha Penyayang.
selain ilmu, manusia perlu kepada Kami berfirman lagi: “Turunlah
petunjuk hidup dari Tuhan, yaitu kamu semuanya dari surga itu! Jika
agama, untuk menjamin keselamat- kemudian datang kepada kamu pe-
an dan kebahagiaannya. tunjuk dari-Ku, maka barang siapa
mengikuti petunjuk-Ku itu niscaya
tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka, dan mereka pula tidak akan
KISAH CINTA YUSUF bersedih (Q. 2:37-38).”
DAN ZULAIKHA

Dalam masalah kisah percintaan


Nabi Yusuf dengan Zulaikha yang KISAH IBRAHIM DAN DOA
diceritakan dalam Al-Quran, pernah UNTUK MAKKAH
ada yang melontarkan kritikan
terhadapnya. Kritikan tersebut ter- Nabi Ibrahim berasal dari daerah
letak pada adanya penonjolan ro- yang bernama Ur, sebuah kota kecil
mantisme percintaan. Namun ke- yang terletak di Kaldea, Babilonia.
mudian, pernyataan dan nada ne- Bapaknya bernama Azar, dan bekerja
gatif itu terbukti tidak memiliki sebagai pembuat patung. Rupanya
alasan yang mendasar sama sekali. sejak kecil Ibrahim ini cerdas dan
Kritikan yang demikian kemudian kritis sekali melihat kelakukan ba-
dibantah dan dipatahkan oleh Al- paknya, yang kerjanya mengambil
Quran sendiri. Diakui bahwa Al- batu lalu dibikin patung, setelah
Quran memuat kisah cinta Yusuf selesai lalu disembah. Bagi Ibrahim,
dan Zulaikha. Namun kalau diteliti, perbuatan bapaknya itu tidak masuk
kisah tersebut hanya sebagian kecil akal. Singkat cerita, Ibrahim mem-
saja dan itu pun tetap memiliki pesan- berontak kepada ayahnya dan kepa-
pesan moral yang sangat tinggi, da masyarakatnya. Diusir dari Babi-
seperti anjuran tidak menuruti lon, Ibrahim lari ke utara ke Haran
dorongan atau ajakan hawa nafsu (sekarang Haran itu termasuk ke
karena hawa nafsu selalu mengajak dalam negara Turki), sebuah kota
kepada kejahatan. kecil yang nantinya memiliki peran
“Kemudian Adam menerima dari besar sekali dalam agama Islam oleh
Tuhannya berbagai ajaran (kalîmât), karena dari situlah banyak para ahli
dan Dia pun menerima tobatnya. falsafah Yunani ditampung oleh kha-

1600 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


lifah-khalifah Abbasiyah. Di Haran sudnya menunjukkan gundul kita.
Ibrahim juga dimusuhi. Lalu dia Jadi kalau kita berhadapan dengan
lari ke sebelah barat lalu belok ke orang yang terhormat, kita angkat
selatan dan sampai ke Kana’an, topi kita, kita tunjukan bahwa saya
Palestina Selatan. Kana’an adalah ini budak, nggak seperti kamu. Me-
sebuah daerah yang subur sekali, mang, pakaian sesungguhnya ba-
bagus untuk pertanian. Tapi karena nyak sekali berakar pada budaya,
berbagai sebab, Ibrahim pergi ke tapi sekarang telah hilang sehingga
Mesir bersama istrinya, Sarah. semuanya merupakan sesuatu yang
Nah, di Mesir Nabi Ibrahim taken for granted.
mendapati seorang raja yang meng- Di Mesir, Sarah yang cantik itu
inginkan istrinya, Sarah. Nabi Ibra- diberi hadiah seorang budak oleh
him kebingungan. Tapi kemudian Raja Fir’aun, yaitu seorang perem-
mendapatkan ide untuk “men- puan Mesir yang juga (lumayan)
cacati” istrinya, yaitu dengan cara cantik, bernama Hajar. Ada yang
melobangi telinganya. Ada legenda mengatakan bahwa Hajar itu orang
saat itu, bila seorang perempuan Habasyi (Ethiopia), sehingga kulit-
telinganya dilobangi berarti pe- nya hitam. Tapi ada juga yang me-
rempuan itu seorang budak (ham- ngatakan bahwa Hajar itu orang
ba-sahaya). Dan seorang raja, meski Ham. Yang jelas Hajar itu cantik,
perempuan itu cantik sekali, tidak biarpun berkulit hitam.
mungkin menjadikan seorang bu- Singkat cerita, karena Sarah ini
dak perempuan sebagai istri atau sudah lama merasa tidak bisa mem-
selir. Raja Mesir pun akhirnya tidak beri keturunan kepada Ibrahim,
tertarik. Ketika Sarah itu sedikit maka Sarah mempersilakan Ibrahim
marah-marah––karena dilubangi untuk mengawini Hajar. Maka
telinganya––Ibrahim menutup lo- dinyatakanlah Hajar sebagai manu-
bang telinga Sarah itu dengan an- sia merdeka dan Ibrahim pun meni-
ting-anting emas yang sampai saat kah dengan Hajar. Ternyata yang
ini biasa dipakai oleh kaum perem- ditunggu-tunggu sejak lama mun-
puan; dulu cacat seperti itu tidak cul, yaitu kehamilan Hajar. Dari
berharga. Hal ini sama halnya de- Hajarlah kemudian lahir seorang
ngan gundul (botak kepala), yang anak lelaki, yang diberi nama Isma’il,
menandakan bahwa seseorang itu dari kata Isma berarti mendengar,
budak. Sampai sekarang, kita me- dan El yang bermakna Allah
nirukan orang Barat dalam hal hor- (Tuhan). Jadi Ismâ‘îl (Isma-El)
mat dengan angkat topi. Mak- artinya Allah Maha Mendengar,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1601


sehingga mengabulkan doa Nabi rikan rahmat kepada Hajar dan
Ibrahim untuk memberikan ketu- putranya, Isma’il, berupa mata air
runan. Al-Quran sendiri membe- Zamzam. Berkat Zamzam itulah,
rikan alu-si, memberikan isyarat, ke tempat tersebut sedikit demi sedikit
arah itu: menjadi kota. Ini bukanlah hal yang
Segala puji bagi Allah yang telah mengherankan, karena di daerah
mengarunia aku Isma’il dan Ishaq di yang tandus seperti itu air menjadi
hari tua. Sesungguhnya Tuhanku sebuah komoditi yang luar biasa
benar-benar Maha Mendengar pentingnya. Di Kana’an itulah Nabi
[Mengabulkan] doa (Q., 14 : 39). Ibrahim berdoa dengan sangat
Nabi Ibrahim, Sarah (istri perta- mengharukan yang diabadikan
manya), Hajar (istri keduanya) dan dalam Al-Quran:
Isma’il (putranya) pun hidup ber- Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku
sama di Kana’an. Tapi tidak lama telah menempatkan keturunanku
kemudian ternyata Sarah cemburu, dalam suatu lembah yang tiada
karena Ibrahim mulai memusatkan bertetumbuhan, di dekat rumah-Mu
rasa kasih-sayangnya kepada anak- yang suci [dihormati] (Q., 14 : 37).
nya, Isma’il. Akhirnya Sarah memin- Jadi rupanya Nabi Ibrahim itu
ta Hajar dan putranya dijauhkan sedikit menyesal waktu meninggal-
dari rumah tangganya. Kita-kira se- kan istri dan putranya yang masih
perti ini historisnya. Tapi secara aki- kecil di suatu lembah yang tiada
dah, itu adalah design Allah, rencana bertetumbuhan. Padahal itu perin-
Allah, karena kemudian Ibâhim tah Allah. Tapi Ibrahim adalah
diberi petunjuk supaya membawa manusia biasa. Jadi rasa iba kepada
anak dan ibunya dari Kana’an ke istri dan putranya juga dirasakannya.
selatan, ke suatu lembah yang di situ Karena itu, sebagai kelanjutan doa
dahulu ada rumah suci Allah yang di atas, Ibrahim kemudian berdoa:
pertama, yang didirikan oleh Allah Ya Tuhan kami agar nanti mereka
untuk umat manusia. Lembah ini itu menegakkan shalat, maka jadi-
tandus, tiada bertetumbuhan, dan kanlah hati manusia itu simpati
sekarang kita kenal sebagai Kota kepada mereka, dan berilah mereka
Makkah. rezeki buah-buahan agar mereka
Suatu saat Hajar kebingungan, berterima kasih (Q., 14 : 37).
karena bekal yang ditinggalkan oleh Bila saat ini orang-orang ber-
Ibrahim telah habis, sedangkan di duyun-duyun (mengunjungi dan
lembah itu tidak ada sesuatu yang berziarah) ke Makkah, itu karena
bisa diminum atau pun dijadikan doa Nabi Ibrahim yang dikabulkan
makanan. Kemudian Allah membe- oleh Allah Swt. Dan setiap orang

1602 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yang pernah pergi ke Makkah bia- petani. ‘Umar mengirimkan eks-
sanya orang tersebut ingin kembali pedisinya, dan mulailah melakukan
lagi ke Makkah. Itu juga karena doa seruan untuk memobilisasi kekuatan
Nabi Ibrahim. Jadi tahwî ilayhim rakyat.
(simpati, senang sekali) kepada ke- Di antara yang datang ke ‘Umar
luarga Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim adalah seorang wanita, bernama Al-
juga berdoa agar keluarganya yang Khans. Dia mempunyai empat
ditinggalkan di Makkah diberi re- orang anak lelaki, dan dia ingin
zeki berupa buah-buahan, sehingga keempat-empatnya maju dan diki-
salah satu ciri Makkah adalah ter- rim ke Persia. Untuk melepas anak-
dapatnya banyak sekali buah-buah- anaknya itu, Al-Khans memberi
an dan bermacam-macam jenis. wejangan yang amat mengharukan
seperti berikut: “Hai anak-anakku,
kamu menjadi Muslim dengan taat,
dan kamu ikut hijrah dengan ke-
mauan sendiri”. Demi Allah yang
KISAH KEPAHLAWANAN
tiada Tuhan selain Dia, kamu ber-
empat adalah anak seorang ayah,
Kisah kepahlawanan yang amat sebagaimana kamu juga anak seorang
mengharukan, sekaligus menga- ibu. Aku tidak mengecilkan kehor-
gumkan, terjadi pada seorang wanita matanmu, juga tidak mengubah na-
sahabat Nabi, sibmu. Ketahuilah
Al-Khans. Saat olehmu semua
itu adalah masa bahwa kampung
pemerintahan yang abadi ada-
‘Umar, khalifah lah lebih baik da-
kedua, dan se- ripada kampung
dang terjadi yang fana ini.
kampanye un- Tabahlah kamu,
tuk membebas- tabahkan pula
kan Persia. Persia sesamamu, kuat-
memang harus kanlah solidari-
dibebaskan, ka- tasmu, dan ber-
rena saat itu be- takwalah kepada
rada di tengah penguasa-penguasa Allah, semoga kamu memperoleh ke-
feodal yang zhalim dari dinasti Sasan, menangan. Jika kamu melihat perang
yang menguasai tanah-tanah per- telah menyingsingkan lengannya, dan
tanian dan mengingkari hak para api pertempuran telah membakar

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1603


seluruh penjuru, usaplah wajahmu man-Nya: Sesungguhnya Allah mem-
dengan debunya, terjang batu penyan- beli dari kaum beriman jiwa dan
dungnya, nanti kamu akan menang harta mereka dengan (harga) bahwa
dengan memperoleh rampasan dan bagi mereka ialah surga. Mereka ber-
kemuliaan, di kampung keabadian juang di jalan Allah, kemudian me-
dan kehormatan.” reka membunuh atau terbunuh, suatu
Besok paginya keempat pemuda janji yang benar atas Dia dalam Tau-
itu pergi ke markasnya, kemudian rat, Injil, dan Al-Quran. Dan siapa-
dikirim ke medan pertempuran di kah yang lebih menepati janji kepada
Al-Qadisiah. Mereka maju mener- Allah? Karena itu bergembiralah
jang musuh dengan gagah berani, kamu semua dengan perjanjian yang
sambil mendendangkan pesan ibu kamu janjikan kepada-Nya. Itulah
mereka yang mengharuskan itu, kebahagiaan yang agung (Q., 9: 111).
sampai akhirnya keempat-empatnya Demikian yang dapat kita petik
itu gugur sebagai pahlawan. dari kisah kepahlawanan Islam di
Ketika berita itu sampai ke Al- masa lalu. Dan sejarah tanah air kita
Khans, dia terima dengan ketabahan juga penuh dengan kisah kepahla-
luar biasa, bahkan kebanggaan yang wanan para pejuang di jalan Allah.
tulus, dengan mengatakan: “Segala Kemerdekaan nasional ini pun ada-
puji bagi Allah yang telah memberi- lah hasil pengorbanan mereka yang
ku kehormatan dengan gugurnya tanpa pamrih itu.
anak-anakku. Aku berharap kepada
Tuhanku, bahwa Dia akan memper-
temukan aku dengan mereka itu, di
tempat kediaman yang penuh rahmat- KISAH MUSA DAN FIR‘AUN
Nya.”
Al-Khans telah menjadi lambang Semua utusan Tuhan membawa
ibu pahlawan, dia bukannya sedih misi yang bersifat emansipatoris,
karena keempat putranya gugur karena ajaran yang dibawanya, yaitu
sebagai syuhada, bahkan dia bangga iman kepada Tuhan dan menentang
dan bersyukur kepada Allah, karena tirani, dengan sendirinya akan
berharap akan memenuhi perjumpa- membawa peningkatan harkat dan
an yang bahagia dengan mereka kelak. martabat manusia. Maka, segi eman-
Dalam Kitab Suci, para pahla- sipatoris kisah Musa melawan
wan seperti Al-Khans dan putra-pu- Fir‘aun ialah, pertama, perlawanan-
tranya dilukiskan sebagai orang- nya kepada Fir‘aun yang merupakan
orang beriman yang jiwa dan harta- personifikasi tirani dan otorita-
nya telah dibeli Allah, demikian fir- rianisme; kedua, pembebasan Bani

1604 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Israil dari perbudakan oleh bangsa Namun, emansipasi Bani Israil
Mesir dan membawanya ke tanah yang sesungguhnya baru terjadi
suci yang dijanjikan. Tetapi karena setelah melalui Musa mereka men-
Bani Israil generasi kaum Nabi Musa dapatkan pedoman dan hukum dari
itu keras kepala dan enggan ber- Allah dalam bentuk Sepuluh Perintah
juang, mereka dihukum oleh Tuhan (al-Kalîmât al-‘Asyr, the Ten Command-
dengan dibiarkan luntang-lantung ments). Sepuluh Perintah itu diterima
di padang pasir selama empat puluh Musa dalam “perjumpaan”-nya
tahun. Barulah generasi berikutnya dengan Allah di atas Bukit Sinai,
yang melanjutkan perjuangan Bani dalam perjalanan Bani Israil keluar dari
Israil untuk pergi ke tanah yang Mesir menuju Palestina. Rentetan
dijanjikan. Jadi generasi Musa dan peristiwa itu dituturkan dalam Al-
Harun tidak pernah memasuki ta- Quran demikian:
nah suci, karena mereka ini, terma- Dan kami telah tetapkan janji
suk Musa dan Harun sendiri, telah kepada Musa tiga puluh malam,
meninggal lebih dahulu. kemudian Kami sempurnakan dengan
Kejadian fisik yang melambang- sepuluh malam, maka sempurnalah
kan pembebasan dan emansipasi pertemuan dengan Tuhannya selama
dalam kisah Musa ialah keberhasilan empat puluh malam.
gerakan keluar Mesir secara besar- Dan Musa berkata kepada sauda-
besaran (Eksodus) dan kegagalan ranya, Harun, “Gantikan aku mengu-
Fir‘aun untuk menghalanginya. rus kaumku, bertindaklah dengan baik,
Maka Eksodus (Arab: al-Khurûj) dan jangan mengikuti jalan mereka
menjadi lambang pembebasan ma- yang merusak.” Dan tatkala Musa
nusia dari perbudakan dan penin- datang untuk perjumpaan dengan Kami
dasan. Allah menjanjikan kepada (Tuhan), dan Tuhannya pun berbicara
Nabi Musa dan kaum beriman kepada-Nya, ia berkata: “Tuhanku,
bahwa Dia akan memberi kekuatan tampakkan Diri Engkau kepadaku,
kepada kaum tertindas dan meng- sehingga dapat melihat Mu.” Dia
angkat mereka sebagai pemimpin- (Tuhan) menjawab, “Engkau tidak
pemimpin dan pewaris-pewaris akan dapat melihat-Ku. Tapi pandang-
kekuasaan. Secara khusus kaum lah gunung itu, kalau gunung itu tetap
yang tertindas itu disebut sebagai di tempatnya, maka engkau akan me-
“mereka yang dibuat lemah” atau “me- lihat-Ku.” Maka setelah Tuhannya me-
reka yang diperlemah” (al-ladzîna nampakkan (kebesaran-Nya) pada gu-
‘studl‘ifû dalam bentuk kata kerja, al- nung itu, Dia jadikan gunung itu bagai-
mustadl‘afûn dalam bentuk kata sifat kan debu, dan Musa tersungkur ping-
pasif (maf‘ûl, passive participle). san.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1605


Setelah ia sadar kembali, ia ber- di tanah (ada yang menafsirkan
kata: “Mahasuci Engkau, aku bertobat dibanting hingga berantakan—
kepada Engkau, dan aku adalah yang suatu pendapat yang ditolak oleh
pertama-tama dari kalangan me- sebagian ulama), tanpa terlebih
reka yang beriman.” Dia (Tuhan) dahulu membaca dan menerang-
berfirman: “Wahai Musa, sesungguh- kannya. Baru setelah Musa reda dari
nya Aku telah memilihmu atas sekalian kemarahannya, ia ambil kembali
umat manusia dengan tugas dan papan-papan batu itu dan disam-
firman Ku. Maka ambillah yang telah paikan apa isinya. Al-Quran melu-
Aku anugerahkan kepadamu dan kiskan kejadian itu demikian:
jadilah engkau termasuk mereka yang
bersyukur!” Tatkala Musa kembali kepada
Dan Kami tuliskan untuknya kaumnya dengan sangat marah dan
dalam papan-papan batu segala se- sedih, ia berkata: “Sungguh jahat
suatu sebagai nasihat dan rincian akan dalam kamu menggantikan diriku
segala perkara. (Lalu firmannya setelah aku pergi. Apakah kamu hen-
kepada Musa): “Ambillah itu semua dak mendahului perintah Tuhanmu?”
dengan sungguh-sungguh, dan perin- Kemudian ia letakkan papan-pa-
tahkan kaummu untuk mengambil pan batu itu dan dipegangnya kepala
mana yang terbaik. Tidak lama lagi saudaranya (Harun) serta ditariknya.
akan Aku tunjukkan kepadamu Harun berkata: “Wahai anak ibu-
tempat tinggal orang-orang yang fasik” ku! Sesungguhnya golongan itu telah
(Q., 7: 142-145). membuatku tak berdaya dan hampir-
Papan-papan batu (al-alwâh) hampir membunuhku. Maka jangan
yang disebutkan dalam Al-Quran kau buat mereka gembira karena aku,
itu adalah medium dituliskannya dan jangan pula kau jadikan aku ter-
Sepuluh Perintah Allah kepada Bani masuk kaum yang zalim!”
Israil. Ketika Musa turun dari atas Musa berkata: “Ya Tuhanku, am-
Bukit Sinai untuk menyampaikan punilah aku dan saudaraku, dan ma-
perintah-perintah Allah itu, ia dapati sukkanlah kami dalam kasih Mu.
kaumnya telah menyeleweng dari Engkau adalah sekasih-kasih mereka
akidah yang benar, karena ulah yang pengasih.”
seseorang yang bernama Samiri. Mereka yang menjadikan patung
Musa marah sekali, termasuk marah anak sapi (sebagai sesembahan) akan
kepada saudaranya, Harun, dan mendapatkan murka dari Tuhan
papan-papan batu itu diletakkannya mereka, dan kehinaan dalam kehi-

1606 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dupan dunia. Begitulah Kami mem- menyimpang. Dan ketika Kami buat
beri ganjaran kepada orang-orang perjanjian dengan kamu: “Bahwa
yang mengada-ada (secara palsu). kamu tidak boleh menumpahkan
Sedangkan orang-orang yang darah sesamamu, dan kamu tidak
melakukan tindak kejahatan, namun boleh mengusir sebagian dari ka-
bertobat sesudahnya lagi pula benar- langanmu sendiri dari tempat-tempat
benar beriman, maka sesungguhnya tinggalmu.” Lalu kamu pun mene-
Tuhanmu, sesudah adanya tobat itu, rima, dan kamu semua bersaksi (Q.,
adalah Maha Pengampun dan Maha 2: 82-83).
Penyayang.
Dan setelah Musa reda dari ama- Dalam kitab suci yang sekarang
rahnya, ia ambillah papan-papan dikenal sebagai kitab “Perjanjian
batu itu, yang dalam naskahnya Lama” (istilah kaum Kristen, sebagai
terdapat hidayah dan rahmat untuk bandingan terhadap kitab “Perjan-
mereka yang takut kepada Tuhan (Q., jian Baru”, yaitu Injil menurut apa
7: 150-154). yang ada sekarang), perjanjian antara
Begitulah Allah telah membebas- Tuhan dan Bani Israil itu termuat
kan Bani Israil dari kungkungan dalam kitab Keluaran, 20: 2-17 dan
perbudakan dan penindasan Fir‘aun, kitab Ulangan, 5: 6-22. Pada po-
dan telah pula diikat “perjanjian” (al- koknya, isi perjanjian itu, yang juga
‘ahd, al-mitsâq) antara Allah dan menjadi isi Sepuluh Perintah, ialah:
mereka. Dalam Al-Quran sendiri (1) Mengakui Allah, Tuhan Yang
disebutkan dengan jelas isi perjanjian Maha Esa sebagai satu-satunya
antara Allah dan Bani Israil itu, Tuhan (tauhid), (2) Hanya menyem-
demikian: bah kepada Allah saja, (3) Jangan
Dan tatkala Kami (Allah) mem- menyembah patung (syirik), (4)
buat perjanjian dengan Bani Israil: Menyebut nama Allah dengan pe-
“Bahwa kamu tidak akan menyem- nuh hormat, (5) Menghormati hari
bah selain Allah, berbuat baik kepada Sabtu (Shabat), (6) Tidak mem-
kedua orangtua dan kepada karib bunuh, (7) Tidak berzina, (8) Tidak
kerabat, anak-anak yatim dan kaum mencuri (9) Tidak membuat kesak-
orang-orang miskin, dan berkatalah sian palsu, (10) Jangan tamak ter-
kamu kepada umat manusia dengan hadap milik orang lain.
perkataan yang baik, tegakkanlah Seperti disebutkan dalam ayat
sembahyang, dan tunaikanlah zakat.” suci Al-Quran yang dikutip di atas,
Namun kamu berpaling, kecuali di antara Bani Israil itu ada yang
sedikit di antara kamu, dan kamu tetap setia kepada perjanjian itu,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1607


namun banyak pula yang menyim- laknat Allah kepada kaum kafir di
pang. Maka, dan atas dasar sikap kalangan Bani Israil melalui lisan
mereka yang menentang Allah itu, (sumpah) Nabi Daud dan Nabi Isa.
Allah memastikan dalam Kitab Suci- Setelah itu, Allah memberi peri-
Nya bahwa mere- ngatan kepada
ka akan mem- mereka, Semoga
buat kerusakan Hai sekalian orang-orang yang saja Tuhanmu se-
dua kali di bumi, beriman, janganlah harta kekaya- kalian memberi
dan akan menjadi anmu dan anak keturunanmu itu rahmat kepada-
amat congkak. membuat kamu lengah dari ingat mu. Dan kalau
(dzikr) kepada Allah.
Dan bila saatnya (Q., 63: 9)
kamu kembali
tiba mereka mem- (membuat keru-
buat kerusakan yang pertama, Allah sakan di bumi), maka Kami (Allah)
melepaskan sekelompok manusia pun akan kembali (menghukum
dari hamba-hamba-Nya yang gagah kamu), serta Kami siapkan Neraka
perkasa, dan menaklukkan Bani Jahanam sebagai penjara untuk
Israil serta menghancurkan tempat mereka yang kafir (Q. 17: 8). Karena
suci mereka, yaitu Masjid Aqsha latar belakang itu semua, kaum
(yang didirikan oleh Nabi Sulaiman Yahudi akan kembali hina dan nista,
pada sekitar abad IX sebelum Ma- seperti keadaan mereka sebelum
sehi). Penghancuran ini terjadi, me- emansipasi oleh Nabi Musa, kecuali
nurut para ahli tafsir dan sejarah, mereka yang memelihara hubungan
ketika pada sekitar abad VI al-Bayt dengan Allah dan memelihara
al-Maqdis (Yerusalem) diserbu hubungan dengan sesama manusia.
Nebukadnezar dari Babilonia. Dan itulah kesimpulan semua kisah
Kemudian setelah ratusan tahun suci dalam Al-Quran.
tanpa tanah suci, datanglah Raja
Herod, sekitar saat-saat kelahiran
Nabi Isa putra Maryam a.s., Herod KISAH WABISHAH
(yang agung) membangun kembali
Masjid Aqsha peninggalan Nabi Su- Sebuah hadis meriwayatkan
laiman. Namun, tanah suci mereka seorang sahabat Nabi bernama Wa-
ini pun tidak lama kemudian hancur bishah yang kasar dan tidak terpe-
luluh oleh Kaisar Titus dari Roma lajar. Ia memaksa untuk menghadap
yang datang menyerbu Palestina un- Nabi pada waktu beliau sedang
tuk menghukum kaum Yahudi. Me- sibuk mengajar. Para sahabat meng-
nurut Al-Quran, ini adalah wujud halangi tapi justru dia dipanggil

1608 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Nabi dan ditanya, “Mengapa kamu Secara khusus Al-Quran menegas-
datang?” Dia menjawab, “Saya tidak kan bahwa makna kisah-kisah itu
mau pergi sebelum mendapat kete- harus kita pikirkan dan renungi,
rangan tentang apa itu kebaikan dan sebagai sumber pelajaran: Kisahkanlah
keburukan.” Nabi mengatakan kisah-kisah itu agar mereka berpikir
bahwa kebaikan ialah sesuatu yang (Q., 7: 176). Dan sungguh dalam
membuat hati tenteram, dan keja- kisah-kisah mereka itu ada tamsil-ibarat
hatan ialah sesuatu yang membuat bagi mereka yang berpikiran mendalam
hati bergejolak meskipun kamu (Q., 12: 111). Kisah-kisah Al-Quran
didukung oleh seluruh umat manu- juga disebut sebagai “sebaik-baik
sia. Adapun kutipan hadis itu ada- kisah” (Q., 12: 3) dan merupakan
lah, “Mintalah fatwa pada dirimu, “kisah-kisah kebenaran” (Q., 3: 62).
mintalah fatwa pada hatimu wahai Dari penegasan-penegasan itu
Wabishah (bin Ma‘bad Al-Aswadi). jelas sekali bahwa kisah-kisah dalam
(Nabi mengulanginya) tiga kali. Ke- Al-Quran dimaksudkan untuk men-
baikan adalah sesuatu yang membuat jadi bahan perbandingan bagi manu-
jiwa tenang dan membuat hati tenang. sia. Dan karena kisah-kisah umat
Dosa adalah sesuatu yang (terasa) masa lalu merupakan bagian dari
tidak keruan dalam jiwa dan (terasa) sejarah umat manusia, maka kerang-
bimbang dalam dada” (HR Ahmad). ka besar keseluruhan kisah itu ialah
sejarah itu sendiri dengan hukum-
hukumnya yang telah ditetapkan
Allah. Dalam peristilahan Al-Quran,
KISAH-KISAH DALAM hukum Allah untuk sejarah itu
AL-QURAN (“Hukum Sejarah”) ialah Sunnatullâh
(dibaca: Sunnatullah). Ditegaskan
Kisah tentang umat-umat yang pula bahwa Sunnatullah itu tidak
telah lalu merupakan bagian dari isi akan berubah-ubah atau mengalami
Al-Quran yang esensial. Dari segi peralihan. Karena sejarah dengan
proporsi, kisah menempati bagian Sunnatullahnya itu merupakan “la-
terbanyak dalam keseluruhan isi boratorium” segi sosial-budaya hidup
Kitab Suci. Kisah-kisah itu ditutur- manusia dalam bermasyarakat, maka
kan sebagai media penyampaian kita diperintahkan untuk mem-
pesan kepada umat manusia tentang pelajari sejarah, dengan mengembara
perlunya usaha terus-menerus me- di bumi dan menyaksikan bagai-
ningkatkan harkat dan martabatnya mana akibat kesudahan kaum yang
sebagai puncak ciptaan Ilahi. menentang kebenaran.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1609


KITA HARUS TERUS BELAJAR keinsafan bahwa diri kita sendiri tidak
pernah sempurna. Bahkan Rasulullah
Ada hal terpenting yang harus pun, sebagai makhluk yang paling sem-
selalu diingat bahwa Islam meru- purna, masih diajari oleh Tuhan supaya
pakan agama Allah. Karena itu setiap berdoa agar ilmunya ditambah, Kata-
percobaan untuk memahami agama kanlah, “Tuhanku, berilah tambahan
Islam, maka juga bermakna perco- ilmu kepadaku.” (Q., 20: 114).
baan untuk memahami kehendak
Allah. Percobaan untuk memetik
sebagian dari ilmu Allah. Berkenaan
dengan ini, Al-Quran dalam surat KITAB SUCI DAN
Al-Kahfi melukiskan bahwa ilmu KONTINUITAS KENABIAN
Allah luas tak terhingga. Sedemikian
luasnya, sehingga seandainya selu- Di samping sebagai kitab suci
ruh lautan dijadikan tinta untuk samawi, Al-Quran juga harus dipa-
menuliskan ilmu Allah, maka ia hami sebagai simbol kontinuitas
akan habis sebelum ilmu Allah habis. proses kenabian dan risalah ajaran
Dengan kata lain, tidak ada ke- tauhid. Itu karena Al-Quran datang
mungkinan bagi kita untuk dapat dengan mengklaim bahwa dirinya
menguasai seluruh pengetahuan sebagai pembenar kitab-kitab suci
yang diberikan oleh Allah, sebab sebelumnya (mushaddiq-an limâ
hanya Dia yang pengetahuanNya bayna yadayh [Q., 3: 3]). Di sam-
meliputi segala sesuatu. Oleh karena ping itu, Al-Quran juga berfungsi
itulah kita harus terus belajar. Dan sebagai kitab yang menjelaskan
setiap yang kita capai dalam belajar, posisi kitab-kitab sebelumnya
maka sama sekali tidak boleh kita (mubayyin). Serta, yang paling
anggap sebagai sesuatu yang final. penting dari kedudukannya dalam
Sebab anggapan semacam itu selain kaitan dengan kitab-kitab suci
mengisyaratkan kesempurnaan juga sebelumnya adalah sebagai kitab
mengisyaratkan bahwa kita telah meli- yang mengoreksi.
puti seluruh pengetahuan Tuhan. Ini Dengan kata lain, sesuai dengan
tentu tidak sesuai dengan iman kita misi kedatangan atau turunnya Al-
sendiri bahwa Allah adalah Yang Quran, maka ada indikasi telah
Mahatahu, dan di atas setiap orang yang terjadinya berbagai penyimpangan
tahu ada Dia Yang Mahatahu. Itulah dan penyelewengan terhadap isi dan
sebabnya mengapa salah satu per- autentisitas kitab-kitab suci sebe-
syaratan untuk menuntut ilmu ialah lumnya. Dalam Al-Quran sendiri
rendah hati (tawadldlu‘), yaitu suatu dinyatakan, Dialah yang menurun-

1610 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kan Kitab ini dengan sebenarnya ambil sebagai pegangan, pandangan
kepadamu. Memperkuat yang telah dan tuntunan hidup.
datang sebelumnya dan Dialah yang Selain itu, Al-Quran juga diakui
telah menurunkan Taurat dan Injil sebagai sebuah kompendium. Yang
(Q., 3: 3). demikian itu ju-
Itulah se- ga dinyatakan se-
babnya kemu- cara eksplisit da-
dian, ayat ter- lam Al-Quran,
akhir yang ditu- Sebuah surat Ka-
runkan kepada mi turunkan, dan
Nabi Muham- Kami wajibkan
mad Saw., ber- (menjalankan hu-
bunyi, …Hari kum-hukum yang
ini Kusempur- ada di dalam-
nakan agama- nya—NM); di da-
mu bagimu dan Kucukupkan karu- lamnya Kami turunkan ayat-ayat
nia-Ku untukmu dan Kupilihkan yang jelas, supaya kamu ingat (Q., 24:
(Kuridlai—NM) Islam menjadi 1).
agamamu (Q., 5: 3). Dari ayat ter-
sebut, sepertinya, Al-Quran secara
tersirat menegaskan bahwa ajaran
agama Islam yang sudah dimulai KKN
sejak misi kenabian dan kerasulan
Adam a.s.—sudah dinyatakan sem- Persoalan KKN (Korupsi, Kolusi,
purna. Dalam bahasa Arab diguna- Nepotisme) sudah menggejala se-
kan istilah akmaltu, artinya “Aku demikian rupa sampai kepada ting-
(Allah Swt.) sudah sempurnakan,” kat yang paling bawah. Misalnya
dalam pengertian pewarisan dan carik-carik desa selalu meminta uang
pengembangan ajaran-ajaran sama- buat apa saja; ada orang beli sapi
wi sebelumnya. dimintai uang, orang beli segala ma-
Al-Quran, selain mengandung cam mesti ada persenannya kepada
perintah dan larangan, juga memuat carik; bahkan ketika menyangkut
cerita-cerita. Cerita-cerita itu dinya- masalah tanah, mereka tidak mau
takan dan diakui para ilmuwan se- tanda tangan kecuali kalau ada per-
bagai ahsan al-qashash (cerita-cerita senannya. Ini jelas sudah membu-
terbaik). Ini karena cerita-cerita itu daya di kalangan masyarakat kita.
mengandung pesan-pesan moral Untuk bisa mengatasi hal tersebut
yang sangat tinggi dan untuk di- agaknya (tentu saja harus mengata-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1611


kan “agaknya” karena tidak diketahui ini, minggu ini, jalankan ini; waktu
secara pasti) harus didekati secara itu Amerika Serikat sedang menga-
fragmentaris. Jadi ibarat gunung lami depresi hebat. Ini artinya ada
batu, jangan dipukul, tapi pegang unsur komunikasi, meskipun bukan
saja kemudian dipecah-pecah komunikasi verbal tetapi komuni-
melalui unit-unit yang lebih ke- kasi wawancara dan sebagainya.
cil. Karena itu, dengan adanya televisi
Maksudnya, masalah KKN itu sekarang ini, sebetulnya bisa sangat
dipecahkan dengan pengelolaan menolong.
negara, kalau pemecahannya bukan Kalau kita mengambil alih per-
negara federal maka otonomi daerah masalahan KKN di tingkat nasional
yang seluas-luasnya seperti yang sekaligus, maka ibaratnya meng-
sekarang sudah menjadi isu. Na- hadapi sebuah gunung batu yang
mun, ide tentang otonomi itu sen- besar sekali. Kita tidak tahu bagai-
diri harus ada jaminan bahwa se- mana caranya memulai. Bahkan juga
buah provinsi yang disebut otonom ada bahaya saling melemparkan
itu harus memiliki kewenangan tanggung jawab dan saling menya-
penuh untuk menangani masalah- lahkan. Misalnya orang Jawa Barat
masalah yang langsung relevan de- mengatakan, untuk apa kami harus
ngan provinsinya. Sedang masalah- melakukan itu, sedang orang Jawa
masalah pusat (kita selalu mengata- Tengah tidak melaksanakannya,
kan pusat, sebab di tempat lain dise- karena toh nanti tidak dinikmati
but federal) seperti pertahanan, oleh orang Jawa Barat sendiri. Jadi
politik luar negeri dan sistem ada kepentingan yang tumpang
keuangan, tidaklah bisa ditawar- tindih. Tapi kalau melalui otonomi
tawar. Jadi tidak boleh di satu daerah daerah, bisa jadi misalnya Jawa
ada rupiah kemudian di tempat lain Barat menjadi seperti Singapura,
ada dinar. provinsi yang paling bersih tanpa
Otonomi seluas-luasnya diang- bisa dikontaminasi oleh provinsi
gap mampu menyelesaikan KKN, yang lain. Itu bisa, seperti di negara-
karena tidak efektifnya pemberan- negara bagian Amerika Serikat. Di
tasan di tingkat nasional adalah aki- negara bagian California, misalnya,
bat begitu besarnya persoalan, ke- kalau ada orang dari negara bagian
cuali ada orang seperti Franklin D. lain membawa jeruk saja akan di-
Roosevelt. Roosevelt begitu dilantik periksa. Kenapa? Karena mereka
langsung berpidato beberapa kali mempunyai kepentingan untuk
dalam kongres; minggu ini, jalankan melindungi habitat jeruk yang ada

1612 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


di California yang merupakan bahan agama yang seharusnya bahwa “se-
ekspor yang luar biasa. Sedang makin dekat dengan Al-Quran, se-
di negara kita seorang akan se-
tidak seperti itu. makin toleran.”
Negara kita ini Bukanlah harta kekayaanmu, dan Dalam bu-
mungkin terlalu bukan pula anak keturunanmu itu kunya yang sa-
besar untuk me- yang akan mendekatkan kamu ke ngat sinis ter-
ngurusi hal-hal sisi Kami (Tuhan) sedekat-dekat- hadap agama,
seperti itu yang nya, kecuali orang yang beriman Against Religion:
dan beramal saleh. Maka mereka
dianggap sepele. ini, ada bagi mereka pahala ber- Why We Should
Di negara-negara lipat ganda atas apa yang mereka Try to Live Wi-
bagian, hal-hal amalkan, dan mereka akan hidup thout It (Mela-
kecil akan menjadi dalam ruang-ruang (di surga) de- wan Agama: Me-
masalah yang sa- ngan aman sentosa. ngapa Kita Ha-
ngat serius, karena (Q., 34: 37) rus Mencoba
menyangkut ke- Hidup Tanpa-
sejahteraan rakyat. nya), A.N. Wilson, seorang jurnalis
yang mendramatisasi, mengungkap-
kan bahwa (oleh agama) cinta uang
adalah akar segala kejahatan, tetapi
KLAIM KEBENARAN menurutnya, mungkin lebih benar
bahwa “Cinta Tuhan adalah akar
Di tengah adanya keraguan dari segala kejahatan.” Agama adalah
kalangan kritisi atas peranan agama tragedi umat manusia. Ia mengajak
yang dapat menumbuhkan kehidu- kepada yang paling luhur, paling
pan sosial yang penuh dengan tole- murni, paling tinggi dalam jiwa
ransi di Indonesia dewasa ini akibat manusia, namun hampir tidak ada
kemungkinan konflik-konflik yang sebuah agama yang tidak ikut ber-
mengatasnamakan agama, diperlu- tanggung jawab atas berbagai pepe-
kan suatu jenis penghayatan Islam rangan, tirani dan penindasan ke-
yang terbuka dan inklusif. Apalagi benaran. Marx menggambarkan
keraguan tersebut sering didrama- agama sebagai candu rakyat; tetapi
tisasi dengan pernyataan “bahwa se- agama jauh lebih berbahaya dari-
makin taat seseorang kepada agama- pada candu. Agama mendorong
nya, semakin ia tidak toleran.” Se- orang untuk menganiaya sesamanya,
buah pernyataan yang jelas-jelas ber- untuk mengagungkan perasaan dan
tentangan dengan sebuah penafsiran pendapat mereka sendiri atas perasa-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1613


an dan pendapat orang lain, untuk namun tidak mempengaruhi watak
mengklaim bagi diri mereka sendiri pemeluknya?” Pertanyaan retorik
sebagai pemilik kebenaran. yang menggugah kearifan jawaban
Wilson dalam buku ini menun- dari seorang penganut agama.
jukkan dilema dalam konflik-konflik Apa yang dikatakan Wilson, tentu
antaragama, yang jika diringkas kira- saja bisa membuat para penganut
kira: Jika seseorang ada dalam se- agama marah. Tetapi Wilson mem-
buah agama, konflik dengan agama berikan suatu penilaian kritis ten-
lain akan dianggap sebagai “sebuah tang apa yang bisa terjadi jika ada
tindakan kebenaran melawan keza- pengerasan dalam beragama, khu-
liman.” Sedang jika orang itu ada di susnya dalam kenyataan sosiologis,
agama lain yang dilawan itu, maka seperti terlihat dalam konflik-kon-
ia akan menganggap sebaliknya, flik yang bisa diasalkan pada aga-
agamanya sendiri sebagai benar, me- ma, yang contohnya ada di mana-
lawan agama lawannya itu sebagai mana di seluruh muka bumi dewasa
yang salah, yang zalim. Tetapi jika ini.
seseorang berada di luar dua agama Kita bisa merefleksikan: Apa yang
yang sedang konflik itu, ia akan bisa terjadi jika agama menjadi ter-
melihat keduanya ada dalam kesa- tutup dan penuh kefanatikan, lalu
lahan, dan ia akan menganggap bah- mengklaim kebenaran sendiri de-
wa konflik yang sama-sama meng- ngan “mengirim ke neraka” agama
gunakan klaim kebenaran itu sebagai yang lain. Inilah yang menimbulkan
kenaifan, karena jelas, keduanya problem, yang disebut dalam studi
adalah salah. agama-agama sebagai “masalah klaim
Wilson menggambarkan bahwa kebenaran” (the problem of truth
agama yang ada dalam kenyataan claim). Tentu saja, sebenarnya Wil-
itulah, yang sering mewarnai kon- son tidak bisa menggeneralisasi
flik-konflik antaragama sepanjang bahwa agama dalam wataknya selalu
zaman, hingga dewasa ini. Seorang membawa kepada konflik dengan
beragama bisa mengatakan, bahwa agama lain. Hal yang digambarkan
yang salah adalah orang yang ber- Wilson adalah agama yang eksklusif
agama itu, yang tidak memahami dan tertutup, yang menganggap
arti agamanya. Tetapi, Wilson men- bahwa, “Other religions are false, that
jawab, “kalau agama itu benar, na- mislead their follower,” Agama lain
mun tidak mampu mempengaruhi adalah salah dan menyesatkan pe-
para pemeluknya, lalu bagaimana ngikutnya.
membuktikan kebenaran agama itu? Eksklusivisme dalam beragama
Dan apa gunanya agama yang benar memang akan mengakibatkan

1614 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bentuk-bentuk kekerasan yang bakal Perbedaan hanyalah dalam bentuk
menimbulkan konflik-konflik keaga- syarî‘ah.
maan yang laten, seperti digam- Dalam bahasa keagamaan inilah
barkan Wilson itu. Karena itu, me- yang disebut “jalan”. Setiap agama
mang benar jika dikatakan, sebenar- adalah “jalan” kepada Tuhan. Dalam
nya tidak ada masa depan jika keber- Al-Quran istilah jalan diekspresikan
agamaan dikembangkan dalam dengan banyak kata, sesuai makna-
bentuknya yang eksklusif. Eksklusi- nya yang memang plural—adanya
visme cepat atau lambat hanya akan banyak jalan. Istilah-istilah yang
membawa manusia kepada kehan- dipakai dalam Al-Quran, shirâth,
curan. sabîl, syarî‘ah, tharîqah, minhâj,
Dilema Wilson hanya bisa dija- mansak (jamaknya: manâsik) dan
wab jika agama dan para penganut maslak (jamaknya: suluk).
agama membuka orientasinya kepada Semua istilah itu seolah-olah
adanya kebenaran pada agama menggambarkan bahwa jalan dalam
yang lain, yang istilahnya adalah beragama kelihatannya tidaklah
“inklusif”. satu, tetapi banyak, dan sangat ber-
Secara substansial, paham keber- gantung pada masing-masing pri-
agamaan inklusif artinya percaya badi yang mempunyai idiom sen-
bahwa seluruh kebenaran agama lain diri-sendiri mengenai bagaimana
ada juga dalam agama kita. “All beragama, tetapi sesungguhnya jalan
religions are the same—different paths itu satu dengan jalur yang banyak.
leading to the same goal.” Pada Inilah prinsip yang menggam-
dasarnya seluruh agama adalah sama barkan kesatuan dalam keaneka-
(dan satu), walaupun mempunyai ragaman. Misalnya dalam Al-Quran
jalan berbeda untuk suatu tujuan dikatakan,
yang sama dan satu. Dalam Al- Dengan itu Allah memberi pe-
Quran, misalnya diilustrasikan tunjuk kepada siapa saja yang me-
bahwa semua nabi dan rasul itu ngikuti keridlaan-Nya menuju jalan
adalah muslim (orang pasrah kepada kedamaian dan keselamatan, dan
Allah). Semua agama para nabi dan mengeluarkan mereka dari kegelapan
rasul itu adalah Islâm, dalam arti- kepada cahaya, —dengan izin-Nya
nya yang asli (generik). Sementara dan menunjuki mereka jalan yang
Islam par exellence adalah bentuk lurus (Q., 5:16).
terlembaga dari agama yang sama Dalam ayat ini tidak dipakai kata
itu. Sehingga semua agama itu sabîl-u ‘l-salâm, tetapi dalam jamak:
sebenarnya adalah Satu dan Sama. subul-u ‘l-salâm (berbagai jalan).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1615


Sehingga kira-kira tafsirnya, “Mereka “Buku Mormon adalah suatu
yang sungguh-sungguh mencari jilid dari kitab suci yang sebanding
jalan-Ku (ridla-Ku), pasti Kami akan dengan Bibel. Ia merupakan catatan
tunjukkan berbagai jalan-Ku.” urusan Tuhan dengan penghuni
Dengan keberagamaan yang kuno kedua benua Amerika dan,
inklusif ini, Islam memang, dalam sebagaimana Bibel, memuat peme-
istilah seorang ahli Islam Emile nuhan gospel yang abadi.”
Dergmenghem—dalam bukunya, Buku itu ditulis oleh banyak nabi
Muhammad and The Islamic Tra- kuno dengan ruh kenabian dan
dition—“memiliki sesuatu yang wahyu. Kata-kata mereka, tertulis
diperlukan untuk menjadi sebuah pada lempengan-lempengan emas,
agama yang terbuka.” dikutip dan diringkas oleh seorang
Nabi dan ahli sejarah, bernama
Mormon.
Puncak kejadian yang tercatat
KLAIM KENABIAN dalam Buku Mormon ialah kepen-
JOSEPH SMITH detaan pribadi Tuhan Yesus Kristus
di kalangan kaum Nephites segera
Di Amerika muncul seorang setelah kebangkitannya kembali.
bernama Joseph Smith, yang oleh Buku itu mengemukakan doktrin-
para pengikutnya dari Kristen sekte doktrin gospel, memberi garis besar
“The Church of Jesus Christ of Latter- rencana penyelamatan, dan mem-
Day Saint” (kaum “Mormon”) juga beri tahu manusia apa yang harus
dianggap sebagai nabi. Tapi, sama mereka kerjakan untuk memperoleh
halnya hubungan antara Mirza kedamaian dalam hidup ini dan ke-
dengan Nabi Muhammad Saw., selamatan abadi dalam hidup yang
Smith pun mengaku “hanya” mene- akan datang.
ruskan dan menghidupkan kembali Setelah Mormon menyelesaikan
ajaran Isa Al-Masih, khususnya ber- tulisannya, ia menyerahkan cerita itu
kenaan dengan kitab sucinya yang kepada anaknya Moroni, yang me-
“hilang”, yang disampaikan oleh Isa nambahkan beberapa kata dari
Al-Masih kepada penghuni kuno ke- dirinya sendiri dan menyembunyi-
dua benua Amerika (Utara dan kan lempengan-lempengan tadi di
Selatan), yaitu Buku Mormon (The Bukit Cumorah. Pada tanggal 21
Book of Mormon). Suatu penuturan September 1323(?), Moroni itu
dalam pengantar Buku Mormon itu sendiri, yang saat itu merupakan
terbaca demikian: makhluk yang dimuliakan dan di-

1616 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bangkitkan kembali, menampakkan kutnya sendiri dari versi Lahore);
diri kepada Nabi Joseph Smith dan dan bagi hampir semua kaum
mengajarinya berkenaan dengan Kristen klaim Joseph Smith pun di-
catatan kuno itu serta penerjemah- tolak, dan kaum Mormon diakui
annya yang mesti terjadi ke dalam hanya sebagai salah satu saja dari
bahasa Inggris. puluhan atau ra-
Selanjutnya tusan sekte dan
lempengan-lem- Secara negatif, pola kehidupan ber- denominasi da-
pengan tersebut nilai tinggi ialah yang tidak ber- lam agama Kris-
diberikan kepada tumpu kepada banyak sedikitnya ten.
Joseph Smith, anak keturunan (dan harta ke- Tetapi, seba-
yang menerje- kayaan), dan secara positif, yang gaimana telah di-
mahkannya de- bertumpukan kepada penampilan saksikan oleh se-
diri secara semanfaat mungkin ke-
ngan anugerah pada sesama manusia dan sesama jarah, kehadiran
dan kekuatan da- hidup (amal saleh dalam arti se- Joseph Smith ti-
ri Tuhan. Catatan luas-luasnya) dengan tujuan akhir dak meninggal-
itu sekarang di- ridla dan perkenan Tuhan, yakni kan dampak so-
terbitkan dalam berbuat demi kebenaran (al-haqq). sial dan spiritual
banyak bahasa se- dengan keluasan
bagai saksi baru dan kedalaman
dan tambahan bahwa Yesus Kristus seperti yang biasanya ditinggalkan
adalah Putra dari Tuhan yang hidup oleh para Nabi terdahulu. Karena
dan semua orang yang bersedia itu bagi hampir semua kaum Kristen
datang kepadanya serta menaati klaim Joseph Smith pun ditolak,
hukum-hukum dan ajaran-ajaran dan kaum Mormon diakui hanya
gospelnya akan terselamat-kan. sebagai salah satu saja dari puluhan
Tetapi, sebagaimana telah disak- atau ratusan sekte dan denominasi
sikan oleh sejarah, kehadiran baik dalam agama Kristen.
Mirza maupun Smith tidak mening- Kaum Mormon pun mempunyai
galkan dampak sosial dan spiritual sikap yang serupa, sebagai konse-
dengan keluasan dan kedalaman kuensi kepercayaan mereka bahwa
seperti yang biasanya ditinggalkan Joseph Smith adalah seorang nabi.
oleh para nabi terdahulu. Karena itu Dalam pengantar buku Mormon
bagi hampir seluruh kaum Muslim dikutip perkataannya sendiri, demi-
klaim Mirza akan kenabian itu harus kian: “Berkenaan dengan catatan ini
ditolak (ditafsirkan kembali, seperti Nabi Joseph Smith berkata: ‘saya
dilakukan oleh sebagian pengi- telah katakan kepada para Saudara

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1617


bahwa Buku Mormon adalah buku bahwa Tuhan telah membangkitkan
yang paling benar dari semua buku dia untuk membimbing dan
yang ada di muka bumi, dan batu memberi petunjuk umat manusia;
dasar agama kita, dan seseorang akan bahwa dia adalah Al-Masih yang
menjadi lebih dekat kepada Tuhan diramalkan dalam hadis-hadis Nabi
dengan menaati ajaran-ajaran buku besar (Muhammad Saw.) dan Mahdi
itu daripada dengan buku lain mana yang dijanjikan dalam sabda-sabda
pun’.” (Nabi Muhammad Saw.); bahwa
nubûwah (ramalan suci) yang ter-
muat dalam berbagai kitab suci
agama tentang tampilnya seorang
KLAIM KENABIAN utusan Tuhan pada zaman akhir juga
MIRZA GHULAM AHMAD telah dipenuhi dalam dirinya;
bahwa Tuhan telah membangkit-
Sebagai gambaran nyata, di kannya untuk membela dan menye-
zaman modern ini terdapat bebe- barluaskan Islam di zaman sekarang;
rapa orang pengaku kenabian. Keha- bahwa Tuhan telah memberinya ka-
diran mereka tidak memiliki dam- runia pemahaman mendalam ten-
pak seperti yang diharapkan dari tang Al-Quran, dan mewahyukan
yang benar-benar nabi dan rasul, kepada dia maknanya dan ke-
namun mereka mempunyai pengi- benarannya yang paling mendalam;
kut. Di India pernah muncul Mirza bahwa dia telah mewahyukan ke-
Ghulam Ahmad yang dipandang padanya berbagai rahasia hidup
oleh para pengikutnya (versi Qadia- saleh. Dengan karyanya, pesannya,
nis, dan bukan versi Lahore) sebagai dan teladannya, dia mengagungkan
seorang nabi. Namun dalam bebe- Nabi Besar (Muhammad Saw.) dan
rapa penjelasan terdapat penegasan membuktikan keunggulan Islam
bahwa kenabian Mirza adalah jenis atas agama-agama yang lain.”
“kenabian kecil” (minor prophet- Tetapi, sebagaimana telah disak-
hood), karena ia “hanya” bertugas sikan oleh sejarah, kehadiran Mirza
meneruskan dan menghidupkan tidak meninggalkan dampak sosial
kembali pesan suci Nabi Besar Mu- dan spiritual dengan keluasan dan
hammad Saw. Keterangan mengenai kedalaman seperti yang biasanya
hal ini dari seorang tokoh gerakan ditinggalkan oleh para nabi terda-
Ahmadiyah terbaca demikian: hulu. Karena itu bagi hampir selu-
“Klaim Hazra Mirza Ghulam Ah- ruh kaum Muslim klaim Mirza akan
mad (salam sejahtera atasnya), ialah kenabian itu harus ditolak (ditafsir-

1618 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kan kembali, seperti dilakukan oleh dirinya bersangkutan dengan masa-
sebagian pengikutnya sendiri dari lah keselamatan atau kesengsaraan.
versi Lahore). Maka logika pengakuan kenabian, le-
Klaim kenabian atau, apalagi, bih sering daripada tidak, mengun-
kerasulan, akan menimbulkan ma- dang percekcokan tajam, sebab ter-
salah dalam ma- jadi dalam ke-
syarakat, karena rangka kemutlak-
logika setiap kan (ultimacy).
klaim kenabian Karena itu penga-
atau kerasulan ku kenabian ten-
tentu menuntut tu menghasilkan
kepada setiap sistem kepengi-
orang untuk me- kutan yang eks-
nerima, membe- klusivistik, yang
narkan, dan menampik “orang
“beriman” kepa- luar” untuk me-
da pengaku itu. nyertai mereka
Ghulam Ahmad, dalam panji kese-
misalnya, mem- lamatan dan ke-
perlihatkan gejala ini, seperti bahagiaan. Dalam penampilannya
dengan jelas bisa dipahami dari yang ekstrem, seperti ditunjukkan
pernyataan berikut: oleh berbagai perkumpulan yang
“Setelah secara singkat meng- bersifat kultus (cultic) di banyak negara
gambarkan klaim Al-Masih Yang (terutama Amerika), harapan ke-
Dijanjikan (The Promise Messiah), selamatan yang dipusatkan dan di-
Pendiri Gerakan Ahmadiyah, saya gantungkan kepada pribadi seorang
ingin menerangkan kriteria umum tokoh akan melahirkan gejala-gejala
yang dengan itu kebenaran pengaku antisosial dan penuh permusuhan.
(kenabian) serupa itu bisa dinilai. Maka agaknya yang diperlukan oleh
Jika telah terbukti bahwa pribadi manusia modern bukanlah tokoh
tertentu mendapat tugas, sebagai yang mengarah pada penampilan
Utusan Tuhan, maka menjadi wa- bergaya cultic, melainkan yang ma-
jib atas setiap orang untuk mene- nusiawi biasa, terbuka dan tampil da-
rima pengakuannya itu.” lam gaya dialogis dengan anggota ma-
Kegawatan muncul karena setiap syarakat yang lebih luas dalam sema-
sikap menerima atau menolak sesu- ngat persamaan hak dan kewajiban.
atu dari pesan Ilahi akan dengan sen- Dan hal ini memerlukan suatu perang-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1619


kat kepercayaan yang kukuh bahwa dituturkan dalam Al-Quran, sambil
sekarang tidak ada lagi yang dibenar- diingatkan dengan tegas bahwa ma-
kan mengklaim sebagai “petugas” dari salah keselamatan itu tidak tergan-
Tuhan. tung kepada apa pun kecuali sikap
berserah diri (aslama) kepada Allah,
Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat
baik. Allah berfirman:
KLAIM-KLAIM AHL AL-KITÂB Mereka berkata: “Tidaklah akan
masuk surga kecuali kaum Yahudi atau
Sesungguhnya, sebagaimana Nasrani.” Katakanlah (Muhammad):
telah diketahui dalam fakta sejarah “Berikan buktimu jika kamu memang
selama ini, antara kaum Yahudi dan benar.” Sebenarnyalah, barangsiapa
Nasrani tidak pernah ada kesepakat- berserah diri (aslama) kepada Allah
an, karena masing-masing berang- dan dia itu berbuat baik, maka dia
gapan bahwa agama merekalah yang akan memperoleh pahalanya di sisi
benar, dan yang lain salah. Ini dire- Tuhannya, tiada rasa takut pada
kam secara abadi dalam Al-Quran, mereka dan tidak pula mereka bersedih
demikian: (Q., 2: 112-113).
Kaum Yahudi berkata: “Tidaklah Sejalan dengan sikap dasar dan
kaum Nasrani itu berada di atas pandangan mereka, maka kaum
sesuatu (kebenaran),” dan kaum Yahudi dan Nasrani mengaku bah-
Nasrani berkata: “Tidaklah kaum wa hanya merekalah golongan ma-
Yahudi itu berada di atas sesuatu (ke- nusia yang mendapat petunjuk
benaran).” Padahal mereka membaca kebenaran. Dalam hal ini mereka
kitab suci. Orang-orang yang tidak lupa akan ajaran dasar agama kebe-
mengerti juga mengatakan seperti naran yang disampaikan Allah
perkataan mereka. Maka Allah akan kepada para nabi dan rasul sepan-
memutuskan perkara antara mereka jang zaman, terutama kepada Nabi
itu kelak di hari Kiamat berkenaan Ibrahim, yaitu agama yang hanîf
dengan hal-hal yang pernah mereka (kecenderungan alami yang tulus
perselisihkan itu (Q., 2: 113). dan murni kepada kebenaran, de-
Karena pandangan-pandangan ngan inti paham tauhid atau Ke-
yang eksklusivistik itu, maka ma- tuhanan Yang Maha Esa, sejalan
sing-masing kaum Yahudi dan Nas- dengan fitrah atau kejadian asal yang
rani mengklaim sebagai pihak satu- suci dari manusia sendiri), dan bu-
satunya yang bakal selamat atau ma- kan agama syirik, yaitu agama yang
suk surga, sedangkan yang lain bakal mempersekutukan Tuhan dengan
celaka atau masuk neraka. Ini pun sesuatu dari makhluk. Berkenaan

1620 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dengan klaim kaum Yahudi dan mereka mulai berpikir. Segera
Nasrani serta peringatan akan ajaran setelah umat manusia memasuki
agama yang benar itu, Al-Quran pola kehidupan bernegara (yang
mengatakan dengan tegas: dimulai oleh bangsa Sumeria di
Mereka berkata: “Jadilah kamu lembah Mesopotamia sekitar lima
Yahudi atau Nasrani, maka kamu ribu tahun yang lalu), masalah
akan mendapatkan petunjuk kebenar- keadilan dalam pemerintahan sering
an (hidayah)!” Katakanlah (hai menyibukkan para pemikir, khu-
Muhammad): “Tidak! Melainkan susnya para pemimpin agama yang
agama (millah) saat itu meru-
Ibrahim yang pakan satu-sa-
hanif itulah tunya kelas yang
Harta dan anak keturunan adalah
(yang benar dan hiasan kehidupan rendah, sedangkan “melek huruf ”
membawa hidâ- amal lestari yang berkebaikan adalah dalam masyara-
yah), dan dia itu lebih baik (lebih tinggi nilainya) di sisi kat.
tidak termasuk Tuhanmu sebagai pahala, dan lebih Para ahli se-
orang-orang yang baik pula sebagai harapan. jarah mendapat-
musyrik (Q., 2: (Q., 18: 46) kan bahwa cita-
135). cita keadilan
Jadi me- umat manusia
mang pada dasarnya kaum Yahudi itu untuk pertama kalinya secara
dan Nasrani itu tidak mau me- hukum mewujudnyata dalam Hu-
ngakui, bahkan menolak, dan kum atau Kode Hammurabi (Code of
menentang Nabi Muhammad dan Hammurabi). Maka Babilonia me-
ajaran yang beliau bawa dari Allah, rupakan negeri yang pertama kali
yaitu ajaran sikap berserah diri mengenal sistem kehidupan sosial
kepada Allah atau al-islâm (dalam berdasarkan hukum yang tema
versinya yang terakhir dan sem- pokoknya ialah keadilan. Kode
purna). Hammurabi itu berbunyi:

Ketika Anu yang mulia, Raja dari


Annunaki
KODE HAMMURABI Dan Enlil, Tuhan langit dan bumi
Penentu nasib negeri
Persoalan keadilan merupakan Yang ditentukan untuk Marduk, putra
salah satu persoalan pokok yang pertama Enki
disadari umat manusia semenjak Yang menguasai seluruh umat
manusia

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1621


Kemudian Anu dan Enlil menunjuk kekuasaan raja harus digunakan
aku, Hammurabi. untuk kepentingan “anak-anak ya-
Untuk membuat keadilan berkuasa di tim dan para janda”, untuk mereka
negeri. yang tertindas di seluruh negeri du-
Untuk menghancurkan yang berdosa nia guna membebaskan mereka dari
dan zalim penindasan dan guna mengembalikan
Agar yang kuat tidak menindas yang hak-hak mereka. Maka, menurut Al-
lemah Faruqi, godaan
amat besar ter-
Isma‘il Al- hadap seorang ra-
Faruqi, dalam ja untuk melihat
karya monumen- dirinya sebagai
talnya bersama dewa atau sete-
istrinya Lois ngah dewa, da-
Lamya’ Al-Faruqi, lam Kode Ham-
The Cultural murabi itu di-
Atlas of Islam, runtuhkan sekali
menjelaskan ke- untuk selama-
beradaan Ham- lamanya.
murabi dengan
Kode Kreasi itu terlibat Hammurabi
(memerintah 1728-1686 S.M.)
mengaku hanyalah dibimbing oleh KODIFIKASI AL-QURAN
Tuhan, yang disebut Marduk,
untuk memerintah dunia dengan Usulan Umar untuk segera me-
keadilan. Hammurabi sendiri bu- ngodifikasi Al-Quran memang
kanlah, dan tidak mengaku, sebagai beralasan, apalagi dibarengi dengan
Tuhan, melainkan sekadar seorang kekhawatiran berselisih dalam ma-
hamba atau abdi yang ditunjuk salah Kitab Suci. Banyak contoh
untuk memerintah atas nama-Nya, untuk hal itu. Di Vatikan, misalnya,
guna menegakkan hukum yang di sana perpustakaan penuh dengan
merupakan kehendak-Nya untuk injil-injil berbagai versi yang diang-
umat manusia. Negeri dunia men- gap tidak sah. Salah satunya yang
jadi tiruan atau replika negeri alam bocor ialah Injil Barnabas yang mi-
raya di mana Marduk, dewa utama, rip sekali dengan hadis karena mera-
memerintah di antara Annunaki, malkan Nabi. Oleh karena itu,
masyarakat para dewa. Kekuatan dan orang-orang Kristen mengatakan

1622 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bahwa Injil tersebut karangan orang bermakna apa-apa jika yang ber-
Islam. Tetapi di Vatikan semuanya sangkutan tidak mewujudkannya
masih dipelihara. Yang dianggap secara nyata dalam tindakan hidup
Canonic (sah) itu Injil Matius, Lu- pribadi sehari-hari. Oleh karena itu,
kas, Yohanes, dan Markus. komitmen pribadi pada nilai-nilai
Orang Yahudi pun mengklaim luhur dapat disederhanakan sebagai
Kitab Perjanjian Lama yang sekarang ketaatan pribadi pada aturan-aturan
dipegang oleh Kristen itu tidak sah. dan hukum-hukum yang dinyata-
Mereka memiliki Bibel sendiri yang kan berlaku untuk setiap orang.
disebut ‘Bibel Yerusalem’. Sebagian Tidak ada suatu bagian dari aturan
besar sama, tetapi ada variasi-variasi dan hukum yang terlalu kecil untuk
yang tidak cocok, sehingga mereka ditaati, dan tidak ada seorang pun
kerapkali berselisih mengenai hal itu. yang cukup besar untuk dibenarkan
Itulah yang dikhawatirkan oleh melanggar aturan dan hukum itu,
Umar. Tetapi ajakan Umar waktu itu atau untuk mengklaim dispensasi
ditolak oleh Abu Bakar dengan dari ketentuan yang berlaku. Semua
alasan bahwa ia tidak mau mela- anggota masyarakat harus tunduk
kukan sesuatu yang tidak dilakukan dan patuh pada hukum dengan
oleh Rasulullah sendiri. Dengan ar- sikap yang teguh, konsekuen,
gumen yang kuat, Umar akhirnya berdisiplin, dan penuh kesabaran
berhasil meyakinkan Abu Bakar. dan ketabahan. Sekali suatu keten-
Kemudian dipanggillah Zaid ibn tuan aturan atau hukum ditawar
Tsabit untuk memimpin suatu pa- untuk dilanggar, maka prinsip rule
nitia pengumpulan Al-Quran. Zaid of law sudah rusak, betapa pun
ibn Tsabit adalah seorang pemuda kecilnya, misalnya, “sekadar” keten-
yang sangat cerdas, yang dulu selalu tuan harus berhenti pada lampu
menjadi sekretaris Nabi. Maka ketika merah di jalan!
mengkoordinasi tugas itu dia melaku-
kannya dengan baik, dan berhasil.

KOMPETISI ANTARDAERAH

KOMITMEN PADA NILAI- Dalam mengatasi krisis ekonomi,


NILAI LUHUR kita perlu antara lain, otonomisasi.
Sebab, dengan otonomisasi akan
Komitmen pribadi pada nilai- terjadi proses “desa mengepung
nilai hidup yang luhur tidak akan kota” (ini jargon PKI dulu). Mak-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1623


sudnya begini: misalnya, masalah secara tulus mencakup nilai hidup
korupsi, kolusi, dan nepotisme kemanusiaan yang adil dan beradab.
(KKN), kalau semua ini diselesaikan Kemanusiaan dalam Pancasila
dari Jakarta dalam suatu format bukanlah sekadar kemanusiaan, me-
negara kesatuan yang sentralistik, lainkan kemanusiaan yang adil dan
tidak akan selesai. Yang mungkin beradab. Mungkin mirip, namun
ialah kalau terjadi kompetisi antar belum tentu identik, dengan apa
daerah untuk menciptakan iklim yang dinamakan Eric Fromm “so-
yang paling baik guna mengundang cialist humanism” (maksudnya bukan
investasi. Maka, daerah harus “capitalist humanism”). Sebab kema-
otonom. Daerah-daerah yang oto- nusiaan Pancasila itu berporos pada
nom nanti akan terdorong me- prinsip persamaan umat manusia
lakukan efisiensi dan keunggulan (egalitarianisme). Bentuk nyata dan
komparatif, tidak hanya dalam soal terpenting dari egalitarianisme itu
skill tetapi juga moral, sebab in- adalah prinsip equality membership,
vestasi itu memerlukan suatu ke- keanggotaan yang sama, tanpa dis-
pastian, dan kepastian itu adalah kriminasi, dalam masyarakat. Na-
moral. Maka pengkhianat di masa mun sebagai kelanjutan dari kema-
sekarang ialah orang yang membeli nusiaan sejagat, maka dalam hal-hal
mobil mewah, tapi memperolehnya prinsipil tertentu egalitarianisme
dengan cara-cara yang tidak bisa kita tidaklah berbeda dengan yang
dibenarkan. ada sebagai kebenaran di seluruh
dunia. Dalam hal ini, T.H. Marshall
menjelaskan bahwa prinsip persa-
maan ini memiliki tiga komponen
KOMPONEN-KOMPONEN primer, yaitu komponen kewargaan
PRINSIP PERSAMAAN (civil), politik dan sosial. Revolusi
Prancis hanya mencakup dua kom-
Jika kita dengan tegas menilai ponen yang pertama, yaitu sipil dan
Republik Afrika Selatan sebagai politik, sedangkan komponen ketiga
negara yang tidak demokratis (masa menjadi penting hanya setelah per-
kekuasaan Apartheid), maka salah tengahan abad ke-19.
satu dasarnya adalah kesadaran kita Komponen primer pertama me-
yang mendalam akan nilai ke- liputi jaminan tentang apa yang
manusiaan yang adil dan beradab. disebut “hak-hak alam” (natural
Sebab, dalam pandangan Demo rights), yang oleh John Lock diru-
krasi Pancasila, suatu sistem politik muskan sebagai “kehidupan, kebe-
demokratis dengan sendirinya harus basan dan pemilikan” (life, liberty,

1624 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


and property). Itu semua kemudian membina suatu ikatan sosial. Juga
dikembangkan dan dirinci dalam benar bahwa suatu ikatan sosial
Deklarasi Prancis tentang hak-hak dalam wujud pengelompokan ke-
manusia (Declaration des Droits de agamaan dapat disebut sebagai “ko-
l’Homme) dan dalam Undang-Un- munalisme”; tetapi tidaklah dibe-
dang Amerika tentang hak-hak asasi narkan menggeneralisasi semua
(American Bill of Rights). ikatan keagamaan sebagai hal yang
Karena komponen primer “civil” demikian, mengingat sekian ba-
itu, maka demokrasi tidak mungkin nyaknya jenis agama dan jenis aliran
berjalan tanpa ditegakkannya hak- dalam agama itu. Dan agama, sebe-
hak asasi manusia (seperti di Afrika narnya, sebagaimana terlihat dalam
Selatan itu). Sebagai anggota PBB, sejarah, senantiasa menunjukkan ke-
kita juga harus memerhatikan mampuan yang hampir tak terbatas
prinsip-prinsip yang diungkapkan untuk mengembangkan diri dan
dalam dokumen Universal Declara- memberi kontribusi positif pada
tion of Human Rights. Demokrasi sejarah kemanusiaan. Karena itu,
juga menuntut adanya persamaan suatu ikatan sosial keagamaan se-
warga di depan hukum, serta dite- sungguhnya memiliki potensi yang
gakkannya hukum itu sendiri. sangat besar untuk mengembangkan
dinamika internal agama yang diya-
kininya menjadi suatu sumber ke-
kuatan yang kreatif.
KOMUNALISME Di sini kita harus membedakan
antara apa yang disebut “benteng
Umat Islam sekarang semakin komunalisme” dengan ikatan sosial
menonjolkan golongan agamanya. keagamaan yang mampu menjadi
Dalam bahasa yang lebih teknis, kekuatan kreatif yang dapat me-
yang menjadi lebih penting bagi ngubah sejarah. Itu dua hal yang
umat Islam sekarang ini seakan-akan berbeda. Kalau kita berkaca kepada
adalah umatnya, bukan ajaran aga- sejarah, Nabi Muhammad Saw. pun
manya. Itulah yang disebut dengan dulu selalu menjaga umatnya agar
istilah “komunalisme”. Sebelum jangan sampai terjebak kepada
menyoroti sisi negatif gejala komu- komunalisme. Tetapi ini memang
nalisme ini, penulis perlu sedikit dilema. Dulu Nabi Saw. memulai
mendudukkan persoalannya terlebih dengan ajaran fitrah, hanîf dan
dulu. Memang rasa keagamaan me- sebagainya, yang lintas batas—tidak
rupakan faktor yang paling kuat dan ada definisi mengenai suatu umat
menonjol dalam membangun dan yang jelas, karena manusia semuanya

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1625


sama. Lebih-lebih lagi kerasulan kelompok sendiri. Karena itu bisa
Muhammad sendiri didasarkan pada terjadi dua kelompok Islam saling
argumen kemanusiaan, bahkan bertikai seperti di Sampang (dulu)
kemakhlukan seluruhnya, sehingga antara PPP dan PKB, yang bukan
bersifat universal, yaitu bahwa be- saja dua-duanya Islam, malah ke-
liau diutus sebagai rahmat untuk duanya juga sama-sama NU.
seluruh alam. Gejala sema-
Risalah Islam cam itu tidak
yang dibawa oleh Makna berkurban ialah bahwa khas umat Islam,
Nabi Saw. pada dalam hidup kita melihat jauh ke tetapi juga men-
mulanya adalah masa depan dan tidak boleh ter- jadi ciri dari umat
seperti itu. Te- kecoh oleh masa kini yang sedang semua agama.
kita alami; bahwa kita tabah dan
tapi, ketika Nabi Bahkan kritik pa-
sabar menanggung segala beban
Saw dimusuhi yang berat dalam hidup kita saat ling keras yang
begitu rupa oleh sekarang. Sebab, kita tahu dan ditujukan kepada
orang-orang yang yakin bahwa di belakang hari, kita agama Kristen,
tidak menerima akan memperoleh hasil dari usaha, misalnya, juga
ajaran yang di- perjuangan, dan jerih payah kita. menyangkut ma-
bawanya, terpak- salah itu. Dalam
sa harus ada or- agama Kristen,
ganisasi atau pelembagaan; maka terjadi perpindahan dari ajaran ke
tumbuhlah umat (ummah) yang orang, dari ajaran Isa ke diri Isa.
bermula di Madinah itu. Dari suatu Kalau dari sudut pandangan studi-
masyarakat di Makkah yang oleh studi kristologis, peranan Paulus
Tuhan dilarang berperang, di Madi- memang sangat besar dalam hal itu.
nah dibolehkan berperang (dengan Paulus membuat Isa pribadi lebih
terpaksa) karena selalu diperangi. penting dari ajarannya. Maka ke-
Dari situlah cikal-bakal tumbuhnya selamatan hanyalah tergantung
umat, yang kemudian melahirkan kepada pengakuan akan tampilnya
tensi atau ketegangan antara Islam seorang juru selamat yaitu pribadi
sebagai ajaran dan umat sebagai Isa, sedangkan ajarannya nomor dua.
wadah dari ajaran itu. Dan dalam Orang Islam juga melakukan itu,
ketegangan tersebut yang sering tetapi Isanya diganti dengan umat,
menang adalah umatnya, Islamnya dengan kata lain kelompok. Tapi
sendiri kalah. Karena itu kalau seka- bagaimanapun gejala seperti itu
rang orang berteriak jihâd fî sabî- jelas tidak benar.
lillâh, sebenarnya adalah jihâd fî
sabîl-i ‘l-ummah, umat dalam arti

1626 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KOMUNISME memandang komunisme sebagai
ajaran yang batil. Dan yang batil
Sebetulnya, apa itu komunisme? pasti akan hancur. Kaum Islam
Bagi mereka yang pernah menyaksi- biasanya melihat sumber kebatilan
kan atau memerhatikan progaganda komunisme pada ajarannya yang
kaum Komunis Indonesia (PKI) di mengingkari adanya Tuhan. Tetapi
zaman Orde Lama, komunisme kaum komunis itu kemudian men-
adalah cita-cita untuk menciptakan ciptakan banyak sekali padanan
surga di bumi. Dia menjanjikan (syârik) Tuhan, yaitu para pemim-
berbagai kebahagiaan hidup duniawi pin mereka. Lihatlah tingkah laku
yang kini orang mendapatinya orang-orang yang berkerumun di
sebagai tidak lebih daripada angan- Mausoleum Lenin. Jelas mereka me-
angan kosong (utopia). Albert nunjukkan gelagat keagamaan ter-
Camus, seorang failasuf kelahiran hadap Mausoleum itu, sama dengan
Aljazair yang memenangkan hadiah gejala orang Islam terhadap Ka’bah,
Nobel, menilai bahwa komunisme orang Yahudi terhadap Tembok
adalah cita-cita kemanusiaan yang Ratap, atau orang Hindu terhadap
sangat tinggi dan ambisius. Namun kuil dan sungai Gangga Varanasi.
Camus juga menyesalkan bahwa Jadi, orang-orang komunis itu
cita-cita kamanusiaan itu, terutama sebenarnya bukan ateis atau tak
di tangan Stalin, harus diwujudkan bertuhan, melainkan kaum musyrik,
dengan jalan menginjak-injak nilai- politeis, yang percaya adanya ba-
nilai kemanusiaan secara amat ke- nyak Tuhan. Maka sungguh ironis;
jam. Bukankah Stalin yang sesumbar mereka menolak teisme yang ada
menegaskan bahwa demi komunis- dalam agama-agama, tapi terje-
me dia bersedia mengorbankan da- rembab ke dalam politeisme yang
rah dan nyawa jutaan rakyat Rusia kasar dan primitif berupa pemujaan
sendiri? Maka dalam penglihatan sesama manusia. Berdasarkan penu-
Camus itu, Stalin telah dengan jelas turan Kitab Suci tentang kemusyrik-
mempertontonkan watak kontradik- an Fir‘aun, maka komunisme adalah
tif dalam sistemnya: cita-cita kema- sejenis dengan Fir’aunisme, yaitu
nusiaan. Inilah wujud paling nyata pemujaan pemimpin. Dan kalau
dalil tak bermoral, “Tujuan meng- kemusyrikan orang-orang primitif
halalkan cara”. sungguh berbahaya karena menje-
Bagi kaum Muslim, kegagalan rumuskan manusia kepada takhayul
komunisme tentunya tidaklah me- yang menyesatkan, maka komunis
ngejutkan. Dari semua hal, sese- lebih berbahaya lagi karena mengha-
orang dengan iman yang benar akan silkan pemerintahan totaliter dan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1627


perampasan kemerdekaan pribadi. nian. Ketiga adalah orang-orang
Dan memang persis “kemerdekaan” Buddhis dan Shintois, yaitu Jepang.
itulah yang kini dengan gencar Keempat adalah negeri-negeri yang
dituntut oleh para aktivis prode- sekarang sedang krisis tetapi sempat
mokrasi “lâ syay’-a atsman-u min-a disebut sebagai negara-negara indus-
‘l-hurrîya-i wa lâ sa‘âdat-a akbar-u tri baru dan macan-macan Asia, ya-
min-a ‘l-qiyâm bi ‘l-wâjib” (Tiada itu Korea Selatan, Hongkong, dan
sesuatu yang lebih berharga daripada Singapura. Mereka disebut juga se-
kemerdekaan, dan tiada kebahagia- bagai ular-ular naga kecil, sebab ada
an yang lebih besar daripada menu- asosiasi dengan ajaran Konghucu
naikan kewajiban). atau penganut Konghucu. Kemudi-
an kelima, kalau ukurannya teknolo-
gi dan ilmu pengetahuan, adalah In-
KONDISI UMAT ISLAM dia yang merupakan bangsa Hindu.
Selanjutnya, keenam mungkin bisa
Pada saat ini umat Islam tergo- kita sebut orang-orang Islam dan
long yang paling tidak baik hidup- mungkin mereka sebanding dengan
nya di antara umat manusia lain. Amerika Latin. Di bawah negeri-
Sedangkan yang negeri Islam ti-
paling baik kehi- dak ada yang le-
dupannya saat bih mundur dari
ini adalah me- negeri-negeri Af-
reka yang berasal rika hitam.
dari kalangan Terdapatnya
bangsa-bangsa kenyataan demi-
Eropa Utara dan kian, tentu ada
keturunan me- sesuatu yang sa-
reka di Amerika lah. Sebab, tidak
Serikat, Kanada, ada korelasi po-
Australia, dan sitif antara ke-
Selandia Baru, yang umumnya be- imanan dan kehidupan, sekalipun
ragama Protestan. Mereka adalah dari segi batin, segi ruhani, umat
bangsa-bangsa yang maju di muka Islam masih berhak mengatakan
bumi. Kedua adalah orang Katolik diri mereka paling unggul di muka
seperti Prancis dan Italia dari Eropa bumi karena potensi ajarannya yang
Selatan yang kadang-kadang disebut sangat konsisten, sangat fitri, sangat
sebagai orang Latin atau Meditera- alami dan sangat cocok dengan pem-

1628 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bawaan asli kemanusiaan termasuk hamba, atau budak yang merupa-
rasionalitas. Walaupun begitu, kan konsekuensi logis sikap berislam
sepatutnya dalam melihat kenya- atau arti generiknya tunduk, menye-
taan-kenyataan di atas, kita mere- rah, pasrah. Sikap berislam itu
nungkan sesuatu yang berhubungan sesungguhnya hanya ditujukan
dengan peringatan Rasulullah kepada Allah Swt. semata. Semen-
Muhammad Saw. dalam sebuah tara itu, manusia, sesuai dengan
hadis riwayat Muslim, “Sesung- kapasitasnya sebagai khalifah atau
guhnya Allah tidak melihat bentuk wakil Tuhan, vicegerent of God, di
lahirmu dan hartamu, tetapi Allah muka bumi ini menjalankan misi
melihat hatimu dan amal perbuatan- ketuhanan. Oleh karena itu, akan
mu.” menjadi amat naif bila manusia
Di sinilah kemudian ada istilah sebagai pribadi Muslim justru harus
yang sering diperkenalkan, yaitu “ke- tunduk pada hal-hal yang bersifat
salehan formal” berhadapan dengan kebendaan.
“kesalehan esensial” atau antara “kesa- Sikap tunduk dan pasrah yang
lehan resmi” dengan “kesalehan mak- hanya ditujukan kepada Allah Swt.
nawi”. Sekarang ini, umumnya umat merupakan sebuah sikap positif. Ini
Islam baru pada kesalehan formal terjadi karena pada gilirannya dapat
atau kesalehan resmi. Rasmun dalam melahirkan sikap bertanggung jawab
bahasa Arab adalah gambar, rasmîyun yang berkaitan erat dengan misi
artinya formal. sebagai seorang khalifah yang di-
Dalam tafsir Baidlawi pun dika- tuntut berlaku kreatif dan mem-
takan bahwa tauhid adalah tauhid butuhkan kebebasan, berkemauan,
maknawi, tawhîd dzât, dan bukan berpikir, serta bertindak dalam skala
tawhîd ism atau tauhid nama. Ini atau batasan yang dapat dipertang-
bisa dilihat dalam sebuah tafsirnya gungjawabkan atau memiliki nilai
terhadap satu ayat dalam Al-Quran accountability.
dan juga pada Zamakhsyari dalam Dalam menjalankan misi dan
tafsirnya. tugasnya sebagai khalifah di muka
bumi, orang beriman telah dikaru-
niai hati nurani (fu’âd) yang selalu
KONSEKUENSI BERISLAM mengajak dan membimbingnya
kepada kebajikan. Hati nurani ini-
Menyembah diambil dari kata lah yang sebenarnya merupakan
benda hamba, ‘abdun, artinya modal primordial dan akan terus
menyerahkan diri sebagai abdi, menjadi sumber lahirnya kesadaran

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1629


akan kehadiran Tuhan dalam setiap yang lebih dikenal dengan sebutan
perilakunya, yaitu sikap takwa. social control, yakni sikap saling me-
Adapun yang menjadi pengha- ngingatkan dalam melakukan ke-
lang lahirnya kesadaran tersebut bajikan, sebagaimana dinyatakan
adalah dorongan hawa nafsu atau dalam surat Al-‘Ashr, Demi masa.
kepentingan diri yang akan mem- Sesungguhnya manusia itu berada
bawa dan menjerumuskan kepada dalam kerugian kecuali orang-orang
kejatuhan spiritual dan moral. Seba- yang beriman dan mengerjakan amal
gaimana dinyatakan dalam Al- saleh dan nasihat-menasihati supaya
Quran, Dan aku tidak menyatakan menaati kebenaran dan nasihat-
diriku lepas dari kesalahan, karena menasihati supaya menetapi kesabar-
(nafsu) manusia mendorong kepada an (Q., 103: 1-3).
kejahatan…(Q., 12: 53). Di tem- Artinya, karena amal saleh sudah
pat lainnya juga disebutkan, Su- menjadi urusan orang banyak, maka
dahkah kau lihat kontrol sosial
orang memper- menjadi sangat
tuhan nafsu- Sesungguhnya beserta setiap penting. Dengan
nya?…(Q., 25: kesulitan itu akan ada kemudahan; demikian diha-
43). (sekali lagi), Sesungguhnya beserta rapkan tidak akan
Dari ibadah setiap kesulitan akan ada kemu- terjadi penyele-
puasa yang di- dahan. Maka bila engkau telah be- wengan, penya-
bas (dari suatu beban), tetaplah
maksudkan seba- engkau bekerja keras, dan berusa- lahgunaan atau
gai sarana untuk halah mendekat terus kepada m e m a n i p u l a s i
dapat mening- Tuhanmu. pemahaman ter-
katkan kesadaran (Q., 94: 5-8) hadap pengertian
akan ketuhanan amal saleh, yang
yang bermuara pada akhlak mulia sering dirancukan dengan ungkapan
sebagai perwujudan dimensi ke- “yang penting ikhlas”.
manusiaan, dapat ditarik kesim-
pulan bahwa iman yang bersifat
personal tidak akan memiliki arti
atau nilai apabila tidak diiringi oleh KONSENSUS KAUM SALAF
amal saleh atau amal sosial. Namun
juga perlu diingat, karena amal saleh Suatu keputusan yang diambil
sudah menyangkut hubungan sosial, oleh para pembesar sahabat, lebih-
maka iman tidak akan bermakna lebih lagi para khalifah yang empat
kalau saja tidak dibarengi oleh mun- (al-Khulafâ’ al-Râsyídûn), akan
culnya sebuah mekanisme sosial dipandang sebagai bagian dari sun-

1630 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


nah suci sendiri, sekalipun dilaku- sendiri. Semenjak Abu Bakar sebagai
kan tanpa acuan langsung kepada khalifah I melancarkan ekspansi
Kitab Suci. Konvensi umat Islam militer dan politik ke luar Jazirah
klasik itu kelak memperoleh tempat- Arabia, yang kemudian dilanjutkan
nya yang permanen dalam meto- oleh para penggantinya dengan
dologi Islam dengan merujuk para keberhasilan yang spektakuler,
pelakunya sebagai “Umat Klasik kaum Muslimin semakin dituntut
yang Saleh” (al-Salâf al-Shâlih), untuk mampu menangani masalah
yang kemudian dipandang sebagai sosial-politik yang bertambah ruwet
suatu bentuk konsensus (ijmâ‘). dan kompleks. Ketika mereka ber-
Malah, menurut kaum Hanbali, hasil menguasai kawasan-kawasan
hanya konsensus kaum salaf itu Laut Tengah sampai daerah mâ
sajalah yang memiliki keabsahan warâ’ al-nahr (“Seberang sungai
mengikat. Keabsahan kebiasaan, [Darya atau Oxus]”, Transoksania),
konvensi, konsensus, dan tindakan- suatu pedoman umum bidang hukum
tindakan praktis mereka itu terjadi dan aturan-aturan kemasyarakatan
karena persepsi umum bahwa me- sangat diperlukan guna memperta-
reka (kaum salaf itu) telah me- hankan keutuhan dan memperta-
lakukannya berdasarkan pandangan hankan berbagai posisinya yang
etis umum yang dihayati bersama menguntungkan (antara lain karena
dan yang telah menjadi semangat kedudukan geografinya yang ber-
inti rasa keagamaan. ada di tengah daerah Oikoumene,
Tetapi bila berasal dari mereka yaitu daerah berpenduduk dan ber-
yang tidak termasuk salaf (yang ke- peradaban). Maka suatu bentuk
mudian oleh mazhab Hanbali diba- sistem hukum syariat diperlukan
tasi hanya kepada angkatan sahabat untuk mengantisipasi semua ke-
Nabi dan para pengikut mereka, mungkinan yang bisa timbul pada
kaum Tâbi‘ûn, serta para pengikut kehidupan manusia, secara sosial
Tâbi‘ûn itu sendiri, Tâbi’-u ‘t-Tâbi‘în) maupun pribadi sejak lahir sampai
maka suatu kebijaksanaan atau mati.
keputusan hukum berdasarkan buk-
ti tekstual yang nyata akan berim-
pitan dengan pendapat atau pikiran
pribadi, yang secara benar disebut KONSENSUS, PERBEDAAN,
sebagai al-ra’y, (pendapat). DAN KONFLIK
Berkembangnya al-ra’y (penda-
pat) agaknya merupakan kelanjutan Rasa kebangsaan, atau sesuatu
dari pertumbuhan masyarakat Islam yang mendekati hal itu, mungkin

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1631


dapat disebut sebagai kondisi yang wa kaum elite negara itu, terutama
diperlukan bagi tegaknya negara. mereka yang secara khusus berminat
Tapi tampaknya ia merupakan kon- pada politik, amat banyak memiliki
disi yang tidak memadai untuk me- kesepakatan tentang norma-norma
wujudkan persyaratan bagi demo- demokrasi, baik yang abstrak mau-
krasi. Dalam usaha mencari kondisi pun yang prosedural. Sedangkan
yang memadai, menurut Pennock, mereka yang berminat pada politik
kita harus beralih pada konsep hanya peripheral dan bersifat “ama-
dengan kandungan yang lebih tir”, justru hanya mampu menye-
intelektual, seperti, “konsensus” dan pakati hal-hal abstrak dari demo-
“kesepakatan tentang masalah- krasi itu, dan hanya sedikit mempu-
masalah dasar,” dan tidak cukup nyai kesepakatan tentang bagaimana
hanya dengan mengandalkan ke- aplikasi noktah-noktah abstrak itu
lengkapan-kelengkapan struktural dalam kenyataan kehidupan berne-
dan prosedural. gara dan bermasyarakat. Kecende-
Konsensus dan kesepakatan rungan mereka yang tersebut ter-
tentang masalah-masalah dasar itu akhir ini ialah melihat persoalan
terutama diharapkan dari para pe- dalam kerangka apa yang seharusnya,
megang otoritas dalam masyarakat bukan apa yang mungkin dalam
–untuk tidak mengatakan kelompok dunia kenyataan, dan ini membuat
elite masyarakat–yang mereka ini mereka sering menampilkan diri
memperoleh status mereka disebab- dengan tuntutan-tuntutan normatif
kan oleh salah satu atau gabungan pula, dalam arti bahwa tuntutan itu
dari faktor-faktor pendidikan atau kebanyakan tidak realistis.
intelektualitas, ekonomi dan partisi- Tetapi argumen konsensus seba-
pasi politik. gai sarana demokrasi tidaklah bebas
Tetapi bentuk kesepakatan itu dari berbagai kesulitan dan masalah.
tidak dapat selalu diharapkan ber- Kesulitan pertama timbul dari ke-
sifat tunggal dan utuh. Terdapat nyataan bahwa menentukan kadar,
perbedaan-perbedaan penting da- jenis dan distribusi konsensus yang
lam ukuran, isi dan intensitas kese- diperlukan untuk demokrasi yang
pakatan antara para anggota strata stabil adalah hampir mustahil. Dan,
masyarakat yang ditandai oleh ting- lebih penting lagi, kesulitan itu juga
kat pendidikan, pendapatan dan timbul dari kenyataan bahwa terlalu
aktivitas politik tersebut. Kajian em- banyak konsensus, sebagaimana
piris di Inggris –suatu negara dengan menjadi pendapat yang luas di ka-
tingkat demokrasi yang sangat ma- langan para ahli, adalah faktor yang
pan– misalnya, menunjukkan bah- tidak menguntungkan demokrasi.

1632 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Maka terdapat pantangan yang dasar kesukuan atau ciri etnis dan
umum bahwa demokrasi yang stabil rasial dan sekaligus juga atas dasar
memerlukan perimbangan yang kepentingan dan kemampuan eko-
wajar antara konsensus dan perbe- nomi sehingga pengelompokan suku
daan, malah konflik. atau etnis itu adalah sekaligus pe-
Tapi, pada urutannya, perbedaan ngelompokan orang-orang mampu,
atau konflik itu tidak dianggap baik kemudian berhadapan dengan pe-
pada dirinya sendiri. Ia hanya mem- ngelompokan lain yang bersifat
bawa faedah jika dapat diarahkan kesukuan atau etnis juga tapi terdiri
untuk membuat demokrasi menjadi dari orang-orang tak mampu, maka
“proses belajar dan memecahkan perbedaan yang utuh dalam dimensi
masalah, suatu cara untuk menda- vertikal dan horizontalnya dan yang
patkan jalan keluar dari persoalan tidak “saling memotong” adalah
yang sulit diatasi.” Pernyataan pen- sangat berbahaya. Perbedaan serupa
dapat yang berbeda dari kelom- itu akan berakibat semakin menda-
pok-kelompok yang bersaing de- lamnya konflik sosial, dan membuat
ngan tajam harus diarahkan pada atau mengancam demokrasi untuk
pemaksimalan partisipasi politik macet. Inilah yang sekarang sedang
menuju persamaan hak dan kewajib- terjadi secara ekstrem di Irlandia
an semua warga negara. Karena itu Utara dan Lebanon, tetapi juga
kesepakatan dan konsensus sesung- sedikit banyak mengancam Kanada,
guhnya merupakan hasil akhir Nigeria, Belgia, Filipina, Malaysia,
demokrasi, bukan persyaratan proses Muangthai dan India. Kita harus
politik yang demokratis. Ini teru- berani mengakui kenyataan, Indo-
tama benar bila perbedaan terjadi nesia pun termasuk ke dalam negara
dalam bentuknya yang “saling me- yang mempunyai potensi untuk
motong” (cross-cutting), yaitu jika ia konflik sosial yang antagonis.
memotong banyak kelompok dalam
masyarakat yang terbagi menurut
kriteria yang lain. Misalnya, jika
perbedaan tingkat kemampuan KONSEP ANTROPOLOGIS
ekonomi, maka ia harus memotong DALAM AL-QURAN
kelompok-kelompok sosial yang
dibedakan oleh kriteria bukan Salah satu ajaran dalam Al-Quran
kemampuan ekonomi, seperti ke- yang tampaknya tidak mendapat
sukuan, anak-budaya dan lain-lain. cukup banyak perhatian ialah yang
Maka jika hal sebaliknya yang berkenaan dengan konsep-konsep
terjadi, pengelompokan sosial atas antropologis. Tiadanya cukup perha-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1633


tian itu agaknya bukan karena pan- telah diletakkan di bawah “penga-
dangan dasar tentang eksistensi, wasan” dan “kekuasaan” manusia,
hakikat dan makna tingkah laku dan kenyataan ini, tanpa dapat di-
manusia itu tidak penting, tetapi bantah, sampai batas tertentu yang
lebih karena dalam dunia pemikiran amat jauh, telah membantu mem-
klasik Islam masalah itu dibahas permudah hidup manusia melalui
dalam berbagai teknologi terap-
tempat secara ter- an. Namun, jus-
pencar, seperti Dan janganlah seperti mereka yang tru dengan ke-
dalam ilmu-ilmu melupakan Allah; dan Allah akan mampuan itu
tasawuf, tanpa membuat mereka lupa akan diri manusia modern
sendiri.
mendudukkannya (Q., 59: 19)
menjadi makh-
sebagai bahan ka- luk dengan ke-
jian yang terpi- unikan yang iro-
sah, dan tanpa penonjolannya. nis: musuh utamanya bukan lagi
Dalam eskatologi Islam terdapat bencana alam atau binatang buas di
ramalan, atau, lebih tepatnya, janji hutan-hutan (seperti musuh nenek
Tuhan, bahwa Dia akan memper- moyang mereka dalam zaman “pra-
lihatkan kepada manusia tanda- peradaban”), tetapi hasil kemam-
tanda atau ayat-ayat-Nya yang ada puannya sendiri dan rekan sesama
pada seluruh horizon dan dalam diri manusia yang menggunakan ke-
manusia sendiri, sehingga akan jelas mampuan itu. Dengan kata lain,
bagi manusia bahwa Dia adalah manusia menjadi musuhnya sendiri.
Benar (Q., 41: 53). Pengalaman manusia di zaman
Pengertian interpretatif eskato- modern ini seolah-olah merupakan
logi itu dapat membawa kepada pemenuhan paling nyata ramalan
pandangan tentang potensialitas para malaikat ketika manusia di-
manusia, yang dengan potensinya angkat sebagai khalifah Tuhan di bu-
itu melalui pendekatan empiris ia mi, yaitu ramalan tentang sifat des-
akan mampu “menemukan” kebe- truktif manusia dan saling permu-
naran, mungkin dalam bentuk me- suhannya (Q., 2: 30)—membuat
tafisika ilmiah (bukan metafisika manusia lebih jauh lagi didorong
failasufis-spekulatif ). Tetapi kecen- untuk bertanya dan memperta-
derungan sejarah manusia modern nyakan kembali siapa sebenarnya
sekarang ini justru menunjukkan hal- dia? Apa hakikat kediriannya, dan
hal yang dapat menukar harapan itu. mengapa ia berada di sini? Jawaban
Melalui ilmu pengetahuan, tak apa pun atas pertanyaan-pertanya-
terbilangnya jumlah gejala alam an itu, yang secara otomatis meru-

1634 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


pakan gambaran manusia tentang Fakta yang demikian kiranya
dirinya sendiri, akan banyak sekali dapat diasumsikan bahwa dalam
menentukan bagaimana ia menam- ajaran Islam, harta dipandang seba-
pilkan diri melalui perbuatan-per- gai hal positif. Islam bukan agama
buatannya dalam hidup ini. Sebab yang memandang harta sebagai hal
gambaran tentang diri sendiri itu yang harus dijauhi, atau, lebih jauh
menjadi bagian amat penting dari lagi mengajarkan kepada para pengi-
keseluruhan pandangan hidupnya kutnya gaya hidup asketik, zuhud,
seperti agama-agama lain.
Dalam sebuah riwayat yang
sangat terkenal disebutkan bahwa
KONSEP HARTA DALAM orang yang mati terbunuh karena
ISLAM alasan membela hartanya seperti
perampokan, maka masuk ke dalam
Sejak zaman Rasulullah Saw., golongan syahid. Melindungi harta
sudah muncul sekelompok sahabat (hifzh al-mâl) juga merupakan salah
yang memilih cara hidup menjauhi satu pilar, fundamen lima pilar
kehidupan duniawi. Mereka memi- Islam—selain agama, kehormatan,
lih hidup sebagai zâhid, atau orang jiwa dan keturunan.
yang meninggalkan kenikmatan Contoh yang sangat sederhana
duniawi, seperti dicontohkan oleh yang menegaskan pandangan positif
sahabat Abdurrahman Ibn Auf— agama Islam mengenai harta diilus-
beliau adalah mantan orang kaya trasikan dalam Al-Quran berupa
Makkah sebelum masuk Islam— larangan memasuki rumah orang
yang memilih tinggal di suatu tem- lain. Hai orang-orang beriman!
pat terpencil untuk dapat menjauhi Janganlah kamu memasuki rumah-ru-
kemewahan kehidupan duniawi. mah orang selain rumah kamu
Perlu diingat pula, banyak dari sendiri, sebelum meminta izin dan
kalangan sahabat Rasulullah Saw. memberi salam kepada penghuninya.
yang lain, seperti halnya ‘Utsman Itu lebih baik buat kamu, supaya
dan Abu Bakar, yang merupakan kamu perhatikan (apa yang pantas)
contoh orang-orang kaya—barang- (Q., 24: 27). Yang demikian itu,
kali mereka identik dengan idiom memberikan kepada kita sebuah
sekarang, yaitu sebagai kelompok pemahaman bahwa rumah merupa-
konglomerat. Namun Rasulullah kan simbolisasi aset, kepemilikan
Saw. sendiri, nyatanya, tidak mela- pribadi yang memiliki privasi yang
rang mereka memiliki harta yang harus dihormati dan tidak boleh
banyak atau menjadi orang kaya. dilanggar. Barangsiapa ingin mema-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1635


suki rumah orang lain, maka dian- Berkenaan dengan masalah itu,
jurkan meminta izin terlebih dahulu erat sekali kaitan antara usaha opti-
kepada pemiliknya. malisasi nilai dan hasil kerja dengan
Memiliki harta dalam konsep Is- ajaran tentang ihsân. Makna ihsân
lam memang tidak ada larangan, se- itu luas sekali. Ihsân ialah perbuatan
banyak apa pun, asalkan harta ter- baik, dalam pengertian sebaik
sebut diperoleh dengan cara-cara mungkin atau secara optimal. Ini,
yang benar. Tentunya, perspektif misalnya, tecermin dari sebuah hadis
yang demikian sahih yang me-
harus dapat di- nuturkan sabda
bedakan dari se- Nabi Saw.:
mangat menim- “Sesungguhnya
bun harta de- Allah mewajib-
ngan cara-cara kan ihsân atas
yang tidak dibe- segala sesuatu. Ka-
narkan, apalagi rena itu jika kamu
sampai menjadi membunuh, maka
budak harta, se- ber-ihsân-lah da-
mangat kapita- lam membunuh
lis. itu; dan jika kamu
menyembelih, maka ber-ihsân-lah
dalam menyembelih itu, dan hen-
daknya seseorang menajamkan pi-
KONSEP IHSÂN DALAM saunya dan menenangkan binatang
KERJA sembelihannya itu” (HR Muslim).
Karena Allah menuntut ihsân
Mengerjakan sesuatu “demi ridla atas segala sesuatu, maka kita pun
Allah” dengan sendirinya berimpli- harus melakukannya dalam segala
kasi bahwa kita tidak boleh melaku- pekerjaan. Dan makna ihsân itu
kannya dengan “sembrono”, seenak- diterangkan oleh Rasulullah Saw.
nya dan acuh tak acuh. Sebab hal melalui contoh-contoh seperti me-
itu akan membuat niat kita menjadi nyangkut pekerjaan membunuh
absurd, karena tanpa kesejatian dan atau menyembelih binatang (untuk
ketulusan (ikhlas). Bisa juga dipan- dimakan), yaitu dengan menajam-
dang sebagai sikap merendahkan kan pisau yang hendak digunakan
makna “demi ridla Allah” itu, jika untuk keperluan itu, dan dengan
bukannya malah berarti secara tidak membuat binatang yang hendak
langsung merendahkan Tuhan. dibunuh atau disembelih itu te-

1636 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


nang, tidak tersiksa. Dan seperti Selanjutnya, disebutkan dalam
dapat disimpulkan dari konteks Kitab Suci bahwa Allah juga telah
hadis, maka ihsân itu berarti opti- melakukan ihsân kepada manusia,
malisasi hasil kerja, dengan jalan me- kemudian dituntut agar manusia
lakukan pekerjaan itu sebaik mung- pun melakukan ihsân. Dan dalam
kin, bahkan sesempurna mungkin. kaitan ini, amat menarik bahwa
(Dalam hadis itu juga tersimpul perintah Allah agar manusia me-
keharusan menunjukkan rasa sayang lakukan ihsân itu dikaitkan dengan
kita saat menyembelihnya). Dite- peringatan agar kita mengusahakan
rapkan pada pekerjaan lain, “pena- tercapainya kebahagiaan di Hari
jaman pisau untuk menyembelih” Akhirat melalui penggunaan yang
itu merupakan isyarat kepada efisien- benar akan harta dan karunia Allah
si dan daya guna yang setinggi-ting- kepada kita, namun janganlah ma-
ginya. nusia melupakan bagian (nasibnya)
Bahwa Allah mewajibkan ihsân kita di dunia ini:
atas segala sesuatu, juga ditegaskan Dan usahakanlah dalam karunia
dalam Kitab Suci bahwa Dia Yang yang telah diberikan Allah kepadamu
membuat baik, sebaik-baiknya (ah- itu (kebahagiaan) Negeri Akhirat,
sana, melaksanakan ihsân), segala namun janganlah engkau lupa akan
sesuatu yang diciptakan-Nya..(Q., nasibmu dari dunia ini, serta la-
32:7). Kemudian, disamping ihsân, kukanlah ihsân sebagaimana Allah
juga digunakan ungkapan lain, yaitu telah melakukan ihsân kepadamu,
itqân yang artinya kurang lebih ialah dan janganlah kamu membuat keru-
membuat atau mengerjakan sesuatu sakan di bumi. Sesungguhnya Allah
secara sungguh-sungguh dan teliti, tidak suka kepada orang-orang yang
sehingga rapi, indah, tertib dan ber- membuat kerusakan (Q., 28: 77).
sesuaian satu dengan yang lain dari Sebagaimana dengan setiap
bagian-bagiannya. Maka disebut firman Ilahi, ayat suci itu sarat de-
bahwa seluruh alam ini adalah Seni ngan makna, sehingga melalui ke-
ciptaan Allah yang membuat dengan giatan penafsiran, juga dapat dijadi-
teliti (atqana, melaksanakan itqân) kan sumber berbagai pelajaran dan
segala sesuatu..(Q., 27: 88). Dalam nilai hidup kita ini. Namun jelas
bahasa populer, firman-firman itu pesan yang hendak disampaikan
menunjukkan bahwa Allah tidak kepada kita ialah bahwa sementara
pernah bersikap “setengah-sete- kita harus berusaha mencapai tuju-
ngah”, “mediocre”, “separuh hati” an-tujuan hidup yang lebih tinggi
dalam menciptakan segala sesuatu. dan bersifat abadi di masa depan,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1637


kita tidak boleh melupakan keadaan annya bukan dari dia; kalau manusia
kita sekarang. Dan gabungan antara mencuri, maka itu tergantung pada
keduanya itu kemudian dikaitkan seluruh jagat raya. Artinya, dia tidak
dengan ihsân, yang di sini jelas bertanggung jawab sendirian. Itu
mengisyaratkan sikap menjalani terlaksana karena operasinya jagat
hidup dengan penuh kesungguhan raya. Tetapi mengapa dia tetap ber-
demi kebaikan semua, dan jangan tanggung jawab, sehingga dalam
sampai perbuatan kita menimbul- bahasa agama disebut berdosa?
kan kerusakan. Jawabnya, karena ada acquisition,
yaitu memutuskan untuk melaku-
kan pekerjaan, seperti mencuri.
Keputusan inilah yang menjadi
KONSEP KASB ASY’ARI miliknya. Kita naik mobil untuk
datang ke suatu tempat itu ter-
Salah satu cita-cita Stephen gantung dari seluruh hal yang ada
Hawking—ilmuwan yang dianggap kaitannya dengan mobil, apakah itu
pewaris terbesar dari teori-teori Eins- bensin, jalan raya dan sebagainya.
tein—ialah menciptakan suatu ru- Artinya, merealisasi suatu keputusan
musan matematis yang elegan yang untuk datang ke satu tempat, ter-
menerangkan segala sesuatu, sehing- nyata menyangkut seluruh jagat
ga menjadi pangkal tolak dari theory raya. Di situ letaknya takdir.
of everything. Dia memperkirakan Kemudian minyak (bensin) itu
ketika nanti kita sudah menemukan jangan dianggap sederhana seperti
theory of everything maka kita akan yang ada dalam tangki bensin belaka.
kaget bahwa tidak satu pun per- Ia adalah proses kimiawi yang me-
buatan merupakan hasil pilihan kita. makan waktu jutaan tahun. Kalau
Semuanya sudah predetermined dalam tidak ada ikan plankton yang ter-
rumusan matematis. Kebenaran timbun oleh tanah di lautan, maka
selalu ada di antara keduanya (the truth tidak akan ada minyak. Artinya,
is somewhere in between). untuk menjalankan mesin mobil itu
Orang seperti Asy’ari, yang ba- ada proses yang menyangkut jagat
nyak melandasi teologi umat Islam raya. Karena itulah para ulama me-
sekarang ini, maju dengan konsep ngatakan bahwa aktivitas makhluk
yang rumit tetapi ternyata sekarang itu sebenarnya dibuat oleh Tuhan.
makin banyak didukung oleh ilmu Tetapi bagaimana dengan adanya
pengetahuan modern, yaitu concept pahala dan dosa? Sebab kalau semua-
acquisition, konsep al-kasb; bahwa nya dibuat oleh Tuhan, maka selu-
manusia itu berbuat tetapi perbuat- ruh konsep pahala dan dosa menjadi

1638 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ambruk. Apakah kalau kita mencuri semuanya fatalistik. Misalnya dalam
itu dibuat oleh Tuhan, artinya yang Jawâhîr al-Tawhîd dikatakan bahwa
mencuri itu sebenarnya Tuhan juga? manusia itu tidak terpaksa, tetapi
Tidak. Ada momen yang betul-betul juga tidak bisa menilai, dan tidak
milik kita, yaitu keputusan untuk seorang pun bisa berbuat sesuatu
melakukan sesuatu. Bahwa itu milik atas dayanya sendiri. Ini meru-
kita terbukti misalnya ketika kita pakan suatu pembahasan yang
dalam sekejap sering mengubah sangat rumit. Kemudian ada per-
keputusan;, akan datang ke suatu nyataan, “Maka kalau Tuhan mem-
tempat atau tidak. Ketika datang, beri pahala kepada kita, menganggap
realisasinya me- kita orang baik,
nyangkut ini; ke- lalu kita nanti
tika tidak, selu- Hukum, sebagai sumber keadilan masuk surga, itu
ruhnya tidak ter- dalam sejarahnya membuktikan, bukan perbuatan
jadi. Di situlah kalau sudah tidak lagi dihormati, baik kita, tetapi
nanti kompromi- khususnya oleh mereka yang ber- karena kemurah-
predikat hakim, maka yang akan
nya. terjadi adalah kehancuran. an Tuhan saja.
Dilihat dari Dan kalau kita
sini, maka Asy’ari nanti masuk ne-
sebenarnya luar biasa sekali. Ia tidak raka itu juga bukan karena kejahatan
bisa diremehkan sebagai orang yang kita, tetapi karena keadilan Tuhan
hanya menciptakan dua puluh sifat saja.”
Tuhan. Konsep al-Kasb atau acqui- Konsep demikian persis dengan
sition-nya adalah salah satu bukti konsep Calvin tentang Grace of God.
kepiawaiannya. Konsep itu sangat Dalam sosiologi modern seperti
penting. Hanya saja karena begitu yang diangkat oleh Max Weber,
rumitnya sehingga para pengikut- Calvinisme dianggap sebagai etika
nya tidak persis memahami seperti Protestan yang membuat orang Ero-
yang dikehendaki oleh Asy’ari, dan pa maju. Justru majunya itu bukan
kebanyakan jatuh kepada Jabariah. karena qadariah, tetapi jabariah.
Sehingga kalau Harun Nasution Calvin mengajarkan bahwa semua
mengatakan bahwa Asy’ariah itu orang yang saleh (Kristen Protestan
bertanggung jawab atas berkem- Calvinis) sudah ditakdirkan oleh
bangnya Jabariah atau fatalisme di Tuhan masuk surga, sebagaimana
kalangan umat Islam, maka itu semua orang sudah ditakdirkan
tidaklah terlalu salah. Kitab-kitab ada yang masuk surga, ada yang
yang diajarkan di pesantren hampir masuk neraka. Jadi perbuatan sehari-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1639


hari sudah tidak berpengaruh apa- KONSEP KEBAHAGIAAN
apa lagi. Tetapi ada indikasi di dunia IBN RUSYD
ini, bahwa kalau seseorang sukses
maka itu menunjukkan bahwa nan- Ibn Rusyd, seorang failasuf klasik
ti di akhirat juga sukses. Kalau di Andalusia, mencoba memahami
dunia gagal, maka itu indikasi pelukisan kebahagiaan dan kesengsa-
bahwa nanti di akhirat juga gagal. raan berdasarkan alamat pembicara-
Dengan pandangan seperti itu, annya, sesuai dengan tingkat-tingkat
kaum Calvinis terdorong untuk pengetahuan kemanusiaannya. Ia
sukses. Kemudian mereka menjadi membagi manusia dalam tiga ting-
orang yang sangat keras bekerja, lalu kat pengetahuan dari rendah, mene-
menjadi kapitalis. Sebab ketika ngah, hingga tinggi. Pertama, ting-
mereka bekerja keras dan produktif, kat manusia yang umum (the com-
motivasinya ialah agama. Kekayaan mons), al-Khithâbîyûn, yaitu mayo-
tidak dinikmati untuk berfoya-foya ritas publik yang meyakini kebenar-
tetapi ditabung. Lalu disebut as- an lewat dalil-dalil retorika atau cera-
ketisme sosial, kemampuan untuk mah (khithâbah). Kedua, kaum
mengingkari diri sendiri, menunda khawwash, orang-orang khusus (the
kesenangan yang akhirnya menjadi specials), Ibn Rusyd menyebutnya
akumulasi modal. Itulah teori Max dengan ahl al-jadal, kaum dialektis,
Weber. terutama ahli-ahli ilmu kalam (teo-
Ini berbeda dengan stereotip log) yang tingkatnya lebih tinggi
yang sering dikemukakan oleh dari orang awam, tetapi lebih rendah
banyak orang. Kemajuan itu ternya- dari ahl al-burhân. Tingkat manusia
ta tidak selalu bergantung kepada yang ketiga, al-Burhânîyûn, kaum
paham bahwa manusia itu bebas. demonstratif, yaitu falâsifah, orang-
Kadang-kadang justru tergantung orang yang karena bakatnya mampu
pada paham bahwa manusia itu mencapai pengetahuan hikmah,
ditakdirkan oleh Tuhan. Tetapi ada pengetahuan kearifan.
indikasi yang harus diwujudkan oleh Meskipun pendekatan Ibn Rusyd
manusia di dunia. Tentu saja teori ini terkesan elitis, tetapi memang
Max Weber ini banyak yang mem- kenyataannya dalam masyarakat ada
bantah, dan menjadi bahan kontro- orang-orang tertentu yang jumlah-
versi. Tetapi, sampai sekarang masih nya tidak banyak. Mereka sanggup
cukup dominan dalam sosiologi. memahami kebenaran-kebenaran
hakiki lewat metode penyeberangan
(i‘tibâr) dari makna-makna teks

1640 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


(nashsh) yang harfiah kepada mak- rasanya tiada berubah; dan sungai-
na-makna yang ada di balik teks, sungai air anggur yang lezat bagi
misalnya di balik alegori, metafora mereka minum; dan sungai-sungai
atau perumpamaan. madu yang murni dan bersih. Dan di
Menurut golongan ini, seluruh dalamnya terdapat bagi mereka
keterangan mengenai kebahagiaan berbagai macam buah-buahan, serta
dan kesengsaraan—yang berbentuk rahmat dari Tuhan mereka. Samakah
pelukisan kehidupan di surga dan mereka dengan orang yang kekal
neraka—adalah metafora-matafora, dalam neraka, dan diberi minuman
atau merupakan makna kiasan (ma- air mendidih, sehingga isi perut mereka
jâz) saja. Untuk mendapatkan mak- tercabik-cabik? (Q., 47: 15).
na sebenarnya, maka seseorang perlu Contoh dua ayat tentang pelu-
melakukan i‘tibâr (penyeberangan) kisan tentang surga dan neraka itu
melalui penafsiran alegoris atau disebut sebagai tamsil-ibarat. Penaf-
metaforis, yang dalam falsafah Islam siran semacam inilah yang dilakukan
dikenal dengan ta’wîl. Dan bukan terutama oleh para failasuf dan sufi.
kebetulan kalau Al-Quran pun me- Dan lebih-lebih dewasa ini, penaf-
neguhkan penafsiran alegoris atau siran mengenai perumpamaan-
metaforis ini (penafsiran tamtsîlî), se- perumpamaan Al-Quran telah
perti dalam ayat berikut, Dan sudah menghasilkan kajian mengenai
Kami jelaskan kepada manusia di semiotika Al-Quran, seperti ditun-
dalam Al-Quran ini berbagai macam jukkan oleh Ian Richard Netton,
perumpamaan… (Q., 17: 89). seorang ahli pemikiran tasawuf de-
Persis di sinilah, ada isyarat dalam wasa ini.
Al-Quran tentang tamsil-ibarat Ayat lainnya menuturkan, Allah
surga dan neraka. Perumpamaan menjanjikan kepada orang beriman,
surga yang dijanjikan kepada orang laki-laki dan perempuan, taman-
yang bertakwa—yang di bawahnya taman surga yang di bawahnya
sungai-sungai mengalir, kebahagiaan mengalir sungai-sungai. Mereka
dan keteduhannya tiada hentinya. tinggal di sana selama-lamanya, dan
Itulah balasan bagi yang bertakwa, kediaman yang indah di taman-
dan balasan bagi yang tak beriman taman bahagia yang abadi, dan
api neraka (Q., 13: 35). Juga dalam keridlaan Allah yang lebih besar.
ayat lainnya, Perumpamaan taman Itulah kemenangan yang gemilang
surga, yang dijanjikan kepada orang (Q., 9: 72). Dalam menafsirkan ayat
yang bertakwa; di dalamnya terdapat ini Sayyid Quthub dalam tafsirnya
sungai-sungai yang airnya tak pernah Fî Zhilâl Al-Qur’ân, mengatakan,
payau; dan sungai-sungai air susu yang “Surga dengan segala kenikmatan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1641


yang ada di dalamnya tidaklah ber- Tetapi bandingkan dengan Makkah
arti apa-apa, dan akan menjadi tidak yang juga menggunakan konsep
seberapa di depan hebatnya keri- kesucian tetapi tidak menggunakan
dlaan Allah. Dan keridlaan Allah istilah quds, tetapi harâm. Masjid Al-
itulah yang paling besar.” Haram sebetulnya sama dengan Bayt
Al-Muqaddas. Haram artinya tabu,
tidak boleh dilanggar, disentuh,
dipersoalkan, dan sebagainya, yang
KONSEP KESUCIAN mengarah kepada sesuatu yang
dihormati. Kata-kata “hormat” itu
Dikatakan bahwa memahasuci- sendiri—telah menjadi kata-kata In-
kan Allah Swt. memiliki efek yang donesia—berasal dari harmah yang
sangat besar. Salah satunya ialah akan seakar dengan harm, artinya meng-
membebaskan kita dari prasangka anggap seseorang sebagai lebih
buruk kepada Tuhan. Ini penting tinggi.
karena memang secara psikologis kita Orang Arab sering mengatakan
cenderung menafsirkan pengalaman bahwa istri adalah harîm (artinya
pahit sebagai sesuatu yang semes- orang yang suci, tidak boleh digang-
tinya tidak terjadi, dan bahayanya gu oleh orang lain). Tetapi dalam
lagi kita mulai curiga kepada Tuhan; perkembangannya, apalagi ketika
misalnya menuduh bahwa Tuhan sudah diterjemahkan ke dalam ba-
tidak adil. hasa Inggris, istilah itu berubah
Selain memahasucikan Allah menjadi harem (daerah terlarang)
dalam pengertian tasbîh, kita juga namun dengan konotasi yang sa-
menemukan salah satu sifat Allah ngat jelek, yaitu suatu daerah yang
dalam Al-Asmâ’ Al-Husnâ yang arti- memiliki banyak perempuan pe-
nya sama dengan subh (Mahasuci), liharaan. Rumah kita sendiri se-
yaitu Al-Quds. Tetapi jika dari per- betulnya adalah harîm, tempat suci,
kataan subh itu tidak ada sesuatu dalam arti tidak sembarang orang
yang dibawa ke dalam gejala histo- boleh masuk. Karena itu orang yang
ris, maka dari perkataan Al-Quds masuk rumah tanpa izin, menurut
justru ada, seperti yang tersirat dari hukum Islam, harus dihukum, se-
ruang historis yang disebut Al-Bayt bab hal itu merupakan suatu ke-
Al-Muqaddas, artinya rumah suci salahan. Dalam Al-Quran dise-
atau Masjid Aqsa yang didirikan butkan, Janganlah kamu memasuki
oleh Nabi Sulaiman kurang lebih rumah-rumah orang selain rumah
3.000 tahun yang lalu. Ini juga kamu sendiri, sebelum meminta izin
menggunakan konsep kesucian. dan memberi salam kepada peng-

1642 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


huninya (Q., 24: 27). Kalau membasuh tangan, wajah, kaki, atau
misalnya karena satu dan lain hal si yang lainnya yang mudah diterang-
tuan rumah tidak mengizinkan kan, karena memang efeknya jelas
masuk, maka calon tamu harus sekali, acara mengusap kepala sangat
pulang. sulit dijelaskan. Itu lebih merupa-
Konsep kesucian yang berkaitan kan masalah spiritual, yaitu menyu-
dengan manusia ialah thahârah. cikan diri kita sendiri. Setiap orang
Dalam pengertiannya yang paling Islam adalah suci karena melalui
dasar, thahârah artinya membersih- wudlunya dia mengusap kepalanya.
kan tubuh (fisik) seperti wudlu, Hal ini sama dengan Isa ketika
mandi dan lain-lain. Tetapi thahâ- dibaptis oleh Yahya Pembaptis di
rah juga digunakan dalam penger- sungai Yordan. Tetapi jika menurut
tian yang bersifat ruhani, seperti Kristen yang masîh itu hanya Isa,
bunyi firman, Allah mencintai me- maka menurut Islam semua orang
reka yang suci dan bersih (melalui adalah masîh atau suci. Justru karena
ibadat, zikir, tobat) (Q., 2: 222). itu di dalam Islam tidak ada pendeta,
Begitu juga dengan “zakat”, secara atau sebaliknya, bahwa setiap orang
harfiah artinya suci. Ide zakat pada adalah pendeta untuk dirinya sendiri
dasarnya ialah tindakan yang suci di mana setiap orang langsung ber-
dan menyucikan, atau mempunyai hubungan dengan Allah Swt. tanpa
efek penyucian kepada harta kita. ada perantara.
Perkataan lain yang biasa digunakan Karena kesucian bersifat ruhani,
ialah shadâqah. Karena ada kore- maka ia tidak selalu bisa diukur dari
lasinya dengan zakat, maka shadâ- penampakan jasmani. Kesucian akan
qah mengandung pengertian “yang muncul pada waktu kita kembali ke
suci”, sehingga orang-orang suci alam ruhani. Itulah sebabnya kita
disebut al-shiddîqûn. Seorang saha- harus selalu berusaha menyucikan
bat Nabi, yaitu Abu Bakar, dijuluki diri. Tetapi sebetulnya sesuatu yang
al-shiddîq karena secara historis dialami secara ruhani, baik me-
beliau mendukung atau membenar- nyangkut kebahagiaan ataupun ke-
kan apa saja yang diberitakan oleh sengsaraan, sedikit banyak bisa
Nabi, di samping karena dia sendiri dialami sekarang ini, meskipun
memang seorang yang suci. korelasinya tidak mutlak. Dalam Al-
Konsep kesucian juga bisa dite- Quran ada gambaran bahwa orang
mukan dalam ritual agama seperti yang suci itu terlihat dari wajahnya,
wudlu. Ketika berwudlu, dianjurkan Di wajah mereka ada tanda-tanda
untuk mengusap kepala, yang bekas sujud (Q., 48: 29). Di sini
disebut mash. Berbeda dengan banyak orang yang salah tafsir, dikira

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1643


bahwa itu adalah suatu tanda dalam Tuhan”. Artinya sesuatu yang ter-
arti harfiah, lalu sujudnya “digosok- wujud itu selalu dikenali dalam kon-
gosokkan” sampai jidatnya hitam. sep ruang dan waktu, seperti dunia.
Padahal maksud ayat itu ialah bahwa Dunia (dari perkataan Arab, dunyâ,
orang yang sujud atau menyembah artinya tempat yang terdekat) ada-
Allah Swt. efeknya terlihat pada lah konsep ruang, sedangkan konsep
akhlaknya, antara lain ialah bersikap waktunya adalah ûlâ, seperti yang
rendah hati, cerah, optimis, bermu- disebutkan dalam firman Allah, Dan
ka manis dan sebagainya. sungguh, yang kemudian akan lebih
Dalam Al-Quran surat Al-Tahrîm baik bagimu daripada yang sekarang
disebutkan bahwa kesucian sese- (Q., 93: 4).
orang itu menimbulkan aura, “Hai Gejala semacam itu sebenarnya
orang-orang beriman! Bertobatlah sejalan dengan bahasa-bahasa lain.
kamu kepada Allah, dengan tobat Dalam bahasa Latin, misalnya, ada
yang sesungguhnya; kiranya Tuhan konsep waktu yang disebut saicu-
kamu akan menghapus segala ke- lum, yang kemudian memunculkan
burukan, dan memasukkan kamu ke istilah secular, artinya masa kini.
dalam taman-taman surga yang di Konsep ruangnya adalah mundus,
dalamnya mengalir sungai-sungai, maka ada istilah mondial, artinya
pada hari ketika Allah tidak mem- dunia. Padanan saiculum adalah ûlâ,
biarkan Nabi dihina, dan orang- yaitu waktu yang pertama, lawan dari
orang beriman yang bersama dia. al-âkhirah. Ungkapan dunia-akhirat
Cahaya mereka berlari di depan dan itu sebenarnya tidak begitu simetris,
di sebelah kanan” (Q., 66: 8). Jadi sebab dunia merupakan konsep
aura itu tidak dalam bentuk fisik, spasial, sedangkan akhirat meru-
melainkan ruhani. pakan konsep temporal.
Kenyataan bisa dikenali sebagai
konsep ruang (spacial concept) atau-
pun konsep waktu (temporal concept),
KONSEP RUANG DAN atau dalam bahasa Arab, dunyâ dan
WAKTU ûlâ. Perkataan al-dunyâ yang artinya
“yang terdekat” itu sebetulnya
Dimensi waktu adalah dimensi bentuk feminin (mu’annats) dari al-
yang sangat abstrak. Dalam agama adnâ yang merupakan bentuk
Islam persoalan waktu terefleksikan mudzakkar atau bergender masculin.
dalam sebuah hadis yang mungkin Ada kecenderungan dalam bahasa
agak aneh, artinya “Janganlah kamu Arab bahwa hal-hal yang besar selalu
mengutuk waktu, karena waktu itu diasosiasikan pada perempuan:

1644 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


matahari perempuan, surga-neraka ûlâ-âkhirah, keduanya sama-sama
perempuan, langit perempuan, konsep temporal. Hanya perlu diga-
dunia perempuan, dan lain-lain. Ini risbawahi bahwa manusia hidup di
gejala bahasa, tetapi penting di- dunia ini jauh lebih sadar tentang
perhatikan karena kemungkinan ada segi ruang. Sedangkan untuk yang
motif kultural di dalamnya. Gejala akan datang, setelah mati, karena
gender dalam tidak tahu ru-
bahasa Arab itu angnya, kesada-
tidak ditemukan ran itu lebih
dalam bahasa tampak pada
Inggris, sebab konsep waktu.
bahasa Inggris Dalam baha-
bersifat netral. sa Latin, ada is-
Dalam bahasa tilah saiculum,
Prancis justru yang dari situ
terbalik, yakni diambil perka-
semua yang be- taan seculer, arti-
sar diasosiasikan nya persoalan-
pada laki-laki: matahari laki-laki, persoalan sekarang. Setelah menjadi
tetapi kalau bulan perempuan. sekularisme, berarti suatu paham
Maka bisa dikatakan bahwa dari segi yang tidak mengakui adanya hal
konsep kebahasaan, orang Arab itu yang akan datang. Kemudian kon-
lebih menghormati perempuan sep ruangnya ialah mundus. Maka
daripada laki-laki. alam raya ini disebut saiculum atau
Alasan lain mengapa perkataan mundus. Dalam agama Hindu ada
al-dunyâ mengambil bentuk pe- konsep samsara yang menunjuk
rempuan adalah sebagai berikut: al- pada waktu dan ruang (dunia),
hayât al-dunyâ (hidup yang terdekat) tetapi tidak riil. Menurut orang
adalah lawan dari al-hayât al-âkhirah Hindu, dunia ini palsu (maya).
(hidup yang kemudian). Ini konsep Samsara artinya sesuatu yang maya
spasial atau konsep ruangnya, atau bayangan, sehingga pengalam-
sedangkan konsep temporalnya an hidup di dunia dianggap tidak
adalah al-ûlâ. Al-Ûlâ inilah yang sejati, dan karena itu membe-
persis merupakan lawan dari al- lenggu. Ketika masuk ke bahasa
âkhirah. Al-Ûlâ adalah bentuk Indonesia, kata samsara menjadi
feminin dari al-awwal. Maka kalau sengsara, suatu persepsi yang sebe-
ingin simetris dari segi bahasa, isti- tulnya agak pesimis kepada dunia.
lahnya bukan dunia-akhirat, tetapi Ibarat orang tidur yang bermimpi

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1645


buruk, maka untuk bisa lepas dari KONSEP SEJARAH DUNIA
kengerian—walaupun palsu—ia HODGSON
harus kembali sadar. Analog dengan
itu, dalam agama Hindu, penga- Seorang tokoh ahli sejarah,
laman kita semua ini adalah palsu. Marshall G. Hodgson, berpan-
Untuk bisa lepas dari kepalsuan ini, dangan sangat unik mengenai seja-
maka orang harus keluar dari dunia, rah dunia. Dia berpendapat bahwa
yaitu dengan cara bertapa. orang tidak akan bisa memahami
Dalam Al-Quran, kaum ateis sejarah dunia, terutama sejarah mo-
disebut al-dahrîyûn, yaitu kaum dern ini, kalau tidak paham sejarah
yang menolak adanya hidup setelah Islam. Karena itu dia menulis buku
hidup sekarang. Inilah satu-satunya (tiga jilid) berjudul The Venture of
ayat yang menyinggung adanya Islam, yang dianggap buku berba-
kelompok yang sekarang disebut hasa Inggris yang paling bagus me-
sebagai ateis. Dan mereka berkata, ngenai Islam. Sebetulnya dia me-
“Ini hanyalah hidup di dunia; kita nulis buku itu sebagai pengantar
mati dan kita hidup, tak ada yang untuk bukunya yang lebih ambisius,
membinasakan kita kecuali waktu yaitu sejarah dunia.
(Q., 45: 24). Ini merupakan paham Hodgson tidak setuju dengan se-
pemutlakan waktu yang sebetulnya butan zaman sekarang sebagai Za-
tidak menuju kepada ateisme tetapi man Modern. Ia lebih setuju (lebih
sekularisme, suatu paham yang suka) dengan sebutan Zaman Teknik
mengatakan bahwa tidak ada kehi- (Technical Age). Mengapa? Karena
dupan kecuali waktu sekarang. istilah “modern” mempunyai kono-
Tetapi kemudian kaum sekularis tasi penilaian yang umumnya baik.
sendiri dekat sekali dengan ateisme, “Modern” artinya “baru”, dan kono-
atau konsekuensi dari sekularisme tasinya selalu positif atau baik. Pada-
biasanya menolak agama. Maka hal, menurut Hodgson, belum ten-
sekularisme itu sama dengan ateis- tu begitu. Yang jelas, zaman seka-
me dalam pengertian yang lebih rang adalah zaman ketika Iptek
lanjut, yaitu ketika mereka secara (ilmu pengetahuan dan teknologi)
mutlak berpegang kepada waktu dan begitu dominan. Salah satu efeknya
meniadakan peranan Tuhan. Lanjut- ialah peningkatan produktivitas dan
an ayat di atas adalah, Tetapi tentang peringanan masalah kehidupan.
mereka tak punya ilmu; mereka ha- Tetapi apakah ini baik pada dirinya
nya menduga-duga (Q., 45: 25). sendiri? Sekarang ini sudah mulai
banyak literatur-literatur terbaru da-
lam pemikiran umat manusia, yaitu

1646 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


literatur pascamodernism, yang inti- langit dan bumi (jagat raya), beserta
nya adalah kritik terhadap modern- segenap benda dan gejala alam
itas. Di situ para tokohnya mulai seperti “matahari dan rembulan”,
mempersoalkan, apa kriteria penilai- “siang dan malam”, “lautan”,
an bahwa suatu masyarakat disebut “angin”, “kapal yang berlayar di
modern, belum lautan”, “sungai-
modern, atau sungai”, dan “he-
bahkan primitif? “Jika kaum Muslim sanggup mele- wan ternak”. Per-
Ketika orang di paskan kekakuannya yang mem- kataan yang di-
Irian Jaya dengan buat aktivitas kontemporernya me- gunakan Kitab
ngalami ketandusan kultural di-
cara hidupnya bandingkan dengan aktivitas Suci untuk pe-
yang seperti itu (internasional) Hindu-Budha yang ngertian “menun-
diteliti, maka bo- bervarian canggih, maka Islam dukkan” ialah
leh jadi dia lebih akan mampu membuktikan dirinya sakhkhara yang
utuh sebagai ma- sebagai yang paling cocok untuk tasrif masdarnya
nusia daripada zaman ilmu (scientific age), dengan ialah taskhîr dan
orang di Jakarta. pesan yang amat penting.” secara harfiah ber-
(Malise Ruthven)
Apalagi kalau di- arti “menunduk-
kaitkan dengan kan” atau “mem-
masalah bahagia dan sengsara, buat sesuatu lebih rendah”.
mungkin orang di tengah Irian Jaya Jadi dapat kita sebutkan bahwa
itu lebih bahagia daripada orang- dalam Al-Quran terdapat konsep
orang di Jakarta. taskhîr, yaitu penundukan alam
untuk umat manusia. Konsep itu
sekaligus juga berhubungan dengan
“design” Tuhan bahwa manusia
KONSEP TASKHÎR DAN adalah puncak ciptaan-Nya (Q., 95:
KAITANNYA DENGAN 4).
TAWHÎD Sebagai makhluk tertinggi, ma-
nusia harus “melihat ke atas” hanya
Al-Quran menyebutkan bahwa kepada Tuhan, kemudian kepada
Allah menciptakan segala sesuatu sesamanya menurut garis mendatar
yang ada di bumi untuk manusia yang rata, dan kepada alam ke arah
(Q., 2: 29). Berkaitan dengan itu, bawah, dalam arti melihatnya de-
dari pandangan Ilmu Kalam mena- ngan kesadaran bahwa dalam hierar-
rik sekali berbagai keterangan bahwa ki ciptaan Tuhan, alam adalah lebih
Allah “menundukkan” untuk manu- rendah daripada diri manusia. Dari
sia segala sesuatu yang ada di seluruh sudut pandang ini dapat dipahami

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1647


logika syirik, yaitu sikap memper- menjelma menjadi apa yang di-
sekutukan Allah dengan memuja katakan Rudolph Otto sebagai
alam atau memandang alam secara mysterium, tremendum, fascinans.
lebih dari semestinya, sebagai dosa Pandangan terhadap alam yang
terbesar (Q., 4: 48), karena syirik demikian itu dapat mendorong tum-
merupakan tindakan manusia meng- buhnya tanggapan serba mitologis
ingkari anugerah ketinggian harkat dan khayal terhadap alam dan gejala
dan martabat manusia sebagai alam, seperti pernah diperlihatkan
puncak ciptaan. Maka kemusyrikan oleh sebagian masyarakat Arab di
dengan sendirinya berarti kekafiran. zaman Nabi Saw. terhadap gejala
Kerugian manusia karena syirik gerhana. Ketika Nabi menjelaskan
terwujud dalam ketundukan apriori bahwa gerhana tidak terjadi karena
dirinya kepada alam atau unsur alam kematian atau kelahiran seseorang
yang dipujanya atau yang seku- melainkan sebagai bagian dari ayat-
rangnya dipercayai memiliki ke- ayat Allah, penjelasan itu sepadan
mampuan lebih daripada yang dengan peringatan bahwa manusia
secara hakiki dan wajar terdapat tidak seharusnya menafsirkan gejala
pada alam atau unsur alam itu. alam secara magis-mitologis, tetapi
Dengan syiriknya itu, manusia memerhatikannya sebagai wujud
merosot dari kedudukannya sebagai beroperasinya hukum-hukum kete-
makhluk yang mengatasi alam tapan (taqdîr) Allah bagi alam dan
menjadi makhluk yang berada di seluruh ciptaan-Nya.
bawahnya. Barang siapa memper- Maka konsep taskhîr berkorelasi
sekutukan sesuatu dengan Allah, kuat sekali dengan konsep tauhid.
maka adalah ia seolah-olah jatuh dari Atau, dari sudut sebaliknya, tauhid
langit lalu disambar oleh burung, atau melibatkan pandangan taskhîr.
diterbangkan angin ke tempat yang Sebab ketika seseorang menyatakan
jauh (Q., 22: 31) diri tidak mempercayai kemutlakan
Akibat dari pandangan kemusy- apa pun selain Yang Mahamutlak
rikan, alam menjadi tertutup untuk (Tuhan) sendiri, maka ia telah me-
manusia. Gejala-gejala dan proses- lakukan apa yang oleh Robert Bellah
proses alam tidak lagi diamati de- disebut sebagai “devaluasi radikal”
ngan dorongan keinginan tahu secara atau “sekularisasi” terhadap objek-
‘aqlî atau rasional seperti dikehendaki objek kesucian selain Tuhan, karena
oleh Al-Quran, melainkan ditatap Dialah Yang Mahasuci (makna ung-
sebagai sesuatu yang penuh misteri kapan “Subhânallâh”). Proses-proses
tanpa kemungkinan dipahami. Alam itu merupakan dampak pembebasan

1648 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tauhid yang berpangkal dari kalimat mereka berdua tergoda oleh setan.
syahadat pertama. Kalimat itu ter- Pelanggaran Adam dan Hawa itu
diri dari peniadaan dan peneguhan disebutkan dalam Al-Quran karena
(al-nafyu wa al-itsbât) yaitu peniada- mereka lupa akan perjanjian mereka
an jenis “tuhan” apa pun, dan pene- dengan Tuhan dan tidak memiliki
guhan adanya Tuhan yang sebenar- keteguhan jiwa untuk menaatinya
nya, Tuhan Yang Maha Esa. Seperti (Q., 20: 115). Al-Quran juga melu-
ditegaskan oleh Ibn Taimiyah, kiskan adanya gugatan kepada para
kalimat syahadat itu berdampak penjahat, kelak di akhirat, sebagai
pembebasan manusia dari segenap lupa akan janji mereka dengan Allah
kepercayaan palsu. Karena setiap untuk tidak menyembah setan dan
bentuk kepercayaan membelenggu, untuk hanya menyembah Tuhan
maka pembebasan manusia dari saja(Q., 36: 60). Sebab selain kepa-
kepercayaan palsu berarti kemerde- da Adam dan Hawa sendiri, ikatan
kaannya. Tetapi kebebasan murni perjanjian primordial itu juga dike-
dan mutlak adalah tidak mungkin, nakan kepada anak cucunya, tanpa
karena pasti terjerumus ke dalam kecuali (Q., 7: 172).
perbudakan oleh hawa nafsu, suatu Dalam analoginya dengan jiwa
perbudakan yang lebih berbahaya bawah sadar yang besar pengaruh-
lagi. Karena itu, demi kebebasan nya kepada hidup manusia (dan
manusia yang positif dan fitri, ma- menjadi dasar rasa bahagia dan seng-
nusia harus tunduk kepada Tuhan saranya), perjanjian primordial yang
Yang Maha Esa. Sikap tunduk yang terjadi di alam ruhani dan mengen-
pasrah secara tulus itu disebut dalam dap sangat jauh dalam ruhani
bahasa Arab “Islâm”. manusia itu merupakan pangkal
Sikap melakukan islâm atas da- yang paling hakiki bagi rasa bahagia
sar tauhid itu sendiri sebenarnya dan sengsaranya. Karena adanya
adalah pembawaan naluri kesucian perjanjian primordial itu, kelahiran
manusia sejalan dengan fitrahnya manusia di dunia membawa naluri
dan Allah. Adam dan Hawa me- dan pembawaan untuk menyembah
miliki naluri itu, yang diteguhkan sebagai wujud keruhanian usahanya
oleh adanya ikatan perjanjian memenuhi perjanjian tersebut. Te-
primordial bahwa mereka akan tapi, dalam analoginya dengan na-
menyembah Tuhan saja, dan tidak luri makan pada bayi yang justru da-
tunduk kepada dorongan keja- pat menjadi sumber utama malape-
hatan. Mereka bertindak sejalan de- taka baginya jika ia tidak diasuh oleh
ngan tuntutan kesuciannya, sampai ibunya (karena bayi akan makan apa

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1649


saja yang tersentuh mulut atau mengimplikasikan taskhîr, manusia
teraih tangannya), naluri menyem- dapat menjalankan tugasnya dengan
bah juga justru dapat menjadi pang- benar sebagai khalifah Allah di
kal malapetaka manusia yang paling bumi.
hakiki. Jika tidak ada bimbingan Tetapi terdapat kerumitan yang
agama yang benar, ajaran para nabi, besar sekali dalam masalah tauhid.
manusia akan terjerumus ke dalam Kerumitan itu berpangkal dari hal
syirik, yaitu menyembah apa saja yang amat jelas, yaitu tauhid sama
yang diperkirakan, biarpun secara sekali tidak cukup hanya dengan
palsu, mengandung mysterium, pengucapan formal kalimat syaha-
tremendum, fascinans dari antara dat. Seperti diterangkan dalam
kenyataan dan gejala alam di sekitar- kitab-kitab akidah, tauhid berpang-
nya, dan martabat kemanusiaannya kal dari pengucapan kalimat sya-
pun runtuh. hadat dengan lisan dan pembenaran
Maka, persoalan manusia bu- maknanya dengan tulus dalam
kanlah tidak percaya kepada suatu kalbu. Kemudian dari titik tolak itu
“tuhan”. Persoalan manusia ialah masing-masing orang harus terus
kecenderungannya untuk percaya berusaha meningkatkan kualitas
kepada “tuhan” palsu. Demi marta- tauhidnya begitu rupa, sehingga
batnya sendiri selaku puncak cip- mencapai kemurnian seperti yang
taan, manusia harus dibebaskan dari dimuat dalam Al-Quran, surat Al-
suatu atau berbagai “tuhan” palsu, Ikhlâsh. Surat itu disebut demikian
kemudian dibimbing ke arah pende- karena meringkaskan seluruh konsep
katan kepada Tuhan Yang Maha Esa. tentang ketuhanan yang murni,
Dengan al-nafyu wa al-itsbât dalam yang berkisar pada kemahaesaan,
kalimat syahadat terjadilah proses kemahakuasaan, kebebasan dari
tauhid, yaitu sikap memutlakkan mitologi, dan penegasan transen-
hanya Yang Mutlak, yaitu Tuhan, densi. Tuhan adalah Maha Esa, yang
dengan berimplikasi pada proses serba mutlak, yang tidak berputra
taskhir, yaitu kesadaran tentang alam dan tidak pula berbapak, serta tidak
sebagai lebih rendah daripada ma- sebanding dengan suatu apa pun
nusia dalam hierarki ciptaan Tuhan, juga.
dan memperlakukan alam sesuai Makna surat Al-Ikhlâsh itu de-
dengan ketentuan tersebut, yaitu ngan sendirinya sejajar dan identik
memanfaatkannya untuk kepenting- dengan makna kalimat syahadat,
an manusia. Hanya dengan tauhid, dengan rincian dan tekanan kepada
yang secara langsung dan konsekuen segi-segi tertentu yang amat prin-

1650 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sipil. Karena Tuhan tidak sebanding bersesuaian dengan yang seharusnya.
dengan suatu apa pun juga, maka Dapat saja seseorang yang menurut
Dia adalah Wujud yang tidak dapat resminya adalah “penganut paham
diketahui, tidak mungkin dikhayal- tauhid”, namun dalam tingkah la-
kan, dan juga mustahil digambar- kunya, bahkan pandangan hidup-
kan. Karena pengetahuan, peng- nya, tidak berbeda sama sekali dari
khayalan dan penggambaran terjadi orang lain yang menurut resminya
sebanding dengan kemampuan bukan penganut paham tauhid.
orang yang melakukannya, maka Kerumitan ini dapat diterangkan
tidak saja semuanya itu merupakan setidaknya dari dua sudut: pertama,
ciptaan manusia belaka, tapi juga memang selalu ada kesenjangan
bernilai relatif, yang berbeda-beda tertentu antara formalitas dan esensi,
dari pribadi ke pribadi. Oleh karena antara lahiri dan batini, antara
itu, jelas sekali bahwa sikap memut- pengakuan dan tingkah laku, dan
lakkan paham dan gambaran sendiri antara pernyataan lisan dan keyakin-
tentang Tuhan, dan tentang apa pun an dalam kalbu. Kedua, yang mung-
juga, adalah perbuatan syirik. Inilah kin lebih sulit memperoleh penga-
salah satu makna yang dimaksudkan kuan, memang ada orang-orang dan
dalam Al-Quran tentang adanya golongan-golongan yang sesung-
orang yang menjadikan Hawâ, yaitu guhnya menganut tauhid, tapi
kecenderungan atau keinginan diri mengesankan seperti berbeda dan
sendiri, sebagai “tuhan” (Q., 25: 43). berada di luar golongan yang secara
Efek merusak dari syirik serupa itu umum dipandang sebagai penga-
pun tidak mungkin diingkari, nut paham tauhid. Hal ini dapat
berupa tindakan orang bersang- terjadi karena pihak “lain” itu meng-
kutan yang penuh kesengitan dan gunakan idiom-idiom, logo-logo
antisosial, khususnya kepada orang dan ungkapan-ungkapan yang ber-
lain yang tidak dapat menyetujui- beda.
nya (yang “menawar” kemutlakan Tetapi sebenarnya Kitab Suci
pahamnya), seperti banyak dite- menunjukkan bahwa agama kebe-
mukan pada para penganut kelom- naran adalah agama kemanusiaan
pok keagamaan kultus. Kedudukan universal. Fitrah adalah hakikat
kekhalifahan manusia akan terha- dasar seluruh manusia dan setiap
lang oleh absolutisme serupa itu. orang, dan kehanifan adalah kecen-
Karena kerumitan tentang tauhid derungan alami yang ada pada jiwa
itu maka kita dapatkan dalam kenya- setiap individu. Karena segi keuni-
taan sosial gejala-gejala yang tidak versalan itu, Al-Quran mengajarkan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1651


agar manusia percaya kepada semua nya ialah “penengah” atau “orang
kitab suci dan seluruh nabi. Keuni- yang berdiri di tengah” yang meng-
versalan suatu ajaran mengandung isyaratkan sikap keadilan. Juga dari
segi-segi aktif dan pasif: aktif, karena pengertian ini “‘adl” itu sinonim
ajarannya “sesuai untuk segala dengan “inshâf” (berasal dari “nishf”
zaman dan tempat”; pasif, karena yang artinya “setengah”), dan orang
wadah ajaran itu sendiri senantiasa yang adil disebut “munshif”. (Dari
dapat menerima pengisian bahan- “inshâf” itulah dipinjam kata-kata
bahan dari mana saja. Jika kita “insaf ” dalam bahasa kita yang ber-
dengan konsisten menggunakan pola arti “sadar”, karena memang orang
pemahaman keagamaan masa klasik yang adil, yang sanggup berdiri di
(“salaf ”, dalam arti sebenarnya) tengah tanpa secara apriori memi-
sebagai garis edar yang padanya se- hak, adalah orang yang menyadari
mua pemahaman tauhid harus persoalan yang dihadapi itu dalam
berjalan, maka dengan mudah kita konteksnya yang menyeluruh,
dapatkan berbagai contoh dan te- sehingga sikap atau keputusan yang
ladan, baik yang “konvensional” diambilnya berkenaan dengan itu
maupun yang “tidak konvensional”. menjadi tepat dan benar).
Untuk dapat memenuhi fungsi dan Dari pendekatan kebahasaan ini
tugas kekhalifahan dengan baik, kiranya sudah mulai jelas apa yang
manusia harus mengetahui sejarah, dimaksud dengan “adil” dan “ke-
karena dalam sejarah itulah dapat adilan” dalam ajaran agama Islam.
dilihat bagaimana sunnatullâh ber- Tentu saja, sebagai konsep, makna
operasi. keadilan itu jauh lebih luas dan ru-
mit daripada makna kebahasaannya.
Menurut Murtadla Muthahhari,
salah seorang pemikir Muslim zaman
KONSEP-KONSEP TENTANG modern, terdapat empat pengertian
KEADILAN pokok tentang adil dan keadilan:
Pertama, keadilan mengandung
Salah satu makna kata-kata “adil” pengertian perimbangan atau ke-
ialah “tengah” atau “pertengahan”, adaan seimbang (mawzûn, balan-
yaitu makna etimologisnya dalam ced), tidak pincang. Jika suatu ke-
bahasa Arab. Dalam makna ini pula satuan terdiri dari bagian-bagian
“‘adl” itu sinonim dengan “wasth” yang kesemuanya itu secara ber-
yang darinya terambil kata pelaku sama-sama dalam kesatuan tersebut
“wasith” (dipinjam dalam bahasa In- menuju kepada tujuan yang sama,
donesia menjadi “wasit”) yang arti- maka dituntut beberapa syarat ter-

1652 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tentu bahwa masing-masing bagian dengan pertimbangan yang tepat
itu mempunyai ukuran yang tepat kepada perimbangan berbagai
dan berada dalam kaitan yang tepat keperluan yang ada, kemudian kita
pula antara satu dengan lainnya dan tentukan secara khusus perimbang-
antara setiap bagian itu dengan ke- an yang sesuai untuk berbagai ke-
seluruhan kesatuan. Dengan terpe- perluan itu dan kita tentukan juga
nuhinya syarat-syarat itu seluruh- batas kemampuan yang semestinya.
nya, maka ke- Dan jika kita te-
satuan tersebut lah mencapai
akan mampu tingkat ini, ma-
untuk memper- ka kita berha-
tahankan diri dapan dengan
dan untuk mem- masalah ‘kebaik-
beri efek yang an’ (al-mashla-
diharapkan. Jika, hah), yaitu ke-
misalnya, suatu baikan umum
masyarakat ingin yang diperlukan
mampu berta- bagi ketahanan
han dan mantap, dan kelangsung-
maka ia harus berada dalam ke- an “keseluruhan.” Jadi, dalam hal ini
seimbangan (muta‘addil), dalam arti kita didorong untuk memerhatikan
bahwa bagian-bagiannya harus tujuan keseluruhan, dan dari sudut
berada dalam ukuran dan hubungan pandangan ini maka “bagian” hanya
satu dengan lainnya secara tepat. Ini merupakan alat semata (bagi ke-
berarti keadilan tidak mesti me- seluruhan), tanpa ada padanya nilai
nuntut persamaan, karena fungsi tersendiri.”
suatu bagian dalam hubungannya Jadi, itulah keadilan (‘adl) dalam
dengan bagian lain dan dengan pengertian keseimbangan (mîzân).
keseluruhan kesatuan menjadi efektif Menurut Muthahhari, keadilan da-
tidak karena ia memiliki ukuran dan lam makna keseimbangan itu berla-
bentuk hubungan yang sama de- ku terutama untuk kesatuan-kesatu-
ngan yang lain, melainkan karena an wujud fisik, termasuk alam raya.
memiliki ukuran dan bentuk hu- Karena itu, tentang alam raya ini,
bungan yang “pas” dan sesuai de- misalnya, Allah Swt. berfirman, Dan
ngan fungsi itu. Ditegaskan oleh langit pun ditinggikan oleh-Nya, dan
Muthahhari: Dia meletakkan keseimbangan
“Keadilan dalam masyarakat (mizân) (Q., 55: 7). Karena itu, lan-
mengharuskan kita memerhatikan jut Muthahhari, Nabi Saw. bersab-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1653


da, “Dengan keadilan langit dan nya, seorang manajer diperlakukan
bumi tegak berdiri”. Maka keadilan persis sama dengan seorang pesuruh,
dalam makna keseimbangan ini maka yang terwujud bukanlah ke-
adalah lawan dari kekacauan atau adilan, melainkan justru kezaliman.
ketidakserasian (“al-lâtanâsub”), Tetapi jika yang dimaksud ialah
bukan kezaliman (zhulm). Karena perlakuan yang sama kepada orang-
keserasian sosial, dalam arti keaman- orang yang mempunyai hak yang
an, ketertiban, kemantapan serta sama (karena kemampuan, tugas dan
keberhasilan mencapai tujuan dan fungsi yang sama), maka pengertian
seterusnya bisa terwujud melalui persamaan sebagai makna keadilan
sistem politik yang otoriter dan tidak dapat dibenarkan.
adil, maka untuk kelengkapan pe- Oleh karena itu, ketiga, penger-
ngertian tentang keadilan ini kita tian tentang keadilan tidak utuh
harus menelitinya dalam maknanya jika kita tidak memerhatikan makna-
sebagai lawan dari kezaliman. Sebab nya sebagai pemberian perhatian
keadilan dalam pengertian keseim- kepada hak-hak pribadi dan ‘penu-
bangan ini lebih banyak menghasil- naian hak kepada siapa saja yang
kan kebaikan umum saja, tetapi berhak’. Maka kezaliman dalam
terdapat kemungkinan diingkarinya kaitannya dengan pengertian ini
kepentingan pribadi masing-masing ialah perampasan hak dari orang
orang sebagai bagian dari masya- yang berhak, dan pelanggaran hak
rakat. oleh yang tak berhak.
Kedua, menurut Muthahhari Menurut Muthahhari, keadilan
lebih lanjut, keadilan mengandung dalam arti pemberian hak kepada
makna persamaan (musâwâh, égalité) yang berhak itu menyangkut dua
dan tiadanya diskriminasi dalam hal:
bentuk apa pun. Maka salah satu (1) Masalah hak dan pemilikan
maksud ungkapan bahwa seseorang (rights and properties). Ini tidak saja
telah bertindak adil ialah jika ia mencakup hak dan pemilikan sese-
memperlakukan semua orang secara orang sesuai dengan usaha dan hasil
sama. Tapi keadilan dalam arti usahanya, tetapi juga mencakup hak
persamaan ini masih perlu pen- dan pemilikan alami seperti, misal-
jelasan. Jika persamaan itu ialah nya, hak bayi untuk mendapat su-
perlakuan yang mutlak sama antara suan ibunya, berdasarkan “design”
setiap orang tanpa memerhatikan alami berkenaan dengan kebutuhan
adanya perbedaan kemampuan, bayi itu untuk pertumbuhannya.
tugas dan fungsi antara seseorang (2) Kekhususan hakiki manusia,
dengan orang lain sehingga, misal- yaitu kualitas manusiawi tertentu

1654 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yang harus dipenuhi oleh dirinya eksistensi dirinya sendiri dan pertum-
dan diakui oleh orang lain untuk buhannya ke arah kesempurnaan.
dapat mencapai tujuan hidupnya
yang lebih tinggi. Menghalangi
orang lain dari memenuhi kualitas
itu atau mengingkarinya adalah KONSOLIDASI ABU BAKAR
kezaliman. Muthahhari mengutip
penyair Maulawi yang mengatakan: Pada masa kekhalifahan Abu
Apa itu keadilan? Ialah mele- Bakar, memerangi Bizantium tidak
takkan sesuatu pada tempatnya. sempat dilakukan karena disibukkan
Apa itu kezaliman? Ialah mele- dengan konsolidasi ke dalam. Wak-
takkan sesuatu tidak pada tempatnya. tu dua tahun dihabiskan untuk kon-
Apa itu keadilan? Ialah kau solidasi internal. Waktu itu banyak
menyiramkan air kepada pohon- sekali orang yang murtad, termasuk
pohon. orang Makkah sendiri. Tetapi kemu-
Apa itu kezaliman? Ialah kau dian ada orang Makkah yang sudah
menyiramkan air kepada duri-duri. tulus Islamnya, pergi ke Makkah
Jadi keadilan terwujud, misalnya, membujuk mereka agar tidak mur-
dalam pemberian air kepada yang tad. Katanya, “Muhammad dan para
haus, dan tidak dalam pemberian pengikutnya yang hebat itu semua-
nasi kepadanya. Maka keadilan da- nya orang kita (orang Quraisy),
lam pengertian ini meliputi peme- kenapa tidak dimanfaatkan saja
nuhan sesuatu yang menjadi hak supaya kita nanti bisa berkuasa.”
alami seseorang. Dan dalam bahasa Dengan kata lain, orang Makkah
Deklarasi Kemerdekaan Amerika, masuk Islam karena vested interest.
keadilan ini mencakup pemenuhan Dan masuknya mereka dalam Islam
hak pemberian Tuhan, berupa adalah the last minute, yaitu setelah
“certain unalienable Rights, that jatuhnya Makkah ke tangan orang
among these are Life, Liberty and Islam. Sampai dengan hampir menit
pursuit of Happiness.” terakhir mereka tetap memusuhi
Selanjutnya, makna keadilan Nabi di bawah pimpinan Abu
yang keempat dalam pembahasan Sufyan.
Muthahhari ialah Keadilan Tuhan, Baru setelah Makkah direbut
berupa kemurahan-Nya dalam oleh Nabi, mereka merasa ketakutan
melimpahkan rahmat kepada se- yang luar biasa. Tetapi dengan bijak
suatu atau seseorang setingkat de- Nabi mengatakan, “Tidak perlu
ngan kesediaannya untuk menerima takut, siapa saja yang masuk Al-
Masjid Al-Haram pasti aman”.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1655


Bahkan Nabi Muhammad memberi Hanya berjalan 30 tahun Islam
kehormatan kepada pemimpin murni di tangan orang Madinah.
mereka, Abu Sofyan; “Barang siapa Mereka yang masih tipis keis-
yang masuk ke rumah Abu Sufyan lamannya itulah yang berontak.
maka dia akan aman.” Maka mereka Inilah yang dikonsolidasi oleh Abu
pun berbondong-bondong masuk Bakar selama dua tahun. Pem-
ke masjid, dan aman, tidak diapa- berontakan yang paling gawat ialah
apakan oleh Nabi, dari Yamamah
kemudian dibe- yang dipimpin
baskan. Dari situ “Kemanusiaan berintikan kebebas- oleh Musaila-
ada istilah tha- an. Maka hilangnya kebebasan, mah. Mulanya
betapapun hal itu dapat dicarikan
laqah, artinya pembenaran, adalah menghilang- ialah masalah za-
orang-orang yang kan kemanusiaan.” kat, yaitu me-
dibiarkan bebas. (Herbert Marcuse, pemikir nolak mengirim-
Inilah orang- paham Kiri Baru di Amerika) kan zakat ke
orang yang ma- Madinah. Oleh
suk Islam di Makkah, yang disebut karena itu, Abu Bakar bersumpah,
dalam Al-Quran, Jika datang “Biarpun hanya persoalan seutas tali
pertolongan Allah, dan Kemenangan. unta, tetapi kalau dulu tali itu
Dan kau lihat manusia masuk pernah diberikan kepada Nabi
agama Allah berbondong-bondong Muhammad Saw. dan sekarang
(Q., 110: 1-2). tidak diberikan kepada saya, maka
Ini berarti keislaman mereka ma- akan saya perangi.” Sikap Abu Bakar
sih tipis sekali, dan mereka sudah itu ditentang oleh banyak orang,
mulai melihat interest, karena di an- termasuk Umar, dengan alasan
tara suku-suku Arab, yang paling bahwa mereka adalah saudara sen-
berpengalaman berkuasa hanyalah diri. Tetapi Abu Bakar punya alasan
orang Quraisy. Merekalah yang kuat, yaitu mereka memberontak
nanti dimanfaatkan dengan baik dan murtad.
sekali oleh Umar. Sebagian besar Akhirnya Umar kalah argumen,
jenderalnya Umar adalah orang lalu dikirim tentara ke Yamamah
thalaqah (orang-orang yang baru (sekarang Riyadl). Di sana terjadi
masuk Islam). Mereka itulah yang peristiwa yang efeknya sampai se-
berhasil memperluas dunia Islam, karang masih terasa, yaitu banyak
apalagi kemudian diteruskan oleh terbunuhnya orang yang hafal Al-
Bani Umayah. Jadi sebetulnya Quran. Ini yang kemudian meng-
Islam itu dibajak oleh orang Mak- ganggu pikiran Umar, karena berarti
kah, bekas musuh Nabi sendiri. Al-Quran bisa hilang. Saat itu Al-

1656 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Quran memang belum dikodifikasi, Syafi‘i (oleh Muhammad ibn Idris
masih tertulis di batu, di lempengan Syafi‘i, w. 204 H/819 M), dan
tulang, dan sebagainya. Maka Umar mazhab Hanbali (oleh Ahmad ibn
mengusulkan kepada Abu Bakar Hanbal, w. 241 H/855 M). Penga-
untuk segera mengodifikasi Al- kuan mazhab-mazhab itu sebagai
Quran. Kalau tidak, kita nanti bisa sama-sama benar telah mengukuh-
berselisih mengenai Kitab Suci se- kan kembali paham dasar kaum
perti yang dialami orang Yahudi dan jamaah yang mengenal relativisme
Nasrani. internal Islam, dan karena itu me-
nyiapkan sikap-sikap yang lebih
toleran dibanding dengan kelom-
pok-kelompok Islam lainnya, khu-
KONSOLIDASI PAHAM AHLU susnya kaum syiah, khawarij, dan
SUNNAH WAL JAMAAH bahkan dengan kaum muktazilah
sendiri.
Jangka waktu sekitar 200 tahun Selain bidang yurisprudensi,
sejak pertengahan abad kedua Hij- tradisi Nabi (Sunnah) sebagai sum-
riah adalah masa banyak sekali dile- ber data penyimpulan hukum dan
takkan dasar-dasar perumusan baku ajaran agama pun mengalami pem-
ajaran Islam seperti yang kita kenal bakuan pencatatannya. Tidak lagi
sekarang. Selain munculnya ilmu dibiarkan beredar bebas tanpa
kalam oleh kaum muktazilah serta pengawasan, data tentang cerita dan
falsafah oleh adanya gelombang anekdot (hadis) mengenai Rasu-
masuk Hellenisme, masa itu juga lullah Saw. itu kini diletakkan di
mencatat adanya proses konsolidasi bawah pengkajian yang kritis menu-
paham kebanyakan umat, yaitu rut metode penelitian ilmiah saat itu.
paham Jamaah dan Sunnah. Bidang Metode dan teori tentang hadis (‘Ilm
yurisprudensi (fiqih) telah semakin Musthalâh Al-Hadîts) memung-
mantap pembakuannya berkat kinkan klasifikasi data menjadi sejak
kegiatan intelektual sarjana-sarjana dari yang sedemikian autentiknya
besar hukum Islam, khususnya se- sehingga dianggap mendekati nilai
bagaimana tecermin dalam empat Al-Quran, sampai kepada yang
aliran (mazhab) yang diakui sama- palsu, hasil bikin-bikinan. Meski-
sama sah. Empat aliran yurispru- pun dapat mengesankan adanya
densi itu ialah mazhab Hanafi (oleh semacam anakronisme dalam sejarah
Abu Hanifah, w. 150 H/767 M), yurisprudensi Islam (menurut teori,
mazhab Maliki (oleh Anas ibn fiqih dan ajaran-ajaran lain harus
Malik, w. 179 H/795 M), mazhab berdasarkan Sunnah—sesudah Al-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1657


Quran—tapi kenyataannya mazhab- kalam terutama merupakan ke-
mazhab fiqih telah tumbuh terlebih sibukan kaum Muktazilah, namun
dahulu), namun pembakuan kodifi- lama kelamaan golongan Sunni pun
kasi hadis itu merupakan tonggak menyertainya, karena keperluan
utama konsolidasi kaum Sunnah. mereka kepada pemikiran sistematis
Kodifikasi itu menstabilkan paham dan rasional tentang pokok-pokok
golongan terbesar umat, yang sejak paham keagamaan mereka. Bahkan
itu dengan tegas terbedakan dari desakan itu tidak saja mendorong
golongan Islam lainnya dengan se- mereka berpartisipasi dengan go-
butan mantap sebagai kaum Jama- longan lain dalam ilmu Kalam,
ah dan Sunnah atau, lebih konven- tetapi juga dalam pemikiran kon-
sional, Ahl al-Sunnah wa al-Jamâ‘ah templatif falsafah. Dalam bidang
atau, secara populer, kaum Sunni. teologia ini konsolidasi kaum Sunni
Kini, selain Al-Quran, pada mereka diwakili oleh karya-karya intelektual
itu terdapat pegangan dasar tertulis besar Islam, Abu Hasan Al-Asy’ari
baku lagi sebagai sumber sah pema- (w. 300 H/915 M). Al-Asy‘ari sen-
haman agama, yaitu kitab-kitab diri, sesungguhnya, dari segi latihan
kumpulan hadis. Yang paling pen- intelektual dan pahamnya, adalah
ting dari kitab-kitab itu ialah yang seorang Muktazilah. Tapi, karena
terkenal sebagai Al-Kutub Al-Sittah kecewa oleh beberapa noktah dalam
(Kitab yang Enam), yaitu berturut- pemikiran Muktazilah, pada sekitar
turut oleh Al-Bukhari (w. 256 H/ umur 40-an Asy’ari meninggalkan
870 M), Muslim (w. 261 H/875 aliran tersebut dan memeluk aliran
M), Ibn Majah (w. 273 H/886 M), umum umat, yaitu paham Jamaah
Abu Daud (w. 275 H/886 M), Al- dan Sunnah.
Tirmidzi (w. 279 H/892 M), dan
Al-Nasa’i (w. 303 H/916 M). Dari
semuanya itu, kodifikasi Al-Bukhari
dianggap paling autentik, menyusul KONSTANTIN
kemudian kodifikasi Muslim, dan MEMPENGARUHI KRISTEN
keduanya secara bersama terkenal
sebagai “Dua yang Autentik” (al- Mengapa Konstantin masuk
Shahîhayn). Kristen? Ini memiliki latar belakang
Selain fiqih dan hadis, konsoli- sejarah yang rumit. Konstantin
dasi kaum Sunni juga terjadi di sebetulnya mirip dengan Bung
bidang pemikiran teologis. Meski- Karno yang ingin membuat “Nasa-
pun sampai dengan saat itu ilmu kom” (persatuan dari agama-agama),

1658 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


karena ingin kekuasaannya lestari. sebetulnya hari perayaan Matahari.
Dia sebetulnya orang kafir, dalam Konstantin masuk Kristen dengan
arti bukan orang Kristen; ia adalah cara-cara seperti itu (dan yang lain
seorang penyembah Matahari. Ma- juga banyak). Yang lebih gawat lagi
suknya Konstantin ke dalam Kristen adalah ketika dia mengumpulkan
adalah untuk merangkul orang Kris- pendeta-pendeta lalu mendekritkan
ten, sehingga ada yang mengatakan- bahwa Isa atau Yesus itu bukan ma-
nya oportunistik. Dia ingin menya- nusia tetapi Tuhan. Ini adalah per-
tukan agama, dengan mengubah mulaan dari Trinitas yang sebenar-
beberapa hal yang asli Kristen. Mi- nya. Maka, sewaktu Nabi Muham-
salnya, semula orang Kristen itu mad diutus, Trinitas itu sudah beru-
ibadahnya hari Sabtu seperti orang mur paling tidak 300-an tahun.
Yahudi, tetapi diubahnya menjadi
hari Minggu. Lengkapnya adalah
Dominggo; Do artinya Tuhan, dan
minggo artinya hari; jadi artinya hari KONTEKS ADIL
Tuhan. Dan Tuhan yang dimaksud HARUN AL-RASYID
adalah matahari, sehingga hari
Minggu dalam bahasa Inggris dise- Harun Al-Rasyid adalah khalifah
but Sunday, artinya hari Matahari. yang sangat adil di zaman keemasan
Kepindahan ibadah Kristen ke Islam, tetapi adil menurut zaman-
hari Minggu adalah berkat Konstan- nya. Kalau Harun Al-Rasyid hidup
tin, di mana agama Kristen diga- di zaman sekarang dan menjadi pre-
bungkan dengan agama pemujaan siden kita, mungkin kita akan de-
kepada Matahari yang dalam bahasa monstrasi terus setiap hari. Bayang-
ilmiah disebut “kultus matahari”, kan, dia menggunakan uang seenak-
dalam bahasa Timur Tengah disebut nya. Ada penyair yang hebat dipang-
Syamash, atau dalam bahasa Arab gil ke istana lalu diberi 1.000 Dinar
disebut Syams. Dalam bahasa Latin- seperti diceritakan dalam “Kisah
nya disebut “kultus Sol-Indictus”; Sol 1001 Malam”. Dinar itu mata uang
artinya matahari dan Indictus artinya emas (Dinar dari bahasa Yunani
yang tak terkalahkan. yang artinya emas).
Begitu juga tentang Hari Natal. Kalau menurut ukuran sekarang,
Hari peringatan kelahiran Nabi Isa Harun Al-Rasyid mungkin dianggap
pada mulanya jatuh kira-kira pada tidak adil. Jadi, adil itu sendiri
4 atau 6 Januari, tetapi kemudian mempunyai konteks ruang dan wak-
dipindah menjadi 25 Desember. tu. Karena itu, sekarang ada tuntutan
Mengapa? Karena 25 Desember itu untuk memikirkan bagaimana men-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1659


jalankan keadilan di zaman modern. padamu; dan kepada Musa Allah
Itulah yang di belakang hari mendo- berfirman langsung. Rasul-rasul yang
rong timbulnya ideolog-ideolog so- membawa kabar gembira dan pe-
sialisme, sosialisme demokrat dan ringatan supaya tak ada alasan
sebagainya. Kalau dilihat dari segi manusia membantah Allah sesudah
permukaan, maka negara-negara kepergian para rasul. Dan Allah Ma-
yang paling adil haperkasa, Maha-
sekarang ini bijaksana (Q., 4:
mungkin nega- 163-165).
ra-negara Skan- Firman di atas
dinavia, yaitu menyiratkan pe-
Denmark, Nor- san bahwa agama
wegia dan Swe- Islam yang kita
dia. Di sana ju- anut sekarang ini,
ga tidak ada ke- yang diwahyu-
miskinan. Te- kan kepada Nabi
tapi apakah itu Muhammad Saw.,
sudah final, be- sebetulnya sama
lum tentu. dengan agama-agama yang di-
wahyukan oleh Allah kepada nabi-
nabi sebelumnya sejak Nabi Nuh.
Diketahui bahwa Nabi Nuh berada
KONTINUITAS AGAMA- di urutan ketiga dalam urutan 25
AGAMA nabi, yaitu setelah Adam dan Idris.
Dalam Al-Quran memang hanya
Allah berfirman di dalam Al- disebut ada 25 nabi. Namun para
Quran, Kami menurunkan wahyu ulama mengatakan bahwa jumlah
kepadamu seperti wahyu yang Kami nabi mencapai ribuan, sementara
turunkan kepada Nuh dan nabi-nabi rasul mencapai ratusan (ada yang
sesudahnya: Kami menurunkan mengatakan 313 rasul). Banyak ra-
wahyu kepada Ibrahim, kepada Is- sul Allah yang tidak tercantum da-
ma’il, Ishaq, Ya‘qub dan anak cucu- lam Al-Quran, tetapi sebagian umat
nya, kepada Isa, Ayyub, Yunus, Ha- Islam menganggap mereka sebagai
run, dan Sulaiman, dan kepada Da- rasul, misalnya ialah Daniel yang
ud Kami memberikan Zabur. Ada tercantum dalam Perjanjian Lama
beberapa rasul yang Kami kisahkan dan Perjanjian Baru. Dalam buku al-
kepadamu sebelumnya dan beberapa Jawâb al-Shahîh li man Baddala al-
rasul yang tidak Kami kisahkan ke- Dîn al-Masîh (Jawab yang Benar

1660 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


terhadap Mereka yang Mengubah telah dinyatakan dalam Al-Quran,
Agama Isa Al-Masih), Ibn Taimiyah Hari ini Kusempurnakan agamamu
setiap kali menyebut Daniel selalu bagimu dan Kucukupkan karunia-Ku
mengatakan, “Qâla Danil al-Nabî untukmu dan Kupilihkan Islam
‘alayh-i al-salâm”; itu jelas suatu menjadi agamamu (Q., 5: 3).
pengakuan yang langsung terhadap Menyadari adanya kontinuitas
kenabian Daniel. agama ini penting sekali agar me-
Banyak lagi tokoh-tokoh umat ngetahui proporsi agama kita sebagai
Islam lainnya yang menganggap me- agama yang terakhir, dan Rasul kita
reka sebagai nabi. Muhammad Ra- sebagai rasul penutup. Bila kita tidak
syid Ridla, misalnya, dalam tafsir Al- menyadari kontinuitas ini, maka akan
Manâr, membuat dugaan bahwa terjerembab kepada peringatan Allah
orang seperti Buddha Gautama, Lao Swt., Orang-orang yang mengingkari
Tse, dan Kong Hu Cu itu nabi. Te- Allah dan rasul-rasulNya dan hendak
tapi, karena dugaan, maka tentu saja membedakan Allah dengan rasul-rasul-
tidak menjadi suatu bagian dari ke- Nya dan mereka berkata, “Kami per-
imanan umat Islam. Ia hanya me- caya kepada yang sebagian tetapi meng-
rupakan suatu bahan pembahasan ingkari yang sebagian,” dan mereka
spekulatif. hendak mengambil jalan tengah. Me-
Dalam Al-Quran terdapat ba- rekalah orang kafir yang sesungguhnya;
nyak penegasan yang menunjukkan dan Kami sediakan untuk orang
ide mengenai kontinuitas agama- kafir azab sangat hina (Q., 4: 150-
agama. Namun, meskipun agama- 151).
agama itu berada dalam suatu konti- Maka, salah satu yang paling
num, namun ia tidak membuat gra- banyak diterangkan dalam Al-Quran
fik mendatar, melainkan menaik. ialah bagaimana semua rasul itu
Mengapa? Karena selain ada perkem- mengajarkan satu agama, meskipun
bangan kontinuitas, juga ada per- nanti sejarah mencatat banyaknya
kembangan evolusioner. Artinya, penyimpangan-penyimpangan. Al-
selain ada garis kontinuitas juga ada Quran, misalnya, mengatakan bah-
dimensi menaik, karena mengan- wa setiap umat itu pernah menda-
dung perkembangan, yakni berkem- patkan rasul. Dan pada setiap umat
bang dari yang sederhana sampai Kami sudah mengutus seorang rasul,
kepada yang sempurna. Oleh karena (dengan perintah) “Sembahlah Allah
itu, kalau dibentuk grafik secara dan jauhilah thâghut” (Q., 16: 36).
menaik, maka titik akhir dari grafik
itu adalah agama Islam, sebagaimana

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1661


KONTINUITAS AJARAN Adapun misi para Nabi identik
ISLAM dengan yang diterangkan dalam Al-
Quran, Dan pada setiap umat Kami
Dalam Islam diakui adanya sudah mengutus seorang rasul (dengan
kesinambungan atau kontinuitas perintah), “Sembahlah Allah dan
ajaran agama yang berpijak pada jauhilah setan”. Di antara mereka ada
ajaran masa lalu. Kontinuitas ini yang diberi petunjuk oleh Allah, dan
diwujudkan dalam bentuk keiman- sebagian ada yang ditimpa kesesatan…
an pada ajaran-ajaran para Nabi (Q., 16: 36).
sebelum Nabi Muhammad Saw. Kata “nabi” yang berasal dari kata
Kiranya perlu naba’un, sesuai
diingat bahwa pe- dengan misinya,
mahaman ajaran Penyembahan berhala adalah jenis mengandung pe-
agama Islam se- alienasi, yaitu situasi ketika orang ngertian orang-
sungguhnya su- tidak lagi dapat menguasai buatan orang yang mem-
dah dimulai sejak tangannya sendiri, atau ditunduk- berikan atau me-
ajaran Nabi Adam kan oleh perbuatannya sendiri. nyampaikan ka-
As., Idris As., Nuh Dan penyembahan berhala seperti bar berupa ajar-
ini adalah pangkal penderitaan
As., Musa As., dan batin karena ruhani yang terkung- an kebenaran
Isa As., yakni aja- kung. (teaching of right-
ran para Nabi dan ness) kepada umat
Rasul Allah Swt. yang berjumlah 25 manusia. Dengan demikian, tidak
sebagaimana difatwakan oleh para menutup kemungkinan bahwa di
ulama salaf. Meskipun demikian, pulau Jawa atau di India, misalnya,
perlu dipahami bahwa jumlah nabi juga pernah diutus seorang nabi
itu bisa saja mencapai ribuan, seperti pada zaman dahulu kala, yakni
diklaim Al-Quran sendiri, Ada orang yang mengajarkan kebenaran,
beberapa rasul yang Kami kisahkan meskipun mungkin penamaannya
kepadamu sebelumnya dan beberapa bisa saja berbeda.
rasul yang tidak Kami kisahkan ke- Berkaitan dengan dimensi masa
padamu… (Q., 4: 164) lampau, seperti dikutip dalam ayat
Kata “nabi” (Arab: nabî) berarti Al-Quran di atas, ajaran ibadah pua-
orang yang membawa atau me- sa juga telah diperintahkan kepada
nyampaikan warta atau berita. Kata umat-umat sebelum umat Nabi
naba’un, turunan kata na-ba-a, Muhammad Saw. meskipun bentuk-
seperti yang kita ketahui artinya, nya mungkin berbeda. Hal seperti
adalah khabâr-un artinya kabar. itu, sekali lagi, menegaskan adanya

1662 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


implikasi bahwa ajaran Islam, di aslian atau kemurnian, karena se-
antaranya perintah puasa, merupakan telah berselang sekian abad, ajaran
kelanjutan dari ajaran para nabi Islam para nabi, yang sesungguhnya ada-
sebelum Nabi Muhammad Saw. lah ajaran tauhid, mengalami pe-
Dimensi masa lampau, yang nyimpangan dan pemalsuan. Inilah
berarti adanya dimensi kesinam- di antaranya yang dikoreksi dan
bungan itu, memiliki peran yang dikritik oleh Al-Quran.
sangat penting dalam pemahaman Berkaitan dengan keimanan
ajaran Islam. Dengan demikian, terhadap ajaran yang dikandung
barang siapa berislam namun ke- oleh kitab-kitab sebelum Al-Quran
mudian menolak untuk beriman pada (Zabur diturunkan kepada Nabi
salah seorang nabi sebagaimana yang Daud As., Taurat diturunkan kepada
disebutkan para ulama salaf—nabi Nabi Musa As., dan Injil diturunkan
dan rasul yang wajib diyakini ber- kepada Nabi Isa As.), kitab suci Al-
jumlah 25 orang—maka orang terse- Quran mengungkapkan dirinya
but dimasukkan ke dalam golongan sebagai furqân (yang membedakan).
orang kafir. Karena itu dengan sendirinya me-
Agama Islam dengan keseluruhan ngandung pengertian sebuah anjur-
ajaran yang dirangkum dalam kitab an agar umat Islam juga mempe-
suci Al-Quran juga telah menjelas- lajari dan mengadakan penelitian
kan bahwa sesungguhnya Al-Quran untuk dapat mengetahui penyim-
adalah kitab suci mushaddiq, yakni pangan-penyimpangan tersebut se-
membenarkan kitab-kitab suci yang hingga dapat melakukan koreksi.
dibawa oleh para nabi dan rasul Sikap para ulama salaf, seperti Ibn
sebelumnya. Al-Quran juga ber- Taimiyah, berkenaan dengan ajaran
fungsi sebagai mubayyin, yakni para nabi dan rasul sebelum Nabi
menjelaskan isi kitab-kitab suci se- Muhammad Saw., adalah mema-
belumnya, dan sekaligus juga ber- hami ajaran tersebut sebagai anjuran
peran sebagai furqân, artinya datang dan dorongan kepada umat Islam
sebagai koreksi terhadap kitab-kitab untuk melakukan pengkajian dan
suci yang ada, membedakan antara penelitian. Dalam hal ini, Ibn
ajaran yang benar dan ajaran yang Taimiyah sendiri telah mencon-
sudah menyimpang. tohkan dengan membuat sebuah
Dalam kasus seperti itu, Al- karya yang sangat bagus, yang tidak
Quran sebagai furqân, maka penger- saja dikagumi oleh kalangan ulama
tian kata yang benar mungkin akan Islam tetapi juga oleh ilmuwan
lebih tepat kalau dipahami dengan Barat, seperti Thomas Michel—se-
pengertian ajaran yang autentik, ke- orang ahli keislaman yang pernah

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1663


bertugas mengajar di Yogyakarta. nya sikap penyembahan terhadap
Buku Ibn Taimiyah yang sangat mo- tempat-tempat tersebut, seperti ma-
numental itu berjudul Al-Jawâb al- kam rasul, yang justru tanpa disadari
Shahîh li man Baddala al-Dîn al- akan dapat menjerumuskan ke ke-
Masîh (Jawab yang benar atas orang kafiran.
yang telah mengubah agama Kris-
ten).
Ajaran Islam yang berdimensi
pada masa lampau, sebagai bukti KONTINUITAS DAN
sebuah proses kesinambungan, juga PERUBAHAN
diwujudkan dalam bentuk periba-
datan yang lain, seperti berziarah ke Kontinuitas yang mengisyarat-
Tanah Suci Makkah untuk melak- kan pertahanan unsur-unsur masa
sanakan ibadah haji. Dalam ajaran lalu dan perubahan yang mengan-
yang terkandung dalam ibadah haji dung makna penggantian unsur-
tersebut, sesungguhnya terdapat unsur masa lalu itu, dengan sesuatu
pesan bahwa kita disuruh melihat yang lain dengan sendirinya selalu
kembali tempat-tempat bersejarah, menimbulkan kesan pertentangan.
seperti maqâm Ibrahim (tempat Tapi, sebagaimana setiap “kesan”
berpijak Nabi Ibrahim), Hijr Isma‘il, atau “dugaan” (zhann) tidak selama-
serta Bukit Shafa dan Marwa. nya mengandung kebenaran, penga-
Tempat-tempat itu lebih tepat diis- matan lebih jauh atas berbagai pe-
tilahkan dengan monumen-monu- ristiwa besar menyimpulkan tidak
men Allah, sebagaimana dalam Al- adanya kemestian pilihan hitam
Quran juga diistilahkan dengan putih antara kontinuitas dan peru-
sya‘â’ir, bentuk jamak syi‘âr (monu- bahan. Betapa pun besarnya suatu
men). perubahan, tetap terdapat unsur-
Oleh karena itu, bisa saja penger- unsur persambungan tertentu de-
tian berziarah paralel dengan me- ngan masa lalu. Justru tidak jarang
ngunjungi museum bersejarah yang esensi nilai baru dalam suatu masya-
pengertian pokoknya adalah untuk rakat yang berubah itu memperoleh
mengkaji dan mempelajari monu- pengukuhannya dan penguatan
men-monumen bersejarah tersebut. efektivitasnya karena mendapatkan
Dan tentu, sejalan dengan ajaran tempat dalam sistem nilai lama yang
tauhid, maka yang harus dihindar- lebih luas, atau dapat diterangkan
kan dan dibersihkan adalah muncul- dalam kerangka nilai lama yang

1664 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


lebih luas itu. Inilah yang dalam modernisasi di satu pihak, dan pene-
jargon ilmu sosial mutakhir disebut guhan apa yang dianggap suatu ciri
“modernitas tradisi”. lokal lama, dapat dilakukan dalam
Garis argumen itu lebih tepat jika bahasa dan perangkat simbol yang
dikenakan terhadap Islam dan kaum satu dan sama. Versi kerakyatan lama
Muslim dalam menghadapi zaman (seperti praktik kesufian rakyat yang
modern, yaitu bahwa mereka, se- tidak sah atau mu‘tabarah, misal-
mentara secara imperatif mesti nya—NM), yang pernah menjadi
menerima kehidupan modern (se- alas dangkal tradisi sentral, sekarang
bagaimana telah menjadi kenyataan, menjadi kambing hitam yang di-
betapa pun ad hoc dan ecclectic-nya buang, yang dipersalahkan menye-
sikap yang melatarbelakanginya) babkan kemunduran dan dominasi
tapi dapat bertahan dengan nilai- unsur asing. Karena itu, meskipun
nilai keislamannya, dan sama sekali tidak merupakan sumber moderni-
tidak perlu meninggalkannya. Jika tas, Islam mungkin akan ternyata
hal ini dengan sendirinya menjadi merupakan penerima manfaat mo-
keyakinan seorang Muslim, para dernitas itu. Kenyataan bahwa varian
pengamat luar pun mengakui ada- sentral, resmi dan “murni” Islam
nya hal yang sama, bahkan sering bersemangat egaliter dan keilmiah-
dengan nada peneguhan dan apre- an—sementara hierarki dan ekstase
siasi. Maka sosiolog terkenal Ernest (seperti dalam banyak praktik kesu-
Gellner, misalnya, memiliki pan- fian rakyat—NM) berkaitan dengan
dangan tentang Islam dan ke- bentuk-bentuknya yang bersifat
modernan yang mungkin membuat pinggiran, senantiasa meluas namun
seorang Muslim menjadi lebih akhirnya ditampik—sangat mem-
percaya diri. Ia mengatakan: bantu adaptasi Islam ke dunia mo-
“Hanya Islam yang mampu dern. Dalam zaman cita-cita melek
bertahan sebagai keimanan yang huruf universal, lapisan sarjana yang
serius, yang mengatasi baik tradisi terbuka (dalam Islam) dapat ber-
kecil maupun tradisi besar. Tradisi kembang sehingga meliputi seluruh
besarnya dapat dipermodern (mo- masyarakat, dan dengan begitu cita-
dernisable); dan pelaksanaannya cita “protestan” agar semua yang
dapat disajikan, tidak sebagai ino- beriman mempunyai akses yang
vasi ataupun konsesi kepada pihak sama (kepada Kitab Suci—NM)
luar, tapi sebaliknya sebagai kelan- akan terlaksana. Egalitarianisme
jutan dan penyempurnaan dialog modern terpenuhi. Sementara
lama dalam Islam. Jadi dalam Islam, Protestantisme Eropa hanya me-
dan hanya dalam Islam, purifikasi/ nyiapkan lahan untuk nasionalisme

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1665


melalui perluasan melek huruf, kelompok orang bersangkutan?” Ja-
potensi Islam yang bangkit kembali waban terhadap pertanyaan ini
untuk skripturalisme egaliter dapat diberikan pada akhir bukunya, yang
secara aktual menyatu dengan nasio- oleh Leonard Binder diringkaskan,
nalisme, sehingga orang tidak lagi bahwa tidaklah perlu meninggalkan
mudah mengatakan mana salah satu sesuatu apa pun yang secara esensial
dari keduanya itu yang paling ber- bersifat Islam, karena Islam se-
manfaat bagi yang lain.” sungguhnya tidak ada kaitannya
Karena observasi dan kesim- dengan lingkungan ekonomi negeri-
pulannya itu, maka tidak heran me- negeri Muslim. Karena itu Islam
nurut Ernest Gellner, Islam adalah tidak dapat dipandang sebagai ber-
agama yang paling dekat dengan tanggung jawab atas kemunduran
modernitas dibanding agama Yahu- kaum Muslim. Dalam perkataan
di dan Kristen. Yaitu dipandang dari lain, seseorang dapat berjalan sejauh
sudut semangat Islam tentang uni- yang ia perlukan untuk dapat me-
versalisme, skripturalisme, egalita- ngejar Barat tanpa mengorbankan
rianisme spiritual, perluasan parti- apa pun yang esensial bagi Islam
sipasi dalam masyarakat suci yang dan yang menjadi bagian integral
meliputi semua anggotanya tanpa dari identitas kaum Muslim.
kecuali, dan sistematisasi rasional
kehidupan sosial.
Pendapat tentang tidak perlunya
kaum Muslim menanggalkan nilai- KONTRAK SOSIAL
nilai dasar keislaman mereka untuk DI MADINAH
dapat masuk zaman modern itu juga
dikemukakan Maxime Rodinson, Pengertian “kontrak” itu tidaklah
seorang sosiolog (Prancis) kontem- sama dengan “kontrak” kerja dalam
porer. Dalam pembukaan sebuah sistem feodal dalam kerangka pem-
bukunya, Rodinson mempertanya- bagian manusia secara hierarkis antara
kan, “Sejauh mana orang (Muslim) tuan dan hamba, seperti “seig-
harus pergi dalam proses mencapai norialisme” yang ditentang oleh
kemakmuran yang menggiurkan Voltaire. Pengertian “hubungan kon-
dari negara-negara industri? Harus- traktual dan transaksional terbuka”
kah seseorang berjalan sedemikian dalam wawasan madînah itu ditela-
jauhnya sehingga mengorbankan dankan dalam Bay‘ah ‘Aqabah yang
berbagai nilai yang secara khusus terjadi antara Nabi Muhammad Saw.
diyakini, yaitu yang membentuk ciri dan para utusan penduduk kota
tertentu, kepribadian dan identitas Yatsrib. Sebab makna dasar bay‘ah atau

1666 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bay‘at itu berasal dari satu makna tunduk-patuh, menjadi madînah,
dengan perkataan bay‘, yaitu “jual- yaitu masyarakat yang tunduk-pa-
beli”. Pengikatan hubungan yang tuh kepada hukum Tuhan, dengan
bersifat transaksional-kontraktual lewat konsekuensi tunduk-patuh kepada
“perjanjian” (‘ahd) dan “jual-beli” (bay‘ hukum dan ajaran yang diajarkan
atau mubâya‘ah) itu merupakan sifat Tuhan. Termasuk dalam ajaran
hubungan antara Allah dan manusia, Tuhan ialah kewajiban manusia un-
dan diajarkan oleh semua agama dalam tuk tunduk-patuh kepada kesepa-
kitab-kitab suci, katan dan per-
khususnya Taurat, janjian kon-
Injil, dan Al- traktual yang
Quran. sah antara sesa-
Dengan bay‘ah manya, yang ti-
di Aqabah itu Na- dak melanggar
bi memperoleh ajaran Tuhan.
keamanan dan ke- Dari akar kata
selamatan diri be- yang sama ter-
liau dan kaum be- ambil perkata-
riman nanti di an dîn yang ber-
Kota Yatsrib se- arti agama, se-
telah hijrah, dan penduduk Kota bab agama adalah ajaran kepatuh-
Yatsrib memperoleh jaminan ke- an, sama dengan makna dasar kata-
pemimpinan Nabi yang adil dan bi- kata Sanskerta agama dan kata-kata
jaksana untuk menyatukan seluruh Latin relégaré, akar istilah-istilah
penduduk Yatsrib, khususnya antara religion, religie dan seterusnya.
klan Aws dan klan Khazraj yang Karena itu memeluk agama berarti
bermusuhan. Nabi menjanjikan menganut pandangan hidup taat
untuk berperan sebagai pembina kepada Tuhan, kepada ajaran Tuhan,
konsensus (consensus builder) di dan kepada hukum dan aturan
Yatsrib, selaku pemersatu dan juru hasil perjanjian dan kesepakatan
damai antara pihak-pihak yang ber- yang sah berdasarkan jiwa ajaran
musuhan. Tuhan.
Setelah hijrah ke Kota Yatsrib, Penjelasan leksikal lain menye-
Nabi mengubah nama kota itu men- butkan bahwa perkataan Arab
jadi Madinah. Salah satu penjelasan madînah berasal dari kata kerja
leksikal tentang perkataan Arab ma- madana-yamdunu, yang berarti
dînah menyebutkan bahwa kata itu mendirikan bangunan. Sebab se-
berasal dari kata kerja dâna-yadînu, buah kota atau madînah adalah sua-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1667


tu tempat hunian menetap (settle- lis, pusat peradaban, sesuai dengan
ment) berupa kompleks bangunan pandangan geokultural penduduk
menetap, bukan kemah yang meru- Arabia. Dari perkataan Yunani
pakan perlengkapan hunian berpin- “polis” itulah diambil dasar penger-
dah-pindah (nomad). Peradaban tian “politik” (“politics” – the art of
umat manusia sebagian besar tum- science of government or governing,
buh dari pola hidup menetap. Ka- especially the governing of a political
rena itu perkataan Arab hadlârah, entity, such as a nation, and the ad-
pola hidup menetap, menjadi iden- ministration and control of its inter-
tik dengan peradaban, sedangkan nal and external affairs).
perkataan Arab badâwah, pola hi- Jadi, kembali kepada pokok
dup berpindah-pindah, mengan- pembahasan disini, madînah mem-
dung makna kehidupan sederhana punyai makna yang sama dengan
dan kasar, bahkan kurang sopan, se- polis, mula-mula berarti “negara-
perti dengan jelas terkandung dalam kota”, tetapi kemudian berkembang
kata-kata badawî atau badwî menjadi pengertian tentang penyu-
(“baduwi” atau “badui”). Bangunan sunan tata pergaulan bersama dalam
itu dalam bahasa Arab juga disebut suatu kesatuan kemasyarakatan ter-
‘imârah, yang di antara derivasinya tentu untuk mengembangkan kehi-
ialah ‘umrân (peradaban) dan dupan yang beradab melalui ketaat-
ma‘mûr (berperadaban, kertaraharja). an kepada hukum dan aturan.
Daratan di bumi yang berpenghuni, Madînah yang dibangun Nabi ada-
karena itu juga berperadaban, lah sebuah entitas politik berda-
dalam bahasa Arab disebut al- sarkan pengertian tentang negara-
Dâ’irât al-Ma‘mûrah (“Daerah bangsa, nation-state, yaitu negara
Makmur”, “Kawasan Kertaraharja”, untuk seluruh umat atau warga
yakni, berpenduduk dan ramai). negara, demi maslahat bersama.
Dalam bahasa Yunani disebut Sebagaimana termuat dalam Piagam
Oikoumené, asal-usul makna gerakan Madinah, negara-bangsa didirikan
Ekumenisme Nasrani. Dalam ling- atas dasar penyatuan seluruh ke-
kungan Oikoumené itu, tumbuh kuatan masyarakat menjadi bangsa
berbagai polis, negara-kota, yang yang satu (ummah wâhidah) tanpa
menjadi pusat peradaban. Salah satu membeda-bedakan antara kelom-
dari banyak polis itu berkedudukan pok-kelompok keagamaan yang ada.
sebagai metropolis, ibu kota. Ber- Maka, ditegaskan bahwa kaum Ya-
kaitan dengan konsep itu, kota suci hudi Bani Auf, misalnya, adalah satu
Makkah disebut Umm al-Qurâ, “ibu ummah (satu bangsa bersama kaum
bagi kota-kota”, jadi sebuah metropo- beriman), dalam hal ini ialah para

1668 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


pengikut Nabi, demikian pula kaum KONTROVERSI ABORSI
Yahudi dari kelompok-kelompok DALAM KASUS THALASSEMIA
lain, yang satu per satu disebutkan
dalam Piagam. Kaum Yahudi punya Para fuqaha (Arab: fuqahâ’, ulama
hak sepenuhnya atas agama mereka, ahli hukum Islam) berpendapat
dan kaum Muslim punya hak se- bahwa perubahan janin menjadi
penuhnya atas agama mereka. Antara manusia terjadi setelah bulan ke-
sesama warga terjalin hubungan sa- empat kehamilan. Sebagai akibat-
ling mengingatkan dan memberi nya, kebanyakan fuqaha tidak meng-
nasihat dengan baik, bebas dari ke- izinkan aborsi setelah kehamilan
curangan, sebuah social contract atas empat bulan itu. Para fuqaha maz-
dasar kejujuran dan kebajikan. Semua hab Hanafi membolehkan aborsi
warga Madinah mempunyai hak dan sampai habisnya bulan keempat.
kewajiban yang sama dalam hal biaya Mereka malah memberi hak kepada
kemasyarakatan dan kenegaraan, kaum wanita untuk melakukan
terutama di bidang pertahanan. aborsi, meskipun tanpa izin suami,
Memang sangat disesalkan bahwa dengan syarat harus disertai alasan
tiga kelompok utama Yahudi Madi- yang jelas untuk apa aborsi itu di-
nah, yaitu klan-klan Quraizhah, lakukan.
Qaynuqa dan Nadlir melakukan Sebaliknya para fuqaha mazhab
pengkhianatan sangat fatal, sehingga Maliki secara mutlak melarang abor-
terpaksa diusir keluar Madinah. Te- si. Seperti yang lain-lain, mereka ini
tapi dari kalangan kaum Yahudi itu juga berpendapat bahwa janin bu-
terdapat juga golongan yang setia kanlah manusia sebelum ditiupkan
berpegang kepada amanat seperti ruh ke dalamnya. Kendati begitu,
digambarkan dalam Kitab Suci, se- karena sperma, sekali tertuangkan
hingga masih ada yang tetap berta- dan terwadahi dalam rahim, ditum-
han untuk tinggal di Madinah de- buhkan dan ditentukan untuk ke-
ngan aman, di zaman Nabi sendiri mudian mendapatkan ruhnya (me-
dan di zaman para khalifah sesudah- lalui peniupan oleh Tuhan atau
nya. Mereka tetap berpartisipasi malaikat-Nya), maka ia harus dilin-
dalam kehidupan bersama sistem dungi sepenuhnya. Di luar mereka
Madinah, seperti penuturan tentang yang secara mutlak melarang aborsi,
adanya dialog antara Khalifah Umar juga terdapat sekelompok kecil dari
dengan tokoh-tokoh mereka. kalangan para fuqaha mazhab Maliki
yang membolehkan aborsi janin
yang umurnya masih di bawah em-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1669


pat puluh hari. Sementara itu ka- rus dihindari yang lebih berat baha-
langan para fuqaha mazhab Syafii yanya dengan menempuh yang
(mazhab anutan Indonesia) dan lebih ringan). Tinggal bagi kita me-
mazhab Hanbali, banyak yang seja- netapkan tingkat kedaruratan itu,
lan dengan mazhab Hanafi dalam dan di sinilah tanggung jawab kita
membolehkan aborsi, kecuali perbe- kepada Tuhan, Sang Pemberi Hidup.
daan pendapat dalam menetapkan
batasan umur kandungan yang
boleh digugurkan: sebagian mem-
batasi pada umur 40 hari, sebagian KONTROVERSI NEGARA
80 hari, dan yang lainnya 120 hari. AGAMA
Dari seluruh uraian di atas jelas
bahwa dalam Islam, tidak seperti Fakta bahwa ada polemik, kon-
halnya dengan masalah kontrasepsi troversi dan bahkan pandangan-
atau usaha pencegahan kehamilan pandangan yang berlawanan di
yang umum diterima dan dibenar- sekitar masalah hubungan antara
kan oleh para sarjana klasik (dan agama dan politik sejak masa Islam
modern), masalah aborsi lebih kon- klasik sekalipun, hal itu menunjuk-
troversial. Namun dapat disimpul- an bahwa sebenarnya hubungan
kan, dengan tetap memerhatikan antara agama dan politik dalam
beberapa pendapat yang melarang, Islam tidak begitu jelas, sebagaimana
sebagian besar para ulama atau fu- dinyatakan beberapa golongan
qaha membolehkan aborsi dengan Muslim tertentu. Di sini tampak
variasi tentang batas umur kan- bahwa politik merupakan aspek
dungan. konsekuensi yang sangat penting
Tentu tetap harus ada usaha dari ajaran Islam, namun demikian
menemukan cara menanggulangi ia bukanlah satu-satunya aspek yang
thalassemia tanpa harus menempuh terpenting. Dan tampak jelas bahwa
jalan akhir seperti aborsi. Namun politik, setidaknya sejalan dengan
jika usaha belum sampai, sementara argumen Ibn Taimiyah, bukanlah
tantangan gawat telah mengadang bagian yang absolut dari inti agama
kehidupan, maka, “al-Dlarûrat-u Islam. Ibn Taimiyah jelas lebih
tubîh-u ‘l-mahzhûrât” (Keadaan menyukai pandangan bahwa sistem
darurat membolehkan hal-hal terla- politik yang istimewa lebih mem-
rang) dan “Idzâ ta‘âradlat al-mafsa- butuhkan keputusan yang rasional
datâni ru’iya a‘zhamuhumâ dlararan dari sekadar perintah agama yang
bi ‘rtikâbi akhaffihimâ” (Jika dua langsung:
keburukan menghadang, maka ha-

1670 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Jika Imam Syi‘ah mengatakan bih-lebihkan. Kebanyakan orientalis
bahwa pengangkatan seorang imâm Barat yang menulis tentang syariat
merupakan suatu kebutuhan yang gagal membedakan antara apa yang
diperlukan secara akal (kewajiban benar-benar murni agama dan apa
akal-wujûb al-‘aql)—yaitu daripada yang merupakan prinsip transaksi
sekadar sesuatu yang diperlukan— sekular. Meski keduanya berasal dari
oleh kewajiban agama (wujûb al-dîn) sumber yang sama, namun yang
maka, sebenarnya, kebutuhan yang kedua harus dilihat sebagai sebuah
secara rasional diperlukan itu adalah sistem dari hukum sipil (duniawi),
sesuatu yang kontroversial. Sebagai- sesuatu yang berlandaskan pada
mana pandangan yang menyatakan kepentingan dan manfaat umum,
bahwa pengangkatan seorang imâm dan oleh karenanya selalu berubah
adalah sesuatu yang secara rasional menuju yang terbaik dan ideal. Nabi
diperlukan, maka pengangkatan se- sendiri bahkan lebih mengutamakan
macam itu dengan demikian adalah hubungan religius-sekular tatkala
satu-satunya dari banyak hal yang beliau bersabda, “Aku hanyalah
diperlukan secara rasional, padahal manusia biasa, jika kuperintahkan
masih ada hal-hal lain yang lebih sesuatu yang menyangkut agama,
penting daripada pengangkatan se- taatilah, dan jika kuperintahkan
orang imâm sesuatu berdasar-
yang juga me- kan pendapatku
merlukan per- Perbedaan esensial antara mono- sendiri, maka per-
theisme dan politheisme bukanlah
timbangan rasi- masalah bilangan tuhan, tetapi timbangkanlah hal
onal, seperti ke- terletak dalam kenyataan alienasi itu dengan meng-
butuhan akan diri. ingat bahwa aku
monoteisme hanyalah seorang
(tauhid), keju- manusia biasa.”
juran dan keadilan. Atau, tatkala beliau bersabda, “Ka-
Argumen semacam di atas, se- mu lebih mengetahui tentang urusan
perti kebutuhan untuk membeda- duniamu.”
kan, tanpa memisahkan, masalah Jika kita merujuk kepada perma-
agama/ukhrawi dengan masalah salahan agama dan negara di Indo-
sekular/duniawi, tecermin dalam nesia, tepat kiranya jika kita mengu-
pemikiran Ahmad Zaki Yamani, tip Muhammad Hatta, figur kedua
seorang mantan menteri permi- terpenting setelah Soekarno. Secara
nyakan Arab: kebetulan, tulisan Hatta-lah yang
Hakikat dan nilai keagamaan menjadi acuan favorit Sidjabat,
syariat sama sekali tidak boleh dile- intelektual Kristen, dalam usahanya

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1671


memperoleh petunjuk bagi solusi demi negara, namun dalam hal bi-
permasalahan agama dan negara. dang pemikiran politik dan sosial
Bagi Sidjabat, Hatta adalah salah se- beliaulah yang paling konsisten. Be-
orang dari sedikit pemikir Indonesia liau hidup dalam lingkungan ke-
yang paling berhasil di dalam me- luarga dengan latar belakang ke-
nangkap semangat yang benar dari agamaan Sufisme Islam yang kuat.
toleransi beragama. Pandangan Dengan mengikuti apa yang telah
Hatta mengenai Islam dan negara dicontohkan Muhammad Hatta ini,
terefleksi dalam pernyataannya: Indonesia mungkin akan mendapati
“Keadilan yang digaungkan solusi terhadap masalah religio-po-
agama Islam, yaitu keadilan sosial, litis yang kini sedang dihadapinya.
hanya dapat dirasakan jika umat Hatta dihormati dan disanjung oleh
manusia bebas dari segala tekanan. seluruh rakyat Indonesia, baik yang
Tambahan lagi, dikarenakan per- Muslim maupun non-Muslim, ka-
saudaraan dan kehidupan yang saling rena ia benar-benar (telah) tampil
menolong hanya dapat dirasakan sebagai personifikasi yang meng-
dalam kehidupan sosial, maka para gagas ide Bhinneka Tunggal Ika.
pemimpin Islam merasakan bahwa Tidak diragukan bahwa Indone-
‘adalah misi Islam untuk mem- sia adalah negara Muslim. Ada ke-
bangun sebuah masyarakat sosialis samaan antara Indonesia dengan
di Indonesia.’” negara-negara Muslim yang lain,
Dengan perkataan lain, Hatta ti- tetapi ada pula perbedaannya. Dan,
dak melihat perlunya didirikan se- istimewanya, perbedaan-perbedaan
buah negara agama atau negara yang tersebut notable. Karena itu, pemi-
secara resmi berlandaskan agama. kiran Ahmad Zaki Yamani sangat
Bagi beliau masalah yang terpenting cocok bagi Indonesia tatkala beliau
adalah substansinya, yaitu keadilan, menyarankan bahwa:
yang harus diperjuangkan untuk di- Negara-negara itu dapat mene-
laksanakan oleh sebuah negara. Dan tapkan hukum penyelesaian baru
orang-orang Muslim, tanpa perlu bagi masalah baru, dengan meng-
menanamkan negara mereka sebagai ambil cara penyelesaian itu dari
“Negara Islam (Indonesia)”, mung- prinsip-prinsip umum Syariat dan
kin akan mendapati basis etis sub- mempertimbangkan kepentingan
stansi ini dalam ajaran Islam. Hatta, umum dan kesejahteraan masya-
sebagaimana diakui oleh kalangan rakat.
luas, adalah seorang patriot di sam- Karena itu, kini bangsa Indonesia
ping orang kedua setelah Soekarno, sangat comfortable dengan gagasan
yang mengorbankan jiwa raganya mereka berkenaan dengan hubung-

1672 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


an antara agama dan negara, yang maka secara langsung tersangkut pula
didasarkan pada Pancasila sebagai masalah etika. Tekad memberantas
titik temu antara seluruh golongan. korupsi dan keteguhan hati sendiri
Demikianlah fakta ini memper- untuk tidak korup adalah problem
lihatkan dan kita yakin, bahwa etika. Sebab, di dalamnya tersirat
segala sesuatu berada dalam proses proses mencari dan memutuskan
menjadi. mana yang benar dan mana yang
salah, mana yang baik dan mana
yang buruk. Dengan kata lain, sikap
itu melibatkan “pola kehidupan
KORUPSI yang tindakan itu sendiri merupa-
kan bagiannya”. Dengan ketentuan
Ada pendapat sementara para ini, akan muncul pernyataan etis,
ahli yang mengatakan bahwa korup- “Jika Anda tidak mau memberantas
si adalah suatu sistem politik yang korupsi, apakah Anda sebenarnya
bisa diarahkan oleh mereka yang setuju dengan korupsi? Dan jika
berkuasa dengan tingkat ketepatan Anda setuju dengan korupsi, apakah
yang bisa ditenggang. Maka berkat tidak berarti Anda setuju dengan
kemauan politik yang keras, pe- suatu pola hidup yang menyeluruh
mimpin seperti Rajaratnam dalam di mana korupsi merupakan bagian-
memberantas korupsi, ditambah nya dan meliputi pula penipuan,
dengan keteladanan diri dan keluar- merusak kepercayaan orang, dan
ganya yang bersih, akhirnya berhasil sikap tidak menghormati perasaan,
menjadikan Singapura dengan harapan dan keinginan orang lain?”
pemerintahan yang bersih, yang Karena suatu keputusan menge-
kemudian mempertinggi semangat nai korupsi, memberantasnya atau
rakyatnya untuk membangun. Se- tidak, mengikuti atau menolaknya,
bab, salah satu dampak positif ada- membiarkan atau menghalanginya,
nya pemerintahan yang bersih ialah bahkan peduli kepadanya ataupun
pemerataan beban tanggung jawab tidak, adalah sesungguhnya pilihan
dan rasa keadilan, yang selanjutnya antara nilai-nilai, maka setiap
mempertinggi rasa ikut punya rak- pilihan tindakan etis yang positif
yat terhadap negara dan pemerin- adalah tindakan yang bertanggung
tahan. jawab, yaitu pertama-tama tang-
Jika untuk memberantas korupsi gung jawab orang yang bersang-
yang membawa demoralisasi itu kutan kepada hati nuraninya. Ke-
diperlukan kemauan politik yang mudian, tanggung jawab kepada
kuat serta keteladanan pemimpin, nurani itu adalah kelanjutan tang-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1673


gung jawab kepada Tuhan. Sebab, tidaklah mengalami kelelahan (Q.,
perbuatan baik manusia bukanlah 50: 38).
“untuk kepentingan” Tuhan (sekali- Firman ini mengemukakan bah-
pun justru harus dilakukan demi wa Tuhan menciptakan alam raya
Tuhan), melainkan untuk kepen- dalam enam hari, dan Dia tidak
tingan manusia itu sendiri sebagai- lelah karena itu. Dalam ayat kursi
mana perbuatan jahatnya tidaklah yang terkenal juga digambarkan
akan merugikan Tuhan melainkan bahwa Allah menjaga langit dan
akan merugikan manusia itu sendiri. bumi tanpa terkena kelelahan. Hal
ini berbeda dengan keterangan
dalam Perjanjian Lama yang menga-
takan bahwa Tuhan menciptakan
KOSMOLOGI AL-QURAN I langit dan bumi dalam enam hari,
dan hari ketujuh adalah Hari Sabat
Dalam Al-Quran banyak sekali (istirahat) bagi Tuhan, sehingga ma-
gambaran tentang alam raya, baik nusia pun harus istirahat. (Al-Quran
proses penciptaannya maupun hu- menyebut hari sabat—diindonesia-
kum-hukum yang mengatur dan kan melalui bahasa Arab menjadi
menguasainya. Namun, semuanya “sabtu”—ditetapkan bagi kaum Israil
itu tidak dikemukakan dengan gaya hanya sebagai ujian kepada mereka
“harga mati” atau dogmatis, melain- yang selalu berselisih)—(lihat, Q.,
kan selalu terbuka untuk penafsiran 16: 24).
dan penafsiran kembali, sesuai de- Mengenai hal penciptaan enam
ngan perkembangan pemikiran dan hari ini, ada juga ayat, Sesungguhnya
peradaban umat manusia. Tuhan kamu ialah Allah yang men-
Kita akan melihat keterangan ciptakan langit dan bumi dalam enam
mengenai kosmologi Al-Quran, hari lalu Ia bertahta di atas sing-
dengan kemungkinan penafsiran gasana; Ia menatap malam dengan
semiotiknya. Misalnya, Al-Quran siang yang terus-menerus meng-
menyebutkan bahwa alam raya ini iringinya, dan matahari, rembulan
diciptakan Tuhan dalam enam hari. serta bintang-bintang semuanya
Kemudian Dia bertahta di atas sing- tunduk kepada perintah-Nya. Ingat-
gasana dan mengatur segala ciptaan- lah, hanya kepada Allah urusan
Nya itu. Keterangan ini antara lain penciptaaan dan perintah. Maha-
ada dalam firman, Dan sungguh tinggi Allah, Pemangku sekalian alam
Kami telah ciptakan langit dan bumi (Q., 7: 54). Dalam ayat ini disebut
serta segala yang ada di antara mengenai tunduk (dîn), yang terkait
keduanya dalam enam hari, dan Kami dengan pasrah (islâm).

1674 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Berkaitan dengan islâm atau bumi, kemudian peraturan itu naik
sikap pasrahnya jagat raya kepada kepadaNya dalam sehari yang uku-
Tuhan, maka diserukan agar umat rannya ialah seribu tahun menurut
manusia pun melakukan Islâm ke- perhitunganmu (Q., 32: 5); Para
pada Allah, sama dengan sikap malaikat naik menghadapNya, de-
seluruh alam. Karena itu tidak ada mikian pula Ruh (Jibril), dalam sehari
ajaran ketundukan (dîn) yang benar yang ukurannya ialah lima puluh ribu
(diterima Sang Maha Pencipta) tahun (Q., 70: 4).
kecuali sikap penuh pasrah atau Dalam Al-Quran juga disebut-
islâm kepadaNya saja, yaitu sikap kan bahwa alam raya ini diciptakan
menaruh kepercayaan penuh kepa- Allah dengan benar (bi al-haqq) tidak
daNya, menerima secara sungguh- sia-sia (bâthil). Anjuran memerhati-
sungguh dan tulus kewajiban me- kan alam raya antara lain bertujuan
ngabdi kepadaNya dan menempuh membawa manusia kepada penaf-
hidup bermoral (lihat, Q., 3: 85). siran bahwa alam raya adalah haqq,
Sehingga makna substansial dari yakni, benar dan baik serta mem-
penciptaan Allah akan alam raya bawa kebaikan dan kebahagiaan
dalam enam hari ini terkait dengan hidup manusia. Sebaliknya, pan-
tantangan moral kepada manusia, dangan kepada alam raya sebagai
siapa dari antara mereka yang paling sesuatu yang bâthil, yakni, palsu, sia-
baik amal perbuatannya di dunia sia dan tanpa guna, adalah pangkal
ini. Sekaligus manusia diingatkan kesengsaraan dan merupakan pan-
bahwa ia akan secara mutlak dimin- dangan menentang Tuhan yang
tai tanggung jawab atas seluruh per- membawa kepada kekafiran. Allah
buatannya di hari kebangkitan (kia- menciptakan langit dan bumi dengan
mat), hari akhir segala yang ada. haqq. Sesungguhnya dalam hal itu ada
Pengertian “enam hari” itu pun pertanda bagi orang-orang yang
dalam Al-Quran diisyaratkan seba- beriman (Q., 29: 44).
gai suatu ungkapan simbolik atau Dalam uraian kosmologi Al-
metaforik. Sebab, Al-Quran juga Quran juga dikatakan, Tuhan men-
menggambarkan bahwa satu hari ciptakan segala sesuatu terdiri dari
pada sisi Tuhan, sama dengan seribu dua unsur yang berpasangan (zaw-
tahun perhitungan manusia, atau jayn). Keterangan itu juga dikaitkan
lima puluh ribu tahun. Sesungguhnya dengan hukum keseimbangan (mî-
sehari pada sisi Tuhanmu adalah seperti zân) yang menguasai seluruh alam
seribu tahun menurut perhitunganmu raya, dan hukum keseimbangan itu
(Q., 22: 47). Dia (Allah) menetapkan dikaitkan pula dengan prinsip ke-
segala peraturan dari langit sampai ke wajiban manusia menegakkan ke-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1675


adilan dan kejujuran. Jadi, keadilan nopy) memang umum dalam pera-
sebagai wujud prinsip keseimbangan daban umat manusia. Ptolemeus te-
adalah hukum kosmis, dan kezalim- lah membakukannya sebagai kosmo-
an yang merupakan pelanggaran logi peradaban Helenik di Timur
atas keadilan adalah dosa kosmis. Tengah dan Eropa, dan dalam per-
Hukum keseimbangan itu bah- adaban India dikenal adanya tujuh
kan juga dikaitkan dengan prinsip tingkatan, yang dipuncaki oleh Nir-
perimbangan kekuatan, yang de- wana (“tiada ada”, pure non-existence,
ngan itu kelestarian bumi dan al-âdam, al-Mahdl). Kosmologi
budaya manusia, termasuk lembaga- Indik (meliputi agama-agama Hindu
lembaga keaga- dan Buddha) itu
maan, terpeliha- dilambangkan da-
ra dari kehan- lam arsitektur can-
curan. Kelesta- di Borobudur yang
rian peradaban bertingkat tujuh.
manusia di bumi Al-Quran ti-
akan terwujud dak menjelaskan
dengan adanya hakikat langit
tatanan hidup yang tujuh, ke-
sosial yang ber- cuali bahwa la-
sumbukan pada ngit yang perta-
prinsip perim- ma dihiasi de-
bangan. ngan bintang-bintang (sehingga
Dalam kosmologi Al-Quran juga suatu bintang atau benda langit,
disebut bahwa Allah menciptakan betapa pun jauhnya, masih dalam
tujuh lapis langit, yang semuanya lingkungan langit pertama), dan
berjalan dengan penuh keseim- bahwa pada tingkat yang tertinggi,
bangan dan diatur dengan hukum- di atas langit terdapat singgasana
hukumnya sendiri, di mana seluruh Tuhan (al-‘Arsy atau ‘Arsy—juga di-
langit dan bumi beserta isinya ber- sebut al-Kursî, “Kursi”) yang para
tasbih memuji Tuhan, demikian malaikat selalu berputar (thawâf)
pula segala benda yang ada tanpa mengelilinginya.
kecuali bertasbih memuji Tuhan, Semua gambaran kosmologi Al-
hanya saja manusia tidak memahami Quran ini dapat disesuaikan dengan
tasbih benda-benda itu. Konsep ten- semiosis Islam, dan Al-Quran mene-
tang adanya tujuh lapis langit yang rima kemungkinan penafsiran yang
merupakan “atap suci” (sacred ca- bermacam-macam, setaraf dengan

1676 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tingkat pengetahuan manusia dan desak. Sebab, bukan saja dengan
kemampuannya menangkap lam- memahami konsep-konsep itu kita
bang-lambang. Tentu masih banyak akan lebih mampu menangkap mak-
lagi keterangan dalam Al-Quran na menyeluruh ajaran agama kita,
tentang kosmologi atau masalah tetapi juga akan memberi kejelasan
alam raya yang sangat menarik un- lebih baik pada kita tentang “peta”
tuk diungkap maknanya sebagai ayat semesta alam ini dan di mana letak
Tuhan. Diharapkan, dengan sedikit kedudukan kita selaku manusia
yang telah dikemukakan ini, dapat dalam peta itu.
diperoleh gambaran tentang luas Kemudian, pada urutannya sen-
dan terbukanya tafsiran Islam atas diri, kejelasan tentang “peta” itu
masalah kosmologi ini, yang dewasa tenthami lebih baik situasi zaman
ini banyak dibahas dalam suatu ilmu kita sekarang, yaitu zaman modern,
Islam yang disebut semiotika: yaitu khususnya berkenaan dengan ilmu
ilmu mengenai perlambang yang pengetahuan dan teknologi serta
dipergunakan dalam Al-Quran. dampak positif-negatifnya kepada
kehidupan manusia. Misalnya,
dengan memahami konsep-konsep
kosmologis Islam itu kita berharap
KOSMOLOGI AL-QURAN II dapat melihat apa kemungkinan
peranan kita selaku orang-orang
Salah satu hal penting yang Muslim dalam ikut mencari penye-
banyak dibahas dalam Kitab Suci lesaian masalah-masalah kemanusia-
ialah alam semesta. Firman-firman an dewasa ini yang sebagian besar
yang gabungan keseluruhannya adalah akibat adanya pola hidup
menghasilkan suatu sistem pandang- modern yang bersumber pada ilmu
an kosmologis Islam itu sering pengetahuan dan teknologi. Pan-
disebutkan dalam berbagai tempat dangan menyeluruh tentang alam
dalam Al-Quran, sehingga cukup raya itu juga diharapkan memberi
menarik bahwa hal itu tidak mem- kita kemampuan untuk melihat
peroleh perhatian orang-orang hubungan organik antara berbagai
Muslim sebanyak, misalnya, masa- gejala dan kenyataan dalam ling-
lah-masalah hukum. Meskipun kungan luas kita.
banyak sebab yang masuk akal Yang pertama-tama harus dipa-
mengapa hal itu terjadi, namun hami dengan mantap tentang alam
karena pentingnya persoalan kos- raya ini, sepanjang keterangan yang
mologi itu maka pembahasannya kita dapatkan dalam Al-Quran, ialah
pada saat ini dirasakan cukup men- eksistensinya yang haqq, yakni, benar

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1677


dan nyata serta baik. Yaitu, karena si empunya pengalaman hidup sen-
alam semesta ini diciptakan oleh Allah diri, dalam hal ini manusia, bagai-
“dengan haqq” (bi al-haqq), (Q., 39: mana menangani pengalaman itu.
5) tidak diciptakan Tuhan secara Karena itu, manusia dibenarkan un-
“main-main” (la‘b) (Q., 21: 16) dan tuk berharap memperoleh kebaha-
tidak pula secara “palsu” (bâthil) (Q., giaan dalam hidup sementara di du-
38: 27). nia ini, selain kebahagiaan di akhirat
Sebagai wujud yang benar (haqq), kelak yang lebih besar, kekal dan
alam raya juga mempunyai wujud abadi.
yang nyata (hakikat, haqîqah). Oleh Karena pandangan kosmologis
karena itu, alam raya bukanlah wujud yang positif-optimis itu, maka aga-
yang semu, maya dan palsu, seperti ma Islam cenderung anti rahbânîyah,
dalam ungkapan mayapada (dunia yaitu sikap hidup bergaya rahib,
yang maya). Sebab, pandangan bahwa sistem kependetaan, monotisisme,
alam raya adalah palsu atau berwujud dengan gejala sikap hidup menghin-
semu belaka, tidak nyata, akan dengan dar dari dunia atau mengingkari
sendirinya menghasilkan pandangan pemenuhan kebutuhan alami dan
bahwa pengalaman hidup (manusia) biologis manusia (Q., 57: 27).
dalam alam itu adalah juga palsu, tidak Sebaliknya, Islam mengajarkan agar
nyata. Akibatnya, pengalaman hidup manusia melibatkan diri secara aktif
yang palsu (samsara) itu tidak mung- dan positif dalam hidup ini, yaitu
kin memberi kebahagiaan hidup sebagai khalîfah Allah yang bertugas
kepada manusia; kebahagiaan hidup antara lain membuat bumi ini kerta-
itu diperoleh hanya dengan me- raharja (ma‘mûr, “makmur”). Justru
lepaskan diri dari dunia maya, yaitu nilai seorang manusia diukur dari
menempuh hidup bertapa, sebagai bagaimana dan seberapa jauh ia me-
bentuk hidup kesucian dan kebebasan libatkan diri secara aktif dan kon-
murni. struktif dalam hidup nyata ini, yang
Sebaliknya, Al-Quran meng- salah satu tujuannya ialah memeli-
ajarkan pandangan yang positif- hara dan meningkatkan mutu hidup
optimis tentang alam. Karena ber- bersama (Q., 10: 14).
eksistensi benar dan nyata, maka Meskipun demikian, tidaklah
semua bentuk pengalaman di da- berarti dalam Islam tidak ada tempat
lamnya, termasuk pengalaman hi- untuk asketisme (zuhd, “zuhud”).
dup manusia, adalah benar dan Namun hal itu dibenarkan sepan-
nyata: ia bisa memberi kebahagiaan jang ia tidak mengingkari kewajaran
atau kesengsaraan dalam kemung- alamiah hidup manusia, yang dalam
kinan yang sama, tergantung kepada agama Islam kewajaran itu selalu

1678 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


diletakkan dalam lingkup makna KOSMOLOGI ISLAM
“fitrah”. Maka pengasingan diri atau
‘uzlah seperti yang diajarkan oleh Islam mengajarkan suatu sikap
Al-Ghazali dan para pemikir kesu- kosmologis—pandangan tentang
fian lain, misalnya, barangkali masih cara melihat alam—yang sangat
dibenarkan, tetapi sebatas penga- positif, berbeda dengan pandangan
singan diri itu digunakan untuk me- kosmologi India misalnya, seperti
renung (tadabbur), berpikir (tafak- yang diwarisi agama Hindu dan
kur) dan mawas diri (ihtisâb). Yaitu, Buddha. Al-Quran menyatakan
sebagai suatu “exercise” untuk me- dengan tegas bahwa alam ini benar,
mahami lebih baik keadaan sekitar, Allah menciptakan langit dan bumi
melalui “disengagement” sementara dengan sebenarnya (Q., 29: 44). Je-
(untuk memperoleh penilaian yang las ini merupakan suatu deklarasi
objektif dan jujur). Semuanya itu yang sangat positif tentang alam.
harus menuju kepada penemuan Bahkan ketika dinyatakan dalam
jawaban yang sebaik-baiknya atas bentuk negatif pun, substansinya
persoalan bagaimana melibatkan diri tetap positif, seperti dapat dibaca
secara positif dalam hidup ini, dalam firman Allah, mengenai alam
sejalan dengan tujuan hidup itu yang tidak diciptakan “secara main-
sendiri. main” (Q., 21: 16), tidak pula “secara
‘Uzlah dalam pengertian itu juga sia-sia” (Q., 38: 27).
bisa dipandang sebagai suatu bentuk Pandangan Al-Quran ini berbeda
ijtihâd atau, lebih tepat lagi, muja- dengan pandangan India yang
hadah (usaha sungguh-sungguh, melihat alam ini sebagai mayapada—
strenuous effort) untuk memahami menganggap keberadaan alam itu
kebenaran. Dengan memenuhi ke- bersifat semu, sehingga pengalaman
harusan akan kejujuran dan ketulus- hidup pun dianggap serba semu.
an, maka tidak mustahil orang yang Pengalaman hidup yang semu ini
melakukan mujahadah itu akan dalam bahasa Sanskerta disebut
sampai kepada suatu atau beberapa samsara, yang kemudian kita ambil-
bentuk jalan Tuhan, yakni kebenar- alih menjadi kata sengsara. Arti
an (Q., 29: 69). Karena itu di samsara sebetulnya bukan sengsara
kalangan pengamal tarekat kesufian, sebagaimana biasa kita pahami, me-
usaha menggapai suatu bentuk lainkan bahwa pengalaman manusia
kebenaran itu disebut mujâhadah. itu sifatnya semu. Idenya ingin mene-
kankan bahwa suatu pengalaman
yang semu tidak mungkin akan mem-
berikan kebahagiaan.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1679


Pandangan kosmologi seperti ini dangan(mu) akan berbalik kepada-
menghasilkan satu doktrin bahwa mu, letih dan membingungkan (Q.,
kebahagiaan hanya dapat diperoleh 67: 4). Keserasian dan keharmonisan
dengan “lari” dari dunia ini. Karena alam ini memang merupakan cermin
itu ada doktrin tentang bertapa, dari penciptanya sendiri. Oleh
yang dalam bahasa Arab disebut karena itu disebutkan dalam ayat
rahbânîyah, suatu sikap hidup yang itu, “Ciptaan al-Rahmân”, ciptaan
dilarang dalam Tuhan yang Ma-
agama Islam. hakasih.
Kenapa? Karena Wujud keseharian dari orang yang Jika dalam
p a n d a n g a n mengangkat keinginannya sendiri bahasa Yunani di-
Islam mengenai sebagai Tuhan ialah sikap-sikap gunakan perka-
dunia ini adalah pemutlakan pendapatnya sendiri taan kosmos, yang
dan anggapan bahwa diri sendiri
optimis dan po- adalah paling benar. Orang itu artinya teratur,
sitif. Itulah se- tidak sanggup melihat adanya titik lawan dari chaos,
babnya yang di- kesamaan, jangankan antara ber- maka dalam ba-
kehendaki oleh bagai agama, bahkan antara se- hasa Arab digu-
agama Islam ter- sama penganut satu agama pun nakan perkataan
hadap dunia ialah tidak. ‘alam, yang satu
keterlibatan yang akar kata dengan
positif, dan bukan lari dari dunia. ‘ilmun dan ‘alâmatun. Sebab, alam ini
Sebagai kelanjutan dari pan- sebenarnya merupakan ‘alâmah
dangan tersebut, maka lahir suatu (pertanda) dari adanya Tuhan, yang
asumsi dasar bahwa alam ini penuh di tempat lain disebut juga sebagai
dengan hikmah atau makna. Mena- âyat, yang juga berarti pertanda.
rik sekali bahwa dalam bahasa Yuna-
ni alam disebut kosmos, yang arti-
nya harmonis, lawan dari chaos
(kacau). Persis seperti yang dinyata- KOSMOLOGI KALAM
kan Al-Quran, ... Tak akan kau lihat
dalam ciptaan (Allah) yang Maha Argumen-argumen kalam me-
Pemurah yang tak seimbang; balik- mang banyak sekali dipengaruhi
kanlah pandanganmu sekali lagi, falsafah, tetapi juga banyak yang
tampak olehmu ada yang cacat? (Q., orisinil. Bahkan menurut William
67: 3). Bahkan dalam ayat berikut- Lane Craig, seorang failasuf agama
nya kita ditantang, Kemudian ulang- kontemporer dalam bukunya The
lah pandanganmu sekali lagi; pan- Kalam Cosmological Argument

1680 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


(1979), kalam merupakan kon- ini tidak abadi. Artinya, alam dicip-
tribusi Islam paling orisinil kepada takan bersama waktu, dan itu berarti
dunia pemikiran manusia, dan de- alam ada permulaannya. Inilah ar-
wasa ini ikut mempengaruhi wacana gumen kosmologi kalâm yang mem-
mengenai kosmologi baru. berikan sumbangan pada paham
Di antara argumen-argumen penciptaan dalam falsafah agama
kalam yang dianggapnya sangat ori- dewasa ini.
sinil ialah argumen mustahilnya ren- Akhirnya, kita sampai pada ke-
tetan waktu ke belakang tanpa peng- simpulan bahwa ternyata banyak
habisan. Argumen ini untuk mem- sekali pikiran-pikiran para ahli ilmu
buktikan bahwa alam ada permu- kalam yang relevan untuk kita dewasa
laannya. Sebetulnya argumen ini juga ini. Bukan hanya rasionalisme muk-
lahir dalam rangka melawan paham tazilah dan pemikiran falsafah, seperti
falsafah mengenai keabadian alam. sudah dikemukakan oleh para
Dikatakan bahwa mata rantai modernis Islam, tetapi juga pemi-
yang terus ke belakang tanpa peng- kiran Al-Ghazali dan Al-Asy‘ari, yang
habisan adalah mustahil. Segala se- dewasa ini juga telah menyumbang
suatu yang ada, harus ada habisnya. argumen kalâm dalam wacana
Artinya, alam harus mengenal waktu. falsafah agama. Oleh karena itu
Yang tidak ada habisnya itu hanya sangatlah absurd kalau kita—orang-
Allah, karena Allah itu timeless, tidak orang Islam yang serius ini—tidak
terikat oleh ruang dan waktu. mengenal pemikiran mereka. Apalagi
Memang benar bahwa alam ini argumen kalâm ini sekarang sudah
diciptakan Tuhan dari tidak ada sering disebut dalam buku-buku
menjadi ada. Tetapi, di sini ada ma- mutakhir mengenai falsafah agama.
salah abadi ke belakang atau tidak;
dan itu menyangkut konsep waktu.
Waktu adalah perbedaan relatif dari
dua benda yang bergerak dengan KOSMOPOLITAN
kecepatan yang berbeda. Oleh ka-
rena itu, waktu tidak akan ada ke- Pertemuan agama Nabi Saw.
cuali kalau ada benda. Artinya, dengan peradaban sekelilingnya
waktu itu ikatan dari benda; tidak tidaklah berlanjut dengan konfron-
ada waktu sebelum ada benda. Jadi, tasi, melainkan dengan akomodasi-
sebelum ada alam, tidak ada waktu. akomodasi kreatif. Kaum Muslim
Kalau waktu diciptakan bersama dengan penuh percaya diri menye-
terciptanya benda, maka berarti alam rap unsur-unsur peradaban kawasan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1681


yang terbebaskan, dan dengan se- penegasan Kitab Suci bahwa Nabi
luruh ramuan yang terkumpulkan tidaklah diutus melainkan untuk
itu kemudian mereka membangun seluruh umat manusia (Q., 34: 28).
peradaban baru yang sangat unik Semua itu secara prinsipil terkait
dari segi wataknya yang kreatif dan dengan sifat Islam sebagai agama
kosmopolitan, yaitu Peradaban fitrah, agama kemanusiaan univer-
Islam. Dalam suasana sosial-politik sal yang suci dan abadi –(Q., 30:
dan keagamaan 30). Karena itu-
dunia Islam lah Kitab Suci
yang toleran dan mengajarkan
terbuka, perada- bahwa Allah te-
ban Islam tum- lah mengutus
buh dan berkem- utusan kepada
bang oleh se- setiap umat–
mua, didukung (Q.,16: 36),
oleh semua, dan bahwa tiada sua-
dimiliki oleh tu umat pun ke-
semua. Karena cuali pernah
itu para sarjana tampil seorang
modern hampir semuanya sepakat nadzîr, pembawa peringatan, di
bahwa peradaban Islam adalah yang kalangan mereka –(Q., 35: 24),
mula-mula dalam sejarah umat bahwa setiap kaum mempunyai
manusia, yang menginternasionalkan penunjuk jalan – (Q., 13: 7), bahwa
ilmu pengetahuan. Tidak seperti setiap kelompok manusia ditetapkan
zaman-zaman sebelumnya, ilmu Allah jalan (syir‘ah) dan cara (minhâj)
pengetahuan dikembangkan dalam hidupnya masing-masing, oleh
peradaban Islam dari unsur-unsur karena itu hendaknya mereka
kekayaan ilmiah warisan seluruh berlomba-lomba menuju kepada
umat manusia, kemudian disajikan berbagai kebajikan, dan menyadari
kembali untuk menjadi warisan yang bahwa mereka semua akan kembali
memberi manfaat bagi seluruh umat kepada Allah, kemudian Allah yang
manusia. akan menjelaskan tentang perbe-
Kosmopolitanisme Islam ini daan-perbedaan antara sesama
merupakan salah satu wujud pene- manusia itu —(Q., 5: 48), bahwa
gasan Kitab Suci bahwa Nabi Saw. Allah menetapkan upacara ritual
tidaklah diutus melainkan sebagai (mansak) bagi setiap umat untuk
rahmat untuk seluruh alam (Q., 21: menyatakan syukur kepada Tuhan
107). Ia juga merupakan akibat wajar atas rezeki yang mereka terima se-

1682 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bagai anugerah Allah –(Q., 22: 34), karena sifat dasarnya yang universal,
dan bahwa masing-masing melak- Islam dapat menerima dan meng-
sanakan kebaktian menurut mansak akomodasi kebenaran dari mana pun
yang dipilihkan Tuhan –(Q., 22: juga datangnya. Tuntutan logis dari
67). Oleh karena itu Kitab Suci me- pandangan itu ialah bahwa kaum
larang siapa pun menghina objek Muslim adalah umat tengah (ummat-
kebaktian golongan lain, sekalipun an wasath-an) untuk dapat mem-
objek kebaktian buat penilaian
itu jelas-jelas tidak kepada seluruh
benar –(Q., 6: Al-Quran memperingatkan bahwa umat manusia
108). Kitab Suci ketidaksanggupan melihat unsur dengan adil dan
m e n e g a s k a n persamaan dan kemudian meng- jujur, tanpa
bahwa umat se- ambil sikap memisah-misahkan diri merugikan siapa
disertai sikap membanggakan apa
mua Rasul Allah yang ada dalam kelompoknya pun, bahkan
itu adalah umat sendiri adalah jenis kemusyrikan memberi man-
yang tunggal – yang harus dijauhi oleh orang yang faat kepada se-
(Q., 21: 92), dan benar-benar beriman muanya –(Q.,
umat manusia ha- (Q., 30:31-32). 2: 143). Dito-
rus beriman ke- pang oleh letak
pada semua nabi dan rasul tanpa geografis kawasan Islam klasik yang
membeda-bedakan satu dari lainnya terletak di pusat daerah berperadab-
–(Q., 2: 136 dan 285; Q., 3: 84). an (Oikoumene–Yunani; atau al-
Nabi Saw., pun menegaskan bahwa Dâ’irât al-Ma‘mûrah––Arab), Umat
agama para nabi adalah sama dan Islam klasik (salaf ) telah melak-
satu, dan para nabi itu beliau gam- sanakan sebaik-baiknya prinsip-
barkan sebagai satu saudara, hanya prinsip universalisme itu dan
lain ibu– (Hadis, riwayat Ahmad menghasilkan peradaban yang unik
dan Muslim). dari segi kemampuannya melakukan
Berbagai keterangan dari sumber- akomodasi kreatif yang kosmopolit.
sumber suci itu mendasari univer-
salisme agama yang titik pusatnya
ialah sikap pasrah yang tulus kepada
Tuhan (islâm). Karena universalisme
itu maka kebenaran yang dibawa KOSMOPOLITANISME
Kitab Suci dan Sunnah Nabi adalah CINA
universal, dalam arti dapat diterima
di semua tempat dan zaman. Dan Jika ada pertanyaan mengapa yang
sebaliknya juga benar, yaitu bahwa tampil sebagai konglomerat ekonomi

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1683


itu kebanyakan Cina, tentu kete- KOSMOPOLITANISME ISLAM
rangannya banyak sekali. Kalau kos-
mopolitanisme merupakan unsur dari Secara geografis, golongan santri
entrepreunership yang sukses, yaitu umumnya berada di daerah pantai
international linkage, maka orang Cina (karena itu lalu ada istilah budaya
mempunyai kosmo-politanisme pantai). Sedangkan golongan abang-
semacam itu. Orang Cina di Indonesia an umumnya di pedalaman (lalu ada
itu tidak hanya warga Indonesia istilah inland culture yaitu peradab-
melainkan warga Asia Timur. Cina di an atau kebudayaan pedalaman).
Indonesia adalah sekaligus juga warga Pembagian secara geografis semacam
Singapura, warga Taiwan, warga itu tidaklah mutlak, karena banyak
Hongkong, dan warga Cina daratan sekali unsur sosial kemasyarakatan
sendiri. dan ekonomi yang secara geografis
Barangkali mereka tidak bisa ada di pedalaman, tetapi etos atau
mengidentikkan diri dengan Korea budayanya sama dengan orang-
dan Jepang, karena Korea dan Jepang orang yang ada di pantai atau daerah
sangat anti-Cina, begitu pula de- pesisir. Misalnya saja orang-orang
ngan Vietnam. Tetapi dengan pusat- “kauman”, meskipun berada di kota-
pusat ekonomi yang kebetulan kota pedalaman seperti, Yogyakarta,
etosnya adalah Konfusianisme (Lee Solo dan sebagainya, tetapi sebe-
Kuan Yew sering menyebutnya narnya memiliki orientasi budaya
sebagai Asian Values, atau Nilai-nilai pesisir atau budaya pantai dengan
Asia, yang mana dianut oleh Singa- ciri kosmopolitanismenya yang
pura, Hongkong dan Taiwan), maka sangat kental.
Cina Indonesia itu merupakan ba- Sekali lagi, meskipun kosmopoli-
gian dari keseluruhannya. Ini meru- tanisme memang merupakan ciri
pakan fasilitas yang luar biasa. Dulu, dari masyarakat berbudaya pesisir,
ketika perdagangan dunia dikuasai tetapi sebetulnya tidak mutlak harus
oleh orang Islam Timur Tengah, ada di pesisir. Justru beberapa pesan-
Cina dan Timur Jauh itu belum tren pelopor itu berada jauh sekali
berarti apa-apa. Maka kosmopoli- di pedalaman, seperti Tremas di
tanisme waktu itu ada di tangan Cilacap atau Tegalsari di Ponorogo
umat Islam. Jadi cara berpikir orang yang nanti melahirkan keturunan-
Islam waktu itu ialah “menjadi satu nya, yaitu Gontor. Dengan kata lain,
dengan seluruh dunia Islam”. mereka berada di pedalaman tetapi
wawasan budayanya pesisir, dalam
arti bersifat egaliter, kosmopolit dan

1684 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


cenderung memiliki tingkat mobi- atau sangat tinggi geraknya. Orang
litas tinggi (banyak bergerak, ber- Madura jauh lebih meresapi atau
pindah-pindah). Terbukti bahwa menyerap nilai-nilai Islam daripada
para santri umumnya adalah orang- orang Jawa pedesaan. Begitu juga
orang yang bergerak di mana-mana. orang Bugis dan Makassar. Cobalah
Misalnya saja kiai-kiai di Jombang jalan-jalan ke Sumatera atau Kali-
dan Kediri menjadi pusat konsen- mantan, menyusuri sungai-sungai
trasi dari banyak sekali pesantren, di besar seperti Musi, Batang Hari,
mana banyak yang keturunan Cire- Kapuas dan Barito. Di tebing-tebing
bon (mulai dari Cirebon mereka sungai itu, di kanan dan kiri, akan
pindah ke Jombang dan kemudian selalu bertemu dengan koloni-koloni
ke Kediri). Kiai Makhrus, misalnya, pertanian, dan itu biasanya orang
yang sangat berwibawa dari Lirboyo, Bugis. Mereka memiliki jiwa pionir
Kediri, adalah orang Cirebon. Be- yang luar biasa, sehingga sangat
gitu juga Kiai Syamsuri di Tebu- cocok untuk jiwa-jiwa entrepreu-
ireng, yang (mantan) anggota DPR, nerial.
sebetulnya orang Cirebon. Ini bukti Ciri lain dari budaya pantai atau
adanya mobilitas yang tinggi di ka- pesisir ialah polanya yang terbuka
langan mereka, lebih tinggi daripada kepada pengaruh-pengaruh dari
kelompok-kelompok sosio-antropo- luar, dan itu mempertinggi kosmo-
logis atau sosio-etnis yang lain. politanisme. Maka, orang-orang
Sementara orang-orang abangan dengan budaya pantai biasanya lebih
umumnya memiliki orientasi hidup dahulu menyerap nilai-nilai inter-
yang ‘nativistik’, artinya sangat kuat nasional daripada orang pedalaman.
terikat kepada daerah setempat. Ka- Kesimpulan Clifford Geerzt bahwa
rena itu mereka sulit sekali berpin- di antara golongan pribumi ini, ke-
dah. Di kalangan orang-orang Jawa lompok masyarakat yang tinggi jiwa
yang abangan ini ada suatu pepatah kewirausahaan ialah para santri,
yang sekarang terbukti menghambat tidak lain karena kosmopolitanisme-
kemajuan, yaitu “makan tidak ma- nya tersebut, atau dalam istilah se-
kan asal kumpul”, sehingga mereka karang, international linkages-nya.
kemudian berpandangan bahwa Daerah pantai yang merupakan pu-
lebih baik menderita di kampung sat-pusat perdagangan, karena me-
sendiri (di Jawa) daripada melaku- rupakan kota-kota pelabuhan, di
kan transmigrasi. Ini bisa diban- zaman dulu dimonopoli oleh sauda-
dingkan dengan, misalnya, orang- gar-saudagar Islam. Dus, orang Islam
orang Madura yang sangat ‘mobile’ waktu itu merupakan komponen

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1685


kosmopolit dari bangsa Indonesia Dalam “kisah-kisah 1001 malam”
karena bergaul dengan semua ada cerita tentang bagaimana Harun
bangsa. Al-Rasyid memberi hadiah ribuan
Palembang pada zaman kebe- dinar (uang emas) kepada seorang
saran Sriwijaya adalah sebuah kota penyair yang dianggap baik. Kede-
yang kosmopolit. Ia menjadi pusat ngarannya fantastik, tetapi pada
studi agama Buddha yang banyak waktu itu tidak mustahil, sebab
sekali menarik sarjana-sarjana atau- umat Islam memang luar biasa kaya.
pun mahasiswa dari seluruh dunia, Karena itu kemudian mereka me-
terutama dari Asia sendiri. Yang nguasai perdagangan internasional.
belum benar-benar diteliti ialah Dan perpanjangan dari kegiatan
seberapa jauh Palembang (atau ekonomi itu sampai ke Indonesia
Sriwijaya) memiliki aset peradaban (kalau ke India sudah jelas sekali),
sebagaimana Islam di zaman kejaya- sehingga daerah-daerah pantai di
annya. Sebab, Palembang mencapai Indonesia seperti Banten, Cirebon,
zaman keemasan hampir bersama- terus ke timur sampai Semarang, dan
an dengan zaman keemasan Islam di terutama Gresik-Surabaya (sebagai
Bagdad pada zaman Harun Al- pelabuhan dari kerajaan yang paling
Rasyid dan Al-Makmun, di mana besar, yaitu Majapahit), semuanya
ketika itu Islam merupakan agama sudah menjadi koloni orang-orang
dari bangsa-bangsa yang paling kaya Islam. Mereka mengembangkan
di dunia. Sebuah dokumen lama enterpreunership, karena mereka
yang ditemukan di Princeton me- adalah warga yang kosmopolit.
muat daftar pembayar zakat dan Semangat kewirausahaan itu tidak
pajak tanah (kharrâj) dari Basrah akan berkembang kalau mereka
pada zaman-zaman itu, di mana berpikir nativistik, terikat pada satu
setelah diteliti oleh para sarjana dan tempat saja dan tidak bersedia me-
diperhitungkan dengan jumlah lihat ke tempat-tempat lain. Tetapi,
penduduk, luas wilayah dan seba- kelak kita akan melihat munculnya
gainya, disimpulkan bahwa Basrah berbagai permasalahan bersamaan
(pada waktu itu merupakan pela- dengan datangnya orang-orang
buhan dari zaman Abasiyah) adalah Barat.
sebuah kota yang begitu kaya sehing-
ga kekayaannya sebanding dengan
Philadelphia sekarang ini (dengan
jumlah penduduk yang jauh lebih
kecil).

1686 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


KOSMOPOLITANISME ISLAM dern), seperti ilmu bumi alam,
DAN ILMU PENGETAHUAN kimia, ilmu ukur, matematika,
kedokteran, ilmu bangunan, arsi-
Karena ilmu bersandar kepada tektur—di samping falsafah—ber-
kegiatan memerhatikan alam dan asal dari hasil umat Islam masa lalu
gejala-gejalanya kemudian pena- yang mengumpulkan dan meng-
rikan kesimpulan melalui proses kombinasikan secara sistematis
penalaran rasional, maka ilmu dapat unsur-unsur ilmu pengetahuan itu
dipelajari dari siapa saja yang dalam dari berbagai bangsa dan peradaban,
kenyataannya telah melakukan yang terbentang sejak dari Eropa
kegiatan tersebut dan menyimpul- (khususnya Yunani) di barat sampai
kannya melalui penalaran. Atau, Cina di timur.
dalam kata-kata lain, ilmu dapat Umat Islam adalah yang pertama
dipelajari dari siapa saja yang telah dari kalangan seluruh umat manusia
mempunyai ilmu tersebut dalam yang menginternasionalkan ilmu
bidang tertentu. Itulah sebabnya pengetahuan. Semula, ilmu penge-
Nabi menganjurkan agar kita men- tahuan yang ada sangat bersifat na-
cari ilmu sekalipun ke negeri Cina, sionalistik (ada “ilmu Yunani”,
hendaknya kita tidak segan-segan “ilmu Mesir”, “ilmu Persi”, “ilmu
memungut ilmu dari bejana apa pun India”, “ilmu Cina”, dan lain-lain),
ia keluar, dan supaya kita meng- malahan parokialistik (masing-ma-
ambil ilmu itu dari siapa pun de- sing “ilmu” nasional itu merasa pa-
ngan menganggapnya sebagai milik ling benar, dan lainnya keliru).
sendiri. Ini menjadi salah satu do- Melalui Islam, ilmu pengetahuan
rongan amat kuat kaum Muslim itu dibebaskan dari kungkungan
klasik ke arah pandangan dunia atau nasionalismenya yang palsu itu, dan
weltanschauung yang bersemangat diaduk serta dikombinasikan secara
kosmopolitanisme dan universal- sistematis dan kreatif sehingga me-
isme, yaitu semangat pandangan liputi seluruh kekayaan ilmiah yang
bahwa hikmah, wisdom, serta dikenal di muka bumi, dan disajikan
bentuk-bentuk kebenaran tertentu kembali sebagai milik seluruh umat
lainnya sebagaimana tercakup dalam manusia. Inilah wujud historis yang
ilmu pengetahuan, adalah kekayaan nyata dari sifat terbuka umat Islam
yang terdapat pada semua penduduk klasik, yaitu kesediaan belajar dari
bumi dan berlaku untuk semuanya. siapa saja dengan jalan mau mende-
Berbagai unsur ilmu pengetahuan ngarkan pendapat orang lain dan
Islam (yang kini menjadi unsur amat mengikuti mana yang terbaik (mela-
penting ilmu pengetahuan mo- lui proses penalaran rasional). Sikap

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1687


terbuka ini menjadi sumber kekaya- “... para failasuf Arab, meskipun
an dan pengkayaan (enrichment) dalam cara yang sedikit berbeda, ada-
umat Islam secara kultural dan lah semuanya orang-orang agama
intelektual. yang tulus, meskipun pemahaman
Selanjutnya, karena ada kaitan agama mereka tidak begitu sejalan
organik antara iman dan ilmu, para dengan otodoksi Islam. Sebab ber-
failasuf dan ilmuwan Muslim di beda dengan keadaannya dalam aga-
masa lalu sampai sekarang, termasuk ma Kristen, neo-Platonisme hanya
pada zaman kejayaan Islam, adalah membentuk suatu komponen kecil
orang-orang yang sangat religius. dalam teologi Islam ortodoks sampai
Para failasuf dan ilmuwan itu me- datangnya Al-Ghazali (1058-1111
mang memandang diri mereka M). Dan sementara failasuf Peripa-
sebagai “golongan khusus” atau tetik Islam yang pertama, yaitu faila-
khawwâshsh, yang dengan sendiri- suf abad ke sembilan, Al-Kindi,
nya mempunyai kemampuan me- mencoba menggabungkan falsafah-
nangkap kebenaran lebih tinggi nya dengan ajaran wahyu, terutama
daripada golongan umum atau ‘aw- dengan meninggalkan konsep keaba-
wâm (awam). Mereka adalah “orang- dian alam, di antara para penerusnya,
orang kebenaran demonsratif ” (ahl Al-Farabi yang orang Turki (w. 950
al-burhân), sedangkan para ulama, M.), Ibn Sina (Avicenna) yang orang
dalam pandangan mereka hanyalah Persi (980-1037 M.) dan Ibn Rusyd
“orang-orang kebenaran dialektik” (Averroes) yang orang Spanyol
(ahl al-jadal), dan orang biasa ha- (1126-1198 M.), sikap sebaliknya
nyalah “orang-orang kebenaran justru menonjol ...”
retorik” (ahl al-khathâbah) belaka. Karena itu memang terjadi po-
Karena itu mungkin saja persepsi lemik yang kadang-kadang cukup
keagamaan mereka mengandung sengit antara para ulama sebagai pe-
beberapa perbedaan dari persepsi megang otoritas ilmu agama dengan
ulama dan kaum Muslim umum- para failasuf dan ilmuwan (seperti
nya. Namun hal itu tidaklah me- dapat dilihat dalam buku Al-Gha-
ngurangi kesungguhan mereka zali, Tahâfut al-Falâsifah). Tetapi
untuk beragama, seperti, misalnya, dalam sejarah Islam tidak dikenal
ditunjukkan contohnya oleh failasuf adanya lembaga pemeriksaan paham
Ibn Sina (Avicenna) yang bertasawuf atau inkuisisi seperti yang pernah
dan Ibn Rusyd (Averroes) yang ahli ada di Eropa yang sangat kejam itu.
syariat atau fiqih. Menurut Wallis, Jika pernah terjadi inkuisisi dalam
seorang ahli sejarah falsafah: sejarah Islam, maka yang dapat di-

1688 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sebut ialah inkuisisi oleh khalifah Al- permulaan pandangan hidup Barat
Makmun ibn Harun Al-Rasyid yang yang sekarang dominan, yaitu
justru ditujukan kepada kaum sekularisme, dalam maknanya seba-
ortodoks (seperti Ahmad ibn Han- gai ideologi tertutup.
bal), tidak kepada kaum Muslim
“liberal” seperti para failasuf dan
ilmuwan. Khalifah Al-Makmun
sendiri adalah justru seorang pelo- KOSMOPOLITANISME
por dan pelindung kegiatan pe- KEBUDAYAAN ISLAM
ngembangan falsafah dan ilmu pe-
ngetahuan yang sangat kuat. Dan Selain merupakan pancaran
“inkuisisi” yang ia lakukan terhadap makna “al-islâm” itu sendiri serta
kaum ortodoks pun, jika dibanding- pandangan tentang kesatuan kena-
kan dengan inkuisisi sebenarnya di bian (wihdat al-nubûwah, the unity
Eropa, adalah sangat ringan. of prophecy) berdasarkan makna “al-
Berbeda sekali dengan di dunia islâm” itu, serta konsisten dengan
Islam, di Eropa para failasuf dan semangat prinsip-prinsip itu semua,
ilmuwannya cenderung meninggal- kosmopolitanisme budaya Islam
kan agama, bahkan memusuhi hal- juga mendapatkan pengesahan lang-
hal yang bersifat agama. Sebabnya sung dari Kitab Suci, seperti suatu
ialah karena di pengesahan
Eropa ilmu pe- berdasarkan
ngetahuan tidak konsep-konsep
dikenal memiliki k e s a t u a n
hubungan orga- kemanusiaan
nik dengan iman, (wihdat al-
bahkan bermu- insânîyah, the
suhan. Karena unity of huma-
itu para ilmuwan nity) yang meru-
pun menjadi sa- pakan kelanjut-
saran kekejaman an konsep ke-
lembaga peme- mahaesaan Tu-
riksaan paham atau inkuisisi. han (wahdânîyah atau tauhid, the
Diketahui bahwa pemisahan unity of God). Kesatuan asasi umat
falsafah serta ilmu pengetahuan di manusia dan kemanusiaan itu
satu pihak dan agama atau sistem ditegaskan dalam firman-firman-
keimanan di pihak lain adalah Nya:

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1689


Umat manusia itu tidak lain lami disintegrasi berhadapan dengan
adalah umat yang tunggal, tapi perkembangan kehidupan manusia
kemudian mereka berselisih (sesama lebih lanjut, dan terjadilah pluralitas
mereka). Jika seandainya tidak ada manusiawi. Tetapi justru demikian
Keputusan (Kalimah) yang telah itulah “Keputusan” (Kalîmah) Tu-
terdahulu dari Tuhanmu, maka ten- han yang ditetapkanNya sebelum
tulah segala perkara yang mereka itu (sabaqat, telah lewat), yakni bah-
perselisihkan itu akan diselesaikan wa manusia memang ditakdirkan
(sekarang juga) (Q., 10: 9). untuk berbeda dalam pendekatan
Umat manusia itu dahulunya intelektualnya terhadap permasa-
adalah umat yang tunggal, kemudian lahan yang diungkapkan dalam ajar-
Allah mengutus para nabi untuk an Tuhan tentang kebenaran. Na-
membawa kabar gembira dan mem- mun inti hakikat manusia sama,
beri peringatan, dan bersama para termasuk sama dalam kemampuan-
nabi itu diturunkan-Nya kitab suci nya yang dibawa dari lahir untuk
dengan membawa Kebenaran, agar menyadari adanya Tuhan serta ke-
kitab suci itu dapat memberi keputusan mahaesaan dan kemahakuasaan Tu-
tentang hal-hal yang mereka per- han. Para pengikut Nabi Muham-
selisihkan ... (Q., 2: 213). mad diingatkan untuk selalu menya-
Muhammad Asad memperingat- dari sepenuhnya kesatuan kemanu-
kan bahwa maksud firman-firman siaan ini, dan berdasarkan kesadaran
itu bukanlah memberi gambaran itu mereka membentuk pandangan
tentang adanya mitos “zaman emas” budaya kosmopolit, yaitu sebuah
ketika seluruh umat manusia itu pola budaya yang konsep-konsep
bersatu dan sama dalam segala hal. dasarnya meliputi, dan diambil
Yang diisyaratkan di situ, sebenar- dari, budaya seluruh umat manu-
nya, ialah keseragaman nisbi pan- sia.
dangan instingif dan kecenderungan Refleksi kosmopolitanisme itu
naluri yang menjadi ciri kemanusia- diketemukan dalam segenap segi
an pada permulaan perkembangan kebudayaan yang berkembang di
dininya (“primitif ”). Karena kese- dunia Islam, sejak dari segi-segi yang
ragaman nisbi itu sesungguhnya nonmaterial seperti dunia pemikiran
tumbuh karena perkembangan inte- sampai kepada segi-segi yang mate-
lektual yang belum sempurna (maka rial seperti arsitektur dan seni ba-
disebut instingtif, bersifat naluriah), ngunan pada umumnya.
bukannya tumbuh berdasarkan per- Setelah memahami berbagai
setujuan yang sadar di antara anggo- prinsip umum di atas, yang hendak
ta masyarakat, ia tentu akan menga- dikemukakan berikut ini hanyalah

1690 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


contoh-contoh selintas tentang kos- bicaraan kita kepada “agama” Islam
mopolitanisme budaya Islam. historis, yakni pemahaman “agama”
Pada kalimat pertama kata peng- Islam “di luar” Kitab Suci atau yang
antarnya untuk terjemahan Inggris merupakan pengembangan konsep-
buku terkenal Ibn Rusyd, Tahâfut konsep dasar Kitab Suci dalam per-
al-Tahâfut (menjawab buku Al-Gha- jalanan sejarah orang-orang Muslim.
zali, Tahâfut al-Falâsifah), Simon van Disiplin keilmuan tradisional Islam
den Berg mengatakan, “Mungkin yang sebanding dengan teologi pada
bisa dikatakan bahwa Santa Maria agama Kristen disebut Ilmu Kalam,
[Maria yang suci, Siti Maryam, dan para ahlinya disebut Mutakal-
ibunda Nabi Isa Al-Masih] [yang di- limûn, seperti yang kelak menjadi
bangun] atas Minerva [dewi kebi- baku dan mapan dalam sistem Asy-
jaksanaan Romawi, sama dengan ‘ariyah, adalah jelas sebagian besar
dewi Athena Yunani] adalah lam- merupakan pengaruh falsafah Yu-
bang budaya Eropa . Tapi tidak bo- nani. (Istilah “kalâm” yang arti
leh dilupakan masjid pun dibangun harfiahnya ialah “perkataan” meru-
di atas [puing-puing] kuil Yuna- pakan terjemahan istilah Yunani
ni).” “dialektika”, dan “mutakallimûn”
Tentu saja van den Berg melebih- adalah terjemahan “dialektis”, kaum
lebihkan. Mungkin akan lebih tepat dialektika, karena argumen-argumen
bila ia berkata bahwa konsep keilahi- dialektis dan logis dalam penalaran
an pada Ibunda Nabi Isa itu, pada disiplin ilmu itu).
orang-orang Kristen di Eropa, di- Pengaruh filsafat Yunani dan
dasarkan atau dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani (Hellenisme)
mitos sekitar dewi Minerva pada pada umumnya dalam sejarah per-
orang-orang Romawi dan Yunani kembangan pemikiran Islam sudah
(yakni agama Kristen di Eropa itu merupakan hal baru lagi. Pengaruh
sebenarnya dikembangkan dari itu sendiri banyak yang negatif ni-
unsur-unsur mitologi Romawi dan lainya, tapi juga ada bagian-bagian
Yunani). Tetapi mengatakan masjid yang positif. Tetapi, dalam kaitannya
juga didirikan di atas kuil Yunani, dengan pokok pembicaraan kita,
yakni bahwa agama dan budaya sambutan hampir spontan kaum
Islam juga berkembang berdasarkan Muslim terhadap kebudayaan Yu-
unsur-unsur agama dan budaya nani, seperti juga terhadap kebuda-
Yunani, terasa sangat berlebihan. yaan yang lain, dapat dipandang
Namun tetap masih ada unsur sebagai kelanjutan impulse univer-
kebenarannya dalam ucapan itu, salisme Islam.
yaitu terutama jika kita batasi pem-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1691


Bahkan tidak kalah pentingnya dasar universal ajaran Islam. Repre-
ialah betapa Hellenisme yang telah sentasi pola itu dalam bidang bu-
diislamkan (atau Islam yang telah daya material yang paling baik ialah
dihellenisasi?) mempengaruhi ber- arsitektur masjid. Bahkan arsitektur
bagai bangsa dan umat yang lain, Islam itu sendiri, secara keseluruh-
termasuk umat Kristen dan Yahudi. annya, mencerminkan watak kos-
Seperti halnya dengan budaya mopolit budaya Islam.
Yunani, budaya Persia juga amat Tentu saja, cakupan budaya
besar sahamnya dalam pengem- Islam, sebagai budaya universal dan
bangan budaya Islam. Jika Dinasti kosmopolit, luas sekali, yang bagai-
Umawiyah di Damaskus meng- manapun tak mungkin dibicarakan
gunakan sistem administratif dan seluruhnya. Maka yang diharapkan
birokratik Bizantium dalam men- ialah sedikit yang telah dikemukakan
jalankan pemerintahannya, Dinasti di atas dapat memberi kita gam-
Abbasiah di Bagdad (dekat Ctesi- baran tentang budaya Islam itu.
phon, ibukota Dinasti Persi Sasan), Kesemuanya itu kembali kepada
meminjam sistem Persia. Dan dalam pokok pembahasan kita, yaitu
pemikiran, tidak sedikit pengaruh bahwa konsep al-islâm yang uni-
“Persianisme” atau “Aryanisme” (Iri- versal melandasi sebuah agama de-
nisme) yang masuk ke dalam sistem ngan impulse universalisme yang
Islam. Ini terpantul dengan jelas amat kuat, dan melahirkan budaya
dalam buku Al-Ghazali (ia sendiri dengan watak kosmopolit.
orang Persi), Nashîhat al-Muluk
(Nasihat Raja-raja), yang banyak se-
kali menggunakan unsur Persianis-
me, di samping unsur Arab beserta KOTAK PERJANJIAN
Al-Quran dan Sunnah Nabi, untuk
mendukung konsep-konsepnya ten- Keberhasilan Nabi Musa mem-
tang raja dan pemerintah yang baik. bebaskan bangsa Israil dari per-
Demikian pula dalam buku karang- budakan menjadi suatu peristiwa
an Nizham Al-Mulk, Siyâsat Nâmah yang besar sekali, yang kemudian
(Pedoman Pemerintahan), yang juga menjadi lambang pembebasan
banyak menggunakan bahan-bahan manusia dari perbudakan. Yaitu
pemikiran Persi. exodus, perpindahan besar-besaran
Pola-pola serupa itu kita dapat- dari Mesir ke negeri yang dijanjikan
kan di semua bagian dari dunia (Tanah Suci yang dijanjikan), se-
Islam, namun kesemuanya sekaligus buah istilah yang juga dipakai da-
dilengkapi (overarched) oleh suatu lam Al-Quran.

1692 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Bangsa Israil itu sudah terlalu janjian, yang maksudnya adalah per-
lama diperbudak oleh Fir‘aun, se- janjian antara Allah dengan Bani
hingga mentalitasnya adalah men- Israil. Jadi Sepuluh Perintah Tuhan
talitas budak. Belum lama ini ada itu disebut dalam Al-Quran dengan
orang yang mengemukakan suatu istilah mîtsâq. Hal itu, misalnya, bisa
teori bahwa gen kita sangat terpe- ditemukan dalam firman Allah:
ngaruh oleh pengalaman dari gene- Allah telah mengambil perjanjian
rasi, dari kakek kita. Kalau kita dija- dari Bani Israil (Q., 5: 12).
jah selama 300 tahun (oleh Belan- Tâbût al-‘Ahd yang dalam bahasa
da), maka gen kita itu gen kaum Inggrisnya disebut the Ark of the
terjajah. Kalau kita diperbudak se- Covenant, dijadikan kiblat oleh
lama ratusan tahun, maka gen kita orang-orang Yahudi dan diletakkan
juga gen budak. Ciri-ciri gen budak di tengah Khaymatu al-Ijtimâ‘ (La-
itu, atau gen orang-orang jajahan, tin: Tabernakel), yaitu kemah untuk
adalah tidak taat kepada aturan. Per- pertemuan. Jadi Tabernakel itu se-
tanyaannya juga bermacam-macam. macam aula tapi dibuat dari kemah,
Nah, Al-Quran itu penuh dengan karena memang Bani Israil itu me-
cerita mengenai bagaimana Bani Is- ngembara ke mana-mana. Umat Na-
rail sulit diatur, sehingga oleh Tuhan bi Musa itu bersembahyang meng-
mereka di-training di padang pasir hadap ke kotak itu, persis seperti
Tih di Sinai selama 40 tahun. yang kita saksikan di Al-Masjid Al-
Training itu penuh disiplin yang Haram di mana orang sembahyang
keras sekali. Karenanya hukum- menghadap Ka‘bah. Kotak yang
hukum dalam kitab Taurat itu keras menjadi kiblat orang Yahudi itu bisa
sekali: mata di balas mata, telinga disebut semacam portable-nya Ka‘bah
dibalas telinga, hidung dibalas hi- (kayak laptop, komputer yang bisa
dung dan nyawa dibalas nyawa. dibawa-bawa).
Begitulah hukum Taurat. Keras! Pada saat itulah Nabi Musa me-
Supaya Bani Israil itu disiplin rasa hebat dan Tuhan mempelon-
dan lurus berpegang pada ajaran conya, seperti direkam dalam Al-
Allah, maka naskah Perintah yang Quran surah Al-Kahfi. Allah mem-
Sepuluh itu dituliskan pada lem- beritahukan kepada Nabi Musa,
pengan batu dan diletakkan dalam namun ia hampir tidak percaya,
sebuah kotak. Kotak yang berisi maka Allah memerintahkan, bila
Sepuluh Perintah Tuhan itu nama- kamu tidak percaya, coba saja nanti
nya Tâbût. Dalam Al-Quran dise- kamu pergi ke tepi laut dan disana
butkan mengenai Tâbût yang leng- nanti kamu akan ketemu dengan
kapnya Tâbût al-‘Ahd, Kotak Per- seseorang pemuda, Al-Quran me-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1693


nyebutkan Fatan. Pemuda itulah rapa bukit. Bukit yang di tengah
yang nanti akan menjadi pengganti agak datar namanya Bukit Moria. Di
Nabi Musa meneruskan perjuangan- atas Bukit Moria itu ada batu besar
nya. Pemuda yang disebut Al-Quran yang disebut Shakhrah. Di atas
Fatan itu adalah Yusac. Yusac me- bukit Moria itulah didirikan Taber-
neruskan perjuangan Nabi Musa un- nakel yang permanen. Beberapa
tuk membawa bangsa Israil kembali tahun kemudian, Tâbût itu jatuh ke
ke Tanah yang tangan orang-
dijanjikan, yaitu orang kafir, se-
Kana’an. Sebab, Simbolisme memang penting, dan hingga meng-
Nabi Musa sen- tidak ada individu atau masyarakat hilang. Tapi tidak
yang dapat hidup tanpa simbol-sim-
diri meninggal lama kemudian
bol tertentu, karena simbol-simbol
sebelum rencana- itu pada hakikatnya adalah bentuk seseorang yang
nya kembali ke penyederhanaan permasalahan bernama Thalut,
Kana’an berhasil. sehingga dapat dipahami dengan m e n e m u k a n
Tanah yang mudah. Tetapi jika simbol menjadi Tâbût kembali.
dijanjikan yang mutlak, dan makna di balik simbol Thalut inilah
disebut Kana’an itu terlupakan, maka hal itu berarti yang kemudian
menukar tujuan dengan alat,
itu, intinya ada- mengganti yang intrinsik dengan memimpin lagi
lah Yerusalem yang instrumental. Bani Israil mere-
dan al-Bayt al- but kembali Ye-
Maqdis. Bisa juga rusalem dari ta-
disebut al-Quds, al-Bayt al-Mu- ngan musuhnya. Di antara tentara
qaddas, dan Urusyalim. Ada juga da- Thalut itu ada seseorang tentara
lam bahasa Arab, Yerusalem itu yang hebat sekali, namanya Daud.
disebut Dâr al-Salâm yang artinya Daud memiliki tentara kecil, tetapi
Kota Perdamaian. Jadi kalau Mak- berdisiplin tinggi. Sementara Jalut
kah disebut al-Balad al-Amîn, negeri itu tentaranya besar tapi acak-
yang sangat aman, maka itu berarti acakan. Karena itu dalam idiom
sama dengan Yerusalem (Dâr al- bahasa Inggris, kalau ada orang kecil
Salâm), yang dalam bahasa Sanskerta mengalahkan orang besar istilahnya
disebut Santhi Niketan, tempatnya David Kills Goliath. Dalam Al-
Rabindrananth Tagore. Quran juga disebutkan:
Nah, Tâbût yang dijadikan kiblat Berapa banyak terjadi golongan
oleh orang Israil itu, oleh Daud, yang sedikit dapat mengalahkan go-
nabi yang menjadi raja di Yeru- longan yang banyak dengan izin
salem, diletakkan di atas Bukit Allah. Dan Allah menyertai orang-
Moria. Di Yerusalem itu ada bebe- orang yang sabar (Q., 2 : 249).

1694 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Jadi, yang penting adalah kua- KRISTEN
litas, bukan kuantitas. Itu disim- MEMPERTANYAKAN
bolkan dengan “Daud membunuh MUHAMMAD
Jalut”.
Kotak Perjanjian yang sudah Kristen, dalam hal ini di Barat,
ditemukan kembali itu diletakkan adalah yang paling sulit memahami
lagi di tempatnya (di bukit Moria) Islam. Alasannya, meskipun dulu
dan tempat itulah yang dalam ba- Yesus dianggap “Juru Selamat”,
hasa orang Barat disebut the Holy of namun kenyataannya mereka “kalah”
Holies, tempat yang paling suci oleh Islam. Mengapa Muhammad
dalam agama Yahudi yang juga dan Islam yang lahir di Makkah itu
menjadi kiblatnya umat Islam secara meteorik muncul begitu saja
sebelum pindah kiblat ke Makkah. dan berkembang ke seluruh dunia,
Nabi Daud As. sebetulnya ingin padahal kalau muncul tokoh yang
mendirikan bangunan di situ seba- besar setelah Yesus, menurut ang-
gai ganti dari bangunan sementara gapan mereka, maka pasti Dajjal,
Tabernakel, tapi beliau keburu wa- anti-Kristus (Dajjal, dari bahasa
fat, lalu diwasiatkan kepada putra- Arab, Dajjâl, artinya “penipu”).
nya, Nabi Sulaiman. Nabi Sulai- Seandainya Muhammad itu
manlah yang kemudian mendirikan Dajjal, mengapa dia begitu hormat
bangunan yang besar sekali dan kepada Yesus, meskipun tidak meng-
hebat, dan itulah yang kemudian akui ketuhanannya; kemudian
disebut Masjid Aqsa, yang dibangun mengapa ia berhasil menciptakan
kurang-lebih 900 tahun Sebelum peradaban yang luar biasa dan ke-
Masehi. Jadi inti dari Masjid Aqsa mudian malah orang Barat sendiri
adalah the Holy of Holies, tempat yang belajar kepada Islam? Bandingkan
paling suci yang di tempat itu dengan Kristen yang harus men-
diletakkan Tâbût. Tapi kita harus derita 300 tahun, sampai dengan
ingat, bahwa pada waktu itu belum bangkitnya Konstantin. Tetapi Islam
ada bangsa Yahudi. Nama Yahudi tidak berapa lama setelah kemun-
adalah pemberian dari bangsa Persi. culannya langsung mencapai sukses,
Sebetulnya mereka disebut kaum sampai datang zaman modern di
Israil saja, Israelitees dalam bahasa mana orang Kristen (melalui per-
Inggrisnya, dan menurut Al-Quran adaban Barat) mulai merasa “me-
disebut Bani Israil. nang” terhadap Islam. Oleh karena
itu, sampai sekarang masih terasa ada
konflik. Potensi ini sewaktu-waktu
dapat muncul dalam berbagai ben-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1695


tuk dari mulai yang lunak sampai tidak partikular (juz’îyât). Kritik
yang keras. Yang lunak, misalnya, kedua, masalah keabadian alam.
ialah teoritisasi seperti yang dila- Masalah ini sebenarnya menyang-
kukan oleh Samuel P. Huntington kut konsep mengenai waktu yang
melalui proyek Clash of Civilization; memang tidak sederhana. Kalau
dan yang keras ialah sikap-sikap waktu didefinisikan secara praktis
permusuhan yang memakan korban sebagai hubungan relatif antara dua
dari orang-orang Barat hingga benda yang bergerak dengan kece-
orang-orang Islam. patan berbeda, seperti antara mata-
hari dan bulan yang membuat kita
mempunyai waktu yang disebut
tahun dan seterusnya, maka berarti
KRITIK AL-GHAZALI tidak ada waktu sebelum ada benda,
karena waktu merupakan fungsi dari
Secara karikatural, pemikiran benda. Karena tidak ada waktu,
Islam klasik terutama dalam bidang maka berbicara apakah alam itu
falsafah terwakili oleh Al-Ghazali dan abadi atau tidak menjadi tidak
Ibn Rusyd yang melakukan polemik relevan; kalau disebut tidak abadi
secara posthumous, yakni terjadi maka berarti ada dalam waktu, pa-
setelah salah satunya meninggal. dahal sebelum ada dunia tidak ada
Karena sudah meninggal, Al-Ghazali waktu, dan kalau disebut abadi
tidak sempat membalas. Tetapi ter- berarti adanya alam bersamaan
lepas dari itu, polemik posthumous dengan adanya waktu.
ini bukan hanya menjadi warisan Kerumitan seperti itulah yang
pemikiran Islam, tetapi juga sebagai menyebabkan sampai sekarang
warisan pemikiran dunia. persoalan waktu masih merupakan
Pada mulanya, polemik Al-Gha- isu yang cukup penting dalam
zali ditujukan kepada para failasuf— falsafah, apalagi setelah Einstein
terutama Ibn Sina yang pemikiran- menemukan teori bahwa wujud
pemikirannya sangat dominan— berdimensi empat; panjang, lebar,
dengan menulis buku Tahâfut al- tinggi dan waktu, karena tidak ada
Falâsifah. Buku ini mengkritik para benda yang tanpa waktu. Jadi, waktu
failasuf dalam tiga tema yang se- merupakan suatu dimensi dari
benarnya lebih bersifat metafisik. eksistensi.
Kritik pertama, mengenai penge- Dalam bahasa Arab, waktu di-
tahuan Tuhan terhadap alam yang sebut dahr, yang dipakai Al-Quran
hanya secara universal (kullîyât), sebagai salah satu nama surat Al-

1696 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Dahr (Q., 76), juga disebut surat merupakan pengulangan (Q., 7: 29)
Al-Insân, karena di dalamnya me- dan berarti lebih mudah. Tetapi bagi
nyinggung tentang adanya kelom- para failasuf, melalui metode penaf-
pok orang yang tidak percaya kepada siran metaforis terhadap ayat-ayat
adanya hari kemudian. Mereka Al-Quran, kebangkitan hanya secara
hanya percaya bahwa yang ada hanya ruhani. Masalah ini menjadi lebih
waktu dan hidup hanya di dunia; rumit dengan adanya tuduhan Ibn
maka mereka disebut kaum dahrî- Rusyd terhadap Al-Ghazali yang
yîn. Tetapi ada indikasi bahwa orang- tidak konsisten, bahwa dalam se-
orang Arab dulu menganggap buah buku tasawufnya, Al-Ghazali
perkataan dahr sebagai suci, ada se- sangat kuat mengisyaratkan bahwa
macam kultus terhadap waktu. Ini kebangkitan hanya secara ruhani.
mungkin dapat menjelaskan kenapa Menurut catatan sejarah, Al-
Nabi berpesan, “lâ tasubb-u ‘l-dahr”, Ghazali dikenal sebagai seorang yang
“janganlah kamu mengutuk waktu.” lebih mengandalkan dzawq, intuisi,
Keterangan dalam hadis itu meng- karena ia mempunyai kecenderung-
implikasikan bahwa seolah al-dahr an yang sangat kuat kepada tasawuf.
itu sendiri suci. Mungkin maksud Hal ini disebabkan, seperti yang
Nabi tersebut dapat diuraikan dari dikatakan Ibn Arabi, bahwa akal
segi kefalsafahan, yaitu bahwa dahr tidak mampu memahami agama,
itu begitu rumit sehingga tidak bisa sebab dengan sendirinya akal akan
dibicarakan. membuat batasan-batasan tertentu,
Kritik ketiga, mengenai kebang- apalagi akal modern yang hanya
kitan dari kubur yang semata secara membatasi pada sesuatu yang bisa
ruhani. Menurut Al-Ghazali, dalam diukur. Itulah sebabnya, kenapa
Al-Quran banyak ayat yang mene- dalam uraian-uraiannya Ibn Arabi
gaskan bahwa kebangkitan dari ku- selalu menggunakan ungkapan-
bur secara ruhani dan jasmani, ungkapan simbolik, dan sedikit
misalnya, “Siapakah yang dapat sekali menggunakan ungkapan-
menghidupkan tulang-belulang yang ungkapan logis. Ini seperti disebut
sudah hancur luluh?” (Q., 36: 78). dalam bukunya Fushûsh al-Hikam,
Al-Quran banyak menggunakan yang kalau tidak terlatih membaca-
pendekatan logika untuk membela nya kita akan bisa salah paham dan
kemungkinan kebangkitan, seperti mungkin menuduhnya tidak Islam.
Tuhan menciptakan manusia itu Lebih lanjut menurutnya, akal ha-
pertama kali dan masalah kebang- nya mampu mengantarkan manusia
kitan (untuk kembali kepada-Nya) ke gerbang dunia keagamaan, dan
adalah penciptaan kedua yang setelah masuk, akal akan mendapati

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1697


dunia yang sama sekali berbeda, Pandangan kolonialistik tentang
yaitu dunia dzawq, dunia intuisi. Islam ini tidak melulu bidang ga-
Ibn Rusyd adalah seorang rasio- rapan kalangan yang secara khusus
nalis, terkenal sebagai seorang pe- mempelajari Islam sebagai agama.
nafsir besar, great interpreter, terhadap Banyak dari pandangan kolonialistik
Aristoteles sang guru pertama (al- serupa itu yang dikembangkan oleh
mu‘allim al-awwal). Karena itu, para ilmuwan sosial, seperti sarjana
polemiknya dengan Al-Ghazali antropologi, sosiologi, ilmu politik
berarti polemik antara orang yang dan lain-lain. Dalam hal ini dapat
lebih menekankan rasio dengan kita sebut sebagai contoh ialah suatu
orang yang menekankan intuisi. segi dari pusat kajian Indonesia di
Universitas Cornell, Amerika Serikat.
Sedemikian jelasnya peran Islam
dalam masyarakat Indonesia, namun
KRITIK HODGSON Cornell tidak menunjukkan perha-
TERHADAP GEERTZ tian yang cukup sungguh-sungguh
kepada kaum Muslim, dan cende-
Dalam perjalanan sejarah orien- rung melihat Indonesia dari suatu
talisme dan kolonialisme, seperti sudut pandang tertentu, yaitu sudut
ditunjukkan dalam kasus Snouck pandang kejawaan (karena itu, gam-
Hurgronje di Indonesia, terbukti bar sampul jurnal ilmiah mereka
bahwa orientalisme pernah sepenuh- tentang Indonesia selalu berupa
nya mengabdi kepada kepentingan gambar wayang).
kolonial. Mereka (kaum orientalis) Karena, seperti dikatakan
melakukan peran sebagai teoretikus Southern, sekarang di Barat tumbuh
ilmiah menghadapi Islam dan kaum dan berkembang kajian Islam yang
Muslim, dengan saran-saran dan lebih jujur dan penuh empati, maka
nasihat-nasihat yang mereka berikan pandangan-pandangan yang masih
berdasarkan penelitian dan pe- kolonialistik tentang Islam itu ba-
ngetahuan mereka tentang masalah nyak mengundang kritik keras dari
itu. Inti dari pandangan kaum kalangan para sarjana Barat sendiri.
orientalis kolonial ialah memperkecil Contohnya ialah kritik seorang ahli
arti kehadiran Islam dalam negeri keislaman yang cukup objektif dan
jajahan mereka, dengan menyebar- simpatik, Marshall Hodgson, kepa-
kan disinformasi dan stratagem da Clifford Geertz, seorang antro-
pengembangan teori yang berbeda polog Amerika yang bukunya, Reli-
atau bertentangan dengan kenya- gion of Java, sangat berpengaruh di
taan. Indonesia di kalangan tertentu. Tesis

1698 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


pokok Geertz dalam bukunya itu yang berpandangan serba syariat,
ialah, secara ringkasnya, “sejauh-jauh Geertz mengidentifikasikan ‘Islam’
orang Jawa itu Islam, namun unsur- hanya dengan hal-hal yang aliran
unsur Hinduisme, Buddhisme, dan kaum modernis kebetulan dapat
animismenya masih lebih banyak menerimanya, dan menisbatkan apa
daripada unsur Islamnya.” Menurut saja selain itu kepada latar belakang
Hodgson, inilah contoh stratagem aboriginal atau Hindu-Buddha, dan
kolonialistik yang mencoba mem- tanpa alasan mencap banyak segi
perkecil makna kehadiran Islam di kehidupan keagamaan Islam di Jawa
suatu negeri jajahan. Geertz, kata sebagai ‘Hindu’. ia mengiden-
Hodgson, mela- tifikasikan ren-
kukan stratagem tentan panjang
yang juga dianut gejala sebagai
oleh para “ahli” bukan Islam,
di kalangan kaum padahal gejala
penjajah Prancis itu hampir uni-
atas kawasan versal bagi Islam
Afrika Utara. dan kadang-
Kutipan dari kadang bahkan
kritik Hodgson terdapat dalam
terhadap Geertz Al-Quran sen-
yang sangat tan- diri; dan aki-
das itu terbaca demikian: ‘Kajian batnya tafsirannya mengenai Islam
terpenting tentang Islam di dunia di masa lalu, demikian pula reaksi-
Melayu ialah buku Clifford Geertz, reaksi anti Islam yang lebih mu-
Religion of Java; ia menggarap abad takhir, sangat menyesatkan. Ada
ke-20, dan terutama Jawa pedalam- sekurangnya tiga akar kesalahannya.
an, tetapi banyak di dalamnya mem- Ketika ia mengacu kepada gugusan
beri kejelasan tentang apa yang telah kepulauan itu sebagai telah lama
terjadi sebelumnya dan relevan terputus dari “pusat-pusat ortodoksi
untuk bagian lain dari gugusan ke- di Makkah dan Kairo”; dimasuk-
pulauan itu. Sayangnya, keung- kanya Kairo secara tidak relevan me-
gulannya yang secara umum tinggi nunjukkan sumber kaum modernis
itu dirusak oleh sebuah kesalahan sis- bias Geertz. Kita juga harus men-
tematik: karena dipengaruhi oleh curigai dorongan banyak kaum
polemik aliran tertentu dari ka- kolonialis untuk mengurangi kaitan
langan kaum Muslim modernis penduduk jajahan mereka dengan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1699


Islam di dunia yang mengganggu KRITIK TERHADAP DARWIN
(sebuah kecenderungan yang juga
terdapat di antara kaum kolonialis Ada sesuatu pada diri manusia
Prancis di Maghribi—huruf miring yang tidak bisa diterangkan dari segi
dari kami NM); dan akhirnya susunan kimianya belaka. Orang-
(kesalahan Geertz berakar pada) orang Darwinis mengatakan “ke-
teknik penelitian antropologisnya, mampuan berpikir itu cuma kerja
yang melihat analisa fungsional dari suatu susunan kimia yang sa-
sebuah budaya dalam lintas bagian ngat tinggi, canggih.” Dan memang
sesaat, tanpa perhatian yang nanti akan ada komputer yang—
sungguh-sungguh kepada dimensi katanya—memiliki chip-nya berasal
sejarahnya. Beberapa penulis lain dari protein, bukan silikon lagi.
telah mengenali secara lebih baik Sebab kemampuan protein dalam
watak Islam bahkan dalam agama menyimpan informasi itu luar biasa,
orang Jawa pedalaman: (misalnya, seperti gen kita. Seluruh informasi
C.A.O Nieuwen-huijze, Aspects of mengenai diri kita terdapat pada gen
Islam in Post Colonial Indonesia, mikroskopis. Gen mikroskopis ter-
namun Geertz tetap menonjol di sebut mengandung informasi-infor-
bidang itu. Untuk orang yang masi tentang bagaimana rambut
mengerti Islam, data Geertz yang kita, hidung kita, dan lain-lain, bah-
lengkap itu lepas dari tujuannya kan yang paling menarik adalah
menunjukkan betapa sedikitnya pembawaan, seperti pendiam atau
yang tetap bertahan dari masa lalu periang. Itulah keajaiban. Begitu
agama Hindu bahkan di pedalaman juga dengan binatang lain. Tetapi di
Jawa dan menimbulkan pertanyaan sini manusia mempunyai nilai
mengapa kemenangan Islam dahulu keruhanian, karena di dalam surat
begitu “sempurna”. Yâsin disebutkan bahwa di akhirat
Begitulah Clifford Geertz dalam nanti Tuhan mengantisipasi manusia
penilaian seorang ahli kebudayaan berdebat denganNya dengan menu-
dan peradaban Islam. Tegasnya, ber- tup mulutnya, Pada waktu itu Kami
kaitan dengan pokok pembicaraan tutup mulutnya, dan yang bicara
di sini, Geertz adalah seorang ilmu- kepadaKu adalah tangannya, dan
wan dengan bias kaum penjajah kakinya jadi saksi, atas sesuatu yang
yang mencoba hendak memperkecil mereka kerjakan (Q., 36: 45).
arti kehadiran Islam di tanah ja- Karena itu sebetulnya kita harus
jahannya. curiga kepada badan kita, apakah
nanti akan menjadi saksi pemberat
atau tidak. Semua tindakan direkam

1700 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


oleh badan kita. Satu gen yang begi- dari titik tolak itu ia membahas ber-
tu kecil seperti mikroskopis sanggup bagai sudut pandangan aliran syi’ah.
menyimpan begitu banyak infor- Karena Ibn Taimiyah meng-
masi, padahal dalam badan kita ini anggap isi kitab itu menyimpang
ada miliaran gen. Tentu tidak mung- dari Sunnah yang benar, ia mela-
kin ada informasi yang luput. Maka, wannya dengan buku yang mene-
manusia lebih dari binatang. gaskan apa sebenarnya paham Sun-
Jadi konsep ahsan taqwîm dalam nah. Maka kitabnya diberinya judul:
Al-Quran bukan sekadar bersifat Minhâj-u ‘l-Sunnah fî Naqd-i Kalâm-
fisik. Secara fisik, dalam keadaan apa i ‘l-Syî‘at-i wa ‘l-Qadarîyah (Jalan
pun manusia adalah makhluk Allah Sunnah Dalam Membantah pan-
yang tertinggi, dan peluangnya dangan Syi‘ah dan Qadariah). Se-
untuk bahagia adalah sama dengan perti dinyatakan dalam judulnya,
yang lain, hanya saja manusia tidak selain kitab itu dimaksudkan sebagai
mengetahuinya. polemik terhadap paham syi‘ah, ia
juga ditujukan untuk membantah
paham-paham Qadariah (paham ke-
mampuan manusia memilih kegiat-
KRITIKUS DENGAN annya). Tapi meskipun ia berpo-
OTORITAS TINGGI lemik melawan kaum Qadari, bukan
berarti ia seorang Jabari (penganut
Gaya Ibn Taimiyah yang polemis Jabariah, paham keterpaksaan manu-
dapat ditemukan dalam hampir sia dalam kegiatannya). Kita justru
semua karya tulisnya. Apalagi melihat betapa Ibn Taimiyah juga
sebagian dari karya tulis itu memang berpolemik melawan kaum jabari dan
ia buat dengan tujuan membantah bagaimana ia mencoba menemukan
atau melawan paham dan kelompok semacam pola tengah antara keduanya.
tertentu. Salah satunya ialah kitab- Dalam buku Minhâj inilah dite-
nya yang ia tulis sebagai sanggahan mukan potret utuh Ibn Taimiyah.
terhadap pandangan-pandangan Buku ini mencerminkan kepribadian
tokoh Syi’ah, Ibn Al-Muttahar Al- dan intelektualitasnya yang ruwet
Hilli. Tokoh besar Syi‘ah ini menulis dan kompleks. Ia sangat kritis, ana-
kitab Minhâju ‘l-Karâmah, yang di litis, polemis, hiperbolik dan bom-
dalamnya ia kemukakan segala se- bastis, tapi ia juga mempunyai kele-
suatu yang menjadi kelebihan Ali bihan yang mengagumkan dalam
ibn Abi Thalib, imam pertama da- penguasaan atas bahan pemikiran
lam paham keagamaan Syi’ah. Dan Islam, disertai kesadaran historis

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1701


yang luas dan mendalam. Kitab sedikit bebas dari bombasme. Ia juga
Minhâj yang besar itu (empat jilid) merupakan karya yang sekalipun
merupakan ensiklopedia tersendiri polemis namun cukup tenang, dan
tentang berbagai perbedaan dan pe- dengan baik mencerminkan pengua-
rtentangan paham dalam sejarah saan yang berotoritas atas bahan dan
Islam yang tidak saja menyangkut jalan pemikiran yang menjadi sasa-
golongan Sunnah ran bantahan dan
dan Syi’ah, tetapi kritiknya. Kitab
meliputi seluruh Keberhasilan seseorang, dalam ini juga dikenal
kaum Muslim menghadapi dan memecahkan per- dengan judul,
pada zaman Ibn soalan-persoalan duniawi, tidaklah Nashîhat-u Ahl
Taimiyah itu sen- bergantung kepada ketekunannya al-Îmân fî al-
melakukan upacara-upacara ke-
diri dan zaman- Radd ‘âlâ Man-
agamaan atau ibadah, tetapi ke-
zaman sebelum- cerdasannya, keluasan ilmunya, thîq al-Yunân
nya. dan keobjektifannya. (Nasihat Kaum
Meskipun Beriman dalam
paling lengkap dan ensiklopedis, Menolak Logika Yunani).
kitab Minhâj bukanlah yang paling Patut diketahui bahwa seorang
sistematis. Kecenderungan Ibn alim terkenal dari Assiut (sebuah kota
Taimiyah untuk repetitif kadang- di Mesir Selatan) Jalalaluddin Al-
kadang menghalangi minat untuk Suyuti (satu dari dua pengarang
membaca tulisannya, dan gayanya kitab tafsir Jalâlayn) meringkaskan
yang hiperbolik tidak jarang kitab Ibn Taimiyah ini dan diberinya
menimbulkan salah paham. Karena judul Juhd al-Qârihah fî Tajrîd al-
itu kita harus melengkapi bacaan Nashîhah (Perjuangan Akal dalam
tentang tokoh kita ini dengan Meringkas [kitab] Nashîhah). Da-
menelaah karya-karya tulisnya yang lam pengantarnya, Al-Suyuti me-
lain, seperti Kitâb al-Radd ‘alâ al- ngatakan bahwa ia melakukan usaha
Manthîqîyîn (Kitab Penolakan terha- itu agar buku tersebut dapat dipa-
dap Kaum Logika). Kitab ini ditu- hami kalangan lebih luas, sebab ia
lis sebagai usaha membuktikan cara mendapati pemikiran Ibn Taimiyah
berpikir menurut logika formal atau patut didukung dan disebarkan.
silogisme (dalam peristilahan Arab Dalam kitab-kitab polemisnya
sering disebut al-manthîq al-aristhî, itu dapat diketahui penguasaan Ibn
logika Aristoteles, karena dialah yang Taimiyah yang mendalam atas
pertama mengembangkannya). bahan-bahan sasaran kritiknya. Ini
Inilah karya tulis Ibn Taimiyah yang membuatnya diakui kalangan luas
paling sistematis dan terarah, serta sebagai orang yang berotoritas sangat

1702 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


tinggi. Ia memahami filsafat Yunani nama-nama yang menunjukkan
(yang diwarisi para failasuf Muslim), kualitas Tuhan. Dengan kata lain, ia
setelah secara komprehensif me- bukan sekadar nama tanpa makna.
nguasai sejarah dan bahan pemikir- Perkataan al-asmâ’ al-husnâ dimuat
an Islam. Ia juga menguasai benar di dalam Al-Quran, sebagaimana
ajaran agama-agama lain, khususnya juga anjuran untuk berdoa kepada
Yahudi dan Kristen. Tuhan melalui nama-nama-Nya
Berkenaan dengan yang terakhir yang baik itu.
ini, ia dengan penuh wewenang Ada sebuah firman yang agak
mengkritik teologi Kristen, dalam polemis mengenai hal ini, yaitu
kitabnya yang terkenal, Al-Jawâb al- ketika Nabi tidak hanya menyebut
Shahîh li man Baddala Dîn al-Masîh Zat Yang Mahatinggi itu dengan
(Jawab yang Benar kepada Orang sebutan Allah saja sebagaimana
yang telah Mengubah Agama al- biasa, tetapi dengan nama-nama lain
Masih). Namun sejalan dengan terutama Al-Rahmân. Seketika itu
sikapnya yang selalu ingin adil dan timbul desas-desus di Makkah bah-
seimbang, maka selain mengkritik wa sekarang Nabi mempunyai dua
pedas agama Kristen, ia juga menga- Tuhan, yang satu Allah dan yang
takan bahwa dalam Kitab Injil me- lainnya Al-Rahmân. Atas dasar itu,
reka sekarang ini masih ada unsur- turun firman Allah yang berbunyi,
unsur ajaran yang benar. Dan dari Katakanlah, “Serulah Allah atau
unsur-unsur yang benar itu, serta serulah Al-Rahmân, dengan nama
yang tidak dinasakh oleh Al-Quran, apa pun kamu seru Dia, padaNya
Ibn Taimiyah memandangnya juga nama-nama yang indah” (Q., 17:
berlaku sebagai ajaran bagi kaum 110).
Muslim. Itulah sebabnya, kata to- Berbicara mengenai tauhid,
koh tersebut, dalam Al-Quran ada paham kemahaesaan Tuhan, maka
perintah kepada kaum Nasrani, juga Yang Maha Esa ialah Zat-Nya.
kaum Yahudi untuk menjalankan Dalam bahasa Indonesia, zat itu
ajaran agama mereka dengan baik. berasosiasi dengan bahan kimia.
Tetapi dalam bahasa Arab, zat
artinya diri atau esensi. Jadi, Yang
Maha Esa adalah esensinya, sedang-
KUALITAS TUHAN YANG kan namanya bisa bermacam-
RAHMÂN macam. Setelah dihitung-hitung
oleh para ulama, maka ditemukan-
Al-Asmâ’ al-husnâ atau “nama- lah nama-nama yang jumlahnya 99.
nama yang baik” maksudnya ialah Tetapi jumlah itu pun kontroversial,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1703


artinya ada yang memasukkan suatu bahwa anak Tuhan itu semuanya
nama dan ada yang tidak. Misalnya perempuan, yaitu Latta, Uzza dan
Dzu al-Jalâl wa al-Ikrâm itu satu Manata. Kemudian ada sekutu atau
nama ataukah dua nama, karena ada associate-nya. Karena itu, orang yang
Jalîl dan Karîm. mengatakan bahwa Tuhan itu
Adalah menarik bahwa peng- memiliki sekutu disebut musyrik
gunaan nama Rahmân itu untuk associated, artinya orang yang me-
pertama kalinya menimbulkan kon- ngatakan bahwa Tuhan itu punya
troversi atau setidaknya salah paham pembantu-pembantu. Inilah koreksi
di kalangan orang-orang Arab. Al-Quran di dalam surat Al-Ikhlâsh,
Sebab, di dalam bahasa Arab sebe- Katakanlah, “Dialah Allah, Yang
lum itu memang tidak ada perkataan Maha Esa. Allah, Yang Kekal, Yang
Rahmân, yang ada ialah Rahîm. Mutlak, Dia tidak beranak, dan
Perkataan Rahmân terdapat dalam tidak diperanakkan” (Q., 112: 1-3).
bahasa Ibrani, yaitu Rehman [de- Banyak orang mengira bahwa
ngan e], artinya persis sama. Orang surat Al-Ikhlâsh adalah polemik
Yahudi menegur Nabi dengan kepada orang Kristen. Itu tidak
mengatakan bahwa di dalam Bibel benar, sebab waktu itu Nabi Mu-
(Perjanjian Lama) banyak digunakan hammad belum ada kontak dengan
perkataan Rehman. Hal ini ternyata umat Kristen. Polemik itu ditujukan
kemudian didukung oleh Tuhan, kepada kaum kafir Makkah, karena
sehingga setelah itu dipakai perka- mereka berpendapat bahwa Allah itu
taan Rahmân. memiliki anak. Konsep Allah dalam
Teguran orang-orang Yahudi itu surat Al-Ikhlâsh—dalam bahasa
juga menyangkut perkataan Allah antropologi—bukan tuhan mito-
yang digunakan Nabi. Menurut logis atau tuhan-tuhan dongeng.
mereka, perkataan Allah itu sudah Kemudian, Dan tak ada apa pun
digunakan oleh orang-orang musy- seperti Dia (Q., 112: 4). Ini suatu
rik Makkah, sebab mereka (kaum konsep yang paling penting dalam
musyrik Makkah) sebelum Islam Islam, bahwa Allah tidak bisa
sudah percaya kepada apa yang di- digambarkan. Orang Islam tidak
sebut Allah. Menurut penelitian boleh menggambar Tuhan. Maka,
ilmiah, ribuan tahun sebelumnya Islam secara ilmiah disebut agama
sudah ada perkataan Allah, tetapi ikonoklastik atau anti-gambar. Mak-
Allah yang disalahpahami. Misal- sudnya anti gambar-gambar suci
nya, “Allah yang punya anak”, “Allah dan termasuk larangan menggam-
yang punya teman”, atau “Allah yang bar malaikat dan nabi, kecuali
punya kemenakan”. Dikatakan juga aliran-aliran tertentu di Iran, seperti

1704 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Syi’ah yang mentolerir gambar dan Rahîm, selain Allah sendiri. Oleh
nabi. karena itu, banyak kalangan yang
Firman Allah yang pertama, mengatakan bahwa kalau nama-
yaitu iqra’, adalah tanpa lafal bas- nama Tuhan yang 99 itu disusun ber-
malah (perkataan Bismillâhirrah- bentuk seperti kerucut, maka puncak-
mânirrahîm). Basmallah itu datang nya ialah Rahmân dan Rahîm yang
kemudian, yaitu setelah turun surat intinya kasih.
Al-Naml yang menceritakan ten-
tang hubungan antara Sulaiman
dengan Ratu Bilqis dari Saba’. Nabi
Sulaiman mengirim surat kepada KUALITAS-KUALITAS IMAN
Ratu Bilqis dan memulainya dengan
“Bismillâhirrahmânirrahîm”. Karena Menilai kualitas keislaman sese-
itu, di situ ada penuturan “Dari orang dapat dilakukan karena ber-
Sulaiman, dan sebagai berikut, ‘De- kaitan dengan hal-hal yang bersifat
ngan nama Allah, Maha Pemurah, lahiriah, kecuali justifikasinya. Yang
Maha Pengasih,’” (Q., 27: 30). terakhir ini menyangkut persoalan
Kemudian hal itu diambil oleh Nabi batiniah dan menjadi urusan Allah
dan diletakkan pada setiap permu- Swt. semata.
laan surat. Jadi begitulah awal mula Contoh dari Al-Quran tentang
munculnya basmallah. Makanya pengelompokan orang ke dalam
jangan heran kalau di Makkah ada awam, elite dan lebih khusus—se-
imam shalat yang tidak membaca bagai simbol kategorisasi antara
basmallah, karena di sana memang Islam, iman dan takwa—berkaitan
dianut mazhab Hanbali. Mazhab dengan masalah takwa. Mencapai
Maliki juga tidak pernah memakai derajat takwa merupakan upaya
basmallah, karena menurut mereka memperkecil piramida kelompok
basmallah bukan bagian dari surat Al- awam yang jumlahnya tentu lebih
Fâtihah, bahkan bukan bagian dari besar. Adapun fungsi takwa adalah
surat mana pun, kecuali surat Al- seperti diilustrasikan dalam Al-
Naml. Quran, ibarat dasar atau fundamen
Sebelum ada surat Al-Naml, Nabi sebuah bangunan. Dalam ilustrasi
Muhammad membaca Bismikallâ- tersebut dinyatakan bahwa takwa
humma (dengan nama Engkau wahai adalah sebaik-baik dan sebenar-
Tuhan), bukan membaca Bismillâh. benarnya pedoman, pandangan
Meskipun begitu, dari semua nama hidup sebagaimana dinyatakan,
Tuhan, yang paling banyak disebut- “Manakah yang terbaik? Mereka yang
kan dalam Al-Quran adalah Rahmân mendirikan bangunannya atas dasar

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1705


takwa dan keridlaan Allah, ataukah KULTUS DAN
yang mendirikan bangunannya di FUNDAMENTALISME
atas pasir di tepi jurang lalu runtuh
bersamanya ke dalam api nereka?” Gejala pencarian makna hidup
Dan Allah tidak memberi petunjuk dalam keadaan bingung merupakan
kepada mereka gejala yang sa-
yang zalim (Q., ngat umum ak-
9: 109). hir-akhir ini di
Menurut seluruh dunia.
asbâb nuzûl-nya, Kultus-kultus
ayat tersebut di- seperti di Ame-
turunkan sebagai rika (konon ti-
respons langsung dak kurang dari
terhadap pem- 3.000-an), Ero-
bangunan masjid pa, India, Je-
yang diprakarsai pang, juga mu-
oleh sekelompok orang munafik ngkin di Indonesia, harus dibaca
sebagai upaya memecah-belah sebagai usaha individu-individu
kekuatan umat Islam. Dalam sejarah, yang dalam keadaan setengah putus
masjid ini terkenal dengan sebutan asa mencari makna dan tujuan
Masjid Dhirâr dan kemudian di- hidup. Dalam keadaan jiwa yang
perintahkan Allah Swt. untuk kosong dan sangat rawan indok-
dirobohkan. trinasi, para penganut kultus mudah
Penggambaran yang indah ten- sekali diarahkan oleh pemimpin
tang pandangan hidup takwa dikon- karismatiknya melakukan apa saja
traskan dengan pandangan hidup yang dianggap menjamin atau
selain takwa dengan menggunakan mempercepat perolehan mereka
retorika yang indah, juga erat kaitan- kepada keselamatan.
nya dengan bahasa Arab sebagai Sejak dari bunuh diri massal di
bahasa Al-Quran. Bahasa Arab telah Guyana oleh pimpinan dan anggota
dipilih oleh Allah Swt. sebagai ba- kultus People’s Temple, kemudian
hasa kitab suci Al-Quran, sesuai de- ajaran seks bebas Baghwan Shri
ngan pengakuan Al-Quran yang ber- Rajneesh (yang merenggut jiwa sang
bunyi, Kami menurunkan Al-Quran guru karena AIDS), lalu pembakaran
dalam bahasa Arab, supaya kamu diri para penganut kultus Branch
dapat mengerti (Q., 12: 2). Davidian di Waco, Texas, Amerika,
sampai kepada penyebaran gas be-
racun di sistem kereta bawah tanah

1706 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Tokyo oleh pengikut Soko Asahara Secara sosiologis, suatu gejala
yang menghebohkan itu, kita me- dapat dikatakan kultus jika terdapat
lihat usaha yang penuh keputus- ciri-ciri seperti pemusatan ketaatan
asaan dalam mencari keselamatan— kepada seorang pemimpin karis-
juga identitas diri—dalam masya- matik, gaya ketaatan yang eksesif dan
rakat yang semakin membingung- fanatik, sikap-sikap eksklusif dan
kan (bagi mereka). Adanya fenomena tertutup, pandangan yang anti so-
ini, di satu pihak membuat kita sial, dan adanya janji keselamatan
merasa bersimpati kepada per- yang gampang, sederhana dan lang-
juangan mereka mencari makna sung.
hidup dengan kira-kira kemung- Justru karena efek sosialnya yang
kinan menunjukkan jalan yang umumnya negatif itu, maka kultus
benar, tetapi di pihak lain kita pun harus dicegah penyebarannya meski-
harus mewaspadai gejala-gejala pun tidak mungkin dilarang, bah-
kultus ini sebagai penyakit sosial kan tidak perlu. Paling tidak, perlu
yang berbahaya, dan mengancam disebarkan kepada masyarakat luas
setiap generasi yang kehilangan adanya bahaya kultus itu, dengan
identitas diri. kerja sama antara agama-agama ba-
Permasalahan ini menjadi kom- ku, dengan usaha bersama mencari
pleks, karena kelompok-kelompok genuinitas agama-agama itu (teruta-
kultus itu menolak untuk disebut ma dalam hal etika sosial bersama
“kultus”, apalagi jika dengan jelas misalnya). Dan ini pun sekaligus
dikualifikasikan sebagai sesat. Ma- dapat menjadi basis adanya keru-
sing-masing kultus ini mengaku diri kunan dan persatuan.
sebagai benar, malah benar sendiri Di Amerika misalnya, sebagai
(self rightous). Sebagian lagi malah negeri yang paling parah dilanda oleh
mengaku sebagai bentuk ajaran dan gerakan-gerakan kultus keagamaan
amalan—keagamaan yang benar dan fanatisme lain (antara lain gerakan
dalam lingkungan agama mapan— neo-Nazi), usaha membendung kul-
yang bercorak Islam akan mengaku tus dilakukan dengan menyebarkan
sebagai “Islam sejati” misalnya, informasi seluas mungkin tentang
begitu pula yang bercorak Kristen, ciri dan bahaya kultus itu. Untuk tu-
Buddhisme, Hinduisme dan sete- juan tersebut suatu organisasi telah
rusnya. Karena itu, penggunaan isti- dibentuk di Chicago, bernama CAN
lah “kultus” selamanya bersifat ejek- (Cult Awareness Network).
an, sehingga penggunaannya pun Lebih ringan dari gejala kultus
sering bersifat kontra produktif. di atas, tetapi mirip-mirip baha-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1707


yanya adalah gejala fundamental- dari Kitab dan Sunnah yang lebih
isme. Apa pun makna perkataan itu, prinsipil yang beberapa di antaranya
termasuk penggunaannya yang se- pasti berpengaruh besar kepada
ring sembarangan oleh dunia pers, bidang kerukunan antarumat ber-
tetap tidak dapat diingkari adanya agama. Misalnya, dari Al-Quran
gejala dalam masyarakat agama adalah amat relevan dan patut di-
mana pun berupa pola penghayatan kembangkan teologi dari pernyataan
agama standar yang eksesif dengan Tuhan bahwa Dia melindungi aga-
dampak-dampak seperti yang diper- ma-agama, dalam firman yang
lihatkan oleh kultus. Karena “bung- terjemahnya, Kalaulah seandainya
kusnya” yang tetap “resmi” dan Allah tidak menahan sebagian ma-
“standar” keagamaan itu, fundamen- nusia dengan sebagian yang lain,
talisme sebagai gerakan umumnya maka pasti hancurlah biara-biara,
berhasil membesar dan meluas, gereja-gereja, sinagog-sinagog dan
lebih besar dan lebih luas daripada masjid-masjid yang dalam bangunan-
gerakan kultus. Dan karena volume bangunan itu banyak disebut nama
gerakannya ini, ditambah dengan Allah, (Q. 22: 40).
mudahnya gerakan yang penuh Tentang segi kontekstual ayat
antusiasme ini, bergeser sehingga ini, boleh dikatakan bahwa banyak
dapat mengambil bentuk-bentuk orang Islam di Indonesia “tidak
tidak murni keagamaan tetapi po- tahan” memahami ayat suci ini
litik, maka “fundamentalisme” dapat menurut apa adanya, karena ter-
menjadi penghalang yang cukup selip adanya pengakuan akan ke-
besar untuk kerukunan hidup antar- absahan agama-agama lain. Dan
umat beragama. Apalagi, sesuai de- jika diteruskan dengan pandangan
ngan namanya, suatu gerakan fun- para ulama klasik maupun modern
damentalis dekat sekali kepada ab- seperti Al-Baghdadi Rasyid Ridla
solutisme, yang pada urutannya dan Abdul Hamid Hakim (tokoh
akan bersifat eksklusif. Sumatra Thawalib dari Padang
Karena itu, untuk mengatasi ba- Panjang), agama-agama yang di-
haya-bahaya kultus dan fundamen- lindungi oleh Tuhan—dengan
talisme, seruan kembali kepada Ki- Sunnah-Nya yang berupa “check
tab dan Sunnah yang sudah dike- and balance” antara manusia itu—
mukakan oleh banyak kalangan mencakup juga Zoroastrianisme,
cendekiawan Muslim itu harus di- Hinduisme, Buddhisme, Kon-
teruskan dan bahkan dipertegas pe- fusianisme, Shintoisme dan lain-
maknaannya kepada bagian-bagian lain.

1708 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Contoh lain yang kini sangat pandangan “Islam inklusif ” ini,
relevan untuk dipahami kembali kiranya dapat menjadi pencegah
oleh para pemeluk Islam ialah apa yang sangat efektif menghadapi
yang dicerminkan dari kisah tentang bahaya-bahaya kultus dan funda-
datangnya delegasi Kristen dari mentalisme yang sekarang ini tam-
Najran ke Madinah di zaman Nabi paknya sedang memasuki segi-segi
Saw. ketika mereka meminta tem- dari kehidupan keagamaan masya-
pat untuk mengadakan kebaktian rakat Indonesia.
dan dipersilakan Nabi Saw. untuk
menggunakan masjid beliau. Atas
dasar kejadian itu, maka para ulama,
seperti Ibn Qayyim Al-Jawziyah, KURBAN BUKAN SESAJEN
misalnya, membolehkan orang non-
Muslim itu untuk masuk masjid dan Ada agama yang begitu kasar,
kalau perlu, tanpa dijadikan kebia- yaitu agama sesajen atau agama
saan, melakukan kebaktian atau iba- pengorbanan, di mana Tuhan dibu-
dat menurut agama mereka dalam juk melalui makanan. Semakin aneh
masjid, dengan disaksikan oleh makanannya, maka Tuhan semakin
orang-orang Islam. suka. Islam tidak mengenal sesajen.
Karena itulah dahulu, mendiang Memang kita diajari untuk kurban,
Prof. Hamka, sering dengan ramah yang berarti tindakan mendekatkan
mempersilakan turis-turis asing yang diri kepada Tuhan. Menyembelih
ingin mengetahui masjid untuk kambing atau sapi pada Idul Adlha
masuk ke rumah ibadat itu, dan itulah kurban. Tetapi, kita harus
mendengarkan keterangan tentang ingat bahwa hal itu sebenarnya ada-
apa makna masjid dan fungsinya lah commemorative, tindakan mem-
dalam masyarakat. Sedangkan seba- peringati peristiwa masa lalu ber-
gian dari umat Islam Indonesia yang kenaan dengan Ibrahim ketika akan
lain, karena tidak tahu ajaran agama- melaksanakan perintah Tuhan
nya sendiri secara lebih lengkap baik menyembelih Isma‘il yang diganti
yang ada dalam Kitab Suci maupun dengan binatang. Karena itu banyak
Sunnah Nabi sikapnya ialah meng- yang mengatakan bahwa kurban me-
halangi, kalau tidak malah melarang rupakan pelajaran agar manusia
sama sekali, orang-orang non-Mus- tidak lagi mengorbankan sesama
lim masuk masjid. manusia.
Semua pandangan terbuka yang Kalau kita membaca agama-
dibangun atas dasar teks Kitab Suci agama Inca, agama Indian di Ame-
dan Sunnah, yang biasa kita sebut rika Tengah, memang sangat menge-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1709


rikan ceritanya. Setiap tahun ada kepada orang lain. Tetapi bukan itu
acara ribuan orang dikorbankan da- yang menyampaikan kita pada
lam piramida yang diberi tangga. Tuhan, melainkan takwa di dalam
Orang-orang antri, dan di atasnya dada. Kurban pada Idul Adha bu-
para pendeta sudah siap dengan pe- kanlah sesajen, dan berbeda dengan
dang untuk membunuh mereka lalu menyembelih kerbau yang kepalanya
diambil jan- ditanam di dalam
tungnya. Nabi fondasi jembatan.
Ibrahim mene- Islam tidak mengajarkan untuk Yang demikian
rima perintah mengetahui Tuhan, tetapi mende- jelas sesajen, ka-
Allah menyem- katiNya, atau taqarrub ilâllâh: ber- rena itu seluruh
belih Isma‘il se- usaha mendekati Tuhan dalam tubuh kerbau
suatu pengertian yang dinamis dan
olah merupakan selalu bergerak.
menjadi haram
kelanjutan dari meskipun disem-
tradisi manusia mengurbankan belih dengan membaca bismillâh.
manusia lainnya yang diganti
dengan kambing. Setelah mengur-
bankan manusia selesai, maka
digantilah dengan mengurbankan KURBAN IBRAHIM: ANTARA
binatang. Tetapi binatang dikur- ISMA‘IL DAN ISHAQ
bankan bukan dalam arti sesajen. Al-
Quran memerintahkan untuk me- Pendapat Ibn Arabi yang juga
nyembelih binatang dan dagingnya banyak mengganggu orang Islam
diberikan kepada orang miskin. antara lain ialah tentang pengur-
Inilah tujuannya, mengasih makan banan Ibrahim. Dia berpandangan
kepada orang-orang yang memer- bahwa yang diperintahkan oleh
lukan, karena banyak orang yang Allah untuk disembelih itu bukan
tidak pernah merasakan makan Isma‘il tetapi Ishaq (jadi persis sama
daging, padahal protein hewani sa- dengan orang Yahudi dan Kristen),
ngat penting. Kemudian Al-Quran dan kejadiannya bukan di Makkah
menjelaskan, Yang sampai kepada melainkan di Yerusalem. Sebetulnya
Allah bukan daging atau darahnya, ada juga ahli tafsir lainnya yang ber-
melainkan yang sampai kepadaNya pendapat seperti itu, tetapi mereka,
ketakwaan kamu (Q., 22: 37). paling tidak, agak skeptis dengan
Memang secara fiqih kita dian- mengatakan bahwa mungkin saja
jurkan memilih kambing yang ge- Tuhan itu memerintahkan kedua-
muk dan sehat, karena efek sosial- duanya kepada Ibrahim, baik itu
nya adalah berupa memberi makan Isma‘il maupun Ishaq. Kejadiannya

1710 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


pun terpisah, baik dari segi waktu dua “anticode” tersebut. Dalam hal
maupun dari segi tempat, yang satu ini, mungkin kita bisa melihat Mu-
di Makkah dan yang lainnya di hammad Iqbal. Dalam beberapa hal,
Yerusalem. Tetapi, Ibn Arabi hanya Iqbal sangat Taimiyah, tetapi dalam
merujuk kepada Ishaq. beberapa hal yang lain dia sangat
Dari titik inilah, orang Yahudi Arabi. Sebagai seorang failasuf dan
dan Kristen banyak menduga bahwa penyair, jelas sekali kecenderung-
Ibn Arabi, dalam soal Ishaq, lebih annya kepada ekspresi-ekspresi ke-
banyak memerhatikan sumber- syairan seperti yang ada pada Ibn
sumber Judeo-Christian. Tetapi ini Arabi. Tetapi, sebagai seorang yang
menjadi titik lemah Ibn Arabi di mau merekonstruksi pemikiran Islam
mata para ulama. Sebab, para ulama dan membebaskan dari unsur-unsur
mempunyai poin yang sangat kuat yang dianggap sebagai “populer”,
untuk mengatakan bahwa yang mau Ibn Taimiyah sangat relevan bagi-
dikurbankan oleh Ibrahim itu nya. Karena itu, dalam bukunya The
Isma‘il, dan kejadiannya di Makkah. Reconstruction, dua orang ini diru-
Pertama, di Makkah peristiwa itu juk sekaligus oleh Muhammad Iqbal.
menimbulkan tradisi untuk mem- Jadi, artinya ada kemungkinan inter-
peringatinya. Kedua, haji yang aksi antara dua “anticode” ini melalui
sekarang diwarisi oleh umat Islam gelombang-gelombang intellectual
juga sebetulnya napak tilas dari discourse yang lebih lanjut.
pengalaman Ibrahim, Isma’il, dan
Hajar. Sementara di Yerusalem tidak
ada sama sekali tradisi itu. Kalau di-
analogikan dengan paleoantropologi,
di Yerusalem tidak ada fosilnya, se-
mentara di Makkah ada. Yang terma-
suk Idul Adha dengan ritual kurban
adalah fosil dari Ibrahim yang hen-
dak mengorbankan putranya, Isma‘il.
Dan itu tidak ada di Yerusalem.
Banyak orang yang tidak me-
ngerti mengapa Ibn Arabi hanya
mengambil kesimpulan dari Judeo-
Christian. Dia memang merupakan
“anticode” dari Ibn Taimiyah yang
masih terlalu abstrak. Harapan kita
adalah kelak akan ada interaksi dari

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 1711

Anda mungkin juga menyukai