Anda di halaman 1dari 3

Salting Out Protein Sari Kacang Kedelai

Dasar percobaan:
Kacang kedelai dan telur mengandung banyak protein yang baik untuk proses metabolism.
Garam dapat mengendapkan protein (salting out) dari kacang kedelai dan telur.

Cara kerja:
1. Campurkan 5 ml sampel mengandung protein (albumin telur bebek, sari kacang kedelai
rebus dan tidak direbus) dengan 5 ml sampel (NH4)2SO4 jenuh
2. Perhatikan endapan putih yang terbentuk
3. Saring dan masukkan endapan kedalam 5 ml NaCl 1%
4. Kocok sampai endapan larut, lalu ambil 3 ml larutan
5. Campurkan 3 ml larutan tadi dengan 2 ml NaOH 10% dan 4 tetes CuSO4 (tes biuret)
6. Perhatikan warna yang terjadi.

Teori
Pembentukan senyawa tak larut antara protein (albumin telur bebek) dengan ammonium
sulfat((NH4)2SO4.) Apabila terdapat garam-garam anorganik dalam konsentrasi tinggi dalam
larutan protein(albumin dan gelatin), maka kelarutan protein akan berkurang sehingga terjadi
pengendapan protein. Teori menyebutkan bahwa sifat tersebut terjadi karena ion garam
mampu mengikat air (terhidrasi) sehingga berkompetisi dengan molekul protein dalam
mengikat air1.
Pengendapan protein dengan cara penambahan garam didasarkan pada pengaruh yang
berbeda-beda daripada penambahan garam tersebut pada kelarutan beberapa protein
globular. Bila konsentrasi garam netral yang ditambahkan tersebut dinaikkan terus, maka
kelarutan protein menjadi berkurang; sampai pada konsentrasi garam yang sangat
tinggi, protein akan mengalami pengendapan. Efek ini disebut salting-out.2
Hasil
Tabel Hasil Pengamatan Pengendapan dengan Garam
Bahan Uji Warna yang Gambar hasil Reaksi protein
terbentuk uji (Positif/negatif)

Sari kacang kedelai Terbentuk endapan ++


rebus biru tua dan ungu

Sari kacang kedelai Terbentuk endapan ++


tidak rebus biru tua

Albumin telur Terbentuk warna ungu +++


bebek

Pembahasan

Pengendapan protein dengan garam dilakukan dengan menambahkan 5 ml (NH4)2SO4


jenuh ke dalam larutan sediaan protein. Pada percobaan ini, ketika ke dalam larutan protein
ditambahkan 5 ml (NH4)2SO4 jenuh, larutan protein mengendap membentuk endapan putih.
Mengendapnya protein disebabkan karena adanya kompetisi antara ion-ion garam amonium
dengan molekul protein untuk mengikat air. Karena ion-ion dari garam amonium lebih
mudah dalam mengikat air, menyebabkan kelarutan protein dalam air berkurang. Dengan
penambahan garam secara kontinyu, molekul air akan keluar dari larutan dan mengendap.
filtrat yang dihasilkan diuji dengan uji biuret. Filtrat yang dihasilkan ditambahkan dengan
larutan 2 ml NaOH 10% dan 4 tetes larutan CuSO4, filtrat menunjukkan hasil positif terhadap
uji biuret, karena filtrat berubah warna menjadi warna biru dari awalnya berwarna putih. Hal
ini mengindikasikan bahwa protein dalam larutan belum semuanya mengendap, sehingga di
dalam filtrat sudah tidak ada lagi protein. Ketika endapan dilarutkan dalam aquades, endapan
tersebut kembali terlarut. Hal ini sesuai dengan sifat alamiah endapan protein yang larut
dalam air.
Daftar Pustaka
1. Ridwan, S. Kimia Organik. edisi I.Jakarta .1990. Binarupa Aksara.
2. Fessenden, R.J dan Fessenden, J. S. Kimia Organik Edisi Ketiga jilid II,Tahun
1982.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai