Anda di halaman 1dari 3

I.

Matar Bela kang

II. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi,rak tabung reaksi,pipet
tetes,penangas air dan penjepit.

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Larutan protein (putih telur),garam
amonium sulfat,alcohol 70%,NaOH 4 M,CH3COOH 3 M,HNO3 pekat,dan aquades.

III. Pembahasan

Telah dilakukan percobaan tentang "Protein " dengan tujuan until mengetahui sifat-sifat
protein secara kualitatif.

Tahapan awal dalam percobaan ini adalah melakukan uji pengendapan protein oleh garam-
garam anorganik.Prinsip pengendapan protein oleh garam-garam anorganik adalah bahwa ion
garam terhidrasi bersaing dengan protein untuk mengikat air, sehingga protein mengendap
karena kehilangan kelarutan dalam larutan.Penambahan garam dalam konsentrasi tinggi
mengurangi kelarutan protein karena air diserap oleh garam, menyebabkan molekul air yang
semula terikat pada permukaan hidrofobik protein berikatan dengan garam, sehingga protein
teragregasi dan mengendap.

Tahapan ini diawali dengan melakukan dijeuhkan 5 ml Larutan protein (putih telur) dengan
garam amonium sulfat. Tujuan dijenuhkan putih telur dengan garam amonium sulfat adalah
untuk mengendapkan protein dari larutan putih telur. Penambahan amonium sulfat dalam
konsentrasi tinggi mengurangi kelarutan protein karena air diserap oleh garam, sehingga
protein mengendap. Setelah putih telur dijenuhkan,larutan terdapat 3 fase,di mana fase
atas:endapan protein,fase tengah: air dan fase bawah: sisa garam.Hal ini menunjukan bahwa
telah terjadi pengendapan protein.Garam amonium sulfat dapat menurunkan kelarutan protein
dengan mengikat molekul air, sehingga protein kehilangan pelindung hidrofiliknya dan menjadi
tidak stabil2. Protein yang tidak stabil akan menggumpal dan membentuk endapan di bagian
atas larutan. Air yang tersisa akan membentuk fase tengah,yang dimana karena pengendapan
protein dan garam amonium sulfat meningkatkan densitas larutan sedangkan sisa garam yang
tidak bereaksi akan mengendap di bagian bawah larutan.

Tahapan kedua, dilakukan uji pengendapan dengan alkohol .Prinsip dari uji pengendapan
dengan alkohol adalah dengan menambahkan alkohol pada larutan protein, sehingga protein
mengendap dan terpisah dari larutan. Alkohol yang digunakan biasanya adalah etanol atau
metanol. Proses pengendapan protein dengan alkohol didasarkan pada fakta bahwa alkohol
dapat mengurangi kelarutan protein dalam air. Hal ini terjadi karena alkohol dapat mengganggu
ikatan hidrogen antara molekul air dan protein, sehingga protein kehilangan kelarutan dalam
larutan.

Tahapan ini diawali dengan disediakan 2 tabung reaksi dan dimasukan 2 ml larutan
protein(putih telur) kedalam masing2 tabung reaksi dengan warna larutan protein berwarna
bening. Kemudian pada tabung petama dan media yang berisi larutan protein ditambahakn 1
ml HCL dan 6 ml alkohol 70% yang susah dicampurkan dengan tujuan untuk melarutkan larutan
protein sehingga hasil yang diperoleh larutan protein menjadi larut.Setelah putih telur
ditambahkan HCl dan alkohol, larutan menjadi larut karena protein yang mengendap telah
terpisah dari air. Air yang tersisa masih mengandung garam dan gula yang larut di dalamnya,
sehingga larutan tidak jerni. Jika larutan dipanaskan, maka protein yang mengendap akan
mengalami denaturasi dan larutan akan menjadi keruh.

Tahapan ketiga,dilakukan uji denaturasi protein.Prinsip dari uji denaturasi protein adalah
bahwa protein dapat mengalami perubahan struktur akibat pengaruh faktor-faktor seperti
suhu, pH, pelarut organik, logam berat, dan radiasi. Perubahan struktur ini dapat
mengakibatkan hilangnya fungsi biologis protein, penurunan kelarutan protein, dan
pembentukan endapan protein.

Tahapan ini diawali dengan dimasukan 1 ml larutan protein dan ditambahkan 0,1 ml HCL 0,1 M
kedalam tabung reaksi dengan hasil yang diperoaleh larutan berwarna kuning pucat.Hal ini
karena, Pemberian asam klorida (HCl) pada putih telur dapat menyebabkan perubahan warna
karena adanya pengaruh pH terhadap protein dalam telur. Memberikan asam menyebabkan
penurunan pH, dan ini dapat mempengaruhi struktur protein.Setelah itu , 1 ml larutan protein
ditambahkan dengan 0,1 ml NaOH 0,1 M dengan tujuan penambahan NaOH ke dalam putih
telur untuk mengubah pH larutan. Perubahan pH ini dapat mempengaruhi sifat-sifat protein
dalam putih telur, seperti kelarutan dan struktur tiga dimensi.Di mana hasil yang diperoleh
larutan menujukan perbuhan warna dengan warna kuning pucat. Selanjutnya media tabung
reaksi dipanaskan selama 5 menit dan didingikan pada sunu kamar.Tujuan dipanaskan untuk
memperlihatkan perubahan struktur protein akibat pemanasan. Pemanasan dapat
menyebabkan denaturasi protein, yaitu perubahan struktur protein yang mengakibatkan
hilangnya aktivitas biologisnya. Denaturasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
perubahan suhu, pH, atau kehadiran senyawa kimia tertentu.Setelah dipanaskan hasil yang
diperoleh ,pada tabung I,larutan berwarna putih dan mengkristal dan tabung II berwarna
kuning kecoklatan dan terdapat endapa.Hal ini menunjukkan adanya denaturasi protein.
Denaturasi protein adalah perubahan struktur protein yang mengakibatkan hilangnya aktivitas
biologisnya dan terbentuknya endapan menunjukkan bahwa protein telah mengalami
denaturasi.
Tahapan keemat,Koagulasi protein.Prinsip dari koagulasi protein adalah pengendapan protein
yang terjadi karena perlakuan tertentu, seperti penambahan asam atau pemanasan. Pada uji
koagulasi protein, protein akan menggumpal karena adanya perlakuan seperti penambahan
asam atau pemanasan. Proses ini mengakibatkan perubahan struktur protein yang
mengakibatkan protein menggumpal atau mengendap.

Tahapan ini diawali dengan dimasukan 2 ml Larutan protein kedalam tabung reaksi yang
berbeda lalu ditambahkan 2 tetes asam asetat 1 M dan dipanaskan selama 5menit.Tujuannya
untuk mengendapkan protein dari larutan putih telur. Penambahan asam asetat dapat
mengubah pH larutan, yang dapat mempengaruhi kelarutan protein.Setelah itu diperoleh hasil
bahwa larutan tabung larutan terdapat endapan dan berubah warna dan berwarna putih.Hal
ini menunjukkan bahwa protein dalam putih telur telah mengalami koagulasi. Koagulasi protein
terjadi ketika protein mengalami perubahan struktur akibat pemanasan atau perlakuan kimia,
yang mengakibatkan protein menggumpal atau mengendap. Setelah ditambahkan aquades ke
tabung 1 untuk dilakukan uji terhdapan larutan yang tidak ad aques didalamnya

Anda mungkin juga menyukai